TROOT024B7 650902BT Fungsi, Cara Kerja ABS
TROOT024B7 650902BT Fungsi, Cara Kerja ABS
Tujuan :
• Peserta dapat mengidentifikasi fungsi , konstruksi , cara kerja dan macam-
macam ABS / ASR/ETC, ESP
• Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki ABS / ASR/ETC, ESP
Tujuan Khusus :
Peserta dapat ;
• Memahami fungsi sistem rem mobil dengan Anti Lock Brake System (ABS)
• Menerangkan kontruksi macam-macam sistem rem mobil dengan Anti Lock
Brake System (ABS)
• Menjelaskan cara kerja macam-macam sistem rem mobil dengan Anti Lock
Brake System (ABS)
Waktu : 20 Jam
Deskripsi (Gambaran)
- Sensor putaran dan roda gigi, membangkitkan sinyal listrik de-ngan menginduksikan
arus bolak balik berdasarkan putaran roda.
- Kontrol unit , berfungsi :
• Menghitung percepatan / perlam-batan roda, menghitung besaran slip dan
menentukan kecepatan reverensi kendaraan.
• Menetapkan sinyal listrik untuk mengendalikan katup regulator tekanan
• Rangkaian keamanan memeriksa fungsi dari sinyal in put sebelum dan selama
katup regulator te-kanan bekerja → fungsi ABS berhenti dan lampu menyala.
- Unit hidraulis berfungsi :
• Meregulasi tekanan rem umum- nya pada tiga posisi kerja di setiap roda :
• Mempertahankan tekanan pada silinder roda.
• Menurunkan tekanan pada silin- der roda walaupun pedal rem tetap diinjak
• Menaikkan tekanan pada silinder roda
Proses pengaturan dalam sistem anti blokir (ABS) merupakan rang-kaian proses
tertutup yang berlang-sung berulang-ulang.
- Tekanan dari silinder (1), mengalir melalui katup elektro magnetis (2) ke kaliper (3)
- Sensor putaran roda (4) mengukur putaran dan mengirim sinyal putaran tersebut ke
kontrol unit ABS (5)
- Kontrol unit ABS (5) mengolah sinyal putaran dan menetapkan sinyal out put dan
mengirim ke katup elektro magnetis (2)
- Katup elektro magnetis (2) berdasarkan sinyal out put dari kontrol unit mengatur
tekanan rem dari silinder master ke kaliper sesuai dengan kebutuhan (menaikkan,
menahan dan menurunkan tekanan)
Keterangan :
1. Pedal rem 2. Silinder master
3. Reservoir 4. Katup masuk 2/2
5. Katup anti balik 6. Kaliper
7. Katup buang 2/2 8. Penyimpan tekanan
9. Katup anti balik 10. Pompa pengembali
11. Katup anti balik
Pada sistem ini saat menurunkan tekanan aliran cairan rem dihubungkan ke saluran
masuk oleh pompa
Dan juga terdapat 2 buah katup, katup masuk 2/2 dan katup buang 2/2 dimana
keduanya terdapat perbedaan, dalam keadaan normal katup masuk (4) tidak dialiri listrik
posisi katup mengalirkan tekanan dan jika dialiri listrik posisi katup bergeser tidak
mengalirkan tekanan, dan juga pada katup buang (7) keadaan normal tidak dialiri listrik
katup pada posisi menutup aliran dan jika dialiri listrik katup bergeser ke posisi
mengalirkan tekanan
Program Diklat : Level : Tanggal :
PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 5-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja ABS aliran tertutup dengan katup magnet 2/2, sebagai berikut :
Dengan Terjadi penurunan slip dan kecepatan juga naik yang akibatnya slip kembali
turun kurang dari 20%, langkah berikutnya menaik- kan kembali tekanan kembali pada
proses menaikkan tekanan yaitu katup masuk dan katup buang kembali tidak di beri arus
artinya kembali ke fase awal menaikkan tekanan.
Seterusnya proses kembali ke-fase menaikkan tekanan lagi demikian seterusnya
proses berulang dengan siklus sebagai berikut :
- Fase menaikkan tekanan
- Fase menahan tekanan
- Fase menurunkan tekanan
Demikian ketiga fase ini merupakan siklus selama ABS bekerja hingga kendaraan
dapat berhenti dengan slip dipertahankan 20%, Slip 20% suatu keadaan dimana
kendaraan masih memiliki kecepatan akan tetapi roda tidak berputar lagi dan besaran
slip (s) dinyatakan sebagai berikut :
Vk − Vr
s=
Vk
s = Slip
Vk = Kecepatan kendaraan
Vr = Kecepatan roda
2. Sistem Anti Blokir Aliran Tertutup dengan Katup Magnet 3/3 (3 saluran/ 3 fungsi)
Keterangan :
1. Pedal rem 7. Katup anti balik
2. Silinder master 8. Pompa pengembali
3. Reservoir 9. Katup anti balik.
4. Katup magnet 3/3 10. Unit hidaulis
5. Kaliper 11. Katup magnet 3/3
6. Penyimpanan tekanan
• Menahan Tekanan :
Katup magnet 3/3 diberi arus listrik
sebesar 2 amper → katup pada posisi
menutup ketiga saluran → tekanan pada
kaliper tertahan
Dan selanjutnya posisi ini dipertahankan sampai kondisi slipnya naik dan
memerlukan tahapan proses berikutnya yakni menurunkan tekanan.
Contoh penggunaan
− Semua ABS Bosch
− ATE Mk 4G
− ITT (ATE) Mk 20
− Lucas-Girling 4/4-S
− Lucas-Girling 4/4-F
Keterangan :
1. Pedal rem 8. Lampu kontrol ABS
2. Sensor posisi pedal rem 9. Sensor putaran roda depan kiri
3. Penguat gaya rem 10. Sensor putaran roda depan kanan
4. Unit hidraulis 11. Sensor putaran roda belakang kanan
5. Pompa tekanan tinggi 12. Sensor putaran roda belakang kiri
6. Silinder master 13. Kontrol unit ABS
7. Reservoir
Keterangan :
1. Pedal rem 6. Kaliper
2. Silinder master 7.
3. Reservoir 8. Katup buang
4. Katup masuk 9. Pompa tekanan tinggi
5. Katup anti balik 10. Katup anti balik
• Menaikkan tekanan :
Katup masuk dan katup buang tidak
diberi arus listrik → Katup masuk pada posisi
membuka saluran dan katup buang menutup
saluran.
• Menahan tekanan :
Cara Kerja ABS aliran terbuka dengan katup magnet 3/3, sebagai berikut :
• Menaikkan tekanan :
• Menurunkan tekanan :
Contoh penggunaan :
− ATE (Teves) Mark 4, Add-On dengan/tanpa sensor pedal
− ATE Mark 2, dengan pompa tekanan tinggi
− Bendix Addonix, Bendix Antiskid.
Dalam proses ABS hingga kendaraan berhenti terjadi 4 dampai 10 siklus regulasi
perdetik dan setiap siklus terjadi 7 kali perubahan tekanan.
Keterangan :
1. Pedal rem 8. Lampu kontrol ABS
2. Kaliper depan 9. Saklar pedal rem
3. Relai katup 10. Kaliper belakang
4. Relai motror pompa 11. Unit kontrol ABS
5. Motor tekanan tinggi 12. Steker kode gangguan
6. Sensor putaran roda 13. penyimpan tekanan tinggi
7. Steker diagnosa
Keterangan :
1. Silinder Master 6. Katup masuk
2. Kaliper 7. Reservoir unit hidraulis
3. Modulator tekanan 8. Ponpa tekanan tinggi
4. Plunyer 9. penyimpan tekanan tinggi
5. Katup buang
Katup masuk dan katup buang tidak diberi arus listrik → Katup masuk pada posisi
membuka dan katup buang pada posisi menutup.
Pada unit hidraulis tekanan dari penyimpan tekanan mengalir melalui katup
masuk ke ruang plunyer dan mengalir ke bawah plunyer kecil → Katup plunyer
membuka → tekanan dari silinder master mengalir melalui katup plunyer ke kaliper →
terjadi pengereman.
Katup masuk diberi arus dan katup buang tidak diberi arus → Katup masuk dan katup
buang pada posisi menutup.
Tekanan pada plunyer tertahan → tidak ada perbesaran volume di ruang bawah
plunyer → tekanan kaliper tertahan.
Tekanan dari penyimpanan tekanan tetap menutup katup plunyer → tekanan silinder
master tidak dapat menaikkan tekanan kaliper.
Katup masuk dan katup buang diberi arus listrik → Katup masuk menutup saluran dan
katup buang membuka saluran.
Tekanan di atas plunyer melalui katup buang ke reservoir dan tekanan kaliper
mengalir ke ruang bawah plunyer → plunyer bergerak naik → penurunan tekanan
pada kaliper
Tekanan dari penyimpan tekanan hanya mengalir ke bawah plunyer kecil → plunyer
kecil bergerak naik dan menutup katup → tekanan silinder master tidak dapat
mengalir lagi ke kaliper.
Sifat :
− Tiga tahap pengaturan tekanan : Menaikkan, menurunkan dan menahan tekanan.
− Kenaikan dan penurunan tekanan pada plunyer lebih halus tidak ON/OFF
− Keamanan hidraulis rem besar
− Dua aliran hidraulis yang terpisah, dua reservoir (1 aliran hidraulis untuk rem dan 1
aliran hidraulis untuk ABS)
Contoh Penggunaan :
− Girling
− Honda ALB1
− Honda ALB2
− Fatec (FAG Kugelfischer)
− Motorrad ABS (BMW)
Keterangan :
saluran 1. saluran 2 saluran buang
1. Silinder master 5. Katup magnet
2. Sensor putaran aksel depan 6. Penyimpan tekanan rendah
3. Sensor putaran aksel belakang 7. Pompa pengembali
4. Katup anti balik 8. Torak katup penyeimbang
Prinsip :
− Sistem 3 regulator dengan torak ganda untuk penyeimbangan rem roda belakang
− Prinsip regulasi individual pada aksel depan dan prinsip regulasi SLR pada aksel
belakang.
− Dengan sistem diaknose sendiri dan kode gangguan
− Sistem ini bisa ditambah dengan ASR
Keterangan :
Saluran 1 Saluran pengembali
Saluran 2
Keterangan :
Saluran 1
Saluran 2
− Katup magnet No. 3 diberi arus listrik 5 amper (menurunkan tekanan)
• Saluran 1 menaikkan tekanan pada kaliper rem depan kiri
• Tekanan kaliper rem belakang kanan mengalir melalui katup magnet No. 3 ke
penyimpan tekanan dan selanjutnya dipompakan ke saluran rem 1.
• Pada waktu yang bersamaan tekanan pada bagian atas torak penyesuai bawah
menurun sesuai dengan tekanan kaliper rem belakang kanan → Torak penyesuai
bawah bergerak naik akibat dari bagian bawah mendapat tekanan tinggi dari
saluran rem 1 dan bagian atas tekanan lebih kecil sesuai tekanan pada kaliper rem
belakang kanan.
• Melalui batang dorong torak penyesuai atas torak penyesuai bergerak ke atas →
katup menutup saluran sehingga tekanan dari saluran rem 2 tidak dapat mengalir
ke kaliper rem belakang kiri dan volume kerja torak bagian bawah mebesar dengan
demikian tekanan kaliper rem
re belakang kiri turun juga (prinsip SLR)
Keterangan :
1. Pedal rem 6. Unit hidraulis
2. Silinder master 7. Kontrol unit ABS
3. Saklar tekanan tinggi 8. Sensor putaran roda
4. Penyimpan tekanan tinggi 9. Kaliper rem
5. Pompa tekanan tinggi
Keterangan :
1. Pompa motor listrik tekanan tinggi 8. Kontrol unit ABS
2. Reservoir 9. Sensor putaran roda
3. Saklar tekanan tinggi 10. Blok katup magnet
4. Penyimpan tekanan tinggi 11. Rem cakram
5. Penguat gaya rem hidraulis 12. Pembagi gaya rem
6. Katup utama elektro hidraulis 13. Katup magnet masuk
7. Silinder master 14. Katup magnet buang
Keterangan :
1. Reservoir 9. Selongsong posisi
2. Pompa tekanan tinggi 10. Silinder master
3. Penyimpanan tekanan tinggi 11. Katup utama elektro hidraulis
4. Saklar tekanan tinggi 12. Katup masuk
5. Katup regulasi 13. Katup buang
6. Lengan ganda 14. Saluran rem depan
7. Torak pendorong 15. Saluran rem belakang
8. Torak boster hidraulis
− Semua katup tidak berarus → Katup masuk pada posisi membuka dan katup
buang menutup saluran
− Pada saat pedal rem diinjak titik putar lengan ganda bergerak ke kiri → Tekanan
dari penyimpan tekanan masuk ke ruang boster → Gaya kaki diperkuat
sebanding dengan perbandingan antara permukaan torak reaksi dengan torak
boster.
− Tekanan di dalam ruang boster juga dialirkan ke saluran rem belakang melalui
katup masuk.
− Gaya dorong torak boster diteruskan melalui batang dorong ke torak silinder
master → timbul tekanan dalam silinder master.
− Tekanan silinder master dialirkan melalui
m katup masuk roda kiri dan kanan
seterusnya ke masing-masing
masing kaliper rem depan kanan dan kiri.
1. Reservoir
− Ruang reservoir terbagi dalan 5 kamar :
• Kamar 1 untuk saluran roda depan
• Kamar 2 untuk saluran ke pompa hidraulis
• Kamar 3 untuk saluran pengembali boster
• Kamar 4 untuk saluran buang dari semua katup buang
• Kamar 5 untuk saluran ke kopling hidraulis
− Terdapat saringan cairan rem yang menuju ke pompa.
− Terdapat 2 kontak Reed untuk mengontrol ketinggian permukaan cairan rem
pada sistem ABS dan rem.