Kondisi
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
Sudah
Balai Lingkungan
Keairan, Laboratorium Balai Lingkungan
Keairan
Sudah
Air
(Kinerja
Instalasi
Pengolahan Air
Limbah)
Sudah
Uji Beton
Sudah
Sabo
(Kinerja
Bangunan
Sabo)
Belum
Mekanika Tanah
Belum
Belum
24 alat
144
alat
37 alat
68 alat
162
alat
20 alat
99%
Layak
Layak
Jenis Uji
Akreditasi
Jenis Layana
Lama
Pela yanan
No
Uji Air
Waktu
Alamat
Layak
Sudah
Tanah
(Kinerja
Tanggul
Sungai)
Layak
Uji Tanah
Sudah
Tanah
(Desain
Bendung)
Belum
Uji Aspal
Sudah
Air
(Kinerja
Jaringan
Irigasi)
Sudah
Uji Beton
Sudah
Uji Tanah
Belum
Uji Pantai
Proses
96%
Layak
Layak
No
Jenis Layana
Lama
Pela yanan
19 Hari
Jumlah
Alat
Kondisi
18 Alat
98%
Layak
67 alat
Layak
Akreditasi
Jenis Uji
Belum
Uji Properties
Agregat untuk Bahan
Campuran
Sudah
15 hari
Uji Properties
Agregat untuk Bahan
Lapis Pondasi Agregat dan CTB
16 Hari
Uji Properties
Agregat untuk Bahan
Joint Sealant
25 hari
29 hari
Uji Properties
Agregat, Aspal dan
Emulsi untuk bahan
campuran beraspal
panas
36 hari
34 hari
Uji Properties
Agregat untuk Bahan
Lapis Pondasi Agregat dan CTB
15 hari
15 hari
14 hari
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
Waktu
Alamat
Jl. Gatot Subroto
No. 6, Banjarmasin, Kalimantan
Selatan
Jl. AH. Nasution
No. 264 Ujung
Berung - Bandung 40294
No
Jenis Layana
Lama
Pela yanan
Jumlah
Alat
Kondisi
Jenis Uji
12 hari
Uji ketidakrataan
dengan NAASRAmeter (120 km/hari)
12 hari
Uji ketidakrataan
dengan Working
Profilmeter (10 km/
hari)
14 hari
Uji kekesatan
dengan Mu-mter (75
km/hari)
13 hari
Uji Kekesatan
dengan British
Pendulum Tester (35
titik/hari)
13 hari
Uji kedalaman
tekstur dengan Sand
Patch (35 titik/hari)
15 hari
Pembuatan Lubang
Uji (Test Pit)
13 hari
14 hari
15 hari
13 hari
15 hari
22 hari
22 Hari
Akreditasi
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
Waktu
Alamat
No
Jenis Layana
Lama
Pela yanan
12
Jenis Uji
Uji Kepadatan dan
Ketebalan dengan
Core Drill
60-90
hari
sudah
45 hari
Uji Karet
sudah
7 hari
Uji Baja
sudah
103
alat
Layak
Akreditasi
Uji beton
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
Waktu
Beban
Kendaraan
sudah
3
hari
25 hari
Beban Kendaraan
Dinamis
Polusi Udara
(Ambien)
sudah
1
hari
11 hari
Retrorelektif Rambu
Lalulintas
Cat Termoplastik
Marka
Jalan
sudah
15
hari
17 hari
Polusi Udara
16 hari
Kebisingan Lalu
lintas
23 hari
Penghitungan dan
Pencacahan Volume
Lalulintas
11 hari
Kecepatan Kendaraaan
18 hari
Konsumsi Bahan
Bakar Bensin/Solar
28 hari
Layak
37 hari
Geometrik-Hawkeye
74 hari
Kadar air
tanah di
Lab
sudah
2
hari
berat jenis
tanah
sudah
4
hari
34 alat
Layak
Alamat
Beban Kendaraan
Statis
11 hari
11
Kondisi
15 hari
7 hari
10
Jumlah
Alat
No
Jenis Layana
Lama
Pela yanan
Jumlah
Alat
Kondisi
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
No
Waktu
13 hari
kuat tekan
bebas
sudah
3
hari
57 hari
kuat geser
langsung
sudah
6
hari
13 hari
triaxial
sudah
6
hari
13 hari
Penyelidikan dan
Evaluasi Pondasi
Jalan Layang atau
Jembatan
sondir
ringan
kapasitas
2 ton
sudah
1
hari
pemboran
mesin
tanah < 10
ton
sudah
1
hari
pemboran
mesin
tanah >=
10 m
sudah
1
hari
standard
penetrarion test
sudah
Evaluasi Stratifikasi
Tanah dengan Pendugaan Geofisika
32 hari
Jl. Panyawungan
Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
40393
13
15-75
hari
27 alat
Layak
Uji Beton
7-12
hari
79 alat
Layak
Uji Air
proses
aspal
belum
14
58
hari
Uji Pipa
sudah
Pipa
sudah
58
hari
belum
Uji Combustibility
Test
belum
8 hari
11 alat
90%
Layak
Alamat
16
17
L
a
18
L
K
19
B
L
B
1
hari
15
Jenis Uji
Akreditasi
Jl. Panyaungan,
Cileunyi Wetan,
Kab. Bandung
Jl. Panyaungan
Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
Lama
Pela yanan
Laboratorium Akustik
Jumlah
Alat
3 alat
Kondisi
Jenis Uji
Akreditasi
belum
Uji Ignitability
belum
belum
belum
belum
Lembaga
Inspkesi
Akreditasi
Waktu
Insulasi
bunyi
belum
1
hari
absorpsi
bunyi
belum
1
hari
Layak
Alamat
Jl. Panyaungan
Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
Jl. Panyawungan
Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
40393
Laboratorium Proteksi
Kebakaran
Jl. Panyaungan
Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
3-5
hari
15 alat
Layak
Uji Agregat
4 hari
Uji beton
4 hari
Uji Baja
4 hari
Uji Kayu
d. Uji Aspal
Lingkup pengujian aspal meliputi uji properties agregat dan aspal untuk bahan campuran beraspal panas,
uji properties agregat, aspal dan emulsi untuk bahan campuran beraspal panas, uji properties agregat,
aspal dan desain mix formula untuk bahan campuran beraspal panas, uji properties agregat untuk bahan
lapis pondasi agregat dan CTB atau CSTB dan uji aspal emulsi CSS-1
Pengujian titik lembek aspal dan pengujian desilasi vacum rotari evapolution aspal
10
11
12
h. Uji Pipa
Ruang lingkup pengujian pipa (untuk Uji Endurance Pipa/PE Pipa PVC) meliputi uji diameter luar dan dalam,
uji dimensi, uji hidrostatis, Uji kadar PVC, uji ketahanan Metylene Chlorida (MC), uji perubahan panjang, uji
sifat tampak, uji kadar Pb dan Sn, uji tarik, uji kuat tekan.
13
14
2. Sertifikasi
a. Sertifikasi Peralatan Unit Produksi Campuran
(Asphalt Mixing Plant)
Unit produksi campuran beraspal (asphalt mixing plant) pada umumnya terdiri dari 3 tipe yaitu peralatan
pencampur aspal jenis timbangan, peralatan pencampur aspal jenis menerus dan peralatan pencampur
aspal jenis drum.
Maksud dilakukan pemeriksaan peralatan tersebut adalah agar peralatan dapat
dioperasikan sehingga hasil kerja sesuai perencanaan.
Prosedur pemeriksaan AMP sebelum operasi :
1. Pemeriksaan komponen unit mesin :
2. Pemeriksaan komponen utama : bin dingin, pengering, pengumpul debu, ayakan dan bin panas,
sistem timbangan, sistem pemasok bahan pengisi sistem pemasok aspal dan unit penyemprotan, unit
pencampur, system control operasi, generator set dan kondisi lapangan.
15
16
Produk yang
diinspeksi
Istalasi
Pengolahan
Air (IPA)
Standar Metode/
Spesifikasi Inspeksi
1. SNI 6773: 2008 Tentang Spesifikasi Unit
Paket IPA dengan Struktur Baja
2. SNI 6774: 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan Unit Paket IPA
3. SNI 6775: 2008 tentang Tata Cara Operasi
dan Perawatan Unit Paket IPA
17
3. Advis Teknis
a. Review Desain Rehabilitasi Bangunan Air Utama
Review desain rehabilitasi bangunan air utama adalah kegiatan asesmen desain dalam
rangka memberikan advis teknis guna perbaikan/penyempurnaan dalam pelaksanaan pembangunan /
perbaikan perkuatan tanggul sungai.
18
19
20
21
22
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
: 23 Mei 2014
Permasalahan:
Banjir di Manado pada tanggal 15 Januari 2014 dipicu oleh adanya hujan maksimum yang jatuh
pada daerah tengah (lereng-lereng DAS). Ditambahkondisi tanah jenuh sehingga air hujan tidak
sempat masuk ke dalam tanah (infiltrasi) melainkan menjadi runoff semua. Karena tebing sungai
tidak stabil dan jenis tanah yang labil serta pemukiman yang terlalu dekat dengan alur sungai.
Maka air mengalir memenuhi hunian.
Penanganan:
a.
Pembuatan hazzard map, yang meliputi penanganan sungai dari hulu hingga hilir, sebagai
dasar untuk pengelolaan sungai.
b. Pembuatan peta rawan bencana yang disosialisasikan kepada masyarakat secara rutin dan
menerus.
c.
Sosialisasi kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana banjir dan
tanah longsordi wilayahnya termasuk evacuation drill.
d.
e.
f.
Penegakan standar konstruksi bangunan rumah dan jembatan yang berada di kawasan
bencana.
23
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
Permasalahan:
: 20 24 Mei2014
: Juli 2014
Penanganan:
a.
Memulihkan kembali semua prasarana dan sarana PU agar mampu menampung lahar.
Khusus untuk Sabodam yang dikombinasikan dengan jembatan penyeberangan (multi purpose
used of sabo facilities) yang akan digunakan sebagai pengganti Jembatan Selandi yang runtuh
dan harus dibangun konstruksi permanen.
d.
Pembangunan Sabodamyang berfungsi sebagai groundsill, dan bila sudahstabil maka bangunan
dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara melindunginya (covering) menggunakan konstruksi
beton.
e.
Pemeliharaan jalan masuk menuju kawasan yang terdampak erupsi Gunungapi Sinabung, agar
evakuasi penduduk dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
f.
Apabila hasil galian material vulkanik dipandang perlu untuk dikumpulkan dalam satu lokasi
maka lokasi penimbunan material (disposal area) yang sudah disepakati bersama warga adalah
di Jurang Lau Pola-Pola, Dusun Sebintun, Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat dapat
dilanjutkan.
g. Pada tahap tanggap darurat perlu pula dilakukan sosialisasi kesadaran dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap potensi bencana banjir lahar hujan.
3. Rehabilitasi Konstruksi Pasca Erupsi Gunung Sinabung Medan: (respon bencana nasional)
24
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
: 14 Mei 2014
Permasalahan:
Pengendalian banjir lahar Gunung Sinabung.
Penanganan:
a. Membuat Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Hujan yang berjenjang;
b. Membuat pengendalian banjir lahar hujan yang terstruktur, dengan melakukan penguatan di
daerah Irigasi Kelumpang dan Parit Cina serta sungai Lou Borus;
c.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya banjir lahar, terutama bagi penambang galian C;
d.
Pembangunan akses jalan di sekitar rencana bangunan kantong lahar di Desa Berastepu, untuk
memudahkan galian C.
Tanggal Kunjungan
23 April 2014
Tanggal Pelaporan
: 19 Juni 2014
Permasalahan:
Erupsi terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 yang terancam banjir Lahar.
Penanganan:
a. Memasangpenakar hujantelemetri di sungai-sungai yang berhulu di G. Kelud, khususnya hulu K.
Konto, Lekso,Badak, Jeglong dan Termas, dan datanya dikirim ke BBWS Brantas;
b. Membangun pengendalian banjir lahar Gunung Kelud, untuk mengatisipasi kegagalan struktur
bangunan sabo;
c. Membangun konsolidasi Dam yang mampu mengendalikan aliran lahar yang juga berfungsi
sebagai jembatan dan solusi terhadap terisolirnya masyarakat yang tinggal di Dusun Kutut/
Sambirejo, Desa Pandansari, Kabupaten Malang;
d. Perbaikan kondisi pintu pembuangan air danau kawah Ampera dan terowongan inspeksi
Ganesha pasca erupsi untuk mengendalikan volume air danau kawahtetap 2,5 juta m3.
25
Tanggal Kunjungan
: 08 Mei 2014
Tanggal Pelaporan
: Agustus 2014
Permasalahan:
Kerusakan tanggul yang mengakibatkan terhambatnya projectJUFMP (Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project) di pantai Utara Ancol.
Penanganan:
a. Penanggulangan darurat baik tahap I dan II, serta jangka panjang, secepatnya dapat dilakukan
mengingat salah satu sifat struktur yang ada (fleksibel). jika sudah terjadi kerusakan/
ketidakstabilan akan terus memicu kerusakan/ketidakstabilan dankemungkinan badai akan
terjadi secara periodik, sehingga diharapkan bangunan sudah siap menghadapi kejadian badai
yang akan datang (antara bulan Desember 2014 Januari 2015);
b. Menggunakan geosintetik sebagai material utama yang harus segera terutama di areal Dufan Sea.
Sedangkan untuk lokasi JEDI sedapatmungkin kondisi atas tanggul dapat dilindungi/ diamankan
dari kemungkinan kerusakan akibat gangguan manusia/alam tersebut sebelum dilakukan
reklamasi tahap berikutnya;
c.
Pemantauan rutin tetap harus dilakukan sampai pelaksanaan reklamasi, baik terkait perkembangan
gerusan lokal di sekitar kaki tanggul, adanya kerusakan geotube, maupun susunan lapisan
geotube (secara vertikal dan horisontal).
Tanggal Kunjungan
: 06 Agutus2014
Tanggal Pelaporan
: Agustus 2014
Permasalahan:
Sungai Kali Bumi yang terletak di Desa Bumi Raya Distrik Nabire Barat adalah salah satu sungai di
Kab. Nabire mempunyai planform ber-meander yang berpindah-pindah secara agresif. Agresifnya
26
Penanganan:
a. Memantapkan desain dengan data analisis parameter teknik tanah untuk menghitung stabilitas
tebing sungai. Bila dimungkinkan hingga Uji Model Fisik;
b. Pemilihan alternatif penanggulangan disesuaikan dengan kondisi lapangan, baik terkait SDM,
material, maupun peralatan yang paling memungkinkan di lapangan.
Tanggal Kunjungan
: Agustus2014
Tanggal Pelaporan
: September 2014
Permasalahan:
Penanganan:
a. Rekomendasi pengendalian degradasi dasar sungai dilakukan dengan groundsill dengan
elevasi mercu pada 0.0 dikombinasikan dengan dinding sayap sebagai dinding penahan
tanah;
b. Rekomendasi untuk pengarah aliran dilakukan dengan krib permeableberumpak dari tiang
pancang dengan ketinggian di +3.00 m, +4.5 m dan +6.00;
c. Untuk jangka panjang perlu dilakukan pemantauan perubahan morfologi sungai di sekitar
Jembatan Comal.
8. Home Doctor; ke BBWS Mesuji Sekampung (Lampung), BBWS Citandu, Sulawesi dan Bengkulu:
Permasalahan:
Penanganan kerusakan yang terjadi di sekitar Wilayah Sungai, Irigasi dan Pantai.
27
Penanganan:
Rekomendasi atas desain (feasibility study) hingga penanganan saat pekerjaan berlangsung atau
sudah terbangun. Rekomendasi meliputi penanganan mulai dari tanggap darurat sampai jangka
pendek dan panjang.
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
Januari2014
-
Permasalahan:
Kerusakan pada elemen jembatan berupa beton yang retak, penurunan badan jalan, dan dinding
tanah yang miring. Hasil pemeriksaan kerapatan beton menunjukan bahwa Jembatan Cibodas telah
mengalami deformasi (penurunan).
Penanganan:
a. Oprit jembatan yang turun dibuat pelapisan yang lebih ringan dan ditambah dengan counterweight;
b. Penelitian lebih lanjut pada turap dengan memonitor kembali untuk efektifitas pemasangan
perkuatan permanen.
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
Permasalahan:
14 Maret 2014
-
Penyelidikan dan analisa kajian biota laut untuk tiang pancang Tol Nusa Dua Ngurah Rai-Benoa yang
28
Penanganan:
Perlu dilakukan perlindungan terhadap kondisi sambungan tiang pancang dengan metoda persiapan
permukaan dan jenis lapis lindung sesuai dengan persyaratan ISO 19244. Untuk penanganan biota
laut disarankan menggunakan coating anti folling atau menambah tebal selimut beton.
Tanggal Kunjungan
: 14 Maret 2014
Tanggal Pelaporan
Permasalahan:
Penanganan:
Penataan jaringan jalan pejalan kaki dan pembangunan sky walk yang terkoneksi.
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pelaporan
Permasalahan:
Penanganan:
Perkuatan lereng dengan menggunakan teknologiwire mesh, shotcreate dan buffer wall.
29
Tanggal Kunjungan
: 23 Maret2013
Tanggal Pelaporan
: Nopember 2013
Permasalahan:
Kebakaran yang terjadi di Gedung Sekretariat Negara. Pengamatan dan pemeriksaan kehandalan
bangunan.
Penanganan:
30
4) Merencanakan sistem kompartemenisasi atap untuk mencegah penjalaran api dan asap
antar ruang;
5) Penyusunan Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) dan implementasinya;
6) Penggantian Lift secara total.
c. Bahan Bangunan
1) Pada plat lantai 3 dilakukan pengupasan terhadap lapisan teraso dan screed, kemudian
dilapisi dengan mortar kedap air setebal 3cm dengan wiremesh, kemudian untuk
penutupnya dapat dibuat 2 (dua) alternatif:
a. Dengan lapisan keramik, yang kemudian dilapisi dengan karpet yang tahan api (lapisan
menjadi lebih berat);
b. Setelah mortar langsung dilapisi dengan karpet yang tahan api (lapisan lebih ringan).
2) Menggunakan meubelair yang tidak terlalu berat pada ruangan lantai
Tanggal Kunjungan
: 22 Februari2013
Tanggal Pelaporan
: 2013
Permasalahan:
Penanganan:
Kondisi tanah yang labil di lokasi proyek P3SON Hambalang, perlu dilakukan upaya perbaikan/
perkuatan untuk mengatasi gerakan tanah, agar bangunan-bangunan gedung yang telah dibangun
dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dipergunakan. Seperti perbaikan retakan beton,
penambahan bor file, perkuatan lereng di sekitar gedung, pembuatan retaining wall dan sistem
drainase permukaan.
31
Tanggal Kunjungan
: 09 Juli2013
Tanggal Pelaporan
: Desember2013
Permasalahan:
Keruntuhanatap selasarbangunan sekolah Menengah Atas Negeri 7 Depok pada saat masih dalam
proses pelaksanaan.
Penanganan:
Dari identifikasi permasalahan tersebut, serta memperhatikan permintaan pihak Polsek Cimanggis
bahwa unit bangunan gedung yang bermasalah tersebut (khususnya bangunan gedung sayap kanan)
harus dapat di pastikan aman tidaknya bagi pengguna (siswa dan para guru) untuk itu diusulkan
pemeriksaan detail yang meliputi:
1.
Uji kekerasan permukaan beton pada pelat lantai, balok dan kolom sebagai perkiraan dugaan
kasar mutu beton terpasang pada lantai bawah dan lantai atas meliputi 8 RKB;
2.
Uji beton inti (core drill) beton lantai, balok dan kolom lantai bawah maupun atas;
3. Uji homogenitas beton dengan Ultrasonic Pulse Velocity (UpV) untuk mengetahui tingkat
keseragaman/kepadatan/keropos/retakan pada beton;
4.
Uji R-Bar untuk mengetahui konfigurasi tulangan beton pada lantai balok dan kolom;
5.
Uji korositas dengan corrosive meter untuk mengukur tingkat korosi baja tulanganpada pelat
lantai atap yang telah menunjukkan kebocoran;
6.
Uji mutu baja rangka kanopi (besi hollow) terhadap sistem struktur danbahan;
32
Tanggal Kunjungan
: 11 Maret2013
Tanggal Pelaporan
Juli2013
Permasalahan:
Keandalan Gedung Istana Bogor
Penanganan:
Aspek Arsitektur
Gedung Istana Bogor direncanakan memiliki kondisi untuk tetap sesuaidengan persyaratan sebagai
objek cagar budaya dan sebagai lambang negara. Untuk itu disarankan beberapa hal agar dapat
dilaksanakan;
1) Untuk mempertahankancuppola sebagai ciri khas istana Bogor dan memperbaiki kerusakan
padacuppola tanpa merubah bentuk aslinya;
2) Inspeksi detail perlu dilakukan dengan kajian mengenai keberadaan bangunan gedung lain yang
telah berdiri agar tetap serasi dengan gedung istana sebagai cagar budaya, dan kemungkinan
yang dapat dilakukan bila ada penambahan bangunan.
Aspek Struktur
Diperlukan inspeksi detailuntuk melaksanakan analisis struktur agar dapat mengetahui kapasitas
dan keandalan struktur bangunan gedung istana terhadap beban gempa bumi yang sesuai dengan
33
SNI 03-1726-2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung dan
non-gedung.
Aspek Plambing
Sistem utilitas gedung Istana, diperlukan sistem yang tepat dan mempunyai kinerja yang
memuaskan semua pihak oleh diperlukan kondisi utilitas yang prima. Mulai dari sistem
penyediaan air minum, air limbah dan air hujan agar tidak terbuang.
34
Menyerahkan Surat
Permohonan Pengujian
Menyerahkan Surat
Permohonan Informasi Publik
Proses Verifikasi
Permohonan Pengujian
Tidak
OK?
OK?
Ya
Tidak
Ya
Butuh
Konsultasi ?
Tidak
Ya
Konsultasi dengan
PNBP *)
Tidak
Perpanjangan
Waktu?
Ya
Menerima Pemberitahuan
tentang Perpanjangan Waktu
Penyampaian Informasi Publik
Menerima Informasi
yang dibutuhkan
Proses Adminitrasi
PNBP
Menerima Kontrak dan
Surat Perintah Bayar
Melakukan
Pembayaran di Bank
Melakukan Pembayaran
Secara Tunai kepada
Bendahara Penerimaan
Menyerahkan Salinan
Bukti Pembayaran ke
Bendahara Penerimaan
Proses Pengujian
Laboratorium
Menerima Laporan
Hasil Pengujian
Mengisi Kuesioner
Kepuasan Pelanggan
SELESAI
Keterangan :
*) Untuk permintaan pengujian yang membutuhkan konsultasi dengan
PNBP, lama waktu pelayanan administrasi adalah 3 hari kerja
= Alur pelanggan jika pengujian yang diminta pelanggan tidak bisa
dipenuhi oleh Pusjatan
35
Surat Jawaban
5 hari
Assessment
5 hari
Waktu
Penyusunan
Laporan Inspeksi
Lengkap
&
Sampel
28 hari
Perbaikan hasil
Evaluasi
10 hari
Presentasi
Diterima
Pra assessment
LI (Manajer, Deputi,
Inspektur
Penandatanganan SPK
58 hari
5 hari
Usulan terbit
Sertifikasi
5 hari
Sertifikasi Terbit
MANAJER PUNCAK
36
PERMOHONAN
LAYANAN
TEKNIS
MEMPELAJARI
KATEGORI
PERMOHONAN
MEMPELAJARI
KATEGORI
PERMOHONAN
KRETERIA
LAYANAN
TEKNIS
MEMBERIKAN
INSTRUKSI
KEPADA KEPALA
PUSAT LITBANG
TERKAIT UNTUK
MELAKSANAKAN
LAYANAN TEKNIS
PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
(KHUSUS)
PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
(KHUSUS)
SURAT
PERMOHONAN
LAYANAN
TEKNIS
KRETERIA
LAYANAN
TEKNIS
MELAKSANAKAN
LAYANAN TEKNIS
F-03/
DSM/BALITBANG/P
P/05
FINALISASI
LAPORAN
F-04/
DSM/BALITBANG/P
P/05
MENERIMA
LAPORAN
LAYANAN TEKNIS
MENYAMPAIKAN
HASIL LAYANAN
TEKNIS
MENERIMA
LAPORAN
LAYANAN TEKNIS
SELESAI
37
SEKRETARIS BADAN
LITBANG
KEPALA PUSAT
LITBANG
PEMOHON
LAYANAN TEKNIS
MULAI
PERMOHONAN
LAYANAN
TEKNIS
MEMPELAJARI
KATEGORI
PERMOHONAN
MEMPELAJARI
KATEGORI
PERMOHONAN
KRETERIA
LAYANAN
TEKNIS
RUTIN
PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
(BIASA)
PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
(BIASA)
RUTIN
KRETERIA
LAYANAN
TEKNIS
KHUSUS
YA
38
PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
(BIASA)
RUTIN
KHUSUS
MELAPORKAN DAN
BERKOORDINASI
DENGAN KEPALA
BADAN LITBANG
MELAKSANAKAN
LAYANAN TEKNIS
TIDAK
MELAKUKAN
KOORDINASI
DENGAN UNIT/
INSTANSI TERKAIT
KRETERIA
LAYANAN
TEKNIS
KHUSUS
MELAPORKAN DAN
BERKOORDINASI
DENGAN KEPALA
BADAN LITBANG
MEMPELAJARI
KEBUTUHAN
KOORDINASI
KOORDINASI
MEMPELAJARI
KATEGORI
PERMOHONAN
SURAT
PERMOHONAN
LAYANAN
TEKNIS
KEPALA BADAN
LITBANG
SEKRETARIS BADAN
LITBANG
KEPALA PUSAT
LITBANG
PEMOHON
LAYANAN TEKNIS
F-01-F-02
DSM/BALITBANG/P
P/
MEMIMPIN RAPAT
DAN TINDAK
LANJUT
FASILITAS PEMBAHASAN
HASIL PELAKSANAAN
LAYANAN TEKNIS
MENYIAPKAN
BAHAN DISKUSI
FINALISASI
LAPORAN
KOORDINASI
F-03/
DSM/BALITBANG/P
P/05
F-04/
DSM/BALITBANG/P
P/05
MENYETUJUI
HASIL LAYANAN
TEKNIS
MENYAMPAIKAN
HASIL LAYANAN
TEKNIS
MENYETUJUI
HASIL LAYANAN
TEKNIS
SELESAI
39
PRODUK LITBANG
Penggunaan air tanah yang berlebihan telah menyebabkan krisis air tanah dan gejala landsubsidence
serta instrusi air laut. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan suatu teknologi konservasi air tanah
berupa modifikasi terhadap bentuk sumur resapan yang telah ada agar diperoleh hasil yang lebih efektif.
Konsep dasar adalah artificial recharge atau himbuhan buatan dengan sumur berbasis akuifer. Filosofi
ini adalah optimalisasi potensi akuifer sebagai underground reservoir, untuk tempat penyimpanan
dan pengambilan air. Berbasis pemanenan air hujan (rainwater harvesting) seoptimal mungkin yang
dikombinasikan dengan pemanfaatan air permukaan dilengkapi dengan bangunan pelengkap untuk
menampung air hujan dan limpasan permukaan yang dapat bersifat komunal dengan skala regional.
Keterangan :
Komponen Teknologi
Sumur bor.
Bangunan penampung air hujan dan permukaan yang berupa kolam dilengkapi dengan saringan
pasir lambat.
42
Ekoteknologi
Fungsi Teknologi
43
Keunggulan
Teknologi yang ramah lingkungan dan alami tanpa menggunakan bahan
kimia.
Biaya operasional dan pemeliharaan lebih murah karena tidak memerlukan
peralatan mekanikal dan elektrikal.
Tidak membutuhkan tenaga ahli.
Efisiensi pengolahan dengan tanaman mampu menyerap zat pencemar
khususnya BOD, COD, Amonium, P-total, Nitrat dan Bakteri.
Ecotech Garden
Ecotech Garden adalah salah satu teknologi alternatif pengelolahan air selokan (grey water) atau effluent tangki
septik, dengan menggunkan tanaman hias air.
Manfaat
45
46
Fungsi Teknologi
Untuk mengendalikan pencemaran yang ditimbulkan oleh
limbah cair peternakan rakyat.
Prinsip Kerja
47
Keunggulan
Proses pengolahan airnya menggunakan bahan kimia
48
yang ada di pasaran dan sudah dikenal oleh masyarakat yaitu tawas dan
kapur.
Dapat dikembangkan ke beberapa rumah tangga sampai skala PDAM
Ibukota, Kecamata/Kota Besar.
Komponen-komponen instalasi pengolahan air dapat dibuat secara lokal
atau produk dalam negeri karena menggunakan proses pengolahan air
yang sudah biasa dilakukan PDAM dengan memodifikasi kriteria desain
pada unit koagulasi, flokuasi dan sedimentasi serta dapat digabungkan
dengan panel surya sebagai energi.
IPASS merupakan sarana alternatif penyediaan air bersih di daerah pedesaan yang masih sulit terjangkau
PDAM, khususnya disekitar saluran irigasi. Diharapkan masyarakat mampu membuat dan memanfaatkan
teknologi IPASS secara swadaya dan dengan menggunakan bahan setempat.
Sistem IPASS
Bak pengendap dengan keping pengendap, untuk mengendapkan partikel kasar.
Saluran perata aliran, berfungsi sebagai perata aliran dan inlet saringan pasir lambat.
Saringan pasir lambat, berfungsi untuk menyaring partikel halus yang tidak terendapkan pada bak
pengendap.
Bak penampung dan disinfeksi, berfungsi untuk sebagai penampung hasil penyaringan dan sekaligus
tempat pembubuhan kaporit bila diperlukan.
Keterangan :
Pipa intake
Bendung sederhana
Bak Pengendap
Bak Penampung Air Bersih (dari
buis beton 50 cm)
Papan penutup tebal 4 cm
Kerikil ( 2- 5 cm)
Pasir
Ijuk
Pasangan bata kedap air
49
Keterangan Gambar
a.
Koagulasi,
Flokulasi
dan
Sedimentasi (Kof Sed) dengan
Bahan Air Minum Kemasan
(BAMK) 19 liter.
b. Filtrasi (BAMK 19 L), media filter
arang batok dan pasir (dibungkus
kantung kain berpori)
c. Desinfeksi (BAMK 19 L).
d. Filtrasi (BAMK 19 L), Media filter
arang batok dan pasir (dibungkus
kantung kain berpori)
50
Keuntungan
Ekonomi
Murah Rp. 125 ribu, Depkes Rp. 200 ribu (gentong tanah liat)
Pengolahan Rp. 245 /m3 (25% harga PDAM): Al.Sulfat +
Kapur
Pengolahan Rp. 192,5 /m3 (19% harga PDAM): PAC
Kesehatan & Lingkungan
yy Mencegah Water Borne Diseases
yy Reduksi sampah padat BAMK
Teknis
yy Tahan pecah tak perlu listrik
yy Praktis : bahan kimia (koagulant + kaporit) dikemas persekali
pakai
51
Keunggulan
Filter dengan media plastik dan batmik efektif menurunkan sumber pencemaran dari limbah
52
domestik, oleh karena itu cukup baik apabila diterapkan dalam mengolah effluent septik tank di
daerah permukiman yang tidak dilengkapi dengan bidang resapan.
Kinerja media batmik dan plastik dalam penurunan bahan pencemaran lebih baik dibandingkan
dengan kinerja IPAL Trickling Filter yang menggunakan media filter secara konvesional dari bahan
batu kali.
Kadar T-N dan T-P yang relatif masih tinggi di air eflluent Trickling Filter dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pertanian.
ABDULAH merupakan bangunan ABSAH khusus dibangun untuk memenuhi kebutuhan air wudhu di
masjid, musholah, langgar. Prinsip konserpasi yang diterapkan adalah menggunakan air hujan yang
tersimpan untuk dipakai secara berulang-ulang. Air yang mengalir melalui lapisan akuifer buatan
yang disusun secara vertikal, secara berulang-ulang. Secara spiritual bangunan ABDULAH merupakan
bangunan akuifer buatan untuk suci ulang air yang berasal dari air hujan.
Keunggulan
Selama terdapat curah air hujan tahunan dan luas bidang penangkap air hujan berupa atap bangunan
yang memadai. Bisa dianggap merupakan bagan penyediaan air baku air wudhu. Keberlangsungannya
tidak memerlukan syarat yang berat, bersifat luwes dalam penerapannya dan bisa dibentuk sesuai
dengan ketersediaan lahan, bahkan bisa juga ditempatkan di bawah bangunan tempat tinggal dan
gedung.
53
Keunggulan
Spesifikasi
a) Lokasi, tinggi mercu, debit banjir rencana, dan stabilitas harus mengacu pada acuan normatif.
b) Kurang sesuai dibangun pada sungai dengan angkutan material dasar sungai batu gelundung dan/
atau batang-batang pohon dalam jumlah yang tinggi.
c) Struktur relatif ramping, maka stabilitas dan kekuatan bagian-bagian struktur serta penyaluran gaya ke
pondasi bagunan perlu dianalisis dengan cermat.
d) Jari-jari mercu > 0,10 m.
e) Harus diperhitungkan aman terhadap bahaya:
luapan pada bangunan tembok pangkal, sayap udik dan hilir
penggerusan setempat, degradasi dasar sungai dan penggerusan tebing.
erosi buluh akibat aliran dibawah dan sungai disamping bangunan.
kavitasi dan abrasi
akibat perubahan perilaku sungai.
Lokasi Penerapan
1. Menjadikan tadon air selama musim kering untuk keperluan air baku (rumah tangga, pertanian/
peternakan, turisme).
2. Memperkaya kandungan air tanah setempat, agar tumbuhan sekitar bertambah hijau dan subur
(back to nature).
3. Memproteksi instrusi air laut (untuk lahan yang dekat pantai)
4. Adanya stabilisasi fluktuasi air baku sehingga pertanian dapat diatur sesuai dengan kepentingan.
5. Tidak banyak mengganggu kondisi alam aslinya
Penerapan
1. Cocok untuk daerah dengan jenis batuan alluvial dan batu gamping (limestone)
2. Cocok untuk diterapkan di pulau-pulau kecil jenis atol, alluvial dan vulkanik
3. Cocok untuk daerah dengan kegempaan yang tinggi.
55
56
Air limbah atau air kotor adalah air buangan yang mengandung
kotoran baik dari manusia maupun hewan, sisa-sisa tumbuhan,
ataupun sisa-sisa proses produksi
57
Prinsip Kerja
58
Sistem Pengoperasian
Sprinkler dan nazzie type BIR versi 1 yang mampu mencurahkan air irigasi untuk luasan +1 ha lahan
pertanian, dengan efisiensi investasi alat sebesar +30% dari harga produk sprinkler di pasaran
Tekanan
Spiker
(Bar)
Radius Pancaran
(M)
Diameter Basah
(m)
Debit
(l/det)
34
34.2
68.4
8.58
40
36.2
72.4
9.11
45
37.4
74.8
924
50
40.4
80.8
9.48
55
42.6
85.2
10.00
60
44.5
89
10.56
65
46.2
92.4
11.16
59
Keunggulan
Kemudahan dalam pembuatan dan pemasangan
Dapat dibuat sesuai kondisi lapangan
Tipe Tetap (Permanent)
Kerangka box atau dinding box dibuat secara terpisah yang juga
berfungsi sebagai pintu keluaran.
Pembuatan cetakan dan mencetak betonnya lebih mudah, berat setiap
sisi pintu beratnya = 45kg,
besar pelat dasar = 73 kg, mudah untuk di bawa ke lapangan. Pengunci
bagian atas dilengkapi slot sebagai penguat rangkaian box tersier
60
Keuntungan
Air irigasi akan cepat sampai tujuan
Efisiensi akan lebih tinggi
Tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitar, sehingga pada
61
Irigasi Tetes
Manfaat
Membantu petani dalam mengatasi permasalah pemberian air ke lahan-lahan petani dengan efisiensi
tinggi;
Air irigasi langsung diberikan tepat ke zona perakaran, dan diberikan pada volume tidak berlebihan;
Irigasi tetes mampu memberikan efisiensi penghematan air >70% dibanding dengan irigasi alur;
Meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman:
Optimalisasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang sudah dibangun, khususnya pada lahan kering
Semakin berkembangnya partisipasi petani dalam pengelolaan sistem irigasi non padi khususnya
irigasi tetes.
Model 1
Terdiri dari tangki penampungan air kapasitas 2200 liter dengan konstruksi tower terbuat dari rangka baja
tinggi 6 meter. Mempunyai tekanan operasi + 0,6 bar, dengan emiter tipe true drip dan drip tape, dengan
luas layanan + 3000 m3.
Model 2
Model jaringan irigasi tetes ini dibuat lebih sederhana menggunakan emiter tipe drip tape. Terdiri dari tangki
penampung air kapasitas 1000 liter, konstruksi tower terbuat dari kayu yang mudah dibuat dan mudah
diperoleh disekitar lahan. Tinggi tower 2 m, dapat beroperasi pada tekanan < 0,2 bar, dengan luas layanan +
1000 m2. Tidak membutuhkan biaya investasi besar, namun memberikan kinerja yang tetap baik sehingga
diharapkan dapat dijadikan sebagai model percontohan jaringan irigasi tetes yang diminati petani.
62
Kelebihan
Bobot pintu relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan
lain;
dengan air;
Dapat beroperasi dengan baik pada beda muka air antara
muka air di hulu dan di hilir yang kecil, sekitar 2 cm;
Lebih tahan terhadap keretakan (fracture) dibandingkan
dengan bahan kayu;
Fabrikasi (pembuatan dan kontrol mutu) lebih terjamin;
Mobilisasi/transportasi relatif lebih mudah;
Kondisi aliran di hulu dan hilir pintu air
Pemasangan dan pengoperasian lebih mudah;
Kebocoran lebih kecil, sehingga mengurangi biaya pemeliharaan;
Telah didukung oleh pengujian di laboratorium dengan uji model fisik dan kekuatan bahan.
63
64
65
66
BPS Cikamiri
BPS Cibuah
10 m
23.3 m
tipe bulat dua radius
beton mutu K 225
2m
8m
tipe bulat dua radius
beton mutu K 225
14 m
3.3 m
1.9 m
90.55 m3
27.95 m3
8m
2.5 m
1m
20 m3
15 m3
Kelas Kekeringan
Sangat Tinggi
SPI
= - 2.0
Tinggi
Sedang
Rendah
Tidak Kering
> 0.0
67
Nilai trend koefisien tau kendali berkisar diantara -1 sampai dengan +1.
Jika nilai trend mendekati nilai +1 atau -1 trend makin kuat.
Jika nilai trend mendakati nilai 0 maka trendya makin lemah.
Bila nila trend sama dengan 0 maka tidak ada trend.
Nilai trend negatif menunjukan pos tersebut memiliki trend nilai hujan harian maksimum tahunannya
cenderung menurun.
Nilai trend positif menunjukan bahwa pos tersebut memiliki trend nilai hujan harian maksimum
tahunannya cenderung naik.
Dari 1600 pos hujan di pulau Jawa yang mempunyai data lebih dari 30 tahun.
304 pos yang memiliki trend.
250 pos memiliki trend negatif dengan range -0,06 s/d 0,59 untuk metode Tau-Kendali dan 0,09 s/d
0,74 untuk metode Spearman.
54 Pos memiliki trend positif dengan range 0,09 s/d 0,43 untuk metode Tau-Kendali dan 0,13 sampai
0,59 untuk metode Spearman.
Dari 304 pos yang memiliki trend:
- di sebelah utara ada 129 pos memiliki trend negarif dan 33 pos memiliki trend positif.
- di sebelah selatan ada 121 pos meemiliki trend negatif dan 21 pos meiliki trend positif.
Hasil analisis korelasi peringkat menunjukan:
- 146 pos berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, 130 pos memiliki trend negatif dan 16
pos meiliki trend positif.
- 85 pos di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarga, 60 pos memiliki trend negatif dan 25 pos memiliki
trend positif.
- Di wilayah Jawa Timur ada 73 pos, 60 pos memiliki trend negatif dan 13 pos memiliki trend positif.
68
Kincir Air
Kincir air adalah sebuah alat berbentuk lingkaran yang
dibangun di sungai. Alat ini berputar pada sumbunya karena
adanaya dorongan aliran air sungai yang cukup deras. Sejalan
dengan berputarnya kincir, alat ini sekaligus mengambil air
dari sungan dan menumpahkannya ke talang/ penampung
air. Selanjutnya air dari talang didistribusikan secara gravitasi
ke daerah yang membutuhkan.
Kelebihan
Pengambilan air sungai jauh lebih besar dibandingkan kincir air tradisional
: 10L/dt
: (1-2) m/dt
: Container bekas di isi sirtu
: Turap kayu dan ban bekas
69
Mikrohidro
Teknologi mikrohidro adalah teknologi yang dapat
membangkitkan daya bersakala mikro dengan memanfaatkan
potensi terjunan air. Lokasi penerapan di sungai atau saluran
irigasi yang mempunyai terjunan 3-5 m, sebagai tenaga
penggerak atau pemutar poros turbin.
Manfaat
Memompa air ke lokasi yang lebih tinggi, untuk
Keuntungan
Aman karena pompa tidak dijalankan dengan tenaga listrik.
Biaya operasi dan pemeliharaan rendah dibandingkan
70
71
NEO-PERDAS
Untuk mendukung pengelolaan data yang dikumpulkan, telah dilakukan pengembangan perangkat
lunak Neo-Perdas, untuk mengolah data mentah menjadi data debit hingga siap untuk dipublikasikan.
Pengelola hidrologi di Indonesia bisa mendapatkan perangkat
lunak ini secara gratis.
72
Hasil Kegiatan
Data tingkat efisiensi pemakaian air, produktifitas dan R/C
dengan metode SRI
Pola pengelolaan air, tanah, unsur hara dan tanaman dalam SRI
Manfaat
Meningkatnya IP (Indeks Pertanaman) di Daerah Irigasi, produksi
beras nasional dan pendapatan petani
73
Bendung Karet
Bendung karet dapat diumpamakan sebagai kantong karet yang dpasang melintang sungai atau saluran
air. Dengan memompa air atau udara kedalamnya, bendung karet akan menggelembung sehingga
akan menahan aliran serta dapat menaikan tinggi muka
air di sungai atau saluran tersebut. Sebaliknya dengan
mengempiskan secara manual atau otomatis akan dapat
dibuat rata penuh dengan dasar sungai/saluran. Dan
apabila diinginkan dapat dikempiskan sebagian.
Di Indonesia bendung karet dirintis pertama kali di Jati
Mlerek dan Menturus yang merupakan cakupan Wilayah
Kerja Proyek pengembangan Wilayah Sungai Brantas
pada tahun 1990, namun karena bentang cukup panjang
(masingmasing dengan panjang 150 meter) maka realisasi
pelaksanaan memerlukan waktu yang lama (selesai tahun
1993).
Sementara untuk Kali Kumpulan Demak yang merupakan
cakupan Wilayah kerja proyek Pengembangan Wilayah
Sungai Jratun Seluna dengan bentang 42 meter
terselesaikan pada tahun 1991.
Keunggulan
74
Penerapan
Bangunan peresap ini perlu dibangun pada daerah-daerah yang mengalami permasalahan permasalahan
sebagai berikut:
Adanya tendensi bahwa lahan peresap alami makin menyempit.
Melimpahnya air permukaan di musim hujan.
Sumur-sumur penduduk mengalami kekeringan di musim kemarau.
Agar dapat berdaya guna dan berhasil guna, persyaratan lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
lokasi dan bentuk bangunan adalah:
Daya resap lapisan batuan yang mendasari bidang peresapan harus cukup besar.
Kondisi & kualitas lingkungan alam dan keairan disekitar bangunan peresap harus memenuhi persyarat
konservasi.
Biaya pembangunan dan pemilihan hendaknya realistis/relatiftidak mahal.
Keunggulan
75
76
77
Spesifikasi Teknik
a) Armor Blok Beton Bergigi
Unit armor beton bergigi berupa beton pracetak yaitu elemen atau komponen
beton dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum disusun menjadi
elemen armor revetmen.
Beton bergigi memiliki mutu K250 - K400 Kg/cm2 digunakan untuk struktur beton
dengan tulangan diameter 8 mm dan menggunakan semen PC (Type V).
b) Beton Sangkar
Tiang beton bertulang dan sangkar beton bergigi memiliki mutu K-250 Kg/cm2,
dengan dimesi ukuran 0,15 X 0,20 X 6,00 m, yang dipasang berjajar dengan
jarak 0,40 m. Sangkar beton bertulang, merupakan struktur balok Beton dengan
tulangan yang mempunyai ukuran 0,20 X 0,20 m, panjang 4.00 m, dipasang
dibagian mercu struktur blokblok beton bergigi maupun tiang beton, di cor pada
balok beton memanjang di bagian kepala sampai di bagian belakang struktur
berjajar dengan jarak 0,50 m. Pad a bagian kaki tiang beton, di bengkokan
sepanjang 0,50 m sebagai dudukan tiang Beton di atas struktur pelindung khaki.
78
Pemasangan/penyusunan blok
Persiapan pemasangan
Pemasangan/penyusunan blok
79
80
Lokasi Penerapan
Usaha pengamanan pantai dengan susunan pipa beton bulat telah dilakukan di pantai-pantai Bengkulu,
Tanjung Pasir dan Pangandaran Jawa Barat, Kedung Semat- Semarang, Tuban- Jawa Timur, Sanur,
Kuta 2 dan Nusa Dua Bali, Senggigi- Lombok dan Manado. Dibawah ini diuraikan secara ringkas 4 tipe
pengaman pantai yang telah dilakukan pada lokasi-lokasi Tanjung Pasir dan Pangandaran, Jawa Barat,
Tanjung Benoa dan Nusa Dua Bali.
81
Fungsi
Sebagai pemecah gelombang untuk melindungi pantai
Berperan sebagai pengimbuh pantai sekaligus perehab pantai
yang tererosi,
Kelebihan
Tidak mengganggu pemandangan ke arah laut, karena dipasang
pada kedalaman muka air rendah
Gelombang tidak dimatikan secara total sehingga respon pantai
relatif seragam pada arah memanjang pantai,
Gelombang dibelakang PEGAR energinya telah berkurang
sehingga perairan dibelakangnya aman untuk berenang
Dampak yang ditimbulkan PEGAR lebih keci l dari Pemecah
Gelombang konvensional, karena itu PEGAR lebih ramah
lingkungan.
Lokasi Uji Coba
Pasir Putih Anyer, Kabupaten Serang
82
83
84
85
86
Gambar Denah
87
Keunggulan :
mempelajari permasalahan fisik sungai yang
panjang dengan perioda waktu yang lama.
88
89
Keunggulan
1. Usia pakai yang lama untuk lereng yang stabil.
2. Mudah dibawa dan pemasangannya di lokasi proyek.
3. Pemasangannya cepat dan sederhana.
4. Mudah dibongkar dan dapat digunakan kembali.
5. Tahan terhadap biologi dan kimia dari tanah.
90
Spesifikasi Teknik
a. Tubuh Bendung
: Semen-Tanah
b. Lapisan Luar pada Mereu : Beton K225
c. Lapisan apron
: Beton K175
d. Side Wall
: Pasangan Batu
e. Lapisan Pelindung
: Batuan Besar
Material didaerah vulkanik pada umumnya memiliki kualitas yang relatif bagus dan memenuhi syarat
untuk mendapat perlakuan sebagai semen tanah.
Pelaksanaan pekerjaan relatif lebih cepat dan aman dan murah karena menggunakan material
setempat, dilaksanakan secara masal dan menggunakan peralatan berat.
Penggunaan semen tanah pada tubuh Sabodam harus dilapisi beton pada sisi luarnya sebagai
pelindung dari abrasi dan pukulan aliran debris.
91
92
93
;;
;;
;;
;;
;;
94
Data Klimatologi bersumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Balai Wilayah Sungai
(BWS), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), dan Dinas PU Kota/ Kabupaten di seluruh
Indonesia.
Pada Publikasi Data Klimatologi berisi informasi antara lain:
Data Harian, data maksimum, minimum dan rata-rata untuk parameter:
;; Temperatur
;; Kelembaban udara
;; Kecepatan angin
;; Penguapan
;; Penyinaran matahari
95
Publikasi data air tanah ini berisi informasi mengenai Data Sumur Bor, Data Sumur Gali dan Data Mata Air di
beberapa lokasi pendayagunaan air tanah. Basis data air tanah bersumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSJ,
Balai Wilayah Sungai (BWS), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), dan Dinas PU Kota/ Kabupaten di seluruh
Indonesia.
96
Keterangan Peta :
;; Daerah dengan warna biru menunjukkan bahwa intensitas hujan ekstrim semakin naik setiap tahunnya yang
mengindikasikan banjir saat ini dan mendatang semakin besar, jika ditambah dengan kerusakan lahan, banjir
akan semakin lebih besar lagi.
;; Semakin tua warna birunya, menunjukkan bahwa trend naik semakin kuat.
Catatan :
;; Data : Seri data hujan harian maksimum tahunan dari 1600 buah pos hujan (1916 2004) yang sudah lolos uji
;; Metode :Non Parametrik Tau Kendall dengan tingkat kepercayaan 95 %
97
98
99
100
SIGSDA adalah website GIS (geographic information system) yang mempublikasi data bidang sumber
daya air yang dikelola oleh Tim Basisdata balai, Tim IT Pusat, dan seluruh elemen terkait di lingkungan
Puslitbang SDA.
Data yang terdapat dalam SIGSDA terkait dengan bidang:
;; Hidrologi dan Tata Air
;; Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan
;; Lingkungan Keairan
;; Sungai
;; lrigasi
;; Pantai
;; Saba
101
PRODUK LITBANG
Perkerasan Jalanan
Perancangan Tebal Perkerasan Lentur
Deskripsi
Pedoman perancangan tebal perkerasan lentur ini
menetapkan kaidah-kaidah dan tata cara perancangan
tebal perkerasan lentur untuk jalan baru atau rekonstruksi.
Pedoman ini memuat deskripsi berbagai faktor dan
parameter yang digunakan dalam perhitungan tebal
perkerasan lentur. Pada perancangan tebal perkerasan
lentur merupakan hasil adaptasi dari metode AASHTO
1993 serta merevisi PtT-01-2002-B dan SNI 03-17321989, terutama koefisien kekuatan relatif campuran
beraspal sesuai kondisi temperatur di Indonesia dengan
temperatur standar (25C). Disamping itu memasukkan
koefisien kekuatan relatif untuk teknologi bahan jalan
yang baru yang belum diakomodasi pada PtT-01-2002-B
dan SNI 03-1732-1989.
Manfaat
Pedoman perancangan tebal perkerasan lentur ini hanya berlaku untuk perancangan perkerasan baru
a tau rekonstruksi.
Koefisien kekuatan bahan jalan lebih lengkap dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Pengaruh kualitas drainase terhadap kinerja perkerasan yang dirancang dapat diprediksi sejak awal.
Pengujian Stabilitas
Marshall
104
Pengambilan contoh
105
Manfaat
Jalan kerikil-tanah adalah salah satu dari jenis jalan tanpa penutup yang cocok digunakan untuk jalan
dengan lalu lintas harian rata-rata sebanyak 400 kendaraan perhari dengan kecepatan maksimum 70
km/jam.
106
Pemadat PRO
Pemadat Marshall
107
108
109
Manfaat
APKJ digunakan untuk mengukur kekuatan struktur perkerasan jalan sebagai pendukung dalam
pengelolaan jalan.
Keunggulan APKJ diantaranya APKJ mempunyai fungsi dan kemampuan yang relatif sama dengan
alat FWD, harga produksi APKJ lebih murah dibandingkan dengan FWD, dan penggunaan alat APKJ
atau FWD akan memberikan basil perencanaan tebal perkerasan yang lebih akurat dan lebih efesien,
baik untuk perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
Alat APKJ
110
Alat APKJ
Manfaat
LFWD digunakan untuk perhitungan dan pengukuran kekuatan struktural
dari lapisan perkerasan jalan.
Manfaat dari penggunaan alat ini, yaitu untuk penentuan kepadatan
lapangan yang merupakan salah satu parameter yang dibutuhkan dalam
quality assurance selama proses konstruksi.
Prototipe LWD
111
Pengambilan Data
112
Pengambilan Data
113
114
Deskripsi
Daur ulang lapis perkerasan lama dengan semen merupakan salah
satu sistem daur ulang campuran dingin yang dapat digunakan
sebagai alternatif penanganan pada program rehabilitasi atau
rekonstruksi jalan. Teknologi daur ulang ini berupa campuran dingin
dengan bahan tambah semen. Produk teknologi ini bertujuan untuk
mengurangi pengggunaan agregat baru dan termasuk mencegah
penambahan tinggi perkerasan terhadap fasilitas jalan lainnya.
Manfaat
Teknologi daur ulang ini berfungsi sebagai lapis pondasi dan
lapis pondasi bawah.
Teknologi ini dapat mengurangi keperluan penggunaan agregat
(45-100%).
Nilai ekonomis bahan garukan meningkat, menghemat energi,
geometri jalan dapat dipertahankan serta melestarikan sumber
alam serta ramah lingkungan dan membuka inovasi untuk riset
material sebagai bahan tambah.
Aplikasi Teknologi
Jalan Nasional Pantai UtaraJawa (Pantura)
Sumatera Selatan
Pemerataan
Pemadatan
115
116
Proses milling
Percampuran CMRFB
Pemadatan lapangan
117
Aspal Porus
Deskripsi
Aspal Porus merupakan salah satu jenis campuran beraspal panas yang dapat digunakan sebagai lapis
permukaan. Campuran Aspal Porus mempunyai gradasi agregat hampir seragam dan menggunakan
bahan pengikat aspal modifikasi, seperti aspal polimer.
Manfaat
Umumnya campuran aspal porus digunakan sebagai lapis permukaan atau lapisaus.
Meningkatkan keselamatan (menghilangkan hydroplanning, meningkatkan kekesatan) dan ramah
lingkungan (mengurangi kebisingan) serta lebih tahan terhadap deformasi.
Aplikasi Teknologi
Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
118
Pelaksanaan LPPA
119
120
Deskripsi
Dalam rangka mencapai tujuan mengatasi masalah global
warming dan emisi gas buang di bidang perkerasan jalan
diupayakan pembuatan campuran beraspal hangat dengan
temperatur pencampuran yang lebih rendah daripada hot mix.
Manfaat
Temperatur campuran lehih rendah
Penghematan penggunaan baban bakar
Pengurangan emisi gas buang
Mengurangi retakthermal dan retak hlok
Campuran hangat dengan baban tambah zeolit alam ataupun
dengan leadcap bisa dilaksanakan dengan temperatur
pencampuran 30C lebih rendah dari campuran beraspal
panas (hot mix asphalt).
Campuran beraspal hangat menurunkan emisi C02 sekitar
73% dari emisi yang dihasilkan oleh campuran beraspal panas
dengan aspal pen 60.
Campuran beraspal hangat dengan baban tambah zeolit
alam ataupun dengan leadcap mempunyai kinerja yang
setara dengan campuran beraspal panas.
Penggunaan baban bakar pada campuran beraspal hangat
lebih sedikit dibandingkan dengan campuran beraspal panas.
121
Manfaat
Tailing dapat dimanfaatkan sebagai bahan perkerasan jalan
seperti lapis pondasi tailing maupun campuran panas tailing
aspal (HMTA).
Dengan pemanfaatan tailing sebagai bahan perkerasan jalan
maka akan mengurangi limbah produksi bijih emas dan
tembaga.
Aplikasi Teknologi
Kabupaten Timika, Provinsi Papua Barat
122
Deskripsi
Kebutuhan bahan standar untuk pembangunan jalan baru
dan pemeliharaan dan dari tahun ke tahun terus meningkat.
Keperluan bahan standar untuk bahan jalan tidak hanya untuk
campuran beraspal tetapi untuk lapis pondasi, sedangkan
ketersediaannya dari tahun ke tahun menurun. Salah satu jalan
keluarnya adalah memanfaatkan secara optimum bahan lokal
dan bahan sub stan dar sebagai bahan lapis perkerasan jalan.
Manfaat
Bahan lokal dan sub standar (batu karang dan pasir laut)
dapat dimanfaatkan sebagai bahan lapis perkerasan jalan,
khususnya jalan bervolume lalu-lintas rendah-sedang.
Aplikasi Teknologi
Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
123
Otta Seal
Deskripsi
Beberapa teknologi perkerasan untuk jalan yang bervolume lalu-lintas rendah banyak tersedia. Salah
satu teknologi jalan bervolume lalu-lintas rendah yang banyak dipakai di negara-negara yang sedang
berkembang adalah Otta Seal. Otta Seal ini terdiri atas single dan double Otta Seal. Salah satu jenis seal
yang dibuat dengan menggunakan agregat bergradasi dan aspal berviskositas rendah dengan kuantitas
yang cukup banyak dan dipadatkan. Akibat proses pemadatan dan lalu-lintas, lapis pengikat (MC) akan
naik ke atas dan mengikat agregat. Sehingga dengan demikian kekuatan pada Otta Seal akan dihasilkan
oleh kemampuan lapis pengikat (M C) untuk mengikat agregat dan interlocking an tara agregat itu
sendiri.
Manfaat
Biaya relatif murah
Perawatan relatif mudah
Cocok digunakan untuk volume lalu lintas rendah
Tidak membutuhkan tenaga kerja yang terampil
Tekstur setelah minggu ke 3
Proses pemadatan
124
Manfaat
Aplikasi Teknologi
125
Teknologi campuran beraspal panas, merupakan campuran beraspal dengan memanfaatkan produk
asbuton, baik produk asbuton pracampur (pre blending), LGA (Lawele Granular Asphalt) dan BGA (Buton
Granular Asphalt). Penggunaan asbuton pada campuran beraspal, selain untuk meningkatkan kualitas
campuran, juga upaya untuk mengurangi kebutuhan aspal impor yang setiap tahunnya meningkat
Manfaat
Teknologi campuran beraspal panas yang menggunakan produk asbtuton di atas dapat diaplikasikan
untuk ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang hingga berat.
126
Teknologi campuran beraspal panas, merupakan campuran beraspal dengan memanfaatkan produk
asbuton, baik produk asbuton pracampur (pre blending), LGA (Lawele Granular Asphalt) dan BGA (Buton
Granular Asphalt). Penggunaan asbuton pada campuran beraspal, selain untuk meningkatkan kualitas
campuran, juga upaya untuk mengurangi kebutuhan aspal impor yang setiap tahunnya meningkat
Manfaat
Teknologi campuran beraspal panas yang menggunakan produk asbtuton di atas dapat diaplikasikan
untuk ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang.
Meningkatkan kualitas campuran beraspal dan pemanfaatan bahan lokal Aplikasi Teknologi
Pangkalanbun-Kalimantan Tengah
127
128
129
Aplikasi Teknologi
Kolaka, Prop. Sulawesi Tenggara
Bau-Bau, Kotamara
Wakatobi
130
131
132
Persiapan pembersihan
Deskripsi
Slurry Seal adalah campuran dari aspal emulsi mantap lambat,
agregat halus dengan gradasi menerus, bahan pengisi, dan air
(Hicks et al, 2000). Slurry Seal merupakan campuran yang ramah
lingkungan serta aman terhadap kebakaran, karena emulsi berbasis
air maka tidak memiliki titik nyala dan tidak mudah terbakar. Karena
berbasis air, aspal emulsi tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi
pekerja. Slurry Seal lebih efektif untuk pemecahan masalah utama,
yaitu pengaruh oksidasi berlebihan pada permukaan perkerasan
eksisting. Untuk itu penggunaan Slurry Seal ke permukaan
perkerasan untuk menghambat pelepasan butir, menutup retak
halus, dan meningkatkan gesekan permukaan. Namun penggunaan
Slurry Seal tidak akan efektif apabila untuk menangani perkerasan
yang mengalami retakan yang luas atau pada perkerasan yang
sudah mengalami fatik.
Manfaat
Teknologi Slurry Seal berguna untuk pemeliharaan preventif
Penghematan penggunaan bahan bakar dan pengurangan
emisi gas buang, karena berupa campuran dingin sehingga
teknologi ini ramah lingkungan
Hasil penghamparan
LAYANAN & PRODUK LITBANG KEMENTERIAN PU
133
Penambalan Sementara
134
135
Geoteknik Jalan
Beton Semprot untuk Pelindung Lereng Batuan (Shotcrete)
Deskripsi
Pengembangan konstruksi beton semprot diawali di
industri pertambangan khususnya untuk tambang
galian tertutup, untuk memproteksi atap dan
dinding terowongan. Biasanya setelah dilakukan
penggalian terowongan dengan metode peledakan
akan menghasilkan permukaan yang tidak rata,
sehingga potensi terjadinya jatuhan batuan pada
atap terowongan sangat besar. Konstruksi beton
semprot diaplikasikan untuk mengikat sisasisa
batuan yang kondisinya labil. Selain itu berfungsi
juga sebagai perata permukaan terowongan. Jadi
secara umum tipe konstruksi beton semprot bukan
Aplikasi Beton Semprot d i KM.13 Ruas Jalan Ende - Maumere,
elemen struktural yang berfungsi menahan beban
Provinsi NTT
yang masif seperti blok batuan yang berpotensi
terjadi gelincir tetapi hanya berfungsi sebagai covering atau pelapisan (lining) permukaan baik untuk
aplikasi terowongan ataupun lereng.
Dengan pengaplikasian beton semprot pada lereng batuan diharapkan dapat diperoleh lereng batuan
yang aman, secara visual estetis, harmonis dengan lingkungan sekitar, dan efektif dalam penggunaan
biaya.
Manfaat
Berguna sebagai acuan dalam aplikasi beton semprot, karena aplikasi beton semprot yang baik
akan menghasilkan konstruksi yang berfungsi dengan baik dan tahan lama.
Beton semprot mempunyai penyerapan air yang rendah, melindungi serta memperlambat
pelapukan batuan dan tahan terhadap beberapa pengaruh kimia.
Keunggulan fisik yang dimiliki be ton semprot tidak dimiliki oleh teknik aplikasi beton yang lain.
Aplikasi
Ruas jalan Ende- Maumere Provinsi NTT
136
Modifikasi
Penggunaan pipa-pipa baja galvanis (tahan karat) dan
tahan gores sebagai pengganti pipa-pipa beton
Penambahan sistem koperan yang ditempatkan di tepi
slab
Metode analisis dan perancangan yang jauh lebih akurat
Manfaat
Teknologi ini merupakan salah satu alternatif tekonologi
konstrukai perkerasan jalan yang dibangun di atas tanah
lunak dan dengan lalu lintas yang dilayaninya cukup berat.
Tersedianya pedoman teknologi ini akan menjadi acuan
bagi perencana, pelaksana dan pengawas
Aplikasi
Pantura Jawa Barat
Pipa Galvanis
137
138
Manfaat
Berguna untuk menjadi acuan dasar dalam pembuatan
Perjanjian yang tertuang pada pasalpasal dalam Dokumen
Kontrak.
Memberikan kriteria teknik pada pekerjaan penggalian
terowongan
untuk
mengurangi
risiko
kegagalan
pembangunan terowongan dan sengketa.
139
140
Deskripsi
Selain di daerah perkotaan, pembangunan
jalan baru pada daerah perbukitan atau
pegunungan juga dapat diwujudkan dalam
konstruksi terowongan sehingga tidak
harus mengganggu kawasan di permukaan
seperti hutan lindung, daerah pertanian,
maupun pemukiman. Saat ini jalan-jalan di
Indonesia yang ada mempunyai geometri
dan alinyemen yang mengikuti kontur
perbukitan atau pegunungan tersebut.
Terowongan jalan pada daerah perbukitan
dan pegunungan dapat menjadi solusi untuk
lllustrasi Penampang Melintang Terowongan Jalan beserta Fasilitas Pelengkapnya
geometri dan alinyemen jalan permukaan
yang tidak dapat memenuhi persyaratan
standar kenyamanan dan keselamatan. Untuk menjamin keamanan terowongan jalan, desain
geometri harus memperhitungkan kecepatan rencana kendaraan, lajur kendaraan dan lebar bahu,
lebar terowongan, alinyemen horisontal dan vertikal, kelandaian, jarak pan dang berhenti, kemiringan
melintang, superelevasi, dan jarak be bas horizontal dan vertikal.
Manfaat
Pedoman geometri terowongan jalan raya meliputi persyaratan perencanaan teknis yang harus
diperhatikan dan dipenuhi di dalam suatu tahapan perencanaan terowongan jalanraya.
Pedoman geometri disyaratkan untuk menyediakan perlintasan yang aman dalam kondisi arus
bebas untuk jenis lalu lintas yang diizinkan menggunakan terowongan.
Geometri terowongan harus disandingkan juga dengan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi
desain dan operasional dari terowongan jalan.
Pedoman perencanaan geometri terowongan jalan diharapkan dapat memberikan panduan bagi
semua pihak yang terlibat dalam perencanaan terowongan jalan raya.
141
142
Deskripsi
Pekerjaan tanah merupakan salah satu pekerjaan yang memerlukan perhatian
khusus dalam proyek pembangunan jalan. Rendahnya mutu pekerjaan
tanah terutama pada pekerjaan timbunan dan pemadatan menyebabkan
turunnya tingkat pelayanan dan kenyamanan pada jalan. Banyak faktor
yang mempengaruhi rendahnya mutu pekerjaan timbunan dan pemadatan,
antara lain jenis material timbunan, metode kontruksi, metode pemadatan
serta pengawasan. Salah satu metode yang mulai sudah diterapkan dalam
menentukan material untuk badan jalanadalah dengan menentukan nilai
kadar air (Moisture Content Value), yang merupakan parameter tembahan
disamping kadar air optimum. Metode penentuan MCV dilakukan
menggunakan alat Moisture Content Apparatus (MCA) dengan prinsip
pemadatan yang menggambarkan kondisi di lapangan. Mengingat Pengujian
MCV mempunyai garis linear kalibrasi sehingga bisa digunakan untuk :
Untuk mengetahui sensitifitas material untuk bahan jalan
Mempunyai korelasi dengan nilai perameter kekuatan dan kuat geser
tanah (compaction, CBR dan Kuat geser tanah undrained)
Mempunyai korelasi dengan proses pemadatan dilapangan dalam hal
penentuan alat pemadat lapangan
Manfaat
MCA yang dibuat oleh PUSJATAN mengacu pada inovasi yang memudahkan
pengoperasian yaitu otomatisasi dalam tinggi jatuh, jumlah pukulan, dan
implementasi hasil pengujian dapat langsung dilakukan evaluasi terhadap
hubungan linear kalibrasinya.
143
144
145
Deskripsi
Lereng jalan pada daerah pegunungan dan perbukitan
di Indonesia yang terdiri atas deposit tanah residual dan
batuan masih banyak dijumpai. Untuk itu, dipandang perlu
disusun acuannya dalam perencanaan penanggulangan
keruntuhan lereng pada deposit residual, terutama untuk
daerah pegunungan dan perbukitan. Keruntuhan lereng
(slope failure) dan stabilitas galian dan timbunan pacta
tanah lunak dan ekspansiftidak termasuk dalam ruang
lingkup pedoman ini
Manfaat
Pedoman ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan
dan pegangan dilapangan sehingga praktisi dapat
menyesuaikan dengan kondisi setempat.
146
147
Jembatan
Produk Pengembangan Ketentuan Teknis
Pengelolaan Jembatan Tahun 2012
148
General Procedures/Prosedur umum- relevansi penerapannya untuk semua aspek yang menyangkut
monitoring
Bridge Inspection/ Inspeksi Jembatan- relevansinya untuk pengumpulan data
Computer Guidelines Manual/Manual Tata Cara Program Komputer - relevansi penerapannya untuk
sistem manajemen informasi BMS
Planning and Programming Procedures and Methodology/Prosedur dan metodologi perencanaan
dan pemprograman- relevansi penerapannya untuk perencanaan dan program
Special Inspection : Preparation of Treatment Strategies / lnspeksi Khusus : Persiapan Penanganan
Strategis -relevansi penerapannya untukstrategi pemeriksaan khusus dan penanganan strategis
Bridge Investigation/Penyelidikan Jembatan, Bridge Design/Desain Jembatan, Bridge Design Code
and Commentary/Peraturan Jembatan dan Penjelasannya, Standard Specification/Spesifikasi Standar,
Guideline for Preparation of Specification/Pedoman Penyiapan Spesifikasi - relevansi penerapannya
untuk diterapkan dalam penyelidikan dan desain jembatan.
Bridge Span Allocation System/Sistem Pengalokasian Panjang Bentang Jembatan, Store
Management/Manajemen Gudang (Komponen Jembatan), Store Inventory Control System/Sistem
Kontrol Inventaris Gudang - relevansi penerapannya untuk Manajemen Bahan Jembatan,
Bridge Constrution Supervision/Pengawasan Konstruksi Jembatan, Bridge Construction Techniques/
Teknik Konstruksi Jembatan- relevansi penerapannya untuk Konstruksi Jembatan
Bridge Maintenance and Rehabilitation-relevansi penerapannya untuk rehabilitasi dan perawatan
jembatan.
149
Pembebanan.
Struktur beton.
Struktur baja.
Perencanaan gempa untuk jembatan.
Ketentuan teknis yang disusun dalam bentuk sistem manajemen jembatan/bridge management
system (BMS) 1992.
Ketentuan teknis standar pengujian utama untuk bahan konstruksi dan struktur jembatan, serta yang
terkait dengan sertifikasi laboratorium pengujian.
Ketentuan teknis pengembangan produk teknologi.
Manfaat
Mendapatkan ketentuan teknis yang diakui secara kolektif oleh para pemangku kepentingan yang
sesuai dengan perkembangan teknologi dan menetapkan dasar acuan para pengelola jembatan dalam
kegiatan:
Perencanaan program pengelolaan
Pengidentifikasian kelayakan program pengelolaan
Penyelidikan
Perencanaan teknis
Pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
Penangananjembatan
Evaluasi kondisi jembatan dan mutu konstruksi secara keseluruhan
150
Manfaat
Dengan adanya pedoman ini, pelaksanaan struktur jembatan
mulai dari tahap perencanaan struktur sampai dengan tahap
pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat berlangsung sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
151
Deskripsi
Jembatan merupakan struktur yang sangat penting dalam suatu jaringan jalan. Kelangsungan fungsi
suatu jembatan dipengaruhi banyak faktor, dimulai sejak perencanaan dan penyelidikan jembatan
dilakukan. Banyak kasus keruntuhan jembatan di Indonesia disebabkan oleh gagalnya bangunan bawah
akibat ketidak sesuaian antara penyelidikan dengan struktur yang dibangun. Terdapat beberapa hal yang
wajib diperhatikan pada saat melakukan kegiatan penyelidikan jembatan untuk keperluan pembangunan
jembatan baru. Seperti penyelidikan tanah, penyelidikan hidrologi dan Hidraulika keairan serta kegiatan
lainnya, seperti faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan jembatan dan bentuk
bangunan yang optimal.
Manfaat
Dengan adanya pedoman ini diharapkan kegiatan penyelidikan
jembatan memiliki pedoman sehingga jenis aktifitas serta faktor
faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan fungsi suatu
jembatan mendapatkan porsi yang sesuai, sehingausia jembatan
akan sesuai dengan perencanaan.
152
153
154
155
Deskripsi
Suatu sistem struktur pelat baja yang ditambahkan
suatu sayapjribs dengan konfigurasi tertentu untuk
mendapatkan kekakuan yang jauh lebih tinggi dari
pelat baja biasa. Sistem pelat lantai jembatan dibuat
secara segmental, dengan sambungan baut, agar
dapat diterapkan secara bertahap dalam proses
konstruksinya. Prototipe penggantian lantai jembatan
telah selesai dibangun tahun 2009 di ruas jalan Provinsi
Jawa Barat di daerah Kabupaten Bandung.
Manfaat
Dimensi pelat dapat menyesuaikan semua
rencana konfigurasi pelat lantai yang dapat
diterapkan untuk semua jembatan rangka baja.
Khusus untuk jembatan eksisting perlu dilakukan
pengidentifikasian
bentuk
alinyemen
dan
pergerakan antar buhul agar didapatkan bentuk
pemasangan struktur segmental yang sempurna.
Mengurangi beban mati yang bekerja di atas
jembatan rangka bila dibandingkan dengan
penerapan lantai beton.
Mempercepat pemasangan dan atau penggantian
lantai di lapangan tanpa harus dilakukan penutupan
jembatan secara total.
156
Manfaat
Memberikan
penjelasan
mengenai
perencanaan teknis struktur pelat ortotropik
baja untuk para perencana dan pengelola
jembatan, baik untuk diterapkan pada
jembatan rangka baja baru atau yang ada di
lapangan.
157
Manfaat
Memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan konstruksi struktur pelat ortotropik baja
untuk para perencana , pengelola jembatan dan penyedia jasa, baik untuk diterapkan pada
jembatan rangka baja baru atau yang ada di lapangan.
158
159
160
161
Pengembangan Jembatan
Integral Penuh Gelagar Beton
Deskripsi
Jembatan integral merupakan jembatan yang
dibuat tanpa adanya pergerakan antar bentang
(spans) atau antara bentang dengan abutment.
Permukaan jalan dibuat menerus dari timbunan
oprit yang satu dengan timbunan oprit yang
lainnya. Jembatan integral dibuat secara
monolit antara bangunan bawah dan bangunan
atas, tanpa ada siar muai maupun perletakan.
Jembatan selesai dibangun tahun 2012 di daerah
Sumedang dan diresmikan oleh Kepala Badan
Litbang PU.
Manfaat
Meningkatkan kualitas pengendaraan dan
menghilangkan beban kejut akibat kendaraan
dan menghindari permasalahan pemeliharaan
jembatan yang dikarenakan adanya penetrasi air/
debu melalui pergerakan joint. Mengefesienkan
desain diperoleh dalam desain struktur bawah.
Behan longitudinal dan transversal bekerja
pada struktur atas dan didistribusikan kepada
sejumlah tumpuan. Dan Menambah redundansi
dan kapasitas untuk kejadian bencana.
162
Nilai
Unit
Metode Uji
Berat Jenis
1,8
Ton/m3
ASTM D792-2000
Tensile Strength
396
MPa
ASTM D638
Tensile Modulus
20,6
GPa
ASTM D638
Flaxural Strength
526
MpPa
ASTM D790
Flaxural Modulus
19,8
GPa
ASTM D791
Barcol Hardness
>50
Barcol
ASTM D2583-2001
Manfaat
Jembatan sementara adalah jenis jembatan yang diperuntukkan untuk keperluan yang sifatnya
tidak permanen. Keperluan yang tidak permanen dapat berarti beberapa hal yang dapat
disebutkan sebagai berikut:
yy Keperluan tanggap darurat pasca bencana seperti longsor, banjir, gempa dan sebagainya yang
menyebabkan ketiadaan akses jalan.
yy Keperluan melewatkan lalu-lintas berat (beban non standar) yang akan melalui jembatan
eksisting.
yy Keperluan pengalihan lalu-lintas selagi jembatan baru dalam masa konstruksi.
yy Kebutuhan melewatkan alat berat untuk keperluan logging.
163
164
165
166
Manfaat
Perencanaan perletakan untuk jembatan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai jenisjenis perletakan jembatan, keuntungan dan kelemahan perletakan serta perencanaan perletakan
jembatan. Diharapkan dengan pedoman ini pengguna dapat menentukan perletakan jembatan yang
sesuai untuk digunakan sehingga umur jembatan dapat sesuai dengan rencana.
167
Perhitungan
Manfaat
Sebagai acuan dalam perencanaan sambungan
lantai untuk jembatan dengan mengenalkan
berbagai jenis teknologi sambungan siar muai
untuk lantai jembatan. Dengan mengetahui
pergerakan yang mungkin terjadi pada lantai
jembatan, para perencana dapat menentukan
tipe sambungan lantai yang lebih tepat, sehingga
fungsi pelayanan yang diberikan oleh siar muai
dapat lebih bertahan sesuai umur rencana.
168
Pemeriksaan Jembatan
Deskripsi
Pedoman ini merupakan pedoman umum yang
menjelaskan mengenai pemeriksaan jembatan secara
visual dan dapat digunakan sebagai penuntun bagi
pemeriksa jembatan. Pedoman ini menjelaskan sistem
pemeriksaan jembatan, sistem penomoran jembatan,
pemeriksaan inventarisasi, pemeriksaan rutin,
pemeriksaan detail, elemen-elemen jembatan, material
bahan dan kerusakannya serta kerusakan pacta elemen
struktur. Pacta pedoman ini terdapat formulir-formulir
dan gambar-gambar yang dapat dijadikan sebagai
panduan atau pegangan pemeriksaan jembatan di
lapangan.
Manfaat
Menjadi acuan dan pegangan bagi praktisi dalam
melakukan pemeriksaan jembatan.
169
170
Manfaat
Hasil yang didapat dari penerapan teknologi adalah suatu
identifikasi laju korosi lingkungan jembatan. Hasil ini digunakan
sebagai masukan dalam melakukan penentuan perencanaan
dimensi struktur jembatan dan penetapan metode
perlindungan permukaan jembatan agar jembatan tidak
menurun daya dukungnya akibat korosi mereduksi sebagian
dimensi jembatan. Selain itu juga peta yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai penentu pengelolaan infrastruktur lainnya
wilayah tertentu secara makro.
171
Panjang (m)
Type
2.00
Base mount
3.90
Deskripsi
2.00
Scissors
7.00
Struktur vertikal
12.00
(8.0+4.0 ---> Teleskopik)
Struktur horisontal
Tinggi 2.00
Manfaat
Biaya yang diperlukan untuk peralatan yang
dihasilkan lebih murah dari peralatan sejenis dari
luar negeri yang dijual di pasaran. Berdasarkan hal
tersebut kegiatan identifikasi kondisi jembatan
lapangan dapat dilakukan secara ekstensif
bersamasama dengan para pengelola jembatan
dan institusi penelitian di seluruh Indonesia untuk
mendapatkan data dalam jumlah lebih besar,
cepat dan representatif. Perlu diketahui, hasil
yang didapatkan merupakan salah satu alat untuk
menentukan kondisi jembatan yang akhirnya
berguna dalam menetapkan prioritas dan metode
penanganan jembatan yang sesuai.
172
Manfaat
Biaya yang diperlukan untuk peralatan yang dihasilkan lebih murah dari peralatan sejenis dari luar negeri
yang dijual di pasaran. Berdasarkan hal tersebut kegiatan identifikasi perilaku elemen struktur jembatan
oleh beban dinamis di lapangan dapat dilakukan secara ekstensif bersama-sama dengan para pengelola
jembatan dan institusi penelitian di seluruh Indonesia untuk mendapatkan data dalam jumlah lebih besar,
cepat, dan representatif. Perlu diketahui, hasil yang didapatkan merupakan salah satu alat untuk menentukan
kondisi jembatan yang akhirnya berguna dalam menentapkan prioritas dan metode penanganan jembatan
yang sesuai
173
174
Manfaat
Menjadi acuan dan pegangan bagi praktisi dalam melakukan pemeriksaan jembatan.
175
176
Sebelum perkuatan
Pengkasaran permukaan
Penempatan tulangan
Sesudah perkuatan
177
Bentuk serat komposit I fibre reinforced polymer (pelat karbon, serat karbon, serat aramid, serat gelas)
178
Manfaat
Berguna untuk memperbaiki kinerja persimpangan jalan perkotaan yang berbiaya rendah.
Mengurangi konfliklalu-lintas sepeda motor dengan kendaraan lain.
Meningkatkan disiplin lalu-lintas pengendara sepeda motor
Melancarkan arus lalu-lintas dan mempercepataliran persimpangan.
Piranti yang tersedia
Pedoman Perancangan RHK.
Naskah Ilmiah RHK.
ModulRHK.
Prototype RHK.
Disain RHK di Website (Kalkulator RHK).
179
Manfaat
Mereduksi risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda.
Meningkatkan kecepatan lalu lintas pada ruas jalan.
Meningkatkan tingkat keberlanjutan (Level of
Sustainability) jalan.
180
Peningkatan kepemilikan sepeda motor menyebabkan penurunan kapasitas jalan dan peningkatan
jumlah kecelakaan. Studistudi mengenai sepeda motor di negara lain seperti yang dilakukan oleh Radin
Umar dari Malaysia, menunjukkan bahwa salah satu solusi untuk mengurangi konflik dan kecelakaan
sepeda motor adalah dengan memisahkan lajur sepeda motor dengan kendaraan lainnya. Lajur sepeda
motor adalah lajur khusus yang digunakan untuk pengendara sepeda motor, yang berfungsi untuk
memisahkan sepeda motor dengan kendaraan lain dengan menggunakan pembatas lajur berupa rambu
dan marka jalan atau kerb sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan
sepeda motor karena terpisah dari kendaraan roda empatlainnya.
Manfaat
Mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda motor.
Meningkatkan arus lalu lintas pada ruas jalan.
Meningkatkan kinerja jalan.
Piranti yang tersedia
Pedoman Perencanaan
Naskah Ilmiah
Modul Perencanaan
181
Fasilitas
ini adalah suatu upaya untuk
menciptakan lingkungan perkotaan
yang sesuai dengan karakteristik
dan tuntutan kebutuhan pejalan
kaki terutama untuk mempertahankan pusat kota agar tetap manusiawi, menarik bagi warga kota untuk
datang, tinggal, bekerja, dan melakukan kegiatan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohaninya.
Manfaat
Meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki pada daerah tropus dalam kerangka
meningkatkan minat berjalan kaki bagi warga kota
Pedoman perencanaan
Prototype
182
Sebelum Penanganan
Manfaat
Meningkatkan keselamatan jalan dengan memandu langkah
demi langkah penyelidikan penanganan lokasi-lokasi rawan
kecelakaan lalu-lintas secara efektif dan efisien melalui prinsip
lowcost countermeasures.
Mengeleminasi
lmplementasi
Ruas jalan Pantura Jawa Barat
Persimpangan Gatot Subroto di kota Cimahi
Sesudah Penanganan
183
Manajemen Keselamatan Jaringan Jalan (MKJJ) merupakan sebuah pendekatan untuk meningkatkan
keselamatan jaringan jalan yang didasarkan atas ruas jalan dengan tingkat kecelakaan tertinggi dari suatu
jaringan jalan MKJJ digunakan untuk menangani permasalahan kecelakaan lalu lintas jalan pada suatu
jaringan jalan melalui penanganan ruasjsegmen jalan yang memiliki angka kecelakaan tertinggi secara
efektif, efisien, dan berdasarkan skala prioritas. Metode yang digunakan di dalam MKJJ terdiri dari empat
tahap penyelidikan yang terbagi kedalam beberapa langkah penyelidikan kecelakaan pada jaringan jalan
secara sistematis
Manfaat
Meningkatkan efisiensi jaringan jalan melalui penanganan ruas-ruas jalan dengan tingkat kecelakaan
tertinggi dalam suatu jaringan jalan secara efektif dan efisien melalui prinsip lowcost counter measures
Mengurangi tingkat kecelakaan dan tingkat fatalitas kecelakaan pada suatu jaringan jalan
Piranti yang tersedia
Manual
Purwa rupa
184
IKJ merupakan suatu pendekatan pencegahan kecelakaan lalulintas dengan pengelolaan risiko yang
dipilari dengan pemeriksaan sistematis dari jalan atau segmen jalan, untuk mengidentifikasi bahayabahaya, kesalahan-kesalahan, dan defisiensi elemen jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Manfaat
Mencegah/mengurangi jumlah kecelakaan, dan tingkat fatalitasnya;
Mengidentifikasi berbagai bahaya, kesalahan dan kekurangan yang dapat menyebabkan kecelakaan
Mengurangi kerugian aspek finansial akibat kecelakaan di jalan
Bermanfaat untuk mendukung Tugas dan Fungsi Kementerian PU dan Pilar-2 Rencana Umum Nasional
Keselamatan (RUNK) yaitu terwujudnya jalan yang berkeselamatan.
185
Deskripsi
Audit Keselamatan Jalan (AKJ) didefinisikan
sebagai sebuah proses pemeriksaan formal (formal
examination) aspek keselamatan jalan mulai dari
basil rancangan desain suatu proyek pembangunan
jalan baru atau jalan yang ditingkatkan hingga jalan
terse but beroperasi
Manfaat
Mencegah
Aplikasi
Ruas jalan Nasional di BPJN IV
Jalan Tol Cipularang
Gerbang Miring Tol Jagorawi, dll.
186
187
Penggunaan
iRAP digunakan baik untuk jalan raya yang telah beroperasi maupun yang belum beroperasi. Bahkan
beberapa negara yang telah menggunakannya, memposisikan program iRAP sebagai komponen audit
terhadap suatu rancang rekayasa detil pembangunan jalan dan sekaligus sebagai alat inspeksi jalan
yang berkeselamatan. Kemampuan program iRAP untuk mensimulasikan perubahan tingkat resiko
keselamatan suatu jalan karena suatu tindakan rekayasa geometrik dan kelengkapan jalan, membuat
program ini dapat pula digunakan sebagai alataudit keselamatan jalan.
Puslitbang jalan dan jembatan yang berada di bawah Badan Litbang Kementerian PU, sejak tahun
2013 telah menggunakan program ini dan melakukan studi kelayakan serta kajian terhadap ruas jalan
nasional sepanjang 3410 km ruas jalan di Pulau Jawa. Selain itu Puslitbang Jalan dan Jembatan telah
pula melakukan pelatihan penggunaan iRAP untuk mahasiswa dan akademisi yang berkecimpung di
bidang transportasi.
Manfaat
Hasil assessment iRAP dapat dijadikan sebagai tolok ukur peningkatan kondisi jalan dari sisi keselamatan
jalan. Keselamatan jalan adalah salah satu prasyarat yang diukur dalam proses penilaian Laik Fungsi
Jalan, yang kini merupakan komponen yang diwajibkan bagi kegiatan pembangunan jalan.
Bidang penganggaran dan perancangan fisik pun akan menerima manfaat karena program ini mampu
menyusun rencana investasi bidang jalan berdasarkan pertimbangan keselamatan jalan.
188
Manfaat
MDCS
bermanfaat
untuk
memudahkan
pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan.
Data jalan dan data visual jalan yang direkam
melalui MDCS dapat terkirim secara cepat ke server
data base yang kemudian datanya dapat diolah
secara cepat.
Sangat bermanfaat untuk mendukung Tugas dan
Fungsi Kementerian PU dan Pilar-2 RUNK yaitu
terwujudnya jalan yang berkeselamatan.
Aplikasi
Ujicoba skala terbatas pada ruas jalan lingkar
Nagreg Jawa Barat
Aplikasi MDCS ini akan dikembangkan untuk
membantu pelaksanaan Uji Laik Fungsi Jalan
189
menimbulkan biaya kecelakaan yang berbeda pula meskipun tingkat keparahan kecelakaannya sama.
Perhitungan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas
Manfaat
Besaran biaya kecelakaan sangat dibutuhkan dalam studi kelayakan suatu proyek pembangunanj
peningkatan jalan sebagai komponen untuk anlisis biaya manfaat yang diperoleh dari proyek
pembangunan/peningkatan jalan. Biaya kecelakaan ini juga sering digunakan untuk mengalisis
kerugian akibat kecelakaan lalu lintas .
Manfaatnya untuk mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi penanganan lokasi kecelakaan,
sehingga bisa membantu perencanaan peningkatan keselamatan jalan.
190
Manfaat
Aplikasi ITS bermanfaat untuk memberikan informasi dalam membuat pilihan perjalanan, seperti
pemilihan rute, moda, waktu, dan kesiapan terhadap mental akan pengemudi.
Memperbaiki kinerja jaringan sehingga distribusi lalu lintas menjadi lebih me rata.
Aplikasi
Ruas jalan: di Jembatan Cikapayang dan Jln. A.H. Nasution, Bandung.
Persimpangan: Jalan Rumah Sakit dengan Jalan Soekarno Hatta, Bandung.
Gerbang Tol: di Tol Lingkar Bandung.
Piranti yang tersedia
Purwa rupa
191
Manfaat
Model ini dapat digunakan untuk
192
Manfaat
Komposit paving blok dan Titanium Dioksida
193
Manfaat
Sebagai acuan dalam pemanfaatan limbah 83 untuk Bidang jalan dari aspek kepentingan pengelolaan
lingkungan hidup untuk para perencana dan pengelolaa jalan, sehingga terwujud pembangunan
jalan yang ramah lingkungan.
194
Deskripsi
Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan hidup akibat pembangunan jalan.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bidang jalan.
Manfaat
Manual Pengelolaan Lingkungan Hidup pada kegiatan pembangunan jalan yang disusun diharapkan
akan menjadi acuan para perencana dan pengelola bidang jalan.
195
Manfaat
Teknologi daur ulang merupakan teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam
merehabilitasi atau merekonstruksi dan meningkatkan perkerasan jalan dengan mengolah kembali
material perkerasan lama menjadi perkerasan baru yang lebih kuat.
196
Manfaat
Digunakan sebagai acuan melakukan inventarisasi GRK (CO2) di Asphalt Mixing Plant (AMP) dan
akibat aktivitas transportasi dengan acuan IPCC 2006, serta menghitung kebutuhan tanaman atau
luasan lahan yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi GRK(CO2) sesuai targetpenurunan GRK yang
diinginkan.
Acuan ini dapat digunakan untuk para perencana, pengelola jalan serta pemerhati lingkungan (instansi
lingkungan, perguruan tinggi dll).
197
Manfaat
Sebagai acuan dalam pemanfaatan limbah B3 untuk Bidang jalan dari aspek kepentingan pengelolaan
lingkungan hidup untuk para perencana dan pengelolaa jalan, sehingga terwujud pembangunan jalan
yang ramah lingkungan.
Aplikasi
Pemanfaatan Limbah B3 untuk bidang jalan sudah dilakukan di bidang perkerasan aspal dan beton.
198
Manfaat
Dapat dijadikan acuanjstandar PLH pemanfaatan Agregat
Kwarsa pasir laut dan batu karang yang ramah lingkungan
yang merupakan acuan bagi para pengelola dan pelaksana
pembangunan jalan dan jembatan.
Aplikasi
Pada tahun 2011 dilakukan skala penuh lapangan di Tambolaka P.
Sumba (Balai Perkerasan Pusat Litbang Jalan dan Jembatan).
199
Manfaat
Dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan inventarisasi GRK (CO2) yang diakibatkan oleh
aktivitas transportasi dan kegiatan konstruksi pekerjaan jalan (mengacu kepada IPCC 2006.
Hasil kajian ini dapat digunakan oleh para perencana, pengelola jalan serta pemerhati lingkungan
(instansi lingkungan, perguruan tinggi dll).
Aplikasi
Perhitungan dilakukan pada ruas-ruas jalan nasional dengan data tahun 2009 dan pada kegiatan
konstruksi jalan perkerasan asphalt dan be ton semen untuk setiap Km jalan yang dibangun.
200
Manfaat
Sebagai acuan dalam penyusunan harga satuan pengelolaan lingkungan hidup Bidang Jalan.
Pelaksanaan RKL/RPL dalam kegiatan konstruksi jalan dapat diakomodasi serta dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.
201
Manfaat
Bangunan peredam bising (BPB) dapat mereduksi bunyi atau suara yang berasal dari aktivitas lalu-lintas
kendaraan, baik dengan menyerap (absorbing), memantulkan (reflecting), mentransmisi (transmitting),
maupun memaksa bunyi tersebut merambatjmembelok (difraction) pada arah yang lebih jauh.
BPB dengan bahan transparan acrylic, plexiglas dll, selain berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan
juga mempunyai nilai estetika yang dapat mempertahankan natural view lingkungan sekitar.
202
Deskripsi
203
Manfaat
Manfaat MKJI97 yang dimutahirkan adalah:
mendesain dimensi jalan yang efisien, dan
mengevaluasi kinerja pelayanan jalan untuk
menetapkan apakah jalan masih layak
dioperasikan atau harus diperlebar sesuai
dengan perilaku lalu-lintas di Indonesia.
Aplikasi
Buku MKJI97 yang telah dimutakhirkan akan
tetap menjadi acuan dasar untuk desain dan
evaluasi kinerja jalan oleh berbagai fihakyang
meliputi para perencana jalan baik dari institusi
pemerintah maupun swasta, dan para pengajar
dan mahasiswa di perguruan tinggi.
204
Manfaat
Digunakan untuk mendukung sistem transportasi berkelanjutan dan mempromosikan praktekjalan
berkelanjutan.
Manfaatnya adalah:
>
>
>
>
>
205
Aplikasi
206
Deskripsi
Pemantauan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan merupakan aspek pendukung manajemen
pekerjaan konstruksi jalan dalam mengupayakan efisiensi dan efektifitas dalam proses serta kualitas
dalam produk jalan yang dihasilkan. Kurangnya aspek pemantauan beserta aspek manajeriallainnya
seperti pengawasan, dapat menimbulkan potensi pengabaian kekeliruan dalam proses pekerjaan. Hal ini
di kemudian hari berpotensi menjadi sebab-sebab tidak sesuainya umur pelayanan jalan dengan standar
yang telah direncanakan. Kompleksitas pekerjaan jalan yang dalam pelaksanaannya, memanfaatkan
ragam teknologi yang luas dan melibatkan banyak pihak, perusahaan kontraktor, subkontraktor,
perencana, pengawas, penyuplai dan lain-lain) mempunyai
ruang potensi besar untuk kekeliruan dalam melaksanakan pekerjaan.
Manfaat
Pemantau visual progres pekerjaan konstruksi yang secara relatif bersamaan dan seketika dapat
memantau beberapa proyek di tempat yang berbeda. Berguna pula untuk penyediaan data
pengaturan lalu lintas, keselamatan dan keamanan di lingkungan proyek.
Sistem Pemantauan Konstruksi Jalan Jarak Jauh membantu fungsi pemantauan dalam manajemen
proyek pembangunan, secara lebih lanjut berpengaruh dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan
jalan untuk peningkatan efisiensi waktu pelaksanaan kerja, efektifitas dan efisiensi pendanaan, dan
kendali pemborosan atau kebocoran dana.
207
PRODUK LITBANG
Bidang Permukiman
Rumah Sederhana
Sistem Risha
Keunggulan
Lebih cepat
Lebih murah
Lebih ramah
lingkungan
Lebih tahan
gempa
Movable (knockdown)
Lebih ringan
Dapat
dimodifikasi untuk
bangunan sekolah,
puskesmas, rumah sakit,
Model 36
kantor, dll.
210
Modul Ruang
3.00 x 3.00
3.00 x 1,50
1,50 x 1,50
3.00 x 4,20
Keunggulan :
3 kali lebih kuat dibanding kekuatan kayu aslinya
Lebih cepat, ringan, ramah lingkungan, serta sangat tepat untuk
Huntara
Lebih murah
Lebih tahan gempa
Movable (knock-down)
Dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan Memiliki 1 aplikator
dan telah diterapkan di daerah rawan bencana yaitu Sumatera
Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur
211
RSH Ber-SNI
Membangun rumah layak huni dan terjangkau,
harus menjamin terpenuhinya aspek keselamatan
dan kesehatan bangunan. Pasal 22 Undang-undang
Perumahan dan Kawasan Permukiman No. 11 tahun 2011,
mengamanatkan agar dalam pembangunan rumah harus
menggunakan bahan bangunan ber SNI. Konsep rumah
ber-SNI menjamin terciptanya rumah ramah lingkungan
dan keluarga sejahtera
212
Maisonet
Para Meter
LH
Jalan
Drainase
Lahan Hijau
12 m2
6 m1
0
Riol Lingkungan
Luas Lahan
Building Coverage
Luas Bangunan
6 m1
90 m2
40%
36 m2
Maisonet
6 m2
3 m1
45 m2 / 55 m2
(35 m2 = 40%)
3 m1
45 m2
50% (40%=55
m2)
40 m2
Rumah MAISONET merupakan solusi teknologi desain rumah sederhana di perkotaan dengan
ketersediaan lahan yang sangat terbatas. Penataan kawasan kumuh dapat menggunakan tipe rumah
MAISONET.
Tipe 40/55
213
214
disesuaikan dengan karakteristik sosial budaya di Indonesia. Diharapkan dengan model Town House
Puslitbang Permukiman, tingkat penerimaan masyarakat dapat terbangun. Pendekatan penyediaaan
perumahan di perkotaan adalah keterbatasan lahan dan biaya produksi. Untuk itu pola penyediaan town
house menjadi solusi, dikarenakan dalam penyediaan perumahan dengan pola town house tersebut
dapat menghemat luas lahan maupun luas bangunan.
Konsep Town House Puslitbang Permukiman juga telah mengadopsi konsep-konsep bangunan hijau,
dimana hubungan antar warga penghuni town house dapat dilakukan dengan pedestrian, sehingga
penggunaan kendaraan bermotor dapat dikurangi, demikian juga dari konsumsi lahannya, 40 % lebih
hemat. Dari aspek bahan bangunan dapat dilakukan penghematan sebesar 20%. Hal tersebut dapat
menurunkan biaya produksi, sehingga harga town house lebih terjangkau.
215
216
Keunggulan :
Efisiensi biaya hingga 20%
Mutu lebih terjamin, telah diuji coba di lab struktur
dan mempunyai keandalan terhadap beban gempa
Optimalisasi ruang
Penerapan :
217
Keunggulan :
Penerapan :
218
219
Rumah Tradisional
Homese
Homese (Honai Menuju Sehat) adalah salah satu model rancangan honai yang ditawarkan dengan
menggunakan pendekatan budaya lokal, seperti arsitektur venakular, bahan bangunan, teknik
membangun, serta kesehatan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan iklim. Model Homese
diharapkan dapat merupakan tahap transisi menuju honai sehat.
Konsep :
Meningkatkan kualitas rumah honai
Penerapan :
Rumah Tradisional Honai di Yahukimo dan Walesi Papua
220
tanpa
menghilangkan
nilai-nilai
tradisionalnya.
Tentap
mempertahankan
rumah
berbentuk lingkaran dengan penerapan
ventilasi silang
Rekayasa sistem penghawaan dengan
penggunaan ventilasi 2 layers
Bertujuan agar masyarakat tradisional
Papua dapat terbebas dari penyakit ISPA
tanpa harus mengubah bentuk rumah
maupun kebiasaannya.
Masyarakat berbudaya air mampu beradaptasi dengan kawasan air, dengan mengembangkan budaya
hidup bersama air, baik secara teknis, teknologis, kehidupan sosial, dan ekonomi.
Konsep :
Mendapatkan model desain rumah terapung diatas air yang mampu menjaga kelestarian sungai guna
menjaga sumber Daya laut dari kerusakan. Mengangkat nilai-nilai tradisional di kawasan tepi air sebagai
adaptasi permukiman di kawasan rawan banjir. Rekayasa local knowledge berupa :
Floating house
Floating sanitation
221
222
223
224
Bahan Bangunan
Bata Beton Ringan dari Residual
Cracking Catalys (RCC)
Dikembangkan untuk dinding bangunan bertingkat dari limbah industri minyak bumi Teknologi ini masih
dalam tahap pengkajian untuk penerapan.
Jenis Produk
Bata Beton Ringan
Proporsi Campuran
75 % RCC
25 % Pasir Silika
1,6 % Foan agent
Keterangan
225
226
Jenis Produk
Bata Beton Berlubang
Interlock Blok
Genteng beton
Paving Block
Bata Beton Pejal
Proporsi Campuran
1 semen : 8 agregat
1 semen : 6 agregat
1 semen : 3 agregat
1 semen : 4 agregat
1 semen : 10 agregat
Keterangan
Campuran agregat 60% Fly
Ash + 40 % pasir
Bahan bersemen
Jenis Produk
Conblock
Paving Blok
Genteng Semen
Bahan Baku
Lumpur Sidoarjo
Semen Portland
Pasir
Proporsi Campuran
Dengan pembakaran
Jenis Bahan & Komposisi
Proses Pembuatan
Dengan pembakaran
Produk
Agregat buatan
Genteng Keramik
Batu Bata
227
Bahan Baku
Pazolan (Tras/semen
merah
Kapur padam
Keunggulan :
Proporsi Campuran
1 Ka--pur : 2 Pazolan
Dapat mensubstitusi pemakaian PC pada bagian non struktural bangunan (merupakan 75%
bagian konstruksi)
Mudah dalam pengerjaannya (workability)
Mengurangi terjadinya pemisahan agregat/adukan
Menurunkan panas hidrasi
Mengurangi terjadinya retak-retak
Meningkatkan kerapatan adukan
Tahan terhadap pengaruh lingkungan
228
Keunggulan :
Ringan;
Ukuran standar (120 cm x 240 cm) dengan tebal antara 2 sampai cm
229
Bambu Zephyr
Bambu dipipihkan dan direkatkan satu sama lain dengan menggunakan perekat organik.
Telah memiliki 1 aplikator dan produk telah diuji coba di bantaran sungai di Belanda.
Jenis Bahan
230
Batang bambu
Bela bambu
Serat/pelupah
Sayatan
Zyphyr
Perekat
UF
PF
MF
Isociyanate, dll
Produk
Panel Bambu
Balok Bambu
Untuk Struktur dan dinding
bangunan juga pintu air
Bambu Laminasi
Salah satu bahan bangunan alternatif pengganti kayu yang mudah
diperoleh dan dibudidayakan adalah bambu. Pemakaian bambu pada
bahan bangunan terkendala bentuk apabila hendak diaplikasikan
sebagai balok, kolom atau papan sebagaimana kayu. Kendala tersebut
dapat diatasi setelah bambu mengalami proses laminasi.
Teknologi ini telah memiliki 3 aplikator .
Komponen :
Kolom
Balok
Partisi
Parquet
Furniture
231
232
Panel sekam
Bata sekam
Genteng sekam
Bahan Baku
Sekam padi
Semen Porrland
Pasir
Proporsi Campuran
1 semen : 3 SK
1 semen : 3 SK : 5 pasir
1 semen : 1 SK : 2 pasir
Jenis Produk :
Spesifikasi :
Papan semen
Bahan baku : ampas tebu + semen
Ukuran 240 x 60 x 2,5 cm
Kuat lentur 40-50 kgf/cm2
Papan partikel:
233
234
Panel YUTIK
Bahan Baku
Proporsi Campuran
70 % PK: 30 % PE
Jenis Produk :
Spesifikasi :
Papan semen
Bahan : sabut kelapa + semen
Ukuran : 240 x 60 x 2,5 cm
Kuat lentur : 50-60 kgf/cm2
Papan partikel
Bahan : sabut kelapa + perekat UF
Ukuran : 240 x 60 x 1,2 cm
Kuat lentur : 120 kgf/cm2
235
Genteng Sejuk
Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat dengan campuran pasir, semen dan ijuk sebagai
bahan pengisi. Teknologi ini masih dalam tahap pengkajian untuk penerapan.
Manfaat
Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
Menciptakan lapangan kerja
Digunakan sebagai penutup atap
Spesifikasi Teknis
Bahan baku
Ukuran
Berat
Beban Lentur
Campuran
236
Jenis Produk
Bahan Baku
Partikel kayu
Semen portland
Perekat organik
Proporsi Campuran
237
Persyaratan :
Pohon harus tua (30-40 th), harus lurus, utuh (tidak mengandung
bekas serangan hama) dan cukup kering (kadar air 15%-20%).
238
Artificial Light-Weight
Aggregates (ALWA)
Teknologi pembuatan agregat buatan dengan memanfaatkan bahan
lokal (lempung bekah). Dibuat dengan melakukan pembakaran terhadap
bahan baku sehingga menjadi agregat ringan.Dapat digunakan untuk
agregat beton ringan, lantai gerbong kereta api dan media tanaman
hidroponik.
Telah diterapkan untuk rumah susun di Sarijadi dan Turangga, Bandung.
Selain itu juga telah dimanfaatkan sebagai media tanam di Bandara
Changi Singapura. PT. Inka juga memanfaatkan produk ini untuk lantai
gerbong Kereta Api.
Bahan Baku
Lampung bekah
(shale)
Porsi Pembuatan
Dengan pembakaran
Produk
Agregat ringan
Pemanfaatan :
agregat beton ringan, lantai gerbong kereta api dan media tanaman hidroponik
239
Porsi Pembuatan
Dengan pembakaran
Pemanfaatan :
240
Produk
Agregat tanah
tersebut. Pemanfaatan limbah tersebut dilakukan karena deposit galian batu paras semakin berkurang
dam melimpahnya sisa pemanfaatan batu paras, yang berpotensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai
bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis. Teknologi ini telah banyak di terapkan di Propinsi Bali
Spesifikasi :
Wiremesh sebagai tulangan
Campuran : 1 PC : 6 LP (gradasi 0,2 mm - 2 mm)
Dapat dicetak berbagai ukuran
241
Uraian
No.
II
IV
8 tahun
5 tahun
3 tahun
Sangat
pendek
Sangat
pendek
20 tahun
15 tahun
10 tahun
Beberapa
Tahun
Sangat
pendek
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Sangat lama
Beberapa
Tahun
Pendek
Tidak terbatas
Tidak terbatas
20 tahun
21 tahun
Tidak
Jarang
Cepat
Sangat cepat
Sangat cepat
Tidak
Tidak
Hampir tidak
Tidak berarti
Sangat cepat
Pemilihan Kayu
242
Kelas Awet
III
Pengeringan Kayu
Pengawetan Kayu
Ringan dan murah Mendukung upaya Pro-Job, Pro-Poor, Pro-Growth & Pro-Environment
Produk :
Genteng
Bata Batako
Paving Block
Tipe :
Spesifikasi :
Spesifikasi :
Tebal : 6-10 cm
Campuran : 1 PC : 8 LBA
(gradasi 5 mm-10 mm)
Spesifikasi :
Panjang : 29 cm
Lebar : 19,5 cm
Tebal : 1 cm
Campuran : 1 PC : 8 LBA (gradasi
0,2 mm-1 mm) 1 M2 : 24 buah
Jarak usuk : 35 cm
243
Spesifikasi :
Spesifikasi :
244
Spesifikasi :
Dimensi bilah : (8 s/d 12) mm Panjang bilah : 1250 mm dan 650 mm Jumlah lapis : 3 lapis
Jenis perekat : polyuretane + crosslinker
Para Meter
Hasil Uji
Kerapatan
Kadar air
Pengembangan tebal
Keteguhan lentur
Keteguhan tarik tegak lurus permukaan
Keteguhan cabut skrup
0,6 gr/cm3
12%
9.57%
133.06 kg/cm2
96 kg/cm2
41 kg/cm2
245
Manfaat :
Lingkup :
Identifikasi potensi lokal,
Pelatihan produksi bahan bangunan
Pembentukan kelompok usaha bersama
Aplikasi untuk rumah sehat.
Bimbingan produksi
246
Utilitas
Selimut Api
Merupakan lembaran kain tahan api yang mudah lentur, digunakan untuk memadamkan api kecil pada
kebakaran tahap awal.
Keunggulan :
Praktis dalam penggunaan;
Tidak mudah menyala;
Sebagai pengganti karung goni;
Tidak perlu direndam air;
Menggunakan 100 % bahan lokal;
Memenuhi ketentuan BS 476 : BAGIAN 5-1979; ASTM D3806-1979; AS/NZS 3504 : 1995.
Spesifikasi:
Dimensi = 1200 mm x 1200 mm x 1,38 mm
Fire Retardant
Menggunakan bahan dasar air dengan kandungan dapas 15, ramah lingkungan
247
Tangga Darurat
Tangga darurat model antena terbalik adalah sarana evakuasi penghuni bangunan untuk menyelamatkan
diri, apabila terjadi kebakaran.
Keunggulan :
Dapat dilipat
Tidak memerlukan tempat luas
Praktis dalam pemasangan
Dipasang antar bordes
Menggunakan 100% bahan lokal
248
249
Teralis AMK
Teralis AMK adalah teralis berlubang dilengkapi kunci pembuka teralis,
dengan pelindung breakglass yang berfungsi sebagai sarana jalan keluar
pada saat terjadi kebakaran.
Manfaat :
Sebagai alat bantu evakuasi pada saat terjadi kebakaran;
Memudahkan evakuasi bagi penghuni bangunan yang menggunakan
Keunggulan :
Berfungsi sebagai sarana evakuasi kebakaran sekaligus alat pengaman
Ukuran Teralis
No.
Komponen
1
2
Lebar
(mm)
Teralis Jendela
1140
600
10
920
400
10
30
Teralis Pintu
1795
940
10
1595
740
10
30
Diameter Panjang
(mm)
(mm)
Lebar
(mm)
Tebal
Diameter
Rangka
(mm)
(mm)
Panjang
(mm)
250
Sistem Kerja
Keunggulan
Membantu kelancaran evakuasi pada saat keadaan darurat
Tanpa Energi Listrik PLN dan Batere
Dapat diterapkan/dipasang pada semua tangga darurat
Bebas perawatan Spesifikasi Lampu Tangga Darurat terdiri dari komponen : 1. Mekanik
gear box dengan putaran searah 1 : 250 2. Dinamo : 24 VDC 3. Lampu LED : disesuaikan
dengan kebutuhan
251
252
Konsep :
253
Manfaat :
254
Metoda penghematan energi pada bangunan gedung dengan sistem PHE (Peluang- Peluang Hemat
Energi) atau ECOs (Energy Conservation Opportunities)
Keunggulan :
Menunjang Inpres No.10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi,
Tersedianya basis data profil pemakaian energi pada bangunan gedung
Tersedianya rekomendasi peluang penghematan pemakaian energi pada bangunan gedung, baik no
cost, low cost, medium cost, dan high cost.
255
Output :
256
Persampahan
Komposter
Adalah alat pengolahan sampah organik rumah tangga
melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong
bekas yang dibenamkan ke dalam tanah.
Sistem kerja :
Mengolah sampah dapur (45 % s/d 53%) dari sampah
rumah tangga.
Mengalami proses pembusukan dengan bantuan
mikroorganisme dari sampah dan yang berada di
dalam tanah.
Kapasitas : 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat
dioperasikan untuk penampungan sampah antara
7 - 12 bulan per KK (5 - 6) org.
Lama proses pengomposan (4 - 6) bulan setelah terisi penuh.
Menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1, 79, Ca = 23, 27).
Spesifikasi :
Tong plastik (bekas) D = 50 x 80 cm
Pipa PVC D.4
Kerikil
257
258
Tungku Sanira
259
Sistem Kerja :
Penimbunan sampah Sistem Semi- Aerobik dengan
Keunggulan :
Memperbaiki kualitas leachate BOD : 163,78 mg/L;
260
liner dasar dan dinding, perpipaan gas dan leachate, operasional pengisian sampah, serta pelapisan
tanah penutup akhir
Operasional penimbunan sampah terkendali dengan material galian sebagai lapisan tanah penutup
harian/antara
Telah diterapkan diuji cobakan pada TPA Cikundul Kota Sukabumi dan TPA Kota Banjar.
Tujuan :
Mendapatkan model rehabilitasi TPA lama melalui reklamasi lahan pasca open dumping untuk dimanfaatkan
kembali menjadi sistem penimbunan sampah terkendali yang berkelanjutan.
Keuntungan :
Mengurangi dampak yang ditimbulkan
Mendapatkan tanah penutup dan kompos dari hasil penambangan
Lahan bekas penambangan dapat dimanfaatkan kembali sebagai lahan TPA yang terkendali
261
Keunggulan :
Efisiensi pengelolaan sampah kota.
Proses pemilahan dan 3R sejak di sumber sampai di TPA baik secara individual, komunal dan lingkungan.
Sampah organik rumah tangga (sampah dapur/ sampah halaman) terselesaikan di sumber Menekan
262
Keunggulan
263
Kalimantan
Keunggulan Koagulan: Tanah liat setempat Media penyaring: pasir setempat yang mempunyai
kandungan kwarsa, kalsium dan magnesium cukup tinggi.
264
Spesifikasi :
Kapasitas: 0,5 liter/detik
Air baku: Air permukaan (sungai, danau) yang
265
Manfaat :
Dapat menetralkan pH tubuh;
Dapat meningkatkan kekebalan tubuh;
Dapat memperbaiki aktivitas penyembuhan sel badan;
Dapat menambah nutrisi dalam tubuh.
266
Merotek
Manfaat
Spesifikasi
a. Kapasitas Produksi permeate UF : 500- 525 L/jam Produksi permeate RO : 242-257 L/jam
b. Spesifikasi Membran Membran Ultrafiltrasi-Polysulfon: P.1-1,2 bar, hollow fibre, pori : 0,01 mikron
cross flow, FRP 4 Membran Reverse OsmosisPolyamide: P.5-10 bar, spiral wound, input: 1,9 3 m /
jam, FRP 3
c. Karakteristik air olahan : kualitas air minum
267
Keunggulan :
Mampu menetralkan fluktuasi pH air hujan secara otomatis
Operasi dan pemeliharaan mudah dengan penerapan sistem
dan instrumen kontrol otomatis
268
Dynamic Mixer
Menggunakan sistem penambahan bahan kimia yang dinamis
sehingga pengolahan air menjadi efisien dan efektif. Teknologi
ini telah diterapkan di Bagan Siapi-api
Keunggulan :
Mengolah air sungai dan air gambut dengan warna rendah;
Kapasitas produksi 2,5 - 50 liter/detik;
Optimalisasi biaya investasi konstruksi sebesar 70 %
269
Keunggulan :
Dapat menurunkan tingkat kesadahan sebesar 40%;
Dapat mengolah air dengan kekeruhan tinggi;
Dapat dikembangkan hingga kapasitas pelayanan 80 liter/
detik.
270
Model yang sedang dikembangkan adalah pembuatan standar sambungan perpipaan untuk mengurangi
tingkat kehilangan air dan meningkatkan efisiensi dalam instalasi, operasi, dan perawatan (maintenance)
antara lain :
Valve
Knee ( belokan )
Sambungan inlet
Tekanan
271
Ujicoba:
272
Biofil
Biofil mampu mengolah air limbah rumah tangga dan air hasil olahan
Biority
Biority untuk mengolah air limbah rumah tangga skala komunal
maupun individual;
Dapat dipasang pada kondisi air tanah tinggi; Cocok untuk kondisi
darurat;
Efisiensi pengolahan limbah 70%.
Sudah diproduksi secara massal oleh PT. Tribina Reinforced
Composites
273
Bio 3
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga
Tangki BIO -3 proses pengolahan anaerobik sistem biofilm melekat-terendam, menggunakan media
Keunggulan :
Kombinasi media bio-3 yaitu biofilter diam terendam dan terfluidisasi
Menggunakan tiga macam media
Effluen pengolahan < 40 mg/L BOD
Dinding fiber bergelombang
Sudah diproduksi secara massal oleh CV. Aman Makmur Indonesiaku
274
Lingkup layanan 1 KK @ 5 jiwa Waktu detensi 2 - 3 hari Effisiensi pengolahan 60 - 70 % Produksi lumpur 30
liter/org/hari Waktu pengurasan 1 - 2 tahun
275
Meralis
(Instalasi Pengolahan Air Limbah Sistem Kompak)
Meralis adalah reaktor kompak yang terdiri dari rangkaian
unit pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem
lumpur aktif dan filtrasi membran ultrafiltrasi airlift system
untuk menghasilkan air yang dapat didaur ulang untuk
kebutuhan umum gedung.
Manfaat
Spesifikasi
a. Kapasitas : 10 m /hari
b. Bahan : stainless steel
c. Dimensi : 2,4 x 1,2 x 1,2 m
d. Membran ultrafiltrasi tipe eksternal : housing filter :
stainless steel, hollow fiber module, fluks : 500-1000 L/
jam/ modul, pore sizes : 0,01 mikron, cross flow.
e. Membran ultrafiltrasi tipe tercelup : fluks 1000 L/jam/
modul, hollow fiber multi tube module, pore sizes : 0,01
mikron.
f. Kompresor udara : Air flow : 0,2 m /menit, Input : 220 V ,
50/60 Hz
g. Karakteristik air baku (air limbah domestik dan industri)
: COD : 298-489.5 mg/L, BOD : 86,5-250,2, warna : 149284 Pt Co, ammonia 14-16,5 mg/L, nitrat 14-17,2 mg/L
h. Karakteristik air olahan : BOD < 5 mg/L, COD < 11 mg/L, kekeruhan < 5 NTU
276
Kolam Sanita
Model Taman Sanita merupakan wetland buatan tipe aliran dibawah permukaan media dengan
menggunakan tanaman air
Model ini untuk pengolahan grey water atau pengolahan lanjutan tangki septik
Jenis Tanaman : Papyrus, Soluna, Melati Air, Lavender, Flagmites, Alicia, Siperus Sp., Kana air, pisangpisangan.
Kapasitas :
50 KK Kebutuhan area : 18 20 m2
Efisiensi
Reduksi Zat Organik (BOD) 50 60 %
Reduksi Bakteri Fekal Koli : 60.1 90,9 %
Reduksi Nitrogen sebagai Nitrat : 51 %
Reduksi Fosfat : 22,50 - 50 %
277
Biotour
Manfaat
Spesifikasi
Biorotasi
Instalasi Pengolahan Air Limbah Grey Water
Manfaat
Spesifikasi
279
Penerapan di kawasan endemis dan sulit air. MCK Dilengkapi dengan kloset khusus terdiri dari 2 lubang
untuk memisahkan urine dan Tinja (Urine Diversion Toilet). Telah diterapkan di daerah akar-akar, NTB.
Keunggulan :
Kebutuhan air pembilas (flushing) sedikit.
Tinja digunakan sebagai kompos dan urine untuk pupuk cair.
Mengembangkan bahan lokal anyaman bambu untuk dinding
Penggunaan batuan lokal untuk lantai MCK
Penggunaan batu apung sebagai panel dinding
280
Keunggulan :
Bernilai ekonomis karena air hasil olahan dapat dijual
Dapat dibiayai secara mandiri dan konsep subsidi silang
Mampu mengolah logam berat, pestisida, racun, zat kimia
281
Eco-Drainage
Konsep :
Keunggulan :
Pada pelaksanaan penerapan di lapangan dapat
282
Kawasan
Penataan Kawasan Kumuh dengan Konsolidasi Lahan
(diterapkan di Cigugur Tengah Kota Cimahi)
Konsep :
Output :
Penyediaan rumah singgah
Pemetaan potensi dan masalah melalui SKS
Perencanan dan perancangan melalui FGD dengan tokoh
masyarakat
Disain :
Maisonet
Block plan
283
Menciptakan keserasian perkembangan kawasan dengan pusat pertumbuhan di Indonesia serta dengan
kawasan negara tetangga. Lokasi : Perbatasan Negara
Produk :
Naskah dasar pedoman penyediaan infrastruktur permukiman di perbatasan
Karakteristik stakeholder
Proses identifikasi penyediaan infrastruktur
Kriteria penyelenggaraan infrastruktur Indikator keberhasilan penyediaan infrastruktur
284
Revitalisasi Kawasan
Bersejarah
Konsep :
Laweyan
Lokasi :
Kampung Batik di Laweyan
Kota Lama Semarang
Soppeng
Produk :
285
kualitas
lingkungan hidup dengan
mengatur kembali rencana
tata ruang permukiman,
penyediaan fasilitas umum
dan utilitas.
Pelestarian
biota
laut
dengan menjaga siklus
alami dari radiasi matahari
dan sirkulasi air laut.
286
Lokasi :
Produk :
Desain fisik model permukiman di atas air
Konsep perancangan purwarupa desain bentuk rumah
tradisional
Konsep perancangan purwarupa desain sarana dan
prasarana lingkungan
Konsep sistem sosial budaya dan ekonomi masyarakat di
atas air
287
Mitigasi Bencana
Peta Zonasi Gempa
Analisis hazard kegempaan di Indonesia untuk perencanaan struktur bangunan tahan gempa. Analisis
kerentanan bangunan gedung pada wilayah rawan gempa. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
Nomor:220/KEP/BSN/12/2012 Tentang Pemberlakuan Peta Zonasi. Gempa Indonesia Manfaat : Untuk
menunjang pembangunan infrastruktur ke PU-an yang tahan gempa sesuai SNI 1726:2012. Tata cara
perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung
288
Keunggulan
Terdapat sekat untuk privasi;
Memiliki langit-langit yang dapat menurunkan suhu didalam
Spesifikasi :
Kain Luar
Kain Plafond
Parasit
Rangka
Dimensi
Kapasitas
2 dewasa, 3 anak
289
Tenda Huntara
Tenda Huntara adalah tenda yang dirancang untuk
berfungsi sebagai hunian sementara bagi para korban
bencana
Keunggulan :
Luasan dan ketinggian ruang yang memberikan
Spesifikasi :
Merupakan Tenda Keluarga yang dapat berfungsi
290
Sistem penghawaan
Spesifikasi :
Instalasi dibuat berupa paket yang kompak agar mudah
291
Toilet SistemMobile
Spesifikasi :
1. Dimensi Toilet Sistem Mobile :
a. Chasis :
P : 3,80 m, L : 1,80 m, T : 1,00 m.
b. Bangunan Toilet :
P : 3,80 m, L : 1,80 m, T : 2,25 m.
c. Ruang Toilet :
Ruang Kloset duduk : P : 1,35 m, L : 0,75 m, T : 1,8 0 m
Ruang Kloset jongkok : P : 1,25 m, L : 0,75 m, T : 1,80 m
d. Ruang Cuci Tangan :
P : 0,90 m, L : 0,75 m, T : 1,80 m.
e. Tangki Air Bersih : P : 1,60 m, L : 1,5 m, T : 0,25 m (kapasitas
600 liter)
f. Tangki Air Limbah :
P : 1,70 m, L : 0,69 m, T : 0,39 m (kapasitas 457 liter)
a. Bahan dan Konstruksi trailler/chasis terbuat dari bahan baja UNP 200 mm dan 150 mm, dan tulangan
gandar pembagi terbuat dari dari bahan baja UNP 100 mm
b. Bahan yang digunakan untuk dinding, lantai, plafond, dan penutup atap menggunakan bahan
Sandwich Panel dengan ketebalan 100 mm.
c. Konstruksi toilet diperkuat dengan baja siku 80 dan 65 mm.
d. Bahan untuk tangki air bersih dan tangga masuk ke Toilet menggunakan bahan stainless steel
sedangkan untuk bahan tangki air limbah menggunakan bahan fiberglass.
292
Spesifikasi :
Instalasi dibuat berupa paket yang kompak agar
293
Spesifikasi
1. Dimensi unit sasis Unit sasis didesain dengan ukuran panjang = 4 m, lebar = 1,80 m dan tinggi = 1,10 m.
2. Dimensi unit IPA
a. Unit Koagulasi :
Diameter pipa inlet = 1,5, diameter pipa koagulasi = 2, panjang pipa koagulasi = 2m
b. Unit Flokulasi :
Diameter pipa inlet = 1,5, panjang bak = 1,7 m, lebar bak = 0,9 m, tinggi bak = 1,7 m, tebal pelat = 5
mm, jumlah lubang pelat 1 = 28 buah, pelat 2 = 50 buah, pelat 3 = 75 buah, diameter lubang pada
setiap pelat = 1 cm.
c. Unit Sedimentasi :
Diameter pipa inlet = 6, panjang bak = 1,7
m, lebar bak = 1,65 m, tinggi bak = 1,7 m,
tebal pelat = 5 mm, 0 0. kemiringan pelat
settler = 60 . Saluran air tinggi = 15 cm,
lebar = 20 cm, sudut ambang air 90
d. Unit Filtrasi :
Ultra Filtrasi yang dilengkapi ultraviolet
dan ozonplus mempunyai kapasitas
maksimum = 1000 liter/jam.
294
IPA Portable
IPA Portable adalah Unit pengolahan untuk mengolah
air baku menjadi air bersih atau air minum.
Keunggulan :
Portable/mudah dibawa;
Dapat dioperasikan 8 12 jam sehari dengan
Spesifikasi :
295
296
Fungsi :
Convention Hall
Exhibition Hall
Meeting Room
Sumur Resapan, Sebagai
resapan air hujan, melindungi
dan memperbaiki (konservasi)
air tanah, serta menekan laju
erosi.
297
Konsep :
Rancangan kawasan permukiman dengan mengoptimalkan lahan untuk ruang terbuka hijau dan
penggunaan bahan bangunan rendah emisi C02.
Produk :
Konsep alternatif rancangan kawasan perumahan perkotaan rendah emisi C02 melalui:
Peningkatan luas daerah hijau dalam bentuk ruang terbuka hijau (roof garden dan green wall)
Bentuk rancang bangunan dengan memanfatkan penerangan dan penghawaan alami
Penggunaan bahan bangunan rendah emisi C02
Penerapan di Bandung
Penerapan di Cirebon
298
Produk :
Penerapan skala penuh pengelolaan limbah domestik dan
299
Menggunakan sistem railing pada keempat sisi rumah untuk menjaga posisinya agar dapat berfluktuasi
sesuai ketinggian permukaan air tanpa berpindah tempat.
Untuk daerah yang sering tergenang dalam jangka panjang biaya (total) rumah terapung lebih murah dari
rumah konvensional sekitar 12,5% (berdasarkan usia PVC 20 tahun)
300
301
PRODUK LITBANG
305
Masih adanya permasalahan dalam proses pembebasan tanah yang menyebabkan tertunda atau
gagalnya pembangunan waduk, membuktikan bahwa instrumen pengadaan tanah masih perlu
mendapat perhatian. Selama ini, nilai pembebasan tanah hanya berdasar pada NJOP, luas lahan, status
lahan, posisi lahan, nilai bangunan, dan nilai tanaman. Sementara itu, bagi pemilik tanah, entitas tanah
bukan sekedar benda mati, melainkan merupakan sumber daya, baik secara ekonomi maupun sosial.
Belum disepakatinya instrumen pembebasan tanah menyebabkan perlunya suatu instrumen yang cepat
dan memberikan solusi yang lebih layak.
1. Memperhitungkan variabel emosional (religious magic) yang mampu mewakili nilai wajar atas harga
tanah.
2. Sangat cocok digunakan pada wilayah yang memiliki karakter jauh dari kota (pelosok), hulu sungai
dan topografi yang tidak rata.
3. Mampu mengestimasi harga tanah yang belum ada nilai pasarnya.
4. Mampu mengestimasi lahan relatif luas (ribuan hektar) dengan waktu yang relatif cepat (menggunakan
metode sampling secara statistik) dan hasil estimasi yang akurat.
Instrumen ini cocok bagi perencana pembangunan waduk dan konsultan Land Acquisition
and Ressetlement Action Plan (LARAP) untuk menyusun anggaran yang efektif sebelum
harga tanah dieksekusi oleh pihak appraisal.
306
307
Pedoman ini mengatur tentang ketentuan pengamanan pantai, prinsip-prinsip pengamanan, tata cara
peningkatan peran masyarakat, kelembagaan dan pembiayaan. Lingkup pedoman meliputi penetapan tata
cara pengamanan pantai melalui pendampingan masyarakat, serta menguraikan kegiatan yang dilakukan
dalam rangka pencegahan, pemulihan, dan pemeliharaan pantai.
308
309
310
311
312
pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota), maupun
kelompok masyarakat (Pokja) dan LSM di sekitar situ dalam menyusun rencana aksi (action plan) pengelolaan situ.
3. Melibatkan Pokja Pengelola Situ sebagai pelaku utama yang paham dan mengerti kondisi day-to-day situ di
wilayahnya. Dengan demikian, maka Pokja memiliki peran penting yang harus terus ditingkatkan kapasitasnya
oleh Dinas dan stakeholder lain.
Panduan Ini Efektif Digunakan Pada Tahapan Pengelolaan
Diharapkan dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan pada setiap tahap pengelolaan,
mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan, situ dapat dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Panduan Sebagai Acuan Pengelolaan Situ
Panduan ini hadir agar upaya pengelolaan situ yang dilakukan melalui koordinasi dengan berbagai pihak dapat berjalan
efektif. Karena dengan melibatkan peran berbagai pihak, selain akan memberikan pemahaman dan penyadaran
pentingnya aspek kebijakan, kelembagaan pengelola, serta instrumen pengelolan, juga akan memberdayakan
potensimasyarakat (Pokja) di tingkat lokal dalam mengawasi pemanfaatan dan pengelolaan situ di wilayahnya
313
315
Informasi
Usulan
Saran
Kritik
Dana
Pelaksanaan
Informasi
Usulan
Saran
Kritik
Dana
Pelaksanaan
Informasi
Usulan
Saran
Kritik
Laporan
Media
Tatap Muka,
Forum Dialog,
Konsultasi Publik
langsung di lokasi
melalui unit yang
melalui peran
masyarakat
Pedoman berguna bagi pemerintah baik pusat maupun daerah yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan jalan dan multi sektor (perhubungan dan kepolisian).
317
Kalkulator Penghitungan Kerugian Non Fisik berguna bagi perencana pembangunan jalan dalam
menghitung prakiraan anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan tanah komponen non fisik.
Hasil perhitungan pada kalkulator indemniti menunjukkan nilai ganti kerugian yang telah mengakomodir
kerugian non-fisik seperti Biaya Transaksi, Biaya Pindah, Biaya Persiapan, Kerugian dari Perubahan dan
Kerugian atas Perubahan Aset.
318
319
c. Bidang permukiman
Pedoman Penyiapan Pengelola dan Penghuni Rumah Susun Sewa
(Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum N0. 07/SE/M/2013)
Pentingnya Pedoman Penyiapan Pengelola Dan Penghuni Rusun
Pembangunan rumah susun sewa merupakan salah satu upaya untuk menjawab permasalahan kekumuhan
dan memenuhi kebutuhan perumahan di kawasan perkotaan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan
rendah. Kenyataannya persoalan kekumuhan tetap saja terjadi pada rumah susun sewa. Berdasarkan hasil
beberapa penelitian dan kajian menunjukkan bahwa hal ini terjadi karena adanya masalah kepenghunian
dan pengelolaan yang kurang baik. Penghuni rumah susun
sewa masih membawa kebiasaan seperti tinggal di rumah tidak
bersusun. Pengelola tidak cukup memiliki kemampuan dan
kepedulian dalam pengelolaan rumah susun.
320
321
322
Dengan cara tersebut, diharapkan infrastruktur yang dibangun dapat sesuai kebutuhan para calon
penggunanya (efektif ), dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya (efisien) bagi semua pihak yang
berkepentingan, serta terpelihara dan tidak merusak lingkungan dalam jangka panjang (berkelanjutan).
Empat Point Penting Dalam Pedoman Pemetaan
1. Langkah-langkah menemukenali kebutuhan infrastruktur dari sudut pandang pemanfaat dan
pemanfaatannya
2. Berbagai alternatif konsep, variabel, dan indikator yang dapat dipilih sesuai kebutuhan atau jenis
keputusan yang akan ditetapkan oleh para penyelenggara pembangunan infrastruktur
3. Contoh kuesioner yang dapat dipakai acuan oleh para penyelenggara pembangunan infrastruktur
beserta mitra konsultannya
4. Contoh kasus dan aplikasi pemetaan sosisal, ekonomi dan lingkungan (sosekling) pada contoh kasus
proyek yang telah berjalan
323
324
325
326
Instrumen GIA-PU
Pengukuran GIA-PU tidak hanya berhenti pada situasi eksisting.Hasil analisa GIA-PU menjamin infrastruktur
PU dan Pemukiman memberikan outcome bagi masyarakat yang lebih luas.
Hasil dari analisa GIA-PU adalah masukan berharga bagi kebijakan yang ada / yang akan diambil menuju
penyelenggaraan infrastruktur PU dan Permukiman lebih tepat sasaran dan tidak mendiskriminasi
kelompok masyarakat tertentu, mengingat infrastruktur adalah milik seluruh masyarakat Indonesia.
GIAPU dapat dilaksanakan baik saat formulasi kebijakan maupun saat review atas sebuah kebijakan.
327
328
329
Epilog
ementerian Pekerjaan Umum, adalah unit yang dibentuk untuk menyediakan infrastruktur
dan permukiman yang layak bagi rakyat. Menghasilkan karya untuk kepentingan bangsa.
Pembangunan diorientasikan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Inovasi teknologi sebagai
salah satu upaya membangun bangsa lebih efektif dan efisien. Teknologi ditujukan untuk pemenuhan
kebutuhan, keberlangsungan dan peningkatan mutu kehidupan manusia.Karya Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian PU ditujukan agar infrastruktur terwujud menjadi lebih andal.
Sejumlah karya teknologi berupa layanan uji laboratorium, produk dan sertifikasi (SNI) yang tersaji
dalam buku ini kiranya dapat menjadi salah satu solusi bagi para pelaku pembangunan dalam berkarya
lebih efektif. Produk Litbang juga mendorong terciptanya peluang investasi baru dengan memasalkan
produk yang sudah teruji ini agar dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. Sebuah tantangan bagi
para investor untuk dapat memanfaatkan produk karya anak bangsa dan membangkitkan rasa cinta
tanah air dengan menggunakan produk dalam negeri.
Tidak dipungkiri hasil karya Litbang yang dituangkan dalam buku ini masih terdapat kekurangan dan
memerlukan masukan dari para pengguna. Tiada gading yang tak retak. Inovasi teknologi menjadi
baik adanya dengan penyempurnaan yang terus menerus dilakukan sejalan dengan perkembangan
jaman. Peneliti akan terdorong untuk terus menghasilkan karya cipta, investor mengembangkan dan
memasarkannya. Karena produk IPTEK ini tiada arti tanpa termanfaatkan oleh publik. Penyempurnaan
menjadikan Inovasi semakin terjamin kualitasnya.
Ayo bersama membangun Bangsa!
330