Anda di halaman 1dari 77

4.

KETENTUAN
INSTALASI
PENCAMPUR
ASPAL (AMP)
TARUMANEGARA
DR.IR.ADINUS SALEH

4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR


ASPAL (AMP )
1. Umum
2. Timbangan pd AMP
3. Perlengkapan Penyiapan
bahan Aspal
4. Feeder untuk Pengering
5. Alat Pengering (drier)
6. Ayakan
7. Bin Panas.
8. Unit Pengendali Aspal
9. Pengukur panas.

10. Dust Collector


11. Pengendali waktu Pencampuran
12. Timbangan dan Rumah timbangan
13. Ketentuan Keselamatan Kerja
14. Ketentuan Khusus Batching Pant
15. Ketentuan khusus Continous
Mixing Plant
16. Peralatan Pengangkutan
17. Peralatan Penghampar
18. Peralatan pemadat.

4.1. Umum.

1. Umum
a. Instalasi pencampur aspal (AMP) dapat berupa:
1. Sistem penakaran (batching)
Proporsi campuran dilakukan dgn cara penimbangan masingmasing bahan
2. Sistem menerus (countinuous)
Proporsi campuran dilakukan berdasarkan volume (melalui
pintu bukaan)
b. Kapasitas AMP harus cukup utk memasok mesin penghampar
secara terus menerus , dgn menghampar campuran pada
kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki .
c. AMP harus dirancang,dikoordinasi dan dioperasikan
agar dpt menghasilkan campuran dalam rentang toleransi
yg disyaratkan.
4.1. Umum.

1. Umum
d.

lanjutan

Instalasi pencampuran aspal harus dipasang dilokasi yang jauh


dari pemukiman dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

e. Instalasi pencampur aspal (AMP) harus dilengkapi alat pengumpul


debu (dust collector) yang lengkap yaitu sistem pusaran kering (dry
cyclone) dan pusaran basah (wet cyclone) sehingga tidak
menimbulkan pencemaran debu ke atmosfir

f.

Bilamana salah satu sistem diatas rusak atau tidak berfungsi


maka instalasi pencampur aspal tidak boleh di operasikan.

Asphalt continuous mix plant

1. Bin dingin
2. Elevator dingin
3. Pengering
4. Pengumpul debu

5. Cerobong asap
6. Penyimpan
bitumen panas
7. Elevator panas
8. Unit Ayakan

9. Bin panas
10. Elevator panas
11. Pugmill
12. Hopper pencurah
Asphalt batch mix plant..

Asphalt batch mix plant

1. Bin dingin
2. Pengeluaran dingin
3. Elevator dingin
4. Pengering
5. Pengumpul debu

6. Cerobong asap
7. Elevator panas
8. Pengendali gradasi
9. Bin Panas
10. Kotak timbangan

11.Unit pencampur (pugmill)


12. Penyimpanan filler
13. Penyimpanan bitumen
panas
14. Ember penimbang aspal
Asphalt drum mix plant..

Asphalt drum mix plant

2. Timbangan Pada Instalasi Pencampuran

2. Timbangan Pada Instalasi


Pencampuran

a. Timbangan untuk setiap kotak timbangan atau penampung


(hopper) harus berupa jenis jam (pembacaan jarum ) tanpa
pegas dengan ketelitian berkisar antara ( 0,5%- 1% beban
maksimum yang diperlukan.
b.

Pembacaan jarum hrs mudah dibaca harus bebas dari


paralaks (pembiasan sinar ) yang berlebihan
Timbangan harus dilengkapi dengan tanda ( skala ) yang
dapat di steel Timbangan harus terpasang kokoh.

2. Timbangan pd Instalansi pencampuran

2. Timbangan Pada Instalasi


Pencampuran

Lanjutan

c) Timbangan

yang digunakan untuk bahan aspal harus juga


memenuhi untuk menimbang aggregat.
1. Skala pembacaan jarum timbangan tidak boleh >1 kilogram
2. Memiliki kapasitas dua kali > dari bahan yg akan ditimbang.

d) Timbangan yang telah disetujui pun tetap di periksa berulang


kali sehingga ketepatannya dapat selalu dijamin. Kontraktor
harus senantiasa menyediakan tidak kurang dari 10 buah
beban standar 20 Kg untuk pemeriksaan semua timbangan.

3. Perl.utk penyiapan bahan aspal

3. Perlengkapan Untuk
Penyiapan Bahan Aspal
a. Tangki penyimpan bahan aspal harus dilengkapi
dengan pemanas yang dapat dikendalikan dengan efektif
dan handal
Pemanasan harus dilakukan melalui kumparan uap (steam coils),
listrik atau cara lainnya sehinga api tidak langsung memanasi
tangki pemanas .Sirkulasi bahan aspal harus yang lancar dan
terus menerus selama periode pengoperasian.

3. Perl.utk penyiapan bahan aspal

10

3. Perlengkapan Untuk
Penyiapan Bahan Aspal
b.Temperatur bahan aspal yang disyaratkan di dalam
pipa, meteran, ember penimbang batang
semprot,dan tempat-tempat lainnya dari sistem
saluran, harus di pertahankan baik dengan selimut
uap (staen jackets) ataupun cara isolasi lainnya.
Bahan aspal boleh di panaskan terlebih dahulu di dalam
tangki dan kemudian temperatur di naikkan sampai
temperatur yang di syaratkan, dg menggunakan alat pemanas
" booster " (penguat) yang berada diantara tangki dan alat
pencampur.
4. Pemasok utk mesin pengering.

11

4. Pemasok Untuk Mesin


Pengering
1.Pemasok yang terpisah untuk masing-masing
aggregat harus di sediakan(coarse,intermediate,fine).
2.Pemasok untuk aggregat halus dari jenis belt.
3.Jenis lain diperkenankan jika pemasok dapat
menyalurkan bahan basah pada kecepatan yang tetap
tanpa menyebabkan terjadinya penyumbatan.
4. Pemasok utk mesin pengering.

12

4. Pemasok Untuk Mesin


Pengering
4.Seluruh Pemasok (feeder)harus di kalibrasi.
5.Bukaan pintu dan pengatur kecepatan untuk setiap
perbandingan yang telah di setujui harus
ditunjukkan dengan jelas pada pintu-pintu dan pada
perlengkapan panel pengendali .
6.Setelah ditetapkan, kedudukan pemasok tak boleh di
ubah tanpa persetujuan

Bin cold feeder & belt (Penyimpan pemasok dingin &ban berjalan).

13

Bin cold feeder & belt


(Penyimpan pemasok dingin &ban berjalan)
Tipe Bin pemasok dingin:
1.Bin terbuka dgn 2 atau 3 atau
4 bin (terpisah)
2.Tunnel dibawah stocpiles.
3.Bunkers(bin besar).

3 bin (penyimpan) dingin


Sumber asphalt institue (ms-3)

Type dr feeder.

14

Type dr feeder
Continuous belt
feeder

Reciprocating plate
feeder
Sumber asphalt
institue (ms-3)
Type dr feeder.

15

Type dr feeder
Apron feeder

Sumber asphalt institue (ms-3)

Electromagnetic
vibratory feeder
Type dr feeder.

16

Type dr feeder

Arching of fine aggregate pd pemasok dingin


Check List Stock pile atau bin dan feeder..

17

Check List Stock pile atau bin Sumber


dan Asphalt
feeder
Institue (ms-3)

5. Alat Pengering ( Drier )..

18

5. Alat Pengering ( Drier )


1.Alat pengering berputar harus dirancang
sedemikian hingga mampu mengeringkan dan
memanaskan aggregat sampai temperatur yang di
syaratkan.
2.Pengering biasanya dengan blower
3.Pengering dengan gas, bensin jarang digunakan.

Pemanasan Agregat.

19

Pemanasan Agregat

Kelembaman Fine Aggregate > Coarse aggregat


Jadi Fine Aggregat memerlukan > pemanasan. Ayakkan

6. Ayakkan..

20

6. Ayakkan

Ayakan harus mampu mengayak seluruh aggregat sampai


ukuran dan proporsi yang di syaratkan dan memiliki
kapasitas normal sedikit diatas kapasitas penuh alat
Pencampur.

6. Ayakkan..

21

Saringan panas

22

6. Ayakkan

Ayakan harus memiliki efisiensi sehingga aggregat dalam


setiap penampung (bin ) tidak mengandung lebih dari 10
% bahan yang berukuran terlampau besar ( oversize ) atau
terlampau kecil ( under size ) Pencampur.

Ukuran nominal maksimum dalam setiap penampung


panas adalah ukuran anyaman kawat dari ayakan
terakhir , setelah melewati ayakan ini aggregat lolos
masuk ke penampang panas harus memiliki efisiensi
6. Ayakkan..

23

6. Ayakkan

Ukuran normal minimum dalam setiap penampung panas


adalah ukuran anyaman kawat dari ayakan , sebelum ayakan
ini aggregat dapat lolos masuk ke penampung panas
( sebenarnya aggregat juga dapat lolos melewati ayakan ini ).

Aggregat yang terlalu besar ( oversize ) ,dalam penempung


panas , secara tidak langsung mengauskan atau merusak
ayakan

Agregat yang terlalu kecil ( under size) secara tidak


langsung dapat menyebabkan muatan berlebih ( overload )
pada ayakan.

7. Penampung (Bin ) Panas

24

7. Penampung (Bin ) Panas

Penampung panas harus berkapasitas cukup dalam melayani


alat pencampur bila dioperasikan dengan kapasitas penuh.

Jumlah penampung minimum tiga buah sehingga dapat


menjamin penyimpanan yang terpisah untuk masing- masing
fraksi aggregat, tidak termasuk bahan pengisi (filter) .

Setiap penampung panas harus dilengkapi dengan pipa


pembuang yang ukuran maupun letaknya , dapat mencegah
masuknya kembali bahan kedalam penampung lainnya.

Penampung harus dibuat agar benda uji dapat mudah diambil.


Check list Hot Screens and Hot Bins..

25

Bin Panas

Bin Panas

26

Check list Hot Screens and Hot Bins

8. Unit Pengendali Aspal

27

8. Unit Pengendali Aspal

Pengendali aspal hrs handal ,baik jenis penimbangan atau pun meteran
harus disediakan untuk memperoleh jumlah bahan aspal yang tepat untuk
campuran aspal

Untuk sistem penakaran ( batching plant ) , perangkat timbangan atau


meteran harus dapat menyediakan kualitas aspal rancangan untuk setiap
penakaran campuran.
Untuk continous plant ,pompa meteran aspal haruslah jenis rotasi dengan
sistem pengaliran yang handal serta memiliki susunan nosel penyemprot
yang teratur pada alat pencampur.

Kecepatan pompa harus di sinkronkan dengan aliran aggregat kealat


pencampur dengan alat otomatis dan harus akurat dan mudah di setel.
Perlengkapan untuk memeriksa kualitas atau kecepatan aliran bahan aspal
pencampur harus ada.
panas aspal.

28

Pengendali Aspal
(Penimbang dan Jarum
penimbang)

29

Pengendali Aspal
(Pengukur aspal dan distribusi
aspal ke pengaduk)

Aspal ditimbang terpisah


(dgn alat menimbang aspal)

30

Pemanasan aspal

9. Perlengkapan Pengukur Panas

31

9. Perlengkapan Pengukur Panas


a) Termometer berlapis baja dapat di baca 100 -200 C, harus dipasang ditempat
terdekat dr katup pengeluaran ( discharge ) pada alat pencampur
b) Instalasi juga harus di lengkapi dengan termometer,baik jenis arloji
(pembacaan jarum ) , air raksa ( mercury-actuated ) , pyrometer listrik atau
pun perlengkapan pengukur panas lainnya yang disetujui,yang dipasang pada
pencatat temperatur yg disetujui. Grafik temperatur harian harus disediakan.
c) Direksi Pekerjaan dapat meminta penggantian setiap termometer dengan alat
pencatat temperatur yang disetujui. Selanjutnya Direksi Pekerjaan dapat
meminta grafik temperatur harian harus disediakan.

10. Pengukur debu (Dust Collector).

32

10. Pengumpul Debu ( Dust


Collector )
Instalasi pencampuran harus dilengkapi dengan alat
pengumpul debu yang dapat membuang atau
mengembalikan secara merata ke elevator, baik seluruh
maupun sebagian bahan yang dikumpulkan ,

Chek List Pengering dan Pengumpul Debu..

33

Dust collector

Centirfugal dry dust collector

Centirfugal wet scrubber

34

Dust collector
(Bag house/rumah kantong)

Penyaring dr tenunan untuk


rumah kantong

Rumah kantong dr baja/besi yg


besar berisikan (dapat s/d 800
kontong penyaring., bisanya
dilengkapi dgn silikon

35

Chek List Pengering dan Pengumpul Debu

36

11. Pengendali Waktu Pencampuran .

11. Pengendali Waktu


Pencampuran
Instalasi harus dilengkapi pengendali waktu
pencampuran yang handal dan menjaga waktu
pencampuran tetap konstan

12. Timb. Dan rumah timbang..

37

12. Timbangan dan Rumah


Timbang

Timbangan dan rumah timbang harus


disediakan untuk menimbang truk bermuatan
yang siap dikirim ketempat penghamparan.
Timbangan tersebut harus memenuhi ketentuan
seperti yang dijelaskan diatas.

13. Ketentuan keselamatan kerja.

38

13. Ketentuan Keselamatan Kerja


1. Tangga yg aman untuk naik kelandasan ( platform ) alat percampur dan
landasan berpagar sebagai jalan antar unit perlengkapan harus dipasang
2. Untuk mencapai puncak bak truk, perlengkapan untuk landasan atau
perangkat lain harus disesuaikan sehingga Direksi Pekerjaan dapat
mengambil benda uji maupun memeriksa temperatur campuran.
3. Untuk memudahkan pelaksanaan kalibrasi timbangan , pengambilan
benda uji dan lain-lainnya , maka sistem pengangkat/ kontrol harus di
sediakan untuk menaikkan peralatan dari tanah kelandasan ( platform )
atau
sebaliknya.
4. Semua
roda gigi , roda beralur ( pulley ), rantai , rantai gigi dan bagian
bergerak lainnya yang berbahaya harus seluruhnya di pagar dan di
lindunggi. lorong yang cukup lebar dan tidak terhalang harus disediakan di
dan sekitar tempat pengisian muatan truk. Tempat ini harus selalu di jaga
agar bebas dari benda yang jatuh dari landasan ( platform ) alat pencampur.
Perlengkapan utk mengambil benda uji..

39

Perlengkapan utk mengambil benda uji

14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

40

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant
Kotak Penimbang atau Penampung ( Hopper )
a. Instalasi harus akurat dan otomatis ( bukan Manual ) untuk
menimbang masing masing fraksi aggregat
b. Berkapasitas cukup untuk setiap penakaran.
c. Penopang Kotak penimbang atau penampung harus cukup kuat

14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

41

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant
Pugmill
berkapasitas lebih

Pugmill
berkapasitas kurang

14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

42

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant
d. Semua tepi - tepi , dan sisi-sisi penampung timbangan harus bebas dari
sentuhan setiap batang penahan / batang kolom atau perlengkapan lainnya
yang akan mempengaruhi fungsi penampung
e. Ruang bebas antara penampung dan perangkat pendukung harus tersedia
sehingga dapat dihindari terisinya celah tersebut oleh bahan-bahan yang
tidak di kehendaki
f. Pintu pengeluaran ( discharge gate ) kotak penimbang harus terletak agar
aggregat tidak mengalami segregasi saat dituang kedalam alat pencampur
dan harus tertutup rapat bilamana penampung dalam keadaan kosong
sehingga tidak terdapat kebocoran bahan yang akan masuk kedalam alat
pencampur pada saat proses penimbangan campuran berikutnya .

14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

43

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant

Lanjutan

Alat Pencampur ( Mixer )


a.Alat pencampur sistem penakaran (bacth) adalah jenis pengaduk
putar ganda ( "twin pugmill") yang mampu menghasilkan
campuran yang seragam dan memenuhi toleransi rumus
perbandingan campuran .

b.Alat pencampur harus dipanasi dengan selubung uap ,minyak


panas , atau cara lainnya yang disetujui Direksi Pekerjaan .

44
14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant

Lanjutan

Alat Pencampur ( Mixer ). lanjutan


c. Alat pencampur harus memudahkan pemeriksaan visual terhadap
campuran

d. Alat pencampur harus memiliki kapasitas minimum 1 ton dan


harus di buat agar kebocaran dapat di cegah.
e. Kotak pencampur harus dilengkapi dengan penutup debu

14. Ketentuan khusus untuk batching plant.

45

Tahapan pd jenis Batching plant

46

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching
Plant
Alat Pencampur ( Mixer )

Lanjutan

f. Alat pencampur harus memiliki pengendali waktu yang


akurat, untuk mengendalikan siklus pencampuran , mulai dr
penguncian pintu kotak timbangan (setelah pengisian kealat
pencampur) sampai penutupan pintu alat pencampur pada saat
selesainya siklus tersebut.
g. Pengendali waktu harus dapat mengunci sumber energi aspal
selama periode pencampuran kering maupun basah.
(Periode Pencampuran kering didefinisikan sebagai interval
waktu antara pembukaan kotak pintu timbangan dan waktu
dimulainya pemberian aspal .
Periode Pencampuran basah didefinisikan sebagai interval
waktu antara penyemprotan bahan aspal kedalam aggregat dan
saat pembukaan pintu alat pencampur).
14. Ketentuan khusus untuk batching plant.
47

14. Ketentuan Khusus Untuk


Batching Plant

Lanjutan

Alat pencampur harus dilengkapi pedal ( paddle)


atau pisau (blade ) dan dipasang dengan susunan
yang benar untuk menghasilkan campuran yang
benar dan seragam.

Ruang bebas antara pisau - pisau ( blades ) dengan


bahagian yang tidak bergerak maupun yang
bergerak harus tidak melebihi 2 cm ,(kecuali
bilamana ukuran nominal maksimum aggregat
lebih besar dari 25 mm),
Check list Bacth Plant

48

Check list Bacth Plant

Check List Storage Bins..

49

Check List Storage Bins

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

50

Aggregate grading plotted on 0.45 power chart

51

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant
Unit Pengendali Gradasi

Instalasi harus memiliki perlengkapan untuk mengatur proporsi


aggregat yang akurat dan otomatis ( bukan manual ) dalam setiap
Penampung ( bin ) baik dengan penimbangan maupun dengan
pengukuran volume.

Unit ini harus mempunyai sebuah pemasok ( Feeder ) yang di


pasang dibawah penampung ( bin ) .

Masing-masing penempung ( bin ) harus memiliki pintu bukaan


yang dapat disetel untuk menyesuaikan volume bahan yang
keluar dari masing-masing lubang pintu penampung ( bin ) .
15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

52

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant

Masing-masing lubang pintu penampung harus dilengkapi


dengan ukuran berskala yang menunjukkan bukaan pintu dalam
sentimeter.

Lubang tersebut harus ber- bentuk persegi panjang, kira-kira


berukuran 20 cm 25 cm ,dengan salah satu sisinya dapat disetel
secara mekanis dan dilengkapi dengan pengunci.

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

53

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant
Lanjutan
Kalibrasi Berat Pemasokan Agregat
Instalasi ini harus dilengkapi kotak-kotak benda uji untuk kalibrasi bukaan
pintu dengan cara memeriksa berat benda uji keluar.
Benda uji harus mudah diperoleh dengan berat tidak kurang dari 50 Kg .
Sebuah timbangan datar yang akurat dengan kapasitas 150 Kg atau lebih
harus disediakan.

Pengendalian Pemasokan Agregat dan Aspal


Perlengkapan yang handal harus tersedia untuk memperoleh pengendalian
yang tepat antara aliran aggregat dari penampung dengan aliran aspal

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

54

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant
Lanjutan
Alat Pencampur Pada Sistem Menerus
Alat pemcampur sistem menerus (continous ) adalah jenis
pengaduk putar ganda ( " twin pugmill " ) yang disetujui
dan mampu menghasilkan campuran yang Seragam dan
memenuhi toleransi umur perbandingan campuran.

Pedal (paddle) haruslah dari jenis yang sudut pedalnya dapat


disetel, baik posisi searah maupun berlawanan arah dengan arah
aliran campuran.

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

55

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant
Lanjutan

Alat pencampur harus dilengkapi dengan sekat baja yang dapat


disetel agar volume neto dapat ditentukan (Data grafik yang di sediakan
pabrik pembuatnya dapat menunjukkan jumlah Pasokan aggregat per menit pada
kecepatan jalan instalasi)

Penetapan waktu pencampuran harus dengan metode berat,


menggunakan rumus sebagai berikut ; ( beratnya harus ditentukan
untuk pekerjaan tersebut dengan pengujian yang dilakukan oleh
Direksi Pekerjaan )
Kapasitas penuh alat pencamp (kg)
Waktu pencam (detik ) =
Produksi alat pencamp (kg/dt)

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant..

56

15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi


Continuous Mixing Plant
Lanjutan
Penampung ( Hopper )
Alat pencampur harus dilengkapi dengan sejumlah penampung pada bagian
pengeluaran, dengan ukuran serta rancangan yang tidak mengakibatkan
terjadinya segregasi.Setiap elevator yang digunakan untuk membuat campuran
aspal kedalam bak truk harus memiliki penampung yang memenuhi
ketentuan.

Check List Continuous Mix Plant.

57

Check List Continuous Mix Plant

16. Peralatan pengangkut.

58

16. Peralatan pengangkut


a. Persyaratan bak Truk
* Truk untuk mengangkut campuran aspal harus mempunyai bak
terbuat dari logam yg rata .

* Bak truk bisa dibersihkan /disemprot dengan sedikit air sabun ,


minyak bakar , minyak parafin , atau larutan kapur untuk
mencegah melekatnya campuran aspal pada bak.
* Bak truk yg bermuatan harus ditutup dengan kanvas / terpal atau
bahan yang lain, serta ukuran yg tepat agar dapat melindungi
campuran aspal terhadap cuaca.
* Bak truk yg bermuatan harus ditutup dengan kanvas / terpal atau
bahan yang lain, serta ukuran yg tepat agar dapat melindungi
campuran aspal terhadap cuaca.
* Bilamana dianggap perlu , bak truk hendaknya di isolasi dan
seluruh penutup harus diikat kencang agar campuran aspal
59
yang tiba dilapangan pada temperatur yang
di
isyaratkan
.
16. Peralatan pengangkut.

Urutan pengolahan campuran aspal panas

60

16. Peralatan pengangkut


b. Persyaratan Truk.
* Truk harus dalam kondisi yang baik

* Truk yang mempunyai getaran yg menyebabkan segregasi


pada campuran aspal atau faktor lainnya,tdk boleh dipakai.
* Oli truk bocor, tdk boleh dipakai.
* Truk yang tdk baik, seperti sering mogok, terlambat dll, tdk
boleh digunakan.
16. Peralatan pengangkut.

61

Truck

16. Peralatan pengangkut.

62

16. Peralatan pengangkut


d. Jumlah truk penggangkut
1. Jumlah truk harus cukup dan dikelola sehingga peralatan
penghampar dapat beroperasi secara menerus.
2. Bila truk terganggu operasinya penghampar juga terganggu
akan menghasilkan permukaan yang tidak rata ,serta menguranggi
umur rencana
3. Penghamparan dapat dimulai apabila minimum 3 (tiga)truk di
lapangan siap memasok campuran aspal keperalatan penghampar.

16. Peralatan pengangkut.

63

16. Peralatan pengangkut


4. Jumlah truk dan kecepatan kendaraan penghampar harus
memadai agar dapat mengangkut campuran aspal setiap hari
untuk menjamin berjalannya peralatan penghampar secara
menerus.
5. Bilamana penghamparan terpaksa harus dihentikan, maka
penghamparan dpt dilanjutkan bilamana minimum terdapat 3
(tiga) truk dilapangan yang siap memasok campuran aspal
ke peralatan penghampar.

Check List Truck dan miscellaneous..

64

Check List Truck dan miscellaneous

65
Laporan harian inspeksi utk Hot Mix Plant

Laporan harian inspeksi utk Hot Mix Plant

Laporan inspector utk Asphalt Plant

66

Laporan inspeksi awal utk Hot Mix Plant

17. Peralatan Penghampar dan Pembentuk ..

67

17. Peralatan Penghampar dan


Pembentuk
a.Peralatan penghampar dan pembentuk hrs mekanis
bermesin sendiri. menghampar dan membentuk
campuran aspal sesuai dengan jenis pekerjaan yg akan
dilaksanakan.
b. Alat penghampar harus dilengkapi dengan penampung
dan dua ulir pembagi dengan arah gerak yang
berlawanan untuk menempatkan campuran aspal
secara merata didepan "screed" (sepatu) yang dapat
setel.
Peralatan Penghampar.

68

Peralatan Penghampar

17. Peralatan Penghampar dan Pembentuk ..

69

17. Peralatan Penghampar dan


Pembentuk
* Peralatan ini harus dilengkapi dengan perangkat kemudi yang
dapat digerakkan dengan cepat dan efisien dan harus
mempunyai
mundur
seperti
halnya maju.
* kecepatan
Penampungjalan
(hopper)
harus
mempunyai
sayap- sayap yang dapat
dilipat pada saat setiap muatan campuran aspal hampir habis
untuk menghindari sisa bahan yang sudah mendingin
didalamnya.
c. Alat penghampar harus mempunyai perlengkapan mekanis
seperti Equalizing runners (peyeimbang),straight edge runners
(mistar lurus) , evener arms (lengan perata) , atau perlengkapan
lainnya untuk mempertahankan ketetapan kelandaian dan
kelurusan garis tepi perkerasan tanpa perlu menggunakan acuan
tepi yang tetap (tidak bergerak).
70
17. Peralatan Penghampar dan Pembentuk.

d. Alat

17. Peralatan Penghampar dan


Pembentuk
Lanjutan

penghampar
* Harus dilengkapi dengan "screed" (sepatu) baik dengan jenis
penumbuk (tamper) maupun jenis vibrasi dilengkapi dgn
pemanas "screed " (sepatu) pada temperatur yang diperlukan

e. Sepatu atau "screed" berfungsi untuk pemangkasan, penekanan,


untuk menghasilkan permukaan akhir dengan kerataan dan
tekstur yang disyaratkan (tanpa terbelah ,tergeser atau beralur).
f. Bilamana hasil hamparan peralatan penghampar dan
pembentuk meninggalkan bekas pada permukaan atau cacat
atau ketidak rataan permukaan ,maka peralatan harus diganti
dgn alat penghampar dan pembentuk lainnya
4.18. Peralatan pemadat.

71

18. Peralatan Pemadat


a. Setiap penghampar harus terdiri dari:
* Dua alat pemadat roda baja (steel wheel roller)
* Satu alat pemadat roda karet .
Semua alat pemadat harus mempunyai tenaga penggerak sendiri.
b. Alat pemadat roda karet
* Harus dari jenis > 9 roda yang permukaannya halus dgn ukuran
yang sama
* Tekanan ban pompa 6,0 - 6,5 kg/cm (85-90 psi).
* Roda-roda harus berjarak sama satu sama lainnya
* Harus diatur tengah-tengah roda pada sumbu yang satu terletak
diantara roda-roda pada sumbu yang lainnya secara tumpang
tindih (overlap).
4.18. Peralatan pemadat.

72

18. Peralatan Pemadat


*

Setiap roda harus dipertahankan


tekanan pompanya dan selisih
tekanan pompa antara dua roda
tidak melebihi 0,350 kg/cm (5psi).

* Pengukur tekanan ban harus


disediakan dilapangan pada setiap
saat.
* Grafik atau tabel hrs dibuat yang
menunjukkan hubungan antara
beban roda, tekanan ban pompa,
tekanan pada bidang kontak,lebar
dan luas
bidang kontak
untuk setiap alat
4.18. Peralatan pemadat.

73

18. Peralatan Pemadat

lanjutan

* Setiap alat pemadat harus mempunyai pengaturan beban


ballasting) sehingga beban per lebar roda dapat diubah dari 300
s/d 375 kilogram per 0,1 meter.
* Pemadatan roda karet pada setiap lapis campuran aspal harus
dgnbaja
tekanan setinggi mungkin yg masih dpt dipikul bahan.
c. Roda
* Alat pemadat roda baja yang bermesin sendiri dapat dibagi atas
tiga jenis :
a. Alat pemadat tiga roda
b. Alat pemadat dua roda, tandem.
c. Alat pemadat tandem dengan tiga sumbu.
4.18. Peralatan pemadat.

74

18. Peralatan Pemadat


*

lanjutan

Alat pemadat roda baja harus memberikan tekanan pada


roda belakang kurang dari 200 kg per lebar 0,1 meter
diatas lebar penggilas minimum 0,5 meter

* Pemadat roda baja mempunyai berat statis tidak kurang


dari 6 ton.

* Roda gilas harus bebas dari permukaan yang


datar,penyok ,robek-robek atau tonjolan yang merusak
permukaan perkerasan.

4.18. Peralatan pemadat.

75

18. Peralatan Pemadat


*

lanjutan

Dalam penghamparan percobaan, harus ditentukan kombinasi


jenis penggilas untuk memadatkan setiap jenis campuran
sebelum campuran standar kerja ( job standard mix) disetujui.

* Kombinasi penggilas yang disetujui harus disimpan untuk


jadi pegangan.
* Kombinasi penggilas yg baru tidak diperkenankan kecuali
jika dapat
tunjukkan bahwa kombinasi baru adalah lebih
efektif

SELESAI. 76

77

Anda mungkin juga menyukai