Teori Sistem Dan Konsep Berubah Dalam Keperawatan
Teori Sistem Dan Konsep Berubah Dalam Keperawatan
Sistem Terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan,
interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antra sistem dengan lingkungan.
Sistem Tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan
lingkungan
Berikut Ini Merupakan Bagian-Bagian Dari Teori System, Yaitu :
INPUT, Input ini merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukannya berupa
potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain sebagainya.
PROSES, Proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan . Kegiatan yang
berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan
dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud dengan proses adalah berbagai kagiatan dalam pelayanan kesehatan.
OUTPUT, Output merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem
pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan
efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat
optimal .
DAMPAK, Akibat yang dihasilkan dari sebuah hasil dari system disebut dampak, yang
terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil tercapai, maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau
oleh masyarakat .
UMPAN BALIK, Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan
dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi .
Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang
juga
dapat
menjadikan
input
yang
selalu
meningkat
atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).
Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri
dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun
organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan
ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang keperawatan, seperti
pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini
melibatkan klien individu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan
seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan.
Perubahan tidak selalu merupakan hasil pengambilan keputusan rasional.
Perubahan biasanya terjadi sebagai respons terhadap tiga aktifitas yang berbeda yaitu :
a. Perubahan Spontan
Perubahan spontan juga disebut perubahan yang reaktif atau tidak direncanakan, karena
perubahan ini tidak benar-benar di antisipasi, tidak dapat dihindari dan terdapat sedikit atau
tidak ada waktu untuk merencanakan strategi respons. Contoh perubahan spontan yang
memengaruhi individu adalah infeksi virus akut, cedera medula spinalis, dan tawaran
sukarela posisi baru.
b. Perubahan Perkembangan
Perubahan perkembangan mengacu pada perubahan fisiopsikologis yang terjadi selama
siklus kehidupan individu atau perkembangan organisasi menjadi lebih kompleks.
contoh
perubahan
perkembangan
individu
adalah
bertambahnya
ukuran
dan
kompleksitas embrio manusia dan janin dan berkurangnya kemampuan fisik pada lansia.
c. Perubahan Terencana
Menurut Lippitt (1973), perubahan terencana adalah upaya yang disengaja dan bertujuan
oleh individu, kelompok, organisasi, atau sistem sosial yang lebih besar untuk memengaruhi
status quo (menetap) itu sendiri, organisme lain, atau suatu situasi. Keterampilan
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan
kelak mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Proses
pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan selalu terdapat upaya mendapatkan umpan
balik, pembinaan tersebut dalam upaya mempertahankan perubahan yang telah dicapai.
Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemukan
banyak hambatan. Hambatan tersebut yang akan mempertahankan status quo (menetap) agar
tidak terjadi perubahan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam
konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.
Prinsip dan Strategi Berubah
Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat
tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
a.
Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai
individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan intervensi
secara langsung dalam penerapan teori-teori yang ada. Strategi ini dilaksanakan dengan cara
melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk
perubahan. Pelaku dalam perubahan harus memiliki kemampuan dalam berkolaborasi dengan
masyarakat. Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam pembaharu..
c.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan terus selalu berubah dan berkembang sejalan
dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu mengadakan
perubahan melalui penelitian keperawatan sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama
oleh disiplin ilmu lain yang memiliki landasan yang kokoh dalam keilmuan.
4) Keperawatan Sebagai Komunikasi
Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu
menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.
sistem adaptasi. Pada setiap orang juga dapat menimbulkan reaksi psikologis yang berbeda
sehingga bisa menjadi hambatan dalam perubahan. Contohnya apabila akan dilakukan
perubahan dalam sistem praktek keperawatan mandiri bagi perawat. Jika perawat belum bisa
menerima secara psikologis, akan timbul kesulitan karena ada perasaan takut sebagai dampak
dari perubahan.
4) Toleransi Terhadap Perubahan Rendah
Toleransi terhadap perubahan ini tergantung dari individu, kelompok atau masyarakat.
Apabila individu, kelompok atau masyarakat tersebut memiliki toleransi yang tinggi terhadap
perubahan, maka akan memudahkan proses perubahan tetapi apabila toleransi seseorang
terhadap perubahan sangat rendah, maka perubahan tersebut akan sulit dilaksanakan.
5) Kebiasaan
Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui
sebelumnya atau bahkan sudah dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan sesuatu yang
baru dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat. Faktor kebiasaan ini yang
menjadikan hambatan dalam perubahan.
6) Ketergantungan
Ketergantungan merupakan hambatan dalam proses perubahan karena ketergantungan
menyebabkan seseorang tidak dapat hidup secara mandiri dalam mencapai tujuan tertentu.
Suatu perubahan akan menjadi masalah bagi seseorang yang selalu menggantungkan diri
sehingga perubahan akan sulit dilakukan.
7) Perasaan Tidak Aman
Perasaan tidak aman juga merupakan faktor penghambat dalam perubahan karena adanya
ketakutan terhadap dampak dari perubahan yang juga akan menambah ketidak amanan pada
diri, kelompok atau masyarakat.
8) Norma
Norma merupakan segala aturan yang didukung oleh anggota masyarakat yang tidak
boleh dirubah. Apabila akan melakukan proses perubahan namun perubahan tersebut
bertentangan dengan norma maka perubahan tersebut akan mengalami hambatan. Sebaliknya
jika norma tersebut sesuai dengan prinsip perubahan, maka akan sangat mudah dalam
perubahan.