KATA PENGANTAR
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................................
BAB I.
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
1.1 UMUM
.........................................................................................................................................
URAIAN PEKERJAAN............................................................................................................................
2.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................................
2.2 URAIAN PEKERJAAN.........................................................................................................................
2.2.1
Nama Pekerjaan................................................................................................................
2.2.2
Pemberi Tugas...................................................................................................................
2.2.3
Kontrak...............................................................................................................................
2.2.4
2.2.5
Volume Pekerjaan..............................................................................................................
2.2.6
2.2.7
3.6.1
Survey Pendahuluan.........................................................................................................
3.6.2
ii
LAPORAN PENDAHULUAN
3.6.3
3.6.4
3.6.5
3.6.6
3.6.7
3.6.8
3.7.2
3.7.3
3.7.4
.......................................................................................................................................
PELAPORAN...........................................................................................................................................
5.1 KOORDINASI DAN PELAPORAN..........................................................................................................
5.2 ASISTENSI DAN PRESENTASI.............................................................................................................
iii
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I.
I.1
PENDAHULUAN
Umum
Laporan Pendahuluan ini dibuat oleh Konsultan PT. Wira Marga untuk Perencanaan Teknis
Jalan Sepanjang 62 KM (Paket R-04).
Dalam laporan ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar belakang, maksud dan tujuan
pekerjaan, ruang lingkup kerja, organisasi dan rencana kerja konsultan.
Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan ini, konsultan melakukan pendekatan umum dan
teknis yang meliputi metodologi dan analisa teknis secara terperinci sesuai dengan KAK dan
Dokumen Kontrak. Berdasarkan pendekatan tersebut, konsultan kemudian menyusun program
pelaksanaan pekerjaan lengkap beserta jadwal pelaksanaannya yang dituangkan dalam
Laporan Pendahuluan ini.
Sebagaimana judul laporan ini, laporan pendahuluan ini adalah laporan pertama yang
diserahkan Konsultan dan nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam tahapan-tahapan
pekerjaan berikutnya. Karena itu isinya sedapat mungkin telah melalui proses diskusi dan
mendapat tanggapan, saran dan masukan dari Pemberi Tugas dan diharapkan menjadi
pedoman bersama yang lengkap, baik serta mudah dipahami.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan menggunakan spesifikasi teknis sesuai kerangka
acuan yang diberikan serta mengacu kepada standar-standar bidang pekerjaan umum/Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku.
Konsultan juga telah menyusun tim kerja yang dipimpin oleh seorang Ketua Tim dan
beranggotakan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang mempunyai latar belakang pendidikan
yang sesuai dan telah berpengalaman dalam bidang pekerjaan masing-masing.
I.2
Sistematika Pembahasan
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB II. URAIAN PEKERJAAN, berisi uraian pekerjaan, latar belakang pekerjaan, maksud dan
tujuan pekerjaan serta jenis dan lingkup pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab
konsultan.
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN,
menguraikan tentang ruang lingkup perencanaan jalan, metode kerja dan rencana
pelaksanaannya.
BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK, menguraikan organisasi konsultan, susunan tim kerja
serta tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap tenaga ahli yang menangani pekerjaan ini.
BAB V. PELAPORAN, berisi uraian jenis laporan dan jumlahnya masing-masing berikut
deskripsi isi dari masing-masing laporan.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB II.
II.1
URAIAN PEKERJAAN
Latar Belakang
Uraian Pekerjaan
Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan adalah Perencanaan Teknis Jalan Sepanjang 62 KM (Paket R04).
II.2.2
Pemberi Tugas
Pemberi Tugas adalah: Pemerintah Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Cq. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan & Pengawasan
Jalan dan Jembatan (SNVT P2JJ) Kalimantan Tengah.
LAPORAN PENDAHULUAN
Alamat Kantor adalah Jalan Jenderal S. Parman No. 02 Lantai III Telp. (0536)
3230486 - Palangka Raya.
II.2.3
Kontrak
Kontrak: No. KU.08.08- W16/SNVT P2JJ/259 Tanggal 23 Februari 2009
SPMK: No. KU.08.09 - W16/SNVT P2JJ/291 Tanggal 23 Februari 2009
II.2.4
II.2.5
Volume Pekerjaan
Kegiatan perencanaan teknis jalan meliputi ruas-ruas jalan berstatus Jalan
Nasional sepanjang 62 KM di dalam wilayah administratif Provinsi Kalimantan
Tengah dengan rincian sebagai berikut :
No
II.2.6
No Ruas
Panjang
Jenis Pekerjaan
1.
32.007.3 N
27 Km
DED
2.
32.008.2 N
18 Km
Review Desain
3.
32.008.2 N
17 Km
DED
TOTAL :
62 Km
II.2.7
II.3
A. Tenaga Ahli
: 14.0 MM
: 7.0 MM
C. Tenaga Pendukung
: 11.0 MM
LAPORAN PENDAHULUAN
a.
Tahapan Persiapan
Tahapan Persiapan, bertujuan:
1)
2)
Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan/Reconnaisance Survey adalah survey yang dilakukan
pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan, bertujuan untuk memperoleh data
awal sebagai bahan kajian teknis untuk pekerjaan selanjutnya. Survey ini
diharapkan dapat memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap
survey detil lanjutan.
Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai berikut:
1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung perencanaan termasuk
laporan studi-studi terdahulu, laporan lingkungan dan laporan-laporan
lainnya yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi/mempengaruhi
jalan yang direncanakan.
2) Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan Instansi terkait
LAPORAN PENDAHULUAN
Survey
melaksanakan
survey
dan
membuat
usulan
LAPORAN PENDAHULUAN
c.
KONDISI VISUAL
8-10
Sangat rata
7-8
Sangat baik/rata
6-7
Baik
5-6
Cukup, Sedikit/tak
permukaan rata.
3-4
2-3
Rusak berat
1-2
ada
lubang,
LAPORAN PENDAHULUAN
2)
3)
4)
Pengukuran Topografi
Tujuan survey topografi adalah mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala
1 :1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan.
Lingkup pekerjaan survey topografi meliputi:
Pengukuran Situasi
Pengukuran Penampang
Pengukuran Khusus
LAPORAN PENDAHULUAN
5)
Survey Geoteknik
Tujuan survey penyelidikan tanah ini adalah untuk mendapatkan
identifikasi kondisi lapisan tanah secara lengkap yang dapat digunakan
untuk menentukan jenis perkerasan jalan yang aman, ekonomis dan
sesuai dengan keperluan proyek.
Lingkup ini meliputi penyelenggaraan penyelidikan mekanika tanah yang
mencakup penyelidikan di lapangan, pengambilan contoh tanah
(disturbed atau undisturbed sample), percobaan di laboratorium dan
analisa beserta rekomendasi yang menyangkut karakteristik tanah dari
lokasi proyek untuk keperluan sub base dan base jalan dan pengaruhnya
terhadap lingkungan proyek.
LAPORAN PENDAHULUAN
7)
Batas-batas atterberg
Uji Konsolidasi
Uji CBR
Survey hidrologi
Tujuan dilaksanakannya survey hidrologi adalah untuk mengumpulkan
data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada
(sekitar jembatan maupun jalan) guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan
drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan jika diperlukan.
Proses analisa perhitungan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 03-3424-1994 atau (SNI) No. 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987
(Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di
Sungai)
d.
LAPORAN PENDAHULUAN
2)
3)
4)
Persyaratan
1) Perencanaan Geometrik
Standar geometrik jalan adalah Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota No. 038/T/BM/1997, Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota - Desember 1990 dan Standar Perencanaan Geometrik
Untuk Jalan Perkotaan (Bina Marga Maret 1992)
2) Perencanaan Drainase
Mengacu pada Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI
No. 03-3424-1994
3) Keselamatan Lalu Lintas
Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek keselamatan
pengguna jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun pasca
konstruksi. Perencana dalam hal ini harus menjamin bahwa semua
elemen yang direncanakan memenuhi persyaratan desain yang
ditetapkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
4) Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasi
tentang berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galian
yang aman dari keruntuhan.
Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang
sifat fisik tanah setempat yang diperoleh dari contoh tabung (undisturbed
sample) beberapa dari triaxial test atau direct shear.
Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu C = Kohesi tanah,
= sudut geser tanah dan w = berat isi tanah.
PT. WIRA MARGA
LAPORAN PENDAHULUAN
Fk = Na x w x H
Dimana:
Na
Fk
Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai sudut geser dalam
tanah () dengan sudut lereng desain () ke dalam grafik taylor.
5) Stabilitas Badan Jalan
Stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada,
jenis dan karakteristik batuan dan kondisi lereng.
Pengkajian stabilitas badan jalan mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan
tanah atau longsoran yang sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran
yang mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah dan struktur lapisan
batuan, dan longsoran yang dapat terjadi akibat pembangunan jalan.
Untuk ketiga jenis hal di atas, harus diidentifikasi jenis gerakan, faktor
penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.
6) Perencanaan Perkerasan
Standar Rujukan yang dipakai untuk perhitungan konstruksi perkerasan
jalan adalah Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-2.3-26.1987. UDC:625.73(02))
Tim harus melakukan analisis data lalulintas (LHR yang dikonversikan ke
dalam nilai ESAL) untuk penetapan konstruksi perkerasan yang akan
dipakai.
Tim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempat sesuai
dengan masukan dari laporan geoteknik. Jika bahan setempat tidak bisa
langsung digunakan sebagai bahan konstruksi, maka harus diusulkan
10
LAPORAN PENDAHULUAN
11
LAPORAN PENDAHULUAN
Daftar Isi
LAPORAN PENDAHULUAN
Bab II.
Bab III.
Bab IV.
Data Kontrak
Bab V.
Spesifikasi
Bab VI.
Daftar Kuantitas
Peserta
Lelang
dan
Jadwal
13
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB III.
III.1
KANDUI
MUARA TEWEH
27 KM
PURUK CAHU
18 KM
17 KM
Paket
Perencanaan
Thn. 2007
= LOKASI PERENCANAAN
No
No Ruas
Panjang
Jenis Pekerjaan
1.
32.007.3 N
27 Km
DED
2.
32.008.2 N
18 Km
Review Desain
3.
32.008.2 N
17 Km
DED
TOTAL :
62 Km
Ruas yang direncanakan merupakan bagian dari program penanganan ruas Jalan
Nasional Poros Tengah Kalimantan Tengah dan jalan Nasional lainnya (non poros)
pada tahun anggaran 2009 dengan penanganan berupa review desain dan DED.
III.2
Standar Perencanaan
Dalam hal melaksanakan perencanan, daftar referensi seperti tersebut dibawah ini
diterapkan dan dipakai sebagai dasar. Referensi yang dimaksud adalah:
LAPORAN PENDAHULUAN
Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Desember 1990 Subdin Perencanaan Teknis Jalan - Bipran - Bina Marga
LAPORAN PENDAHULUAN
III.3
VLHR
(smp/hr)
< 3.000
3.000
10.000
10.000
25.000
> 25.000
(*)
(**)
MINIMUM
IDEAL
KOLEKTOR
MINIMUM
LOKAL
IDEAL
MINIMUM
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
Lebar
Jalur
(m)
Lebar
Bahu
(m)
6,0
1,5
4,5
1,0
6,0
1,5
4,5
1,0
6,0
1,0
4,5
1,0
7,0
2,0
6,0
1,5
7,0
1,5
6,0
1,5
7,0
1,5
6,0
1,0
7,0
2,0
7,0
2,0
7,0
2,0
(**)
(**)
(**)
2nx3,5
2nx3,5
2nx3,5
2,5
2,5
2,5
(**)
(*)
(*)
(*)
Keterangan:
= Tidak ditentukan
= 2 jalur terbagi, masing-masing nx3,5 (m); dimana n=jumlah lajur per jalur
= Mengacu pada persyaratan ideal
LAPORAN PENDAHULUAN
Fungsi
Arteri
Kolektor
Lokal
Kelas
I
II, IIIA
IIIA, IIIB
IIIC
Kemiringan (%)
23
4-5
35
Keterangan
Perkerasan Aspal/Beton
Perkerasan Kerikil
3. Kemiringan Melintang
Jalan
Bahu
ARTERI
11
KOLEKTOR
LOKAL
7.5
JALAN RAYA
2 [2 X 3.5]
JALAN SEDANG
2 X 3.5
JALANKECIL
2 X 2.75
FUNGSI JALAN
BAHU KIRI
BAHU KANAN
JALAN RAYA
2.0
7.0
2.0
JALAN SEDANG
1.5
6.0
1.5
JALANKECIL
1.0
5.5
1.0
LAPORAN PENDAHULUAN
Jalan untuk Lebar Badan Jalan, jika karena sesuatu hal (keterbatasan dana, luas
tanah) berikut patokan yang bisa digunakan selama masa transisi:
PERENCANAAN BADAN JALAN
(Meter)
FUNGSI JALAN
JALUR LALU
LINTAS
BAHU
(DUA ARAH)
KANAN
ARTERI
2.0
7.0
2.0
KOLEKTOR
1.5
6.0
1.5
LOKAL
1.0
5.5
1.0
KET.
MASA TRANSISI
BAHU KIRI
JALUR LALU
LINTAS
BAHU
(DUA ARAH)
KANAN
2.5
6.0
2.5
2.0
6.0
2.0
2.0
5.0
2.0
2.5
4.5
2.5
1.5
4.5
1.5
2.0
3.5
3.0
Penentuan Lebar
Jalur pada masa
transisi dilakukan
dengan
pertimbangan
jumlah LHR, Tata
Cara Perencanaan
Geometrik Jalan
Antar Kota. Sept. 97
C. ALINAMEN HORIZONTAL
1. Panjang Bagian Lurus
Fungsi
Arteri
Kolektor
2. Jari-Jari Minimum
Vr (km/jam)
Rmin Yang diijinkan (m)
Rmin Tanpa lengkung peralihan
Rmin Tanpa Superelevasi (m)
Panjang Lengkung (m)
120
600
2500
5000
200
100
370
1500
2000
170
80
210
900
1250
140
70
160
700
900
120
60
110
500
700
100
50
80
350
40
50
250
30
30
130
20
15
60
80
70
50
40
2
Ls
(m)
10
15
15
20
30
30
35
40
40
4
Le
(m)
20
25
30
35
55
60
65
75
80
Ls
(m)
15
20
20
25
40
40
45
50
55
Le
(m)
25
30
35
40
60
70
80
85
90
Superelevasi, e (%)
6
Ls
Le
(m)
(m)
15
25
20
30
25
40
30
45
45
70
50
80
55
90
60
100
70
110
8
Ls
(m)
25
30
35
40
65
70
80
90
95
10
Le
(m)
30
40
50
55
90
100
110
120
135
Ls
(m)
35
40
50
60
90
100
110
-
Le
(m)
40
50
60
70
120
130
145
-
4. Tikungan Gabungan
-
LAPORAN PENDAHULUAN
D. ALINEMEN VERTIKAL
1. Kelandaian Maksimum yang Diijinkan
Vr (km/jam)
Kelandaian Maks (%)
120
3
110
3
100
4
80
5
70
6
60
8
50
9
4
630
475
320
5
460
335
210
Kelandaian (%)
6
7
8
360
270
230
260
195
170
160
120
110
9
230
160
90
10
200
140
80
40
10
20
10
2. Panjang Kritis
V awal tanjakan (Km/jam)
80
70
60
III.4
Berikut diuraikan metodologi dan rencana pelaksanaan pekerjaan teknis jalan, terdiri dari
beberapa tahap kegiatan yaitu:
Tahap persiapan, yang terdiri dari pekerjaan persiapan peralatan survey dan mobilisasi.
Tahap pekerjaan lapangan, yang terdiri dari pekerjaan survey pendahuluan, survey
inventarisasi jalan dan jembatan, survey topografi, survey lalu lintas, survey hidrologi serta
survey kondisi jalan, penyelidikan tanah dan bahan (geoteknik & perkerasan).
Tahap pekerjaan kantor, terdiri dari penyusunan dan pengolahan data lapangan, pekerjaan
penggambaran topografi, analisis laboratorium tanah, analisis hidrologi, perencanaan teknis,
perhitungan volume pekerjaan, perhitungan biaya, pembuatan dokumen tender dan pelaporan.
Tahap diskusi dan presentasi, adalah tahapan koordinasi dan presentasi progres/hasil kerja
serta diskusi atas permasalahan yang ada untuk mencari solusi sesuai dengan arahan yang
diminta oleh Pemberi Tugas.
Untuk memperjelas alur kerja dan keterkaitan antar kegiatannya konsultan membuat diagram
alir pelaksanaan pekerjaan di atas seperti terlihat pada Gambar III 1 Diagram Alir
Perencanaan Teknis Jalan.
Masing-masing tahapan pekerjaan tersebut diuraikan rinci di bawah ini.
III.5
Sejak konsultan mendapatkan SPMK, kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan personil
lapangan dan peralatan Survey. Peralatan Survey akan dikalibrasi dahulu sebelum
LAPORAN PENDAHULUAN
dimobilisasi. Tujuan dari kalibrasi tersebut adalah untuk mendapatkan data survey yang akurat.
Apabila semua peralatan dan personil yang terlibat sudah siap maka sesuai jadwal dan
rencana kerja, maka peralatan dan personil tersebut akan dimobilisasikan.
Sebelum memulai pekerjaan, konsultan akan mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Perencanaan & Pengawasan Jalan dan Jembatan
(SNVT P2JJ) Kalimantan Tengah, yaitu untuk mengadakan konfirmasi mengenai volume
pekerjaan dan ruas-ruas jalan yang akan ditangani.
Konsultan akan berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas jalan
yang akan disurvey, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan survey di setiap ruas jalan yang akan direncanakan.
III.6
Tahap pekerjaan lapangan terdiri dari pekerjaan survey pendahuluan, survey inventarisasi
kondisi dan geometrik jalan, survey inventarisasi kondisi jembatan, survey topografi, survey
lalu lintas, survey lokasi sumber material, survey upah, material dan harga satuan, survey
penyelidikan tanah/geoteknik serta survey hidrologi. Uraian masing-masing pekerjaan akan
diberikan pada bagian berikut ini.
III.6.1
Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi
pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bahan penting bahan
kajian teknis untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini diharapkan dapat
memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survey detil lanjutan.
Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai berikut:
1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung perencanaan termasuk
laporan studi-studi terdahulu, laporan lingkungan dan laporan-laporan lainnya
yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi/mempengaruhi jalan yang
direncanakan.
2) Koordinasi dengan Instansi terkait
Tim Survey melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait di
daerah sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan.
3) Diskusi Perencanaan di Lapangan
LAPORAN PENDAHULUAN
Tim
Survey
melaksanakan
survey
dan
membuat
usulan
LAPORAN PENDAHULUAN
III.6.2
III.6.3
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi yang harus diperoleh dan dicatat dalam formulir adalah sebagai berikut:
1.
2.
Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis lantai.
3.
4.
5.
Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan yang diambil
dari arah memanjang dan melintang. Foto ditempel pada format yang standar.
III.6.4
III.6.5
10
LAPORAN PENDAHULUAN
2.
Pos Kelas A
Pelaksanaan perhitungan lalu lintas dilakukan selama periode 40 jam
selama 2 hari, mulai pukul 06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir
pada pukul 22.00 pada hari kedua
Pos Kelas B
Pelaksanaan perhitungan sama seperti pada pos kelas A.
Pos Kelas C
Pelaksanaan perhitungan dilakukan selama periode 16 jam mulai
pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul 22.00 pada hari yang sama yang
ditetapkan untuk pelaksanaan perhitungan.
3.
11
LAPORAN PENDAHULUAN
Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk kedua arah,
sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan mudah dan jelas.
Lokasi pos tidak dapat ditempatkan di persilangan jalan.
4.
Pengelompokan Kendaraan
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 8 kelompok
mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Gol./Kelompok
1
2
3
4
5a
5b
6
7a
7b
7b
8
Jenis Kendaraan
Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang dan kendaraan motor roda 3
Sedan, Jeep dan station wagon
Opelet, Pick-up opelet, Suburban, Combi, Minibus
Pick-up, Micro Truck dan mobil hantaran atau Pick up box
Bus Kecil
Bus Besar
Truk 2 sumbu
Truk 3 sumbu
Truk gandengan
Truk semi trailer
Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak, andong/dokar, gerobak sapi
12
LAPORAN PENDAHULUAN
III.6.6
Survey Topografi
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang ruas jalan yang akan direncanakan
termasuk pengukuran-pengukuran khusus seperti di daerah persilangan dengan jalan
yang ada, dengan sungai dan lain sebagainya.
Pekerjaan pengukuran topografi terdiri dari:
a) Pemasangan Patok Kayu dan BM
Kegiatan yang dilakukan pada pemasangan patok kayu dan BM adalah sebagai
berikut:
A. Pemasangan Patok Kayu
13
LAPORAN PENDAHULUAN
Diletakkan pada tempat yang aman dan mudah diterlihat, dipasang tiap
interval 1000 m (1 km).
Titik awal dan titik akhir rencana relokasi jalan serta per 5 KM dipasang
patok beton masing-masing 2 buah sebagai pengikatan.
b) Pengukuran Poligon
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran poligon adalah sebagai berikut:
Jarak diukur dengan pita ukur dalam satu arah, dikontrol dengan
pembacaan ke muka dan ke belakang dari jarak optis
14
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan doubel stand atau 2 kali berdiri
alat.
Alat yang digunakan adalah Wild Nak 2/ Zeiss NI2 atau alat sipat datar
otomatik lainnya yang sejenis.
Dilakukan setiap jarak interval 50 meter pada bagian lurus dan relatif
datar, 25 meter pada bagian berbelok/berbukit-bukit.
Lebar koridor pengukuran adalah 25 meter sebelah kanan dan kiri sumbu
jalan pada bagian jalan yang lurus, 25 meter ke arah sisi luar dan 50
meter ke arah sisi dalam pada jalan yang menikung.
15
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar detil sungai meliputi keadaan topografi dasar, tebing dan tepi
sungai serta daerah sekitarnya.
Ketinggian muka air banjir, muka air normal dan muka air terendah harus
diketahui dan dicatat.
16
LAPORAN PENDAHULUAN
Daerah tikungan tajam pada bagian trase jalan yang sudah ada badan
jalannya.
g) Penggambaran
Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas hitungan
terhadap koordinat titik-titik kontrol/Benchmark bukan dengan cara geometrik
di atas kertas.
Gambar peta topografi dibuat menggunakan program CAD dimana koordinat
detil dan titik-titik lainnya ditentukan secara numerik melalui proses koreksi
dan perataan. Gambar dibuat pada skala 1 : 1000 dengan garis kontur setiap
interval 1 meter dan indeks kontur setiap 5 meter. Semua titik-titik kontol
harus dicantumkan dalam gambar.
III.6.7
17
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengukuran
beban
gandar
belakang
harus
dilakukan
dengan
menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah terbukti
dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar dan hasil pengukuran
beban gandar harus dicatat dengan jelas pada formulir pemeriksaan
Benkelman Beam.
Lokasi awal dan akhir pemeriksaan akan dicatat dengan jelas (patok Km,
Sta).
18
LAPORAN PENDAHULUAN
Tanah asli, top subgrade atau permukaan hasil galian pada jalan baru atau
bagian pelebaran jalan.
Pemeriksaan skala DCP pada jarak 200 m sepanjang jalan pada sumbu
jalan (tidak pada bahu jalan). Material perkerasan yang ada pada titik
pemeriksaan DCP harus digali sebelum pemeriksaan dilakukan dan
catatan yang dibuat memperlihatkan ketebalan dan kondisi struktur dan
material perkerasan yang ada.
19
LAPORAN PENDAHULUAN
Tiap lubang penggalian untuk contoh CBR akan ditutup dan dipadatkan
secara merata setelah diambil contoh tanahnya.
20
LAPORAN PENDAHULUAN
Kadar air optimum dapat di perkirakan secara visual oleh teknisi tanah
yang berpengalaman selain dengan menggunakan percobaan AASHTO
T.99
Tiga buah sampel akan disiapkan pada perhitungan kadar air optimum
dengan menggunakan penumbuk seberat 2.5 kg dengan 20, 56 dan 65
pukulan dan 2 buah sampel berikutnya yang akan disiapkan dengan
menggunakan 56 pukulan. Yang pertama menggunakan 3% diatas
perkiraan kadar air optimum dan yang lain menggunakan 3% dibawah
kadar air optimum.
d) Test Laboratorium
Pelaksanaan test di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang
digunakan dalam perhitungan perencanaan.
Test yang dimaksud antara lain:
1.
2. Compaction test.
Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada
pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan.
3. Atterberg Limits Test.
Pengukuran Atterberg Limits akan memungkinkan kelengkapan klasifikasi
tanah dan peninjauan untuk Pavement Design dan Embankment.
Penyeledikan ini digunakan terutama untuk perhitungan stabilitas lerenglereng galian dan urugan jalan serta penetapan nilai c dan q.
4. CBR Test.
PT. WIRA MARGA
21
LAPORAN PENDAHULUAN
III.6.8
Survey Hidrologi
Survey hidrologi bertujuan untuk mencari data yang diperlukan dalam analisa hidrologi
dan selanjutnya dapat dipergunakan dalam perencanaan drainase.
Perencanaan drainase meliputi penentuan jenis dan dimensi dari bangunan-bangunan
drainase, disamping itu untuk menentukan bentuk potongan jalan itu sendiri.
Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam survey ini meliputi:
Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan yang paling aman
dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.
Menentukan luas daerah pengaruh dari pola aliran air (catchment area) dan
jenis tanah daerah aliran yang bersangkutan.
Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber-sumber terkait
dan menentukan hujan rencana yang selanjutnya dipakai untuk menentukan
banjir rencana dengan metode hitungan yang ada.
Memperkirakan ketinggian air tertinggi pada waktu banjir dengan cara visual di
lapangan dengan melihat tanda-tanda bekas jalur air banjir.
III.7
Tahap pekerjaan kantor terdiri dari penyusunan data lapangan, pekerjaan penggambaran
topografi, analisis laboratorium tanah, analisis hidrologi, perencanaan teknis, perhitungan
volume pekerjaan, perhitungan biaya, pembuatan dikumen lelang dan pelaporan. Untuk
pekerjaan pelaporan dibahas pada bab tersendiri di Laporan Pendahuluan ini.
III.7.1
Penggambaran Topografi
Pekerjaan penggambaran topografi mengacu kepada standar penggambaran yang
berlaku di BINA MARGA dan tidak perlu dibahas lebih dalam. Sebagai pedoman umum
penggambaran akan diuraikan di bawah ini.
22
LAPORAN PENDAHULUAN
Pembuatan peta situasi skala 1 : 1000 dengan interval garis tinggi 1 meter dan
indeks kontur tiap 5 meter.
Pencantuman semua patok ikat dan titik detail dengan dilengkapi tanda nomor,
ketinggian dan koordinatnya.
Pencantuman detail situasi yang ada seperti: batas rawa, lebar sungai dan
saluran, ukuran jembatan dan gorong-gorong dan objek yang dianggap
penting.
III.7.2
untuk
mendapatkan
karakteristik
identifikasi
umum
(general
Berat jenis tanah basah dan kering (Wet and dry density)
Porositas tanah
Uji CBR
Pada pekerjaan perencanaan ini, Uji laboratorium terbatas pada penentuan CBR
Laboratorium yang berguna sebagai pembanding hasil pengujian CBR lapangan.
Pekerjaan analisis laboratorium tanah berupa rekomendasi/saran penanganannya
akan dilakukan setelah mendapatkan hasil percobaan laboratorium tanah atas
sejumlah sampel yang diambil dari lapangan.
23
LAPORAN PENDAHULUAN
III.7.3
- Penentuan:
III.7.4
Dimensi gorong-gorong
24
LAPORAN PENDAHULUAN
kemudian melaporkannya
setiap detail
25
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Potongan Melintang
Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai keadaan
pada lokasi, digambarkan di atas standar sheet menggunakan program CAD
dengan skala horizontal 1 : 100
26
LAPORAN PENDAHULUAN
2.
Biaya Bahan
Harga bahan juga bisa berubah karena perubahan-perubahan dalam
lokasi proyek dan biaya transport, dan tersedianya bahan-bahan
setempat.
Maka dari itu harga dasar untuk pengiriman bahan-bahan ke pusat
kabupaten harus ditetapkan, dan komponen tetap transport harus
ditambahkan sebagaimana perlu memberikan biaya pengiriman ke
proyek.
3.
27
LAPORAN PENDAHULUAN
(2)
LAPORAN PENDAHULUAN
2.Buku 2
3.Buku 3
Spesifikasi
Memuat Spesifikasi dan ketentuan teknis pelaksanaan
pekerjaan baik yang bersifat umum maupun khusus
4.Buku 4
Gambar Rencana
Memuat gambargambar standar dan khusus yang
berlaku untuk setiap paket proyek
5.Buku 5
Addenda
Memuat perubaan isi dokumen pelelangan, revisi desain,
daftar Tanya jawab yang kemudian akan menjadi dasar
penawaran oleh Kontraktor pada saat Tender Fisik.
III.8
Diskusi/Presentasi
Diskusi dan Presentasi formal di Kantor SNVT P2JJ Kalteng akan dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan dengan pihak Pemberi Tugas dengan pokok bahasan sebagai berikut:
A. Diskusi/Presentasi 1
Akan dilakukan setelah pemasukan laporan pendahuluan. Pembahasannya meliputi
rencana kerja dan metoda kerja konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
B. Diskusi/Presentasi 2
29
LAPORAN PENDAHULUAN
Jadwal Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan perencanaan jalan di atas dapat dilihat pada Gambar III-2. Rencana
Pelaksanaan Perencanaan Teknis Jalan.
30
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB IV.
IV.1
Umum
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan organisasi
pelaksana pekerjaan yang kuat, kompak dan teratur. Dengan demikian semua aktivitas dan
alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam organisasi tersebut terangkum
semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan, mulai dari ketua tim, tenaga ahli, asisten
tenaga ahli sampai dengan dukungan tenaga administrasi.
Struktur organisasi dibuat sedemikian sehingga alur perintah dan alur koordinasi kerja antar
komponen jelas hirarkhinya. Struktur organisasi konsultan dapat dilihat pada Gambar IV1
Struktur Organisasi Konsultan.
IV.2
Daftar Personil
Berikut adalah susunan personil yang akan terlibat dalam proyek sesuai dengan usulan dalam
Dokumen Kontrak, yaitu sebagai berikut:
Tabel IV.4 Susunan Personil Proyek
No
NAMA PERSONIL
PENUGASAN
1.
Ketua Tim
2.
Ir. Junaedi
3.
Ismawati Nur, ST
4.
Ir. D. Darmaji
5.
Ahli Pengukuran
6.
7.
Ir. M. Yusuf
LAPORAN PENDAHULUAN
IV.3
Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan Paket R-04 adalah 3 (tiga) bulan
kalender; semua personil baik tenaga ahli, tenaga teknisi dan tenaga pendukung beserta manmonth-nya diatur sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal penugasan personil dapat dilihat pada Gambar IV 2. Jadwal Penugasan Personil.
IV.4
Untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dapat diselesaikan dengan baik, maka perlu dibuat
uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota tim sebagai berikut:
A. Ketua Tim
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim meliputi:
1) Memegang kepemimpinan penuh atas tim, melakukan kontrol dan koordinasi
terhadap semua personil anggota tim, serta memegang tanggung jawab penuh atas
seluruh aktivitas pekerjaan perencanaan.
2) Bertanggung jawab atas seluruh kemajuan pekerjaan dan menjaga profesionalisme
dan standar teknis selama pelaksanaan pekerjaan;
3) Mengawasi dan mengkoordinir aktivitas semua anggota tim sehingga dapat dijalin
integrasi antar bidang keahlian;
4) Merencanakan kegiatan survey di lapangan;
5) Mempersiapkan petunjuk teknis setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan data,
pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan;
6) Bertanggung jawab atas seluruh jenis dan isi laporan.
LAPORAN PENDAHULUAN
3)Melakukan disain jalan dengan mengacu pada standar yang berlaku, termasuk
bangunan-bangunan pelengkap selain rambu dan marka.
4)Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar; dan
5)Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan Survey Pendahuluan, Laporan
Perencanaan, Laporan Akhir (Draft & Final)
D. Ahli Hidrologi/Hidrolika
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Melakukan
survey
hidrologi
untuk
mengumpulkan
data
hidrologi
dan
karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun
jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
2) Penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir)
LAPORAN PENDAHULUAN
E. Ahi Pengukuran
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Mengepalai tim survey topografi
2) Melakukan orientasi lapangan sebelum pelaksanaan survey dan membuat program
kerja diatas peta dasar.
3) Mempersiapkan program kerja tim topografi;
4) Menentukan titik awal pengikatan dan base line;
5) Menentukan pengamatan matahari dan mengecek hasil pengukuran dan
perhitungan yang dibuat oleh surveyor pengukuran;
6) Membuat peta topografi untuk seluruh ruas yang akan direncanakan;
7) Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan Survey Pendahuluan, Laporan
Survey Topografi, Laporan Perencanaan, Laporan Akhir (Draft & Final)
LAPORAN PENDAHULUAN
maupun
tahun-tahun
sebelumnya
jika
memungkinkan,
sebagai
pembanding.
2) Mengadakan analisa dan hitungan harga satuan untuk setiap mata pembayaran
yang ada dalam pelaksanaan.
3) Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan desain
yang ada.
4) Bertanggungjawab dalam semua perhitungan atas harga/biaya konstruksi sesuai
dengan desain.
5) Membantu Team Leader dalam menyiapkan laporan Survey Pendahuluan, Laporan
Kuantitas & Biaya, Dokumen Tender dan Laporan Akhir (Draft & Final)
I.
Surveyor
Tenaga Surveyor terdiri dari : 1) Surveyor Topografi, 2) Surveyor Tanah & Material, 3)
Surveyor Hidrologi, 4) Surveyor Inventarisasi & Kondisi.
LAPORAN PENDAHULUAN
K. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
1) Melakukan tugas-tugas kesekretariatan, pengetikan, inputing data menggunakan
komputer dan pencetakan dokumen.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB V.
V.1
PELAPORAN
Dalam hubungannya dengan koordinasi dan pelaporan, keduanya akan dilaksanakan sesuai
kebutuhan dalam layanan jasa konsultan dan seefektif mungkin mengikuti kerangka acuan
kerja.
Koordinasi dan pelaporan ini diharapkan dapat menghubungkan suatu hubungan yang
harmonis antara instansi dan bagian-bagian yang terkait dalam kerangka hubungan kerja yang
telah ditetapkan.
Laporan yang dibuat merupakan penyampaian informasi sebagai pertanggungjawaban kepada
pemberi tugas, untuk pembinaan, pemantauan, pengendalian manajemen dan teknis
pelaksanaan program oleh Pemberi Tugas.
Pelaporan akan disampaikan secara tepat waktu sesuai dengan mekanisme yang telah
ditetapkan seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. Jenis laporan dan jumlah total
perbanyakannya adalah sebagai berikut.
No
Jenis Laporan
Jumlah/Set
Laporan Pendahuluan
5 Eksemplar
5 Eksemplar/Bulan
5 Eksemplar
5 Eksemplar
5 Eksemplar
5 Eksemplar
Laporan Hidrologi
5 Eksemplar
5 Eksemplar
Laporan Perencanaan
5 Eksemplar
10
5 Eksemplar
11
5 Eksemplar
12
Laporan Akhir
5 Eksemplar
LAPORAN PENDAHULUAN
No
Jenis Laporan
Jumlah/Set
13
Dokumen Lelang
5 Eksemplar
14
5 Eksemplar
15
CD Data
5 Set
LAPORAN PENDAHULUAN
dokumentasi foto yang akan digunakan untuk bahan diskusi untuk rencana
penanganan dan pelaksanaan pekerjaan lanjutan yang lebih detil seperti survey
topografi, survey penyelidikan tanah, survey lalu lintas, dll.
Laporan Survey Pendahuluan diserahkan paling lama 1 (satu) bulan setelah SPMK
ditandatangani.
4. Laporan Survey Topografi
Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan pengukuran topografi, perhitungan perataan
dan koreksi, perhitungan toleransi pengukuran, perhitungan kerangka dasar,
penampang dan situasi, deskripsi BM dan CP serta lampiran data ukurnya.
5. Laporan Survey Inventarisasi Kondisi Jalan & Jembatan
Laporan ini berisikan hasil-hasil survey inventarisasi dan kondisi jalan & jembatan,
rencana penanganan, termasuk foto-foto dokumentasi lapangan.
6. Laporan Survey Lalu Lintas
Laporan ini berisikan hasil-hasil survey lalu lintas, termasuk analisis hasil dan
rekomendasi untuk kepentingan desain geometrik & tebal perkerasan.
7. Laporan Hidrologi
Laporan ini berisikan data-data dan perhitungan hidrologi dan perencanaan drainase
termasuk desain dimensi gorong-gorong, saluran memanjang jalan, rencana saluran
pasangan mortar, desain talud sungai pada lereng jalan jika ada, dan lain-lain.
8. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan penyelidikan tanah, pengambilan sampel
tanah terganggu dan tidak terganggu,
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan
ini
juga
akan
mencakup
fakta
dan
dokumentasi
yang
Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-masing bidang
dapat disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini akan dibatasi pada hal-hal
yang perlu untuk mendukung kebenaran laporan utama. Analisa lainnya dan
berikut kertas kerja akan disajikan dalam laporan-laporan lain dalam jilid
terpisah.
LAPORAN PENDAHULUAN
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi tanggal 29 April 2004 dan
Spesifikasi Umum keluaran Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Badan Penelitian
Dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum (edisi Akhir, April 2005), masingmasing sebanyak 5 (lima) buku untuk 1 (satu) ruas perencanaan teknis jalan.
13. Gambar Rencana
Merupakan gambar hasil disain yang siap untuk dikonstruksi yang berisi antara lain:
daftar isi, gambar notasi dan legenda, peta lokasi proyek, peta lokasi sumber material,
kuantitas, layout jalan, tipikal perkerasan, diagram penanganan, plan profil jalan, cross
section jalan, tipikal perkerasan jalan dan tipikal bangunan pelengkap serta rambu
jalan dan gambar-gambar standar perencanaan jalan.
14. CD Data dan Laporan
Seluruh data dan laporan akan diserahkan dalam bentuk softcopy/CD, sebanyak 5
(lima) buah.
V.2
Setiap laporan yang disusun akan diasistensikan ke SNVT P2JJ Kalteng untuk menjamin
bahwa perencanaan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perencanaan yang berlaku
serta dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
Konsultan juga akan melakukan presentasi di hadapan SNVT P2JJ Kalteng dan instansi terkait
mengenai hasil-hasil perencanaan teknis ini yang rencananya akan dilaksanakan sebanyak 3
(tiga) kali.