MAKALAH
Disusun oleh:
Lenardi
150510090189
Ilman Fauzi
150510120002
Hilda Aulia R.
150510120009
Anggun Suciati
150510120014
En Krina Supriyani
150510120036
Kelompok 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang........................................................................................................2
1.2 Tujuan Makalah......................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian Pertanian Organik.................................................................................4
2.2 Sejarah Pertanian Organik......................................................................................7
2.3 Peraturan Dan Sertifikasi Pertanian Organik.........................................................8
2.4 Pemasaran Produk Pertanian Organik..................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Menghasilkan bahan pangan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas nutrisi
tinggi
Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan
mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman serta
hewan
Memberikan jaminan yang semakin baik bagi para produsen pertanian (terutama
petani) dengan kehidupan yang lebih sesuai dengan hak asasi manusia untuk
memenuhi kebutuhan dasar serta memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja,
termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Selanjutnya,
dia
mengembangkan
metoda
tersebut,
menulis
dan
Sertifikasi Produk
Pedoman Mutu 08: 2000, Pedoman Pelaksanaan Produksi, Penanganan dan
Pengolahan, Pelabelan, dan Pemasaran Produk Pangan Organik, Departemen
Pertanian RI.
Pedoman Mutu 09: 2000, Prinsip-prinsip Produk pangan organik, Departemen
Pertanian RI.
Pedoman Mutu 10: 2000, Sistem Pengawasan dan Sertifikasi Produksi Pangan
oleh pihak lembaga sertifikasi produk pangan organik yang berwenang. Deptan
telah membuat draft tentang sistem sertifikasi bertahap menuju pertanian organik.
Ada empat jenis label untuk produk pertanian organik yaitu:
1.
2.
3.
4.
dengan
sendirinya
(Organically Grown)
Persyaratan teknis proses sertifikasi
a. Aplikasi
Pengajuan suatu perusahaan yang memproduksi produk organik nya kepada
lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh pemerintah dengan cara mengisi
dan menyerahkan formulir pendaftaran yang mencakup identitas perusahaan dan
data umum perusahaan serta membuat rencana kerja jaminan mutu produk
pangan organik.
b. Kaji ulang permohonan sertifikasi
Lembaga sertifikasi memeriksa ulang persyaratan pengajuan sertifikasi.
c. Inspeksi Lapang
10
olahan)
Nama, alamat dan nomor telepon lembaga sertifikasi
Sertifikat yang telah diberikan, berlaku selama 3 tahun sejak diterbitkan.
11
pertanian organik ini sudah mulai banyak dimanfaatkan terbukti ada peningkatan
12
13
konservasi, edukasi dan sosial. Faktor pembentuk harga itu diinformasikan secara
terbuka kepada konsumen, begitu juga mengenai proses produksinya.
Produk organik di Indonesia sebagian juga dipasarkan lewat mekanisme fair
trade. Prinsip fair trade dinilai identik dengan "nilai lebih" Pertanian organik (PO).
Karenanya mengadopsi model ini dianggap akan lebih dapat membantu dan
mensejahterakan petani, khususnya petani kecil. Praktek budidaya PO berpegang
prinsip pada keharmonian, keanekaragaman dan kelestarian alam. Dalam prinsip
keharmonian dan kelestarian ini, termasuk pula dimensi berkelanjutan kehidupan
petani PO sebagai praktisi dari praktek keselarasan alam ini. Dengan kata lain,
keadilan dan kesejahteraan petani yang menjadi prinsip fair trade juga menjadi
kepedulian PO. Produk organik yang dipasarkan dengan pemasaran berkeadilan,
biasanya memiliki perbedaan dibandingkan dengan produk konvensional (produk
pertanian yang dihasilkan dengan budidaya menggunakan bahan-bahan agrokimia)
yang berhubungan dengan proses dan dampaknya.
SAHANI (Sahabat Niaga Petani)
Sahani didirikan pada tahun 1997 di Yogyakarta oleh beberapa lembaga
swadaya masyarakat yang memiliki keprihatinan terhadap nasib petani di Indonesia
& ingin memperbaiki kondisi tersebut melalui sebuah sistem perdagangan yang
berkeadilan. SAHANI adalah wadah praktek langsung dari perdagangan yang
berkeadilan/fair trade. Sahani dibentuk untuk membantu pemasaran bagi industri
kecil dan petani organik kecil yang merupakan partner dari konsorsium.
Dibentuknya SAHANI dengan harapan untuk menyatukan industri-industri kecil
dan petani-petani organik kecil di pasaran, sehingga kebersamaan itu dapat
membawa mereka dalam posisi tawar yang benar. Di dalam menjalankan praktek
bisnisnya, Sahani selalu mencoba untuk menerapkan prinsip- prinsip fair trade,
misalnya:
1.
14
2.
3.
15
DAFTAR PUSTAKA
16