Anda di halaman 1dari 3

MATERI PEMBELAJARAN

Limbah organik adalah sampah limbah yang berasal dari sisa makluk hidup yang
terdapat di alam, seperti: tumbuhan dan hewan, serta berbagai macam hasil olahannya
yang kemudian dibuang dan dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa perlu tambahan
bahan kimia apapun di dalam penguraiannya.

Limbah organik adalah jenis sampah yang ramah lingkungan dan bahkan pada
umumnya dapat dimanfaatkan kembali dengan melakukan pengolahan dan pemanfaatan
yang tepat seperti: pupuk kompos dan berbagai macam pakan bagi ternak. Meski tidak
berbahaya, namun pengolahan sampah organik yang tidak tepat akan berpotensi
menimbulkan berbagai macam masalah di dalam kehidupan manusia, hal ini bisa saja terjadi
mengingat sampah organik adalah jenis sampah yang akan cepat mengalami pembusukan.
Proses yang tergolong cepat tersebutlah yang mungkin akan menyebarkan berbagai
penyakit dan bakteri bagi lingkungan yang tidak memiliki sistem pengolahan sampah yang
baik.
Beberapa contoh sampah organik yang banyak ditemukan di dalam kehidupan kita sehari-
hari: dedaunan dan ranting pohon, bangkai hewan, kotoran hewan, kotoran manusia, sisa
pengolahan makanan, sisa pengolahan tanaman / sayuran.

Limbah anorganik adalah sampah atau limbah yang dihasilkan dari berbagai macam
proses, di mana jenis sampah ini tidak akan bisa terurai oleh bekteri secara alami dan pada
umumnya akan membutuhkan waktu yang sangat lama di dalam penguraiannya.

Limbah anorganik merupakan salah satu masalah terbesar yang ditemukan di dalam
kehidupan manusia, di mana sampah ini telah begitu berdampak buruk terhadap kehidupan
manusia. Hal tersebut diakibatkan oleh banyaknya sampah anorganik yang terdapat di bumi
dan mencemari lingkungan hidup karena sampah-sampah tersebut tidak bisa terurai secara
alami dalam waktu yang singkat. Butuh waktu ratusan atau bahkan ribuah tahun untuk bisa
mengurai sampah anorganik secara alami, karena itu cobalah untuk mengurangi produksi
sampah ini dalam kehidupan kita.

Jenis-jenis sampah organik


Limbah organik sendiri dibagi menjadi : 
• Limbah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang
cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
• Limbah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain
yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau
ranting pohon, dan dedaunan kering.
Dampak sampah organik
a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan  pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
- Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).
Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies
akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian
sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik,
seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

Prinsip pengolahan sampah organik 


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah.Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
• Mengurangi 
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak
kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
• Menggunakan kembali 
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang 
• Mendaur ulang 
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri
rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
• Mengganti 
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai