KETERANGANNYA
Flora adalah sebutan untuk jenis tumbuhan sedangkan Fauna adalah sebutan untuk jenis
hewan. Setiap provinsi di indonesi memiliki keanekaragaman flora maupun fauna yang
mempunyai cirri khas daerahnya,mencerminkan dimana flora atau fauna tersebut endemic di
provinsi tertentu atau menjadi sebuah kebanggaan untuk provinsi tertentu.
BUNGA CEMPAKA (KHAS PROVINSI ACEH)
batangnya berwarna coklat kehijauan (berbentuk bulat,beruas dan disitulah akar akan
keluar
Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau dan akarnya berwarna coklat
kekuningan.
Lutung Jawa atau dalam bahasa latin disebut dengan Trachypithecus auratus
merupakan salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia. Sebagaimana spesies
lutung lainnya, lutung jawa yang bisa disebut juga lutung budeng mempunyai ukuran
tubuh yang kecil, sekitar 55 cm, dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm.
Lutung jawa atau lutung budeng terdiri atas dua subspesies yaitu Trachypithecus
auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius. Subspesies Trachypithecus
auratus auratus (Spangled Langur Ebony) bisa didapati di Jawa Timur, Bali, Lombok,
Palau Sempu dan Nusa Barung. Sedangkan subspesies yang kedua, Trachypithecus
auratus mauritius (Jawa Barat Ebony Langur) dijumpai terbatas di Jawa Barat dan
Banten.
1.7 ANOA
Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi fauna
identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas dua
spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah
(Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah
manusia. Kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia.
Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.
Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Baik Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) maupun Anoa Dataran Rendah (Bubalus
depressicornis) sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam binatang
dengan status konservasi Terancam Punah (Endangered; EN) atau tiga tingkat di
bawah status Punah.
Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke
belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan
apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke
rawa-rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya.
1.8 BEKANTAN
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera berhidung
panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua
spesies dalam genus tunggal kera Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung. Fungsi
dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin
disebabkan olehseleksi alam . Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar
sebagai pasangannya. panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm
dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies
ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi
makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daundaunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek
samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.
Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu) adalah suatu jenis primata kecil, memiliki
tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan
telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.
Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal
yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat
melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius
juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap
tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku,
kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming.
Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih
besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk
melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa
melihat pada siang hari. Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke
arah kanan maupun ke arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat
digerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa
Tarsius adalah makhluk nokturnal yang melakukan aktivitas pada malam hari dan
tidur pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa
mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan terkadang
reptil kecil, burung, dan kelelawar. Habitatnya adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara
hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar,
dan Peleng. Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius
lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan balao cengke atau tikus
jongkok jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia.
1.10 KANGGURU PAPUA
Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia).
Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru
Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini
mulai langka sehingga termasuk satwa Indonesia yang di lindungi dari kepunahan.
Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan
thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di
pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila
sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika
dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat,
berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua
kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil.
Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung,
bulunya tidak begitu lebat.
A. Kangguru Tanah (lau-lau atau paunaro):
- Thylogale brunii (Dusky Pademelon)
merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram,
tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar
sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua,
dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah
Selatan Papua, dan Papua Niugini. Di Indonesia Thylogale brunii terdapat antara lain
di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz
(Mimika).
- Thylogale stigmata (red-legged pademelon)
merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata
mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.
- Thylogale brownii (Browns pademelon)
(Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya
ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus
pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi
bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor
panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang.
Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias.
Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang
atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari
Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas
sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias.
(disebut Kanguru Pohon Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellows Treekangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya
berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua
Dendrolagus mbaiso (disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso) kanguru ini
ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak belukar di Puncak
Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di
bagian dadanya.
- Dengrolagus dorianus
- Dendrolagus ursinus