Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Ciri Ciri:
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika digunakan lebih
dari satu periode, hanya digunakan untuk aset tertentu, dan komponen yang diganti
tidak diakui. Pernyataan ini tidak menetapkan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap, sehingga diperlukan pertimbangan terhadap kriteria pengakuan yang sesuai
dengan kondisi entitas.
Entitas harus mengevaluasi prinsip pengakuan, termasuk:
a) Biaya awal memperoleh aset
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa
mendatang. Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
Penggantian aset menambah aset jika memenuhi kriteria aset tetap dan
komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada
awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15). Yang terdiri dari:
Harga perolehan bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen
Biaya yang diatribusikan langsung:
Biaya
Biaya penyiapan
penyiapan
lahan untuk pabrik;
Biaya
handling dan
dan
Biaya handling
penyerahan awal;
Biaya
pengujian aset
aset
Biaya pengujian
apakah aset
berfungsi
berfungsi dengan
dengan
baik
baik (setelah
(setelah
dikurangi
hasil
dikurangi hasil
penjualan produk
tersebut)
tersebut)
Komisi
Komisi profesional
profesional
Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut
diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu
untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
Biaya
pengenalan
Biaya pengenalan
produk
baru
produk baru
Kerugian
Kerugian awal
awal
operasi
operasi
Biaya
Biaya
penyelenggaraan
penyelenggaraan
bisnis
lokasi
bisnis di
di lokasi
baru
baru termasuk
termasuk
biaya
pelatihan
biaya pelatihan
staf
staf
Biaya
relokasi dan
dan
Biaya relokasi
reorganisasi
reorganisasi
operasi
operasi entitas.
entitas.
Administrasi
Administrasi dan
dan
overhead
overhead umum
umum
Hasil
Hasil dari
dari aset
aset
sebelum
sebelum
dimanfaatkan
dimanfaatkan
(hasil
(hasil parkir
parkir dari
dari
lahan
yang belum
belum
lahan yang
digunakan).
digunakan).
Perolehan Gedung
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Biaya
saat alat
alat
Biaya saat
belum
beroperasi
belum beroperasi
penuh
penuh
Laba
Laba internal
internal jika
jika
aset
tersebut
aset tersebut
merupakan
merupakan
persediaan
persediaan
perusahaan.
perusahaan.
Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika
membangun sendiri
Fee profesional
Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik dan
peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi:
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri
Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:
Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait
langsung dengan pembangunan aset.
kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai
beban bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 (revisi
2008): Biaya Pinjaman.
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar, kecuali tidak
memiliki substansi komersial, atau nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan
menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
Model Biaya (Cost Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar
: biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset
Model Revaluasi (Revaluation Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar : jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset yang
terjadi setelah tanggal revaluasi.
Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) merupakan nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arms length transaction).
Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang
dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti
pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang
ditentukan oleh penilai.
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai wajar karena
sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai
bagian dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai
wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah
disusutkan (depreciated replacement cost approach).
Revaluasi harus dilakukan secara reguler untuk memastikan jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Frekuensi revaluasi
tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah
tercatatnya revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif perlu direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
Penyusutan
Alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset
selama umur manfaatnya (useful life).
Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
Contoh : badan dan mesin pesawat
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan. Pada saat aset
berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
a) Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan
b) Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.
Nilai Residu dan Umur Manfaat
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun
buku. Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan:
Garis
Lurus
Garis Lurus
M enghasilkan
pem bebanan
yang tetap
sepanjang um ur
m anfaat selagi
nilai residu tidak
berubah
Saldo
Menurun
Saldo Menurun
Jum
lah Unit
Jumlah
Unit
Menghasilkan
pem bebanan
yang m enurun
sepanjang um ur
m anfaat
Menghasilkan
pem bebanan
berdasarkan
penggunaan
Penurunan Nilai
Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset. Pernyataan tersebut
menjelaskan bagaimana entitas me-review jumlah tercatat asetnya, bagaimana
menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi
penurunan nilai.
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai
terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Dilepaskan; atau
Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan
dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai,
hilang / dihentikan.
Perubahan estimasi
Pengungkapan Revaluasi
Dasar
yang
Dasar yang
digunakan untuk
menilai kembali
aktiva
Tanggal efektif
penilaian
Nama penilai
independen, bila
ada
Hakekat setiap
petunjuk yang
digunakan untuk
menentukan
menentukan biaya
biaya
pengganti
Jumlah tercatat
setiap jenis aktiva
tetap
tetap
Surplus
Surplus penilaian
penilaian
kembali neraca
Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian menggunakan
model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.