Anda di halaman 1dari 7

Hal

: Pengajuan Judul PKL

Kepada Yth :
Bapak Ketua Prodi Sistem Informasi
Universitas Lancang Kuning
Di
Pekanbaru
Dengan hormat :
Berdasarkan peraturan akademik yang berlaku pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Lancang Kuning, maka dengan ini disampaikan bahwa saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama
NIM
Semester
Total SKS
Program Studi

:
:
:
:
:

Roy Kurniawan
1257 201 025
VI
111
Sistem Informasi

Telah memenuhi persyaratan akademik untuk melakukan penelitian dan penulisan


laporan PKL. Untuk itu saya mengajukan judul penelitian sbb :
1.

Sistem Informasi pemesanan, penugasan dan approval transport dengan aplikasi


Database Internet berbasis aplikasi desktop dan Android untuk EMP Bentu & Korinci
Baru Limited

2.

Sistem informasi HRD untuk permintaan, persetujuan Overtime (Lembur) dengan


Aplikasi Database Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru Limited

3.

Sistem informasi Services untuk permintaan, penugasan ruang meeting dengan


Aplikasi Database Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru Limited

Demikianlah permohonan ini disampaikan dengan harapan Bapak/Ibu Ketua


Program Studi dapat menyetujui judul penelitian yang saya ajukan. Atas persetujuan
Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 17 Maret 2015
Pemohon,

Roy Kurniawan
Catatan :
- Latar Belakang masing-masing judul terlampir.
- Melampirkan Sertifikat KKBSM asli.

1. Sistem Informasi pemesanan, penugasan dan approval transport dengan


aplikasi database via Internet berbasis Aplikasi Desktop dan Android untuk
EMP Bentu & Korinci Baru Limited.
Di era ekonomi Indonesia yang sekarang ini dimana fluktuasi ekonomi yang
tidak stabil membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus cerdas dan cermat
dalam mengambil sebuah keputusan untuk melakukan penghematan dan
mengurangi pengeluaran pengeluaran yang tidak diperlukan didalam melakukan
kegiatan kegiatan opersional perusahaan. Dengan pesatnya perkembangan IT di
dunia sekarang ini, seharusnya dapat menjadi alat bantu didalam melakukan
kegiatan perusahaan agar lebih efisien dan tepat sasaran.
Didalam hal ini salah satu bidang kegiatan perusahaan yang dapat dilakukan
penghematan dan efisiensi adalah transportasi dengan melakukan kegiatan
transportasi yang tepat dan efektif. Sehingga dapat mengurangi biaya bahan bakar
dan service kendaraan. Dengan mempunyai sistem informasi teknologi yang
membantu didalam permintaan, penugasan dan approval yang tepat maka
perusahaan akan dapat melakukan efisiensi. Kordinator Transport yang bertugas
untuk menyediakan kendaraan untuk user/pekerja dalam melakukan pekerjaannya
dengan sistem informasi yang tepat Kordinator Transport akan dapat membagi
penugasan kendaraan dengan tepat. Seperti contoh Kordinator tidak akan
menugaskan 2 kendaraan untuk tujuan yang sama dengan waktu yang sama. Ini
akan membuat efisiensi penggunaan kendaraan dan bahan bakar dapat dihemat
dengan lebih efisien. Maka perusahaan akan diuntungkan dengan penugasan yang
tepat sasaran.
Disini dapat dilihat bahwa perusahaan dengan mobilitas yang tinggi sangat
perlu melakukan efisiensi dibidang transport sehingga dapat lebih menghemat
budget pengeluaran perusahaan yang dapat disalurkan ke bagian lain yang lebih
diperlukan seperti R&D atau bagian bagian lainnya, juga dengan aplikasi yang
tepat maka tingkat pelayanan terhadap user akan semakin meningkat disamping
meningkatnya aspek safety karena pengelolaan perawatan mobil yang tepat dan
sesuai dengan penggunaan dari kendaraan itu sendiri.
Solusi yang dapat dilakukan adalah mendesign sebuah aplikasi multi user untuk
dapat digunakan pada saat user akan memerlukan transportasi dengan melakukan
request / permintaan dengan menggunakan aplikasi tersebut dan kemudian
dilanjutkan dengan approval dari atasan yang akan menandakan bahwa kegiatan
tersebut diperlukan untuk dilakukan dan diperlukan support dari Transport untuk

menyediakan kendaraan. Kemudian dilanjutkan kepada divisi transport untuk


melakukan dispatch / penugasaan kepada kendaraan dan driver yang akan melayani
permintaan user tersebut. Disini Rep akan dapat melihat seluruh kegiatan keperluan
kendaraan dan dapat menyatukan penggunaan user yang sama kegiatan ataupun
tujuan dan melakukan dispatch kepada mobil/driver dengan mengeluarkan ticket
yang kemudian akan dapat dilihat oleh driver pada perangkat androidnya. Selesai
perjalanan maka driver dapat memasukan KM Mobil Awal dan Akhir yang akan
menjadi data jauh perjalanan dan pemakaian bahan bakar dari kendaraan tersebut.
Dengan demikian maka aplikasi tersebut dapat menjadi sebuah alat sistem
informasi penggunaan kendaraan dan request system yang ideal untuk sebuah
perusahaan yang memiliki mobilitas tinggi dan ingin melakukan efisiensi.
Disamping efisiensi perusahaan juga dapat mencapai Zero Paper Used sesuai
dengan program perusahaan untuk menjaga lingkungan, sehingga dapat mencapai
target perusahaan untuk memperoleh Proper Hijau dan sertifikasi ISO OHSAS.
Dilihat dari alasan alasan diatas penulis sangat tertarik untuk mengangkat judul
Sistem Informasi pemesanan, penugasan dan approval transport dengan
aplikasi database via Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru Limited
sebagai judul dari Praktek Kerja Lapangan penulis.

2. Sistem Informasi HRD untuk permintaan, persetujuan Overtime (Lembur)


dengan Aplikasi Database via Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru
Limited.
Perusahaan perusahaan dijaman sekarang mempunyai kegiatan yang sangat
beragam dengan waktu yang sangat menyita juga mempunyai operasi yang sangat
menuntut didalam skill dan tenaga kerja. Imbasnya adalah munculnya Overtime /
Lembur yang akan sangat sulit untuk di pertanggung jawabkan dikarenakan adanya
pekerjaan pekerjaan tertentu yang tidak semua orang menguasai jenis dan tuntutan
dari pekerjaan tersebut. Maka perusahaan memerlukan data informasi yang tepat
terutama HRD yang akan menjadi filter terakhir terhadap permintaan atau
munculnya overtime/lembur tersebut.
Karena adanya peraturan yang mengikat HRD seperti aturan jumlah jam kerja
yang boleh dilaksanakan oleh seorang pekerja perhari/perbulan sesuai dengan
peraturan Departemen Tenaga Kerja, maka perusahaan memerlukan sebuah sistem
informasi yang akan menjaga jumlah jam kerja agar tetap seusai dengan peraturan
pemerintah dan perusahaan. Dimana informasi tersebut juga dapat menjadi acuan
apakah masih adanya kekurangan tenaga kerja pada divisi divisi tertentu.
Dengan tidak adanya sistem yang mempunyai database yang jelas maka
perusahaan terutama HRD akan mempunyai kesulitan untuk melakukan
pembatasan pada saat akan dilakukan Overtime sehingga akan terjadi overtime
yang menyalahi aturan dari perusahaan dan pemerintah. Apabila dilakukan
pembatasan setelah terjadi overtime/lembur oleh pekerja, hal ini hanya akan
menimbulkan permasalah baru seperti terjadinya ketidak puasan dari pekerja,
maka dirasa sangat diperlukan sebuah sistem informasi yang jelas untuk
menghindari dari kemungkinan terjadinya overtime/lebur yang tidak sesuai dengan
aturan sebelum dilaksanakannya pekerjaan oleh pekerja.
Dengan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan aturan dari perusahaan dan
pemerintah dapat dibuatkan sebuah aplikasi multi user yang dapat menjadi sebuah
aplikasi perintah overtime kepada pekerja kemudian dilanjutkan dengan proses
pemberian approval atau persetujuan dari atasan dan otomatis menyaring pekerja
yang sudah melampaui jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan pemerintah.
Hal ini akan membantu HRD dalam melakukan pemfilteran terhadap jumlah jam
kerja dan menjadi bahan pertimbangan kepada atasan akan kekurangan tenaga kerja
pada divisi tertentu.

Dilihat dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
Sistem Informasi HRD untuk permintaan, persetujuan Overtime (Lembur)
dengan Aplikasi Database via Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru
Limited sebagai Praktek Kerja Lapangan penulis.

3. Sistem informasi Services untuk permintaan, penugasan ruang meeting


dengan Aplikasi Database Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru
Limited.
Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan peningkatan
pelayanan yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan profit perusahaan sesuai
dengan visi dan misinya adalah dengan melakukan perbaikan atau peningkatan
secara berkelanjutan dan terus menerus. Semakin maju dan berkembangnya zaman,
maka perusahaan tidak hanya dituntut untuk dapat lebih baik dan bisa bersaing
serta bertahan di tengah ketatnya persaingan akan tetapi dituntut untuk bisa menjadi
yang terbaik diantara perusahaan pesaing mereka. Menjadi lebih baik belum cukup
untuk dapat bertahan dan medapatkan loyalitas pelanggan, melainkan mereka harus
menjadi yang terbaik. Dimana salah satu metode untuk menjadi yang terbaik
tersebut adalah dengan melakukan peningkatan kualitas dengan tetap melakukan
penghematan biaya agar profit bisa dioptimalkan. Dengan menggunakan IT maka
perusahaan akan lebih dapat menemukan strategi yang lebih baik dalam melakukan
efisiensi dan operasi yang lebih efektif.
Salah satu bidang dalam perusahaan yang dapat melakukan efisiensi dan lebih
efektif dalam mengelola operasinya adalah divisi services. Salah satu yang harus
mulai dikembangkan adalah penggunaan meetingroom, dengan melakukan efisiesi
dan pelayanan yang efektif maka perusahaan akan dapat melakukan penghematan
budget terutama pada budget meeting yang akan dilakukan.
Meeting atau rapat sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis di
perusahaan. Sudah bukan rahasia lagi tentunya kalau rapat-rapat tersebut, selain
memakan waktu, juga memakan tempat. Menurut Michael Mankins, penulis sebuah
studi tentang 17 company time management mengungkapkan bahwa waktu yang
dipergunakan oleh perusahaan untuk meeting, rata-rata meningkat sebesar 8-10%
sejak tahun 2000. Angka itu diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun. Jajaran
eksekutif senior memanfaatkan waktu meeting paling lama yaitu 28 jam dalam
seminggu sedangkan middle manager selama 21 jam. Sementara itu, meeting juga
rapat juga menghabiskan banyak ruangan. Sebuah perusahaan jasa arsitek dan
desain memaparkan hasil surveynya bahwa di sebagian besar perusahaan, ruangan
meeting terlalu besar untuk jumlah peserta rapatnya. Sebanyak 73% meeting
dilakukan oleh dua hingga empat orang sedangkan 53% ruangan meeting didesain
untuk menampung tujuh lebih peserta, ungkap Manskin. Rapat yang sebenarnya
adalah elemen penting dalam strategi bisnis ini kini malah sering menimbulkan

masalah. Pasalnya, bukan saja karena rebutan ruangan tetapi juga ketidakdisiplinan
pemakai ruang rapat dapat memicu kekesalan pengguna ruangan berikutnya.
Dengan menggunakan aplikasi database untuk pemesanan ruang meeting maka
divisi services yang membawahi penggunaan meetingroom dan keperluan meeting
dapat melakukan pembagian yang jelas terhadap keperluan meeting dan tidak akan
terjadinya ketidak puasan pengguna meetingroom. Sehingga meeting dapat
dilakukan dengan perencanaan yang tepat dari user dan mendapatkan pelayanan
yang maksimal dari divisi services.
Melihat dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
Sistem informasi Services untuk permintaan, penugasan ruang meeting dengan
Aplikasi Database Intranet untuk EMP Bentu & Korinci Baru Limited sebagai
judul Praktek Kerja Lapangan penulis.

Anda mungkin juga menyukai