PRAKTIKUM BIOKIMIA
TITRASI FORMAL ASAM AMINO
PENGARUH WAKTU HIDROLISIS PROTEIN GELATIN OLEH ENZIM
PROTEASE TERHADAP VOLUME NaOH DAN mg NITROGEN ASAM
AMINO MELALUI TITRASI FORMAL ASAM AMINO
Oleh
NAMA
NIM
: 1313031079
KELAS : VIC
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk menghidrolisis protein dengan enzim protease sehingga jumlah dari asam
amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan titrasi formal asam amino dan membuat kurva hubungan
antara volume NaOH dan mg nitrogen terhadap waktu. Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu titrasi formal asam amino. Hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini
dilakukan dengan rentang waktu menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 75 dan 90. Volume NaOH yang diperlukan dalam
percobaan ini masing-masing 1,3 mL, 1,4 mL, 1,5 mL, 1,6 mL, 1,8 mL, 2,1mL, dan 2,2mL. mg nitrogen yang
diperoleh pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 masing-masing yaitu 3,640mg ; 3,920mg ; 4,200mg ;
4,480mg ; 5,040mg ; 5,800mg ; 6,160mg ; Derajat hidrolisis yang diperoleh pada percobaan ini sebesar 0,01.
Kurva hubungan antara volume NaOH terhadap waktu dan kurva mg nitrogen asam amino terhadap waktu
berbanding lurus. Semakin lama larutan asam amino didiamkan maka semakin banyak volume NaOH yang
digunakan dans semakin banyak mg nitrogen yang dihasilkan.
Kata kunci: hidrolisis, gelatin, tripsin, titrasi formal
ABSTRACT
This experiment aims to hydrolyze the protein with a protease enzyme so that the amount of amino acids can be
determined quantitative with formal titration of amino acids. The relationship curve between the volume of
NaOH and mg of nitrogen to the time was made by the quantitive methods that a formal of titration amino
acids. The result of this experiment do at minute 0, 15, 30, 45, 60, 75, dan 90. The method used in this
experiment is a quantitative method by means of a formal of titration amino acids. The volume of NaOH
required to titrate a mixture of trypsin and gelatin was 1,3mL, 1,4mL, 1,5mL, 1,6ml, 1,8ml, 2,1ml, 2,2ml and
obtained mg nitrogen is 3,640mg ; 3,920mg ; 4,200mg ; 4,480mg ; 5,040mg ; 5,800mg ; 6,160mg. degrees of
hydrolysis was 0,01. Relationship curve between the volume NaOH and time curve mg of nitrogen and amino
acids directly proportional. The longer the amino acids solution allowed to stand, the more volume is needed
NaOH titration as well as the more nitrogen mg produced.
Keywords: hydrolysis, gelatyn, trypsin, formal titration
PENDAHULUAN
Protein merupakan senyawa terpenting
penyusun sel hidup. Senyawa ini terdapat
dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan
maupun hewan. Istilah protein berasal dari
bahasa Yunani protos yang berarti yang
paling utama. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Sebuah
molekul protein mengandung ratusan atau
bahkan ribuan unit asam amino. Unit-unit itu
akan membentuk berbagai macam kombinasi
yang jumlahnya hampir tidak terbatas,
sehingga jumlah jenis protein yang ada juga
O
R
C
OH (aq)
O
C
O- (aq)
H2NCHRCOO-(aq) + 2HCHO(aq)
H2NCHRCOO-(aq) + H+(aq)
(HOCH2)2NCHRCOO-(aq)
H
R
O
NaOH(aq)
OH(aq)
NH2
C
O- (aq)
NH3 +
Asam amino
H
R
2HCHO(aq)
O-(aq)
NH3 +
O
C
OH
N
HOH2 C
Asam amino
H
R
dimetilol
H
O
C
NaOH(aq)
O-
N
HOH2C
formalin
CH2 OH(aq)
H2O (l)
ONa
CH2OH (aq)
HOH2C
CH2OH (aq)
O
N
H
H
C
CH 3
O
C
H
N
H2
C C
O
H
N
H
N
H
C
O
C
H
N
O
H2
C C
H
N
H
C
CH2
CH 2
CH2
CH 2
NH
NH
O-
NH 2
O
C
H
N
OH
C
NH
CH2
C
NH
O
O
C
METODE
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
ini terdiri dari 3 buah gelas kimia 100 mL, 3
buah Erlenmeyer 100 mL, 1 set buret dan
statif, 1 buah spatula, 1 buah batang
pengaduk, 1 buah labu ukur 100 mL, 1 buah
pipet ukur 25 mL, 1 buah kaca arloji, 1 buah
termometer, 1 buah pemanas listrik, 2 buah
pipet tetes, dan 1 buah labu ukur 25 mL.
Bahan-bahan yang digunakan adalah 100 mL
larutan gelatin 5%, 50 mL larutan NaOH 0,2
M, 50 mL larutan HCl 0,1 M, 25 mL indikator
PP 1%, 75 mL larutan formaldehida 40%, 25
mL larutan tripsin 1%, dan 500 mL aquades.
Prosedur Kerja
Penyiapan Larutan Gelatin
Larutan gelatin sebanyak 100 mL
ditambahkan 1 mL larutan fenolftalein dan
NaOH 0,2 M tetes demi tetes hingga timbul
warna merah muda. Larutan gelatin yang
berwarna merah muda ditambahkan tetes
demi tetes larutan HCl 0,1 M sampai warna
merahnya hilang. Larutan tersebut kemudian
direndam dalam inkubator air pada suhu 380C
selama 5 menit.
Penyiapan Larutan Tripsin
Larutan tripsin sebanyak 25 mL
ditambahkan dengan beberapa tetes indikator
fenolftalein dan tetes demi tetes larutan
NaOH 0,2 M sampai timbul warna merah
muda. Larutan tripsin yang berwarna merah
(a)
(b)
(c)
Gambar 6. (a) Gelatin + PP + NaOH yang berwarna merah muda, (b) Gelatin + PP + NaOH
+ HCl yang berwarna kuning, (c) Larutan gelatin diinkubasi pada suhu 380C
Larutan tripsin yang berwarna putih
kekuningan (gambar 7a) ditambahkan dengan
3 tetes indikator fenolftalein dengan tujuan
untuk mengetahui perubahan pH yang terjadi
pada sistem larutan. Larutan kemudian
ditambahkan 5 tetes NaOH yang bersifat
basa. Penambahan NaOH ini mengakibatkan
warna larutan berubah menjadi merah muda
(gambar 7b). Selanjutnya ditambahkan HCl
untuk mengkondisikan pH larutan berada
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 7. (a) Larutan tripsin yang berwarna putih kekuningan, (b) Tripsin + PP + NaOH
yang berwarna merah muda, (c) Tripsin + PP + NaOH + HCl yang berwana
putih kekuningan, (d) Larutan tripsin diinkubasi pada suhu 38 0C
Proses selanjutnya, larutan tripsin dan
larutan gelatin dicampur dan diaduk perlahan.
Pencampuran kedua larutan ini menghasilkan
warna kuning muda (Gambar 8). Penambahan
CampuranGambar
yang sudah
homogen
mem-buffer
di daerah pH yang
8. Larutan
Tripsinantara
+ Gelatin amonium
yang berwarna
kuning muda
larutan gelatin dan tripsin diambil sebanyak
lebih rendah dan dapat dititrasi pada titik
10 mL, kemudian dipanaskan hingga
akhir secara kuantitatif menggunakan suatu
mendidih. Tujuan dilakukan pemanasan
indikator. Hal ini dilakukan karena jika tidak
adalah untuk merusak enzim sehingga reaksi
ditambahkan dengan formaldehid, gugus
akan terhenti. Larutan ini kemudian
amonium dari asam amino akan bersifat
didinginkan dan ditambahkan 15 mL formalin
buffer pada daerah pH tinggi, diatas pH 11,
netral dan 3 tetes fenolftalein. Larutan ini
sehingga tidak mungkin dititrasi sampai titik
digunakan sebagai standar karena diambil
akhir. Hal yang sama juga terjadi pada gugus
pada menit ke-nol. Pengambilan campuran ini
karboksil yang bersifat buffer pada pH rendah
diulangi sebanyak 6 kali, dengan interval
sehinga tidak mungkin dititrasi dengan basa.
waktu tertentu, yaitu pada menit ke-15, menit
Selajutnya masing-masing larutan ditirasi
ke-30, menit ke 45, menit ke-60, menit ke-75,
dengan NaOH 0,2 M sampai terjadi
menit ke-90. Masing-masing campuran
perubahan
warna.
Tirtrasi
dilakukan
tersebut diperlakukan sama seperti kontrol,
sebanyak 7 kali, dengan interval waktu
yaitu dipanaskan hingga mendidih. Tujuan
tertentu, yaitu pada menit ke-0, menit ke-15,
penambahan formalin adalah agar formalin
menit ke-30, menit ke 45, menit ke-60, menit
bereaksi dengan gugus amino yang tidak
ke-75, menit ke-90.
bermuatan sehingga memungkinkan gugus
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
Gambar 9. Hasil titrasi (a) pada menit ke-0, (b) pada menit ke-15, (c) pada menit ke-30,
(d) pada menit ke-45, (e) pada menit ke-60, (f) pada menit ke-75, (g) pada menit
ke-90
Reaksi yang terjadi pada titrasi dengan
menggunakan formalin merupakan reaksi
NH2
NaOH (aq)
OH (aq)
C
O- (aq)
NH3+
Asam amino
H
R
2HCHO (aq)
C
O-
NH3+
(aq)
C
OH
N
HOH2C
Asam amino
H
R
C
N
HOH2 C
formalin
dimetilol
H
O
C
CH2OH (aq)
NaOH (aq)
OCH2 OH (aq)
O
C
(l)
ONa
N
HOH2C
H2 O
CH2OH (aq)
Tabel 1. Data Volume NaOH yang Digunakan pada Titrasi Formal Asam Amino
Waktu
0 menit
15 menit
30 menit
45 menit
60 menit
75 menit
90 menit
Volume NaOH
1,3 mL
1,4 mL
1,5 mL
1,6 mL
1,8 mL
2,1 mL
2,2 mL
3
2
Volume NaOH 1
0
0
20
40
60
80
100
Menit ke-
Gambar 11. Kurva Hubungan antara Volume NaOH yang Diperlukan Terhadap Waktu
Kurva tersebut menunjukan bahwa
semakin lama larutan didiamkan, maka
semakin banyak volume NaOH yang
diperlukan untuk mentitrasi larutan asam
amino tersebut. Hal ini terjadi karena selama
proses hidrolisis gelatin oleh tripsin
menyebabkan gugus karboksil dan gugus
amino yang dihasilkan semakin banyak.
Dengan bertambahnya gugus ini, maka
jumlah NaOH yang digunakan pada saat
titrasi juga bertambah. Akan tetapi pada batas
waktu tertentu, kurva akan mulai konstan
apabila enzim sudah mencapai titik jenuhnya
sehingga tidak mampu lagi untuk mengikat
asam-asam amino yang bebas. Derajat
hidrolisis dari enzim tripsin juga dapat
dihitung berdasarkan kurva di atas, yaitu
dengan perhitungan sebagai berikut:
0,26 mmol
x 1,4 mg=3,64 mg nitrogen asam
0,1 mmol
amino
V
Derajat hidrolisis= NaOH
t
Derajat hidrolisis=
(2,2-1,3)
=0,01
(90-0)
Tabel 2. Data mg Nitrogen yang Dihasilkan oleh Asam Amino pada Menit ke-0, 15,
30, 45, 60, 75 dan 90
Waktu
Volume NaOH
(mg)
1,3 mL
1,4 mL
1,5 mL
1,6 mL
1,8 mL
2,1 mL
2,2 mL
0 menit
15 menit
30 menit
45 menit
60 menit
75 menit
90 menit
Perhitungan
1,3 x 0,28/0,1
1,4 x 0,28/0,1
1,5 x 0,28/0,1
1,6 x 0,28/0,1
1,8 x 0,28/0,1
2,1 x 0,28/0,1
2,2 x 0,28/0,1
mg nitrogen
asam amino
3,640
3,920
4,200
4,480
5,040
5,800
6,160
8
6
mg NaOH
4
2
0
0
20
40
60
80
100
Menit ke-