Anda di halaman 1dari 35

BEDAH ORTHOPEDI

drh. Iman Setyowati K

PRIN SIP PRIN SIP PAD A BED AH


O RTH O PED I:
Suplai darah pada tulang dan

fragmen tulang harus selalu


diperhatikan dan dilindungi dari
trauma pembedahan.
Restorasi yang akurat dari bentuk
tulang, khususnya pada persendian.
Reposisi mekanik harus stabil
fiksasinya.
Tehnik yang dipakai diusahakan
menimbulkan trauma yang minimal.

FRAKTU R(PATAH TU LAN G ).


Adalah : kerusakan jaringan tulang

yang berakibat tulang yang


menderita kehilangan
kesinambungan.

SEBAB SEBAB TERJAD IN YA PATAH TULAN G :


Trauma atau ruda peksa ( fraktura traumatika ).
Penyakit ( fraktura patologis ) :

- penyakit didalam tulang dan bersifat lokal .


contohnya : osteomielitis, tumor .
- penyakit didalam tulang dan bersifat umum.
contohnya : osteoporosis.
- penyakit yang berada diluar tulang.
contohnya : tumor diluar tulang yang akan
mendesak tulang.

BEN TUK BEN TU K PATAH AN TU LAN G


Digolongkan berdasarkan :

-derajad kerusakan tulang


-bentuk garis patahan
-ada tidaknya hubungan dengan
udara luar.

Berdasar derajad kerusakan :


Patah tulang komplit yaitu patah

tulang secara total.


Patah tulang secara inkomplit yaitu
patah tulang secara sebagian atau
retak.

Berdasar hubungan dengan udara luar


Patah tulang tertutup.
Patah tulang terbuka.

BERD ASARKAN BEN TUK G ARIS PATAH AN .


Patah tulang transversal.
Patah tulang miring/ oblique fraktur.
Patah tulang spiral.
Patah tulang impaktiva.
Patah tulang kominutiva.
Patah tulang epiphysial.
Patah tulang condyloid.

KO N SEP PEN AN G AN AN PATAH


TU LAN G :
Rekognisi.
Reduksi.
Retensi.
Rehabilitasi.

RECOKNISI :

pengenalan dengan melakukan


diagnosa yang benar berdasarkan:
- anamnesa.
- inspeksi.
- palpasi.
- sinar rontgen ( yang paling tepat ).

REDUKSI ATAU REPOSISI.


Adalah tindakan mengembalikan fragmen

fragmen fraktur semirip mungkin dengan


keadaan atau kedudukan semula atau
keadaan letak normal.
RETENSI ATAU FIKSASI ATAU IMOBILISASI.
Adalah tindakan mempertahankan atau
menahan fragmen fragmen fraktur selama
proses penyembuhan.
REHABILITASI
Adalah tindakan dengan tujuan agar bagian
yang menderita dapat kembali normal.

REDUKSI ATAU REPOSISI.


Dapat dilakukan dengan cara :
- cara tertutup(tanpa pembedahan).
- cara terbuka(dengan pembedahan).
CARA TERTUTUP.
Mereposisi bentuk patahan tulang ke
normal.
Hanya dapat dilakukan pada patah
sederhana.
Dilakukan dibawah anesthesi umum.
Difiksasi dengan gips.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PEMASANGAN GIPS.
Tekanan pada jaringan lunak atau kulit,
sehingga menimbulkan nekrose pada
jaringan yang tertekan.
Untuk menghindari nekrose , bagian yang
akan digips diberi bantalan dari kapas
atau kasa .
Bantalan tidak boleh terlalu tebal, akan
mengurangi efek fiksasi.
Pembalutan gips tidak boleh terlalu
kencang , agar vaskularisasi darah tetap
terjaga, sehingga tidak menimbulkan

CARA TERBUKA:
Dikenal dengan istilah open reduction and
internal fixation.
Insisi dilakukan dengan cepat dan aman untuk
mencapai daerah fraktur.
Bekuan darah dan jaringan yang mati
dikeluarkan dari luka.
Fraktur direposisi ke kedudukan semula
secara manual.
Distabilkan dengan peralatan orthopedik yang
sesuai seperti : pen, wire, plat dan skrup .

KO M PLIKASIPATAH TULAN G D APAT TERJAD I


KAREN A :sendiri :
1.Frakturnya
-Infeksi.
-Delayed union.
-Non union.
-Avaskuler nekroses.
-Mal union.
-Pemendekan.
2.Akibat ikutan yang menyertai fraktur:
-Kerusakan pada kulit, pembuluh darah, saraf,
tendo.
-Kekakuan sendi.
-Emboli lemak.

IN FEKSI:
Dapat terjadi pada patah tulang yang

terbuka,maupun yang tertutup.


Menyebabkan osteomielitis.
DELAYED UNION.
Adalah suatu keadaan dimana terjadi
kesembuhan tulang yang terlambat,
batasannya 4 bln, masih ada pergerakan,tetapi
tampak adanya tanda tanda
penyambungan,kemudian difoto rontgen,bila
ujung ujung yang patah tidak ada tanda tanda
sklerotik,maka hanya bisa menunggu dan
mengobservasi.
Sebagai patokan, bila lebih dari 6 bln masih
ada pergerakan, dikatakan non union, sehingga

N O N UN IO N .
Adalah suatu keadaan kesembuhan

tulang
yang salah dan tidak
mungkin sembuh kembali.
Apabila 6 bln lebih tidak sembuh, maka
ke2 ujung tulang yang patah akan jadi
padat,antara ke dua fraktur terisi oleh
jaringan ikat fibrous sehingga
terbentuk persendian palsu yang
disebut pseudoarthrosis.

Penyebab delayed union dan non


union :
Infeksi.
Suplai darah yang tidak cukup.
Gerakan yang berlebihan.
Aposisi yang tidak bagus.
Metal yang memberi reaksi korosif

didaerah fraktur.
Kerusakan tulang akibat suatu
penyakit.

Terapinon union :
Harus dibongkar dan direposisi

kembali.

AVASKULER N EKRO SIS


Adalah : suatu keadaan dimana suplai
darah tidak ada ssehingga menyebabkan
sel tulang mati.
MALUNION.
Adalah suatu keadaan kesembuhan tulang
dimana walaupun terjadi union tetapi tidak
pantas, kemungkinan karena adanya rotasi.
PEMENDEKAN.
Adalah kesembuhan tulang yang lebih
pendek dari normalnya.

AKIBAT IKU TAN D ARI FRAKTU R :


KOMPLIKASI PADA KULIT.

- terjadi bila, karena fraktur menyebabkan


hilangnya kulit yang luas
- Jaringan yang mengalami nekrosis
dibersihkan dan dibuang.
KOMPLIKASI PADA PEMBULUH DARAH.
- dapat berupa perobekan total atau partial
dari dinding pembuluh darah atau contusio
dinding pembuluh darah.
- tandanya : rasa sakit, kulit pucat, dingin,
paralisis.

KOMPLIKASI PADA OTOT DAN TENDO.

- yang paling ringan berupa perdarahan


sehingga mengakibatkan terjadinya
kesembuhan dengan jaringan fibrosis dan
timbulnya kekakuan.
- yang lebih berat terjadinya myositis
ossificans yaitu terjadinya penulangan
didalam otot ( karena trauma yang berat
terutama pada persendian )
- terapi : pembongkaran, eksisi dan
rehabilitasi.

KEKAKUAN SENDI.

- dapat disebabkan karena :


Perlekatan otot penggerak sendi.
Perlekatan intra artikuler.
Trauma langsung mengenai sendi.
Perdarahan sendi yang berakibat fibrotik.
Frakturnya sembuh tetapi terdapat
kelainan pada sendi.
Myosiis ossifikans.

EM BO LILEM AK.
Terjadi pada hari ke 3 sampai ke 21

setelah fraktur.
Terjadinya emboli karena perdarahan
terbuka dan lemak tercecer masuk
ke pembuluh darah trus ikut sirkulasi
darah.
Besar kecilnya emboli akan
menentukan dimana emboli tersebut
berhenti .
Terapi emboli belum ditemukan, dan

KESEM BUH AN PATAH TULAN G D IPEN G ARUH I

Umur
Keadaan kesehatan secara umum.
Sifat fraktur.
Tempat kejadian (lokasi).
Infeksi.
Jenis fraktur.

TAH APAN PEN YEM BU H AN


FRAKTU R TU LAN G :
Fase hematoma.
Fase proliferatif.
Fase pembentukan callus.
Fase konsolidasi.
Fase remodeling.

Fase hem atom a.


Setiap kejadian fraktur, biasanya

disertai putusnya pembuluh darah


sehingga mengakibatkan
penimbunan darah.
Pada ujung tulang yang patah terjadi
iskemia sampai beberapa milimeter
dari garis patahan yng
mengakibatkan matinya osteocit
pada daerah fraktur.

Fase proliferatif
Proliferasi sel sel periosteal dan

endosteal yang menonjol adalah


proliferasi sel sel lapisan dalam dari
periosteal dekat daerah fraktur.
Hematoma terdesak oleh proliferasi
ini, dan diabsorpsi oleh tubuh.

Fase pem bentukan callus.


Pada fase ini terbentuk fibrous callus

dan disini tulang menjadi


osteoporotik akibat reabsorpsi
calsium untuk penyembuhan.

Fase konsolidasi
Pada fase ini callus yang terbentuk

mengalami maturasi lebih lanjut oleh


aktifitas osteoblas, callus menjadi
tulang yang lebih dewasa.
Pada fase ini sudah tampak jaringan
yang radioopage.
Pada fase ini, terjadi sesudah empat
minggu .
Pada umur yang lebih muda,
kejadiannya lebih cepat.
.

Fase rem edeling


Pada fase ini, tulang sudah terbentuk

dengan baik.

KRITERIA PEN YEM BU H AN FRAKTU R


Secara klinis :

- tidak ada pergerakan antar


fragmen.
- tidak ada rasa sakit.
- ada kontinuitas tulang.
Secara radiologi :
- terlihat terbentuknya callus.
- trabekulae tampak sudah
menyeberangi
garis patahan tulang.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai