BAB 14
SISTEM ABS, ASR/ETC dan 14.1.1 Tujuan sistem ABS
ESP Ada beberapa tujuan yang
dicapai pada kendaraan yang
Sistem ABS, ASR/ETC dan ESP dilengkapi dengan sistem ABS
adalah suatu sistem yang antara lain :
merupakan pengembangan dari - Kemampuan pengendalian stir baik
sistem rem pada kendaraan dimana saat pengereman penuh
dengan pema- sangan sensor - Stabilitas kendaraan tetap baik saat
putaran roda maka dapat diketahui pengereman pada semua kondisi
apakah roda dalam keadaan slip jalan.
akibat perlambatan, percepatan, - Jarak pengereman sekecil mungkin
oversteering dan under- steering, dapat tercapai.
kelengkapan lain dipasang juga unit
aktuator serta elektronic control unit 14.1.2 Fungsi Komponen ABS
(ECU), sehingga sensor dapat
memberikan sinyal ke ECU untuk Komponen ABS memiliki fungsi
diolah sedemikian rupa dan masing-masing sehingga sistem
menghasilkan sinyal output ke dapat bekerja sesuai dengan tujuan
actuator guna mengkondisikan roda yang akan dicapai :
tidak terjadi slip. - Sensor putaran dan roda gigi,
membangkitkan sinyal listrik de-
14.1 Rem dengan Sistem Anti ngan menginduksikan arus bolak
balik berdasarkan putaran roda.
Blokir (ABS)
- Kontrol unit , berfungsi :
Menghitung percepatan /
perlam-batan roda, menghitung
besaran slip dan menentukan
kecepatan reverensi kendaraan.
Menetapkan sinyal listrik untuk
mengendalikan katup regulator
tekanan
Rangkaian keamanan
memeriksa fungsi dari sinyal in
put sebelum dan selama katup
Gambar 14.1 Komponen Rem ABS regulator te-kanan bekerja
fungsi ABS berhenti dan lampu
Keterangan : menyala.
1. Unit hidraulis - Unit hidraulis berfungsi :
2. Sensor putaran roda Meregulasi tekanan rem umum-
3. Kontrol unit ABS nya pada tiga posisi kerja di
4. Silinder master setiap roda :
5. Kaliper
Mempertahankan tekanan pada
6. Lampu kontrol ABS
silinder roda.
Menaikan Tekanan :
380
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
Menurunkan Tekanan :
Menahan tekanan :
382
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
Menaikkan tekanan :
- Menurunkan tekanan :
384
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
14.3.2 Perbaikan :
386
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
Pada sistem ini traksi dan gaya meng-hindari kerugian gaya dorong
samping yang optimal dicapai pada ke samping (pada penggerak be-
kecepatan < 50 km/jam. lakang) atau kemampuan di
belokkan (pada penggerak depan)
pengaturan sudah harus bekerja jika
salah satu roda penggerak slip lebih
dari 30 %.
Kemungkinan yang diatur pada
mesin :
Gambar 14.25. ASR Pengereman pada Meregulasi daya mesin
roda penggerak melalui katup gas dengan
motor listrik penggerak katup
Dengan ASR roda yang slip gas (E gas)
dapat diperlambat dengan rem roda Memundurkan saat
itu sendiri tanpa menginjak rem, pengapian (melalui kontrol
sehingga dicapai slip yang ideal unit mesin)
pada kecepatan yang semestinya. Mematikan silinder motor
Melalui defferensial dipindahkan (dengan mematikan injektor)
moment rem yang ada sebagai Mengurangi tekanan turbo
moment penggerak pada roda yang (melalui kontrol unit mesin)
berlawanan. Memindahkan gigi yang
Jika momen penggerak terlalu besar (pada transmisi
tinggi, ke dua roda direm tetapi lama- automatis) elektronik
nya pengereman harus dibatasi su- ASR dengan pengaturan daya motor
paya rem tidak terlalu panas. disebut juga :
ASC : Automatic Stability Control
14.3.2.3 ASR dengan pengatur EMS : Elektronische
daya motor Motorleistungs Stenerung
Keterangan gambar :
KM = Katup masuk
KB = Katup buang
Gambar 14.30 Menahan tekanan
388
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
b. Pengendalian tambahan :
Melalui sistem pengapian
dan injeksi apabila slip pada
390
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
1. Katup gas
2. Saluran isap
3. Katup ASR
4. Motor penutup
392
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
Pengontrolan stabilitas
elektronik bekerja dengan
pengereman individual pada salah
satu atau kedua roda pada satu
aksel. Dengan demikian pada saat
kendaraan dibelokkan selalu
mengikuti sudut stir dan stabil saat
percepatan maupun perlambatan.
ESP merupakan tambahan dari
fungsi ABS, ASR dan MSR.
Pengaturan momen mesin melalui
kontrol unit mesin.
Pengaturan momen rem
Gambar 14.45 Efek understeering dan dikendalikan kontrol ESP.
oversteering
394
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
396
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
398
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik