Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI


HASIL PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION
REQUIREMENT PLANNING (DRP)
(Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo)
2009
Adib Fahrozi Abdillah
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim
Email : rho_zhe@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
Industri memiliki tingkat persaingan yang ketat dalam era pasar bebas,
meskipun dalam tingkat distributor. Konsumen akan merasa puas terhadap
pelayanan distributor, jika produk tersebut tiba tepat waktu, tepat jumlah dan tepat
mutu. UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo memiliki masalah pada
kurangnya persediaan saat ada pesanan dan sistem distribusinya, seperti waktu
pengiriman, jumlah dan jenis barang yang dikirimkan pada masing-masing
perusahaan tujuan serta biaya distribusi barang. Sehingga mengakibatkan
terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan pada perusahaan yang dimaksud.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penjadwalan aktivitas
pendistribusian produk supaya terkoordinasi dengan baik yang terikat dengan
biaya distribusi yang minimal dengan jumlah pengiriman yang optimal
menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP).
DRP adalah metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu
jaringan distribusi multi eselon. Pada metode ini menggunakan teknik penentuan
lot size.
Dari hasil penelitian, distribusi perusahaan selama tahun 2008 sebanyak 146
kali pengiriman kurang teratur dengan biaya Rp. 1.809.172.000,-. Apabila
menerapkan metode DRP, distribusi hanya akan dilakukan sebanyak 114 kali
secara lebih teratur dengan biaya Rp. 1.693.348.000,-, sehingga terjadi penurunan
biaya hingga Rp. 115.824.000,- atau 6.4 %.
Kata Kunci : Distribusi, Distribution Requirement Planning (DRP), Lot size.
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Industri memiliki tingkat persaingan yang ketat dalam era pasar bebas,
meskipun dalam tingkat distributor. Distributor dituntut menyalurkan produk
dengan baik untuk mencegah kekosongan stok. Konsumen akan merasa puas
terhadap pelayanan distributor, jika produk tersebut tiba tepat waktu, tepat jumlah
dan tepat mutu. Hal ini mengakibatkan kebijakan untuk pengendalian persediaan
produk pada suatu lokasi tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam
mengkoordinasikan penjadwalan dan perencanaan distribusi dari bagian
pemasaran sehingga keuntungan perusahaan tetap stabil.

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo adalah distributor produk ikan


kering dan limbah perikanan yang berada di Komplek PP Wedoro no. 7 Waru
Sidoarjo. Perusahaan telah dipercaya untuk mendistribusikan produknya ke
perusahaanperusahaan yang ada di negara Jepang, khususnya Saga, Yamaguchi,
Tokyo, Osaka dan Nagoya. Pengiriman produk dilakukan melalui jalur laut.
Dalam perusahaan ini terdapat masalah pada kurangnya persediaan saat ada
pesanan dan sistem distribusinya seperti waktu pengiriman, jumlah dan jenis
barang yang dikirimkan pada masing-masing perusahaan tujuan serta biaya
distribusi barang. Sehingga mengakibatkan terjadinya kekurangan atau kelebihan
persediaan pada perusahaan yang dimaksud.
Salah satu metode untuk perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi
adalah dengan menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP). Pada
metode ini menggunakan teknik penentuan lot size dan safety stock.
Diharapkan dengan adanya perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi
yang baik, keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi
lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dalam memenuhi order dengan tepat
waktu dan tepat jumlah sehingga biaya distribusi dapat ditekan seminimun
mungkin.
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian mengenai perencanaan distribusi adalah:
Untuk merencanakan penjadwalan aktivitas pendistribusian produk supaya
terkoordinasi dengan baik yang terikat dengan biaya distribusi yang minimal
dengan jumlah pengiriman yang optimal.
2. Tinjauan Pustaka
a. Distribusi Persediaan
Distribusi adalah bagian yang bertangung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendaliaan aliran material dari produsen ke konsumen
dengan suatu keuntungan. Pergerakkan/aliran material ini terdiri dari pasokan
fisik yang merupakan pergerakkan dan penyimpanan bahan mentah dari pemasok
ke pabrikan, dan distribusi fisik yang mempunyai pergerakkan barang jadi dari
pabrik ke pelanggan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Pemasok

Pabrik

Sistem Distribusi

Pelanggan

Gambar 2.1 Sistem Logistik


(Sumber : Pengendalian Persediaan Suatu Pendekatan Kuantitatif,Biegel, J.E,
1992)
b. Ukuran Lot
Penentuan ukuran lot dalam distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
frekuensi pengiriman, EOQ, ukuran kapasitas kontainer serta total berat dan luas
yang dibutuhkan.

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Teknik-teknik penentuan ukuran lot diantaranya sebagai berikut :


1. EOQ
2. Lot For Lot (LFL)
3. Fixed Order Interval (FOI)
4. Period Order Quantity (POQ)
5. Least Unit Cost
6. Least Total Cost
7. Part Periode Balancing
8. Wagner Within Algoritma
9. Fixed Periode Requirement
Ukuran lot tidak didasarkan pada minimum biaya penyimpanan dan biaya
pemesanan, bila biaya penyimpanan tidak diidentifikasikan baik secara marginal
ataupun incremental. (Richard J. Tersine, Principle Inventory and Material
Management, 1998)
Fix Order Quantity (FOQ)
Dalam FOQ ukuran lot ditentukan secara subyektif. Berapa besarnya
ditentukan berdasarkan pengalaman produksi atau intuisi. Tidak ada teknik yang
dapat dikemukakan untuk menentukan berapa ukuran lot ini. Kapasitas produksi
selama lead time produksi dalam hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan besarnya lot. Sekali ukuran lot ditetapkan, maka lot ini akan
digunakan untuk seluruh periode selanjutnya dalam perencanaan.
Tabel 1 Contoh Penetapan Ukuran Lot Dengan FOQ
Periode
Kebutuhan bersih
Jumlah Pesan
Sediaan

1
20
100
80

2
50
30

3
60
100
70

4
80
100
90

5
40

6
40

50

10

7
40
100
70

8
60
10

Lot-For-Lot (L-4-L)
Teknik penetapan ukuran lot dilakukan atas dasar pesanan diskrit. Disamping
itu, teknik ini merupakan cara paling sederhana dari semua teknik ukuran lot yang
ada. Teknik ini selalu melakukan perhitungan kembali (bersifat dinamis) terutama
apabila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih.
Tabel 2 Contoh Penetapan Ukuran Lot Dengan L-4-L
Periode
Kebutuhan bersih
Jumlah Pesan
Sediaan

1
20
20
0

2
50
50
0

3
60
60
0

4
80
80
0

5
40
40
0

6
40
40
0

7
40
40
0

8
60
60
0

Fixed Period Requirement (FPR)


Dalam metode FPR penentuan ukuran lot didasarkan pada periode waktu
tertentu saja. Besarnya jumlah kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi
dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan datang.
Bila dalam metode FOQ besarnya jumlah lot adalah tetap, sementara selang waktu
antar pesanan tidak tetap. Dalam metode FPR ini selang waktu antar pemesanan
dibuat tetap dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan bersih.

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Tabel 3 Contoh Penetapan Ukuran Lot Dengan FPR


Periode
Kebutuhan bersih
Jumlah Pesan
Sediaan

1
20
70
50

2
50
0

3
60
140
80

4
80
0

5
40
80
40

6
40
0

7
40
100
60

8
60
0

c. Distribution Requirement Planning


Distribution Requirement planning merupakan aplikasi dari angka logika
Material Requirement Planning (MRP). Persediaan Bill of Material (BOM) pada
MRP diganti dengan Bill of Distribution (BOD) pada Distribution Requirement
Planning (DRP) menggunakan logika Time Phased On Point (TPOP) untuk
memerlukan pengadaan kebutuhan pada jaringan (Richard J. Tersine, Principle
Inventory and Material Management, 1998).
Distribution Requirement Planning didasarkan pada peramalan kebutuhan
pada level terendah dalam jaringan tersebut yang akan menentukan kebutuhan
persediaan pada level yang lebih tinggi.
Konsep umum DRP dapat dilihat dalam gambar 1

Gambar 1 Distribution Requirement Planning


( Sumber : Principle Inventory and Material Management, Richard J. Tersine,
1998).
d. Konsep Distribution Requirement Planning
Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani
pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi multi eselon. Metode ini
menggunakan demand independent, dimana dilakukan peramalan untuk
memenuhi struktur pengadaannya. Berapun banyaknya level yang ada dalam
jaringan distribusi, semoga merupakan variabel yang dependent level yang
langsung memenuhi customer.
Distribution Requirement Planning lebih menekankan pada aktivitas
penjadwalan daripada aktivitas pemesanan. DRP mengantisipasi kebutuhan
mendatang dengan perencanaan pada setiap level pada jaringan distribusi. Metode
ini dapat memprediksi masalah sebelum masalah-masalah tersebut terjadi
memberikan titik pandang terhadap jaringan distribusi.
Empat langkah utama harus diterapkan satu per satu pada periode pemesanan
dan pada setiap item. Langkah-langkah tersebut adalah

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

1. Netting
Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih
yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan
persediaan. Data yang dibutuhkan dalam proses kebutuhan bersih ini adalah
kebutuhan kotor untuk setiap periode,
persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan,
rencana penerimaan untuk setiap periode perencanaan.
2. Lotting
Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan
optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada kebutuhan bersih
yang telah dilakukan.
3. Offsetting
Langkah ini bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan
rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana
pemesanan diperoleh dangan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot
yang diinginkan dengan besarnya lead time.
4. Explosion
Proses explosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat
jaringan distribusi yang lebih rendah.
Logika dasar DRP adalah sebagai berikut (Richard J Tersine, Principles of
Inventory and Material, Fourth Edition, 1998)
1. Dari hasil peramalan distribusi lokal, hitung Time Phased Net Requirement.
Net Requirement tersebut mengidentifikasikan kapan level persediaan
(schedule Receipt + Projected on Hand periode sebelumnya) dipenuhi oleh
Gross Requirement untuk sebuah periode :
Net Requirement = (Gross Requirement + Safety Stock) ( Schedule Receipts
+ Projected on hand sebelumnya). Nilai Net Requirement yang dicatat
(recorded) adalah nilai yang bernilai positif.
2. Setelah itu dihasilkan sebuah planned order sejumlah Net Requirement
tersebut (ukuran lot tertentu) pada periode tersebut.
3. Ditentukan hari dimana harus melakukan pemesanan tersebut (Planned Order
Release) dengan mengurangkan hari terjadwalnya Planned Order Receipts
dengan lead time.
4. Dihitung Projected On Hand pada periode tersebut.
Projected On Hand (Projected On Hand periode sebelumnya + Schedule
Receipt + Planned Order Receipts) (Gross Requirement).
5. Besarnya Planned Order Release menjadi Gross Requirement pada periode
yang sama untuk level berikutnya dari jaringan distribusi.
Contoh Aplikasi :
Diketahui data sebagai berikut:
Keterangan
Sifat
Lead time
Safety stock
Lot size
POH

Gudang A
Gudang pusat
3
40
400
600

Gudang X
Gudang cabang
1
5
40
40

Gudang Y
Gudang cabang
1
10
180
190

Gudang Z
Gudang cabang
2
10
200
160

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Buat DRP (Distribution Requirements Planning) bila diketahui permintaan


(demand) di setiap gudang sebagai berikut:
Gross requirements periode ke3
4
5
6
20
20
20
20
60
60
60
60
50
50
60
60

Keterangan
1
Gudang X
Gudang Y
Gudang Z

2
20
60
50

20
60
50

8
20
60
70

20
60
70

Jawab :
DRP untuk setiap gudang tersebut adalah sebagai berikut:
(NR)T = (GR)T + SS (SR)T + (POH)T-1
(NR)2 = (20 + 5 ) ( 0 + 20 )
=5
(POH)T = (POH) T-1+ (SR)T PORT (GR)T
(POH)2 = (POH) 2-1+ (SR)2 POR2 (GR)2
= 20 + 0 40 20
= 40
Center X: Safety stock 5
Lot size 40: Lead time 1

PD

Gross requirements (GR)


Scheduled receipts (SR)
Projected on hand (POH)
Net requirements (NR)
Planned order receipts
Planned order releases
Center Y: Safety stock 10
Lot size 180: Lead time 1
Gross requirements (GR)
Scheduled receipts (SR)
Projected on hand (POH)
Net requirements (NR)
Planned order receipts
Planned order releases

Center Z: Safety stock 10


Lot size 200: Lead time 2
Gross requirements (GR)
Scheduled receipts (SR)
Projected on hand (POH)
Net requirements (NR)
Planned order receipts
Planned order releases

40

1
20

2
20

20

40
5
40

40

20

40
5
40

40

2
60

130

70

10

130
60
180

7
20

8
20

40
5
40

20

40
5
40

40

60

6
20

20

Periode
3
4
5
60
60
60

PD

190

Periode
3
4
5
20
20
20

70

180

40

60

6
60

8
60

10

130
60
180

70

180
Periode

PD

160

50

50

50

50

60

60

70

70

110

60

10

160
50
200

100

40

170
40
200

100

200

200

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Center Central A: Safety stock 40


Lot size 400: Lead time 3
Gross requirements (GR)
Scheduled receipts (SR)
Projected on hand (POH)
Net requirements (NR)
Planned order receipts
Planned order releases

PD

1
40

2
200

Periode
3
4
220 0

600

560

360

140

140

5
240

6
180

7 8
40 0

300
140
400

120

80 0

400

Fungsi Distribution Requirement Planing


Distribusi Requirement Planning sangat berperan baik untuk sistem distribusi
manufaktur yang integrasi maupun sistem, distribusi murni. Dengan
kebutuhannya persediaan time phasing pada tiap level jaringan distribusi. DRP
memiliki kemampuan untuk memprediksi suatu problem benar-benar terjadi.
Untuk organisasi manufaktur yang memproduksi untuk memenuhi persediaan
serta untuk dijual melalui jaringan distribusinya sendiri, dapat dilakukan integrasi
sistem dengan mengkombinasikan DRP dan MRP seperti pada gambar 2 :

Gambar 2 Integrasi Distribusi dan Manufaktur


( Sumber : Principles of Inventory and Material Management, Richard J
Tersine, Elselver Science Publishing Co.Inc.,1998)
Dimana :
MPS = Master Production Schedule
MDC = Master Distribution Center
RDC = Regional Distribution Center
LDC = Lower Distribution Center
Dan gambar 2 diatas tampak bahwa permintaan distribusi dengan menggunakan DRP akan berakhir pada jadwal induk.
Perencanaan horizon dan Distribution Requirement Planning seharusnya
adalah sekurang-kurangnya sama dengan lead time kumulatif, perencanaan
kembali dan jaringan dilakukan secara periodik biasanya sekurang-kurangnya
sekali seminggu.
Keuntungan yang didapat dari penerapan metode DRP adalah :
1) Dapat dikenali saling ketergantungan persediaan distribusi dan manufaktur
2) Sebuah jaringan distribusi yang lengkap dapat disusun, yang memberikan
gambaran yang jelas dari atas maupun dari bawah jaringan.

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

3) DRP menyusun kerangka kerja untuk pengendalian logistik total dari


distribusi ke manufaktur untuk pembelian.
4) DRP menyediakan masukan untuk perencanaan penjadwalan distribusi
dari sumber penawaran ke titik distribusi.
3. Hasil Dan Pembahasan
a. Pembahasan
Data Permintaan Produk Bulanan Periode Tahun 2008
Data Permintaan produk pada periode tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Data Permintaan Produk Kulit Kepiting
Tahun

Warehouse
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-Rata

2008

Saga
(kg)
16000
13000
11000
10000
8000
8000
10000
10000
9000
7000
8000
6000
116000
9666.667

Yamaguchi
(kg)
20000
18000
9000
11000
11000
12000
7000
8000
9000
7000
6000
8000
126000
10500

Tokyo
(kg)
10000
9000
8000
7000
12000
12000
9000
7000
9000
10000
8000
9000
110000
9166.667

Osaka
(kg)
12000
13000
12000
12000
13000
14000
15000
14000
10000
8000
6000
7000
136000
11333.33

Nagoya
(kg)
6000
7000
8000
8000
9000
6000
6000
5000
5000
6000
6000
8000
80000
6666.667

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Tabel 5 Data Permintaan Produk Kulit Rajungan


Tahun

2008

Warehouse
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-Rata

Saga
(kg)
7000
8000
8000
9000
8000
10000
9000
9000
10000
10000
9000
8000
105000
8750

Yamaguchi
(kg)
5000
6000
5000
6000
7000
7000
5000
8000
9000
9000
10000
12000
89000
7416.667

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Tokyo
(kg)
10000
8000
7000
6000
6000
5000
5000
6000
5000
8000
10000
10000
86000
7166.667

Osaka
(kg)
9000
8000
7000
6000
5000
5000
6000
5000
5000
6000
4000
6000
72000
6000

Nagoya
(kg)
14000
10000
12000
12000
12000
12000
12000
12000
12000
18000
16000
12000
154000
12833.33

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Tabel 6 Data Permintaan Produk Kulit Udang


Warehouse

Tahun

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-Rata

2008

Saga
(kg)

Yamaguchi
(kg)

6000
5000
6000
7000
5000
6000
6000
7000
8000
6000
4000
3000
4000
3000

Tokyo
(kg)

7000
6000
4000
5000
3000
6000
6000
4000
3000
5000
5000
7000
5000
7000

Osaka
(kg)

7000
6000
4000
4000
5000
6000
8000
6000
6000
4000
6000
7000
6000
7000

Nagoya
(kg)

9000
6000
7000
7000
4000
4000
6000
5000
7000
8000
4000
4000
4000
4000

9000
8000
6000
7000
5000
7000
5000
5000
6000
5000
6000
4000
6000
4000

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Tabel 7 Data Permintaan Produk Ikan Kering


Warehouse

Tahun

Bulan

2008

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-Rata

Saga
(kg)
16000
18000
18000
20000
15000
14000
18000
14000
13000
16000
18000
14000
194000
16166.67

Yamaguchi
(kg)
24000
22000
24000
25000
23000
20000
16000
14000
13000
12000
12000
12000
217000
18083.33

Tokyo
(kg)
22000
21000
20000
18000
15000
12000
12000
12000
13000
12000
12000
13000
182000
15166.67

Osaka
(kg)
20000
22000
22000
18000
18000
20000
22000
20000
24000
23000
20000
15000
244000
20333.33

Nagoya
(kg)
22000
22000
19000
16000
16000
14000
14000
12000
13000
11000
13000
12000
184000
15333.33

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Data Inventory On Hand


Data persediaan barang yang ada di UD. Retro Gemilang International dan di
masing-masing perusahaan pada akhir bulan Desember 2007, sebagai berikut :
Tabel 8 Inventory On Hand (Kg)
Produk (kg)
Kota
Saga
Yamaguchi
Tokyo
Osaka
Nagoya

Kulit
Kepiting
10000
25000
10000
1000
6000

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Kulit
Rajungan
9000
7000
10000
24000
14000

Kulit
Udang
9000
1000
0
6000
10000

Ikan
Kering
7000
0
0
8000
0

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Lead Time
Lead Time masing-masing produk pada perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Lead Time
Jenis produk
Lead Time (Bulan)
Kulit Kepiting

Kulit Rajungan

Kulit Udang

Ikan Kering
Sumber : UD. Retro Gemilang International

Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan atas pengadaan produk adalah sebagai berikut :
Tabel 10 Rincian Biaya Pemesanan (Rp./pesan)
Rincian Biaya

Saga

Yamaguchi

Tokyo

Osaka

Nagoya

Rp. 2000
Rp. 30.000

Rp. 2.000
Rp. 30.000

Rp. 2.000
Rp. 30.000

Rp. 2.000
Rp.30.000

Rp. 2.000
Rp. 30.000

Rp.250.000

Rp.250.000

Rp.250.000

Rp.250.000

Rp.250.000

Rp.282.000

Rp.282.000

Rp.282.000

Rp.282.000

Rp.282.000

a. Biaya Administrasi Pemesanan


Berkas Order Dan Nota
Pengiriman
Biaya Telephone
b. Biaya Tenaga Kerja Yang Terlibat
Biaya Tenaga
Pengawas/Inspeksi
Total Biaya Pemesanan

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Biaya pengangkutan untuk masing- masing kota dan tujuan adalah sebagai
berikut :
Tabel 11 Rincian Biaya Transportasi
Ukuran
Kontainer
Kecil (Rp)
Besar (Rp)

Saga
8.300.000
14.200.000

Tujuan
Tokyo
6.500.000
13.00.000

Yamaguchi
8.100.000
14.500.000

Osaka
8.600.000
14.800.000

Nagoya
8.300.000
14.200.000

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Dengan kapasitas produk dalam kontainer sebagai berikut :


Tabel 12 Kapasitas Produk Dalam Kontainer
Produk
Ukuran kontainer
20 ft (kecil)
40 ft (besar)

Kulit Kepiting
(kg)
12000
22000

Kulit Rajungan (kg)


12000
22000

Kulit Udang
(kg)
6000
13000

Ikan Kering
(kg)
12000
25000

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Perhitungan Biaya Distribusi dengan menggunakan metode perusahaan


Pada bagian ini dilakukan perbandingan biaya sistem distribusi yang
dilakukan perusahaan. Untuk menghitung total biaya logistik digunakan data
bulanan selama tahun 2008. perhitungan diawali dengan menghitung jumlah
permintaan produk selama tahun 2008 yang ditunjukkan tabel 13. Dengan

10

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

mengetahui jumlah permintaan, maka akan diketahui jumlah kontainer yang


digunakan selama tahun 2008 seperti yang ditunjukkan tabel 14.
Tabel 13 Permintaan Selama Tahun 2008
Produk
Kulit Kepiting
Kulit Rajungan
Kulit Udang
Ikan Kering

Saga
106000
84000
55000
195000

Banyak permintaan (kg)


Yamaguchi
Tokyo
104000
108000
84000
70000
68000
69000
232000
167000

Osaka
152000
48000
68000
243000

Nagoya
72000
152000
67000
206000

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Tabel 14 Jumlah Kontainer Yang Digunakan Pada Tahun 2008


Produk
Kulit Kepiting
Kulit Rajungan
Kulit Udang
Ikan Kering
Total

Saga
Besar kecil
1
7
0
9
1
9
3
10
5
35

Banyak kontainer (unit)


Yamaguchi
Tokyo
Osaka
besar kecil besar kecil besar kecil
2
5
0
9
2
9
0
8
1
5
0
4
2
7
3
5
2
7
4
11
5
6
3
12
8
31
9
25
7
32

Nagoya
besar Kecil
0
6
2
9
1
9
2
12
5
36

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Dengan mengalikan jumlah kontainer yang digunakan pada tabel 14 dengan


biaya pengiriman tiap-tiap jenis kontainer ke masing-masing kota tujuan pada
tabel 11, maka didapatkan hasil perhitungan seperti contoh untuk kota Saga
berikut:
Jumlah kontainer besar x biaya transportasi kontainer besar tujuan kota Saga =
biaya transportasi kontainer besar kota Saga
5 kontainer besar x Rp. 14.200.000,- = Rp. 71.000.000,Jumlah kontainer kecil x biaya transportasi kontainer kecil tujuan kota Saga =
biaya transportasi kontainer kecil kota Saga
35 kontainer kecil x Rp. 8.300.000,- = Rp. 290.500.000,Sehingga didapatkan total biaya transportasi masing-masing kota tujuan dan
grand total biaya transportasi yang tersaji pada tabel 4.12.
Tabel 15 Biaya Transportasi Produk
Ukuran
kontainer
Besar
Kecil

Saga
Rp.
71.000.000,Rp.
290.500.000,-

Yamaguchi

Kota Tujuan
Tokyo

Rp.
Rp.
116.000.000,- 117.000.000,Rp.
Rp.
266.600.000,- 162.500.000,Grand Total

Total biaya
Osaka

Nagoya

Rp.
99.400.000,Rp.
275.200.000,-

Rp.
71.000.000,Rp.
298.800.000,-

Rp.
474.400.000,Rp.
1.293.600.000,Rp.
1.768.000.000,-

Setelah diketahui total biaya transportasi, langkah berikutnya mencari total


biaya pemesanan pada tahun 2008. Dari data biaya pemesanan pada tabel 10 dan
data frekuensi pemesanan, didapatkan biaya pesan yang ditampilkan tabel 16.

11

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Tabel 16 biaya pemesanan selama 2008


Kota Tujuan
Saga
Yamaguchi
Tokyo
Osaka
Nagoya

Frekuensi pesan
30 kali
30 kali
28 kali
29 kali
29 kali
Grand Total

Biaya pesan
Rp. 282.000
Rp. 282.000
Rp. 282.000
Rp. 282.000
Rp. 282.000

Total biaya
Rp. 8.460.000,Rp. 8.460.000,Rp. 7.896.000,Rp. 8.178.000,Rp. 8.178.000,Rp. 41.172.000,-

Sumber : UD. Retro Gemilang International

Dari perhitungan total biaya transprortasi dan total biaya pemesanan, didapat
hasil sebagai berikut :
Biaya transportasi + Biaya pemesanan = Biaya Pengadaan
Rp. 1.768.000.000,- + Rp. 41.172.000,- = Rp. 1.809.172.000,Dengan menggunakan metode yang digunakan perusahaan, didapatkan grand
total cost distribusi sebesar Rp. 1.809.172.000,- pada tahun 2008 untuk seluruh
kota tujuan.
Perhitungan Biaya Distribusi Dengan Menggunakan Metode DRP
Setelah diketahui total biaya distribusi dengan menggunakan metode
perusahaan, maka dilakukan perhitungan biaya distribusi dengan menggunakan
metode DRP. Perhitungan ini diawali dengan menentukan jumlah pemesanan
ekonomis.
Penentuan Order Quantity
Frekuensi pengiriman produk di UD. Retro Gemilang International dilakukan
setiap bulan dengan jumlah pengiriman yang menyesuaikan permintaan dengan
kapasitas kontainer yang digunakan, sehingga penentuan order quantity
menggunakan metode Fix Period Requirement (FPR). Dengan jumlah
permintaaan dari hasil peramalan, metode FPR bisa langsung digunakan dalam
penjadwalan distribusi produk seperti contoh berikut :
Jumlah permintaan pada bulan Januari dan Februari 2009 adalah 16000 kg +
13000 = 29000 kg, Projected On Hand bulan Juli sebanyak 10000 kg maka
perusahaan membutuhkan 29000 kg 10000 kg = 19000 kg., maka order quantity
yang sesuai untuk periode tersebut adalah 24000 atau sejumlah 2 kontainer kecil
(24000 kg) sehingga On Hand pada akhir periode bulan september sebanyak 5000
kg.
Berdasarkan data permintaan tahun 2008 yang ditunjukkan tabel 4.12 dengan
rincian pada lampiran C, maka didapatkan perhitungan DRP sebagai berikut :
1. Perhitungan DRP untuk kulit kepiting kota Saga
(NR)1 = (GR)1 + SS (SR)1 + (POH)0
= (16000 + 0 ) ( 0 + 10000 ) = 6000
(POH)1 = (POH)0 + (SR)1 + (POR)1 (GR)1
= 10000 + 0 + 24000 16000 = 18000
Hasil perhitungan produk lainnyadari kota Saga disajikan pada tabel 17
sampai dengan tabel 20.

12

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Tabel 17 DRP Kulit Kepiting Kota Saga


Project On
Hand
Lot Size

: 10000

Lead Time :

: FPR
2008

Past
Period

Januari Februari Maret

Due

Gross
Requirements
Scheduled
Receipts
Projected On10000
hand
Net
Requirements
Planned
Order
Receipts
Planned
Order
24000
Releases

16000

13000

18000

5000

April

Mei

11000 10000 8000

Juni

Juli

Agustus September Oktober November Desember

8000 10000

10000

9000

7000

8000

6000

6000

9000

2000

6000

28000 18000 22000 14000 16000

6000

6000

24000

34000

34000

12000

12000

12000

12000

3000

6000

12000

12000

12000

jumlah

106000

12000

Biaya pemesanan
= 6 x Rp. 282.000,- = Rp. 1.692.000,Jumlah kontainer yang digunakan = 7 Kontainer kecil dan 1 kontainer besar
Biaya transportasi
= 7 x Rp. 8.300.000,- + Rp. 14.200.000,= Rp. 72.300.000,Biaya pengadaan
= Rp. 1.692.000,- + Rp. 72.300.000,= Rp. 73.992.000,2.
Project
On Hand
Lot Size

9000

FPR

Perhitungan DRP untuk kulit rajungan kota Saga


Tabel 18 DRP Kulit Rajungan Kota Saga

2008

Past
Period

Due

Gross
Requirements
Scheduled
Receipts
Projected On9000
hand
Net
Requirements
Planned
Order
Receipts
Planned
Order
Releases

Lead Time :

Januari Februari

7000

8000

2000

18000

Maret

8000

April

9000

Mei

Juni

Juli

8000

10000

9000

10000 13000 5000 19000 10000

6000

9000

10000

10000

9000

8000

13000

3000

17000

8000

5000

24000
24000

Agustus September Oktober November Desember Jumlah

12000
12000

7000

24000
24000

12000
12000

24000
24000

Biaya pemesanan
= 5 x Rp. 282.000,- = Rp. 1.410.000,Jumlah kontainer yang digunakan = 8 kontainer kecil
Biaya transportasi
= 8 x Rp. 8.300.000,= Rp. 66.400.000,Biaya pengadaan
= Rp. 1.410.000,- + Rp. 66.400.000,= Rp. 67.810.000,-

13

84000

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

3.
Project On
Hand
Lot Size

9000

FPR

Perhitungan DRP untuk kulit udang kota Saga


Tabel 19 DRP Kulit Udang Kota Saga

2008

Past
Period

Due

Gross
Requirements
Scheduled
Receipts
Projected On9000
hand
Net
Requirements
Planned
Order
Receipts
Planned
Order
Releases

Lead Time :

Januari Februari

Maret

April

Agustus September Oktober November Desember Jumlah

Mei

Juni

Juli

6000

6000

7000

8000

6000

4000

3000

10000 4000

9000

1000

7000

3000

6000

5000

6000

7000

5000

3000

10000

4000

9000

4000

2000

3000

2000

3000

5000

12000

12000

12000

12000

12000

12000

12000

12000

12000

55000

12000

Biaya pemesanan
= 5 x Rp. 282.000,- = Rp. 1.410.000,Jumlah kontainer yang digunakan = 5 kontainer kecil
Biaya transportasi
= 5 x Rp. 8.300.000,= Rp. 41.500.000,Biaya pengadaan
= Rp. 1.410.000,- + Rp. 41.500.000,= Rp. 42.910.000,4.
Project
On Hand
Lot Size

7000

FPR

Perhitungan DRP untuk ikan kering kota Saga


Tabel 20 DRP Ikan Kering Kota Saga

2008

Past
Period

Due

Gross
Requirements
Scheduled
Receipts
Projected On7000
hand
Net
Requirements
Planned
Order
Receipts
Planned
Order
37000
Releases

Lead Time :

Januari Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus September Oktober November Desember Jumlah

16000

18000

18000 20000 15000 14000 18000

14000

13000

16000

18000

14000

28000

10000

42000 22000 32000 18000 25000

11000

23000

7000

14000

9000

8000

37000

50000
50000

25000
25000

25000
25000

25000

2000

11000

25000

25000
25000

Biaya pemesanan
= 6 x Rp. 282.000,- = Rp. 1.692.000,Jumlah kontainer yang digunakan = 1 kontainer kecil + 7 kontainer besar
Biaya transportasi
= Rp. 8.300.000,- + 7 x Rp. 14.200.000,= Rp. 107.700.000,Biaya pengadaan
= Rp. 1.692.000,- + Rp. 107.700.000,= Rp. 109.392.000,-

14

195000

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Total biaya transprotasi untuk kota saga adalah :


Biaya pengadaan kulit kepiting + Biaya pengadaan kulit rajungan + Biaya
pengadaan kulit udang + Biaya pengadaan ikan kering = Rp. 73.992.000,+ Rp. 67.810.000,- + Rp. 42.910.000,- + Rp. 109.392.000,- = Rp. 294.104.000,Sehingga total biaya distribusi ke kota Saga adalah Rp. 294.104.000
Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan DRP untuk produk dan kota
lain, dimana hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel 21 sehingga didapatkan
total biaya distribusi dengan metode DRP sebesar Rp. 1.693.348.000,Tabel 21 Biaya Pengadaan Barang dengan DRP
Kota Tujuan

Biaya Pengadaan

Saga
Yamaguchi
Tokyo
Osaka
Nagoya
Grand Total

Rp. 294.104.000,Rp. 358.168.000,Rp. 279.486.000,Rp. 393.604.000,Rp. 367.986.000,Rp. 1.693.348.000,-

Setelah melakukan perhitungan biaya pengadaan selama 2008 dengan metode


perusahaan dan DRP, ternyata total biaya dengan menggunakan perusahaan yang
sebesar Rp. 1.809.172.000,- lebih besar dari metode DRP yaitu Rp.
1.693.348.000,- dengan selisih
Rp. 1.809.172.000,- Rp. 1.693.348.000,- = Rp. 115.824.000,Dengan persentase
1.809.172.000 1.693.348.000
100% = 6,4 %
1.809.172.000
Sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan
distribusi produk ke lima kota tujuan.
c. Analisis Hasil Penelitian
Perencanaan dan penjadwalan distribusi yang dilakukan pada penelitian ini
bertujuan untuk dapat merencanakan dan mengendalikan sistem distribusi dari
perusahaan ke warehouse. Sehingga akan mengantisipasi terjadinya stock out dan
over stock pada inventory, serta mengoptimalkan sistem pendistribusian produk.
Rekapitulasi perbandingan distribusi produk tahun 2008 disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 22 Rekapitulasi Perbandingan Pendistribusian Produk Tahun 2008
kriteria
Pengiriman
Interval pengiriman
Biaya distribusi

Metode Perusahaan
146 kali
Kurang teratur
Rp. 1.809.172.000,-

Metode DRP
114 kali
Lebih teratur
Rp. 1.693.348.000,-

Selisih
32
Rp. 115.824.000,-

Analisa :
Distribusi produk oleh perusahaan selama tahun 2008 sebanyak 146 kali
kurang teratur dengan biaya Rp. 1.809.172.000,-. Apabila menerapkan metode
DRP, distribusi hanya akan dilakukan sebanyak 114 kali secara lebih teratur yaitu
setiap dua bulan sekali untuk masing-masing warehouse dengan biaya
Rp. 1.693.348.000,-, sehingga distribusi dengan menggunakan metode DRP lebih

15

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

baik karena akan mengurangi biaya hingga Rp. 115.824.000,- atau sebesar 6,4 %
dan lebih optimal dalam memenuhi jumlah pesanan sesuai kapasitas kontainer.

4. Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a. Distribusi produk yang dilakukan perusahaan selama tahun 2008 sebanyak
146 kali pengiriman kurang teratur dengan biaya Rp. 1.809.172.000,-. Apabila
menerapkan metode DRP, distribusi hanya akan dilakukan sebanyak 114 kali
secara lebih teratur dengan biaya Rp. 1.693.348.000,-, sehingga distribusi
dengan menggunakan metode DRP akan mengurangi biaya hingga Rp.
115.824.000,- atau 6.4 %.
b. Distribusi produk dengan DRP untuk permintaan yang akan datang akan lebih
efisien karena terkoordinasi dengan baik yaitu setiap dua bulan sekali untuk
tiap-tiap tujuan dan lebih efektif karena pengiriman produk yang optimal
dalam memenuhi permintaan masing-masing warehouse sesuai kapasitas
kontainer yang digunakan.
5. Daftar Pustaka
Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Baroto, Teguh, 2006, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia
Indonesia: Jakarta.
Biegel, Jhon E., 1992, Pengendalian Persediaan Suatu Pendekatan
Kuantitatif, CV. Akademika Pressina: Jakarta.
Gaspersz, Vincent., 2004, Production Planning and Inventory Control, PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Nasution, A. H. 2003, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Guna Widya:
Surabaya.
Syahyunan, 2004, Efektivitas Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan
Pencapaian Target Penjualan, e-USU Repository.
Tersine, R.J., 1998, Principles of Inventory and Materials Management, North
Holland, New York.
www.dayurai.wordpress.com/2008/06/14/mengenal-ukuran-dan-jenis-containerayo-eksport-part-3/

16

Anda mungkin juga menyukai