Anda di halaman 1dari 23

Mechanic Development Section 1 Preventive Maintenance HD 1500-5

BRAKE CIRCUIT Brake system terdiri dari beberapa komponen


utama :
HD 1500-5 menggunakan all-hydraulic actuated - Foot operated dual circuit treadle valve
wet disc service brake system. Tiga caliper disc - Brake manifold
type parking brake terletak di depan final drive. - Hydraulic operated reay valve
- Retard Control Module dilengkapi lever ass’y
Brake system menggunakan oli hydraulic yang
disupply steering/brake pump dari hydraulic tank Dual circuit treadle valve, RCM dan retarder
bagian depan untuk brake applikasi. Pada saat levernya terletak di cabin sementara relay valve,
truck operasi, oli untuk brake cooling depan dari brake manifold, dua accumulator dan electric
hydraulic pump yang diputar oleh Transmisi PTO komponen terletak di lemari di samping kanan
gear case. Oli brake cooling belakang disupply cabin (Figure 2-1) sehingga mudah dijangkau
oleh pompa yang mensupply circuit brake depan pada saat repair atau service.
dengan menggunakan oli return dari hoist valve.
Brake manifold terdiri dari circuit isolation check
Fungsi fundamental dari service brake system valve, accumulator bleed down valve, valve untuk
agar operator dapat mengontrol pengereman brake lock, parking brake, automatic apply
secara perlahan sesuai yang diinginkan, function semuanya terpasang sacara ulir pada
memodulasi jarak pengereman menjadi lebih brake manifold.
memungkinkan dan beralasan.
Empat fungsi independent pada brake system:
Komatsu merasa perlu memberikan beberapa
fungsi pengaman pada truck seperti dibawah ini: - Service brake pedal
- Retarder lever
- Memberi peringatan kepada operator - Brake lock switch
untukmenghentikan truck pada saat terjadi - Auxiliary brake
kehilangan tekanan brake yang serius sebelum
secondary system kehilangan power.

- Menyediakan secondary brake circuit seperti


pada saat salah satu brake tidak berfungsi, agar
truck tetap mempunyai daya untuk pengereman.

- Service brake secara otomatis akan tetap


bekerja meskipun peringatan bahwa tekanan
brake rendah diabaikan oleh operator.

- Fungsi brake lock agar operator tidak selalu


menginjak pedal brake pada saat dumping.

- Parking brake bukan digunakan untuk


menghentikan unit selama periode loading dan
dumping. Parking brake tetap effektif meskipun
pada saat engine mati dan tidak ada tekanan
hydraulic.

- Brake system mudah untuk didiagnosa dan


diservice.
Mechanic Development Section 2 Preventive Maintenance HD 1500-5
Mechanic Development Section 3 Preventive Maintenance HD 1500-5

SERVICE BRAKE CIRCUIT Otomatis brake bisa bekerja karena adanya


Automatic Apply Valve (PS) terletak pada brake
System ini berfungsi untuk pengereman yang manifold. Saat tekanan dibawah 116 kg/cm2
sesuai dengan keinginan operator, mau perlahan (1650 psi) valve ini akan memfungsikan treadle
atau pengereman secara cepat. Kuncinya terletak valve secara hydraulic kemudian mengirim
pada treadle valve yang bekerja secara tekanan ke relay valve depan dan dual relay valve
proportional. belakang agar brake bekerja secara penuh.

Pada treadle valve ada dua valve, satu untuk PARKING BRAKE CIRCUIT
mensupply tekanan untuk brake depan dan
satunya lagi untuk brake belakang. Parking brake menggunakan spring apply dan
hydraulic release.
Jika pedal brake diinjak, secara serempak dari
kedua valve pada treadle valve akan mengalirkan Jika parking brake solenoid tidak mendapat
oli dari accumulator ke relay valve depan 4 tegangan 24 volt maka oli pada brake line akan
(Figure 2-1) dan dual relay valve brake belakang kembali ke tank dan spring brake akan bekerja.
16 dengan proportional tekanan sesuai posisi dan Parking brake pressure switch 10 (Figure 2-1)
gaya dari pedal brake. akan tertutup dan menghubungkan dengan ground
sehingga lampu parking brake yang terletak di
Accumulator 1,3 mempunyai dua fungsi : sebelah kiri monitor display menyala.
- Menyimpan energi pada saat terjadi low
pressure pada system. Pada kondisi emergency parking brake bisa
- Memberikan aliran oli yang cepat agar respon digunakan secara manual dengan mengaktifkan
pengereman lebih bagus. tiga kalipernya.

Dengan menginjak pedal brake juga akan BRAKE LOCK CIRCUIT


mengaktifkan proximity switch yang terletak di
treadle valve yang akan mengirim signal ke RCM Brake lock digunakan pada saat dumping saja
/ retard control module untuk mengaktifkan dengan hanya mengaktifkan brake belakang saja.
lampu indicator STOP dan SERVICE BRAKE. Dengan menekan switch pada shift
console,solenoid valve 12 dan pressure reducing
SECONDARY BRAKING DAN valve 8 akan memberikan tekanan oli 140 kg/cm2
AUTOMATIC APPLY (2000 psi) untuk mengaktifkan brake belakang
secara penuh. Shuttle valve 9 (Figure2-1) pada
Fungsi fundamental dari secondary brake system jalur brake belakang berfungsi agar brake bekerja
sebagai cadangan ketika terjadi kerusakan pada secara independent.
brake system. Untuk alasan ini, brake system
menggunakan multiple circuit dan masing- AUXILIARY BRAKE CIRCUIT
masing mempunyai check valve isolasi,
accumulator dan circuit regulator. Apapun Auxiliary circuit dikenal juga dengan emergency
kondisinya secondary system akan tetap circuit. Emergency brake switch terletak di
berfungsi. Jika treadle valve jammed, brake lock instrument panel di dalam cabin.
atau auxiliary brake akan menjadi secondary Jika emergency switch di posisikan ON, signal
system. akan terkirim ke Retard Control Module agar
mengaktifkan Auxiliary Apply Solenoid yang
Jika terjadi kerusaan pada pompa, atau bahkan terpasang di brake manifold sehingga automatic
pada accumulator circuit, low brake pressure apply valve tidak akan aktif dan pilot pressure
warning light yang terletak sebelah kiri diarahkan ke dual controller dan brake bekerja
instrument panel akan menyala juga pada central secara otomatis.
warning lamp dan unit harus segera dihentikan. Jika emergency switch di posisikan OFF dua
Jika salah satu tekanan dari accumulator circuit signal akan tersambung dan salah satunya untuk
kurang dari 116 kg/cm2 (1650 psi) semua service front brake cut-off valve 7. Dengan dapatnya
brake secara otomatis akan bekerja. signal front brake tidak akan bekerja dan signal
Mechanic Development Section 4 Preventive Maintenance HD 1500-5

yang lainnya untuk parking brake circuit. Dengan Low Brake Pressure Sensor Switch
adanya signal menuju SV2 solenoid 13 oli akan Low brake pressure sensor switch 11 (Figure 1-2)
menuju parking brake chamber untuk me-release terletak di brake manifold. Jika tekanan
spring brake. accumulator turun sampai 130 kg/cm2 (1850 psi)
low brake pressure menyala dan central warning
RETARDING CIRCUIT light teriluminasi. Pada saat bersamaan fault code
b0F1: Low Brake Oil Pressure terdisplay di MOM
Retarding circuit kerjanya sama seperti service bersama dengan action code dan instruksi untuk
brake perbedaannya signal-nya berasal dari operator.
retarder lever. Jika retarder lever ditarik, lever
tidak akan kembali sampai dikembalikan ke Differential Pressure switch
posisi OFF lagi. Pergerakan lever akan Differential pressure switch terletak di treadle
menghasilkan signal electric dengan merubah- valve. Jika terjadi perbedaan tekanan antara brake
rubah tegangan. Signal tegangan ini langsung belakang dan depan / melebihi preset pressure,
dikirim ke RCM kemudian RCM mengirim differential pressure switch akan mengirim signal
signal ke dua PPC valve 18 dan19 (Figure 2-1). ke RCM. Differential pressure switch mendetesi
Signal electric akan membuka control valve dan kerusakan seperti breke line putus, line tersumbat,
tekanan hydraulic akan mengaktifkan dual relay brake valve rusak, masuk angina atau langkah
valve belakang yang akan mensupply tekanan brake terlalu panjang.
yang seperlunya dari accumulator untuk front dan
rear brake retarding.
BRAKE SYSTEM ELECTRICAL
WARNING CIRCUIT COMPONENT

Brake warning circuit dilengkapi dengan Parking Brake Pressure Switch


beberapa perlengkapan warning untuk Parking brake pressure switch 10 (Figure 2-1)
memperingatkan operator terhadap problem yang adalah NC pressure switch yang akan terbuka
akan terjadi. Lampu warning di sebelah kiri pada tekanan 88 kg/cm2 (1250 psi). Parking brake
monitor display akan menyala jika terjadi indicator yang terletak di sebelah kiri instrumen
masalah dengan steering pressure dan panel mendapat power 24 VDC dari transmisi
accumulator nitrogen precharge bahkan jika controller sementara T/M controller mendapat
kedua lampu menyala central warning light akan input signal dari parking brake pressure switch.
menyala/teriluminasi. MOM juga akan
memunculkan Fault code menandakan problem Parking Brake Switch
yang tepat termasuk identifikasi terhadap Parking brake switch terletak di centre console.
accumulator apakah low pressure atau kabel Parking brake OFF solenoid parking brake
putus. MOM juga akan mendisplay tindakan solenoid SV2 tidak mendapat tegangan dan
yang harus dilakukan operator. spring brake bekerja. Sebaliknya saat parking
brake ON, solenoid SV2 mendapat tegangan dan
Low Steering Pressure Sensor Switch oli dari steering accumulator akan merelease
Low steering pressure sensor switch terletak di spring brake. Emergency switch terpasang seri
belakang steering accumulator bagian bawah. dengan parking brake switch.
Saat tekanan dibawah 130 kg/cm2 (1850 psi) low
steering pressure menyala, low brake pressure Parking Brake Solenoid (SV2)
menyala dan central warning light akan Parking brake solenoid 13 (Figure1-2) terpasang
teriluminasi. Pada saat yang bersamaan fault code di brake manifold di dalam lemari komponen.
b0E2: Low Steering System Pressure dan b0F1:
Low Brake Oil Pressure terdisplay di MOM Low Brake Pressure Switch
bersama dengan action code dan instruksi untuk Low brake pressure switch 11 (Figure 2-1) adalah
operator. NC switch yang akan terbuka pada tekanan diatas
130 kg/cm2 (1850 psi).
Mechanic Development Section 5 Preventive Maintenance HD 1500-5

Berfungsi untuk brake automatic apply jika memberi tanda bahwa auto apply atau emergency
tekanan turun sampai 130 kg/cm2 (1850 psi) dan apply telah diaktifkan
sebagai input signal untuk low brake pressure
indicator light di sebelah kiri monitor panel. Emergency Brake Switch
Treletak di sebelah kanan instrument panel agak
Emergency Apply Solenoid (SV3) sedikit dibawah di samping kanan starting switch
Adalah 24VDC solenoid yang terpasang di brake digunakan untuk aplikasi manual dari emergency
manifold di dalam lemari. Jika emergency switch brake system. Jika switch ini ditekan semua brake
ON signal 24 VDC akan dikirim ke RCM dan ke akan bekerja termasuk parking brake.
SV3. SV3 bekerja maka automatic apply valve
kembali seposisi semula dan brake depan Accumulator Precharge Switch
belakang bekerja. Adalah NC pressure switch 2 (Figure 2-1) terletak
di atas accumulator brake. Tekanan nitrogen di
Emergency/Automatic Apply Signal Pressure accumulator 98,4 kg/cm2 ( 1400 psi) dan jika
Switch tekanan turun sampai 59,8 kg/cm2 (850 psi)
Adalah NC pressure switch 5 (Figure 2-1).Dalam switch akan kembali keposisi semula/close
circuit terpasang antara automatic apply valve menghubungkan circuit dengan ground dan
dan port PX pada treadle valve. Jika tekanan signalnya akan diterima oleh transmisi controller.
pada pilot circuit ini sampai 703 kg/cm2 (1000 Low accumulator precharge indicator yang
psi) atau lebih besar maka switch akan terbuka, terletak di sebelah kiri monitor panel akan
signal terbua ini akan diterima RCM untuk menyala.
Mechanic Development Section 6 Preventive Maintenance HD 1500-5

Brake Lock Solenoid (SV1)


Brake lock solenoid 12 (Figure 2-1) terpasang di
brake manifold didalam lemari, saat bekerja
hanya akan mengaktifkan brake belakang saja.

Jangan menggunakan brake lock untuk parkir


jika memang unit akan ditinggalkan, brake lock
digunakan hanya saat dumping saja untuk
mencegah terjadinya keretakan pada chasis.

Brake Lock Switch


Jika brake lock switch ON/close position, signal
24 VDC akan mengaktifkan SV1 juga akan
menjadi signal untuk RCM agar Front brake cut
off solenoid bekerja dan akan menutup tekanan
oli yang menuju brake depan. Tekanan brake lock
diturunkan menjadi 2000 psi oleh pressure
reducing valve PR di brake manifold.

Brake Light Relay dan Light


Jika RCM mendapat signal untuk brake aplikasi
maka RCM akan mengirim signal 24VDC untuk
mengatifkan coil relay, kontak NO tertutup dan
lampu brake akan menyala.

Retard Light Relay dan Light


Kapanpun retarder diaktifkan signalnya akan
diterima oleh RCM dan RCM akan mengaktifkan
retarder light relay sehingga indicator menyala.
Differential
Brake Valve Proximity Switch Pressure
Terletak di treadle valve Yang akan mengirim Switch
signal ke RCM jika pedal brake diinjak dan RCM
akan mengaktifkan brake light relay.

Differential Pressure Switch


Terpasang pada treadle valve dan sensingnya
pressure-nya dari B1 (Rear Brake) dan B2 (Front
Brake) brake circuit. B1 dan B2 harus punya Proximity
tekanan yang sama pada normal kondisi. Jika Switch
terjadi ketidak seimbangan tekanan antara circuit
brake depan dan belakang (Differential Pressure
21 +/-2 kg/cm2 (300 +/- 30 psi) RCM akan
menerima signal bahwa terjadi masalah di salah
satu circuit brake.

Retarder Control Lever


Output signal dari retarder lever adalah tegangan
yang besarnya tergantung persentase pergerakan
lever, jika lever ditarik maka harga tegangan yang
akan di terima RCM juga semakin besar
kemudian RCM akan menggerakkan PPC valve.
Mechanic Development Section 7 Preventive Maintenance HD 1500-5

Front Brake Cut-Off Relay


Adalah NO relay 8 (Figure 2-1) jika kontak
relay tertutup maka solenoid front brake cut off
bekerja. Relay ini akan bekerja jika Brake lock
diaktifkan atau Slippery road switch ON.

Slippery Road switch


Adalah optional switch untuk mencegah front
brake lock-up pada jalan yang licin dengan
mengaktifkan brake belakang saja dan brake
depan di cut-off.

HYDRAULIC BRAKE ACCUMULATOR

Dua buah accumulator di dalam lemari terletak di


atas brake manifold

Jangan melepas brake line atau accumulator


sebelum tekanannya di release secara manual
dengan memutar Bleeddown valve NV1 & NV2

Prosedur merelease tekanan accumulator

1. Putar valve NV1 dan NV2 7&8 (Figure 3-13)


berlawanan arah jarum jam.

2. Pastikan tekanan accumulator benar-benar


habis dengan cara starting switch ON, Brake lock
switch ON dan pedal brake diinjak. Lampu
service brake harus tidak menyala dan lampu low
brake pressure menyala.

3. Tutup valve NV1 dan NV2 lagi.


Mechanic Development Section 8 Preventive Maintenance HD 1500-5

BRAKE ACCUMULATOR CHARGING


PROSEDURE

Jangan melepas hydraulic line sebelum 90


menit setelah engine dimatikan.
Jangan menukar nitrogen dengan oxygen atau
gas lain

1. Tunggu lebih kurang 90 menit setelah engine


mati agar steering accumulator release atau
bleeddown. Putar steering untuk memastikan
tidak ada lagi oli di accumulator.

2. Buka bleed valve 7&8 (Figure 3-13) untuk


merelease brake accumulator, lepas valve cap 1
(Figure 3-14)

3. kendorkan hex-nut 4 tiga putaran penuh.

4. Tekan valve stem/pentil dan tahan untuk


memastikan gas nitrogen benar-benar habis.

5. Jika tekanan nitrogen habis berarti siap di


recharging, periksa kerusakan dari charging valve
dan accumulator sebelumnya.

6. Pasang nitrogen charging kit ke charging


valve. Buka regulator dan charge accumulator
secara serempak sampai tekanan 98,6 kg/cm2
(1400 psi).

7. Tutup charging kit dan baca gauge apakah


tekanan kurang dari 98,6 kg/cm2 (1400 psi), jika
kurang charge lagi sampai tekanan stabil.
BRAKE COOLING VALVE (BCV)
8. Lepas charging kit dan torque hex-nut 4
0,55 kg.m. Jika brake tidak digunakan sebagian oli brake
cooling akan didrain melalui BCV untuk
9. Pasang valve cap 1 dan kencangkan dengan mengurangi power loss saat traveling.
tangan. Pasang valve guard kencangkan capscrew
3,5 kg.m. HD 1500-5 dilengkapi dua BCV.

10. Tutup accumulator bleed valve.

11. Operasikan truck dan check brake system.


Mechanic Development Section 9 Preventive Maintenance HD 1500-5

BRAKE CIRCUIT CHECK-OUT PROCEDURE


Mechanic Development Section 10 Preventive Maintenance HD 1500-5

Tekanan hydraulic circuit brake disupply dari NOTE: Jika internal leakage dalam steering
steering circuit pada bleed down manifold. circuit banyak, hal ini juga akan menyebabkan
Beberapa masalah pada brake system seperti masalah di brake circuit. Pastikan hal ini tidak
brake lambat release, low brake pressure, brake terjadi sebelum trouble shooting brake circuit.
harus diinjak berkali-kali, warning light kadang-
kadang membaca adanya kebocoran di dalam
konponen brake. Jika memang ada kebocoran
dalam di system, lakukan Brake Circuit
Component Leakage Test.

Steering circuit bisa dipisahkan dengan brake


circuit dengan melepas jalur supply untuk brake di
Mechanic Development Section 11 Preventive Maintenance HD 1500-5

leed down manifold. Lepas brake supply line dan dengan memutar steering dan tidak ada
tutup/di plug baik yang di hose dan yang di pipe pergerakan roda depan. Buka kedua bleed down
valve di brake manifold untuk merelease tekanan
brake accumulator.

Sebelum kita meniadakan fungsi brake pastikan


Sebelum memutus brake line, melepas unit sudah diganjal !!!!!! ben gak ke penyak.
komponen di hydraulic circuit atau memasang
pressure gauge, SELALU release/bleed down
tekanan di steering/brake accumulator.

FIGURE 4-2. BRAKE MANIFOLD

Tekanan steering accumulator akan habis dalam


90 menit setelah starting switch OFF, pastikan
Mechanic Development Section 12 Preventive Maintenance HD 1500-5

- Juga perlengkapan yang kemungkinan perlu :


1. Hydraulic schematic
2. Pressure gauge 0 – 350 kg/cm2 range
3. Hose pressure gauge yang bisa sampai cabin.
4. Accumulator charging kit dan N2 gas.

PERLENGKAPAN YANG DIPERLUKAN

- Check out procedure Hydraulic system data


sheet yang berisi tentang cara dan langkah yang
harus dilakukan dan dicatat untuk referensi.
Mechanic Development Section 13 Preventive Maintenance HD 1500-5

INITIAL SYSTEM SET-UP

Sebelum memeriksa brake system, steering


system harus berfungsi dengan baik termasuk
tekanan accumulatornya dan pada kondisi
temperature kerja.

Pastikan brake system sudah tidak masuk angin


lagi dan pastikan juga parking brake berfungsi
dengan baik

1. Ganjal kedua sisi roda belakang, parking brake


ON, transmisi Netral, starting switch di Off untuk
mematikan engine. Tunggu 90 menit agar
accumulator steering release, pastikan dengan
memutar steering dan tidak ada pergerakan roda
depan.

2. Buka kedua bleed down valve dan charge


accumulator 1&3 (Figure 4-1) pada tekanan
98,8 kg/cm2 (1400 psi)
Record di data sheet.

3. Tutup lagi kedua bleed down valve.


Kalibrasi lagi RCM

4. Sesuai figure 4-1 untuk lokasi pressure test


diagnostic coupler di dalam lemari. Pasang 350
kg/cm2 pressure gauge pada:
a. Brake depan test port 13 (Figure 4-1)
b. Brake belakang kiri port17 8. Perlahan-lahan tekan pedal brake dan catat
c. Brake belakang kanan port18 tekanan brake valve, jika tekanan brake depan dan
d. Parking brake release pressure port PK2 15 belakang melebihi 148 kg/cm2 (2100 psi) pada
e. Low accumulator pressure port LAP1 16 brake pressure test port berarti masih ada masalah.
Harus dilakukan adjustment brake valve atau
5. Pasang parking brake dan release brake lock. relay valve tidak bekerja

6. Start engine. Amati kenaikan tekanan brake


system. Brake harus release pada tekanan antara BRAKE SYSTEM CHECKOUT
95 kg/cm2 (1350 psi) dan 116 kg/cm2 (1650 psi)
untuk brake depan dan belakang Kecuali kalau kondisi sebaliknya, lakukan
Record di data sheet. pengecheckan pada kondisi engine running,
parking brake ON, brake lock releasedan slippery
7. Aktifkan brake lock dan parking brake di road switch (jika ada) Off
release. Tekanan brake belakang
141+/- 7.0 kg/cm2 (2000 psi) dan brake depan 9. Brake lock ON dan parking brake switch
harus nol. Release brake lock. posisikan OFF.
Record di data sheet. - Pastikan lampu parking brake OFF
- Pastikan parking brake pressure adalah
193+/- 3,5 kg/cm2 (2750+/-50 psi)
Record di data sheet.
Mechanic Development Section 14 Preventive Maintenance HD 1500-5

10. Yakinkan parking brake dan automatic slack 21. Slippery switch ON
adjuster sudah benar adjustment-nya.
22. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan
11. Pastikan parking brake switch berfungsi satu detik setelah diinjak:
dengan membaca tekanan di PK2 gauge harus nol - Tekanan brake depan:
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi).
12. Posisikan parking brake ON, emergency - Tekanan breke depan harus nol
brake switch OFF dan brake lock release.
23. Release pedal brake, yakinkan tekanan brake
13. Tekan pedal brake pelan sekali, gaya balik belakang harus nol dalam dua detik.
yang dirasakan kaki harus halus/smooth tanpa
abnormal noise atau kekasaran pada mekanikal. 24. Tarik full retarder lever dan baca tekanan
brake depan dan belakang:
14. Tekan pedal brake perlahan - 138+/-15 kg/cm2 (1962+/-212 psi)
- Pastikan lampu brake indicator dan stop - Tekanan breke depan harus nol
light menyala pada tekanan: Record di data sheet.
5,3+/- 0,4 kg/cm2 (75+/-5 psi).
Record di data sheet. 25. Kembalikan retarder lever OFF
- Pastikan tekanan kembali ke nol
15. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan - Kembalikan Slippery switch OFF
satu detik setelah diinjak:
- Tekanan brake belakang kanan dan kiri: 26. Fungsikan brake lock beberapa kali untuk
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi). memastikan berfungsi baik atau tidak jaga
- Tekanan pada kedua sisi harus tetap di atas pastikan stop light menyala saat brake lock ON.
harga minimum selama 20 detik.
Record di data sheet. 27. Aktifkan brake lock . Tekanan brake belakang
141+/- 7.0 kg/cm2 (2000 psi)
16. Release pedal brake, yakinkan tekanan setiap Record di data sheet.
circuit nol.
28. Jika tekanan di atas tidak tercapai lepas plug
17. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan di PR valve dan diset/adjust sesuai tekanannya
satu detik setelah diinjak: dan pasang lagi plug-nya.
- Tekanan brake depan:
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi).
- Tekanan harus tetap di atasharga minimum FAILURE MODES CHECK-OUT
selama 20 detik.
Record di data sheet. 29. Biarkan engine hidup sampai low brake
accumulator pressure (LAP1 gauge) stabil pada
18. Release pedal brake, yakinkan tekanan setiap atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi).
circuit nol dalam dua detik.
30. Matikan engine dan biarkan steering
19. Tarik full retarder lever dan baca tekanan accumulator release. Pasang kabel jumper di
brake depan dan belakang: steering pressure switch terminal (di bawah
- 138+/-15 kg/cm2 (1962+/-212 psi) belakang steering accumulator).
Record di data sheet.
31. Putar starting switch ON, setelah dua menit
20. Kembalikan retarder lever OFF catat tekanan low accumulator.
- Pastikan tekanan kembali ke nol - Jika tekanan LAP1 kurang 148 kg/cm2 (2100
Record di data sheet. psi) berarti kebocoran system besar dan harus
direpair.
NOTE: Langkah 21,22,23 untuk unit yang Record di data sheet.
dilengkapi Slippery Road Switch.
Mechanic Development Section 15 Preventive Maintenance HD 1500-5

44. Injak pedal brake pelan sekali sampai


32. Perlahan buka accumulator bleed down valve differential pressure switch mengaktifkan central
brake depan NV1 pada saat mengamati pressure warning lamp dan buzzer.
gauge di LAP1. - Tekanan brake belakang 42+/-3,5 kg/cm2
- Low brake pressure lamp dan buzzer harus (600+/-50 psi) saat switch aktif.
hidup pada 130+/- 5,3 kg/cm2 ( 1850+/- 75 psi) Record di data sheet.
Record di data sheet.
45. Matikan engine dan buka valve NV1 dan NV2
33. Tutup valve NV1 lagi. habiskan tekanan di brake system.

34. Start engine. Biarkan engine hidup sampai 46. Pasang lagi hose P2 yang dilepas tadi dan
low brake accumulator pressure (LAP1 gauge) lepas hose P1 no.3 (Figure 4-3) tutup fitting yang
stabil pada atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi). di hydraulic cabinet/lemari, hosenya biarkan
terlepas dan tidak perlu ditutup.
35. Matikan engine dan biarkan steering
accumulator release. . Putar starting switch ON 47. Injak pedal brake pelan sekali sampai
differential pressure switch mengaktifkan central
36. Perlahan buka accumulator bleed down valve warning lamp dan buzzer.
brake depan NV2 pada saat mengamati pressure - Tekanan brake belakang 42+/-3,5 kg/cm2
gauge di LAP1. (600+/-50 psi) saat switch aktif.
- Low brake pressure lamp dan buzzer hidup Record di data sheet.
juga auto apply set poin harus pada
130 kg/cm2 (100 psi) 48. Matikan engine dan starting switch OFF dan
biarkan steering accumulator release. Buka kedua
37. Tutup kembali valve NV2, lepas kabel jumper bleed down valve sampai release. Dan tutup
pada langkah 30. kembali kedua valve.

38. Start engine. Biarkan engine hidup sampai 49. Pasang hose P1 lagi. Lepas semua gauge dan
low brake accumulator pressure (LAP1 gauge) pastikan semua hose terpasang lagi.
stabil pada atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi).

39. Matikan engine tetapi jangan posisikan


starting switch OFF. Jangan biarkan steering
accumulator bleed down.

40. Lakukan berulang, tekan brake pedal perlahan


sampai auto apply bekerja.
- Auto apply bekerja setelah 6 kali brake
diinjak.
Record di data sheet.

41. Buka valve NV1 dan NV2 habiskan tekanan


di brake system.

42. Lepas hose P2 no.4 (Figure 4-3) dan tutup


fitting yang di hydraulic cabinet/lemari, hosenya
biarkan terlepas dan tidak perlu ditutup.

43. Start engine. Biarkan engine hidup sampai


low brake accumulator pressure (LAP1 gauge)
stabil pada atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi).
Mechanic Development Section 16 Preventive Maintenance HD 1500-5
Mechanic Development Section 17 Preventive Maintenance HD 1500-5
Mechanic Development Section 18 Preventive Maintenance HD 1500-5

FRONT WET DISC BRAKES Dibagian dalam juga ada piston 1 yang bekerja
berdasarkan tekanan hydraulic dari brake valve
Roda depan menggunakan Disc brake tipe basah melalui relay valve brake depan.
dengan pendingin oli yang punya design dan cara
kerja yang sama dengan brake roda belakang . Disc brake pack didinginkan dengan oli hydraulic.
Low pressure cooling circuit terpisah dengan high
Brake depan terdiri dati beberapa komponen pressure circuit untuk brake piston. Oli dari
utama (Figure 5-1): hydraulic tank menuju tandem pump untuk brake
depan dan belakang. Oli pendingin mengalir dari
satu sisi pump ke circuit brake depan . BCV /
Brake Cooling Valve terletak di circuit. Jika tidak
aktif (brake tidak digunakan) 50% oli pendingin
akan langsung kembali ke tank dan saat dibrake
100% oli akan mendinginkan brake depan.
Setelah oli mendinginkan brake dan sebelum
melalui oil cooler, oli akan melalui one way
Orifice check valve 4,6 kg/cm2 (65 psi) yang
berfungsi mencegah back pressure di circuit brake
belakang .

DISC BRAKE MAINTENANCE

Keausan disc brake harus dicheck setiap 1000 jam


sekali atau kapanpun setiap ada penggantian ban
baik brake depan maupun belakang dengan
menggunakan wear indicator P/N 562-98-31300
yang dipasang pada wear gauge plug pada brake
assembly cylinder.

Sebelum melepas wear gauge plug bleeding dulu


tekanan pada steering dan brake accumulator.
Juga sebelum tekanan di accumulator di release
jangan lupa GANJAL DULU UNITNYA, BIAR
NGGAK NABRAK GUNDULMU.

Damper 2 dan separator plates 3 terpasang pada


ring gear 8. Separator plates 3 terpasang
bergantian antara disc 4 yang duduk di inner gear
5. Inner gear 5 terpasang langsung di hub 6
Mechanic Development Section 19 Preventive Maintenance HD 1500-5

Mengukur keausan brake. WEAR INDICATOR SENSOR

1. Posisikan transmisi netral, parking brake ON, Setiap roda dilengkapi sebuah wear indicator
starting switch OFF, ganjal unit dan biarkan sensor 2 (Figure 5-5) yang akan memberi tanda
tekanan steering accumulator release dalam 90 jika terjadi keausan yang berlebihan pada disc
detik. brake.

2. Buka bleed down valve di brake manifold Sensor terdiri dari switch dan wear rod yang di
untuk merelease tekanan brake accumulator. masukkan melalui sebuah port di brake assembly
4 yang posisinya melawan piston dan mengikuti
3. Bersihkan daerah sekitar wear gauge plug. pergerakan piston saat brake digunakan. Jika
langkah rod melebihi wear limit maka switch akan
4. Lepas wear plug dan pasang gauge aktif /open dan lampu maintenance monitor di
(Figure 5-4) instrument panel. Sebagai tambahan, signal juga
5. Start engine dan biarkan steering system stabil akan di kirim ke MOM display untuk membaca
dan brake accumulator terisi. dibagian mana terjadi keausan.
PMC fault code E045-E053;E0A9-E0B3
6. Injak service brake dan ukur keausan dengan Cover 1 melindungi sensor dari kerusakan akibat
cara tekan handle 1 sampai menyentuh brake tumpukan lumpur saat unit operasi.
piston, Periksa tanda di rod jika mendekati case 5
berarti disc sudah mendekati aus. SPEED SENSOR

Untuk melepas wear gauge ikuti langkah Setiap brake assembly juga dilengkapi dengan
pertama lagi dan pasang plug setelahnya. sebuah speed sensor untuk memonitor kecepatan
roda dan memberikan signal ke RCM

WET DISC BRAKE BLEEDING


PROCEDURE

1. Pastikan hydraulic brake supply (steering


circuit) berfungsi dengan baik.

2. Jika perlu, charge accumulator brake system.

3. Pastikan bleed down valve tertutup.

4. Check hydraulic oil level cukup.

5. Pada kondisi unit terganjal dengan baik, start


engine dan biarkan accumulator terisi.

6. Tekan brake pedal perlahan sampai service


brake bekerja sebagian/sedikt.

7. Buka bleeder valve yang terletak di atas setiap


brake cylinder (di atas bleeder vent oli pendingin
dan di bawah bleeder vent piston). Tutup bleeder
valve setelah oli mengalir lancar tanpa gelembung

8. Lakukan juga pada brake yang lain.

9. Matikan engine, biarkan steering accumulator


bleed down dan periksa oil level.
Mechanic Development Section 20 Preventive Maintenance HD 1500-5

REAR WET DISC BRAKE

PARKING BRAKE

Disc type parking brake terpasang di final drive


input, menggunakan tiga brake head dilengkapi
hydraulic cylinder-spring loaded.

Slack adjuster terpasang antara setiap brake head


dan spring can/hydraulic cylinder, yang akan
secara otomatis menjaga adjustment brake pad
dengan benar setiap kali parking brake digunakan.

Fungsi, perlakuan dan cara kerjanya sama dengan


brake depan termasuk juga dengan dynamic
retarding yang akan memfungsikan brake depan
dan belakang
Mechanic Development Section 21 Preventive Maintenance HD 1500-5
Mechanic Development Section 22 Preventive Maintenance HD 1500-5

AUTOMATIC SLACK ADJUSTER b. Gunakan feeler gauge ukur clearance pad


dan disc. Min. Clearance harus 1,0 mm total
Adjusment Procedure atau 0,5 mm/side.
(Refer to figure 7-2)
1. Dengan kondisi brake assembly pada posisi 13. Jika clearance kurang ulangi langkah 1 – 12.
seperti figure 7-1, Lepas pin 2 (Figure 7-2) yang
menghubungkan clevis 4 dan slack adjuster 1.

2. Lepas bolt 13 yang menghubungkan anchor


bracket 11 dan slack adjuster control arm bracket
12. Jauhkan slack adjuster dari clevis.

3. Beri tekanan spring can 9 agar clevis full


extend/keluar. Pastikan tanda panah di slack
adjuster menunjuk kearah spring can.

4. Putar adjuster nut 14 searah jarum jam untuk


meluruskan lubang di slack adjuster dan clevis.

5. Putar slack adjuster control arm bracket 12


sejauh mungkin mengikuti arah melingkar dari
tanda panah :
a. Luruskan lubang di anchor bracket dan slack
adjuster control arm bracket.(jika perlu,
kendorkan nuts di anchor arm dan putar sampai
lubangnya lurus)
b. Pasang bolt 13 dan kencangkan.

6. Putar adjuster nut 14 searah jarum jam sampai


tidak ada clearance antara pad dan disc.

7. Putar adjuster nut 14 berlawanan arah jarum


jam sampai diperoleh 1,0 – 1,5 mm clearance
antara pad dan disc.

8. Lakukan langkah 1 – 7 untuk slack adjuster


lainnya.

9. Start engine dan tunggu sampai tekanan


hydraulic pada tekanan normal/operasi.

10. ON/OFF parking brake beberapa kali.

11. Setiap kali parking brake aktif, adjuster nut


akan berputar sedikit-sedikit. Jika nut sudah tidak
berputar lagi berarti auto adjustment telah selesai.
Matikan engine.

12. Periksa lagi dengan cara:


a. Ukur stroke spring can push rod harus 44,0
– 48,0 mm.
Mechanic Development Section 23 Preventive Maintenance HD 1500-5

Anda mungkin juga menyukai