Zainal Holis. YE
PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL
BETON (HOTMIX)
Tujuan perencanaan campuran aspal beton adalah
untuk menentukan campuran aspal beton yang
mempunyai kinerja yang baik, memenuhi sifat
campuran yang disyaratkan sehingga memberikan
kontribusi terhadap kinerja perkerasan beraspal yang
diinginkan antara lain :
KUAT
AMAN
NYAMAN
INDAH
AWET
Zainal Holis. YE 2
KINERJA CAMPURAN ASPAL BETON
YANG HARUS DIPENUHI :
Cukup aspal
Cukup stabililitas
Cukup persen rongga
Cukup kedap air
Cukup kesat
Mudah dikerjakan
Zainal Holis. YE 3
◼ Cukup aspalnya
- Dapat menyelimuti agregat dengan baik
- Dapat mengikat butiran antar agregat setelah
dipadatkan
- Kedap air
◼ Cukup stabil
Dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadi
perubahan bentuk (deformasi)
Zainal Holis. YE 4
◼ Cukup tersedia rongga dalam campuran
Mencegah terjadinya bleeding akibat pemadatan
tambahan oleh lalu lintas
◼ Cukup kesat
Menghasilkan permukaan yang kesat, agar
kendaraan tidak mengalami slip di waktu hujan
maupun di waktu kering
Zainal Holis. YE 6
Sifat-Sifat Mekanis campuran Beraspal
◼ FRIKSI
Diperoleh dari ikatan antar butir agregat (interlocking),
kekuatannya tergantung pada gradasi, tekstur
permukaan, bentuk butiran dan ukuran agregat
maksimum yang digunakan.
◼ KOHESI
Diperoleh dari sifat-sifat aspal yang digunakan. Karena
itu kinerja campuran beraspal sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat aspal dan agregat pembentuknya.
Zainal Holis. YE 7
PENYEBAB RETAK
TIDAK KUAT MENERIMA REGANGAN TARIK YANG TERJADI
Beban P
Zainal Holis. YE 8
PENYEBAB DEFORMASI
TITIK LEMBEK ASPAL RENDAH, KANDUNGAN FILLER
TINGGI DAN RONGGA DALAM CAMPURAN RENDAH
Zainal Holis. YE 9
BAGAN ALIR PERENCANAAN
CAMPURAN METODE BINA MARGA
Zainal Holis. YE 10
TAHAPAN PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL
BETON (HOT MIX).
Zainal Holis. YE 11
2. Pemeriksaan sifat-sifat aspal yang akan digunakan :
- Penetrasi pada suhu 25°C
- Titik lembek
- Titik nyala
- Daktilitas
- Berat jenis
- Kelarutan dalam Trichlor Ethylen
- Penurunan berat (dengan TFOT)
- Penetrasi setelah penurunan berat
- Daktilitas setelah penurunan berat
- Stabilitas penyimpanan : Perbedaan Titik Lembek
Zainal Holis. YE 12
CONTOH MENCARI PROPORSI AGREGAT
UNTUK CAMPURAN ASPAL BETON
CARA GRAFIS (A)
13
CARA MENCARI PROPORSI MASING-MASING AGREGAT
1. Buat kotak ukuran 10 x 10 cm sebanyak dua buah A & B pada kertas
milimeter blok → lihat halaman 17.
2. Pada garis vertikal A & B ditulis angka 0 sampai dengan 100, yang
merupakan angka % (persen) lolos saringan.
- Pada garis vertikal sisi kiri A = % (persen) lolos saringan screening
- Pada garis vertikal sisi kanan A = % (persen) lolos saringan split.
14
5. Garis vertikal median akan memotong garis yang menghubungkan
prosentase saringan antara split dan screening.
- Perpotongan dengan garis lurus tersebut ditarik garis mendatar yang
memotong garis vertikal kotak B sisi kiri.
- Garis vertikal kotak B sisi kiri adalah angka % (persen) lolos gradasi
gabungan antara screening dengan split.
- Sedangkan garis vertikal kotak B sisi kanan adalah tempat angka
gradasi abu batu.
7. Tarik garis antara % (persen) lolos split dan screening pada garis vertikal
sisi kiri B dengan % (persen) lolos abu batu pada garis vertikal sisi kanan
B pada % (persen) lolos yang sama, hubungkan dengan garis lurus.
Masukkan dan hitung nilai proporsi agregat pada kolom halaman 18.
16
MENCARI PROPORSI AGREGAT
COLD BIN (STOCK PILE) DENGAN CARA GRAFIS A
A B
Screening Split Screening + Split Abu Batu
100 100
3/4” 3/4”
90 90
84 1/2” 1/2”
80 80
3/8”
1/2”
PERSEN LOLOS
70
PERSEN LOLOS
70 3/8”
60 60
53 50
50
3/8”
#4
40 40
30 26 #8 30
#50
23 #4 #100
20 #4
20
#30
#200
10 9 #8 8 #8 10
#30 5
0 0
x
Abu Batu x
Split + Screening
32% Split 68% Screening 48% 52%
17
HASIL PROPORSI DAN GRADASI CAMPURAN AGREGAT
CARA GRAFIS A
Saringan Split (10-19mm) Screening (5-10 mm) Abu batu (0-5 mm) Gradasi Type IV B
18
HASIL GRADASI CAMPURAN CARA GRAFIS A
(SPEC TYPE IV B ASPHALT INSTITUT)
100
x92,18
x 81,53
x58,52
KETERANGAN
SPESIFIKASI
x
41,93 GRADASI
CAMPURAN
x
x 21,63
x
17,36
12,52
x
6,82
19
CONTOH MENCARI PROPORSI AGREGAT
UNTUK CAMPURAN ASPAL BETON
CARA GRAFIS B
Hasil analisa saringan sama dengan halaman 13.
Cara mencari proporsi masing-masing agregat :
1. Buat kotak ukuran 10 x 20 cm, lihat halaman 16 pada kertas milimeter
blok
2. Tarik garis diagonal seperti gambar
3. Tulis angka 0 s/d 100 pada garis vertikal sisi kiri dan sisi kanan yang
merupakan % (persen) lolos saringan
4. Tarik garis vertikal dengan angka dari nilai tengah spesifikasi
memotong garis diagonal mulai No. 200 s/d 3/4”
Untuk saringan 3/4” = 100%
1/2” = (80 + 100)% = 90%
2
3/8” = (70 + 90)% = 80% dst
2
5. Tulis angka-angka % (persen) lolos mulai fraksi abu batu, screening,
dan spleet pada garis vertikal sesuai poin 4 di atas.
Zainal Holis. YE 20
6. Untuk mencari proporsi masing-masing jenis agregat, cari garis vertikal
dengan cara menggeser-geser antara split dan screening sehingga jarak /
tinggi A bagian atas sama dengan A bagian bawah lalu tarik garis putus-putus
ke kanan didapat % (persen) split = 21,50%.
7. Dengan cara yang sama didapat tinggi B bagian atas sama dengan bagian
bawah (B’ + x), kemudian tarik garis putus-putus ke kanan didapat %
(persen) screening 30,50% dan abu batu sisanya senilai 48,00%.
UKURAN SARINGAN
#200 #100 #50 #30 #8 #4 3/8” 1/2” 3/4”
100 100
21,50 %
B
Split
90 90
A 84 90
80 80 80
79
Screening
70 70
30,50 %
Persen Lolos
60
60 60
53
50 50
42,5
40
40 40
32
Abu Batu
30 30
48,00 %
23 26
23,5 23
20 20
12 12 18
10 7
A 10
2,2 3 4 5 9 8
3,5 4 5 B’
0 1,7 2,5 0
X
Perbandingan Tinggi B. atas = (B’ + X) Tinggi A atas = A bawah
Zainal Holis. YE 22
HASIL GRADASI CAMPURAN PROPORSI AGREGAT CARA GRAFIS B
Saringan Split (10-19mm) Screening (5-10 mm) Abu batu (0-5 mm) Gradasi Type IV B
Zainal Holis. YE 23
SPESIFIKASI GRADASI CAMPURAN TYPE IVB ASPHALT INSTITUTE
100
x 89,89
x57,65
KETERANGAN
SPESIFIKASI
x
41,73
GRADASI
CAMPURAN
x
x 21,58
x
17,33
12,94
x
6,80
Zainal Holis. YE 24
Toleransi Komposisi Campuran
Zainal Holis. YE 25
Contoh hasil gradasi gabungan (spec toleransi)
Ukuran Spec Asp Spec Asp Institute Hasil Gradasi
Sarigan Institute Type IV b. Campuran
Type IV b Bdsrkn toleransi
Komp campuran
#8 35 - 50 40 - 45 41,3
# 30 18 - 29 21 – 26 22,3
# 50 13 - 23 16 - 20 15,6
# 100 8 - 16 10 - 14 10
# 200 4 - 10 5-9 8
Catatan:
Pada kolom hasil gradasi,angka yg di ketik
miring/ berwarna merah keluar dari toleransi
spesifikasi.
26
Zainal Holis. YE
Contoh hasil gradasi gabungan (spec toleransi)
Ukuran Spec Asp Spec Asp Institute Hasil Gradasi
Sarigan Institute Type IV b. Campuran
Type IV b Bdsrkn toleransi
Komp campuran
#8 35 - 50 40 - 45 37,78
# 30 18 - 29 21 - 26 21,65
# 50 13 - 23 16 - 20 17,34
# 100 8 - 16 10 - 14 11,78
Catatan:
Pada kolom hasil gradasi,angka yg di ketik miring/
berwarna merah keluar dari toleransi spesifikasi.
27
Zainal Holis. YE
KETENTUAN GRADASI AGREGAT GABUNGAN CAMPURAN ASPAL BETON
Sesuai Spec Asphalt Institute
Persen lolos Persen lolos
Persen lolos saringan saringan saringan
Saringan
Lapisan Aus Lapisan Lapisan
Antara Pondasi
No
Zainal Holis. YE 28
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN ASPAL BETON
Sesuai Spec Asphalt Institute
1 Penyerapan Aspal (%) 1,7 (Maks) 1,7 (Maks) 1,7 (Maks) 1,7 (Maks)
2 Jumlah tumbukan per bidang 35 75 75 112
3 Rongga dalam campuran VIM (%) 3-8 3-5 3-5 3-8
4 Rongga dalam agregat VMA (%) 16 (Min) 15 (Min) 14 (Min) 13 (Min)
5 Rongga terisi aspal VFB (%) 75 - 85 75 - 82 75 - 82 65 - 72
6 Stabilitas Marshall (Kg) 750 (Min) 1100 (Min) 1100 (Min) 1800 (Min)
7 Pelelehan / Flow (mm) 2-5 2-4 2-4 2-4
8 Stabilitas Marshall sisa (%) setelah - 75 (Min) 75 (Min) 75 (Min)
peredaman selama 24 jam pada suhu
60ºC
9 Marshaal Quontient (Kg/mm) 200 (Min) 300 (Min) 300 (Min) 350 (Min)
10 Bitumen Film Tickness 8.0 Um (Min) 8.0 Um (Min) 8.0 Um (Min) -
Zainal Holis. YE 29
PROSES PEMBUATAN
JOB MIX DESIGN (JMD)
DAN
PEMBUATAN JOB MIX FORMULA
(JMF)
Zainal Holis. YE 30
MENCARI PRAKIRAAN KADAR ASPAL CAMPURAN
ASPAL BETON
Catatan:
CA = Agregat di atas saringan no.8
FA = Agregat lolos saringan no.8, tertahan saringan no. 200.
FF = Agregat lolos saringan no. 200.
K = Koefisien yang besar kecilnya tergantung dari besarnya
penyerapan air pada agregat. Biasanya diambil antara 0,5 s/d 1.
Zainal Holis. YE 31
CONTOH MENCARI PRAKIRAAN KADAR ASPAL
DARI HASIL CARA GRAFIS A
Prakiraan % kadar aspal = 0,035 (%CA) + 0,045 (%FA) + 0,18 (%FF) + K
Zainal Holis. YE 32
Proses Pembuatan Benda Uji ( Briket ) dan
Pengujian Sifat-Sifat Campuran dg Marshall Test
1. Hitung proporsi masing-masing agregat sesuai hasil perhitungan
komposisi campuran
2. Timbang masing-masing agregat dengan berat total satu benda
uji 1200 gram. Buat contoh benda uji sebanyak 5 macam kadar
aspal masing-masing 3 buah benda uji. Jadi jumlah benda uji 15
buah. Perbedaan kadar aspal antara benda uji 0,50%.
3. Masukan agregat ke dalam oven dengan temperatur 105-110ºC
minimal selama 4 jam
4. Panaskan aspal pada suhu 150ºC + 5ºC
5. Panaskan mould (cetakan) benda uji ukuran Ø 10,16cm tinggi
7,62cm dan bagian muka penumbuk pada suhu 93,3 – 148,9ºC
Zainal Holis. YE 33
6. Keluarkan agregat dari oven, timbang, tambahkan aspal
sesuai berat yang dikehendaki
7. Aduk agregat dan aspal sampai semua agregat terselimuti
aspal dengan sempurna (homogen) sambil dipanaskan
sampai dengan 155 ºC
8. Letakkan cetakan di atas landasan pemadat (pedestal),
letakkan kertas saring yang sudah digunting sebagai alas
cetakan
9. Masukkan campuran yang telah dipanaskan dengan
menggunakan corong ke dalam cetakan, sambil ditusuk-
tusuk sebanyak 15 kali bagian pinggir dan 10 kali bagian
tengah
Zainal Holis. YE 34
10. Tumbuk campuran tersebut sesuai dengan rencana pada
suhu 145 ± 1ºC, yaitu :
2 x 75 tumbukan untuk lalu lintas berat
2 x 50 tumbukan untuk lalu lintas sedang
2 x 35 tumbukan untuk lalu lintas ringan
Berat penumbuk 4.536 gr (± 9 gr)
Tinggi jatuh bebas 457,2 mm (± 15,24 mm) atau (18” ± 0,6 mm)
11. Dinginkan, kemudian keluarkan benda uji dengan hati-hati
menggunakan extruder, letakkan benda uji di tempat yang
rata dan biarkan selama 24 jam, ukuran benda uji Ø 10cm,
tinggi 6,35cm ±1,27mm
12. Timbang benda uji dalam kondisi kering udara, dalam air
dan dalam kondisi SSD
13. Rendam benda uji dalam air panas pada suhu 60 ± 1ºC
selama 30 – 40 menit
Zainal Holis. YE 35
14. Lakukan pengujian stabilitas dan flow dengan cara :
- Letakkan kepala penekan ( stability mould ) ke dalam mesin
penguji ( stabilitas compression machine)
- Pasang arloji pengukur alir ( asphalt flow indicator ) di atas salah
satu batang penuntun, atur jarum petunjuk pada angka nol
- Sebelum diberikan beban, kepala penekan beserta benda ujinya
diletakkan sampai bagian atas menyentuh proving ring
- Atur jarum arloji tekan (dial indicator) pada kedudukan angka nol
- Catat pembebanan maksimal (max stability) yang dicapai, koreksi
dengan faktor pengali sesuai tabel angka koreksi beban (stability)
- Catat nilai alir flow pada saat pembebanan maksimum tercapai.
36
Zainal Holis. YE
RUMUS MARSHALL TEST
Zainal Holis. YE 37
Ilustrasi Pengertian Tentang VIM, selimut aspal dan aspal
terabsorbsi Zainal Holis. YE 38
Ilustrasi Pengertian VMA dan VIM campuran aspal beton padat.
Zainal Holis. YE 39
Komponen Campuran Beraspal secara Volumetik
Zainal Holis. YE
40
Zainal Holis. YE 41
Zainal Holis. YE 42
Zainal Holis. YE 43
Zainal Holis. YE 44
Zainal Holis. YE 45
Zainal Holis. YE 46
Zainal Holis. YE 47
Zainal Holis. YE 48
Zainal Holis. YE
49
Zainal Holis. YE 50
Zainal Holis. YE 51
Zainal Holis. YE 52
Zainal Holis. YE 53
PROSES PEMBUATAN BENDA UJI (BRIKET)
DAN PENGUJIAN MUTU CAMPURAN ASPAL
BETON DENGAN METODE MARSHALL
DI LABORATORIUM AMP
Zainal Holis. YE 54
Agregat panas dari Hot Bin
Zainal Holis. YE
55
Campuran Agregat panas Hasil Campuran Aspal Beton Dari Pugmil
Pengeringan (Dry Mix)
Zainal Holis. YE 56
Penimbangan Agregat untuk pembuatan Membuat campuran Aspal Beton pd suhu 155 (± 1ºC)
benda uji / BriketSesuai Formula
Camp Aspal Beton dimasukkan kedlm mould Tumbuk Campuran Aspal Beton dalam mould 2 x 75 tbk
Sambil ditusuk spatula bg pinggir 15 x & tengah 10 x diatas pedestal Pada suhu 145 ((± 1ºC)
Zainal Holis. YE 57
Penimbangan benda uji setelah
direndam di Water bath
Zainal Holis. YE
58
Mengeluarkan benda uji
dari Mould/Cetakan
dengan alat extruder
Zainal Holis. YE 59
CONTOH GRADASI
CAMPURAN
DAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN
ASPAL BETON
Zainal Holis. YE
60
SPESIFIKASI BERDASARKAN KEPADATAN MUTLAK GRADASI
GABUNGAN CURVA FULLER DAN DAERAH LARANGAN
Zainal Holis. YE 61
CONTOH GRADASI CAMPURAN AGREGAT AC-WC (3 TIPE)
Zainal Holis. YE 62
Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston Dimodifikasi
(AC Modified)
Laston (AC)
Sifat-sifat Campuran
WC BC Base
Mod Mod Mod
Penyerapan kadar aspal Maks. 1,7
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
Rongga dalam campuran (%) Min. 3,5
Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13
Rongga terisi aspal (%) Min. 65 63 60
Stabilitas Marshall (kg) Min. 1000 1800 (1)
Maks. - -
Kelelehan (mm) Min. 3 5 (1)
Maks. - -
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 300 350
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah
Min. 75
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (4)
Rongga dalam campuran (%) pada (2)
Min. 2,5
Kepadatan membal (refusal)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm Min. 2500 63
Zainal Holis. YE
Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston (AC)
Laston
Sifat-sifat Campuran
WC BC Base
Penyerapan aspal (%) Maks. 1,2
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
Min. 3,5
Rongga dalam campuran (%)
Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13
Rongga terisi aspal (%) Min. 65 63 60
Stabilitas Marshall (kg) Min. 800 1500 (1)
Maks. - -
Pelelehan (mm) Min. 3 5 (1)
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 250 300
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah
Min. 75
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (4)
Rongga dalam campuran (%) pada (2)
Min. 2,5
Kepadatan membal (refusal)
64
Zainal Holis. YE
Ketentuan Sifat-sifat Campuran Lataston (HRS)
Lataston
Sifat-sifat Campuran
WC BC
Penyerapan Aspal (%) Maks. 1,7
Jumlah tumbukan per bidang 75
Rongga dalam campuran (%) Min. 3,0
Maks. 6,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 18 17
Rongga terisi aspal (%) Min. 68
Stabilitas Marshall (kg) Min. 800
Pelelehan (mm) Min. 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 250
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman Min. 75
selama 24 jam, 60 0C (4)
Rongga dalam campuran (%) pada (2) Min. 2
Kepadatan membal (refusal)
Zainal Holis. YE 65
SPESIFIKASI GRADASI TIPE MENERUS (KONVENSIONAL)
BATAS-BATAS GRADASI MENERUS AGREGAT CAMPURAN – SNI –03-1739-1991
No. Campuran I II III IV V VI VII VIII IX X XI
Gradasi/Tekstur Kasar Kasar Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat
Tebal Padat (mm) 20-40 25-50 20-40 25-50 40-65 50-75 40-50 20-40 40-65 40-65 40-50
Ukuran Saringan % BERAT YANG LOLOS SARINGAN
1½” 38,1 mm --- ---- ---- ---- ---- 100 -- -- -- -- --
1” 25,4 mm --- ---- ---- ---- 100 90-100 -- -- 100 100 --
¼“ 19,1 mm --- 100 ---- 100 80-100 82-100 100 -- 85-100 85-100 100
½“ 12,7 mm 100 75-100 100 80-100 --- 72-90 80-100 100 -- -- --
3/8” 9,52 mm 75-100 60-85 80-100 70-90 60-80 -- -- - 65-85 56-78 74-92
No.4 4,76 mm 35-55 35-55 55-75 50-70 48-65 52-70 54-72 62-80 45-65 38-60 48-70
No.8 2,38 mm 20-35 20-35 35-50 35-50 35-50 40-56 42-58 44-60 35-54 27-47 35-53
No.30 0,59 mm 10-22 10-22 18-29 18-29 19-30 24-36 26-38 28-40 20-35 13-28 15-30
No.50 0,279 mm 6-16 6-16 13-23 13-23 13-23 16-26 18-28 20-30 16-26 9-20 10-20
No.100 0,49 mm 4-12 4-12 8-16 8-16 7-15 10-18 12-20 12-20 10-18 - -
No.200 0,074 mm 2-8 2-8 4-10 4-10 1-8 6-12 6-12 6-12 5-10 4-8 4-9
Stabilitas Marshall setelah direndam dalam air selama 48 jam pada suhu 600 C (Kg) .
Stabilitas Marshall (Kg)
4). Kepadatan Lalu Lintas
berat : lebih besar 500 UE 18 KSAL/hari/jalur
Sedang : 50 sampai 500 UE 18 KSAL/hari/jalur
Ringan : lebih kecil 50 UE 18 KSAL/hari/jalur Zainal Holis. YE 67
Contoh Ketentuan Gradasi Agregat
Gabungan
Lalu Lintas Berat
Ukuran Saringan % Berat Yang Lolos
(mm) ASTM ACWC - LB ACBC - LB
25,4 1” - 100
19 ¾” 100 90 – 100
9,5 3/ ” Max. 90 40 – 70
8
4,75 No. 4 - -
2,36 No. 8 23 – 36 20 – 32
0,3 No. 50 8 – 15 8 – 14
Zainal Holis. YE 68
Ketentuan Sifat Campuran Laston Dimodifikasi
(AC Modified) Lalu Lintas Berat
AC – LB (Lalu Lintas Berat )
Sifat – sifat campuran Lapis Permukaan Lapis Antara
(WC) (BC)
Jumlah Tumbukan Perbidang 75
Min 3,5
Rongga dalam Campuran (%)
Max 6,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min 15 14
Rongga terisi Aspal (%) Min 65 63
Min 1000
Stbilitas Marshall (kg)
Max -
Min 3
Pelelehan (mm)
Max -
Marshall Qoutient (kg/mm) Min 300
Stabilitas Marshall sisa (%) setelah
perendaman selama 24 jam, 600 C pada VIM Min 80
±7%
Rongga dalam campuran (%) pada Min 2,5
kepadatan membal (refusal)
Stabilitas dinamis, lintasan / mm Min 2.500
Zainal Holis. YE 69
KETENTUAN GRADASI AGREGAT GABUNGAN
CAMPURAN ASPAL BETON
Prosen Lolos
Saringan Lapisan Aus Lapisan Antara Lapisan Pondasi
No AC-WC AC-BC AC-Base
ASTM ( mm ) IV B Asphalt IV C Asphalt IV D Asphalt
Institute Institute Institute
1 1 1/2 37,5 - - 100
2 1 25 - 100 80 - 100
3 3/4 19 100 80 - 100 70 - 90
4 1/2 12,5 80 - 100 - -
5 3/8 9,5 70 - 90 60 - 80 55 - 75
6 No. 4 4,75 50 - 70 48 - 65 45 - 62
7 No. 8 2,36 35 - 50 35 - 50 35 - 50
8 No. 30 0,600 18 - 29 19 - 30 19 - 30
9 No. 50 0,300 13 - 23 13 - 23 13 - 23
10 No. 100 0,150 8 - 16 7 - 15 7 - 15
11 No. 200 0,075 4 - 10 0-8 0-8
Zainal Holis. YE
70
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN
ASPAL BETON
Lapisan Lap.
Lapisan Aus Antara Pondasi
No Sifat - Sifat Campuran
AC -WC
AC -BC AC – Base
1 Penyerapan Aspal (%) 1,7 (Maks) 1,7 (Maks) 1,7 (Maks)
2 Jumlah tumbukan per bidang 75 75 112
3 Rongga dalam campuran (%) 3-5 3-5 3-8
4 Rongga dalam agregat (%) 15 (Min) 14 (Min) 13 (Min)
5 Rongga terisi aspal (%) 75 - 82 75 - 82 65 - 72
6 Stabilitas Marshall (Kg) 1100 (Min) 1100 (Min) 1800 (Min)
7 Pelelehan (mm) 2-4 2-4 2-4
8 Stabilitas Marshall sisa (%) 75 (Min) 75 (Min) 75 (Min)
setelah peredaman selama 24
jam pada suhu 60ºC
9 Marshaal Quontient (Kg/mm) 300 (Min) 300 (Min) 350 (Min)
10 Bitumen Film Tickness 8.0 Um (Min) 8.0 Um (Min) -
Zainal Holis. YE 71
GRADASI AGREGAT GABUNGAN UNTUK CAMPURAN ASPAL BETON
Zainal Holis. YE 72
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN LATASIR
Zainal Holis. YE 73
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN LATASTON
Zainal Holis. YE 74
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN LASTON
Zainal Holis. YE 75
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN LASTON YG DIMODIFIKASI
Zainal Holis. YE 76
Gradasi Agregat Gabungan CBA-Asb Lawele
Ukuran
Ayakan % Berat Yang Lolos terhadap Total
Agregat dalam Campuran
(mm)
Laston (AC) Gradasi Halus Catatan:
WC BC Base • Penggunaan aspal keras Pen 60
37,5 100 minimal 1,5% dari berat total
campuran
25 100 90-100
• Penggunaan Asbuton Lawele
19 100 90-100 73-90 Butir harus mempertimbangkan
12,5 90-100 74-90 61-79 gradasi campuran dan
maksimum pengunaannya 15%
9,5 72- 90 64-82 47-67
dari berat total campuran
4,75 54- 69 47-64 39,5-50
2,36 39,1-53 34,6-49 30,8-37
1,18 31,6-40 28,3 -38 24,1-28
0,600 23,1 -30 20,7-28 17,6-22
0,300 15,5-22 13,7- 20 11,4-16
0,150 9-15 4-13 4-10
0,075 4-10 4-8 3- 6 Zainal Holis. YE 77
Ketentuan-ketentuan untuk Asbuton Lawele Butir
No. Jenis Pengujian Metoda Pengujian Persyaratan
A. Sifat Bentuk Ash
2. Penetrasi pads 25°C, 100 grm, 5 detik (0,1 mm) SNI 06-2456-1991 40-60
Zainal Holis. YE 78
Ketentuan Sifat-Sifat CBA-AsbLawele
Zainal Holis. YE 79
ASBUTON BUTIR
Digunakan dalam campuran beraspal baik campuran panas maupun campuran
hangat Asbuton butir ada beberapa tipe : Tipe B5/20 ; Tipe B30/25 dan Tipe B50/30
a. Campuran beraspal panas dengan asbuton - Tipe B5/20 = 3%
- Tipe B30/25 = 5%
- Tipe B50/30 = 15%
Zainal Holis. YE 82
PERSYARATAN ASPAL KERAS PEN 60
Zainal Holis. YE 83
PERSYARATAN PEREMAJA HANGAT
Zainal Holis. YE 84
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN BERASPAL PANAS DENGAN
BAHAN PENGIKAT ASPAL
DIMODIFIKSI DENGAN ASBUTON
Zainal Holis. YE 85
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN BERASPAL PANAS
DENGAN ASBUTON BUTIR TIPE B5/20 ATAU ASBUTON BUTIR TIPE
B30/25 ATAU ASBUTON BUTIR TIPE B50/30 DAN ASPAL PEN 60
Zainal Holis. YE 86
KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN BERASPAL HANGAT
DENGAN ASBUTON
Zainal Holis. YE 87
STONE MASTIC ASPHALT (SMA)
Adalah campuran beraspal panas yang terdiri dari dua bagian, yaitu skeletone
agregat kasar dan mortar bahan pengikat aspal pen 60 dengan proporsi
cukukup tinggi
MORTAR
Campuran untuk aspal, bahan pengisi lolos ayakan No.200 (0.075 mm) dan
bahan aditif (Stabilizing Aditive)
87
Zainal Holis. YE 88
PERSYARATAN AGREGAT KASAR
Catatan :
1) 100/90 menunjukan bahwa 100% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah
satu atau lebih dan 90% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau
lebih.
88
Zainal Holis. YE 89
PERSYARATAN AGREGAT HALUS
(3) Bahan Pengisi ( Filler ) yang ditambahkan harus kering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan serta harus memenuhi persyaratan sesuai SNI SNI 03-6723-
2002. Bila diuji dengan pengayakan sesuai sesuai SNI ASTM C136-2012 harus
mengandung bahan yang lolos ayakan No. 200 ( 75 micron ) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
(4) Jenis aditif dapat berupa bubuk atau butiran atau anti pengelupasan. Untuk
masing-masing jenis aditif, proses penggunaan mengikuti manual produk.
89
Zainal Holis. YE 90
PERSYARATAN SERAT SELULOSA
90
91
PERSYARATAN ASPAL KERAS
Catatan :
1) Hasil pengujian adalah untuk bahan pengikat ( bitumen ) yang diekstraksi dengan
menggunakan metode SNI 03-6894-2002 dan pemulihan bahan pengikat menggunakan metode
SNI 4797:2015. Adapun untuk pengujian kelarutan dan gradasi mineral dilaksnakan pada
seluruh bahan pengikat termasuk kader mineralnya. 91
Zainal Holis. YE 92
GRADASI AGREGAT GABUNGAN CAMPURAN SMA
92
Zainal Holis. YE 93
PERSYARATAN CAMPURAN STONE MATRIX ASPHALT (SMA)
Catatan :
•Penentuan VCAMIX dan VCADRC sesuai AASHTO R 46-08
•Pengujian Draindown sesuai AASHTO T 305-99
•Untuk mendapatkan VIM 6% ± 1%, buat benda uji Marshall dengan variasi tumbukan pada kadar aspal
optimum, misal 2x40, 2x50, 2x60, dan 2x75 tumbukan. Kemudian dari masing-masing benda uji tersebut,
hitung nilai VIM dan buat hubungan antara jumlah tumbukan dan VIM. Dari grafik tersebut dapat
diketahui jumlah tumbukan yang memiliki nilai VIM 6% ± 1%, kemudian lakukan pengujian Tensile
Strength Ratio (TSR) sesuai SNI 6753:2015 (tanpa pengondisian pada temperatur minus 18o C).
Jika alat pengujian TSR tidak tersedia maka lakukan pengujian stabilitas sisa setelah perendaman selama 24
jam, 60oC (%) dengan ketentuan minimal 90%.
Zainal Holis. YE 9394
DAFTAR PERALATAN LABORATORIUM DI
AMP DALAM RANGAK PENGENDALIAN MUTU
CAMPURAN ASPAL BETON
94
Zainal Holis. YE
PEMBUATAN BENDA UJI (BRIKET)
Zainal Holis. YE 95
PENGUJIAN MARSHALL & EKSTRAKSI
Zainal Holis. YE 96
I. RUANGAN LABORATORIUM
Zainal Holis. YE 97
II. PERALATAN LABORATORIUM
1. Untuk Pemeriksaan Aggregat
a. Pengambilan contoh
◼ Sendok semen
◼ Sekop Sample spliter
◼ Scoops
Zainal Holis. YE 98
b. Alat untuk analisa saringan agregat kasar & halus
Zainal Holis. YE 99
c. Alat uji indek kepipihan, tebal dan panjang rata-rata.
◼ Graduated Cylinder
◼ Whight Foot Assembly
◼ Tin Box - Corong
105
Zainal Holis. YE
i. Alat untuk menguji Plastisitas Indexs (LL, PL, PI)
Pompa Vakum
109
Zainal Holis. YE
c. Alat Core Drill (untuk mengambil benda uji).
Alat core drill lengkap dengan kunci dan pengambilan hasil core drill
110
Zainal Holis. YE
d. Marshall Test & pembuatan benda uji
Compaction mechine
Compaction manual
Saringan/ayakan khusus
saringan basah(No.200)