Anda di halaman 1dari 6

Bandung Termasuk Kota Pendidikan, Sejauh Mana Sekarang ini

Perkembangan Dunia Pendidikan Di Bandung Masa Lalu, Mulai Dari


TK Sampai Perguruan Tinggi ?

Pendidikan Masa Lalu


Sejak pertengahan abad ke-19 silam, Kota Bandung terkenal sebagai Kota
Pendidikan. Orang Belanda menyebutkan sebagai kota pusat intelektual, khazanah
keilmuan yang konon sudah tumbuh pesat semenjak pemerintahan Hindia Belanda. Dari
sinilah tumbuh pesat tempat-tempat pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak
sampai Sekolah Tinggi. Pada tahun 1984 mulai didirkan sekolah untuk komunitas guruguru pada tahun 1879 didirikan sekolah sebagai upaya persiapan Pamong Praja yang
bahasa Belandanya disebut Opleiding School Indlansche Ambtenaren ( SIVIA ).
Kota Bandung senantiasa menjadi sentral system untuk menumbuhkan spirit
pendidikan baik di tingkatan SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi (sebut saja ; ITB,
UNPAD, UPI, UIN, UNINUS, STT TELKOM, dll). Tak kalah pentingnya pula pada
akhir abad ke-19 semakin banyak sekolah-sekolah yang didirikan untuk menampung dan
memberikan proses saranaprasarana antara lain Sekolah Belanda HIS, Sekolah Dasar
Eropa ELS, Sekolah Menengah Mulo, Sekolah Menengah Atas AMS, dan Sekolah
Lanjutan HBS, dan Sekolah Swasta lainnya. Puncak dari tumbuhnya sekolah-sekolah
tersebut adalah Sekolah Tinggi Technishe Hoogeschool yang jatuh pada tanggal 3 Juli
1920, yang kemudian sekolah ini lebih dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pendidikan Masa Sekarang


Tingkat Pelayanan dapat dilihat dari rasio siswa perkelas. Pada tingkat Taman
Kanak-Kanak, rasio siswa perkelas sebanyak 35 orang, SD sebanyak 40 orang, SMP
sebanyak 47 orang, dan SMA sebanyak 37 orang. Tingkat SMP jumlah ank yang
bersekolah relative banyak dibandingkan dengan daya tampung sehingga rasio perkelas
melebihi 40 siswa. Pada tingkat SMA, rasio semakin menrun karena banyak siswa yang
tidak melanjutkan studi. Dimasa yang akan datang, perlu diperhatikan mengenai sebaran
sarana pendidikan dan pendataan kawasan pendidikan. Pelibatan masyarakat menjadi
alternatif yang sangat penting dalam penyediaan dan pengembangan sarana pendidikan.

Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Kota Bandung tahun 2007


Tenaga
URAIAN
TK/RA
SD/MI
SMP/MTS
SMA/SMK/

Siswa
Pendidik/kependidikan
2.331
8.647
6.849
8.222

35.511
231.763
119.706
104.274

Rasio
Guru/sekolah
Murid/sekolah
3.9
8.7
27.4
33.6

35
40.4
47.3
37.2

MA
Jumlah
26.049
491.254
Sumber: LKPJ Walikota Tahun 2003-2008 (data diolah)

Selain itu, Kota Bandung memiliki cukup banyak Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah memiliki reputasi yang cukup baik pada
skala Internasional maupun regional. Jumlah Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 8 buah
yang terdiri dari : 2 Universitas, 1 Institut, 3 Sekolah Tinggi dan 2 Politeknik. Perguruan

Swasta sebanyak 122 buah yang terdiri dari 15 Universitas, 3 Institut, 64 Perguruan
Tinggi, 26 Akademik, 14 Politeknik. (Sumber Kopertis Wilayah IV Bandung Tahun
2004).

Pembangunan Pendidikan
Dalam logika

umum

yang

sederhana

sekolah adalah

tempat

dimana

dilangsungkannya kegiatan belajar dan mengajar siswa oleh para guru. Penelaahan yang
sedikit filosofis, sekolah merupakan wahana yang membentuk daya kreasi dan imajinasai
siswa sehingga mereka mampu menggali dan memunculkan potensinya untuk mengukir
prestasi yang lebih baik tidak hanya dalam konteks penalaran bahan ajar yang diberikan,
tetapi juga dalam bidang olahraga, seni, teknologi, dan yang lainnya. Sehingga sekolah
menjadi bagian pertama untuk meningkatkan dan mengembangkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas. Jadi, setiap insan manusia, warga Negara, warga Kota
hendaknya memiliki kesempatan luas untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Fenomena Drop out, tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau rawan putus
sekolah adalah bagian yang seyogyanya ditangani cepat terus menerus, sehingga tidak
ada kata lain untuk mengembangkan kualitas SDM selain dari harus SEKOLAH.

Gambaran perkembangan dan peningkatan terhadap pendidikan di Kota Bandung


menjadi barometer nyata yang positif dari tahun ke tahun, antara lain melalui pelayanan
dan fasilitas sekolah gratis dan bantuan beasiswa bagi siswa tidak mampu. Perkembangan
tersebut dibuktikan pada tahun anggaran 2009 adanya peningkatan untuk biaya sekolah

baik warga miskin dan terprogramnya sekolah gratis baik di sekolah SD/MI, SMP/MTS
serta bantuan guru yang melanjutkan pendidikan. Bantuan yang dimaksudkan :
1.

Bantuan bebas biaya pendidikan untuk 871 SD/MI dan 253 SMP/MTS meliputi
239.933 siswa SD/MI dan 117.880 siswa SMP/MTS.

2.

Bantuan bebas biaya pendidikan untuk 51 SMA/MA/SMK sekitar 6.029 siswa


SMA/MA/SMK.

3.

Bantuan biaya pendidikan siswa tidak mampu SMA/SMK meliputi 10.000 siswa
SMA dan 15.000 siswa SMK.

4.

Bantuan biaya pendidikan bagi guru yang melanjutkan kejenjang Setrata 1 (S1) dan
Setrata 2 (S2).

Dalam perkembangan per tahun anggaran, Pemerintah Kota Bandung baik Walikota
Bandung dan Legislative (DPRD) mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan
dan mengedepankan sector pendidikan, beberapa gambaran perhatian tersebut ditunjukan
dalam program/kegiatan yang strategis diantaranya adalah Infrastruktur/Rehabilitasi
ruang kelas tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK sebgai upaya pemenuhan
kebutuhan penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar dan rintisan wajib belajar
menengah.
Pendidikan di Kota Bandung, khususnya pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Sebagai program prioritas pembangunan Kota Bandung, maka telah diwujudkan
dengan dilaksanakannya beberapa program prioritas yang terkait juga dengan kebijakan
akses pendidikan secara Nasional, baik mencakup kebijakan akses pendidikan, kebijakan

mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, kebijakan tata kelola, akuntabilitas, dan citra
publik.
Melalui 8 program yang akan dilaksanakan yaitu, Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, Pendidikan Menengah, Pendidikan
Non Formal Informal (PNFI), Pengembangan tenaga pendidik/kependidikan, Manajemen
pelayanan pendidikan, kepemudaan dan olahraga, serta pelayanan kantor, didukung
dengan prioritas kegiatan seperti pekerjaan Infrastruktur/rehabilitasi ruang kelas (rusak
berat) ruang kelas TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK, rencana pembangunan 2
unit sekolah baru (SMAN 27 dan SMKN 16), pengembangan tenaga pendidik/guru dan
bantuan biaya pendidikan bagi guru yang melanjutkan ke jenjang Strata (S-1) dan Strata
(S-2), prioritas bantuan lainnya bantuan bebas biaya pendidikan untuk SD/MI,
SMP/MTS, bantuan bebas biaya pendidikan untuk SMA/MA/SMK, pengembangan
sebagai Kota Vokasi (pengembangan SMK) serta peningkatan Kualifikasi dan
Kesejahteraan Tenaga Pendidik/Kependidikan.
Dengan Program dan Kegiatan dimaksud maka diharapkan target pembangunan
pendidikan melalui rencana program kerja jangka menengah tahun 2009 sampai dengan
2013 terdapat menjadi 92,25 pada tahun 2013, Rls : 10,59 tahun pada tahun 2008 menjadi
menjadi 12 tahun pada tahun 2013, AMH : 100% pada tahun 2013. Sekurang-kurangnya
hal ini yang akan memberi gambaran meningkatnya penyelenggaran pendidikan di Kota
Bandung, dengan tetap mendorong adanya peningkatan dari sisi mutu dan prestasi
pendidikan.

Sasaran Agenda Prioritas Bandung Cerdas:

1.

Pembiayaan penyelenggaraan wajar Diknas 9 tahun (sekolah gratis)

2.

Revitalisasi sarana-sarana sekolah dan pensertifikatan asset sekolah;

3.

Bantuan beasiswa bagi siswa SMA/MA/SMK yang tidak mampu

4.

Peningkatan APK, APM, AMH, dan RLS dalam rangka peningkatan indeks
pendidikan;

5.

Fasilitasi sertifikasi guru;

6.

Pengembangan pendidikan non formal dan informal dan upt PK-PNFI;

7.

Pengembangan lembaga penyelenggara paud;

8.

Pengembangan kegiatan kepemudaan dan olahraga

9.

Bantuan siswa berprestasi

10.

Unit sekolah baru dan ruang kelas baru;

11.

Fasilitasi sekolah bertaraf Internasional dan Kota Vokasi

12.

Pembinaan implementasi kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan hidup


pada semua jenjang pendidikan (TK/RA, SD/MI/, SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK)

13.

Pembinaan dan pendampingan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan


(KTSP)

14.

Pelaksana merger/regrouping Sekolah Dasar (SD)

15.

Penghargaan bagi guru yang berprestasi dan bantuan bagi guru yang melanjutkan
pendidikan;

16.

Penilaian kinerja kepala sekolah (preiodasi) dan rekuitmen calon kepala sekolah;

17.

Jardiknas dan Rintisan e-Learning.

Anda mungkin juga menyukai