PERCOBAAN E-2
NIM : 12519024
2020
I. Tujuan
1. Menentukan suhu kritis
2. Menggambarkan hubungan kelarutan dengan suhu dalam suatu diagram
Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka ada
tiga kemungkinan yang dapat terjadi yaitu:
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur
Sebagian bila suhunya di bawah suhu kritis. Jika mencapai suhu kritis, maka
larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika suhunya telah
melewati suhu kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi
bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari kelarutan timbal balik adalah
kelrutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola berdasarkan pada
bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan suhu baik di bawah suhu kritis
(gambar 1)
L1 adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF masing-
masing adalah mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi
komponen pada suhu kritis (TC). Sistem ini mempunyai suhu kritis (TC) pada
tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat dua zat bercampur secara
homogen dengan komposisi CC. Pada suhu T1 dengan komposisi di antara A2
dan B2 , sistem berada pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva
(atau di atas suhu kritisnya, TC ), sistem berada pada satu fase (jernih). Suhu
kritis adalah kenaikan suhu tertentu dimana akan diperoleh komposisi larutan
yang berada dalam kesetimbangan.
V. Data Pengamatan
Massa pikno kosong = 18,22 g Massa pikno kosong = 18,22 g
Massa pikno + air = 44,37 g Massa pikno+metanol = 44,40 g
a. Komposisi air-fenol
Komposisi Tbening (°C) Tkerih (°C)
Fenol (gram) Air (mL)
4,03 4.00 62 59
4 5,00 66 63
4 6,00 65 63
4 8,00 67 64
5,00 10,00 66 64
6,00 6,50 63 62
7,00 8,50 64 63
8,00 10,50 64 63
b. Komposisi fenol-CH3OH
Massa fenol = 4 gram
Komposisi CH3OH= 6 mL
Tbening = 62 °C
Tkerih = 61 °C
= 0,9966
𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑚𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑜𝑙 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
𝜌 CH3OH =
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
44,40−18,22
=
26,24
= 0,9977
𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑁𝑎𝐶𝑙− 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
𝜌 NaCl =
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
48,32− 22,18
=
26,24
= 0,9962
4,03
=
94,112
= 0,042821
𝑚𝑎𝑖𝑟
Mol Air =
𝑀𝑟𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑉𝑎𝑖𝑟
=
𝑀𝑟𝑎𝑖𝑟
0,9966× 4
=
18
= 0, 221467
𝑚𝑜𝑙𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
Fraksi mol fenol =
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑖𝑟 +𝑚𝑜𝑙𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
0,042821
=
0,0428+0,221467
= 0,162025
Dengan menggunakan cara yang sama, didapatkan fraksi mol fenol
sebagai berikut pada masing-masing komposisinya.
Komposisi Mol Fenol Mol Air Fraksi Mol
Fenol Air Fenol
4,03 4.00 0,042821 0,221467 0,162025
b. Fenol-CH3OH
𝑚𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
Mol Fenol =
𝑀𝑟𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
4,00
=
94,112
= 0,0425 mol
𝜌𝐶𝐻3𝑂𝐻 × 𝑉(𝐶𝐻3𝑂𝐻+𝑎𝑖𝑟) × 1%
Mol CH3OH =
𝑀𝑟𝐶𝐻3𝑂𝐻
0,9977 ×6 × 1%
= 32
= 0,00187 mol
99%×𝑉(𝐶𝐻3𝑂𝐻+𝑎𝑖𝑟) ×𝜌𝑎𝑖𝑟
Mol air = 𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟
99% × 6 × 0,997
=
18
= 0,329 mol
𝑚𝑜𝑙𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
Fraksi mol fenol =
𝑚𝑜𝑙𝐶𝐻3𝑂𝐻 +𝑚𝑜𝑙𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 +𝑚𝑜𝑙𝑎𝑖𝑟
0,0425
=
0,00187+0,0425+0,329
= 0,1138 mol
c. Fenol-NaCl
𝑚𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
Mol Fenol =
𝑀𝑟𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
4,00
=
94,112
= 0,0425 mol
𝜌𝑁𝑎𝐶𝑙 × 𝑉(𝑁𝑎𝐶𝑙+𝑎𝑖𝑟) × 1%
Mol NaCl =
𝑀𝑟𝑁𝑎𝐶𝑙
0,9962 × 6 × 1%
=
58,5
= 0,00102 mol
99%×𝑉(𝐶𝐻3𝑂𝐻+𝑎𝑖𝑟) ×𝜌𝑎𝑖𝑟
Mol Air = 𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟
99% × 6 × 0,997
=
18
= 0,329 mol
𝑚𝑜𝑙𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
Fraksi mol fenol = 𝑚𝑜𝑙 +𝑚𝑜𝑙
𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 +𝑚𝑜𝑙𝑎𝑖𝑟
0,0425
=
0,00102+0,0425+0,329
= 0,114 mol
3. Menentukan Temperatur Rata-rata
a. Fenol dengan Air
Tbening + Tkeruh
Trata-rata =
2
62 + 59
=
2
= 60,5 °C
Dengan menggunakan cara yang sama, didapatkan hasil sebagai berikut
Komposisi
Tbening Tkerih T Rata-rata
Fenol Air (°C) (°C) (°C)
(gram) (mL)
4,03 4 62 59 60.5
4 5,00 66 63 64.5
4 6,00 65 63 64
4 8,00 67 64 65.5
5,00 10,00 66 64 65
6,00 6,50 63 62 62.5
7,00 8,50 64 63 63.5
8,00 10,50 64 63 63.5
b. Fenol-CH3OH
Tbening + Tkeruh
Trata-rata =
2
62 + 61
=
2
= 61,5 °C
c. Fenol-NaCl
Tbening + Tkeruh
Trata-rata =
2
73 + 74
=
2
=73,5 °C
Diagram Fasa
74
72
Fenol-Air
70 Fenol-CH3OH
Fenol-NaCl
Temperatur
68
Poly. (Fenol-Air)
66
64
62
y = -831,22x2 + 150,4x + 58,331
60
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18
Fraksi Mol Fenol
= -1662,44 x + 150,4
X = 0,09
y = -831,22x2 + 150,4x + 58,331
y(0,09) = -6,7329 + 13,536 + 58,331
= 65, 1341 °C
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
1. Suhu kritis yang didapat sebesar 65, 1341 °C
2. Diagram fasa yang diperoleh dari ketiga percobaan di atas adalah sebagai
berikut
Diagram Fasa
74
72 Fenol-Air
70 Fenol-CH3OH
Temperatur
68 Fenol-NaCl
66
64
62
y = -831,22x2 + 150,4x + 58,331
60
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18
Fraksi Mol Fenol
Escoda, A., Fievet, P., Lakard, S., Szymczyk, A., Deon, S. Influence of
salts on the rejection of polyethylenegycol by an BF organic membrane : Pore
Swelling and Salting-out effects. Journal of Membrane Science. 2010,347, 174-
182.
Gutkowski, K.I., Prini, R., Aramendia, P.F., Japas, M.L., Critical Effects
on Attractive Solutes in Binary Liquid Mixtures Close to Their Consulate Point
: A New Experimental Strategy. J. Phys. Chem. A. 2011, 115(51), 15303-15312.
Lampiran
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu konsolut atas atau suhu larutan
kritik? Berapa derajat kebebasan sistem pada T>T konsolut atas?
Suhu konsolut maksimum merupakan suhu dimana suatu larutan berubah
dari 1 fasa menjadi 2 fasa dan juga sebaliknya atau bisa dibilang suhu yang
menunjukkan komposisis sudah setimbang. Derajat kebebasan sistem pada
T>T konsolut atas yaitu dua.
2. Sebutkan sistem yang mempunyai titik konsolut bawah dan sistem
yang memiliki dua suhu konsolut (atas dan bawah)!
-Sistem yang memiliki dua suhu konsolut : Sistem air-CO2, sistem air-H2S