Anda di halaman 1dari 10

APPENDICITIS dan

PERITONITIS
A. APPENDICITIS

Apa itu appendicitis? Appendicitis adalah peradangan pada bagian


apendik. Lalu apa itu apendik? Apendik atau nama panjangnya
apendiks veriformis ini terletak pada 1/3 lateral garis antara SIAS
kanan dengan umbilicus, atau terkenal dengan titik McBurney. Apendik
sampai saat ini masih dalam permusyawarahan, ada yang bilang kalau
apendik itu merupakan organ untuk kekebalan tubuh atau berfungsi
untuk imunitas. Hal ini muncul karena dinding apendik berisi jaringan
limfoid. Tetapi, faktanya dinding usus juga mempunyai jaringan limfoid
yang banyak.

Apendik ini berbentuk kecil, nah


dibagian colon kita itu terdapat serabut
longitudinal atau tenea yang bersatu
disuatu tempat yang dinamakan apendik.
Apendik
ini
dapat
terinfeksi
dan
mengalami
inflamasi
sehingga
menyebabkan nyeri abdomen dibagian
kanan bawah. Jika apendik ini sudah
terinfeksi maka harus segera dibuang
(pengangkatan
apendik/appendiktomy)
agar tidak pecah didalam dan menyebabkan penyebaran infeksi di
peritoneum. Nah buat temen-temen
yang didiagnosis app (appendicitis)
ayo segera dioperasi, jangan sampai
terjadi peritonitis.
So, apa gejala dari app ini?
Bisanya
berupa
demam,
berkurangnya nafsu makan, nausea
atau vomitus. Tanda-tanda inflamasi
apendiks
berupa
bengkak,
kemerahan, vaskularisasi meningkat, adanya fibrosis, ada organ yang
menempel di apendiks atau sebaliknya (kemotaksis). Adanya tanda
fluktuasi ini berarti apendiksnya berisi nanah, diagnosisnya ga cuman
appendicitis akut tetapi appendicitis akut dengan periapendikular
abses. Pada keadaan normal bentuknya akan lurus, dan saat
keadaannya meradang apendiks ini jadi tidak lurus lagi kawand.
Gejala klinis dari app ini berupa nyeri. Nyeri pada app ada 2 macam
yaitu : nyeri visceral dan nyeri somatic. Nyeri visceral terjadi saat
apendiks mengalami inflamasi, lumennya membesar, terjadi
penebalan, menyebabkan nyeri proyeksi diepigastrik. Loh qo bisa
terjadi nyeri proyeksi? Ternyata eh ternyata mulai dari gaster sampai
apendiks inervasi parasimpatisnya adalah satu yaitu nervus vagus.
Jadi, pada awal terjadi inflamasi pada apendik ini sakitnya akan terasa
sampai ke lambung, dan biasanya orang menyangkan dia terkena
maag, makanya dia akan minum obat antacid, padahal nyerinya itu

berasal dari apendik, saat nyerinya mulai reda dikiranya sembuh, tapi
malah jadi makin kronis.
Apabila apendiks ini sudah sangat terinfeksi, hingga mengiritasi
peritoneum peritale (yang diinervasi oleh somatic aferen dan bukan
lagi oleh parasimpatik) maka nyerinya akan berubah menjadi tajam
dan local. Jika yang parasimpatis nyerinya ini dullness (tumpul) dan
menyebar. Perubahan nyeri tersebut biasanya terjadi pada hari ketiga
inflamasi.
Pusing baca teks? Oc, aku buat simple aja ;
Jadi, gejala klinis dari app dibagi 2 :
Nyeri visceral
somatic

Nyeri

+ terjadi difase awal


pada fase
+ nyeri krn regangan

- terjadi

+ tumpul
+difuse
+peritoneum viscerale

Temen-temen
pernah
dengan Alvarado score? Itu
loh.. yang buat menentuka
appendicitis

lanjut, setelah
seluruh dinding
meradang
- tajam
- terlokalisir
-

Alvarado score itu :


1. App area pain (nyeri
kanan bawah) = 2
2. Leucocyt >10.000 =
2

3. Vomitus (+) = 1
4. Anorexia (+) = 1
5. Rebound tenderness phen (+) = 1
6. Abd migration pain (+)
7. Degres of celcius >37,2 =1
8. Observe of homogram, segmen >75 = 1
Pada saat appendectomy ternyata tidak ditemukan infeksi pada
apendiks, maka apendiks tersebut harus tetap dipotong untuk
mencegah
terjadinya
infeksi.
Berdasarkan
keadaan
pasien,
appendectomy bisa dilakukan dengan 2 cara : cara terbuka dan
laparoskopi. Cara terbuka, insisi dibuat pada abdomen bagian kanan

bawah, membelah kulit, dinding otot, dan peritoneum. Appendiks


diletakkan ditempat yang bebas dari organ lain, baru dipotong. Jika
teknik laparoskopi, beberapa insisi kecil dibuat di abdomen. Pada satu
insisi dimasukan laparoskopi. Laparoskopi dilihat melalui monitor TV.
Alat kecil dimasukan melalui insisi yang lain dan baru dilakukan
pemotongan apendiks.
Derajat penyakit pada appendicitis :
1. Simple : masih pada fase awal
2. Supurative : sudah ada perforasi
3. Gangrenous : sudah mengalami nekrosis
4. Ruptured : pecah
5. Abces : terdapat nanah
Jika kantong apendiks ini sudah mengalami infeksi, atau apendiks
sudah mulai rupture atau pecah, abdomen harus dicuci terlebih dahulu
selama operasi. Dokter bedah akan membuka kulitnya kemudian
memasukan cairan untuk mencuci yang kemudian akan diambil
menggunakan pipa kecil. Pada app ini, jika terjadi fecalith ( feses yang
mengeras) akan menyebabkan nyeri hilang timbul/colicky pain.
Setalah appendectomy biasanya sembuh total dan cepat, tapi klo
apendiksnya sudah mengalami abses atau pecah, kesembuhannya
lebih lama dan lebih rumit lagi selain itu harus dibantu dengan obat
untuk mengobati infeksinya itu(antibiotic).
B. PERITONITIS
Apa itu peritonitis? Peritonitis adalah
peradangan peritoneum (membrane serosa
yang
melapisi
rongga
abdomen
dan
menutupi visera abdomen) yang biasanya
terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ
abdomen (e.g. appendicitis, salpingitis),
perforasi saluran cerna, atau dari luka
tembusa abdomen. Organism yang sering

menginfeksi adalah organism yang hidup dalan colon (pada kasus


rupture app) yang mencakup E.coli atau bacteroides, sedangkan
stafilokokus dan streptokokus seringkali masuk dari luar. Oc, sebelum
kita lanjut ke peritonitis, kita resapi dulu anatomi peritoneum :
Peritoneum Merupakan membrana Serosa tipis yang terdiri atas
satu lapis sel mesothelium yang melapisi dinding dalam abdomen
dan organ intra abdomen dengan luas 1,8 M
Peritoneum yg melapisi dinding dalam abdomen disebut
Peritoneum parietal sedangkan yg melapisi organ intra
peritoneum disebut peritoneum visceral
Ruang diantara peritoneum disebut cavum peritonii
Cavum peritonii terbagi atas:
Cavum Peritonii Major
Cavum Peritonii Minor(bursa Omentalis)
Omentum Major adalah duplikatur peritoneum visceral dari
curvatura major sampai diafragma

Inervasi Peritoneum
A. Peritoneum parietal mendapat inervasi dari N. intercostalis 8-11,
N.subcostal,dan peritoneum parietal yg melapisi sisi kaudal
diafragma diinervasi oleh N. Phrenicus (v.c 3-5)
B. peritoneum
ditutupinya

Vascularisasi
inervasinya

viscerale

Peritoneum

Fisiologi Peritoneum

mendapat

inervasi

vascularisasi

sesuai

peritoneum

organ

yg

mengikuti

Peritoneum berfungsi untuk mengurangi gesekan antara


organ intraabdomen agar dapat bergerak bebas

Peritoneum menghasilkan cairan peritoneum sekitar 100 cc


berwarna kuning jernih
Jika terjadi cedera peritoneum daerah defect mesothelium
akan segera ditutupi oleh mesothelium sekitarnya dan
sembuh dalam waktu 3-5 hari
Jika cedera cukup luas dan,membrana basalis terpapar
cairan peritonii maka ekan memacu timbulnya jaringan
fibrosis sehingga timbul adhesi yang akan mencapai
maksimal 2-3 minggu setelah cedera

Hemmm sekilas banyak


Patifisiologi Peritonitis ya..

tentang

peritoneum,hahha,lanjut

ke

Iritasi peritoneum akan menimbulkan reaksi inflamasi berupa


pelepasan
mediator
inflamasi
yaitu
sitokin
dan
zat
chemoatractan

Sitokin akan merubah permeabilitas mambran mesothelium yang


menyebabkan expansi cairan plasma kedalam cavum peritonii
Sitokin akan menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah peritonii
dan merangsang pembentukan exudat fibrous pd permukaan
peritoneum
Sitokin yang dilepaskan mesothelium akan menggangu motilitas
usus

zat Chemoatractan akan memacu adhesi dan migrasi sel leukosit


Khususnya netrofil

Peritonitis bisa dibedakan berdasarkan daerah yang terlibat :


1. Peritonitis local
2. Peritonitis general / Peritonitis Difusa
Tanda-tanda :
1. Peritonitis general :
a. Pasien terlihat tidak enak
badan
b. Hippocratic face

d. Demam
e. Peningkatan denyut nadi
f. Napas pendek dan cepat

c. Coated tounge : lidahnya


terlapisi sesuatu
2. Peritonitis local :
a. Distensi abdominal

d. Muscular guarding

b. Diffusely tenderness

e. Disappear of liver dullness

c. Diffusely
tenderness

f. Shifting dullness

rebound

g. Absent of bowel sound

Peritonitis dibedakan berdasarkan penyebab :

1. Peritonitis kimia atau benda asing ( Bile, Urine, Darah, Asam


Lambung, Pankreatic Juice ): bisa dikarenakan kebocoran
lambung yang menyebabkan keluarnya cairan lambung ke
rongga abdomen, akhirnya peritoneum terkena cairan
lambung tersebut. Atau bisa juga karena pancreas yang bocor
2. Peritonitis septic atau bacterial
berdasarkan sumber bakteri :

(infeksi)

bisa

dibagi

a) Primary (hematogenous orogin)


b) Specific
c) Non-specific
d) Secondary :
I.

Luka tajam

II.

Lubang organ karena perforasi

III.

Komplikasi inflamasi organ intraabdominal

Gejala-gejalanya :
1. Pyrexia : panasnya tinggi
2. Nausea, muntah, cingultus
3. Nyeri abdominal
4. Abdominal meteorism
5. Tidak bisa defekasi dan flatus
Pemeriksaan rectal :
1. Penurunan regangan sfingter anal (sfingternya jadi lembek)
2. Udara didalam rectal ampulla (ampulanya kolaps)
3. Nyeri waktu diperiksa
Pemeriksaan laboratorium :

1. Leukositosis : jika angka leukositnya mencapai 18.000 harus


curiga app yang sudah jadi peritonitis klo udah 20.000 berarti
sudah bocor atau ada nanah
2. Haemogram : shift to the left
3. Metabolic acidosis atau alkalosis respiratorik
Foto polos abdomen :
1. Preperitoneal fat tidak jelas lagi
2. Penebalan dinding intestinal
3. Subdiaphragmatic
Treatment :
1. Preoperasi
a. Nasogastric tube, intravenous line, indwelling catheter
b. Terapi penggantian cairan intravenous : air, elektrolit,
asam-basa seimbang
c. antibiotik
2. Operasi
Exploratory laparatomy
3. Postoperasi
a. Mempertahankan cairan intravenous : air, elektrolit, nutrisi
b. Oral feeding, jika :
Flatus
Sudah tidak ada specimen yang keluar dari NGT
Normalnya, peristaltic usus
Tidak ada distensi

Prognosis pada peritonitis ini baik jika peritonitis local, tapi untuk
yang general prognosisnya buruk. Prinsip pengobatannya adalah
denganpemberian
antibiotikyang
sesuai,
dekompresi
saluran
pencernaan (hayo dengan apa? Bisa dengan NGT), penggatian cairan
dan elektrolit yang hilang secara intravena, tirah baring adalam posisi
fowler, pembuangan organ yang terkena infeksi (e.g app) dan tindakan
untuk menghilangkan nyeri.
Alhamdulillah selesai, mav banyak kekurangan..
Subhaanakallohumma wabihamdika asyhadu anlaa illaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Anda mungkin juga menyukai