AMINO GELATIN
SAPI DAN BABI
Kelompok 6
Citra Reza APP 1110102000028
Hadi Qudsi
1110102000066
Khalida Handayani 1110102000008
Liana Puspita Cahyaningrum
1110102000072
Nirmala Kasih 1110102000042
ASAM AMINO
Asam amino adalah senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH)
dan amina (NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat
pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut
atom C "alfa" atau ).
Asam
amino merupakan monomer yang
menyusun polimer-polimer pada protein. Asam
amino dapat mengalami proses hidrilisis yang
menghasilkan hidrolisat protein.
GELATIN
Gelatin
HPLC
HPLC
HIDROLISIS BASA
Sampel halus di ekstrak dengan 4,2 N NaOH
dimasukkan dalam ampul gelas, di sealed,
dibekukan dalam es kering. Kemudian
dipindahkan ke tabung gelas (Oehlhlegel glass),
agar hidrolisat bisa divakumkan (0,18 mm Hg).
Gelas ini pindahkan kesuhu kamar dimasukkan
oven 110 OC selama 16jam.
Note : khusus di gunakan untuk recovery
tryptophan, dimana dgn methode asam 100%
asam amino tryptophan rusak.
DERIVATISASI
1.
2.
3.
4.
Tujuan :
Meningkatkan deteksi
Merubah struktur molekul(polaritas analit)m-> mhslkan puncak kromatografi yg
lbh baik
Mubah matriks -> pemisahan lbh baik
Mstabilkan analit yg sensitif
Syarat rx derivatisasi :
5.
Produk yg dihslkan hrs mampu menyerap sinar uv/ s.tampak/ membentuk senyawa
berfluoresen.
6.
Proses derivatisasi cepat dan hrs menghasilkan produk yg sebesar mungkin (100%)
7.
Produk harus stabil selama proses derivitasi dan deteksi
8.
Sisa pereaksi u/ derivatisasi harus tdk menggangu pemisahan kromatografi
Note:
Derivatisasi dilakukan sebelum analit masuk kolom (pre-column derivatization)
atau setelah analit keluar dari kolom (post-column derivatization)
Kelebihan dari derivatisasi pra kolom yaitu waktu analisa cepat, dan cocok
untuk analisa dengan jumlah residu yang lebih sedikit atau sekitar 20 residu.
REAGEN DERIVATISASI
GUGUS
FUNGSIONAL
FLUORESEN
As.karboksilat;
as.lemak; as.folat
alkohol
Aldehid; keton
>P-nitrobenziloksiamin hidroklorida
(PNBA)
>3,5-dinitrobenziloksiamin hidroklorida
(DNBA)
Amin primer
Amin primer &
sekunder
REAGEN U/ DIDETEKSI
>4- bromometil-7-asetoksikumarin
>4-bromometil-7- metoksikumarin
Dansil Hidrazin
7-kloro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3-diazol
(NBD-Cl)
7-fluoro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3diazol(NBD-F)
Dansil klorida
Keuntungan
Kerugian
Bahan:
Standar asam amino
ortho-phtalaldehyde
(OPA)
2-mercaptoethanol
(MCE)
gelatin babi dan sapi
methanol,
tetrahydrofuran, NaOH,
HCL, Pb(II)asetat, asam
oksalat
Air bidistilled steril
Sampel permen (soft
candy)
Larutan
standar asam
amino disiapkan dengan
melarutkan 10 mg dari
asam amino dengan air
bidistilled sampai 10 ml
dalam labu volumetri
standar
Reagen derivatisasi OPAMCE disiapkan dengan
melarutkan 100 mg ortophtalaldehid (OPA) dan 100
l 2-mercaptoethanol (MCE)
dalam labu volumetri 50 ml.
Tambahkan dengan 10 m
metanol dan dibuat dalam
volume menggunakan bufer
borat (pH 9,1 0,05)
Larutan kemudian
didinginkan, dan
dituangkan ke dalam panci
CARA KERJA
profil asam amino
ditentukan dengan
menggunakan RP-HPLC
dengan detektor
fluorosensi, dan
Langkah-langkah
analisis meliputi
hidrolisis gelatin untuk
melepaskan residu asam
amino dan derivatisasi
asam amino dengan
OPA-MCE.
5 gram sampel
ditimbang
Masukkan sampel ke
labu ukur 100 ml,
tambah dengan 5 ml Pb
asetat (II) 40% dan 2 ml
asam oksalat 15 %
Netralkan dengan
NaOH 1M
30 uL larutan
diinjeksikan ke dalam
sistem HPLC.
KEGUNAAN REAGEN
HASIL
HASIL
Babi : as. Glutamat,
trypthophan,
phenylalanine,
glutamine,
tyrosine,methionin
Sapi : as.aspartat,
asparagin,
histidine, alanin,
arginin, isoleusine,
leusin, lysine
PCA
Princypal Component Analysis
LANJUTAN..
Berdasarkan Kaiser criterion
Komponen utama (PC) yang digunakan adalah PC dengan eigen
Value (nilai ciri atau varians setiap komponen utama ) lebih dari
1 sedangkan proporsi keragaman yang dianggap cukup mewakili
data jika keragaman kumulatif mencapai 70-80%
PC diurutkan dari variasn terbesar hingga terkecil
PC1 kombinasi linier dari suatu variabel yang diamali dan
memiliki varians terbesar
PC2 komponen dari suatu variable yang diamati yangberdifat
ortogonal terhadap PC1 dan memiliki variasn kedua terbesar
HASILNYA ADALAH :
1 = PC1 (-) DAN PC2
(-)
2 = PC1 (+) DAN PC2
(-)
3 = PC1 (-) DAN PC2
(-)
4 DAN 5 = PC1 (+)
DAN PC2 (+)
6 DAN 7 = PC1 (-)
DAN PC2 (+)
KESIMPULAN
Penggunaan kombinasi HPLC dan PCA dalam
menentukan profil asam amino dari gelatin sapi
atau babi dapat dilakukan hanya dalam skala
laboratorium karena metode pembuatan
gelatin yang masih sederhana.
Penggunaan kombinasi HPLC dan PCA dalam
menentukan profil asam amino dari gelatin sapi
atau babi tidak dapat dilakukan dalam skala
industri karena proses pembuatan gelatin
dalam
industri
yang
kompleks
dapat
mempengaruhi profil asam amino sehingga data
yang dihasilkan tidak dapat dijadikan acuan.
PERTANYAAN
% susut pengeringan =
=
DAPUS
=
88,44%