Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Cynthia Anggi Pradita

NIM

: 201310410311040

Kelas

: Farmasi A
Tugas Mahasiswa untuk materi Kuliah KONAS dan KOTRANAS

1. Jelaskan keterkaitan antara pernyataan kesehatan adalah hak asasi manusia


dan akses terhadap obat esensial
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan setiap penduduk berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan
tanpa memandang kemampuan membayar. Oleh sebab itu pemerintah
memberikan kebijakan dimana seluruh lapisan masyarakat, terutama rakyat
miskin dapat mengakses obat dengan harga terjangkau yaitu obat esensial.
Pengadaan obat esensial harus dilakukan pemerataan hingga ke daerah-daerah
terpencil agar dapat selalu dicapai setiap waktu dibutuhkan. Pelayanan kesehatan
semakin tidak terjangkau apabila sarana pelayanan kesehatan dijadikan sebagai
sumber pendapatan daerah. Jadi sudah selayaknya akses obat esensial dibebaskan
dari pajak dan bea masuk, agar tidak memberatkan masyarakat dan dapat
mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
2. Jelaskan bahwa obat bukan sekedar komoditas perdagangan biasa !
Obat selain digunakan sebagai komoditas perdagangan, juga memiliki
fungsi social. Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan

diagnosis, pencegahan, penyembuhan,

pemulihan, peningkatan

dan

kesehatan

kontrasepsi

termasuk

produk

biologi. Oleh sebab itu, obat dapat digunakan untuk memeratakan kesejahteraan
kesehatan masyarakat , sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan
kesehatan juga.

3. Jelaskan mengapa penyediaan obat esensial merupakan kewajiban


pemerintah dan lembaga pelayanan kesehatan publik maupun swasta !
Selain sebagai komoditas perdagangan, obat juga dapat memberikan
keuntungan sosial, dimana pemerintah wajib menyuplai ketersediaan obat. Selain
itu Peranan pemerintah juga memperhatikan persyaratan yang telah disusun agar
obat yang diperoleh adalah obat legal, untuk menjamin keamanan, khasiat dan
mutu obat serta harga obatnya terjangkau.
Keterjangkauan obat dapat dipandang dari sudut geografis, ekonomi
dan sosial politik. Sebagian masyakat Indonesia tinggal di daerah terpencil,
wilayah perbatasan dan sebagian lagi tinggal di daerah rawan bencana. Dengan
pola penyebaran

penduduk seperti tersebut di atas,

maka

diperlukan

penyesuaian pengelolaan obat sesuai dengan karateristik masing-masing daerah


oleh pemerintahan
4. Jelaskan

keterkaitan

antara

pelaksanaan

otonomi

daerah

dapat

berpengaruh pada ketersediaan obat esensial !


Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan

mendasar

yang perlu dicermati agar ketersediaan obat esensial bagi masyarakat


tetap terjamin. Untuk daerah-daerah terpencil, perbatasan, kepulauan

dan

daerah rawan bencana, perlu dikembangkan sistem pengelolaan obat secara


khusus. Sebelum diberlakukannya otonomi
% dari masyarakat

Indonesia

memiliki

daerah,
akses

diperkirakan

terhadap

obat

50-80
esensial.

Akses masyarakat terhadap obat esensial dipengaruhi oleh empat faktor utama,
yaitu penggunaan obat yang rasional, harga yang terjangkau, pembiayaan
yang berkelanjutan, dan sistem pelayanan kesehatan beserta sistem suplai
yang dapat

menjamin

ketersediaan,

pemerataan

dan

keterjangkauan.

penyediaan dan atau pengelolaan anggaran untuk pengadaan obat esensial


yang diperlukan masyarakat di sektor publik menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah yang sebelumnya merupakan tanggung jawab pemerintah
pusat.

Namun

pemerintah

pusat

masih

mempunyai

kewajiban

untuk

penyediaan obat program kesehatan dan persediaan penyangga (buffer stock)

serta menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat.


5. Sebutkan tujuan pemerintah menetapkan harga obat generik untuk
pelayanan kesehatan !
a. penerapan skema Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dapat
meningkatkan keterjangkauan obat, terutama obat esensial bagi
masyarakat.
b. Untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau di sektor publik, di
lakukan melalui pengadaan dalam jumlah besar
atau pengadaan
bersama.
c. Dilakukan penyusunan kebijakan mengenai harga obat, terutama obat
esensial
dan pengembangan sistem informasi harga serta
menghindarkan adanya monopoli.
d. Pembebasan obat esensial dari pajak dan bea masuk.
6. Sebutkan dampak dari harmonisasi persyaratan teknis di bidang farmasi
sesuai yang tercantum pada KONAS
Harmonisasi persyaratan teknis membawa implikasi akan adanya
persyaratan teknis terkini yang makin canggih yang mungkin tidak
mendesak, dan yang menimbulkan
beban
tambahan
bagi
perusahaan domestik serta bagi konsumen. Berkenaan dengan
itu
Indonesia
harus
siap
menghadapi kemungkinan
tersebut
dengan
kemampuan
pengkajian
teknis
ilmiah. Perdagangan
bebas
juga
membawa
implikasi
pada
pengendalian
dan
pengawasan obat berupa ancaman akan lolosnya obat yang tidak
memenuhi standar. Menghadapi ancaman tersebut, pengendalian dan
pengawasan obat harus senantiasa diperkuat kemampuan dan
kapasitasnya sejalan dengan perkembangan Iptek. Pemerintah perlu
memiliki strategi untuk memperkecil dampak dari ancaman tersebut.
7. Sebutkan stakeholder atau pelaku yang terkait dengan penyusunan dan
pelaksanaan KONAS !
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah
c. Industri farmasi
d. Profesi kesehatan

e.
f.
g.
h.
i.
j.

Institusi pelayanan kesehatan


Institusi pelayanan obat
Konsumen/Pasien
Institusi pendidikan
Organisasi Profesi
Berbagai LSM

8. Apa yang dimaksudkan dengan pengobatan rasional obat dan contoh


ketidakrasionalan obat?
Pengobatan dapat disebut rasional apabila pasien menerima terapi yang
tepat sesuai dengan kebutuhan kliniknya, sesuai dengan dosis yang
dibutuhkannya, pada periode waktu yang adekuat, dan dengan harga yang
terjangkau untuk pasien dan masyarakat (WHO,1985).
Contoh ketidak rasionalan penggunaan obat sebagai berikut:
a. Peresepan

Peresepan

yang ridak tepat seperti peresepan berlebih (overprescribing),


kurang

(underprescribing),

Peresepan

majemuk

(multiple

prescribing), Peresepan salah (incorrect prescribing)


b. Pemberian obat untuk penderita yang tidak memerlukan terapi obat.
c. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit.
d. Penggunaan obat yang tidak sesuai aturan

9. Sebutkan apa saja potret kelemahan dibidang Obat Tradisional seperti yang
disebutkan dalam analisa SWOT Kotranas dan bagaimana cara mengatasai
hal tersebut diatas ?
a. Kelemahan : kurangnya ketersediaan standar

dan

metode

sebagai

instrumen untuk melakukan evaluasi mutu.


Solusi : perlu dilakukan penelitian-penelitian mengenai factor-faktor yang
dapat meningkatkan keterjaminan mutu dan kualitas obat tradisional.
b. Kelemahan : Sumber daya alam tumbuhan obat belum dikelola secara
optimal dan kegiatan budidaya

belum

diselenggarakan

secara

profesional, karena iklim usaha yang tidak kondusif, tidak ada jaminan
pasar dan harga.

Solusi : Perlu dilakukan pengelolaan sumber daya alam agar kelesariannya


terjaga serta dapat memperoleh keuntungan dari pengelolaan bahan obat
tersebut.
c. Kelemahan : Kegiatan eksploitasi jenis-jenis tumbuhan liar dan tumbuhan
hutan tertentu untuk bahan obat tradisional masih terus berlangsung tanpa
disertai dengan kegiatan

budidaya, sehingga beberapa jenis tumbuhan

telah menjadi tumbuhan langka.


Solusi : perlu dilakukan adanya penegakan undang-undang tentang eksploitasi
tumbuhan, untuk menjaga kelestarian tumbuhan baik yang berkhasiat sebagai
obat maupun tidak. Serta dilakukan penghimbauan oleh pemerintah terhadap
masyarakat untuk mencanangkan reboisasi atau budidaya tanaman yang sudah
mulai langka agar tetap lestari.
d. Kelemahan : Mutu simplisia umumnya kurang memenuhi persyaratan,
karena penanganan pasca panen yang kurang tepat dan terbatasnya IPTEK
serta lemahnya kualitas sumber daya petani tumbuhan obat. Serta Upaya
pengembangan obat tradisional kurang terkoordinasi dengan baik.
Solusi : Sebaiknya dilakukan penyuluhan atau edukasi terhadap petani
tanaman obat tradisional agar menghasilkan tanaman yang berkualitas dan
bermutu tinggi.
e. Kelemahan : Pembiayaan
tradisional

Indonesia,

yang

tersedia

terutama

untuk

untuk

pengembangan
membiayai

obat

kegiatan

penelitian, masih sangat


jauh dari kebutuhan.
Solusi : perlu adanya bantuan dana untuk pengembangan tanaman obat,
misalnya pemerintah dapat bekerja sama

dengan Negara lain, untuk

menambah devisa Negara agar dapat dilakukan pengembangan obat


tradisional.
f. Kelemahan : Beberapa industri ekstrak di tanah air, belum berjalan secara
optimal dan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Industri obat
tradisional masih sangat kurang memperhatikan dan
hasilhasil

penelitian

ilmiah

memanfaatkan

dalam pengembangan produk dan

pasar.
Solusi : sebaiknya diberikan pengarahan kepada industri obat tradisional agar
tidak hanya berfokus pada promosi dan keuntungan pribadi. Tetapi juga untuk

melakukan analisis ilmiah mengenai khasiat, keamanan serta mutu obat


tradisional.
10. Bagaimana upaya Pemerinyah untuk menjamin obat tradisional yang
aman, bermutu tinggi dan bermanfaat serta melindungi masyarakat
dari penggunaan obat tradisional yang tidak tepat sebutkan .
Pengawasan dan pengendalian obat tradisional dilaksanakan mulai dari
penyiapan bahan baku, produksi hingga ke tangan konsumen, merupakan
kegiatan yang tidak terpisahkan.
Untuk mencapai maksud tersebut dilakukan upaya sebagai berikut :
a. Penilaian

keamanan,

pembinaan,

pengawasan

distribusi

dan

mutu

pelayanan

utuh, dilakukan dengan

dan

khasiat

melalui

dan pengendalian impor,

proses pendaftaran,
ekspor,

produksi,

obat tradisional merupakan suatu kesatuan yang

kompetensi

tinggi,

akuntabel,

transparan

dan

independen.
b. Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten, dengan
efek jera yang tinggi untuk setiap pelanggaran.
c. Penyempurnaan ketentuan sarana produksi bahan baku, dan komoditi obat
tradisional.
d. Pemberdayaan
informasi

terpercaya

masyarakat

melalui

penyediaan dan penyebaran

sehingga

terhindar

dari risiko penggunaan obat

tradisional yang tidak memenuhi standard dan risiko kesalahgunaan.


e. Penyempurnaan dan pengembangan berbagai standar dan pedoman yang
berhubungan dengan mutu obat tradisional.

Anda mungkin juga menyukai