Anda di halaman 1dari 4

Limbah Organik

1. Sampah Plastik

2. Sabut Kelapa

3. Sisa Makanan

4. Daun

5. Kulit Kacang

6. Koran Bekas

Pemanfaatan Sampah Organik


DIBUAT MENJADI KOMPOS
Kompos daat dibuat dari sampah organik yang menganung karbon dan nitrogen seperti
sampah hijau, kotoran hewan, lumpur cair, dll. Proses pengomposan dimulai dengan
pemilihan jenis sampah, pengecilan ukuran, penyusunan tumpukan,pembalikan, penyiraman,
hingga proses penyimpanan. Sebaiknya seluruhtahapan dilakukan degan cara organik.
DIJADIKAN SEBAGAI PUPUK SEDERHANA
Ini berlaku untuk sampah organik hijau yang berupa daun - daunan. Caranya sangat mudah,
kita tinggal membuat lubang yang digunakan untuk membuang / menanam sampah organik
tersebut sehingga kita tidak perlu membaar sampah organik. Sampah yangditanam akan
menyediakan unsur hara dan membuat siklus ekosistem dalam tanah berjalan dengan normal
DIJADIKAN TAMBAHAN PAKAN TERNAK
Salah satu penelitian yang pernah dilakukan oleh sejumlah mahasiswa UNDIP - Semarang
yang berhasil membuat pakan ayam dan ikan dari limbah organik rumah tangga dengan cara
mencampur sisa sayuran, ikan dan ayam dengan dedak hasil penggilingan beras kemudian
diifermentasi dengan menggunakan mikroba Niitrogen Phosphate Recovery Consentred Feed
Product Developpment Organism (NOPCO) selama 5 hari sehingga menghasilkan pelet
pakan ternak
DIJADIKAN KERAJINAN TANGAN
Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sampah organik yang bisa menjadi sumber
penhahsilan bagi para ibu rumah tangga. Bahkanbila ditangani dengan serius bisa diekspor
keluar negeri dan mendatangkan devisa bagi negara. Beberapa contoh kerajinan tangan yang
bisa dibuat dengan menggunakan sampah organik adalah membuat kain dari serat tanaman,
membuat sandal dari daun pandan, membuat ornamen bunga dari kulit jagung, membuat tas
dari batok kelapa, dll

Foto-Foto Limbah Organik Yang Di Jadikan


kerajinan Tangan

1. Tas

2. Bingkai Foto

3. Tempat Pensil

4. Mainan

Dampak Sampah Organik


a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai
.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal
dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan


Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap,
hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi
tinggi dapat meledak.

Anda mungkin juga menyukai