Profesi Keguruan
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 1
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
khalayak
ramai
(tidak
semua
orang
dapat
melakukannya.
3) Menggunakan hasil penelitian dam aplikasi dari teori ke praktik
4) Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang
5) Terkendali
berdasarkan
lisensi
baku
dan
atau
mempunyai
persyaratan masuk.
6) Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja
tertentu.
7) Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan
unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan
yang diberikan.
8) Mempunyai komitmen
terhadap
jabatan dan
klien:
dengan
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Menurut Sanusi, et. al (1991) ciri-ciri utama suatu profesi antara lain :
1) Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikasi social yang
menentukan
2) Jabatan yag menuntut keahlian/keterampilan tertentu
3) Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui
pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metide ilmiah
4) Jabtan itu berdasarkan batang tubuh disiplin ilmu yang jelas,
sistematik, dan eksplisit yang bukan anya pendapat khayalak
umum
5) Jabatan itu memerluakan pendidikan perguruan tinggi dengan
waktu yang cukup lama
6) Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan
sosialisasi nilai-nilai professional itu sendiri
7) Dalam memberikan layanan kepda masyarkat anggota profesi itu
berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi
profesi
8) Tiap anggota profess mempunyai kebebasan dalam judgment
terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya
9) Dalam praktiknya melayani masyarakat, anggota profess otonom
dan bebas dari campur tangan orang luar
10) Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan
karenanya memperoleh imabalan yang tinggi pula.
Menurut Robert W. richey (1974) ciri-ciri profesi adalah :
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
kesempatan
untuk
kemajuan,
spesialisasi
dan
kemandirian
8) Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan
menjadi seorang anggota yang permanen
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
LATIHAN
pengertian
profesi,
profesional,
profesionalisme,
pekerjaan
apa
saja
yang
dikategorikan
profesi
berdasarkan ciri-cirinya !
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
RANGKUMAN
Dari uraian yang telah dipaparkan pada kegiatan belajar I ini. Kita
akan dapat mengambil beberapa hal pokok sebagai berikut.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan
tugasnya
memerlukan
atau
menuntut
keahlian
(expertise),
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
TES FORMATIF 1
1) Seseorang
mempunyai
yang
menampilkan
tingkat
kesusilaan
suatu
lebih
tugas
dari
khusus
yang
biasa
dan
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 2
profesional
atau
profesi
yang
baru
muncul
(emerging
Amitai
Etzioni
(1969:89)
guru
adalah
jabatan
10
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
yang
dikeluarkan
oleh
lembaga
pendidikan
tenaga
hati
anda
timbul
pertanyaan,
untuk
apa
dibicarakan
sangat
tinggi.
Profesi
kependidikan,
khususnya
profesi
diperoleh
dari
lembaga
pendidikan
yang
khusus
11
MKDK 3 SKS
semiprofesional,
Profesi Keguruan
namun
sebenarnya
lebih
dari
itu.
Hal
ini
12
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
13
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dan
prestasi
yang
inovatif
dalam
bidang
pengabdiannya.
e. Menghayati
kebebasan
mengembangkan
kompetensi
14
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
untuk
mendapatkan
lisensi
mengajar
serta
menyusun
ciri-cirinya.
Menurut
National
Education
15
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
bahwa
pekerjaan
mengajar
telah
secara
intensif
indonesia.
d. Jabatan
yang
memerlukan
latihan
dalam
jabatan
yang
berkesinambungan.
Jabatan guru cenderung menunjukan bukti yang kuat sebagai
jabatan prfesional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan
16
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
17
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
seperti
itu
berlangsung
sampai
akhir
kemerdekaan.
Seiring
berjalannya
waktu
sekolah
meningkatkan
mutunya,
sehinnga
hanya
ada
perang
guru
satu
makin
Lembaga
18
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
19
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
warga
PGRI
dalam
melaksanakan
panggilan
20
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
kepada
para
anggotanya
untuk
melakukan
honorium
anggota
profesi
dalam
melaksanakan
21
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
untuk
meningkatkan
mutu
pengabdian
para
anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka
diwajibkan
kepada
setiap
anggota
untuk
secara
aktif
berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatankegiatan yang dirancang organisasi. Dari uraian tersebut
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
tujuan
suatu
profesi
22
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
pelanggar
dikeluarkan
dari
organisasi
profesi
tertentu,
23
MKDK 3 SKS
Kode
Profesi Keguruan
Etik Guru
Indonesia
dapat
dirumuskan
sebagai
24
MKDK 3 SKS
2. Guru
Profesi Keguruan
menciptakan
suasana
sekolah
sebaik-baiknya
Kemerdekaan
Republik
Indonesia
pembela
dan
25
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
hasil
pembelajaran
peserta
didik
guna
kepentingan
26
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
rekan
sejawat
untuk
menumbuhkembangkan
dan
Saya
ikrarkan
sumpah/janji
ini
secara
sungguh-sungguh
dengan
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut !
1) Mengapa jabatan guru termasuk jabatan yang semiprofesional ?
2) Dari syarat-syarat profesi yang telah dipelajari, syarat-syarat apa
sajakah yang sulit terpenuhi oleh jabatan guru di Indonesia ?
3) Mengapa perlu adanya profesionalisasi dalam pendidikan ?
4) Bandingkan pendapat Robert W. Richey dengan NEA tentang ciriciri profesi guru. Sebutkan persamaan dan perbedaannya !
5) Jelaskan pendapat tentang mengajar sebagai ilmu (science) dan
mengajar sebagai suatu seni (art) !
6) Menurut pendapat Anda, Apakah guru di Indonesia sudah
memenuhi kriteria profesi ? jelaskan !
27
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
RANGKUMAN
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan
tugasnya
memerlukan
atau
menuntut
keahlian
(expertise),
diperoleh
dari
lembaga
pendidikan
yang
khusus
pedoman
sikap,
tingkah
laku
dan
perbuatan
dalam
jabatan
profesi
harus
mempunyai
wadah
untuk
namun
sebenarnya
lebih
dari
itu.
Hal
ini
28
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan
fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).
Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawartawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki
berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan
sosial.
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode
etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum
yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini
lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk
yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut
sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi
adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar
dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak
boleh dilakukan oleh seorang professional.
Kode
etik
profesi
berfungsi
sebagai
pelindung
dan
pedoman
sikap,
tingkah
laku
dan
perbuatan
dalam
29
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
yang
memerlukan
latihan
dalam
jabatan
yang
berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang
permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
30
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
TES FORMATIF 2
31
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
pendidikan
hipotesis
merupakan
dalam
jawaban
menjawab
terhadap
permasalahan
pendidikan
6) Suatu profesi keguruan diperoleh dengan cara......
a. Ditetepkan oleh undang-undang
b. Ditetapkan oleh organisasi profesi
c. Diperjuangkan oleh profesi itu sendiri
d. Alamiah
7) Pengakuan secara resmi kompetensi seseorang untuk memangku
suatu jabatan disebut.......
a. Sertifikat
b. Akredirasi
c. Profesionalisasi
d. Karir
8) Usaha-usaha profesionalisasi guru dapat dilakukan dengan cara,
kecuali .......
a. Kursus-kursus
b. Pentaran
c. Seminar dan lokakarya
d. Orientasi pegawai
9) Beriku ini adalah mereka yang termasuk ke dalam angguta GPRI,
kecuali......
a. Guru TK
b. Guru SD
c. Guru SLTP
d. Dosen
32
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
10) Kode etik guru indonesia ditetapkan pada kongres GPRI ke......
a. XIII
b. XVIII
c. VII
d. IX
33
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 3
34
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
35
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
(Himpunan
Sarjana
Administrasi
Pendidikan
Indonesia)
d) HSBI (Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)
Kelihatannya, dari praktek pelaksanaan keempat misi tersebut
dua
misi
pertama
misi
politis/ideologis,
dan
misi
36
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
ini
dapat
kita
pahami
sesuai
dengan
tahap
pelaksanaan
misi
lainnya,
misi
kesejateraan,
atas anjuran
pejabat-pejabat Departemen
Pendidikan
37
MKDK 3 SKS
Selain
Profesi Keguruan
PGRI,
ada
penyelenggaraan
proses
belajar
mengajar,
yang
38
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
proses-proses
kependidikan,
keguruan,
dan
pembelajaran.
2) Kemampuan sosial mencakup, kemampuan menyesuaikan diri
kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu
membawakan tugasnya sebagai guru.
3) Kemampuan personal (pribadi) mencakup:
39
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
penghayatan,
dan
penampilan
nilai-nilai
memahami
dan
menerapkan
apa
yang
harus
dikerjakan
b) Memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan itu
c) Memahami serta menghormati batas-batas kemampuan dan
kewenagan profesinya dan menghormati profesi lain
d) Mewujudkan
pemahaman
dan
penghayatannya
itu
dalam
politik
sebagai
latar
belakang
dan
konteks
40
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
j.
tentang
sistem
pendidikan
sebagai
bagian
41
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dan
penelitian
untuk
memecahkan
masalah
profesional kependidikan.
Untuk
melaksanakan
sesuatu
kopetensi,
katakanlah
42
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
3. mengelolah kelas
a) mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran
b) menci[takan iklim belajar mengajar yang serasi
c) menciptakan disiplin kelas
4. menggunakan media/sumber
a) mengenal,menilai dan menggunakan media
b) memuat alat-alat bantu pelajaran sederhana
c) menggunakan dan mengelolah laboratorium dalam rangka
proses belajar mengajar
d) mengembangkan
perpustakaan
dalam
proses
belajar
mengajar
e) menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
f) menggunakan
micro
teaching
unit
dalam
program
pengalaman lapangan
5. menggunakan landasan-landasan kependidikan
6. mengelolah interaksi belajar mengajar
7. menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran
8. melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling
a) mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan
koseling
b) Menyelenggarakan
program
pelayanan bimbingan
dan
konseling di sekolah
9. menyelenggarakan administrasi sekolah
10. memehami
prtinsip-prinsip
dan
menafsirkan
hasil-hasil
43
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai di atas, kerjakan
berikut !
1) pada masa pemerintahan Hindu Belanda, diangkat beberapa
macam guru, jelaskan latar belakang pengangkatan guru-guru
tersabut !
2) jelaskan fungsi organisasi profesional !
3) Organisasi profesi guru ternyata tidak hanya GPRI. Jelaskan
mengapa bisa terdapat beberapa organisasi profesi keguruan?
4) Jelaskan misi utama GPRI !
5) Jelaskan tujuan didirikanya organisasi profesi guru
6) Jelaskan bidang-bidang layanan guru menurut mortensen dan
schmulter !
7) Jelaskan ruang linkup kerja guru menurut Depdiknas RI !
8) Hal-hal apa saja yang menunjukkan keandalan guru dalam
melaksanakan profesinya? jelaskan !
9) Bandingkan pendapat Soedijarto dengan Udi Turmudi tentang
kemampuan yang harus dimiliki oleh profesi guru! Apa
perbedaan dan persamaanya ?
10) Jelaskan aspek-aspek kompetensi keguruan yang bersifat
transaksional !
44
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
RANGKUMAN
yang
semakin
baik,
dan
lembaga
pendidikan
yang
45
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
TES FORMATIF 3
tergantung
pada
pemerintah
dalam
menjalankan
program-programnya.
Nama: Lisdayani La Jene
Email: lisdayanilajenifkipppknuntika@gmail.com
46
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
proses-proses
kependidikan,
keguruan,
dan
pembelajaran siswa.
c. Kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar.
d. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru dan situasi pendidikan.
8) Keandalan untuk kerja guru dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu....
a. Memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaannya itu
b. Memperoleh penghasilan yang tinggi karena kerjanya.
c. Memahami serta menghormati batas-batas
kemampuan dan
kewenangan profesinya.
d. Mewujudkan pemahaman dan penghayatannya itu dalam
penguasaan mendidik, mengajar, dan melatih.
9) Hal-hal
yang
termasuk
kedalam
gugus
pengetahuan
dan
47
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
tentang
teknik
mengamati
proses
belajar
mengajar
c. Pengetahuan tentang karakteristik dan kondisi sosial
d. Merencanakan program belajar mengajar.
48
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
MODUL 2
SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
49
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
SIKAP PROFESIONAL
KEGURUAN
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan:
1) Memahami pengertian sikap profesional guru.
2) Memahami, menghayati, dan mengamalkan sikap profesional,
kelak bila menjadi guru.
bersikap
profesinya,
dan
bagaimana
50
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 1
SIKAP PROFESIONAL
KEGURUAN
A. PENGERTIAN
layak
menjadi
panutan
atau
teladan
masyarakat
sekelilingnya.
guru
meningkatkan
pelayanan,
meningkatkan
Organisasi profesi, 3)
pereturan
Teman Sejawat, 4)
51
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 2
gedung-gedung
pendidikan,
pemerataan
pemerintah.
Dari
ketententuan-ketentuan
itu,
guru
mutlak
perlu
mengetahui
kebijaksanaan-
melaksankan
kebijaksanaan
tersebut.
Kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan ialah segala peraturanperaturan pelaksanaan baik yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, di pusat maupun di daerah, maupun
departemen lain dalam rangka pembinaan pendidikan di negara
kita. Sebagai contoh, peraturan tentang (berlakunya) kurikulum
sekolah tertentu, pembebasan uang sumbangan pembiayaan
pendidikan (SPP), ketentuan tentang penerimaan murid baru,
52
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dan
peraturan,
baik
yang
dikeluarkan
oleh
organisasi
PGRI
sebagai
sarana
perjuangan
dan
organisasi
pengabdian.
GPRI
profesi
sebagai
sebagai
organisasi
wadah
profesi
dan
sarana
memerlukan
53
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
profesional
harus
membina
mengawasi
oleh
seluruh
anggota
organisasi
itu.
Dalam
dan
meningkatkan
mutu
dan
martabat
54
MKDK 3 SKS
profesinya.
Profesi Keguruan
Dasar ini sangat tegas mewajibkan kepada seluruha
jabatan,
berbagai kegiatan
mendatang
diharapkan
organisasi
profesilah
yang
55
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
melakukan
kekeluargaan
tugas
ialah
kedinasan.
hubungan
Sedangkan
persaudaraan
hubungan
yang
perlu
orang
personel
sekoalh
lainnya
sesuai
dengan
56
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dengan
mengorbankan
kepentingan
orang
lain.
57
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
menegur,
jika
terdapat
kesalahan-kesalahan
atau
nasional,
prinsip
membimbing,
dan
prinsip
58
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
59
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
hubungan guru
60
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
yang
melibatkan
masyarakat
sekitar,
meringankan
permasalahan
sekolah,
terutama
61
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dalam
pengertian
harus
bekerja
sama
dalam
yang
beragam
sangat
memerlukan
kesabaran
dan
dapat
memberikan
layanan
yang
memuaskan
pengetahuannya
dengan
keinginan
dan
permintaan
masyarakat, dalam hal ini peserta didik dan para orang tuanya.
Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karenanya, guru selalu
dituntut
untuk
secara
terus-menerus
meninggalkan
dan
berbunyi:
mengembangkan
Guru
dan
sacara
pribadi
meningkatkan
dan
mutu
bersama-sama,
dan
martabat
profesinya.
62
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Dalam butir keenam ini dituntut kepada guru, baik
secara
pribadi
maupun
secara
kelompok,
untuk
selalu
63
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 3
terjadi
sebagai
hasil
sampingan
(by-product)
dari
yang
benar,
karena
belajar
matematika
selalu
64
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
pembentukan
sikap
pengetahuan,
pemahaman,
direncanakan,
dapat
sebagaimana
diberikan
dan
dengan
penghayatan
halnya
memberikan
khusus
mempelajari
yang
pedoman
ini
selain
dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
65
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
LATIHAN
dibanding
diselenggarakan
pendapat
Anda
oleh
dengan
organisasi
mana
yang
profesi
manakah
direncanakan
sendiri
yang
lebih
dan
Menurut
efesien,
66
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
RANGKUMAN
jabatan
yang
harus
dapat
menjawab
tantangan
67
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.
(1991).
Studi
Pengembangan
Model
Pendidikan
68
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
MODUL 3
KOMPETENSI KEPRIBADIAN,
SOSIAL, DAN PROFESIONAL
GURU
69
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
PENDAHULUAN
sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh
karena itu, guru seyogianya memiliki perilaku dan kompetensi yang
memadai untuk mengembangkan peserta didik secara utuh. Untuk
melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang
dimilikinya, sosial dan profesional.
Guru yang kita kenali, mempunyai kedudukan yang khusus dalam
masyarakat. Perilaku dan penampilanya akan membekas dan banyak
mewarnai kehidupan sekarang maupun masa yang akan datang. Guru
banyak disanjung dan dipuji, tetapi adakalahnya dicemooh dan dicerca.
Guru dapat tampil dalam berbagai wajah, diamati dalam berbagai wajah
pula. Posisi guru yang khas d ihadapan masyarakat dengan beragam
perhatian yang diberikan kepada guru tersebut, menuntut suatu
kompetensi yang lebih ibandingkan dengan profesi lain yang ada di
masyarakat.
Masyarakat menganggap guru sebagai jabatan yang khusus dan
telah menganggap pemeo:
1. Guru harus digugu dan ditiru
2. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Dalam pemeo tersebut pandangan seta harapan tertentu dan masyarakat
terhadap guru. Dalam kedudukan seperti itu sebenarnya guru tidak lagi
dipandang
hanya
sebagai
pengajar
di kelas,
namun
darinya
70
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
kemampuan
dan
wewenang,
seseorang
dinyatakan
kepribadian
dan
kompetensi
sosisl
merupakan
mengungkapkan
bahwa
kompetensi
keguruan
meliputi
guna
mencapai
harapan
yang
di
cita-citakan
dalam
71
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
72
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
kemampuan mengajar
73
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 1
Kompetensi Kepribadian Guru
terlebih yang
74
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
A. PENGERTIAN
bangsa
dan
negara
termasuk
dalam
kompetensi
B. FUNGSI
Setiap subjek mempunyai pribadi yang unik,masing-masing
mempunyai ciri dan sifat bawaan serta latar belakang kehudupan.
Banyak masalah psikkologis yang dihadapi peserta didik, banyak pula
minat,
kemamapuan,
motivasi
dan
kebutuhannya.
semuanya
75
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
motif
belajar
siswa
serta
mendorong/memberi
76
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
C. RUANG LINGKUP
Untuk meningkatkan kompetensi, guru dituntut untuk menatap
dirinya dan memahami konsep dirinya. Seorang huru harus mampu
berkaca pada dirinya sendiri, bila ia berkaca ia akan melihat bukan
satu pribadi, tetapi ada tiga pribadi yaitu:
1. Saya dengan konsep diri saya (self concept)
2. Saya dengan ide diri saya (self idea),serta
3. Saya dengan realitadiri saya (self reality)
77
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
78
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dan
masyarakat
dan
berani
mengambil
suatu
kesimpulan yang dapat diterima oleh semua pihak yang ikut dalam
kgiatan tersebut dan menghindari perilaku yang menonjolkan
kemampuanya saja tanpa mau menerima masukan dari yang lain
dan tidak siap untuk mendapatkan kritikan, bahkan tertutup dari
siapa pun.
5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya, menjadi guru yang
baik tidak semudah membalikan telapak tangan, hal ini menuntut
kesabaran dalam mencapainya. Guru diharapkan dapat sabar
dalam arti tekun dan ulet melaksanakan proses pendidikan karena
hasil pendidikan tidak langsung dapat dirasakan saat itu tetapi
membutuhkan proses yang panjang IPA kepadada murid di kelas
mengenai pokok bahasa
energi dan
listrik.
Maka,
umtuk
79
MKDK 3 SKS
6. Mengembangkan
Profesi Keguruan
diri
bagi
kemajuan,
guru
mampu
malu-malu
untuk
bertanyadan
menambah
ilmu
80
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
81
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 2
KOMPETENSI SOSIAL GURU
dalam
hal
ini
tidak
bisa
menyelesaikan
segala
diharapkan
mampu
bertahan
hidup
(survive)
bahkan
82
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
83
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
A. PENGERTIAN
Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk
memahami dirinya sebagai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya
sebagai guru.
B. FUNGSI
Guru ada dan hidup di masyarakat. Masyarakat dalam proses
pembangunan sekarang ini menganggap guru sebagai anggota
masayarakat yang memiliki kemampuan, keterampilan yang cukup
luas, yang mau ikut bserta secara aktif dalam proses pembangunan.
Guru
diharapkan
menjadi
pelopor
di
dalam
pelaksanaan
pembangunan.
Untuk menjadi seorang guru/calon guru perlu menyadari bahwa
guru tidak mungkin lepas dari kondisi sosial di masyarakat yang
sifatnya kompleks. Untuk itu peran dan fungsi guru yang perlu
dipelajari adalah sebagai berikut :
1. Motivator dan Inovator dalam Pembangunan Pendidikan
2. Perintis dan Pelopor Pendidikan
3. Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan
4. Pengabdian
C. RUANG LINGKUP KOMPETENSI SOSIAL GURU
Achmad Sanusi (1991) mengungkapkan kompetensi sosial
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya
sebagai guru.
84
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
85
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 3
KOMPONEN KOMPETENSI PROFESIONAL
dan
menguasai
bidang
studi
yang
dibinanya;
(c)
mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat
dan bidang studi yang dibinanya; dan (d) mempunyai keterampilan
dalam teknik mengajar. Sedangkan menurut (Johnson, 1980) mencakup
: (a) penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaaan bahan
yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan yang dajarkan
dari bahan yang diajarkannya itu; (b) penguasan dan penghayatan atas
landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan; dan (c) penguasan
proses-proses kependidikan, keguruan pembelajaran siswa. Serta
menurut Depdikbud, (1980) ada 10 kemampuan dasar guru, yaitu : (a)
penguasaan
bahan
pelajaran
beserta
konsep-konsep
dasar
86
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
keterampilan
mengajar.
Yang
dimaksud
dengan
kemampuan
menganalisis,
mengetahui,
menyintesiskan,
memahami,
dan
mengaplikasikan,
mengevaluasi
sejumlah
kegiatan-kegiatan
yang
disarankan
dalam
prosedur
instruksional
yang
tepat,
kemampuan
(entry
behavior)
peserta
didik,
serta
kemampuan
87
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
tujuan
instruksional
bidang
studi
yang
instruksional
bidang
studi
yang
bersangkutan, serta
d. merumuskan
tujuan
bersangkutan.
e. Mengenal
dan
dapat
menggunakan
metode
mengajar.
dan
menyusun
prosedur
instruksional
yang
tepat.
kemampuan
(entry
behavior)
anak
didik.
88
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
prosedur
dan
teknik
untuk
dan
efisien. Jenis
89
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
ini
pada
dasarnya
merupakan
kemampuan
menguasai
landasan-landasan
kependidikan
90
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
mengajar
mengamatinya
berupa
melalui
pernyataan
penghargaan
atas
lingkungan
yang
prestasi
yang
dicapainya, serta
3. keunggulan program yang dibuat guru, karena relevan dengan
kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam menilai prestasi
peserta didik untuk kepentingan pengajaran adalah sebagai berikut,
1) Mempelajari fungsi penilaian.
2) Mempelajari bermacam-macam teknik dan prosedur penilaian.
3) Menyusun teknik dan prosedur penilaian.
4) Mempelajari kriteria pemilihan teknik dan prosedur penilaian
5) Mengunakan teknik dan prosedur penilaian
6) Mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian
7) Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar
mengajar.
8) Menilai teknik dan prosedur penilaian
9) Menilai keefektifan program pengajaran.
91
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
organisasi
dan
pengelolaan
sekolah,
bimbingan
dan
I.
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
DAN
MENJALANKAN
MISI
PROFESIONAL
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru harus terus-menerus mengembangkan dirinya agar
wawasannya menjadi luas sehingga dapat mengikuti perubahan dan
perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut.
92
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
dasar-dasar
penggunaan
metode
ilmiah
dalam
penelitian pendidikan
2. mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama
sebagai konsumen hasil-hasil penelitian pendidikan
3. menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran
4. Mampu menyelesaikan penelitian sederhana untuk kepentingan
pengajaran
Perkembangan ilmu dan teknologi sangat dipengaruhi oleh hasilhasil penelitian. Penelitian sederhana yang dilakukan oleh guru itu
Nama: Lisdayani La Jene
Email: lisdayanilajenifkipppknuntika@gmail.com
93
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
samping
kegiatan
akademis,
guru
harus
mampu
94
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
harus
memiliki
kemampuan
mengambil
keputusan
95
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
96
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegiatan Belajar 4
HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI DAN
KEMAMPUAN MENGAJAR
A. PENGUASAAN MATERI
Salah satu komponen kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
sebagai seorang profesional adalah menguasai bahan pelajaran serta
konsep-konsep dasar keilmuannya (Depdikbud, 1980). Menurut
Johnson (1980) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan
yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan
yang akan diajarkannya itu. Dengan demikian untuk menguasai materi
pelajaran diperlukan penguasan materinya itu sendiri.
Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu pertama
dari sudut isi bahan ajar, dan kedua dari sudut cara pengorganisasian
bahan ajarnya.
Dilihat dari sudut isi materi, bahan ajar dapat digolongkan kedalam
enam jenis, seperti berikut.
97
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
1. Fakta
Fakta adalah bahan yang isinya terdiri atas sejumlah fakta atau
informasi yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi untuk
diperdebatkan. Misalnya tahun-tahun sejarah atau peristiwaperistiwa.
2. Konsep
Konsep adalah bahan bidang studi yang isinya berupa
gagasan, ide, pendapat, teori atau dalil. Konsep itu bersipat
abstrak, namun akan menjadi nyata jika diwujudkan dalam bentuk
benda atau perbuatan. Misalnya konsep tentang bilangan bulat
yang ganjil yang dilambangkan dalam angka 2, 4, 6 dan 1, 3, 5 dan
seterusnya.
3. Prinsip
Prinsip
adalah
tuntunan
praktis
bagi
terselenggaranya
masalah
adalah
bahan
bidang
studi
yang
98
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
studi
proses
bersumber
dari
pengalaman.
Cara
B. KEMAMPUAN MENGAJAR
Dalam menentukan metode belajar mengajar yang akan dipakai,
terelebih dahulu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Apakah yang sepatutnya dijelaskan agar siswa mengetahui
materi/bahan ajar yang berupa konsep, teori dan lain-lain?
2. Tingkah laku apa yang diharapkan dapat di kuasai pada siswa
dalam pelajaran ini?
3. Bahan bidang studi atau pokok bahasan apa yang harus dipelajari
siswa agar tujuan pembelajaran tercapai?
4. Metode
apa
yang
paling
cocok
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran?
Untuk itu ada beberapa kemampuan yang perlu dibentuk dalam diri
siswa antara lain yang berkaitan dengan kemampuan kognitifnya, hal
ini dapat dicapaiu dengan memberikan bahan ajar yang berupa
konsep-konsep. Kemampuan psikomotor yang berhubungan dengan
aktivitas siswa dapat dicapai dengan memberikan materi yang dapat
membangkitkan kreatifitas, dalam bentuk latihan olahraga, latihan
pertukangan dan lain-lain yang bersifat praktik, serta memebrikan
pemahaman yang mendalam mengenai etika dan norma kehidupan
yang menunjang pembentukjan aspek afektif. Kemampuan afektif ini
Nama: Lisdayani La Jene
Email: lisdayanilajenifkipppknuntika@gmail.com
99
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
100
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
hubungan
antar
penguasaan
materi
ajar
dengan
kepada
siswa
akan
berusaha
memperhatikan
101
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
Kegaiatan Belajar 5
KEPUTUSAN SITUASIONAL DAN
TRANSAKSIONAL
102
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
3) Karakteritik materi
4) Ketersediaan fasilitas serta ruang dan waktu
5) Kemampuan guru
Perencanaan yang sudah dibuat guru sebelum melaksanakan
proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan,
ternyata dalam pelaksanaannya tidak selalu sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan. Untuk itu, guru dituntut mampu menyesuaikan
berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi secara aktual dan
berkembang dilingkungan yang mempengaruhi terhadap kegiatanbelajar
mengajar. Peristiwa yang berkembang secara aktual dalam proses
belajar mengajar di kelas memungkinkan guru melakukan penyesuaian
yang bersifat transaksional dengan faktor - faktor yang menentukan di
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajarnya , guru lebih kreatif untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Faktor - faktor penentu aktualisasi peristiwa belajar mengajar
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
(a) Tujuan meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang ingin
dicapai atau ditingkatkan sebagai hasil kagiatan.
Guru
sebelum
melaksanakan
kegiatan
mengajar
perlu
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran
perlu
103
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
baik yang bersifat fisik maupun psikis yang tidak lepas dari
kebutuhan siswa untuk megikuti kegiatan belajarnya di sekolah.
(c) Pengajar
meliputi
filosofi,
kompetensi,
kebiasaan,
dan
lain
sebagainya.
Pengajar dalam hal ini guru merupakan salah satu ujung
tombak keberhasilan pendidikan, untuk itu potensi yang dimilikinya
harus senantiasa berkembang sehingga dalam melaksanakan tugas
pendidikan dapat berjalan sesuai dengan pandangan hidupnya yang
bertumpu kepada kemampuan diri sendiri secara maksimal dan
menyenangkan.
(d) Materi atau bahan mata pelajaran yang berupa fakta, konsep
keterampilan, dan lain sebagainya.
Sebagai program pengajaran yang harus disampaikan oleh
guru dan diterima siswa maka materi yang akan disajikan perlu
diperhatikan jenis dan bentuknya dalam hal ini perlu pengkajian lebih
jauh apakah materi yang disampaikan berupa materi inti atau materi
pengembangan sehingga dalam penyajiannya disesuaikan dengan
sifat dari materi tersebut.
5. Ketersediaan alat atau dana pengadaannya, dan waktu persiapan.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari sarana
dan prasarana penunjang, dalam hal ini penyediaan alat dan dana
untuk memperoleh serta memeliharanya perlu mendapat perhatian
dari berbagai pihak, terutama yang berkaitan langsung dengan dunia
pendidikan. Untuk itu kerja sama antara pemerintah, pihak sekolah,
dan orang tua sangat diperlukan dalam menunjang proses
keberhasilan pendidikan ini.
6. Besar kelas, besar dan jumlah ruangan, dan jumlah jam pertemuan.
Keterbatasan daya tampung dan perlunya pelayanan yang
maksimal dari pihak penyelenggara sekolah tidak lepas dari
ketersediaan ruangan dan pengaturan jadwal kegiatan sehingga
104
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
105
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
melakukan
percobaan
secara
bergilir.
Untuk
lebih
106
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
LATIHAN
107
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
RANGKUMAN
guru
yang
memiliki
kompetensi
sosial
adalah
dalam
meningkatkan
kompetensi
sosial
guru
108
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
membaca
buku. Untuk
memberikan
kejelasan
dalam
109
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
TES FORMATIF
110
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
b. Kompetensi Profesional
c. Komppetensi Kepribadian
d. Kompetensi Sosial
e. Kompetensi Kepemimpinan
4. Guru haruslah memiliki jati diri sebagai pribadi yang baik,
tanggung jawab, terbuka, dan terus mau belajar untuk maju. Hal
ini termasuk jenis kompetensi :
a. Kompetensi Paedagogik
b. Kompetensi Profesional
c. Komppetensi Kepribadian
d. Kompetensi Sosial
e. Kompetensi Kepemimpinan
5. Guru wajib memiliki sifat empati pada orang lain, toleransi pada
orang lain, memiliki sikap dan kepribadian yang positif serta
melekat pada setiap kopetensi yang lain, dan mampu bekerja
sama dengan orang lain. Hal tersebut termasuk jenis kompetensi :
a. Kompetensi Paedagogik
b. Kompetensi Profesional
c. Kompetensi Profesional
d. Kompetensi Sosial
e. Kompetensi Kepemimpinan
6. Berikut ini termasuk dalam dimensi kompetensi sosial, kecuali :
a. Kerja tim, melihat peluang, peran dalam kegiatan kelompok,
tanggung jawab sebagai warga
b. Kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam bekreasi,
berbagi
c. Berempati, kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi
konflik, menerima perbedaan, kerja sama
d. IQ
yang
tinggi,
relasi
yang
luas
dan
berkualitas,
manajerial, kepemimpinan
111
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
112
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
DAFTAR PUSTAKA
diakses
(2005).
Pembinaan
Profesionalisme
Tenaga
pengajar
2012/03/01/kompetensi-sosial-guru/,
113
MKDK 3 SKS
Profesi Keguruan
114