Anda di halaman 1dari 5

Biopsikologi dan sensorik motorik

1. DEFINISI
Biopsikologi : merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya
mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.
Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut
lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat
bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah
manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Sensorik Motorik : Pertumbuhan kognitif didasarkan pada tindakan panca indera dan
motorik. Dimulai dengan tindakan yang terutama berbentuk reaksi refleks. Dalam tahap
terakhir dari periode sensori motor, anak membentuk gambaran mental, dapat meniru
tindakan orang lain yang telah lalu dan merancang arti baru dari pemecahan persoalan
dengan menggabungkan skema yang didapat sebelumnya dengan pengetahuan secara mental.
Dalam periode singkat dari 18 bulan atau 2 tahun anak itu telah mengubah dirinya
dari organisme yang sama sekali tergantung pada sifat refeleks bawaan lainnya menjadi
orang yang mampu berpikir secara simbolik.
2. Tahap Tahap Perkembangan Biopsikologi
a. Perkembangan mengikuti proses kontinu dan diskontinu.
Proses kontinu adalah perkembangan tingkah laku secara terus menerus bertambah
sedikit demi sedikit dan bersifat kwantitatif ,seperti bertambahannya pembendaharaab
kosakata pada anak bayi.sedangkan proses diskontinu adalah proses perkembangan yang
terjadi secara lompatan dan bersifat kualitatif seperti keterampilan bayi mulai dari
merangkak berubah menjadi keterampilan berjalan.
b. Perkembangan mengikuti pola teratur
Berarti proses perkembangan mengikuti alur satu tahap ke tahap berikutnya seperti pada
perkembangan tengkurap bodyhood, semula diawali dengan mengangkat kepala
kemudian mengangkat dada.
c. Dalam perkembangan ada diferensiasi
Artinya setiap tahap perkembangan memiliki cirri-ciri khusus di setiap perkembangan
keterampilan tangan pada babyhood semula menyentuh memegang dengan
menggenggam kemudian menjepit menggunakan jari-jari.
d. Perkembangan bersifat progresif
Artinya setiap kegiatan dalm tugas perkembangan mengalami keemajuan perkembangan
dari tahap perkembangan sebelumnya.misalnya tahap-tahap tugas
perkembangan babyhood mulai dari tidur terlentang,tengkurap duduk,merangkak,berdiri
dan berjalan.
e. Perkembangan mengikuti fase tertentu

Artinya, proses perkembangan mengikuti fase tertentu dan memiliki ciri khas tersendiri .
Namun , terkadang ada proses perkembangan terjadi lebih cepat dari periode
perkembangan lainnya dan sebagian lagi ada yang lamban dari periode
perkembangannya.
Pada dasarnya , proses perkembangan biopsikologi mengikuti fase eukilibrium dan
desikuilibrium . Fase eukilibrium adalah kemudahan individu untuk menyesuaikan diri tanpa ada
kesulitan untuk menyelesaikan tugfas-tugas perkembangan . Fase disekulibrium adalah kesulitan
individu untuk menyesuakan diri dengan setiap perubahnan dirinya , sehingga dia selalu
kesulitan menyelesaikan tugas tugas perkembangannya.
PROSES SENSORIK PADA MANUSIA
1. Pengertian
Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori (pancaindera).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Sensorik
Faktor yang mempengaruhi fungsi sensori
1) Usia
- Bayi tidak mampu membedakan stimulus sensori, jalur sarafnya masih belum
matang.
- Pengelihatan berubah selama usia dewasa mencakup presbiopia (ketidak
mampuan memfokuskan pada objek dekat) dan kebutuhan kacamata baca
(biasanya terjadi dari usia 40 sampai 50).
- Pendengaran berubah, yang di mulai pada usia30, termasuk penurunan ketajaman
pendengaran. Kejelasan berbicara, perbedaan pola tinggi suara, dan kedalam
presepsi, dan penurunan ambang pendengaran. Tinnitus seringkali menyertai
hilangnya pendengaran sebagai efek samping obat. Lansia mendengar suara pola
rendah dengan baik tetapi mempunyai kesulitan mendengar percakapan dengan
latar belakang yang berisik.
- Lansia mengalami penurunan lapang pengelihatannya, peningkatan sensitivtas
cahaya yang menyilaukan, kerusakan pengelihatan pada malam hari, penurunan
akomodasi dan kedalaman presepsi, dan penurunan diskriminasi warna.
- Lansia memiliki kesulitan membedakan konsonan (f, s, ch). Suara bicara bergetar,
dan terdapat perpanjangan presepsi dan reaksi berbicara.
- Perubahan gustatori dan olfaktori mencakup penurunan dalam jumlah ujung saraf
pengecap dalam tahun terakhir dan penurunan serabut saraf alfaktori. Pada usia 50
penurunan diskriminasi rasa dan sensitivitas terhadap bau adalah umum.
- Propriaseptif berubah setelah usia 60 termasuk kesulitan dengan keseimbangan,
orientasi mengenai tempat koordinasi.
- Lansia mengalami perubahan dan taktil, termasuk penurunan sensitifitas terhadap
nyeri, tekanan dan suhu.

2) Medikasi
Beberapa antibiotika (mis. Streptomisi, gentamisin) adalah ototoksi dan secara
permanen dapat merusak saraf optik. Obat-obatan analgesic narkotik, sedetif, dan
antidepresen dapat mengubah presepsi dan stimulus.
3) Lingkungan
Stimulus lingkungan yang berlebihan (mis. Peralatan yang bising dan percakapan staf
di dalam unit perawatna intensif) dapat menghasilkan beban sensori yang berlebihan,
ditandai dengan kebingungan disorientasi, dan ketidak mampuan membuat keputusan.
Stimulus lingkungan yang terbatas (mis.Dengan isolasi) dapat mengarah pada
deprivasi sensori. Kualitas lingkungan yang buruk (mis.Penerangan yang buruk,
lorong yang sempit, latar belekng yang bising) dapat memperburuk sensori.
4) Tingkat kenyamanan
Nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpresepsi dan beraksi terhadap
stimulus.
5) Penyakit yang ada sebelumnya
Penyakit vaskuler perifer dapat menyebebkan penurunan sensasi pada ekstrimitas dan
kerusakan kognisi. Diabetes kronik dapat mengarah pada penurunan pengelihatan,
kebutaan atau neuropati perifer. Strok dapat menimbulkan kehilangan berbicara,
beberapa kerusakan neurologi merusak fungsi motorik dan penerimaan emosi.
6) Merokok
Penggunan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atrofi ujung-ujung saraf
pengecap, mengurangi persepsi rasa.
7) Tingkat kebisingan
Pemaparan yang konstan pada tingkat kebisingan yang tinggi (mis. Lokasi pada
pekerjaan kontruksi) dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.
8) Intubasi endotrakea
Kehilangan kemampuan bicara sementara akibat pemasangan selang endotrakea
melalui mulut atau hidung ke dalam trakea
PROSES MOTORIK
Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak banyak melibatkan
aspek-aspek kognitif dan perseptual. Tetapi kenyataannya adalah keterampilan-keterampilan
yang dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan penditeksian
terhadap rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud
gerakan.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan
proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis
maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Peristiwa-peristiwa laten
yang tidak dapat diamati tersebut meliputi : penerimaan informasi, pemberian makna terhadap
informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan,dan dorongan untuk melakukan
berbagai bentuk aksi-aksi motorik.

Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian, pengaturan
dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang terlibat dalam melaksanakan akssi-aksi
motorik.
Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi ke posisi
lain yang dapat diamati secara obyektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Untuk
memberikan pengertian yang lebih operasional tentang gerak, maka diperlukan suatu batasan
yang lebih spesifik. Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari gerak manusia
melakukan aksi-aksi motorik misalnya perubahan tempat,posisi dan ketepatan tubuh atau bagian
tubuh dalam melompat, berjalan, berlari atau menendang bola. Didalam belajar motorik, gerak
juga dilihat atau diartikan sebagai hasil atau penampilan yang nyata dari proses-proses
motorik,sebaliknya motorik adalah suatu proses yang tidak dapat diamati dan merupakan
penyebab terjadinya gerak.
Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada tubuh manusia, yang
meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang
dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik
dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan : setiap terjadi proses dalam
tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak dapat dilihat tetapi
dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses motorik juga
menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik. Gerakan motorik adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi
maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang
menyebabkannya.
1. Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
a. Gerakan reflex
b. Gerakan terprogram
c. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
d. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan
2. Hal yang banyak dipelajari adalah
a. Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer)
b. Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik, unsurunsur yang menentukan ialah:
a. Otot
b. Saraf, dan
c. Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara interaksi positif,
artinya unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan
unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.

Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan
keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.
Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :
1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi:
a. mata (optik)
b. akustik (pendengaran)
c. taktil (alat persa atau kulit) dan semua yang berhubungan dengan stimulus
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat pada
tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
a. motorik sehari-hari
b. motorik bekerja atau pekerjaan
c. motorik olahraga
d. motorik ekspresi
HUBUNGAN SENSORIK DAN MOTORIK
Berdasarkan devinisinya dapat di simpulkan bahwa hubungan sistem sensorik dan sistem
motorik ialah sistem sensorik sebagai penerima stimulus atau rangsangan dari dalam maupun
luar tubuh yang di terima oleh alat indera kemudian akan di kirimkan ke sistem saraf pusat lalu
di olah kemudian di sampaikan ke sistem motorik dalam hal ini organ organ tubuh yang
kemudian akan menjadi tindakan refleks maupun nonrefleks terhadap rangsangan rangsangan
tersebut

Anda mungkin juga menyukai