Analisa Data
No
1
Kelompok Data
Data Objektif
Penurunan TD
Peningkatan
frekuensi nadi
Peningkatan RR
Nafas cepat dan
dangkal
Perubahan status
mental
Klien tampak
Etiologi
Masalah
Data Subjektif
Kecelakaan
Keperawatan
Kekurangan
Volume Cairan
Trauma ekstremitas
b.d/ kehilangan
Keluarga dan
teman klien
mengatakan klien
mengalami
kecelakaan
Keluhan nyeri
Merasa cemas
cairan aktif
Perdarahan
Kehilangan volume
plasma
bingung
Tampak
Hipovolemi
perdarahan
Tampak lemah
Perubahan TTV,
status mental
Kekurangan volume
cairan
Perubahan
Klien terus
Kecelakaan
frekuensi
mengerang,
merasa nyeri pada
agen cedera
area trauma
merasa cemas
pernapasan
Perubahan TD
Perubahan
frekuensi
jantung
Diaphoresis
Tampak
Trauma mekanik
Diskontinuitas
jaringan pada area
trauma
meringis
Stimulus noxious
kesakitan
Sikap tubuh
jaringan
melindungi
Pengeluaran
bagian yang
histamin, bradikinin,
nyeri
dan kalium
Stimulus nosiseptor
Aktivasi
reseptor/transduksi
Transmisi impuls
dari neuron aferen
primer ke kornu
dorsalis medula
spinalis
Modulasi sinyal
pada kornu dorsalis
medula spinalis
Neurotransmitter
Thalamus
Timbul persepsi
Nyeri akut
Kecelakaan
Gangguan
postur
bingung
Perubahan cara merasakan nyeri
Kerusakan fragmen
Kehilangan
berjalan
Keterbatasan
integritas struktur
jaringan lunak
tulang,tidak
nyaman/nyeri,
Terjadi pergeseran
kerusakan
muskuloskeletal
Deformitas
dan
neuromuskuler
kemampuan
pada lokasi
trauma
klien merasa
untuk
cemas akan
melakukan
kondisinya
keterampilan
motorik kasar
Keterbatasan
rentang
Penurunan fungsi
pergerakan
ekstremitas
sendi
Pergerakan
lambat
Gangguan mobilitas
fisik
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas Diagnosa Keperawatan:
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih melalui
perdarahan masif
Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan dan spasme otot sekunder
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebih melalui perdarahan masif
Tujuan : Setelah diberikan askep selama 24 jam maintain cairan pada klien adekuat
Kriteria Hasil :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (TD=90-120/80-100 mmHg, N=60-
Intervensi
Rasional
o
1.
terlupakan
2.
indikasi
jaringan
keparahan
Untuk mengevaluasi respon pada
hemoglobin/hematocrit [Hb/Hct];
sesuai indikasi :
tergantung pada:
RR 30-40x/menit, TD turun, N
hipotonik)
2. Derajad defisiensi ditentukan oleh umur,
bingung)
2. Kolaborasi pemberian cairan berupa
Kristaloid dan transfusi darah jika
diperlukan
Intervensi
Rasional
o
1.
ekspresi klien
2.
4.
temperature
Berikan masase dan kompres hangat
keparahan
Untuk membantu sirkulasi darah ke area
5.
berupa:
3.
AP/Lateral
pada
ekstremitas
inferior
Pemeriksaan sedimen urine Curiga
trauma mengenai buli-buli
6.
CT Scan
Kolaborasi pemberian analgesic sesuai
indikasi:
Non-Opiat, analgesic
Opiat rendah (oral)+ analgesic
Opiat potent +adjuvant
4. Opiat Potent +adjuvant (terapi
7.
8.
infasiv)
Berikan balutan dan pembidaian atau
mengalami deformitas
Tinggikan daerah ekstremitas yang
sakit
berpindah
Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
Intervensi
Rasional
o
1
latihan
Konsultasikan dengan terapis fisik
latihan
Untuk pemberian terapi yang benar sesuai
dengan kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan
terhadap cedera
Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan
melakukan mobilisasi
Melatih kemandirian klien
diperlukan
mendapat tekanan.
4. EVALUASI
No
1.
Diagnosa
Kekurangan volume cairan b/d
Evaluasi
S : klien berbicara dan ketika ditanya jawabannya
2.
pemantauan dilanjutkan
S :klien mengatakan nyerinya berkurang, tenang,
dan tidak cemas
O :ekspresi tenang, TTV normal
A :intervensi nyeri dilanjutkan
P :menghilangkan nyeri
S :klien mengatakan adanya peningkatan
kemampuan untuk berjalan
O :klien mampu melakukan pergerakan mobilisasi
dan berganti posisi
A :intervensi terapi fisik ambulansi terus dilakukan
P :mengadekuatkan kemampuan mobilitas klien