Anda di halaman 1dari 4

DEC

25

IMPLIKASI DAN BIIMPLIKASI


1. IMPLIKASI (=>)
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang di sajikan dalam jika .. maka .
Notasi p => q,dibaca jika pmaka q.
Pada implikasi p => q, p disebut anteseden (hipotesis) dan q disebut konsekuen. p
=> q akan salah jika B => S (p = B, q =S) selainnya benar.
Perhatikan tabel kebenaran untuk implikasi berikut.
p
B
B
S
S

Q
B
S
B
S

p=>q
B
S
B
B

Perhatikan contoh berikut.


a. p
:3+5=8 (benar)
q
:8 adalah bilangan genap (benar)
p=>q :jika 3+5=8, maka 8 adalah bilangan genap (benar)
b. p
:5>3 (benar)
q
:5 adalah bilangan genap (salah)
p=>q :jika 5>3, maka 5 adalah bilangan genap (salah)
pernyataan majemuk dalam logika matematika tidak ada hubungannya dengan
keterkaitan pernyataan-pernyataan yang digabungkan. Pada penerapannya dalam suatu
disiplin ilmu atau kehidupan sehari-hari, konteks dan keterkaitan pernyataan-pernyataan yang
digabungkan harus jelas, sehingga berbentuk kalimat yang bermakna.

Bentuk implikasi dari p(x)=>q, p=>q (x), atau p(x)=>q(x) bukan pernyataan, karena
p(x) dan q(x) masih berupa kalimat terbuka. Biasanya implikasi tersebut dapat ditentukan
nilai kebenarannya jika kita mengganti variable x dengan konstanta dalam semesta
pembicaraan.
Tautologi dan kontradiksi
Pernyataan majemuk yang selalu benar bagaimanapun kemungkinan nilai kebenaran
dari komponen-komponen disebut Tautologi, sedangkan Kontradiksi yaitu pernyataan

mjemuk yang selalu salah bagaimanapun kemungkinan nilai kebenaran dari komponenkomponennya.
Contoh: Selidiki dengan tabel kebenaran adalah bentuk pernyataan majemuk
~(p v q) p merupakan tautology, kontradiksi, bukan suatu tautology, atau bukan suatu
kontradiksi!
Jawab: Jika kita buat tabel kebenaran untuk ~(p v q) p, maka hasilnya akan seperti ini:

pvq

~(p v q)

~(p v q) p

B
B
S
S

B
S
B
S

B
B
B
S

S
S
S
B

S
S
S
S

2. BIIMPLIKASI
Jika dua pernyataan p dan q digabungkan untuk membentuk kalimat majemuk dengan
kata hubung .. jika dan hanya jika ..., maka pernyataan majemuk yang terbentuk
disebut biimplikasi.
Dalam logika matematika, biimplikasi dilambangkan oleh .pq berarti p jika
dan hanya jika q, yaitu jika pmaka q dan jika q maka p atau (p=>q) (q=>p).
jadi, p q (p=>q) (q=>p).
Nilai biimplikasi biasa diturunkan sebagai berikut:
(p=>q) (q=>p) pq
p
Q
p=>q
q=>p
B
B
B
B
B
B
S
S
B
S
S
B
B
S
S
S
S
B
B
B
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa biimplikasi hanya bernilai benar jika komponenkomponennya mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh: Ayah mendapat gaji jika dan hanya jika ayah bekerja.
Pernyataan biimplikasi diatas dibaca sebagai berikut:Jika Ayah mendapat gaji maka ayah
bekerja dan jika ayah telah bekerja maka ayah mendapat gaji.
Ekuivalensi logis
Misalkan p dan q merupakan penyataan-pernyataan tunggal atau majemuk dan
pernyataan implikasi pqmerupakan tautologi untuk semua nilai kemungkinan
kebenaran p dan q, maka pq dinamakan ekuivalensi logis ataubiimplikasi logis.

Begitu juga pada biimplikasi berbentuk p(x)q(x). Jika p(x) menyebabkan q(x) dan q(x)
menyebabkan p(x), maka biimplikasi p(x)q(x) merupakan ekuivalensi logis atau biimplikasi
logis.
Contoh: Selidikilah apakah bentuk pernyataan majemuk (p v (p q)) p akan merupakan
ekuivalensi logis atau bukan.
(pv(pq))p
p
q
pq
p v (pq)
B
B
B
B
B
B
S
S
B
B
S
B
S
S
B
S
S
S
S
B
Jadi pernyataan majemuk tersebut merupakan ekuivalen.
Negasi dari Implikasi
Untuk menentukan negasi dari implikasi, perhatikan contoh berikut.
P
: niko belajar dengan giat.
q
: niko naik kelas.
p=>q
: jika niko belajar dengan giat maka niko naik kelas.
Jadi nagasi pernyataan p=>q adalah p ~q
Konvers , Invers, dan Kontra posisi
Dari suatu implikasi p=>q dapat dibentuk implikasi lain, yaitu:
1. q=>p, yang disebut konvers dari p=>q.
2. ~p=>~q, yang disebut invers dari p=>q.
3. ~q=>~p, yang disebut kontraposisi dari p=>q.
Tabel kebeneran hubungan antara implikasi-implikasi tersebut adalah:
P
q
~P
~q
P=>q
q=>p
~p=>~q
~q=>~p
B
B
S
S
B
B
B
B
B
S
S
B
S
B
B
S
S
B
B
S
B
S
S
B
S
S
B
B
B
B
B
B
Penarikan kesimpukan
Prinsip modus ponens
Prinsip modus ponens mengatakan jika p terjadi maka q terjadi, dan ternyata p
terjadi. Menurut asumsi kita, disimpulkan q terjadi.
Sahnya prinsip modus ponens dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran pernyataan majemuk
((p=>q) p)=> q.
Prinsip modus Tolens
Prinsip modus ponens mengatakan bahwa jka p terjadi maka q terjadi dan ternyata q
tidak terjadi, maka kita simpulkan bahwa p tidak terjadi.
Prinsip modus tolens yang sah dapat di peroleh dengan melihat tabel kebenaran bagi
pernyataan majemuk ((p=>q) ~ q) => p.
Prinsip silogisme
Prinsip silogisme pada dasarnya mengatakan jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q
terjadi maka r terjadi, sehingga disimpulkan jika p terjadi maka r juga terjadi.

Prinsip silogisme diverifikasi dengan melihat tabel kebenaran bagi pernyataan majemuk
((p=>q) (q=>r)) => (p=>r).
Diposkan 25th December 2012 oleh inayah

Anda mungkin juga menyukai