Bunyi Jantung
Bunyi Jantung
Bunyi Jantung I
Nada rendah, sedikit memanjang Lub disebabkan oleh penutupan secara tiba-tiba dari
katup mitral dan trikuspidal pada permulaan sistol ventrikel. Berlangsung selama 0,15
detik dan frekuensi = 25-45 Hz.
Bunyi Jantung ll
Lebih pendek, nada rendah Dup disebabkan oleh getaran yang berhubungan dengan
penutupan katup aorta dan pulmonal segera setelah akhir sistol ventrikel. Berlangsung
selama 0,12 deetik dan frekuensi = 50 Hz.
Bunyi Jantung lll
Lembut, nada rendah, terdengar sekitar 1/3 jalan sepanjang diastole. Sering dijumpai
pada usia muda. Terjadi akibat aliran darah yang mengalir pada pengisian yang cepat
dalam ventrikel. Berlangsung selama 0.30 detik.
Bunyi Jantung lV
Kadang-kadang terdengar sesaat sebelum bunyi jantung l pada waktu tekanan atrium
tinggi atau pada keadaan otot ventrikel kaku (Hipertensi ventrikel). Sering ditemukan
pada orang dewasa normal.
Irama Gallop
Bunyi jantung lll dan lv dapat menjadi manifestasi fisiologis tetap biasanya berkaitan
dengan penyakit jantung tertentu, tampilan patologis S3 dan S4.
Mur-mur
Terjadi akibat arus darah turbulensi melalui jalan sempit (abnormal). Perubahan fungsi
katup akan menyebabkan perubahan bunyi jantung. Perubahan tersebut disebabkan
karena pnyempitan atau insufiensi katup.
Curah Jantung
Curah jantung (Cardiac Output) adalah jumlah darah yang dipompa keluar dari
ventrikel kiri setiap menit. Curah jantung normal adalah 4 sampai 6 liter per menit pada
orang dewasa yang sehat dengan berat badan 70 kg saat istirahat. Volume darah yang
bersirkulasi berubah sesuai kebutuhan oksigen dan metabolik tubuh. Misalnya, selama
latihan, kehamilan, demam, curah jantung meningkat, tetapi selama tidur, curah jantug
menurun. Curah jantung dapat dihitung dengan rumus berikut:
Curah Jantung (CJ) = Volume Sekuncup (VS) x Frekuensi Denyut Jantung (FDJ)
Curah jantung pada lansia dapat dipengaruhi tegangan dinding arteri yang meningkat
dan hipertrofi miokard yang sedang akibat peningkatan darah sistolik.
Isi Sekuncup
Isi sekuncup (Stroke Volume) adalah jumlah darah yang dipompa jantung ke
dalam aorta setiap denyut ventrikel. Volume sekuncup ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
Tekanan yang harus dilawan otot jantung untuk menyemburkan darah selama kontraksi
(afterload)
Preload
Preload adalah tenaga yang menyebabkan otot ventrikel meregang sebelum
mengalami eksitasi dan kontriksi. Preload ventrikel ditentukan oleh volume darah
dalam ventrikel pada akhir diastolik. Semakin besar preload, semakin besar volume
sekuncupnya, sampai pada titik dimana otot sedemikian teregangnya dan tidak mampu
berkontraksi lagi. Pada situasi klinik, preload dan volume stroke berikutnya dapat
dimanipulasi dengan mengubah jumlah volume darah yang bersirkulasi. Misalnya, pada
klien yang mengalami syok hemoragik, terapi cairan dan penggantian darah
meningkatkan volume, sehingga meningkatkan preload dan curah jantung.
Afterload
Kontraktilitas
Kontraktilitas adalah perubahan kekuatan kontraksi yang terbentuk yang terjadi
tergantung perubahan pada panjang serabut miokardium. Peningkatan kontraktilitas
merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan penghubung pada sarkomer.
Kekuatan interaksi ini berkaitan dengan kontraksi ion Ca ++ bebas intrasel. Kontraksi
miokardium secara langsung sebanding dengan jumlah kalsium intrasel. Kontraktilitas
miokard dapat ditingkatkan dengan menggunakan obat-obatan yang meningkatkan
kekuata kontraksi, seperti preparat digitalis, epinefrin, dan obat-obatan simpatomimetik
(obat yang menyamai efek sistem saraf simpatik). .kontraktilitas miokard dapat menurun
jika terjadi cedera pada otot jantung, seperti pada infark miokard akut. Miokardium pada
lansia
bersifat
lebih
kaku
dan
lebih
lambat
dalam
proses
penyembuhan
kontraktilitasnya.
Mulailah dengan pasien dalam posisi supine, dengan kepala dinaikkan setinggi 15-30
pada tempat tidur atau meja pemeriksaan
Kepala pasien harus sedikit dialingkan menjauhi sisi leher yang akan diperiksa
Tentukan titik tertinggi dimana denyutan vena jugularis interna masih terlihat
Dengan menggunakan penggaris sentimeter, ukurlah jarak vertikal antara titik ini
dengan sudut sternal
Catatlah jarak dalam sentimeter dan tentukan sudut kemiringan pasien berbaring
Pengukuran yang lebih dari 3-4 cm di atas sudut sternal dianggap suatu peningkatan.
Jarak normal distensi vena jugularis adalah antara 3-4 cm.
Tekanan yang harus dilawan otot jantung untuk menyemburkan darah selama
kontraksi (afterload)
Tegangan dinding
Epineprin
Simpatometik
Usia
Manifestasi klinis
1. Karena kebutuhan O2 tidak terpenuhi :
-
fatique
dyspnea
syncope