Bab 7
Bab 7
188
Mikroorganisme
berbeda
dalam
sensitivitasnya terhadap potensi oksidasireduksi dari medium pertumbuhannya. Potensi
O/R dari substrat menunjukkan kemampuan
substrat
untuk
melepaskan
elektron
(teroksidasi)
atau
menerima
elektron
(tereduksi). Potensi O/W suatu sistem diberi
simbol
Eh.
Mikroorganisme
aerobik
memerlukan nilai, Eh positif (teroksidasi),
sedangkan
mikroorganisme
anaerobik
memerlukan nilai Eh negatif (tereduksi).
Komponen-komponen
yang
menyebabkan
kondisi, tereduksi (keadaan anaerobik) pada
produk perikanan terutama adalah grup
sulfhidril (-SH) di dalam daging ikan. Selain itu
tekanan oksigen di atmosfer yang terdapat di
sekitar produk perikanan juga mempengaruhi
potensi O/R.
Beberapa bakteri aerobik tumbuh lebih
baik pada kondisi tereduksi, dan bakteri
semacam ini disebut bakteri mikroaerofilik.
Beberapa
contoh
bakteri
mikroaerofilik
misalnya Laktobasili dan Streptokoki. Beberapa
bakteri mempunyai kemampuan untuk tumbuh
pada keadaan aerobik maupun anaerobik dan
189
4. Kandungan Nutrisi
Untuk dapat tumbuh dan berfungsi secara
normal,
mikroorganisme
membutuhkan
komponen-komponen sebagai berikut:
air,
sumber energi, sumber nitrogen, vitamin dan
faktor pertumbuhan lainnya, serta mineral.
Dari
kebutuhan
nutrien
untuk
pertumbuhan, kapang mempunyai kebutuhan
nutrien yang paling minimal, diikuti dengan
khamir, kemudian bakteri gram negatif,
sedangkan bakteri gram positif mempunyai
kebutuhan nutrien yang paling tinggi. Sebagai
sumber energi, mikroorganisme yang ada di
produk
perikanan
dapat
menggunakan
berbagai gula, alkohol, dan asam amino.
Beberapa mikroorganisme dapat menggunakan
sumber karbohidrat yang lebih kompleks
seperti pati dan sellulosa, dengan terlebih
190
5. Senyawa Antimikroba
Ketahanan produk perikanan terhadap
serangan mikroorganisme juga dipengaruhi
oleh adanya senyawa-senyawa antimikroba
yang terdapat secara alamiah di dalam produk
perikanan tersebut. Secara rinci masih belum
terungkap senyawa anti mikroba yang secara
alamiah didapat dalam produk perikanan.
6. Struktur Biologi
193
(2)
(3)
2. Kelembaban Relatif
Kelembaban
relatif
(RH)
lingkungan
tempat penyimpanan mempengaruhi aw di
dalam produk perikanan dan pertumbuhan
mikroorganisme pada permukaan produk
perikanan. Produk perikanan dengan aw rendah
akan menyerap air jika disimpan di dalam
lingkungan dengan RH tinggi. Demikian juga
sebaliknya, produk perikanan dengan aw tinggi
akan kehilangan air jika disimpan di dalam
ruangan dengan RH rendah.
194
197
199
Tabel
24.
Beberapa
Contoh
Interaksi
Antagonistik Diantara Mikroorganisme
pada Produk Perikanan
Mikroorganisme
Bacillus cereus
Clostridium
botulinum
Clostridium
perfringens
Escherichia coli
Salmonella
Staphylococcus
aureus
Mikroorganisme yang
mempunyai
pengaruh antagonistik
Streptokoki grup D
Bacillus spp
Brevibacterium linens
Clostridium perfringens
C.. sporogenes
Koki
Enterobacteriaceae
Lactobacillaceae
Moraxella sp.
Pseudononas aeruginosa
Streptococcus lactis
Flora
saprofit
(belum
diidentifikasi)
C. sporogenes
Lactobacillaccae
Streptokoki grup D
Lactobacillaceae
(termasuk
enteropatogenik)
E.coli
Lactobacillaceac
Pseudomonas spp
Flora
saprofit
(belum
diidentifikasi)
Aeromonas, Bacillus spp.
Enterobacteriaceac,
Lactobacillaceae
Pseudomonas,
200
Yersinia
enterocolitica
Brochothrix
Pseudomonas
Acinetobacter
Khamir
Acinetobacter
Staphylococcus
epidermidis
Streptokoki, Flora saprofit
(belum diidentifikasi)
Psikrotrof
Betabacteriuw breve
Lactobacillus plantarum
Lactobacillaccae
Aeromonas spp
Alcaligenes spp
Flavobacterium spp
Pseudomonas spp
Vibrio spp
203