Anda di halaman 1dari 3

Page 1 of 3

MEMO INTERNAL (M.I)


No. ALB/MI-001/R00/PIU-NSG/I/2024

Kepada ❑ Division Head


❑ Departemen Head
❑ Area Manager
❑ Branch Manager
❑ MSO Head / NSO Head
Dari Divisi Piutang
Perihal Treatment Faktur Milik SDM Yang Tidak Diinput Sebagai PK
Karyawan
Lampiran -
Tanggal 26 Januari 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Adanya SOP No. ALB/SOP-002/R13/SVY-NSG/VIII/2022 Perihal “Persyaratan
Dokumen Kredit” tertanggal 15 Agustus 2023.
2. Kurangnya kontrol yang baik dari Pimpinan Cabang dalam proses kerja di operasional
Perusahaan.

B. TUJUAN
1. Untuk meminimalisir adanya kredit macet atas pembayaran angsuran oleh SDM
Nusantara Sakti Group.
2. Untuk meminimalisir bentuk kecurangan / fraud yang akan merugikan Perusahaan
dalam proses pengajuan PK kredit Karyawan.

C. KETENTUAN
1. Aturan ini berlaku untuk bisnis HMC dan M2W di Nusantara Sakti Group.

2. Untuk setiap SDM yang bekerja di Nusantara Sakti Group yang di kemudian hari
diketahui telah memiliki faktur aktif pada bisnis HMC dan/atau M2W baik sebagai
Pemohon / Penjamin yang diajukan sebelum diterima menjadi menjadi SDM NS
Group, maka Divisi Collection (Piutang) wajib menawarkan kepada SDM tersebut
untuk melakukan pembayaran angsuran PK kredit yang diambilnya dengan diproses
potong gaji.
a. SDM yang tidak bersedia diproses potong gaji untuk pembayaran angsurannya,
maka diperbolehkan untuk melakukan pembayaran angsuran secara regular.
b. Untuk SDM yang tidak bersedia diproses potong gaji untuk pembayaran
angsurannya kondisi telah dan/atau di kemudian hari melakukan wanprestasi atas
kewajibannya sebagai Debitur, maka Divisi Piutang wajib menjalankan treatment
sesuai dengan aturan “Kunjungan Kolektor” dan/atau aturan “Motor Tarik” yang
berlaku.

3. Sedangkan jika terdapat SDM dengan status Reguler, Kontrak dan Magang UMR yang
di kemudian hari diketahui memiliki faktur aktif baik sebagai Pemohon / Penjamin
yang diajukan setelah menjadi SDM NS Group dan setelah diberlakukannya aturan
ini, tetapi saat pengajuan tidak diproses sebagai PK Karyawan, maka SDM
tersebut wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Page 2 of 3

a. Proses Potong Gaji


Hanya diberlakukan jika besaran sisa Gaji / Uang Saku SDM (akumulasi dari
seluruh potongan atas pinjaman lainnya di NS Group) mencukupi untuk diproses
potong gaji.
b. Apabila sisa Gaji / Uang Saku SDM tersebut tidak memenuhi ketentuan pada poin
3.a di atas dan/atau diketahui saat pengajuan PK dengan sengaja tidak diproses
sebagai PK Karyawan dikarenakan SDM tersebut tidak memenuhi kriteria untuk
melakukan pengajuan kredit khusus Karyawan, maka SDM tersebut
bertanggungjawab untuk melakukan pelunasan sekaligus atas pembiayaan
kreditnya.
c. Jika SDM tersebut kondisinya tidak memenuhi ketentuan pada poin 3.a di atas serta
tidak mampu untuk melakukan pelunasan sekaligus untuk pembiayaan kreditnya,
maka Divisi Piutang memberikan dispensasi kepada SDM untuk tetap melakukan
pembayaran angsuran secara regular sesuai dengan perjanjian kreditnya yang
telah disepakati.
d. Apabila SDM tersebut telah dan/atau di kemudian hari melakukan wanprestasi atas
kewajibannya sebagai Debitur, maka Divisi Piutang wajib menjalankan treatment
sesuai dengan aturan “Kunjungan Kolektor” dan/atau aturan “Motor Tarik” yang
berlaku.

4. SDM dari Divisi Collection (Piutang) dan/atau dari Divisi Remused (Remedial) wajib
melakukan tugasnya (pada saat proses kunjungan penagihan Kolektor dan/atau
proses penarikan unit motor tanpa memandang jabatan / level SDM / hubungan relasi
antar SDM, termasuk pelaksanaan kontrol atas proses penagihan / penarikan tersebut
oleh SDM Atasannya) sesuai aturan yang berlaku yang telah disebutkan pada poin di
atas dengan penuh integritas, dan tidak melakukan pembiaran atas wanprestasi yang
dilakukan SDM sebagai Debitur.

5. Treatment untuk setiap SDM yang terlibat dalam pelanggaran ketentuan proses
inputan PK sampai dengan Cair / kirim milik SDM yang tidak diinput sebagai PK
Karyawan dikarenakan pengajuan kredit tersebut tidak memenuhi persyaratan
sebagai PK Karyawan dan/atau dengan sengaja dilakukan dengan tidak sesuai
prosedur pengajuan serta persyaratan PK Kredit di NS Group, dan juga untuk setiap
SDM Collection dan/atau Remused yang di kemudian hari diketahui melanggar
ketentuan dengan tidak menjalankan proses penagihan dan/atau penarikan unit
sebagaimana semestinya, maka wajib dikenakan sanksi dengan mengacu pada :
a. Aturan “Sanksi Atas Pelanggaran Administratif atau Fraud oleh SDM” yang berlaku,
dan/atau
b. Aturan “Penerapan Disiplin, Penyusunan dan Penjatuhan Sanksi Bagi Karyawan”
yang berlaku dan/atau aturan “Surat Pemberitahuan dan Surat Pembinaan Untuk
SDM Magang dan SDM Status Pelatihan” yang berlaku, dan
c. Pengenaan denda atas sanksi administratif yang diberikan sesuai dengan aturan
“Pengenaan DENDA Terhadap Karyawan yang Terkena Sanksi Surat Peringatan
(SP) dan Surat Peringatan Pertama dan Terakhir (SPPT)” dan/atau “Pengenaan
Denda Terhadap SDM Magang dan Pelatihan yang Terkena Sanksi Surat
Pembinaan (SBin) dan Surat Pembinaan Pertama dan Terakhir (SPPT)” yang
berlaku.
Page 3 of 3

Demikian memo ini diterbitkan dan untuk dilakukan sebagaimana mestinya.

Disusun Oleh :

Nabiyatun Nur Fatimah Budi Setiawan W.

Disetujui Oleh :

Ruly Marlyna Andi Kurniawan Galuh Madya S.

Hernowo Budi Wibowo Ferix Sidharta Leony

Tjoa Andi Sutrisno

Anda mungkin juga menyukai