BAB II
URAIAN SINGKAT KEGIATAN PLTA KETENGER
2.1.
Deskripsi Proyek
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
II - 1
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
II - 2
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
2.2.
2.2.1.
Tahap Prakonstruksi
Pada tahap prakonstruksi dilakukan kegiatan survey lapangan pada saat studi
kelayakan, dan penyusunan disain rinci PLTA. Pengumpulan data yang
dilakukan pada saat survey meliputi aspek geologi, aspek topografi, aspek
hidrologi, lingkungan, dan ketersediaan material.
Dilanjutkan dengan
pengurusan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan seperti Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB)
2.2.2.
Tahap Konstruksi
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja pada kegiatan konstruksi, berupa tenaga kerja terampil dan
tidak terampil. Para pekerja, diwajibkan melaksanakan tugas sesuai
dengan prosedur baku, dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan
kerja yang memadai seperti helm pengaman. Diusahakan sebagian besar
tenaga kerja berasal dari penduduk sekitar proyek.
b. Mobilisasi alat berat dan bahan material
Alat-alat berat dan bahan material untuk keperluan konstruksi didatangkan
ke lokasi proyek pembangunan melalui akses jalan yang sudah ada, dan ,
melalui wilayah permukiman penduduk. Bahan material juga dapat diambil
dari batuan di dasar Sungai Banjaran, dengan meminta izin terlebih dahulu
ke Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Banyumas.
c. Pembuatan Konstruksi Bangunan Air, Penstock, dan Power House
Kegiatan yang dilakukan antara lain pengambilan bahan material berupa
batuan di dasar Sungai Banjaran dan penataan dasar Sungai Banjaran.,
Pembuatan diversion structure atau bangunan pengelak air selama
konstruksi berlangsung, yang berupa jalur pengairan air tail race PLTA
Ketenger Unit 1, 2 dan 3 melalui rencana penstock ke arah Sungai Jiang.
Selanjutnya membangun pondasi untuk pembuatan konstruksi bangunan
air, penstock, dan power house. Kegiatan lain yang dilakukan adalah
pembuatan coffer dam (Gambar 2.3 2.8).
d. Demobilisasi tenaga kerja
Kegiatan pada tahap demobilisasi tenaga kerja adalah pemberhentian
tenaga kerja karena berakhirnya pekerjaan konstruksi. Tenaga kerja yang
diberhentikan disesuaikan dengan kebutuhannya.
II - 3
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
2.2.3.
Tahap Operasi
Operasional PLTA Ketenger Unit 4 akan menghasilkan daya listrik berkisar
500 kW, yang dapat menambah daya bagi PLTA Ketenger Unit 1, 2, dan 3
yang sudah ada sebesar 8,0 MW. Adanya Unit 4, kapasitas terpasang dan
daya energi PLTA Ketenger secara keseluruhan akan meningkat. Jangka
umur operasi (life time) menjadi lebih panjang serta efisiensi dan keandalan
pembangkit listrik meningkat. Selain itu dilakukan pula kegiatan pemeliharaan,
baik peralatan elektromekanik maupun peralatan penunjang lainnya guna
menjaga kesinambungan tambahan daya dari PLTA Ketenger secara
keseluruhan. Dalam pemeliharaan akan dijaga dan diusahakan agar tidak
mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya.
2.2.4.
II - 4
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 5
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 6
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 7
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 8
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 9
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 10
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 11
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
II - 12
Bab II
Uraian Singkat Kegiatan PLTA Ketenger
Komponen PLTA
Intake Sungai Banjaran
Weir
Saluran terbuka
Intake mata air Sorobadag
Weir
Saluran terbuka
Kolam Tando Harian (KTH)
Saluran
Penstock
Surge tank
Turbin
Generator
Keterangan
Ukuran/Jenis
Panjang
Tinggi
kapasitas
20,0 meter
2,5 meter
2,5 m3/dt
20,0 meter
panjang
tinggi
kapasitas
4,0 meter
1,0 meter
0,7 m3/dt
900,0 meter
20.550 m3/dt
18.300 m3/dt
5,8 meter
2,5 meter
1 buah
Concrete pipe
1,4 meter
778,0 meter
3,2 m3/dt
2 buah
0,8 meter
2,5 m3/dt
1,874 meter
30,80 meter
1,52 meter
2 buah
Pelton
5.040 Pk
2 buah
2 x 4.400 kW
kapasitas maksimum
kapasitas efektif
H.W.L.
L.W.L
jumlah
tipe
diameter
panjang
kapasitas
jumlah
diameter (masing2)
kapasitas (masing2)
panjang (masing2)
tinggi
diameter
jumlah
tipe
daya terpasang
jumlah
kapasitas
II - 13