Apa itu annotation? Annotation merupakan objek pada drawing selain bentuk geometri dari
drawing itu sendiri. Yaitu teks, dimension, hatch, dan block. Menetapkan ukuran anotasi
seringkali merupakan tantangan sendiri.Berapakah tinggi teks harus saya defenisikan
kalau saya ingin teks saya dicetak dengan tinggi 3 mm? Dengan asumsi saya
menggambar dalam mm, hal ini tentu harus dikaitkan dengan skala. Dengan skala 1:100,
maka saya harus mendefenisikan tinggi teks 300 unit. Dengan skala 1:50, teks saya
tingginya jadi 150 unit.
Sampai disini, masih cukup mudah. Tantangan selanjutnya adalah, bagaimana kalau saya
harus mencetak dengan skala yang berbeda. Ada beberapa alasan kenapa saya ingin
melakukan ini. Bisa saja karena tiba-tiba ada rekan yang minta gambar saya dicetak di
kertas A3, padahal saya sudah set di kertas A1. Atau saya ingin menampilkan gambar
detail dari desain saya dengan skala yang berbeda.
Ada beberapa cara yang dilakukan selama ini untuk mengakali tantangan ini. Ada yang
memberikan anotasi seluruhnya di layout, ada yang menampilkannya dalam layer yang
berbeda, bahkan ada yang mengkopi bagian yang ingin didetailkan, menskalanya
beberapa kali lebih besar. Yang terakhir terutama untuk mengakali hatch yang sering
membuat gambar jadi tidak jelas karena hatch terlalu rapat saat skala besar, tapi pada
gambar detail hatchnya terlalu jauh jaraknya.
Kesulitan-kesulitan inilah yang membuat annotation scaling sangat membantu. meski anda
dapat mengakalinya dengan cara-cara di atas, tapi meletakkannya pada beberapa layer
berarti anda harus mengubah setiap teks pada layer kalau ada perubahan. Atau kalau
pada layout, perubahan desain sering berarti anda harus menata ulang anotasi pada
layout. Dengan anotation scaling, kita cukup melakukan setting skala satu kali saja. Satu
perubahan akan mengubah anotasi pada skala lainnya.
Annotation scaling diatur pada style, entah text style, dimension style, atau multileader
style. Khusus untuk block dan hatch, hal ini didefenisikan pada saat membuat anotasi ini.
Aktifkan pilihan anotative untuk membuat anotasi itu objek annotation scale. Sementara
untuk mengubah skala yang aktif, pada status bar anda akan melihat tombol annotation
scale.
Bagaimana mendefenisikan tinggi teks tercetak? Kalau kita menggunakan style yang
annotative, saat mengetik teks, kita tidak lagi diminta text height, tapi paper height. Artinya
AutoCAD meminta kita mendefenisikan tinggi teks tercetak. Bukan lagi dalam unit drawing.
Perhatikan bahwa saya membuat dua set rectangle dan teks. Satu menggunakan
annotation scaling, dan satunya tanpa annotation scaling. Keduanya saya buat dengan
skala yang sama, 1:100. Lalu saya menambahkan satu viewport di sebelahnya dengan
skala 1:50.
Yang terjadi kemudian adalah, tanpa annotation scaling, teks akan ditampilkan 2x lebih
besar bersama-sama geometrinya. Sementara dengan annotation scaling, meskipun
geometri ditampilkan 2x lebih besar, teks akan mempertahankan ukuran cetaknya.
Sehingga kita lihat teks lebih kecil dari sebelumnya (klik image untuk memperbesar).
Anda akan melihat daftar skala yang disupport oleh anotasi tersebut. Pada contoh ini,
anotasi ini ditampilkan pada dua skala, yaitu 1:5 dan 1:50. Kalau anda menampilkan
gambar dalam skala 1:10, anotasi ini tidak akan tampak di gambar! very cool isnt it?
Buat yang ingin mencoba perilaku annotation scale ini, bisa coba langkah-langkah berikut:
1.
Buatlah style yang memiliki perilaku annotation scale. Boleh style text, dimension,
atau multileader. Untuk contoh sederhana, kita coba text style terlebih dahulu.
Aktifkan style tersebut.
2.
Pada annotation scale di toolbar, gantilah menjadi skala yang diiinginkan. Misalnya
1:100.
3.
Aktifkan single line text dengan mengetikkan DT lalu [ENTER]. Perhatikan kalau
AutoCAD akan menanyakan paper height bukan lagi text height. Isikan tinggi cetak
yang diinginkan. Berikan nilai 3, dengan asumsi bekerja dalam satuan mm.
4.
2.
Bandingkanlah besarnya dengan teks yang pertama dibuatKali ini kita akan
menambahkan skala teks pertama, sehingga mensupport skala untuk 1:50, dan 1:100.
1.
Pilihlah teks pertama. Pada properties, klik di sebelah annotative scale. Sebuah
kotak dialog akan terbuka.
2.
3.
Cobalah mengetes annotative scale dengan mengubah-ubah skala pada status bar.
Coba juga membuat objek lain seperti dimension, multileader, atau hatch dan block :)Satu
masalah
Anotasi
lagi
saya
sudah
saya
susun
rapi
untuk
gambar
dengan
skala
1:50.
Tapi waktu di skala 1:5 Anotasi saya tampak terlalu jauh atau terlalu rapat. Apa bisa
anotasi ini ditampilkan dalam posisi yang berbeda pada skala yang berbeda? Sekali lagi,
bisa Cobalah aktifkan skala yang ingin anda ubah posisinya. Klik anotasi yang ingin
anda geser. Perhatikan bahwa anda dapat melihat beberapa posisi anotasi. Pada contoh
ini, hanya 2 skala yang didukung. Jadi hanya dua posisi anotasi.
Annotation scaling akan menjamin setiap anotasi anda dicetak dalam ukuran yang sama.
Tidak peduli anda menggunakan skala berapapun.
Selama
AutoCAD
belum
pernah
di setting,
berarti
Anda
beroperasi
Setting Units
Pada pengaturan ini digunakan untuk menentukan unit satuan ukuran pada saat
menggambar. Terdapat 2 pilihan langkah, yaitu:
Langkah pertama dengan Menubar: Pada Menubar pilih Format Units, maka akan
muncul kotak dialogDrawing Unit seperti dibawah ini:
Pada kotak Drawing Unit, Length untuk mengatur ukuran dan kepresisian yang
akan dibuat dengan memilih pada Type dan Precision, begitu juga pada Angle. Pada
tabel diatas Type Length saya pilih Decimaldengan kepresisian 4 digit dibelakanug
koma, untuk Type Angle saya pilih Decimal Degrees dengan kepresisian 2 dibelakang
koma. Apabila kita menginginkan putaran sudut searah dengan putaran jarum jam,
maka pada pilihan Clockwise dicentang. Pada Insertion Scale digunakan untuk
mengatur 1 unit pada AutoCAD berbanding dengan 1 milimeter pada aktualnya apabila
kita memilih satuan milimeter. Pilihan padaDirection digunakan untuk memilih
permulaan sudut yang kita buat, sebaiknya kita pilih East, karena posisiEast sejajar
dengan garis horisontal. Gambarnya seperti dibawah ini:
Gambar.25 Options
Dari gambar diatas tidak perlu saya jelaskan satu persatu, karena akan menyita
waktu dan pada pilihan di gambar tersebut sudah standar dari AutoCAD. Setelah
muncul gambar seperti diatas, kemudian kita pilihDisplay Colors, pada Color pilih
warna sesuai yang diinginkan, kemudian pilih Apply & Close. Tabelnya seperti dibawah
ini:
Setelah itu pilih OK, maka display/area gambar pada AutoCAD akan berubah warna
sesuai yang kita inginkan.
Langkah kedua dengan perintah Command:
Command: Preferences (Enter)
Maka akan muncul kotak Drawing Units seperti pada gambar.25
Pada
gambar.28
menunjukkan
titik-titik Grid,
untuk
memunculkan
titik-
titik Grid maka pada Grid Behavior posisi Display grid beyond Limits dicentang. Untuk
membuat gambar Isometrik pada layar 2D, maka pada Text Snap Type pilih Isometric
Snap, maka kursor akan berubah bentuk menjadi posisiIsometric. Gambarnya seperti
dibawah ini:
Setting ORTHO
ORTHO digunakan
untuk
mengatur
garis
yang
akan
kita
buat.
Misalnya
apabila Ortho dalam keadaan ONmaka, garis yang dibuat akan lurus secara horisontal
dan vertikal dan tidak bisa membuat garis sudut/miring. Untuk membuat garis
sudut/miring maka posisi Ortho harus posisi OFF. Lihat gambar dibawah ini:
Setting OSNAP
OSNAP digunakan untuk menempatkan suatu object/garis ketempat object yang
lain (garis yang satu dengan yang lainnya saling bersinggungan/berpotongan) baik itu
garis lurus, lingkaran, garis lengkung dan lain-lain. Untuk ,mengaktifkan Osnap yaitu
pilih Tools Drafting Setting Object Snap, maka akan muncul table seperti dibawah
ini:
Untuk mengaktifkan Object Snap, maka pada posisi Object Snap On dicentang dan
pada Object Snap Modes juga dicentang sesuai dengan yang kita inginkan.
Setting Layer
Layer digunakan untuk mengelompokkan obyek-obyek tertentu, dengan maksud
untuk membeda-bedakan obyek yang satu dengan yang lainnya. Disamping
itu Layer dapat digunakan untuk mengunci, menghilangkan obyek, mengganti warna,
mengganti type garis, menebalkan garis memberi nama layer dan lain-lain. Langkah
pertama pilih Layer Properties Manager seperti gambar dibawah ini:
Gambar.33 Layers
Maka akan muncul kotak Layer Properties Manager seperti gambar dibawah ini:
Dari
gambar
diatas,
arahkan
mouse
pada
angka
0 Enter,
maka
akan
muncul Layer1. Kita bisa mengganti nama Layer1 sesuai dengan yang kita inginkan.
Apabila kita ingin mengganti warna, maka klik padaColor, dan apabila ingin mengganti
tipe garis dan tebal garis dapat kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Gambar
dibawah ini menunjukkan penambahan Layer seperti yang kita inginkan.
Pada gambar diatas, Layer dengan nama Iswan Arjuna (hahaa.....) harus dalam
keadaan di centang, karena kita akan membuat obyek dengan Layer tersebut, setelah
itu kita pilih Apply > Ok. Untuk membuat beberapa Layer, lakukan seperti diatas.
Pada Style Name masih posisi Standard, untuk mengubahnya pilih New, maka
akan mucul kotak dialogNew Text Style seperti dibawah ini:
Style Name diganti sesuai dengan keinginan kita, misalnya kita ganti dengan
nama Romans,
kemudianOK,
maka
pada Style
Name akan
berubah
dari Standard menjadi Romans. Langkah selanjutnya pada Font Name kita pilih
jenis text yang akan kita pake sesuai keinginan kita. Misalnya disini saya akan
pilih Romans, maka tampilan kotak dialognya seperti dibawah ini:
baru,
memodifikasi Style yang sudah ada. Saya akan pilih Modify, maka akan muncul kotak
dialog seperti dibawah ini:
Pada kotak dialog diatas kita bisa mengatur garis ukuran, simbol dan panah untuk
dimensi, tulisan yang dipakai dan yang lain-lain. Pada gambar diatas tidak perlu saya
jelaskan secara detail, mungkin harus dipraktekkan sendiri, habis banyak banget kl
dijelasin satu persatu secara detail, haahaa
Mengaktifkan limits
Command: limits
Reset model space limits:
Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>: ON
Setelah
kita
tentukan
area
gambar
tersebut
dan mengaktifkan limits, maka kita buat garis batas yang nilainya telah kita masukkan
pada limits. Contohnya adalah sebagai berikut:
Command: limits
Specify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width]: 0,0
Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation]: 297,210
Maka hasilnya sebagai berikut:
Dasar-Dasar AutoCAD
Untuk mengoperasikan/menjalankan program AutoCAD, langkah pertama adalah
klik Icon AutoCAD. Maka akan muncul jendela AutoCAD seperti dibawah ini:
Gambar.1 Workspaces
2D)
Apabila kita pilih 3D Modelling, maka area gambar pada AutoCAD akan tampak seperti
gambar dibawah ini:
Gambar.2 View 3D
Sedangkan apabila kita pilih AutoCAD Classic, maka gambarnya seperti dibawah ini:
Gambar.3 View 2D
Dari
2
gambar
terlihat
perbedaan
pada UCS dan Crosshair-nya,
pada
3D View terdapat 3 garis sumbu (X,Y,Z) dan pada 2D View hanya 2 garis sumbu (X,Y).
Sumbu Z pada 2D View terletak diantara garis perpotongan antara sumbu X dan
sumbu Y (garis horisontal sejajar dengan sumbu X dan Y dan terletak 90 0terhadap
sumbu X dan Y). Setelah kita pilih salah satunya, langkah selanjutnya pilih OK.
Kemudian akan muncul kotak New Features Workshop. Terdapat 3 pilihan pada
kotak features tersebut. Kalau dipilih Yesmaka akan diperlihatkan demo atau tutorial
cara pembuatan 2D/3D (lebih lengkapnya dapat dilihat pada menuHelp), dan apabila
kita pilih Maybe Later maka akan muncul display AutoCAD seperti dibawah ini:
Pada jendela AutoCAD diatas terdapat beberapa menu yang terdapat dalam
AutoCAD. Keterangan dari menu-menu tersebut adalah:
Standard
Dalam Toolbar Standard terdapat beberapa icon standar yang sangat penting untuk
memulai suatu perkerjaan, membuka gambar ataupun menyimpannya, seperti: New,
Open, Save, Print dan lain-lain.
Styles
Dalam Toolbar
Styles terdapat
Dimension dan Table
beberapa
perintah
untuk
mengubah Text,
Workspaces
Toolbar Workspaces untuk mengganti display pada AutoCAD. Terdapat 2 pilihan yaitu
untuk 2D dan 3D.
Layers
Toolbar Layer untuk mengganti tipe garis, tebal garis, warna garis, dan juga untuk
mengunci garis ataupun menyembunyikan garis sesuai dengan yang diinginkan.
Properties
Toolbar properties fungsinya sama dengan dengan pada Toolbar layers
Insert
Toolbar insert terdapat beberapa icon antara lain untuk mengambil attach gambar
dalam format dwg, dwf, bmp, wmf, jpg dan lain-lain
Draw
Toolbar Draw terdapat beberapa perintah untuk membuat suatu garis, lingkaran, bujur
sangkar dan lain-lain
Modify
Pada Toolbar
Modify terdapat
beberapa icon perintah
dalam
menghapus, mengkopi, membuat 2 garis sejajar dan lain-lain
AutoCAD
untuk
Dimension
Toolbar Dimension digunakan untuk membuat suatu dimensi pada AutoCAD
Orbit
Toolbar Orbit digunakan untuk memutar pandangan dari segala sudut untuk melihat
suatu gambar 3D tetapi objek tersebut tidak bergerak/diam. Jadi objeknya yang diam,
tetapi pandangan yang bergerak.
Object Snap
Toolbar
Object
Snap terdapat
beberapa icon seperti ENDPOINT,
MIDPOINT,
INTERSECTION dan lain. Digunakan apa bila kita akan membuat 2 garis yang
bersinggungan.
Modeling
Toolbar Modeling digunakan sebagai perintah untuk membuat 3D pada AutoCAD.
Dapat diliat riilnya apabila kita mengunakan View 3D.
Solid Editing
Toolbar Solid Editing dignakan untuk mengedit objek solid pada AutoCAD
Visual Styles
Toolbar Visual Styles digunakan apabila kita ingin melihat gambar 3D secara tembus
pandang ataupun tidak. Ingat Visual Style hanya berlaku untuk gambar 3D dan tidak
untuk 2D.
UCS
UCS digunakan untuk merubah sumbu X,Y,Z sesuai dengan yang kita inginkan,
sumbu UCS terletak pada bagian sebelah pojok kiri paling bawah
Text
Toolbar Text digunakan untuk membuat Text pada perintah AutoCAD
View
Toolbar View digunakan untuk melihat pandang objek dari depan, belakang, samping
kanan- kiri, atas-bawah dan pandangan isometrik
Zoom
Toolbar Zoom digunakan untuk membesarkan dan mengecilkan pandangan terhadap
objek, sehingga kita bias melihat objek tersebut tampak lebih besar ataupun kecil.