Modul Prakt Proses Manufaktur PDF
Modul Prakt Proses Manufaktur PDF
PROSES MANUFAKTUR
LABORATORIUM / BENGKEL
TEKNOLOGI MEKANIK
I.
PENDAHULUAN
Pembuatan bentuk pada benda kerja secara umum dapat dilakukan dengan cara :
a.
Proses deformasi plastik, dimana volume dan massa logam tetap dan logam bergerak
dari suatu bagian ke bagian lain.
b.
mesin dimana daya yang diberikan digunakan untuk mendeformasikan dan selanjutnya
memotong material ke bentuk dan ukuran produk yang diinginkan. Dalam proses
pemotongan ini mesin diberi alat bantu potong yang disebut pahat potong (cutting tool).
Pemotongan logam akan menimbulkan geram (chip) sebagai akibat gerak potong (cutting
movement) dan gerak makan (feed movement), yang masing-masing gerak dapat
dilakukan oleh benda kerja dan/atau perkakas potong serta kombinasinya. Diantara mesinmesin produksi, mesin perkakas potong adalah mesin yang mempunyai paling banyak
kemampuan dan hampir semua produk yang harus dibentuk dapat dilakukan dengan mesin
ini. Mesin perkakas potong karena kemampuannya merupakan induk dari mesin lainnya,
menjadikan industri mesin perkakas potong induk dari segala industri.
Klasifikasi mesin perkakas potong berdasarkan prinsip kerja terdiri atas tiga jenis :
1.
sementara itu permukaan benda kerja secara bertahap akan terbentuk menjadi komponen
yang dikehendaki. Pahat tersebut dipasangkan pada suatu jenis mesin perkakas dan dapat
merupakan salah satu dari berbagai jenis pahat/perkakas potong disesuaikan dengan cara
pemotongan dan bentuk akhir dari produk. Dikatakan mesin perkakas konvensional karena
sebagian besar penanganan pemesinan kecuali saat proses pemesinan berjalan di lakukan
oleh operator. Pembagian mesin mesin perkakas konvensional meliputi ;
2
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
pahat seperti pada mesin perkakas konvensional. Cara pemesinannya memanfaatkan arus
litrik baik untuk pengikisan benda kerja maupun sebagai media penghasil reaksi kimia.
Jenis mesin perkakas konvensional diantaranya :
a. ECM (Electro Chemical Machining)
b. EDM (Electro Discharge Machining) dan Wire Cut
c. CHM (Chemical Milling)
d. Laser Beam
e. dll
3.
komputer sebagai pengontrol proses pemesinan. Mesin perkakas potong yang umumnya
dikembangkan menjadi mesin perkakas CNC adalah mesin bubut, mesin freis dan mesin
gerinda otomatis.
Klasifikasi proses pemesinan menurut jenis gerakan relatif pahat/perkakas potong terhadap
benda kerja ditunjukkan tabel dibawah ini.
b.
c.
Mesin perkakas potong yang digunakan untuk membuat benda kerja yang
diinginkan.
d.
e.
f.
Memahami kelebihan dan kekurangan dari pembuatan benda kerja dengan mesin
perkakas potong.
sebelum
praktikum
ditentukan
secara
lisan
atau
tertulis
oleh
Catatan :
Laporan setelah praktikum menggunakan ukuran kertas HVS A4 dengan cover
depan dan isi laporan seperti terlampir.
PRAKTIKUM 1
PROSES BUBUT
1.
Teori Dasar
Proses bubut (turning) merupakan suatu proses pembentukan benda kerja yang cara
pemotongannya dilakukan dengan memutar benda kerja dan pahat yang menyentuh benda
kerja yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja dan
membentuk kontur tertentu (berbentuk silindris atau konis). Gerakan memutar dari benda
kerja disebut gerak potong (cutting) dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
pemakanan (feeding).
Mesin bubut terdiri atas kepala tetap dan meja yang berupa rel (guide ways). Di
dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar
poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja yang dicekam oleh
pencekam/ragum. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil bergerak arah
memanjang (eretan melintang/longitudinal) dan arah transvers (eretan kedepan/belakang)
yang membawa dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari
motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
Berikut bentuk mesin bubut dan nama komponen-komponen utamanya.
2.
Tujuan Praktikum
Peserta praktikum diharapkan dapat :
a. Mengetahui konstruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja
menggunakan mesin bubut.
b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan menggunakan mesin bubut.
c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan
proses tertentu.
d. Mengetahui parameter proses pada proses bubut dan cara menentukan parameter
tersebut pada mesin bubut.
e. Memahami gerak relative antara pahat dengan benda kerja dan terbentuknya geram.
3.
Peralatan
a. Bahan
Benda kerja yang digunakan dari jenis material poros aluminium dan baja lunak
serta cairan pendingin (coolant).
8
b. Peralatan
- Jangka sorong
- Kunci pahat
- Pahat
- Kunci chuck
- Pahat alur
- Kuas
Pelaksanaan
A. Persiapan proses bubut
a. Pastikan dan tanyakan kepada Asisten/Instruktur mesin bubut yang akan
digunakan untuk praktikum.
b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang akan digunakan kepada petugas dan
periksa bahwa peralatan yang akan dipinjam benar-benar dalam keadaan baik.
Kartu peminjaman harus ditanda tangani oleh petugas dan praktikan.
B. Persiapan mesin
Persiapan mesin untuk siap digunakan
melaksanakan kegiatan berikut (beri tanda pada kotak untuk instruksi yang telah
dipahami) :
a. Pengecekan kondisi mesin, setiap akan bekerja pada mesin dianjurkan untuk
tidak mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.
b. Pemasangan benda kerja pada chuck dan mengencangkan kembali menggunakan
kunci chuck dengan posisi self-centering.
c. Menggunakan kunci pahat untuk melonggarkan baut pada tool post. Pemasangan
pahat pada posisi lazim, mengencangkan baut pada kondisi aman.
d. Pemilihan putaran spindel mesin bubut yang akan digunakan.
C. Proses meratakan permukaan (facing)
Peserta praktikum mengetahui cara penentuan parameter proses dan proses proses
pembubutan facing yang benar.
a. Pemosisian pahat diatur setinggi sumbu benda kerja dan posisi ujung pahat
hampir menyentuh ujung benda kerja.
b. Pemilihan kedalaman potong dapat diatur pada skala yang terdapat pada tuas A
dan gerak makan diatur pada skala yang terdapat pada tuas B.
c. Pelaksanaan proses pembubutan dengan memajukan pahat arah X untuk feeding.
Gambar 4. posisi pahat dan arah gerak makan proses bubut silindris
10
b.
Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang
digunakan untuk praktikum :
Merek mesin bubut
Buatan (Negara)
Daya motor (W)
Putaran spindel yang ada, dan sebutkan
putaran yang digunakan (rpm)
Gerak makan yang ada, dan sebutkan
gerak makan yang digunakan (mm/put.)
11
:
:
:
:
:
:
:
c.
Sebutkan proses apa saja yang dapat dikerjakan dengan mesin bubut !
d.
Gambarkan dan jelaskan gerak relatif (gerak potong dan gerak makan) antara
pahat dan benda kerja !
e.
f.
Tuliskan nama dan fungsi dari komponen mesin bubut yang digunakan pada
praktikum dengan lengkap !
g.
Jelaskan mengenai jenis proses bubut yang telah dilakukan dan kegunaannya !
h.
i.
12
LEMBAR KERJA
NIM / Kelompok
Hari / Praktikum
Jam Praktikum
Jurusan/Universitas
Nama Alat
Jumlah
Peminjaman Peralatan :
Kondisi Alat dalam
Keadaan Baik ()
Pinjam 1
Kembali 2
Tanda Tangan
Pinjam
Kembali
Praktikan :
Praktikan :
... ...
Petugas :
Petugas :
... ...
Catatan Asisten/Instruktur:
1)
2)
13
PRAKTIKUM 2
PROSES FREIS
1.
Teori Dasar
Proses freis (milling) adalah proses pembuatan benda kerja menggunakan alat
potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses pemakanan (feeding) dengan
mata potong yang banyak proses pemesinan lebih cepat dan permukaan yang lebih halus
dari proses bubut.
melengkung.
Dua jenis utama pahat freis, yaitu pahat freis selubung (slab milling cutter) dan
pahat freis muka (face milling cutter). Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan dikenal
dua macam cara proses freis yaitu mengefreis datar (slab milling) dengan sumbu putaran
pahat freis selubung sejajar permukaan benda kerja. Kedua mengefreis tegak (face milling)
dengan sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus permukaan benda kerja.
Baik pada proses freis selubung (slab milling) maupun freis muka (face milling)
cara mengefreis ada dua macam yaitu mengefreis naik (up milling/conventional milling)
dan mengefreis turun (down milling). Berikut gambar jenis mesin freis, jenis proses yang
dilakukannya dan pahat yang biasa digunakan.
Alur kantong
Perataan
Pembuatan alur-T
Tujuan Praktikum
Peserta praktikum diharapkan dapat :
a. Mengetahui kontruksi, cara kerja dan pengoperasian mesin freis serta aspek
keselamatan kerja
b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan pada mesin freis.
c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan
proses tertentu.
d. Mengetahui parameter proses pada proses freis dan cara menetukan parameter
tersebut pada mesin freis.
3.
Peralatan
a. Benda Kerja
Benda kerja dapat diambil dari jenis aluminium maupun baja lunak (tergantung dari
material yang tersedia).
b. Peralatan
-
4.
Jangka sorong.
Pahat freis ujung (end mill).
Pahat freis selubung (slab mill).
Kuas
Ragum
Mistar baja
Kunci pahat
Kunci pahat
Pelaksanaan
Persiapan Proses Freis
a. Pastikan dan tanyakan kepada asisten mesin freis mana yang akan digunakan.
16
b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada petugas
dan periksa dengan teliti bahwa peralatan dalam keadaan baik.
c. Minta benda kerja yang akan dipakai untuk pratikum kepada petugas.
Persiapan mesin, pemasangan pahat dan benda kerja
Peserta praktikum mengetahui komponen-komponen mesin freis berserta fungsinya
dan mengetahui bagaimana menyiapkan mesin, pemasangan pahat freis yang benar
pada mesin freis.
h. Lakukan proses freis turun, dimana arah kecepatan potong searah dengan arah
gerakan benda kerja (gambar 12).
18
5.
a.
Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang
digunakan untuk praktikum :
Merek mesin bubut
Buatan (Negara)
Daya motor (W)
Putaran spindel yang ada, dan sebutkan
putaran yang digunakan (rpm)
Gerak makan yang ada, dan sebutkan
gerak makan yang digunakan (mm/put.)
Material benda kerja
Material pahat
:
:
:
:
:
:
:
b. Sebutkan pembagian dan jenis mesin freis, lengkapi dengan gambar (foto) !
c.
Jelaskan mengenai proses freis naik dan freis turun ! Apa kelebihan dan
kekurangan pada setiap proses tersebut?
d.
e.
Jelaskan cara pemasangan ragum dan benda kerja pada mesin freis !
f.
Apa bedanya geram yang terbentuk dari proses freis dengan proses bubut ?
g.
Kontur benda kerja yang bagaimana saja yang biasa dibuat menggunakan mesin
freis ?
h.
19
LEMBAR KERJA
NIM / Kelompok
Hari / Praktikum
Jam Praktikum
Jurusan/Universitas
Nama Alat
Jumlah
Peminjaman Peralatan :
Kondisi Alat dalam
Keadaan Baik ()
Pinjam 1
Kembali 2
Tanda Tangan
Pinjam
Kembali
Praktikan :
Praktikan :
... ...
Petugas :
Petugas :
... ...
Catatan Asisten/Instruktur:
1)
2)
20
PRAKTIKUM 3
PROSES GURDI
1.
Teori
Proses gurdi (drilling) adalah proses pembuatan lubang dengan menggunakan pahat
yang disebut twist drill. Proses ini diasa dikenal dengan istilah proses bor. Proses bor
(boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang
batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi, tetapi bisa dengan
mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Kalau pada proses gurdi jumlah mata potong
adalah 2 buah. Sementara itu pada proses bor jumlah mata potongnya satu atau
menyesuaikan pahat pada mesin yang digunakan.Proses bor tidak bias terlaksana kalau
tidak dilakukan proses gurdi dahulu.
Pada proses gurdi geram harus keluar melalui alur helix pahat gurdi ke luar lubang.
Ujung pahat menempel pada benda kerja yang terpotong, sehingga proses pendinginan
menjadi relatif sulit. Proses pendinginan biasanya dilakukan dengan menyiram benda kerja
yang dilubangi dengan cairan pendingin, disemprot dengan cairan pendingin, atau cairan
pendingin dimasukkan melalui lubang di tengah mata pahat.
2.
Tujuan Praktikum
Peserta praktikum dapat :
a. Mengetahui kontruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja
mesin dari proses gurdi.
b. Mengetahui parameter proses dan cara menentukan parameter tersebut pada mesin
gurdi.
c. Memahami gerak relatif antara pahat dengan benda kerja dan terbentuknya geram.
d. Mengetahui alat bantu yang diperlukan.
3.
a. Bahan
Material benda kerja untuk praktikum adalah balok baja atau aluminium.
b. Peralatan
4.
Jangka sorong
Pahat Centering
Pahat Reaming
Pahat Counterboring
Pelat parallel
Kaca mata pengaman
- Pencekam
- Pahat Drilling
- Pahat Tapping + Pemegang pahat
- Pahat Countersinking
- Kuas
- Penggaris besi & penggores
Pelaksanaan
A. Persiapan Proses Gurdi
a. Pastikan dan tanyakan kapada asisten mesin gurdi mana yang akan digunakan.
b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada petugas
dan periksa dengan teliti bahwa peralatan yang dipinjamkan benar-benar dalam
keadaan baik.
c. Kartu peminjaman harus ditandatangani oleh petugas.
22
b. Pengecekan kondisi mesin, setiap akan bekerja pada mesin dianjurkan untuk tidak
mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.
c. Melonggarkan chuck dengan menggunakan kunci chuck. Pasang jenis pahat yang
sudah ditentukan dan mengencangkan kembali menggunakan kunci chuck dengan
posisi self-centering.
e. Meneruskan pengurdian hingga setengah bagian konus center drill masuk kedalam
benda kerja.
f. Mengulangi proses diatas untuk setiap akan membuat lubang.
5.
Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang
digunakan untuk praktikum :
Merek mesin gurdi
:
25
Buatan (Negara)
Daya motor (W)
Putaran spindel yang ada, dan sebutkan
putaran yang digunakan (rpm)
Material benda kerja
Material pahat
:
:
:
:
:
b.
c.
d.
Selain dimensi gurdi sendiri, apakah proses gurdi dapat dilakukan dimesin
perkakas lainnya? Bila dapat dilakukan maka sebutkan mesin perkakas apa saja
yang dapat melakukannya !
e.
Mengapa pahat tab biasanya terdiri atas 3 jenis pahat dalam 1 set proses tapping ?
f.
Jika ingin membuat suatu produk yang menandai dasarnya terbentuknya balok
dengan proses gurdi untuk membuat lubang dan proses freis untuk meratakan
keenam sisinya, maka pilih urutan proses yang benar! Jelaskan!
g.
26
LEMBAR KERJA
NIM / Kelompok
Hari / Praktikum
Jam Praktikum
Jurusan/Universitas
Nama Alat
Jumlah
Peminjaman Peralatan :
Kondisi Alat dalam
Keadaan Baik ()
Pinjam 1
Kembali 2
Tanda Tangan
Pinjam
Kembali
Praktikan :
Praktikan :
... ...
Petugas :
Petugas :
... ...
Catatan Asisten/Instruktur:
1)
2)
27
PRAKTIKUM 4
PROSES SEKRAP
1.
Teori Dasar
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau mesin serut adalah
suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak balik secara vertikal maupun
horizontal. Gerak bolak-balik berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja
sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan
bidang bidang yang rata, cembung, cekung, beralur (alur pasak, alur-V, alur ekor burung),
dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring.
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana, biasanya digunakan dalam ruang
alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah untuk
prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap
tidak terlalu memerlukan perhatian atau konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan
penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain
itu ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting (slotter). Proses
sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap datar/horisontal (shaper) dilakukan untuk benda
kerja yang relatif kecil dan plannerr untuk benda kerja yang besar.
28
2.
Tujuan Praktikum
a. Mengetahui kontruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja
mesin dari proses sekrap.
b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan pada mesin sekrap.
c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan
proses tertentu.
d. Mengetahui parameter proses dan cara menentukan parameter tersebut pada mesin
sekrap.
e. Memahami gerak relatif antara pahat degan benda kerja dan terbentuknya geram.
f. Mengetahui alat bantu yang diperlukan.
3.
4.
- Jangka sorong
- Penggores
- Palu plastik
- Kuas
- Pahat
- Penyiku
Pelaksanaan
A. Persiapan Proses Sekrap
a. Pastikan dan tanyakan kepada asisten mesin yang akan digunakan.
b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada
petugas dan periksa dengan teliti bahwa peralatan yang dipinjamkan benar
benar dalam keadaan baik.
c. Kartu peminjam harus di tandatanggani oleh petugas dan praktikan.
30
Pengecekan kondisi mesin, setiap akan berkerja pada mesin dianjurkan untuk
tidak mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.
b.
c.
Mengukur dimensi benda kerja sebelum diproses dan memasangnya pada ragum
(pencekam), pada bagian salah satu sisi sampingnya diberikan alas batang
silinder.
d.
b.
Menghidupkan motor penggerak dengan menekan tombol start yang ada pada
panel mesin.
31
c.
d.
Memilih besarnya tingkatan langkah per menit sesuai dengan jenis pahat dan
benda kerja.
e.
Memasukkan pena rachet dalam gigi rachet maka meja akan bergeser ke arah kiri,
perhatikan langkah ram terhadap pergeseran meja. Meja harus bergeser sewaktu
ram meluncur ke belakang. Meja berhenti bergerak bila pena rachet dilepas.
f.
g. Pasang kembali benda kerja pada ragum dengan posisi diputar 90o dari posisi awal.
Bagian bawah benda kerja tetap ditumpu dengan parallel pad dan sisi sampingnya
ditumpu dengan batang silinder.
h. Mengulangi lagi proses sekrap permukaan di atas sampai seluruh permukaan rata
benda kerja menjadi balok benar-benar siku.
b.
c.
d.
e.
f.
Menyentuhkan pahat pada permukaan benda kerja dan menyetel skala eretan pada
posisi nol.
g.
Melakukan proses sekrap alur dimana gerak makan menurun tidak boleh
kesamping.
h.
Mengeser benda kerja ke samping kanan bila lebar pahat lebih kecil dari pada lebar
alur yang dibuat dan melakukan pemotongan menurun.
i.
Selanjutnya mengeser benda kerja ke samping kiri hingga posisi lebar alur sesuai
dengan posisi pahat danmelakukan pemotongan hingga selesai.
j.
33
Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang
digunakan untuk praktikum :
Merek mesin gurdi
Buatan (Negara)
Daya motor (W)
Putaran spindel yang ada, dan sebutkan
putaran yang digunakan (rpm)
Material benda kerja
Material pahat
b.
:
:
:
:
:
:
c.
Apa perbedaan mesin sekrap (shaping) dengan mesin sekrap meja (planning) ?
d.
Sebutkan kontur yang bagaimana yang biasa dibuat menggunakan mesin sekrap ?
e.
Mengapa pada langkah maju lebih lambat dari pada langkah mundur?
f.
g.
34
LEMBAR KERJA
NIM / Kelompok
Hari / Praktikum
Jam Praktikum
Jurusan/Universitas
Nama Alat
Jumlah
Peminjaman Peralatan :
Kondisi Alat dalam
Keadaan Baik ()
Pinjam 1
Kembali 2
Tanda Tangan
Pinjam
Kembali
Praktikan :
Praktikan :
... ...
Petugas :
Petugas :
... ...
Catatan Asisten/Instruktur:
1)
2)
35
PRAKTIKUM 5
1.
Teori Dasar
36
Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian
benda logam :
a. Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan disambung
diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua ujungnya.
b. Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.
c. Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung saling
menumpang (overlapping) satu sama lainnya.
d. Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain
dan membentuk huruf T yang terbalik.
e. Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang
akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan
yang sejajar tersebut.
Gambar 2. Lima jenis sambungan yang biasa digunakan dalam proses pengelasan
37
1.
Tujuan Praktikum
a. Peserta mengetahui jenis-jenis peralatan kerja bangku.
b. Peserta dapat menggunakan peralatan kerja bangku.
c. Peserta mampu memilih alat kerja bangku yang dipakai dalam proses kerja bangku.
d. Melakukan penyambungan logam dengan cara pengelasan kemudian
benda kerja.
2.
- Peralatan Las
- Gergaji tangan
- Gerinda tangan
- Kikir
- Penggores
- Sikat kuningan
- Palu plastik
- Kacamata pengaman
3.
Pelaksanaan
Persiapan latihan
a. Persiapan peralatan kerja bangku yang diperlukan kepada petugas.
b. Minta benda kerja kepada petugas.
A. Latihan menggergaji dengan tangan :
a. Mampu mengeset tinggi relatif ragum, terhadap tinggi tubuh.
b. Mampu memilih daun gergaji secara benar.
c. Mampu menyetel ketegangan setelan daun gergaji tangan.
d. Mampu mengatur posisi tubuh, kaki dan tangan dengan melakukan proses gergaji
tangan dengan benar.
38
Prosedur Latihan :
a. Perkiraan tinggi ragum apakah sudah sesuai dengan tinggi badan anda.
b. Tentukan posisi yang akan dipotong pada benda kerja dengan mengukurnya
menggunakan mistar baja sesuai panjang yang diinstruksikan oleh asisten.
c. Beri tanda posisi berupa goresan dengan penggores pada garis yang akan
dipotong.
d. Cekam benda kerja pada ragum, usahakan bagian yang bebas sependek mungkin
dan posisi garis gores cukup dekat dengan sisi ragum.
e. Sebelum menggergaji, daun gergaji harus ditegangkan terlebih dahulu dengan
mengencangkan mur kupu-kupu diujung daun gergaji.
f. Atur posisi telapak kaki kiri dan kanan dengan benar.
g. Pegang gergaji dengan tangan kiri dan kanan dengan benar
h. Sebelum memulai pemotongan, buatlah alur disisi ujung benda kerja.
i. Letakkan gergaji pada alur tersebut dan miringkan kedepan sekitar 30o.
j. Usahakan paling sedikit ada dua atau tiga mata potong.
k. Atur posisi tubuh dengan benar.
l. Gerakkan gergaji dengan lurus dan kuat, naikkan sedikit gergaji pada waktu
bergerak kebelakang.
m. Lakukan proses penggergajian dengan irama yang benar.
n. Setelah selesai, kendorkan daun gergaji dengan mengendorkan mur kupu-kupu.
39
Prosedur Latihan :
a.
b.
c.
d.
C. Latihan Mengkikir :
Sasaran :
a.
b.
c.
Prosedur Latihan
a.
b.
c.
d.
e.
D. Latihan Mengelas
Tanyakan kepada asisten bentuk yang akan dilas. Satu contoh yang
dapat dilakukan adalah penyambungan untuk berbagai kampuh yang
ada :
a. Potong benda kerja sesuai dengan kebutuhan.
b. Buat kampuh pada benda yang akan dilas.
c. Bersihkan permukaan yang akan dilas dengan sikat kawat.
d. Atur tegangan mesin las sesuai dengan jenis elektroda dan tebal
pelat yang akan dilas dan lakukan pengelasan.
e. Lakukan penggerindaan untuk menghaluskan permukaan hasil las.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
41
LEMBAR KERJA
NIM / Kelompok
Hari / Praktikum
Jam Praktikum
Jurusan/Universitas
Nama Alat
Jumlah
Peminjaman Peralatan :
Kondisi Alat dalam
Keadaan Baik ()
Pinjam 1
Kembali 2
Tanda Tangan
Pinjam
Kembali
Praktikan :
Praktikan :
... ...
Petugas :
Petugas :
... ...
Catatan Asisten/Instruktur:
1)
2)
42