Anda di halaman 1dari 18

ECS (Engine Control System)

TROOT024

B3B4B5

Komponen dan Fungsi Sistem Pengatur Katup Elektronik


Tujuan Umum :
Peserta dapat mengidentifikasi fungsi , konstruksi , cara kerja sistem control ngine
Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki kerusakan elektris pada sistem
kontrol engine

Tujuan Khusus :
Peserta dapat ;
Mengenal komponen-komponen Sistem Pengatur Katup Elektronik
Memahami fungsi komponen-komponen Sistem Pengatur Katup Elektronik

Waktu : 8 Jam

Deskripsi (Gambaran)

Untuk apa waktu pembukaan katup isap dibuat variabel?

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
1-18

Komponen-komponen Sistem Pengatur Katup Elektronik


Pada kendaraan 4 tak pengaturan langkah-langkah dalam siklus kerja selain
disebabkan oleh gerakan piston dalam silinder juga sangat dipengaruhi oleh kerja
mekanisme katup yang mengatur pembukaan dan penutupan katup.
Katup digerakkan oleh sebuah poros nok (camshaft) yang putrannya setengah dari
putaran poros engkol (crankshaft).
Mekanisme katup membuka katup isap sebelum TMA dan menutupnya setelah
TMB dan pembukaan katup buang sebelum TMB dan penutupannya setelah TMA,
hal ini menyebabkan derajat pembukaan katup-katup lebih dari 180o dan pada saat
awal katup isap terbuka katup buang masih terbuka (overlap).

Diagram katup

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
2-18

Mekanisme katup

Pembukaan katup lebih panjang bertujuan agar pembukaan dan penutupan katup
dapat dilakukan dengan lembut, menghindari terjadi ketukan yang keras pada
mekanisme, selain itu juga mempertimbangkan gaya inersia dari aliran gas sehingga
diharapkan pengisapan dan pembuangan lebih optimal.
Pembuka katup berasal dari sebuah tonjolan nok yang berada pada poros nok
(camshaft).
Bentuk dari tonjolan cam akan mempengaruhi diagram pembukaan katup.

Bentuk Nok / Cam


Semakin tinggi tonjolan cam dari lingkaran dasar maka semakin lebar pembukaan
katup, semakin cembung bentuk sisi buka dan sisi tutup cam semakin cepat
pembukaan dan penutupan katup.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
3-18

Pada sistem mekanisme katup konvensional pembukaan dan penutupan katup


relatif tetap, dipengaruhi oleh penyetelan celah katup dan keausan yang terjadi
pada mekanisme katup. Sehingga walaupun putaran engine berubah semakin
cepat dapat dikatakan waktu buka dan tutup katup tetap.
Sementara, ketika engine berputar semakin cepat gerakan piston semakin cepat,
dengan hambatan aliran yang tetap dan waktu yang diberikan untuk mengalir tetap
dapat menyebabkan pengisian silinder kurang optimal (rendamen volumetrik
berkurang). Pengisian silinder yang berkurang menyebabkan tekanan kompresi
lebih rendah dan daya engine berkurang.
Agar pengisian lebih optimal pada putaran tinggi maka diperlukan waktu
pembukaan katup yang lebih lama.

O Cam mulai naik dari lingkaran dasar


A

Celah katup diseimbang katup mulai membuka dengan lembut

Kecepatan buka maksimal tercapai

Katup terbuka maksimal

Kecepatan tutup mulai berkurang

Katup tertutup (dengan lembut)

Kam kembali pada lingkaran dasar, celah katup seperti distel


Diagram kerja Nok / Cam

Ada beberapa hal yang dilakukan oleh perancang pembuatan engine untuk
memperbaiki kekurangan diatas, dengan tujuan mengoptimalkan pengisian silinder
dengan gas baru agar rendamen volumetrik tetap baik.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
4-18

Secara umum diagram kontrolnya sebagai berikut:

Diagram kontrol pengaturan katup

Hal yang ditemui dilapangan adalah dengan menerapkan sistem waktu pembukaan
dan penutupan katup yang variabel. Hal tersebut dilakukan dengan memajukan
awal pembukaan katup dan ada pula yang diikuti dengan penutupannya
diperlambat. Ada pula yang selain merubah saat pembukaan dan penutupan katup,
juga dengan merubah lebar pembukaan katup.
Pada dasarnya semua sistem yang inteligent memiliki pola pikir yang sama dengan
menerapkan logika kontrol yang sama, hanya aktuator yang dioperasikan berbedabeda, ada yang berupa motor listrik, selenoid saja, atau selenoid yang mengatur
hidrolik untuk mempertahankan rendamen volumetrik yang optimal.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
5-18

Macam-macam Sistem Pengatur Katup

Sistem pengatur katup digunakan untuk memperbaiki kinerja engine. Sistem ini ada
bermacam-macam, bisa merubah tinggi angkat/lebar pembukaannya saja atau
waktu bukanya saja, tapi ada pula yang merubah keduanya. Katup yang dirubah
bisa katup isap atau buang (beberapa kendaraan menerapkan untuk keduanya).

1. VVT-i dan VVTL-i

Pada sistem VVT-i (Variable Valve Timing Intelligen) camnya tetap hanya saat
pembukaan katupnya dipercepat atau diperlambat dengan memutar poros nok lebih
cepat atau lambat sesaat.
Waktu bukaan katup disesuaikan dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat
torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan
mengurangi emisi gas buang.

Keterangan :
1. Retard / mundur
2. Standar
3. Advance / maju
Grafik pada VVT-i

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
6-18

Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan
camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat.
Pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing
dimundurkan 30 derajat. Hal ini menghilangkan overlap, karena katup masuk baru
akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Dengan
tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang
bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.
Saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat.
Tujuannya untuk memanfaatkan gaya inersia aliran gas buang yang menghisap gas
baru dan memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu,
waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat.
Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik.

Keterangan:
1.
2.
3.
4.

Vane / VVT-i controller


pulli
poros nok
OCV (Oil Control Valve)
VVT-i system

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
7-18

Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft.
Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli
menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang
berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup.
Posisi advance timing didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masingmasing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut
maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oil Control
Valve yang diatur oleh ECU mesin.

Keterangan:
1.
2.
3.
4.

timing gear
intake camshaft
vane
OCV (Oil Control Valve)

Hidrolik pada VVT-i

Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan
posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin
yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
8-18

Sistem lain yang diterapkan disebut VVTL-i (Variable Valve Timing and LiftIntelligent). Pada sistem ini selain merubah waktu pembukaan katup, tingginya pun
ikut dirubah.

VVTL-i system

Sebelum tekanan hidrolik dialirkan pada saluran oli maka tuas perubah tidak berada
pada alur tuas tambahan, sehingga nok yang bekerja adalah nok yang berada di
atas rockerarm dengan tonjolan bukaan pendek. Tetapi setelah tekanan hidrolik
dialirkan pada saluran oli maka piston tertekan mendorong tuas perubah masuk
pada alur tuas tambahan, karena poros tuas perubah berhubungan langsung
dengan bodi rockerarm maka saat tonjolan nok diatas tuas tambahan menekan
tuas tambahan akan diteruskan ke rokerarm sehingga saat bukaan berubah dan
lebar pembukaan katup bertambah.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
9-18

2. Invinitely Variable Valve Lift and Timing (FIAT)

Pada produk FIAT menerapkan sistem yang menggeser poros nok, konstruksi nok
dibuat khusus (setiap nok dibuat dengan sisi tonjolan yang tingginya berbentuk
tirus).
Ketika belum diperlukan penghisapan udara yang banyak poros nok digeser
kekanan sehingga tinggi angkat katup kecil/minimum (gambar a). Tetapi pada saat
diperlukan udara tambahan maka poros nok digeser kekiri dan tonjolan nok yang
bekerja memiliki tinggi angkat katup yang lebih besar sampai dengan maksimal
(gambar b).

Invinitely system (FIAT)


3. Valvelift (Audi)

Perubah saat pembukaan katup dengan dibuatnya nok dua macam yang dapat
digeser. Disisi kanan dan kiri nok terdapat drum beralur. Selenoid dipasangkan
diatas alur, dimanan pinnya berada tepat diatas alur ketika pin tersebut belum
didorong keluar, sehingga ketika pin tersebut didorong keluar maka alur pada drum
yang berbentuk helix/tirus akan mengarahkan drum dan nok bergeser.
Prinsip perubahan saat pembukaan dan penutupan katup dengan cara menggeser
nok/cam pada porosnya. Hal ini terjadi jika salah satu dari selenoid di aktifkan maka
pen selenoid akan masuk kedalam alur drum dan drum akan tergeser, karena drum
dikonstruksi jadi satu dengan nok maka nok akan ikut tergeser, saat itu nok yang
bekerja berganti. Setelah drum dan nok tergeser maka selenoid kembali ditarik
pinnya dan sistem tetap bekerja dengan nok yang terakhir.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
10-18

Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cam shaft
Katup/Valve
Nok/Cam A
Nok/Cam B
Selenoid A
Selenoid B
Drum penggeser A
Drum penggeser B

Bagian sistem Valvelift


Ketika selenoid A aktif maka pin selenoid A akan memanjang dan pin masuk pada
alur drum A, karena bentuk alurnya tirus maka saat poros berputar drum dan nok
akan tergeser kekiri, nok yang bekerja nok yang hijau dengan tinggi angkat katup
yang rendah. Setelah itu selenoid A kembali tidak aktif, nok yang bekerja tetap
yang hijau tinggi, bukaan katup tetap sempit

Selenoid A bekerja Menggeser nok kekiri

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
11-18

Selenoid B bekerja menggeser nok kekanan

Selanjutnya bila selenoid B aktif maka pin selenoid B akan memanjang dan pin
masuk pada alur drum B, karena bentuk alurnya tirus maka saat poros berputar
drum dan nok akan tergeser kekanan, nok yang bekerja nok yang merah dengan
tinggi angkat katup yang lebih panjang. Setelah itu selenoid B kembali tidak aktif,
nok yang bekerja tetap yang merah, bukaan katup tetap lebal.

Perbedaan lebar buka katup


Bila dilihat dari besar bukaan katup ditunjukkan perbedaan lebar bukaan katup
ketika selenoid A bekerja dibandingkan dengan selenoid B bekerja. Bukaan katup
lebar terjadi pada saat putaran tinggi sehingga memberi kesempatan pemasukan
lebih lama dan ini mempertinggi efisiensi volumetrik. Sementara bukaan katup kecil
terjadi pada saat idle dan putaran menengah. Sistem diatas digunakan oleh AUDI.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
12-18

4. VTEC (Honda)

Sistem lain yang menerapkan penerapan penggantian nok adalah pada produk
honda yang dikenal dengan VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic
Control).
VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan
efisiensi

mesin

lebih

berpengaruh.

Asumsinya,

proses

pembuangan

tak

memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja
mesin akan semakin enteng.
Keterangan:
a.
b.
c.
d.

Nok standar
Nok angkat lebar
roker arm standar
roker arm buka lebar

Bagian sistem VTEC

Kerja rockerarm terpisah

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
13-18

Pin menyatukan ketiga rockerarm

Engine dilengkapi dengan dua katup masuk dengan nok sendiri-sendiri. Diantara
kedua nok terdapat satu nok lain dengan tinggi angkat yang lebih besar.
Pada mesin VTEC, kedua katup masuk bergerak bareng. Pada putaran rendah
nok-nok standar yang bekerja membuka katup-katup. Bukaannya relatif kecil
karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah.
Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai
udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur
bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan.
Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung
dijawab dengan menyatukan nok tambahan dengan nok-nok standar sehingga nok
tambahan yang bekerja sementara nok standar tidak menonjok rokerarm.
Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi.
Katup-katup membuka lebih lebar disebabkan adanya pin yang menghubungkan
rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm.
Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi,
gerakan katup-katup jadi mengikuti.
Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme
memajukan dan memundurkan pengapian, pengaturan saat pengapian ini diatur
sepenuhnya oleh ECU dengan informasi dari sensor-sensor. Tentu hasilnya lebih
maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
14-18

5. Vanos (Variable Nockenwellen Steuerung) BMW

Keterangan:
1. Katup dan pegas
2. rockerarm
3. hidrolik lift
4. Nok/cam
5. tuas ayun
6. Nok eksentrik
7. Gear pemutar Nok eksentrik
8. Motor listrik
9. pegas pengembali

Bagian-bagian Vanos

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
15-18

BMW memiliki cara yang berbeda untuk merubah saat pembukaan katup dan tinggi
angkat katup. Produk BMW dikenal dengan sebutan Valvetronic, dan sering
disingkat dengan istilah Vanos.
Vanos merupakan pengatur pembukaan katup yang intelegent. Pengaturan waktu
pembukaan katup dan lebarnya diatur sepenuhnya oleh ECU. ECU mengeluarkan
sinyal untuk memutarkan motor listrik untuk berputar kekanan atau kekiri. Putaran
akan diteruskan poros motor yang bergigi cacing ke roda gigi / gear pemutar Nok
eksentrik. Selanjutnya nok eksentrik akan berputar untuk lebih menekan tuas ayun
atau sebaliknya. Poros nok bekerja menekan tuas ayun baru selanjutnya ujung tuas
ayun menekan rockerarm untuk membuka katup.

Nok eksentrik belum menekan tuas ayun, bukaan katup kecil

Ketika tuas eksentrik semakin menekan bagian atas tuas ayun maka mulai
pembukaan katup semakin dimajukan dan lebar buka katup semakin besar.

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
16-18

Referensi :
1. Modul diklat mesin mobil PPPPTK BOE VEDC Malang
2. Toyota Material Training
3. BOSCH Automotive Hand Book

Nok eksentrik setengah menekan tuas ayun, bukaan katup sedang

Nok eksentrik menekan tuas ayun, bukaan katup maksimal


Pada kendaraan merek lain menggunakan sebutan-sebutan yang berbeda, tettapi
prinsip perubahannya sama dengan sistem-sistem yang telah dijelaskan diatas.
Ford menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing) dengan sebutan valve
Triton
Yamaha menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing)
Nissan menggunakan sistem N-VCT, CVTC dan VVEL
GM menggunakan sistemDCVCP (Double Continuous Variable Cam Phasing) Porsche menggunakan sistem VarioCam dan VarioCam Plus
Mitsubishi menggunakan sistem MIVEC
Hyundai menggunakan sistem CVVT
PSA Peugeot Citron menggunakan sistem CVVT (Continuous variable valve
timing).
Rover menggunakan sistem VVC
Subaru AVCS dan AVLS - (seperti VTEC Honda).

PPPPTK
VEDC

Program Diklat :
Kompetensi Kejuruan

Program studi
MALANG EMS
8.

Level :
Menengah

Tanggal :
20.11.2011

Departemen :

Rev.Tgl :

Ototronik

65 07
Dibuat oleh:
M. Muchlas

08

BT

Hal
17-18
18-18

Anda mungkin juga menyukai