Pada treadle valve ada dua valve, satu untuk PARKING BRAKE CIRCUIT
mensupply tekanan untuk brake depan dan
satunya lagi untuk brake belakang. Parking brake menggunakan spring apply dan
hydraulic release.
Jika pedal brake diinjak, secara serempak dari
kedua valve pada treadle valve akan mengalirkan Jika parking brake solenoid tidak mendapat
oli dari accumulator ke relay valve depan 4 tegangan 24 volt maka oli pada brake line akan
(Figure 2-1) dan dual relay valve brake belakang kembali ke tank dan spring brake akan bekerja.
16 dengan proportional tekanan sesuai posisi dan Parking brake pressure switch 10 (Figure 2-1)
gaya dari pedal brake. akan tertutup dan menghubungkan dengan ground
sehingga lampu parking brake yang terletak di
Accumulator 1,3 mempunyai dua fungsi : sebelah kiri monitor display menyala.
- Menyimpan energi pada saat terjadi low
pressure pada system. Pada kondisi emergency parking brake bisa
- Memberikan aliran oli yang cepat agar respon digunakan secara manual dengan mengaktifkan
pengereman lebih bagus. tiga kalipernya.
yang lainnya untuk parking brake circuit. Dengan Low Brake Pressure Sensor Switch
adanya signal menuju SV2 solenoid 13 oli akan Low brake pressure sensor switch 11 (Figure 1-2)
menuju parking brake chamber untuk me-release terletak di brake manifold. Jika tekanan
spring brake. accumulator turun sampai 130 kg/cm2 (1850 psi)
low brake pressure menyala dan central warning
RETARDING CIRCUIT light teriluminasi. Pada saat bersamaan fault code
b0F1: Low Brake Oil Pressure terdisplay di MOM
Retarding circuit kerjanya sama seperti service bersama dengan action code dan instruksi untuk
brake perbedaannya signal-nya berasal dari operator.
retarder lever. Jika retarder lever ditarik, lever
tidak akan kembali sampai dikembalikan ke Differential Pressure switch
posisi OFF lagi. Pergerakan lever akan Differential pressure switch terletak di treadle
menghasilkan signal electric dengan merubah- valve. Jika terjadi perbedaan tekanan antara brake
rubah tegangan. Signal tegangan ini langsung belakang dan depan / melebihi preset pressure,
dikirim ke RCM kemudian RCM mengirim differential pressure switch akan mengirim signal
signal ke dua PPC valve 18 dan19 (Figure 2-1). ke RCM. Differential pressure switch mendetesi
Signal electric akan membuka control valve dan kerusakan seperti breke line putus, line tersumbat,
tekanan hydraulic akan mengaktifkan dual relay brake valve rusak, masuk angina atau langkah
valve belakang yang akan mensupply tekanan brake terlalu panjang.
yang seperlunya dari accumulator untuk front dan
rear brake retarding.
BRAKE SYSTEM ELECTRICAL
WARNING CIRCUIT COMPONENT
Berfungsi untuk brake automatic apply jika memberi tanda bahwa auto apply atau emergency
tekanan turun sampai 130 kg/cm2 (1850 psi) dan apply telah diaktifkan
sebagai input signal untuk low brake pressure
indicator light di sebelah kiri monitor panel. Emergency Brake Switch
Treletak di sebelah kanan instrument panel agak
Emergency Apply Solenoid (SV3) sedikit dibawah di samping kanan starting switch
Adalah 24VDC solenoid yang terpasang di brake digunakan untuk aplikasi manual dari emergency
manifold di dalam lemari. Jika emergency switch brake system. Jika switch ini ditekan semua brake
ON signal 24 VDC akan dikirim ke RCM dan ke akan bekerja termasuk parking brake.
SV3. SV3 bekerja maka automatic apply valve
kembali seposisi semula dan brake depan Accumulator Precharge Switch
belakang bekerja. Adalah NC pressure switch 2 (Figure 2-1) terletak
di atas accumulator brake. Tekanan nitrogen di
Emergency/Automatic Apply Signal Pressure accumulator 98,4 kg/cm2 ( 1400 psi) dan jika
Switch tekanan turun sampai 59,8 kg/cm2 (850 psi)
Adalah NC pressure switch 5 (Figure 2-1).Dalam switch akan kembali keposisi semula/close
circuit terpasang antara automatic apply valve menghubungkan circuit dengan ground dan
dan port PX pada treadle valve. Jika tekanan signalnya akan diterima oleh transmisi controller.
pada pilot circuit ini sampai 703 kg/cm2 (1000 Low accumulator precharge indicator yang
psi) atau lebih besar maka switch akan terbuka, terletak di sebelah kiri monitor panel akan
signal terbua ini akan diterima RCM untuk menyala.
Mechanic Development Section 6 Preventive Maintenance HD 1500-5
Tekanan hydraulic circuit brake disupply dari NOTE: Jika internal leakage dalam steering
steering circuit pada bleed down manifold. circuit banyak, hal ini juga akan menyebabkan
Beberapa masalah pada brake system seperti masalah di brake circuit. Pastikan hal ini tidak
brake lambat release, low brake pressure, brake terjadi sebelum trouble shooting brake circuit.
harus diinjak berkali-kali, warning light kadang-
kadang membaca adanya kebocoran di dalam
konponen brake. Jika memang ada kebocoran
dalam di system, lakukan Brake Circuit
Component Leakage Test.
leed down manifold. Lepas brake supply line dan dengan memutar steering dan tidak ada
tutup/di plug baik yang di hose dan yang di pipe pergerakan roda depan. Buka kedua bleed down
valve di brake manifold untuk merelease tekanan
brake accumulator.
10. Yakinkan parking brake dan automatic slack 21. Slippery switch ON
adjuster sudah benar adjustment-nya.
22. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan
11. Pastikan parking brake switch berfungsi satu detik setelah diinjak:
dengan membaca tekanan di PK2 gauge harus nol - Tekanan brake depan:
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi).
12. Posisikan parking brake ON, emergency - Tekanan breke depan harus nol
brake switch OFF dan brake lock release.
23. Release pedal brake, yakinkan tekanan brake
13. Tekan pedal brake pelan sekali, gaya balik belakang harus nol dalam dua detik.
yang dirasakan kaki harus halus/smooth tanpa
abnormal noise atau kekasaran pada mekanikal. 24. Tarik full retarder lever dan baca tekanan
brake depan dan belakang:
14. Tekan pedal brake perlahan - 138+/-15 kg/cm2 (1962+/-212 psi)
- Pastikan lampu brake indicator dan stop - Tekanan breke depan harus nol
light menyala pada tekanan: Record di data sheet.
5,3+/- 0,4 kg/cm2 (75+/-5 psi).
Record di data sheet. 25. Kembalikan retarder lever OFF
- Pastikan tekanan kembali ke nol
15. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan - Kembalikan Slippery switch OFF
satu detik setelah diinjak:
- Tekanan brake belakang kanan dan kiri: 26. Fungsikan brake lock beberapa kali untuk
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi). memastikan berfungsi baik atau tidak jaga
- Tekanan pada kedua sisi harus tetap di atas pastikan stop light menyala saat brake lock ON.
harga minimum selama 20 detik.
Record di data sheet. 27. Aktifkan brake lock . Tekanan brake belakang
141+/- 7.0 kg/cm2 (2000 psi)
16. Release pedal brake, yakinkan tekanan setiap Record di data sheet.
circuit nol.
28. Jika tekanan di atas tidak tercapai lepas plug
17. Tekan pedal secara penuh dan cepat, pastikan di PR valve dan diset/adjust sesuai tekanannya
satu detik setelah diinjak: dan pasang lagi plug-nya.
- Tekanan brake depan:
148+/- 5,3 kg/cm2 (2100 psi).
- Tekanan harus tetap di atasharga minimum FAILURE MODES CHECK-OUT
selama 20 detik.
Record di data sheet. 29. Biarkan engine hidup sampai low brake
accumulator pressure (LAP1 gauge) stabil pada
18. Release pedal brake, yakinkan tekanan setiap atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi).
circuit nol dalam dua detik.
30. Matikan engine dan biarkan steering
19. Tarik full retarder lever dan baca tekanan accumulator release. Pasang kabel jumper di
brake depan dan belakang: steering pressure switch terminal (di bawah
- 138+/-15 kg/cm2 (1962+/-212 psi) belakang steering accumulator).
Record di data sheet.
31. Putar starting switch ON, setelah dua menit
20. Kembalikan retarder lever OFF catat tekanan low accumulator.
- Pastikan tekanan kembali ke nol - Jika tekanan LAP1 kurang 148 kg/cm2 (2100
Record di data sheet. psi) berarti kebocoran system besar dan harus
direpair.
NOTE: Langkah 21,22,23 untuk unit yang Record di data sheet.
dilengkapi Slippery Road Switch.
Mechanic Development Section 15 Preventive Maintenance HD 1500-5
34. Start engine. Biarkan engine hidup sampai 46. Pasang lagi hose P2 yang dilepas tadi dan
low brake accumulator pressure (LAP1 gauge) lepas hose P1 no.3 (Figure 4-3) tutup fitting yang
stabil pada atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi). di hydraulic cabinet/lemari, hosenya biarkan
terlepas dan tidak perlu ditutup.
35. Matikan engine dan biarkan steering
accumulator release. . Putar starting switch ON 47. Injak pedal brake pelan sekali sampai
differential pressure switch mengaktifkan central
36. Perlahan buka accumulator bleed down valve warning lamp dan buzzer.
brake depan NV2 pada saat mengamati pressure - Tekanan brake belakang 42+/-3,5 kg/cm2
gauge di LAP1. (600+/-50 psi) saat switch aktif.
- Low brake pressure lamp dan buzzer hidup Record di data sheet.
juga auto apply set poin harus pada
130 kg/cm2 (100 psi) 48. Matikan engine dan starting switch OFF dan
biarkan steering accumulator release. Buka kedua
37. Tutup kembali valve NV2, lepas kabel jumper bleed down valve sampai release. Dan tutup
pada langkah 30. kembali kedua valve.
38. Start engine. Biarkan engine hidup sampai 49. Pasang hose P1 lagi. Lepas semua gauge dan
low brake accumulator pressure (LAP1 gauge) pastikan semua hose terpasang lagi.
stabil pada atau diatas 190 kg/cm2 (2700 psi).
FRONT WET DISC BRAKES Dibagian dalam juga ada piston 1 yang bekerja
berdasarkan tekanan hydraulic dari brake valve
Roda depan menggunakan Disc brake tipe basah melalui relay valve brake depan.
dengan pendingin oli yang punya design dan cara
kerja yang sama dengan brake roda belakang . Disc brake pack didinginkan dengan oli hydraulic.
Low pressure cooling circuit terpisah dengan high
Brake depan terdiri dati beberapa komponen pressure circuit untuk brake piston. Oli dari
utama (Figure 5-1): hydraulic tank menuju tandem pump untuk brake
depan dan belakang. Oli pendingin mengalir dari
satu sisi pump ke circuit brake depan . BCV /
Brake Cooling Valve terletak di circuit. Jika tidak
aktif (brake tidak digunakan) 50% oli pendingin
akan langsung kembali ke tank dan saat dibrake
100% oli akan mendinginkan brake depan.
Setelah oli mendinginkan brake dan sebelum
melalui oil cooler, oli akan melalui one way
Orifice check valve 4,6 kg/cm2 (65 psi) yang
berfungsi mencegah back pressure di circuit brake
belakang .
1. Posisikan transmisi netral, parking brake ON, Setiap roda dilengkapi sebuah wear indicator
starting switch OFF, ganjal unit dan biarkan sensor 2 (Figure 5-5) yang akan memberi tanda
tekanan steering accumulator release dalam 90 jika terjadi keausan yang berlebihan pada disc
detik. brake.
2. Buka bleed down valve di brake manifold Sensor terdiri dari switch dan wear rod yang di
untuk merelease tekanan brake accumulator. masukkan melalui sebuah port di brake assembly
4 yang posisinya melawan piston dan mengikuti
3. Bersihkan daerah sekitar wear gauge plug. pergerakan piston saat brake digunakan. Jika
langkah rod melebihi wear limit maka switch akan
4. Lepas wear plug dan pasang gauge aktif /open dan lampu maintenance monitor di
(Figure 5-4) instrument panel. Sebagai tambahan, signal juga
5. Start engine dan biarkan steering system stabil akan di kirim ke MOM display untuk membaca
dan brake accumulator terisi. dibagian mana terjadi keausan.
PMC fault code E045-E053;E0A9-E0B3
6. Injak service brake dan ukur keausan dengan Cover 1 melindungi sensor dari kerusakan akibat
cara tekan handle 1 sampai menyentuh brake tumpukan lumpur saat unit operasi.
piston, Periksa tanda di rod jika mendekati case 5
berarti disc sudah mendekati aus. SPEED SENSOR
Untuk melepas wear gauge ikuti langkah Setiap brake assembly juga dilengkapi dengan
pertama lagi dan pasang plug setelahnya. sebuah speed sensor untuk memonitor kecepatan
roda dan memberikan signal ke RCM
PARKING BRAKE