Paper Studi Kelayakan Finansial Proyek
Paper Studi Kelayakan Finansial Proyek
Purabaya Surabaya
Aisyah Amelia, Anna Amalia, Faradilla Ayu, Isti Qomariyah, dan Yhona Yuliana
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IT
S)
JL. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail : amelia13@mhs.ce.its.ac.id
AbstrakRuang tunggu terminal Purabaya
yang menyatu dengan kios-kios pedangang
menyebabkan ruang gerak para calon
penumpang terbatas,
oleh
karena
itu
dibutuhkan adanya ruang tunggu baru. Tugas
besar ini bertujuan melakukan analisa
kelayakan investasi dengan meninjau aspek
finansial yang fokus evaluasinya untuk
memperoleh gambaran apakah ruang tunggu
Terminal
Purabaya layak
atau
tidak.
Metodologi
yang
dipergunakan
dalam
penyelesaian
tugas
besar
ini
adalah
pengumpulan data, pengolahan data, analisa
pendapatan, aliran kas serta meninjau aspek
finansial dengan metode Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback
Period, serta melakukan analisa sensitifitas
terhadap variabel biaya tanah, tarif listrik,
occupancy rate, dan harga sewa. Dari hasil
analisa diketahui bahwa investasi total Ruang
Tunggu Baru Terminal Purabaya sebesar Rp
29.434.264.383,56 dengan NPV selama masa
investasi sebesar Rp 3.378.251.313,38, IRR
sebesar 14,29%, lebih besar dari arus
pengembalian yang diinginkan sebesar 11,67%,
Payback Period selama 11 tahun, lebih kecil
dari masa investasi yang ditentukan. Dari
analisa sensitifitas terhadap NPV diketahui
bahwa ruang tunggu baru Terminal Purabaya
tidak layak jika biaya tanah dinaikkan 23%,
tarif listrik dinaikkan 17,32%, occupancy rate
dinaikkan 8,825%, dan harga sewa diturunkun
11%.
PENDAHULUAN
Transportasi dapat dikatakan sebagai salah
satu kebutuhan pokok manusia. Hal ini
dikarenakan manusia bukan makhluk stasioner,
manusia perlu melakukan perpindahan dari satu
tempat ke tempat lain untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Berbagai jenis angkutan umum pun dibuat
untuk memenuhi kebutuhan transportasi manusia,
baik yang beroperasi di darat, laut maupun udara.
Salah satu transportasi darat yang paling banyak
digunakan adalah bus. Bus banyak menjadi pilihan
karena tarif yang ekonomis, fasilitas dan
kenyamanan yang diberikan.
Terminal Purabaya merupakan salah satu
KONSEP
Terminal adalah prasarana transportasi
jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan
orang dan /atau barang serta mengatur kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum, yang
merupakan salah satu wujud simpul jaringan
transportasi (Kepmenhub 35/2003).
Kegiatan investasi merupakan kegiatan
penting yang memerlukan biaya besar dan
berdampak jangka pajang terhadap kelanjutan
usaha. Investasi pada hakikatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang.
I.
III. METODOLOGI
A. Analisis Variabel-Variabel Investasi
Variabel-variabel
investasi
perlu
diperkirakan atau dihitung terlebih dahulu sebelum
melakukan analisis
terhadap analisis-analisis
lainnya. Variabel dalam investasi proyek kami
menyangkut biaya investasi, pembiayaan, rate of
return, masa investasi, biaya, pendapatan, dan
terminal value.1
C. Analisa Sensitivitas
Analisa sensitivitas digunakan untuk
mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan
terhadap perubahan parameter-parameter yang
mempengaruhinya. Pada tugas besar ini yang
disensitivitaskan adalah variabel investasi seperti
biaya tanah, tarif listrik, occupancy rate, dan harga
sewa kemudian dilihat hubungannya terhadap NPV
pada aliran kas.
IV.
IRR=iL +
( iU iL )( npvL )
( npvLnpvU )
Dimana :
iL= discount rate pada NPV sama dengan positif
iU
= discount rate pada NPV sama dengan
negatif
npvL = nilai NPV sama dengan positif
npvU = nilai NPV sama dengan negatif
B. Deskripsi Proyek
Proyek pembangunan ruang tunggu baru
Terminal Purabaya merupakan proyek yang akan
dibangun dengan luas tanah 3.100 m2, luas
bangunan 2.200 m2 dan kapasitas ruang 1.480
orang. Ruang tunggu ini direncanakan memiliki 2
lantai; lantai 1 digunakan sebagai ruang tunggu
dengan beberapa stand makanan dan lantai 2
sebagai perkantoran. Stand makanan terdiri dari
dua jenis stand yaitu stand kering dan stand basah.
Stand pertokoan kering yang terdiri dari 6 stand
ukuran 3x4,5 m2, 4 stand 5x6 m2, 1 stand ukuran
3x4 m2, stand pertokoan basah terdiri dari 3 stand
ukuran 6x9 m2, 2 stand ukuran 5x6 m2.
DCF= DCF [
A
P
, i, n][ , i ,n pp]
P
A
C. Variabel Investasi
1) Biaya Investasi,
Biaya investasi adalah seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk sebuah kegiatan investasi
(kegiatan pengembalian modal) pada masa awal
investasi (sebelum operasional). Dalam proyek
yang ini, biaya awal terdiri dari biaya tanah, biaya
kontruksi, biaya desain, pajak, dan biaya
operasional awal. Biaya investasi ditentukan
menggunakan metode analog estimate yaitu dengan
membandingkan dengan proyek yang sejenis/
Dimana :
DCF = Discounted Cash Flow
i
= Interest Rate
n
= Masa Investasi (tahun)
n pp
1 Lihat Lampiran 1
2
setara.2
rupiah)
Pembanding
Obyek
P1
P2
P3
Terminal
Purabaya
Dekat
masjid
Agung
Sby
Jl.
Raya
Waru
Jl.
Raya
Sier
2 Surat
Hak
HGB
SHM
HGB
SHM
3 Luas
tanah
4 Lokasi
3100 m2
315 m2
Jauh
Dekat
3.068
m2
Dekat
1.17
0 m2
Jauh
5 Hadap
(arah
mata
angin)
Utara
Timur
Timur
Utar
a
Kondis
No.
i
Surat
1
hak
Luas
2
tanah
3
Lokasi
Hadap
(arah
4
mata
angina)
Total
penyesuaian
Haraga tanah
(dalam juta
rupiah)
Harga tanah
setelah
disesuaikan
(dalam juta
Objek
Pembanding 1
Pembanding 2
Struktur
Beton
Beton
beton
Dinding
Bata ringan
bata ringan
Aluminium
aluminium
Keramik
Batu bata
Aluminiu
m
Mowilek
dulux
Kw1
Sanitasi
Toto
Toto
Toto
Rp 3.000.000
Rp 4.500.000
Rp 300.000
Rp 450.000
Rp 2.700.000
Rp 4.050.000
Kusen
Cat
P1
Obyek
P2
P3
-50%
0%
-50%
884,13%
1%
165%
-40%
-30%
10%
20%
20%
Harga
Dinding (-10%
x Pembanding)
Harga
bangunan
0%
-9%
125%
1.100,00
14.000,0
0
3.500,0
0
10.494,0
0
12.745,6
0
7.875,0
0
mowilek dulux
kw1
Rp 3.375.000/m2
Harga
854%
Mowilek
dulux
Kw1
Obyek/m2=
Rp3.375 .000/m 2
Harga Total =
Rp 3.375 .000
2220
m2
= Rp 10.878.000,00
2 Lihat Lampiran 2
10
Rp 21.486 .940 .000
= 73
=Rp 2.943.416.438
1.4 Beaya Operasional Awal
Beaya Operasioanal awal diasumsikan 5%
dari beaya Investasi. Dengan perhitungan sebagai
berikut:
=
5) Beaya
Beaya operasional proyek kami
meliputi biaya listrik, biaya air PDAM, dan
pekerja/ security.3
5.1 Beaya Listrik
Daya listrik didapat dari metode
penyesuaian terhadap Terminal-terminal yang ada
di Surabaya sebagai berikut:
Tabel 5.1.1
5
Rp 21.486 .940 .000
73
=Rp 1.471.708.219,00
1.5 Pajak
Pajak diasumsikan sebesar 12% dari beaya
Investasi. Dengan perhitungan sebagai berikut:
12
Rp 21.486 .940 .000
= 73
Ruang Tunggu
Purabaya
Luas bangunan
ruang tunggu
Kapasitas
Tipe/ kelas
=Rp 3.532.099.726,00
Tabel 1.1: Beaya Investasi
Keterangan
Tanah dan konstruksi
(73%)
Desain
Engineering
(10%)
Operasional awal (5%)
Pajak (12%)
Total
Beaya
Rp. 21.486.940.000,00
1.303,477
2 m2
1.480 orang
869 orang
A
C
Penyesuaian
2.220 m2
Luas bangunan
ruang tunggu
Kapasitas
Tipe/ kelas
Total
penyesuaian
Daya listrik
Nilai
penyesuaian
Nilai obyek
Rp 2.943.416.438,00
Rp 1.471.708.219,00
Rp 3.532.099.726,00
Rp 29.434.164.384,00
Bratang
70,31%
Dukuh
Kupang
Menangga
l
60 m2
70 m2
40 orang
C
47 orang
C
3.600%
3,071,43%
50%
150%
925%
787%
200%
200%
4.725,00
270,31%
4.058,66%
%
41.000 VA
4.400 VA
1.300 VA
15.828,74
212.300
54.062,56
(40%)
(30%)
7 (30%)
140.640,2661VA
2) Pembeayaan
Pembiayaan proyek ini didapat dari
modal sendiri sebesar 40% dan modal pinjaman
dari Bank Mandiri sebesar 60% .
Pembeayaan Sendiri
= 40% x Rp 29.434.164.384,00
= Rp 11.773.665.753,42
Pembeayaan Bank Mandiri
=60% x Rp 29.434.164.384,00
=Rp 17.660.498.630,14
3) Rate of Return (i)
Rate of return (i) merupakan besarnya
pengembalian investasi yang diinginkan investor
pada tingkat resiko yang akan ditanggung. Pada
proyek kami peminjam modal atau Bank Mandiri
mengharapkan i sebesar 12.5% (suku bunga kredit
dapat diihat di lampiran..). Sedangkan dari investor
mengharapkan i sebesar 10.43%. dengan
perhitungan sebagai berikut:
3 Lihat Lampiran 3
4
berikut:
Gaji karyawan/tahun = Rp 2.200.000 x 60 orang
= Rp 66.000.000,00
TARIF LISTRIK
1500
1000
Tarif
5.4 Pemelihaan
Pemeliharaan sebesar 10% dari biaya total, maka :
Contoh beaya pemeliharaan untuk tahun
pertama
= (10%/85% x (total beaya Listrik, PDAM dan
Gaji karyawan))
= (10%/85% x (Rp 129.077.388,16))
= Rp 15.185.575,08
Untuk selanjutnya bisa dilihat pada( lampiran .)
500
0
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
tahun ke-n
TDL
Beaya Listrik/tahun
2011
820
882,5
1.050,5
Rp 42.549.788,16
2013
2014
(tahun ke
0
investasi)
2015
1.011,424
Rp 40.967.041,35
2016
1.081,745
Rp 43.815.345,64
2017
1.152,066
Rp 46.663.649,93
2018
1.222,387
Rp 49.511.954,21
2019
1.292,708
Rp 52.360.258,50
2020
1.363,029
Rp 55.208.562,79
10
2021
1.433,35
Rp 58.056.867,07
11
2022
1.503,671
Rp 60.905.171,36
12
2023
1.573,992
Rp 63.753.475,65
13
2024
1.644,313
Rp 66.601.779,93
14
2025
1.714,634
Rp 69.450.084,22
15
2026
1.784,955
Rp 72.298.388,51
16
2027
1.855,276
Rp 75.146.692,79
17
2028
1.925,597
Rp 77.994.997,08
18
2029
1.995,918
Rp 80.843.301,37
19
2030
2.066,239
Rp 83.691.605,65
20
2031
2.136,56
Rp 86.539.909,94
21
2032
2.206,881
Rp 89.388.214,23
22
2033
2.277,202
Rp 92.236.518,51
5.5 Replacement
Replacement sebesar 5% dari biaya total, dengan
perhitungan sebagai berikut :
Contoh beaya replacement untuk tahun pertama
= (5%/85% x (beaya listrik,PDAM dan Gaju
karwayan))
= (5%/85% x (Rp 129.077.388,16)
= Rp 7.592.787,54
6) Pendapatan
Pendapatan proyek ini diperoleh dari
penyewaan stand pertokoan yang terdapat di ruang
tunggu lantai 1.4
7) Terminal Value
Proyek kami memiliki nilai di akhir
masa investasi yang diakibatkan oleh kemampuan
proyek ini menghasilkan pendapatan.5
D. Arus Kas dan Kriteria Kelayakan
Arus kas adalah gambaran grafis seluruh
informasi yang diperlukan untuk menganalisa
rencana investasi, yaitu penerimaan dan
pengeluaran selama periode tertentu. Dalam tugas
besar ini, kami menggambarkan aliran kas yang
terjadi pada proyek pembangunan waiting room
Terminal Purabaya selama 20 tahun (n=20 tahun).
Perhitungan aliran kas tersebut menggunakan
besaran Minimum Attractive Rate of Return
(MARR) berdasarkan tingkat pengembalian modal
sendiri dan pengembalian modal pinjaman.6
Net Present Value (NPV)
Tingkat pengembalian modal sendiri
diperoleh dari rata-rata tingkat suku bunga deposito
beberapa bank di Indonesia (safe rate) resiko,
5.2 PDAM
Kebutuhan air diasumsikan 10 lt/org/hari. Dengan
kapasitas waitingroom sebanyak 1480 org dan tarif
Rp 3800/lt, maka:
Beaya PDAM/tahun= Rp 3800 x 1480 x 365 hari
= Rp 20.527.600,00/tahun
Diasumsikan kenaikan tarif 5% setiap lima tahun.
Profitability Index
Adalah
indeks
yang
mengukur
kemampuan investasi (beaya investasi) untuk
mendatangkan keuntungan.
NOI
Ic
PI =
1515917066,80
11773665753,42
PI =1.29 (layak)
Analisa Sensitivitas
Analisa sensitivitas digunakan untuk
mengetahui seberapa sensitive suatu keputusan
terhadap perubahan parameter-parameter yang
mempengaruhinya. Pada tugas besar kali ini
sensitivitas dilakukan pada variabel biaya tanah,
tarif listrik, occupancy rate, dan harga sewa
terhadap NPV.
IRR=iL +
PI =
( iU iL )( npvL )
( npvLnpvU )
V.
KESIMPULAN
Dari analisa hasil perhitungan yang telah
Rp 3.378 .251.313,38
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek
pembangunan ruang tunggu Terminal Purabaya
( 15 11,67 ) ( )
11,67 +
layak secara finansial, dapat dilihat dari perolehan
( Rp 3.378 .313,38(Rp 921.296.863,7
Net) ) Present Value (NPV) yang bernialai positif
Payback Period (PP)
Payback
Period
dihitung
untuk
mengetahui seberapa lama investasi akan dapat
14,29 Dengan persamaan:
dikembalikan.
DCF= DCF
][
A
P
, 11.6 , 15
,11.67 , n
P
A
DAFTAR PUSTAKA