Anda di halaman 1dari 8

PSAK 16

Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)

Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Ciri Ciri:

Digunakan dalam operasi dan tdk utk dijual kembali.


Bersifat Jangka panjang dan biasanya disusutkan
Memiliki wujud.
Pengakuan

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika digunakan lebih
dari satu periode, hanya digunakan untuk aset tertentu, dan komponen yang diganti
tidak diakui. Pernyataan ini tidak menetapkan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap, sehingga diperlukan pertimbangan terhadap kriteria pengakuan yang sesuai
dengan kondisi entitas.
Entitas harus mengevaluasi prinsip pengakuan, termasuk:
a) Biaya awal memperoleh aset

Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.

Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa
mendatang. Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan pengolahan limbah industri.

b) Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti, memperbaiki

Biaya pemeliharaan dan perbaikan (perawatan, suku cadang) diakui


beban di laporan laba rugi periode berjalan

Penggantian aset menambah aset jika memenuhi kriteria aset tetap dan
komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset

Inspeksi yang signifikan diakui sebagai jumlah tercatat aset jika


memenuhi kriteria aset tetap dan nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari
fisik) dihentikan pencatatanya
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada
awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15). Yang terdiri dari:

Harga perolehan bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen
Biaya yang diatribusikan langsung:

Biaya imbalan kerja


yang
yang timbul
timbul dari
dari
pembangunan atau
akuisisi aset
tetap.
akuisisi
aset tetap.

Biaya
Biaya penyiapan
penyiapan
lahan untuk pabrik;

Biaya
handling dan
dan
Biaya handling
penyerahan awal;

Biaya perakitan dan


instalasi
instalasi

Biaya
pengujian aset
aset
Biaya pengujian
apakah aset
berfungsi
berfungsi dengan
dengan
baik
baik (setelah
(setelah
dikurangi
hasil
dikurangi hasil
penjualan produk
tersebut)
tersebut)

Komisi
Komisi profesional
profesional

Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut
diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu
untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

Yang tidak termasuk komponen biaya:


Biaya
Biaya pembukaan
pembukaan
fasilitas
baru
fasilitas baru

Biaya
pengenalan
Biaya pengenalan
produk
baru
produk baru

Kerugian
Kerugian awal
awal
operasi
operasi

Biaya
Biaya
penyelenggaraan
penyelenggaraan
bisnis
lokasi
bisnis di
di lokasi
baru
baru termasuk
termasuk
biaya
pelatihan
biaya pelatihan
staf
staf

Biaya
relokasi dan
dan
Biaya relokasi
reorganisasi
reorganisasi
operasi
operasi entitas.
entitas.

Administrasi
Administrasi dan
dan
overhead
overhead umum
umum

Hasil
Hasil dari
dari aset
aset
sebelum
sebelum
dimanfaatkan
dimanfaatkan
(hasil
(hasil parkir
parkir dari
dari
lahan
yang belum
belum
lahan yang
digunakan).
digunakan).

Perolehan Gedung
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Biaya
saat alat
alat
Biaya saat
belum
beroperasi
belum beroperasi
penuh
penuh

Laba
Laba internal
internal jika
jika
aset
tersebut
aset tersebut
merupakan
merupakan
persediaan
persediaan
perusahaan.
perusahaan.

Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika
membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan

Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik dan
peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi:
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri
Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:

Material dan tenaga kerja

Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait
langsung dengan pembangunan aset.

Biaya bunga selama proses pembangunan

Pengukuran Biaya Perolehan


Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat
terjadinya. Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka waktu

kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai
beban bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 (revisi
2008): Biaya Pinjaman.
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar, kecuali tidak
memiliki substansi komersial, atau nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan
menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

Model Biaya (Cost Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar
: biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset
Model Revaluasi (Revaluation Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar : jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset yang
terjadi setelah tanggal revaluasi.

Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) merupakan nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arms length transaction).

Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang
dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti
pasar.

Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang
ditentukan oleh penilai.

Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai wajar karena
sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai
bagian dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai
wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah
disusutkan (depreciated replacement cost approach).

Revaluasi harus dilakukan secara reguler untuk memastikan jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Frekuensi revaluasi
tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.

Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah
tercatatnya revaluasi lanjutan perlu dilakukan.

Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif perlu direvaluasi secara tahunan.

Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan.

Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
Penyusutan

Alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset
selama umur manfaatnya (useful life).

Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
Contoh : badan dan mesin pesawat
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan. Pada saat aset
berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
a) Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan
b) Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.
Nilai Residu dan Umur Manfaat
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun
buku. Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.

Prakiraan daya pakai aset;

Prakiraan tingkat keausan fisik;

Keusangan teknis dan keusangan komersil;

Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).

Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan:

Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa


depan atas aset oleh entitas.

Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan

Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.

Garis
Lurus
Garis Lurus
M enghasilkan
pem bebanan
yang tetap
sepanjang um ur
m anfaat selagi
nilai residu tidak
berubah

Saldo
Menurun
Saldo Menurun

Jum
lah Unit
Jumlah
Unit

Menghasilkan
pem bebanan
yang m enurun
sepanjang um ur
m anfaat

Menghasilkan
pem bebanan
berdasarkan
penggunaan

Penurunan Nilai

Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset. Pernyataan tersebut
menjelaskan bagaimana entitas me-review jumlah tercatat asetnya, bagaimana
menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi
penurunan nilai.
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai
terpulihkan (recoverable amount)

Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.

Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi

Review penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan

Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi


Penghentian Pengakuan

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:


a)
b)

Dilepaskan; atau
Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan
dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap

Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat


aset.

Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang


digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan

secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya


perolehan yang digantikan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan (jika ada) dan jumlah
tercatat dari aset.
Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap:

Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto

Metode penyusutan yang digunakan

Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.

Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang

Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan

Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan

Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai,
hilang / dihentikan.

Pemilihan metode akuntansi

Perubahan estimasi

Pengungkapan Revaluasi
Dasar
yang
Dasar yang
digunakan untuk
menilai kembali
aktiva

Tanggal efektif
penilaian

Nama penilai
independen, bila
ada

Hakekat setiap
petunjuk yang
digunakan untuk
menentukan
menentukan biaya
biaya
pengganti

Jumlah tercatat
setiap jenis aktiva
tetap
tetap

Surplus
Surplus penilaian
penilaian
kembali neraca

Transisi dan Tanggal Efektif

Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian menggunakan
model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.

Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi


aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka pada saat
penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset
tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
Efektif 1 Januari 2008

Anda mungkin juga menyukai