Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester

Tipe Soal A
Nama : Ratna Sari Kusumawati
NPM : 066120097
Waktu : 08.30-10.00 WIB
Tanggal Ujian : 5, juni 2021
Petunjuk Pengerjaan:
1. Download soal
2. Pengerjaan jawaban dapat ditulis atau diketik pada kolom lembar jawaban yang telah
disediakan
3. Selama ujian berlangsung peserta wajib oncam, dan soal dikerjakan secara mandiri
4. Pengerjaan jawaban 60 menit
5. Meng upload jawaban ke lms dan gform yang disediakan dalam bentuk pdf
SOAL.
1. Rancanglah identifikasi Etanol yang terkandung pada makanan, misalnya tape.
a. Alat dan bahan yg digunakan
b. Dua metode yg akan digunakan utk Identifikasi Etanol
c. Reaksi kedua metode tersebut (dalam struktur bukan rumus kimia.
d. Hasil pengamatan yg terjadi
2. Suatu esens apel yg ditambahkan pada minuman adalah senyawa Amil Valerat atau
Amil pentanoate
a. Jelaskan, tergolong senyawa apakah Amil valerat atau Amil pentanoat
tersebut?
b. Jelaskan bagaimana sintesis (pembentukan) amil pentanoat? Lengkapi dengan
reaksi didalam struktur.

3. Adanya issue di masyarakat tentang makanan berformalin, membuat mahasiswa


dapat:
a. Menjelaskan tentang formalin dan nama IUPAC nya
b. Menjabarkan dengan jelas identifikasinya formalin dengan jelas berupa Bagan
Kerja, dan Reaksi yang terjadi dari dua metode identifikasi Formalin

4. Jelaskanlah tentang Persamaan dan Perbedaan Propanon, Asam oksalat, dan


Asetamida
LEMBAR JAWABAN

No. Jawaban
a. Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan yaitu baskom, beaker glass, buret. daun pisang,
erlenmeyer, gelas ukur, magic com/pemasak, mortar dan alu, neraca
ohauss, pipet tetes, pisau, sendok, spatula, dan stip.
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu air, aquadest, beras ketan putih, larutan
indikator Fenolftalein 1%, larutan NaOH 0,1 N, dan ragi.
b. Metode titrasi dan metode kromatografi gas
c. Reaksi Fermentasi tape ketan putih yaitu:
2(C6H10O5)n + n H2O → n C12H22O11
Amilum/pati Amilase Maltosa

C12H22O11 + H2O  2C6H2O6


Maltosa Maltase Glukosa

C6H12O6  C2H5OH + 2CO2


Glukosa Enzim Zimase Alkohol

1. d. Hasil Pengamatan\
Dari hasil perhitungan kadar alkohol pada tapai ketan putih terlihat
bahwa kadar alkohol yang paling tinggi diperoleh pada pemberian dosis
ragi 1,5% sebesar 0,67%, kemudian diikuti dosis ragi 1% sebesar 0,58%
dan yang yang paling rendah adalah pada pemberian dosis ragi 0,5%
sebesar 0,51%. Hal ini disebabkan dengan pemberian dosis ragi yang
semakin banyak berarti memiliki khamir yang Khamir inilah yang
berperan aktif dalam proses fermentasi dengan merombak glukosa
menjadi alkohol. Tinggi rendahnya alkohol yang dihasilkan setelah
proses fermentasi berhubungan dengan adanya jumlah khamir yang ada,
terjadinya pertumbuhan khamir berhubungan dengan aktifitas enzim
amilase yang mengubah pati menjadi maltosa, dan dengan enzim maltase,
maltosa akan dihidrolisis menjadi glukosa. Dengan adanya enzim-enzim
ini Saccharomyces cerevisiae memiliki kemampuan untuk mengkonversi
baik gula dari kelompok monosakarida maupun dari kelompok
disakarida. Jika gula yang tersedia dalam substrat merupakan gula
disakarida maka enzim invertase akan bekerja menghidrolisis disakarida
menjadi monosakarida. Setelah itu, enzim zymase akan mengubah
monosakarida tersebut menjadi alkohol dan CO2.

a.Amil Valerta termasuk senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –


COOR’. Rumus molekul ester yaitu CnH2nO2. Senyawa ester memiliki
rumus molekul yang sama dengan asam karboksilat atau asam alkanoat
2.
sehingga dapat dianggap juga bahwa ester merupakan turunan dari asam
karboksilat dengan mengganti satu atom H dari asam karboksilat dengan
alkil (R’)
b. Pembuatan amil Valerat
Senyawa amil valerat dapat diperoleh dari reaksi antara alkohol suku
rendah yaitu pentanol (C₅H₁₂O) dengan asam karboksilat suku rendah
yaitu asam pentanoat (C₅H₁₀O₂). Persamaan reaksi pembentukan amil
valerat dari asam pentanoat dengan pentanol yaitu :

CH₃ – (CH₂)₃ – COOH + CH₃ – (CH₂)₃ – CH₂ - OH ------->

Asam Pentanoat Pentanol

II

CH₃- (CH₂)₃ – C- O – CH₂ – (CH₂)₃ – CH₃ + H₂O

Amil Valerat Air


a. Formaldehida atau yang lebih dikenal dengan formalin merupakan
aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berwujud gas atau cair. Pada
umumnya formalin terbentuk dampak reaksi oksidasi katalik pada
metanol. Dalam air, formaldehida merasakan polimerisasi dan sedikit
sekali yang hadir dalam bentuk monomer H2CO. Formalin adalah nama
larutan formaldehida dalam air dengan kadar 36-40%, tidak berwarna dan
baunya sangat menusuk dan biasanya ditambah methanol hingga 15%
sebagai stabilisator. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh jika
dikonsumsi dalam jangka panjang, karena dalam jangka panjang dapat
memicu perkembangan sel-sel kanker. Formalin sangat berbahaya jika
terhirup, tertelan atau mengenai kulit karena dapat mengakibatkan iritasi
pada saluran pernapasan, reaksi alergi serta luka bakar.
Nama IUPAC dari Formalin yaitu:
Methanal
b. Formaldehid adalah senyawa organic dengan struktur CH2O, dihasilkan
dari pembakaran tak sempurna dari sejumlah senyawa organic. Terdapat
3. dalam asap batubara dan kayu, terutama asap yang dihasilkan untuk
mengasapi daging babi dan ikan. Ditemukan di udara, terutama kota-kota
besar. Dibuat secara komersial menggunakan oksidasi fase uap katalitik
methanol menggunakan udara sebagai pengoksidasi dan perak, tembaga,
alumina, atau batubara arang sebagai katalisnya.

Formaldehid merupakan senyawa kimia berbentuk gas atau larutan dan


kedalamnya ditambahkan methanol 10 - 15% untuk mencegah
polimerisasi. Dalam perdagangan tersedian larutan folmaldehid 37%
dalam air yang dikenal sebagai formalin. Larutan ini mempunyai sifat
tidak berwarna atau hamper tidak berwarna seperti air, sedikit asam
baunya sangat menusuk dan korosif, terurai jika dipanaskan dan
melepaskan asam formiat. Formaldehid merupakan reduktor kuat yang
bereaksi kuat dengan bahan pengoksidasi dan berbagai senyawa organic.
Bereaksi dengan asam klorida menghasilkan senyawa biskloromrtil eter
(BCME) yang sangat beracun. Formalin memiliki titik didih 101°C; pH:
2,8 – 4,0; densitas:1,067 (udara=1); pKa = 13,27 pada suhu 25°C; titik
nyala 85°C; larut dalam alcohol, eter, aseton dan benzene.

dalam air: 4 x 105 mg/L pada suhu 20°C.

Perbedaan dan Persamaan Propanon, Asam Oksalat, dan Asetamida:


1. Propanon / Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-
propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah
senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia
merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai
perbandingan dengan air, etanol, dietil eter, dan lain sebagainya.
2. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H₂C₂O₄ dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana
ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam
4.
organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat.
3. Asetamida atau ethanamide atau acetamide adalah senyawa organik
dengan rumus CH3CONH2. Ini adalah amida paling sederhana yang
berasal dari asam asetat. Itu menemukan beberapa digunakan sebagai
plasticizer dan sebagai pelarut industry.

Perbedaanya yaitu kalo propanon termasuk kedalam senyawa keton,


asam oksalat termasuk kedalam asam karboksilat, dan asetamida
termasuk kedalam senyawa amida.

Anda mungkin juga menyukai