Jackindo Group
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN DAN PRODUK
Jackindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan dan fokus pada
produksi makanan ringan (snack) siap saji dengan bahan dasar nangka. Jackindo berdiri
sejak 27 Maret 2015 dengan basis produksi terletak di Kota Bandung. Salah satu produk
unggulan dari Jackindo adalah produk risoles instan dengan merek Solenak. Solenak
merupakan makanan ringan yang memanfaatkan biji nangka yang telah ditepungkan
sebagai bahan substitusi tepung terigu dalam membuat kulit risoles. Selain
memanfaatkan biji nangka yang telah ditepungkan, Solenak menggunakan daging buah
nangka yang dimanfaatkan sebagai filling yang dipadukan dengan keju mozzarella.
Dengan paduan bahan baku berkualitas tinggi, Solenak memiliki rasa yang renyah di
bagian luar dengan sensasi lembut di bagian dalamnya. Creamy Inside, Crispy Outside.
1.1.
2.
3.
Memproduksi bahan pangan siap saji yang dapat diterima segala lapis
masyarakat dengan segala kemudahan dalam pembuatannya.
b. Misi
1.
2.
3.
Jackindo Group
4.
1.2.
Gambaran Produk
a. Keunikan Produk
Solenak merupakan produk risoles yang menawarkan sensasi berbeda dalam
mengonsumsinya.
Solenak
merupakn
produk
yang
unik
dengan
Risoles
dengan paduan rasa manis dan gurih merupakan hal yang belum umum
ditemukan pada produk risoles lainnya.
b. Keunggulan Produk
Solenak dengan pemanfaatan tepung biji nangka pada proses pembuatannya
menghasilkan produk risoles dengan tingkat kalori yang lebih rendah
dibanding dengan produk risoles pada umumnya yang dibuat dengan
menggunakan tepung terigu seluruhnya. Selain itu, kandungan daging buah
nangka yang terdapat pada Solenak memberikan asupan vitamin A pada
konsumen Solenak. Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
Solenak, konsumen akan meneriman bukan hanya rasa lezat yang dimiliki oleh
Solenak tetapi juga kandungan nutrisi baik yang dimiliki oleh Solenak.
1.3.
Model Bisnis
Model bisnis yang akan dilakukan dan dijalankan oleh Jackindo sebagai produsen
utama dari Solenak adalah dengan mendistribusikan Solenak ke pasar modern
dan tradisional dengan media penyimpanan berupa freezer. Produksi Solenak
dilakukan secara rumahan dengan tingkat produksi semi-industri. Penyebaran
Halaman 2
Jackindo Group
informasi tentang produk dilakukan dengan media promosi salah satunya media
social.
1.4.
Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1. Solenak memiliki kandungan vitamin A dan kalori yang lebih rendah
dibanding dengan produk risoles lain.
2. Dengan bahan baku berupa tepung biji nangka akan mengurangi
ketergantungan terhadap kebutuhan tepung terigu sebagai bahan baku
penyusun meskipun tidak sepenuhnya menggantikan tepung terigu
3. Solenak yang dijual dalam kemasan vacuum dan telah dimasak setengah
matang menghasilkan produk risoles dengan shelf life yang lebih lama bila
disimpan dalam freezer.
4. Solenak yang dijual dalam bentuk setengah matang, dapat dikonsumsi
secara instan hanya dengan menggorengnya dalam waktu yang singkat.
b. Weakness (Kelemahan)
a. Bila tidak disimpan dalam freezer, daya tahan dan shelf life dari Solenak
akan menurun.
b. Pemasakan dengan temperatur yang terlalu tinggi dapat menghasilkan
produk Solenak matang yang gosong (overcooked)
c. Opportunity (Kesempatan)
1. Berkembangnya budaya serba instan salah satunya dalam mengonsumsi
produk pangan instan
2. Terdapatnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi
makanan ringan sebagai pendamping dalam beraktivitas
3. Masih belum terlalu berkembangnya produk pangan dengan tepung biji
nangka sebagai bahan bakunya
Halaman 3
Jackindo Group
d. Threat (Ancaman)
1. Sudah terdapatnya produk risoles lainnya yang dapat menjadi persaingan
dengan produk yang sudah lebih terlebih dahulu ada di pasaran.
2. Terdapatnya halangan bagi masyarakat yang mengkhawatirkan kandungan
kolesterol yang tinggi pada produk yang digoreng.
Halaman 4
Jackindo Group
BAB II
JUSTIFIKASI ANGGARAN
2.1.
Peralatan Penunjang
Tabel 2.1. Data Anggaran Peralatan Penunjang Produksi
Jenis Barang
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Biaya (Rp)
Kompor gas
Untuk produksi
450000
450000
Penggorengan
Untuk produksi
250000
250000
700000
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Buah Nangka (kg)
Bahan Baku Risoles
30
Susu (karton)
Bahan Baku Risoles
40
Keju Mozarella (gram)
Bahan Baku Risoles
4000
Tepung Roti (kg)
Bahan Baku Risoles
10
Minyak Goreng (liter)
Bahan Baku Risoles
40
Tepung Biji Nangka (kg)
Bahan Baku Risoles
10
Tepung Terigu (kg)
Bahan Baku Risoles
40
Packaging (buah)
Bahan Baku Risoles
200
Tabung gas 12 kg
Untuk produksi
1
Subtotal untuk produksi selama 1 bulan (Rp)
Jenis Barang
2.3.
Harga Satuan
(Rp)
25000
12000
200
24000
15000
30000
12000
3000
141000
Biaya (Rp)
750000
480000
800000
240000
600000
300000
480000
600000
141000
4391000
Lain-Lain
Tabel 2.3. Data Anggaran Kebutuhan Lain dalam Proses Produksi
Jenis Barang
print poster
Justifikasi
Harga Satuan
Pemakaian
Kuantitas (Rp)
Biaya (Rp)
Publikasi
100
850
85000
Subtotal untuk produksi selama 1 bulan (Rp)
85000
Total keseluruhan untuk produksi selama 1 bulan (Rp)
5176000
Halaman 5
Jackindo Group
BAB III
Pemasaran
3.1.
Sektor Industri
3.2.
Target Pasar
Pasar yang dituju dalam bisnis Risoles ini adalah ibu rumah tangga dan
mahasiswa. Kalangan ini merupakan kategori masyarakat yang menyukai produk
kudapan ringan namun membutuhkan kepraktisan di tengah kegiatan masyarakat
yang semakin padat.
Halaman 6
Jackindo Group
3.3.
Pemasaran Produk
Halaman 7
Jackindo Group
BAB IV
KEUANGAN
4.1.
Anggaran Biaya
Dalam melakukan proses produksi Solenak, Jackindo Group mengeluarkan biaya
yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. untuk satu batch produksi.
Tabel 4.1. Anggaran Biaya Proses Produksi Solenak
No
1
2
3
4.2.
Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Lain - lain
Jumlah
Biaya (Rp)
700000
4391000
85000
5176000
Perhitungan Keuntungan
Halaman 8
Jackindo Group
BEP volume produksi
Dengan demikian, payback period dari usaha ini dapat dihitung sebagai berikut
Keuntungan perproduk
( )( )
5.176.000
(20036)( 9.120)
= 3,46
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa total modal dapat dikembalikan
dalam waktu 4 bulan.
Halaman 9
Jackindo Group
LAMPIRAN A
DIAGRAM HACCP
Proses pembuatan tepung pisang ini memiliki beberapa macam hazard yang mungkin
terjadi dan ditampilkan dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Analisis hazard proses pembuatan Solenak
UNIT/PROSES
Persiapan nangka
HAZARD
Terjadinya kontaminasi
dari getah nangka
yang terbawa pada
proses persiapan
nangka
Kontaminasi dari
kotoran-kotoran
seperti pasir atau
kerikil
Terjadinya kerusakan
pada alat pemotong
sehingga
dapat
mengakibatkan
pecahnya
blade
pemotong
dan
tercampur
pada
adonan
KONTROL/TINDAKAN
Terdapatnya
kontaminasi kotoran
pada tepung roti yang
digunakan
Proses penggorengan
Terkelupasnya lapisan
pada alat
penggorengan
sehingga
mengontaminasi
produk hasil
penggorengan
Melakukan pencucian
terhadap buah nangka
hingga bersih
Dilakukan quality check
pada nangka yang telah
dibersihkan
Melakukan
kontrol
rutin
pada
alat
pemotong
Mengidentifikasi tandatanda kerusakan pada
alat sehingga dapat
mengetahui
indikasi
terjadinya kerusakan
alat
Perawatan rutin pada
alat pemotongan dan
penghalusan nangka
Menyaring tepung roti
dan
membersihkan
segala
kontaminasi
kotoran yang terdapat
pada tepung roti
Melakukan
kontrol
ketat pada seluruh
komponen
yang
berperan dalam proses
penggorengan
Perawatan rutin pada
alat penggorengan
Halaman 10
Jackindo Group
Tabel 5.1. Analisis hazard proses pembuatan Solenak (lanjutan)
Proses pengemasan
Proses
pengemasan Dilakukan
kontrol
tidak
berlangsung
dalam pada setiap
secara
sempurna
produk
hasil
sehingga
terdapat
pengemasan
lubang pada plastik
vakum pembungkus
Pengemasan Solenak
tidak
menghasilkan
kondisi
benar-benar
vakum
Halaman 11
Jackindo Group
LAMPIRAN B
DIAGRAM ALIR PROSES
Pencampuran
tepung terigu dan
tepung biji nangka
Pembentukkan
adonan menjadi
kulit
Pencampuran
tepung dengan
susu dan garam
Didiamkan
Margarin
dilelehkan
Adonan
dicampurkan
dengan margarin
Penyimpanan kulit
di lemari
pendingin
Buah Nangka
dihaluskan
Campuran
dipanaskan
hingga kental
Nangka dicampur
dengan garam
dan maizena
Campuran
ditambahkan air
Halaman 12
Jackindo Group
Kulit risoles
disiapkan
Risoles direndam
dalam putih telur
Risoles direndam
dalam tepung
panir
Isi risoles
diletakkan diatas
kulit
Tepung panir
diayak
Risoles digoreng
setengah matang
Keju diletakkan
diatas isi risoles
Pembentukkan
kulit risoles
Risoles
dikeringkan
dari minyak
Kemasan
risoles ditutup
Risoles
diletakkan
dalam plastik
Kemasan
risoles divakum
Halaman 13
Jackindo Group
LAMPIRAN C
PENGOLAHAN LIMBAH
Dalam proses pembuatan Risoles Nangka SOLENAK, dihasilkan juga limbah berupa:
1. Minyak goreng sisa
Minyak goreng sisa atau yang biasa dikenal sebagai minyak jelantah masih dapat
dimanfaatkan. Minyak jelantah salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber
biodiesel. Biodiesel tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,
seperti yang telah diaplikasikan di Denpasar, Bali. Namun, untuk mengubah
minyak jelantah menjadi biodiesel tidak mudah, sehingga cenderung sulit untuk
dilakukan dalam industri rumahan. Selain sebagai biodiesel, minyak jelantah juga
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun.
2. Kulit nangka
Kulit nangka juga menjadi limbah yang cukup memberi masalah bagi industri ini.
Namun, pada dasarnya kulit nangka dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber energi, misalnya dapat berpotensi menjadi sumber bahan bakar sehingga
dapat mengurangi biaya produksi dari industri ini.
Halaman 14