Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM SATUAN PROSES

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013 / 2014

MODUL
PEMBIMBING

: Pembuatan -Nitronaftalen
: Ir. Endang Kusumawati, MT

Tanggal Praktikum

: 7 Januari 2014

Tanggal Pengumupulan

: 13 Januari 2014

(Laporan)

oleh :
Kelompok 1
Abdussalam Topandi

121424001

Achmad Faisal

121424002

Ade Julistian

121424003

Adi Bayu Saputra

121424004
Kelas 2A-TKPB

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Nitrasi adalah proses memasukkan satu atau lebih gugus nitro/nitril ion (NO 2+) ke
dalam senyawa organik atau bahan baku yang digunakan. Nitrasi merupakan salah satu
proses yang paling penting di industri sintesa senyawa organik. Produk-produk nitrasi
dipakai secara luas sebagai solvent (nitroparafin), pewarna tekstil (-nitronaftalen),
farmasi, baha vernis/coating (nitroselullosa) dan bahan peledak (trinitrotoluen/TNT) dan
untuk meningkatkan bilangan cetane pada bahan bakar diesel (tetranitromethane). Selain
itu produk nitrasi digunakan pula sebagai senyawa intermediat untuk membuat produk
lain.
I.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami karakteristik reaksi nitrasi dan penanganannya yang tepat
2. Melakukan tahapan tahapan proses nitrasi
3. Mengidentifikasi produk nitrasi melalui pengukuran titik leleh
II.

LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya
gugus nitro pada suatu senyawa. Reaksi nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih
gugus nitro (-NO2) yang terikat pada karbon sebagai senyawa nitroaromatik atau
nitroparafin. Dan juga bisa pada oksigen sebagai senyawa nitrat ester maupun pada
nitrogen sebagai senyawa nitramina. Proses reaksi sebagai subtitusi atom hidrogen,
reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi atom atau gugus lain seperti,
halida, sulfonat dan asetil. Reaksi nitrasi adalah salah satu reaksi yang penting dalam
industri sintesa bahan organik. Garis besar penggunaannya adalah bahan pelarut
2.

(solvent), pewarna, farmasi, peledak, maupun bahan antara untuk produk lebih lanjut.
Ikatan gugus NO2 pada senyawa nitro
a
1)
-C-NO2
: disebut senyawa nitro
Contoh : parafin + HNO3 Nitroparafin + H2O
b

3.

2)
-O-NO2
: disebut senyawa nitrat
Contoh : gliserol + 3HNO3 glseril trinitrat
3)
-N-NO2
: disebut senyawa nitriamin
Contoh : guanidine + HNO3 nitroguanidine

+ 3H2O
+ H2O

Reaksi pembentukan senyawa nitro


a) Reaksi substitusi terhadap:
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

a. hidrogen (-H)
CH4 + HNO3 H3CNO2 + H2O
b. klorida (-Cl)
RCl + AgNO3 AgCl + RNO2
c. Sulfonat
b) Reaksi adisi ikatan rangkap
4.

Zat yang dapat dinitrasi


o Parafin
Umumnya reaksi dilaksanakan pada fasa gas, reaksi berlansung melalui
mekanisme radikal bebas. Hasil dari nitrasi parafin adalah Nitroparafin. Haasil
samping berupa alkohol, aldehid, olefin. Proses dilaksanakan pada suhu 350-

450 derajat celcius


o Olefin
Nitrasi olefin berlansung secara adisi. Reaksi pada umumnya berlansung pada
fase gas. Hasil nitrasi adalah Nitroalkohol. Apabila nitrasi berlanjut, maka
menghasilkan produk bermacam-macam, karena senyawa nitroalkohol

5.

memiliki gugus -OH dan NO2


o Aromatik dan turunannya
Umumnya berlansung pada fase cair. Senyawa aromatik yang biasa di nitrasi
dalam industri adalah benzena beserta turunannya, naftalen, dan turunannya.
o Alkohol
Nitrasi berlansung fase cair.
o Senyawa nitrogen

Senyawa penitrasi ( pengolah )


a)
Asam nitrat : HNO3
Pemakaian dapat berbentuk :
a. cair berasap ( ada NO2 bebas )
b. cair pekat
c. cair encer
d. gas/uap
b) Asam nitrat dengan pengikat air
Zat pengolah golongan ini digunakan untuk nitrasi fase cair. Pengikat air yang
digunakan dapa berupa asm sulfat, asam phospat, dan anhidrida asam.
Contoh pengikat air : asam sulfat, asm phosfat, dan anhidrida asetat.
c)
NO2, N2O4
zat dipakai untuk fase gas.

6.

Kegunaan proses nitrasi


o Bahan peledak yang beruoa senyawa nitrat misalnya : gliseril trinitrat dan
selulosa nitrat

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

o Sebagai senyawa antara untuk pembuatan amina yang disentesa dengan proses
reduksi senyawa nitro. Misalnya Nitrobenzena direduksi menjadi anilin yang
merupakan bahan baku zat warna.
o Bahan pengoksidasi misalnya : Nitrobenzena
Krista nitronaftalen

(Sumber : http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html )
III.

PERCOBAAN
III.1
Alat & Bahan
Alat
Hot plate 1 buah

Gelas kimia 500 ml 2 buah


Gelas kimia 250 ml 1 buah
Erlenmeyer 100 ml 2 buah

Bahan
Naftalen 5 gram
H2SO4 pekat 13,5 ml
HNO3 pekat 3,5 ml
H2O (aquadest) 5,5 ml
Air panas 50 ml

Pengaduk gelas 1 buah


Stirer magnetik 1 buah
Statif dan penjepit 2 pasang

III.2
Prosedur Kerja
Pembuatan Nitrasi

Mixed Acid dingin


Saring kristal yang terbentuk

5 gram Naftalen T = 35-500C


Teteskan
Diamkan selama 15 menit (kristalisasi)
100ml air panas

Butiran es

Panaskan T = 60-650C selama 1 jam

Settle pada T = 60-650C selama 15 menit

Pemisahan dan Pemurnian

Krista
nitronaftalen

Rekristalisasi
100ml air panas

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)


Saring Kristal
yang terbentuk
Rekristalisasi

Saring Kristal yan

Keringkan titrat

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

III.3
Data Pengamatan
a. Persiapan
N

Bahan

Jumlah

Konsentras

Berat Jenis

Titik leleh

o
1.
2.
3.
4.
5.

Naftalen (C10H8)
H2O
H2SO4
HNO3
-Nitronaftalen

terpakai
5 gram
10, 7 mL
8,8 mL
5,5 mL
1,13 gram

i
98 %
65 %
-

1,14 g/cm3
1 g/cm3
1,84 g/cm3
1,4 g/cm3
1,33 g/cm3

80,26 oC
0 oC
10 oC
-42 oC
59 61 oC

b. Proses Reaksi
No
.
1.

Proses

Dokumentasi

Pengamatan

Erlenmeyer 100 mL

dalam penangas es dan


air, ditahan dengan
menggunakan penjepit
dan statif

2.

Campuran asam dingin

dalam erlenmeyer
( H2O, H2SO4 dan HNO3

3.

5 gram naftalen
dimasukan kedalam
reaktor

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

4.

Campuran asam dingin

Ketika diteteskan

diteteskan kedalam

campuran asam dingin

reaktor yang berisi

kedalam reaktor,

naftalen

campuran berwarna
kuning

5.

Kemudian dilakukan

Larutan berwarna kuning

pengadukan ( suhu 35-

merata

50oC)

6.

Suhu dinaikan ( 65-

Tetap menjadi berwarna

70oC) dan diaduk

kuning tetapi lebih jernih

selama 1 jam

7.

Campuran kemudian

Terbentuk kristal

didinginkan didalam es

nitronaftalen yang
mengendap dibawahnya

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

8.

Penyaringan kristal

Filtratnya berwarna

nitronaftalen yang

kuning bening sedangkan

terbentuk

residu yang berupa kristal


nitronaftalennya berwarna
oranye

9.

Pelarutran nitronaftalen

kotor dalam air


mendidih ( 100oC),
kemudian dinginkan dan
diamkan selama 24 jam
hingga terbentuk kristal.
10.

Pelarutan kristal dalam

etanol 96% 25ml.

11.

Saring larutan,

kemudian filtratnya
diamkan 48 jam hingga
terbentuk kembali
kristal.

Dokumentasi Proses

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

IV.

KESELAMATAN KERJA
a. Praktikum harus dilakukan dilemari asam. Reaksi nitrasi sangat eksoterm sehingga
penggunaan penangas es harus dilakukan.
b. Wajib mengenakan jas lab, sarung tangan, masker dan kaca mata pelindung.
c. Asam sulfat, asam nitrat dan campuran asamnya merupakan asam kuat yang bersifat
korosif dan menyebabkan iritasi. Jika mengenai kulit akan menyebabkan luka. Uap
kedua asam tersebut bila terhirup akan menyulitkan pernafasan sehingga harus
disimpan dilemari asam. Jangan sampai kontak dengan kulit atau mata, dan jangan
sampai terhirup uapnya.
d. Jika terkena bahan-bahan kimia diatas harus segera dicuci dengan air bersih.

V.

PENGOLAHAN DATA
Mol Naftalen (C10H8) =

massa naftalen
BM naftalen
5 gr
128 gr /mo

= 0,0391 mol
Mol H2SO4

Massa Densitas x V 8,8 ml x 1.84 gr /ml


=
=
BM
BM
98 gr /mol

= 0,165 mol

Mol HNO3 =

Massa Densitas x V 5,5ml x 1.4 gr /ml


=
=
BM
BM
63 gr / mol

= 0,122 mol

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

10

Mekanisme Reaksi :

(1)

HNO3

Mula mula
Bereaksi
Sisa

0,122
-0,122

(2)
Mula mula
Bereaksi
Sisa

H2NO3+
+
0,122
-0,122

(3)

Naftalen

Mula mula
Bereaksi
Sisa

(4)
Mula mula
Bereaksi
Sisa

(C10H8)
0,0391
-0,0391

C10H8NO2 +
0,0391
-0,0391

H2SO4

H2NO3+

0,165
-0,122
0,043

+0,122
+0,122

H2SO4
0,122
-0,122

NO2+
0,122
-0,0391
0,0829

HSO40,122
-0,0391
0,0829

NO2+
+0,122
0,122

+ HSO4-

+0,122
+0,122

+ H3O+

+ HSO4-

+0,122
0,122

+0,122
0,122

C10H8NO2
+0,0391
0,0391

C10H7NO2
+0,0391
0,0391

+ H2SO4
+0,0391
0,0391

massa -nitronaftalen teoritis = 0,0391 mol x 173 gr /mol


= 6,76 gram
massa -nitronaftalen aktual = 1,13 gram

%Yield =

massa nitronaftalen aktual


x 100
massa nitronaftalenteoritis
1,13
x 100
6,76

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

11

= 16,72 %

Titik leleh berdasarkan literatur = 59 61 C


Titik leleh berdasarkan praktikum = 63,2 C

IV.

PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Abdussalam Topandi (121424001)
Praktikum ini dilakukan untuk mendapatkan -nitronaftalen. Hal pertama yang
dilakukan adalah membuat mixed acid yang terdiri dari H2SO4, HNO3 dan H2O.
H2SO4 digunakan untuk proses ionisasi HNO 3 (pembentukan nitril ion). Semakin
tinggi konsentrasi

H2SO4 yang digunakan maka semakin besar pula persentase

proses ionisasi HNO3. Penambahan air pada campuran mixed acid bertujuan untuk
mengencerkan H2SO4 yaitu dari konsentrasi 98% menjadi lebih dari 86% dan atau
kurang dari 94%. Sebab % ionisasi HNO3 akan lebih banyak didapatkan jika H2SO4
yang digunakan tidak lebih dari 94% dan tidak kurang dari 86%, jika H 2SO4 yang
digunakan tidak sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak akan berlangsung.
Mixed acid berfungsi sebagai nitrating agents. Pembuatan mixed acid
dilakukan dalam penangas es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga akan
menimbulkan panas yang tinggi ke lingkungan. Selain itu, karena alasan eksoterm
pula, pencampuran mixed acid ke dalam naftalen dilakukan dengan cara diteteskan
dan suhu operasinya pun hanya berkisar 35-50oC. Pemanasan dilakukan agar terjadi
reaksi sempurna antara mixed acid dan naftalen. Proses pendinginan dimaksudkan
untuk pembentukan kristal, karena kristal hanya dapat terbentuk pada suhu 5252,5
C.
Masa yang diperoleh dari praktikum ini adalah 1,13 gram. Yield yang
diperoleh adalah 16,72%. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidaksempurnaan
reaksi nitrasi, ini juga dapat disebabkan karena terbentuknya molekul air pada saat
akhir reaksi, sehingga akan mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju
pembentukan nitril ion. Kemungkinan juga karena pemanasan yang kurang baik,
masih adanya naftalen yang tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya
tidak berlangsung sempurna.

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

12

Titik leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan adalah 63,2oC dan


berdasarkan menurut literatur titik leleh -nitronaftalen adalah 59-60 oC. Berdasarkan
data tersebut, titik leleh -nitronaftalen hasil percobaan sedikit melenceng, hal ini bisa
disebabkan karena pembentukan -nitronaftalen yang tidak sempurna.

Pembahasan oleh Achmad Faisal (121424002)


Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk membuat -nitronaftalen
dengan proses Nitrasi. Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro
atau masuknya gugus nitro pada suatu senyawa. Reaksi nitrasi adalah penggabungan
satu atau lebih gugus nitro (-NO2) yang terikat pada karbon sebagai senyawa
nitroaromatik atau nitroparafin. Dan juga bisa pada oksigen sebagai senyawa nitrat
ester maupun pada nitrogen sebagai senyawa nitramina. Proses reaksi sebagai
subtitusi atom hidrogen, reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi atom
atau gugus lain seperti, halida, sulfonat dan asetil.
Mula-mula dibuat terlebih dahulu campuran asam dingin/Mixed acid yang
terdiri dari H2SO4, HNO3 dan H2O. H2SO4 digunakan untuk proses ionisasi HNO 3
(pembentukan nitril ion). Semakin tinggi konsentrasi H 2SO4 yang digunakan maka
semakin besar pula persentase proses ionisasi HNO 3. Penambahan air pada campuran
mixed acid bertujuan untuk mengencerkan H2SO4. yaitu dari konsentrasi 98% menjadi
lebih dari 86% danatau kurang dari 94%. Sebab % ionisasi HNO 3 akan lebih banyak
didapatkan jika H2SO4 yang digunakan tidak lebih dari 94% dan tidak kurang dari
86%, jika H2SO4 yang digunakan tidak sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak
akan berlangsung. Berikut reaksi pembentukan mixed acid/asam dingin :
HNO3 + H2SO4 H2NO3+ + HSO4H2NO3+ + H2SO4 NO2+ + H3O+ + HSO4Mixed acid atau asam dingin berperan sebagai nitrating agents. Pembuatan
mixed acid dilakukan dalam gelas berisi es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga
akan menghasilkan panas. Selain itu, karena alasan eksoterm pula, pencampuran
mixed acid ke dalam naftalen dilakukan dengan cara diteteskan sedikit demi sedikit
secara perlahan dan suhu operasinya pun dijaga 60-70 oC dengan waktu reaksi yaitu
selama 60 menit. Agar reaksi antara mixed acid dan naftalen dapat terjadi. Kemudian
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

13

campuran didinginkan agar Kristal terbentuk. Setelah terbentuk Kristal, dilakukan


pemurnian pada Kristal tersebut yaitu dengan cara melarutkannya dalam air panas
100ml agar zat-zat pengotor dalam nitronaftalen larut dan terbuang/terpisah. Lalu,
dilakukan proses filtrasi dengan residu nya didiamkan selama 24 jam hingga
terbentuk Kristal kembali. Selanjutnya, Kristal yang terbentuk kembali dilarutkan,
yaitu pada etanol 96% sebanyak 25 ml, dan kemudian kembali dilakukan filtrasi
dengan filtratnya yang diambil dan dikristalkan. Berikut reaksi pada percobaan ini :
C10H8+ NO2+ C10H8NO2
C10H8NO2

+ HSO4- C10H7NO2 + H2SO4

Secara teoritis didapatkan massa produk yaitu 6,76 gram, sedangkan secara
actual didapatkan massa produk yaitu 1,13 gram. Dan didapatkan %Yield yaitu
sebanyak 16,72%. Nilai Yield ini dipengaruhi oleh tidak tercapainya kondisi operasi
seperti tidak konstannya suhu reaksi dalam kisaran 60-70 oC tapi kadang naik-turun
bahkan tidak dalam kisaran 60-70. Jadi konversi tidak maksimal. Karena konversi
reaksi merupakan fungsi temperatur. Dapat dikatakan reaksi nitrasi yang dilakukan
dapat tidak sempurna.
Kemudian dilakukan juga uji kualitatif berupa uji Titik leleh pada nitronaftalen yang terbentuk. Menurut literature titik leleh -nitronaftalen adalah
berkisar antara 59-61oC. Pada praktikum ini -nitronaftalen yang terbentuk memiliki
titik leleh sebesar 63,2oC.

Pembahasan oleh Ade Julistian (121424003)


Praktikum kali ini adalah reaksi nitrasi, Nitrasi adalah proses memasukkan
gugus nitro/nitril kedalam bahan baku yang akan digunakan. Dalam praktek ini bahan
baku yang digunakan adalah naftalen yang akan diubah menjadi -nitronaftalen. nitronaftalen memiliki banyak kegunaan di industry yaitu sebagai pewarna tekstil dan
sebagai bahan kimia perantara.
Dalam proses nitrasi naftalen menjadi -nitronaftalen menggunakan nitrating
agent yaitu Mixed Acid yang merupakan campuran dari HNO 3, dan H2S04. H2SO4 ini
berfungsi untuk melakukan proses ionisasi HNO 3 sehingga didapat ion nitril (NO 2+)
yang akan bereaksi dengan naftalen. Konsentrasi H 2SO4 sangat mempengaruhi
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

14

kecepatan proses nitrasi sehingga harus diperhatikan konsentrainya sekitar 94 %. Reaksi


pembuatan Mixed Acid ini merupakan eksotermal sehingga diperlukan pendingan agar
tidak berbahaya.
Dalam pencampuran naftalen dengan Mixed Acid, Mixed Acid harus di
tambahkan dengan cara tetes demi tetes agar tidak menghasilkan panas yang tinggi.
Setelah pencampuran, dilakukan pengadukkan dan pemanasan sekitar 60-65 0C selama 1
jam, ini merupakan kondisi operasi optimum agar terjadi reaksi yang sempurna antara
naftalen dan Mixed Acid. Setelah itu didapat Kristal nitronaftalen yang perlu di
murnikan dengan air panas dan etanol untuk menetralkan asam yang masih bersisa dan
menghilangkan zat pengotor yang tidak larut dalam etanol sehingga didapat Kristal
nitronaftalen dengan kemurnian tinggi. Setelah itu produk yang dihasilkan dapat diuji
secara kualitatif dan kuantitatif.
Dari hasil praktikum kami diperoleh Yield sebesar 16,72 %. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh ketidaksempurnaan reaksi nitrasi, ini juga dapat
disebabkan karena terbentuknya molekul air pada saat akhir reaksi, sehingga aka
mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju pembentukan nitril ion.
Kemungkinan juga karena pemanasan yang kurang baik, masih adanya naftalen yang
tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya tidak berlangsung sempurna.
Titik leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan kami adalah 63,2 C , nilai ini
sedikit berbeda berdasarkan dengan titik leleh -nitronaftalen dari literatureyang kami
dapat yaitu

59-60oC. Hal ini mungkin disebabkan karena hasil percobaan -

nitronaftalen kami belum terlalu murni.

Pembahasan oleh Adi Bayu Saputra (121424004)


Pada percobaan kali ini kami membuat -nitronaftalen yang merupakan reaksi dari
nitrasi. Nitrasi merupakan proses memasukkan satu/lebih gugus nitro kedalam senyawa organik
atau bahan baku yang digunakan. Pada praktikum ini kami memasukan gugus nitro kedalam
senyawa naftalen sehingga membentuk senyawa -nitronaftalen. Percobaan pertama yang kami
lakukan adalah membuat mixed acid atau asam dingin yang merupakan campuran dari Air
( H2O), H2SO4 dan HNO3. H2SO4 dalam campuran asam dingin ini digunakan untuk proses
ionisasi HNO3 (pembentukan nitril ion). Semakin tinggi konsentrasi H 2SO4 yang digunakan
maka semakin besar pula persentasi dari ionisasi HNO 3nya. Jika H2SO4 yang digunakan tidak
sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak akan berlangsung. . Pembuatan Asam Dingin

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

15

dilakukan dalam penangas es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga akan menimbulkan
panas yang besar ke lingkungan dan juga pencampuran asam dingin

ke dalam naftalen

dilakukan dengan cara diteteskan dengan suhu operasinya pun hanya berkisar 35-50 oC. setelah
dilakukanm proses pencampuran antara asam dingin dengan naftalen didalam reaktor
selanjutnya dipanaskan dan dijaga suhunya antara 65-70 oC Selama 1 jam agar reaksinya
berlangsung sempurnaa. Kemudian dilakukan proses pendinginan untuk memperoleh kristal nitronaftalen yang terbentuk. Terakhir dilakukan Penambahan air panas pada proses ini
dimaksudkan agar zat-zat pengotor dalam nitronaftalen larut dan terbuang/terpisah. Karena zatzat pengotor tersebut dapat larut dalam air panas untuk selanjutnya dilakukan penyaringannya.
Pada percobaan ini, massa nitronaftalen yang kami peroleh sebesar 1,13 gram
sedangkan massa nitronaftalen yang seharusnya diperoleh sebesar 6,76 gram. Sehingga Yield
yang diperolehpun sangat sedikit sekali yaitu hanya 16,72 %. Hal ini mungkin disebabkan oleh
ketidaksempurnaan reaksi nitrasi atau karena terbentuknya molekul air pada saat akhir reaksi,
sehingga aka mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju pembentukan nitril ion.
Selain itu juga mungkin karena pemanasan yang kurang baik sehingga masih adanya naftalen
yang tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya tidak berlangsung sempurna. Titik
leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan adalah 63,2 oC sedangkan berdasarkan literatur titik
leleh -nitronaftalen seharusnya adalah 59-61 oC. Berdasarkan data tersebut, titik leleh nitronaftalen hasil percobaan sedikit berbeda dengan literatur.

V.

KESIMPULAN
Dari Praktikum ini, didapatkan hasil sebagai berikut :
Massa -nitronaftalen yang terbentuk adalah 1,13 gram
%Perolehan atau %Yield -nitronaftalen dari Praktikum ini adalah 16,72%
Titik leleh -nitronaftalen yang didapatkan adalah 63,2 C
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

16

VI.

DAFTAR PUSTAKA
1.
Fessenden, R. and J. Fessenden. 1982. Organic Chemistry, 2nd Edition.
2.

Massachusetts, USA: Willard Grant Press Publisher.


Groggins, P. H.. Unit Processes in Organic Synthesis, 5th Edition, International

3.

Student Edition. Mc Graw-Hill Kogakusha, Ltd.


Hart Harold, Terj. Achmadi Suminar. 1987. Kimia Organik, Suatu Kuliah
Singkat. Jakarta: Erlangga.

4.

http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html

(Di Akses pada 12

Januari 2014)

Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi)

17

Anda mungkin juga menyukai