Anda di halaman 1dari 35

SISTEM REM DENGAN KONTROL TROOT024 B7

ELEKTRONIK (ABS, ASR/ETC, ESP)

Fungsi, Kontruksi, Cara Kerja macam-macam ABS

Tujuan :
• Peserta dapat mengidentifikasi fungsi , konstruksi , cara kerja dan macam-
macam ABS / ASR/ETC, ESP
• Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki ABS / ASR/ETC, ESP

Tujuan Khusus :
Peserta dapat ;
• Memahami fungsi sistem rem mobil dengan Anti Lock Brake System (ABS)
• Menerangkan kontruksi macam-macam sistem rem mobil dengan Anti Lock
Brake System (ABS)
• Menjelaskan cara kerja macam-macam sistem rem mobil dengan Anti Lock
Brake System (ABS)

Waktu : 20 Jam
Deskripsi (Gambaran)

Fungsi Kontruksi Cara Kerja

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 1-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Fungsi Anti Lock Brake System ”ABS”
Sistem ABS adalah suatu sistem yang merupakan pengembangan dari sistem rem
pada kendaraan yang dilengkapi dengan sistem kontrol, dengan pemasangan sensor
putaran roda maka dapat diketahui apakah roda dalam keadaan slip akibat perlambatan,
kelengkapan lain dipasang juga unit aktuator serta elektronic kontrol unit (ECU),
sehingga sensor dapat memberikan sinyal ke ECU untuk diolah sedemikian rupa dan
menghasilkan sinyal output ke aktuator guna mengkondisikan roda tidak terjadi slip.

Dengan penerapan sistem kontrol tersebut pengereman optimal dapat dipertahankan


selama proses pengereman berlangsung dalam berbagai keadaan (panik) dan kondisi
jalan (µ jelek), sehingga perlambatan tetap optimal dan kendaraan bergerak stabil serta
kemampuan kendali berjalan normal.

Kontruksi dan Komponen Anti Lock Brake System (ABS)


Kontruksi :
ABS merupakan sistem tambahan pada sistem rem kendaraan terpasang secara
terpadu (integrated), dalam fungsi kerjanya keduanya bekerja bersama mencapai tujuan
sistem dan bila ABS terdapat gangguan/rusak tidak mengganggu fungsi utama sistem
rem sehingga ABS hanya sebagai fungsi tambahan untuk meregulasi tekanan pada
kondisi dan keadaan pengereman tertentu.
Komponen :

1. Unit hidraulis 2. Sensor putaran roda


3. Kontrol unit ABS 4. Silinder master
5. Kaliper 6. Lampu kontrol ABS

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 2-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Tujuan Anti Lock Brake Syistem (ABS)
Ada beberapa tujuan yang dicapai pada kendaraan yang dilengkapi dengan sistem
ABS antara lain :
- Kemampuan pengendalian stir baik saat pengereman penuh
- Stabilitas kendaraan tetap baik saat pengereman pada semua kondisi jalan.
- Jarak pengereman sekecil mungkin dapat tercapai.

Fungsi Komponen ABS


Komponen ABS memiliki fungsi masing-masing sehingga sistem dapat bekerja
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai :

- Sensor putaran dan roda gigi, membangkitkan sinyal listrik de-ngan menginduksikan
arus bolak balik berdasarkan putaran roda.
- Kontrol unit , berfungsi :
• Menghitung percepatan / perlam-batan roda, menghitung besaran slip dan
menentukan kecepatan reverensi kendaraan.
• Menetapkan sinyal listrik untuk mengendalikan katup regulator tekanan
• Rangkaian keamanan memeriksa fungsi dari sinyal in put sebelum dan selama
katup regulator te-kanan bekerja → fungsi ABS berhenti dan lampu menyala.
- Unit hidraulis berfungsi :
• Meregulasi tekanan rem umum- nya pada tiga posisi kerja di setiap roda :
• Mempertahankan tekanan pada silinder roda.
• Menurunkan tekanan pada silin- der roda walaupun pedal rem tetap diinjak
• Menaikkan tekanan pada silinder roda

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 3-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Siklus kerja ABS

Proses pengaturan dalam sistem anti blokir (ABS) merupakan rang-kaian proses
tertutup yang berlang-sung berulang-ulang.
- Tekanan dari silinder (1), mengalir melalui katup elektro magnetis (2) ke kaliper (3)
- Sensor putaran roda (4) mengukur putaran dan mengirim sinyal putaran tersebut ke
kontrol unit ABS (5)
- Kontrol unit ABS (5) mengolah sinyal putaran dan menetapkan sinyal out put dan
mengirim ke katup elektro magnetis (2)
- Katup elektro magnetis (2) berdasarkan sinyal out put dari kontrol unit mengatur
tekanan rem dari silinder master ke kaliper sesuai dengan kebutuhan (menaikkan,
menahan dan menurunkan tekanan)

Macam-macam ABS dan Cara Kerjanya


Sistem ABS berdasarkan aliran hidrolis, penggunaan katup dan cara kerjanya ada
beberapa macam :

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 4-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
1. Sistem Anti Blokir (ABS) Aliran Tertutup dengan Katup Magnet 2/2 (2 saluran/2
fungsi)

Keterangan :
1. Pedal rem 2. Silinder master
3. Reservoir 4. Katup masuk 2/2
5. Katup anti balik 6. Kaliper
7. Katup buang 2/2 8. Penyimpan tekanan
9. Katup anti balik 10. Pompa pengembali
11. Katup anti balik

Pada sistem ini saat menurunkan tekanan aliran cairan rem dihubungkan ke saluran
masuk oleh pompa
Dan juga terdapat 2 buah katup, katup masuk 2/2 dan katup buang 2/2 dimana
keduanya terdapat perbedaan, dalam keadaan normal katup masuk (4) tidak dialiri listrik
posisi katup mengalirkan tekanan dan jika dialiri listrik posisi katup bergeser tidak
mengalirkan tekanan, dan juga pada katup buang (7) keadaan normal tidak dialiri listrik
katup pada posisi menutup aliran dan jika dialiri listrik katup bergeser ke posisi
mengalirkan tekanan
Program Diklat : Level : Tanggal :
PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 5-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja ABS aliran tertutup dengan katup magnet 2/2, sebagai berikut :

• Fase menaikkan tekanan

Tidak ada arus listrik ke katup


masuk maupun katup buang, Katup
masuk membuka saluran dan katup
buang menutup.
Pedal rem diinjak maka cairan rem
mengalir menuju kaliper melalui katup
masuk 2/2
Terjadi pengereman.dimana naik-
nya tekanan tergantung seberapa
besar injakan pedal
Tekanan terus naik hingga terjadi
slip (roda tidak berputar tetapi
kecepatan kendaraan masih tinggi).

• Fase Menahan tekanan


Jika slip roda masih hampir mendekati
20%.
Hanya katup masuk yang diberi arus
listrik → Katup masuk bergeser pada posisi
menutup saluran. Dan katup buang tetap
pada posisi menutup → Tekanan pada
kaliper tertahan.
Maka tekanan dipertahankan untuk itu
dengan tertahannya tekanan dan dalam
waktu yang sama energi kinetik kendaraan
juga turun, terjadilah suatu kondisi dimana
tekanan rem lebih besar maka slip naik lagi
melebihi hingga 20%

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 6-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
• Fase Menurunkan Tekanan

Katup masuk dan katup buang diberi


arus listrik akibatnya Katup masuk tetap
menutup saluran dan katup buang pada
posisi membuka saluran → Tekanan kaliper
turun mengalir ke tabung penyimpan tekanan
rendah dan selanjutnya dipompakan kembali
ke saluran silinder master → Pedal rem naik.

Dengan Terjadi penurunan slip dan kecepatan juga naik yang akibatnya slip kembali
turun kurang dari 20%, langkah berikutnya menaik- kan kembali tekanan kembali pada
proses menaikkan tekanan yaitu katup masuk dan katup buang kembali tidak di beri arus
artinya kembali ke fase awal menaikkan tekanan.
Seterusnya proses kembali ke-fase menaikkan tekanan lagi demikian seterusnya
proses berulang dengan siklus sebagai berikut :
- Fase menaikkan tekanan
- Fase menahan tekanan
- Fase menurunkan tekanan

Demikian ketiga fase ini merupakan siklus selama ABS bekerja hingga kendaraan
dapat berhenti dengan slip dipertahankan 20%, Slip 20% suatu keadaan dimana
kendaraan masih memiliki kecepatan akan tetapi roda tidak berputar lagi dan besaran
slip (s) dinyatakan sebagai berikut :

Vk − Vr
s=
Vk
s = Slip
Vk = Kecepatan kendaraan
Vr = Kecepatan roda

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 7-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Sifat :
− Tiga fase pengaturan tekanan :
Menaikkan, menurunkan dan menahan tekanan
− Prinsip pengembalian :
Cairan rem yang dibuang akan dikembalikan ke saluran silinder master.
− Getaran pedal rem :
Fungsi ABS akan terasa pada sopir dengan pedal rem yang bergetar
− Posisi pedal rem, memberikan informasi kondisi µ ban dan jalan.
− Keamanan hidraulis besar, pada saat pompa pengembali tidak berfungsi/ katup
elektro hidrolis yang rusak/gangguan → fungsi dasar dari sistem rem tetap terjaga
fungsinya.

2. Sistem Anti Blokir Aliran Tertutup dengan Katup Magnet 3/3 (3 saluran/ 3 fungsi)

Keterangan :
1. Pedal rem 7. Katup anti balik
2. Silinder master 8. Pompa pengembali
3. Reservoir 9. Katup anti balik.
4. Katup magnet 3/3 10. Unit hidaulis
5. Kaliper 11. Katup magnet 3/3
6. Penyimpanan tekanan

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 8-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja ABS aliran tertutup dengan katup magnet 3/3, dimana cara kerja sebagai
berikut :
• Menaikan Tekanan :
Tidak ada arus listrik ke katup magnet
3/3 → katup pada posisi membuka saluran
dari silinder master ke kaliper dan menutup
saluran ke penyimpan tekanan rendah.

Tekanan silinder master mengalir melelui


katup magnet 3/3 ke kaliper → terjadi
pengereman → , pedal rem turun

• Menahan Tekanan :
Katup magnet 3/3 diberi arus listrik
sebesar 2 amper → katup pada posisi
menutup ketiga saluran → tekanan pada
kaliper tertahan

Saluran hidraulis dari kaliper rem diposisi


katup berarus 2 amper menyebabkan tidak
ada hubungan ke silinder master maupun ke
saluran buang akibatnya tekanan hidraulik
terperangkap dan tekanannya dipertahankan
tetap atau dalam posisi ini adalah posisi
menahan tekanan.

Dan selanjutnya posisi ini dipertahankan sampai kondisi slipnya naik dan
memerlukan tahapan proses berikutnya yakni menurunkan tekanan.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 9-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
• Menurunkan Tekanan :

Katup magnet 3/3 diberi arus listrik 5


amper → katup pada posisi tetap menutup
saluran dari silinder master dan membuka
saluran dari kaliper ke saluran penyimpan te-
kanan.
Tekanan kaliper turun mengalir ke
tabung penyimpanan tekanan dan
selanjutnya dipompakan kembali ke saluran
silinder master → pedal rem naik.

Contoh penggunaan
− Semua ABS Bosch
− ATE Mk 4G
− ITT (ATE) Mk 20
− Lucas-Girling 4/4-S
− Lucas-Girling 4/4-F

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 10-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
3. Sistem Anti Blokir (ABS) Aliran Terbuka

Keterangan :
1. Pedal rem 8. Lampu kontrol ABS
2. Sensor posisi pedal rem 9. Sensor putaran roda depan kiri
3. Penguat gaya rem 10. Sensor putaran roda depan kanan
4. Unit hidraulis 11. Sensor putaran roda belakang kanan
5. Pompa tekanan tinggi 12. Sensor putaran roda belakang kiri
6. Silinder master 13. Kontrol unit ABS
7. Reservoir

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 11-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Skema Sistem Anti Blokir (ABS) Aliran Terbuka

Keterangan :
1. Pedal rem 6. Kaliper
2. Silinder master 7.
3. Reservoir 8. Katup buang
4. Katup masuk 9. Pompa tekanan tinggi
5. Katup anti balik 10. Katup anti balik

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 12-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja ABS aliran terbuka dengan katup magnet 2/2, sebagai berikut :

• Menaikkan tekanan :
Katup masuk dan katup buang tidak
diberi arus listrik → Katup masuk pada posisi
membuka saluran dan katup buang menutup
saluran.

Tekanan cairan rem mengalir melalui


katup masuk ke kaliper → Terjadi
pengereman.

• Menahan tekanan :

Katup masuk diberi arus listrik dan katup


buang tetap tidak berarus → Katup masuk
pada posisi menutup saluran dari silinder
master ke kaliper juga katup buang masih
pada posisi menutup → Tekanan pada
kaliper tertahan.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 13-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
• Menurunkan tekanan :
Katup masuk dan katup buang diberi
arus listrik → katup masuk pada posisi
menutup saluran dan katup buang membuka
saluran.
Tekanan cairan rem pada kaliper
mengalir melalui katup buang ke reservoir →
Tekanan turun pompa tekanan tinggi
mengisap cairan dari reservoir dan ditekan
ke dalam sa-luran rem → Pedal rem
bergerak naik sampai batas tertentu.

Cara Kerja ABS aliran terbuka dengan katup magnet 3/3, sebagai berikut :

• Menaikkan tekanan :

Tidak ada arus listrik ke katup magnet


3/3 → katup pada posisi membuka saluran
dari silinder master ke kaliper dan menutup
saluran ke penyimpan tekanan rendah.

Tekanan silinder master mengalir melelui


katup magnet 3/3 ke kaliper → terjadi
pengereman → , pedal rem turun

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 14-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
• Menahan tekanan :

Katup magnet 3/3 diberi arus listrik


sebesar 2 amper → katup bergeser pada
posisi menutup ketiga saluran → tekanan
pada kaliper tertahan

• Menurunkan tekanan :

Katup magnet 3/3 diberi arus listrik 5


amper → katup bergeser pada posisi tetap
menutup saluran dari silinder master dan
membuka saluran dari kaliper ke reservoir.

Dan selanjutnya agar pedal rem tidak


turun maka pompa pengembali diaktifkan
mengalirkan cairan rem ke saluran master.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 15-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Sifat :
− Tiga tahap pengaturan tekanan : menaikkan, menahan dan menurunkan tekanan.
− Dibutuhkan pengendalian secara khusus pada motor pompa tekanan tinggi
− Dibutuhkan sensor putaran motor pompa tekanan tinggi
− Dibutuhkan sensor posisi sensor penekanan pedal rem
− Keamanan hidraulis cukup baik bila katup buang menutup rapat
− Katup buang harus baik sekali agar terjaga faktor keamanannya

Contoh penggunaan :
− ATE (Teves) Mark 4, Add-On dengan/tanpa sensor pedal
− ATE Mark 2, dengan pompa tekanan tinggi
− Bendix Addonix, Bendix Antiskid.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 16-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Diagram Proses Kerja ABS :
− Kecepatan kendaraan 6 km/jam sistem ABS siap berfungsi (bila lampu kontrol mati)
− Kecepatan mulai 12 km/jam siap berfungsi bila roda terjadi blokir.
− Kontrol unit menentukan slip dengan membandingkan antara percepatan/
perlambatan roda dan kecepatan referensi.
referensi
− Bila batas perlambatan dilampaui regulasi tekanan mulai bekerja.
− Fase pengaturan tekanan :
∗ Menahan tekanan
∗ Menurunkan tekanan
∗ Menaikkan tekanan

Dalam proses ABS hingga kendaraan berhenti terjadi 4 dampai 10 siklus regulasi
perdetik dan setiap siklus terjadi 7 kali perubahan tekanan.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 17-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Sistem Anti Blokir (ABS) Dengan Sistem Pluyer

Keterangan :
1. Pedal rem 8. Lampu kontrol ABS
2. Kaliper depan 9. Saklar pedal rem
3. Relai katup 10. Kaliper belakang
4. Relai motror pompa 11. Unit kontrol ABS
5. Motor tekanan tinggi 12. Steker kode gangguan
6. Sensor putaran roda 13. penyimpan tekanan tinggi
7. Steker diagnosa

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 18-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Skema Sistem Anti Blokir dengan Sistem Plunyer

Keterangan :
1. Silinder Master 6. Katup masuk
2. Kaliper 7. Reservoir unit hidraulis
3. Modulator tekanan 8. Ponpa tekanan tinggi
4. Plunyer 9. penyimpan tekanan tinggi
5. Katup buang

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 19-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja :
− Menaikkan tekanan :

Katup masuk dan katup buang tidak diberi arus listrik → Katup masuk pada posisi
membuka dan katup buang pada posisi menutup.

Pada unit hidraulis tekanan dari penyimpan tekanan mengalir melalui katup
masuk ke ruang plunyer dan mengalir ke bawah plunyer kecil → Katup plunyer
membuka → tekanan dari silinder master mengalir melalui katup plunyer ke kaliper →
terjadi pengereman.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 20-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
− Menahan tekanan :

Katup masuk diberi arus dan katup buang tidak diberi arus → Katup masuk dan katup
buang pada posisi menutup.

Tekanan pada plunyer tertahan → tidak ada perbesaran volume di ruang bawah
plunyer → tekanan kaliper tertahan.

Tekanan dari penyimpanan tekanan tetap menutup katup plunyer → tekanan silinder
master tidak dapat menaikkan tekanan kaliper.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 21-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
− Menurunkan tekanan :

Katup masuk dan katup buang diberi arus listrik → Katup masuk menutup saluran dan
katup buang membuka saluran.
Tekanan di atas plunyer melalui katup buang ke reservoir dan tekanan kaliper
mengalir ke ruang bawah plunyer → plunyer bergerak naik → penurunan tekanan
pada kaliper
Tekanan dari penyimpan tekanan hanya mengalir ke bawah plunyer kecil → plunyer
kecil bergerak naik dan menutup katup → tekanan silinder master tidak dapat
mengalir lagi ke kaliper.

Sifat :
− Tiga tahap pengaturan tekanan : Menaikkan, menurunkan dan menahan tekanan.
− Kenaikan dan penurunan tekanan pada plunyer lebih halus tidak ON/OFF
− Keamanan hidraulis rem besar
− Dua aliran hidraulis yang terpisah, dua reservoir (1 aliran hidraulis untuk rem dan 1
aliran hidraulis untuk ABS)
Contoh Penggunaan :
− Girling
− Honda ALB1
− Honda ALB2
− Fatec (FAG Kugelfischer)
− Motorrad ABS (BMW)

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 22-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Sistem Anti Blokir (ABS) pada Kendaraan dengan Saluran Rem Diagonal

Keterangan :
saluran 1. saluran 2 saluran buang
1. Silinder master 5. Katup magnet
2. Sensor putaran aksel depan 6. Penyimpan tekanan rendah
3. Sensor putaran aksel belakang 7. Pompa pengembali
4. Katup anti balik 8. Torak katup penyeimbang

Prinsip :
− Sistem 3 regulator dengan torak ganda untuk penyeimbangan rem roda belakang
− Prinsip regulasi individual pada aksel depan dan prinsip regulasi SLR pada aksel
belakang.
− Dengan sistem diaknose sendiri dan kode gangguan
− Sistem ini bisa ditambah dengan ASR

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 23-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja Tanpa Regulasi

− Semua katup magnet (5) tidak berarus


− Saluran 1 menyalurkan tekanan :
∗ Melalui katup magnet no.1 ke kaliper rem depan kiri
∗ Melalui katup magnet no.3 ke kaliper rem depan kanan
∗ Ke ruang bawah dan atas torak penyesuai bawah.
− Saluran 2 menyalurkan tekanan :
∗ Melalui katup magnet no.2 ke kaliper rem depan kanan
∗ Melalui saluran dalam torak penyesuai atas ke kaliper rem belakang kiri
− Torak penyesuai ganda tidak bergerak/merubah posisi karena tekanan di atas dan
dibawah sama besar.
− Panjang pegas sesuai torak pada posisi ABS belum bekerja!

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 24-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Saat Roda Depan Kiri Blokir
lokir

Keterangan :
Saluran 1 Saluran pengembali
Saluran 2

− Katup magnet no. 2 dan 3 tidak berarus (menaikkan tekanan)


• Saluran 2 menyalurkan tekanan melalui katup magnet 2 ke kaliper rem depan
kanan dan melalui saluran dalam torak penyesuai atas ke kaliper rem belakang kiri.
• Saluran 1 menyalurkan tekanan melalui katup magnet 3 ke kaliper rem belakang
kanan
− Katup magnet no. 1 diberi arus listrik 5 amper (menurunkan tekanan)
• Tekanan dari kaliper rem depan kiri mengalir melalui magnet no. 1 ke penyimpan
tekanan dan selanjutnya dipompakan kembali ke saluran rem 1.
• Pada pedal terasa getaran.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 25-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Saat roda belakang kanan blokir

Keterangan :
Saluran 1
Saluran 2
− Katup magnet No. 3 diberi arus listrik 5 amper (menurunkan tekanan)
• Saluran 1 menaikkan tekanan pada kaliper rem depan kiri
• Tekanan kaliper rem belakang kanan mengalir melalui katup magnet No. 3 ke
penyimpan tekanan dan selanjutnya dipompakan ke saluran rem 1.
• Pada waktu yang bersamaan tekanan pada bagian atas torak penyesuai bawah
menurun sesuai dengan tekanan kaliper rem belakang kanan → Torak penyesuai
bawah bergerak naik akibat dari bagian bawah mendapat tekanan tinggi dari
saluran rem 1 dan bagian atas tekanan lebih kecil sesuai tekanan pada kaliper rem
belakang kanan.
• Melalui batang dorong torak penyesuai atas torak penyesuai bergerak ke atas →
katup menutup saluran sehingga tekanan dari saluran rem 2 tidak dapat mengalir
ke kaliper rem belakang kiri dan volume kerja torak bagian bawah mebesar dengan
demikian tekanan kaliper rem
re belakang kiri turun juga (prinsip SLR)

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 26-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Sistem Anti Blokir (ABS) Dengan Aliran Terbuka (ATE Mark II)

Keterangan :
1. Pedal rem 6. Unit hidraulis
2. Silinder master 7. Kontrol unit ABS
3. Saklar tekanan tinggi 8. Sensor putaran roda
4. Penyimpan tekanan tinggi 9. Kaliper rem
5. Pompa tekanan tinggi

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 27-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Gambar Skema

Keterangan :
1. Pompa motor listrik tekanan tinggi 8. Kontrol unit ABS
2. Reservoir 9. Sensor putaran roda
3. Saklar tekanan tinggi 10. Blok katup magnet
4. Penyimpan tekanan tinggi 11. Rem cakram
5. Penguat gaya rem hidraulis 12. Pembagi gaya rem
6. Katup utama elektro hidraulis 13. Katup magnet masuk
7. Silinder master 14. Katup magnet buang

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 28-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Cara Kerja :

Keterangan :
1. Reservoir 9. Selongsong posisi
2. Pompa tekanan tinggi 10. Silinder master
3. Penyimpanan tekanan tinggi 11. Katup utama elektro hidraulis
4. Saklar tekanan tinggi 12. Katup masuk
5. Katup regulasi 13. Katup buang
6. Lengan ganda 14. Saluran rem depan
7. Torak pendorong 15. Saluran rem belakang
8. Torak boster hidraulis

a. Pedal tidak diinjak :


− Tekanan dari penyimpan tekanan mengalir ke katup regulasi
− Unit hidraulis dan silinder master terisi cairan rem tapi tidak bertekanan

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 29-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
b. Pengereman tanpa ABS

Penyimpan tekanan Tekanan boster


Tidak ada tekanan Tekanan silinder master

− Semua katup tidak berarus → Katup masuk pada posisi membuka dan katup
buang menutup saluran
− Pada saat pedal rem diinjak titik putar lengan ganda bergerak ke kiri → Tekanan
dari penyimpan tekanan masuk ke ruang boster → Gaya kaki diperkuat
sebanding dengan perbandingan antara permukaan torak reaksi dengan torak
boster.
− Tekanan di dalam ruang boster juga dialirkan ke saluran rem belakang melalui
katup masuk.
− Gaya dorong torak boster diteruskan melalui batang dorong ke torak silinder
master → timbul tekanan dalam silinder master.
− Tekanan silinder master dialirkan melalui
m katup masuk roda kiri dan kanan
seterusnya ke masing-masing
masing kaliper rem depan kanan dan kiri.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 30-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
c. Pengereman dengan ABS

Penyimpan tekanan Tidak ada tekanan


Tekanan boster Tekanan silinder master
− Umum :
• Pada saat roda depan kiri mulai blokir sistem ABS kerja.
• Kontrol unit ABS akan menutup katup masuk dan membuka katup buang →
Tekanan kaliper depan kiri menurun → Cairan rem dari kaliper depan kiri
mengalir melalui katup buang ke reservoir (sistem terbuka)
− Katup utama :
• Pada setiap saat ABS bekerja
beke katup utama berarus → Katup utama membuka
→ Tekanan boster mengalir melalui sil primer ke ruang kerja silinder master.
• Katup utama tetap membuka sampai ABS tidak bekerja lagi.
• Dengan demikian selama proses ABS tekanan kerja dalam silinder master
dapat dipertahankan.
− Selongsong posisi
Pada saat katup utama membuka tekanan dalam ruang belakang sil primer sama
dengan tekanan boster → Selongsong posisi tertekan dan bergerak ke kanan
sampai pada penahan → Pedal rem naik dan tidak bergetar.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 31-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Fungsi Komponen ABS (ATE Mark II)

1. Reservoir
− Ruang reservoir terbagi dalan 5 kamar :
• Kamar 1 untuk saluran roda depan
• Kamar 2 untuk saluran ke pompa hidraulis
• Kamar 3 untuk saluran pengembali boster
• Kamar 4 untuk saluran buang dari semua katup buang
• Kamar 5 untuk saluran ke kopling hidraulis
− Terdapat saringan cairan rem yang menuju ke pompa.
− Terdapat 2 kontak Reed untuk mengontrol ketinggian permukaan cairan rem
pada sistem ABS dan rem.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 32-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
2. Pompa Listrik Hidraulis
− Membangkitkan aliran hidraulis tekanan tinggi
− Prinsip kerja pompa dengan eksenter dan 2 torak dengan daya pemakaian 180
watt pada tekanan 160 bar dengan tegangan 10 sampai 14 volt.
− Tekanan kerja : 140 sampai 180 bar (katup pengaman membuka pada tekanan
210 bar)
− Waktu kerja untuk pemeriksaan fungsi pompa
pom maks. 2 menit.
3. Saklar tekanan; untuk menentukan besarnya tekanan hidraulis dalam penyimpan
tekanan.
− Tekanan 134 bar → lampu rem mati.
− Tekanan 180 bar → pompa mati.
− Tekanan 140 bar → pompa bekerja
− Tekanan 105 bar → kedua lampu
kontrol nyala ABS tidak berfungsi

4. Penyimpan tekanan; menyimpan energi hidraulis


− Prinsip berdasarkan membran pemisah yang terisi gas N2 (Nitrogen) dengan
tekanan 80 bar saat tidak ada cairan rem.
− Volume kerja : 0,25 liter
− Tekanan kerja : 140 bar sampai 180 bar (cukup untuk 20 kali pengereman
penuh)
5. Katup utama elektro magnetis
Saat ABS bekerja membuka hubungan antara ruang boster dengan silinder master
rem. Daya listrik (35 watt 12 V).
6. Blok katup magnet :
− Meregulasi tekanan silinder roda supaya slip roda antara 10% sampai 30%,
terdapat 3 katup masuk dan 3 katup buang.
− Saat ABS bekerja katu-katup
katu membuka dan menutup 12 kali/detik.
Katup masuk tidak berarus → membuka saluran dan katup berarus → menutup
saluran yang membutuhkan daya listrik 25 watt 12 volt.
Katup buang tidak berarus → menutup saluran dan katup berarus → membuka
saluran dengan daya listrik 35 watt 12 volt,, konstruksi dibuat lebih kuat dan lebih
berkualitas.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh:
oleh 33-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Petunjuk Kerja :
− ABS bekerja dengan tekanan tinggi, sebelum melakukan pekerjaan/perbaikan →
tekanan pada sistem harus diturunkan terlebih dahulu.
− Jangan hidupkan kunci kontak selama melakukan pekerjaan.
− Pengisian cairan rem sesuai dengan buku petunjuk spesifikasi kendaraan.
− Kontrol unit harus dilepas saat melakukan pekerjaan las listrik
− Saat mobil diderek kontrak harus ON supaya saklar tekanan tinggi bekerja →
(peringatan pada sopir mobil diderek)
− Saat pompa ada kerusakan rem depan masih bisa dikendalikan.
Pembuangan Udara Pada Sistem Hidraulis Rem
− Pembuangan udara rem roda depan berhasil normal melalui pemompaan silinder
master dan pembuang udara atau dengan bantuan alat tekan.
− Pembuangan udara rem roda belakang berhasil normal dengan tekanan penyimpan
tekanan :
• Membuang tekanan dengan jalan mematikan kunci kontak dan injak pedal rem
minimal 20 kali.
• Pasang slang dan botol pada nipel pembuang udara belakang kiri, putar nipel
maksimal 1 putaran membuka.
• Pedal rem diinjak penuh dan ditahan.
• Kunci kontak ON → pompa mulai bekerja.
• Nipel pembuang udara ditutup jika sudah tidak ada lagi gelembung udara.
• Melepas pedal rem dan tunggu sampai pompa tidak bekerja lagi.
• Selang dipasang ke roda belakang kanan nipel dibuka maks. 1 putaran.
• Injak pedal rem sedikit dan ditahan
• Nipel pembuang udara ditutup jika sudah tidak ada lagi gelembung udara
• Lepas pedal dan tunggu sampai pompa tidak bekerja lagi
• Reservoir diisi cairan rem sampai batas maks.

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 34-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu
Referensi
1. Training module ”Rad Bremsen” STF Wintherture Switzerland
2. BOSCH Hand Book
3. Robert BOSCH GmbH, Bremsanlagen fur Kraftfahrzeuge, Stutgart, 1994

Program Diklat : Level : Tanggal :


PPPPTK Kompetensi Kejuruan Menengah 20.8.2010
65 09 02 BT
Hal
VEDC Program studi Departemen : Rev.Tgl : Dibuat oleh: 35-35
MALANG CMS Ototronik M. Toyibu

Anda mungkin juga menyukai