Anda di halaman 1dari 3

ٓٓٓNama : Miftahul Ulum

NRP : 2039211022
Matkul : Teknik Otomotif 2

Cara Kerja Rem Hidrolik


Komponen rem hidrolik berfungsi melalui piston yang memberikan tekanan yang sama terhadap fluida
ke segala arah ketika pedal rem ditekan. Agar tekanan fluida mendorong piston dan piston mendorong pass,
fluida ini akan dipaksa melewati selang dan masuk ke kaliper rem. agar rem cakram yang terpasang pada roda
terjepit oleh lintasan. Akibatnya, roda akan berhenti.

ٓٓٓ Unit kontrol


hidrolik, juga dikenal
sebagai modulator, adalah
komponen rem ABS
pertama yang umumnya
dapat kita pisahkan.
Tujuan dari modulator ini
adalah untuk membuka
dan menutup saluran,
menurunkan tekanan
fluida yang dikirim ke
kaliper rem, menaikkan
kembali tekanan, dan
mengulangi proses
tersebut hingga roda
berhenti. Unit kontrol
adalah yang berikutnya.

Sensor kecepatan roda depan dan roda belakang dalam hal ini memberikan sinyal ke unit kontrol, yang
kemudian menggunakan sinyal tersebut untuk menginstruksikan solenoid untuk membuka dan menutup katup
masuk dan keluar. Gangguan apa pun juga dapat dideteksi oleh unit kendali. Sensor kecepatan merupakan
komponen selanjutnya pada sistem ABS ini. Berupa unit kontrol dan modulator ABS yang digabung menjadi
satu yang terpasang. Di sini, sensor kecepatan mengukur kecepatan roda depan dan belakang. Berdasarkan
informasi ini, ia mengirimkan tegangan ke unit sebagai sinyal kontrol.
Sensor kecepatan roda depan dan roda
belakang dalam hal ini memberikan sinyal ke unit
kontrol, yang kemudian menggunakan sinyal
tersebut untuk menginstruksikan solenoid untuk
membuka dan menutup katup masuk dan keluar.
Gangguan apa pun juga dapat dideteksi oleh unit
kendali. Sensor kecepatan merupakan komponen
selanjutnya pada sistem ABS ini. Berupa unit
kontrol dan modulator ABS yang digabung
menjadi satu yang terpasang. Di sini, sensor
kecepatan mengukur kecepatan roda depan dan
belakang. Berdasarkan informasi ini, ia
mengirimkan tegangan ke unit sebagai sinyal kontrol.

Intinya, cara kerja ABS adalah dengan mengidentifikasi variasi putaran antara roda depan dan
belakang. Dengan demikian, sensor kecepatan ini akan bekerja mendeteksi perputaran roda depan dan belakang.
Sistem ABS kemudian akan mengaktifkan dan mengatur tekanan fluida ke kaliper roda berdasarkan perbedaan
putaran antara roda depan dan belakang. Saat kita memberikan tekanan pada handle rem, fluida ditekan oleh
piston di master rem atas sebelum sistem rem ABS aktif. Tekanan cairan yang tinggi ditunjukkan dengan warna
merah selang yang mencolok.

Sensor kecepatan akan mendeteksi perbedaan kecepatan antara roda depan dan belakang ketika kaliper
rem atau kampas rem pada kaliper mencengkeram cakram roda. Deteksi kecepatan ini sekarang terlihat. Ada
kumparan di dalam sensor kecepatan ini. Kumparan sensor kecepatan ini akan menghasilkan tegangan sebagai
respons terhadap putaran pelat pulser, dan unit kontrol akan menerima tegangan tersebut. Bagaimana sensor
kecepatan berfungsi. Sensor kecepatan akan menghasilkan tegangan jika pelat pulser berputar, dan unit kontrol
akan menerima tegangan ini dan menggunakannya sebagai sinyal.

Jika rem depan tadi kita tekan, maka terjadi pengreman pada roda depan, hal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan kecepatan pada roda depan dengan roda belakang nah perbedaan kecepatan inilah yang
dideteksi oleh speed sensor sehingga apa yang terjadi maka control unit akan memerintahkan kepada selenoid in
berupa mengirimkan tegangan sehingga
karena ada kumparan pada selenoid dan
dikirimkan tegangan. Akan terjadi kemagnitan
di sini nah terjadinya kemagnitan ini akan
dapat menutup valve in nah saat valve in
tertutup maka akses tekanan fluida dari master
rem ke kaliper roda depan akan tertutup
sehingga tidak ada lagi tekanan dari master
rem ke roda depan nah tetapi tekanan fluida ke
kaliper ini masih tinggi hal ini akan dapat
menyebabkan roda terkunci maka control unit
akan kembali melanjutkan perintah berupa
mengirimkan tegangan ke selenoid valve out
hal ini akan menyebabkan terjadi kemanitan
pada selenoid valve out sehingga selenoid valve out akan terbuka terbukanya
Fluida bertekanan dari kaliper akan dialirkan oleh katup ini keluar dan dialirkan ke LPA, atau
akumulator tekanan rendah, atau biasa kita sebut dengan tangki reservoir. Modulator ABS juga memiliki jenis
tangki reservoir, dan fluida bertekanan ini akan mampu mendorong pegas yang berada di dalam tangki reservoir
untuk mengisi aliran dan mengisi tangki reservoir disini. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara membuka
katup masuk dan katup keluar, lihat di sini.

Saat valve in tidak


diaktifkan, pegas mendorongnya
terbuka. Namun, saat ada arus listrik
ke selenoid, kumparan dalam
selenoid menjadi magnet yang
menarik valve in menutup, melawan
tekanan pegas. Sementara valve out
tertutup karena tekanan pegas.
Sinyal listrik dari kontrol unit
membuat kumparan selenoid
menarik katup untuk membuka
jalur. Ini mirip saat kita menekan
rem, pompa bekerja mengembalikan
minyak ke master rem. Ini membuat
handle rem bergerak,
mengosongkan fluida dari reservoir.
Ketika tekanan dikurangi pada kaliper roda, kecepatan roda depan dan belakang menjadi sama. Sistem ABS
mengatur kembali tekanan rem, memastikan roda berputar dengan kecepatan yang sama. Ketika perbedaan
kecepatan roda terjadi lagi, sistem ABS memulai proses yang sama untuk mengontrol tekanan rem kembali. Ini
berlangsung dengan cepat dan otomatis.

Pegas memaksa katup terbuka saat tidak digunakan. Namun demikian, kumparan solenoid berubah
menjadi magnet ketika arus listrik dialirkan, memaksa katup menutup melawan hambatan pegas. Tekanan pegas
menyebabkan katup keluar menutup untuk sementara. Kumparan solenoid menarik katup untuk membuka
saluran ketika menerima sinyal listrik dari unit kontrol. Hal ini sebanding dengan cara kerja pompa untuk
mengisi master rem saat kita mengerem. Akibatnya, pegangan rem bergerak, mengeluarkan cairan dari
reservoir. Roda depan dan belakang bergerak dengan kecepatan yang sama ketika tekanan kaliper roda
diturunkan. Sistem ABS sistem rem melakukan kontrol ulang

Saat perbedaan kecepatan roda terjadi lagi, sistem ABS mulai proses yang sama untuk mengontrol
tekanan rem. Ini terjadi cepat dan otomatis. Pada rem depan dan belakang, proses ini berulang-ulang sampai
roda bisa berhenti dengan kecepatan yang sama. ABS membuka dan menutup tekanan cairan hingga 50 kali
dalam satu detik. Proses ini sangat cepat, bahkan ada produk motor yang mengklaim bisa sampai 90 kali dalam
satu detik. Begitulah kurang lebih cara kerja ABS. Modulator ABS terdiri dari komponen mekanik dan
elektronik, dipisahkan oleh silinder yang memisahkan cairan dan bagian elektronik. Di dalamnya terdapat
pompa dan reservoir, serta katup masuk dan keluar. Itu gambaran secara umumnya.

Anda mungkin juga menyukai