PERITONITIS
A. APPENDICITIS
berasal dari apendik, saat nyerinya mulai reda dikiranya sembuh, tapi
malah jadi makin kronis.
Apabila apendiks ini sudah sangat terinfeksi, hingga mengiritasi
peritoneum peritale (yang diinervasi oleh somatic aferen dan bukan
lagi oleh parasimpatik) maka nyerinya akan berubah menjadi tajam
dan local. Jika yang parasimpatis nyerinya ini dullness (tumpul) dan
menyebar. Perubahan nyeri tersebut biasanya terjadi pada hari ketiga
inflamasi.
Pusing baca teks? Oc, aku buat simple aja ;
Jadi, gejala klinis dari app dibagi 2 :
Nyeri visceral
somatic
Nyeri
- terjadi
+ tumpul
+difuse
+peritoneum viscerale
Temen-temen
pernah
dengan Alvarado score? Itu
loh.. yang buat menentuka
appendicitis
lanjut, setelah
seluruh dinding
meradang
- tajam
- terlokalisir
-
3. Vomitus (+) = 1
4. Anorexia (+) = 1
5. Rebound tenderness phen (+) = 1
6. Abd migration pain (+)
7. Degres of celcius >37,2 =1
8. Observe of homogram, segmen >75 = 1
Pada saat appendectomy ternyata tidak ditemukan infeksi pada
apendiks, maka apendiks tersebut harus tetap dipotong untuk
mencegah
terjadinya
infeksi.
Berdasarkan
keadaan
pasien,
appendectomy bisa dilakukan dengan 2 cara : cara terbuka dan
laparoskopi. Cara terbuka, insisi dibuat pada abdomen bagian kanan
Inervasi Peritoneum
A. Peritoneum parietal mendapat inervasi dari N. intercostalis 8-11,
N.subcostal,dan peritoneum parietal yg melapisi sisi kaudal
diafragma diinervasi oleh N. Phrenicus (v.c 3-5)
B. peritoneum
ditutupinya
Vascularisasi
inervasinya
viscerale
Peritoneum
Fisiologi Peritoneum
mendapat
inervasi
vascularisasi
sesuai
peritoneum
organ
yg
mengikuti
tentang
peritoneum,hahha,lanjut
ke
d. Demam
e. Peningkatan denyut nadi
f. Napas pendek dan cepat
d. Muscular guarding
b. Diffusely tenderness
c. Diffusely
tenderness
f. Shifting dullness
rebound
(infeksi)
bisa
dibagi
Luka tajam
II.
III.
Gejala-gejalanya :
1. Pyrexia : panasnya tinggi
2. Nausea, muntah, cingultus
3. Nyeri abdominal
4. Abdominal meteorism
5. Tidak bisa defekasi dan flatus
Pemeriksaan rectal :
1. Penurunan regangan sfingter anal (sfingternya jadi lembek)
2. Udara didalam rectal ampulla (ampulanya kolaps)
3. Nyeri waktu diperiksa
Pemeriksaan laboratorium :
Prognosis pada peritonitis ini baik jika peritonitis local, tapi untuk
yang general prognosisnya buruk. Prinsip pengobatannya adalah
denganpemberian
antibiotikyang
sesuai,
dekompresi
saluran
pencernaan (hayo dengan apa? Bisa dengan NGT), penggatian cairan
dan elektrolit yang hilang secara intravena, tirah baring adalam posisi
fowler, pembuangan organ yang terkena infeksi (e.g app) dan tindakan
untuk menghilangkan nyeri.
Alhamdulillah selesai, mav banyak kekurangan..
Subhaanakallohumma wabihamdika asyhadu anlaa illaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika.