Anda di halaman 1dari 2

Ditengah kesibukan melakukan validasi dan verifikasi atas pelaksanaan APBN, masih

dijumpai beberapa satker yang menggunakan mekanisme pembayaran LS yang menurut


saya kurang tepat. Ada beberapa satker yang mengajukan pembayaran konsultan
perencanaan,

pembayaran

tenaga

cleaning

service,

satpam

dengan

menggunakan

mekanisme LS kepada bendahara. Malah pernah terjadi satker mengajukan dispensasi


kepada Kanwil agar pembayaran konsultan tenaga asing dapat dibayarkan menggunakan
SPM-LS bendahara.
Bagaimanakah seharusnya peruntukkan penggunaan SPM-LS bendahara itu?
Filosofi dari penggunaan SPM-LS adalah agarpembayaran atas hak tagih kepada negara
dipastikan

langsung

diterima

oleh

penerima

hak

yang

telah

menyelesaikan

pekerjaannya.Penerima hak tersebut bisa pihak ketiga (rekanan), perorangan, atau


pegawai satker.
Kalau kita lihat dalam PMK 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan APBN pada pasal 1 dijelaskan bahwa SPM-LS adalah surat perintah membayar
yang dikeluarkan oleh PA/KPA kepada :

1. Pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan;


2. Bendahara pengeluaran untuk belanja pegawai/perjalanan.
Yang termasuk belanja pegawai disini adalah gaji (gaji bulanan, kekurangan gaji, gaji
susulan) dan non gaji (lembur, uang makan, honor dan vakasi).
Ketentuan yang sama mengenai petunjuk pelaksanaan dari peraturan diatas dijabarkan
dalam Perdirjen Perbendaharaan No Per-66/PB/2005 tentang mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN.
Pada perkembangannya dalam pembayaran belanja pegawai selanjutnya diatur dalam Per37/PB/2009 tentang Juknis pengalihan pengelolaan administrasi belanja pegawai PNS pusat
kepada satker K/L bahwa pembayaran belanja pegawai gaji dilaksanakan secara langsung
(LS) kepada pegawai melalui rekening masing-masing pegawai secara giral.
Disini dapat disimpulkan bahwa pembayaran dengan SPM-LS dibayarkan kepada :

1. Pihak

ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan

2. Pegawai satker untuk pembayaran belanja pegawai gaji


3. Bendahara pengeluaran untuk pembayaran belanja pegawai non gaji/perjalanan.

Jadi diluar ketiga point tersebut, tidak dibolehkan menggunakan mekanisme pembayaran
LS kepada bendahara pengeluaran. Untuk pembayaran belanja pegawai non gaji dan
perjalanan dapat juga dibayarkan menggunakan SPM-LS langsung kepada para pegawai
satker tersebut.
Bagaimana dengan pembayaran honor dengan SPM-LS bendahara ?
Honor atau honorarium terdiri dari 2 jenis yaitu honor tetap dan honor tidak tetap. Pada
awalnya keduanya termasuk kedalam kelompok belanja pegawai. Mulai tahun 2009, belanja
pegawai berupa honorarium tidak tetap masuk ke dalam belanja barang yang dipisahkan
sesuai dengan sifat belanja barang berupa belanja barang operasional dan belanja barang
non-operasional.
Hingga saat ini kode akun yang digunakan untuk menampung alokasi pembayaran honor
antara lain akun 521115 (honor yang terkait dengan operasional satker), akun 521213
(honor yang terkait dengan output kegiatan), akun 522115 (sekarang 522151 belanja jasa
profesi), dan akun belanja modal terkait dengan honor dalam rangka perolehan aset
belanja modal. (mengenai penggunaan akun lihat tulisan alokasi honor dalam DIPA).
Dari rangkaian uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembayaran menggunakan SPM-LS
bendahara hanya diperuntukkan untuk keperluan pembayaran belanja pegawai non
gaji (seperti lembur, uang makan, vakasi, honor tetap), belanja perjalanan dinas,
dan belanja honor tidak tetap (pada akun belanja barang 521115, 521213, 522115
(sekarang 522151) dan akun belanja modal).

by http://mengelolaperbendaharaan.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai