Laporan Praktikum Kimfis Modul 1
Laporan Praktikum Kimfis Modul 1
NAMA
NIM
: 12512013
KELOMPOK
:2
SHIFT
TGL. PRAKTIKUM
: 16 SEPTEMBER 2013
TGL. LAPORAN
: 23 SEPTEMBER 2013
ASISTEN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Menghitung temperatur kritis campuran fenol-air
2. Menggambarkan hubungan kelarutan timbal balik dengan suhu dalam suatu
diagram fasa
B. TEORI DASAR
Kelarutan timbal balik adalah kelartan dari suatu larutan yang bercampur sebagian
bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka
larutan tersebut dapat bercampur sempuran (homogen) dan jika temperaturnya telah
melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi
bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari kesetimbangan timbal balik adalah
kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada
bertambahnya persen fenol falam setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur
kritis. Jika temperatur dalam kelarutan fenol akuades dinaikkan di atas 50 oC maka
komposisi larutan dari sistem larutan akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk
lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8%) dan kandungan fenol dari lapisan bawah
akan berkurang (kurang dari 62,6%). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66oC maka
komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur
dengan sempurna.
C. DATA PENGAMATAN
T ruangan
= 25,2oC
W pikno kosong
W pikno + air
= 19,74 g
= 44,16 g
W pikno + NaCl
W pikno + CH3OH
= 44,32 g
= 44,11 g
Larutan
Air (mL)
Fenol (g)
4
4
4
5
4
6
4
8
5
10
6
6,5
7
8,5
8
10,5
Fenol + Metanol
Fenol + NaCl
T bening (oC)
T keruh (oC)
T rata (oC)
40
35,5
39
41
46
38
42
35
44
39
42
40
43
43
49
40
39
39,5
36
42
41
37,75
41
42
47,5
39
40,5
37,25
40
40,5
D. PENGOLAHAN DATA
1. Penentuan Volume Piknometer
Berdasarkan CRC, pada T ruangan = 25,2oC besar air = 0.997992 g/mL
Wpikno+ airWpikno
V pikno =
air
=
44,1619,74
0,997992
= 24,469 mL
CH3OH
44,1119,74
24,469
= 0,996 g/mL
NaCl
44,3219,74
24,469
= 1,005 g/mL
3. Penentuan T rata-rata
Tkeruh +Tbening
T rata
=
2
4. Penentuan Fraksi Mol dalam Sistem Fenol:Air
Mr fenol = 94
Mr air = 18
n fenol
Xfenol
= n fenol+ n air
Vair (mL)
W fenol
Mr fenol
W fenol air x V air
+
Mr fenol
Mr air
Wfenol (g)
nair (mol)
nfenol (mol)
Xfenol
4
4
4
4
5
6
7
8
4
5
6
8
10
6,5
8,5
10,5
0,221776
0,221776
0,221776
0,221776
0,277220
0,332664
0,388108
0,443552
0,04255
0,05319
0,06383
0,08511
0,10638
0,06915
0,09043
0,11170
0,161
0,193
0,223
0,277
0,277
0,172
0,189
0,201
Y-Values
41
39
37
35
0.15 0.17 0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29
Sistem
Fenol Air
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
1. Makin tinggi suhunya, makin cepat proses kelarutannya. Sementara semakin
rendah suhunya, proses semakin lambat.
2.
G. DAFTAR PUSTAKA
Atkins F.W. Kimia Fisika. 4th Ed. 210-211.Erlangga, Jakarta
J.M. Wilson et al. Experiments in Physical Chemistry, ed.2. Pergamon.1968, hal 47-48
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/faktor-faktoryangmempengaruhi-kelarutan/
H. LAMPIRAN