Anda di halaman 1dari 436

BAB 1.

PENDAHULUAN

A.

B.
BAB 2

KEBIJAKAN PROFESI GURU

A. Hakikat Guru Profesional

1. Tujuan Pembelajaran
Memiki kemampuan mendeskripsikan pengertian profesi

2. Uraian Materi
Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangkan profesional
merupakan kata sifat yang berasal dari kata professional. Menurut Hornby, profession,
n. occupation, esp one requiring advanced education and special training, eg the law, ar-
chitecture, medicine, accountancy; … professional adj 1. of a profession (1): ~ skill; ~ eti-
quette, the special conventions, form of politeness, etc asociated with a certain pofession:
~ men, eg doctors, lawyers. 2. Doing or practising something as a full time occupation or to
make a living.

Page&Thomas (1979) memberikan batasan tentang profesi sebagai berikut: … profes-


sion, evaluative term describing the most prestigious occupations which may be termed
professions if they carry out an essential social service, are founded on systematic knowl-
edge, require lengthy academic and practical training, have high autonomy, a code of eth-
ics, and generate in-service growth. Teaching should be judged as a profession on these
criteria.

Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau jabatan. Tidak
semua pekerjaan disebut sebagai profesi. Ada sejumlah ciri atau persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mengatakan suatu pekerjaan sebagai profesi.

B. Karakteristik Profesi

1. Tujuan Pembelajaran
Memiliki kemampuan mengidentifikasi karakteristik profesi

2. Uraian Materi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 1, pengertian guru professional sebagai berikut.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

a. Ciri Profesi
Menurut Ornstein & Lavine (1984), suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi apabila
memenuhi sejumlah ciri sebagai berikut:
 melayani masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakan karier yang dijalani
seseorang dalam kurun waktu yang lama (sepanjang hayat, tidak mudah
berganti).
 pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu dan keterampilan yang khusus
(tertentu), yang tidak semua orang dapat melakukannya.
 menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke dalam praktik.
 membutuhkan pelatihan (pendidikan) khusus dalam waktu yang panjang.
 terkendali berdasarkan lisensi baku dan/atau memiliki persyaratan khusus (izin)
untuk menduduki pekerjaan tersebut.
 otonomi dalam membuat keputusan dalam lingkup pekerjaannya.
 menerima tanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang diambilnya.
 memiliki komitmen terhadap jabatan dan klien, khususnya berkaitan dengan
layanan yang diberikannya.
 menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, dan relatif bebas
dari supervisi jabatan (dokter menggunkan tenaga administrasi untuk mengelola
data klien, sementara tidak ada supervisi dari luar terhadap pekerjaan dokter).
 mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesinya.
 mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui dan
mengakui keberhasilan anggotanya (keberhasilan pekerjaan dokter dihargai dan
diakui oleh IDI dan bukan oleh departemen kesehatan).
 mempunyai kode etik, sebagai pedoman dalam melaksanakan layanan.
 mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan dari setiap
anggotanya.
 mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi.

Penulis lain mencoba menggolongkan ciri profesi menjadi dua kelompok yaitu (1)
ciri utama dan (2) ciri tambahan (Sulistiyo-Basuki, 2004). Ciri utama adalah ciri yang
mutlak harus ada atau melekat dalam suatu pekerjaan untuk dikatakan sebagai
profesi. Jika ciri utama ini tidak tampak atau beberapa di antaranya tidak ada, maka
sulit untuk mengelompokkan pekerjaan tersebut ke dalam profesi.
Ciri Utama
Ada tiga ciri utama yang harus dipenuhi oleh suatu jenis pekerjaan untuk dikatakan
sebagai profesi yaitu (1) Sebuah profesi mensyaratkan suatu pendidikan atau pelatihan
yang ekstensif sebelum memasuki profesi tersebut. Pelatihan ini dimulai sesudah
seseorang memperoleh gelar sarjana; (2) Pelatihan tersebut meliputi komponen
intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, dan pengrajin lebih
merupakan ketrampilan fisik. Sedangkan pelatihan akuntan, engineer, dokter lebih
didominasi oleh muatan intelektual; (3) Tenaga yang terlatih mampu memberikan
jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi kepada
pemberian layanan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.

Ciri Tambahan
Ciri tambahan adalah ciri yang kehadirannya tidak mutlak harus ada. Jika ciri-ciri
tambahan ini dipenuhi maka akan semakin memperkokoh kualitas atau eksistensi
profesi dari pekerjaan tersebut. Ada tiga yang termasuk dalam katagori ciri tambahan,

2 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

yaitu (1) Adanya proses lisensi atau sertifikat. Ciri ini lazim pada banyak profesi namun
tidak selalu perlu untuk status profesional. Dokter diwajibkan memiliki sertifikat
praktek sebelum diizinkan berpraktek. Namun pemberian lisensi atau sertifikat
tidak selalu menjadikan sesuatu yang mutlak sebagai syarat profesi; (2) Adanya
organisasi profesi yang mewadahi para anggotanya sebagai sarana komunikasi dan
sarana perjuangan untuk memajukan profesinya dan kesejahteraan anggotanya; (3)
Otonomi dalam pekerjaannya. Profesi memiliki otonomi atas penyediaan jasanya dan
tindakan-tindakan atas pengambilan keputusan dalam profesinya. Kode etik juga
merupakan ciri tambahan dalam sebuah profesi. Kode etik disusun oleh organisasi
profesi. Jadi kehadirannya terkait dengan keberadaan organisasi yang juga masuk
dalam katagori ciri tambahan.

b. Guru Sebagai Profesi


Apakah pekerjaan atau jabatan guru sebagai sebuah profesi? Jabawannya ya. Hal ini
didasarkan kepada beberapa karakteristik sebagai berikut:
 Pekerjaan guru memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan (penting)
dalam masyarakat.
 Untuk bekerja sebagai guru dibutuhkan keterampilan atau keahlian tertentu
(khusus).
 Keahlian dalam pekerjaan guru didasarkan pada teori dan metode ilmiah.
 Ilmu keguruan memiliki batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik dan ek-
splisit.
 Pekerjaan guru memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu
yang cukup lama.
 Guru oemiliki organisasi profesi sebagai wadah untuk memperkuat kualitas pro-
fesinya.
 Guru memiliki kode etik sebagai landasan dalam bekerja.
 Dalam menjalankan tugasnya, para pendidik/guru berpegang teguh kepada kode
etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
 Setiap anggota yang bekerja sebagai guru mempunyai kebebasan dalam
memberikan judgement terhadap masalah profesi yang dihadapinya.
 Guru memiliki otonomi dan bebas dari campur tangan pihak luar dalam melak-
sanakan tugasnya memberi layanan kepada masyarakat.
 Pekerjaan guru mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat
 Guru memperoleh imbalan (penghargaan finansial) yang cukup memadai
Bab 3
Model - model Pembelajaran

A. Konsep Model Pembelajaran


1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pengertian model pembelajaran
b. Menjelaskan klasifikasi model pembelajaran
c. Menjelaskan perbedaan konsep pendekatan dan model pembelajaran

2. Uraian Materi
a. Pengertian Model Pembelajaran
Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu
diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan
guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman daiam
melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2)
suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi
sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi,
data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara
sistematis suatu objek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari
suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi
dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar
dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya (Komaruddin, 2000:152).

Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya, walaupun model


itu sendtri bukanlah reaiitas dari dunia yang sebenarnya. Atas dasar pengertian
tersebut, maka model mengajar dapat difahami sebagai kerangka konseptua! yang
medeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam
melaksanakan aktivitas pembeiajaran.

Dalam mengajar, guru dapat mengembangkan model mengajarnya yang


dimaksudkan sebagai upaya mempengaruhi perubahan yang baik dalam perilaku
siswa, Pengembangan model-model mengajar tersebut dimaksudkan untuk
membantu guru meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal siswa dan
menciptakan lingkungan yang lebih bervariasi bagi kepentingan belajar siswa. Salah
satu batasan tentang model mengajar adalah :

‘’Model of teaching can be defined as an instructional design which describes the


process of specifying and producing particular environmental situations which cause
the students to interact in such a way that that specificchange occurs in their behavior”,
(SS Chauhan, 1979:20).

Dengan memperhatikan batasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa model


mengajar adalah merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan
proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 71

Geografi SMA
pada perilaku siswa seperti yang diharapkan.

Dalam dunia pendidikan, model diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Jadi dengan
demikian model pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, model
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembeajaran. Ini berarti tujuan penyusunan suatu model baru sampai pada
proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, model
disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan
penyusunan model adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilrtas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu model.

Kemp (1995) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu kegiatan


pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey
(1985) juga menyebutkan bahwa mode! pembelajaran itu adalah adalah suatu set
materi dan prosedur pembeiajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Upaya untuk mengimlernentasikan rencana yang sudah disusun J dalam kegiatan


nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal adalah dengan
menggunakan metode. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan model
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi dalam satu model pembeiajaran
digunakan beberapa metode. Misalnya untuk melaksanakan model ekspositori bisa
digunakan metode ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media
pembeiajaran. Oieh karenanya, model berbeda dengan metode. Model menunjuk
pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adatah
cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan, model. Dengan kata lain, model
adalah a plan of operation achieving something; sedangkan metode adalah a way
in achieving something. istilah lain yangjuga memiliki kemiripan dengan model
adalah pendekatan (approach). Sebenarnya pendekatan berbeda baik dengan
model maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembeiajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Oleh karenanya model dan metode pembeiajaran yang digunakan dapat bersumber
atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat
ada dua pendekatan dalam pembeiajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada
guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(student-centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
model pembeiajaran langsung (direct instruction), pembeiajaran deduktif atau
pembeiajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa
menurunkan model pembeiajaran discovery dan inkuiri serta pembeiajaran
induktif.

Selain pendekatan, model, dan metode, terdapat juga istilah lain yang kadang-kadang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
72

Geografi SMA
sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik merupakan
penjabaran dari metode pembeiajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang
dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang
daiam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik
sifatnya lebih individual.

Dari penjeiasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu model pembelajaran
yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan
bagaimana menjalankan model itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran.
Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
yang dianggapnya relevan dengan metode, dan dalam penggunaan teknik itu guru
memiliki taktikyang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.

b. Klasifikasi Model Pembelajaran


Joyce dan Weil (2000) mengemukakan ada empat kategori yang penting
diperhatikan dalam model mengajar, yakni model informasi, model personal,
model interaksi dan model tingkah laku. Model mengajar yang telah dikembangkan
dan dites keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan mengklasifikasikan
model pembelajaran pada empat kelompok, yaitu :
1. Model Pemrosesan Informasi (Information Processing Models), menjelaskan
bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan
cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep
dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan
non verbal. Model ini memberikan kepada pelajar sejumlah konsep, pengetesan
hipptesis, dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif.
Model ini secara umum dapat diterapkan pada sasaran belajar dari berbagai usia
dalam mempelajari individu dan masayarakst. Karena itu model ini potensial
untuk digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan yang berdimensi personal dan
sosial disamping yang berdimensi intelektual.
2. Model Personal (Personal Family) merupakan rumpun model pembelajaran yang
menekankan kepada proses mengembangkan kepribadian individu siswa dengan
memperhatikan kehidupan emosional. Proses pendidikan sengaja diusahakan
untuk memungkinkan seseorang dapat memahami dirinya sendiri dengan baik,
memikul tanggung jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik. Model ini memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan
berusaha mengalakkan kemandirian yang produktif, sehingga manusia menjadi
semakin sadar diri dan bertanggungjawab atastujuannya.
3. Model Sosial (Social Family), menekankan pada usaha mengembangkan
kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang
lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai
setiap perfaedaan dalam realitas sosial. Inti dari sosial model ini adalah konsep
“synergy” yaitu energi atau tenaga (kekuatan) yang terhimpun melalui kerjasama
sebagai salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan menerapkan
model sosial pembeiajaran diarahkan pada upaya melibatkan peserta didik dalam
menghayati,mengkaji,menerapkan,danmenerimafungsidanperansosial.Model
sosial ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, membimbing
para siswa mendefinisikan masalah, mengeksplorasi berbagai cakrawala
mengenai masalah, mengumpulkan data yang relevan, dan mengembangkan
serta mengetes hipotesis. Karena itu guru seyogianya mengorganisasikan
belajar melalui’ kerja kelompok dan mengarahkannya, kemudian pendidikan
dalam masyarakat yang demokratis seyogianya mengajarkan proses demokratis

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 73

Geografi SMA

secara langsung, jadi pendidikan harus diorganisasikan dengan cara melakukan


penelttian bersama (cooperative inquiry) terhadap masalah-masalah sosial dan
akaderais.
4. Model sistem perilaku dalam pembeiajaran (Behavioral Model of Teaching)
dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku, melalui teori ini siswa
dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku
kedalam jumlah yang kecil dan berurutan.

Sejalan dengan hal itu, teori konvergensinya William Stern implementasinya dalam
hal beiajar mengajar telah menyebabkan munculnya berbagai teori-teori belajar dan
teori atau model mengajar, seperti: (1) model behavioral yang terdiri dari belajar
tuntas, belajar kontrol diri sendiri, simu!asi, dan belajar asertif; (2) model pemrosesan
informasi yang terdiri dari model mengajar inkuiri, presentase kerangka dasar atau
“advance organizer”, dan model pengembangan berpikir; dan (3) lain sebagainya
yang dapat dijadikan pendekatan yang efektif dalam pengajaran.

c. Pertimbangan Pemilihan Model Pembeiajaran


Pembeiajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan
baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh
siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir model apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien, Ini sangat penting
untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu, sebelum menentukan model pembelajaran yang
dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan :
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek
kognitif, afektif, atau psikomotor?
 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah ?
 Apakah untuk mencapai tujuanb itu memerlukan keterampilan akademis?

b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran


 Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori
tertentu?
 Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat
tertentu atau tidak?
 Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari rnateri itu?

c. Pertimbangan dari sudut siswa


 Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kernatangan siswa?
 Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa?

d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya .
 Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?
 Apakah model yang kita tetapkan dianggap satu-satunya model yang dapat
digunakan?
 Apakah model itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan


strategi yang ingin diterapkan. Misalkan untuk mencapai tujuan yang berhubungan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


74

Geografi SMA

dengan aspek kognitif, akan memiliki model yang berbeda dengan upaya untuk
mencapai tujuan afektif atau psikomotor, Demikian juga halnya, untuk metnpelajarai
bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan
petnbuktian suatu teori, dan lain sebagainya.

3. Daftar Pustaka
Chauhan, S.S.1979. Innovation in Teaching and Learning Process. New Delhi: Vikas
Publishing House PVT. LTD.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise,
Second Edition. Australia: Social Science Press
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stondar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 75

Geografi SMA

B. Model Pembelajaran Ekspositori


1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan konsep pembelajaran ekspositori
b. Menjelaskan prinsip-prinsip penggunaan model pembelajaran ekspositori
c. Menjelaskan prosedur pelaksanaan model pembelajaran eksposittfri

2. Uraian Materi
a. Konsep Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyarnpaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara
optimal. Roy Killen (1998) menamakan model ekspositori ini dengan istilah model
pembeiajaran langsung (direct instruction). Mengapa demikian? Karena daiam
model pembelajaran ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa
tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah
jadi. Oleh karena model ekspositori lebih menekankan kepada proses berturtur,
maka sering juga dinamakan istilah model “chalk and talk”.

Terdapat beberapa karakteristik model ekspositori. Pertama, model ekspositori


dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya
bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan model ini, oleh
karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data
atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut
siswa untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembefajaran adalah menguasai
materi pefajaran itu sendiri. Arinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahaminya dengsn benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah diuraikan.

Model pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembeiajaran


yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches). Dikatakan demikian, sebab
dalam model ini guru memegang peran yang sangat dominan, sebab dalam model
ini guru menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur dengan harapan materi
pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama
model ini adalah kemampuan akademik siswa.

Model pembeiajaran ekspositori akan efektif manakala :


 Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan
dan harus dipelajari siswa.
 Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual
tertentu.
 Jika bahan pelajaran-yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya
dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu
hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru.
 Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
 Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu untuk kegiatan praktik.
 Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu
menjelaskan untuk seluruh siswa.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
76

Geografi SMA

 Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian (Ross & Kyle, 1987) model ini
sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-anak
yang memiliki kemampuan kurang.
 Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan model yang berpusat
pada siswa.

b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembeiajaran Ekspositori


Dalam penggunaan model pembeiajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan oleh setiap guru.
1) Berorientasi pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam model
pembeiajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses
penyampaian materi tanpa tujuan pembeiajaran, justru tujuan itulah yang harus
menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan model ini. Karena itu sebelum
model pembeiajaran ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan
tujuan pembeiajaran secara jelas dan terukur.

2) Prinsip Komunikasi
Proses pernbelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang
menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan), Pesan yang ingin
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun
sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi
guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan.

3) Prinsip Kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” rnerupakan salah satu
hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adafah bahwa setiap individu akan
merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah
memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon
setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
Yang dapat kita tarik dari dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat
menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita
harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik rnaupun
psikis untuk menerima pelajaran, Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran,
manakala siswa belum siap untuk menerimanya.

4) Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk
mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berfangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori
yang berhasii adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan rnelalui
proses belajar mandiri.

c. Prosedur Pelaksanaan Model Ekspositori


Sebelum diuraikan tahapan pengguapan penggunaan model ekspositori terlebih
dahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 77

Geografi SMA

menggunakan model ini


1) Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
2) Kuasai materi palajaran dengan baik
3) Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
penyampampaian
Keberhasilan penggunaan model ekspositori sangat tergantung pada kemampuan
guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.
Ada beberapa langkah dalam penerapan mode! ekspositori, yaitu :
a) Persiapan (Preparation)
b) Penyajian (Presentation)
c) Korelasi (Correlation)
d) Menyimpulkan (Generalization)
e) Mengaplikasikan (Aplication)

3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


78

Geografi SMA

C. Model Pembelajaran Inkuiri


1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan konsep dasar model pembelajaran inkuiri
b. Menjelaskan prinsip-prinsip penggunaan model pembelajaran inkuiri
c. Menjelaskan langkah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri

2. Uraian Materi
a. Konsep Dasar Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasai dari bahasa
Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri. Pertama,
model inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan, artinya model inkuiri menempatkari siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran
melalaui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat rnenumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Ketiga, tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan


kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam
model pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran,
akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran
melalui model inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disipiin
intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

Model pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran


yang berorientasi kepada siswa (student-centered approach). Dikatakan demikian,
sebab dalam model ini siswa memegang peran yang sangat dominant dalam proses
pembelajaran.

Model pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :


 Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu
permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam model inkuiri,
penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utarna pembelajaran, akan
tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 79

Geografi SMA

 Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang
sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
 Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
 Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan
dan kemampuan berpikir. Model inkuiri akan kurang berhasiLditerapkan kepada
siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
 Jika jumlah siswa yang belajar tak terlaiu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh
guru.
 Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.

b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri


Model Pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan kepada
pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut
Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical experience, social
experience, dan equilibrium. Atas dasar tersebut, maka dalam penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap
guru.
1) Berorientasi pada Pengembangan intelektual.
Tujuan utama dari model inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.
Dengan demikian, model pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari
proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri bukan ditentukan oleh
sejauhmana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauhmana
siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang
harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adaiah sesuatu yang dapat
ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang
harus dikembangkan adaiah gagasan yang dapat ditemukan.

2) Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adaiah proses interaksi, baik interaksi antara
siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bisa
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan
guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering
guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri.
Misalnya, interaksi hanya berlangsung antar siswa yang mempunyai kemampuan
berbicara saja walaupun pada kenyataannya pemahaman siswa tentang substansi
permasalahan yang dibicarakan sangat kurang; atau guru justru menanggalkan
peran sebagai pengatur interaksi itu sendiri.

3) Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan datam menggunakan model pembelajaran
inkuiri adaiah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperluksn. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap
guru, apakah itu bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan
kemampuan, atau bertanya untuk menguji.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


80

Geografi SMA

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir


Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adaiah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak.

5) Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu
mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk
mencoba sesuai dengan perkernbangan kemampuan logika dan nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

c. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri


Secara umum proses pembetajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi merupakan
langkah yang sangat penting. Keberhasilan model pembelajaran inkuiri
sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah :
 Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa.
 Menjeiaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oieh siswa untuk
mencapai tujuan.
 Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada suatu
persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka teki itu.
Dikatakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorang untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang yang sangat penting dalam
pembelajaran inkuiri, melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.

3) Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah
satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan
menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 81

Geografi SMA

sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban


dari suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan terpikir yang kokoh,
sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.

4) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual.
5) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban atas jawaban yang diberikan. Disamping
itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temua yang diperoleh
berdasarkan hasil pengajuan hipotesis.

3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful.2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


82

Geografi SMA

D. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Tujuan Pembelajaran
a. Jelaskan konsep model pembelajaran berbasis masalah
b. Jelaskan karakteristik model pembelajaran berbasis masalah
c. Jelaskan tahapan dalam model pembelajaran berbasis masalah

2. Uraian Materi
a. Konsep Dasar dan Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari Model Pembelajaran Berbasis
Masalah. Pertama, Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi MPBM ada sejumlah kegiatan
yang harus dilakukan siswa. MPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar
mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui MPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data,
dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. MPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses
pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode
ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan
secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah
didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Untuk mengimplementasikan MPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang


memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa
diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang
terjadi dilingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa
kemasyarakanatan.

Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan:


 Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekadar dapat mengingat
materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
 Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikii rasional
siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkar pengetahuan yang
mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta
dan pendapat, serta mengembangkar kemampuan berpikir dalam membuat
judgement secara objektif.
 Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkar serta
membuat tantangan intelektual siswa.
 Jika guru ingin rrremdorong siswa untuk lebih bertanggungjawab dengan
belajarnya.
 Jika guru ingin siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan
kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dan kenyataan)

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 83

Geografi SMA

1) Tahapan-tahapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan MPBM. John Dewey seorang
ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah MPBM yang
kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
a) Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa merientukan masalah yang akan
dipecahkan.
b) Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meningjau masalah secara kritis
dari berbagai sudut pandang.
c) Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan prngrtahuan yang dimilikinya.
d) Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan in
formasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
d) Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakaan hipotesis yang
diajukan.
f) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.

3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Ibrahim.1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


84

Geografi SMA

E. Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pengertian model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
b. Menjelaskan karakteristik model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
c. Menjelaskan tahapan dalam model pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir

2. Uraian Materi
a. Hakikat dan Pengertian Model Pembelajaran Peningkatan
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilakukan
para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir
siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada mata pelajaran apapun kita lebih
banyak mendorong siswa agar menguasai sejumlah materi pelajaran. Metode
pembelajaran yang dibahas pada bab ini adalah metode pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Metode pembelajaran
ini pada awalnya diancang untuk pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa selama ini IPS dianggap sebagai pelajaran
hafalan. Namun demikian, tentu saja dengan berbagai penyesuaian topik, model
pembelajaran yang akan dibahas ini juga dapat diterapkan pada mata pelajaran
lain. Berdasarkan hasil penelitian, selama ini IPS dianggap sebagai pelajaran kelas
dua. Para orang tua siswa berpendapat IPS merupakan pelajaran yang tidak terlalu
penting dibandingkan dengan pelajaran lainnya, seperti IPA dan Matematika
(Sanjaya, 2002). Hal ini merupakan pandangan yang keliru. Sebab, pelajaran apapun
diharapkan dapat membekali siswa baik untuk terjun ke masyarakat maupun
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kekeliruan ini juga
terjadi pada sebagian besar para guru. Mereka berpendapat bahwa IPS pada IPS
pada hakikatnya adalah pelajaran hapalan yang tidak menantang untuk berpikir.
IPS adalah pelajaran yang syarat dengan konsep-konsep, pengeman-pengertian,
data, atau takta yang harus dihafal dan tidak perlu dibuktikan.

Sekarang bagaimana mengubah paradigma berpikir tentang IPS sebagai mata


pelajaran hafalan? bagaimana IPS dapat dijadikan mata pelajaran yang mampu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa? dibawah ini akan dijelaskan satu
model pembelajaran berpikir dalam pelajaran IPS. Model pembelajaran ini adalah
model pembelajaran hasil dari pengembaagan yangtelah diuji coba (Sanjaya,
2002).

Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (MPPKB) adalah model


pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir
siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan masalah yang diajukan.

Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian diatas. Pertama, MPPKB
adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan
berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh MPPKB adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan atau ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan bicara secara
verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 85

Geografi SMA

Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar


pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan/atau
berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil hasil pengamatan
mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan
sehari-hari.

Ketiga, sasaran akhir MPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan


masalah-masalah soisal sesuai dengan taraf perkembangan anak.

b. Hakikat Kemampuan berpikir dalam MPPKB


Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir atau MPPKB merupakan
model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan
kemampuan berpikir siswa. Menurut Peter Reasin (1981), berpikir (thinking) adalah
proses menta seseorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan
memahami (comprehending). Menurut Reason mengingat dan memahami lebih
bersifat pasif daripada kegiatan berpikir (thinking). Mengingat pada dasarnya
hanya melibatkan usaha penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat
dikeluarkan kembali atas permintaan; sedang memahami memerlukan pemerolehan
apa yang didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar aspek dalam memori.
Berpikir adalah istilah yang lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan seseorang
harus bergerak hingga diluar informasi yang didengarnya. Misalkan kemampuan
berpikir seseorang untuk menemukan solusi baru dari suatu persoaian yang
dihadapi.

Kemampuan berpikir memerlukan kemampuan mengingat dan memahami, oleh


sebab itu kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam mengembangkan
kemampuan berpikir. Artinya, belum tentu seseorang yang memiliki kemampuan
mengingat dan memahami memiliki kemampuan juga dalam berpikir. Sebaliknya,
kemampuan berpikir seseorang sudah pasti diikuti oleh kemampuan mengingat
dan memahami. Hal ini seperti yang dikemukakan Peter Reason, bahwa berpikir
tidak mungkin terjadi tanpa adanya memori. Bila seseorang kurang memiliki daya
ingat (working memory), maka orang tersebut tidak mungkin sanggup menyimpan
masalah dan informasi yang cukup lama. Jika seseorang kurang memiliki daya ingat
jangka panjang (long term memory), maka orang tersebut dipastikan tidak akan
memiliki catatan masa lalu yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi pada masa sekarang. Dengan demikian, berpikir sebagai
kegiatan yang melibatkan proses mental memerlukan kemampuan mengingat dan
memahami, sebaliknya untuk dapat mengingat dan memahami diperlukan proses
mental yang disebut berpikir.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka MPPKB bukan hanya sekadar model


pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan memahami
berbagai data, fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta, dan konsep
tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir siswa
dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan

c. Karakteristik MPPKB
Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk nengembangkan kemampuan
berpikir, MPPKB memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:
1) Proses pembelajaran melalui MPPKB menekankan kepada proses mental siswa

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


86

Geografi SMA

secara maksimal. MPPKB bukan model pembelajaran yang nanya menuntut


siswa seKaaar menaengar aan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas siswa
dalam proses berpikir. Hal ini sesuai dengan latar belakang psikologis yang
menjadi tumpuannya, bahwa pembelajaran itu adalah peristiwa mental bukan
peristiwa behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik. Artinya, setiap
kegiatan belajar itu disebabkan tidak hanya peristiwa hubungan stimulus-respon
saja, tetapi juga disebabkan karena dorongan mental yang diatur otaknya.
Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses implementasi
MPPKB perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
· Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental,
maka proses kognitif siswa harus menjadi kepedulian utama guru. Artinya,
guru harus menyadari bahwa proses pembelajaran itu yang terpenting bukan
hanya apa yang dipelajari, tetapi bagaimana mereka mempelajarinya.
· Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif sisw’a
ketika merencanakan topik yang harus dipelajari secara metoda apa yang
akan digunakan.
· Siswa harus mengorganisasi yang merekan pelajari. Dalam hal ini guru harus
membantu agar siswa belajar untuk rnelihat hubungan anta bagian yang
dipelajari.
· Informasi baru akan bisa ditangkap lebih mudah oleh siswa manakala
siswa dapat mengorganisasikannya dengan pengetahuan yang telah mereka
miliki. Dengan demikian guru harus dapat membantu siswa belajar
dengan memperlihatkan bagaimana gagasan baru berhubungan dengan
pengetahuan yang telah mereka miliki
· Siswa harus secara aktif merespon apa yang mereka pelajari. Merespon
dalam konteks ini adalah aktivitas mental bukan aktivitas secara fisik.

2) MPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada
gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

3) MPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang
sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan
untuk mengkonsirusi pengetahuan dan penguasaan materi pembelajarn baru.

d. Tahapan-tahapan Pembelajaran MPPKB


MPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar hal
ini sesuai dengan hakikat MPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek
belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru kemudia mencatat
untuk dihafalkan. Cara demikian bukan saja tidak sesuai dengan hakikat belajar
sebagai usaha memperoleh pengalaman, namun juga dapat menghilangkan gairah
dan motivasi belajar siswa (George W. Maxim, 1987)

Ada 6 tahap dalam MPPKB. Setiap tahap dijelaskan sebagai berikut:


1) Tahap Orientasi
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan
pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan, pertoma, penjelasan tujuan
‘yang harus dicapai baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 87

Geografi SMA

pelajaran yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan


proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa,
kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu
penjelasn tenatng apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses
pembelajaran.

Pemahama siswa terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran seperti yang dijelaskan pata tahap orientasi sangat merientukan
keberhasilan MPPKB. Pemahaman yang baik akan membuat siswa tahu kemana
mereka akan dibawa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka.
Oleh sebab itu, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam
implementasi proses pembelajaran. Untuk itulah dialog yang dikembangkan
guru pada tahapan ini harus mampu menggugah dan menumbuhkan minat
belajar siswa.

2) Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan
kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan
dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan Tanya
jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang
diangap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman
itulah selanjutnya guru rnenentukan bagaimana ia harus mengembangkan
dialog dan Tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.

3) Tahap Kontrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan
sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang
peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini guru dapat memberikan
persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar.
Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topik itu tentu saja persoalan
yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa seperti yang
diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan
dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
Mengapa demikian? Sebab, pemahaman terhadap masalah akan mendorong
siswa untuk dapat berpikir. Oleh sebab itu, keberhasilan pembelajaran pada
tahap selanjutnya akan ditentukan oelh tahapan ini.

4) Tahap Inkuiri
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam MPPKB. Pada tahap inilah
siswa berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri, siswa diajak untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pada tahapan ini guru
harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
gagasan dalam upaya pemecahan persoalan. Melalui berbagai teknik bertanya
guru harus dapat menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat
menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan
argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan, dan lain sebagainya

5) Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui
proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan
kata-kata kunci sesuai dengan topic atau tema pembelajaran. Pada tahap ini

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


88

Geografi SMA

melalui dialog, guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang
mereka temukan dan mereka pahami sekitar topic yang dipermasalahkan.
Tahap akomodasi dapat juga dikatakan sebagai tahap pemantapan hasil belajar,
sebab pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampu mengungkap kembali
pembahasan yang diangap penting dalam proses pembelajaran

6) Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan
masalah yang disajikan. Tahap transper dimaksudkan sebagai tahapan agar siswa
mampu mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk memecahkan
masalah-masalah baru, Pada tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas
yang sesuai dengan topik pembahasan.

3. DAFTAR PUSTAKA
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2002. Pengembangan Model Pembelajaran Metode. Klinis bagi
Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran IPS di SD.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standai Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 89

Geografi SMA

F. Model Pembelajaran Kooperatif


1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan konsep pembelajaran kooperatif
b. Menjelaskan karakteristik model pembelajaran kooperatif
c. Menjelaskan prinsip model pembelajaran kooperatif
d. Menjelaskan prosedur pelaksanaan model pembelajaran kooperatif

2. Uraian Materi
a. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, Ada empat unsur penting dalam model
pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok; (2) adanya
aturan jelompok; (3) adanya upaya belajar; (4) adanya tujuan yang harus dicapai.

Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap


kelompok belajar. Pengelompokan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa
pendekatan, diantaranya pengelompokan yang didasarkan atas minat dan
bakat siswa, pengelompokan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan,
pengelompokan yang didasarkan atas campuran baik campuran ditinjau dari minat
maupun campuran ditinjau dari kemampuan. Pendekatan apa pun yang digunakan,
tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama.

Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak
yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota
kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok,
waktu dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.

Salah satu model dari model pembelajaran kelompok adalah model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan
dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan. Slavin (195) mengemukakan
dua alasan, pertama, beberapa hasil oenelitian membuktikan bahwa pemggunaan
pembelajaran kooperatif Japat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus
dapat meningkatkan cemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
menerima kekurangan Jiri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran
yang selama ini memiliki kelemahan.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan


sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mern-punyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam
itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


90

Geografi SMA

kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.


Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk
keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang
sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.

Model pembelajaran ini bisa digunakan manakala :


 Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual
dalam belajar.
· Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar saja)
untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
 Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya,
dan belajar dari bantuan orang lain.
 Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi
siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.
· Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat
partisipasi mereka.
 Jikagurumenghendakiberkembangnyakemampuansiswadalammemecahkan
masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajarankooperatifberbedadenganmodelpembelajaranyanglain.Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada
kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan
akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya
unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.

Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif
dapat dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi,
perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi
kognitif. Perspektif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada
kelompok memungkinkan setiap angota kelompok akan saling membantu.
Dengan demikian, keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk
memperjuankan keberhasilan kelompoknya.

Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setap siswa akan saling
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. Bekerja secara kelompok dengan mengevaluasi
keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana setiap
anggota kelompok menginginkan semuanya memperolah keberhasilan.

Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi


antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir
mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa
akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah
pengetahuan kognitifnya. Dengan demikian, karakteristik model pembelajaran
kooperatif adalah :
a. Pembelajaran secara kelompok
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
c. Kemauan untuk bekerja sama
d. Keterampilan bekerja sama

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 91

Geografi SMA

c. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif


Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan di
bawah ini:
1) Prinsip Ketergantungan Positif
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok
masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.
Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota
kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak
mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan
tugasnya, dan semua ini memeriukan Kerja sama yang baik dari masing-masing
anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih,
diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan
tugasnya

2) Tanggung Jawab Perseorangan


Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena
keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian
terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda, akan
tetapi penilaian kelompok harus sama.

3) Interaksi Tatop Muka


Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka sating memberikan
informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja
sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing
anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.

4) Partisipasi dan Komunikasi


Rembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartistpasi
aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka
dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan
kooperatif, guru perlu tnembekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi,
misalnya kemampuan mendengarkan dan kemampuan berbicara, cara
menyatakan ketidaksetuuan atau cara menyanggah pendapat orang lain
secara santun, tidak memojokkan; cara menyampaikan gagasan dan ide-ide
yang dianggapnya baik dan berguna.

d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif


Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu
1) Penjelasan Materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai proses .penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap
ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap
ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus
dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


92

Geografi SMA

kelompok. Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah, curah
pendapat, dan Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru juga dapat menggunakan
berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat labih menarik
siswa.

2) Belajar dalam Kelompok


Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi
pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-
masing yang telah dibentuk sebelumnya.

3) Penilaian
Penilaian dalam model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes
atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun kelompok.
Tes individual nantinya akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa;
dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuarv setiap kelompok.
Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai
setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan
nilai kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil
kerja sama setiap anggota kelompok

4) Pengakuan Kelompok
Pengakuan kelompok adalah penetapan kelompok mana yang dianggap
paling menonjol atau kelompok paling berprestasi untuk kemudian diberikan
penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut
diharapkan dapat memotivasi kelompok untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan motivitasi kelompok lain untuk lebih mampu meningkatkan
prestasi mereka

3. Daftar Pustaka
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Joni, T. Raka.1980. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : P3G
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 93

Geografi SMA

G. Model Pembelajaran Kontekstual


1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan konsep dasar model pembelajaran kontekstual
b. Menjelaskan perbedaan model pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran
konvensional
c. Menjelaskan asas-asas model pembelajaran kontekstual
d. Menjelaskan tahapan dalam model pembelajaran kontekstual

2. Materi
a. Konsep Dasar Model Pembelajaran Kontekstual
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk.dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan
kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar
diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam
konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya mener.ima pelajaran, akan
tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

Kedua, CTL mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang
ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna
secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinta
CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat rnemahami materi yang dipelajarinya,
akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam kontek CTL, bukan untuk ditumpuk
diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarung1
kehidupan nyata.

Sehubungan dengan itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses


pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL
1) Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada (activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas
dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang
akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan
satu sama lain.
2) Pembelajacan yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh
dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru
itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan
mempelajarai secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya.
3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan
yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


94

Geografi SMA

dengan cara meminta tanggapan dari yang lam tentang pengetahuan yang
diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu
dikembangkan.
4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge),
artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku
siswa.
5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi.

b. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional


Apa perbedaan pokok antara pembelajaran CTL dan pembelajaran konvensional
seperti yang banyak diterapkan sekolah sekarang ini? Di bawah ini dijelaskan secara
singkat perbedaan kedua model tersebut dilihatdari konteks tertentu.
1) CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif
dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan 1 menggali
sendiri materi pelajaran. Sedangkan, dalam pembelajaran konvensional siswa
ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi
secara pasif
2) Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok, seperti
kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. Sedangkan dalam
pembelajaran konvensional siswa lebih banyak belajar secara individual dengan
menerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran.
3) Dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil,
sedangkan dalam pembelajaran konvensional, pembelajaran bersifat teoretis
dan abstrak.
4) Dalam CTL, kemampuan didasarkan atas pengalaman, sedangkan dalam
pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan.
5) Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri;
sedangkan dalam pembelajaran konvensional, tujuan akhir adalah nilai atau
angka.
6) Dalam CTL, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri,
misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia menyadari bahwa
perilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat; sedangkan dalam pembelajaran
konvensional, tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar
dirinya, misalnya individu tidak melakukan sesuatu disebabkan takit hukuman
atau sekadar untuk memp.eroleh angka atau nilai dari guru.
7) Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai
dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa terjadi
perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya. Dalam
pembelajaran konvensional ha I ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran yang
dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonstruksi oleh
orang lain.
8) Dalam pembelajaran CTL, siswa bertanggung jawab dalam memonitor
dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing; sedangkan
dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu jalannya proses
pembelajaran.
9) Dalam pembelajaran CTL, pembelajaran bisa terjadi di mana saja dalam
konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan; sedangkan dalam
pembelajaran konvensional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 95

Geografi SMA

10) Oleh karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan
siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran diukur dengan berbagai
cara, misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, rekaman,
observasi, wawancara, dan lain sebagainya; sedangkan dalam pembelajaran
konvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dari tes.

Beberapa perbedaan pokok si atas, tnenggambarkan bahwa CTL memang memiliki


karakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses pelaksanaan dan
pengelolaannya.
1. Asas-Asas CTL
CTL memiliki 7 asas yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual. Seringkali asas ini disebut juga
komponen-komponen CTL.
a) Konstruktivisme
Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa
mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan
pengalaman. Mengapa demikian? Sebab, pengetahuan hanya akan
fungsional manakala dibangun oleh individu. Pengetahuan yang hanya
diberikan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Atas dasar
asumsi yang mendasar itulah, maka penerapan asas konstruktivisme
dalam pembelajaran CTL, siswa didorong untuk mampu mengkonstruksi
pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata

b) Inkuiri
Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses
pembelajaran didasarkan pada pencarian dan peneluan melalui proses
berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil
dari rnengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan
demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan
sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran
yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus
dipahaminya

Apakah inkuiri hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran tertentu saja?
Tentu tidak. Berbagai topik dalam setiap mata pelajaran dapat dilakukan
melalui proses inkuiri. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui
beberapa langkah, yaitu :
a. Merumuskan masalah
b. Mengajukan hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan
e. Membuat kesimpulan

c) Bertanya
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak
menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa
dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab
melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
96

Geografi SMA

siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.

Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat


berguna untuk:
a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan
materi pelajaran
b. Membangkitkan motivasi belajar siswa
c. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu
d. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan
e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu

d) Masyarakat Belajar (Learning Community)


Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukan
dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi
dalam kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik
dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat
dan minatnya. Biarkan dalam kelompoknya mereka sating membelajarkan;
yang memiliki kemampuan tertentu didorong untuk menularkannya pada
yang lain.

e) Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
Misalnya, guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan
sebuah alat, atau bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat asing, dan lain
sebagainya.

Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga guru
memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling
merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab
melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretis-
abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme

d) Refleksi
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang
dilakukan dengan cara menurutkan kembali kejadian-refleksi, pengaiaman
oeiajar itu aKan aimasuKKan aaiam struKtur KognitiT siswa yang pada
akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. Bisa
terjadi melalui proses refleksi siswa akan memperbarui pengetahuan yang
telah dibentuknya, atau menambah khazanah pengetahuannya

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap berakhir


proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
jmerenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Biarkan
secara bebas siswa menafsirkan pengalamannya sendiri, sehingga ia dapat
menyimpulkan tentang pengaiaman belajarnya.

e) Penilaian Nyata (Authentic Assesment)


Penilaian nyata (Authentic Assesment) adalah proses yang dilakukan guru
untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang
dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakan siswa

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 97

Geografi SMA

benar-benar belajar atau tidak; apakah pengaiaman belajar siswa memiliki


pengaruh positif terhadap perkembnagan intelektual maupun mental
siswa.

Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses


pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada
proses belajar bukan kepada hasil belajar.

2. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL


Misalkan pada suatu hari guru akan membelajarkan anak tentang fenomena antroposfer.
Kompetensi yang harus dicapai adalah kemampuan anak untuk memahami fungsi
dan jenis pasar. Untuk mencapai kompetensi tersebut dirumuskan beberapa
indikator hasil belajar:
 Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
 Mencatat dan mengumpulkan data kependudukan dari RT
 Mengelompokkan data kependudukan (4 RT), berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin
 Menghitung sex ratio dan dependency ratio
 Mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas penduduk berdasar tingkat pendidikan dan
kesehatan

Untuk mencapai tujuan kompetensi di atas, dengan menggunakan CTL guru


melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti di bawah ini:
a. Pendahuluan
1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL :
 Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
siswa
 Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi ke tiap RT yang telah
ditentukan , misalnya
kelompok 1 melakukan obserservasi ke RT 02 kelurahan Semper Timur, sedangkan
kelompok 2 melakukan observasi ke RT 05 Kelurahan Semper Timur
 Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mengelompokkan data kependudukan
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang kemudian akan dilanjutkan dengan
penghitungan sex ratio dan dependency ratio.
ditemukan di pasar-pasar tersebut
3) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa

b. Inti
Di lapangan
1. Siswa melakukan observasi ke tiap-tiap RT sesuai dengan pembagian tugas
kelompok
2. Siswa mencatat data kependudukan berdasarkan umur dan jenis kelamin di sesuai dengan
lokasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Di dalam kelas
1. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan v
kelompoknya masing-masing
2. Siswa melaporkan hasil diskusi
3. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok yang lain Penutup
4. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah Yang
mereka temukan di lapangan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai
5. Guru menugaskan siswa untuk membuat standar operasional prosedur (SOP)
sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan dimulai dari mengumpulkan data sampai
pada hasil akhirnya.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

98

Geografi SMA

Apa yang dapat Anda tangkap dari pembelajaran dengan rnenggunakan


CTL?

Ya, pada CTL untuk mendapatkan kemampuan pemahaman konsep, anak


mengalami langsung dalam kehidupan nyata di masyarakat. Kelas bukanlah
tempat untuk mencatat atau menerima informasi dari guru, akan tetapi kelas
digunakan untuk salin membelajarkan. Untuk itu ada beberapa

Catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu model pembelajaran, yaitu


sebagai berikut:
1. CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa
secara penuh, baik fisik maupun mental,
2. CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses
berpengalaman dalam kehidupan nyata.
3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperqleh
informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan
mereka di lapangan.
4. Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian
dari orang lain.
3. Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning).
Dahar, Ratna Will’s. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategie : Lesson from Research and Practise. Second
Edition, Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 99

Geografi SMA

H. Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan


(PAIKEM)

1. Tujuan Pembelajaran
a. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan memahami tentang hakikat
PAIKEM, mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan PAIKEM, dan mampu
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan PAIKEM
b. Kompetensi Dasar
MemahamihakikatPAIKEM, landasan yuridis, teoritis dan empiris pembelajaran aktif kreatif
efektif dan menyenangkan
c. Indikator
 Mengenali karakterisitik PAIKEM
 Menjelaskan mengapa perlu penerapan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektis dan
Menyenangkan
 Mampu merancang pembelajaran dengan PAIKEM
 Mampu menerapkan pembelajaran PAIKEM
2. Uraian Materi
a. Pengantar
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan
olehsuatusistempendidikan.Iaibaratjantungdariprosespembelajaran.Pembelajaranyang
baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula
sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian
besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena
itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung
selama ini.

Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah
air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan
PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak,
mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

Modul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan
bagaimana PAKEM tersebut, serta prosedur atau langkah-langkah yang dapat dilakukan
instruktur. Dengan membaca dan mengikuti proses-proses yang telah dirancang dalam
modul ini, para peserta diharapkan dapat mengenal apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM
tersebut, dan pada akhirnya diharapkan dapat menerapkan di kelasnya masing-masing.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


100

Geografi SMA

(Depdiknas, 2005: 71)


Gambar 2. Model Pembelajaran PAKEM

LANGKAH KEGIATAN

Secara diagramatik, langkah pembelajaran dalam pertemuan ini digambarkan sebagai berikut:
Komponen Pembelajaran Hal baru
Gambar 3. yang Berbeda
Langkah dengan
Model Kebiasaan PAKEM
Pembelajaran Pembelajaran selama Ini

a.
1) Kegiatan diawali dengan pengantar singkat oleh instruktur tentang rencana kegiatan dan
Kegiatan Siswa b.
kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Kemudian juga disampaikan
pengaturan peserta danc. aturan main pelaksanaan kegiatan.
2) Kegiatan berikutnya adalah permodelan PAKEM.Instruktur memodelkan pelaksanaan
PAKEM dengan melibatkan peserta sebagai murid. Pemodelan selain dimaksudkan
agar peserta dapat menghayati
a. bagaimana mengikuti PAKEM, mereka juga diharapkan
dapat merasakan perbedaan antara pengalaman sebelumnya dengan PAKEM.
3) Guru
Kegiatan b. kelompok (4-6 orang) tentang hal-hal baru yang ditemukan
Diskusi kelompok. Diskusi
dalam pembelajaran PAKEM
c. ” ditinjau dari beberapa hal, antara lain: kegiatan anak dan
bentuk layanan yang diberikan guru, jenis pertanyaan atau penugasan yang dikerjakan
siswa, interaksi antar siswa dan interaksi lainnya, sumber belajar yang digunakan,
dan lain sebagainya. Selanjutnya
a. proses dan hasil diskusi dituliskan pada format yang
disajikan
Interaksi Antar Siswapada tabel berikut
b.
c.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 101

a.
Geografi SMA
Interaksi Siswa dengan b.
Guru c.
Tabel 8. Format/Pencatat hasil Diskusi

a.
Jenis Pertanyaan b.
atau Penugasan Yang
Dikerjakan Siswa c.

a.
Sumber Belajar Yang b.
Digunakan c.

a.

Lainnya: …. b.
c.

102
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

d. Berbagi Hasil Diskusi


Hasil diskusi kelompok selanjutnya dipajang di tempat-tempat yang agak terpisah
· Salah seorang dari setiap kelompok menunggui hasil kerjanya dan siap menjelaskan
kepada kelompok lain yang mendatangi dan menanyakan segala sesuatu yang terkait
dengan hasil karyanya
· Kelompok lain mengunjungi dan belajar dari kelompok lain (berkeliling sehingga semua
hasil kerja kelompok lain sempat dikunjungi dan dipelajari).
e. Presentasi Video/multimedia tentang PAKEM
· Instruktur memberikan informasi kepada peserta pelatihan untuk memperhatikan
rekaman ideo/multimedia secara cermat dan memberikan bentuk tagihannya, yakni,
memperbaiki hasil diskusi kelompok sebelumnya.
· Instruktur menampilkan rekaman video/multimedia yang memperlihatkan pelaksanaan
pembelajaran yang PAKEM.
· Setiap kelompok diminta melaporkan hal-hal yang dapat ditambahkan pada hasil kerja
sebelumnya, dan kelompk lain menambahkan hala-hal lain yang tidak disebutkan oleh
kelompok sebelumnya.
f. Diskusi kelompok
Pada tahap ini kembali ke kelompok masing-masing danmengidentifikasi ciri-ciri PAKEM
secara lebih lengkap.
e. Presentasi penguatan hasil diskusi PAKEM
Instruktur menyajikan transparansi tentang PAKEM sebagai penguatan terhadap proses dan
hasil kerja para peserta pelatihan.
b. Apa, Mengapa PAKEM
1) Pengertian PAKEM
PAKEM merupakan salah satu pilar dari program MBS (Menciptakan masyarakat
yang peduli pendidikan anak) dan program ini merupakan program UNESCO dengan
bekerja sama dengan Depdiknas.PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan


suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari siswa
dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya
menerima penjelasan dari guru tentang pengetahuan. Pendapat ini sejalan dengan
pendapat Vigotsky bahwa ada keterkaitan antara bahasa dan pikiran. Dengan
aktif berbicara (diskusi) anak lebih mengerti konsep atau materi yang dipelajari.
Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Katz dan Chard bahwa anak perlu
keterlibatan fisik untuk mencegah mereka dari kelelahan dan kebosanan. Siswa yang
lebih banyak duduk diam akan menghambat perkembangan motorik, akademik, dan
kreativitasnya.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 103

Geografi SMA

Anak usia TK dan SD lebih cepat lelah jika duduk diam dibandingkan kalau sedang
berlari, melompat, atau bersepeda Akan tetapi,dengan belajar yang aktif, motorik
halus dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik. Melalui belajar aktif
segala potensi anak dapat berkembang secara optimal dan memberikan peluang
siswa untuk aktif berbuat sesuatu sambil sambil mempelajari berbagai pengetahuan.
(Sowars, 2000 : 3-10)

Oleh karena itu, proses belajar harus melibatkan semua aspek kepribadian manusia,
yaitu mulai dari aspek yang beruhubungan dengan pikiran, perasaan, bahasa tubuh,
pengetahuan, sikap, dan keyakinan. Menurut Magnesen dalam Dryden bahwa dalam
belajar siswa akan memperoleh 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar,
30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang
dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.(Dryden,2000: 100)

Unsur kedua dari PAKEM adalah kreatif. Kreatif artinya memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk berkreasi. (Silberman, 1996: 9). Peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran akan menghasilkan generasi yang kreatif, artinya generasi yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Semiawan
daya kreatif tumbuh dalam diri seseorang dan merupakan pengalaman yang paling
mendalam dan unik bagi seseorang. Untuk menimbulkan daya kreatif tersebut
diperlukan suasana yang kondusif yang menggambarkan kemungkinan tumbuhnya
daya tersebut.(1999 : 66). Suasana kondusif yang dimaksud dalam PAKEM adalah
uasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif
dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat mengemukakan gagasan dan ide
tanpa takut disalahkan oleh guru

Adapun pembelajaran yang efektif terujud karena pembelajaran yang dilaksanakan


dapat menumbuhkan daya kreatif bagi siswa sehingga dapat membekali siswa
dengan berbagai kemampuan. Setelah proses pembelajaran berlangsung,
kemampuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa pengetahuan yang bersifat
verbalisme namun diharapkan berupa kemampuan yang lebih bermakna. Artinya
siswan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa sehingga
menghasilkan kemampuan yang beragam.

Belajar yang efektif dapat dicapai dengan tindakan nyata (learning by doing) dan untuk
siswa kelas rendah SD dapat dikemas dengan bermain. Bermain dan bereksplorasi
dapat membantu perkembangan otak, berbahasa, bernalar, dan bersosialisasi.

Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga


siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya perhatian siswa terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup
jika proses pembelajaran tidak efektif yang tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa secara proses pembelajaran berlangsung, sebab siswa memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai,. Jika pembelajaran hanya aktif
dan menyenagkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya
sepertu bermain biasa. Kelas yang sunyi, anak sebagai pendengar pasif, tidak ada
aktivitas konkrit membosankan dan belajar tidak efektif tidak kritis, tidak kreatif,
komunikasi buruk, apatis.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


104

Geografi SMA

Kondisi yang menyenangkan, aman, dan nyaman akan mengaktifkan bagian neo-
cortex (otak berpikir) dan mengoptimalkan proses belajar dan meningkatkan
kepercayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh beban, guru galak akan
menurunkan fungsi otak menuju batang otak dan anak tidak bisa berpikir efektif,
reaktif atau agresif.(Pancamegawani, 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dideskripsikan bahwa dalam pembelajaran


Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan siswa terlibat dalam berbagai kegiatan
pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka
melalui berbuat atau melakukan. Kemudian dalam PAKEM guru menggunakan
berbagai alat bantu atau media dan berbagai metode. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa dalam PAKEM guru menggunakan multi media dan multi metode,
sehingga kegiatan pembelajaran yang tecipta dapat membangkitkan semangat
siswa dan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa. Yang
tidak kalah pentingnya adalah PAKEM menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan siswan menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

Untuk penataan kelas dalam PAKEM guru mengatur kelas dengan memajang buku-
buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. Dengan
demikian siswa dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam kelas sehingga
kemampuan anak dapat bekembang lebih optimal.

Dalam strategi pembelajaran guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif
dan interaktif termasuk cara belajar kelompok. Guru mendorong siswa untuk
menemukancaranyasendiridalampemecahansuatumasalah,untukmengungkapkan
gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Landasan yuridis PAKEM adalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP 19/2005: Standar Nasional
Pendidikan, ps 19, ayat 1)

2) Landasan PAKEM
- Landasan Yuridis
Landasan yuridis PAKEM adalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP 19/2005: Standar Nasional
Pendidikan, ps 19, ayat 1)

- Asumsi Dasar tentang Belajar


Asumsi dasar belajar adalah merupakan proses individual, belajar merupakan
proses sosial, belajar adalah proses yang menyenangkan, belajar adalah aktivitas
yang tidak pernah berhenti, belajar adalah membangun makna (Constructivism)
Perubahan Paradigma Mengajar – Pembelajaran (Teaching – Learning) Penilaian –
Perbaikan terus menerus (Testing – Continuous improvement)

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 105

Geografi SMA

Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat; Teknologi


Informasi/sumber belajar sangat beragam; Bekal memenuhi kebutuhan manusia
modern – mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah; Persaingan
internasional (Globalisasi) Belajar lebih efektif/pendalaman; Anak lebih kritis; Anak
menjadi lebih kreatif; Suasana dan pengalaman belajar bervariasi; Meningkatkan
kematangan emosional/sosial; Produktivitas siswa tinggi; Siap menghadapi
perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan;

- Cara Anak Belajar


Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam
menginterpretasikandanberadaptasidenganlingkungannya(teoriperkembangan
kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut
schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman
terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek
tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan
konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan
konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika
berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan
baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat
membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan
hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari
dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan
karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan
lingkungannya.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang
usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai
memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek
lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai
berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional
untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan
keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan
hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair,
panjang, lebar, luas, dan berat.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan
belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
a) Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit
yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan
titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih
bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih
bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

b) Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari
berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni
dari hal umum ke bagian demi bagian.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


106

Geografi SMA

c) Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan
logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.

c. Pembelajaran yang Efektif


Kegiatanbelajaranyangefektifadalahkegiatanpembelajaranyangmenunjangkompetensi
siswa. Kegiatan belajara yang efektif adalah kegiata belajar yang memahami makna belajar
yang sesusngguhnya, pembelajaran yang berpusat, pembelajaran yang mengalami,
mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional, mengembangkan
keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan, pembelajaran yang merupakan perpaduan
kemndirian dan kerja sama, belajar sepanjang hayat

Makna belajar merupakan proses membangun pemahaman/pemaknaan terhadap


informasi dan atau pengalaman siswa. Siswa sebagai subjek belajar. Kegiatan pembelajaran
harus memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi
belajar, dan latar belakang sosial siswa.Belajar mengalami artinya siswa terlibat langsung
dalam pembelajaran. Hal ini dapat dikembangkan melalui pengalaman inderawi: melihat,
mendengar, meraba/menjamah, mencicipi, mencium, Pengalaman simulasi , Audio-visual,
Mendengarkan informasi

Mengembangkan Keterampilan Sosial, Kognitif, dan Emosional dapat dilakukan dengan


mengkomunikasikan gagasan, hasil kreasi, hasil temuan, berinteraksi dengan lingkungan
belajar kelompok, saling mempertajam, memperdalam, memantapkan, menyempurnakan
gagasan .Keterampilan social dapat dilakukan dengan bersosialisasi dengan menghargai
perbedaan pendapat, sikap, kemampuan, prestasi Bekerja sama dan mengembangkan
empati

Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Ber-Tuhan, yaitu dengan


mengembangkan Rasa ingin tahu, peka, kritis, mandiri, dan kreatif Fitrah bertuhan,
bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa Perpaduan Kemandirian dan Kerja Sama
berkompetisi , kerja mandiri, kerja sama, dan solidaritas. Adapun Belajar Sepanjang Hayat
Untuk bertahan (survive) & berhasil (success)

Mengenali diri Keterampilan belajar: percaya diri, keingintahuan, memahami orang lain,
kemampuan berkomunikasi, dan bekerja sama Pengalaman Belajar yang Beragam,
Pengalaman Mental, Pengalaman Fisik, dan Pengalaman Sosial. Pengalaman Mental
dapat diperoleh Melalui membaca buku, mendengarkan ceramah, markan berita radio,
televisi, melakukan perenungan, menonton film

Pengalaman Fisik dapat diperoleh melalui pengamatan, percobaan, penelitian, kunjungan,


karya wisata, dan pembuatan buku harian. Pengalaman sosial melalui berwawancara
dengan tokoh, bermain peran, berdiskusi, bekerja bakti, melakukan bazaar, melakukan
pameran, mengamati, bertanya, mempertanyakan, menjelaskan, berkomentar,
mengajukan hipotesis mengumpulkan data. Dengan situasi: nyata, buatan, audio-visual
(misal: sajian film), visualisasi verbal: ilustrasi (cerita grafik ,table) audio-verbal.

Contoh-contoh Pengalaman Belajar


 menggubah syair dan bernyanyi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 107

Geografi SMA

 melakukan permainan
 diskusi (bertanya, menjawab, berkomentar, mendengar penjelasan, menyanggah)
 menggambar dan mengarang
 menulis prosa, puisi, pantun
 membaca
 menyimak
 mengisi teka-teki
 mengajukan pertanyaan penelitian
 mengajukan pendapat dg alasan yang logis
 mengomentari
 bercerita
 mendengarkan cerita
 mengamati persamaan dan perbedaan untuk mencari ciri benda
 mendengarkan penjelasan sambil membuat catatan penting
 membuat rangkuman/sinopsis
 mendemonstrasikan hasil temuan
 mencari pemecahan soal-soal (matematika)
 membuat soal cerita
 mengukur panjang, berat, suhu
 merencanakan dan melakukan percobaan, penelitian
 membuat buku harian
 membuat kamus
 melakukan simulasi (dengan komputer)
 mengelompokkan, mengidentifikasi ciri benda
 mengumpulkan dan mengoleksi benda dengan karakteristiknya
 membuat komik
 membuat prediksi dan berekspolarsi
 membuat grafik
 membuat diagram
 membuat carta
 membuat jurnal
 menyiapkan dan melaksanakan pameran
 menggunakan alat (ukur, potong, tulis)
 praktik ibadah
 berceramah
 membuat poster
 membuat model (misal: kotak, silinder, kubus, segitiga, lingkaran)
 menata pajangan
 menata buku perpustakaan
 membuat daftar pertanyaan untuk wawancara
 melakukan wawancara
 membuat denah
 membuat catatan hasil penjelasan/hasil pengamatan
 membaca kamus
 mencari informasi dari ensiklopedi
 melakukan musyawarah
 mengunjungi dan menemukan alamat situs website
 berorganisasi
 mendiskusikan wacana dari media cetak/media elektronik
 membuat cergam
 membuat resensi buku

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


108

Geografi SMA

 mengkritisi suatu artikel


 mengkaji pola tulisan suatu artikel
 menulis artikel ilmiah populer
 membuat ensiklopedi
(tambahkan kegiatan lain yang mengerahkan keterampilan berpikir dan
mengaplikasikan pengetuan yang sudah dimiliki siswa)

Pengelolaan KBM
 Pengelolaan Tempat Belajar
 Pengelolaan Siswa
 Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
 Pengelolaan Isi Pembelajaran
 Pengelolaan Sumber Belajar

Pengelolaan Tempat Belajar


 BergantungFaktorstrategi
Keberagaman Pengelolaan
yang akan digunakan dan tujuan Siswa yang akan
pembelajaran
dicapai
 Memperhatikan intensitas interaksi antarsiswa
- Siswa berpeluang mempelajari materi yg
Isi (by content)
 Yang dikelola: pajangan (hasil kerja siswa,berbeda
gambardlmpeta,
sasaran kompetensi
diagram, yg sama
model, benda asli,
taupun sekolah,
kumpulan puisi, karangan), meja kursi, perabot berbeda sumber belajar
- Siswa berpeluang berkreasi sesuai dg minat
Pengelolaan Siswa
Minat dan motivasi (by individual, dan motivasi belajar baik dlm kompetensi y
interest) berpasangan,
 Siswa dikelola secara g berkelompok, seluruh kelas
 Hal yang perlu menjadi pertimbangan sama maupun berbeda. Siswa termotivasi
 jenis kegiatan belajar secara mandiri
 tujuan kegiatan - Siswa berpeluang belajar (bekerja)
 keterlibatan siswabelajar (by speed)
Kecepatan tahapan sesuai dengan kecepatan yg dimilikinya.
 waktu belajar Keberagaman bisa pada kompetensi, isi,
 ketersediaan sarana/prasarana maupun kegiatan
 karakteristik siswa - Siswa berpeluang untuk mencapai kompet
Tingkat kemampuan (by level)
ensi
Tabel 9. Keberagaman Karakteristik Siswa
secara maksimal sesuai dg tingkat kemamp
Faktor Keberagaman Pengelolaan Siswa

- Siswa berpeluang menunjukkan respon mela


Reaksi yang diberikan siswa (by respond)
lui
presentasi/menyajikan hsl karyanya secara
- Siswa berpeluang menguasai kompetensi
Siklus cara berpikir (by circular sequence) melalui cara-cara, dan seleksi berdasarkan
perspektif yg mereka pilih

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 109


- Siswa berkemungkinan untuk memiliki
Waktu (by time) perbedaan durasi untuk menguasi kompeten
si
Geografi SMA
tertentu

Pendekatan pembelajaran (by teaching styl - Siswa diberi perlakuan secara individual sesu

ai
e)

Kategori Pertanyaan Arti Contoh

Terbuka Pertanyaan yg memiliki lebih Mengapa ibukota Indonesia


dari satu jawaban benar Jakarta?

Tertutup Pertanyaan yg memiliki hanya Apa Nama ibukota Indonesia


satu jawaban benar
?
Berapa halaman kertas
Produktif Dpt dijwb melalui pengamatan,
1) Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran diperlukan untuk
percobaan, penyelidikan
menghabiskan
Pertanyaan yg mendorong siswa berpikir
Dpt dan berproduksi
dijwb hanya dg melihat, mengharap jawaban benar
Apa nama benda ini?
Tidak Produktif tanpa melakukan pengamatan
Tujuan Bertanya adalah menharapkan jawaban yang benar dan meransang siswa berpikir dan
,
berbuat dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat produktif, terbuka, dan imajinatif.
percobaan, atau penyelidikan
Tabel 10. Kategori Pertanyaan (Diperlihatkan gb gadis
Jwb-nya di luar benda/gambar/ termenung di pinggir laut).
Imajinatif dan interpretatif Diajukan pertanyaan, “Apa
kejadian yg diamati
yang sedang dipikirkan gadis
itu?”

Faktual Jwb-nya dpt dilihat pd benda/ Apa yang dipakai gadis itu?
kejadian yg diamati
110

Perilaku Siswa Umpan balik dari guru

 Pak/Bu apakah di Mars ada  Menurutmu bagaimana?


kehidupan?

 Di mars pasti ada kehidupan  Mengapa kamu berpendapat spt i

tu?
 Mengerjakan sesuatu berbeda dari  Meminta penjelasan, “Dptkah ka
biasanya
mu
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
 Ini alasan yang saya tdk banyak
 Berargumentasi tahu Kamu tlh meyakinkanku, bgm
pendpt temanmu?
Geografi SMA

2) Penyediaan umpan balik yg bermakna


Umpan balik bukanlah pernyataan yg memotivasi siswa
Penilaian yg mendorong siswa melakukan unjuk kerja
Penilaian dilakukan secara alami dlm konteks pembelajaran. Modus/medium untuk menilai tdk
cukup satu jenis

Tabel 11. Umpan Bailk Guru terhadap Perilaku Siswa

3) Pengelolaan Isi Pembelajaran


 Menyiapkan Silabus Pembelajaran
 Kemungkinan pembelajaran tematik
4) Pengelolaan Sumber Belajar
 Pemanfaatan sumber daya sekolah
 Pemanfaatan sumber daya lingkungan

5) Strategi Pembelajaran
 Siswa belajar secara aktif
 Siswa membangun peta konsep
 Siswa menggali informasi dr berbagai media
 Siswa membandingkan dan mensintesiskan informasi
 Siswa mengamati secara aktif
 Siswa menganalisis peta sebab akibat
 Siswa melakukan kerja praktik

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 111

Geografi SMA

d. Mengapa Perlu PAKEM ?


1) Perlunya Belajar Aktif
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
merupakan manifestasi dari belajar bagaimana belajar
(learn how to learn). Keterlibatan mereka secara aktif
dalam pembelajaran memberikan kesempatan yang
luas kepada siswa untuk mengeksplorasi informasi,
mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta
membangun sendiri konsep-konsep yang ingin
dipelajarinya. Keseluruhan pengalaman belajar ini akan
memberikan ketrampilan kepada siswa bagaimana
sesungguhnya belajar yang dapat menjadi bekal untuk
menjadi pembelajar seumur hidup. Pribadi yang mampu belajar terus menerus
seperti inilah yang diharapkan mampu beradaptasi dengan berbagai pesatnya
perkembangan jaman serta berkompetisi di era global.

Alvin Toefler, salah seorang futurolog, menyatakan bahwa orang buta huruf pada
saat ini bukanlah orang yang tidak bisa membaca melainkan orang yang tidak bisa
belajar. Sebagai implikasinya, kemampuan belajar terus menerus atau menjadi
manusia pembelajar seumur hidup merupakan keharusan jika kita ingin eksis di era
informasi. Hal inilah yang menjadi landasan mengapa pembelajaran yang aktif perlu
dan penting bagi siswa.

Aktivitas siswa secara berkelompok atau lebih tepatnya pembelajaran kooperatif


diharapkan juga menumbuhkan siswa menjadi pribadi dan warga negara yang
lebih toleran dan damai. Jika siswa terbiasa mengemukakan gagasan, toleran dan
menghargai pendapat orang lain, diharapkan sikap dan perilaku tersebut dapat
terus berkembang ketika mereka terjun di masyarakat kelak. Dengan demikian
pembelajaran yang aktif juga ikut menyiapkan siswa menjadi warna negara yang
lebih baik dan lebih demokratis
2) Perlunya Pembelajaran yang Kreatif
Kendati saat ini banyak dibutuhkan, kreativitas dan orang-orang yang kreatif masih
saja belum banyak jumlahnya. Konon hal inilah yang menyebabkan bangsa Indonesia
tidak banyak menghasilkan paten atau temuan.
Mandulnya bangsa Indonesia dalam menghasilkan
temuan-temuan baru tentu saja menjadi kendala
untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa yang
lain didunia. Oleh karena itu penting bagi siswa
untuk semenjak dini menghasilkan kreasi-kreasi
atau belajar mengkreasi sesuatu. Guru PAKEM
seyogyanya memberikan kesempatan yang luas
kepada siswa untuk menghasilkan karya baik
secara berkelompok maupun individual.

Pengembangan kreativitas semenjak dini ini diharapkan juga membentuk karakter


siswa menjadi pribadi-pribadi kreatif. Kelak ketika mereka dewasa kreativitas ini
diharapkan dapat menjadi terobosan dala memecahkan berbagai masalah kehidupan
diantaranya adalah menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Konon banyaknya
sarjana yang menjadi antrean pencari kerja disebabkan karena semenjak kecil mereka

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


112

Geografi SMA

tidak terbiasa menciptakan sesuatu. Kebiasaan belajar dengan menghapalkan dan


meniru tidak banyak bermanfaat dalam kehidupan.

3) Perlunya Pembelajaran yang Efektif

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pendidikan


di negara kita masih jauh tertinggal dari negara-
negara yang lain. Salah satu bukti rendahnya
prestasi belajar siswa Indonesia dapat dicermati dari
hasil Trens in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) yang dilaksanakan oleh IEA. Institusi
ini membandingkan prestasi belajar matematika
dan sains siswa Amerika Serikat dan siswa-siswa
di negara yang lain. Hasil rerata untuk sekolah
menengah, Indonesia berada pada urutan ke 36 dari
45 negara yang diteliti. Skor rerata siswa Indonesia adalah 420, jauh di bawah rata-
rata internasional 471 (National Center for Educational Statistics, Desember 2004).

Dengan demikian isu peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas pembelajaran


memang perlu ditindaklanjuti diantaranya dengan menyelenggarakan pembelajaran
yang efektif. Guru harus yakin bahwa ketika pembelajaran berakhir semua siswa telah
menguasai indikator kompetensi dasar yang diharapkan. Melalui penilaian berbasis
kelas informasi tentang penguasaan topik pembelajaran akan segera diketahui oleh
guru dan informasi ini menjadi bekal untuk merefleksi pembelajaran yang lebih
efektif pada masa berikutnya.

4) Perlunya Pembelajaran yang Menyenangkan


Riset tentang learning society atau masyarakat belajar menunjukkan bahwa perilaku
belajar anggota masyarakat dipengaruhi oleh pengalaman belajar mereka ketika
masih kecil. Mereka yang mengalami pembelajaran yang menyenangkan cenderung
akan mengulanginya dan tumbuh menjadi pembelajar seumur hidup. Mereka yang
mengalami suasana pembelajaran yang buruk dan guru-guru yang galak cenderung
untuk tidak melanjutkan proses belajar. Berkaitan dengan hal ini pembelajaran
perlu dikondisikan sedemikian rupa sehingga siswa belajar dengan asyik atau
menyenangkan.

Waktu yang diluangkan oleh siswa di bangku pelajaran juga terbilang panjang. Dalam
kurun waktu tersebut diharapkan siswa tidak merasa terpenjara atau sekolah sebagai
penjara yang penuh siksaan-siksaan psikologis. Karena dampaknya tentu tidak baik
bagi perkembangan anak. Seyogyanya siswa bisa menghabiskan waktu sekolahnya
dengan senang hati, enjoy dan menikmati berbagai pengalaman belajarnya. Untuk
itulah guru perlu menciptakan suasana fisik dan psikologis sedemikian rupa sehingga
siswa kerasan di sekolah. Pendek kata siswa juga berhak menikmati masa-masa
sekolahnya dengan senang hati.

5) Belajar dan Pembelajaran Bermakna


Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 113

Geografi SMA

anak, anak dengan sumber belajar dan anak


dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan
menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa
aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual
dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam
diri individu sesuai dengan perkembangannya dan
lingkungannya.

Belajar bermakna (meaningfull learning)


merupakan suatu proses dikaitkannya informasi
baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya
hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan
komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar
tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan
kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang
utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah
dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna maka guru harus selalu
berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan
membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan
pengetahuan baru yang akan diajarkan.

Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa
yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya
mendengarkan orang/guru menjelaskan.

Hal yang Harus Diketahui dan Diperhatikan Guru dalam Melaksanakan PAKEM
Dalam (Mendiknas, 2006:73) dinyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus
dipahami dan diperhatikan guru dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
Anak memiliki berbagai potensi dalam dirinya. Diantaranya rasa ingin tahu
dan berimajinasi. Dua hal ini adalah potensi yang harus dikembangkan atau
distimulasi melalui kegiatan belajar mengajar. Karena kedua hal tersebut adalah
modal dasar bagi berkembangnya sikap berpikir kritis dan kreatif.

Sikap berpikir kritis dan kreatif adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
siswa. Seperti dikemukakan oleh Jhonson salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran yang ideal adalah berpikir kritis dan kratif. Artinya siswa dapat
menggunakan tingkat berpiki yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif
(2002:24).

Agar mampu berpikir kritis dan kreatif sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi
yang sudah dimiliki anak perlu dikembangkan. Untuk mengembangkan kedua
sifat yang dimiliki anak tersebut secara optimal perlu diciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna. Suasana pembelajaran bermakna ditunjukkan
di antaranya dengan kebiasaan guru untuk memuji anak karena hasil karyanya
atau prestasinya. Kemajuan seperti apapun yang ditunjukkan oleh siswa perlu
dihargai oleh guru. Kemudian kebiasaan guru mengajukan pertanyaan yang
menantangatauyangbersifatterbuka jugalangkahtepatuntukmengembangkan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


114

Geografi SMA

kemampuan berpikir kritis siswa. Tidak kalah pentingnya adalah guru yang
mendorong anak untuk melakukan percobaan juga merupakan siswan yang
subur untuk mengembangkan kemampuan yang dimaksud.

2) Mengenal Anak Secara Perorangan


Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu iperhatikan
dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas
tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan
mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan
sehingga anak tersebut bwelajar secara optimal.

3) Memanfaatkan Prilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar

Sebagai makhluk sosial. Anak sejak kecil secara


alami bermain berpasangan atau berkelompok
dalam bermain. Prilaku ini dapat dimanfaatkan
dalam pengorganiosasian belajar. Dalam
melakukan tugas atau membahan sesuatu,
anak dapat bekerja, berpasangan atau dalam
kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan
menyelesaikantugasdenganbaikbilamerekadududk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan
mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
Namun demikian anak perlu juga menyelesaikan
tugas secara perorangan agar bakat individunya
berkembang.

4) Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kemampuan


Memecahkan Masalah

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan


masalah. Hal tersebut memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis
untuk menganaklisis masalah; dan kreatif
untuk melahirkan alternatif pemecahan
masalah. Kedua jenis berpikir teraebut
kritis dan kreatif bersal dari rasa ingin tahu
dan imajinasi yang keduannya ada pada
diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas
guru adalah mengembangkannya, anatara
lain dengan seringnya memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang
terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata ”Apa yang terjadi jika....,
lebih baik dari pada yang dimulai dengan kata-kata”Apa, berapa. Kapan” yang
umumnya tertutup hanya ada satu jawaban yang benar.

5) Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik


Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam
PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 115

Geografi SMA

kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang diapajangkan diharapkan
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa
lain. Yang dipajangkan dapat beriupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau
kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli,
puisi, karangan dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik dapat membantu guru dalam KBM
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

6) Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar.
Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak harus selalu keluar kelas. Bahan
dari lingkunag dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan
seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan,
berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat trulisan, dan membuat gambar atau
diagram.

7) Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar


Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belaja. Pemberian
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi anatar
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya leboih mengungkap kekuatan dari pada
kelemahan siswa. Selain itu cara memberika umpan bali pun harus secara santu.
Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya dirim dlam menghadapi tugas-
tugas belajart selanjutnya. Guru harus konsosrten memeriksa hasil pekerjaanj
siswa dan memeberikakan komentar dan cacatatan. Catatn guru berkaitan
dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa dari
hanya sekedart angka.

8) Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental


Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerakl. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenrnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan darpada aktif fisik. Sering
bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan
merupakan tanda-tanda aktif mental. Berkembangnya aktif mental adalah
tumbuhnya perasaan tidak takut baik takut ditertawakan, takut disepelekan,
atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan
penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari
temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.

d. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM


1) Pengantar
Setelah peserta memahami pengertian dan gambaran tentang PAKEM pada unit 3,
peserta dituntut membuktikan pemahaman itu melalui pembuatan persiapan PAKEM
dan melaksanakannya baik mengajar terhadap teman (simulasi) maupun terhadap siswa
(praktik mengajar). Hal ini perlu dilakukan agar penghayatan tentang PAKEM menjadi
lebih baik. Peserta juga perlu memperoleh pengalaman terutama tentang hambatan yang
dihadapi dalam melaksanakan PAKEM. Dengan demikian, sebagai calon fasilitator, mereka
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
116

Geografi SMA

lebih siap untuk menyajikan PAKEM kepada peserta pelatihan selanjutnya. Contoh-contoh
pembelajaran PAKEM untuk masing-masing mata pelajaran terdapat pada lampiran
tersendiri. Contoh tersebut dapat digunakan dalam perencanaan pembelajaran PAKEM.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Standar kompetensi
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan memahami tentang
hakikat PAKEM, mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan
PAKEM, dan mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
PAKEM
B. Kompetensi Dasar
Mampu merancang dan melaksanakan PAKEM
C. Tujuan
 Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu :
 Membuat persiapan pembelajaran yang menerapkan PAKEM
 Melakukan Simulasi
 Melakukan evaluasi dan produk mengajar
II. Langkah Kegiatan
Secara diagramatik, langkah pembelajaran dalam pertemuan ini digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 4. Langkah Pembelajaran PAKEM

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 117

Geografi SMA

A. Modeling PAKEM ( 30 menit)


Peserta dikelompokkan dalam kelompok mata pelajaran. Fasilitator
melakukan pemodelan PAKEM d i depan kelompok tersebut. Setiap
kelompok mengamati pemodelan sesuai dengan kelompoknya.

Langkah-langkah:
memilih skenario yang sudah tersedia, menyiapkan alat-alat,
kemudian mempraktikkan cara mengajar yang PAKEM sesuai
dengan skenario yang sudah dipilihnya. Dalam modeling, fasilitator
menjadi guru sedangkan peserta menjadi siswa/ pengamat.
Modeling sebaiknya disesuaikan dengan level peserta, hal ini untuk
menghindari ketidakseriusan.

B. Diskusi Kelompok (30 menit)


Peserta mendiskusikan hasil pengamatan mereka terhadap
modeling. Langkah-langkah: peserta mendapatkan skenario
mengajar yang dipilih oleh fasilitator pada saat modeling; Peserta
mendiskusikan struktur skenario dan pelaksanaannya (langkah-
langkah pembelajaran, sumber belajar, manajemen kelas, pajangan
dan kompetensi ) Diskusi didampingi oleh fasilitator yang menjadi
model pada kelompok itu.

Kerja Kelompok:
Membuat Persiapan Simulasi PAKEM ( 60 menit)
Peserta diberi contoh RP yang dapat diambil dari buku ”best-
practice” atau contoh-contoh RP yang lain. Dalam kelompok yang
terdiri dari anggota kelompok 3-5 orang, peserta mendiskusikan
RP yang bernuansa PAKEM tersebut. Kemudian RP disimulasikan
di depan peserta lain. Selanjutnya peserta memperbaiki RP
berdasarkan masukan yang ada. RP ini akan dipraktikkan di depan
siswa di pertemuan berikutnya.
Langkah selanjutnya, peserta menyiapan alat bantu belajar/
mengajar, lembar kerja, bahan ajar, bahan bacaan (jika diperlukan).
Peserta dapat menyesuaikan contoh PAKEM dengan keadaan
setempat dan membuat perbaikan kalau mereka mempunyai ide
yang lebih baik.
C. Simulasi Mengajar ( 120 menit)
Pelaksanaan simulasi dilakukan dengan cara salah satu peserta
menjadi guru di depan peserta lain yang ada dalam kelompoknya.
Simulasi dapat pula dilakukan dengan cara salah satu peserta dari
satu kelompok melakukan simulasi di depan kelompok yang lain.
Langkah-langkah:
pada jam yang sama setiap kelompok menampilkan salah satu
peserta untuk melakukan simulasi. Setelah itu peserta lain juga
melakukan hal yang sama. Simulasi juga dapat dilaksanakan oleh
anggota dari kelompok tertentu di depan kelompok yang lain.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


118

Geografi SMA

(Simulasi tidak perlu sampai tamat: 30 – 45 menit mungkin cukup.


Ingatkan peserta/pengamat agar mengamati proses simulasi
terutama dari segi sejauhmana pembelajarannya sesuai dengan
ciri-ciri PAKEM). Fasilitator mengamati pelaksanaan semua simulasi
sesuai dengan mata pelajaran yang telah dimodelkannya.

D. Diskusi Kelompok: Hasil Simulasi (30 menit)


Langkah-langkah:
Peserta yang melakukan simulasi mengungkapkan keberhasilan
dan hambatan yang dirasakannya selama simulasi (5 menit);
Peserta lain memberikan komentar terutama dari segi sejauhmana
PEMBELAJARAN dalam simulasi memenuhi karakteristik PAKEM
dan alternatif mengatasi hambatan yang dirasakan oleh simulator.
(Kelompok pelaku simulasi hendaknya mencatat komentar untuk
bahan pertimbangan dalam menyempurnakan persiapan, lembar
kerja, dan sebagainya).

E. Perbaikan Persiapan PAKEM (120 menit)


Langkah-langkah:
Masing-masing kelompok memperbaiki persiapan, lembar kerja, dan
bahan belajar lain yang dirancangnya dengan mempertimbangkan
komentar dan masukan pada diskusi sebelumnya. Hasil perbaikan ini
akan digunakan dalam praktik mengajardengansiswa sesungguhnya.
Semua peserta harus ikut membuat persiapan dan siap pula untuk
mempraktikkannya.
(Fasilitator hendaknya mengingatkan agar tiap kelompok benar-
benar siap dengan persiapan, LK, dan sebagainya yang telah
diperbaiki sehingga setelah kegiatan ini peserta berkonsentrasi pada
pelaksanaan praktik mengajar, tidak lagi pada masalah persiapan).

F. Diskusi Kelompok: Proses Mengajar (180 menit)


Kelompok mengkaji pelaksanaan praktik, sejauh mana
PEMBELAJARAN memenuhi karateristik PAKEM. Diskusi terfokus
pada kualitas tugas, perintah yang diberikan oleh guru; kegiatan
yang dilakukan oleh siswa berkaitan dengan hasil yang diharapkan;
dan hambatan yang dialami pada saat mengajar, serta alternatif
pemecahannya. Hasil diskusi dipajangkan dan menjadi bahan diskusi
kelompok lain.
III. Uraian Materi
Bagaimana Pelaksanaan PAKEM
Gambaran pelaksanaan PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan
yang terjadi selama KBM. Berdasarkan kemampuan yang harus dimiliki
guru dalam melaksanakan PAKEM yang telah diuraikan di atas, maka
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
Hal Baru guru
Yang Berbeda harus
dengan sesuai dengan
Kebiasaan
Komponen Pembelajaran
kemampuan tersebut. Adapun contoh-contoh
Pembelajaran Selama Ini pembelajaran
kegiatan
yeng sesuai dengan kemampuan tersebut akan diuraikan berikut ini.
Gambaran penerapan PAKEM tersebut dapat ditinjau berdasarkan
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang
beberapa komponen pembelajaran
Guru merancang dan mengelola KBM beragam, misalnya:
 Percobaan
PLPG
yang Sertifikasisiswa
mendorong Guruuntuk
2012 Rayon 9 Universitas
berperan Negeri Jakarta
 Diskusi kelompok 119
aktif dalam pembelajaran  Memecahkan masalah
 Mencari informasi
Geografi SMA  Menulis laporan/cerita/puisi
 Berkunjung keluar kelas.
Tabel 12. Penerapan PAKEM
Sesusai mata pelajaran, guru menggunakan
misal:
Guru menggunakan alat bantu dan  Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
 Gambar
sumber belajar yang beragam
 Studi kasus
 Nara sumber
 Lingkungan

Siswa:
 Melakukan percobaan, pengamatan, atau
Guru memberi kesempatan kepada siswa 120
wawancara
 Mengumpulkan data/jawaban dan
untuk mengembangkan keterampilan. mengolahnya sendiri
 Menarik kesimpulan
 Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri
 Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-
kata sendiri

Guru memberi kesempatan kepada siswa Melalui:


 Diskusi
untuk mengungkapkan gagasannya
 Lebih banyak pertanyaan terbuka
sendiri secara lisan atau tulisan.
 Hasil karya yang merupakan pemikiran anak
sendiri
 Siswa dikelompokkan sesuai dengan
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
belajar dengan kemampuan siswa.  Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebut.
 Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

Guru mengaitkan pembelajaran dengan  Siswa menceritakan atau memanfaatkan


pengalamannya sendiri.
pengalaman siswa sehari-hari.
 Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam
kegiatan sehari-hari

Menilai pembelajaran dan kemajuan  Guru memantau kerja siswa


belajar siswa secara terus menerus.
 Guru memberikan umpan balik
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

2) Implikasi PAKEM
Dalam implementasi pembelajaran PAKEM di sekolah mempunyai berbagai
implikasi yang mencakup:
a) Implikasi bagi guru
Pembelajaran aktif, kretaif, efektif, dan menyenangkan memerlukan guru
yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak,
juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
Sebaliknya pembelajaran yang berpusat pada guru harus dihindari. Adapun ciri-
ciri pembelajaran yang berpusat pada guru adalah menggunakan buku paket,
jawaban harus sama dengan guru, guru mendiktekan apa yang harus dilakukan,
guru memberi contoh, ceramah, hafalan.Dampak dari pembelajaran yang
berpusat pada guru adalah siswa menjadi mahluk yang individualis, motivasi
belajar siswa turun, siswa kurang dapat bekerjasama, siswa pasif, guru kurang
kreatif.

b) Implikasi bagi siswa


Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil
ataupun klasikal.
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah.

c) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media


· PAKEM pada hakikatnya menekankan pada siswa baik secara individual
maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
· Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang
sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran
(by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat
dimanfaatkan (by utilization).
· Pembelajaraninijugaperlumengoptimalkanpenggunaanmediapembelajaran
yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-
konsep yang abstrak.
· Penerapan pembelajaran tematik di sekolah masih dapat menggunakan
buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran
dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang
memuat bahan ajar yang terintegrasi

d) Implikasi terhadap Pengaturan ruangan


Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar
menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
- Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
- Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
- Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
- Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas
maupun di luar kelas

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 121

Geografi SMA

- Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik
dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
- Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan
peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.

e) Implikasi terhadap Pemilihan metode


Sesuai dengan karakteristik pembelajaran PAKEM, maka dalam pembelajaran
yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan
menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya
jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
· Penerapan PAKEM dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan
aktif dalam pembelajaran. Adapun hal baru yang berbeda dengan kebiasaan
pembelajaran selama ini adalah guru melaksanakan KBM dalam kegiatan
yang beragam, misalnya percobaan, diskusi kelompok menulis laporan,
berkunjung keluar kelas. Dengan menerapkan PAKEM guru diharapkan
menggunakan metode yang bervariasi. Penggunaan setiap metode
mengarah pada keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan berbahasa.

· Alat Bantu dan Sumber Belajar


Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam. Sesuai
mata pelajaran, guru menggunakan, misal alat yang tersedia atau yang
dibuat sendiri, gambar, studi kasus, nara sumber, dan lingkungan.

· Metode Pembelajaran
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan. Siswa dapat dapat melakukan percobaan, pengamatan,
atau wawancara. Mengumpulkan data/ jawaban dan mengolahnya sendiri,
menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri, menulis
laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
· Pengalaman Belajar
Gurumemberikesempatankepadasiswauntukmengungkapkangagasannya
sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih banyak pertanyaan
terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak sendiri.

· Pemilihan Bahan Ajar


Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
Siswa dikelompokkan sesuiai kemampuan (untuk kegiatan tertentu), bahan
pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut, tugas
perbaikkan atau pengayaan diberikan.

· Pendekatan Pembelajararan Kontekstual


Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran bermakna.
(meaningful learning). Salah satu ciri pembelajaran bermakna adalah
pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran dirasakan terkait dengan
kehidupan nyata dan siswa memahami manfaat dari pembelajaran
yang dilaksanakannya dan siswa merasakan penting untuk belajar demi
kehidupannya di masa depan. (Kratf, 2000: 33). Impelementasi dalamUraian/
Aspek
kegiatan pebelajaran terlihat melalui guru mengaitkan KBM dengan temuan

122 Bagaimana bentuk tugas yangGuru


PLPG Sertifikasi diberikan?
2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Apa yang dikerjakan siswa untuk melakukan tugas tersebut?

Geografi SMA
Kemampuan apa yang dikembangkan melalui tugas tersebut?
pengalaman siswa sehari-hari.Guru dapat meminta siswa menceritakan atau
memanfaatkan
Bagaimana bentukpengalamannya sendiri.
pertanyaan yang Diharapkan
diberikan siswa dapat menerapkan
dalam tugas?
hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
Jenis pertanyaan apa saja yang diajukan guru kepada siswa dalam
· Penilaian atau Evaluasi
pembelajaran?
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. Guru
memantau
Sejauh manakerja
guru siswa dan guru memberikan
memperhatikan umpan balik. Penilaian harus
perbedaan siswa?
dilakukan secara otentik dengan menggunakan instrumen penilain yang
bervariasi. (Kratf, 2000:33)
Apa yang dilakukan oleh siswa selama mengerjakan tugas?

Tabel
Sejauh mana siswa diberi 13. Lembar untuk
kesempatan Observasi PAKEM kegiatan
menanggapi
belajar yang telah dilakukan?

Apa yang dilakukan siswa pada saat belajar kelompok, individu,


berpasangan, atau klasikal?

Pada saat ada kerja kelompok, berapa jumlah anggota kelompok?

Apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan kelompok?

Apa yang dilakukan guru selama anak mengerjakan tugas?


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 123

Geografi SMA

Indikator Monev PAKEM


Guru
 Guru lebih banyak memberi kesempatan anak untuk bekerja
(menemukan sendiri, mengungkapkan pendapat dsb.);
 Guru menciptakan pembelajaran yang menantang;
 Guru mempergunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar,
termasuk sumber belajar dan bahan dari lingkungan;
 Guru memberikan tugas dan bantuan yang berbeda sesuai dengan
kemampuan siswa;
 Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok, pasangan)
sesuai tugas yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran.

Siswa
 Siswa tidak takut bertanya;
 Ada interaksi antara siswa untuk membahas dan memecahkan masalah;
 Siswa aktif bekerja;
 Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri;
 Siswa melakukan kegiatan baca mandiri;
 Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis
biograpi tokoh).

Kelas
 Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa;
 Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;
 Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan siswa,
siswa dan siswa;
 Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang
dimanfaatkan siswa.

e. Desain Pembelajaran PAKEM

1. Pengantar
Beberapa orang memandang bahwa PAKEM sama dengan kerja kelompok. Jika dalam
suatu kelas sedang berlangsung pembelajaran dan di sana siswa tetap duduk seperti
orang menonton bioskop, semua menghadap ke depan, duduk berdua dengan satu
bangku, maka dengan mudah dan cepat dikatakan kelas itu tidak PAKEM.
Akan tetapi sebaliknya, jika di suatu kelas siswa sedang duduk berkelompok, walau
mereka hanya duduk dalam kelompok, tetapi tidak semua siswa bekerja, maka dengan
mudah kita mengatakan kelas itu PAKEM.
Seharusnya menilai PAKEM tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup hanya dengan
melihat pengaturan tempat duduk siswa, tetapi harus diperhatikan pula intensitas
keterlibatan siswa dalam belajar.
Usaha-usaha yang menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk penerapan PAKEM di
kelas, biasanya akan menemui masalah. Beberapa masalah yang masih sering ditemukan
baik dalam pelatihan maupun dalam penerapan PAKEM di kelas dapat dilihat di bawah
ini.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


124

Geografi SMA

Beberapa isu-isu penerapan PAKEM di kelas adalah sebagai berikut:


1. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAKEM yang baik;
2. Guru belum memiliki referensi (buku, video, dll) tentang pembelajaran PAKEM yang
baik;
3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa masih bersifat tertutup dan banyak pengisian
lembar kerja (LK) yang kurang baik;
4. Pembelajaran belum memberikan tantangan sesuai kemampuan siswa
5. Pembelajaran hanya mengajarkan satu indikator dengan satu aktivitas;
6. Perbedaaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan, pintar/
kurang pintar, sosial ekonomi tinggi/rendah;
7. Pengelolaan siswa kurang sesuai dengan kegiatan;
8. Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAKEM di kelas 6 dan 9;
9. Pajangan cenderung menampilkan semua apa yang dikerjakan siswa dengan hasil yang
seragam;

Berbagai kendala selalu ada, akan tetapi dukungan pun tak kurang banyak dalam
menerapkan PAKEM. Berbagai pelatihan telah diikuti dan para guru telah melakukannya
di kelas masing-masing.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu pelaksanaan PAKEM, pada modul
ini dibahas dan dikaji secara berurutan: 1). telaah PAKEM, 2). teknik bertanya, 3).
pengorganisasian kelas, 4). pembelajaran kooperatif, dan 5). pengembangan ide
pembelajaran
I. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti modul ini, diharapkan peserta:
a. Mampu menidentifikasi sifat-sifat PAKEM tertentu dalam pembelajaran
yang dilaksanakan
b. Mampu mengidentifikasi jenis pertanyaan yang efektif
c. Mampu mengorganisasikan kelas sesuai dengan tugas pembelajaran
d. Mampu mengembangkan ide pembelajaran
II. Langkah Kegiatan
Cerita Diskusi
Narasumber keberhasilan
Pengantar dan hambatan
peserta

Mengidentifikasi
Ketreampilan Belajar dan
Pengorganisasia bertanya dari hasil Diskusi
n Kelas Modeling

Pembelajaran
Pengorganisasia Kooperatif
n Kelas

Gambar 5. Langkah Kegiatan PAKEM

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 125

Geografi SMA

III. Uraian Materi


A. Pelaksanaan PAKEM Bagi Guru

1. Identifikasi Kesulitan Belajar

Pengantar
Tugas utama seorang guru adalah membuat perencanaan, melaksanakan
dan melakukan penilaian untuk mengetahui ketercapaian proses yang
telah dilaksanakan. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun,
guru sering mengalami kendala dan permasalahan sehingga kompetensi
yang telah ditetapkan di masing – masing mata pelajaran tidak mencapai
hasil yang maksimal.

Faktor yang berasal dari luar diri guru dan memegang pengaruh penting
terhadap pencapaian kompetensi adalah peserta didik. Keberadaan
peserta didik, tingkat kecerdasan, motivasi belajar, dan lainnya
berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pembelajaran.

Tujuan
Tujuan identifikasi Belajar diharapkan guru dapat :
- Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran
- Menemukan kemungkinan masalah dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran
- Menemukan solusi / pemecahan dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran

2. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar


Kesulitan belajar seringkali diartikan sebagai gangguan yang terlihat pada
kesulitan dalam menguasai dan kemampuan memahami kompetensi
dasar yang diajarkan. Kesulitan belajar dapat berhubungan dengan
perkembangan peserta didik seperti gangguan motorik dan persepsi,
kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, kesulitan belajar dalam
penyesuaian perilaku sosial atau berhubungan dengan kemampuan
akademik seperti kegagalan dalam penguasaan ketrampilan membaca,
menulis, berhitung, dan kompetensi lainnya.

Sementara ini yang sering terjadi, tinjauan terhadap kesulitan belajar


peserta didik lebih banyak dibebankan kepada peserta didik. Mereka
dianggap kurang serius dalam belajar, kemampuan intelegensinya
rendah, bimbingan orang tua kurang dan masih banyak alasan serupa
lainnya. Padahal dalam pembelajaran banyak unsur yang terkait dan
mempengaruhi kualitas hasil belajar. Dalam konteks korelasi antara
input-process-out put bisa kita lihat multi unsur yang memberikan andil
hasil belajar. Input berupa raw input (peserta didik), inviromental input
(lingkungan), dan instrumental input (kurikulum). Pada proses kita dapat
melihat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, maupun
sistem penilaian yang dikembangkan. Input dan proses tersebut akan
mewarnai hasil belajar peserta didik berupa out put dan out come. Oleh
karena itu, tidaklah adil apabila hasil belajar yang rendah hanya dibebankan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
126

Geografi SMA

kepada peserta didik dikarenakan pembelajaran bersifat kompleks.

Adi Gunawan dalam Born to Be a Genius (2003) menyatakan bahwa faktor


dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan
mengenal dan memahami bahwa setiap individu adalah unik dengan gaya
belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Tidak ada gaya belajar yang
lebih unggul dari gaya belajar lainnya. Semua sama uniknya dan semua
sama berharganya. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan
oleh gaya mengajar yang tidak sesuai dengan gaya belajar. Dan yang
lebih parah lagi adalah kalau anak sendiri tidak mengenal gaya belajar
mereka.

Kenyataan lapangan yang mendukung pendapat di atas adalah guru


yang cenderung menggunakan satu cara saja dalam mengajar yaitu
gaya visual. Guru mengajar dengan menggunakan media papan tulis dan
buku (visual). Murid belajar dengan buku dengan kegiatan mencatat,
mengerjakan tugas, dan mengerjakan tes juga secara tertulis (visual).

Banyak pakar psikologi yang berpendapat bahwa panca indera merupakan


pintu gerbang masuknya ilmu pengetahuan ke otak kita. Setiap peserta
didik bersifat unik yang berbeda satu dengan lainnya, ketajaman panca
indera mereka juga berbeda. Hal ini membentuk gaya belajar yang berbeda
antara peserta didik yang satu dengan lainnya. Ada lima gaya belajar yang
berbeda di ataranya visual (penglihatan), auditori (pendengaran), tactile/
kinestetik (perabaan/gerakan), olfactori (penciuman), dan gustatori
(pengecapan). Dari kelima gaya belajar itu, ada tiga gaya belajar yang
dominan dan paling sering digunakan yaitu gaya belajar visual, auditori,
Hasil Refleksi
dan kinestetik.
Aspek Indikator Diri *)
Ya Tidak
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kualitas belajar peserta didik
Pengelolaan
dipengaruhi oleh unsur internal peserta didik bervariasi,
dan eksternal. Unsur eksternal berupa
Pengelolaan Kelas seperti klasikal, kelompok,
materi yang dipelajari, cara pembelajaran guru, media yang digunakan,
lingkungan belajar, berpasangan,
dan lainnya.individu, dsb) dan
Sedangkan sesuai
faktor internal berkaitan
materi pelajaran.
dengan kemampuan diri seperti tingkat kecerdasan, bakat dan minat,
ketajaman panca indera yang membentuk gaya belajarnya, kemampuan
mengolah informasi yang diterima, berimajinasi, dan sebagainya. Secara
praktis kita dapat mempelajari kelemahan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan dengan cara melakukan analisis diri terhadap perencanaan,
proses, maupun lingkungan belajar.

Berikut disajikan contoh tabel analisis diri terhadap proses pembelajaran


yang selama ini dilakukan.
Hasil Refleksi
Tabel 14. contoh tabel analisis diri terhadap proses pembelajaran
Aspek Indikator Diri *)
Ya Tidak
Pengelolaan kegiatan belajar peserta didik
bervariasi, seperti wawancara, pengamatan,
penelitian, bermain peran, dalam kelas, luar
kelas, dan sesuai materi pelajaran.

Guru menerapkan metode pembelajaran


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas
yang bervariasiNegeri Jakarta
dan sesuai dengan 127
karakteristik materi pembelajaran, situasi
kondisi, dan peserta didik.
Geografi SMA
Guru menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran dan alatnya cukup jelas untuk
dilihat oleh seluruh peserta didik.

Pada saat berdiskusi, peserta didik saling


mendengarkan ketika ada yang berbicara/
berpendapat.

Bantuan atau intervensi guru kepada peserta


didik selalu bersifat memancing peserta didik
untuk berfikir, misal dengan mengajukan
pertanyaan (dalam
128 batas kemampuannya)

Berbagai hasil karya peserta didik yang


bervariasi dipajang di kelas.

Perilaku peserta didik yang tidak disiplin/


sesuai dengan kesepakatan kelas diberi
konsekuensi logis

Semua/hampir semua (di atas 90%) peserta


didik menunjukkan disiplin dan prilaku positif
sesuai kesepakatan kelas
Guru mendorong peserta didik untuk
bertanya, berpendapat, dan/atau
Komunikasi dan mempertanyakan gagasan guru/peserta didik
lain.
Interaksi
Banyak hasil karya para peserta didik
dipajangkan dan ditata dengan rapi.
Hasil Refleksi
Aspek Indikator Diri *)
Ya Tidak
Hasil karya peserta didik yang berupa
tulisan merupakan kata-kata peserta
didik sendiri dan sudah berkembang.

Ada interaksi guru-peserta didik, peserta


didik-peserta didik.(multiarah).

Peserta didik mengungkapkan gagasan


dengan kata-kata sendiri, runtut, dan
mengembangkannya.

Peserta didik tidak takut bertanya,


menjawab, atau menyatakan pendapat
dengan tertib.
Setiap proses pembelajaran bebas dari
ancaman dan intimidasi
Guru selalu memberikan umpan balik
yang menantang
PLPG Sertifikasi Guru 2012(sesuai
Rayon 9kebutuhan
Universitas Negeri Jakarta
peserta didik)
Guru memberikan umpan balik lisan dan
Geografi SMA
Umpan Balik dan tulisan secara individual.
Guru menggunakan berbagai jenis
Penilaian penilaian (proses dan hasil) dan
memanfaatkan hasilnya untuk kegiatan
tindak lanjut.
Setiap proses pembelajaran disertai
dengan penghargaan dan pengakuan
baik secara verbal maupun non-verbal

Pertanyaan yang diajukan guru (selalu)


memancing peserta didik untuk
Kualitas Pertanyaan
membangun gagasannya sendiri.
dan Cara Guru Guru mengajukan pertanyaan,
Bertanya menyediakan waktu tunggu, dan
menunjuk siapa yang harus menjawab
tanpa pilih kasih.

Guru selalu meminta peserta didik untuk


Refleksi melakukan refleksi setelah mempelajari
suatu konsep/keterampilan
Hasil Refleksi
Aspek Indikator Diri *)
Ya Tidak

Sebagian besar peserta didik (75 %


Keterlibatan Peserta atau lebih) aktif bekerja

didik Peserta didik asyik berbuat/bekerja


dengan penuh konsentrasi.

Ada program pengembangan


kegiatan belajar mandiri peserta
didik yang terencana dan
dilaksanakan dengan baik.
Pemandirian peserta
Peserta didik melakukan kegiatan
didik membaca atau menulis atas
keinginan sendiri.
Peserta didik dapat menyelesaikan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 129
masalahnya sendiri dengan
membaca, bertanya, mencoba/
mengamati.
Geografi SMA
Guru menggunakan berbagai
sumber belajar (termasuk
lingkungan sekitar) dan terbaik dari
yang ada serta penggunaannya
sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan.
Guru membuat sendiri dan
menggunakan alat bantu belajar
Sumber Belajar/Alat sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan.
Guru menggunakan alat bantu
Bantu
murah atau mudah diperoleh di
sekitar.

Tersedia sudut baca/perpustakaan


dan dimanfaatkan oleh guru dan
seluruh peserta didik.
Lembar kerja mendorong
peserta didik untuk menemukan
130
konsep/ gagasan/cara/rumus dan
menerapkannya dalam konteks lain.
Hasil Refleksi
Aspek Indikator Diri *)
Ya Tidak

Sebagian besar peserta didik (75 %


Keterlibatan Peserta atau lebih) aktif bekerja

didik Peserta didik asyik berbuat/bekerja


dengan penuh konsentrasi.

Setiap proses pembelajaran


bebas dari perlakuan kekerasan
(emosional, fisik, dan pelecehan
seksual dan penelantaran)

Pembelajaran bebas Semua/hampir semua peserta


didik mengalami peningkatan
kompetensi personal/sosial sesuai
dari perlakuan
PLPG Sertifikasi Guru 2012
potensinya Rayonbisa
seperti 9 Universitas Negeri Jakarta
bekerjasama,
kekerasan (emosional,
bertoleransi, menyelesaikan konflik
fisik, dan pelecehan
dengan sehat, bertanggungjawab,
seksual dan Geografi SMA
kepemimpinan, dsb dalam kegiatan
penelantaran)
di dalam/luar kelas

Semua peserta didik mengalami


peningkatan kepercayaan diri
seperti terlihat dalam keberanian
mengajukan pertanyaan, menjawab
dan tampil ke depan, dll

Selalu melakukan identifikasi


Identifikasi layanan kebutuhan khusus serta merancang
dan melaksanakan PPI (program
khusus serta individual pembelajaran individual) sebagai
respon adanya kebutuhan khusus
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 131

Geografi SMA

f. Merencanakan Program Pembelajaran

1) Pengantar

Dalam praktik sehari-hari,banyak guru yang telah dilatih PAKEM memahami teori
maupun contoh praktik, namun mereka sulit untuk kreatif menciptakan model-
model pembelajaran lainnya yang memiliki kemungkinan sama besar atau bahkan
lebih baik dari apa yang telah dilakukan selama ini. Hal ini terlihat dari prosedur
yang kurang sistematis dalam skenario pembelajaran, kurang bervariasinya bentuk
hasil belajar peserta didik, kegiatan pengelolaan peserta didik/kelas yang monoton,
dsb. Karakteristik anak yang unik, suka bermain, suka bergerak,punya rasa ingin
tahu, suka berimajinasi, suka bertanya, dan mencoba; hal ini membuka peluang
bagi kita mengelola kegiatan belajar secara beragam tanpa meninggalkan tuntutan
pencapaian kompetensi. Anak akan selalu menantikan dan merindukan kegiatan
pembelajaran beikutnya karena setiap kegiatan yang dilakukan guru senantiasa
menarik menyenangkan,menantang dan tidak membosankan.
Melalui modul ini dicontohkan bagaimana menciptakan berbagai variasi model
pembelajaran yang menarik, menantang, dan berfokus kepada pencapaian
Alternatif
No Kompetensi Dasar
kompetensi. Kegiatan Inti
Pembelajaran
Tujuan
Menyusun percakapan 1. mendeskripsikan benda
Tujuan membuat program Pembelajaran :
. tentang berbagai topik Benda berbicara yang dipilih untuk
· 1Membuat rancangan kegiatan yang menarik
dengantujuan
· Menyusun memperhatikan
pembelajaran yang akan dilaksanakan,menentukan
menentukan peran
alat,dalam
sumber dan langkah-langkah
penggunaan ejaan. pembelajaran yang bervariasi dengan kompetensi
percakapan
yang dikembangkan
2) Cara Melaksanakan Program
Pengembangan variasi pembelajaran identik dengan pengembangan kreativitas
guru dalam menyusun rencana, melaksanakan, dan melakukan penilaian
pembelajaran. Pada dasarnya kita terlahir dengan memiliki potensi rasa ingin tahu,
kemampuan berimajinasi, dan fitrah bertuhan. Rasa ingin tahu dan kemampuan
berimajinasi merupakan ‘modal dasar’ untuk berkembangnya kreativitas; fitrah
bertuhan memungkinkan manusia beriman kepada Tuhan. Potensi rasa ingin
tahu dan kemampuan berimajinasi akan berkembang
Alternatif menjadi kreativitas apabila
No
terus menerus Kompetensi Dasar tanpa rasa takut bersalah’ sampaiKegiatan
berani ‘mencoba menemukanInti
Pembelajaran
beberapa pola yang diyakini mampu menjadi langkah yang tepat dalam menyajikan
pembelajaran.
2. menyusun percakapan dengan
Sebagai gambaran sebelum melaksanakanBendaprogram
berbicaraperlunya rancangan mencari
memperhatikan
alternatif kegiatan pembelajaran. Berikut ini salah satu contoh ejaan
sebelum menyusun
program pembelajaran: 3. melakukan percakapan

1. bermain melanjutkan kalimat


percakapan yang belum selesai
diawali dari satu kalimat
Percakapan kemudian dilanjutkan oleh
teman yang lainnya.
Rumpang 2. melengkapi percakapan
rumpang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon3.9 Universitas
menyusun Negeri Jakartadenga
percakapan
132
memperhatikan ejaan

1. bermain acak kalimat tanya-


Geografi SMA
Menyusun jawab
2. menyusun percakapan acak
Percakapan
3. menyusun contoh percakapan
Acak
lainnya.
4. melakukan percakapan
1. Membaca prosa/cerita pendek.
2. mengubah prosa ke dalam
Alih Bentuk
bentuk percakapan (dialog).
3. melakukan percakapan/bermain
peran
Ilmu Pengetahuan Alam
Mengembangkan variasi pembelajaran dengan berfokus kepada pengembangan
keterampilan proses (mengamati, membandingkan,mengukur, mengklasifikasi,
mengkomunikasi, menginferensi, membuat model, memprediksi, menyelidiki,
menarik kesimpulan, dan sebagainya). Kegiatan pembelajaran dirancang dalam
bentuk:
a) Mengamati (diri sendiri, orang lain,model/ gambar, lingkungan, peristiwa dll)
b) Wawancara
c) Demonstrasi
d) Penelitian
e) Penyelidikan
f) Studi pustaka, dll

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 133

Geografi SMA

Matematika
Mengembangkan lembar kerja yang bersifat penyelidikan, penemuan, dan
pemecahan masalah; penggunaan alat bantu (kongkrit, semi kongkrit, semi
abstrak, dan abstrak), dan sebagainya.

Ilmu Pengetahuan Sosial


Mengembangkan keterampilan sosial seperti menggali informasi (mengobservasiI,
membaca, bertanya,dsb), mengolah informasi dan mengambil keputusan dengan
cerdas (dengan grafik,membandingkan, menemukan persamaan/perbedaan, dsb),
memecahkan masalah secara arif dan kreatif, dsb

Bahasa Indonesia

a. Contoh Rencana Pembelajaran ( RPP )

BAB 3. SUMBER DAYA ALAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA..........................................................


Mata Pelajaran : Geograf
Kelas/Semester : XI (sebelas)/1 (satu)
Standar Kompetensi : 2. Memahami sumber daya alam
Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Indikator Pencapaian Kompetensi : - Merumuskan pengertian sumber daya alam
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
- Menjelaskan pengertian sumber daya alam
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Kerja keras, Jujur, saling menghargai.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, inovatif,

B. Materi Pembelajaran
1. Sumber daya
2. Sumber daya alam

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami sumber  Mengungkapkan  Siswa dapat


daya alam Mengungkapkan Menjelaskan pengertian
kembali pengertian sumber daya alam
sumber daya alam dari
beberapa referensi
secara individu

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Kedua belas

1. Kegiatan Pendahuluan: 5 menit


 Memberi salam dan mengabsen.
 Apersepsi
2. Kegiatan Inti: 30 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan secara garis besar sumber daya dan sumber daya alam (hal.57) (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
 Siswa secara individu mencari pengertian sumber daya alam dari situs internet atau media
lainnya (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa membuat karangan hasil temuan dari situs internet atau media lainnya dengan
mencantumkan sumbernya (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
 Tanya jawab mengenai hasil temuan siswa (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup: 10 menit
 Siswa bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);

E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar


- Buku sumber Geograf SMA – ESIS
- Buku-buku penunjang yang relevan
- Gambar sumber daya alam
- OHP / Slide Proyektor
- Internet

F. Penilaian
- Penilaian untuk tugas karangan mencari pengertian sumber daya alam dari situs internet
dan media lain.
Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.

Rubrik Penilaian Karangan

Aspek yang dinilai Nilai Nilai Deskripsi


kualitatif kuantitatif (Alasan)

Pengantar menunjukkan isi

Pengantar disajikan dengan bahasa


yang baik

Isi menunjukkan penjelasan dari


kutipan/pendapat tokoh

Isi disajikan dengan bahasa yang baik

Penutup memberi kesimpulan akhir


terhadap kutipan/pendapat tokoh

Penutup disajikan dengan bahasa yang


baik

Nilai rata-rata
Komentar

Kriteria Penilaian:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

Mengetahui, …………., ……………………..

Kepala Sekolah…………….. Guru Geograf

____________________________ _________________________

NIP/NIK. NIP/NIK.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 135

Geografi SMA

136
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Lampiran-lampiran
LEMBAR KERJA 1
( KELOMPOK )

Tema : Lingkungan hidup


Mata Pelajaran : Geograf
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya
dengan pembangunan berkelanjutan .
Kelas / Semester : XI / 2

.
1. tulislah keadaan lingkungan yang ada di wilayah tempat kalian tinggal !
2. adakah masalah lingkungan yang terjadi di wilayah kalian masing-masing, mengapa bisa terjadi?

3. buatlah bagan alur perencanaan tentang ide pembangunan yang ada di wilayah kalian sehingga lingkungan

kalian terbebas dari masalah masalah tersebut!

JAWABAN
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 137

Geografi SMA

LEMBAR KERJA 2
( Individu )

Tema : Biosfer
Mata Pelajaran : Geografi
Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna.
Kelas / Semester : XI / 1

Tuliskan minimal 10 fauna pada wilayah persebaran fauna menurut Webber !

A. Oriental

B. Australis

C. Paleartik

D. Neartik

E. Neotropik

F. Ethiopian
138 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

LEMBAR PENILAIAN
DISKUSI DALAM PERSENTASI KELAS
Aspek yang di nilai

No Nama Menghargai Nilai


Kerja sama Aktifitas
Pendapat
( 1-40 ) ( 1-30 ) ( 1-30)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

LEMBAR PENILAIAN
HASIL MAKALAH SISWA PER KELOMPOK

Aspek yang di nilai


No Nama Kelengkapan Kesesuaian Ejaan Nilai

(4) (4) ( 2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 139


Geografi SMA

RUBRIK PERSENTASI KELOMPOK

Ada 2 macam penilaian:

a. Penilaian pribadi (masing-masing individu)


b. Penilaian kelompok (semua nilai kelompok sama )

Kriteria/Nilai 24 poin 30 poin 38 poin 44 poin 50 poin


Keaktifan/peran Tidak aktif Sedikit aktif Aktif (hanya ikut Berbicara pada Kriteria pada poin
samasekali membuat persentasi juga sebelumnya juga
makalah dan PPT) ikut membuat Aktif bertanya
makalah dan PPT pada saat
persentasi
kelompok lain
Kemampuan Diam saja Sedikit Mampu Berbicara jelas, Berbicara lugas,
berbicara berbicara menjelaskan cukup jelas tegas dan efektif
terbata-bata serta
bisamenjawab
semua
pertanyaan
dengan analisa
yang tepat

Kriteria/Nilai 12 poin 15 poin 19 poin 22 poin 25 poin


Kekompakan/kerj Sangat tidak Tidak kompak Hanya 1 orang yang Kompak Aktif dan
asama kompak (hanya leadernya pasif (hampIr semua (semua atraktif
(kacau) saja yang bicara) dapat peran dan dapat (menghibur)
bicara) peranan
dan bicara)
Ketepatan waktu Tidak Terlambat lebih Terlambat 1 hari Hari H Sebelum hari H
mengumpulkan mengumpulka dari 1 hari,
tugas n
Tampilan PPT Sangat tidak Tidak menarik Materinya kurang, Bagus Menarik dan
menarik/ tulisan ada peta
polos kebesaran/kekecilan, konsepnya
kepanjangan/
kependekan
Tampilan makalah Tidak Tipis dan tanpa Cover dan tipis cukup Sangat rapi dan
mengumpulka cover menarik
n gambar, tabel
dan cover
warna

140
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA

1. Pengelolaan Kelas
Selama pembelajaran konvensional, meja dan kursi diatur menghadap ke papan tulis dan
“peserta didik” duduk berjajar. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan
PAKEM pengaturan tempat duduk peserta didik disesuaikan dengan model pembelajaran
yang akan dilaksanakan oleh guru, misalnya pola tempat duduk berpasangan, pola tempat
duduk dalam bentuk ”U” akan memudahkan peserta didik berinteraksi dan melakukan aksi
dalam proses pembelajaran. Sebaiknya guru selalu mendesain pola tempat duduk yang
disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang dirancang dalam RPP
Contoh model tempat duduk

Gambar 6. Contoh Model Tempat Duduk

2. Mengembangkan Keterampilan Bertanya


a. Pengantar
Umpan balik merupakan salah satu bagian penting suatu proses pembelajaran. Respon
guru terhadap sikap dan perilaku peserta didik di awal, proses, dan akhir pembelajran
dapat menjadi pengembang pola pikir, sikap dan tindakan peserta didik ke arah yang
lebih baik. Kemampuan guru memberikan umpan balik yang sesuai baik kuantitas
maupun kualitas dapat meningkatkan perolehan belajar peserta didik.
Pemahaman guru terhadap perilaku peserta didik dalam mengekspresikan hasil belajar
menjadi pijakan kuat untuk memunculkan ”pertanyaan atau tugas” lanjutan sebagai
pengembangan kegiatan peserta didik. Pelaksanaan umpan balik dilakukan sebagai
respon guru setelah mencermati sikap peserta didik terhadap penilaian dirinya maupun
kepuasan terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, perlu diciptakan kesesuaian antara
penilaian diri peserta didik, persepsi guru, dan harapan agar hasil belajar mencapai
kompetensi secara optimal.

Modul ini memberikan gambaran bagaimana membantu peserta didik dalam proses
belajar melalui pemberian umpan balik yang mampu memotivasi dan mengarahkan
peserta didik untuk menghasilkan perolehan belajar yang optimal.

b. Tujuan
Tujuan Umpan Balik/Ketrampilan Bertanya bagi guru dalam mengajar adalah
- Menggali potensi peserta didik sebelum pembelajaran dilaksanakan
- Meningkatkan kualitas pengembangan daya pikir, sikap, dan hasil belajar peserta

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 141

Geografi SMA
didik
- Melatih peserta didik berani mengemukakan pendapat
c. Cara Mengembangkan
Adi W. Gunawan (2003) dalam Genius Learning Strategy ,menyatakan cara memberikan
umpan balik yang benar sebagai berikut:
1) Umpan balik harus bersifat korektif, guru dapat memberikan jawaban penjelasan,
tidak hanya jawaban yang salah tetapi apa jawaban yang benar dan akurat serta
bagaimana bisa mencapai jawaban yang benar tersebut. Yang terpenting adalah
proses berfikir dibalik hasil jawaban yang salah maupun jawaban yang benar.
2) Umpan balik harus diberikan pada waktu yang tepat, ajarkan materi yang ingin
anda ujikan setelah itu murid langsung diminta mengerjakan tes tanpa menunggu
jeda yang terlalu lama.
3) Umpan balik harus spesifik dan mengacu pada satu kriteria tertentu, umpan balik
didasarkan pada satu level pengetahuan atau keahlian yang spesifik dengan cara
membandingkan anak dengan dirinya sendiri bukan dengan rekan atau murid
lainnya.
4) Murid memberikan umpan balik untuk diri mereka sendiri, murid membuat catatan
sendiri terhadap prestasi yang telah mereka capai dan melakukan pembandingan
antara prestasi terdahulu dengan prestasi mereka saat ini.

Gambar 7. Contoh Pemberian Bantuan dan Umpan Balik

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


142

Geografi SMA
d. Alat/Media dan Sumber Belajar
1) Pengantar
Fungsi utama alat peraga adalah untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep yang abstrak, agar peserta didik mampu memahami arti sebenarnya dari konsep
tersebut. Dengan melihat, meraba dan memanipulasi objek/alat peraga, peserta didik
memiliki pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti suatu konsep
Tujuan
Ada beberapa tujuan penggunaan alat peraga/media pembelajaran, antara lain:
1. Untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran
2. Mempermudah pemahaman konsep
3. Memberikan pengalaman yang efektif bagi peserta didik dengan berbagai kecerdasan
yang berbeda.
4. Memotivasi peserta didik untuk menyukai pelajaran yang diajarkan
5. Memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lamban berpikir untuk
menyelesaikan tugas dan berhasil.
6. Memperkaya program pembelajaran bagi peserta didik yang lebih pandai.
7. Mempermudah abstraksi.
8. Efisiensi waktu.
Contoh Alat Peraga/Media Pelajaran
· Geografi ( Untuk materi tentang peta dan pemetaan )

Gambar 8. peta, globe dan atlas

e. Lembar Kerja
1) Pengantar
Lembar Kerja merupakan alat bantu pembelajaran agar peerta didik melakukan proses
pembelajaran. Disamping itu juga Lembar Kerja merupakan alat atau petunjuk kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Lembar Kerja juga
merupakan petunjuk tertulis untuk membantu guru dalam memberi tugas kepada
peserta didik agar peserta didik dapat menemukan sendiri.
Tujuan LK
· Membelajarkan peserta didik dan mendorong untuk berdiskusi
· Untuk membantu guru dalam pembelajaran
· Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi.
· Membimbing peserta didik untuk menemukan konsep
· Menyatukan tindakan dan tujuan dalam pembelajaran.
· Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran
· Meningkatkan daya cipta peserta didik

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 143

Geografi SMA

f. Pemajangan
1) Pengantar
Karya peserta didik sebagai perolehan belajar yang baik dipajang di dalam ruang kelas.
Pajangan ini dapat dilihat langsung oleh semua peserta didik. Bentuknya bisa karya dua
dimensi atau tiga dimensi. Pajangan mencerminkan upaya yang dilakukan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran , penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang diharapkan, dan hasil suatu pembelajaran yang dilakukan. Dengan
demikian ,pajangan mempunyai dua sisi penting dalam pembelajaran. Di satu sisi
pajangan merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan. Di sisi lainnya, pajangan juga dapat menjadi alat
pemantau efektivitas proses pembelajaran.
Modul ini mengkaji tentang bagaimana pajangan yang baik dan berkualitas serta
berbagai upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas hasil belajar peserta
didik (pajangan) sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.

Tujuan
1. Untuk penghargaan peserta didik yang berhasil membuat karya
2. Meningkatkan motivasi perserta didik yang telah berhasil
2. Untuk sumber belajar bagi peserta didik
3. Untuk memotivasi siwa agar senantiasa berkarya

Contoh Pajangan

Gambar 9. Peta Indonesia dan alat peraga simulasi geografi

g. Penilaian
1) Pengantar
Penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Menurut Masnur
Muslich (2007) penilaian dalam KBK dan KTSP menganut prinsip penilaian berkelanjutan
dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan peserta didik dalam belajar,
bekerja sama, dan menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu, penilaian yang dilaksanakan
harus penilaian berbasis kelas (PBK).
Penilaian kelas merupakan kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan
tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu,
diperlukan data sebagai informasi yang digunakan sebagai dasar pengam bilan
keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam mencapai suatu kompetensi.
Alat ukur atau instrumen untuk penilaian kelas harus valid, reliabel, terfokus pada

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


144

Geografi SMA

pencapaian kompetensi, objektif, dan mendidik. Misalnya alat ukur berupa tes. Alat
ukur itu harus valid. Sebuah tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur. Agar alat ukur valid, dalam menyusun soal sebagai alat
penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur dan menggunakan bahasa yang
tidak mengandung makna ganda.
Alat ukur yang reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Artinya,
jika alat ukur itu digunakan untuk mengukur di dua tempat yang memiliki kondisi
yang sama, hasil yang diperoleh itu cenderung mendekati sama. Selain itu, petunjuk
pelaksanaan dan penskorannya harus jelas.
Selain harus valid dan reliabel, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
Penilaian harus menyeluruh/komprehensif dengan menggunakan beragam cara dan alat
untuk menilai kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil yang sesungguhnya
tentang kompetensi peserta didik.
Penilaian harus objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan,
dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. Penilaian yang dilakukan juga
harus mendidik. Artinya, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
KTSP tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan peserta didik, tetapi lebih
memperhatikankompetensisecarautuhyangmerefleksikanpengetahuan,keterampilan,
dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
2) Tehnik Penilaian
Banyak cara atau teknik yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
peserta didik. Pada dasarnya, teknik penilaian tersebut adalah cara penilaian kemajuan
belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dicapai. Penilaian ini didasarkan pada indikator-indikator pencapaian kompetensi yang
memuat satu ranah atau lebih (kognitif, afektif, dan psikomotor). Berdasarkan indikator-
indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah penilaian itu dilakukan
dengan tes (tertulis atau lisan), observasi, praktek, dan penugasan secara individu atau
kelompok.
Di dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007, penilaian dilakukan secara konsisten,
sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Berikut ini sedikit gambaran
masing-masing teknik penilaian.
a) Penilaian melalui Tes
Penilaian melalui tes dilakukan secara tertulis atau lisan (tes tertulis). Ada dua bentuk
soal untuk penilaian tertulis ini, yaitu memilih jawaban dan mensuplai jawaban.
Memilih jawaban dibedakan menjadi (1) pilihan ganda; (2) dua pilihan (benar- salah,
ya-tidak); (3) menjodohkan; dan (4) sebab-akibat. Tes tertulis yang berupa mensuplai
jawaban, dibedakan menjadi (1) isian atau melengkapi; (2) jawaban singkat atau
pendek; dan (3) uraian. Penyekoran pada penilaian tertulis harus jelas.
b) Penilaian Kinerja/Unjuk Kerja
Penilaian kinerja/unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas (dalam melakukan pekerjaan) peserta didik. Penilaian ini cocok
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu, misalnya presentasi hasil pengamatan di desanya tentang erosi.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 145

Geografi SMA

c) Penilaian Sikap
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran Geografi di SMA antara
lain (1) sikap terhadap materi pelajaran; (2) sikap terhadap guru/pengajar; (3)
sikap terhadap proses pembelajaran; (4) sikap berkaitan dengan nilai atau norma
yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran, misalnya kasus atau masalah
lingkungan hidup, berkaitan dengan materi IPA; dan (5) sikap berhubungan dengan
kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran. Penilaian
ini menggunakan skala sikap dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
d) Penilaian Penugasan (Proyek)
Penilaian penugasan atau proyek dilakukan untuk mendapatkan gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual mengenai kemampuan peserta
didik dalam konsep dan pemahaman mata pelajaran. Dalam mata pelajaran IPS,
teknik ini bermanfaat untuk menilai (1) ketrampilan peserta didik melakukan
penyelidikan; (2) pemahaman dan pengetahuan dalam bidang IPS; (3) kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan; dan (4) kemampuan
menginformasikan subjek secara jelas. Contoh tugas penilaian penugasan: Lakukan
penyelidikan mengenai proses pasar di daerah sekitarmu melalui tinjauan IPS.
e) Penilaian Hasil Kerja atau Produk
Penilaian hasil kerja atau produk adalah penilaian kepada peserta didik dalam
proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi 3 (tiga)
tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu tahap (1) persiapan,
meliputi penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan serta mendesain produk; (2) pembuatan produk
(proses), meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik; dan (3) penilaian produk (appraisal), meliputi
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
f) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik. Hasil kerja ini disusun
menjadi sebuah portofolio. Jadi, potofolio merupakan koleksi pribadi hasil kerja
peserta didik yang mencerminkan tingkat pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan,
dan pekerjaan terbaiknya. Penilaian portofolio ini didasarkan pada kumpulan hasil
kerja peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
g) Penilaian Diri (self assessment)
Pada prinsipnya, penilaian diri peseta didik menilai dirinya sendiri. Peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian
diri melalui pengukuran terhadap kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


146

Geografi SMA

3) Pemanfaatan dan Pelaporan hasil Penilaian


a) Pengolahan Hasil Penilaian
Data hasil penilaian harus diolah sebaik mungkin. Pengolahan ini disesuaikan dengan
jenis data hasil penilaiannya, yaitu penilaian kinerja atau unjuk kerja, penugasan
(proyek), hasil kerja (produk), tes tertulis, portofolio, sikap, dan penilaian diri.
Data Penilaian Tertulis
Biasanya, tiap butir soal bentuk pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban benar dan
skor 0 jika jawaban salah. Perhitungan skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu
perangkat tes pilihan ganda sebagai berikut:
Jumlah jawaban benar
--------------------------------- x 10
Jumlah seluruh butir soal
Data Penilaian Kinerja/Unjuk Kerja
Data penilaian kinerja unjuk kerja diperoleh melalui pengamatan yang ditujukan
terhadap kinerja peserta didik untuk suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara
mengisi format penilaian unjuk kerja yang telah ditentukan. Skor yang dicapai oleh
peserta didik merupakan skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk
skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian
kinerja menggambar peta, paling tidak ada 6 aspek yang dinilai, yaitu kelengkapan
peta, ketepatan skala, kerajian, kebersihan, keindahan, dan pewarnaan, Jika seorang
peserta didik mendapat skor 6 dan skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan
diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 7,5.
Data Penilaian Sikap
Skor hasil penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan
pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat
dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan
pribadi.

Hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-
kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja
peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian -kejadian
yang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu
diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik. Kejadian-
kejadian yang menonjol tersebut dapat berupa kejadian yang menyenangkan
maupun yang menyedihkan.
Data Penilaian Penugasan (Proyek)
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam
menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 5.
Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 5 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap.
Jadi, total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi
adalah 20.
Data Penilaian Hasil Kerja (Produk)
Data penilaian hasil kerja (produk) meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 147

Geografi SMA

pembuatan (produk), dan penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian


ini diperoleh melalui cara holistik atau cara analitik. Cara holistik, guru menilai hasil
kerja peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan dengan menggunakan kriteria
keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara
penilaian analitik, guru menilai hasil kerja melalui tahap proses pengembangan, yaitu
mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.
Data penilaian Portofolio
Skor penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang
telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen
penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan
(3) profil perkembangan peserta didik.
Data Penilaian Diri
Skor hasil penilaian diri adalah skor yang diperoleh dari hasil penilaian tentang
kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu yang dilakukan oleh
peserta didik sendiri. Pada awalnya, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta
didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan oleh guru. Untuk itu, pada taraf
awal, guru perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri
peserta didik.
b) Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar
Kegiatan penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil
atau belum dalam menguasai suatu kompetensi. Kriteria ketuntasan belajar setiap
indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria
ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat
menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%.
Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan
akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta
ketersediaan sarana dan prasarana.

4) Pemanfatan Dan Pelaporan Hasil Penilaian Kelas.


Penilaian kelas menghasilkan informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat
digunakan antara lain: (1) peserta didik (remedial atau pengayaan); (2) perbaikan program
dan proses pembelajaran, (3) pelaporan, dan (4) penentuan kenaikan kelas. Bagi peserta
didik, data hasil penilaian menjadi alat penentu apakah dia harus menempuh remedial
atau tidak. Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan perlu diberi pengayaan.
Bagi guru, hasil penilaian ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan perbaikan program
dan kegiatan pembelajaran. Bagi kepala sekolah, dia mempunyai tugas dan tanggung
jawab menilai kinerja guru. Salah satu penilaian terhadap kinerja guru dapat didasarkan
pada tingkat keberhasilan peserta didik yang diperoleh melalui penilaian.
a) Pelaporan Hasil Penilain Kelas
Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
Pelaporan hasil penilaian hendaknya (1) merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi
pengembangan peserta didik; (2) memberikan informasi yang jelas, komprehensif,
dan akurat; dan (3) enjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana
anaknya bermasalah dalam belajar (Puskur).

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


148

Geografi SMA

Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun
kualitatif.
Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut:
(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial,
dan emosional?; (2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?; (3)
Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?; dan (4)
Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan prestasi
anak lebih lanjut?
Rekap Nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasi
tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun
waktu satu semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang
perkembangan hasil belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik
memerlukan remedial.

Bagian A: Pengantar
Kegiatan pada sesi ini diawali dengan pembukaan dari instruktur membuka dan
menyampaikan informasi yang berkait dengan isu dalam kegiatan PAKEM. Kemudian
memberikan informasi tentang pengalaman belajar apa yang akan dilaksanakan dalam
sesi ini.

Bagian B: Keterampilan Bertanya (60 menit)

a. Instruktur membuka sesi dengan pertanyaan berikut untuk menimbulkan gagasan


dari peserta:
· Mengapa kita mengajukan pertanyaan kepada siswa?
· Pertanyaan apa yang sering disampaikan oleh guru, mengapa?

b. Mengacu kepada kegiatan modeling sebelumnya, peserta diminta untuk


mengidentifikasi pertanyaan – pertanyaan yang terdapat pada kegiatan tersebut.
Kemudian mendiskusikannya.

c. Fasilitator memberi contoh bacaan (lihat Lampiran 10) dan berbagai pertanyaan
yang memuat/mengacu pada ketiga jenis/sifat pertanyaan di bawah ini:
· Mencari informasi
· Memanfaatkan pengetahuan Pengelolaan kelas
No Kegiatan pembelajaran
· Menciptakan sesuatu yang baru dan memberikan pendapat Alasan
Klas klp indv
d. Peserta ( instruksi
Mendengarkan dalam kelompok
guru kecil 3-4 orang ) menyusun 3 jenis pertanyaan di kertas
yang berbeda dengan menggunakan teks yang sama. ( fasilitator membagikan jenis
pertanyaan
Menggunakan level 1, 2 dan 3, lampiran 14, hal.4 )
thermometer
e. Kelompok
Mencari kota-kotasaling
di petamenukar pertanyaan untuk mendiskusikan kualitas pertanyaan
dan memberi tanggapan/perbaikan. Peserta meninjau kembali hasil perbaikan dan
Melaporkan hasil tugas
PLPG Sertifikasi Guru 2012
Membuat diagram Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
alir 149

Curah pendapat tentang tsunami


Geografi SMA
Menceritakan pengalaman waktu kecil
saran dari kelompok
Meragakan lain untuk kemudian disempurnakan dan dikembangkan
tokoh cerita

f. fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:


Menulis cerita
· Manakah pertanyaan yang dianggap mudah untuk ditulis dan dijawab?
Mengapa?
· Manakah pertanyaan yang dianggap sulit untuk ditulis dan dijawab? mengapa?
· Apa yang bisa membantu proses penyusunan pertanyaan seperti kategori b
dan c.
Jenis Pertanyaan: Tingkat 1
Mencari Informasi
Bagian C : Pengorganisasian Kelas (60 menit)
Mengerjakan soal-soal matematika halaman 60
Berdasarkan kegiatan modeling, fasilitator memberikan kegiatan – kegiatan sebagai
berikut: Memperkirakan luas ruang kelas
a. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut kepada peserta tentang organisasi kelas
(Klasikal, kelompok, dan individu).
· Apa yang anda ketahui tentang belajar klasikal, kelompok, dan individu?
· Kapan siswa belajar klasikal, kelompok atau individual?
· Mengapa siswa bekerja/belajar secara klasikal, kelompok, dan individual?
Peserta dan fasilitator kemudian membahas bersama beberapa jenis organisasi dengan
mencoba memberikan contoh tugas/kegiatan yang sesuai untuk jenis organisasi masing-
masing (lihat Lampiran 11 / tabel ).
b. Peserta mengidentifikasi kegiatan yang harus dikerjakan secara klasikal, kelompok, dan
individual dengan menggunakan lembar kerja berikut.:

Tabel: Pengorganisasian kelas


Mengidentifikasi Kegiatan Klasikal, Kelompok, dan Individual

Sumber Belajar Kegiatan Belajar Keterampilan Pengorgani- Pembelajaran


Bertanya sasian Kelas Kooperatif

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


150

Geografi SMA

Sesudah tugas selesai peserta saling menukar pilihan dengan memberikan alasan
dan komentar. Selanjutnya fasilitator dapat memberikan tips pengorganisasian kelas
(Lihat Lampiran 12)

Bagian D: Pembelajaran Kooperatif (60 menit)


Dalam sesi ini ada 2 kegiatan pokok. Pertama, fasilitator menyajikan bahan-bahan/informasi
yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif. Kedua, peserta melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan pembelajaran kooperatif melalui bahan yang sudah disiapkan oleh
fasilitator. Bahan dapat dilihat dalam Lampiran 13 - 14 .

Bagian E: Pengembangan Gagasan Pembelajaran (60 menit)


Setelah peserta mengamati 2 model pembelajaran di atas, peserta mendiskusikan hasil
kegiatan termasuk membahas lembar pengamatan yang diisi kelompok pengamat. Aktivitas
berikutnya ialah peserta mengaitkan berbagai hasil pengamatannya dengan keterampilan
bertanya, pengorganisasian kelas, dan pembelajaran kooperatif. Setelah berdiskusi
tentang berbagai hal tersebut, peserta mencoba mengembangkan ide-ide sederhana yang
mungkin bisa diterapkan dalam pembelajaran PAKEM yang akan dilakukan, termasuk: cara
bertanya, pengorganisasian kelas, kerja kelompok, dan sebagainya.
a. Peserta dalam kelompok 4-5 orang mengembangkan langkah-langkah KBM untuk satu
topik yang diberikan oleh fasilitator atau diseleksikan oleh peserta sendiri. Langkah-
langkah tersebut harus memperhatikan ciri-ciri pembelajaran PAKEM di atas. Dalam
proses pengerjaan, peserta dapat menggunakan tabel di bawah ini.
b. Setiap kelompok saling menukar hasil kerjanya dan memberikan masukan perbaikan.

Tabel Pengembangan Ide Pembelajaran

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

5) Indikator Monev: (Bahan referensi untuk fasilitator)


a) Guru
· Guru lebih banyak memberi kesempatan anak untuk bekerja (menemukan sendiri,
mengungkapkan pendapat dsb.);

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 151

Geografi SMA

· Guru menciptakan pembelajaran yang menantang;

· Guru mempergunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar, termasuk


sumber belajara dan bahan dari lingkungan;
· Guru memberikan tugas dan bantuan yang berbeda sesuai dengan kemampuan
siswa;

· Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok, pasangan) sesuai tugas
yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
b) Siswa

· Siswa tidak takut bertanya;

· Ada interaksi antara siswa untuk mmebahas dan memecahkan masalah;

· Siswa aktif bekerja;

· Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri;

· Siswa melakukan kegiatan baca mandiri;

· Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis biograpi tokoh).

c) Kelas

· Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa;

· Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;


· Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan siswa, siswa dan
siswa;

· Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang dimanfaatkan
siswa.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


152

Geografi SMA

Lampiran

Modeling pembelajaran Konvensional dan PAKEM

1) Persiapan dan pengorganisasian kelompok


a) Persiapan

Selama kegiatan ini, fasilitator akan memberikan 2 contoh (model) pembelajaran, yakni:
pembelajaran konvensional, dan pembelajaran PAKEM. Contoh tersebut mencakup
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan tugas ini dengan baik, fasilitator
harus merencanakan dan menyiapkan pembelajaran yang meliputi:

· Mengorganisasikan peserta ke dalam kelompok beserta peran masing-masing dalam


kelompok

· Mengorganisasikan ruang belajar

· Mengorganisasikan bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan model


pembelajaran

b) Pengorganisasian kelompok

Pengorganisasian kelompok akan tergantung pada jumlah peserta dan ketersediaan


ruangan. Saran pengaturan diberikan tetapi Anda mungkin menyesuaikannya dengan
situasi setempat. Model ini didasarkan jumlah peserta 100 orang peserta.
Kegiatan ini dilakukan dalam ruang sidang pleno dan melibatkan setengah kelompok
menjadi “siswa” dan setengahnya lagi menjadi pengamat.

Pembagian kelompok dapat dilakukan secara acak dengan berbagai cara misalnya:
Peserta menghitung nomor urut dari satu, dua, tiga dst sampai peserta terakhir.
Kemudian Fasilitator memberitahukan bahwa peserta dengan nomer ganjil menjadi
”siswa” dan peserta nomer genap menjadi ”pengamat”.Cara lain misalnya dengan
membagikan 2 buah gambar yang berbeda, misalnya gambar burung dan kuda secara
acak. Peserta yang mempunyai gambar burung menjadi ”siswa” dan gambar kuda
menjadi pengamat.

c) Pengorganisasian ruang belajar

Selama pembelajaran konvensional, meja dan kursi diatur menghadap ke papan tulis dan
“siswa” duduk berjajar. Meja dan kursi perlu diatur kembali setelah model pembelajaran
pertama (pembelajaran konvensional) untuk memberikan kesempatan kepada peserta
bekerja dalam kelompok-kelompok pada model pembelajaran kedua (pembelajaran

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 153

Geografi SMA

PAKEM).

Selama pembelajaran konvensional, pengamat duduk di samping “siswa” . Dalam


pembelajaran PAKEM para pengamat duduk di antara kelompok “siswa”. Atau
membuat lingkaran di luar siswa. Tujuan pengaturan tempat duduk ini adalah agar
pengamat tahu persis apa yang dilakukan setiap siswa selama pembelajaran.Kalau
pengamat ”menonton” dari jauh, tidak mungkin mengamati apa yang dikerjakan siswa,
bagaimana hasil kerjanya dsb. Pengamat tidak berpartisipasi di dalam pembelajaran,
tetapi mengamati dan mengisi lembar observasi.
d) Pengorganisasian bahan untuk pelajaran.

Bacalah dengan teliti daftar bahan yang diperlukan pada awal model pelajaran dan
pastikan Anda sudah siap dengan foto copy lembar kerja dan bahan yang tersedia.
Bacalah petunjuk pelajaran dengan baik agar Anda mengetahui benar apa yang harus
dikerjakan.

2) Pelaksanaan model pembelajaran


Ikutilah petunjuk yang diberikan dan usahakan melaksanakan pembelajaran seperti yang
diberikan dalam model pembelajaran. Bagikan lembar observasi kepada para pengamat
untuk mendeskripsikan aspek-aspek PAKEM. Laksanakan terlebih dulu pembelajaran
konvensional dan kemudian pembelajaran PAKEM.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


154

Geografi SMA

a) Dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 orang (sebagian anggota sebagai pengamat dan
sebagian sebagai “siswa”) menyimpulkan hasil pengamatannya dan membandingkan
hasil dari pengamatan proses dan hasil kerja “siswa” antara pembelajaran konvensional
dan PAKEM.

b) Peserta membandingkan ciri-ciri kedua pembelajaran tersebut. Peserta diminta untuk


mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran PAKEM, misalnya:

· Tugas terbuka

· Pertanyaan yang mengundang tanggapan siswa yang bervariasi

· Mengorganisasikan kelas sesuai dengan tugas pembelajaran.


c) Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi dengan menekankan ciri-ciri pembelajaran PAKEM
dengan menggunakan power point/OHP yang terkait dengan ketiga ciri di atas.

Fakta-fakta Perasaan/pendapat

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 155

Geografi SMA

Lampiran
Tabel 1

Fakta, Pendapat Dan Perasaan


No Aspek Uraian/temuan

1 Bagaimana bentuk tugas yang diberikan?

Apa yang seharusnya dikerjakan siswa untuk


2
menyelesaikan tugas tersebut?

Kemampuan apa yang dikembangkan melalui


3
tugas tersebut?

Bagaimana bentuk pertanyaan yang diberikan


4
dalam tugas?

Jenis pertanyaan apa sajakah yang diajukan


5
156 guru kepada siswa dalam pembelajaran?

Bagaimana guru memperhatikan perbedaan


6
siswa?

Apa yang dilakukan siswa selama/ketika


7
mengerjakan tugas?

Sejauh mana siswa diberi kesempatan untuk


8 menanggapi kegiatan belajar yang telah
dilakukan?

Apa yang dilakukan siswa pada saat belajar


9 kelompok, individu, berpasangan, atau
klasikal?

Pada saat ada kerja kelompok, berapa jumlah


10
anggota kelompok?

Apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan


11 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
kelompok?

Apa yang dilakukan guru selama anak Geografi SMA


12
mengerjakan tugas?
Lampiran
Tabel 2

Lembar Observasi PAKEM


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 157

Geografi SMA

BAHAN UNTUK FASILITATOR


Lampiran

Bacaan

Dari Kompas Minggu 27 Februari 2005, H. 37.

Rahasia Segitiga Bermuda


Banyak cerita tentang hilangnya kapal laut beserta seluruh awaknya kala berlayar di daerah yang
disebut sebagai daerah Segitiga Bermuda. Kata segitiga diambil dari titik-titik yang diproyeksikan
di peta, bentuknya seperti segitiga, dengan lokasi di Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Florida.
Semuanya berada di Samudra Atlantik!
Kapal yang tercatat hilang, antara lain, terjadi pada April 1925. Kapal pengangkut barang Raifuku
Maru dari Jepang tenggelam setelah mengirim berita, “Seperti pisau raksasa! Cepat, tolong! Kami
tak mungkin lolos!” Namun kapal itu tak lagi menjawab, hilang membawa seluruh awaknya. Bulan
Oktober 1951, kapal tanker Southern Isles mengalami nasib yang sama. Ketika sedang berlayar
dalam konvoi, tiba-tiba ia menghilang. Kapal yang lain hanya sempat melihat cahaya kecil yang
dianggap sebagai cahaya yang ditinggalkan oleh kapal yang tenggelam itu.
Sesudah itu, pada Desember 1954, kapal tanker kembarannya, Southern Districts juga tenggelam
dengan cara yang mirip. Ia lenyap tanpa meninggalkan tanda SOS ketika berlayar melintasi wilayah
itu ke utara menuju South Carolina.
Yang tercatat di atas hanya peristiwa-peristiwa yang mencolok saja. Padahal, masih banyak kapal
kecil yang hilang. Bahkan, pesawat terbang pun ikut jadi korbannya. Pada 5 Desember 1945,
tercatat lima pesawat pelemparan torpedo Grumman TMB-3 Avenger lenyap.
Sebelum hilang kontak, mereka menyatakan tidak tahu arah. Padahal, komandan penerbangan itu,
Letnan Udara Charles Taylor, sudah mengantongi 2.500 jam terbang. Jadi, dia bukan penerbang
yang tidak berpengalaman. Bahkan, sebuah pesawat penyelamat yang dikirim pun lenyap ditelan
“air putih”.
UFO atau gas metana?

Menurut buku penulis Amerika Charles Berlitz, The Bermuda Triangle, terbitan Doubleday & Co,
New York 1974 disebutkan bahwa kapal laut dan pesawat yang hilang itu diserang oleh makhluk
ruang angkasa atau UFO yang naik piring terbang bercahaya putih. Jadi, cahaya putih yang dilihat
para korban sebelum kehilangan kontak adalah cahaya piring terbang makhluk ruang angkasa.
Atau ada lagi ilmuwan yang mengatakan bahwa pesawat dan kapal laut itu tersedot ke lubang
lorong waktu seperti hilangnya semua materi kalau masuk black hole. Menurut istilah astronomi,
black hole itu sendiri adalah benda angkasa yang memiliki gravitasi atau gaya tarik yang hebat,
sampai-sampai bisa menarik benda yang ada di sekitarnya dan dalam sekejap “menelannya”.
Bahkan cahaya pun bisa “ditelannya”.
Menurut Bill Dillon dari US Geological Survey, Woods Hole Field Center, beberapa korban sebe-

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


158

Geografi SMA

lum kehilangan kontak selalu menggambarkan ada cahaya putih. Kemungkinan itu adalah
semprotan gas metana dari dalam air. Seperti blow out atau semburan air yang mendidih akibat
dipanasi gas metana yang ada di dalam laut. Asal kamu tahu saja, di daerah Segitiga Bermuda
terdapat tambang metana. Nah, kalau keluar saat dasar laut retak, gas itu akan mendorong air
laut ke atas. Dorongannya itu tidak tanggung-tanggung, berupa semburan kuat dan mendidihkan
air laut. Jadi, pesawat pun bisa terkena semburannya!
Teori lain sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang di daerah itu adalah rusaknya kompas.
Karena para awak jadi tidak tahu posisinya, mereka lalu berputar-putar sampai pesawat kehabisan
bahan bakar, lalu jatuh laut! Rusaknya kompas mereka pasti karena medan magnet.
Meskipun belum bisa dijelaskan medan magnet apa yang merusak kompas, prof Yohanes Surya
PhD, ahli fisika kita setuju dengan penulis asing, Larry Kusche, dalam bukunya The Bermuda
Triangle Mystery Solved. Tertulis di buku itu bahwa hilangnya kapal di segitiga itu dapat
dijelaskan secara rasional. Ada yang berupa kecelakaan, cuaca buruk, kehabisan bahan bakar,
dan sebagainya. Maka, kita tak perlu penjelasan yang aneh-aneh dan bersifat takhayul.
Pengorganisasian kelas Jenis kegiatan seperti apa?
Takhayul atau bukan, tidak jadi soal. Yang pasti, kalau harus lewat daerah segitiga itu, kita jadi
ngeri juga. Bagaimana kalau tiba-tiba... wuzzz! Lenyap deh kita! Ih, jangan sampai deh!

Klasikal: seluruh kelas mengerjakan hal


Contoh pertanyaan :
yang sama
1. Pertanyaan mencari informasi:

Di mana letak Segitiga Bermuda?

2. Pertanyaan memanfaatkan pengetahunan:

Penjelasan
Kelompok: sekelompok yang
siswa diberikan oleh penulis tentang peristiwa Segitiga Bermuda mana
mengerjakan
yang menurutmu paling mungkin?
satu tugas bersama sama
3. Pertanyaan yang menciptakan sesuatu yang baru/memberikan pendapat:

Sependapat atau tidak dengan kesimpulan yang ditarik oleh penulis artikel ini, bahwa
“Takhayul atau bukan, tidak jadi soal”? Berikan alasan atas pendapatmu.
Perorangan: anak mengerjakan tugas sendiri

sendiri

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 159

Geografi SMA

Lampiran

Tabel 3

Tugas/Kegiatan Yang Sesuai Untuk Masing-masing Jenis Organisasi


Pengelolaan kelas
No Kegiatan pembelajaran Alasan
Klas klp indv

Mendengarkan instruksi guru

Menggunakan thermometer

Mencari kota-kota di peta

Melaporkan hasil tugas

Membuat diagram alir

Curah pendapat tentang


tsunami

Menceritakan pengalaman
waktu kecil

Meragakan tokoh cerita

Menulis cerita

Mengerjakan soal-soal
matematika halaman 60

Memperkirakan luas ruang


160
kelas

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Tabel 4
Mengidentifikasi Kegiatan Yang Harus Dikerjakan Secara Klasikal, Kelompok Atau Individu
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 161

Geografi SMA

Lampiran

“TIPS” MEMILIH BENTUK ORGANISASI KELAS YANG SESUAI

· Tugas yang tidak sesuai dikerjakan kelompok diberikan pada kelompok: misalnya 8 anak
menulis satu cerita padahal satu anak yang menulis dan yang lain tidak melakukan apa-
apa
· Satu pertemuan belajar bisa memakai beberapa jenis pengelolaan kelas tergantung dari
apa yang diinginkan dari siswa.
· Pemberian instruksi tugas pada awal pembelajaran harus klasikal karena penting bagi
semua anak untuk mendengar hal yang sama
· Anak perlu membahas ide-ide cerita dalam kelompok karena bertukar pikiran itu penting
bagi anak. (memanaskan pikiran kalau ditukar)
· Menulis cerita/laporan dilakukan perorangan karena penting bagi anak untuk
mengekspresikan diri
· Memberikan umpan balik tentang cerita/laporan yang telah ditulis dilakukan dalam
kelompok supaya anak lebih berani mengeluarkan pendapat dan peluangnya juga lebih
banyak.
· Pemindahan kursi untuk kerja kelompok belum berarti bahwa itu sebagai indikator kerja
atau belajar kelompok yang efektif
· Untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta, fasilitator perlu memperhatikan
dan praktik langsung tentang penataan kursi, peran setiap anggota kelompok, pengaturan
waktu, tugas antar individu untuk menciptakan saling ketergantungan positif antar
peserta.
· Untuk menguatkan pemahaman peserta, perlu diperhatikan dan disampaikan alasan-
alasaan pengelompokan.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


162

Geografi SMA

Lampiran

Bahan Pembelajaran Kooperatif

Fasilitator harus menekankan bahwa ini adalah salah satu jenis kerja kelompok, dimana seluruh
anggota kelompok terlibat dalam menghasilkan produk tersebut.

1. Menulis cerita kelompok.


a. Setiap anggota kelompok memilih sebuah topik yang menarik untuk membuat cerita
secara berkelompok, misalnya gempa bumi di Jakarta, pesawat Garuda mendapat
masalah di atas pelabuhan udara Jakarta, semua menteri pemerintah dikejutkan oleh
penyakit serius yang misterius, dan lain-lain.

b. Setiap anggota kelompok menulis judul cerita yang mereka pilih serta tiga kalimat
pertama untuk mengawali cerita.

c. Anggota kelompok memutar cerita mereka ke arah kiri mereka. Setiap anggota yang
menerimanya harus melanjutkan cerita. Setiap anggota memiliki waktu dua menit
untuk membaca dan menulis.

d. Jika sudah selesai, kelompok berbagi cerita dan memilih salah satu cerita untuk
dibacakan di kelompok.
Perluasan/kegiatan tambahan: Anggota-anggota kelompok menyunting cerita tersebut
untuk memangkas panjangnya dan meningkatkan kualitas ceritanya.

Peran dalam kelompok:

Ketua: Harus menerangkan kegiatan-kegiatan, berusaha agar kelompok tetap terlibat


dalam tugas. Membantu membuat keputusan.

Penjaga waktu: Harus memberitahu anggota kelompok untuk saling bertukar dan
melanjutkan cerita setiap dua menit. Ketika ceritanya berkembang kian panjang, si
penjaga waktu bisa menambah menjadi tiga menit, untuk memberi waktu membaca
ulang dan menulis.

Pelapor: membaca cerita yang dipilih di kelompok tersebut.

2. Merumuskan Pertanyaan secara Kooperatif

a. Tiap kelompok diberi sebuah artikel/bacaan, tiap anggota kelompok menerima bahan
tersebut jika mungkin;

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 163

Geografi SMA

b. Secara perorangan, anggota merumuskan 5 pertanyaan, berkait dengan artikel


tersebut, 1 pertanyaan pada sehelai pita kertas∗; kemudian menempatkannya di
tengah meja. Peserta harus merumuskan pertanyaan yang baik dan bervariasi, misal
meliputi pertanyaan tingkat rendah dan tinggi serta tertutup dan terbuka, seperti
yang telah dipelajari pada sesi “keterampilan bertanya”;

c. Setelah terkumpul, kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan itu dan memilih


satu bila ada yang sama. Kelompok harus memutuskan/memilih 10 pertanyaan seakan-
akan untuk lembar kerja bagi siswa berkaitan dengan artikel itu. Kelompok harus
mendiskusikan pertanyaan mana yang harus dipertahankan dan mana yang dibuang
dengan alasan apa;

d. Bila 10 pertanyaan sudah diputuskan untuk dipilih, tulis pertanyaan itu pada kertas
lebar sebagai hasil kelompok. Di kelas, pertanyaan dan artikel itu dapat diberikan
kepada kelompok lain untuk dijawab;

Peran dalam Kelompok

Ketua : menjelaskan tugas, mengawasi anggota agar tetap bekerja.

Pemimpin diskusi:

· memimpin diskusi tetapi tidak mengambil keputusan.

· Mengontrol anggota sehingga masing-masing memberi komentar


dan memiliki kesempatan utk berbicara.

Pencatat : menulis 10 pertanyaan terpilih.

Bagaimana kegiatan ini diterapkan di kelas?

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


164

Geografi SMA

Lampiran
Bahan untuk Menyusun Pertanyaan Secara Kooperatif

KISAH SUARSIH

Oleh Zackir El Makmur

Almarhum Pak Haji Metong mempunyai 8 rumah kontrakan. Setiap rumah terdiri dari 3
kamar dan dikontrakkan tiap bulannya Rp. 65.000,00. Suarsih, bersama anaknya berusia
satu setengah tahun, tinggal di salah satu rumah itu. Sambil mengasuh anaknya, ia membuka
warung makanan dan jajanan goreng-gorengan. Hasilnya lumayanlah, bisa membeli susu
untuk anaknya.
Tetapi kini, sejak Pak Haji Metong meninggal dua bulan yang lalu, istrinya menjual semua
rumah, termasuk rumah inti yang ditempati keluarga tersebut. Pembelinya, orang Kampung
Baru yang biasa dipanggil Bu Tati. Halaman rumah Bu Tati yang luas dan berpagar tinggi
empat meter, yang berada persis di samping rumah Pak Haji Metong itu, karuan saja
bertambah luas.

Penduduk kampung banyak yang memuji-muji kekayaan Bu Tati, tetapi semua orang belum
pernah melihatnya karena dia selalu mengendarai mobil mewah dengan kaca gelap.

Suarsih tidak peduli siapa pemilik rumah kontrakan itu. Toh buatnya, tetap saja ia bakal
menunaikan kewajibannya membayar uang kontrakan, dan dia bisa menempatinya dengan
nyaman. Dengan berdagang kecil-kecilan di rumah kontrakan ini, dia bisa merawat Anto
dengan lebih tertib daripada waktu dia masih menjadi buruh cuci. Selain itu, ia juga bisa
menyambut sang suami yang kadang pulang, kadang gilir ke rumah istri tuanya.

Pokoknya, rumah dalam pengertian Suarsih adalah semacam sarang menentramkan. Tidak
peduli sekalipun rumah itu rombeng atau rumah kontrakan. Pengertian Suarsih memang
kelewat sederhana. Sebab ia tahu betul bahwa tinggal di Jakarta kalau mau dapat lingkungan
rumah mentereng harus punya duit banyak. Tanpa itu cuma mimpi

Kadang-kadang, Suarsih juga sempat mengkhayal, seandainya ia jadi Bu Tati. Rumah


gedong, pembantunya empat, mau apa saja tinggal bilang, segalanya ada yang melayani
dan tersedia, dan dipuji-puji warga. Ketika sadar, segera ditepiskan khayalannya itu. Dia
sudah cukup bersyukur dapat menempati rumah kontrakan yang sangat sederhana.

Tetapi, kenyamanan dan kebahagiaannya itu hanya sekejap. Sebab, apa yang semula
Suarsih anggap bahwa siapa pun pemilik rumah kontrakan yang ia tempati itu tidak akan
mengusik keadaannya, ternyata keliru. Bu Tati pemilik baru rumah-rumah kontrakan itu mau
meratakannya karena akan membangun taman dan kolam renang di situ. Semua penghuni
rumah kontrakan itu menjadi gelisah dan risau.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 165

Geografi SMA

“Kenapa risau? Cari saja tempat lain.” Ujar Bu Tati enteng saja. Suarsih cuma tarik nafas.
Baru kali ini dia bertemu muka dengan orang yang namanya di puji-puji orang sekampung
itu.

“Setidaknya saya butuh waktu, Bu”, jelas Suarsih pelan.

“Secepatnya sajalah”, gampang saja Bu Tati berkata.

“Baik, Bu,” jawabnya pelan.

Sambil menggendong anaknya Suarsih menelusuri wilayah itu untuk mencari rumah
kontrakan baru. Semua tempat yang banyak rumah kontrakan ia datangi. Tidak ada yang
cocok, yang sesuai dengan kemampuannya. Dan hal ini membuatnya makin risau saja.
Apalagi Bu Tati mendesak terus menyuruh pindah karena ia dianggap mengulur-ulur waktu
saja.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Pengorganisasian
166
No Kegiatan Pembelajaran kelas
Siswa Waktu
Geografi SMA
Kegiatan Awal K 10
1. Guru menjelaskan kepada siswa tentang komponen
A. CONTOHkomponen
RPP PAKEMpadaDALAM
peta PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2. Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan alat
I menggambar dan kertas karton dan diberikan waktu 60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
menit untuk menggambar.
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XII/ I
Waktu : 2 x 45 menit
Kopentesi : 1 menerapkan keterampilan dasar pemetaan pada pembuatan peta

Kompetensi dasar : 1.1 mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan


Indikator : 1. Menunjukkan komponen komponen peta
2. Mengidentifikasi prinsip dasar peta dan pemetaan, membuat peta
wilayah pada bidang datar

Tujuan : 1. Siswa dapat mengerti komponen-komponen peta


Pengorganisasian
2. siswa dapat mengerti cara membuat kelasmanual
peta secara
No Kegiatan Pembelajaran
Siswa Waktu
KEGIATAN INTI
Materi Pokok : Komponen-komponen peta
1. Siswa memulai menggambar peta dimulai dengan garis tepi dan g 10
garis astronomis . g
Alat/Sumber bahan : a. kertas karton dan alat menggambar
2. Siswa mulai menggambar bentuk salah satu propinsi di Indonesia g 20
b. buku atlaspeta.
3 siswa mulai melengkapi komponen-komponen k 10
4. Siswa mewarnai peta hasil karyanya masing-masing. k 15
5. Siswa memperlihatkan hasil kerjanya kepada guru dan teman i 5
Metode
temannya : Ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok
II
Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Penutup
III
Guru bersama-sama siswa memberi penguatan dan memajang k 5
hasil karyanya
- Proses
IV Penilaian - Unjuk kerja
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 167

Geografi SMA
Keterangan G = Groop/kelompok, K= klasikal, I = Individu

Mengetahui Guru geograf kelas XII


Sekolah

…………………………………………
………………………………………..

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


168

Geografi SMA

Lampiran

LEMBAR KERJA SISWA


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 169

Geografi SMA

Lampiran
Tugas
Sebuah bangun kubus salah satu sisinya berukuran 4 x 4 cm
Buatlah jaring-jaring kubus dengan bentuk yang berbeda dari ukuran tersebut !

SKENARIO PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII IPS
Waktu : 90 menit
Tema : membuat pengukuran sederhana lokasi sekolah menggunakan meteran, kompas dan busur
Komp.Dasar : 3.1 Mengukur besar sudut, menentukan jenis sudut dan menggambar sudut
3.4 Menemukan sifat dan menghitung besaran besaran segi empat
Tanya jawab
Bangun-bangun datar apa sajakah yang kamu ketahui?

(K/5’)
Tugas
Buatlah rancangan model undangan dari kertas manila yang berbentuk bangun-bangun datar (tiga
model), lalu tempel di kertas

(I/15’)
Tugas
Diskusikan bersama kelompokmu model yang telah dibuat dan identifikasikan (berbentuk apa,
ukuran sisi-sisinya, sudutnya, kelilingnya dan luasnya)

(G/20’)
Sharing
Tukarkan hasil pekerjaan kelompok dengan kelompok lain dan berikan tanggapan pada kertas kerja
kelompok itu. Kemudian masing-masing kelompok memajangkan hasil

(G/20’)
Membuat simpulan dan rangkuman

(K/10’)
Menulis refleksi dan meNULIS tugas rumah

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


170

Geografi SMA

C. CONTOH PENERAPAN PAKEM DALAM PEMBELAJARAN IPS

Mata pelajaran : Pengetahuan Sosial


Kelas :3
Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan peristiwa penting secara
kronologis dalam keluarga.
Alternatif Sumber Belajar:
o Foto keluarga siswa.

Skenario Kegiatan:
K / 15’
K / 5’

Beberapa hari sebelum Salah satu siswa diminta untuk


pertemuan, masing-masing siswa menjelaskan di depan kelas
diminta untuk membawa foto nama-nama anggota keluarga
dirinya bersama anggota yang ada di dalam fotonya.
keluarga lainnya.
o Coba jelaskan nama-nama
anggota keluargamu yang
ada dalam fotomu itu!
o Jelaskan pula peristiwa dan
aktivitas apa dalam foto
tersebut!

I / 20’ P / 30’

Masing-masing siswa menuliskan Secara berpasangan, siswa saling


nama-nama anggota keluarga yang menjelaskan nama-nama anggota
ada di fotonya dan cerita peristiwa keluarga dan saling menceritakan
yang terjadi dalam foto. aktivitasnya sesuai dengan foto
siswa.
o Laporkan secara tertulis
tentang nama-nama anggota o Jelaskan nama-nama anggota
keluarga yang ada di dalam keluarga yang ada di fotomu!
fotomu! o Ceritakan aktivitas yang terjadi di
o Dalam kegiatan apa fotomu dalam fotomu tersebut!
itu? o Lakukan kegiatan tersebut secara
berpasangan di dalam
kelompokmu masing-masing!
o Hasil laporan karya individu
dipajangkan di tempat
pajangan.
o Masing-masing siswa saling
mengunjungi hasil laporan
karya siswa.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 171

Geografi SMA

Mata pelajaran : Pengetahuan Sosial


Kelas :3
Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
K / 10’
keluarga.
Alternatif Sumber Belajar :
o Foto keluarga siswa.

Skenario Kegiatan:

K / 5’ K / 15’
sebelumnya, masing-masing siswa
tetap diminta untuk membawa
Melanjutkan pertemuan
foto dirinya bersama anggota
keluarga lainnya.
Salah satu siswa diminta untuk
menjelaskan di depan kelas
nama-nama anggota keluarga
yang ada di dalam fotonya.

Masing-masing siswa menuliskan


nama-nama anggota keluarga dan
menceritakan kedudukan dan
peran anggota keluarga masing-
masing. Secara berpasangan, siswa saling
menjelaskan nama-nama anggota
keluarga dan saling menceritakan
kedudukan dan peran anggota
keluarga siswa masing-masing.

o Laporkan secara tertulis o Jelaskan nama-nama anggota


tentang nama-nama anggota keluargamu!
keluarga! o Jelaskan pula kedudukan anggota
o Jelaskan pula kedudukan keluargamu!
anggota keluargamu! o Jelaskan pula peran anggota
o Jelaskan pula peran keluargamu!
anggota keluargamu!

K / 10’

o Hasil laporan karya individu


dipajangkan di tempat
pajangan.
o Masing-masing siswa saling
mengunjungi hasil laporan
karya siswa.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


172

Geografi SMA

RENCANA PEMBELAJARAN

1.Komptensi Membaca
Mencocokkan Kata Pada Gambar

K el as 1 Kompetensi Dasar : Membaca Gambar

Bahan :
Buku besar hanya gambar tanpa tulisan (Tulisan hanya pada judul sampul buku)
Kartu kata

Langkah Kegiatan :
· Menyanyi dan gerak : lagu “Matahariku”
Membandingkangerakbendap
· Guru menceritakan gambar halaman demi halaman

Menjelaskanmanfaatdankerugia
ditimbulkanolehgayagesekand
permukaanyangberbeda–beda(

Menjelaskanberbagaicaramemp
solsepatu,ban,lantai,bangku,pap

bentukdangeraksuatubenda.mem
· Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
gambar yang ada (misal : warna daun, bentuk,
:Lingkungansekitarsekolah(kertasgosok,

:Mendemonstrasikanterjadinyagayagesekan
menghitung dll)
· Guru memperlihatkan kartu kata pada saat
menunjukkan gambar tersebut
Apa yang diperoleh · Setelah selesai membacakan dan memperlihatkan
anak dari kegiatan

kehidupansehari-har
gambar kartu kata, anak diminta untuk mencocok
buku,pegas)

ini?
sendiri antara gambar dan kartu kata
Pengembangan
kosa kata
Keberanian

gayagesekan
mengungkap-kan
pendapat
Belajar tentang
permukaan

ekspresi

halus) Pengembangan

Guru meletakkan beberapa


kartu kata di setiap halaman
dan membacakannya di
·

·
SumberBelajar

depan siswa sehingga


MateriPokok

menjadi cerita utuh


HasilBelajar

Bunga Siswa secara kelompok diberi


kartu-kartu kata tersebut dan
Indikator

diminta untuk menyusunnya


Daun kembali
Bermain peran sesuai isi
cerita
Bongkar pasang gambar
Pasien

 Orang yang
bentukdangeraksuatubenda

sakit
KompetensiDasar :Menyelidikipengaruhgayaterhadap

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 173

Geografi SMA
MataPelajaran :Sains/PengetahuanAlam
Kelas/Semester :V
SekolahDasar/MI

Waktu
174
Jenis Jenis
Kegiatanawal Kegiatan/ KegiatanInti Kegiatan/ PenutupPemantapan JenisKegiatan/Waktu
Waktu Waktu
1.Melakukan Tanyajawabtentanggaya
percobaan gesekan
membandingkan Kesimpulanmateri
Menarikminatanak gerakbendapada
tentangpengaruhgaya permukaanyang Kelompok
terhadapsuatubenda kasardanhalus Tugas: (15menit)
melaluikegiatan‘menarik 2.Diskusikelebihan PR:siswadiberitugasuntuk
dankelemahan 15’ mengumpulkaninformasi
danmendorongkursi/
meja/pintu/danmemberi gerakbendapada tentangfaktor-faktorpenyebab
pertanyaan: permukaankasardan gesekanabnormalpadaban
 apayangterjadipada halus sehinggabanmudahaus.
K(5menit) 10’
bendatersebut? 3.Melakukan
 mengapabenda percobaanuntuk 15’
berpindahtempat? menunjukkancara Penilaian:
 darimanaasalsumber memperkecilatau 1.Kinerjasiswadiamatimelauiobservasiterf
tenaga? memperbesargaya 20’ selamaprosespembelajaran-seberapaj
gesek mampumemperagakanpengaruhgaya
Diakhiridengan 4.Membuatlaporan danbentukbenda.
penjelasantentangtujuan tentang“manfaat 2.Karya(laporansiswadinilaidariaspekisi,
pembelajaran. gayagesekandalam ide,tulisan,katasains.
kehidupansehari 3.Teskognitif(aplikasi):bagaimanasaudara
–haridancontoh lemaritanparoda.
penerapannya
KenisKegiatan:K:Klasikal/Kelas;G:Grup/Kelompok;P:Pasangan;I:Individu

NamaGuruSains/IPA

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 175

Geografi SMA

TUGAS UNTUK SISWA


Gerak benda pada permukaan yang berbeda ( Kasar dan Halus )

Alat / bahan :
· 1 lembar kertas gosok
· permukaan lantai yang berbeda
· permukaan meja, kaca
· permukaan tanah, berbatu, aspal, paving
· 1 balok kayu / ½ potong bata
· No. pegas / karet
sebuah Tarikan Pada Permukaan
gelang Kondisi Permukaan Panjang Pegas

1 Lantai porselin halus 5 cm


Percobaan – I
2

dst

Langkah Kerja :
1. Ikat Balok kayu / bata seperti pada gambar
2. Ukur setiap gerakan, lalu catat hasilnya
3. Bandingkan panjang pegas setiap tarikan pada permukaan yang berbeda
4. Diskusikan, apa yang dapat disampaikan dari data percobaan tersebut ? Apa keuntungan
dan kerugian gaya gesekan tersebut ? Apa yang harus dilakukan untuk memperkecil /
memperbesar gaya gesekan ?
5. Buatlah laporan dari hasil percobaan secara individu !

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


176

Geografi SMA

Hasil Pengamatan Percobaan

Gaya Gesekan pada permukaan yang berbeda


Aspek yang di nilai
No. Nama Siswa A B C NA

3 2 0 5 4 3 3 2 0

Kesimpulan :

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 177

Geografi SMA

Penilaian
Kompetensi : Kemampuan menyelidiki pengaruh gaya terhadap permukaan benda yang
berbeda (halus / kasar )

a. Penilaian Kinerja ( Observasi Terfokus )


Susunan Ketepatan Isi
No. Nama siswa Tulisan NA
Kalimat / Kata kelompok
1

dst
Keterangan :
A. Kelengkapan Alat
- Lengkap, sesuai dan bervariasi : 3
- Kurang lengkap : 2
- Tidak ada : 0

B. Ketepatan penggunaan alat dan ketelitian


- Mendemonstrasikan fenomena : 5
- Tepat, teliti : 4
- Tepat, kurang teliti : 3

C. Keaktifan dan bekerja ( sikap ilmiah ) dalam kebersamaan


- Aktif, menghargai gagasan teman : 3
- Aktif sangat mendominasi : 2
- Tidak berbuat apa – apa : 0

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


178

Geografi SMA

b. Analisi Karya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 179

Geografi SMA

Keterangan ;

A. Tulisan
Bersih, tanda baca tepat
B. Kalimat
Menggunakan kata – kata sains yang tepat

C. Isi
Sesuai dengan konsep dari hasil percobaan, pengamatan

Keterangan :
Setiap siswa diberi umpan balik yang ditulis pada bagian bawah karyanya

Rangkuman

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


180

Geografi SMA

4. Latihan
Untuk menambah pemahaman Anda tentang PAKEM kerjakanlah latihan di bawah ini!
1. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang PAKEM!
2. Jelaskan syarat-syarat melaksanakan PAKEM!
3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran PAKEM!

5. Contoh Soal
1. Salah satu ciri PAKEM adalah...
a. dominan menggunakan metode ceramah
b. sumber belajar utama adalah buku paket
c. lingkungan sebagai sumber belajar
d. pembelajaran berpusat pada guru
2. Salah sati ciri pembelajaran yang berpusat pada guru adalah...
a. siswa aktif
b. guru menciptakan pembelajaran yang menantang
c. jawaban siswa harus sama dengan guru
d. metode pembejaran bervariasi
3. Pembelajaran yang berpusat pada guru dapat mengakibatkan...
a. motivasi belajar anak meningkat
b. siswa kurang dapat bekerja sama
c. guru menjadi kreatif
d. pembelajaran bermakna
4. Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM adalah..
a. guru memahami anak secara perorangan
b. memanfaatkan buku paket sebagai sumber belajar
c. menyamakan aktif fisik dengan aktif mental
d. guru tidak memberikan umpan balik
5. Salah satu ciri pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah...
a. pembelajaran lebih cenderung secara klasikal
b. pertanyaan yang diajukan guru tertutup
c. guru sebagai fasilitator
d. guru aktif

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 181

Geografi SMA

6. Kunci Jawaban
1. C
2. C
3. B
4. A
5. C
182

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

I. Lesson Study

1. Tujuan Pembelajaran:
a. Standar Kompetensi
Memahami Implementasi Lesson Study

b. Kompetensi Dasar:
· Memahami Hakikat Lesson Study
· Memahami Implementasi Lesson Study
c. Indikator
· Menganalisis landasan yuridis, teoritis, dan empiris perlunya Lesson Study
· Menganalisis sejarah Lesson Study
· Mengkaji pengertian Lesson Study
· Mengkaji karakteristik Lesson Study
· Mengkaji tujuan penerapan Lesson Study
· Mendesain rancangan Lesson Study
· Melaksanakan Lesson Study
· Mengevaluasi pelaksanaan Lesson Study
· Melaporkan hasil kegiatan Lesson Study
2. Materi
a. Landasan Yuridis, teoritis dan Empiris perlunya Lesson Study
1) Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan tercermin dari mutu SDM. SDM kita masih rendah berarti mutu
pendidikan pun masih rendah. Mengapa demikian? Masyarakat beranganggapan
bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh hasil tes. Apabila hasil nilai
ujian nasional (UN) baik maka dianggap sudah berhasil mendidik anak-anaknya.
Atau kalau suatu sekolah banyak meluluskan siswa ke perguruan tinggi melalui
SPMB maka dianggap sekolah itu pavorit dan banyak diserbu orang tua untuk
menyekolahkan anaknya. Rangking sekolah diurut berdasarkan nilai UN. Akibatnya
orang tua harus mengeluarkan uang ekstra untuk menitipkan anaknya pada
bimbingan belajar yang melakukan latihan menjawab soal-soal UN atau SPMB,
karenaorangtuamenginginkananaknyaditerimadisekolahpaforitatauperguruan
tinggi top. Proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari
orang tua dan dari pemerintah, yang penting hasil UN (Ujian Nasional). Umumnya
pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah
dihadapan siswa sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya
hanya mentransfer pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target
tersampaikannya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada
siswa. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi
dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang
menantang siswa untuk berpikir. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.
Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu kecuali
guru itu sendiri. Kebanyakan pengawas dari dinas pendidikan belum berfungsi
sebagai supervisor pembelajaran di kelas. Ketika datang di sekolah, pengawas
memeriksa kelengkapan administrasi guru berupa dokumen renpel (rencana
pelajaran). Pengawas sangat jarang masuk kelas melakukan observasi terhadap
pembelajaran dan menjadi nara sumber pembelajaran bagi guru di sekolah.
Begitu juga kepala sekolah. Kepala sekolah umumnya lebih mementingkan
dokumen administrasi guru, seperti renpel dari pada masuk kelas melakukan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 183

Geografi SMA

observasi dan supervisi terhadap pembelajaran oleh seorang guru. Akibatnya


guru tidak tertantang melakukan persiapan mengajar dengan baik, memikirkan
metoda mengajar yang bervariasi, mempersiapkan bahan untuk percobaan IPA di
laboratorium. Ini berarti bahwa selama ini kita kurang memperhatikan pentingnya
proses pembelajaran di dalam ruang kelas. Semestinya, kita lebih memperhatikan
proses pembelajaran dan hasil tes merupakan dampak dari proses pembelajaran.
Secara internasional, mutu pendidikan di Indonesia masih rendah, sebagai contoh
dalam bidang MIPA, the Trends in International Mathematics and Science Study
(TIMSS, 2003) melaporkan bahwa di antara 45 negara peserta TIMSS, peserta
didik SMP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-36 untuk IPA dan ke-34 untuk
Matematika. Siswa-siswa Indonesia hanya dapat menjawab soal-soal hafalan
tetapi tidak dapat menjawab soal-soal yang memerlukan nalar atau keterampilan
proses. Proses pembelajaran yang baik seharusnya menghasilkan nilai tes
yang baik. Paradigma yang hanya mementingkan hasil tes harus segera diubah
menjadi memperhatikan proses pembelajaran, sementara hasil tes merupakan
dampak dari proses pembelajaran yang benar. Seiring dengan perkembangan
IPTEK, pengetahuan guru harus selalu disegarkan. Kegiatan seminar atau forum
diskusi ilmiah merupakan media untuk penyegaran pengetahuan guru baik
materi subyek maupun pedagogi. Sayangnya, tidak sedikit kepala sekolah yang
tidak mengijinkan guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan seminar atau forum
diskusi dalam kegiatan MGMP. Seharusnya kepala sekolah mendorong bahkan
memfasilitasi guru agar bisa berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ilmiah,
seperti seminar untuk menambah wawasan guru. Selain itu, sedikit guru yang
sudah memanfaatkan fasilitas ICT (Information Communication Technology) di
sekolah untuk meningkatkan pengetahuan padahal fasilitas itu sudah masuk ke
sekolah, seperti komputer dan telpon. Sementara, sekolah mampu menyediakan
dana untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata.
2) Undang Undang Guru dan Dosen
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pada tahun 2005 pemerintah dan
DPR RI telah mensahkan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Undang-undang tersebut menuntut penyesuaian penyelenggaraan
pendidikan dan pembinaan guru agar guru menjadi profesional. Di satu pihak,
pekerjaan sebagai guru akan memperoleh penghargaan yang lebih tinggi,
tetapi dipihak lain pengakuan tersebut mengharuskan guru memenuhi sejumlah
persyaratan agar mencapai standar minimal seorang profesional. Pengakuan
terhadap guru sebagai tenaga profesional akan diberikan manakala guru telah
memiliki antara lain kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang
dipersyaratkan (Pasal 8). Kualifikasi akademik tersebut harus „diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat“ (Pasal 9) Sertifikasi
pendidik diperoleh guru setelah mengikuti pendidikkan profesi (pasal 10 ayat (1)).
Adapun jenis-jenis kompetensi yang dimaksud pada Undang-undang tersebut
meliputi „kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional“ (Pasal 10 ayat (1)). Berdasarkan hasil pertemuan
Asosiasi LPTK Indonesia, penjabaran tentang jenis-jenis kompetensi tersebut
sebagai berikut.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci
kompetensi pedagogik meliputi :

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


184

Geografi SMA

· Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural,
emosional, dan intelektual.
· Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didikdan
kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya.
· Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
· Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
· Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik
· Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatanpeserta didik
dalam pembelajaran
· Merancang pembelajaran yang mendidik
· Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
· Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran

Kompetensi kepribadian yaitu memiliki kepribadian yang mantap, stabil,


dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Kompetensi ini meliputi:
· Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
· Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
· Mengevaluasi kinerja sendiri
· Mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran


secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi. Kompetensi ini mencakup
· Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya.
· Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi.
· Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran.
· Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.
· Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan


peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Dengan kompetensi ini, guru diharapkan dapat:
· Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat.
· Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan
masyarakat.
· Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional,
nasional, dan global.
· Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk
berkomunikasi dan pengembangan diri.

3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005


Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Pasal 19 dari peraturan pemerintah ini berbunyi sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 185

Geografi SMA

kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
b) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
c) Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaanprosespembelajaran,penilaianhasilpembelajaran,danpengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.

Peraturan pemerintah tersebut mengindikasikan bahwa sekarang pemerintah


menaruh perhatian terhadap mutu proses pembelajaran. Usaha baik dari pemerintah
ini harus ditindaklanjuti sehingga mutu pendidikan menjadi kenyataan yang akan
berdampak terhadap pembangunan Indonesia di masa mendatang. Tentunya, kerja
keras kita dalam menindaklanjuti usaha pemerintah ini baru dapat dirasakan paling
cepat dalam waktu 10 tahun mendatang. Tantangan bagi kita adalah bagaimana
mengimplementasikan UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta PP 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan?

Secara umum mutu pendidikan di negeri ini masih rendah tercermin dari pringkat
hasil TIMSS dan indek pembangunan manusia yang berada pada posisi di bawah
peringkat negara-negara tetangga kita di Asia Tenggara. Oleh karena itu, tantangan
bagi kita adalah bagaimana kita dapat meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini.
Mutu pendidikan merupakan dampak dari keprofesionalan pendidiknya. Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan bagi pendidik profesional. Namun
demikian, untuk menjadi pendidik profesional diperlukan usaha yang sistemik dan
konsisten serta berkesinambungan dari pendidik itu sendiri dan pengambil kebijakan.
Melalui lesson study sangat dimungkinkan meningkatkan keprofesionalan pendidik
di Indonesia karena lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun
komunitas belajar.

b. Pengertian Lesson Study


Pemerintah selalu melakukan usaha peningkatan mutu guru melalui pelatihan dan tidak
sedikit dana yang dialokasikan untukpelatihan guru. Sayangnya usaha dari pemerintah ini
kurang memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan mutu guru. Minimal
ada dua hal yang menyebabkan pelatihan guru belum berdampak pada peningkatan
mutu pendidikan. Pertama, pelatihan tidak berbasis pada permasalahan nyata di dalam
kelas. Materi pelatihan yang sama disampaikan kepada semua guru tanpa mengenal
daerah asal.

Padahal kondisi sekolah di suatu daerah belum tentu sama dengan sekolah di daerah
lain. Kadang-kadang pelatih menggunakan sumber dari literatur asing tanpa melakukan
ujicoba terlebih dahulu untuk kondisi di Indonesia. Kedua, hasil pelatihan hanya
menjadi pengetahuan saja, tidak diterapkan pada pembelajaran di kelas atau kalaupun
diterapkan hanya sekali, dua kali dan selanjutnya kembali “seperti dulu lagi, back to
basic”. Hal ini disebabkan tidak ada kegiatan monitoring pasca pelatihan, apalagi kalau
kepala sekolah tidak pernah menanyakan hasil pelatihan. Selain itu, kepala sekolah
tidak memfasilitasi forum sharing pengalaman diantara guru-guru. Untuk mengatasi
kelemahan pelatihan konvensional yang kurang menekankan pada pasca pelatihan
maka buku ini menawarkan model in-service training yang lebih berfokus pada upaya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
186

Geografi SMA

pemberdayaan guru sesuai kapasitas serta permasalahan yang dihadapi masing-masing.


Model tersebut adalah Lesson Study yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Dengan demikian, Lesson Study bukan metoda atau strategi pembelajaran tetapi
kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metoda/strategi pembelajaran yang
sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.

c. Tujuan Lesson Study


· Meningkatkan pengetahuan tentang materi ajar
· Meningkatkan pengetahuan tentang pembelajaran
· Meningkatkan kemampuan mengobservasi aktivitas belajar
· Meningkatkan hubungan kolegalitas
· Menguatkan hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dan tujuan
jangka panjang yang harus dicapai
· Meningkatkan motivasi untuk selalu berkembang
· Meningkatkan kualitas perencanaan pembelajaran

d. Sejarah Perkembangan Lesson Study


1) Asal Mula Lesson Study
Lesson study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun 1900an. Melalui
kegiatan tersebut guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan
dan observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa-siswanya aktif
belajar mandiri. Lesson Study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang
jugyokenkyu, yang berasal dari dua kata jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran,
dan kenkyu yang berarti study atau research atau pengkajian.

Gambar 10. Kegiatan Lesson Study di jepang

Dengan demikian lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian
terhadap pembelajaran. Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru-
guru di suatu distrik atau diselenggarakan oleh kelompok guru sebidang, semacam
MGMP di Indonesia. Kelompok guru dari beberapa sekolah berkumpul untuk
melaksanakan lesson study. Lesson study yang sangat popular di Jepang adalah lesson
study yang diselenggarakan oleh suatu sekolah dan dikenal sebagai konaikenshu
yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Konaikenshu juga dibentuk oleh dua
kata yaitu konai yang berarti di sekolah dan kata kenshu yang berarti training. Jadi
istilah konaikenshu berarti school-based in-service training atau inservice education
within the school atau in-house workshop. Pada tahun 1970an pemerintah Jepang
merasakan manfaat dari konaikenshu dan sejak itu pemerintah Jepang mendorong
sekolah-sekolah untuk melaksanakan konaikenshu dengan menyediakan dukungan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 187

Geografi SMA

biaya dan insentif bagi sekolah yang melaksanakan konaikenshu. Kebanyakan


sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Jepang melaksanakan konaikenshu.
Walaupun pemerintah Jepang telah menyediakan dukungan biaya bagi sekolah-
sekolah untuk melaksanakan konaikenshu tetapi kebanyakan sekolah melaksanakan
konaikenshu secara sukareka karena sekolah marasakan manfaatnya. Salah satu
situasi pembelajaran dalam rangka lesson study di Jepang diperlihatkan pada gambar
beikut.

Suasana pembelajaran matematika dalam rangka lesson study di SD Hamanogo,


Jepang tahun 2005. Kurang lebih 100 pengamat menghadiri kegiatan lesson study ini.
Pengamat berdatangan dari berbagai sekolah SD atau SMP dari berbagai provinsi di
Jepang.

Alasan mengapa lesson study menjadi popular di Jepang karena lesson study
sangat membantu guru-guru. Walaupun lesson study menyita waktu tetapi guru-
guru memperoleh manfaat yang sangat besar berupa informasi berharga untuk
meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Mutu kegiatan konaikenshu
sangat bervariasi bergantung pada kaliber leadership sekolah, mutu guru untuk
membangun, mempererat persabahatan diantara mereka, dan kemaunan mereka
dalam melaksanakan konaikenshu.

2) Perkembangan Lesson Study di dunia


The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) merupakan studi
untuk membandingkan pencapaian hasil belajar mathematika dan IPA kelas 8 (kelas
2 SMP). Penyebaran Lesson Study di dunia pada tahun 1995 dilatarbelangi oleh
TIMSS. Empat puluh satu negara terlibat dalam TIMSS, Dua puluh dari empat puluh
satu Negara memperoleh skor rata-rata matematika yang signifikan lebih tinggi
dari Amerika Serikat. Negara-negara yang memperoleh skor matematika yang lebih
tinggi dari Amerika Serikat antara lain Singapura, Korea, Jepang, Kanada, Francis,
Australia, Hongaria, dan Ireland. Sementara hanya 7 negara yang memperoleh skor
matematika secara signifikan lebih rendah dari Amerika Serikat, yaitu Lithuania,
Cyprus, Portugal, Iran, Kuwait, Colombia, dan Africa selatan. Posisi pencapaian
belajar matematika siswa-siswa SMP kelas 2 di Amerika Serikat membuat negara
itu melakukan studi banding pembelajaran matematika di Jepang dan Jerman. Tim
Amerika Serikat melakukan perekaman video pembelajaran matematika di Jepang,
Jerman, dan Amerika Serikat untuk dilakukan analisis terhadap video pembelajaran
tersebut. Pada waktu itu, Tim Amerika Serikat menyadari bahwa Amerika Serikat
tidak memiliki sistem untuk melakukan peningkatan mutu pembelajaran, sementara
JepangdanJermanmelakukanpeningkatanmutupembelajaransecaraberkelanjutan.
Amerika Serikat selalu melakukan reformasi tapi tidak selalu melakukan peningkatan
mutu. Selanjutnya ahli-ahli pendidikan Amerika Serikat belajar dari Jepang tentang
Lesson Study. Sekarang Lesson Study telah berkembang di sekolah-sekolah di
Amerika Serikat dan diyakini Lesson Study sangat potensial untuk pengembangan
keprofesionalan pendidik yang akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Selain itu, Lesson Study juga telah berkembang di Australia.

3) Perkembangan Lesson Study di Indonesia


Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Indonesia Mathematics
and Science Teacher Education Project) yang diimplementasikan sejak Oktober
tahun 1998 di tiga IKIP yaitu IKIP Bandung (sekarang bernama Universitas
Pendidikan Indonesia, UPI), IKIP Yogyakarta (sekarang bernama Universitas Negeri
Yogyakarta UNY),dan IKIP Malang(sekarang bernama Universitas Negeri Malang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
188

Geografi SMA

UM) bekerjasama dengan JICA (Japan Internatonal Cooperation Agency). Tujuan


umum dari IMSTEP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika dan
IPA di Indonesia, sementara tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan matematika dan IPA ditiga IKIP yaitu IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan
IKIP Malang. Pada permulaan implementasi IMSTEP, UPI, UNY, dan UM berturut-
turut bernama IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan IKIP Malang.

Fase IMSTEP (1998 – 2003). Peningkatan mutu difokuskan pada pendidikan pre-
dan in-service di tiga Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA) dari IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan IKIP Malang. Beberapa kegiatan
dirancang untuk mencapai tujuan tersebut antara lain melakukan revisi silabus
program pre- dan in-service, pengembangan buku ajar bersama 3 universitas,
pengembangan kegiatan praktikum, dan pengembangan teaching materials.
Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, pemerintah Jepang melalui JICA
memberikan dukungan berupa gedung beserta fisilitasnya untuk IKIP Bandung
sementara fasilitas laboratorium untuk IKIP Yogyakarta dan IKIP Malang. Selain itu
JICA memberi dukungan dalam bentuk penyediaan tenaga ahli Jepang dan pelatihan
di Jepang bagi dosen UPI, UNY, dan UM. Sepuluh dosen UPI, UNY, dan UM mengikuti
pelatihan di Jepang setiap tahunnya untuk mengenal sistem pendidikan di Jepang
dan belajar mengembangkan digital teaching materials. Tenaga ahli Jepang Prof.
Dr. Kanzawa dan Mr. Higa berturutturut bertindak sebagai chief adviser dan project
coordinator pada saat itu. Pada bulan Maret – April 2001, tim JICA dari Jepang
melakukan evaluasi tengah proyek (mid-term) untuk mengetahui kemajuan dari
IMSTEP. Hasil evaluasi JICA menunjukkan bahwa IMSTEP berjalan sesuai dengan
yang diharapkan dan dapat dilanjutkan untuk dua setengah tahun berikutnya
dengan penyesuaian program melalui penambahan kegiatan. Kegiatan yang
ditambahkan pada IMSTEP adalah kegiatan “Piloting”. Kegiatan piloting bertujuan
untuk mengembangkan pembelajaran inovatif matematika dan IPA di sekolah
secara kolaboratif antara guru-guru SMP/SMA dengan dosen-dosen F(P)MIPA dari
UPI, UNY, dan UM. Tenaga ahli Jepang yang ditugaskan untuk perioda 2001- 2003
adalah Prof. Dr. Tokuda dan Mr. Nakatsu yang berturut-turut bertindak sebagai chief
adviser dan project coordinator melanjutkan tugas Prof. Dr. Kanzawa dan Mr. Higa.
Untuk kegiatan piloting dipilih 4 sekolah (2 SMP dan 2 SMA) di masing masing kota di
Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Sekolah yang dipilih adalah sekolah-sekolah yang
berdekatan dengan kampus UPI, UNY, dan UM yang mutunya pada tingkat sedang
berdasarkan NEM tetapi sekolah-sekolah tersebut memperlihatkan keingingan dan
komitmen untuk maju. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut menugaskan guru-guru
matematika, IPA Fisika, dan IPA Biologi untuk SMP sementara guru matematika,
fisika, biologi, dan kimia untuk SMA. Dosen-dosen dan guru-guru sebidang studi
melakukan beberapa kali workshop untuk mendiskusikan permasalahan yang
dihadapi guru-guru di sekolah dan merancang model pembelajaran sebagai solusi
terhadap permasalahan yang ditemukan. Model pembelajaran yang dikembangkan
berbasis hands-on activity, daily life, dan local materials. Setelah teaching materials
yang dibuat dari bahan lokal tersebut diujicoba di laboratorium maka model
pembelajaran diujicoba di kelas oleh guru sementara dosen menjadi pengamat.
Guru beserta dosen telah mampu mengembangkan teachin gmaterials yang terbuat
dari bahan-bahan di sekitar siswa dan melakukan pembelajaran berbasis hands-on
activity dan daily life untuk menjelaskan konsep matematika dan IPA sehingga siswa-
siswa menjadi senang belajar matematika dan IPA.

Guru-guru yang terlibat piloting menjadi termotivasi untuk melakukan inovasi dalam
pembelajaran dan merasa dekat dengan dosen untuk memperoleh informasi ketika

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 189

Geografi SMA

menghadapi kesulitan dalam melakukan inovasi pembelajaran. Sayangnya guru


yang terlibat kegiatan piloting sangat terbatas pada satu guru per bidang studi
per sekolah sehingga diseminasi pengalaman berharga dalam mengembangkan
inovasi pembelajaran kurang berjalan baik walaupun dalam satu sekolah, apalagi
kepala sekolah tidak terlibat langsung dalam kegiatan piloting. Biaya untuk kegiatan
piloting berasal dari dana pendamping yang dikelola pihak universitas. Dosen dan
guru memperoleh dana transportasi walaupun jumlahnya sangat kecil. Pada bulan
Juli 2003, tim dari JICA (Jepang) melakukan evaluasi terhadap kinerja proyek dan
berkunjung ke sekolah menyaksikan kegiatan pembelajaran di sekolah. Tim JICA
menyimpulkan bahwa kegiatan piloting berbasis hands-on activity, daily life, dan
local materials sangat potensial untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Selanjutnya tim JICA merekomendasikan untuk melanjutkan Follow-up Program
IMSTEP selama 2 tahun. Fase Follow-up IMSTEP (2003–2005). FPMIPA UPI, FMIPA
UNY, dan FMIPA UM mengimplementasikan program Follow-up IMSTEP sejak bulan
Oktober 2003 sampai dengan September 2005 yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu in-service teacher training (pelatihan guru dalam jabatan) dan mutu pendidikan
calon guru (preservice teacher training) dalam bidang matematika dan IPA di UPI, UNY,
dan UM. Dr. Eisuke SAITO dan Isamu KUBOKI berturut-turut sebagai chief adviser
dan coordinator membantu mengarahkan ketiga universitas mengimplementasikan
Follow-up IMSTEP. Melalui Program Follow-up IMSTEP diharapkan dihasilkan model
in-service teacher training (pelatihan guru dalam jabatan) dan model pre-service
teacher training (pendidikan calon guru) dalam bidang MIPA.

Peningkatan mutu pendidikan MIPA akan dicapai manakala terjadi kerjasama yang
baik antara LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) penyelenggara
pendidikan pre-service, sekolah piloting, dan MGMP penyelenggara program
inservice.

LPTK dapat menghasilkan calon guru yang bermutu setelah mendapat masukan dari
pengalaman nyata di sekolah dan LPTK memberikan masukan ke sekolah piloting
untuk melakukan intervensi terhadap siswa sehingga siswa menjadi aktif belajar.
MGMP merupakan forum untuk mendiseminasikan hasil inovasi pembelajaran dan
bersama LPTK diharapkan dapat meningkatkan keprofesionalan guru. Kegiatan
piloting yang telah dirintis pada fase IMSTEP terus dikembangkan pada fase Follow-
up Program IMSTEP melalui kegiatan Lesson Study. Pengiriman pelatihan singkat ke
Jepang bagi dosen-dosen UPI, UNY, dan UM pada fase Follow-up Program IMSTEP
difokuskan pada tema Lesson Study dan diharapkan mereka dapat mengembangkan
Lesson Study di Indonesia setelah selesai pelatihan di Jepang. Peserta pelatihan yang
memberikan kontribusi terhadap pengembangan Lesson Study di Indonesia antara
lain Riandi (UPI), Rahayu (UM), Sumar Hendayana (UPI), Harun Imansyah (UPI),
Sukirman (UNY), Muchtar A. Karim (UM), Siti Sriyati (UPI), Suratsih (UNY), dan Ridwan
(UM). Kerjasama antara 3 universitas (UPI, UNY, dan UM) dan sekolahsekolah piloting
di Bandung, Yogyakarta, dan Malang makin dipererat melalui perbaikan beberapa
kelemahan dari implementasi kegiatan piloting pembelajaran di sekolah mitra. Tahap
observasi dan refleksi dari kegiatan Lesson Study (plan-do-see) diperbaiki. Strategi
observasi pembelajaran diperbaiki pada fase Follow-up IMSTEP. Sebagai contoh,
siswa tidak terganggu dengan adanya observer di dalam kelas karena observer tidak
mengganggu siswa belajar tetapi lebih konsentrasi pada observasi aktivitas siswa
belajar. Hal ini tercermin dari kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Observer
lebih banyak mengomentari aktivitas siswa dari pada gurunya. Setelah bertukar
pengalaman dan pengarahan dalam fase Follow-up IMSTEP maka terjadi peningkatan
kesadaran dalam melakukan observasi pembelajaran, sekarang observer lebih suka
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
190

Geografi SMA

mengambil posisi di samping kiri dan kanan ruang kelas untuk melakukan observasi
pembelajaran. Ketika fase IMSTEP, tahap refleksi kurang mendapat penekanan,
kadang-kadang tahap ini dilakukan pada hari lain sehingga sebagian informasi
pengamatan kelas terlupakan oleh observer. Ketika fase Follow-up, tahap refleksi
dilakukan langsung setelah pebelajaran untuk mendiskusikan hasil pembelajaran
dan bertukar pengalaman tentang lesson learnt yang diperoleh para observer. Selain
itu, dilakukan diseminasi pengalaman berharga dari kegiatan piloting kepada MGMP
melalui workshop dan uji coba pembelajaran berbasis hands-on activity, daily life,
dan local materials dalam rangka kegiatan Lesson Study di MGMP Matematika dan
IPA SMP di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Kegiatan Lesson Study pada MGMP
mendapat sambutan baik dari guru-guru terutama guru-guru model.

Guru model merasakan manfaat dari kegiatan Lesson Study, mereka menjadi lebih
percaya diri dalam mengajar dan berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah tingkat nasional.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan Lesson Study maka dilakukan pendekatan oleh
pimpinan fakultas di 3 universitas. Dalam kasus di Bandung, pimpinan FPMIPA UPI
bersilaturrahmi dengan kepala kepala sekolah piloting yang kebetulan baru terjadi
pergantian kepala sekolah untuk berdiskusi tentang keberlanjutan dari kegiatan
kerjasama antara sekolah dan FPMIPA UPI. Diskusi terfokus pada resource sharing
artinya pimpinan FPMIPA UPI menyediakan nara sumber termasuk kebutuhannya
sementara sekolah piloting mendorong guru-guru termasuk kebutuhannya untuk
berkolaborasi. Selain itu pimpinan FPMIPA UPI meminta kepala sekolah terlibat
dan melibatkan guru-guru lain dalam observasi dan refleksi pembelajaran. Ajakan
pimpinan FPMIPA UPI disambut baik untuk keberlanjutan kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan Lesson Study di sekolah-sekolah piloting. Sebagai wujud
keberlanjutan program kerjasama tersebut, kepala sekolah memfasilitasi kegiatan
Lesson Study dengan memberdayakan MGMP di sekolah tersebut dan melaksanakan
kegiatan Lesson Study secara bergilir dari mata pelajaran ke mata pelajaran lain.
Kepala sekolah juga terlibat dalam kegiatan observasi pembelajaran dan memandu
diskusi untuk merefleksi pembelajaran. Sekarang kegiatan Lesson Study bukan
milik guru MIPA saja tetapi guru non-MIPA pun melakukan kegiatan Lesson Study.
Sebagai contoh, SMAN 9 Bandung telah melaksanakan kegiatan Lesson Study
Biology, PPKn, Sosiologi, dan Bahasa Indonesia pada semester genap 2005/2006.
Pembicaraan tentang keberlanjutan program kerjasama dalam kegiatan Lesson Study
juga dilakukan dengan pengurus MGMP matematika dan IPA SMP kota Bandung.
Sebagai tindak lanjut, beberapa workshop tentang Lesson Study telah dilaksanakan
untuk MGMP wilayah tenggara, wilayah timur, dan wilayah barat kota Bandung.
MGMP IPA SMP wilayah barat kota Bandung telah menindaklanjuti workshop
Lesson Study tersebut dengan persiapan perancangan dan pengembangan model
pembelajaran berbasis handson activity, daily life, dan local materials. Selanjutnya
MGMP IPA SMP wilayah barat kota Bandung pada semester genap 2005/2006 telah
mengimplementasikan model pembelajaran tersebut di SMP Miftahul Iman, SMPN
12 Bandung, SMP Labschool UPI, SMPN 29 Bandung, dan SMP YWKA. Lesson study
berasal dari Jepang yang dimanfaatkan untuk meningkatkan keprofesionalan guru.
Keberhasilan Jepang dalam pendidikan membuat pakar pendidikan di Amerika
Serikat dan negaranegara Eropa serta Australia belajar lesson study dari Jepang.
Kalau negara-negara maju belajar dari Jepang, mengapa kita tidak? Walau demikian,
lesson study yang berkembang di Indonesia tidak begitu saja mengadopsi konsep
lesson study dari Jepang, akan tetapi melalui pengkajian dan ujicoba di sekolah-
sekolah piloting sejak tahun 2001 melalui Program Kerjasama Teknis IMSTEP-JICA di
UPI, UNY, dan UM. Untuk memperoleh model sosialisasi lesson study pada tingkat
yang lebih luas, saat ini sedang dilakukan piloting lesson study di tiga kabupaten

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 191

Geografi SMA

yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Pasuruan. Piloting


ini melibatkan seluruh guru Matematika dan IPA SMP dan MTs.

e. Desain Lesson Study


Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do
(melaksanakan), dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study
merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous
improvement). Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada Gambar berikut.

Gambar 11. Skema kegiatan Lesson Study

Lesson Study dimulai dari tahap perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk merancang
pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana
supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak
dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa guru dapat berkolaborasi atau
guru-guru dan dosen dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan
diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Permasalahan
dapat berupa materi bidang studi, bagaimana menjelaskan suatu konsep. Permasalahan
dapat juga berupa pedagogi tentang metoda pembelajaran yang tepat agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien atau permasalahan fasilitas, bagaimana mensiasati kekurangan
fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson
plan, teaching materials berupa media pembelajaran dan lembar kerja siswa serta metoda
evaluasi. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum diterapkan di
dalam kelas. Kegiatan perencanaan memerlukan beberapa kali pertemuan (2 – 3 kali)
agar lebih mantap. Pertemuan-pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara
guru-guru dan dosen-dosen dalam rangka perencanaan pembelajaran menyebabkan
terbentuknya kolegalitas antara guru dengan guru, dosen dengan guru, dosen dengan
dosen, sehingga dosen tidak merasa lebih tinggi atau guru tidak merasa lebih rendah.
Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatankegiatan
pertemuan dalam rangka Lesson Study ini terbentuk mutual learning (saling belajar).

Langkah kedua dalam Lesson Study adalah pelaksanaan (Do) pembelajaran untuk
menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam
perencanaan telah disepakati siapa guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran
dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah. Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba
efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah yang
bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat (observer) pembelajaran.
Juga dosen-dosen atau mahasiswa melakukan pengamatan dalam pembelajaran
tersebut. Kepala sekolah terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan memandu
kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefieng kepada para
pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh
seorang guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran berlangsung pengamat
tidak mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
192

Geografi SMA

pembelajaran. Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi siswa-siswa, siswa-bahan


ajar, siswa-guru, dan siswa-lingkungan yang terkait dengan 4 kompetensi guru sesuai
dengan UU No. 14 tentang guru dan dosen.

Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum


pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilahkan mengambil tempat di ruang kelas
yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri
di sisi kiri dan kanan di dalam ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan baik.
Selama pembelajaran berlangsung para pengamat tidak boleh berbicara dengan sesama
pengamat dan tidak menganggu aktifitas dan konsentrasi siswa. Para pengamat dapat
melakukan perekaman kegiatan pembelajaran melalui video camera atau foto digital
untuk keperluan dokumentasi dan bahan studi lebih lanjut. Keberadaan para pengamat di
dalam ruang kelas disamping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar
dari pembelajaran yang sedang berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.

Langkah ketiga dalam kegiatan Lesson Study adalah refleksi (See). Setelah selesai
pembelajaran langsung dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu
oleh kepala sekolah atau personel yang ditunjuk untuk membahas pembelajaran.
Guru mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan
pembelajaran.

Selanjutnya pengamat diminta menyampaikan komentar dan lesson learnt dari


pembelajaran terutama berkenaan dengan aktivitas siswa. Tentunya, kritik dan
saran untuk guru disampaikan secara bijak demi perbaikan pembelajran. Sebaliknya,
guru harus dapat menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya. Berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang kembali pembelajaran
berikutnya. Pada prinsipnya, semua orang yang terlibat dalam kegiatan Lesson Study
harus memperoleh lesson learnt dengan demikian kita membangun komunitas belajar
melalui Lesson Study.

f. Karakterisitik Lesson Study


Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya
datang dari Kepala Sekolah bersama guru. Tipe lesson study yang berkembang ada dua
tipe yaitu:
1) Lesson Study berbasis sekolah
Jika lesson study yang dikembangkan berbasis sekolah, maka orang-orang
yang melakukannya adalah semua guru dari berbagai bidang studi di sekolah
tersebut serta Kepala Sekolah. Lesson study dengan tipe seperti ini dilaksanakan
dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa
menyangkut semua bidang studi yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi, maka setiap guru terlibat secara
aktif dalam ketiga kegiatan tersebut. Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson
study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi
masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan,
memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan, merancang rencana
pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran
yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses pembelajaran,
mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar siswa di kelas,
melakukan refleksi secara bersama-sama atas hasil observasi kelas, serta mengambil
pelajaran berharga dari setiap proses yang dilakukan untuk kepentingan peningkatan
kualitas proses dan hasil pembelajaran lainnya. Walaupun lesson study tipe ini secara
umum hanya melibatkan warga sekolah yang bersangkutan, dalam pelaksanaannya

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 193

Geografi SMA

dimungkinkan untuk melibatkan fihak luar, misalnya para ahli dari universitas atau
undangan yang diperlukan karena kedudukannya.

2) Lesson study berbasis MGMP / Bidang Studi


Lesson study juga bisa dilaksanakan dengan berbasiskan MGMP (bidang studi).
Sebagai contoh, sekelompok guru matematika di suatu wilayah bersepakat untuk
melakukan lesson study guna meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
matematika di wilayah tersebut. Karena kelompok guru matematika tersebut berasal
dari beberapa sekolah, maka pelaksanaannya dapat dilakukan secara bergiliran
dari satu sekolah ke sekolah lain. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam
lesson study tipe ini pada dasarnya sama dengan tipe yang diuraikan sebelumnya.
Perbedaannnya hanya pada anggota komunitas yang datang dari berbagai sekolah
dengan spesialisasi yang sama. Dengan demikian, lesson study tipe ini anggota
komunitasnya bisa mencakup satu wilayah (misalnya satu wilayah MGMP), satu
kabupaten, atau lebih luas lagi. Pada tahapan perencanaan, anggota komunitasnya
selain guru-guru sebidang dari sekolah yang berbeda-beda, dimungkinkan pula
datang dari fihak lain misalnya universitas. Sementara pada tahapan implementasi
pembelajaran dan refleksi, anggota komunitasnya dimungkinkan untuk sangat
beragam termasuk guru-guru dari bidang studi berbeda. Jika kita perhatikan secara
seksama, kedua tipe lesson study di atas pada dasarnya melibatkan sekelompok orang
yang melakukan perencanaan, implementasi, dan refleksi pasca pembelajaran secara
bersama-sama sehingga membentuk suatu komunitas belajar yang secara sinergis
diharapkan mampu menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan
pembelajaran inovatif. Dengan cara seperti ini, maka setiap anggota komunitas
yang terlibat sangat potensial untuk mampu melakukan self-development sehingga
memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama dengan anggota komunitas
belajar lainnya.
g. Tahap – Tahap Pelaksanaan Lesson Study
1) Persiapan Lesson Study (Plan)
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa lesson study pada dasarnya
meliputi tiga bagian kegiatan yakni perencanaan, implementasi, dan refleksi. Untuk
mempersiapkan sebuah lesson study hal pertama yang sangat penting adalah
melakukan persiapan. Tahap awal persiapan dapat dimulai dengan melakukan
identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar, teaching materials
(hands on), strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan menjadi guru.
Materi ajar yang dipilih tentu harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku
serta program yang sedang berjalan di sekolah.

Analisis mendalam tentang materi ajar dan hands on yang dipilih perlu dilakukan
secara bersama-sama untuk memperoleh alternatif terbaik yang dapat mendorong
proses belajar siswa secara optimal. Pada tahapan analisis tersebut perlu
dipertimbangkan kedalaman materi yang akan disajikan ditinjau antara lain dari
tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan kemampuan siswa, kompetensi
yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan
dalam kaitannya dengan materi terkait. Dalam kaitannya dengan materi ajar yang
dikembangkan, juga perlu dikaji kemungkinan-kemungkinan respon siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan terutama untuk
mengantisipasi respon siswa yang tidak terduga. Jika materi ajar yang dirancang
ternyata terlalu sulit bagi siswa, maka kemungkinan alternatif intervensi guru untuk
menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa perlu dipersiapkan secara matang.
Sebaliknya, jika ternyata materi ajar yang dirancang terlalu mudah bagi siswa maka
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
194

Geografi SMA

kemungkinan intervensi yang bersifat pengembangan perlu juga dipersiapkan.


Dengan demikian, sebelum implementasi pembelajaran berlangsung guru telah
memiliki kesiapan yang mantap sehingga proses pembelajaran yang terjadi pada saat
lesson study dilaksanakan mampu mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa
sesuai dengan yang diharapkan. Selain aspek materi ajar, guru secara berkelompok
perlu mendiskusikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yakni meliputi
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Analisis kegiatan tersebut dapat
dimulai dengan mengungkapkan pengalaman masing-masing dalam mengajarkan
materi yang sama. Berdasarkan analisis pengalaman tersebut selanjutnya dapat
dikembangkan strategi baru yang diperkirakan dapat menghasilkan proses belajar
siswa yang optimal. Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain dapat meliputi
bagaimana melakukan pendahuluan agar siswa termotivasi untuk melakukan
proses belajar secara aktif; aktivitas-aktivitas belajar bagaimana yang diharapkan
dilakukan siswa pada kegiatan inti pembelajaran; bagaimana rancangan interaksi
antara siswa dengan materi ajar, interaksi antar siswa, serta interaksi antara siswa
dengan guru; bagaimana proses pertukaran hasil belajar (sharing) antar siswa atau
antar kelompok harus dilakukan; bagaimana strategi intervensi guru pada level
kelas, ke lompok, dan individu; serta bagaimana aktivitas yang dilakukan siswa pada
bagian akhir pembelajaran. Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara mulus,
maka rangkaian aktivitas dari awal sampai akhir pembelajaran perlu diperhitungkan
secara cermat termasuk alokasi waktu yang tersedia. Selain mempersiapkan materi
ajar dan strategi pembelajarannya, tidak kalah penting untuk mempersiapkan fihak-
fihak yang perlu diundang untuk menjadi observer dalam implementasi pembelajaran
yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Disamping kelompok guru sebidang,
dalam pelaksanaan lesson study tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang
guru-guru mata pelajaran lain, Kepala Sekolah, ahli pendidikan bidang studi atau ahli
bidang studi terkait, para pejabat yang berkepentingan, atau masyarakat pemerhati
pendidikan. Kehadiran Kepala Sekolah dalam suatu lesson study sangatlah penting
karena informasi yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di kelas dan refleksi pasca
pembelajaran dapat menjadi masukan berharga bagi peningkatan kualitas sekolah
secara keseluruhan. Keragaman observer yang hadir dalam kegiatan lesson study
sangat menguntungkan karena latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda
dapat menghasilkan pandangan beragam sehingga bisa memperkaya pengetahuan
para guru.

2) Pelaksanaan Pembelajaran dalam Lesson Study (Do)


Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, perlu dilakukan pertemuan singkat
(briefing) yang dipimpin oleh Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini, setelah Kepala
Sekolah menjelaskan secara umum kegiatan lesson study yang akan dilakukan,
selanjutnya guru yang bertugas untuk melaksanakan pembelajaran hari itu diberi
kesempatan mengemukakan rencananya secara singkat. Informasi ini sangat
penting bagi para observer terutama untuk merancang rencana observasi yang
akan dilakukan di kelas. Selesai guru menyampaikan penjelasan, selanjutnya Kepala
Sekolah mengingatkan kepada para observer untuk tidak mengganggu jalannya
proses pembelajaran. Observer dipersilahkan untuk memilih tempat strategis sesuai
rencana pengamatannya masing-masing. Setelah acara briefing singkat dilakukan,
selanjutnya guru yang bertugas sebagai pengajar melakukan proses pembelajaran
sesuai dengan rencana. Walaupun pada saat pembelajaran hadir sejumlah observer,
guru hendaknya dapat melaksanakan proses pembelajaran sealamiah mungkin.
Berdasarkan pengalaman lesson study yang sudah dilakukan, proses pembelajaran
dapat berjalan secara alamiah. Hal ini dapat terjadi karena observer tidak melakukan
intervensi apapun terhadap siswa. Mereka biasanya hanya melakukan pengamatan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 195

Geografi SMA

sesuai dengan fokus perhatiannya masing-masing. Untuk memperoleh gambaran


yang lebih jelas berikut akan diuraikan contoh pelaksanaan pembelajaran dalam
suatu lesson study yang dilakukan di SMPN 1 Lembang. Sebelum pelaksanaan
pembelajaran, Kepala Sekolah memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Pada saat itu dijelaskan bahwa materi yang
akan dipelajari siswa adalah tentang luas lingkaran yang harus diturunkan rumusnya
melalui kegiatan eksplorasi.

Pertemuan Singkat Sebelum Pembelajaran Awal pembelajaran dimulai dengan


penjelasan singkat tentang materi yang akan dipelajari hari itu serta rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk
menarik perhatian siswa, guru memperlihatkan benda-benda yang ada disekitar
siswa yang bagiannya berbentuk lingkaran. Kemudian guru mengajukan sebuah
pertanyaan “Tahukah kamu cara menemukan atau menurunkan rumus luas daerah
lingkaran?” Setelah guru mengajukan pertanyaan tersebut, selanjutnya dijelaskan
bahwa secara berkelompok siswa diharapkan dapat menemukan rumus luas daerah
lingkaran dengan menggunakan pendekatan luas daerah bangun geometri yang
sudah diketahui.

3) Cara Melakukan Observasi dalam Lesson Study


Agar proses observasi dalam pembelajaran dari suatu lesson study dapat berjalan
dengan baik, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan baik oleh guru maupun
observer sebelum proses pembelajaran dimulai. Sebelum proses pembelajaran
berlangsung, guru dapat memberikan gambaran secara umum apa yang akan
terjadi di kelas yakni meliputi informasi tentang rencana pembelajaran, tujuannya
apa, bagaimana hubungan materi ajar hari itu dengan mata pelajaran secara umum,
bagaimana kedudukan materi ajar dalam kurikulum yang berlaku, dan kemungkinan
respon siswa yang diperkirakan. Selain itu observer juga perlu diberikan informasi
tentang lembar kerja siswa dan peta posisi tempat duduk yang menggambarkan
seting kelas yang digunakan. Akan lebih baik jika peta posisi tempat duduk tersebut
dilengkapidengannama-namasiswasecaralengkap.Denganmemilikigambaranyang
lengkap tentang pembelajaran yang akan dilakukan, maka seorang observer dapat
menetapkan apa yang akan dilakukan di kelas pada saat melakukan pengamatan.
Sebagai contoh, seorang observer dapat memfokuskan perhatiannya pada siswa
tertentu yang penting untuk diamati misalnya karena alasan tingkat kemampuannya
dibandingkan siswa lain atau ada hal khusus yang penting untuk diamati. Observer
lain mungkin tertarik dengan cara siswa berinteraksi dengan temannya dalam
kelompok, cara mengkomunikasikan ide baik dalam kelompok atau kelas, atau cara
mengajukan argumentasi atas solusi dari masalah yang diberikan.

Ada juga observer yang mungkin tertarik dengan respon siswa pada saat mengalami
kesulitan dan memperoleh intervensi dari guru. Fokus observasi pada pelaksanaannya
akan sangat beragam tergantung pada minat serta tujuannya masing-masing.
Semakin beragam target yang menjadi fokus observasi, maka semakin lengkaplah
informasi yang bisa digali, dianalisis, dan diungkap pada saat dilakukan refleksi.
Jika akan dilakukan rekaman video, tentukan siapa yang akan melakukannya, pilih
tempat strategis untuk melakukan pengambilan gambar yang meliputi aktivitas
siswa dan guru, dan pastikan bahwa rekaman video yang dibuat menggambarkan
seluruh proses pembelajaran secara utuh. Rekaman video ini sangat penting sebagai
bagian dari dokumentasi yang sewaktu-waktu dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk melakukan diskusi pengembangan lesson study atau diskusi masalah-masalah
pembelajaran secara umum. Untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
196

Geografi SMA

observer yang datang, kelas sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga mobilitas
siswa, guru, dan observer dapat berlangsung secara nyaman dan mudah. Pada saat
melakukan observasi, disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:
· Membuat catatan tentang komentar atau diskusi yang dilakukan siswa serta
jangan lupa menuliskan nama atau posisi tempat duduk siswa.
· Membuat catatan tentang situasi dimana siswa melakukan kerjasama atau
memilih untuk tidak melakukan kerjasama.
· Mencari contoh-contoh bagaimana terjadinya proses konstruksi pemahaman
melalui diskusi dan aktivitas belajar yang dilakukan siswa.
· Membuat catatan tentang variasi metoda penyelesaian masalah dari siswa
secara individual atau kelompok siswa, termasuk strategi penyelesaian yang
salah. Selain membuat catatan tentang beberapa hal penting mengenai
aktivitas belajar siswa, seorang observer selama melakukan pengamatan perlu
mempertimbangkan atau berpedoman pada sejumlah pertanyaan berikut:
· Apakah tujuan pembelajaran sudah jelas? Apakah aktivitas yang dikembangkan
berkontribusi secara efektif pada pencapaian tujuan tersebut?
· Apakah langkah-langkah pembelajaran yang dikembangkan berkaitan satu
dengan lainnya? Dan apakah hal tersebut mendukung pemahaman siswa
tentang konsep yang dipelajari?
· Apakah hands-on atau teaching material yang digunakan mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran yang ditetapkan?
· Apakah diskusi kelas yang dilakukan membantu pemahaman siswa tentang
konsep yang dipelajari?
· Apakah materi ajar yang dikembangkan guru sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa?
· Apakah siswa menggunakan pengetahuan awalnya atau pengetahuan
sebelumnya untuk memahami konsep baru yang dipelajari?
· Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat mendorong dan
memfasilitasi cara berpikir siswa?
· Apakah gagasan siswa dihargai dan dikaitkan dengan materi yang sedang
dipelajari?
· Apakah kesimpulan akhir yang diajukan didasarkan pada pendapat siswa?
· Apakah kesimpulan yang diajukan sesuai dengan tujuan pembelajaran?
· Bagaimana guru memberi penguatan capaian hasil belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung?

4) Kegiatan Refleksi (See)


Kegiatan refleksi harus dilaksanakan segera setelah selesai pembelajaran. Hal
ini dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati dan dijadikan bukti pada saat
mengajukan pendapat atau saran terjaga akurasinya karena setiap orang dipastikan
masih bisa mengingat dengan baik rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam
kegiatan ini paling tidak ada tiga orang yang harus duduk di depan yaitu Kepala
Sekolah, Guru yang melakukan pembelajaran, dan tenaga ahli yang biasanya datang
dari Perguruan Tinggi. Dalam acara ini, Kepala Sekolah bertindak sebagai fasilitator
atau pemandu diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam refleksi
adalah sebagai berikut:
· Fasilitator memperkenalkan peserta refleksi yang ada di ruangan sambil
menyebutkan masing-masing bidang keahliannya.
· Fasilitator menyampaikan agenda kegiatan refleksi yang akan dilakukan (sekitar
2 menit).
· Fasilitator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan komentar atau
mengajukan umpan balik. Aturan tersebut meliputi tiga hal berikut: (1) Selama

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 197

Geografi SMA

diskusi berlangsung, hanya satu orang yang berbicara (tidak ada yang berbicara
secara bersamaan), (2) Setiap peserta diskusi memiliki kesempatan yang sama
untuk berbicara, dan (3) Pada saat mengajukan pendapat, observer harus
mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari pendapat yang
diajukannya (tidak berbicara berdasarkan opini).
· Guru yang melakukan pembelajaran diberi kesempatan untuk berbicara paling
awal, yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya.
Pada kesempatan itu, guru tersebut harus mengemukakan apa yang telah terjadi
di kelas yakni kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai
harapan, dan apa yang berubah dari rencana semula. (15 sampai 20 menit).
· Berikutnya perwakilan guru yang menjadi anggota kelompok pada saat
pengembangan rencana pembelajaran diberi kesempatan untuk memberikan
komentar tambahan.
· Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap observer untuk mengajukan
pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki peluang yang sama
untuk mengajukan pendapatnya.
· Setelah masukan-masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup,
selanjutnya fasilitator mempersilahkan tenaga ahli untuk merangkum atau
menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
· Fasilitator berterimakasih kepada seluruh partisipan dan mengumumkan kegiatan
lesson study berikutnya.

h. Evaluasi kegiatan Lesson Study


Kegiatan lesson study pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang mampu mendorong
terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning community) yang secara konsisten
melakukan continuous improvement baik pada level individu, kelompok, maupun pada
sistem yang lebih umum. Pengetahuan yang dibangun melalui lesson study dapat
menjadi modal sangat berharga untuk meningkatkan kualitas kinerja masing masing
fihak yang terlibat. Sebagai contoh, seorang guru yang terlibat dalam observasi sebuah
lesson study berhasil menemukan sejumlah hal penting berkenaan dengan model
pembelajaran yang dikembangkan. Menurut pendapatnya, bahan ajar eksploratif yang
digunakan ternyata telah mampu mendorong kreativitas siswa sehingga mereka mampu
menampilkan sebuah strategi baru yang bersifat orisinal. Berdasarkan pengalaman ini
dia akan berusaha mencoba menerapkan pendekatan tersebut dalam pembelajaran di
sekolahnya. Seorang observer dari salah satu negara Afrika, pada saat kegiatan refleksi
menyatakan kekagumannya pada cara guru mengembangkan pola interaksi antar siswa
dalam kelompok. Menurut pengamatannya pola kerjasama kelompok seperti yang dia
lihat dalam pembelajaran telah berhasil menciptakan peluang untuk terjadinya sharing
pengetahuan dan saling tolong-menolong, sehingga siswa yang memiliki kemampuan
kurang sekalipun menjadi sangat terbantu oleh teman-temannya. Berdasarkan proses
pembelajaran yang diamati di kelas, dia menyatakan memperoleh pelajaran berharga
yang bisa menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan di
negaranya.

Seorang Kepala Sekolah, setelah mengikuti beberapa kali lesson study secara intensif,
mengajukan pendapatnya bahwa kegiatan tersebut sangat potensial mendorong
banyak fihak untuk melakukan hal yang terbaik. Siswa ternyata menunjukkan motivasi
yang sangat tinggi untuk menunjukkan potensinya masing-masing pada saat lesson study
dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut mampu menjadi dorongan
untuk tumbuhnya motivasi berprestasi pada diri siswa. Guru-guru lain yang baru melihat
aktivitas lesson study banyak yang mulai tertarik untuk mencobanya.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


198
Geografi SMA

Dengan mencoba melakukan lesson study, berarti dia terdorong untuk melakukan
persiapan yang lebih baik dibanding biasanya sehingga proses pembelajaran yang
dikembangkan kadang-kadang sangat diluar dugaan bahkan sangat inovatif. Seorang
dosen, setelah beberapa kali mengikuti kegiatan lesson study juga mengaku mulai
terpengaruh untuk mencoba memperkenalkan dan menerapkan hal-hal positif yang dia
dapatkan dari aktivitas tersebut pada kelas yang me njadi tanggungjawabnya. Seorang
Dekan juga tidak kalah dengan fihak-fihak lain untuk mencoba mengambil manfaat dari
lesson study bagi mahasiswa calon guru di fakultasnya. Berdasarkan pengalamannya
melakukan lesson study bersama guru-guru di sekolah, dia akhirnya menetapkan suatu
kebijakan bahwa setiap mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan diharuskan
terlibat secara aktif dalam kegiatan lesson study.

3. Evaluasi
1. Membuat Rancangan Lesson Study
2. Mensimulasikan implementasi Lesson Study
3. Mengevaluasi Implementasi Lesson Study
4. Membuat Laporan hasil Implementasi Lessoan Study

4. Daftar Pustaka
Baba,T. and Kojima, M.2003. Lesson Study, In Japan International Cooperation Agency
(Ed.) Japanese Eductional Experiences. Tokyo: Japan International Cooperation
Agency.
Fernandez, C., and Yoshida, M.2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving
Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
Publishers.
Indonesia.2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Indonesia.2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional.
Lewis, C., Perry, R., and Hurd, J.2004. A Deeper Look at Lesson Study. Educational
Leadership.
Stevenson., H.W., and Stigler, J.W. 1999. The Learning Gap. New York: Touchstone.
Nonaka.2005. Knowledge Creation. Makalah Presentasi pada Seminar Nasional yang
diselenggarakan Universitas Indonesia.
Stigler, J.W., and Hiebert, J. 1999. The Teaching Gap: Best Ideas from the World’s Teachers
for Improving Education in the Classroom. New York: The Free Press.
Saito, E., Harun, I., Kuboki, I. and Tachibana, H.2006. Indonesian Lesson Study in Practice:
Case Study of Indonesian Mathematics and Science
Teacher Education Project. Journal of In-service Education. 32 (2): 171-184.
Saito, E., Sumar, H., Harun, I., Ibrohim, Kuboki, I., and Tachibana, H.2006. Development of
School-Based In-Service Training Under an Indonesian
Mathematics and Science Teacher Education Project. Improving School. 9 (1): 47-59.
BAB 4. Penelitian Tindakan Kelas

A. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bagian A ini Anda akan dapat:
a. Menjelaskan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK)
b. Menjelaskan perbedaan PTK dengan penelitian formal
c. Menjelaskan hubungan antara PTK dengan guru profesional
d. Mendeskripsikan masalah secara rinci
e. Menemukan akar masalah dan tindakan untuk memecahkan
f. Membuat proposal sederhana dalam bentuk matriks

2. Uraian Materi
a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Di Indonesia PTK tergolong masih baru dibandingkan dengan penelitian-penelitian
formal yang sudah banyak dilakukan. Metode penelitian deskriptif, eksperimen,
dan ex post facto adalah tiga penelitian formal yang sudah banyakm kita kenal.
PTK mmempunyai karakteristik yang berbeda dengan penelitian-penelitian itu.

Beberapa karakteristik PTK antara lain:


 Masalahnya nyata, tidak dicari-cari, bersifat kontekstual.
 Berorientasi pada pemecahan masalah, bukan hanya mendeskripsikan
masalah.
 Data diambil dari berbagai sumber.
 Bersifat siklik: penelitian-tindakan-penelitian-tindakan-... dst.
 Partisipatif, dilakukan sendiri.
 Kolaboratif, dibantu rekan sejawat.

Perbedaan antara PTK dengan penelitian formal adalah sebagai berikut :


PTK:
 Dilakukan sendiri oleh guru
 Memperbaiki pembelajaran secara langsung
 Hipotesisnya disebut hipotesis tindakan
 Tidak menggunakan analisis statistik yang rumit
 Tidak terlalu memperhatikan validitas dan reliabilitas instrumen
 Sampel tidak perlu representatif
Penelitian Formal:
 Dilakukan oleh orang lain
 Mengembangkan teori, melalui generalisasi
 Biasanya mempersyaratkan hipotesis
 Menuntut penggunaan analisis statistik
 Instrumen harus valid dan reliabel
 Sampel harus representatif
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
34

Geografi SMA

b. Cara Memulai PTK


Uraian tentang cara memulai PTK berikut ini akan menambah pemahaman Anda
tentang prinsip-prinsip PTK. Kalau Anda sudah biasa mengajar, melakukan PTK
bukan hal yang asing. PTK hanyalah alat untuk membantu Anda memperbaiki
pembelajaran secara sistematis. Jadi Anda fokus saja pada perbaikan pembelajaran,
dan tanpa disadari Anda akan melakukan langkah-langkah seperti yang dilakukan
oleh peneliti PTK. Setelah menyelesaikan bagian ini Anda akan dapat menulis
“proposal sederhana” berbentuk matriks, yang nantinya akan dikembangkan
menjadi
No “proposal lengkap”.
Dokter Dengan proposal sederhana sebenarnya
Guru Peneliti PTK Anda sudah
dapat memulai PTK.
1 Menanyakan gejala penyakit Mendeskripsikan masalah

Analogi Guru-Dokter
Cara2yangMendiagnosis
paling mudahpenyakit
untuk memulai PTKMenemukan akar masalah
adalah dengan menganalogikan
kegiatan Anda sebagai “guru peneliti PTK” dengan kegiatan seorang “dokter” .
Perhatikan
3 Tabelresep
Menulis 1 berikut ini. Menyusun hipotesis tindakan

4 Menentukan tema
Tabelpengobatan,
1. Analogi Guru dengan Dokter
Menuliskan judul penelitian
misalnya “Mengobati sakit perut”

Mendeskripsikan Masalah
Apakah Anda ingat pertanyaan dokter ketika Anda sudah berada di hadapannya?
Ia akan bertanya: “Kenapa Pak?” atau “Kenapa Bu?” Maksudnya adalah untuk
meminta Anda mendeskripsikan keluhan-keluhan yang Anda rasakan. Ia berusaha
menggali sebanyak mungkin dengan berbagai pertanyaan: “Bagian mana yang
sakit? Waktu-waktu apa saja terasanya? Sudah berapa lama? Sudah minum obat
apa? Bagaimana hasilnya?” Belum cukup dengan keterangan lisan, ia masih
meminta Anda berbaring di dipan. Kemudian ia menempelkan stetoskop di dada
dan perut Anda, menekan-nekan dan mengetuk-ngetuk perut Anda, melihat
telakup mata Anda, melihat tenggorokan Anda dengan senter, dan sambil lalu
ia sudah dapat mengetahui suhu badan Anda. Setelah itu ia masih menggunakan
tensimeter untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi Anda. Singkatnya ia
ingin mengungkap serinci mungkin gejala penyakit Anda; tujuannya adalah untuk
”mendiagnosis” penyakit Anda secara tepat. Makin rinci deskripsi gejala penyakit
Anda akan makin mudah dokter mendiagnosis penyakit Anda itu.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 35

Geografi SMA

Dengan cara serupa, masalah yang akan Anda pecahkan melalui PTK harus
dideskripsikan secara rinci; tujuannya adalah agar Anda dapat menemukan “akar
masalah” penelitian Anda secara tepat. Makin rinci deskripsi masalah Anda, makin
mudah Anda menemukan akar masalah.

Penemuan akar masalah merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan
PTK. Sebelum akar masalah ditemukan, Anda sebaiknya tidak terburu-buru
memberikan tindakan. Analoginya dengan dunia kedokteran adalah dokter
yang mengobati rasa pusing berkepanjangan yang dialami pasien. Mula-mula ia
mendiagnosis secara terburu-buru sebagai penyakit maag; obat yang diberikan
adalah promaag. Tentu saja setelah minum obat selama tiga hari rasa pusing
pasien tidak kunjung hilang. Setelah didiagnosis ulang ternyata penyebabnya
adalah lubang kecil yang ada di gigi. Setelah gigi dirawat, lubang diberi obat
kemudian ditambal dan diberi obat yang sesuai, rasa pusing itupun hilang.

Langkah-langkah berikut ini akan membantu Anda mendeskripsikan masalah


penelitian Anda secara rinci:
1. Mulailah dengan satu kalimat masalah.
2. Elaborasi kalimat itu serinci mungkin dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
a. Dari mana tahunya?
b. Bagaimana datanya?
c. Upaya apa yang telah dilakukan?
d. Bagaimana hasilnya?
3. Usahakan kalimat masalah dan elaborasinya itu mencapai ½ -- 1 halaman;
setelah itu biasanya Anda akan menemukan akar masalahnya.

Contoh:
(Kalimat masalah) ”Nilai fisika siswa kelas I SMA X Jakarta pada umumnya rendah.”
(Dari mana tahunya?) Mereka tampak mengerti penjelasan dan contoh soal yang
diberikan guru; tetapi ketika soal diganti sedikit saja, mereka menjadi bingung
dan tidak mampu mengerjakan. Seakan-akan mereka hanya mengerti tentang
hal yang sudah dijelaskan; hal-hal yang baru sekecil apapun akan menimbulkan
kebingungan, tidak mampu diatasi. Pada ulangan akhir standar kompetensi
(SK) skor rata-rata siswa 5; pada ulangan akhir-semester skor rata-rata juga 5.
(Bagaimana datanya?) Hal itu dialami oleh sekitar 60% siswa dalam kelas, terjadi
pada hampir seluruh SK, dan sudah berlangsung dari tahun ke tahun. (Upaya yang
sudah dilakukan) Agar pemahaman siswa lebih mantap, guru sering menggunakan
alat-alat untuk demonstrasi di kelas maupun eksperimen di laboratorium. Guru
juga sudah menggunakan media Power Point dalam menerangkan; sekali dua
kali penjelasan diselingi dengan program animasi flash. Siswa-siswa yang bernilai
rendah sudah diberi program remedial; waktunya di luar jam pelajaran tatap
muka. (Bagaimana hasilnya?) Kegiatan demonstrasi/praktikum itu tampaknya
belum berhasil menanamkan konsep-konsep fisika secara mantap kepada siswa.
Program remedial juga tidak banyak menolong karena siswa yang nilainya rendah
pada umumnya berusaha untuk menghindar.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


36

Geografi SMA

Menemukan Akar Masalah


Deskripsi masalah yang rinci sebanyak 1/2 -- 1 halaman itu biasanya sudah dapat
mengantarkan Anda ke penemuan akar masalah. Dari deskripsi masalah di atas jelas
sekali bahwa akar masalahnya adalah ”pemahaman siswa yang kurang mantap”.

Menyususun Hipotesis Tindakan


Dalam kasus di atas, metode demonstrasi/eksperimen dan media pembelajaran
yang interaktif jelas bukan merupakan “obat” bagi akar masalah ”kurang
mantapnya pemahaman siswa”. Guru sudah melakukan hal itu dan ternyata tidak
berhasil. Program remedial juga bukan merupakan obat yang tepat; guru sudah
melakukannya dan tidak berhasil. Guru harus menemukan ”obat” atau ”tindakan”
lain.

Marilah sejenak kita berfikir tentang hal lain, yaitu pemahaman kita atas
konsep ”kursi”. Begitu mantapnya pemahaman kita sehingga ditunjukkan kursi
model apapun--berkaki empat, berkaki tiga, berkaki satu, pendek, sedang,
tinggi, bersenderan, tanpa senderan, berbentuk bulat, berbentuk segi empat,
berbentuk sembarang, bahan kayu, bahan logam, ditambahi busa agar empuk,
dengan pegangan tangan, tanpa pegangan tangan, dsb.--kita tidak akan pernah
terkecoh, selalu dapat membedakan antara kursi dan bukan kursi. Hal itu kontras
sekali dengan pemahaman konsep fisika oleh siswa dalam kasus di atas, diubah
sedikit saja mereka sudah bingung. Apa rahasia penanaman konsep yang mantap
tentang kursi itu?

Dalam menanamkan konsep, pemberian ”contoh” yang terbatas jenisnya


akan membuat siswa mengalami under-generalization atau generalisasi yang
terlalu sempit. Sebaliknya lupa memberikan ”noncontoh” akan membuat siswa
mengalami over-generalization atau generalisasi yang terlalu luas. Baik under-
generalization maupun over-generalization dua-duanya akan mengganggu
pemahaman konsep siswa secara mantap. Pemberian contoh yang cukup banyak
dan disertai dengan noncontoh diduga akan dapat memantapkan pemahaman
siswa ketika diterangkan. Dalam literatur, cara itu dikenal dengan metode concept
attainment atau metode pencapaian konsep.

Metode concept attainment memulai penanaman konsep dengan memberikan


contoh yang cukup banyak. Contoh-contoh itu ditempatkan dalam dua kolom
yang masing-masing berjudul “Ya” dan “Tidak”, Tabel berikut. Setelah melihat
tabel itu siswa diminta berdiskusi untuk menambahkan tiga nama-benda baru
pada masing-masing kolom. Sebelum dapat menambahkan nama baru itu, siswa
harus menemukan terlebih dahulu konsep yang sesuai dengan “Ya” dan “Tidak”.
Jawaban siswa akan bermacam-macam dan masing-masing disertai dengan
argumentasi yang kuat, dari pikiran sendiri. Di antara contoh-contoh yang cukup
banyak itu terdapat noncontoh, yaitu mata uang logam. Proses argumentasi akan
terjadi dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Argumentasi adalah proses
belajar yang sesungguhnya, menuju pemahaman konsep yang mantap.

Ya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Tidak
Negeri Jakarta 37
Pisau Mata uang logam
Geografi SMA Gunting Pensil
Klip kertas Spidol
Serbuk
Tabel dalambesi
Metode ConceptSisir
Attainment
Palu Batu
... ...
... ...
... ...

Hipotesis-tindakan penelitian ini menjadi: ”Metode concept attainment akan


meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas I SMA X Jakarta.”

Secara operasional tindakan yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tiap konsep-baru yang esensial ditanamkan menggunakan metode concept
attainment, dengan pemberian contoh-contoh yang cukup banyak dan disertai
dengan noncontoh.
2. Contoh soal yang diberikan harus cukup banyak dan barvariasi, disertai dengan
jawaban.
3. Dihindarkan ”pemberian contoh yang terbatas” tetapi ”pemberian soal
latihan dan PR yang terlalu banyak”.

Catatan:
Penggunaan alat-alat untuk demonstrasi/praktikum tetap dilakukan karena
merupakan karakteristik pembelajaran geografi. Program remedial bagi siswa-siswa
yang lambat juga terus dilakukan karena merupakan prinsip pembelajaran yang
sudah baku. Jadi tindakan dalam PTK tidak dimaksudkan untuk “menggantikan”
metode dan prinsip sudah baku, melainkan “menambahkan” metode-metode
baru.

Menuliskan Judul Penelitian


Akhirnya Anda tinggal menuliskan judul penelitian, secara singkat tetapi jelas. Isi
judul sama dengan isi hipotesis tindakan, tetapi redaksinya diubah dari kalimat
menjadi frasa. Hipotesis tindakan, kalimat: “Metode concept attainment akan
meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas I SMA X Jakarta.”Judul penelitian,
frasa: “Peningkatan Hasil Belajar geografi Siswa Kelas I SMA X melalui Metode
Concept Attainment”
Penulisan frasa untuk judul penelitian menggunakan huruf besar pada tiap kata,
dan tidak diakhiri dengan titik; sedangkan penulisan kalimat untuk hipotesis
tindakan hanya menggunakan huruf besar di awal kalimat, dan diakhiri dengan
titik.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
38

Geografi SMA

Dari uraian di atas jelas bahwa judul penelitian datang “paling akhir”, setelah
deskripsi masalah, penemuan akar masalah, dan penyususnan hipotesis tindakan.
Sangat aneh kalau ada peneliti PTK yang langsung ingin menemukan judul.
Analoginya adalah dokter yang begitu bersemangat dengan obat barunya, baru
kemudian mencari orang yang sakit. Penelitian harus dimulai dari masalah, karena
pada dasarnya penelitian adalah pemecahan masalah.

Catatan:
Analogi guru-dokter dalam penelitian PTK tidak seluruhnya benar. Minimal ada
dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dalam dunia kedokteran setelah pasien
sembuh pemberian obat dihentikan; dalam PTK setelah perlakuan berhasil akan
dilanjutkan terus sebagai metode baru yang lebih efektif. Kedua, dalam dunia
kedokteran pengobatan pada umumnya hanya berfungsi untuk mengembalikan
pasien ke kondisi awal/normal, yaitu sehat; dalam PTK dapat dicobakan hal-hal
baru
No yangAspek-Aspek
melebihi keadaan awal/normal.
Penelitian Uraian

Proposal Sederhana Nilai geografi siswa Kelas I SMA X Jakarta


1 Kalimat Masalah
Dari hasil analisis di atas dapatlah dirangkum proposal sederhana dalam bentuk
pada
matriks seperti pada tabel berikut ini:
2 Akar Masalah Pemahaman siswa kurang mantap ketika dit-
erangkan.
Tabel 2. Proposal Sederhana dalam Pelajaran Fisika SMA
“Metode concept attainment akan meningkatkan
hasil belajar geografi siswa kelas I SMA X Jakarta.

Tindakan Operasional:
3 Hipotesis Tindakan
a. Tiap konsep-baru yang esensial ditanamkan
menggunakan metode concept attainment,
dengan pemberian contoh-contoh yang cu-
kup banyak dan disertai dengan noncontoh.
b. Contoh soal yang diberikan harus cukup ban-
yak dan barvariasi, disertai dengan jawaban.
c. Dihindarkan ”pemberian contoh yang terba-
tas” tetapi ”pemberian soal latihan dan P
R yang terlalu banyak”.
“Peningkatan Hasil Belajar Geografi
4 Judul Penelitian Siswa Kelas I
SMA X melalui Metode Concept Attainment”
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 39

Geografi SMA

Dengan berbekal proposal sederhana ini Anda sudah dapat mulai melakukan
PTK di kelas Anda. Tindakan yang akan Anda lakukan sudah jelas karena bersifat
operasional. Ukuran operasional adalah dapat dilakukan oleh orang lain yang
membaca hipotesis itu. Analoginya dengan dunia kedokteran, hipotesis tindakan
“Metode concept attainment akan meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas
I SMA X Jakarta” adalah sebagai obat, sedangkan ”tindakan operasional” yang
terdiri
No dari tiga butirPenelitian
Aspek-Aspek itu adalah cara meminum atau dosisnya.
Uraian

Para siswa cepat lupa dalam pelajaran Geografi Kelas


Contoh Proposal Sederhana Lainnya
1 Kalimat Masalah X
SMA Y Bekasi.
Tabel 3. Proposal Sederhana dalam Mata Pelajaran IPS SMP

2 Akar Masalah Siswa kurang berkesan dalam tiap peristiwa pem-


belajaran.

40
“Cerita-cerita yang aneh akan meningkatkan daya
ingat siswa dalam pelajaran IPS Kelas VII SMP Y
Bekasi.»
Tindakan Operasional:
3 Hipotesis Tindakan a. Tiap pembelajaran tatap muka, guru menyiap-
kan beberapa cerita aneh yang relevan, dapat
diambil dari surat kabar atau artikel internet.
b. Dalam membahas konsep penting, cerita
aneh itu dibacakan. Satu pertemuan tatap
muka cukup 1—2 cerita aneh.
c. Siswa diminta menanggapi cerita aneh itu
secara kelompok; yang baik diberi pujian.

“Peningkatan Daya Ingat Siswa melalui Pembacaan


4 Judul Penelitian
Cerita-cerita Aneh dalam Pelajaran
Geografi Kelas VII SMP
Y Bekasi”
No Aspek-Aspek Penelitian Uraian

Siswa yang lemah tidak peduli dengan nilai rendah


1 Kalimat Masalah dalam mata pelajaran geografi di Kelas XI SMA Z
Depok.

2 Akar Masalah Persepsi diri siswa rendah, merasa dirinya sebagai


siswa yang bodoh.

“Pemberian Pengalaman Sukses akan Meningkat-


kan Kepedulian Siswa terhadap Nilai Matematika
Kelas XI SMA Z Depok.»
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Tindakan Operasional:
3 Hipotesis Tindakan a. Dalam pembelajaran, guru memberi perhatian
lebih besar kepada siswa-siswa
Geografi SMA yang lemah.
b. Tiap pertemuan tatap muka, satu dua orang
siswa yang lemah diberi tugas yang mudah.
Tabel 4. Proposal Sederhana dalamyakin
Setelah Matadapat
Pelajaran Matematika
mengerjakan, SD
mereka
diminta maju ke papan tulis, diikuti dengan
pujian.
c. Siswa yang pandai tetap diberi tugas, seperti
biasanya.

“Peningkatan Kepedulian Siswa terhadap Nilai


4 Judul Penelitian Geografi melalui Pemberian Pengalaman
Sukses dalam Pelajaran Matematika Kelas XI
SMA Z Depok”

Masalah yang Layak Diteliti dan Profesionalisme Guru


Masalah yang Layak Diteliti
Tidak semua masalah dapat dipecahkan melalui PTK, hanya masalah yang berada
dalam kendali guru. Rendahnya “input siswa” yang masuk sekolah Anda, suara
berisik karena “sekolah Anda berada di pinggir jalan”, dan “status ekonomi sosial
orang tua siswa” adalah contoh-contoh masalah yang berada di luar kendali
guru, tidak layak untuk diteliti. Sebaliknya masalah yang sudah terlalu jelas juga
tidak layak diteliti karena tidak perlu. Misalnya selama ini Anda mengajar secara
monoton, menggunakan metode ceramah sepanjang hari, dan siswa merasa
jenuh. Kemudian Anda akan menerapkan metode bermain peran agar siswa
lebih aktif. Hal itu sudah terlalu jelas, siswanya pasti akan menjadi aktif. Anda
tinggal melaksanakan secara langsung. Analoginya adalah upaya Anda menyiram
tanaman di pot yang layu karena tidak disiram. Anda tinggal langsung meyiram,
tidak perlu meneliti dulu; hasilnya sudah jelas, tanaman pasti akan menjadi segar.
Penelitian diawali dengan masalah, yang masih meragukan.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 41

Geografi SMA

Profesionalisme Guru
Pertanyaan “Upaya apa yang sudah dilakukan?” pada bagian ”Mendeskripsikan
Masalah” di atas penting untuk dikemukakan. Hal itu menandakan bahwa Anda
seorang guru profesional, yang telah menerapkan berbagai metode secara kreatif
tetapi belum berhasil. Bagian yang belum berhasil itulah yang Anda teliti melalui
PTK. Analogi dengan tanaman di pot tadi, jika telah disiram dan dipupuk tetapi
tanaman masih tetap layu, barulah itu merupakan masalah penelitian yang sangat
menarik.

Setelah beberapa kali melakukan PTK, Anda akan terbiasa memberikan tindakan
secara sistematis. Anda juga akan merasakan bahwa PTK tidak banyak berbeda
dengan pembelajaran biasa. Secara tidak sadar Anda akan melakukan PTK setiap
saat; dan Anda akan mendapat predikat sebagai guru profesional yang reflektif.

3. Latihan
1. Pilih satu masalah dalam pembelajaran Anda. Kemudian deskripsikan masalah itu
secara rinci.
a. Mulailah dengan satu kalimat masalah.
b. Elaborasi kalimat itu serinci mungkin dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
1) Dari mana tahunya?
2) Bagaimana datanya?
3) Upaya apa yang telah dilakukan?
4) Bagaimana hasilnya?
Usahakan kalimat masalah dan elaborasinya itu mencapai ½ -- 1 halaman.
2. Berdasarkan deskripsi masalah pada no.1, buatlah proposal sederhana dalam
bentuk matriks

4. Evaluasi
Pertanyaan
1. Apa arti guru reflektif?
2. Apa hubungan antara PTK dengan guru profesional?
3. Mengapa hasil PTK tidak dapat digeneralisasi?
4. Mengapa pendekatan statistik jarang digunakan dalam PTK?
5. Apa hal penting yang Anda lakukan ketika sedang berusaha melakukan perbaikan
pembelajaran?
6. Apa tujuan dokter mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang
keluhan Anda sebagai pasien? Apa padanannya dengan peneliti PTK?
7. Kalau dokter menggunakan berbagai alat ukur dalam mengungkapkan keluhan
pasien, alat ukur apa saja yang Anda gunakan dalam mendeskripsikan masalah
pembelajaran?
8. Kalu dokter "melakukan diagnosis" dan "memberikan resep", apa yang dilakukan
oleh peneliti PTK?
9. Apa hal penting yang dilakukan oleh guru peneliti PTK tetapi tidak dilakukan
oleh guru biasa?
10. Apa perbedaan antara "masalah" dengan "akar-masalah"?
11. Apa kira-kira akar-masalah kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta yang tidak kunjung
dapat dipecahkan?
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
42

Geografi SMA

12. Apa yang akan terjadi dengan "tindakan" yang tidak didasarkan pada "akar
masalah"? Apa analoginya dengan pekerjaan dokter?
13. Berikan contoh akar-masalah yang berada di luar kendali guru, dan karenanya
tidak dapat dipecahkan melalui PTK.
14. Apa tujuan pertanyaan "Upaya apa yang telah dilakukan?" dalam menemukan
akar-masalah?
15. Apakah pengalaman-sukses seorang guru dalam pembelajaran dapat dituliskan
sebagai laporan PTK?

5. Kunci Jawaban
1. Guru yang selalu berusaha menemukan kelemahan dalam pembelajaran yang
telah dilakukan, dan berusaha untuk memperbaiki.
2. Guru profesional senantiasa melakukan PTK, walaupun tidak secara formal.
3. Karena PTK bersifat kontekstual; hal yang ditemukan do satu kelas belum tentu
berlaku di tempat lain.v
4. Peneliti tidak akan punya waktu untuk melakukan karena PTK dilakukan sambil
mengajar.
5. Mengidentifikasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi, kemudian mencari
alternatif metode.
6. UUntuk "mendiagnosis penyakit" secara tepat. Padanannya dengan peneliti PTK
adalah "mendeskripsikan masalah secara rinci".
7. Tes hasil belajar, lembar observasi, dan kuesioner
8. “Menemukan akar-masalah" dan "menyusun hipotesis-tindakan"
9. Mendeskripsikan masalah secara rinci, menemukan akar masalah secara seksama,
memilih akar masalah yang akan diperbaiki, dan berkolaborasi dalam menemukan
akar masalah maupun merencanakan tindakan untuk memecahkannya.
10. Masalah mempunyai beberapa kemungkinan penyebab; akar-masalah adalah
salah satu penyebabnya.
11. Jumlah kendaraan bermotor terlalu banyak, tidak sebanding dengan luas jalan
yang tersedia
12. Hasilnya akan mengecewakan. Resep yang tidak berdasarkan diagnosis yang
cermat.
13. Input siswa, sistem UN, dan gaji guru; ketiga-tiganya tidak dapat dipecahkan
melalui PTK.
14. Untuk melokalisir akar-masalah; dalam kasus di atas jelas bahwa penyebabnya
bukan pada metode pembelajaran yang monoton atau media yang konvensional,
karena guru sudah cukup profesional. Jadi akar-masalah berada di luar itu.
15. Sebaiknya jangan; pengalaman mengajar biasanya kurang sistematis, terutama
dalam menerapkan siklus-siklusnya. Pengalaman sukses berarti masalah
sudah berhasil dipecahkan, tidak perlu dilakukan PTK lagi. Guru yang sukses
memperbaiki pembelajaran biasanya banyak menemukan masalah-masalah
baru, sesuai dengan prinsip "pemecahan masalah akan menimbulkan masalah
baru yang lebih banyak". Harusnya ia dengan mudah menemukan masalah baru
untuk melakukan PTK, bukan terpaku pada satu masalah lama.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 43

Geografi SMA

B. Metodologi Penelitian
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bagian B ini Anda akan dapat:
a. Menjelaskan PTK model Kemmis dan MCTaggart
b. Mendeskripsikan setting penelitian
c. Menjelaskan siklus-siklus penelitian
d. Membuat kisi-kisi instrumen
e. Membuat berbagai jenis instrumen
f. Menjelaskan validitas dan reliabilitas PTK

2. Uraian Materi
Metode Penelitian
Metode penelitian untuk PTK sangat khas, yaitu ditandai dengan adanya siklus-siklus.
Satu siklus sebenarnya merupakan satu penelitian
kecil, yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Siklus-siklus berikutnya
merupakan penelitian lanjutan sampai peneliti
menemukan pemecahan-masalah yang terbaik.
Pelaksanaannya yang tidak banyak berbeda dengan
pembelajaran biasa tanpa memperhatikan sampling
membuat hasil PTK bersifat kontekstual.

Anda perlu menegaskan metode penelitian yang


Anda gunakan, yaitu PTK, disertai model yang
digunakan. Biasanya PTK di sekolah menggunakan
Model Kemmis & Taggart seperti gambar di bawah
ini.

Persiapan Penelitian
“Persiapan” berbeda dengan “perencanaan” karena
dilakukan sebelum memasuki siklus; sebaliknya,
perencanaan adalah bagian dari siklus. Peneliti Gambar 1. PTK Model
seringkali menyampuradukkan antara persiapan Kemmis & McTaggart
dengan perencanaan PTK. Hal-hal seperti membuat
RPP dan perangkat pembelajaran lainnya termasuk dalam kegiatan persiapan karena
belum masuk ke kelas. Analoginya dengan kedokteran, persiapan barulah langkah dokter
membuka ruang praktek, menyalakan lampu, dan memakai baju dokter, belum bertemu
pasien. Walaupun RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dalam
PTK posisinya termasuk dalam persiapan. Istilah “perencanaan” dalam PTK sebaiknya
hanya digunakan dalam konteks siklus “perencanaan-pelaksanaan-pengamatan-refleksi”,
supaya pembaca tidak bingung.

Siklus Penelitian
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan McTaggart siklus
terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,
dan (4) Refleksi. Analoginya dengan pengobatan oleh dokter, satu siklus adalah
rangkaian empat kegiatan: (1) Pemberian resep kepada pasien, (2) Peminuman obat
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
44

Geografi SMA

oleh pasien, (3) Pengukuran peningkatan kesehatan pasien ketika kembali lagi ke
dokter, dan (4) Analis dan evaluasi kesehatan pasien. Siklus PTK sebenarnya adalah
satu satuan penelitian yang lengkap, karena komponen-komponennya lengkap dari
perencanaan sampai refleksi. Jadi kalau Anda melakukan PTK dengan lima siklus,
sebenarnya Anda melakukan lima penelitian secara berkelanjutan. PTK sebaiknya minimal
terdiri dari tiga siklus; kalau baru satu siklus sudah berhasil kemungkinan masalahnya
terlalu sederhana.

Satu siklus minimal terdiri dari tiga pertemuan tatap muka dengan perlakuan yang sama,
agar intensif. Misalnya Anda melakukan siklus dengan tiga pertemuan. Pada pertemuan
pertama Anda menggunakan metode concept attainment pada konsep-konsep penting
yang diajarkan, diikuti dengan pemberian contoh soal yang bervariasi, dan PR yang
bervariasi juga. Pada pertemuan kedua dan ketiga Anda melakukan hal yang sama secara
konsisten. Analoginya adalah proses minum obat oleh pasien; selama tiga hari ia meminum
obat yang sama dengan dosis yang sama, berulang-ulang. Hal itu dilakukan agar data
yang diperoleh bersifat jenuh, artinya lengkap. Kalau perlakukan hanya dilakukan satu
kali dan hasilnya baik, ada kemungkinan hal itu hanya kebetulan. Tetapi kalau perlakuan
sudah dilakukan tiga kali dan hasilnya baik, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
hasil itu memang benar-benar baik, bukan karena kebetulan.

Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama tidak lain adalah hipotesis-tindakan yang telah Anda
tetapkan sebelumnya. Perencanaan adalah variabel bebas penelitian Anda. Perencanaan
pada siklus kedua, ketiga, dan selanjutnya belum dapat ditentukan karena harus dibuat
berdasarkan hasil refleksi terhadap siklus sebelumnya. Dalam RPP, hipotesis-tindakan
itu harus dapat dilihat posisinya, bisa di pembelajaran pendahuluan, pembelajaran inti,
dan/atau di pembelajaran penutup. Ada baiknya dalam RPP hipotesis tindakan itu Anda
cetak tebal agar posisinya dalam pembelajaran-biasa terlihat dengan jelas. Seperti telah
disinggung sebelumnya, sebaiknya hanya bagian tertentu dari pembelajaran yang Anda
diperbaiki melalui PTK. Analoginya dengan badan kita, hanya bagian-bagian tertentu
yang diobati oleh dokter.

Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah uraian tentang implementasi perencanaan Anda, masih berbicara
tentang variabel bebas. Kalau seluruh perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik
sepanjang siklus, Pelaksanaan hanya akan berisi satu kalimat, yaitu: “Seluruh perencanaan
dapat dilaksanakan dengan baik.” Tetapi hal itu jarang terjadi; yang sering terjadi adalah
sebaliknya: “Perencanaan sih boleh, tetapi pelaksanaannya?” Analoginya dengan dokter,
pelaksanaan adalah uraian tentang kegiatan minum-obat pasien. Mungkin saja pertama
kali minum obat pasien merasa mual dan muntah, sehingga obat belum bisa masuk. Yang
kedua dan ketiga masih mengalami hal serupa. Baru pada peminuman keempat, pada
hari kedua, obat itu bisa masuk. Cerita yang ingin didengar dokter dalam Pelaksanaan
berkisar pada hal itu, belum berbicara tentang peningkatan kesehatan pasien.

Uraian Pelaksanaan sifatnya holistik, mencakup ketiga pertemuan dalam satu siklus,
tetapi tidak menceritakan pertemuan per pertemuan. Agar uraian menjadi sistematis
dan tidak terjebak pada pertemuan per pertemuan, Anda perlu membuat unsur-unsur
variabel bebas itu, kemudian diuraikan keberhasilan dan kegagalannya. Dalam hal

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 45

Geografi SMA

penggunaan metode concept attainment misalnya, unsur-unsurnya adalah langkah-


langkah metode itu sendiri. Contoh uraian Pelaksanaan Siklus 1: “Ketika diberikan dua
kolom berisi daftar istilah fisika, yang satu diberi judul YA dan satu lagi BUKAN, sebagian
besar siswa memperhatikan sambil berfikir. Perhatian siswa meningkat ketika mereka
diminta menambahkan istilah baru di kolom YA. Mereka mulai berdiskusi dengan teman
kelompoknya dan berusaha menemukan istilah-istilah baru. Masih ada beberapa siswa
di barisan belakang yang belum terfokus perhatiannya. Ketika diminta memberi nama
konsep yang mewakili semua istilah yang berada di kolom YA, mereka lebih tertantang
lagi. Beberapa siswa tunjuk tangan dan menyebutkan konsep; guru menuliskan di papan
tulis. Tetapi ketika diminta menyebutkan atribut kritikal dari konsep yang diajukan mereka
mendapat kesulitan. Dst., dst....”
Pengamatan
Pada bagian inilah Anda mulai memaparkan perubahan-perubahan yang terjadi pada
variabel terikat, yaitu variabel yang Anda tingkatkan melalui PTK ini. Seluruh hasil
pengukuran menggunakan instrumen, disajikan datanya di bagian Pengamatan ini. Dalam
PTK instrumennya bermacam-macam, tidak hanya tes; semua datanya disajikan di sini.
Tampilan yang khas di bagian Pengamatan ini adalah tabel, diagram, dan grafik; tetapi
uraian naratif juga ada, yaitu untuk menyajikan hasil wawancara atau catatan lapangan.

Refleksi
Dalam refleksi, Anda akan membahas data yang telah tersaji dalam Pengamatan di atas.
Baik keberhasilan maupun kegagalan semuanya dibahas. Keberhasilan perlu dibahas
untuk mengetahui apakah benar penyebabnya adalah tindakan yang Anda berikan.
Jika benar berarti hipotesis-tindakan Anda benar. Tetapi Anda harus jeli, belum tentu
keberhasilan itu akibat dari hipotesis-tindakan. Sebagai contoh dalam metode concept
attainment, setelah berlangsung satu siklus ternyata pemahaman siswa tidak meningkat.
Kemudian pada siklus berikutnya Anda sebagai peneliti memberikan tambahan drill
sebanyak-banyaknya sehingga siswa hafal akan tipe-tipe soal yang keluar dalam tes.
Pada akhir siklus-kedua pemahaman siswa meningkat. Apakah peningkatan itu akibat
dari hipotesis penelitian? Boleh jadi bukan; peningkatan itu lebih banyak disebabkan oleh
metode drill and practice daripada metode concept attainment.

Terutama kegagalan, harus dibahas secara sungguh-sungguh, sebaiknya bersama


kolaborator Anda. Langkah-langkahnya sama dengan pada awal siklus pertama:
mendeskripsikan masalah secara rinci, menemukan akar masalah, bertanya mengapa
dan mengapa, dan mencari alternatif tindakan. Ingat bahwa siklus pertama sebenarnya
adalah satu penelitian. Pada siklus kedua Anda melakukan satu penelitian lagi. Tujuan
utama refleksi adalah mencari alternatif tindakan untuk diterapkan pada siklus berikutnya.
Sebaiknya Anda bukan mengganti tindakan melainkan melengkapi atau memodifikasi
tindakan; tindakan utamanya concept attainment masih tetap.

Kegagalan dalam PTK dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Variabel bebas (tindakannya) gagal dilaksanakan, sehingga variabel terikat (yang
ditingkatkan) juga gagal meningkat. Analoginya dengan kedokteran, obatnya
gagal diminum sehingga kesehatan pasien pun gagal meningkat. Kalau mau jujur,
peneliti PTK banyak yang mengalami hal ini, biasanya terjadi pada siklus I; tindakan
yang diberikan tidak berjalan dengan baik. Tetapi anehnya dalam laporan PTK
skor variabel terikat meningkat secara signifikan, suatu kebohongan intelek yang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
46

Geografi SMA

tidak terpuji. Jalan keluarnya ada dua, yaitu: a) mengangaap bahwa siklus I adalah
penelitian pendahuluan; setelah siswa familiar dengan metode baru yang dicobakan
barulah mulai masuk siklus I yang sesungguhnya; a) siklus I diperpanjang sampai
siswa dapat mengikuti metode yang dicobakan dengan baik.
2. Variabel bebas berhasil dilaksanakan, tetapi variabel terikat gagal meningkat secara
maksimal. Kegagalan seperti inilah yang seharusnya terjadi. Analoginya dengan
kedokteran, obatnya sudah diminum semua tetapi kesehatan pasien belum pulih
secara total. Tindakan pada siklus II diperlukan, dan isinya harus berbeda secara
signifikan dengan tindakan pada siklus sebelumnya. Maksudnya harus ada tindakan
tambahan yang baru, namun masih dalam konteks variabel yang sama.

Pada tahap refleksi kedua hal itu harus dapat dibedakan secara jelas oleh guru peneliti.
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam pembelajaran, guru akan tahu dengan pasti
jenis kegagalan yang dialami. Tetapi kemungkinan guru “terlewat dalam mengamati
siswa” tetap ada, terutama jika guru jarang bergerak ke seluruh bagian kelas. Untuk itu
kehadiran kolaborator untuk membantu guru mengamati pelaksanaan tindakan dalam
pembelajaran diperlukan.

Pergantian Siklus
Pergantian dari satu siklus ke siklus berikutnya dapat dilakukan berdasarkan jumlah
pertemuan, seperti telah disinggung di atas. Tetapi Anda dapat menggunakan dasar lain,
misalnya jumlah minggu, kompetensi dasar, atau pokok bahasan. Tindakan pada siklus
berikutnya ditentukan berdasarkan refleksi terhadap hasil siklus sebelumnya. Analoginya
dengan dokter, resep-baru dibuat berdasarkan hasil penilaian terhadap resep sebelumnya.
Tindakan pada siklus baru harus berbeda secara signifikan dengan siklus sebelumnya.
Kalau hanya pengulangan berarti masih bagian dari siklus sebelumnya.

Setting
Wajib bagi Anda sebagai peneliti PTK untuk mendeskripsikan setting atau latar penelitian
agar orang yang ingin menerapkan hasil penelitian Anda mengetahui konteksnya. Setting
menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian; siswa dan sekolah yang digunakan;
dan gambaran umum sekolah. Sebutan untuk siswa dalam PTK adalah subyek penelitian,
bukan obyek penelitian ataupun sampel. PTK tidak memperhatikan tentang sampel
karena biasanya seluruh siswa dalam kelas dilibatkan.

Uraian tentang gambaran umum sekolah diperlukan bagi pembaca yang ingin menerapkan
hasil penelitian Anda. Mereka perlu tahu apakah kondisi sekolah penelitian sama atau
mirip dengan kondisi sekolahnya. Jika mirip mereka akan menerapkan hasil-hasil Anda
dengan percaya diri. Gambaran umum sekolah mencakup status sekolah (SSN, RSBI, SBI);
ukuran sekolah dilihat dari jumlah ruang kelasnya (kecil, sedang, besar); kualifikasi dan
sertifikasi guru-gurunya (D3, S1, S2, S3, Sertifikat Pendidik Profesional); rata-rata nilai UN
siswa yang masuk sekolah; dan lingkungan sekolah.

Insrumen Penelitian
Karena PTK mengandung unsur inovasi, biasanya ada hal-hal tertentu yang perlu
dipersiapkan secara khusus. Salah satunya adalah instrumen penelitian, yang berbeda
dengan instrumen yang biasa Anda pakai sehari-hari. Tes hasil belajar yang biasanya
cukup dengan C1, C2, ... s.d. C6 misalnya, sekarang akan terfokus pada C2 saja, tetapi
dirinci menjadi tujuh komponen, yaitu: (1) menginterpretasi, (2) memberi contoh,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 47

Geografi SMA

(3) mengklasifikasi, (4) merangkum, (5) menginferensi, (6) membandingkan, dan (7)
menjelaskan. Wawancara dengan siswa yang biasanya Anda lakukan secara spontan,
sekarang dibuat pedomannya dulu agar lebih terfokus; demikian juga kegiatan observasi,
Anda buat lembar observasinya. Catatan lapangan perlu Anda siapkan dulu penulisannya;
ini paling mudah karena tidak perlu ada instrumen khusus. Catatan lapangan tidak lain
adalah catatan harian atau diary, untuk menuangkan hal-hal yang sangat berkesan. Kalau
penelitian dilakukan dengan penuh antusiasme, Anda akan menemukan hal-hal yang
sangat berkesan dan secara mudah dapat dituliskan dalam catatan lapangan.

Agar lebih sederhana kita sepakati dulu bahwa yang dimaksud dengan instrumen dalam
PTK adalah alat untuk mengukur keberhasilan tindakan pada variabel yang ingin Anda
tingkatkan, yaitu variabel terikat. Agar lebih ilmiah, setiap instrumen yang Anda buat
harus dibuat kisi-kisinya dulu; dan kisi-kisi itu dibuat berdasarkan teori yang ada di bagian
Kajian Pustaka. Oleh karena itu, teori dalam Kajian Pustaka hendaknya sedemikian
rupa sehingga dapat mengarahkan pembuatan instrumen. Sangat kurang baik teori
yang diuraikan secara panjang lebar tetapi tidak memberikan petunjuk apapun untuk
pembuatan instrumen.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Yang sudah Anda kenal dengan baik tentu saja instrumen untuk mengukur hasil belajar,
yang biasa disebut tes. Tes yang baik harus valid, yaitu mengukur apa yang harus diukur.
Validitas tes biasanya didekati dengan kisi-kisi, yang akan menjamin keterwakilan
kompetensi dan tingkat kognisi yang akan diukur. Validitas seperti itu disebut validitas isi,
karena penekanannya pada keterwakilan isi. Syarat lainnya, tes yang baik harus reliabel
atau ajeg, yaitu jika digunakan dengan cara yang sama hasilnya akan sama. Reliabilitas
tes diketahui setelah tes diuji coba; koefisiennya dihitung dengan rumus-rumus statistik,
seperti rumus split half test, KR-20, atau Alfa Chronbach. Dalam PTK uji reliabilitas
tes seperti itu tidak dilakukan karena jarang guru yang mengujicobakan tes sebelum
menggunakan. Tetapi penggunaan kisi-kisi untuk menjamin validitas tes seperti dijelaskan
di atas sebaiknya dilakukan oleh peneliti PTK.

Di samping tes, dalam PTK digunakan berbagai jenis instrumen, di antaranya: (1) Lembar
observasi, (2) Pedoman wawancara, (3) Pedoman telaah dokumen, (4) Kuesioner, (5)
Rating scale, (6) Portofolio, (7) Skala sikap, dan (8) Catatan lapangan. Seperti halnya tes,
instrumen-instrumen itu harus dibuat berdasarkan kisi-kisi agar validitas-isi nya terjamin.
Di samping itu masih ada validitas lain yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen itu,
yaitu validitas konstruk. Untuk memperoleh validitas konstruk, kisi-kisi instrumen harus
dibuat berdasarkan teori yang telah dibahas di Kajian Pustaka. Singkatnya, “Instrumen
harus dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan kisi-kisi harus dibuat berdasarkan teori.”

Triangulasi
Sebagai ganti penghitungan menggunakan rumus-rumus, reliabilitas instrumen dalam PTK
didekati dengan teknik triangulasi. Artinya, satu variabel terikat (yang akan ditingkatkan)
diukur dengan beberapa instrumen. Motivasi siswa misalnya, tidak cukup diukur dengan
kuesioner, tetapi ditambah dengan wawancara dan observasi. Jika ketiga instrumen itu
menghasilkan data yang sama atau mirip, barulah dapat ditafsirkan bahwa data itu benar.
Reliabilitas instrumen dalam PTK juga dapat didekati dengan pengamatan yang cukup
lama sehingga datanya mencapai tingkat jenuh atau mencukupi. Lamanya pengamatan
harus dibarengi dengan tingkat ketelitian dan keseksamaan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
48

Geografi SMA

Pelanggaran Validitas Instrumen


Seringkali peneliti PTK secara tidak sadar telah melanggar validitas instrumen, yaitu
membuat instrumen tanpa didasari kisi-kisi dan teori. Serinkali instrumen bahkan tidak
mengukur yang harus diukur. Mengukur motivasi misalnya, menggunakan tes hasil
belajar.

Instrumen Spontan
Peneliti sering membuat instrumen secara spontan yang diperkirakan dapat mengukur
keberhasilan penelitiannya. Dasarnya lebih banyak perasaan daripada penalaran yang
sistematis. Setelah instrumen jadi dan ditanyakan kisi-kisinya, peneliti itu tidak dapat
menjawab. Hampir dapat dipastikan bahwa instrumen seperti itu tidak ada dasar teorinya.
Spontanitas itu seringkali menghasilkan bermacam-macam instrumen, untuk mengukur
berbagai variabel. Maksud hati mungkin ingin menerapkan triangulasi, tetapi kurang
tepat arahnya. Kalau triangulasi adalah mengukur satu variabel dengan beberapa macam
instrumen, dalam instrumen spontan itu mengukur banyak variabel dengan banyak
instrumen yang tidak jelas dasar teorinya.

Instrumen ”Teh Botol”


“Apapun makanannya, minumannya Teh Botol”; begitulah bunyi iklan di televisi. Hal
serupa sering terjadi dalam PTK. “Apapun masalahnya, instrumennya tes hasil belajar.”
Masalah rendahnya motivasi misalnya, instrumennya tes hasil belajar, seperti telah
disinggung sebelumnya. Dasar pemikirannya, kalau motivasi meningkat siswa akan belajar
lebih aktif sehingga hasil belajarnya meningkat. Hal itu bisa benar, tetapi bisa juga tidak.
Peningkatan hasil belajar itu bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti minat, media, dan
tingkat kesulitan soal. Yang jelas teori tentang motivasi berbeda dengan teori tentang
hasil belajar. Kalau teorinya berbeda kisi-kisinya harus berbeda, dan instrumennya dengan
sendirinya akan berbeda. Jadi mengukur motivasi dengan hasil belajar dapat dikatakan
mengukur variabel lain.

PTK versus Pembelajaran


Walaupun PTK adalah pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, PTK bukanlah
pembelajaran biasa. PTK hanya menangani bagian tertentu dari pembelajaran biasa,
yaitu yang menimbulkan masalah. Analoginya dengan kedokteran, pengobatan biasanya
hanya menangani bagian tertentu dari badan kita, yaitu yang terasa sakit. Hal-hal seperti
memberi salam ketika masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran dimulai, dan mengabsen
siswa termasuk kegiatan pembelajaran biasa. Sebaiknya hal-hal seperti itu tidak dibahas
dalam PTK—kecuali kalau terkait langsung dengan tindakan yang diberikan—tetapi
tetap dilakukan karena merupakan bagian dari pembelajaran. Perlu dihindarkan juga
tindakan dalam PTK yangProsesmengubah
Kognitifpembelajaran sedemikian
dan Jumlah Butir Soal rupa sehingga ciri khas
Kompetensi mata pelajaran itu menjadi hilang. Pelajaran IPA misalnya, jangan sampai kehilangan kerja
dan Indika- ilmiah yang menjadi
Mem-
Menginter-PTK yang
ciri khasnya hanya karena peneliti ingin menerapkan pembelajaran
Mengklasi- Merang- Menginfe- Memban- Menje-
tor kooperatif; beridemikian tidak dapat dikatakan inovatif. Pembelajaran kooperatif
dapatpretasi
diterapkanContoh
dalam konteksfikasipembelajaran
kum IPArensi
yang khas.dingkan laskan

KD 1
Kisi-kisi Instrumen
Indikator 1 Yang paling mudah adalah membuat kisi-kisi tentang hasil belajar; Anda sudah terbiasa
melakukannya. Berikut ini diberikan beberapa contoh instrumen untuk mengukur hasil
belajar atau pemahaman siswa
Indikator 2

KD 2 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


49
Indikator 1

Geografi SMA
Indikator 2

Tabel 5. Contoh Kisi-kisi Tes Pemahaman Siswa

Kompetensi dan Kriteria Sangat Kurang Baik Sangat Baik


Indikator Kurang

KD 1

Indikator 1 Interpretasi tentang


Indikator 1

Indikator 2 Kemampuan klasifikasi


tentang indikator 2

KD 2

Indikator 3 Inferensi tentang


indikator 3
Keterangan: KD = kompetensi dasar
Kemampuan
Indikator 4 Tabel 6. Contoh Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pemahaman Siswa
membandingkan
tentang indikator 4

Kemampuan
Indikator 5 menjelaskan tentang
indikator 5
50 No Indikator Pemahaman Sangat Kurang Kurang Baik Sangat Baik

1 Menginterpretasi

2 Memberi contoh

3 Mengklasifikasi

4 Merangkum

5 Menginferensi

6 Membandingkan

7 Menjelaskan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Tabel 7. Contoh Kisi-kisi Lembar Observasi Pemahaman Siswa

Perlu diperhatikan bahwa ketiga kisi-kisi di atas mengukur variabel yang sama, yaitu
pemahaman siswa, secara triangulatif. Artinya variabel yang sama diamati dari berbagai
sudut pandang.

Instrumen untuk Variabel Bebas?


Perlukah variabel bebas (metode yang digunakan) diukur-ukur menggunakan instrumen
seperti halnya variabel terikat (variabel yang ditingkatkan)? Marilah kita bandingkan dengan
pekerjaan dokter. Apakah yang biasanya diukur oleh seorang dokter, kegiatan minum obat
pasien sesuai resep (variabel bebas) atau peningkatan kesehatan pasien (variabel terikat)?
Tentu saja yang terakhir. Ketepatan pemakaian metode memang perlu diperhatikan dalam
PTK, tetapi tidak perlu diukur-ukur menggunakan instrumen. Jika dilakukan, pekerjaan
peneliti akan bertambah banyak, yang akan membuatnya stress dan lelah. Setelah selesai
penelitian ia akan mengatakan dalam hati: “Sekali ini saja saya melakuan penelitian.” Hal
ikhwal variabel bebas cukup disampaikan secara naratif di bagian “Pelaksanaan” dari
siklus penelitan (yang terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi).
Ada kerugian lain jika variabel bebas diukur-ukur dengan instrumen dan disajikan datanya
dalam bentuk tabel-tabel. Benang merah laporan penelitian menjadi kabur dan hasil
penelitian sukar dipahami oleh pembaca.

Kolaborasi
Perlu dikemukakan jumlah dan latar belakang pendidikan kolaborator, dan waktu
pertemuan. Misalnya kolaborator internal adalah teman sejawat, guru semata pelajaran.
Pertemuan dilakukan secara intensif pada penulisan proposal dan pembuatan instrumen.
Pada saat implementasi, pertemuan dilakukan seminggu sekali pada akhir pekan untuk
membicarakan masalah-masalah yang ditemukan pada minggu berjalan, dan rencana
untuk minggu berikutnya. Kolaborator internal juga membantu melakukan pengukuran
menggunakan instrumen-instrumen yang tersedia pada akhir siklus. Kolaborator ekternal
adalah dosen perguruan tinggi yang membantu pada penulisan proposal.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 51

Geografi SMA

3. Latihan

Berdasarkan proposal sederhana yang sudah Anda buat, rancanglah tiga macam instrumen
untuk mengukur variabel yang ditingkatkan kualitasnya, atau variabel terikat. Ketiga
macam instrumen itu mengukur variabel yang sama. Kembangkan kisi-kisi instrumen
untuk masing-masing instrumen itu.

Penelitian ingin meningkatkan hasil belajar misalnya, tetapi tabel-tabelnya menampilkan


kegiatan guru dalam mengajukan pertanyaan, memimpin diskusi, dan dalam mengajukan
pertanyaan, memimpin diskusi, dan memberi bimbingan kelompok. triagulasi terhadap
hasil belajar siswa, yaitu melihatya dari berbagai instrumen, sering terabaikan.

4. Evaluasi

1. Apa analogi siklus PTK dengan proses pengobatan dokter?


2. Mengapa peneliti PTK perlu menjelaskan tentang setting penelitian?
3. Apa isi Perencanaan dalam Siklus I, II, dan selanjutnya? Apa analoginya dengan
pengobatan dokter?
4. Apa hubungan antara perencanaan dengan RPP?
5. Apa isi Pelaksanaan? Apa analoginya dengan pengobatan dokter?
6. Apa Isi Pengamatan? Apa analoginay dengan pengobatan dokter?
7. Apa isi refleksi? Apa analoginya dengan pengobatan dokter?
8. Apa syarat sebuah siklus baru?
9. Apa yang sebaiknya diukur menggunakan berbagai instrumen?
10. Mengapa instrumen harus berdasarkan kisi-kisi?
11. Apa kelemahan pengukuran terhadap variabel perlakuan?
12. Apa yang dimaksud dengan triangulasi?
13. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi?

5. Kunci Jawaban

1. Siklus PTK dapat dianalogikan dengan resep dokter; satu resep adalah satu siklus
penelitian. Jika penyakit belum sembuh akan diberikan resep berikutnya, sampai
pasien sembuh.
2. Agar pembaca yang ingin menduplikasi hasil penelitian merasa yakin bahwa kondisi
kelasnya sama (atau tidak sama) dengan kondisi kelas penelitian. Jika sama ia akan
melanjutkan duplikasi; jika tidak mungkin ia akan membatalkan.
3. Perencanaan dalam Siklus I tidak lain adalah hipotesis tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya. Perencanaan dalam siklus II dibuat berdasarkan refleksi
pada akhir siklus I; perencanaan dalam siklus III dibuat berdasarkan refleksi pada akhir
siklus II; dst. Analoginya dengan pengobatan, Perencanaan adalah resep dokter.
4. Perencanaan PTK harus tercermin dalam RPP; tindakan yang diberikan hendaknya
dicetak bold agar jelas posisinya dalam pembelajaran.
5. Pelaksanaan berisi uraian tentang penerapan tindakan, sebagai variabel bebas.
Analoginya dengan pengobatan, Pelaksanaan mendeskripsikan tentang kelancaran
atau hambatan proses meminum obat.
6. Pengamatan berisi data tentang hasil peningkatan variabel yang ingin ditingkatkan,
sebagai variabel terikat, baik data kuantitatif berupa angka-angka maupun kualitatif
berupa kata-kata. Analoginya dengan pengobatan, Pengamatan mendeskripsikan
tentang peningkatan kesehatan pasien.
7. Refleksi berisi analisis terhadap data Pengamatan, tentang keberhasilan dan kegagalan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
52

Geografi SMA

tindakan. Terutama kegagalan, dianalisis penyebabnya untuk diperbaiki pada siklus


berikutnya. Analoginya dengan pengobatan dokter, Refleksi adalah analisis dokter
ketika pasien datang lagi kepadanya.
8. Tindakan dalam siklus baru harus berbeda secara signifikan dari siklus sebelumnya.
9. Variabel yang ingin ditingkatlkan, atau variabel terikat.
10. Agar valid, yaitu mengukur yang seharusnya diukur.
11. Disamping akan melelahkan peneliti, instrumen untuk variabel perlakuan biasanya
tidak dibuat berdasarkan kisi-kisi.
12. Pengukuran variabel tertentu menggunakan berbagai jenis instrumen atau berbagai
responden. Biasanya yang diukur adalah variabel yang ingin ditingkatkan, atau variabel
terikat.
13. Kolaborasi adalah kerjasama antara peneliti PTK dengan teman sejawat atau teman
yang lebih senior dalam melakukan penelitian.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 53

Geografi SMA

C. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Bagian C ini Anda akan dapat:


a. Membuat sistematika proposal penelitian
b. Menulis Pendahuluan (Bab 1)
c. Menulis Kajian Pustaka (Bab 2)
d. Menulis Metodologi Penelitian (Bab 3)
e. Membuat proposal PTK secara lengkap
2. Uraian Materi
Setelah mempunyai proposal sederhana, hasil kegiatan sebelumnya, Anda akan sangat
mudah mengembangkannya menjadi proposal lengkap. Hal-hal yang esensial telah
tertulis dalam proposal sederhana itu, terutama deskripsi masalah, rumusan masalah,
dan hipotesis tindakan.
a. Sistematika Proposal Penelitian
Sistematika proposal penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Judul

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

Bab 2 Kajian Pustaka


A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan

Bab 3 Metodologi Penelitian


A. Setting Penelitian
B. Metodologi Penelitian
C. Siklus Penelitian
D. Kriteria Keberhasilan
E. Instrumen Penelitian
F. Analisis Data
G. Kolaborasi
H. Jadual Penelitian

Daftar Pustaka

b. Judul PTK
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, judul penelitian harus singkat tetapi
jelas. Isinya sama dengan hipotesis tindakan tetapi dengan rumusan yang berbeda.
Judul harus mengandung variabel bebas (tindakan yang diberikan) dan variabel
terikat (variabel yang akan ditingkatkan). Contohnya adalah sebagai berikut.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


54

Geografi SMA

“Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode
Concept Attainment”

Variabel bebasnya metode concept attainment dan variabel terikatnya hasil belajar
geografi. Jumlah kata sebaiknya tidak lebih dari 15. Topik atau pokok bahasan kurang
perlu untuk dicantumkan dalam judul karena keterangan “Geografi Siswa Kelas I SMA”
sudah cukup spesifik. Jika topik dicantumkan, misalnya “Kemagnetan”, seolah-olah
metode concept attainment itu hanya berlaku pada topik Kemagnetan. Masalah
yang dipecahkan dalam PTK seharusnya yang bersifat lintas pokok bahasan, seperti:
hasil belajar, motivasi, dan kreativitas. Dengan demikian penggunaan siklus akan
lebih leluasa, tanpa dibatasi oleh topik.

Judul sebaiknya menampilkan hal-hal yang inovatif untuk menarik pembaca; pertama
kali orang membaca hasil penelitian Anda adalah pada judulnya. PTK pada dasarnya
adalah sarana untuk melakukan inovasi pembelajaran. Sejak munculnya PTK orang
menganggap bahwa cooperative learning merupakan pembelajaran inovatif. Hampir
semua peneliti PTK memilih judul itu kalau diminta membuat proposal. Akibatnya
cooperative learning sudah diteliti oleh banyak orang, dan menjadi hal yang biasa.
Sayangnya PTK yang mereka lakukan bersifat semu; setelah selesai PTK mereka
kembali ke pembelajaran biasa.

c. Pendahuluan (Bab 1)
Fungsi utama pendahuluan adalah untuk menjelaskan mengapa penelitian
Anda perlu dilakukan. Sampai halaman kedua, pendahuluan harus sudah dapat
mengemukakan masalah penelitian secara jelas. Uraian di halaman-halaman
berikutnya masih dapat ditambahkan, tetapi sifatnya hanya menegaskan dan
melengkapi. Sebaiknya dihindarkan uraian kesana-kemari sampai berhalaman-
halaman, dan baru mengemukakan masalah penelitian di bagian akhir.

Latar belakang masalah berfungsi untuk membuat masalah penelitian Anda terlihat
lebih menonjol, penting, dan mendesak. Masalah penelitian tidak lain adalah
deskripsi masalah yang sudah Anda tulis sebelumnya, di Bagian A; sifatnya mikro,
yaitu tentang pembelajaran di kelas Anda. Agar terlihat penting, masalah mikro itu
harus dibingkai dengan masalah makro yang berskala nasional. Hal itu sekaligus
menunjukkan bahwa Anda sebagai peneliti memahami isu-isu nasional yang
relevan. Namun perlu dihindari kesan bahwa penelitian Anda berskala nasional;
kenyataannya penelitian Anda hanya berskala kelas. Oleh larena itu uraian latar
belakang maksimal dua alinea, dan segera disambung dengan masalah mikro yang
berupa deskripsi masalah itu. Berikut ini adalah contohnya.

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Standar kompetensi luluan yang ditetapkan oleh Badan Standar


Nasional Pendidikan (BSNP) melalui Permendiknas Nomor 22 Tahun
2002 tentang Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
menuntut kompetensi yang tinggi dari para lulusan sekolah
menengah. Bersamaan dengan itu dikeluarkan juga Standar Proses

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 55

Geografi SMA

yang menuntut proses pembelajaran yang berkualitas, menuju


lulusan yang “cerdas dan komprehensif”, sesuai dengan moto
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Implikasinya guru harus
senantiasa meningkatkan kompetensi agar kualitas pembelajarannya
terus meningkat.

Menurut UU Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru


adalah tenaga profesional yang dilatih secara khusus melalui
pendidikan profesi, untuk mendapatkan sertifikat sebagai pendidik
profesional. Salah satu ciri guru profesional adalah bersifat reflektif.
Setiap kali melaksanakan pembelajaran ia selalu melakukan refleksi
untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya, dan selanjutnya
berusaha untuk memperbaiki. Penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan cara yang sistematis untuk melakukan refleksi secara
intensif dan melakukan perbaikan pembelajaran secara sistematis.

Di SMA Negeri X Jakarta nilai fisika Kelas I pada umumnya rendah.


Mereka tampak mengerti penjelasan dan contoh soal yang diberikan
guru, tetapi ketika soal diganti sedikit saja mereka menjadi bingung
dan tidak dapat mengerjakan. Seakan-akan mereka hanya mengerti
tentang hal yang dijelaskan; hal-hal baru sekecil apapun akan
menimbulkan kebingungan, tidak mampu diatasi. Pemahamannya
barulah sampai di permukaan, belum mendalam. Pada ulangan akhir
yang mencakup satu standar kompetensi nilai rata-rata siswa 5; pada
ulangan akhir semester rata-rata juga 5. Hal itu dialami oleh sekitar
60% siswa dalam kelas, terjadi di hampir seluruh SK, dan sudah
berlangsung dari tahun ke tahun.

Berbagai upaya telah dilakukan guru untuk mengatasi masalah itu.


Guru telah menggunakan salat-alat peraga untuk demonstrasi di
kelas, dan melakukan eksperimen di laboratorium. Guru juga sudah
menggunakan media Power Point untuk menjelaskan; sekali-sekali
penjelasan guru diselingi dengan program animasi flash. Tetapi
hasilnya belum seperti yang diharapkan. Siswa-siswa yang hasil
belajarnya rendah sudah disediakan program remedial; waktunya di
luar jam pelajaran tatap muka. Tetapi hasilnya juga belum seperti yang
diharapkan; siswa yang nilainya rendah cenderung ingin menghindar
dari kegiatan itu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pemahaman
konsep siswa kurang mantap ketika diterangkan. Kemungkinan
contoh-contoh yang diberikan guru kurang banyak sehingga siswa
mengalami under-generalization; noncontoh juga tidak disertakan
sehingga siswa mengalami over-generalization. Kedua-duanya
membuat pemahaman siswa tidak mantap. Perlu dicarikan metode
alternatif yang membuat siswa belajar secara mantap.

Rumusan masalah penelitian telah tersirat dalam hipotesis tindakan yang ada dalam
proposal sederhana yang telah Anda buat di Bagian A; Anda tinggal memindahkan
ke sini. Masalah penelitian biasanya disajikan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak
harus. Inilah contohnya.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
56
Geografi SMA

B. Rumusan Masalah

Apakah metode concept attainment dapat meningkatkan hasil


belajar fisika kelas I SMA Negeri X Jakarta?

Bagian terakhir pendahuluan adalah tujuan dan manfaat penelitian. Tujuan PTK tidak
sekedar ingin “mengetahui peningkatan” variabel terikat (yang akan ditingkatkan)
tetapi lebih pada “meningkatkan” variabel terikat itu. Ingin “mengetahui
peningkatan” mempunyai konotasi “setelah tahu akan selesai” sehingga peneliti
PTK banyak yang kembali ke metode semula setelah penelitian selesai; sedangkan
“meningkatkan” mempunyai arti ingin menggunakan metode baru yang ditemukan
untuk seterusnya. Manfaat penelitian sebaiknya dirinci untuk berbagai pihak agar
makna penelitian menjadi labih besar, misalnya bagi siswa, guru, dan sekolah. Inilah
contohnya.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil


belajar fisika siswa.

D. Manfaat Penelitian

Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan


pemahamannya. Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan membiasakan diri menjadi
guru yang reflektif, yang senantiasa berusaha meningkatkan
kualitas pembelajaran. Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan citra sebagai sekolah yang efektif, yang membimbing
siswa menjadi insan yang cerdas dan komprehensif.

d. Kajian Pustaka (Bab 2)


Deskripsi teori memberikan dasar teori pada variabel-variabel yang Anda teliti. Baik
variabel bebas (tindakan yang diberikan) dan variabel terikat (yang ditingkatkan)
dua-duanya harus didukung dengan teori. Ini sejalan dengan ciri seorang profesional,
yang setiap tindakannya didukung dengan teori yang sudah mantap. Analoginya
dengan dokter, setiap obat yang diresepkan harus didukung dengan teori atau
hasil penelitian yang sudah mantap. Jika tidak, dokter itu akan lebih tepat disebut
dukun.

Namun fungsi teori dalam PTK agak berbeda dengan fungsinya dalam penelitian
formal. Asumsinya, peneliti PTK adalah guru profesional yang sudah berusaha
menerapkan teori-teori yang sudah mantap itu dalam pembelajaran, tetapi belum
berhasil. Sebagaimana kita ketahui banyak sekali teori-teori yang mantap itu berasal
dari negara Barat, yang berbeda budaya dengan kita. Dalam PTK Anda dapat saja
menemukan teori yang sama sekali baru—disebut grounded theory—yang sesuai
dengan konteks sekolah Anda. Jadi teori yang dirujuk dalam PTK sifatnya hanya
sebagai bahan pertimbangan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 57

Geografi SMA

Kata “pustaka” digunakan untuk membedakan dengan “teori’ yang bersifat


akademis. Pustaka lebih bersifat umum; Undang-Undang dan Peraturan Menteri
dapat dimasukkan ke dalamnya. Dokumen-dokumen itu merupakan kebijakan
sehingga tidak dapat dimasukkan dalam kategori teori.

Selain variabel bebas dan variabel terikat, Anda perlu mencari teori yang berkenaan
dengan pembelajaran khusus, untuk mata pelajaran Anda. Gunanya agar temuan-
temuan yang Anda peroleh nanti tidak menyimpang dari karakteristik mata pelajaran
yang Anda ampu. Sebaiknya penyajian hakikat variabel bebas didahulukan agar
pembaca langsung dapat mengetahui inovasi yang ditawarkan pada kesempatan
pertama. Berikut ini adalah contoh deskripsi teori untuk judul “Peningkatan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode Concept Attainment”.

BAB 2 Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori

1. Concept Attainment

Pendekatan pembelajaran pemrosesan informasi dengan model


concept attainment menurut Uno (2008) dikembangkan berdasarkan
karya Jerome Brunner, dkk. yang yakin bahwa lingkungan sekitar
manusia beragam dan sebagai manusia kita harus mampu
membedakan, mengkategorikan dan menamakan semua itu.
Kemampuan manusia dalam membedakan, mengelompokkan dan
menamakan sesuatu inilah yang menyebabkan munculnya sebuah
konsep.

Concept attainment adalah suatu metode pembelajaran yang


bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.
Metode ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak sampai
orang dewasa. Untuk taman kanak-kanak, tentunya, pendekatan ini
dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep yang sederhana.
Pendekatan ini, lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran
lebih pada pengenalan konsep baru, melatih kemampuan berpikir
induktif dan melatih berpikir analisis.

Prosedur pembelajarannya melalui tiga tahap yaitu: kategorisasi,


penemuan konsep, penyimpulan. Kategorisasi adalah upaya
mengkategorikan sesuatu yang sama atau tidak sesuai dengan konsep
yang diperoleh. Setelah kategori yang tidak sesuai disingkirkan,
kategori yang sesuai digabungkan sehingga membentuk suatu
konsep. Setelah itu, suatu konsep tertentu baru dapat disimpulkan.
Tahap terakhir inilah yang dimaksud dengan concept attainment.
2. Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu kekuatan atau sumber daya yang tumbuh


dari dalam diri sesorang (individu). Belajar berhubungan dengan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
58

Geografi SMA

tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan


oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di
mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang seperti kelelahan dan pengaruh obat
(Purwanto, 2003). Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar
(Munir, 2008); perilaku itu meliputi aspek pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Hasil belajar pada
aspek pengetahuan adalah dari tidak tahu menjadi tahu, pada aspek
keterampilan dari tidak mampu menjadi mampu.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang meliputi perubahan


dalam persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dalam bentuk
perilaku yang dapat diamati. Proses belajar dipandang sebagai
proses pengolahan informasi yang meliputi tiga tahap, yaitu:
perhatian (attention), penulisan dalam bentuk simbol (encoding), dan
mendapatkan kembali informasi (retrieval). Mengajar merupakan
upaya dalam rangka mendorong (menuntun dan menemukan
hubungan) antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan
yang telah ada.

3. Pembelajaran Geografi

Sesuai dengan yang disampaikan Suparno (2005) bahwa selama proses


pembelajaran terjadi interaksi yang khas antara siswa dan guru, siswa
berupaya menyerap informasi dan guru bertugas mendampingi siswa
dalam belajar. Dalam filsafat pendidikan modern, siswa dipandang
bukan sebagai objek dalam pembelajaran tetapi juga sebagai subjek.
Siswa tidak dipandang sebagai orang yang tidak tahu, tapi dipandang
sebagai orang yang tahu meskipun belum sempurna.

Proses pembelajaran geografi selalu berkenaan dengan kehidupan nyata di


permukaan bumi sehingga perlu adanya aplikasi dalam materi pembelajaran geografi yang tidak hanya
bersifat abstrak, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
( Fisika merupakan cabang dari sains yang mempelajari tentang zat dan
energy. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi
dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam standar isi mata pelajaran
fisika dijelaskan bahwa pembelajaran fisika dapat mengembangkan
kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan berbagai
peristiwa alam dan penyelesaian masalah baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif dengan menggunakan matematika serta
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
percaya diri.

Pembelajaran fisika dengan pendekatan proses sains baik bagi saintis


maupun guru-guru sains karena dirasakan sebagai yang paling baik
dan tepat (Druxes, 1996). Di samping itu siswa dapat menikmatinya
sebab mereka adalah subjek belajar yang aktif. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran menimbulkan suasana yang menyenangkan. Melihat
pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
fisika merupakan rangkaian pengembangan, pengetahuan dan
keterampilanyangmenekankanprosesberpikirdenganmenggunakan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 59

Geografi SMA

keterampilan sains.

Penelitian yang relevan diperlukan untuk mengetahui state of the art atau
perkembangan terbaru tentang masalah yang diteliti. Penelitian seperti itu dapat
diperoleh dari jurnal ilmiah. Berbeda dengan buku, jurnal ilmiah menyajikan informasi
yang relatif lebih baru. Berikut ini adalah contohnya.

B. Penelitian yang Relevan

Concept attainment didesain untuk memberi latihan pada siswa


menganalisis data dan mengembangkan keterampilan berfikir kritis
tanpa menggunakan alat-alat lab. yang merepotkan. Struktur pelajaran
induktif membimbing siswa untuk memahami materi pelajaran tahap
demi tahap menuju pemahaman yang mendalam atas ide-ide baru
dan memberi kerangka berfikir sistematis seiring dengan proses
menggabung-gabungkan atribut-atribut esensial dari konsep yan dituju
(Reid, 2010).

Rerata hasil belajar kelas yang diajar menggunakan model concept


attainment berbantuan CD Interaktif yaitu X1= 75,83 jauh lebih besar
dari kelas yang diajar menggunakan model konvensional yaitu X2 =
67,93. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperoleh bahwa kelas
yang diajar menggunakan model concept attainment berbantuan CD
Interaktif lebih baik dari pada kelas yang diajar menggunakan model
konvensional (Winasmadi, 2011).

Setelah mendeskripsikan berbagai teori tentang concept attainment


berdasarkan buku teks dan temuan-temuan terbaru dari artikel jurnal,
Anda perlu mengemukakan kerangka berfikir. Isinya adalah uraian
singkat, sekitar 2—3 paragraf, untuk meyakinkan pembaca bahwa
metode concept attainment memang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Kerangka berfikir merupakan hasil pemikiran Anda
sendiri, yang merupakan sintesis dari berbagai teori yang Anda rujuk
sebelumnya. Kerangka berfikir yang baik dapat membuat pembaca
mengemukakan sendiri kesimpulannya sebelum Anda menuliskan di
bagian akhir. Berikut ini adalah contohnya.

C. Kerangka Berfikir

Siswa akan memperoleh pemahaman yang mantap jika dilibatkan


secara aktif dalam pembelajaran, menemukan sendiri konsep-konsep
yang dipelajari. Contoh-contoh yang cukup banyak akan menghindarkan
siswa dari under-generalization atau penyimpulan terlalu sempit.
Sementara penyajian noncontoh akan menghindarkan siswa dari over-
generalization atau penyimpulan terlalu luas. Baik under-generalizatin
maupun over-generalization dua-duanya akan membuat pemahaman
konsep siswa menjadi lemah.

Metode concept attainment memberi contoh yang cukup banyak kepada


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
60

Geografi SMA

siswa, disertai dengan noncontohnya. Siswa diberi kesempatan yang


luas untuk berfikir secara aktif dalam mengelompokkan contoh-contoh
itu ke dalam konsep-konsep yang dipelajari. Karena masing-masing
siswa mempunyai pendapat sendiri yang dipercayai kebenarannya,
proses pengelompokkan itu akan menimbulkan perbedaan pendapat
yang mendorong terjadinya diskusi yang seru dan menyenangkan.

Dapat disimpulkan bahwa metode concept attainment akan


meningkatkan pemahaman siswa.

Hipotesis tindakan merupakan bagian akhir dari kajian teori di Bab 2. Isinya sama
dengan kalimat terakhir kerangka berfikir, yang merupakan kesimpulan. Dalam
proposal sederhana yang sudah Anda buat di pasal sebelumnya, sudah terdapat
hipotesis tendakan. Anda tinggal memindahkannya ke sini. Seperti telah dijelaskan,
hipotesis tindakan sebaiknya disertai dengan tindakan operasional, yang merupakan
operasionalisasi dari hipotesis itu. Analoginya dengan kedokteran, hipotesis tindakan
adalah resepnya; tindakan operasional adalah dosis atau aturan minumnya. Inilah
contohnya.

D. Hipotesis Tindakan

Metode concept attainment akan meningkatkan hasil belajar geografi siswa


kelas X SMA Z Jakarta.

Tindakan Operasional:
1. Tiap konsep baru yang esensial disajikan menggunakan metode
concept attainment. Sejumlah contoh yang berupa nama-nama
benda diletakkan dalam kolom-kolom yang diberi kata “Ya” dan
“Tidak”. Siswa kemudian diminta menambahkan tiga nama-benda
baru di masing-asing kolom. Di antara contoh-contoh itu disertai
noncontoh.
2. Contoh soal yang diberikan guru harus cukup banyak dan bervariasi.
3. Dihindari pemberian contoh soal yang terbatas tetapi pemberian PR
yang terlalu banyak.

e. Metodologi Penelitian (Bab 3)


Metodologi penelitian diawali dengan mendeskripsikan setting; sebagaimana sudah
disinggung sebelumnya. Gunanya adalah untuk memberikan gambaran kepada
pembaca tentang konteks penelitian Anda. Setelah itu uraian Bab 3 ini disusul
berturut-turut dengan: metode penelitian, siklus penelitian, kriteria keberhasilan,
instrumen penelitian, analisis data, kolaborasi, dan jadual penelitian. Berikut ini adalah
contohnya.

Bab 3 Metodologi Penelitian


A. Setting
Penelitian ini akan dilakukan dalam mata pelajaran geografi pada semester
ke ... tahun ... di SMA Z Jakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas
I yang berjumlah 32 orang siswa. Sekolah ini merupakan Sekolah
Standar Nasional yang berukuran besar, mempunyai 27 kelas. Gurunya

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 61

Geografi SMA

80% berkualifikasi S1 dengan program studi yang relevan dengan mata


pelajaran yang diampu. Yang sudah memperoleh Sertifikat Pendidik
Profesional sekitar 50%.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
model Kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada
Gambar berikut.

Gambar. PTK Model Kemmis & McTaggart


Penelitian direncanakan akan berlangsung selama tiga siklus, yang
masing-masing terdiri dari: perencanaan (plan), pelaksanaan (act),
pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Tiap siklus minimal akan
terdiri dari tiga pertemuan tatap muka sehingga keseluruhan penelitian
akan terdiri dari sekitar sembilan pertemuan tatap muka.

C. Siklus Penelitian
Plan yang tidak lain adalah hipotesis tindakan akan dilaksanakan secara
berulang-ulang dalam siklus I, sebanyak beberapa kali pertemuan tatap
muka. Pelaksanaan tindakan akan diamati dan
Kompetensi dicatat
Proses dengan seksama.
Kognitif
Padadanakhir siklus
Indikator pengamatan terhadap variabel terikat
Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis dilakukan
Evaluasi Kreasi
dengan tes. Data hasil tes dianalisis atau direfleksi untuk mengetahui
KD 1
keberhasilan dan kegagalannya. Refleksi diakhiri dengan merencanakan
Indikator
tindakan 1.1
alternatif atau revised plan, yang akan diterapkan pada siklus
II. Indikator 1.2
KD 2
Plan untuk siklus II sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus I;
Indikator 2.1
demikian juga plan untuk siklus III sepenuhnya tergantung pada hasil
Indikator
refleksi siklus2.2
II.

D. Kriteria Keberhasilan
Siklus “plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria
keberhasilannya tercapai, yaitu skor rata-rata kelas mencapai 75, yang
disebut kriteria ketuntasan minimal (KKM). Walaupun penelitian telah
berlangsung sebanyak tiga siklus, akan terus dilanjutkan selama KKM
belum tercapai.

62 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

E. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa (variabel
yang ditingkatkan) akan dilakukan dengan tes hasil belajar. Kisi-kisinya
adalah sebagai berikut:

Tabel. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar


Di samping itu peningkatan hasil belajar akan diukur juga dengan
menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara atau tes
lisan. Kedua instrumen itu akan dibuat berdasarkan kisi-kisi pada Tabel
1 di atas. Tujuannya adalah untuk melakukan triangulasi, yaitu melihat
satu variabel dari berbagai instrumen yang berbeda. Pengukuran akan
dilakukan secara sampling, yaitu terhadap beberapa orang siswa yang
dipilih secara acak. Teknik ini dipilih karena jika dilakukan terhadap
seluruh siswa akan memakan waktu yang lama; peneliti praktis akan
sangat sibuk dan kehilangan waktu untuk membimbing siswa secara
intensif.

Pelaksanaan metode concept attainment, sebagai variabel bebas atau


tindakan yang diberikan, tidak akan diukur secara kuantitatif, tetapi
cukup secara kualitatif menggunakan catatan lapangan. Sifatnya lebih
global dan fleksibel dengan memperhatikan hal-hal yang penting,
yaitu:
1. Kemampuan siswa menambahkan nama-benda baru pada kolom
“ya” dan “Tidak” Minggu ke
No Kegiatan
2. Kemampuan siswa menemukan 1 2 3 4 5 6ada7 pada
konsep yang 8 9kolom
10 “Ya”
11
dan
1 Persiapan “Tidak”
3. Kemampuan siswa berargumentasi dalam diskusi kelompok atau
a. Menyusun RPP
diskusi kelas.
b. Membuat perangkat
Datapembelajaran
tidak akan ditabulasi seperti halnya skor hasil belajar, tetapi
c. Membuat
cukup media
dituliskan secara naratif berupa catatan lapangan, seperti telah
disinggung
d. Menyusundijadual
atas, sebanyak ½--1 halaman tiap akhir pertemuan tatap
muka.
e. Menyusun instrumen
2 Pelaksanaan
a. Melaksanakan Siklus 1
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 63
b. Membuat Laporan Siklus 1
Geografi SMA c. Melaksanakan Siklus 2
d. Membuat Laporan Siklus 2
e. Melaksanakan Siklus 3
F. Analisis Data
Data f.hasil
Membuat
belajar Laporan Siklus
siswa akan 3
dianalisis dengan statistik deskriptif,
seperti rata-rata dan persentase. Peningkatan hasil belajar akan dilihat
dari kecenderungan kenaikan skor rata-rata dari siklus ke siklus. Data
dari lembar observasi dan pedoman wawancara akan dianalisis secara
kualitatif, kemudian dilihat juga kecenderungannya dari siklus ke
siklus.
G. Kolaborasi
Kolaborator penelitian adalah teman sejawat, semata pelajaran, di SMA
X Jakarta. Proses kolaborasi dilakukan pada saat penulisan proposal
penelitian dan pengembangan perangkat-perangkat pembelajaran.
Pada saat-saat tertentu, kolaborator ikut masuk kelas untuk membantu
mengamati pelaksanaan metode concept attainment, sebagai variabel
bebas atau tindakan dalam PTK, dan pada akhir pembelajaran diadakan
diskusi singkat. Pada akhir minggu pertemuan kolaborasi kembali
dilakukan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan penelitian
dalam satu minggu, dan merencanakan tindakan untuk minggu
berikutnya.

H. Jadual Penelitian

Tabel. Jadual Penelitian

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


64
Geografi SMA

Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 Pelaporan
a. Membuat Laporan
Gabungan Siklus 1, 2, dan 3
b. Membuat Makalah
Seminar
c. Seminar Hasil Penelitian
d. Merevisi Laporan
Berdasarkan Hasil Seminar
e. Menulis Artikle Jurnal
f. Mengirimkan Artikel ke
Pengelola Jurnal

Berbeda dengan penelitian formal, pada penelitian tindakan kelas laporannya


sebaiknya dibuat secara bertahap, per siklus. Maksudnya agar hal-hal yang bersifat
kualitatif tidak terlupakan; dengan demikian laporan akan bersifat lebih holistik,
melihat berbagai aspek pembelajaran. Pembuatan laporan secara bertahap juga
akan membuat pekerjaan terasa lebih ringan. Laporan akhir sifatnya lebih berupa
kompilasi dari laporan per siklus.

Bagian terakhir dari Bab 3 adalah daftar pustaka. Semua referensi yang ada dalam
proposal harus didukung dengan daftar pustaka. Daftar pustaka hendaknya bersifat
asli dan baru. Asli artinya diambil dari penulisnya secara langsung; baru artinya
tahun penerbitan sedapat mungkin 10 tahun terakhir. Satu atau dua yang usianya
lebih dari 10 tahun masih dapat diterima. Anda bebas memilih cara penulisan daftar
pustaka asalkan konsisten. Berikut ini adalah contohnya.

Daftar Pustaka
Druxes, Herbert, dkk. (1996). Kompendium Dikdaktik Fisika. Alih bahasa Soeparno.
Bandung: CV Remadja Karya.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Alfabeta.
Purwanto, Ngalim. (2008). Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya)
Reid, Barbara. (2010). “The Concept Attaintment Strategy,” The Science Teacher,
vol. 078 Issue 1.
Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo.
Uno,HamzahB.(2008).ModelPembelajaran.Diaksesdarihttp://asepawaludinfajari.
wordpress.com/2011/11/22/concept-attainment-model-model-pembelajaran-
perolehan-konsep/ tanggal 22 Maret 2012.
Winasmadi, Praja Achsani. (2011). “Pengembangan Perangkat Pebelajaran
Matematika dengan Model Concept Attainment Berbantuan Cd Interkatif pada
Materi Segitiga Kelas VII,” Jurnal PP, No. 1 vol. 2 Desember 2011.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 65

Geografi SMA

3. Latihan
1. Berdasarkan masalah yang Anda temukan dalam proses pembelajaran yang
selama ini terjadi, cobalah Anda membuat outline proposal mulai dari pendahuluan
sampai dengan metodologi penelitian.
2. Buatlah instrumen penelitian tindakan kelas sesuai kebutuhan penelitian Anda.

4. Evaluasi
1. Dalam penulisan judul penelitian harus mencantumkan hal-hal berikut ini:
a. Masalah yang akan dicari pemecahannya
b. Masalah yang akan diselesaikan dan cara pemecahannya.
c. Cara pemecahan masalah yang dihadapi
d. Masalah dan langkah-langkah penelitian.
2. Perumusan masalah harus sejalan dengan :
a. Judul penelitian
b. Kesimpulan
c. Saran
d. Kegunaan penelitian
3. Langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi
b. Pelaksanaan, perencanaan, observasi, refleksi
c. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi
d. Perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi
4. Tindakan yang dilakukan pada siklus ke dua adalah:
a. Perubahan tindakan dari siklus pertama
b. Perbaikan tindakan dari siklus pertama
c. Sama dengan tindakan pada siklus pertama
d. Tidak sama dengan tindakan pada siklus pertama
5. Instrumen penelitian yang dapat digunakan pada penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut:
a. Kuesioner
b. Tes
c. Catatan lapangan dan lembar observasi
d. Semua benar

5. Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. C
4. B
5. D

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


66

Geografi SMA

D. Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

1. Uraian Materi
Untuk menyusun laporan akhir penelitian harus mengikuti acuan penulisan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dalam upaya meningkatkan jabatan/golongan guru melalui pengembangan
profesi.
a. Kelengkapan laporan dan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
DAFTAR LAMPIRAN
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

Bab 2 Kajian Pustaka


A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan

Bab 3 Metodologi Penelitian


A. Setting Penelitian
B. Metodologi Penelitian
C. Siklus Penelitian
D. Kriteria Keberhasilan
E. Instrumen Penelitian
F. Analisis Data
G. Kolaborasi
H. Jadual Penelitian

Bab 4 Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
B. Pembahasan

Bab 5 Simpulan dan Saran


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Contoh perangkat pembelajaran

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 67

Geografi SMA

2. Instrumen
3. Personalia
4. Data
5. Bukti lain pelaksanaan (foto, CD, hasil pekerjaan siswa, berita acara seminar
hasil penelitian)

b. Deskripsi dari tiap-tiap komponen di atas adalah sebagai berikut:


a. SAMPUL LAPORAN
Format sampul laporan sesuaikan dengan format yang berlaku di Kementrian
Pendidikan Nasional

b. HALAMAN PENGESAHAN
Format halaman pengesahan sesuaikan dengan format yang berlaku di
Kementrian Pendidikan Nasional sesuaikan dengan format yang berlaku di
Kementrian Pendidikan Nasional

c. ABSTRAK
Abstrak berisi ringkasan permasalahan dan cara pemecahan masalahnya,
tujuan, prosedur, dan hasil penelitian. Abstrak diketik satu spasi dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris (lebih baik bila ada). Jumlah kata dalam abstrak
tidak melebihi 200 kata (ada juga yang menetapkan 250 kata) dan dilengkapi
dengan kata kunci 3 – 5 kata

d. KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisi hal-hal yang akan disampaikan oleh peneliti sehubungan
dengan pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Di bagian ini dapat pula disampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa dalam pelaksanaan
penelitian.

e. DAFTAR ISI
Daftar isi memuat bagian awal laporan, bab dan sub-bab, bagian akhir, disertai
pencantuman nomor halamannya.

f. DAFTAR TABEL
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang ada dalam laporan
disertai pencantuman nomor halamannya. Judul tabel berada di bagian atas
tabel.

g. DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar yang ada dalam laporan
disertai pencantuman nomor halamannya. Judul gambar berada di bagian
bawah gambar. Gambar yang dimaksud adalah gambar yang diambil selama
proses penelitian berlangsung dan berguna antara lain untuk menggambarkan
situasi kelas/laboratorium,respon/mimik siswa selama dilaksanakan tindakan,
hasil karya siswa, grafik/diagram batang yang menggambarkan data hasil
penelitian.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


68

Geografi SMA

Bab 1 sampai dengan Bab 3 isinya sama dengan proposal.

Bab 4 Hasil Penelitian


Pada awalnya dideskripsikan setting penelitian secara lengkap kemudian uraian
masing-masing siklus dengan desertai data lengkap beserta aspek-aspek yang
direkam/diamati tiap siklus. Rekaman itu menunjukkan terjadinya perubahan akibat
tindakan yang diberikan. Ditunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang
biasa dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan dan kelemahan yang terjadi ke dalam bentuk grafik. Kemukakan adanya
perubahan/kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru
sendiri, minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan dasar analisis dan
pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus kedalam suatu ringkasan tabel/
grafik. Dari tabel/grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas adanya perubahan
yang terjadi disertai pembahasan secara rinci dan jelas.

Bab 5 Simpulan dan Saran


Sajikan simpulan dari hasil penelitian sesuai dengan analisis dan tujuan penelitian yang
disampaikan sebelumnya. Berikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan
yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun segi negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang dicantumkan dalam laporan hanya yang benar-benar dirujuk
dalam naskah. Daftar pustaka ditulis secara konsisten dan alphabetis. Daftar pustaka
dapat bersumber dari buku, jurnal, majalah, dan internet.

LAMPIRAN
Lampiran memuat contoh perangkat pembelajaran: RPP, kurikulum, silabus, instrumen
yang digunakan, personalia, data, dan bukti lain pelaksanaan termasuk berita acara
seminar hasil penelitian.

2. Latihan
1. Buatlah outline laporan penelitian tindakan kelas sesuai dengan sistematika
dan cantumkan semua kelengkapan laporan. Deskripsikan dari masing-masing
komponen tersebut

3. Evaluasi
1. Berikut ini adalah hal-hal yang harus tercantum dalam abstrak, kecuali:
a. Tujuan penelitian
b. Metode penelitian
c. Daftar pustaka
d. Kesimpulan
2. Hal yang penting disampaikan pada latar belakang masalah adalah:
a. Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran
b. Upaya apa yang pernah dilakukan
c. Apa akibatnya bila masalah itu tidak segera diselesaikan
d. Semua benar
3. Pada bagian hasil dan pembahasan, yang perlu disampaikan secara rinci adalah:
a. Keadaan yang terjadi selama dilakukan tindakan
b. Metode penelitian

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 69

Geografi SMA

c. Latar belakang masalah


d. Deskripsi tentang teori-teori yang digunakan
4. Pada bagian kesimpulan harus menjawab:
a. Manfaat penelitian
b. Tujuan penelitian
c. Masalah penelitian
d. Metode penelitian
5. Lampiran penelitian meliputi
a. RPP
b. Foto
c. Hasil instrumen
d. Semua benar
4. Kunci Jawaban
1. C
2. D
3. A
4. B
5. D

5. Daftar Pustaka
Coghlan, D and Brannick, T. (2005). Doing Action Research in Your Own Organization.
London: SAGE Publications
Koshy, K. (2005). Action Research for Improving Practice. London: Paul Chapman
Publishing
Made Putrawan, 2000. Bahan Ajar Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Universitas
Negeri Jakarta.
McNiff, J and Whitehead, J. (2002). Action Research: Principles ang Practice. London:
Routledge Falmer
Sagor, R. (200). Action Research. Virginia: Asscociation for Supervision ang Curriculum
Development
Stringer, ET. (2007). Action Research. Third Edition. London: Sage Publication Inc.
Suharsimi Arikunto, suharjono dan Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bina
Aksara, Jakarta.
Tim TOT Block Grant, 2007. Modul Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan
Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Direktorat Profesi Pendidik. Jakarta
Zuber-Skerritt, O (Ed.). (1996). New Directions in Action Research. London: Falmer
Pres
Bab 5
Geografi
A. Konsep, Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi

1. Tujuan Pembelajaran

a. Standard Kompetensi (SK)


Guru mampu memahami konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi
b. Kompetensi Dasar (KD)
· Guru mampu menjelaskan konsep geografi
· Guru mampu menjelasakan pendekatan geografi
· Guru menjelaskan prinsip geografi
· Guru mampu mendeskripsikan aspek geografi
c. Indikator
· Menjelaskan ruang lingkup geografi
· Memahami obyek studi Geografi
· Menggunakan metode pendekatan geografi
· Menjelaskan prinsip-prinsip geografi

2. Materi : Konsep, Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi


a. Ruang lingkup dan Obyek Geografi
1) Konsep-konsep geografi
Di dalam geografi menyajikan pengertian yang bermakna mengenai bumi sebagai
habitat manusia. Geografi juga menelaah tentang cara memandang bumi dengan
cara yang berbeda. Adapun jenis-jenis konsep asasi itu adalah : Konsep lokasi,
jarak, nilai kegunaan, keterjangkauan, pertalian wilayah (areal coherence), interaksi
keruangan (spatial Interaction), aglomerasi, pola, morfologi, differensiasi areal
a) Lokasi
Letak suatu tempat memiliki nilai yang berbeda, baik secara ekonomis,
lingkungan, sumber daya, politis, dan pertahanan keamanan. Perbedaan
potensi yang dapat dimanfaatkan berbagai aktivitas memberikan pengaruh
terhadap sistem, pola penggunaannya baik secara fisis maupun sosial, seperti
berikut ini :
· Nilai suatu tempat (kestrategisan). Nilai suatu tempat akan mahal harganya
jika berada di pusat kota dibandingkan dengan di pinggiran kota.
· Sistem dan pola pengolahan lahan. Sistem dan pola pengolahan pertanian
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
200

Geografi SMA
di lereng pegunungan akan berbeda dengan di daerah dataran.
· Sistem budaya. Teknik dan sistem pengolahan lahan serta adat istiadat di daerah
dekat pantai maka akan berbeda dengan tehnik dan sistem pengolahan
serta adat istiadat di daerah pegunungan.
Lokasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
1). Lokasi Relatif
Adalah lokasi yang artinya bisa berubah-ubah karena dipengaruhi daerah
sekitarnya. Misalnya desa X lebih baik aksesibilitasnya dibandingkan desa Y,
karena desa X berada di tepi jalan, sedangkan desa Y jauh di dalam.
2). Lokasi Absolut
Adalah lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur (bersifat tetap) misalnya
letak kota Jakarta.
Selain itu juga lokasi dapat ditinjau dari :
1) Tinjauan fisiografis, yaitu letak astronomi dan geografis
a). letak astonomi, berkaitan dengan :
(1) letak suatu Negara
(2) Iklim Contoh: iklim tropis, subtropis
(3) Aktivitas Penduduk
Contoh : masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pantai dominan
bekerja sebagai nelayan
b). Letak geografis, yaitu letak yang ditinjau berdasarkan hubungan tempat-
tempat sekitarnya
Contoh : Indonesia terletak diantara 2 samudera yaitu Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik dan terletak diantara 2 benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia
2) Tinjauan Sosial Ekonomi dan Budaya
Letak yang berdasarkan kondisi ekonomi, politik, dan sosial, budaya yang
ada di sekitarnya.Contoh: Harga tanah yang berada dipinggiran jalan memiliki
harga yang tinggi, hal ini disebabkan karena lokasi yang strategis untuk
kegiatan ekonomi. Lain halnya dengan harga tanah yang berada jauh dari
jalan raya

2) Konsep Jarak
Jarak suatu ruang dengan ruang lain serta berbagai aktivitasnya akan berkaitan
dengan nilai, kestrategisan, kemudahan, frekuensi, interaksi dan interpendensi
antar ruang. Jarak dipehitungkan karena hal berikut ini :
a) Kestrategisan suatu ruang untuk berbagai aktivitas
Pusat perbelanjaan akan mempunyai nilai strategis apabila terletak di daerah
201
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

pemukiman yang ramai dan padat


b) Kemudahan terjadimya interaksi antarruang
Jarak tempat aktivitas penduduk dengan pemukiman dekat maka akan
memudahkan terjadinya interaksi
c) Frekuensi interaksi, dan interelasi ruang
Jarak yang dekat dan mudah dengan perbedaan potensi ruang akan
memperlancar dan sering terjadinya interaksi dan interelasinya.

Jarak dibagi menjadi 2 yaitu :


(a) Jarak Absolut :Jarak yang sebenarnya yang terdapat dilapangan atau dua tempat
yang diukur jaraknya dengan berdasarkan satuan jarak (km, m, cm)
(b) Jarak Relatif : Jarajk yang tidak sebenarnya, biasanya diukur berdasarkan satuan
waktu.

3) Konsep Nilai Kegunaan


Nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat dari fenomena yang ada di permukaan
bumi yang bersifat relatif. Selain itu suatu tempat dalam ruang mempunyai nilai yang
berbeda bagi setiap orang dengan alasan produktif, rekreasi, seperti berikut :
a) Sawah mempunyai nilai tinggi bagi petani dibandingkan bagi nelayan karena
sawah dapat memberikan nilai yang tinggi bagi petani dibandingkan bagi nelayan
b) Daerah Puncak mempunyai milai bagi penduduk yang biasa tinggal di daerah panas
karena puncak memiliki iklim yang sejuk. Ini akan berbeda dengan penduduk yang
berasal dari daerah Puncak.
c) Kesibukan dan kebisingan kota sewaktu-waktu membuat orang jenuh, sehingga
timbul keinginan untuk berekreasi ke suatu tempat misalnya, ke Anyer. Hal ini berbeda
dengan penduduk Anyer yang sudah terbiasa dengan keadaan tersebut.

4) Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan berkaitan dengan keadaan permukaan bumi dan ketersediaan
sarana dan prasarana angkutam atau komunikasi seperti berikut ini :
a) Kota Jakarta ke kota Surabaya dengan menggunakan keretaapi lebih mudah dan
cepat dibandingkan dengan kendaraan umum, karena jalan raya dari kota Jakarta
ke Kota Surabaya sering macet, pada saat-saat tertentu.
b) Kota Bandung ke Kota Cianjur dengan jarak 60 km akan lebih cepat sampai
dibandingkan dari Kota Bandung ke Kota Garut dengan jarak 50 km, karena
seringkali macet.
c) Pada waktu hari raya dari kota Jakarta ke Kota Bandung akan lebih lama
dibandingkan dengan dari Kota Bandung ke Kota Jakarta.

202 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5) Pertalian Wilayah (areal coherence)


Relasi antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberi
ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya daerah disekitar Salatiga dan
Boyolali kombinasi menguntungkan antara curah hujan , suhu, vegetasi, jenis tanah
serta topografi menjadikan wilayah ini penghasil susu dan daging ternak terbaik di Jawa.
6) Interaksi Keruangan (Spatial Interaction)
Kekhususan suatu wilayah dalam hal hasilnya misalnya, mendorong berbagai
bentuk kerjasama atau saling tukar jasa dengan wilayah lain. Jadi perbedaan wilayah
mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya (migrasi), barangnya
(perniagaan) dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang sentral membawa banyak
kemajuan, sebaliknya lokasi yang periferis mengakibatkan isolasi yakni keterpencilan
dan kemunduran
Akibat interaksi keruangan maka suatu ruang mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan ruang lain. Oleh karena itu suatu ruang tidak dapat memenuhi kebutuhanya
sendiri. Perbedaan ini menimbulkan adanya arus pergerakan dalam bentuk
perdagangan, komunikasi, jasa, budaya, pendidikan dan persebaran ide.

7) Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok
pada suatu tempat. Hal ini disebabkan ada faktor-faktor yang menguntungkan atau
keseragaman. Masyarakat umumnya mengelompok dengan warga yang mempunyai
tingkat kehidupan sejenis. Oleh karena itu, timbul istilah daerah elit, kumuh dan gang.
Di pedesaan, penduduk umumnya mengelompok di daerah yang subur.
Meskipun mempunyai sifat, kewajiban dan hak yang sama, tetapi dalam aktifitasnya
terjadi pengelompokan seperti berikut ini:
a) Penduduk cenderung terjadi pengelompokan berdasarkan pekerjaan, budaya,
etnis yang sama sehingga timbul klasifikasi daerah elit dan daerah kumuh.
b) Penduduk cenderung terjadi pengelompokan berdasarkan kepentingan yang
sama sehingga timbul rumah kontrakan, ikatan profesi.

8) Konsep Pola
Akibat Proses alam terbentuk karakteristik dari suatu ruang, maka akan terjadi
interaksi, interelasi, dan interpedensi manusia dalam memanfaatkan lingkungan
fisis,maka akan terbentuk pola seperti berkut ini :
a) Pola permukiman di daerah perkotaan, maka jaringan jalan diikuti pola
permukiman, dan jalan sebagai jaringan kehidupan.
b) Pola Pertanian di daerah lereng pegunungan akan mengikuti arah lereng dengan
sistem Sengkedan, sedangkan di di dataran akan mengikuti arah aliran tanah.
203
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

9) Konsep Morfologi
Hasil proses alam membentuk bentuk permukaan bumi yangberbeda. Bentuk muka
bumi ini terkait dengan aktivitas manusia, seperti berukut ini.
a) Akibat proses alam daerah pantai,maka pola permukiman akan sejajar dengan
pantai dan aktivitasnyaberkaitan dengan laut tambak dan nelayan.
b) Bentuk permukiman bumi di lereng pegunungan dangan sifat tanahnya dan
kondisi air dalam, maka aktivitas pertaniannya berupa tegalan atau perkebunan
c) Bentuk permukaan bumi yang datar memudahkan pembuatan sarana dan
prasarana transportasi, maka terjadi pengelompokan pemukiman

10) Diferensiasi Areal (Perbedaan Keruangan)


Differensiasi areal berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah dipermukaan
bumi, dengan ciri khusus yang dapat dibedakan dengan wilayah lain atau dikenal
dengan istilah Region. Selain itu suatu ruang mempunyai nilai berbeda karena jarak,
kepadatan, mudah, sarana dan prasarana sehingga perbedan ruang ini menimbulkan
terbentuknya differensiasi areal seperti :
1) Perbedaan nilai menimbulkan gejala dan pengelompokkan sebagai berikut :
a) jarak dekat, sedang, dan jauh
b) pemukiman padat, sedang dam jarang
c) rumah/ tanah mahal, sedang dan murah
d) kaya, sedang dan miskin
2) Karakteristik suatu ruang dapat ditinjau dari potensi sember daya dan budaya
masyarakat, sebagai berikut :
a) Daerah pegunungan menghasilkan sayuran, perikanan laut dari daerah pantai,
padi dari daerah dataran rendah, dst
b) Daerah pesantren, kawasan pendidikan dan sebagainya.
c) keterkaitan keruangan (Proses Keruangan)
Oleh karena suatu ruang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maka akan
terjadi interaksi, interelasi dan interpendensi antar ruang dipernukaan bumi.
Kurangnya potensi suatu ruang akan diikuti dengan pergerakan manusia sehingga
terjadi keterkaitan antar ruang

b. Ruang Lingkup Kajian Geografi


Geografi merupakan ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.Studi
geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan
analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


204

Geografi SMA

Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan
hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek
keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal
balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan
area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas
dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu
diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya,
dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan
antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan
perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran,
dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region
yang berbeda satu sama lain.

Untuk mengungkapkan fenomena atau permasalahan yang terjadi digunakan


pertanyaan-pertanyaan geografi. Untuk pertanyaan what ? Geografi dapat
menunjukkan fenomena apa yang terjadi ? Untuk pertanyaan when, geografi dapat
menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertanyaan where ? Geografi dapat
menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk pertanyaan why ? Geografi dapat
menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi gejala-gejala itu sebagai faktor yang
tidak terlepas satu sama lain. Untuk pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan
kualaitas dan kuantitas gejala dan interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang
yang bersangkutan. Untuk selanjutnya dalam mengkaji wilayah terdapat geografi
regional.

c. Cabang-Cabang Geografi
1). Geografi Fisik
Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik permukaan
bumi yang meliputi tanah, air, udara dengan segala prosesnya. Kajian geografi
fisik ditunjang oleh ilmu-ilmu geologi, geomorfologi, pedologi, meteorology,
klimatologi, hidrologi, oseanografi, dan biogeografi. Geografi fisik tidak dapat
dilepaskan dengan factor manusia, hal ini akan menjelaskan tentang perbedaan
geologi dengan geografi. Geologi menekankan kepada gejala dan proses alam dari
bumi, sedangkan geografi fisik selalu terkait dengan kehidupan manusia. Geografi
fisik meninjau gejala dan proses alam dari kulit bumi dalam kaitannya dengan
kehidupan manjusia. Kulit bumi ditinjau sebagai sumberdaya yang bermanfaat
dan mempengaruhi kehidupan manusia.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 205

Geografi SMA

2) Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang dari geografi yang obyek kajiannya adalah
aktivitas manusia di permukaan bumi. Geografi manusia terbagi kedalam geografi
penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman, dan geografi
sosial (minor).
a). Geografi penduduk (Population Geography)
Obyek studi geografi penduduk berupa aspek keruangan dari penduduk,
meliputi penyebaran,kepadatan, perbandingan jenis kelamin, angka kelahiran,
angka kematian, migrasi dan sebagainya. Pada geografi penduduk dipelajari
segala aspek keruangan yang berkenaan dengan manusia sebagai penduduk
suatu wilayah. Selain geografi penduduk dikenal juga kajian lain tentang
kependudukan, yaitu demografi. Demografi berbeda dengan geografi
penduduk, demografi lebih terfokus pada kajian dinamika kependudukan tanpa
mengkaji aspek keruangannya. Sedangkan geografi penduduk menekankan
pada aspek perubahan kependudukan dalam kaitan dengan sebab akibat
kondisi ruang tempat tinggalnya.
b). Geografi Politik (Political Geography)
Geografi politik mempelajari tentang aspek keruangan permukiman atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional dengan dasar
kondisi lingkungan geografis.
c). Geografi Sosial (Social Geography)
Geografi social yang dimaksud di sini adalah geografi social minor atau sering
disebut dengan sociological geography/geografi sosiologi. Geografi social
mempelajari aspek keruangan dalam perilaku penduduk, organisasi social dan
unsure kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi social erat hub jungannya
dengan studi sosiologi dan mencakup penekanan pada studi hubungan aspek
ruang dengan permukiman penduduk, bahasa dan religi.
d). Geografi Permukiman (Settlement Geography)
Geografi permukiman mempelajari tentang perkembangan permukiman di
suatu wilayah, mempelajari sejarah kawasan hunian manusia, bentuk dan pola
permukiman, dan faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan
pola permukiman tersebut.
e). Geografi Ekonomi (Economical Geography)
Titik berat studi dalam geografi ekonomi adalah aspek keruangan dalam
hubungannya dengan struktur ekonomi penduduk suatu tempat. Faktor
lingkungan alam ditinjau sebagai factor pendukung (sumberdaya) atau
sebagai penghambat aktivitas ekonomi. Geografi ekonomi dapat diuraikan lagi
menjadi geografi pertanian, geografi industri, geografi perdagangan, geografi
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
206

Geografi SMA

pariwisata dan geografi transportasi.

3) Geografi Wilayah (Regional Geography)


Geografi regional mempelajari tentang variasi penyebaran dalam ruang pada
wilayah yang memiliki kesamaan ciri baik lokal, regional, maupun lingkup global.
Dalam geografi regional karakteristik wilayah merupakan suatu hal yang penting
sebagai dasar perwilyahan. Geografi regional tidak selalu atau tidak hanya
mempelajari negara-negara akan tetapi juga mempelajari regionalisasi atau
perwilayahan yang mempunyai kesamaan ciri atau kekhasan. Geografi reghional
bukan merupakan cabang geografi.
4) Geografi Tehnik
Geografi Tehnik lebih menekankan pada tehnik yang dipergunakan dalam studi
dan analisis geografi. Dalam kajian geografi dikenal ketehnikan seperti kartografi
(pemetaan), fotogrametri, penginderaan jauh, dan Sistem Informasi Geografi (SIG).
Keempat tehnik yang dimaksud di atas bukan merupakan cabang dari geografi
melainkan tehnik yang diperhunakan untuk mempbantu cara kerja kegeografian

d. Obyek Formal dan Obyek Material Geografi


1) Objek Material Geografi
Yang dimaksud objek material geografi adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam
kaitannya dengan fenomena geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer,
hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Contoh Objek Material Geografi:
(a) Kabut, petir, awan adalah fenomena geosfer yang terjadi di lapisan atmosfer;
(b) Gempa, tanah longsor,d an patahan adalah fenomena geosfer yang terjadi di
lapisan litosfer.
Erosi, banjir dan tsunami merupakan contoh kejadian yang terjadi pada lapisan
hidrosfer; Kebakaran, perburuan gajah, merupakan contoh kejadian di lapisan
biosfer;
Peperangan, kelaparan, wabah penyakit, merupakan contoh kejadian di lapisan
antroposfer.
e. Obyek Formal Geografi
Yang dimaksud dengan objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir
mengenai fenomena geosfer. Cara pandang dan berpikir ini dapat dilakukan melalui
analisis dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. Mempelajari
geografi dengan mudah dapat dilakukan dengan bentuk beberapa pertanyaan
kunci, diantaranya (what), dimana (where), kapan (When), mengapa (Why), siapa
(Who), dan bagaimana (How). Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut
merupakan hasil kajian geografi yang sistematik.

207
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

f. Pendekatan dalam Geografi


Konsep geografi menurut Haggett ada tiga hal yaitu analisis keruangan, analisis
kelingkunganan, dan analisis kompleks wilayah.
1) Analisis Keruangan.
Dalam analisis ini Haggett menekankan kepada deferensiasi keruangan, setiap
ruang yang berbeda akan menghasilkan fenomena yang berbeda sehingga setiap
ruang mempunyai variabel gejala geografi yang khas. Setiap gejala atau fenomena
geografi itu menghasilkan variabel yang saling berkaitan menimbulkan gejala
keruangan yang khas dibandingkan dengan ruang yang lain. Contoh ruang yang
berupa lahan gersang akan menimbulkan gejala geografis baik dari sedi fisik maupun
sosial yang berbeda dibandingkan dengan dengan lahan yang subur. Aspek sosial,
budaya, fisik, sosial dan politik juga berkembang berbeda.
Dalam analisis keruangan dipelajari sifat penting dalam suatu ruang. Apabila
dikaitkan dengan perencanaan tertentu, dipilih sifat penting yang dominan akan
mempengaruhi perencanaan tersebut. Misalnya untuk perencanaan area pertanian
maka perlu diperhatikan salah satu sifat penting wilayah itu adalah kesuburannya.
Harus dilakukan survei terhadap penentuan lokasi yang memenuhi kriteria minimum
persyaratan kesuburan. Lokasi yang tidak memnuhi kriteria harus dirancang khusus
agar dapat terpenuhinya kriteria tersebut. Dengan hal ini maka penentuan lokasi
mempengaruhi kondisi keruangan wilayah tersebut dalam bentuk pemencaran
lokasi. Pemencaran lokasi disebut juga dengan difusi. Dalam teori difusi dikenal
macam-macam tipe difusi yaitu difusi menjalar dan kaskade
Pertama difusi menjalar yang terbagi kedalam difusi ekspansi, difusi relokasi dan
gabungan antara keduanya. Difusi ekspansi adalah difusi yang menyebar makin
meluasdari tempat asal, jadi merupakan suatu penambahan areal atau anggota
baru atau perluasan. Difusi relokasi atau difusi penampungan adalah perluasan yang
terjadi dalam bentuk pemindahan lokasi dari tempat asal. Sedangkan gabungan
merupakan merupakan perluasan yang juga sekaligus prgeseran titik lokasi awal ke
tempat lain.

Kedua difusi kaskade yang terbagi menjadi difusi inovasi dan difusi hirarki. Difusi
Kaskade adalah proses penjalaran atau penyebaran melalui tingkatan atau hirarki.
Apabila penjalaran dimulai dari tingkat atas ke bawah, misalnya pemakaian
handphone dari kota besar menjalar hingga ke pelosok desa termasuk difusi
pembaruan atau difusi inovasi. Namun apabila dimulai dari tingkat bawah menjalar
ke atas dinamakan difusi hirarki.
2) Analisis Kelingkungan.
Pada analisis kelingkunganan dikaji keterkaitan variabel manusia dengan variabel

208 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

lingkungan pada suatu tempat tertentu. Tentu saja apabila salah satu variabel itu
berbeda maka lingkungannya akan berbeda pula. Variabel lingkungan itu terdiri
dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi hewan
dan tumbuhan sedangkan komponen abiotik terdiri dari tanah, air, udara dan
sumber daya alam. Sedangkan variabel manusia juga dipengaruhi oleh unsur
kebudayaan yang dipergunakan dan dijadikan pedoman oleh masyarakat dimana
manusia itu tinggal. Dalam analisis lingkungan ini obyek material geografi yang
terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer serta fenomena yang terjadi padanya
merupakan komponen abiotiknya, sedangkan biosfer dan antrophosfer dengan
segala aktivitasnya dan kehidupannya merupakan komponen biotiknya.
3) Analisis Kompleks wilayah.
Analisis kompleks wilayah mengkaji fenomena geografi dengan memadukan kedua
analisis yaitu analisis keruangan dengan analisis lingkungan. Kajian kompleks
wilayah antara lain meliputi pada suatu areal yang mempunyai kesamaan variabel
aatupun areal yang memiliki komponen sama sehingga merupakan suatu kesatuan
area atau wilayah dengan ciri khas. Dalam analisis kompleks wilayah didapatkan
struktur wilayah atas dasar klasifikasi dan kategori wilayah. Klasifikasi wilayah
merupakan gradasi atau tingkatan kelas wilayah baik dari segi kualitas ataupun
kunatitasnya. Sedangkan kategori wilayah merupakan pemisahan wilayah atas
dasar ciri-ciri tertentu

g. Aspek-Aspek geografi
Obyek material geografi adalah fenomena geografi di geosfer dalam kaitannya
dengan kehidupan manusia di permukaan bumi. Geosfer yang menjadi kajian geografi
itu meliputi atmosfer, lithosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Dalam telaahnya
terhadap obyek material dan obyek formal tersebut geografi berorientasi pada
pendekatan keruangan. Dapat saja satu obyek ditelaah oleh berbagai ilmu akan tetapi
masing-masing ilmu itu menggunakan pendekatan dan cara pandang yang berbeda-
beda.

Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri dari zat
lemas, zat asam, zat argon, zat arang, dll. Lapisan pada atmosfer meliputi troposfer,
stratosfer,mesosfer, thermosfer dan eksosfer. Pada lapisan troposfer makin ke atas
suhu udara makin dingin, setiap naik 100 m suhu udara turun 0,6 derajat celcius.
Atmosfer bermanfaat untuk menjaga kelangsungan siklus udara, pengaturan
cuaca dan iklim, melindungi bumi dari meteor dan sinar matahari yang berbahaya,
pemantulan gelombang radio. Di atmosfer terjadi gejala alam berupa cuaca dan iklim,
angin, kabut, awan, hujan, berbagai gejala optic di udara. Gejala optic di udara meliputi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


209

Geografi SMA

pelangi, kilat dan petir, aurora, dan hallo.Terdapat bermacam-macam hujan menurut
terjadinya yaitu hujan orografis, hujan zenith dan hujan frontal. Iklim di dunia terdiri
dari iklim fisik dan iklim matahari. Pembagian daerah iklim dilakukan oleh beberapa
ahli antara lain Koopen. Junghuhn, Schmidt danm Ferguson. Koopen membagi iklim
menjadi A, B, C, D dan E. Junghuhn membagi iklim berdasarkan ketinggian vertikal dari
permukaan laut dan setiap ketinggian ditandai dengan tumbuhnya tanaman budi daya
tertentu. Schmidt dan Ferguson membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbandingan
rata-rata jumlah bulan kering selama satu tahun dengan rata-rata jumlah bulan basah
selama satu tahun dalam jangka waktu 10 tahun.

Lithosfer merupakan lapisan terluar dari kulit Bumi. Litosfer disebut juga kerak bumi
karena merupakan bagian yang paling keras dari Bumi. Batuan pembentuk litosfer
terdiri dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.
Litosfer terbentuk karena tenaga endogen yang berasal dari dalam Bumi dan tenaga
eksogen yang berasal dari luar Bumi. Tenaga dari dalam Bumi meliputi tektonisme
dan vulkanisme.Tenaga dari luar Bumi meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan
dan pengendapan. Pelapukan adalah proses penghancuran kulit bumi akibat dari hasil
aktivitas angin, air, gletsyer, dan organisme serta proses alam lainnya. Material hasil
pelapukan dan pengikisan diangkut oleh berbagai tenaga sehingga berpindah tempat
dan diendapkan di tempat lain. Pelapukan terdiri dari pelapukan fisis, khemis dan
biologis.

3. Latihan
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar ?
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, jelaskan pembagian konsep
jarak dalam geografi disertai dengan contoh
2. Penentuan lokasi mempengaruhi kondisi keruangan wilayah tersebut dalam bentuk
pemencaran lokasi. Pemencaran lokasi disebut juga dengan difusi, Jelasakan ?
3. Berikan contoh masing-masing hubungan geografi dengan teknologi dan seni !
4. Tempat yang strategis adalah tempat yang mudah dijangkau. Tempat yang terjangkau
tidak selalu lebih dekat, kadang tempat yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan
yang lebih dekat, jelaskan dengan contoh
5. Bedakan obyek formal dan obyek material geografi ?

210 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

4. Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah dengan memilih jawaban yang paling benar
1. Kajian geografi adalah pada sudut pandang keruangan, contohnya adalah….
a. Merancang tata ruang suatu kota
b. Menata lahan perkebunan dan menanaminya
c. Memetakan batas desa dan membuat patoknya
d. Menganalisis fungsi strategis suatu tempat
2. Geografi klasik menyajikan informasi suatu lokasi dalam bentuk….
a. Deskripsi hasil catatan perjalanan
b. Penjelasan sebab akibat fenomena geografis
c. Analisis fenomena geografis
d. Pembuatan batas-batas wilayah

3. Gejala perubahan iklim yang diakibatkan oleh naiknya temperatur muka laut di samudra
Fasifik sekitar equator bagian tengah dan timur sampai 40C diatas normal, dinamakan
gejala,...
a. La Nina
b. Sandikala
c. El Nino
d. Aurora

4. Analisis yang dilakukan dengan cara mengetahui interaksi organisme hidup dengan
lingkungannya, atau antara satu organisme hidup dengan organisme hidup yang lain
disebut,... .
a. Analisis keruangan
b. Analisis kedaerahan
c. Analisis kewilayahan
d. Analisis ekologi

5. Pulau Jawa merupakan daerah utama penghasil beras mangapa?. Karena di pulau
Jawa tanahnya subur dan airnya cukup melimpah. Contoh diatas adalah prinsip,...
a. Korologi
b. Interelasi
c. Deskripsi
d. Persebaran

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 211

Geografi SMA

6. Bila hasil pertanian di daerah transmigrasi sering mengalami hambatan dalam


pemasarannya, maka perencanaan lokasi daerah transmigrasi dianggap kurang
memperhatikan penerapan konsep ...
a. Jarak
b. Aglomerasi
c. Lokasi
d. Keterjangkauan

7. Kajian geografi terhadap berbagai gejala atau kenampakan di muka bumi adalah atas
dasar...
a. Persebarannya
b. Jumlahnya
c. Frekuensinya
d. Intensitasnya

8. Gejala dalam geosfer berupa peperangan, kelaparan, wabah penyakit, merupakan


contoh kejadian di lapisan........
a. Hidrosfer
b. Atmosfer
c. Antropesfer
d. Lithosfer

9. Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan
bentuk-bentuk tersebut merupakan ilmu .....
a. Geologi
b. Astronomi
c. Biogeografi
d. Geomorfologi

10. Lapisan atmosfer terdapatnya lapisan ozon yang menyerap sinar ultraviolet adalah ....
a. Trosposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


212

Geografi SMA

5. Kunci Jawaban
Esssay
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, antara lain waktu tempuh, biaya
transportasi, harga tanah, penentuan lokasi tempat tinggal, lokasi sekolah dsb. Tanah
yang dekat dengan jalan raya biasanya harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan
tanah yang jaraknya lebih jauh. Harga tiket bus malam Jakarta – Surabaya lebih mahal
dibandingkan dengan tiket bus Jakarta – Solo karena Jakarta – Surabaya jaraknya lebih
jauh.Jarak terbagi menjadi jarak absoluth dan jarak relative. Jarak absoluth adalah jarak
antara dua titik atau dua tempat yang ditarik secara garis lurus. Dalam kehidupan sehari-
hari jarak absoluth jarang digunakan. Kita lebih sering menggunakan jarak relatif. Jarak
relatif adalah jarak dua titik atau dua tempat yang diukur dengan ukuran tertentu.
Ukuran itu misalnya panjang jalan, waktu tempuh, biaya transportasi dsb.
2. Pertama difusi menjalar yang terbagi kedalam difusi ekspansi, difusi relokasi dan
gabungan antara keduanya. Difusi ekspansi adalah difusi yang menyebar makin meluas
dari tempat asal, jadi merupakan suatu penambahan areal atau anggota baru atau
perluasan. Difusi relokasi atau difusi penampungan adalah perluasan yang terjadi
dalam bentuk pemindahan lokasi dari tempat asal. Sedangkan gabungan merupakan
merupakan perluasan yang juga sekaligus prgeseran titik lokasi awal ke tempat lain.
Kedua difusi kaskade yang terbagi menjadi difusi inovasi dan difusi hirarki. Difusi
Kaskade adalah proses penjalaran atau penyebaran melalui tingkatan atau hirarki.
Apabila penjalaran dimulai dari tingkat atas ke bawah, misalnya pemakaian handphone
dari kota besar menjalar hingga ke pelosok desa termasuk difusi pembaruan atau difusi
inovasi. Namun apabila dimulai dari tingkat bawah menjalar ke atas dinamakan difusi.
3. Dalam pemetaan yang termasuk geograf teknik, diperlukan unsur seni yaitu bagaimana
menggambarkan permukaan bumi pada bidang datar, sehingga mudah dan menarik
untuk dilihat. Penginderaan jauh dan Sistem Informasi geografi memerlukan teknologi
yaitu satelit, maupun perangkat komputer yang merupakan hasil teknologi untuk
mengkaji gejala-gejala geografi.
4. Misalnya jarak dari Jakarta ke pulau Pramuka lebih dekat dibandingkan dengan jarak
Jakarta – Cirebon, akan tetapi Cirebon lebih terjangkau diba ndingkan dengan pulau
Pramuka karena untuk ke pulau Pramuka ada hambatan laut. Pulau Pramuka adalah
salah satu pulau di gususan Kepulauan Seribu Jakarta Utara.
Objek material geografi adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam kaitannya dengan
fenomena geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer, dan antroposfer. Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara
berpikir mengenai fenomena geosfer. Cara pandang dan berpikir ini dapat dilakukan
melalui analisis dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.

213
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
5. B
6. D
7. A
8. C
9. D

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


214

Geografi SMA
B. Perkembangan Jagad Raya dan Terbentuknya Bumi

1. Tujuan
Standard Kompetensi: Memahami sejarah pembentukan bumi
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya
Indikator :
a. Membuat laporan pengamatan benda-benda langit
b. Membuat konsep tentang jagad raya
c. Menganalisis teori terjadinya jagad raya
d. Menjelaskan perbedaan anggapan-anggapan tentang jagad
raya dan alam semesta
e. Mengidentifikasi galaksi dalam jagad raya

2. Materi : Teori Pembentukan Tata Surya dan Jagad Raya


Pada waktu sebelum Masehi, berbagai, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan
untuk mengetahui semua rahasia dibalik Tata Surya. Pengamatan pertama kali dilakukan
oleh bangsa China dan Asia Tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi
dan pertanian. Dari para pengamat Yunani ditemukan bahwa selain objek-objek yang
terlihat tetap di langit, tampak juga objek-objek yang mengembara dan dinamakan
planet. Orang-orang Yunani saat itu menyadari bahwa Matahari, Bumi, dan Planet
merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka memperkirakan Bumi
dan Matahari berbentuk pipih, sedangkan Phytagoras (572-492 BC) menyatakan semua
benda langit berbentuk bola (bundar). Sampai dengan tahun 1960, perkembangan teori
pembentukan Tata Surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum
Newton dan masa sesudah Newton.

a. Permulaan Perhitungan Ilmiah


Perhitungan secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Aristachrus dari Samos
(310-230 BC). Ia mencoba menghitung sudut Bulan-Bumi-Matahari dan mencari
perbandingan jarak dari Bumi-Matahari, dan Bumi-Bulan. Aristachrus juga merupakan
orang pertama yang menyimpulkan Bumi bergerak mengelilingi Matahari dalam
lintasan berbentuk lingkaran yang menjadi titik awal teori Heliosentrik. Teori
heliosentrik bukan teori yang baru muncul di masa Copernicus. Namun jauh sebelum
itu, Aristrachrus sudah meletakkan dasar bagi teori heliosentris tersebut.

Pada era Alexandria, Eratoshenes (276-195BC) dari Yunani berhasil menemukan cara
mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang bayangan dari kolom Alexandria
dan Syene. Ia menyimpulkan, perbedaan lintang keduanya merupakan 1/50 dari
keseluruhan revolusi. Hasil perhitungannya memberi perbedaan sebesar 13% dari

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 215

Geografi SMA

hasil yang ada saat ini.


b. Ptolemy dan Teori Geosentrik
Ptolemy ( 150 AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi.
Dan teori ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai
kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari
Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah
timur. Untuk mengatasi masalah ini, Ptolemy mengajukan dua komponen gerak.
Yang pertama, gerak dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu
tahun pada titik yang disebut deferent. Gerak yang kedua disebut epycycle, gerak
seragam dalam lintasan lingkaran dan berpusat pada deferent.

c. Teori heliosentrik
Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-
terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya,
dan Bumi bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit,
data yang didapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan
kecepatan sudut orbit planet-planet. Namun ia mempertahankan bentuk orbit
lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak kosentrik. Teori heliosentrik
disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul De Revolutionibus Orbium
Coelestium kepada Paus Pope III dan diterima oleh gereja.

Setelah kematian Copernicus pandangan gereja berubah ketika pada akhir abad ke-
16 filsuf Italy, Giordano Bruno, menyatakan semua bintang mirip dengan Matahari
dan masing-masing memiliki sistem planetnya yang dihuni oleh jenis manusia yang
berbeda. Pandangan inilah yang menyebabkan ia dibakar dan teori Heliosentrik
dianggap berbahaya karena bertentangan dengan pandangan gereja yang
menganggap manusialah yang menjadi sentral di alam semesta.

d. Lahirnya Hukum Kepler


Walaupun Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang Teori Heliosentrik, tidak
semua orang setuju. Salah satunya, Tycho Brahe (1546-1601) dari Denmark yang
mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya
mengelilingi matahari. Tahun 1576, Brahe membangun sebuah observatorium di
pulau Hven, di laut Baltic dan melakukan penelitian disana sampai kemudian ia
pindah ke Prague pada tahun 1596.
Prague Brahe menghabiskan sisa hidupnya menyelesaikan tabel gerak planet
dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe,
Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet
tidak sirkular melainkan elliptik.

216 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini
yaitu ;
1) Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat sistem.
2) Radius vektor menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
3) Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata dari matahari.
Kepler menuliskan pekerjaannya dalam sejumlah buku, diantaranya adalah Epitome
of The Copernican Astronomy dan segera menjadi bagian dari daftar Index Librorum
Prohibitorum yang merupakan buku terlarang bagi umat Katolik. Dalam daftar ini
juga terdapat publikasi Copernicus, De Revolutionibus Orbium Coelestium.

e. Awal mula dipakainya teleskop


Pada tahun 1608, teleskop dibuat oleh Galileo Galilei (1562-1642), .Galileo merupakan
seorang professor matematika di Pisa yang tertarik dengan mekanika khususnya
tentang gerak planet. Ia salah satu yang tertarik dengan publikasi Kepler dan yakin
tentang teori heliosentrik. Dengan teleskopnya, Galileo berhasil menemukan satelit-
satelit Galilean di Jupiter dan menjadi orang pertama yang melihat keberadaan cincin
di Saturnus.

Salah satu pengamatan penting yang meyakinkannya mengenai teori heliosentrik


adalah masalah fasa Venus. Berdasarkan teori geosentrik, Ptolemy menyatakan
venus berada dekat dengan titik diantara matahari dan bumi sehingga pengamat
dari bumi hanya bisa melihat venus saat mengalami fasa sabit.

Berdasarkan teori heliosentrik dan didukung pengamatan Galileo, semua fasa Venus
bisa terlihat bahkan ditemukan juga sudut piringan venus lebih besar saat fasa sabit
dibanding saat purnama. Publikasi Galileo yang memuat pemikirannya tentang teori
geosentrik vs heliosentrik, Dialogue of The Two Chief World System, menyebabkan
dirinya dijadikan tahanan rumah dan dianggap sebagai penentang oleh gereja.

f. Dasar yang diletakkan Newton


Tahun kematian Galileo, Izaac Newton (1642-1727) dilahirkan. Bisa dikatakan Newton
memberi dasar bagi pekerjaannya dan orang-orang sebelum dirinya terutama
mengenai asal mula Tata Surya. Ia menyusun Hukum Gerak Newton dan kontribusi
terbesarnya bagi Astronomi adalah Hukum Gravitasi yang membuktikan bahwa gaya
antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing objek dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Hukum Gravitasi Newton memberi
penjelasan fisis bagi Hukum Kepler yang ditemukan sebelumnya berdasarkan hasil
pengamatan. Hasil pekerjaannya dipublikasikan dalam Principia yang ia tulis selama

217
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

15 tahun.

Teori Newton menjadi dasar bagi berbagai teori pembentukan Tata Surya yang lahir
kemudian, sampai dengan tahun 1960 termasuk didalamnya teori monistik dan teori
dualistik. Teori monistik menyatakan bahwa matahari dan planet berasal dari materi
yang sama. Sedangkan teori dualistik menyatakan matahari dan bumi berasal dari
sumber materi yang berbeda dan terbetuk pada waktu yang berbeda.

g. Teori terbentuknya Bumi


Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan, bahan-bahan
material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan,
perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang
termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi)
dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh
karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata
surya kita.
Beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Teory Big bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul
di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian
ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-
gumpalan itu membentuk -planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap


sehingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
a) Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


218

Geografi SMA

perlapisan atau perbedaan unsur.


b) Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
c) Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.
Sedangkan perubahan yang terjadi di bumi disebabkan oleh adanya perubahan
iklim dan cuaca.
2) Teori Kabut Kant-Laplace
Teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere
de Laplace (1796) dikenal sebagai Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini
dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.
3) Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan
oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya
telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh
sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan
yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian
mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet,
dan salah satunya adalah planet Bumi kita.

Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,


dimulai dari benda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang
menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam
masih bersuhu tinggi.
4) Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar
mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan
gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 219

Geografi SMA

Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama
besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh
gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar
biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa
matahari tadi dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom
ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap planet yang terbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.

Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi


matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu
ketika mereka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan
penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet
yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-
planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada
prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet,
seperti telah dibicarakan di atas.
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
a) Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa
meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
b) Tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan,
yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

h. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
220

Geografi SMA

atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron
dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan
substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari
bahasa Yunanigalaxias , yang berarti ”susu,” yang merujuk pada galaksi Bima
Sakti (Bahasa Inggris : Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil
dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012)
bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu
bintang di galaksi Bima Sakti : tata surya termasuk bumi dan semua benda yang
mengorbit matahari.

Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam
galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti
kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira
setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya
dari pusat galaksi.
Gambar 12 (a). Bima Sakti

Gambar 12 (b). Bima Sakti dilihat dari samping

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

221

Geografi SMA

Para ahli astronomi mengetahui bahwa selain Bima Sakti terdapat banyak galaksi lain.
Beberapa diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Sekelompok galaksi bersama-
sama membentuk galaksi besar
Bintang terdekat jauhnya 4,3 tahun cahaya. Pada waktu malam terang dapat dilihat
galaksi Andromeda yang jauhnya sekitar 1900000 tahun cahaya

i. Tata Surya
Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar
mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri.
Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki
satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya
terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.

Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet
kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk kelompok empat planet yang
kecildan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-
ratanya empat atau lima kali kerapatan air. Yupiter, Saturnus dan Neptunus jauh lebih
besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas kali jari-
jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari
60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta Saturnus mempunyai banyak
satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus
mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa
Pluto lebih kecil dari Mars

Gambar 13.
Peredaran panet Nibiru yang berada pada sisi paling luar dari tata surya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
222

Geografi SMA

j. Planet Nibiru
Nibiru, setidaknya kita pernah mendengar nama tersebut. Itu adalah nama
dari suatu benda luar angkasa yang sering disebut sebagai planet X dan banyak
dikaitkan dengan isu tentang kiamat di tahun 2012. Akhir-akhir ini Tim Ilmuwan
Kobe University, Jepang telah menemukan sebuah planet baru yang mengorbit di
sisi paling luar dari tata surya tempat keberadaan bumi ini, dan diduga kuat planet
tersebut adalah planet X atau Nibiru.

Sebenarnya telah banyak juga para ahli astronomi yang telah memprediksikan
keberadaan planet tersebut dan juga bahaya yang akan terjadi pada bumi ketika
orbit planet tersebut mendekati matahari. Planet Nibiru ini dalam orbitnya akan
berpapasan dengan orbit bumi setiap 3.601 tahun sekali, dan pada saat orbit planet
tersebut berpapasan dengan bumi tercatat berbagai bencana besar terjadi pada
bumi yang memusnahkan peradaban-peradaban besar di bumi akibat pengaruh
dari gravitasi planet tersebut.

Pada tahun 1650 SM, adalah tahun dimana planet Nibiru orbitnya mendekati
matahari dan sangat berpengaruh pada peradapan dimuka bumi dimana pada
waktu itu banyak peradaban-peradaban besar musnah dan diperkirakan akibat
dari gravitasi plenet tersebut.Selain itu pada masa periode orbit planet tersebut
mendekati matahari, tercatat berbagai bencana besar yang terjadi dimuka bumi.
a) Pada tahun 3150 SM terjadinya bencana air bah yang memusnahkan sebagian
besar mahluk hidup dibumi.
b) Pada tahun 5310 SM Terjadi pendinginan iklim yang terjadi secara tiba-tiba.
c) Pada tahun 8900 SM Terjadi bencana pemanasan global dan pencairan es kutub.
d) Sekitar pada tahun 12600 SM terjadi pergeseran kutub bumi yang meyebabkan
kepunahan mammounth.
Menurut penelitian saat ini yang telah menggunakan tekhnologi modern,
diperkirakan planet nibiru akan mendekati matahari pada tahun 2012 nanti dimana
saat ini telah banyak beredar bahwa pada tahun tersebut adalah akhir dari kehidupan
dimuka bumi ini

k. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya terdiri dari Matahari, sembilan
planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan
mengedari matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari
yang menyilaukan, tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut Fotosfer.
Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer.
Untain hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke antariksa

223
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

dari Kromosfer. Untaian ini disebuah Prominensa. Sekeliling kromosfer terdapat


lapisan gas lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai bercak-bercak
suram yang disebut bintik matahari. Ini dapat dilihat dengan teleskop khusus.

Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi.
Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu
dipusat 150000000 K. Bintik matahari adalah bercak suram yang tampak di fotosfer
matahari. Itu disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di
tengah bintik matahari kurang lebih 40000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima
fotosfer normal. Beberapa bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengah
Bumi. Bentuknya bermacam- macam. Bila dilihat dengan telescop khusus, tiap-
tiap bintik matahari terdiri dari petak suram ditengah serta dikelilingi daerah yang
klebih terang. Bintik matahari sebenarnya adalah badai massa gas elektrik yang
berpusat-pusat. Dalam gerakannya melintasi permukaan matahari, bintik tersebut
menciptakan kegaduhan magnetik yang besar dan mempengaruhi peralatan elktrik
dan magnetik di Bumi.

Gambar 14.
Korona sewaktu adanya bintik Matahari

Bintik matahari besar dan jumlahnya berubah-ubah dalam daur sepanjang sebelas
tahun dan berpengaruh terhadap kegiatan matahari. Pusat suram bintik matahari
disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih terang yang disebut Penumbra.
Korona, Prominensa, dan Kromosfer hanya nampak selama gerhana matahari.
Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh kecermelangan fotosfer. Ketiganya dapat
diamati oleh alat Koronagraf, yakni telescop khusus yang menghilangkan sinar

224 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

menyilaukan dari fotosfer

l. Bintang
Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar
dengan cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang
daripada matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu
hanya nampak sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri dari
gas atau sebagian gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut. Ada
kabut lain yang terdapat di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.
Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi
Orion, garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang merah
yang sangat besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah. Antares di
rasi scorpio, besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang-bintang ini
lebih rendah dari pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan Antares
35000 C. Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya 150000000 C.

Bintang-bintang lain, seperti Sirius B di dalam rasiCanis Mayor, garis tengahnya


kurang dari seperenam puluh garis tengah matahari. Dengan demikian Sirius B
bahkan lebih kecil daripada Yupiter, dan kira-kira separuh ukuran Neptunus. Tetapi
Sirius B berpijar cemerlang dengan cahaya putih kebiru-biruab, dan suhunya sangat
tinggi, yakni 150000 C.

Jadi ukuran dan suhu bintang beraneka ragam. Bintang kerdil ialah bintang yang
tak mengerut lagi, tetapi lambat laun kehilangan bahangnya. Matahari ialah
sebuah bintang kerdil kuning. Raksasa merah dan kerdil putih adalah bintang yang
jauh lebih tua daripada matahari

3. Latihan
1. Jelaskanlah teori terbentuknya planet-planet dalam tata surya kita
2. Jelaskan tahap-tahap pembentukan bumi berdasarkan teori big bang
3. berilah penjelsan tentang planet X Niburu
4. bedakanlah antara bintang, planet dan matahari

4. Evaluasi
1. Bima sakti merupakan salah satu contoh dari benda angkasa yang berupa
a. Bintang
b. Planet
c. Galaksi
d. Meteor

225
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

2. Calon tata surya semula merupakan terdiri atas debu dan gas kosmosdiperkirakan
berbentuk piring adalah inti dari teori..
a. Nebula
b. Pasang surut
c. Bintang kembar
d. Planetesimal

3. Jagat raya terbentuk dari hasil ledakan karena adanya reaksi pada inti massa. Pernyataan
ini adalah inti dari teori ....
a. Big Bang Theory
b. Oscillating Theory
c. Nebulae Theory
d. Planetesimal Theory

4. Kabut, debu, dan gas yang ber cahaya dalam suatu kumpulan yang sangat luas disebut
....
a. Nebulae
b. Galaksi
c. Prominensa
d. Korona

5. Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu
tinggi yang berputar sangat lambat. Tokoh yang menge mukakannya ialah ....
a. Immanuel Kant
b. Moulton dan Chamberlain
c. Jeans dan Jeffreys
d. Lyttleton

6. Berikut adalah inti Teori Alfred Wegener dalam teorinya mengemukakan bahwa pada
awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut ....
a. Pangea
b. Gondwana
c. Green Land
d. Amerika

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


226

Geografi SMA

7. Planet X Nibiru yang telah diketahui oleh para ahli astronom baerkaitan dengan ramalan
suku maya yang mengatakan bahwa kiamat terjadi pada tahun 2012. Pernyataan
tersebut oleh ahli astronom karena
a.Planet tersebut akan menaikan suhu matahari
b.Dalam peredarannya akan terbentur dengan planet bumi
c. Planet bumi akan kehilangan gravitasi pada saat planet tersebut memasuki tata surya
d. Planet bumi berputar berlawanan arah

5. Jawaban
Latihan
1. Anda harus membandingkan dari teori-teori yang ada berkaitan terbentuknya planet
2. Teori big bang mungkin saja dianggap yang paling mendekat kebenarannya, anda perlu
mengurutkan tahapannya
3. planet ini yang selalau dihubungkan dengan terjadinya kiamat
4. Anda harus membandingkan benda-benda diangkasa yang memikili cahaya dan tidak

6. Evaluasi
1. C
2. D
3. A
4. A
5. A
6. A
7. B

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 227

Geografi SMA

C. Dinamika Litosfer dan Pedosfer Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan

1. Tujuan Pembelajaran:
a. Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
b. Kompetensi Dasar : Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
c. Indikator : - Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer
- Menjelaskan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen dan eksogen
- Menjelaskan faktor pembentuk tanah
- Menjelaskan jenis tanah dan persebarannya
- Menjelaskan upaya mengurangi tingkat erosi tanah
Materi ini akan membahas tentang dinamika litosfer dan pedosfer. Litosfer merupakan
bagian dari kerak bumi yang mengalami perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
menurut hitungan secara geologis dengan adanya kegiatan gempa bumi dan gunungapi.
Materi pedosfer akan mengkaji faktor-faktor pembentuk tanah, baik itu jenis-jenis tanah,
persebarannya dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.

2. Materi : Dinamika Perubahan Litosfer


a. Pengertian litosfer
Litosfer merupakan lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer berasal
dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti
padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara
harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit
bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02,

itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan
rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan
dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumiyang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang
merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas
antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan:
litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara
elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya


gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan
oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep
itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
228

Geografi SMA

atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut
litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut
astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima
secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep
mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap
menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
· Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudera dan berada di dasar
samdura
· Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki
kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena
keberadaan lapisan Mohorovicic.

Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar
50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan
pergeseran benua.

b. Batuan Pembentuk Kulit Bumi


Batuan/Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan
menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian
luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar
daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi
yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat
pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan
bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan
dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan
pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam
litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa,
feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit,
dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.

Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan
mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses
pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan
bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan
utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 229

Geografi SMA

pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil


pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan
batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan
atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan
yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan
tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah
wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan,
batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma
yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi.
Gambar 15. Daur batuan

Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Penyebab
pelapukan tersebut ada 3 macam:

1) Pelapukan secara fisika: perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat batuan
mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan yang
ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut dapat
membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

2) Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan batuan
seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan air pun
dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang nyata
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
230

Geografi SMA

adalah “hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.

3) Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan
kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi.
Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar
tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat
rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian
yang lebih kecil lagi.

Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi


bagian yang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat. Berpindahnya
tempat dari partikel-partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini dapat terjadi
melalui beberapa cara:
1) Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa
langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai
akhirnya terkumpul di permukaan tanah.
2) Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu
contoh yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut
pecahan-pecahan batuan yang kecil ini.

3) Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang
kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.

4) Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska
sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.
Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.
Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga
glasier akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan
terendapkan. Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses
pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan
yang berat akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang
lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan
pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.

Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan
yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat
pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan
sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 231

Geografi SMA

Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai
bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel
yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih keras.
Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi
pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya berganti
menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen seperti batu pasir, batu
lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya
perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan
juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami
proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.

Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangatlah tinggi.
Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti ini dapat mengubah mineral
yang dalam batuan. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan
yang ada dapat mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme
yang terjadi tergantung dari:
· Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.

· Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.

· Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.

Dengan bertambahnya dalam suatu batuan dalam bumi, kemungkinan batuan


yang ada melebur kembali menjadi magma sangatlah besar. Ini karena tekanan dan
suhu yang sangat tinggi pada kedalaman yang sangat dalam. Akibat densitas dari
magma yang terbentuk lebih kecil dari batuan sekitarnya, maka magma tersebut
akan mencoba kembali ke permukaan menembus kerak bumi yang ada. Magma juga
terbentuk di bawah kerak bumi yaitu di mantle bumi. Magma ini juga akan berusaha
menerobos kerak bumi untuk kemudian berkumpul dengan magma yang sudah
terbentuk sebelumnya dan selanjutnya berusaha menerobos kerak bumi untuk
membentuk batuan beku baik itu plutonik ataupun vulkanik.

Kadang-kadang magma mampu menerobos sampai ke permukaan bumi melalui


rekahan atau patahan yang ada di bumi. Pada saat magma mampu menembus
permukaan bumi, maka kadang terbentuk ledakan atau sering disebut volcanic
eruption. Proses ini sering disebut proses ekstrusif. Batuan yang terbentuk dari
magma yang keluar ke permukaan disebut batuan beku ekstrusif. Basalt dan pumice
(batu apung) adalah salah satu contoh batuan ekstrusif. Jenis batuan yang terbentuk
akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


232

Geografi SMA

Umumnya batuan beku ekstrusif memperlihatkan ciri-ciri berikut:


· Butirannya sangatlah kecil. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan
bumi mengalami proses pendinginan yang sangat cepat sehingga mineral-mineral
yang ada sebagai penyusun batuan tidak mempunyai banyak waktu untuk dapat
berkembang.
· Umumnya memperlihatkan adanya rongga-rongga yang terbentuk akibat gas yang
terkandung dalam batuan atau yang sering disebut “gas bubble”.

Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering membentuk
magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur dengan magma yang
terbentuk dari mantle. Karena letak magma chamber yang relatif dalam dan tidak
mengalami proses ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan
yang relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya membentuk
batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat tersingkap di permukaan membentuk
pluton. Salah satu jenis pluton terbesar yang tersingkap dengan jelas adalah batholit
seperti yang ada di Sierra Nevada – USA yang merupakan batholit granit yang sangat
besar. Gabbro juga salah satu contoh batuan intrusif. Jenis batuan yang terbentuk
akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya batuan beku
intrusif memperlihatkan ciri-ciri berikut:
· Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral yang
ada sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.
· Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan angular
interlocking.
Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang akan
datang. Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada di bumi.
Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup
mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya.
Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam
dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang
menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang
telah menghablur.
1) kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
2) tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
3) struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4) proses pembentukan

233
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya,


yaitu:
a) Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) yaitu batuan yang
terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran
magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku merupakan jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan
magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar
dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan
bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan
yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan
terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur,
penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan
kerak bumi.
Seperti telah diketahui bahwa pembekuan magma menjadi batuan beku dapat
terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan,
dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Batuan beku yang membeku
sebelum magma keluar dan terjadi pada saat lapisan dalam disebut batuan
plutonik, jika membeku ditengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik.
Adapun jika magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut
batuan beku luar atau efusif.

Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri
utama, yaitu :
(1) Tidak mengandung fosil
(2) Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang
permukaan kesemua arah sama
(3) Susunan sesuai dengan pembentukannya

Pada batuan yang terbekukan secara plutonik, proses pendinginannya lambat


sehingga dapat membentuk mineral butir kasar dan holokristalin (seluruhnya
berbentuk kristalin). Adapun pembekuan dipermukaan bumi, proses pendinginan
relatif sangat cepat sehingga kristal yang dihasilkan berukuran kecil (halus), bahkan
tanpa kristal sama sekali.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


234

Geografi SMA

Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
(1). Faneritik
Yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin. Lebih dari separuh kristal berukuran
besar dan dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
(2). Forfiritik
Yaitu kondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (ktistal besar) yang
terikat dalam massa dasar yang halus.
(3). Afanitik
Yaitu meninggalkan batuan dalam susunan kristal butir halus atau seluruhnya
berupa benda gelas. Jarang mineral tunggal yang dapat diidentifikasi dengan
mata biasa, bahkan dengan kaca pembesar sekalipun.

Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :


· Batuan beku plutonik
· Batuan beku vulkanik

Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya.
Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif
lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan
beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan
rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral
penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan
pondasi rumah), dan dacite

Batuan beku banyak dimanfaatkan untuk pondasi bahan bangunan dan jalan
beraspal. Batuan beku dapat ditambang dengan cara membelah menjadi batuan
dengan ukurnyang lebih kecil .

b) Batuan Endapan atau Batuan Sedimen


Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama
batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis). Batuan Sedimen
ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi
oleh lamanya waktu. Batuan sedimen secara umum dibedakan menjadi tiga jenis :
1) Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-
material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment
klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau
bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
235
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Mineral-mineral


yang sering ditemukan dalam batuan sediment klastik antara lain adalah kuarsa,
mineral lempung, mika halus, feldspar dan chert dan mineral-mineral berat
seperti hematite, zircon, turmalin, epidot, garnet dan hornblende.

Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas ukuran butirnya, yaitu


sebagai berikut :
a). Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (krikil) halus hingga
bongkah (boulder) dengan ukuran diameternya 2-256mm
b). Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, dengan ukuran diameternya 0,06-
2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.
c). Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04-0,06mm,
mulai dari lempung higga debu kasar.
Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung,
serpih dan kaolin.
non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
2) Sedimen

Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi.
Contohnya anhidrit dan batu garam (saltMineral non klastik umumnya terbentuk
oleh proses pengendapan dan larutan, reaksi kimia, atau proses biologic.
Batuan sedimen ini biasanya mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa
sekunder, gypsum dan chert.

Sedimen non klstik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik


yang utama adalah batu gamping atau dolomit. Batuan non-klstik sebagai hasil
evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari
unsur organik adalah batu bara. Contoh batuan sedimen kimiawi (non-klastik)
antara lain travertin, stalagmit dan stalakti.

3). Sedimen organik


Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup.
Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan
(reservoir). Contohnya adalah batu gamping terumbu, batu gamping (limestone),
napal batu kapur yang bercampur dengan lempung, dolomite, fosfat, guano
dan batu bara.

Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain
(clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan
(precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


236

Geografi SMA

dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75%
dari permukaan bumi.

Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :
a). Batuan endapan biasanya berlapis-lapis
b). Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya
cangkang binatang koral dan serat-serat kayu.
c). Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat
yang menyusunnya.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan


tersebut Penamaan tersebut adalah :
a). Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2
mm dengan bentuk butitan yang bersudut
b). Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar
dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar
c). Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm
sampai 1/16 mm
d). Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16
mm sampai 1/256 mm
e). Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil
dari 1/256 mm

c) Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),


Batuan ini berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan
komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan,
temperatur, atau tekanan dan temperatur .Akibat bertambahnya temperature
dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya
sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.
Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan
batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu
kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan
yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang
kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan
baru lagi. salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi
atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh
suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti “perubahan bentuk”.
Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan
mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa

237
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa
contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu
lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak
antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

c. Tenaga Geologi
Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan
perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan
bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.
1) Tenaga Endogen
Tenaga Endogaen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah
tenaga yang berasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme
dan proses vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar
lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer)
a) Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan
dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
(1) Proses lipatan
Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan
bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan
terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini
ada dua, yaitu : puncak lipatan (antiklin) lembah lipatan (sinklin)
(2) Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan
retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada
yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang
terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau
graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
b) Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme
berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya
magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi
karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa
gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
238

Geografi SMA

panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga
aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
(1) Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
(2) Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang
terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.

(3) Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan
bumi. Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan
pada lapisan-lapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan
atau corong gunung api.

(4) Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan


batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma
membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva.

(5) Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.

(6) Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.

(7) Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika
terjadi letusan eksplosif.

(8) Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma.
Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup
banyak mak akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan
kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat),
Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).

c) Bentuk-Bentuk Gunung Api


Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
yang berbeda yaitu :
(1) Gunung Api Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields)
terbentuk oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava
yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya sangat
landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan Gunung
Mauna Kea di Hawai.

(2) Gunung Api Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan
(eksplosif) yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-
bahan berupa eflata. Gunung maar biasanya punya dapur magma yang dangkal

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


239

Geografi SMA

dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan gas yang padat. Contoh
gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate
(Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia), Gunungapi Starto (Kerucut)

(3) Gunung Api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-
ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar
gunung di Indonesia adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung
Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci,

Gambar 16.
Bentuk gunung api

d) Gejala Vulkanisme
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :

(1)Kenaikan suhu udara di sekitar gunung api drastis (dari suhu rendah tiba-tiba
naik jadi panas)

(2) Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.

(3) Meningkatnya bau belerang yang menyengat

(4) Pascavulkanik (postvulcanic)

Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau


sedang dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain :

Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata
air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)

Ditemukanya gas gunung api

Uap air (fumarola)


Gas belerang (sulfatar)

Gas karbon dioksida (mofet)


PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
240

Geografi SMA

Adanya semburan air panas (geyser) yang keluar dari rekahan batuan seperti
di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)

e) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi,
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa
bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu
besar untuk dapat ditahan.
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,
gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit
bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran
ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa
ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat
letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan
mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya
dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.


(1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
(2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.

Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.


(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah
permukaan bumi.
(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di
bawah permukaan bumi.
(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.

Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.


(1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
(2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
(3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

241

Geografi SMA

Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.


(1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
(2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang
menimbulkan tsunami.
f) Penyebab Terjadinya Gempa
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi
akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.


Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi
karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia diZambia , Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Moountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi
yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seimisitas terinduksi

242
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Gambar 17. Arah pergerakan lempeng yang menyebabkan terjadinya perubahan kuliat bumi
yang ditandai dengan warna merah, hijau, biru dan garis putus.
Bukti pendukung gerakan benua-benua
ῖ Keserupaan garis pantai benua-benua yang dipisahkan Samudra Atlantik
Keserupaan garis pantai benua-benua yang dipisahkan Samudra Atlantik menjadi
pemikiran awal konsep pengapungan benua. Data-data struktur tektonik Paleozoikum
yang di Amerika Utara dan Eropa, Afrika bagian selatan dan Amerika Selatan
dikumpulkan untuk menunjukan kecocokan struktur antar benua-benua tersebut.
ῖ Bukti Paleoiklim
Wegener menyertakan bukti-bukti paleoklimatologi pada bukunya yang keempat.
Suatu lapisan batuan yang diendapkan dapat menunjukan iklim lokasi pada saat
batuan terebut diendapkan. Keberadaan glacier, keberadaan lapisan batubara yang
mengindikasikan iklim tropis basah, serta keberadaan lapisan garam dan gipsum yang
mengindikasikan iklim padang dari berbagai benua sepanjang Karbon dan Perm lalu
dipetakan.
243
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

g) Pengukuran Gempa Bumi


Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran
itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga
terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang.
Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
(1) gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di
permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
(2) gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di
permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
(3) gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan
lebih lambat
Gambar 18.Energi getaran gempa yang merambat keseluruh lapisan kulit bumi

h) Kekuatan Gempa
Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur
tanah, dan standar kekuatan atau magnitudo gempa biasa dinyatakan dalam skala
Richter atau skala lain yang merupakan pengembangan skala Richter. Gempa
diukur dengan alat yang disebut seismograf. Alat ini mencatat getaran yang
ditimbulkan oleh pergerakan permukaan tanah dalam bentuk garis-garis zig-zag
yang menunjukkan variasi amplitudo gelombang yang ditimbulkan oleh gempa.
Kenaikan satu unit magnitudo (misalnya dari 4.6 ke 5.6) menunjukkan 10 kali
lipat kenaikan besar gerakan yang terjadi di permukaan tanah atau 30 kali lipat
energi yang dilepaskan. Jadi gempa berkekuatan 6.7 skala Richter menghasilkan

244 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

100 kali lipat lebih besar gerakan permukaan tanah atau 900 kali lipat energi yang
dilepaskan pada gempa berskala 4.7. Gempa besar berskala 8 atau lebih secara
statistik terjadi rata-rata satu kali tiap tahun di dunia. Gempa berskala sedang (5-
5.9) terjadi rata-rata 1319 kali dalam setahun di dunia. Gempa berskala 2.5 atau
kurang terjadi jutaan kali dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia.
Selain dinyatakan dalam magnitudo besaran gempa juga sering dinyatakan
dalam intensitas. Intensitas gempa adalah ukuran efek gempa di suatu tempat
terhadap manusia, tanah dan struktur atau bangunan. Standar intensitas yangs
ering digunakan adalah Modified Mercalli. Dalam standar ini skala I adalah gempa
yang tidak terasa, skala II gempa yang dirasakan oleh beberapa orang yang sedang
dalam posisi istirahat, terutama di bangunan tinggi, demikian seterusnya sampai
meningkat ke skala VII untuk gempa yang merusakkan bangunan yang tidak
dibangun dengan struktur yang baik tetapi hanya sedikit merusakaan bangunan
yang dibangun dengan baik, dan skala XII untuk gempa yang menyebabkan
kerusakan total, dan melemparkan benda-benda ke udara.
(1) Skala Richter
Skala Richter atau SR, skala ukuran kekuatan gempa yang diusulkan oleh
fisikawan Charles Richter, didefinisikan sebagai logaritma dari amplitudo
maksimum yang diukur dalam satuan mikrometer (µm) dari rekaman gempa
oleh alat pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, IT Knowledge
Sharing Blogpada jarak 100 km dari pusat gempa.
Sebagai contoh, Misal kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari
seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya. Jika amplitudo
maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (103) µm
sama dengan 3,0 skala Richter.

Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan
magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan
teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Skala Richter Efek Gempa
< 2.0 Gempa kecil , tidak terasa
2.0-2.9 Tidak terasa, namun terekam oleh alat
3.0-3.9 Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
4.0-4.9 Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh
bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
5.0-5.9 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang
kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik

245
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

6.0-6.9 Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km


7.0-7.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
8.0-8.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
9.0-9.9 Menghancurkan area ribuan mil
> 10.0 Belum pernah terekam

(2) Skala Mercalli


Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan
oleh vulkanologis dari Italia bernama Giuseppe Mercalli pada 1902. Skala Mercalli
dibagi menjadi 12 bagian berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat
dari gempa tersebut dan juga dengan melihat dan membandingkan tingkat
kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu, skala Mercalli sangat subjektif
dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain. Saat
ini penggunaan skalaRichter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan
gempa bumi. Tetapi skalaMercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli
seismologi Harry Wood dan FrankNeumann masih sering digunakan terutama
apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan
gempa bumi di tempat kejadian.

(3) Skala Modifikasi Mercalli


- Tidak terasa
- Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
- Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
- Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah,
benda tergantung bergoyang.
- Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak
mampu jatuh.
- Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
- Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
- Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
- Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
- Jambatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
- Rel kereta api rusak.
- Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur
i) Tips Menghadapi Gempa Bumi
(1). Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu
dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu
dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk

246 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

mencegah terjadinya kebakaran.

(2). Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya.
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya
kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan
tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.

(3). Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
pegawai atau satpam.

(4). Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi
atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam
lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.

(5). Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara
mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.

(6). Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan
merasa seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol
terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

(7). Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas
gunung.Menjauhlahlangsungketempataman.Dipesisirpantai,bahayanyadatang
dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak,
cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

(8). Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul
kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap
tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat
memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas
PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

247
Geografi SMA

Mitigasi Bencana Gempa Bumi


Mitigasi adalah segenap usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat bencana
alam. Perlu kita sadari, bahwa gempa sangat jarang sekali membunuh, umumnya
yang membunuh itu adalah reruntuhan bangunan akibat gempa dan si korban tidak
melindungi diri dari bangunan tersebut. Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan
yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.

1. Sebelum terjadi gempa


Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah
· Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku.
Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan
membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan
· Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada
pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
· Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya lemari, ada
baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi
gempa.Jikaadaperabotanyangdigantung,periksalahsecararutinkeamananya.
· Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan
juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti
Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan
baterai akan sangat berguna disaat bencana.
· Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
· Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
· Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan
Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat
telah dibangun jalurnya.
· Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan
oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa
dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika
terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2
peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda
Tsunami, Sirine Banjir dsb.

2. Ketika berlangsung gempa


· Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat
lepas dari bencana tersebut.
· Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


248

Geografi SMA

menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika
tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau
berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
· Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan
terjadinya rengkahan tanah.
· Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda
sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda
sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada
kemungkinan longsor.

3. Setelah terjadi gempa


· Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan
gunakan Lift, gunakanlah tangga.
· Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran
gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah
pertolongan pertama.
· Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh.

j) Tsunami
Tsunami(bahasajepang:ῖῖ;tsu=pelabuhan,nami= gelombang,secara harafiah berarti
”ombak besar di pelabuhan”) adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan
gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per
jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam
hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang
sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami
menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat
hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan
tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 249

Geografi SMA

mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan
untuk memahami penyebab tsunami.
(1) Penyebab Terjadi Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai
di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per
jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi
juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke
bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang
tingginya mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami


 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
 Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
 Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


250

Geografi SMA
Gambar 19.
Proses terjadi tsunami di daerah pantai pada saat terjadi gempa bumi di dasar laut

Peristiwa tsunami di dunia yang menimbulkan korban besar di dunia, diantaranya:


· 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan
menelan 60.000 korban jiwa.
· 1883ῖ - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami
menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
· 2004 - Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami
menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara danAfrika.
Ketinggian tsunami 35 m,
· ῖ 2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa,
Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan.
Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis
· 2007 - 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian
tsunami 3-4 m
· 2010 - 27 Februari, Santiago, Chili
· 2010 - 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia
· 2011 - 11 Maret, Sendai, Jepang

Analisa tentang gempa bumi dari teori lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-
an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 251

Geografi SMA
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana
terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Gempa yang disusul Tsunami di Jepang ini disebabkan benturan lempeng tektonik
yang disebut Subduksi. Benturan ini terjadi antara lempeng samudra dengan lempeng
benua. Ada tiga lempeng yang saling bertemu pada saat terjadi gempa dan kemudian
tsunami di jepang pada 11 maret 2011, yaitu lempeng tektonik, lempeng erasia, dan
lempeng pasifik. Gambar dibawah ini menunjukkan posisi lempeng diantara ketiganya.

Gambar 20. Pertemuan tiga lempeng yang menimulkan tsunami di Jepang pada 11
maret 2011
Subduksi di Jepang terjadi karena penghunjaman lempeng pasifik di bawah negara.
Teori ini sangat bisa diterima karena posisi Jepang dikenal sangat rawan dengan gempa.

Teori Gaya Tarik Bulan. Teori ini mencoba mengaitkan dengan fenomena supermoon
yang akan terjadi pada 19 Maret 2011. Fenomena Supermoon adalah posisi bulan yang
berada dekat dengan bumi.

Penganut teori ini menyakini bahwa Supermoon atau Lunar Prugee dapat menyebabkan
”Moonageddon” Richard Nolle, astronom Amerika Serikat (AS), seperti dilansir ABC
Radio mengatakan kenyataan yang tengah dihadapi adalah Supermoon “sedang
dalam perjalanan” mendekati bumi. Jika dilihat lebih mendalam Supermoon memiliki
keterkaitan historis dengan bencana angin kencang, gelombang tinggi, serta gempa
bumi.
Sejarah pernah mencatat bencana di Bumi terjadi saat fenomena lunar perigee,
Misalnya, badai di New England 1938, banjir di Lembah Hunter tahun 1955, Bencana
Siklon Tracy di tahun 1974, serta badai Katrina di 2005 diyakini juga terkait Fenomena

252 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

SuperMoon.
Namun, lagi-lagi penganut Teori Moonageddon kembali dibantah oleh para ilmuwan.
seperti dilansir The Telegraph, ilmuwan ini menyatakan tidak punya bukti bahwa
Supermoon bisa memicu bencana alam. Kalaupun kehadiran Supermoon memberi
efek terhadap bumi,itu hanyalah air pasang yang lebih tinggi atau air surut yang lebih
rendah dari biasanya.

150 Daerah di Indonesia Rawan Tsunami


Berdasarkan peta bencana 2010-2014 yang disusun Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) dan instansi terkait, terdapat 150 kota dan kabupaten di seluruh
Indonesia yang berpotensi diterjang tsunami. Pemetaan lokasi tersebut dilakukan
BNPB bekerja sama dengan 22 lembaga di bawah kementerian. Kota dan kabupaten
tersebut terebar di sepanjang pantai barat Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung sampai ke wilayah selatan Jawa seperti Banten,
Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur.

Tsunami juga berpotensi terjadi di kepulauan Halmahera, Sulawesi Utara, Sulawesi


Selatan, dan Papua bagian utara. Daerah-daerah tersebut merupakan tempat
pertemuan antara lempeng tektonik IndoAustralia dan Eurasia. Sedangkan di sekitar
Papua, pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.Tsunami merupakan
dampak dari gempa bumi, wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi tinggi terhadap
gempa. Biasanya tsunami terjadi jika gempa lebih dari 6,5 skala richter dengan
kedalaman kurang dari 20 kilometer.

Cara penanggulangan tsunami, yaitu :


· Melaksanakan evakuasi secara intensif.
· Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
· Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
· Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian
logistik yang diperlukan.
· Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
· Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
· Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula
dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
· Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

d. Tenaga Eksogen
Proses eksogen merupakan tenaga dari luar.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 253

Geografi SMA

1) Pelapukan
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
a). Sinar matahari
b). Air
c). Gletser
d). reaksi kimiawi
e). kegiatan makhluk hidup (organisme)

Proses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :


(1). Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan
batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses
ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air
pada celah batu
(2). Pelapukan Kimiawi
Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan
kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam,
yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis.
(3). Pelapukan Organik
Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh
akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan
serangga).

2) Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan
erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak,
seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga
perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), Erosi gletser (glasial)’
a). Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang
berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai
berikut.
(1) Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
(2) Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga
kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh warna air yang
mengalir berwarna coklat:
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
254

Geografi SMA

(3) Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya
alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
(4) ‘Erosi ‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan
aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas,
dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

b). Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi


Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
(1) tebing sungai semakin dalam
(2) lembah semakin curam
(3) pembentukan gua
(4) memperbesar badan sungai
Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk
antara lain :
(1) Batu jamur
(2) Ngarai
Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
(1) Dinding pantai yang curam
(2) relung ( lekukan pada dinding tebing)
(3) gua pantai
(4) batu layer

d. Pedosfer dan Jenis-Jenis Tanah


1) Pengertian Tanah dan Lahan
Anda mungkin bertanya apa hubungan Pedosfer dengan tanah dan lahan? Pedosfer
atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan
bumi. Lalu apa bedanya tanah dengan lahan ? Selama ini orang awam beranggapan
tanah samapengertiannya dengan lahan. Padahal menurut konsep Geografi tanah
dengan lahan memiliki perbedaan yang mendasar.

Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu
benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan
bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land,
lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya
terhadap perikehidupan

dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan lingkungan fisis meliputi
relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik meliputi tumbuhan,
hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas daripada tanah.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 255

Geografi SMA

Bagaimana, apakah Anda telah mengetahui perbedaan tanah dengan lahan! Coba
tuliskan kesimpulanmu pada kertas tersendiri! Sekarang marilah kita pelajari faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.

2) Faktor-faktor Pembentuk Tanah


Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara
lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat
dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T = tanah b = bahan induk
f = faktor t = topografi
i = iklim w = waktu
o = organisme

Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:


(1) Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua,
yaitu suhu dan curah hujan.
(a) Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu
tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan
tanah akan cepat pula.
(b) Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah,
sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH
tanah menjadi rendah).

(2) Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)


Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
( a) Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi
oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
(b) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan
menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan
tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/
mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
(c) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


256

Geografi SMA

beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah,
sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak
kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
(d) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap
sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca,
Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat
keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

(3) Bahan Induk


Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan),
dan batuan metamorf.Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian
akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.Tanah yang terdapat di permukaan
bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan
induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari
bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk
akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan
induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion
Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian
lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang
kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.

(4) Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a). Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena
terjadi sedimentasi.
b). Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam.

(5) Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjad semakin tua
dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses
pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut
menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

257
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

(a).Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur
bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
(b).Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah mudah dapat
berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B.
Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.
(c).Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi
proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya
terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh tanah pada tingkat tua adalah
jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit).

Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan


induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun
untuk membentuk tanah muda, dan 1000 – 10.000 tahun untuk membentuk tanah
dewasa.

3) Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia


Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain:
a). Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau
rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas,
ketebalan lebih dari 0.5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu
lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik
lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur
pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah.

Berdasarkan penyebaran tipografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga yaitu:


(1). gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan
0.5 – 16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir
selalu tergenang air, bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah
dataran pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
(2). gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa
di daerah dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan
rawa, ketebalan 0.5 – 6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif
lebih tinggi. Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa
Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
(3). gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari
sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh
penyebarannya di Dataran Tinggi Dieng.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


258

Geografi SMA

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:


(1). gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih
tinggi;
(2). gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu
tergenang air; dan
(3). mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
b). Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan
induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi
dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga
tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan
daerah cekungan (depresi).
c). Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir,
struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan
sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan
gumuk-gumuk pasir pantai.
d). Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan
beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan
kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah
beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur,
terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat
dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng
miring sampai curam.
e). Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman
dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur
hingga agak teguh, warna coklat merah hingga kuning. Penyebarannya di daerah
beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 – 1000 meter, batuan induk dari tuf,
material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.
f). Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung
berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan
bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 259

Geografi SMA

dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas
absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu
kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di
daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
g). Podsolik Merah Kuning
Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung
hingga berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang
dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan
basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik,
bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan
lebih dari 2500 mm/tahun.
h). Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri
dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir,
struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat
masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka
terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi,
batuan lempung dan tuf vulkan masam. Penyebaran di daerah beriklim basah,
curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan.
Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
i). Andosol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal,
warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur
geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
(smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan
daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap
erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
j). Mediteran Merah – Kuning
Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna
coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung,
struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga
agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan
peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis bersifat
basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan
kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan
lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah – kuning

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


260

Geografi SMA

di daerah topografi Karst disebut terra rossa.


k). Hodmorf Kelabu (gleisol)
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi
merupakan dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, solum
tanah sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung,
struktur berlumpur hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam (pH 4.5 – 6.0),
kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei kontinu yang
berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari profil
tanah selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid,
curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
l). Tanah sawah (paddy soil)
Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun)
dipersawahkan memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari
tanah aslinya. Penyimpangan antara lain berupa terbentuknya lapisan bajak yang
hampir kedap air disebut padas olah, sedalam 10 – 15 cm dari muka tanah dan setebal
2 – 5 cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya terdapat lapisan mangan dan
besi, tebalnya bervariasi antara lain tergantung dari permeabilitas tanah. Lapisan
tersebut dapat merupakan lapisan padas yang tak tembus perakaran, terutama
bagi tanaman semusim. Lapisan bajak tersebut nampak jelas pada tanah latosol,
mediteran dan regosol, samara-samar pada tanah aluvial dan grumosol.

4) Penyebab Terjadinya Kerusakan Tanah dan Dampaknya Terhadap Kehidupan


a). Penyebab Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
(1) Perusakan hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah
tererosi.
(2) Proses kimiawi air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses
perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis.
(3) Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah di
permukaannya sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak
bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan
dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga terjadi banjir lumpur.
(4) Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan kebawah
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 261

Geografi SMA

bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan
berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan
tanah.
(5) Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang
ada di pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh
ke sungai.
(6) Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
(7) Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
(8) Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.

b). Dampak Kerusakan Tanah terhadap Kehidupan


Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak hanya menyebabkan
kerusakan tanah di tempat erosi, tetapi juga kerusakan-kerusakan di tempat lain
yaitu hasil-hasil erosi tersebut diendapkan.
(1) Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya
sebagian tanah dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah ini
mengakibatkan hal-hal berikut:
· penurunan produktifitas tanah;
· kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman;
· kualitas tanaman menurun;
· laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang;
· struktur tanah menjadi rusak;
· lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah;
· erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan
mengurangi luas lahan yang dapat ditanami; dan pendapatan petani
berkurang.

c). Kerusakan di tempat penerima hasil erosi


Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima hasil
erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang ada di
dalamnya seperti unsur-unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya)
atau sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lainlain).

Pengendapan bahan-bahan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang


dikandungnya dapat dikatakan sebagai polusi (pencemaran) di tempat tersebut.
Pencemaran yang disebabkan oleh bahan-bahan padat tanah disebut “polusi
sedimen”, sedangkan pencemaran oleh senyawa-senyawa kimia yang ada di dalam

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


262

Geografi SMA
tanah disebut “polusi kimia”. Polusi kimia dari tanah dapat dibedakan menjadi
polusi kimia dari unsur hara (pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/herbisida.

Polusi sedimen: adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat lain.
Pengendapan ini dapat menyebabkan:
(1). Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun. Akibatnya
menambah terjadinya banjir, apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran
permukaan (run off) karena hilangnya vegetasi di daerah hulu.
(2) Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena tertimbun oleh
tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.
(3) Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih banyak biaya
untuk membersihkannya.
(4) Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman air (karena
sinar matahari sulit menembus air).
(5) Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi
keseimbangan sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam,
maka air yang telah kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnya
tersebut akan mencari keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluran
atau pondasi dari dam tersebut sehingga menyebabkan kerusakan.
(6) Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bila terjadi
pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar
sungai.

d). Upaya mengurangi pengiokisan/ erosi tanah


Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah
tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angina, gletser atau
gravitasi.
Di Indonesia erosi yang terpenting adalah disebabkan oleh air.
Jenis-jenis Erosi oleh Air:
(1). Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering ditemukan
sungai-sungai di bawah tanah.
(2). Erosi percikan (splash erosion)
Curah hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melemparkan butir-butir
tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di daerah yang berlereng, tanah yang
terlempar tersebut umumnya jatuh ke lereng di bawahnya.
(3). Erosi lembar (sheet erosion)
Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari
lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan
263
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat
seluruh top soil akan habis.
(4). Erosi alur (rill erosion)
Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng,
maka bila air dalam genangan itu mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran
air tersebut. Alur-alur itu mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
(5). Erosi gully (gully erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut di atas. Karena alur yang
terus menerus digerus oleh aliran air terutama di daerah-daerah yang banyak
hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang
lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.
(6). Erosi parit (channel erosion)
Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti.
Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding tebing
parit di bawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar
parit. Adanya gejala meander dari alirannya dapat meningkatkan pengikisan
tebing di tempat-tempat tertentu.
(7). Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air)
seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air
sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut
sebagai tanah longsor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air adalah :


(1) Curah hujan
Sifat-sifat yang perlu diketahui adalah:
· Intensitas hujan: menunjukkan banyaknya curah hujan persatuan waktu.
· Biasanya dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam.
· Jumlah hujan: menunjukkan banyaknya air hujan selama terjadi hujan,
selama satu bulan atau selama satu tahun dan sebagainya.
· Distribusi hujan: menunjukkan penyebaran waktu terjadinya hujan.

(2) Sifat-sifat tanah


Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah:
(a)Tekstur tanah: tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan
terhadap erosi, karena butir-butir yang besar (kasar) tersebut memerlukan
lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Tekstur halus seperti liat, tahan

264 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya sukar
dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu
dan pasir sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu
dalam tanah, maka tanah menjadi makin peka terhadap erosi.
(b) Bentuk dan kemantapan stuktur tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat)
menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi sehingga air mudah
meresap ke dalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga
erosi juga kecil. Struktur tanah yang mantap tidak akan mudah hancur oleh
pukulan-pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur
tanah yang tidak mantap, sangat mudah oleh pukulan air hujan, menjadi
butir-butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi
terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan
meningkat.
(c) Daya infiltrasi tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam
tanah, sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
(d) Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi
karena bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah
yang mantap tahan terhadap erosi.

e). Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang.
Apabila lereng makin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat
sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin
panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.

f). Vegetasi (tumbuhan)


Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
(1). Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah,
sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi.
(2) Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.
(3) Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan)
melalui vegetasi.
Hutan paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya dan
rumputnya rapat. Untuk pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus
tertutup vegetasi.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 265

Geografi SMA

g). Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik
atau buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan
pengaruh baik manusia, karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya
penggundulan hutan di daerah pegunungan merupakan pengaruh yang jelek
karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.

Metode Pengawetan Tanah


Metode pengawet tanah pada umumnya dilakukan untuk:
(1). Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan.
(2). Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
(3). Mengurangi run off (aliran air di permukaan tanah).
(4). Meningkatkan stabilitas agregat tanah

Beberapa metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga yaitu:


(1). Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam
vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam
pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode
vegetatif antara lain:
(a). Penghijauan, yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis
tanaman tahunan seperti akasia, angsana, flamboyant. Fungsinya untuk
mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/
kotoran di udara lapisan bawah.
(b). Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman
keras seperti pinus, jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahan erosi
dan diambil kayunya.
(c). Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanami lahan
searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air
dan memperbesar resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan
pada lahan dengan kemiringan 3 – 8%
(d). Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahan
dengan tumbuhan keras seperti pinus, jati, cemara. Fungsinya untuk
menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air hujan, memperlambat
erosi dan memperkaya bahan organik tanah.
(e). Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan
penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman
berbaris tegak lurus terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerah
yang hampir datar jarak tanaman diperbesar, pada kemiringan lebih dari 8%
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
266

Geografi SMA

jarak tanaman dirapatkan. Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan


mempertahankan kesuburan tanah.
(f). Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara
bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan
musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah tidak berkurang.

(2). Metode Mekanik/Teknik


Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik
pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off),
menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak.
Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain:
a). Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan
tanah sejajar garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air, dan
memperbesar resapan air.
b). Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan
tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan
meresap ke dalam tanah. Pada tanggul dapat ditanami palawija.
c). Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga)
pada lahan miring dengan lereng yang panjang.Fungsinyauntuk memperpendek
panjang lereng, memperbesar resapan air dan mengurangi erosi.
d). Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk
memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat
diperlambat dan mengatur aliran air sampai ke sungai. Metode pengawetan
tanah akan sangat efektif apabila metode mekanik dikombinasikan dengan
metode vegetatif misalnya terrassering dan buffering.

(3). Metode Kimia


Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki
struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah
dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga
air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil. Penggunaan
bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan,
walaupun cukup efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat sekarang ini umumnya
masih dalam tingkat percobaan-percobaan. Beberapa jenis bahan kimia yang
sering digunakan untuk tujuan ini antara lain Bitumen dan Krilium. Emulsi dari
bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan 1:3,
kemudian dicampur dengan tanah.

267
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara batuan plutonik dan batuan vulkanik
2. Jelaskan tsunami yang terjadi di jepang yang berkaitan dengan lempeng teknonik
3. Jelaskan tujuh faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah
4. Mengapa keadaan relief suatu daerah berperan dalam membentuk komposisi tanah
5. metode manakah yang paling baik terhadap pengawetan tanah pada suatu lereng
yang terjal

4. Evaluasi
1. Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan ledakan secara bergantian,
bahan nya berlapislapis merupakan ciri gunung api......
a. maar
b. strato
c. perisai
d. perret

2. Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dengan mudah dapat melarutkan
batu kapur (CaCO3). Contoh tersebut merupakan jenis pelapukan......
a. organis
b. mekanis
c. kimiawi
d. mekanis-kimiawi
3. Bahan-bahan silikat pijar dalam wujud padat, cair, dan gas dinamakan ....
a. lava
b. lahar
c. magma
d. solfatar

4. Terjadinya gerak turunnya daratan sehingga ter lihat per mukaan air laut yang naik
disebut ....
a. epirogenetik positif
b. epirogenetik negatif
c. orogenetik positif
d. orogenetik negatif

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


268

Geografi SMA

5. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan
induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam
keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, dan kesuburan sedang sampai tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, aluvial pantai, dandaerah ce kungan
(depresi) adalah ciri tanah..….
a. regosol
b. multisol
c. ultisol
d. aluvial

6. Jalur pegunungan Sirkum Pasifik terbentang ....


a. Mulai dari Pantai Pasifik Amerika, Jepang, Filipina, Papua, Australia, sampai
Selandia Baru
b. Mulai dari Jepang, Pantai Pasifik Amerika, Filipina, Papua, Australia, sampai
Selandia Baru.
c. Mulai dari Filipina, Pantai Pasifik Amerika, Papua, Australia, Jepang, sampai
Selandia Baru.
d. Mulai dari Pantai Pasifik Amerika, Papua, Filipina, Australia, Jepang, sampai
Selandia Baru.

7. Peristiwa letusan gunungapi di mana magma yang terkandung keluar melalui retakan
yang memanjang dinamakan erupsi ....
a. linear
b. areal
c. maar
d. strato
8. Proses penghancuran tanah (detached) dan pemin dahan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin, gletser, atau gravitasi disebut ....
a. pengendapan
b. masswasting
c. lipatan
d. erosi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 269

Geografi SMA

9. Berikut ini yang merupakan cara untuk mengawetkan tanah dengan menggunakan
metode mekanik, adalah ....
a. penghijauan
b. buffering
c. contour village
d. strip cropping

10. Jenis tanah yang paling dominan terdapat di Di daerah Bogor dan sekitarnya adalah
....
a. regosol
b. andosol
c. grumosol
d. latosol

5. Kunci Jawaban
Latihan :
Jawaban berupa rambu-rambu adapun deskripsinya dapat anda jelaskan dengan gaya
bahasa sendiri
1. Anda harus melihat warna, kepadatan dan kristal yang terbentuk
2. Ada tiga lempeng yaitu pasifik, erasia dan pilipina
3. Faktor tersebut berkaitan dengan alam sekitarnya dan keadaan relief setempat serta
batuan induknya
4. Relief merupakan keadaan bentuk muka bumi dengan ketinggiannya dan perbedaan
suhu
5. Lereng terjal memiliki kemiringan lebih dari 45%, metode lainnya kimia dan mekanik
kurang berperanan

6. Evaluasi
1. B
2. C
3. C
4. B
5. D
6. D
7. A
8. D
9. B
10. D

270 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

D. Dinamika Perubahan Hidrosfer

1. Tujuan
a. Stándar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
b. Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
di muka bumi.
c. Indikator :
 Mengindetifikasi unur-unsur utama siklus hidrologi
 Mengindentifikasi jensi perairan darat
 Menjelaskan air tanah dan jenisnya
 Mendeskripsikan daerah aliran sungai
 Menjelaskan zona laut, morfologi laut, gerak air laut dan
kualitas air laut
 Menjelaskan manfaat perairan laut bagi kehidupan
manusia
 Menjelaskan manfaat perairan darat bagi kehidupan
manusia
2. Materi : Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dankembali atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
tiga cara yang berbeda:
· Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi
awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
· Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
· Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai

271
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai
menuju laut.

Gambar 21.
Daur siklus hidrologi yang terjadi di bumi dengan matahari sebagai energi panas di bumi
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen
siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi
secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Jenis Perairan, kita melihat bahwa dipermukaan bumi bumi ada suatu perairan yang
sangat luas sekali dan terbentuk milyaran tahun yang lalu yaitu laut. Namun di daratan
ada beberapa perairan yang kita ketahui diantaranya:
· Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada arah
tertentu, berasal dari air tanah, air hujan, dan atau air permukaan yang akhirnya
bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan lebak,
kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk ke dalam kategori sungai.
· Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan luas permukaan air
berfluktuasi kecil, yang kedalamannya dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau
tidak mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan, terbentuk
secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk kedalam kategori
danau.
· Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pembendungan aliran sungai

272 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

oleh manusia.
· Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di dataran rendah dengan
sumber air dari air hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan
dengan sungai, relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan membusuk,
banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan mencuat maupun tenggelam.
· Genangan air lainnya adalah perairan umum selain kategori di atas.
a. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemahaman tentang daerah aliran sungai masih banyak yang salah. Diantaranya
dikatakan bahwa DAS adalah sungai dengan alirannya yang sebelah kanan kirinya
dibatasi oleh tebing baik tanggul atau merupakan lembah yang curam. Oleh karena itu
pemahaman tersebut perlu diperbaiki dengan penjelasan sebagai berikut: Daerah Aliran
Sungai(DAS) menurut Dictionary of Scientific and Technical Term (Lapedes et al ., 1974),
DAS (Watershed) diartikan sebagai suatu kawasan yang mengalirkan air kesatu sungai
utama. Dikemukakan oleh Manan (1978) bahwa DAS adalah suatu wilayah penerima air
hujan yang dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana semua curah hujan yang
jatuh diatasnya akan mengalir di sungai utama dan akhirnya bermuara kelaut
Gambar22.
Daerah aliran sungai dengan aliran berupa run of mulai dari hulu menuju ke sungai-sungai
dan berakhirnya di muara sungai pada suatu out let utama.

273
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Pembagian Daerah Aliran Sungai


Daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga daerah yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan
bagian hilir.
1. DAS Bagian Hulu (Upperland)
DAS bagian hulu mempunyai ciri-ciri:
a) Merupakan daerah konservasi.
b) Mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi.
c) Merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (> 15%).
d) Bukan merupakan daerah banjir.
e) Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase.
f) Jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.
g) Laju erosi lebih cepat daripada pengendapan.
h) Pola penggerusan tubuh sungai berbentuk huruf “V”.
2. DAS Bagian Tengah (Middle Land)
DAS bagian tengah merupakan daerah peralihan antara bagian hulu dengan bagian
hilir dan mulai terjadi pengendapan. Ekosistem tengah sebagai daerah distributor dan
pengatur air, dicirikan dengan daerah yang relatif datar. Daerah aliran sungai bagian
tengah menjadi daerah transisi dari kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda
antara hulu dengan hilir.
3. DAS Bagian Hilir (Lowerland)
DAS bagian hilir dicirikan dengan:
a) Merupakan daerah pemanfaatan atau pemakai air.
b) Merupakan zone sedimentasi
c) Kerapatan drainase kecil.
d) Merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan sangat kecil
(kurang dari 8%).
e) Pada beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan).
f) Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi.
g) Jenis vegetasi didominasi oleh tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang
didominasi hutan bakau/gambut.
h) Pola penggerusan tubuh sungai berbentuk huruf “U”

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu akan berpengaruh sampai pada hilir.
Oleh karenanya DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai
fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS, jadi apabila terjadi pengelolan yang
tidak benar terhadap bagian hulu maka dampak yang ditimbulkan akan dirasakan juga
pada bagian hilir. Misalnya, erosi yang terjadi tidak hanya berdampak bagi daerah
dimana erosi tersebut berlangsung yang berupa terjadinya penurunan kualitas lahan,
tetapi dampak erosi juga akan dirasakan dibagian hilir, dampak yang dapat dirasakan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
274

Geografi SMA

oleh bagian hilir adalah dalam bentuk penurunan kapasitas tampung waduk ataupun
sungai yang dapat menimbulkan resiko banjir sehingga akan menurunkan luas lahan
irigasi (Asdak, 1995:12).

b. Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS)


Beberapa proses alami dalam DAS dapat memberikan dampak menguntungkan kepada
sebagian kawasan DAS, tetapi pada saat yang sama dapat merugikan bagian yang lain.
Bencana alam banjir dan kekeringan silih berganti yang terjadi di suatu wilayah atau
daerah merupakan dampak negatif kegiatan manusia pada suatu DAS, dapat dikatakan
bahwa kegiatan manusia telah menyebarkan DAS gagal dalam menjalankan fungsinya
sebagai penampung air hujan, penyimpan, dan pendistribusian air ke saluran-saluran
atau sungai. Air permukaan baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa) dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-
komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem daerah aliran sungai (DAS). Jumlah
air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Fungsi suatu DAS merupakan fungsi gabungan yang dilakukan oleh seluruh faktor
yang ada pada DAS tersebut, yaitu vegetasi, bentuk wilayah (topografi), tanah, dan
manusia. Apabila salah satu faktor tersebut mengalami perubahan, maka hal tersebut
akan mempengaruhi juga ekosistem DAS tersebut dan akan menyebabkan gangguan
terhadap bekerjanya fungsi DAS. Apabila fungsi suatu DAS telah terganggu, maka sistem
hidrologisnya akan terganggu, penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan
airnya menjadi sangat berkurang atau sistem penyalurannya menjadi sangat boros.
Kejadian itu akan menyebabkan melimpahnya air pada musim penghujan dan sangat
minimum pada musim pada musim kemarau, sehingga fluktuasi debit sungai antara
musim hujan dan musim kemarau berbeda tajam

c. Perairan Darat, dan Jenisnya.


Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan
yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak
menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-
lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Dari
penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa,
danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat.
Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut
hidrologi.

1. Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara,

275
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air
tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau
Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau
yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi.
Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau
tidak mengalir lagi ke tempat lain.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau:


Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.
a) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti
gempa Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah.
Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence)
dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi
air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe,
danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau,
dan danau Takengon di Sumatera.
b)Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang
kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang
menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika
terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau
jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di
Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung
Kelud.
c)Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara
proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian
tanah / batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan.
Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis
ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
d) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah
berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur.
Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah
danau.
e) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat
erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh
danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau
Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
f) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan
276
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air,


perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum
dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa
Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

2. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal
Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera
dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: Rawa atau
paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa
bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang.
Sedang kan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.

Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman
dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
b) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-
tumbuhan) yang hidup.
c) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya
yaitu:
a) Airnya tidak terlalu asam.
b) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan
rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
c) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.

Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan
kita antara lain:
a) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan
biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain,
b) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
c) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
d) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 277

Geografi SMA
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya.
Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
a) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh
di rawa.
b) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme
di dalamnya.

3. Air Tanah
Air tanah (groundwater) adalah bagian dari air yang ada di bawah permukaan tanah (sub-
surface water), yakni hanya yang berada di zona jenuh (zone of saturation) (Gambar 23).
Penyebaran vertikal air bawah permukaan dapat dibagi menjadi zona tak-jenuh (zone of
aeration) dan jenuh. Zona tak-jenuh terdiri dari ruang antara yang sebagian terisi oleh air
dan sebagian terisi oleh udara, sementara ruang antara pada zona jenuh seluruhnya terisi
oleh air.

Gambar 23. Distribution of subsurface water


Air yang berada pada zona tak-jenuh disebut air gantung (vadose water). Air gantung
yang terdapat dekat permukaan hingga tersedia bagi akar tetumbuhan disebut air
solum (solumn water), dan yang tersimpan dalam ruang merambut (capillary zone)
disebut air merambut (capillary water).Seterusnya yang menjadi topik bahasan adalah
hanya air yang terdapat pada zona jenuh. Keterdapatan (occurrence) air tanah pada zona
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
278
Geografi SMA

jenuh adalah mengisi ruang-ruang antar butir batuan atau rongga-rongga batuan (Gambar
24.).

Gambar 24. Topic of disscussion water in saturated zone


Batuan itu sendiri, ditinjau dari sikapnya terhadap air dapat dibedakan atas:
· Akuifer : Suatu formasi batuan yang mengandung cukup bahan-bahan yang lulus dan
mampu melepaskan air dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mataair. Ini berarti,
formasi tersebut mempunyai kemampuan menyimpan dan melalukan air. Pasir
dan kerikil merupakan contoh jenis suatu akuifer. Padanannya: lapisan pembawa/
pengandung air, tandoan/waduk airtanah.
· Akuiklud: Suatu lapisan jenuh air, tetapi relatif kedap air yang tidak dapat
melepaskan airnya dalam jumlah berarti. Lempung adalah contohnya.
Padanannya: persekat
· Akuifug : Lapisan batuan yang relatif kedap air, yang tidak mengandung ataupun
dapat melalukan air. Batu granit termasuk jenis ini. Padanannya: perkedap
· Akuitard: Lapisan jenuh air namun hanya sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan
air dalam jumlah berarti ke sumur-sumur. Lempung pasiran adalah salah satu
contohnya.Padanannya: perlambat
a. Litologi Akuifer
Akuifer karena sifatnya seperti yang telah disebutkan di muka, merupakan lapisan
batuan yang sangat penting dalam usaha penyadapan airtanah.
Litologi atau penyusun batuan dari lapisan akuifer di Indonesia yang penting adalah:
· Endapan aluvial: merupakan endapan hasil rombakan dari batuan yang telah ada.
Endapan ini terdiri dari bahan-bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Airtanah pada
endapan ini mengisi ruang antar butir. Endapan ini tersebar di daerah dataran.
· Endapan volkanik muda: merupakan endapan hasil kegiatan gunungapi, yang terdiri
dari bahan-bahan lepas maupun padu. Airtanah pada endapan ini menempati baik
ruang antar butir pada material lepas maupun mengisi rekah-rekah/rongga batuan
padu. Endapan ini tersebar di sekitar wilayah gunungapi.
· Batu gamping: merupakan endapan laut yang mengandung karbonat, yang karena
proses geologis diangkat ke permukaan. Airtanah di sini mengisi terbatas pada
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 279

Geografi SMA

rekahan, rongga, maupun saluran hasil pelarutan (Gambar 25.). Endapan ini tersebar
di tempat-tempat yang dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis, fisik, dan
kimia, di beberapa daerah sebaran endapan batuan ini membentuk suatu morfologi
khas, yang disebut karst.

Gambar 25. Groundwater occurrence in limestone aquifer

b. Kelululusan (Permeability) dan Keterusan (Transmissivity)


Kelulusan suatu batuan pada dasarnya adalah kemampuan untuk melalukan suatu
cairan. Untuk pekerjaan praktis di bidang hidrologi airtanah, di mana cairan dalam
hal ini air, maka kelulusan batuan dengan meluluskan airtanah, disebut sebagai
‘hydraulic conductivity’ = K.
Suatu media (batuan) disebut mempunyai K = 1 jika media tersebut dalam satu satuan
waktu akan dapat meluluskan satu satuan volume airtanah melalui satu penampang
dari satuan luas tegak lurus arah aliran, di bawah landaian hidrolika(dh/dl) = 1.
K = -v/(dh/dl)=(m/hari)/(m/m)= m/hari
di mana v = kecepatan aliran (tanda negatif artinya aliran air menuju ke energi yang
rendah).
Kelulusan suatu material geologi (batuan) sangat tergantung pada ukuran besar
butiran serta sistem bukaan yang ada. Suatu lapisan batuan yang mempunyai angka
kelulusan K dan tebal zona jenuh air b, maka dapat dikatakan lapisan batuan ini
mempunyai angka keterusan T (transmissivity) :
T = K * b = (m/hari)*(m)= m2/hari
Keterusan dapat didefinisikan sebagai kecepatan air yang dilakukan lewat satu
satuan lebar dari suatu akuifer, di bawah landaian hidrolika sama dengan satu.
Makin tinggi nilai T dapat diartikan bahwa litologi batuan merupakan akuifer dengan
potensi airtanah yang tinggi.

280 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

c. Jenis Aquifer
Ada beberapa jenis akuifer:
1) Akuifer tak-tertekan (unconfined aquifer): adalah lapisan pembawa air, di mana
kedudukan muka airtanah merupakan bagian atas dari akuifer itu sendiri. Airtanah
di dalam akuifer ini disebut airtanah tak-tertekan ataubebas, karena tekanan air
di sini sama dengan tekanan udara luar (Gambar 26.).

Gambar 26. Types of aquifer

2) Akuifer tertekan (confined aquifer): adalah lapisan pembawa air,


dimana air tanah terkurung oleh lapisan kedap air, baik dibagian
atas maupun di bagian bawahnya. Muka airtanah kedudukannya
berada lebih tinggi dari kedudukan bagian atas akuifer (Gambar 27.).
Muka air tanah ini (dalam kedudukan ini disebut pisometri), dapat berada di atas
atau di bawah muka tanah. Apabila tinggi pisometri berada di atas muka tanah,
maka air sumur yang menyadap akuifer jenis ini akan mengalir secara bebas.
Airtanah dalam kondisi demikian disebut artois atau artesis.

Tergantung dari kelulusan lapisan pengurungnya, akuifer tertekan dapat dibedakan


menjadi akuifer setengah tertekan (semi-confined aquifer) atau tertekan penuh.

Akuifer terangkat(perched aquifer): merupakan kondisi khusus, di mana airtanah


pada akuifer ini terpisah dari airtanah utama oleh lapisan yang relatif kedap air
dengan penyebaran terbatas, dan terletak di atas muka airtanah utama (Gb. 6).

281
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
Gambar 27. Perched aqifers
d. Aliran Tanah
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap gerakan air di bawah permukaan tanah
antara lain adalah:
 perbedaan kondisi energi di dalam airtanah itu sendiri,
 kelulusan lapisan pembawa air,
 kekentalan (viscosity) airtanah.

Air tanah memerlukan energi untuk dapat bergerak mengalir melalui ruang antar
butiran. Tenaga penggerak ini bersumber dari energi potensial.Energi potensial air tanah
dicerminkan dari tinggi muka airnya (piezometric) pada tempat yang bersangkutan.
Airtanah mengalir dari titik berenergi potensial tinggi ke arah titik berenergi potensial
lebih rendah; antara titik-titik yang berenergi potensial sama tidak terdapat pengaliran
airtanah. Garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang sama energi potensialnya
disebut garis kontur muka airtanah atau garis isohypse. Sepanjang garis kontur tersebut
tidak terdapat aliran airtanah, karena arah aliran air tanah tegak lurus dengan garis
kontur (Gambar 28.).

Gambar 28. Groundwater flow net


282
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Aliran air tanah tersebut secara umum bergerak dari daerah imbuh (recharge area) ke
arah daerah luah (discharge area), dan dapat muncul ke permukaan akibat beberapa
sebab.

1) Munculan Air Tanah


Air tanah dapat muncul ke permukaan secara alami, seperti mataair, maupun karena
budidaya manusia, lewat sumurbor.
Mataair (spring) adalah keluaran terpusat dari airtanah yang muncul di permukaan
sebagai suatu aliran air. Mataair ditilik dari penyebab pemunculan dapat digolongkan
menjadi dua (Bryan vide Todd, 1980), yakni:
a). Akibat dari kekuatan non gravitasi.
b). Akibat kekuatan-kekuatan gravitasi.
Termasuk golongan yang pertama adalah mata air yang berhubungan dengan rekahan
yang meluas hingga jauh ke dalam kerak bumi. Mataair jenis ini biasanya berupa mata
air panas

Gambar 29. A thermal spring system

Mata air gravitasi adalah hasil dari aliran air di bawah tekanan hidrostatik. Secara umum
jenis-jenisnya dikenal sebagai berikut :
Gambar 30. Types of gravity spring
283
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

a). Mata air depresi (depression springs) terbentuk karena permukaan tanah
memotong muka air tanah.
b). Mata air sentuh (contact springs) terbentuk karena lapisan yang lulus air yang
dialasi oleh lapisan yang relatif kedap air teriris oleh muka tanah.
c). Mata air artesis (artesian spring) terbentuk oleh pelepasan air di bawah tekanan
dari akuifer tertekan pada singkapan akuifer atau melalui bukaan dari lapisan
penutup.
d). Mata air pipaan atau rekahan (tubular or fracture springs) muncul dari saluran,
seperti lubang pada lava atau saluran pelarutan, atau muncul dari rekahan-rekahan
batuan padu yang berhubungan dengan airtanah.

Munculan air tanah ke permukaan karena budidaya manusia lewat sumur bor dapat
dilakukan dengan menembus seluruh tebal akuifer (fully penetrated) atau hanya
menembus sebagian tebal akuifer (partially penetrated).
Konstruksi sumurbor sangat tergantung dari kondisi akuifer serta kualitas air tanah.
Oleh sebab itu ada bermacam-macam jenis konstruksi sumurbor (Gambar 31.).

Gambar 31. Examples of well constructions

Untuk mengetahui besarnya debit yang dapat dihasilkan oleh suatu sumur dilakukan
dengan cara uji pemompaan. Prinsipnya adalah memompa airtanah dari sumur
dengan debit konstan tertentu dan mengamati surutan muka airtanah (drawdown)
selama pemompaan berlangsung (Gambar 32.). Dari situ dapat dilihat berapa
besar kapasitas jenis sumur, yakni jumlah air yang dapat dihasilkan dalam satuan
volume tertentu (specific capacity) apabila muka air di dalam sumur diturunkan dalam
satu satuan panjang (misalnya liter/detik setiap satu meter surutan). Di samping itu
dari uji pemompaan dapat diketahui juga parameter akuifer, seperti angka kelulusan
(hydraulic conductivity).

284
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Gambar 32. Efect of pumping test


Penurunan muka air tanah pada sumur tunggal berbeda dengan penurunan muka
air tanah pada sumur banyak. Pada sumur banyak penurunan tersebut akan saling
mempengaruhi, tergantung dari jarak antar sumur (Gambar 33.).

Gambar 33. Drawndown efect


on multiple wells pumping

Di suatu daerah, dimana banyak sumur menyadap airtanah, pemompaan akan


membentuk suatu kerucut penurunan (cone of depression). Apabila ini terjadi
di daerah pantai akan memicuintrusi air laut , yakni aliran air payau/asin ke arah
darat (sea water encroachment). Sementara itu, kondisi yang demikian bila terjadi
pada akuifer tertekan dengan lapisan pengurung lempung, akan sangat potensial
terjadinya amblesan tanah (land subsidence).

e. Kualitas air tanah


Airtanah sejak terbentuk di daerah imbuh dan mengalir ke daerah luahnya, melalui
ruang antara dari batuan penyusun akuifer. Dalam perjalanan tersebut airtanah
melarutkan mineral batuan serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Oleh sebab
itu, mutu airtanah dari satu tempat ke tempat lain sangat beragam tergantung dari
jenis batuan, dimana airtanah tersebut meresap, mengalir, dan berakumulasi, serta
kondisi lingkungan.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 285

Geografi SMA

Mutu airtanah dinyatakan menurut sifat fisik, kandungan unsur kimia, ataupun
bakteriologi. Persyaratan mutu airtanah telah dibakukan berdasarkan penggunaannya,
seperti mutu air untuk air minum, air irigasi, maupun industri.

Beberapa unsur utama (mayor constituents) kandungan airtanah - 1,0 hingga 1000 mg/l
- adalah sodium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, dan khlorida. Kandungan
khlorida yang tinggi merupakan indikasi adanya pencemaran bersumber dari air
limbah atau intrusi air laut.
Sementara kandungan nitrat sebagai unsur sekunder (secondary constituents) -
0,01 hingga 10 mg/l - bersumber dari limbah manusia (anthropogenous), tanaman,
maupun pupuk buatan.

Gambar 34. Piper trilinear diagram

Untuk penyajian hasil analisis kimia airtanah, umumnya dipakai diagram segitiga Piper.
Dengan diagram ini dapat diketahui unsur apa yang paling dominan yang terkandung
dalam airtanah. Sementara penyajian diagram SAR (Sodium Adsorption Ratio), sangat
lazim dipakai untuk analisis airtanah untuk keperluan pertanian

Ada bermacam-macam jenis air tanah.


a) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan
(Freatik) dan air tanah dalam.
(1) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah /batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur,
sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
(2) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan
yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus
dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh
sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.

286 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari
atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
(1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
(2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah
yang ter simp an di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah
yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

Ada 4 wilayah air tanah yaitu:


a) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan
bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat
(gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan
memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
b) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur.
Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
c) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh
udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi
(perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
d) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan
yang tidak tembus air.

Gambar 35. Distribution of subsurface water

Faktor yg mempengaruhi infiltrasi


Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju inflasi adalah sebagai
berikut:
1. Tinggi genangan air di atas permukaan tanah dan tebal lapisan tanah yang jenuh.
2. Kadar air atau lengas tanah
287
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Pemadatan tanah oleh curah hujan


4. Penyumbatan pori tanah mikro oleh partikel tanah halus seperti bahan endapan dari
partikel liat
5. Pemadatan tanah oleh manusia dan hewan akibat traffic line oleh alat olah
6. Struktur tanah
7. Kondisi perakaran tumbuhan baik akar aktif maupun akar mati (bahan organik)
8. Proporsi udara yang terdapat dalam tanah
9. Topografi atau kemiringan lahan
10.Intensitas hujan
11.Kekasaran permukaan tanah
12.Kualitas air yang akan terinfiltrasi
13.Suhu udara tanah dan udara sekitar

Apabila semua faktor-faktor di atas dikelompokkan, maka dapat dikategorikan menjadi


dua faktor utama yaitu:
1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat
kesempatan untuk terinfiltrasi (oppurtunity time).
2. Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah.

Selain dari beberapa factor yang menentukan infiltrasi diatas terdapat pula sifat-sifat
khusus dari tanah yang menentukan dan membatasi kapasitas infiltrasi (Arsyad, 1989)
sebagai berikut:
a. Ukuran pori
Laju masuknya hujan ke dalam tanah ditentukan terutama oleh ukuran pori dan susunan
pori-pori besar. Pori yang demikian itu dinamakan pori aerasi, oleh karena pori-pori
mempunyai diameter yang cukup besar yang memungkinkan air keluar dengan cepat
sehingga tanah beraerasi baik.
b. Kemantapan pori
Kapasitas infiltrasi hanya dapat terpelihara jika porositas semula tetap tidak terganggu
selama waktu tidak terjadi hujan.
c. Kandungan air
Laju infiltrasi terbesar terjadi pada kandungan air yang rendah dan sedang.
d. Profil tanah
Sifat bagian lapisan suatu profil tanah juga menentukan kecepatan masuknya air ke
dalam tanah. Ketika air hujan jatuh di atas permukaan tanah, maka proses infiltrasi
tergantung pada kondisi biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan
tersebut akan mengalir masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah.
Proses mengalirnya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi

288 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
dan gaya kapiler tanah. Oleh karena itu, infiltrasi juga biasanya disebut sebagai aliran air
yang masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler dan gravitasi. Laju air infiltrasi
yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya diameter pori-pori tanah.
Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai kapasitas lebih kecil dibandingkan dengan
tanah dalam keadaan kering (Asdak, 2002).

Dibawah pengaruh gaya gravitasi, air hujan mengalir vertikal kedalam tanah melalui
profil tanah. Dengan demikian, mekanisme infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak
saling mempengaruhi (Asdak, 2002):
a. Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah.
b. Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah.
c. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping dan atas).

Pengukuran laju infiltrasi dapat dilakukan pada permukaan tanah, pada kedalam
tertentu, pada lahan kosong atau pada lahan bervegetasi. Walaupun satuan infiltrasi
serupa dengan konduktivitas hidraulik, terdapat perbedaan antara keduanya. Hal
itu tidak bisa secara langsung dikaitkan kecuali jika kondisi batas hidraulik diketahui,
seperti kemiringan hidraulik dan aliran air lateral atau jika dapat diperkirakan. Laju
infiltrasi memiliki kegunaan seperti studi pembuangan limbah cair, evaluasi potensi
lahan tanki septik, efisiensi pencucian dan drainase, kebutuhan irigasi, penyebaran air
dan imbuhan air tanah, dan kebocoran saluran atau bendungan dan kegunaan lainnya
(Kirkby, M.J., 1971).

4. Perairan Laut
Laut atau bahari adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti
garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak
terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya
bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena
panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi
dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya
pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat
itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi.
Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali
tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

a. Asal mula terbentuknya laut


Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang
cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai
289
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup
oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk
masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulaiterkondensasi dan terbentuklah
hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi
cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
Rata-rata Paling Tempat
akibat
Nama terlarut dalamDaerah
air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium
karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadikedalaman
cerah sehingga sinardalam terbesar yang
Matahari dapat
kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya prosespenguapan paling mendalam
sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian
mil persegi. km persegi ft m ft m
di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus
Samudra Pasifik 60.060.700 155.557.000 13.215 4.028 36.198 11.033 Palung Mariana
berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut
semakin asin.
Samudra Palung Puerto
29.637.900 76.762.000 12.880 3.926 30.246 9.219
Atlantik Rico
PadaIndia
Samudra 3,8 milyar tahun yang
26.469.500 lalu, planet 13.002
68.556.000 Bumi mulai terlihat
3.963 biru karena
24.460 7.455laut yang
Palung Sunda
sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan
dalam menyerap energi panas yang ada,
Samudera namun 4,000-
13,100- pada saat itu diperkirakan belum
Palung Sandwich
7.848.300 20.327.000 23.736 7.235
ada bentuk kehidupan di bumi.
Antartika
1
16,400 5,000 Selatan

Samudra Arktik di 5.427.000


Kehidupan 14.056.000
Bumi, menurut 3.953
para ahli, berawal 1.205
dari 18.456
lautan 5.625
(life begin in 77
the° 45>N, 175 ° W
ocean).
Laut Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini. Matapan Cape,
1.144.800 2.965.800 4.688 1.429 15.197 4.632
Mediterania
2
Yunani
Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang
Kepulauan
Laut diperkirakan
Karibia 1.049.500
berusia 3,2 s.d.2.718.200 8.685menunjukkan
4 milyar tahun) 2.647 22.788
adanya6.946
fosilseukuran
Cayman
beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar
Laut laut.
Cina Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di
895.400 2.319.000 5.419 1.652 16.456 5.016 Luzon Barat
bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu
Selatan
sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang
Laut Bering 884.900 2.291.900 5.075 1.547 15.659 4.773 Pulau Off Buldir
perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.

Teluk Meksiko dan Laut


b. Samudra 615.000 1.592.800 4.874 1.486 12.425 3.787 Deep Sigsbee
Tabel di bawah ini merupakan lautan dunia dan laut dengan kedalaman rata-rata,
146 ° 10>E; 46 °
Laut termasuk
Okhotsk Samudra613.800
Pasifik, 1.589.700 2.749 Samudra
Samudra Atlantik, 838 Hindia,
12.001Samudra
3.658 Selatan,
50>N
Laut Mediterania, Samudra Arktik, Laut Karibia, Laut Bering, dan banyak lagi.
Laut Cina Timur 482.300 1.249.200 617 188 9.126 2.782 25 ° 16>N, 125 ° E
Dekat pintu
Hudson Bay 475.800 1.232.300 420 128 600 183
masuk
Laut Jepang 389.100 1.007.800 4.429 1.350 12.276 3.742 Central Basin
Mobil Pulau
Laut Andaman 308.000 797.700 2.854 870 12.392 3.777
Nikobar
Laut Utara 222.100 575.200 308 94 2.165 660 Skagerrak
290 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Laut Merah 169.100 438.000 1.611 491 7.254 2.211 Off Port Sudan

Laut Baltik 163.000 422.200 180


Geografi SMA 55 1.380 421 Pulau Gotland Off

Tabel 15. Daftar kedalaman lautan di dunia


P
P
S
t
k
i
u
u
0
2
a
o
9
n
e
i
s
e
e
J
k
t
291

Geografi SMA

Di bawah ini menunjukkan persebaran samudera di dunia mulai dari kutub utara sampai
kutub selatan
Gambar 36.
Peta samudera-samudera di dunia

c. Lapisan samudra
Para ilmuwan telah membagi lautan menjadi lima lapisan utama. Lapisan ini,
yang dikenal sebagai “zona”, membentang dari permukaan ke kedalaman paling
ekstrim di mana cahaya tidak dapat lagi menembus. Dalam zona ini adalah di mana
beberapa makhluk paling aneh dan menarik di laut dapat ditemukan. Seperti yang
kita menyelam lebih ke tempat-tempat ini sebagian besar belum dijelajahi, tetes
suhu dan meningkatkan tekanan pada tingkat yang mengagumkan. Diagram berikut
daftar masing-masing zona dalam rangka kedalaman
1) Zona Epipelagic - Lapisan permukaan laut dikenal sebagai zona epipelagic dan
meluas dari permukaan sampai 200 meter (656 kaki). Ia juga dikenal sebagai
zona sinar matahari karena ini adalah di mana sebagian besar cahaya tampak
ada. Dengan cahaya datang panas. Panas ini bertanggung jawab atas berbagai
temperatur yang terjadi di zona ini.
2) Mesopelagic Zona - zona epipelagic Berikut adalah zona mesopelagic, membentang
dari 200 meter (656 kaki) dengan 1000 meter (3.281 kaki). Zona mesopelagic kadang-
kadang disebut sebagai zona senja atau zona midwater. Cahaya yang menembus
ke kedalaman ini sangat lemah. Dalam zona ini bahwa kita mulai melihat lampu-
lampu berkelap-kelip dari bercahaya makhluk.Sebuah keragaman besar dan aneh
ikan aneh dapat ditemukan di sini
3) Zona Batipelagis - Lapisan berikutnya disebut zona Batipelagis. Kadang-kadang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
292

Geografi SMA

disebut sebagai zona tengah malam atau zona gelap. Zona ini memanjang dari 1000
meter (3.281 kaki) turun ke 4.000 meter (13.124 kaki). Di sini terlihat hanya cahaya
yang dihasilkan oleh makhluk sendiri. Tekanan air pada kedalaman ini sangat besar,
mencapai £ 5.850 per inci persegi. Terlepas dari tekanan, mengejutkan sejumlah
besar makhluk dapat ditemukan di sini. paus sperma dapat menyelam ke tingkat
ini untuk mencari makanan. Sebagian besar hewan yang hidup di kedalaman ini
hitam atau berwarna merah karena kurangnya cahaya.
4) Zona Abyssopelagic - Lapisan berikutnya disebut zona abyssopelagic, juga dikenal
sebagaizonaabyssalatauhanyasebagaijurang. Memanjangdari4.000meter(13.124
kaki) untuk 6.000 meter (19.686 kaki). Nama berasal dari kata Yunani yang berarti
“tidak” bawah. Suhu air membeku dekat, dan tidak ada cahaya sama sekali. Sangat
sedikit makhluk dapat ditemukan di kedalaman ini menghancurkan. Kebanyakan
invertebrata ini seperti bintang keranjang dan cumi kecil. Tiga perempat dari dasar
laut terletak di dalam zona ini. Ikan terdalam yang pernah ditemukan ditemukan di
Puerto Rico Palung pada kedalaman 27.460 kaki (8.372 meter).
5) Hadalpelagic Zona - zona abyssopelagic Beyond terletak zona hadalpelagic
melarang. Lapisan ini meluas dari 6.000 meter (19.686 kaki) ke bagian bawah
bagian terdalam dari laut. Daerah ini banyak ditemukan di perairan dalam parit dan
jurang. Titik terdalam di laut terletak di Palung Mariana di lepas pantai Jepang pada
35.797 kaki (10.911 meter). Suhu air tepat di atas titik beku, dan tekanan luar biasa
adalah delapan ton per inci persegi. Itulah kira-kira berat 48 jet Boeing 747. Terlepas
dari tekanan dan temperatur, hidup masih dapat ditemukan di sini. Invertebrata
seperti bintang laut dan cacing tabung dapat berkembang di kedalaman ini.
Gambar di bawah ini menunjukkan lapisan samudera dari permukaan laut sampai
kedalaman 10000 meter.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 293

Geografi SMA
Gambar 37.
Penampang lapisan laut dari permukaan sampai kedalaman 10000 meter

d. Wilayah Pesisir
Apa yang dimaksud dengan wilayah pesisir? Apakah bedanya dengan wilayah
pantai? Dalam konteks lingkungan, batas wilayah pesisir adalah :“Daerah peralihan
(interface area) antara ekosistem darat dan laut”.
Mengenai batas secara geografis, dapat dilihat secara ekologis dan secara
administratif.

Secara ekologis, batas kearah darat adalah kawasan yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan percikan air gelombang.
Sedangkan secara administratif, batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau
jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km, dst dari garis pantai)

Dimensi ekologis dari pesisir adalah :


1). Penyedia Sumberdaya Alam, yaitu sebagai sumberdaya ikan, mangrove, terumbu
karang . coral dll. Mangrove dan Terumbu Karang sangat besar peranannya
dalam menjaga keseimbangan habitat pesisir. Pada tulisan berikutnya saya akan
menjelaskan lebih rinci mengenai mangrove dan terumbu karang.
2). Penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, yaitu sebagai sumber air bersih,
tempat budidaya, dll.
3). Penyedia jasa-jasa Kenyamanan, sebagai tempat rekreasi dan pengembangan
pariwisata.
4). Penerima Limbah, sebagai penampung limbah dari aktivitas di darat dan laut.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
294

Geografi SMA

Ekosistem pesisir sangat besar peranannya dalam mitigasi kerusakan. Komponen


ekosistem pesisir berfungsi sebagai pelindung pantai, penahan badai, pencegah
erosi pantai, pengendali banjir dan penyerap limbah. Keterkaitan antar ekosistem
pesisir dapat dilihat pada gambar berikut :
Terdapat 3 ekosistem yang saling berkaitan, yaitu ekosistem lamun, ekosistem
mangrovedan ekosistem terumbu karang. Apabila salah satu saja dari ketiga
ekosistem tersebut rusak, akan berpengaruh pada ekosistem lainnya, dan merusak
keseimbangan ekosistem pesisir.
Di pesisir banyak komponen yang saling berkaitan, baik kegiatan yang berpotensi
merusak ekosistem pesisir maupun kegiatan yang merupakan manfaat dari
keberadaan pesisir. Kegiatan yang merusak ekosistem kawasan pesisir antara lain
reklamasi pantai, pembangunan pemukiman yang tidak ramah lingkungan di sekitar
pantai, secara geografis pertemuan wilayah pesisir dengan muara sungai yang
merupakan tempat pembuangan limbah dari daratan dan kegiatan industri di sekitar
pantai. Saat ini telah dilakukan berbagai kegiatan konversi di kawasan pesisir agar
fungsi pesisir dapat menjadi optimal bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia
yang mayoritas hidup di pesisir.

f. Perairan Laut Indonesia


Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan dengan perbandingan luas wilayah
daratan dengan lautan adalah 3:1. Hampir 70% wilayah Indonesia terdiri atas lautan.
Dahulu, saat zaman pendudukan Belanda wilayah perairan Indonesia ditetapkan 3 mil
atau 5,5 km dihitung dari garis laut saat air sedang surut. Ketentuan tersebut mengikuti
Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie pada tahun 1939. Dengan perhitungan tersebut,
banyak wilayah laut Indonesia yang bebas di antara pulau-pulau. Hal ini sangat merugikan
Indonesia sebab banyak kapal asing yang bebas mengambil sumber daya laut di Indonesia.
Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengambil sikap dengan menetapkan
konsep wilayah perairan laut yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Inti dari deklarasi
tersebut adalah laut serta perairan antarpulau menjadi pemersatu dan penghubung
antarpulau, dan batas-batas wilayah laut diukur sejauh 12 mil dari garis dasar pantai pulau
terluar. Deklarasi Djuanda pada akhirnya mendapat pengakuan dunia pada tahun 1982
saat diadakan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika. Dalam konvensi tersebut
ditetapkan bahwa dunia internasional mengakui keberadaan wilayah perairan Indonesia
yang meliputi hal-hal berikut ini.

1). Perairan Nusantara


Perairan Nusantara merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis
pangkal laut, teluk, dan selat yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 295

Geografi SMA

yang lain di Indonesia. Termasuk di dalamnya danau, sungai maupun rawa yang terdapat
di daratan.
Gambar 38. Peta perairan nusantara dengan laut tutorial,
batas landas kontinen dan batas ZEE

2) Laut Teritorial
Laut teritorial adalah wilayah laut dengan batas 12 mil dari titik ujung terluar
pulau-pulau di Indonesia pada saat pasang surut ke arah laut. Perlu kalian tahu,
bahwa jarak antara satu negara dengan negara lain ada yang tidak terlalu
jauh. Bagaimanakah bila dua negara menguasai satu laut yang lebarnya tidak
sampai 24 mil? Bila hal itu terjadi maka wilayah laut teritorial ditentukan atas
kesepakatan dua negara yang bersangkutan. Batas laut teritorialnya ditentukan
dengan garis di tengah-tengah wilayah laut kedua negara yang bersangkutan.
3) Batas Landas Kontinen

Batas landas kontinen adalah kelanjutan garis batas dari daratan suatu benua yang
terendam sampai kedalaman 200 m di bawah permukaan air laut. Sumber kekayaan alam
yang berada dalam wilayah batas landas kontinen merupakan milik pemerintah Indonesia.
Jadi, pemerintah Indonesia berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam
yang berada di wilayah batas landas kontinen.

4). Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Pada tanggal 21 Maret 1980 Indonesia mengumumkan ZEE. Batas Zona Ekonomi
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
296

Geografi SMA

Eksklusif adalah wilayah laut Indonesia selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut
wilayah Indonesia. Apabila ZEE suatu negara berhimpitan dengan ZEE negara lain maka
penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua negara tersebut. Dengan adanya
perundingan maka pembagian luas wilayah laut akan adil. Sebab dalam batas ZEE suatu
negara berhak melakukan eksploitasi, eksplorasi, pengolahan, dan pelestarian sumber
kekayaan alam yang berada di dalamnya baik di dasar laut maupun air laut di atasnya.
Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi
sumber daya alam dari kerusakan.

4) Peta Wilayah Laut Teritorial Indonesia


Pulau yang ada di wilayah Indonesia berjumlah lebih dari 17.500 pulau baik yang besar
maupun yang kecil. Dengan banyaknya jumlah pulau menyebabkan Indonesia memiliki garis
pantai yang panjang. Panjang garis pantai di Indonesia sejauh 81.000 km dan merupakan
salah satu garis pantai yang terpanjang di dunia. Adanya garis pantai yang panjang akan
menguntungkan bagi negara itu, sebab kekayaan yang terkandung di dalamnya menjadi
hak milik negara. Oleh karena itu, batas-batas wilayah laut di Indonesia harus diakui oleh
dunia internasional.Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah laut teritorial
Indonesia adalah 12 mil dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah 200 mil dari garis
pantai.

5) Usaha Pelestarian Laut di Indonesia


Indonesia disebut sebagai negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya terdiri
atas lautan. Sebagai negara maritim keberadaan perairan memegang peranan penting
dalam mempersatukan seluruh pulau-pulau yang berada di Indonesia. Laut memberikan
manfaat yang besar bagi kesejahteraan negara Indonesia. Selain sebagai sarana
penghubung antarpulau, laut juga merupakan penghasil sumber daya hayati dan sumber
daya nonhayati. Sumber daya tersebut merupakan kekayaan bagi negara Indonesia yang
akan memberikan kesejahteraan bagi semua rakyat. Oleh karena itu, keberadaan laut
beserta isinya perlu dijaga kelestariannya.Tentunya tidak hanya pemerintah saja yang
berkewajiban menjaga kelestarian laut, tetapi kalian sebagai warga negara Indonesia juga
berkewajiban menjaganya. Adapun contoh usaha-usaha dalam upaya pelestarian laut di
Indonesia adalah sebagai berikut.
a). Menjaga air laut tetap bersih dengan cara melarang pembuangan sampah dan limbah
di laut.
b). Adanya perlindungan terhadap hewan tertentu yang hidup di laut agar tidak menjadi
punah.
c). Pelarangan menggunakan bahan peledak, bahan racun, dan aliran listrik saat
menangkap ikan.
d). Pelarangan menggunakan jaring yang kecil saat menangkap ikan sebab dengan
297
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan ikut terjaring.
e). Adanya pelarangan merusak terumbu karang.
f). Menanam pohon bakau di sepanjang pantai.
g). Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar. Apabila kalian melihat
banyak sampah berserakan. Bila memungkinkan ambil dan buah di tempat sampah.

Beberapa pantai menurut proses terjadinya :


a). Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan tebingnya curam.
Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.
b). Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria pada bagian
muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini terbentuk karena
lembah sungai yang tergenang air.
c). Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat banyak
pulau – pulau kecil.
d). Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang naik dan pasang
surut yang besar.
e). Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah danau pantai yang
terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya ada sungai yang
bermuara.
f). Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean penurunan
dasar sungai dan karean erosi sungai.
g). Pantai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya lebar (berbentuk
corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam karena terjadi pengikisan pasang naik
dan pasang surut.
h). Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi karena hasil erosi sungai
bertumpuk – tumpuk di muara sungai (sedimentasi).
i). Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau – pulau atau batu karang di
sepanjang pantai.

Kedalaman laut dapat diukur dengan berbagai cara yaitu :


a).Batu Duga
Pada cara ini digunakan kawat panjang yang ujungnya dikaitkan dengan batu duga,
kemudian diturunkan ke dasar laut dari atas kapal
b).Gema Duga
Cara ini menggunakan suara dan hydrofone sebagai alat ukurdari buritan kapal
dipancarkan gelombang, setelah sampai ke dasar laut bunyi itu dipantulkan dan di
tangkap kembali oleh kapal.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


298

Geografi SMA

6). Klasifikasi Laut


a). Klasifikasi laut berdasarkan proses terjadinya :
(1) Laut Transgresi yaitu laut yang terjadi karena dataran rendah tergenang air
akibat naiknya permukaan air laut.
(2) Laut Ingresi adalah laut dalam yang terjadi karena dasarnya mengalami
penurunan
(3) Laut regresi, laut yang terjadi karena penyempitan luas permukaan laut akibat
pengendapan atau sedimentasi hasil erosi, baik oleh gerakan laut maupun
gerakan sungai yang bermuara di sekitarnya.

b). Klasifikasi laut berdasarkan letaknya :


(1) Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua, Laut ini seolah – olah terpisah
dari samudra yang luas karena terhalang oleh gugusan pulau atau Jazirah
(2) Laut pertengahan laut yang terletak antara dua benuaatau lebih. Laut ini
memiliki gejala – gejala gunung api.
(3) Laut pedalaman laut yang terletak di tengah – tengah benua atau hampir
seluruhnya dikelilingi daratan.

c). Klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya :


(1) Zone Lithoral yaitu wilayah laut yang berbatasan langsung dengan daratan atau
wilayah laut yang merupakan batas air pasang dengan air surut.
(2) Zone Neritis (zone laut dangkal) adalah wilayah laut yang meliputi daerah batas
air surut ke arah laut sampai pada kedalaman 200 meter.
(3) Zone Bathial (zone laut dalam) merupakan bagian laut dalam yang kedalamannya
200 - 2.000 meter. Pada zone ini sinar matahari tidak mencapai dasar laut.
(4) Zone abisal (zone laut sangat dalam) merupakan laut yang kedalamannya lebih
dari 2.000 meter. Pada zone ini dasar laut nya sangat gelap dan dingin jarang
fauna laut yang dapat hidup.

d). Klasifikasi laut berdasarkan bagian – bagiannya


(1) Continental Shelf suatu dasar laut yang lerengnya landai dengan kemiringan
rata – rata 0,4% dan berbatasan langsung dengan daratan.
(2) Continental Slope adalah dasar laut Continental Shelf ke arah laut dengan lereng
agak terjal yaitu 45o - 60o. Kedalamannya antara 200 – 2.000 meter.
(3) Deep Sea Plain meliputi 2/3 dari seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman
2.000 – 6.000 meter.
(4) The Deeps merupakan dasar laut dengan ciri adanya trog dan mencapai
kedalaman > 6.000 meter.

299
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Latihan
1. Mengapa air tanah di Jakarta penurunan baik kuantitas mapun kualitasnya
2. Jelaskan perbedaan air tanah tertekan (unconfined aquifer) dan air tanah bebas
(unconfined aquifer)
3. Mengapa permukaan laut selalu mengalami turun naik selamanya
4. Perairan Laut di Indonesia mana saja yang termasuk dalam comtinental shelf
5. Berilah pencirian DAS hulu, DAS tengah dan DAS hilir

4. Evaluasi
1. Suatu daerah di dasar laut yang secara geologis dan geomorfologis merupakan
kelanjutan dari benua disebut batas ...
a. Laut teritorial
b. Zona Ekonomi Ekslusif
c. Landas kontinen
d. Wilayah perairan

2. Gelombang air laut terjadi karena tenaga ....


a. Angin dan tsunami
b. Arus dan tsunami
c. Arus laut dan pasang surut
d. Pasang surut dan pasang naik

3. Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut adalah adalah ....
a. Penguapan
b. Vegetasi laut
c. Aktivitas
d. Alat nelayan manusia

4. Bagian permukaan bumi yang airnya mengalir ke dalam suatu lapisan tanah kemudian
terkumpul dalam suatu formasi batuan hujan disebut ....
a. Akifer
b. Perkolasi
c. Banjir
d. Run off

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


300

Geografi SMA

5. Bagian dari laut yang terletak antara garis air pasang dan surut disebut zona ....
a. Batial
b. Abbisal
c. Neritik
d. Lithoral

6. Menurut letaknya laut-laut di Indonesia termasuk laut ....


a. Dangkal
b. Pedalaman
c. Ingresi
d. Transgresi

7. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum meng andung pengertian, yaitu ....
a. Daerah yang dialiri Sungai Ci Tarum
b. Daerah yang dilewati oleh Sungai Ci Tarum
c. Daerah yang pembuangan airnya menuju sungai induk, yaitu Sungai Ci Tarum.
d. Sungai Ci Tarum merupakan induk sungai

8. Arus yang timbul karena terjadinya perbedaan kadar garam dan suhu air laut adalah
arus....
a. Up-welling
b. Down-welling
c. Thermohaline
d. Labrador

9. Palung laut Mindanau dan Mariana me rupakan palung terdalam di dunia. Palung-
palung tersebut termasuk laut ....
a. Regresi
b. Ingresi
c. Transgresi
d. Dalam

10. Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jauh,
disebut ....
a. meteoric water
b. connate water
c. juvenil water
d. fossil water
301
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Kunci Jawaban

Latihan
Di bawah merupakan rambu-rambu, pernyataan sesuai dengan gaya bahasa sendiri
1. anda harus perkembangan penduduk Jakarta dari waktu ke giatan dan tata guna
lahan yang ada
2. perbedaan terletak pada lapisan impermeabelnya
3. dapat anda ketahui dengan kedudukan bumi terdahap bulan
4. anda harus lihat dipeta kedalaman lautnya
5. pencirian ditandai dengan bentuk penampang sungainya

Evaluasi
1. C
2. A
3. A
4. A
5. D
6. D
7. C
8. A
9. B
10. A
11.
12.
13.

302
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

E. Biosfer dan Aspek Sebaran Hewan dan Tumbuhan

1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis fenomena biosfer
b. Kompetensi Dasar :
Setelah selesai mengkaji modul, guru mampu :
 Menganalisis sebaran hewan di permukaan bumi
 Menganalisis sebaran tumbuhan di permukaan bumi
 Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
 Mengidentifikasi usaha pelestarian tumbuhan dan hewan
c. Indikator :
 Menjelaskan sebaran hewan di permukaan bumi
 Menjelaskan sebaran tumbuhan di permukaan bumi
 Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
 Menjelaskan usaha pelestarian hewan dan tumbuhan di permukaan bumi

2. Uraian Materi :

a. Biosfer Dan Aspek Sebaran Hewan Dan Tumbuhan


Secara etimologi, biosfer terdiri dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer artinya lapisan hidup, lapisan tempat
mahluk hidup atau organisma. Lapisan biosfer meliputi tanah, air, dan udara yang
merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 Km kea rah atmosfer dan 9 Km kea rah
kedalaman laut. Dalam skala yang lebih sempit, terdapat Bioma, yaitu suatu unit-
unit geografis yang memiliki berbagai perbedaan atas dasar tipe iklim dan vegetasi
yang dominan di kawasan tersebut. Beberapa bioma adalah; (1) gurun dan setengah
gurun; (2) padang rumput; (3) hutan hujan tropis; (4) hutan musim tropis; (5) hutan
lumut;(6) hutan gugur; (7) hutan taiga; (8) tundra; (9) hutan mangrove.

Daerah Biogeografi.
Untuk kepentingan mengkaji sebaran fauna yang tersebar di atas permukaan bumi,
para ahli Biogeografi membuat regionalisasi/pewilayah fauna dunia menjadi 6
daerah, yaitu sebagai berikut : (1) Australia, (2) Oriental, (3) Ethiopia, (4) Neotropika,
(5) Paleartik dan (6) Neartik. Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka
kedua daerah biogeografi ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan peta di bawah ini.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 303

Geografi SMA

Gambar 39. Peta Persebaran fauna di permukaan bumi

Persebaran fauna di permukaan bumi tidak merata, contohnya beruang kutub yang
banyak terdapat di daerah kutub. Tumbuhan kaktus yang banyak tumbuh di daerah
gurun. Beberapa faktor yang mempengaruhi sebaran tumbuhan di permukaan bumi
adalah :
a. Klimatik,seperti: suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.
b. Edafik/tanah, seperti ; ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan, zat
hara, air tanah
c. Morfologik, seperti tinggi rendahnya permukaan bumi (relief), lereng

Pada tahun 1889 seorang peneliti Biologi C. Hart Meeriem mengemukakan model
persebaran tumbuhan berdasarkan ketinggian pada Gunung San Fransisco dari
kaki hingga puncaknya. Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu
daerah dipengaruhi temperatus. Komunitas organism di dunia dibagi menjadi tiga
macam, yang akan diuraikan adalah komunitas organism tumbuhan berdasarkan
perubahan kenaikan garis lintang (yang berarti terjadi penurunan temperaturnya).
Tiga macam komunitas tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Padang rumput
Daerah padang rumput ini terbentang daeri daerah tropis sampai ke daerah
subtropis termasuk wilayah Indonesia yang juga terdapat padang rumput. Curah

304 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

hujan di daerah padang rumput pada umumnya antara 250 mm – 500 mm/tahun.
Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti terdapat di Amerika Utara,
rumputnya mencapai tiga meter, misalnya rumput bluestem, dan Indian grasses.
Sedang kan di daerah yang kering mempunyai rumput yang pendek contohnys
rumput buffalo grasses dan rumput gramma.

Padang rumput terdiri dari beberapa macam diantaranya sebagai berikut :


a. Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin dan curah hujan rendah. Kondisi ini
mengakibatkan rumput nya kerdil.
b. Praire terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan musim
panas.
c. Steppa terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Steppa umumnya terdiri
dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
d. Savana merupakan jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah.
Biasanya berupa rumput-rumput tinggi yang diselingi semak belukar dan pohon-
pohon tinggi.
2. Gurun
Gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput.
Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40. Tumbuhan yang hidup di gurun
merupakan tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan
menguap dengan cepat. Umumnya tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil
seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut mempunyai akar yang panjang
sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air.
3. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan banyak terletak di kutub
utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang, di daerah tundra banyak
terdapat lumut, terutama sphagnum dan lichens (lumut kerak). Tumbuhan di
daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan dingin sehingga akan tetap hidup
meskipun dalam keadaan beku.
4. Hutan Tropis
Hutan tropis memiliki beraneka macam spesies tumbuhan karena cukup
mendapatkan air. Hutan tropis atau hutan basah banyak terdapat di daerah tropika
dan sub tropika yang terdapat di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Irian
Timur, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon yang ada di hutan tropis memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan
cabang-cabang yang berdaun lebat sehingga membentuk tudung (canopy) yang
mengakibatkan hutan menjadi gelap,. Ciri lain adalah hutannya hijau sepanjang
tahun.
305
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Gambar 40.
Hutan belantara
(sumber http://archive.kaskus.us)

5. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah iklim sedang, hutan gugur terbentuk di sebabkan
oleh hal-hal berikut ini.
a. Curah hujan merata di sepanjang tahun yaitu antara 750 – 1000 mm.
Serta adanya musim dingin dan musim panas yang membuat tumbuhan
mengugurkan daunnya untuk beradaptasi
b. Pada musim gugur tumbuhan yang menahun pertumbuhannya berhenti dan
akan tumbuh lagi pada musim panas. Di hutan gugur kepadatan pohonnya
tidak terlalu rapat seperti di hutan basah.
6. Taiga
Merupakan hutan pinus yang daunnya seperti jarum. Jenis pohon yang terdapat
di hutan taiga seperti conifer, spurce (picea). Hutan taiga terdapat di belahan
bumi bagian utara (Siberia utara, Rusia, Kanada Tengah dan Utara), masa
pertumbuhannya yaitu pada musim panas.
Sebagai sebuah ilustrasi mengenai sebaran berbagai vegetasi serta pengaruh garis
lintang di permukaan bumi, perhatikan gambar di bawah ini.
7. Hutan Mangrove
Mangrove atau orang awam sering menyebutnya sebagai hutanbakau, atau hutan
payau merupakan suatu ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pertemuan
air tawar dengan air asin. Dengan demikian hutan mangrove banyak ditemukan
dimuara-muara sungai, di pantai yang landai, dan di teluk-teluk yang gelombangnya
tidak begitu tinggi. Beberapa persyaratan tumbuhnya hutan mangrove adalah;
pantai terlindung, gelombang tidak terlalu tinggi, salinitas tidak terlalu tinggi,
aliran sungaibanyak membawa material. Hutan mangrove banyak tersebar di
Pantai Timur Sumatera, Kalimantan, Kep. Maluku, dan papua. Sedangkan hutan
306 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

mangrove yang berada di Pulau Jawa sudah benyak mengalami kerusakan akibat
aksploitasi yang berlebihan. Mangrove memiliki fungsi ekologi dan ekonomi yang
tinggi.

Gambar 41
Hutan Mangrove (sumber http://www.lablink.or.id/Eko/Wetland/lhbs-mangrove.htm, di
copy ulang dari Oot Hotimah,2011)

Garis Lintang dan Sebaran Jenis


Vegetasi
Gambar 42.

307
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b. Penyebaran Hewan Di Permukaan Bumi


Di setiap wilayah memiliki perbedaan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di
wilayah tersebut. Misalnya hewan yang ada di Pulau Sumatera dengan hewan yang
ada di kutub utara memiliki perbedaan, tahukah kamu mengapa terjadi perbedaan
itu. Penyebabnya antara lain karena fator iklim, yang mempengaruhi keadaan fauna
di tiap daerah. Secara langsung atau tidak langsung, iklim mempengaruhi munculnya
fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput, dan fauna hutan
tropis. Beberapa jenis fauna yang khas di berbagai tipe iklim antara lain :
a. Fauna di Daerah Padang Rumput
Hewan yang hidup di daerah ini seperti; kuda, kangguru di Australia, sapi, bison di
Amerika yang merupakan konsumen primer padang rumput. Sedangkan predator
dari fauna tersebut dapat berupa singa dan anjing liar. Untuk hewan tidak bertulang
belakang yang hidup di padang rumput seperti belalang dan capung
b. Fauna di Daerah Gurun
Jenis hewan yang hidup di daerah gurun seperti unta memiliki cadangan air pada
perut nya. Kebanyakan hewan yang hidup di daerah gurun mencarimangsa pada
malam hari. Contoh lain hewan yang hidup di gurun adalah ular derik, kadal gurun,
tikus gurun.
c. Fauna di Daerah Tundra
Hewan – hewan yang hidup di daerah tundra memiliki ciri yang khas yaitu mempunyai
bulu dan rambut yang tebal karena berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari
cuaca dingin, warna bulu putih, kelabu, memiliki kuku dan taring yang tajam. Hewan
yang hidup di daerah ini jumlahnya sedikit misalnya beruang kutub, kelinci kutub.
Sedangkan serangga sangat banyak seperti lalat yang telurnya tahan cuaca dingin.
d. Fauna di Daerah Hutan Basah
Hewan yang hidup di daerah ini seperti babi hutan, kera, burung, kucin hutan dan
sebagainya. Jenis hewan karnivora atau pemakan daging contohnya di daerah Asia
dan Afrika adalah macan tutul, sedangkan di Amerika adalah jaguar.

c. Penyebaran Hewan Di Indonesia


Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 daerah biogeografi
besar, yaitu antara daerah biogeografi Oriental dan daerah biogeografi Australian.
Didasarkan kepada sejarah geologis dan letak astronomis wilayah Kepulauan Nusantara

beberapa pakar antara lain Wallacea dan Weber, membagi wilayah Indonesia menjadi
beberapa kawasan. Pembagian kawasan ini lebih dikenal dengan garis Wallacea, dan

garis Weber.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


308

Geografi SMA

Kawasan-kawasan tersebut adalah:


1) Region Indonesia Barat yang bersifat Asiatis
Meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan. Hewan-hewannya menyerupai hewan
daerah oriental, misalnya: gajah, harimau, orang utan, dan lain-lain.
2) Region Indonesia Timur yang bersifat Australis
Meliputi Irian Jaya dan sekitarnya. Hewan-hewannya menyerupai hewan di
daerah Australia. Beberapa contoh fauna: burung kasuari, kangguru pohon, tikus
berkantung, burung cenderawasih, burung kakatua berjambul merah.
3) Region Wallacea atau Indonesia Tengah atau Endemik
Meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok
dan Timor. Memiliki hewan-hewan khas (terutama di Pulau Sulawesi) tidak sama
dengan hewan oriental dan hewan Australia, misal: Anoa, burung Maleo, kera
hitam, komodo, tapir

Gambar 43.
Pembagian Garis Wallacea dan Weber

Kedua garis tersebut merupakan garis hayal/imajiner yang batas-batas sebenarnya di


Kepuluan tidak pernah bisa ditemukan secara mutlak. Artinya, hewan dan tumbuhan
di kedua kawasan sebenarnya masih seringkali berada di kawasan yang berbeda.
Penentuan batas garis ini didasarkan kepada jenis hewan dan tumbuhan yang paling
dominan yang terdapat di kawasan tersebut, dimana hewan-hewan tersebut umumnya
memiliki ciri khas, unik dan berbeda dengan di wilayah lainnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan


secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan.

Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut


1. Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya
309
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
2. Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya
seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
3. Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya
seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4. Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya
tidak ada tanaman budidaya.

d. Kerusakan Hewan dan Tumbuhan dan Upaya Pelestariannya


Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar belum dikelola secara benar
sampai memberikan nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat secara berkelanjutan.
KeanekaragamAn hayati tersebut berupa berbagai spesies hewan dan tumbuhan
yang tersebar di berabagai wilaya pulau besar dan kecil di kawasan Nusantara yang
sangat luas ini.

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara pemilik keanekaragaman hayati
terbesar di dunia selain Brasil dan Zaire. Ketidakmampuan untuk menilai jumlah
dan nilai kekayaan keanekaragaman hayati membuat pemanfaatan kekayaan alam
dilakukan dengan berorientasi kepada kepentingan jangka pendek. Langkah itu
dalam jangka panjang merusak lingkungan dan membutuhkan biaya lebih besar untuk
memperbaikinya. Kondisi ini diperparah dengan belum siapnya sistem pendukung
untuk menilai kekayaan hayati, baik dari aspek riset, sistem keuangan, hingga kebijakan
pemerintah yang belum mendukung sepenuhnya. Padahal, jika memiliki data lengkap
dan mampu menghitung nilai dari setiap kekayaan keanekaragaman hayati yang ada,
Indonesia bisa memperoleh dana triliunan rupiah setiap tahun, yang nilainya jauh
lebih besar daripada nilai ekonomis dari pemanfaatan sumber daya hayati secara
serampangan seperti yang dilakukan selama ini.

Keanekaragaman hayati Indonesia terancam akibat :


1) Pengabaian kaidah konservasi, yang bermuara pada kehancuran sumber daya alam,
sebagai akibat eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran lingkungan.
2) Eksploitasi berbagai tumbuhan dan hewan terutama yang memiliki nilai ekonomi
tinggi menyebabkan beberapa jenis tumbuhan dan hewan saat ini semakin langka,
bahkan sudah terancam punah.
3) Semakin banyaknya spesies asing yang mengancam spesies lokal dan budidaya
yang tidak memperhatikan kelestarian
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
310

Geografi SMA

4)Secara global kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan iklim yang serba tidak
menentu.

Menurut dokumen nasional Rencana Aksi Strategi Keanekaragaman Hayati Indonesia


2003-2020, Indonesia merupakan rumah bagi 515 spesies mamalia (12 persen dunia),
1.531 spesies burung (17 persen dunia), 511 spesies reptil (7,3 persen dunia), 270 jenis
amfibi, 2.827 spesies ikan tak bertulang belakang, dan 90 jenis ekosistem.

Berdasarkan catatan Wildlife Conservation Society (WCC) Indonesia, setiap tahun


sekitar 25.000 primata dari Sumatera diselundupkan, 5.000 orangutan hilang karena
perburuan dan pembalakan hutan secara liar, 1.000 ekor burung paruh bengkok dari
Halmahera Utara diperjual belikan dan diselundupkan ke luar negeri.

Sebagai Negara berkembang yang masih memiliki ketergantungan terhadap sumber


daya alam yang tinggi, sudah saatnya pemerintah Indonesia secara serius melindungi
berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara
lain melalui :
 Penegakkan hukum dan menerapkan sanksi yang keras terhadap pelaku perusakan
lingkungan
 Mengawasi secara lebih ketat terhadap taman nasional, suaka margasatwa, dan
cagar alam agar tidak menjadi sasaran para perambah hutan, illegal loging
 Melibatkan warga masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional
untuk ikut aktif menjaga kelestarian kawasan taman nasional tanpa mengabaikan
kesejahteraan warga masyarakat sekitar
 Melakukan upaya sosialisasi pentingnya menjaga keanekaragaman hayati melalui
jalur pendidikan formal maupun informal
 Melibatkan berbagai mitra seperti perusahaan, lembaga swadaya masyarakat
(LSM) untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman
hayati

3. Latihan : Jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


1. Perhatikan peta daerah biogeografi di halaman sebelumnya. Termasuk region apakah
sebagian besar kawasan Afrika bagian Tengah dan Selatan?, dan tipe apakah hewan
yang paling dominan di region tersebut?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora di permukaan bumi!
3. Jelaskan wilayah di Indonesia yang termasuk region Wallacea atau peralihan!
4. Sebutkan beberapa contoh hewan khas dari region Wallacea atau peralihan!
5. Jelaskan beberapa faktor penyebab semakin berkurangnya keanekaragaman hayati
(hewan dan tumbuhan) di Indonesia!

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 311


Geografi SMA

4. Evaluasi
Petunjuk : Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau d
1. Suatu kawasan yang yang memiliki kekhasan sebagai unit geografis atas dasar
perbedaan tipe iklim dan vegetasi paling dominan dinamakan….
a. Biosfer
b. Bioma
c. Biogeografi
d. Biogeokimia

2. Fauna da flora kawasan Indonesia, oleh para ahli dikelompokkan ke dalam region ….
a. Oriental dan Australis
b. Oriental dan Holarktik
c. Australis dan Nearktik
d. Neartik dan Etiopik

3. Sebaran flora di permukaan bumi antara lain dipengaruhi oleh; kesuburan tanah, butir
tanah, porositas, unsure zat hara. Unsur-unsur tersebut termasuk kedalam faktor :
a. Klimatik
b. Morfologik
c. Edafik
d. Biologik

4. Memiliki kelembaban tinggi, selalu hijau sepanjang tahun, memiliki tajuk daun (canopy),
adalah cirri-ciri dari hutan….
a. Musim
b. Konifera
c. Taiga
d. Tropik

5. Pernyataan yang benar mengenai karakteristik hutan taiga adalah ….


a. Di dominasi rumput-rumputan, sedikit pohon, subur hanya pada musim panas
b. Berdaun jarum, tumbuh pada musim panas yang pendek, terdapat di Siberia, Rusia,
Kanada Utara
c. Berdaun rindang, tumbuh sepanjanjang tahun, selalu hijau, memiliki tajuk daun
(canopy)
d. Di dominasi semak belukar, memiliki jenis pohoon yang homogen, tersebar di
kawasan beriklim setengah gurun

312 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

6. Faktor morfologik yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi adalah ….


a. Cuaca, angin, temperature
b. Manusia, jenis tanah, curah hujan
c. Ketinggian tempat, kemiringan lereng
d. Angin, kesuburan tanah, air

7. Pernyataan yang tepat mengenai karakterisik flora gurun adalah ….


a. Memiliki akar yang panjang, kantung air, warna kelabu
b. Memiliki pohon rindang, akar pendek, warna hijau
c. Memiliki daun gugur, tumbuh sepanjang tahun, warna hijau
d. Memiliki tajuk daun (canopy), akar pendek, warna hijau

8. Warna bulu putih dan abu-abu dan tebal, memiliki kuku dan taring tajam, adalah ciri
fauna dari ….
a. Taiga
b. Gurun
c. Tropik
d. Tundra

9. Di bawah ini merupakan tindakan yang menyebabkan rusaknya keanekaragaman hayati


di Indonesia, kecuali….
a.Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
b. Pencemaran lingkungan
c. Budidaya yang memperhatikan kelestarian
d. Perubahan iklim yang serba tidak menentu

10. Alasan yang paling tepat mengenai pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati bagi keberlangsungan kehidupan adalah ....
a. Hewan dan tumbuhan sumber utama bahan pangan
b. Hewan dan tumbuhan memiliki fungsi hidro-orologis
c. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai pariwisata
d. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai jual tinggi

313
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Kunci Jawaban

Essay :
1. Termasuk region Etiopik, dengan didominasi hewan yang aktif pada malam hari
2. Faktor yang mempengaruhi penyebaran flora di permukaan bumi ada 3 yaitu: faktor
klimatik, faktor edafik, dan faktor morfologik
3. Wilayah yang termasuk region Wallacea; P.Sulawesi, Kep. Maluku, Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau disekitarnya
4. Beberapa contoh hewan khas region Wallacea atau peralihan: anoa, burung Maleo, kera
hitam, komodo, tapir
5. Faktor penyebab semakin berkurangnya keanekaragaman hayati (hewan dan tumbuhan)
di Indonesia; ; a) mengabaikan konservasi; b) eksploitasi yang berlebihan; c) perubahan
iklim global

Pilihan Ganda :
1) B
2) A
3) C
4) D
5) B
6) C
7) A
8)
9) C
10) A

314 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

F. Antrosfer dan Aspek Kependudukan


1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis fenomena antroposfer
b. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
 Menjelaskan pengertian antroposfer
 Menganalisis aspek kependudukan
c. Indikator :
 Menjelaskan gejala Antroposfer
 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan penanggulangannya di
Indonesia
 Menjelaskan persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia

2. Materi : Antroposfer Dan Aspek Kependudukan


1. Gejala Antroposfer
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan
interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang
berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati
tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan
kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda
perlu pengolahan dan alat yang berbeda pula.

Gejala geosfer, seperti dijelaskan di atas terdapat disemua tempat di muka bumi.
Tetapi antara satu tempat dengan tempat lainnya mungkin ada peristiwa yang sama
dan ada yang berbeda. Perbedaan itu dapat disebabkan kedudukan lintang dan
bujur, bentuk permukaan bumi, dan ketinggian tempat serta faktor lainnya baik fisik
maupun non fisik.

2. Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya Di Indonesia


Sebelum abad 18, pertumbuhan penduduk dunia sangat lambat penyebabnya
adalah perang dunia dan penyakit menular. Namun, tercatat dari tahun 1750 sampai
awal 1900-an, pertumbuhan penduduk semakin besar. Pertumbuhan penduduk
dunia yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba disebut ledakan penduduk (population
exploition). Ledakan penduduk terjadi karena melonjaknya angka kelahiran dan
berkurangnya angka kematian. Semakin berkembangnya teknologi di bidang
kesehatan dan pangan menyebabkan menurunnya angka kematian.

315
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

1) Dampak Peledakan Penduduk


Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menimbulkan berbagai masalah,
antara lain :
a. Persaingan di dalam lapangan pekerjaan
Negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan semakin ketat, dikarenakan pertambahan penduduk
usia kerja setiap tahun meningkat dan mereka memerlukan pekerjaan.
b. Persaingan untuk mendapat permukiman
Seperti kita ketahui orang sulit untuk mendapatkan permukiman yang layak
khususnya di daerah perkotaan yang banyak penduduknya. Hal ini akan
berdampak tumbuhnya pemukiman-pemukiman kumuh.
c. Kesempatan pendidikan
Setiap tahunnya angka kelahiran bayi tinggi, hal ini menyebabkan kesempatan
anak untuk sekolah semakin rendah jika tidak disertai penambahan berbagai
fasilitas pendidikan yang memadai.

2) Pengendalian Peledakan Penduduk


Untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin banyak, maka setiap Negara
memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Kebijakan yang dikeluarkan dapat berupa
insentif, sanksi atau pendidikan keluarga berencana. Kebijakan-kebijakan tersebut
kiranya dapat menyelesaikan permasalahan pertumbuhan penduduk ini.
a. Insentif dan sanksi
China merupakan contoh Negara yang menerapkan kebijakan insentif dan
sanksi. Insentif akan diberikan kepada pasangan yang memiliki anak sedikit.
Sedangkan sanksi akan diberikan kepada pasangan yang memiliki banyak anak,
dapat berupa kewajiban membayar pajak yang lebih besar.
b. Pendidikan keluarga berencana (KB)
Di beberapa Negara pasangan suami istri diberikan pendidikan yang berkaitan
dengan pengendalian jumlah penduduk. Dengan adanya penyuluhan
diharapkan mereka dapat mengatur jumlah ana. Di Indonesia, pengendalian
jumlah penduduk dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai keluarga
berencana (KB).

3) Menghitung Jumlah Penduduk


Untuk mengetahui jumlah penduduk dalam sebuah daerah, provinsi, atau Negara
dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau
pencatatan, dan survey.
a. Sensus Penduduk
Sensus dilakukan dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
316

Geografi SMA

data penduduk baik penduduk asli maupun pendatang pada waktu tertentu
dan wilayah tertentu. Sensus dapat dibedakan atas dua macam yakni sensus
de facto dan de jure . Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau
pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu
diadakan berada dalam wilayah sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan
pencacahan yang dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal sesuai wilyah tersebut.
b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian
dan segala kejadian penting manusia misalnya perkawinan, perceraian, dan
perpindahan penduduk. Kumpulan tentang keadaan penduduk tersebut dapat
digunakan untuk menghitung jumlah penduduk. Registrasi penduduk biasanya
dilakukan di Desa atau Kleurahan melalui Rukun Warga (RW) dan Rukun
Tetangga (RT).
c. Survei
Kegiatan survey nerupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil
contoh daerah. Jadi pencacahan penduduk dengan metode ini tidak dilakukan
di seluruh wilayah Negara melainkan hanya daerah2 tertentu yang dianggap
mewakili seluruh wilayah.

4). Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin


Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk atas dasar criteria
tertentu. Pengelompokkan data dan criteria ini disesuaikan dengan tujuan tertentu.
Misalnya secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk
laki-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur penduduk dapat
dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun,
lima tahun atau dua puluh lima tahun. Dengan mengetahui komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin dapat menunjukkan jumlah tenaga kerja produktif dan
non produktif, pertambahan penduduk dan angka ketergantungan. Sehingga
di dalam mengambil kebijakan pemerintah mengetahui jumlah pengangguran,
jumlah lapangan kerja dan lain-lain.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau dalam bentuk grafik. Piramida penduduk atau grafik susunan penduduk
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan
perempuan, jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara secara
cepat. Piramida penduduk dapat digolongkan dalam tiga macam, yaitu piramida
penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
317
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

a. Piramida penduduk muda dapat menunjukkan bahwa penduduk di suatu


Negara sedang mengalami pertumbuhan. Piramida ini juga menunjukkan
bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda, dengan
angka kelahiran dan kematian yang tinggi. Contoh Negara yang tergolong
poramida ini adalah Indonesia.
Gambar 44.
Piramida Penduduk Muda (Ekspansif)

b. Piramida Penduduk stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu


Negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini
menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang. Contoh Negara
yang tergolong ke dalam piramida ini adalah Swedia.

Gambar 45.
Piramida penduduk Stasioner

c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu


Negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contoh Negara yang memiliki
piramida penduduk tua adalah Amerika Serikat

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


318

Geografi SMA
Gambar46.
Piramida Penduduk Tua

5). Menghitung Pertumbuhan Penduduk Di Suatu Wilayah


Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis. Ada beberapa
factor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi. Factor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian disebut faktor
alami, sedangkan migrasi disebut faktor non-alami. Kelahiran bersifat menambah,
sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Factor migrasi dapat
menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah
disebut migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut
migrasi keluar (emigrasi).

Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk pada suatu Negara atau daerah
ditentukan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Perubahan penduduk tersebut
baik pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk.
a) Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami
dan pertumbuhan penduduk total.
(1) Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian. Dalam pertumbuhan penduduk alami, jumlah imigran dan
emigrant tidak dihitung. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk
alami adalah sebagai berikut:
T= (L-M)
Keterangan:
T= Pertumbuhan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematian

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 319

Geografi SMA

Contoh soal:
Misalkan Pada tahun 2009 angka kelahiran kasar penduduk P. Sumatera
50.000 jiwa dan angka kematiannya 10.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan
penduduk alami Pulau Sumatera?
T= L – M
= 50.000 – 10.000
= 40.000
Jadi, pertumbuhan penduduk alami pulau Sumatera tahun 2009 adalah
40.000 jiwa
(2) Pertumbuhan Penduduk Total
Pada pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan
emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh Soal:
Misalkan jumlah kematian kasar penduduk pulau Sumatera tahun 2009
adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar 10.000 jiwa. Diketahui pula jumlah
imigrasi ada 10.000 dan emigrasi ada 5.000. berapakah pertumbuhan
penduduk total Pulau Sumatera pada tahun 2009.
T = (L – M) + (I – E)
= (50.000 – 10.000) + (10.000 – 5.000)
= 40.000 + 5.000
= 45.000
Jadi, pertumbuhan penduduk total pulau Sumatera pada tahun 2009 adalah
45.000

b) Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan.
Informasi mengenai jumlah penduduk di masa yang akan datang sangat
penting. Misalnya untuk merencanakan segala sesuatu yang bekaitan dengan
penyediaan sarana dan prasarana, untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk.

320 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Rumus proyeksi penduduk adalah sebagai berikut.


Pn = Po (1 + r)n

Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)

Po = jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)

n = jumlah tahun antara o dan n


r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)

c) Kelahiran (natalitas)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah
jumlah penduduk. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir
mati. Bayi dikatakan lahir hidup apabila sewaktu lahir mempunyai tanda-tanda
kehidupan misalnya bernapas, gerakan-gerakan otot ataupun ada denyut
jantung. Apabila sewaktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan
maka disebut lahir mati.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pronatalitas)
(1) Faktor-faktor pronatalitas; (a) kawin usia muda; (b) Tingkat kesehatan; (c)
Anggapan banyak anak banyak rezeki

(2) Faktor –faktor antinatalitas; (a) Pembatasan umur menikah; (b) Program
Keluarga Berencana; (c) Pembatasan tunjangan anak; (d) Anak merupakan
beban

d) Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian penduduk kelompok tertentu berbeda dengan tingkat
kematian penduduk kelompok lainnya. Biasanya tingkat kematian laki-laki
lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Di Negara maju umumnya
tingkat kematian lebih rendah dibandingakan di Negara berkembang. Tingkat
kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi sosial, ekonomi,
pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan dan jenis kelamin. Semua faktor menurut
sifatnya, dapat dibedakan menjadi faktor pendukung kematian (pronatalitas)
dan fakto penghambat kematian (antimortalitas).
(1) Faktor-faktor yang termasuk antimortalitas:
 Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai
 Lingkungan yang bersih dan teratur
 Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri, dan
 Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduknya tidak
mudah terserang penyakit

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 321

Geografi SMA

(2) Faktor-faktor yang promortalitas


 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
 Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah
sakit peralatan kesehatan, dan obat-obatan
 Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
 Adanya bencana alam yang memakan korban jiwa
 Terjadinya peperangan

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara.


1). Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate/CDR) adalah angka yang
menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun dengan
rumus sebagai berikut.
CDR = D xk
P
Keterangan:
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1.000)
2). Angka kematian Menurut Umur

Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ASDR) adalah


angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur
tertentu setiap 1.000 penduduk Apabila dibandingkan dengan CDR, maka
ASDR lebih teliti, sebab sudah memperhitungkan golongan umur. Adapun
rumus yang digunakan adalah.
ASDR = Dx x k

Px

Keterangan:
Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur x

Px = jumlah penduduk pada kelompok umur x

k = konstanta (1.000)

6. Persebaran dan Kepadatan Penduduk


Persebaran atau distribusi penduduk di suatu wilayah maupun negara sangat tidak
merata. Artinya ada wilayah yang memiliki penduduk sangat padat, padat, dan
jarang. Faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk antara
lain;
1) Faktor Fisiografis. Wilayah yang strategis, subur, relatif landai, cukup air, akan

322 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

memiliki penduduk yang padat


2) Faktor Biologi. Perbedaan penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tingkat
kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3) Faktor kebudayaan dan teknologi. Daerah yang teknologinya maju, memiliki
pola berpikir yang bagus, pembangunan fisiknya maju akan memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki ciri-ciri
sebaliknya

Terdapat dua jenis kepadatan penduduk yaitu; 1) kepadatan penduduk aritmatis; 2)


kepadatan penduduk agraris. Kepadatan penduduk aritmatis adalah jumlah rata-
rata penduduk setiap km². Rumus :
Kepadatan Penduduk Aritmatis = Jumlah penduduk (jiwa)
Luas Wilayah (km²)
Sedangkan kepadatan penduduk agraris adalah rata-rata penduduk petani pada
setiap satuan luas lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk agraris adalah :
Kepadatan Penduduk Agraris : Jumlah penduduk petani
Luas lahan pertanian (km²)

7. Masalah Kependudukan Di Indonesia


Penduduk sebagai sumberdaya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam
kemajuan suatu negara. Selain kuantitas, diperlukan kualitas SDM yang baik yang
ditentukan oleh faktor pendidikan, keterampilan, kesehatan yang baik.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah Cina, India,
Amerika Serikat. Beberapa ciri kependudukan Indonesia adalah:
 Jumlah penduduk yang sangat banyak, saat ini penduduk Indonesia lebih dari
234 juta jiwa
 Pertumbuhan penduduk yang cepat, sebagai akibat masih tingginya angka
kelahiran sedangkan angka kematian sudah turun
 Persebaran penduduk yang tidak merata. Sekitar 60 % penduduk Indonesia
tinggal di Pulau Jawa, sisanya tersebar secara tidak merata di pulau-pulau lain.
Pemerintah Orde Baru pernah menggalakan program transmigrasi, tetapi saat
ini program tersebut kurang mendapat perhatian.
 Komposisi penduduk didominasi oleh usia muda, hal ini menyebabkan angka
ketergantungan sangat tinggi
 Urbanisasi yang masih tinggi yang terjadi sebagai akibat tidak meratanya
pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, antara Pulau Jawa
dengan luar Jawa, antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan
Timur Indonesia (KTI)

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 323

Geografi SMA

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan penduduk


Indonesia antara lain:
1) Membuat perencanaan, pengaturan, dan pembatasan usia minimal perkawinan
2) Meningkatkan program KB yang fungsinya antara lain merencanakan, mengatur
dan membatasi kelahiran
3) Meningkatkan kembali program transmigrasi
4) Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan berbagai fasilitas pendidikan,
kesehatan, transportasi, perumahan
5) Membuat kebijakan pemerataan pembangunan antara kota dengan desa, Jawa-
luar Jawa, Kawasan Barat-Kawasan Timur Indonesia
6) Meningkatkan ilmu pengetahuan teknologi untuk meningkatkan berbagai
produksi barang dan jasa yang dibutuhkan
7) Rasio jenis kelamin
Rasio jenis kelamin anak adalah jumlah perempuan per seribu laki-laki dalam
populasi manusia antara kelompok usia 0-6 tahun. Istilah ini mirip dengan rasio
jenis kelamin, tetapi dibatasi oleh faktor kelompok usia. Demografis pola jenis
kelamin dalam satuan anak-anak sampai dengan umur 6 tahun dapat digunakan
sebagai indikasi untuk generasi masa depan.
8) Angka beban ketergantungan(Dependency Ratio)
Perbandingan jumlah penduduk usia tidak produktif dengan penduduk usia
produktif, ekonomi tidak produktif akan menjadi beban / tanggungan usia
produktif.

3. Latihan
Petunjuk : jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Ledakan penduduk akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Coba jelaskan permasalahan apa saja yang muncul akibat ledakan
penduduk!

2. Jelaskan perbedaan antara sensus de jure dengan sensus de facto!

3. Piramida penduduk suatu negara berbeda-beda, ada yang berbentuk piramida muda,
stationer, dan tua. Coba jelaskan ciri-ciri dari piramida penduduk muda!

4. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki jumlah penduduk keempat


terbanyak di dunia. Coba jelaskan 4 ciri kependudukan Indonesia!

5. Sebagai negara kepulauan, kebijakan kependudukan apa saja yang paling tepat untuk
Indonesia?

324 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

4. Evaluasi
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, d, atau e!

1. Piramida Indonesia menunjukkan golongan penduduk muda sebab ….


a. Sebagian besar berumur antara 15 – 64 tahun
b. Sebagian besar penduduk berusia muda
c. Sebagian besar penduduk berusia 0 – 14 tahun
d. Penduduk usia lebih dari 60 tahun cukup besar

2. Secara periodik, suatu negara akan mendata jumlah penduduk melalui sensus penduduk
(SP) seperti yang baru saja dilakukan bulan Mei 2010 yang lalu. Cara pelaksanaan sensus
oleh petugas sensus yang dikenakan pada setiap orang yang ketika sensus diadakan
berada dalam wilayah sensus disebut ….
a. Metode canvanser
b. Cacah jiwa
c. Sensus de jure
d. Sensus de facto

3. Tingginya penduduk usia muda yang belum produktif jika dibandingkan dengan
penduduk usia produkti yang sudah bekerja akan menyebabkan angka ketergantungan.
Rasio ketergantungan penduduk suatu Negara dapat dihitung dari komposisi penduduk
menurut ….
a. Tempat tinggal
b. Pekerjaan
c. Jenis kelamin
d. Umur
4. Ketimpangan pembangunan antara kota dengan desa, antara Pulau Jawa dengan luar
Jawa dan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia
(KTI) telah menyebabkan berbagai permasalahan. Masalah yang paling mendesak dan
perlu ditangani karena membebani perkotaan adalah ...
a. Urbanisasi
b. Industrialisasi
c. Akulturasi
d. Asimilasi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 325

Geografi SMA

5. Depencency ratio/angka ketergantungan adalah ..........


a. Jumlah penduduk sekolah ditanggung penduduk bekerja
b. Jumlah penduduk tidak bekerja dan sekola ditanggung penduduk bekerja
c. Jumlah penduduk usia produktif menanggung usia nonproduktif
d. Jumlah penduduk bekerja menanggung penduduk tidak bekerja

6. Akibat besarnya angka ketergantungan penduduk Indonesia di lapangan social


ekonomi adalah ….
a. Sulit mencari pekerjaan
b. Upah kerja sangat rendah
c. Adanya perbedaan tingkat sosial antara buruh dan majikan
d. Mutu produksi barang-barang turun

7. Di bawah ini merupakan faktor-faktor antimortalitas, kecuali ...


a. Fasilitas kesehatan yang memadai
b. Ajaran moral yang melarang menggugurkan kandungan
c. Lingkungan yang sehat
d. Kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai kehidupan

8. Lokasi yang strategis, tanahnya subur, morfologi relatif landai, cukup air, akan
berpengaruh terhadap ....
a. sebaran penduduk
b. kepadatan penduduk
c. kualitas penduduk
d. kreatifitas penduduk

9. Pencacahan penduduk yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar


bertempat tinggal di wilayah sensus disebut …
a. sensus de jure
b. sensus de facto
c. sensus sample
d. registrasi penduduk

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


326

Geografi SMA

10. Di bawah ini merupakan masalah-masalah kependudukan di Negara sedang berkembang


seperti Indonesia, kecuali….
a. pendapatan per kapita rendah
b. korupsi yang semakin berkurang
c. pertambahan penduduk tinggi
d. meningkatnya pencemaran lingkungan

5. Kunci Jawaban
Latihan
1) Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, pemukiman, dan kesempatan pendidikan
yang rendah jika tidak disertai penambahan berbagai fasilitas.
2) Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang
dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu diadakan berada dalam wilayah
sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan pencacahan yang dikenakan pada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal sesuai wilyah tersebut.
3) Ciri-ciri penduduk piramida muda yaitu; sebagian besar penduduk berada pada
kelompok umur muda, angka kelahiran dan kematian yang masih tinggi
4) Ciri kependudukan Indonesia adalah: (a) Jumlah penduduk yang sangat banyak,
saat ini penduduk Indonesia lebih dari 234 juta jiwa, (b) Pertumbuhan penduduk
yang cepat, (c) Persebaran penduduk yang tidak merata, (d) Komposisi penduduk
didominasi oleh usia muda.
5) Kebijakan yang tepat antara lain; menyebarkan pemerataan pembangunan
ke berbagai pulau, menggiatkan kembali program transmigrasi.

Evaluasi
1) C
2) D
3) D
4) A
5) C
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

327

Geografi SMA

G. Sumber Daya Alam Di Indonesia

1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis sumber daya alam di Indonesia
b. Kompetensi Dasar :
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
 Menjelaskan pengertian sumber daya alam
 Mengidentifikasi Jenis-jenis sumber daya alam
 Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
 Menjelaskan kerusakan sumber daya alam
c. Indikator :
 Menjelaskan pengertian sumber daya alam
 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam
 Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
 Menjelaskan kerusakan sumber daya alam

2. Materi :
”....... Data Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser menunjukkan bahwa Aceh Tamiang
merupakan salah satu kabupaten di Aceh dengan tingkat kerusakan hutan yang sangat
tinggi. Keruskan hutan diakibatkan karena penebangan liar (illegal loging), perambahan
hutan untuk kepentingan perladangan dan perkebunan. Dari 79.701 hektar KEL di kabupaten
tersebut, 20 persen yang masih berupa hutan primer, itupun dalam kondisi mengalami
ancaman yang cukup serius. Adapun sebanyak 60 persen lainnya rusak dan selebihnya
rusak berat dan hanya berupa semak belukar, padang alang-alang yang kondisinya kian
menghawatirkan........... ”

Bagaimana tanggapan saudara terhadap ilustrasi di atas?. Coba deskripsikan ilustrasi


tersebut dari aspek kependudukan dan lingkungan hidup. Keseluruhan deskripsi
dari ilustrasi di atas menggambarkan kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam
Indonesia, khususnya hutan yang setiap hari kondisinya semakin kritis. Sebagai guru
Geografi, apakah kita bisa menyumbangkan ide, pemikiran untuk membantu menjaga
kelestarian sumber daya alam? Jawabannya sangat bisa. Sebagai pendidik kita merupakan
ujung tombak dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan melalui materi yang kita
sampaikan.

a. Hakekat Sumber Daya Alam


Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah,
misalnya tanah, air dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral, bentang alam,
panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut, arus laut. Singkatnya, sumberdaya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
328

Geografi SMA

alam adalah semua kekayaan berupa benda mati (abiotis) maupun benda hidup
(biotis) yang hidup di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumberdaya alam dibagi
menjadi :
1) Sumber daya alam materi. Contohnya mineral magnetit, hematit, pasir kuarsa
2) Sumber daya alam hayati. Adalah sumberdaya alam yang berbentuk makhluk hidup
yaitu hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati)
3) Sumber daya alam energi. Bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, kayu bakar
4) Sumber daya alam ruang. Yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk
beraktifitas sehari-hari.
5) Sumber daya alam waktu. Waktu merupakan sumberdaya alam yang terikat dengan
pemanfaatan sumber daya alam lain.

Berdasarkan pembentukannya, sumberdaya alam dapat digolongkan menjadi dua


yaitu
1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources). Secara alamiah
sumberdaya jenis ini akan mengalami pembentukan dan penggantian dalam waktu
relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Adalah
jenis sumberdaya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat
lama, jumlahnya relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam, dan
bahan fosil lainnya.
Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui kebanyakan berupa bahan galian.
Menurut cara terbentuknya, bahan galian dibedakan menjadi :
 Bahan galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan bertempat
di dalam atau berhubngan dan dekat dengan magma
 Bahan galian pematit, yait bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema dan
dalam bentukan instrusi (gang dan apofisal)
 Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena
pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutan ataupun
tidak.

b. Persebaran Sumber Daya Alam Di Indonesia


1) Sumber daya alam Biotik (Hayati) berupa tumbuhan dan hewan tersebar di seluruh
Wilayah Indonesia, baik di darat maupun di laut. Setiap wilayah memiliki kekhasan
sumber daya alam hayati sesuai dengan tipe iklim, curah hujan, jenis tanah,
morfologi

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 329

Geografi SMA

2) Persebaran Hasil tambang:


Beberapa daerah penghasil tambang di Indonesia antara lain:
· minyak bumi terdapat di pantai Utara Pulau Jawa seperti Cirebon, Cepu,
Wonokromo. Pulau Sumatera seperti Plaju, Sungai Gerong Dumai. Pulau
Kalimantan seperti Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, Balikpapan. Papua seperti
Sorong;
· Gas Alam. Merupakan produk penting Indonesia yang banyak diekspor ke luar
negeri. Penghasil antara lain Arun dan Badak;
· Batu Bara. Batu bara merupakan fosil tumbuh-tumbuhan tropis masa karbon
yang mengalami proses pengarangan secara bikomia dan metamorfosis. Banyak
ditemukan di Sumatera seperti Ombilin, Bukit Asam, Tanjung Enim. Berbagai
tempat di Pulau Kalimantan, Banten Selatan;
· Bauksit, terdapat di Pulau Bintan dan Riau;
· Timah, banyak di Pulau Bangka, Belitung, Singkep;
· Nikel, banyak ditemukan di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan Kolaka di
Sulawesi Selatan;
· Emas dan Perak, banyak ditemukan di Tembagapura Papua, Batu Hijau di NTB,
Simau di Bengkulu, Logos di Riau.

c. Kerusakan Sumber Daya Alam


Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan berbagai kebutuhan hidup terus
bertambah, dengan demikian semakin banyak berbagai sumber daya alam yang
dieksploitasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Apabila eksploitasi
sumber daya alam dilakukan secara serampangan dan tidak sesuai dengan kemampuan
alam untuk memulihkan kondisi kerusakan, maka dapat menimbulkan berbagai
bencana alam yang merugikan kehidupan.

Berbagai jenis kerusakan sumberdaya alam antara lain berupa;


1) Kemerosotan kualitas tanah akibat penggundulan hutan oleh kegiatan penebangan
yang dilakukan secara legal maupun ilegal, pembakaran hutan untuk perkebunan;
2) Rusaknya ekosistem terumbu karang dan laut sebagai akibat penangkapan ikan dan
hasil laut secara serampangan seperti penggunaan bahan peledak, penggunaan
pukat harimau;
3) Berbagaipencemaranudara,air,tanah,suaradari industriyangtidak memperhatikan
dampak industri terhadap lingkungan;
4) Banjir, yang diakibatkan berbagai faktor kompleks seperti penggundulan hutan di
bagian hulu sungai, semakin berkurangnya daerah resapan air akibat pembangunan
perumahan, meningkatnya volume sampah yang dibuang ke sungai.

330 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

Kerusakan sumber daya alam ada yang disebabkan oleh tenaga alam sendiri, antara
lain berupa : (a) gunung meletus; (b) gempa bumi; (c) tsunami; (d) badai/angin topan
; (e) musim kemarau; (f) serangan berbagai hama tanaman, dll.

Beberapa upaya pengelolaan sumberdaya alam dengan memperhatikan prinsip


pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan antara lain berupa; (a)
reboisasi hutan yang gundul, (b) penghijauan di daerah pemukiman dan kawasan
industri, (c) membuat terasering di daerah pertanian yang memiliki kemiringan
lereng, (d) membuat pengolahan air limbah di setiap pabrik sebelum limbah dibuang
ke saluran air, (e) penertiban pembuangan sampah.

Bumi dengan segala kekayaan sumberdaya alam bukan milik generasi sekarang, tetapi
harus diwariskan kepada generasi yang akan datang, maka diperlukan berbaga upaya
dalam pemanfaatan sumberdaya alam agar terus mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.

Upaya tersebut antara lain berupa :


1) Menyamakan persepsi mengenai upaya konservasi biosfer dan sumberdaya alam
2) Menegakkan hukum dan berbagai peraturan mengenai pengelolan sumberdaya
alam
3) Memperhitungkan eksploitasi sumberdaya alam secara cermat
4) Mengembangkan dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan

Dengan demikian, diperlukan berbagai pihak untuk mendukung terwujudnya


sumberdaya alam yang berkesinambungan. Salah satunya yaitu pendidikan. Peran
dunia pendidikan dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan sangat
strategis, antara lain berupa penanaman sikap untuk menjaga lingkungan melalui
pengintegrasian ke dalam materi pembelajaran yang sesuai seperti geografi, biologi,
kewarganegaraan, ekonomi, pendidikan agama. Seorang guru terlebih lagi guru
Geografi sudah seharusnya menjadi figur penting dalam menanamkan kecintaan
terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian sumberdaya alam melalui sikap,
perbuatan dan contoh konkrit di kelas dan di lingkungan masyarakat tempat tinggal.

3. Latihan

Jawab pertanyaan di bawah ini!


1. Jelaskan mengapa kita perlu menjaga sumber daya alam?
2. Jelaskan perbedaan anatara sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
yang tidak dapat diperbaharui. Berikan contohnya!
3. Jelaskan bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam yang disebabkan oleh
tindakan manusia!
331
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
4. Dampak apa yang akan muncul apabila eksploitasi sumberdaya alam tidak
memperhatikan ketersediaan cadangan?
5. Apa yang bisa dilakukan kita sebagai guru dalam membantu keberlanjutan sumber
daya alam di Indonesia?

4. Evaluasi
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau d!

1. Salah satu sifat dari sumber daya alam di permukaan bumi adalah ....
a. Beragam dengan penyebaran yang merata
b. Beragam sesuai dengan lapisan batuan
c. Beragam dan penyebarannya tidak merata
d. Beragam sesuai jumlah penduduk

2. Dalam mengeksploitasi sumber daya alam, hendaknya memperhatikan aspek ....


a. Menguras habis semua, dan pindah ke tempat lain
b. Mengurangi sebagian dan menyisakan cadangan
c. Tidak perlu memikirkan dampak pada lingkungan
d. Mengeksploitasi secara besar-besaran

3. Berdasarkan bahan bacaan pada halaman 28, yang tidak menjadi penyebab
kerusakan sumber daya alam hutan di Taman Nasionasal Leuser, adalah ....
a. Permukiman
b. Illegal loging
c. Perambahan hutan
d. Perladangan

4. Pernyataan yang paling tepat mengenai dampak langsung dari kerusakan hutan
adalah ....
a. Berkurangnya kawasan pertanian dan perkebunan
b. Meningkatnya kerusakan lahan akibat laju erosi
c. Meningkatnya penduduk yang merambah kawasan kehutanan
d. Meningkatnya pemanfaatan kawasa hutan untuk ekowisata

332 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Sumber daya alam yang dapat menghasilkan tenaga atau energi adalah ....
a. Besi
b. Emas
c. Tmah
d. Batu bara

6. Magnetit, hematit dan pasir kuarsa termasuk sumber daya alam ....
a. Materi
b. Hayati
c. Energi
d. Ruang

7. Sumber daya alam yang apabila dipergunakan akan habis dan tidak dapat
diperbaharui lagi adalah ....
a. Hewan
b. Batu bara
c. Tumbuhan
d. Hutan

8. Di bawah ini merupakan penyebab banjir yang banyak menimbulkan dampak


merugikan kecuali ....
a. Semakin bertambahnya kawasan industri
b. Semakin meningkatnya permukiman
c. Semakin bekurangnya kawasan hutan
d. Semakin bertambahnya kawasan hijau

9. Fungsi tidak langsung dari hutan antara lain fungsi orologis berupa ....
a. Mencegah erosi
b. Mengatur air tanah
c. Udara segar
d. Membentuk humus

10. Upaya yang tepat untuk mempertahankan kualitas sumberdaya air dan udara di
perkotaan adalah....
a. Reboisasi dan pengjijauan hutan yang gundul
b. Penghijauan di daerah pemukiman dan kawasan industri
c. Membuat terasering di daerah pertanian
d. Penertiban pembuangan sampah.
333
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Kunci Jawaban :
Essay :
1) Karena persediaan sumber daya alam terbatas, dan beberapa jenis sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui.
2) Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)adalah sumber
daya alam yang secara alamiah akan mengalami pembentukan dan penggantian
dalam waktu relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan. Sedangkan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) adalah jenis sumber
daya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama, jumlahnya
relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam.
3) Penggundulan hutan, pengeboman terumbu karang, banjir.
4) Suatu saat cadangan sumber daya alam akan habis dan dampaknya lingkungan
semakin rusak.
5) Guru bisa memberi contoh cara menghemat sumber daya alam, misalnya cara
menghemat air, menghemat listrik tidak membuang sampah sembarangan.

Pilihan Ganda :
1) C
2) B
3) A
4) B
5) D
6) A
7) B
8) D
9) B
10) B

334 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

H. Lingkungan Hidup Untuk Pembangunan Berkelanjutan

1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami lingkungan hidup untuk pembangunan
berkelanjutan
b. Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
 Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
 Mengidentifikasi arti pentingnya lingkungan bagi kehidupan
 Menjelaskan hakikat pembangunan berkelanjutan
 Menjelaskan penerpan pembangunan berkelanjutan
c. Indikator :
 Pengertian lingkungan hidup
 Pentingnya lingkungan bagi kehidupan
 Hakikat pembangunan berkelanjutan
 Penerapan pembangunan berkelanjutan

2. Uraian Materi :

a. Hakekat Lingkungan Hidup


Baca dan cermati wacana di bawah ini :
“Salah satu penyebab kerusakan lingkungan di Kalimantan adalah kegiatan
pertambangan terbuka yang tidak terkontrol, pertambangan batu bara di Kalimantan
merupakan salah satu kegiatan tambang yang izinnya harus dibatasi.
Sejumlah pertambangan yang telah berjalan hampir 30 tahun mengakibatkan vegetasi
hutan di Kalimantan banyak yang rusak. Sebab, penambangannya dilakukan secara
terbuka, bahkan penggundulan hutan sering terjadi di sekitar lokasi akibat proses
penambangan. Selain hutan menjadi gundul, banyak lahan berubah menjadi cekungan
danau.
Kerusakan lingkungan lain adalah pembabatan hutan bakau untuk pertambakan
dan permukiman yang telah menghancurkan Delta Mahakam, Kabupaten Kutai
Kertanegara, Kalimantan Timur. Kerusakan mencapai 91.906 hektar dari 108.125 hektar
luas Delta Mahakam atau 85 persen luas wilayah itu. Delta Mahakam hancur, rusak
akibat hutan bakau terus dibabat oleh masyarakat untuk usaha pertambakan.
Kerusakan Delta Mahakam amat serius sebab dibiarkan. Namun, tidak terlambat untuk
menyelamatkan kawasan itu. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), 70
persen Delta Mahakam harus menjadi kawasan konservasi bakau. Yang 30 persen
untuk pertambakan dan permukiman.

335
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Data lain menyebutkan, bahwa makin habisnya hutan di perbatasan Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Kutai Timur meyebabkan sedikitnya 900 orangutan hidup di hutan
tanaman industri milik suatu PT di Kalimantan Timur. Ratusan orangután itu bertahan
hidup dengan memakan kulit pohon dan daun akasia muda”.

Bacaan di atas menggambarkan betapa lingkungan hidup di Indonesia, saat ini


dalam kondisi menghawatirkan sebagai akibat pembangunan yang tidak terkontrol
dan tidak memperhitungkan keberlanjutannya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan,
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya (UU No 4/1982 tentang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).

Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah yang
disebut dengan ekosistem. Di dalamnya meliputi lingkungan alam hayati, nonhayati,
dan lingkungan buatan serta lingkungan sosial. Ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan adalah ekologi. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu; (1) lingkungan hidup alamiah; (2) lingkungan hidup buatan.
1) Lingkungan hidup alamiah dapat diartikan sebagai semua benda, keadaan,
makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, dimana kondisinya
masih serba alamiah dan tanpa atau sedikit campur tangan manusia. Contoh;
hutan primer, daerah aliran sungai (DAS), hutan mangrove
2) Lingkungan Hidup Buatan atau Buatan
Adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia.
Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia
dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah
lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan
ini, manusia menghasilkan limbah. Lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh
timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak
fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.

Unsur-Unsur Lingkungan adalah


1) Unsur abiotik
Abiotik berasal dari kata a dan biotik. A artinya tidak, biotik artinya bersifat hidup.
Jadi abiotik berarti tidak hidup. Komponen-komponen ekologi abiotik meliputi air,
udara, dan tanah.
2) Unsur Biotik
Unsur biotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud
makhluk hidup (organisme). Misalnya hewan dan tumbuhan. Kelompok ekologi

336 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

biotik meliputi bermacam-macam jenis dan spesies makhluk hidup. Ekosistem


biotik dibedakan menjadi dua yaitu produsen dan konsumen.
3) Unsur Sosial dan Budaya
Manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur ekosistem yang tidak mungkin
dapat dipisahkan. Oleh karena itu, seperti halnya dengan organisme lainnya,
kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya.

b. Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan


Lingkungan hidup merupakan tempat segala aktifitas kehidupan berlangsung.
Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai; (a) penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan,
dan papan); (b) arena untuk berinteraksi, beraktifitas (c) sumber energi; (d) sumber
bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup
manusia; serta (e) media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna yang perlu
dilindungi untuk dilestarikan.
Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan
1) Kerusakan Akibat Proses Alam
Bumi tidak statis, selalu berubah, dan sampai saat ini perubahan tersebut masih
berlangsung. Misalnya, benua yang dapat bergerak, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, terjadi penyimpangan musim antara kemarau dan hujan.
Kejadian tersebut terjadi di luar pengaruh kegiatan manusia dan manusia pun
tidak mampu mencegahnya.
2) Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia
Masalah lingkungan saat ini telah menjadi masalah global. Kerusakan lingkungan
di suatu negara dampaknya tidak hanya dirasakan oleh negara yang bersangkutan,
tetapi juga oleh negara lain, seperti kebakaran hutan di Indonesia, asapnya
sampai ke negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang saat ini telah menjadi gejala global
adalah pencemaran. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup oleh kegiatan umat manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat yang menye-babkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena
aktivitas manusia.

Beberapa contoh kerusakan lingkunganhidup karena aktivitas manusia:


1) Kebakaran hutan,
2) Pencemaran air, udara, tanah, dan suar
3) Kerusakan hutan

337
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

c. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup


Mengingat kondisi lingkungan kita yang sudah tercemar parah, maka sudah
sewajarnya kalau kita semua ikut bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup agar kualitas lingkungan tidak semakin menurun. Tanggung
jawab dalam menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,
melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.

Dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, pemerintah sudah


mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan
pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini :
1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2) Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/ 4/1985 tentang
Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3) Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4) Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.

Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
berupa:
· Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang
· Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari
lingkungan.
· Reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul
· Melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber
air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
· Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
· Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak
Pengusahaan

· Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

d. Hakikat Pembangunan Berkelanjutan


Tujuan pembangunan antara lain meningkatkan kesejahteraan sekaligus martabat
manusia. Dengan demikian, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi
beberapa kondisi, yang sesuai dengan indikator pembangunan. Beberapa indikator
dari pembangunan adalah :
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
338

Geografi SMA

1) Meningkatnya kejahteraan kehidupan masyarakat


2) Memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat
3) Memiliki dampak yang minimum terhadap kerusakan lingkungan

Mengingat pembangunan selalu memakai sumber daya alam, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap
keseimbangan lingkungan hidup. Agar kerusakan lingkungan yang disebabkan
pembangunan dapat ditekan ke tingkat yang rendah, maka kita harus mampu
meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya tersebut dengan
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) adalah pembangunan yang dalam perencanaan,
pelaksanaan, danpascapelaksanaan memperhatikan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (AMDAL). Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat
pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana yang kita
nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran
kepada generasi penerus kita.

Dasar hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia diatur dalam Pasal 16 Undang-


Undang Lingkungan Hidup tahun 1982 yang berbunyi: “Setiap rencana yang
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi
dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan
peraturan pemerintah.”

Isi pasal tersebut menekankan pentingnya sikap yang harus diambil dalam
pelaksanaan pembangunan, berupa :
1) Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan
awal, sehingga sejak dini dapat diambil langkah pencegahan, penanggulangan
dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup.
3) Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga
secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan
perlu dijaga. Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan
merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup
jangka waktu antargenerasi yaitu pembangunan yang terlanjutkan (sustainable
development).

339
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

4) Pembangunan yang dilaksanakan bukan untuk generasi kita saja, melainkan juga
untuk anak cucu kita. Agar pembangunan dapat berkelanjutan, pembangunan
haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara
bijaksana. Slogan yang mengatakan bahwa sumberdaya alam dan lingkungan
ini bukan warisan nenek moyang, tetapi merupakan pinjaman anak cucu, mesti
membuat berbagai pihak pelaku pembangunan menyadari bahwa sumber daya
alam dan lingkungan memiliki keterbatasan dalam mendukung pembangunan.
Oleh sebab itu sikap yang paling baik adalah merencanakan pembangunan
dengan secermat mungkin agar pemakaian sumber daya tidak dihabiskan untuk
saat ini saja, tetapi masih bisa dipergunakan untuk generasi yang akan datang.

e. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Pembangunan di Indonesi sudah berjalan sejak kemerdekaan, meskipun berbeda
dalam hal program dan sasarannya, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai sebuah ideologi, pembangunan berwawasan lingkungan sudah dicoba


pemerintah Indonesia sejak jaman Orde Baru (Orba), meskipun beberapa kalangan
menganggapnya hanya sebagi sebuah rencana idealis yang tidak pernah terwujud.
Pembangunan yang dilaksankan pada era orde baru yang dikenal dengan TRILOGI
pembangunan lebih menekankan kepada aspek; pertumbuhan, pemerataan, dan
kestabilan. Pada prakteknya, model yang cukup ideal ini banyak dikritik karena
ternyata hasil pembangunan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, sementara
itu sebagian besar warga masyarakat Indonesia masih tetap berada dibawah
kemiskinan. Sementara itu, pembangunan ternyata banyak menyedot sumber daya
alam dengan modal pinjaman dari Negara maju yang harus dibayar dalam jangka
panjang. Kondisi membuat perekonomian Indonesia seolah-olah tumbuh dengan
sangat tinggi, padahal dalam kenyataannya, Indonesia tumbuh dengan pinjaman
modal, teknologi asing yang harus dibayar mahal.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu suatu bentuk pembangunan
yang tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya
alam. Pembangunan berwawasan lingkungan akan menghasilkan pembangunan
yang berkelanjutan dan seimbang. Pembangunan yang berwawasan lingkungan
harus memerhatikan dan melaksanakan konsep serta analisis SWOT (strenght,
weakness, opportunity, and threats atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta
dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin
ditimbulkan. Untuk dapat mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
340

Geografi SMA

segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan


dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan bersama. Berdasarkan uraian tersebut,
secara ringkas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain:
1) Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin
timbul di belakang hari;
2) Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung
kesinambungan pembangunan;
3) Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta
4) Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnyamasyarakat yang berada di
sekitar lokasi pembangunan.

f. Penerapan Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) didefinisikan sebagai
pembangunan atau perkembangan yang meme nuhi kebutuhan masa sekarang
tanpa membahayakan kemam puan generasi mendatang untuk memenuhi kebu
tuhannya.

Tujuannya diarahkan untuk mengelola sumber daya alam sebijaksana mungkin.


Konsep pembangunan berkelanjutan muncul mana kala terjadi berbagai kegagalan
dalam pembangunan. Proses yang berlangsung bersifat monoton dari atas ke bawah.
Dalam pelaksanaannya, konsep pembangunan berkelanjutan diperkuat lagi oleh para
pemimpin bangsa melalui berbagai kesepakatan antara lain Deklarasi Rio pada KTT
Bumi tahun 1992, Deklarasi Milenium PBB tahun 2000, dan Deklarasi Johanessburg
pada KTT Bumi tahun 2002. PBB telah merencanakan tujuan pembangunan abad
milenium (Milennium Goals) yang harus dicapai oleh 191 negara anggotanya pada
2015 melalui berbagai target yang harus dicapai, yaitu sebagai berikut :
1) Meniadakan kemiskinan dan kelaparan ekstrem.
2) Mencapai pendidikan dasar secara universal.
3) Meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan wanita.
4) Mengurangi kematian bayi.
5) Memperbaiki kesehatan ibu.
6) Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakitpenyakit lainnya.
7) Menjamin kelestarian lingkungan hidup.
8) Membentuk sebuah kerja sama global untuk pembangunan

g. Faktor Pendukung Pembangunan Berkelanjutan


Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
adalah sebagai berikut:
341
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

1) Terjaganya proses ekologi. Kerusakan pada system ekologi sudah barang tentu
akan membahayakan kehidupan manusia.
2) Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan
usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya.
Peningkatan fungsi dan nilai tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
sumber daya, menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mencari sumber
daya alternatif.
3) Dukungan lingkungan sumber daya. Pembangunan dilakukan oleh dan untuk
manusia pada suatu lingkungan sosial budaya tertentu.
Untuk mendukung berjalannya faktor pengaruh tersebut, diusahakan
setiap pembangunan yang di laksanakan agar tidak merusak lingkungan.

3. Latihan

Jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

Evaluasi
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !

1. Suatu sistem yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponenabiotik lainnya, tanpa
adanya dominasi campur tangan manusia disebut….
a. Lingkungan hidup alamiah
b. Lingkungan hidup binaan
c. Lingkungan hidup buatan
d. Lingkungan hidup normal

2. Komponen-komponen ekologi abiotik meliputi kecuali…


a. Air
b. Tanah
c. hewan
d. Udara
342

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud makhluk hidup (organisme)
disebut…
a. Unsur biotik
b. Unsur abiotik
c. Unsur biologi
d. Unsur abiologi

4. Konsumen primer (herbivore) adalah….


a. Memakan langsung tanaman atau jenis produsen
b. Memakan konsumen primer
c. Hanya memakan binatang pemakan binatang
d. Memakan tanaman dan binatang

5. Lingkungan hidup juga dimanfaatkan sebagai kecuali….


a. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)
b. Sumber energi
c. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan
hidup manusia
d. Wahana belajar

6. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia
kecuali…
a. Terjadinya perubahan iklim mikro
b. Terjadinya pencemaran lingkungan
c. Adanya reboisasi
d. Kerusakan hutan

7. Hidup dapat dilakukan dengan usaha-usaha pelestarian lingkungan cara-cara


berikut…
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan
b. Membiarkan limbah tanpa diolah terlebih dahulu
c. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industry semabarangan
d. Menebang pohon secara terus menerus
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

343

Geografi SMA

8. Bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut kecuali….
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil
b. Menggunakan bahan stereofom
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang

9. Yang bukan merupakan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain…


a. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung
kesinambungan pembangunan;
b. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnyamasyarakat yang berada di
sekitar lokasi pembangunan.
c. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
d. Memaksimalkan dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan

10. Faktor lingkungan yang tidak diperlukan untuk mendukung pembangunan


berkelanjutan adalah sebagai berikut….
a. Terjaganya proses ekologi
b. Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan
usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya
c. Dukungan lingkungan sumber daya
d. Adanya bencana alam

344
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

I. Prinsip Dasar Pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan

Pertanian

1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
 Guru mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
 Guru mampu mempraktekan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
 Guru mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan
peta
c. Indikator
 Mendeskripsikan prinsip dasar pemetaan
 Menpaktekan pembuatan peta
 Menjelaskan klasifikasi industri
 Menentukan lokasi industri
 Mengidentifikasi faktor penyebab aglomerasi
 Menjelaskan penyebaran lokasi pertanian

2. Uraian Materi :
Prinsip dasar pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan Pertanian
a. Prinsip Dasar Pemetaan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia
melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Ilmu yang
membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta
disebut kartografer.
Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.Jika dilihat dari
jenisnya peta yang digunakan sangat beragam. Secara umum peta dapat digolongkan
berdasarkan isi dan skalanya. peta berdasarkan isinya.

1) Peta berdasarkan isinya


Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan
khusus.
a) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.
345
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisik (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis
misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya
misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada
2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi yaitu peta yang
menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta
topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.

Kelebihan peta topografi:


· Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
· Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah
tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur
menunjukkan daerah tersebut semakin landai.

Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian


permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih.
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara,
benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan
yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau,
jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.
Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata
warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi.

b) Peta Khusus atau Tematik


Peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau
dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata
lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang
menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik
kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta kepadatan
penduduk, peta curah hujan, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran
hasil tambang.
346 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

2) Berdasarkan Skala
Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
· Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
· Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
· Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai
1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang
agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
· Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah
yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

b. Unsur-Unsur Peta
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta
dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Syarat-
syarat peta
1) Peta harus rapi dan bersih
2) Peta tidak boleh membingungkan
3) Peta harus mudah dipahami
4) Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya

Peta memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu : judul peta, legenda, tanda arah/orentasi,
skala, insert, sumber dan tahun pembuatan, simbol dan warna, proyeksi.
1) Judul Peta
Dari judul peta, dapat diketahui data yang digambarkan dalam peta. Judul harus
singkat jelas dan tidak membingungkan. Misalnya Peta Curah hujan di DKI Jakarta
tahun 2004-2006. Menggambarkan dengan jelas data curah hujan, lokasinya dan
kurun waktunya.
2) Legenda / keterangan
Peta merupakan penggambaran dari wujud sesungguhnya tiga dimensi dirubah
kedalam bidang datar/dua dimensi, maka diperlukan simbol-simbol. Untuk
menjelaskan arti dari simbol-simbol maka diperlukan legenda. Jadi legenda adalah
keterangan-keterangan simbol yang digunakan dalam peta. Simbol-simbol ini
sudah menjadi kesepakatan bersama para ahli (konvensi). Sehingga penggunaan
simbol harus disesuaikan dengan yang berlaku secara umum.Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan
347
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.
3) Tanda arah / Orientasi
Pengenalan tanda diperlukan untuk menentukan kedudukan suatu tempat, dengan
demikian tidak terjadi kesalahan menentukan arah/orentasi. Pada peta yang tidak
ada petunjuk arahnya, maka secara umum, bagian atas peta menunjukan arah
utara. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke
arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak
mengganggu kenampakan peta.

Gambar 47. Tanda Arah /Orientasi


4) Skala
Skala Peta merupakan komponen peta yang sangat penting karena dengan
skala peta kita dapat mengetahui jarak antara dua tempat. Skala Peta adalah
perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya dilapangan/
dipermukaan bumi. Misal pada peta tertulis skala 1 : 100.000 ini berarti tiap
jarak 1 bagian di peta sama dengan jarak 100.000 bagian di muka bumi.
Jadi kalau di peta itu 1 bagian = 1 cm maka di muka bumi = 1 Km.

Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca dapat menghitung


dan memperkirakan perbesaran pada keadaan yang sebenarnya. Skala Peta
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Skala Angka/Skala Pecahan
Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk
perbandingan angka. Misal peta berskala 1 : 2.000.000 berarti tiap satuan
panjang pada peta menggambarkan jarak yang sesungguhnya di lapangan/ di
muka bumi sebenarnya 2.000.000 kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan
panjang menggunakan cm berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan
jarak 2.000.000 di lapangan. Untuk menentukan skala peta ini dipakai rumus
348
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b) Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
“Inch Mile Scale”. Misal : skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 4
miles, ini berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 4 mil di lapangan atau
jarak sebenarnya.
c) Skala Garis /Skala Grafik/ Skala Batang
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa
bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran
jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer.

Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa jarak antara dua
angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara jarak masing-masing = 1cm
maka artinya 1 cm pada peta = 1 km di lapangan.
5) Insert
Peta merupakan gambaran permukaan bumi baik seluruh atau sebagian saja. Pada
peta dengan skala besar tentunya akan kesulitan untuk mentukan posisi peta yang
ditampilkan. Insert membantu menunjukan lokasi pada peta dengan gambaran
peta yang sudah banyak diketahui oleh umum. Insert merupakan gamabaran
posisi peta yang lebih besar untuk memudahkan si pembanca peta. Insert biasanya
diletakan di salah satu pojok peta baik atas maupun bawah. Penempatan tentunya
tidak mengganggu informasi yang disampaikan pada peta.
6) Sumber dan Tahun pembuatan peta
Sumber yang dimaksud adalah sumber data diperoleh. Sumber menunjukan
keabsahan dari data yang ada dalam peta yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat
mempercayai data/informasi tersebut . Hal ini akan menentukan sejauh mana si
pembaca peta dapat mempercayai data/informasi tersebut Sumber data bisa
berasal dari lembaga/intansi pemerintah. Misal data kependudukan sumbernya
BPS, curah hujan sumbernya BMG.

Tahun pembuatan dimaksudkan untuk menunjukan kapan data tersebut dibuat.


Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk
digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu
lama. Pada fenomena-fenomena sosial selalu dinamis perubahannya, sehingga
perlu diketahui tahun pembuatannya. Misalnya jumlah penduduk akan selalu
berubah dari tahun ketahun. Sedangkan untuk fenomena alamiah lebih statis atau
perubahannya lebih lama, misalnya kenampakan danau, sungai gunung lebih lama

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


349

Geografi SMA

perubahan waktunya.
7) Simbol dan Warna
Simbol dan warna pada peta memiliki makna tertentu. Penggunaannya sudah
lazim digunakan secara umum/konvensional. Simbol peta berdasarkan bentuknya
dapat dibedakan menjadi : simbol titik, garis, area/wilayah. Berdasarkan sifatnya
simbol dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Warna pada peta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu kulaitatif dan kuantitatif

Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti
simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari
permukaan laut dan sebagainya.

Gambar 48. Simbol Titik

Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas
wilayah, jalan, dan sebagainya. Contoh: simbol garis

Gambar 49. Simbol Garis

Simbol luasan (Area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya


rawa, hutan, padang pasir dan sebagainya. Contoh: simbol luasan.

Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran benda


yang di gambarkan. Misalnya untuk menggambarkan daerah penyebaran hutan,
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
350

Geografi SMA

jenis tanah, penduduk dan lainnya.

Gambar 50. Simbol Luasan


Simbol luasan yang bersifat kualitatif. Simbol ini hanya membedakan daerah A, B
dan C saja.
Simbol kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.

Simbol luasan yang bersifat kuantitatif, untuk membedakan tingkat kepadatan


yang makin tinggi dari C, B dan A.
Pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak antara
titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi.
Dapat disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan
dengan B dan C. Biasanya setiap titik mewakili jumlah tertentu.
Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan
juga kelihatan lebih jelas. Penggunaan warna biasnya sudah menjadi kebiasaan
umum, misalnya :

Untuk laut, danau digunakan warna biru.


Untuk temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
Untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
Daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 - 3000 meter) digunakan warna
coklat tua.

Untuk dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan
laut digunakan warna hijau.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

351

Geografi SMA

Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: warna bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Warna yang bersifat
kualitatif hanya membedakan unsurnya saja, sedangkan yang bersifat kuantitatif
terutama dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah atau nilai gradasinya, meskipun
juga untuk membedakan unsurnya.

Gambar 51. Tanda-Tanda yang ada di Peta


Peta dibuat berdasarkan tujuannya yaitu :
a) Peta Pendidikan ( Educational Map). Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b) Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c) Peta Informasi Umum (General Information Map). Contohnya: peta pusat
perbelanjaan
d) Peta Turis (Tourism Map).Contohnya: peta museum, peta rute bus.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
352

Geografi SMA

e) Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.


f) Peta Aplikasi (Technical Application Map).Contohnya: peta penggunaan tanah,
peta curah hujan.
g) Peta Perencanaan ( Planning Map).Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan,
peta pertambangan.

Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta manusia dapat mengetahui
atau menentukan lokasi yang dicari, walaupun belum pernah mengunjungi tempat
tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
· Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
· Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
· Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
· Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
· Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
· Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
· Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena
(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

Proyeksi peta adalah cara memindahkan garis lintang dan garis bujur dari bola
bumi/globe ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar
ini akan menjadi peta. Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan
akurat. Agar tidak terjadi distorsi/kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan.
Beberapa wilayah cocok untuk satu proyeksi tetapi pada bagian bumi yang lain
tidak cocok/mengalami distorsi yang besar dalam penggambarannya di muka bumi.
Proses pemindahan harus memperhatikan beberapa persyaratan yaitu conform,
equivalent, equidistance.Conform maksudnya bentuk-bentuk di permukaan
bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar peta
di globe bumi Equivalent maksudnya luas permukaan yang diubah harus tetap.
Equidistance maksudnya jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan
bumi yang diubah harus tetap.

Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas
sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi
satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin,
yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk
sebagian kecil dari muka bumi.
353
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat
menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta
yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi
harus menggabungkan antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi
tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi
mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian
mukabumi yang digambarkan.
8) Klasifikasi proyeksi peta
a) Berdasarkan kedudukan sumbu simetris
· Proyeksi normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
· Proyeksi miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap
sumbu bumi.
· Proyeksi transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu
bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi
ekuatorial.

b) Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan


(1) Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan
berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan
menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal
dibedakan 3 macam, yaitu:
· Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
· Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan
ekuator.
· Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah
satu tempat antara kutub dan ekuator.
(2) Proyeksi Kerucut (Conical Projection).
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis bujur dan lintang dari
suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk
memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi kerucut
diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung
atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan
oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah
daerah di lintang 45°.
(3) Proyeksi silinder atau tabung
Proyeksi silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.

354 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua
garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis
lurus vertikal.
(4) Proyeksi gubahan (proyeksi arbitrary)
Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang dijumpai
sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
· Proyeksi Bonne (equal area) proyeksi dengan sifat sama luasnya. Sudut dan
jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Proyeksi ini baik untuk
menggambarkan Benua Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
· Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah
dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula
jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana
saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
· Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh
muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola
bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.

c. Kawasan Industri dan pertanian


1) Klasifikasi Industri
Indonesia memiliki berbagai sumberdaya alam. Sumberdaya alam tersebut
tersebar di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia. Sumberdaya alam tersebut
diolah dan dirubah menjadi produk yang akan disebut industri.

Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai


berikut.
a) Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada
apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku
yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari
alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri
hasil kehutanan.
· Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri
kain.
355
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

· Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya


adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
b) Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
· Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang
dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas,
tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola
industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya.
Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan
industri makanan ringan.
· Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai
19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga
kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara.
Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
· Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup
besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri
bordir, dan industri keramik.
· Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif
dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan
khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan
(fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi
baja, dan industri pesawat terbang.
c) Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri
anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
· Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.
Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri
tekstil.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


356

Geografi SMA

· Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda
yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau
membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri
perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
d) Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng,
Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
· Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja,
industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
· Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
mempermudahdan meringankanbebanmasyarakattetapimenguntungkan.
Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata,
industri transportasi, industri seni dan hiburan.
e) Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan
menjadi:
· Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
· Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
· Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu
industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri
semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk
di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri
BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
· Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan
industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan
laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
· Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry),
yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri

357
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan
pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri
elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
f) Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
· Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri
konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

g) Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan


Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat
produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri
percetakan.
· Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri
minuman.
h) Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional
(dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri
makanan dan minuman.
· Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya
berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
· Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya
berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri
otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
i) Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,

358 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.


· Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara
yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk,
industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri
transportasi.
j) Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti:
modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan
cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari
kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya
masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri
makanan ringan.
· Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative
besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200
orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas
(berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri
mainan anak-anak.
· Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah
banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional.
Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri
transportasi, dan industri persenjataan.
k) Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian
industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/
I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
· Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang
besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun
industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
- Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan
kimia tekstil.
- Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat,
dan industri kaca.

359
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

- Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.


- Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan
industri ban.
· Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam
menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang
termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
- Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor,
mesin hueler, dan mesin pompa.
- Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu,
buldozer, excavator, dan motor grader.
- Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji,
dan mesin pres.
- Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
- Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
- Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
- Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku
cadang kendaraan bermotor.
- Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
- Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri
alumunium, dan industri tembaga.
- Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
- Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan
pabrik, the blower, dan kontruksi.
· Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan
bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang
termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
- Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
- Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin
jahit, televisi, dan radio.
- Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik,
obatobatan, dan pipa.
- Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam
dan makanan kemasan.
- Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis,
dan marmer.

360 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

· Industri Kecil (IK)


Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit,
dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga,
misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan
dari tanah (gerabah).
· Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari
kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya:
pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan,
arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam
(misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan
kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat
perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).

2) Menentukan Lokasi Industri


Teori lokasi yang dikemukakan oleh Alfred Weber berawal dari tulisannya yang
berjudul Uber den Standort der Industrien pada tahun 1909. Prinsip teori Weber
adalah :
“ bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko
biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location) “.

Asumsi Weber yang bersifat prakondisi antara lain :


· Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduknya. Keadaan
penduduk yang dimaksud adalah menyangkut jumlah dan kualitasnya.
· Ketersediaan sunberdaya bahan mentah. Invetarisasi sumberdaya bahan
mentah sangat diperlukan dalam industri.
· Upah tenaga kerja. Upah atau gaji bersifat mutlak harus ada dalam industri
yakni untuk membayar para tenaga kerja.
· Biaya pengangkutan bahan mentah ke lokasi pabrik sangat ditentukan oleh
bobot bahan mentah dan lokasi bahan mentah.
· Persaingan antarkegiatan industri.
· Manusia itu berpikir rasional.

Weber menyusun model yang dikenal dengan sebutan segitiga lokasional


(locational triangle). Menurut Weber, untuk menentukan lokasi industri ada tiga
faktor penentu yaitu : Material, Konsumsi, Tenaga Kerja.
Ketiga faktor di atas oleh Weber diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
Weber juga masih mengajukan beberapa asumsi lagi yaitu : Hanya tersedia satu

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 361

Geografi SMA

jenis alat transportasi.


Untuk membangun suatu industri apalagi membangun industri modern perlu
adanya faktor-faktor yang mendukung terjadinya industri tersebut. Faktor-
faktor yang utama untuk membangun suatu industri adalah sebagai berikut :
Sumber tenaga, Bahan-bahan mentah (SDA= Sumber Daya Alam), Buruh (Sumber
Daya Manusia), Transportasi, Iklim pendukung, Modal, Pemasaran dan Lokasi
a) Sumber Tenaga
Sumber tenaga yang besar adalah batubara, minyak bumi dan air, suplai
batubara di dunia lebih dari separuh tenaga mekanis, minyak bumi semakin
bertambah penting, tenaga air sebagai ranking ketiga, dan merupakan sumber
tenaga terpenting pada daerah yang kekurangan batubara. Daerah yang
seperti itu adalah Selandia Baru, Bagian Timur Kanada, Swiss, Swedia dan Brasil.
Negara-negara yang menambang batubara, minyak dan menggunakan tenaga
air dengan skala lebih besar adalah bangsa-bangsa yang telah memiliki industri
besar pula.
Tiap-tiap wilayah yang membangun industri besar selalu menggunakan tenaga
mekanik.
Jadi sumber tenaga yang penting untuk membangun industri, terutama industri
dengan skala besar adalah batubara, minyak bumi dan sumber tenaga air.
b) Bahan-Bahan Mentah
Jenis bahan mentah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah industri
adalah bijih besi, minetral-mineral lainnya, hasil hutan, fiber, hasil-hasil tambang
lainnya. Semua bahan-bahan mentah itu adalah merupakan faktor yang
mendukung terbentuknya industri. Didaerah-daerah yang kaya bahan mentah
itu maka besar kemungkinan di daerah tersebut dibangun kegiatan industri .
Daerah-daerah yang kegiatan industrinya maju maka daerah tersebut akan
mempunyai kesempatan untuk menjadi negara yang mengekploitasi hasil
industri nya. Misalnya wilayah-wilayah industri modern memungkinkan menjadi
wilayah pengeksport hasil industri. Kalau industrinya maju maka banyaklah
negara itu menyerap tenaga kerja.
c) Buruh
Yang dimaksud dengan buruh adalah tenaga kerja yang bekerja pada suatu
industri baik itu industri kecil maupun industri besar. Buruh tersebut akan
bekerja pada jenis tugas masing-masing. Tenaga manusia tidak tidaklah selalu
dapat diganti dengan mesin buruh tersebut. Hendaknya dimanapun dia bekerja
harus bersemangat mempunyai kecerdasan dan perkerja-pekerja itu harus
sehat, serta juga di lindungi undang-undang perburuhan kalau suatu wilayah

362 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

jarang penduduknya maka daerah tersebut tidak akan mempunyai industri yang
besar. Misalnya wilayah Eropa Tengah dan Barat dan wilayah Amerika Utara
Tengah Bagian Timur mempunyai penduduk yang padat untuk permil/persegi,
sehinggga tanah untuk dimiliki penduduk amatlah sempit. Di daerah-daerah ini
penduduk menjadi buruh pada pabrik-pabrik besar.
Di wilayah Asia Tenggara yang padat penduduknya membangun industri modern
pada saat-saat ini, karena tak memiliki modal yang besar, sulit mendapatkan
batubara, bijih besi, juga fasilitas transportasi tidak memadai dan daya beli
penduduk yang sangat rendah.
d) Transportasi
Transportasi dibutuhkan untuk membawa bahan bahan baku industri, produk
industri dan tenaga kerja yang akan bekerja disuatu pabrik untuk memasarkan
hasil produksi suatu industri transportasi tidak kalah penting funngsinya. Jenis
trasnportasi yang dibutuhkan misalnya : pelayaran, kerera api, jalan , jalan raya.
Hendaknya transportasi memerlukan perhatian yang tidak kalah pentingnya
untuk membangun suatu industri.
e) Ikim Mendukung
Banyak iklim yang mendukung yang harus diperhatikan kalau akan
mengembangkan suatu industri. Iklim pendukung yang biasa ada misalnya :
Iklim, curah hujan, temperatur, angin, sinar matahari, kelembaban udara yang
berubah dari hari kehari.
Situasi lingkungan pabrik yang aman tentram, nyaman, akan mendukung
suasana bekerja buruh yang mengerjakan pekerjaan di pabrik tempat mereka
bekerja.
Pekerja akan dapat bekerja keras kalau suasana lingkungan tempat bekerja
mendukung situasi tempat bekerja.
Pada waktu musim di negara yang panjang, pekerja akan dapat menyiapkan
makanan, dan sebelumnya akan menghemat pemakaian makanan sehingga
dapat menyimpan makanan apabila musim dingin tiba.
Tidak kalah penting pekerja akan dapat menghemat dalam pemakain keuangan
untuk masa mendatang.
f) Modal
Untuk dapat membedakan antara industri sederhana dengan industri modern
salah satunya adalah melihat modalnya atau uang yang diperlukan untuk
industri tersebut. Pabrik-pabrik yang kecil hanya dibangun dengan dana dari
masyrakat yang menabung. Tetapi pada pabrik-pabrik yang besar membuang

363
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

dengan dana besar tidak dari menabung. Wilayah dunia seperti Amerika Serikat
dan Eropa Barat berkembang cepat.
g) Lokasi
Penempatan lokasi didalam menentukan suatu industri berpengaruh besar
terhadap laju pertumbuhan suatu pabrik. Setiap industri atau pabrik dapat
ditentukan secara ekonomi. Bahan pabrik tersebut akan memberikan
keuntungan maksimal, keuntungan tertinggi akan di peroleh apabila biaya
terndah, sedangkan pendapatan yang tertinggi. Tetapi jarang ditentukan dua
hal, sekaligus dalam waktu yang sama.
Lokasi yang dipilih hendaknya tersedia transportasi yang baik, tersedia juga
bahan mentah, cukup tenaga kerja, dan dapat dipasarkan dari tempat industri
tersebut.
h) Pemasaran
Pemasaran terhadap hasil/produk industri penting karena hasil dari pabrik
tidak menumpuk digudang tanpa dipasarkan. Hasil produksi akan sampai
kepada konsumen jika dipasarkan kemana dipasarkan adalah ketempat kemana
hasil produksi dibutuhkan oleh konsumen. Ada produk industri yang mudah
dipasarkan seperti roti, minuman (contoh: air minum isi ulang), mebel, pakaian
(karena mode dapat berubah, oleh karena itu pemasaran menjadi salah satu
syarat untuk dapat membentuk industri.

3) Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri


Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu
dengan tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan
pengelompokkan beberapa industri dalam suatu daerah atau wilayah sehingga
membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi juga bisa dibagi menjadi dua
macam, yaitu aglomerasi primer di mana industri yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan industri lama, dan aglomerasi sekunder jika industri yang
baru beroperasi adalah industri yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan
pada industri yang lama. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
· Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
· Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
· Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
· Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
· Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja
· Persiapan menyongsong perdagangan bebas di kawasan ASIA pasifik yang
dimulai tahun 2020
· Pemerataan lokasi industri sesuai gengan jumlah secara tepat dan berdaya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
364

Geografi SMA

guna serta menyediakan industri yang berwawasan lingkungan

a) Kawasan Industri dan Kawasan Berikat


Untuk mewujudkan usaha-usaha pembangunan dan pengembangan
industri Indonesia maka setiap pemerintah propinsi dibentuklah kawasan –
kawasan industri dan kawasan berikat.
(1) Kawasan Industri (industrial Estate)
Kawasan industri atau sering pula disebut industrial estate adalah suatu
kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti lahan dan lokasi yang
strategis serta fasilitas penunjang lainnya, seperti listrik, air, telepon, jalan,
tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh perusahaan
pengelola kawasan industri. Kawasan Industri merupakan daerah yang
khusus disediakan pemerintah pusat maupun daerah untuk kegiatan
industri. Kawasan ini umumnya merupakan suatu bagian dalam tata
rencana kota atau daerah yang tersedia sarana lengkap untuk kegiatan
industri. Semula, perusahaan pengelola kawasan industri tersebut hanya
dikuasai oleh pemerintah (BUMN), tetapi sekarang perusahaan swasta
pun telah banyak diberi izin untuk membuka atau mengelola kawasan
industri tersebut.

Adapun tujuan dibentuknya suatu kawasan industri, antara lain sebagai


berikut:
- Mempercepat pertumbuhan industri
- Member kemudahan pada kegiatan industri
- Mendorong kegiatan industri supaya berlokasi dikawasan industri
- Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan

Hak dan Kewajiban pengawasan industri.


· Perusahaan kawasan industri berhak memindahkan hak atau
menyewakan bagian-bagian tanah kawasan industri kepada
perusahaan industri yang berlokasi di kawasan industri
· Perusaan industri berhak mendapat imbalan atau pendapatan dari
jasa mengelola kawasan industri
· Perusahaan kawasan industri berkewajiban membantu mengurus
pemerintahan dan penyelesaian Hak guna bangunan
· Perusahaan kawasan industri wajib mematuhi ketentuan dalam
rencana pengelolaan lingkungan serta rencana pemantauannya.

365
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b) Kawasan Berikat (Bounded zone)


Definisi kawasan berikat adalah kawasan yang terletak di dalam daerah
pabean ,tetapi memiliki peraturan dan tata cara pemasukan barang yang
berbeda dengan cara pemasukan barang ke daerah pabean biasa. Fungsi
kawasan berikat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan
produksi yang berasala dari luar negeri sebelum barang tersebut di pasarkan
Kawasan berikat di setiap negara memiliki kesamaan dalam hal:
· Bebas bea impor baku,bahan penunjang dan peralatan
· Keringanan atau penundaan pajak (3 sampai 10 tahun )
· Penyederhanaan perizinan dan administrasi
· Infrastruktur penunjangan berupa prasaranan dan sarana lengkap
· Subsidi tarif jasa pelayanan umum

c) Relokasi Industri
Relokasi Industri adalah perpindahan atau pemindahan lokasi industri dari
negara maju ke negara berkembang dengan alasan menekan upah buruh,
tekanan politis atau hukum di negara maju, syarat pendirian industri di
negara maju, dan lain sebagainya. Negara maju yang biasanya melakukan
relokasi industri adalah seperti Amerika Serikat , Jerman, Jepang, Prancis,
Korea, dan sebagainya. Negara yang menerima relokasi industri adalah
Cina, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Meksiko, dan lain-lain.
Alasan relokasi Industri antara lain :
· Mencari upah buru yang lebih murah
· Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran dinegara maju
· Memperbesar dan memperluas usaha industry
· Memperluas pemasaran hasil industri

Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju adalah:


1) Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan
2) Menambah pendapatan negara dari sektor pajak
3) Alih teknologi dari negara maju
4) Permodalan langsung dari negara yang memindakan industri
4) Penyebaran Lokasi Pertanian dan Macam-Macamnya
Penduduk adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di suatu tempat
dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari manusia berupaya untuk dapat bertahan hidup dengan melakukan berbagai
aktivitas (kegiatan) yang bersifat ekonomi disesuaikan dengan kondisi geogafisnya
masing-masing.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


366

Geografi SMA

Misalnya:
· Penduduk pantai akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan laut/pantai, misalnya: menjadi nelayan, petambak
ikan, pengelola wisata.
· Penduduk desa, mereka akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam pedesaan, misalnya: menjadi petani,
penggarap sawah, beternak.
· Penduduk perkotaan melakukan kegiatan ekonominya dengan menjadi
karyawan, pedagang pasir, buruh, usaha jasa, dan lain-lain.
· Penduduk yang tinggal di pegunungan melakukan kegiatan ekonominya dengan
berladang, petani tegalan, perkebunan, dan lain-lain.

Mata pencaharian penduduk dibagi ke dalam dua bagian, yaitu bidang pertanian
dan di luar pertanian. Berikut ini uraiannya.
a) Bidang Pertanian
Bidang pertanian meliputi pertanian rakyat, perikanan, kehutanan, dan
peternakan.
(1) Pertanian Rakyat
Pertanian adalah segala upaya manusia di dalam mengolah tanah untuk
dimanfaatkan dalam bidang bercocok tanam, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan. Berikut ini adalah uraian mengenai pertanian
rakyat. Pertanian rakyat, artinya usaha-usaha pertanian yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh rakyat. Biasanya, pertanian jenis ini dikhususkan hasilnya
hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ciri-ciri pertanian rakyat adalah:


· Lahan pertanian rakyat;
· Modal kecil;
· Peralatan manual (sederhana), dan
· Sistem pengolahan secara tradisional.
Adapun yang termasuk pada kegiatan pertanian rakyat ada tiga macam,
yaitu:
(a) Sawah
Sawah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah basah atau
tanah yang memiliki cadangan air cukup banyak. Sistem pertanian sawah
termasuk sistem yang lebih baik daripada cara lain. Karena, selain sudah
menetap, teknik cara pengolahannya pun sudah dianggap sempurna.

367
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Pertanian sawah berdasarkan sistem pengairannya dibedakan menjadi


dua, yaitu:
· Sawah irigasi. Sawah jenis ini tidak pernah berhenti produksi sekalipun
pada musim kemarau, karena pengairannya tetap.
· Sawah tadah hujan. Sawah jenis ini hanya dapat diproduksi setiap
musim hujan tiba. Jadi, pengairannya hanya tergantung pada saat
musim hujan tiba.
Gambar 52.
Sawah irigasi (sumber : http://pahalahutapea.wordpress.com)

Gambar 53.
Sawah tadah hujan (sumber : http://blogs.unpad.ac.id/)
(b) Ladang
Berladang adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-
tempat yang tidak memiliki banyak persediaan air. Berladang biasanya
dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat, dan sistem ini masih

368 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

mengandalkan air hujan sebagai sumber bagi tanaman.


Gambar 54. Ladang (Sumber : http://www.eramuslim.com)

(c) Tegalan
Tegalan adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah kering. Sistem
tegalan sudah lebih maju dibandingkan berladang, karena petani sudah
menetap dan jenis tanamannya pun beragam. Sekarang, upaya apa saja
yang dilakukan dalam meningkatkan produksi pertanian? Berikut ini
adalah upaya-upaya peningkatan dalam produksi pertanian.
· Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan
produksi pertanian dengan menambah areal pertanian. Upaya ini
biasanya dapat dilakukan di luar Pulau Jawa karena lahan untuk di luar
Jawa masih luas.
· Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk melipatgandakan
produksi pertanian dengan menggunakan lahan yang sudah ada tanpa
menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan
menerapkan panca usaha tani, di antaranya adalah:
- Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
- Pemilihan bibit unggul, misalnya dengan padi VUTW (Varietas Unggul
Tahan Wereng).
- Pengairan yang teratur agar dalam satu tahun tidak hanya panen satu
kali saja saat musim hujan juga pengaturan pengairan menjadi lancar,
misalnya di Bali ada suatu organisasi yang khusus bertugas untuk
mengatur masa penanaman awal sawah, disebut subak.
- Pemupukan dilakukan baik dengan organik maupun pupuk anorganik.
369
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Pupuk organik, artinya pupuk yang berasal dari pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos dan guana (kotoran yang berasal dari burung). Pupuk
anorganik, artinya pupuk yang berasal dari buatan pabrik, misalnya:
ZA, urea, TSP, DS, NPK, dan lain-lain.
- Pemberantasan hama.
· Mekanisasi pertanian
Mekanisasi pertanian, artinya upaya peningkatan hasil pertanian
dengan penggunaan mesin-mesin modern di dalam pengolahannya.
· Diversifikasi pertanian
Diversifikasi per tanian, artinya upaya peningkatan hasil dengan
penanaman lebih dari satu macam tanaman pada satu lahan pertanian.
· Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi pertanian, artinya upaya untuk meningkatkan produksi
dengan cara mengganti tanaman yang kurang produktif dengan
tanaman yang produktif, termasuk memperbaiki cara-cara bercocok
tanam.

b) Perikanan
Perikanan adalah usaha mengambil (memanfaatkan) ikan atau membudidayakan
ikan, baik yang dilakukan di laut, sungai, waduk, kolam, tambak, sawah, dan
lain-lain.

Berdasarkan medianya, perikanan dibedakan menjadi:


(1) Perikanan darat
Perikanan darat merupakan kegiatan perikanan yang dilaksanakan di air
tawar, misalnya: di sungai, danau, waduk, kolam, dan lain-lain. Ada juga yang
dilakukan di sawah yang disebut Minapadi (yaitu perikanan saat padi baru
ditanam sampai airnya dikeringkan karena akan diberi pupuk). Perikanan
darat ini biasanya pemanfaatannya hanya sebagai usaha sampingan,
tetapi perikanan darat ini juga diusahakan secara besar-besaran dengan
menggunakan teknik ”running water” atau istilah lain perikanan air deras.
Daerah perikanan darat di Pulau Jawa yang terkenal, misalnya: di Jawa Barat
(Cisaat-Sukabumi, Danau Saguling), Jawa Tengah, Sumatra Selatan, dan
Jawa Timur. Adapun jenis ikannya, antara lain: ikan mas, bawal, mujair, nila,
lele, dan gurame. Selain jenis-jenis ikan tadi, terdapat pula budidaya ikan hias
yang hampir di setiap daerah di Pulau Jawa terdapat jenis ikan tersebut.
(2) Perikanan laut
Perikanan laut merupakan kegiatan penangkapan ikan di laut, baik secara
tradisional maupun modern. Kegiatan ini juga meliputi pembudidayaan ikan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
370

Geografi SMA

di daerah pantai ataupun di lautan lepas sebagai sumber mata pencaharian


masyarakat. Penangkapan secara tradisional tersebar luas di seluruh wilayah
Nusantara dan dilakukan oleh penduduk, terutama yang tinggal di pesisir
pantai dengan menggunakan perahu layar bercadik. Tetapi, ada pula yang
telah menggunakan perahu motor dengan peralatan yang masih sederhana,
misalnya: pancing, jala, sero, rawai, dan pukat. Penangkapan secara modern
dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Perlengkapannya sudah
lebih maju dibandingkan dengan tradisional yang menggunakan kapal besar
dilengkapi dengan mesin pendingin (pengawet) serta pengolahan ikan. Jenis
ikan yang ditangkap, antara lain: cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu,
kakap, teri, dan lemuru. Bahkan, ada ikan hasil tangkapan nelayan yang
memiliki nilai ekspor, yaitu ikan tuna yang wilayah tangkapannya meliputi
laut selatan Pulau Jawa, sebelah Barat Sumatra, Laut Banda, dan sebelah
Utara Papua. Berikut ini adalah contoh-contoh hasil tangkapannya.
· Cakalang, wilayahnya di laut Maluku dan Flores.
· Ikan kembung, wilayahnya perairan Sumatra Utara dan bagian Selatan
Papua.
3. Latihan
1. Berdasarkan skalanya peta dibedakan beberapa klasifikasi, jelaskan dengan
contohnya ?
2. Setiap orang memiliki mental map yang berbeda, jelaskan ?
3. Jelaskan klasifikasi Industri berdasarkan pada lokasi unit usahanya ?
4. Apa yang dimaksud dengan aglomerasi industri ? mengapa terjadi hal tersebut ?
5. Jelaskan perbedaan intensifikasi dengan ekstensifikasi pertanian ?

4. Evaluasi
1. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah,
memiliki skala peta 1 : 100 sampai 1 : 5.000......
a. Peta skala besar
b. Peta skala sedang
c. Peta skala kecil
d. Peta kadaster

2. Jarak dilapangan antara jarak antara kota A dan B 400 km sedangkan jarak pada peta
dibuatnya 5 cm, berapakah skala peta yang dibuat ?...
a. 1 : 8.500.000
b. 1 : 8.000.000
c. 1 : 2.500.000
d. 1 : 2.000.000
371
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Rawa, Hutan dan padang pasir menurut bentuknya menggunakan simbol peta
berupa...
a. Simbol titik
b. Simbol polygon
c. Simbol bulat
d. Simbol luasan

4. Untuk menghindari kesalahan dalam membuat peta , harus terpenuhi fungsi conform,
yaitu...
a. Jarak dipeta harus sesuai denga jarak sebenarnya dilapangan.
b. Bentuk daerah yang dipetakan harus sesuai dengan bentuk asli
c. Daerah yang dipetakan sama luasnya dengan apa yang ada di alam
d. Bidang lengkung dibumi digambarkan sama dengan sebenarnya

5. Suatu tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan


prasarana dan sarana seperti lahan dan lokasi yang strategis serta fasilitas penunjang
lainnya, disebut...
a. Zona Industri
b. Industri kecil
c. Kawasan Industri
d. WPPI

6. Perhatikan pernyataan dibahwah ini.


i. Memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar
ii. Perizinan mudah dan penyerapan tenaga kerja lebih banyak
iii. Pengolahan limbah lebih banyak
iv. Dapat kebebasan pajak
v. Erat hubungannya antar tenaga kerja.
Dari pernyataan diatas yang termasuk dari keuntungan aglomerasi industri adalah...
a. i,ii,iii dan iv
b. i,ii,iii dan v
c. i,ii dan iv
d. i,ii dan v

372 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

7. Pada peta topografi, permukaan bumi digambarkan dalam wujud garis kontur. Suatu
wilayah yang digambarkan dengan garis kontur rapat dapat menunjukkan daerah
yang...
a. Datar
b. Bergunung-gunung
c. Bergelombang
d. Landai

8. Jenis ikan yang dibudidayakan di air tawar antara lain ....


a. ikan mas, bawal, mujair, nila, lele, dan gurame.
b. ikan cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu
c. ikan bawal, mujair, cakalang, kerapu
d.ikan nila, ikan bawal, ikan kerapu

9. Kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak


persediaan air, dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat disebut.....
a. Berladang
b. Huma
c. Tadah hujan
d. lebak

10.Industri berdasarkan tingkat produksinya dibedakan menjadi .....


a. industri agraris dan non agraris
b. industri primer, sekunder, tersier
c. industri kecil, sedang dan besar
d. industri ringan dan berat

5. Kunci jawaban
Latihan
1. Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
a) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
b) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
c) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1:

373
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak
luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
d) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif
luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
2. Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.
3. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a). Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b). Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c). Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri
yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang
(dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan
Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d). Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan
industri gula berdekatan lahan tebu.
e). Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat
didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat
luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri
otomotif, dan industri transportasi.
4. Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan
tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan pengelompokkan
beberapa industri dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah
khusus industri.. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
a. Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
b. Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
c. Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
d. Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
374

Geografi SMA

e. Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja

5. Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian


dengan menambah areal pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk
melipatgandakan produksi pertanian dengan menggunakan lahan yang sudah
ada tanpa menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan
menerapkan panca usaha tani, di antaranya adalah:
a. Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
b. Pemilihan bibit unggul,
c. Pengairan yang teratur
d. Pemupukan
e. Pemberantasan hama.

Evaluasi
1. D
2. B
3. D
4. B
5. D
6. C
7. B
8. A
9. A
10. B
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

375

Geografi SMA

J. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan SIG

1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
Guru memahami pemanfaatan citra penginderan jauh dan sistem informasi geografi
b. Kompetensi Dasar
 Guru mampu menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh
 Guru mampu menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG)
c. Indikator
 Memahami arti penginderaan jauh dan SIG
 Menjelaskan Sistem penginderaah Jauh
 Dapat mengoperasikan SIG
 Penerapan Penginderaan Jauh dan SIG

2. Uraian Materi :
a. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
Arti Penginderaan Jauh dan SIG
1) Arti Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh memiliki istilah yang berbeda sesuai dengan bahasa di masing-
masing negara. Penginderaan jauh disebut remote sensing (inggris), Perancis
(teledetection), fernerkundung (Jerman), perciption remota (Spanyol). Pengertian
penginderaan jauhpun dari berbagai sumber sangat beragam.Beberapa pengertian
jauh diantaranya seperti dibawah ini.

Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menemutunjukkan


(mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian (Avery, 1985).

Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan jauh
adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah
direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan
sutau objek.

Penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh


dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu berbentuk radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi
(Lindgren, 1985).
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu
obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa adanya kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji

376 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

(Sutanto, 1990).
Penginderaan jauh adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi
mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung
dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam
objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang
elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
Pengertian ‘tanpa kontak langsung’ di sini dapat diartikan secara sempit dan luas.
Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis,
misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi
temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak
dimungkinkan dalam bentuk aktivitas ‘ground truth’, yaitu pengumpulan sampel
lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada
wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.

Penginderaan jauh di dalam lingkup luas berarti setiap metodologi yang digunakan
untuk mempelajari karakteristik obyek dari jauh. Contoh sederhana, penglihatan,
penciuman, dan pendengaran manusia. Interpretasi fotografik dipandang sebagai
bentuk penginderaan jauh karena interpretasi tersebut digunakan untuk identifikasi
obyek dan menilai arti pentingnya tanpa bersentuhan secara fisik dengan obyek
tersebut (Sutanto, 1983).
a) Arti Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem yang memiliki fungsi
pengumpulan, pengaturan, pengelolaan, penyimpanan sampai penyajian
segala jenis data (informasi) yang berkaitan dengan geografi. Sitem informasi
ada beberapa macam yaitu sebagi sistem informasi ilmu dan teknologi, sistem
informasi manajemen dan sistem sumber daya lingkungan.
Menurut Linden (1987), SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait
dengan muka bumi. Berry (1988) mengemukakan bahwa SIG adalah sistem
informasi, referensi internal serta otomatisasi data keruangan.

2) Sistem Penginderaah Jauh


Secara umum proses dan elemen yang terkait di dalam sistem penginderaan jauh
dengan energi elektromagnetik untuk sumberdaya alam meliputi pengumpulan data
dan analisis data. Data rujukan tentang sumberdaya yang dipelajari (seperti peta
tanah, data statistik tanaman, atau data uji medan) digunakan untuk membantu
analisis data. Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan.

377
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Analisa data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik,
data statistik dan data lapangan. Hasil nalisa yang diperoleh berupa informasi
mengenai bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi dan kondisi
sumberdaya lokasi. Informasi tersebut bagi para pengguna dapat dimanfaatkan
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam mengembangkan
daerah tersebut. Keseluruhan proses pmulai dari pengambilan data, analisis data
hingga penggunaan data tersebut disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi,
2001)

Untuk dapat memahami prinsip penginderaan jauh harus mengetahui sistem


penginderaan jauh yang terdiri dari dua yaitu pertama pengumpulan data terdiri :
sumber energi, perjalanan sinar melalui atmosfer, interaksi energi dengan obyek,
sensor, hasil/data (citra atau non-citra). Kedua analisis data: pengujian data dengan
alat interpretasi dan alat pengamatan untuk citra, komputer untuk data numerik
Gambar 55. Skema Umum Penginderaan Jauh

a) Sumber energi
Matahari sebagai sumber dari segala sumber energi. Matahari dengan
temperaturnya yang tinggi merupakan sumber utama energi elektromagnetik,
baik dalam bentuk cahaya maupun dalam betuk lainnya. Dalam Hukum Stefan
Boltsman, semua benda diatas temperatur nol derajad absolut melepaskan
energi elektromagnit yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan dari atom dan

378 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

melekulnya. Energi yang dilepaskan ini semakin besar apabila temperaturnya


makin tinggi.

Di dalam penginderaan jauh terdapat sistem aktif dan sistem pasif. Sistem aktif
sumber tenaganya berupa ’buatan’, misalnya radar. Penginderaan jauh sistem
pasif sumber tenaganya ’alami’, yaitu dari matahari.

Spektrum elektromagnetik bisa dibedakan dengan tiga ukuran yakni panjang


gelombang (λ) dengan satuan mikron (µ) 1µ= 10ῖ³ mm , frekuensi gelombang
(f) dengan satauan Hertz (Hz) 1 Hz = 1 siklus/ detik, dan kecepatan gelombang.

Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagain spektrum dan tiap


bagian spektrum dibagi atas saluran (band) sebagai berikut (Sutanto: 1979: 6)
0,003 Å – 0,3 Å = sinar gamma
0,3 Å – 30 Å = sinar x
30 Å – 0,4 µ = sinar ultra violet
Bagian spektrum tampak mata
0,4 µ - 0,5 µ = biru
0,5 µ - 0,6 µ = hijau
0,6 µ - 0,7 µ = merah
Bagian spektrum infra merah
0,7 µ - 1,5 µ = inframerah dekat
1,5 µ - 15 µ = inframerah sedang/termal
15 µ - 100 µ = inframerah jauh/termal
100 µ - 1000 µ = inframerah sangat jauh
Bagian spektrum microwave
0,1 cm – 30 cm = radar
30 cm – 3 cm = UHF (Ultra High frequency)
30 m – 300 cm = radio

379
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Gambar 56.
Gambar Gelombang elektromagnetik
Gambar 57.
Spektrum elektromagnetik

380 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b) Atmosfer sebagai medium


Atmosfer bumi menyerap, memantulkan, menghamburkan dan melewatkan
radiasi elektromagnetik. Banyak bagian spektrum yang tidak dapat digunakan
untuk penginderaan jauh. Bagian dari spektrum yang sampai kepermukaan
bumi disebut Jendela Atmosfer (atmospheric window). Spektrum yang sampai
kepermukaan bumi dan digunakan untuk penginderaan jauh seperti: bagian
spektrum tampak mata, spektrum inframerah dekat dan ultraviolet, bagian
spektrum inframerah sedang, dan bagian spektrum microwave (1.000 mikron
atau lebih).

Pada jendela atmosfer ini masih terjadi gangguan atmosfer yakni terutama
hamburan (scattering) pada bagian spektrum tampak mata dan penyerapan
pada bagian spektrum inframerah. Gangguan atmosfer ini dapat mengurangi
radiasi energi yang dapat mencapai sensor.
Gambar 58. Susunan atmosfer permukaan bumi

c) Obyek atau target


Tiap obyek atau target dimuka bumi memantulkan spektrum elektromagnetik
yang diterima atau akan memancarkan spektrum elektromagnetik dari dalam
obyek yang berbeda. Radiasi dari tiap obyek diterima atau direkam oleh sensor
dan sesudah diproses akan terbentuk citra. Karena tiap obyek memiliki karakter
tersendiri. Obyek-obyek dapat dikenal pada citra lewat karakteristik spektrum
tersebut. Disamping itu juga obyek dapat dikenal melalui bentuk, ukuran,
asosiasi antar obyek.

Pada permukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkan dari permukaan
pada suatu arah, sedangkan pada permukaan kasar, energi dipantulkan hampir
merata ke semua arah. Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke
381
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

dua ekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan. Contoh yang


lebih spesifik adalah pemantulan radiasi energi matahari dari daun dan air. Sifat
klorofil adalah menyerap sebagian besar radiasi dengan panjang gelombang
merah dan biru dan memantulkan panjang gelombang hijau dan inframerah
dekat. Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjang gelombang nampak
tinggi dan inframerah dekat lebih banyak daripada radiasi nampak dengan
panjang gelombang pendek (biru).
Pengetahuan mengenai perbedaan spectral dari berbagai bentuk di permukaan
bumi memungkinkan kita untuk menginterpretasi citra.

d) Radiasi yang dipantulkan/dipancarkan


Apabila sinar mengenai obyek dipermukaan bumi, maka banyaknya sinar
yang diterima sama dengan banyaknya sinar yang diserap dan dipantulkan.
Penginderaan jauh menggunakan sinar yang dipantulkan obyek. Jumlah
energi yang dipantulkan berbanding lurus terhadap pangkat empat dari pada
temperaturnya. Karena tiap obyek mempunyai temperatur yang berbeda,
jumlah energi yang dipancarkan dan direkam oleh alat pengindera akan berbeda
pula. Perbedan inilah yang merupakan kunci pengenalan bagi tiap obyek
penginderaan jauh.

3) Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan
ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa
ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
· Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft),
dengan ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan
bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
· Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
· Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan
bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


382

Geografi SMA
Gambar 59. Wahana dengan berbagai ketinggian

4) Alat pengindera (sensor)


Menurut Buttler et al (1988) sensor adalah alat yang dapat mendeteksi emisi
atau pantulan radiasi elektromagnetik dan megubah kedalaman nilai fisika yang
dapat disimpan dan diproses. Sedangkan menurut Suano (1990), menyatakan
bahwa dalam mendeteksi obyek di muka bumi, sensor memunyai kepekaan diri
terhadapbagian elektromagnetik.

Penginderaan jauh sangat tergantung dari energi gelombang elektromagnetik.


Gelombang elektromagnetik dapat berasal dari banyak hal, akan tetapi gelombang
elektromagnetik yang terpenting pada penginderaan jauh adalah sinar matahari.
Banyak sensor menggunakan energi pantulan sinar matahari sebagai sumber
gelombang elektromagnetik, akan tetapi ada beberapa sensor penginderaan jauh
yang menggunakan energi yang dipancarkan oleh bumi dan yang dipancarkan oleh
sensor itu sendiri. Sensor yang memanfaatkan energi dari pantulan cahaya matahari
atau energi bumi dinamakan sensor pasif, sedangkan yang memanfaatkan energi
dari sensor itu sendiri dinamakan sensor aktif .

383
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Gambar 60. Ukuran energi yang dipantulkan dan dipancarkan oleh sensor
penginderaan jauh (Karle, el al., 2004)
Sensor menerima dan merekam radiasi spektrum elektromagnetik yang datang
dari obyek. Alat pengindera atau sensor pada dasarnya dapat dibedakan atas dua
bagian, yakni kamera atau sensor fotografi dan sensor non-fotografi. Kamera
bekerja pada spektrum tampak mata, sedangkan sensor non-fotografi dapat
beroperasi pada bagain spektrum yang jauh lebih luas, yakni dari sinar X hingga
panjang gelombang radio. Kamera menghasilkan citra foto, sedang sensor non-
fotografi menghasilkan citra non-foto.

Interprestasi citra merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan citra


sebagai sumber atau sebagai perantaranya. Interprestasi citra merupakan perbuatan
mengamati citra dengan maksud untuk identifikasi obyek dan menilai pentingnya
obyek tersebut (Estes, J.H & Simonet dalam Sutanto, 1979: 1).

Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan
maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.
Interprestasi citra berbeda dari pengamatan biasa karena lingkup pengamatannya
lebih luas dan juga karena hubungan temporalnya. Ketelitian hasil interprestasi
citra sangat tergantung atas latihan, penguasaan ilmu dibidang tertentu dan
keadaan bentang yang diamati. Pada dasaranya kedudukan interprestasi citra
terhadap fotogrametri dapat disamakan dengan kedudukan statistik dalam
matematika. Fotogramteri bersifat lebih eksak karena ilmu ini mempergunakan
citra terhadap untuk memperoleh ukuran-ukuran seperti jarak, tinggi, lereng, luas,
volume dan sebaginya. Interprestasi citra lebih bersifat statistik karena dalam
mengenali obyek lewat citra masih terdapat beberapa kemungkinan seperti tidak
tahu dengan ragu-ragu, tahu dengan pasati dan sebagainya (Sutanto, 1979: 3)

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


384

Geografi SMA

Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
interpretasi secara manual dan interpretasi secara digital (Purwadhi, 2001).
Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang
mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan..
Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral
yang disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra
pixel berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik.
Dalam pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk
mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral
yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola
spasial dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk kelas atau tema
keruangan (spasial) tertentu.

Pendekatan pada intrepretasi citra dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual
dan komputer. Dalam intrepretasi manual Menurut Vink dalam Sutanto, secara
umum dilaksanakan lewat tahap-tahapan sebagai berikut :
a) Deteksi
Juru tafsir citra mengukur obyek pada citra dengan skala dan alat-alat ukur
lainnya. Pengukuran ini dapat berupa penaksiran secara visual tentang ukuran
relatif serta bentuk Secara selektif menemukan obyek atau elemen pada foto .
deteksi berhubungan dengan :
· jenis foto
· jenis disiplin
· jenis skala dan kwalitas dari pada foto udara
Pekerjaan ini sering digabungkan dengan pengenalan (recognition),
dimana obyek tidak sekedar dilihat, melainkan sekaligus diusahakan untuk
mengenalinya.
b) Pengenalan dan Identifikasi
Pengenalan dan identifikasi secara bersama sering disebut pembacan foto
(photo reading). Identifikasi foto lebih dekat ke mengeja foto, yakni klasifikasi
daripada obyek yang langsung nampak berdasarkan pengetahuan lokal atau
pengetahuan tertentu. Identifikasi merupakan pengejaan ciri-ciri obyek yang
dikaji. Tiap obyek mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dimana
karakteristik ini dapat dilacak pada citra. Berdasarkan pengenalan atas
karakteristik inilah pengenalan obyek pada citra dilakukan; dan ini pulalah yang
menjadi dasar dari interprestasi citra
c) Analisa
Istilah analisa sering digunakan untuk arti yang berbeda-beda oleh juru tafsir

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 385

Geografi SMA

foto udara. Kadang-kadang dipakai untuk seluruh proses interprestasi foto


udara. Analisa berarti proses untuk delineasi kelompok-kelompok obyek yang
mempunyai kekhususan tersendiri. Identitas tiap obyek ditentukan kemudian
didalam klasifikasi.
d) Deduksi
Deduksi merupakan proses yang mendasrkan atas bukti-bukti yang mengarah
kesatu titik. Bukti-bukti yang mengarah kestu titik diperoleh dari obyek yang
nampak langsung pada foto udara. Untuk obyek yang luas dan nampak langsung
pada foto, deduksi ini dapat membuat hipotesa kerja maupun konklusi atas
dasar kesamaan dan perbedaan.
e) Klasifikasi
Klasifikasi citra menurut Lillesand dan Kiefer (1990), dibagi ke dalam dua
klasifikasi yaitu klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan klasifikasi
tidak terbimbing (unsupervised classification). Proses pengklasifikasian
klasifikasi terbimbing dilakukan dengan prosedur pengenalan pola spektral
dengan memilih kelompok atau kelas-kelas informasi yang diinginkan dan
selanjutnya memilih contoh-contoh kelas (training area) yang mewakili setiap
kelompok, kemudian dilakukan perhitungan statistik terhadap contoh-contoh
kelas yang digunakan sebagai dasar klasifikasi.

Pada klasifikasi tidak terbimbing, pengklasifikasian dimulai dengan


pemeriksaan seluruh pixel dan membagi kedalam kelas-kelas berdasarkan pada
pengelompokkan nilai-nilai citra seperti apa adanya. Hasil dari pengklasifikasian
ini disebut kelas-kelas spektral. Kelas-kelas spektral tersebut kemudian
dibandingkan dengan kelas-kelas data referensi untuk menentukan identitas
dan nilai informasi kelas spektral tersebut.Klasifikasi meliputi diskripsi daripada
kenamapakan yang dibatasi (dealinasi) oleh analisa, susunannya kedalam
sistem untuk pengkajian medan (kalau pengkajian medan telah dilakukan
terlebih dahulu, susunannya untuk publikasi akhir), dan kodifikasi untuk
menyatakan sistem tersebut. Dalam banyak hal klasifikasi merupakan tahap
akhir interprestasi foto udara, karena pada tahap inilah kesimpulan-kesimpulan
dan hipotesa-hipotesa dapat ditarik. Penentuan identitas kenampakan dalam
tiap deliniasi dilakukan dalam tahap klasifikasi ini.

Pemecahan masalah dimulai dari pengenalan obyek sampai pada analisa hasil
interprestasi. Dalam mengambil obyek juru tafsir sering mengalami kesulitan
untuk mengenali obyek yang sifatnya kompleks. Juru tafsir harus memiliki
pengetahuan tentang interpretasi citra untuk memecahkan masalah ini harus
memiliki pengetahuan yang relevan serta penalaran (reasoning) dengan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
386

Geografi SMA

deduksi maupun induksi. Untuk mengenali obyek pada foto udara, diperlukan
unsur-unsur interpretasi citra.
f) Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartografi, yakni penyajian hasil interprestasi
kedalam bentuk peta-peta. Langkah-langkah dalam produksi foto beserta
interprestasinya disajikan ke dalam bentuk peta-peta.

Pendekatan manual dalam interpretasi citra kurang baik dalam hal


ketidakmampuannnya untuk menangani dengan cepat jumlah data citra yang
besar. Kelemahan ini jelas terlihat, khususnya bila menganalisis citra penyiam
multispektral atau foto multisaluran.

Rujukan silang nilai rona daerah demi daerah dnb kenampakan demi
kenampakan sangat sulit untuk menanganinya secara manual. Instrumen
analog sepertipengamat aditif atau metode penajaman citra speerti perincian
rona (density slicing) dapat membantu memudahkan interpretasi ada tingkat
tertentu, namun kecepatan masih belum cepat untuk memngimbangi tingkat
masukan data penginderaan jauh setiap harinya dari wahana ruang angkasa
luar. Komputer elektronik merupakan satu satunya pemecahan masalah itu
Karena interpretasi citra ada dasarnya merupakan proses klasifikasi, maka
identifikasi dan pengenalan daat dilakukan secara matematik, apabila tersedia
data citra dalam bentuk digital

Pendekatan denganbantuan komputer meliuti sejumlah langkah pertama data


citra analog harus dikonversikan dulu kedalam bentuk digital. Hal ini dikerjakan
dengan cara penyiaman TV untuk digitasi atau mikrodensitometer. Untuk data
citra yang dikirim dari satelit yang dulu, tingkat sinyal pantulan atau emisi energi
telah diterima dalam bentuk digital. Langkah kedua adalah pemrosesan data,
yang merupakan sekelompok prosedur untuk merapikan data masukan mentah,
seperti koreksi geometrik dan distrosi radiometrik Kemudian dilanjutkan
dengan penyadapan kenampakan. Tipe-tipe kenampakan atau pengukuran
yang penting untuk klasifikasi data citra, diseleksi pada tingkat ini Kenampakan
yang mungkin digunakan ialah kenampakan spasial, spektral dan temporal.

Hasil pendekatan dengan komputer dapat berupa keluaran seperti peta-peta


printer garis atau tayangan pada tabung sinar katoda. Informasi numerik atas
daerah yang kelas-kelasnya terpetakan atau frekuensi peristiwa setiap kelas
dan data statistik lain yang bermanfaat dapat ditayangkan dikomputer, apabila
diperlukan.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 387

Geografi SMA

Ada enam unsur interprestasi yang biasa digunakan yakni : rona dan warna,
bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, site, asosiasi, dan resolusi (Sutanto,
1979 : 20).
(1) Rona dan warna
Rona menunjukan adanya tingkat keabuan yang teramati pada foto udara
hitam putih dan dapat diwujudkan dengan nilai densitas secara logaritmik
antara hitam dan putih, dengan berpedoman pada skala keabuan (Sutanto,
1996).

Rona ialah kecerahan relatif obyek pada foto (Lillisand/Kiefer, 1990). Rona
adalah gelap terangnya citra berdasarkan atas proporsi radiasi atau emisi
elektromagnetik yang datang dari obyek dan ditangkap oleh sensor. Tiap
obyek dimuka bumi mempunyai karakteristik tersendiri dalam memantulkan
sinar yang mengenainya yang disebut karakteristik spektral. Rona cerah
ialah daerah dengan toografi tinggi dan kering, sedangkan rona gela
mengisyaratkan daerah dengan topografi rendah dan basah.

Rona dan warna merupakan unsur pengenal utama atau primer terhadap
suatu obyek pada citra penginderaan jauh. Fungsi utama adalah untuk
identifikasi batas obyek pada citra. Penafsiran citra secara visual menuntut
tingkatan rona bagian tepi yang jelas, hal ini dapat dibantu dengan teknik
penajaman citra(enhacement). Permukaan obyek yang basah akan
cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga akan nampak lebih
hitam disbanding obyek yang relative lebih kering.

Pada citra foto rona ditentukan oleh jumlah sinar yang dipantulkan oleh
obyek. Pada citra inframerah termal, rona bergantung pada jumlah energi
yang dipancarkan oleh obyek. Pada citra radar, rona bergantung pada
energi yang dipantulkan kembali ke sensor oleh obyek dimuka bumi.Rona
bergantung antara lain pada :
· Obyek
- Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap
- Warna gelap cenderung menimbulkan rona gelap
- Tanah basah/lembab cenderung menimbulkan rona gelap
· Bahan yang digunakan
Tiap jenis film mempunyai kepekaan yang tidak sama terhadap spektrum
eletromagnetik. Silver halide (AgCl, AgBr, AgFl) yang biasa digunakan
sebagai emulsi film hanya peka terhadapn spektrum ultraviolet dan biru,
sehingga negatifnya hanya merekam obyek yang memantulkan sinar

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


388

Geografi SMA

dengan panjang gelombang yang relatif pendek. Akibatnya banyak obyek


yang dapat dapat terlihat di medan tetapi pada citra foto nampak dengan
rona yang lemah sekali.
Kombinasi film dan filter yang berbeda juga menyebabkan perbedaan
rona pada citra. Nilai pantulan sinar tidak sama bagi tiap obyek. Hal inilah
yang menyebabkan obyek dapat dikenal melalui perbedaan ronanya.

· Pengaruh lingkungan alamiah


Jumlah sinar yang diterima tergantung pada hambatan cuaca dan sudut
datang sinar yang mengenai obyek. Hamburan Raleigh terjadi pada
ketinggian 10 km dan Hamburan Mie hingga ketinggian 5 km. Hamburan
ini bersifat mengurangi kontras dan ketajaman citra.

Sudut datang sinar yang mengenai obyek mempengaruhi jumlah


sinar yang dipantulkan sensor. Sudut datang ini bergantung atas jam
pemotretan, letak tempat berdasarkan garis lintangnya dan musim pada
saat dilakukan pemotretan

Warna merupakan ujud yang yang tampak mata dengan menggunakan


spectrum sempit, lebih sempit dari spectrum elektromagnetik
tampak ( Sutanto, 1986). Contoh obyek yang menyerap sinar biru dan
memantulkan sinar hijau dan merah maka obyek tersebut akan tampak
kuning. Dibandingkan dengan rona , perbedaaan warna lebih mudah
dikenali oleh penafsir dalam mengenali obyek secara visual. Hal inilah
yang dijadikan dasar untuk menciptakan citra multispektral.

Warna pada citra foto dapat dibedakan atas dua jenis, yakni :
- Warna asli (true colour), yakni warna yang terdapat pada citra foto
pankromatik berwarna
- Warna semu (false colour), yakni warna yang terdapat pada citra
foto inframerah berwarna. Disebut warna semu karena warna yang
tergambar pada citra berlainan dengan warna obyeknya di medan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

389

Geografi SMA

Gambar 61. Citra true color dari landsat 7

Warna semu lebih menguntungkan dalam beberapa hal yakni : kontras


atau beda antara obyek yang satu dengan yang lain sering lebih kontras,
daya tembus terhadap kabut lebih besar dari pada daya tembus pada
warna asli sehingga ketajaman citra fotonya lebih besar.
Gambar 62. Citra false color

390 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

(2) Ukuran
Ukuran merupakan bagian informasi konstektual selain bentuk dan letak.
Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak ,luas ,tinggi, lereng dan
volume (sutanto, 1986). Ukuran merupakan cerminan penyajian penyajian
luas daerah yang ditempati oleh kelompok individu.

Ukuran memiliki dua aspek dan biasanya memerlukan sebuah stereoskop


untuk pengamatan tiga demensional. Ukuran sangat bermanfaat di dalam
pengenalan obyek, seperti luas daerah, besar obyek ukuran meliputi dimensi
panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan volume dari suatu subyek. Ukuran rumah
merupakan kunci pengenalan penting, yang dapat dibedakan ukurannya
dengan sekolah, kantor, industri dan lain-lain. (Sutanto, 1996).
(3) Bentuk
Bentuk dan ukuran merupakan asosiasi sangat erat. Bentuk menunjukkan
konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam pada citra
penginderaan jauh . Bentuk mempunyai dua makna yakni :
· Bentuk luar / umum
· Bentuk rinci atau susunan bentuk yang lebih rinci dan spesifik.

Bentuk dan ukuran sering berasosiasi, terutama pada foto udara skala besar.
Bentuk menunjuk pada konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam
pada citra penginderaan jauh. Contohnya bentuk lembah sering memberikan
petunjuk penting terhadap proses pelapukan dan usia lembah tersebut, dan
dapat merupakan indikasi terhadap jenis batuan penyusunnya (Sutanto, 1996).
Bentuk merupakan konfigurasi umum dari pada suatu obyek. Bentuk
merupakan kunci pengenalan yang penting kerana banyak obyek yang
bentuknya spesifik sehingga pengenalannya pada citra dapat dilakukan
berdasarkan bentuknya. Pada dasarnya bentuk budaya lebih teratur dari pada
bentukan alamiah. Contohnya saluran irigasi lebih teratur dibanding dengan
sungai.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 391

Geografi SMA

Gambar 63.
Bentuk bentang budaya jalan dengan air mancur di jalan Thamrin Jakarta

(4) Tekstur
Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra ( Kiefer, 1979).
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona di dalam citra foto. Tekstur dihasilkan
oleh kelompok unit kenampakan yang kecil, tekstur sering dinyatakan
kasar,halus, ataupun belang-belang (Sutanto, 1986).
Tekstur dihasilkan oleh sekelompok unit kenampakan yang terlalu kecil untuk
dapat diamati secara jelas satu persatu. Tekstur merupakan hasil dari rona,
ukuran, bentuk, pola, bayangan, dan kualitas pantulan obyek. Tekstur bervariasi
menurut skala citra foto (Sutanto, 1996). Contoh hutan primer bertekstur
kasar, hutan tanaman bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus.

Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona didalam citra. Tekstur dibedakan


atas :
· kasar atau halus
· seragam atau tidak seragam
· glunulair atau lineair
Contoh pada foto skala besar : pasir bertekstur halus dan seragam, tanah
hutan bertekstur kasar, tanah rumput bertekstur seragam dan mottled (tidak
seragam).

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


392

Geografi SMA

Gambar 64.
Testur pegunungan merapi

(5) Bayangan
Bayangan kadang-kadang membantu di dalam identifikasi jenis obyek,
terutama obyek berupa tegakan, seperti pohon, menara, tiang, dan
sebagainya. Bayangan dapat juga sebagai penghambat di dalam pengenalan
obyek, terutama obyek kecil yang tertutup oleh bayangan obyek yang lebih
besar (Sutanto, 1996).

Bayangan mencerminkan kondisi dimana ada obyek yang menghalangi sinar


matahari yang seharusnya mengenai obyek tertentu pada foto. Misalnya
menara tinggi, cerobong asap. Bayangan penting untuk menentukan beda
tinggi secara relatif, karena perbedaan panjang bayangan kurang lebih
mencerminkan beda tinggi daripada obyeknya.

Bayangan sangat membantu untuk penelitian geologi/geomorfologi,


panjangnya bayangan bahkan dapat membantu memperjelas bentuk-
bentuk bentang di muka bumi. Sebaliknya bayangan dapat menutupi obyek
sehingga menyulitkan pengenalan pada citra. Oleh karena itu sering dilakukan
pemotretan sekitar dua jam sebelum tengah hari.

393
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
Gambar 65.
Gambar Tugu Monas dengan bayangan ada disebelah kiri

(6) Pola
Pola merupakan sebuah karakteristik makro yang digunakan untuk
mendeskripsi tata ruang pada citra, termasuk di dalamnya kenampakan-
kenampakan alami. Pola sering dapat diasosiasikan dengan geologi, topografi,
tanah, iklim, dan komunitas tanaman. Pemahanan terhadap pola sangat
membantu di dalam evaluasi kualitas lahan dan di dalam menilai kualitas situs
hutan. Terutama di dalam mempelajari penggunaan lahan, pola sangat pen-
ting untuk membedakan antara pola alami dan kenampakan-kenampakan
hasil budidaya manusia (Sutanto, 1996).

Pola adalah susunan keruangan (spatial arrangement) dari suatu obyek.


Pola atau pengulangan dari pada bentuk umum atau hubungan tertentu
merupakan karakteristik bagi banyak obyek bentukan manusia dan beberapa
obyek alamiah. Contoh : pola aliran sungai dendritik menunjukan homogenitas
batuan, pola aliran trelis menunjukan daerah lipatan.
(7) Situs
Situs memiliki dua buah arti yang berbeda. Pertama, kata situs banyak
digunakan di dalam kajian foto udara untuk menjelaskan tentang posisi muka
bumi dari citra yang diamati dalam kaitannya dengan kenampakan-kenam-
pakan di sekitarnya. Arti yang lebih penting, ialah berkonotasi terhadap
gabungan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
pohon. Lereng, topografi, geologi, tanah, dan karakteristik alami dari vegetasi,

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


394

Geografi SMA

semuanya merupakan faktor yang penting di dalam mengkaji situs hutan pada
citra. Tiga hal pertama dapat digolongkan sebagai karakteristik makro, dan
dua terakhir ditambah dengan kelembaban tanah dan ukuran pohon dapat
dikatakan sebagai karakteristik mikro (Sutanto, 1996).

Situs merupakan konotasi suatu obyek terhadap faktor-faktor lingkungan


yang mempengaruhi pertumbuhan atau keberadaan suatu obyek. Situs
bukan ciri suatu obyek secara langsung, tetapi kaitannya dengan faktor
lingkungan. Contoh hutan mangrove selalu bersitus pada pantai tropik,
ataupun muara sungai yang berhubungan langsung dengan laut (estuaria).
(8) Asosiasi
Asosiasi adalah istilah lain yang memiliki dua arti. Dalam lingkup ekologi,
asosiasi menunjuk pada suatu komunitas tanaman yang memiliki komposisi
floristik tertentu, memiliki sifat fisiognomi seragam dan tumbuh pada kondisi
habitat yang sama. Selain itu, istilah asosiasi digunakan bila beberapa obyek
berdekatan secara erat, dimana masing-masing membantu keberadaan
yang lain Beberapa obyek sering dapat dikenal lewat hubungnya dengan
atau adanya obyek lain. Misalnya : gedung sekolah yang berasosiasi dengan
lapangan olahraga, tempat parkir (Sutanto, 1996).

Asosiasi menunjukkan komposisi sifat fisiognomi seragam dan tumbuh pada


kondisi habita yang sama. Asosiasi juga berarti kedekatan erat suatu obyek
dengan obyek lainnya. Contoh permukiman kita identik dengan adanya
jaringan tarnsportasi jalan yang lebih kompleks dibanding permukiman
pedesaan.

Gambar 66.
Gambar Stasiun berasosiasi dengan rel kereta api dan gerbong

395
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

(9) Resolusi
Resolusi dapat digunakan sebagi ukuran yang terpercaya bagi kualitas foto.
Makin tinggi resolusinya, makin baik kualitas foto, karena foto tersebut
dapat menggambarkan obyek yang lebih kecil yang masih dapat dikenal atau
dibedakan terhadap obyek lainnya
Resolusi berbanding terbalik terhadap :
· butir-butir film
· jumlah gerakan relatif obyek terhadap film pada saat pemotretan
· jumlah ganguan cuaca (kabut) antara obyek dengan lensa.

Pada pelaksanaannya, untuk mengenali obyek tidak mesti semua unsur


diperlukan. Ada obyek yang hanya dengan beberapa unsur sudah dapat
dikenali, tetapi ada juga obyek yang meskipun semua unsur sudah diterapkan
tetapi belum dapat dikenali. Pengenalan obyek sangat dipengaruhi dengan
pengenalan daerah (lapangan) oleh pengamat. Pengamat yang samasekali
belum pernah mengenali daerah yang akan diinterpretasi, akan mengalami
kesulitan dibandingkan dengan pengamat yang sudah mengenali daerah
tersebut.
Proses interpretasi foto udara sering diermudah dengan menggunakan
kunci interpretasi. Kunci interpretasi mempermudah enafsir dalam
menyajikan informasi yang disajikan. Kunci interpretsi menyajikan petunjuk
tentang engena;an kenamakan atau kondisi pada obyek. Ada dua jenis
umum kunci intepretasi yaitu kunci selektif dan kunci eliminasi Kunci
selektif berisi sejumlah besar contoh foto denga keterangannya penafsir
memilih sebuah kenampakan kunci yang mirip dengan kenamakan atau
kondisi obyek pada foto udara yang dikaji. Kunci eliminasi disusun agar
interpretasi berlanjut langkah demi langkah dari yang umum ke yang khusus
dan kemudian menyisihkan semua kenampakan atau kondisi kecuali yang
terinterpretasikan. (Lillisand, 1990).

2) Pengoperasian SIG
Dalam perencanaan wilayah dan berbagai penelitian geografis telah banyak
dipergunakan Sistem Informasi Geografi. Data-data geografis terdiri dari data
lingkungan fisik dan data lingkungan sosial. Data-data lingkungan fisik antara
lain data geologi, topografi, hidrologi, iklim, sumberdaya alam dan sebagainya.
Sedangkan data lingkungan sosial antara lain berupa data kependudukan, data
permukiman, persebaran penganut agama, tempat pariwisata, persebaran mall,
suku bangsa, jaring transportasi, daerah epidemi penyakit dan sebagainya

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


396

Geografi SMA

Tahapan dalam pengelolaan data SIG terdiri dari sistem yang terdiri dari beberapa
bagian yaitu : masukan, penyimpanan, pengolahan dan pengkajian, dan penyajian.
a) Masukan (data input)
Subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, melakukan konversi atau transformasi formal
data-data asli kedalam format-format yang digunakan dalam SIG.
b) Penyimpanan (data manajemen)
Berfungsi untuk mengorganisasikan data kedalam basis data yang dinamakan
bank data. Dengan bank data, data yang diperlukan mudah dipanggil, diedit
maupun diperbaharui.
c) Pengolahan dan pengkajian (manipulasi dan analisis)
Berfungsi untuk pengolahan data dan membuat mlodel data untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan atau yang diinginkan.
d) Penyajian (output)
Berfungsi untuk menampilkan data dan hasil pengolahan serta hasil analisis
yang telah dilakukan. Keluaran informasi ini dapat berupa peta, tabel maupun
grafik.
Hasil atau keluaran atau penyajian dari komputer lalu diinterpretasikan untuk
mengambil suatu keputusan atau kesimpulan guna dimanfaatkan dalam
berbagai keperluan.

Sistem Informasi Geografi mempunyai empat komponen yaitu perangkat lunak


(software), perangkat keras (hardware), sumberdaya manusia (brain ware) dan
data input.
a) Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak adalah program komputer yang dipergunakan untuk
mengoperasikan SIG. Perangkat lunak berfungsi untuk mengoperasikan SIG.
Pertangkat lunak berfungsi untuk input data, mengecek data, menyimpan data,
memproses dan memanipulasi data serta mengeluarkan dan mempresentasikan
data. Program perangkat lunak antara lain ERDAS, ILWIS, SPANS, Mapinfo,
Arcinfo, Arc View dan lain-lainnya. Program ini pada dasarnya sama dengan
paket software Microsoft Word, Exel dan sebagainya, hanya saja fungsi dan
kemampuannya yang berbeda.
b) Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras adalah unit komputer yang seperti biasa dipakai umum, terdiri
dari komponen antara lain:

397
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

CPU : Central Processing Unit, adalah pusat prosesing data digital.

Gambar 67. CPU

VDU : Visual Display Unit, sering disebut monitor, yaitu layer tampilan
data yang diproses dalam computer.
Gambar 68. VDU/ Monitor

Printer : Alat untuk mencetak data maupun peta hasil proses pada CPU.

Gambar 69. Printer

Plotter : Alat pencetak peta, cara kerjanya seperti printer hanya di


peruntukkan bagi pencetakan peta atau gambar ukuran besar.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


398

Geografi SMA

Gambar 70. Plotter

Digitizer : Alat yang digunakan untuk digitasi, yaitu mengubah data-data teristris
menjadi data digital.
Gambar 71. Digitizer

c) Sumber daya manusia (brain ware)


Unsur sumber daya manusia (SDM) merupakan factor terpenting dalam SIG
sebab semua sistem dijalankan oleh manusia dan diinterpretasi oleh manusia
juga. SIG harus dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian sesuai dengan
tingkatannya. Tingkatan tersebut mulai dari perancang (designer), ;pengolah
data, pemelihara dan pengguna data. Pada umumnya tingkatan yang dipakai
adalah:
(1) Manager yaitu bertanggung jawab terhadap SIG secara keseluruhan.
(2) Staf professional tehnik yaitu ahli yang menangani analisis dan sebagai
programmer.
(3) Pengguna akhir yaitu orang yang memanfaatkan hasil dari proses SIG.

399
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

d) Data input.
Data yang dipergunakan dalam SIG dapat berupa data peta, data lapangan,
dan citra. Pemasukan data dapat dilakukan dengan menggunakan scanner,
digitizer, dan CD room. Banyakna data yang dapat dimasukkan terkait dengan
kemampuan program dan perangkat lunaknya.

3) Tahapan kerja SIG


SIG dapat menyajikan data pada layer monitor computer dalam bentuk data
digital. Tahapan kerja SIG meliputi tahap masukan data (in put), proses dan hasil
(out put) .
a) Masukan (input)
Tahapan SIG memerlukan data (in put) yang dimasukkan dalam kom;puter
untuk diproses. Dalam masukan ini perlu diperhatikan sumber data dan proses
memasukan data.
(1) Sumber Data
Sumber data yang diproses dalam SIG terdiri dari data peta, data teristris
(data lapangan), dan data citra (penginderaan jauh).
Data Peta: yaitu data yang telah terekam dalam bentuk peta kertas atau
film. Untuk keperluan SIG melalui komputerisasi data dalam peta diubah
(dikonversi) kedalam bentuk digital.
Data Teristris (data lapangan): yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil
pengukuran di lapangan. Contohnya: Jumlah curah hujan, pH tanah dan
persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta,
tabel, grafik atau hasil perhitungan tertentu.
Data Citra (penginderaan jauh): yaitu berbentuk citra, baik citra foto
ataupun citra non foto. Apabila sumber data berupa foto udara maka
harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi, kemudian dapat
ditampilkan dalam bentuk peta. Akan tetapi apabila citra satelit sudah
dalam bentuk data digital maka dapat langsung dipergunakan setelah
melalui koreksi seperlunya.

(2) Proses Pemasukan Data


Bentuk data secara umum dapat dibagi menjadi data keruangan (spasial)
dan data atribut.
DataSpasial:yaitudatayangmenunjukkanruang,lokasi,atautempat-tempat
di permukaan bumi. Data ini merupakan data grafis yang mengidentifikasi
kenampakan lokasi geografi berupa titik, garis dan polygon. Data spasial
diperoleh dari peta dalam bentuk peta digital (numerik). Peta digital

400 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

inilah yang diproses dan dibaca dalam computer. Alat untuk mengubah
data digital disebut dititizer sedang pengerjaannya disebut digitasi. Selain
proses digitasi, untuk merubah data spasial ke dalam SIG digunakan juga
system scaning, yang dilakukan dengan alat detector elektronik.
Data spasial mempunyai bentuk titik, garis dan polygon (area), berikut ini
contohnya:

Obyek yang nyata

menara jalan area/luasan


· ῖ ῖ
Model terestris titik garis area

+3
Model digitasi kode titik kode garis poligon
Gambar 72. Contoh visualisasi simbol terestris dan digital.

Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model raster dan model
vektor.
Model data raster, yaitu data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau
pixel (picture element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat
digambarkan dalam suatu citra. Pada model raster ini semua obyek disajikan
dalam bentuk sel-sel yang disebut pixel tadi. Setiap sel mempunyai kordinat
dan informasi tertentu. Data raster yang memiliki bentuk pixel contohnya
adalah foto udara, citra satelit, dan peta klasifikasi lahan.

Model data vektor, yaitu model data yang dapat digunakan untuk
menggambarkan informasi geografis secara tepat. Model ini menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 401

Geografi SMA

titik, garis atau poligon serta atributnya. Bentuk dasar model data vektor
ditampilkan dalam sistem kordinat meliputi dua sumbu dengan notasi x
dan y.

Dalam data spasial vektor ini, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan
titik- titik berurutan yang dihubungkan satu sama lain. Titik-titik akan diikat
oleh satu kordinat (x, y) garis diikat oleh dua atau lebih sistem kordinat.
Untuk poligon atau bidang diikat oleh beberapa kordinat.Contoh data
vektor yang berupa garis atau poligon adalah peta topografi, batas
lahan, peta kapling tanah, peta jalan, peta jaringan listrik dan peta lokasi
perumahan
Gambar 73. Model data Raster dan data Vektor

Data Atribut: yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut
memberikan keterangan informasi tertentu misalnya sawah, ladang, kota,
kolam.dsb. Kadang dalam atribut terdapat informasi tambahan seperti
di kota terdapat gedung-gedung, menara dsb. Data atribut dapat dilihat
informasinya sebagai data kualitas atau data kuantitas. Misalnya kelas
jalan untuk kualitas dan jumlah ruas jalan untuk kuantitas. Data kualitatif
merupakan hasil pengamatan yang dinyatakan dalam suatu deskripsi dari
hasil survey atau penelitian langsung. Data kualitatif berguna untuk informasi
tentang jenis atau rupa. Data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka
atau bilangan. Data ini berguna untuk informasi tentang perbedaan nilai atau
obyek.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


402

Geografi SMA

b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis
data yang tersimpan dalam komputer.Memanggil data adalah menampilkan
atau mengambil data yang telah tersimpan dalam komputer. Manipulasi
data adalah merupakan kegiatan membuat data dasar, melengkapi data,
menyempurnakan data, membuat tabel, menyempurnakan tabel, editing,
menyusun indeks dan sebagainya. Manipulasi data dapat dipergunakan
untuk keperluan klasifikasi ulang, memperoleh ukuran atau parameter,
konversi struktur data dan analisis. Contoh dalam perencanaan tata guna
lahan menggunakan kriteria kemiringan lereng 0 % - 14 % untuk permukiman
penduduk, 15 % - 29 % untuk daerah perkebunan dan pertanian, 30 % - 44 % untuk
hutan produksi, dan lebih dari 45 % untuk hutan lindung dan taman nasional.
Ada bermacam-macam analisis data, di antaranya :
(1) Analisis garis dan bidang, dapat digunakan dalam menentukan wilayah
dalam radius tertentu. Contoh; daerah potensial banjir, potensial longsor
dsb.
(2) Analisis penjumlahan aritmatika, menghasilkan penjumlahan dan dapat
menangani peta dengan klasifikasi atau kriteria tertentu.
(3) Analisis lebar, mengasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu.

c). Keluaran (output)


Data yang telah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada
pengguna. Tahap keluaran data merupakan tahapan pelaporan atau penyajian
hasil analisis. Penyajian dapat dalam bentuk tampilan pada layar monitor atau
dicetak dengan printer atau menggunakan plotter. Semua data dan informasi
hasil overlay diupayakan agar dapat menampilkan informasi yang menarik,
misalnya pewarnaan, layout, tehnik penyajian dan lain-lain. Data keluaran ini
dapat berupa peta, tabel, grafik ataupun berbagai tampilan hasil perhitungan.
Berdasarkan kepada keluaran atau output ini maka lalu dilakukan interpretasi
dan penentuan kebijakan. SIG dengan komputer pada dasarnya hanya
membantu pengolahan berbagai data untuk memperoleh suatu kesimpulan
tertentu. Kejelian, kecermatan dan keahlian orang yang menginterpretasi data
keluaran sangat penting. Suatu keluaran yang akurat dapat menjadi masukan
yang keliru apabila orang menafsirkan dan membuat kesimpulan yang salah.
Demikian sebaliknya data yang salah akan dapat menghasilkan kesimpulan yang
salah juga walaupun yang menginterpretasi orangnya cermat, teliti dan ahli.
Jadi sebagai suatu sistem semua harus sinkron dan menjadi satu kesatuan yang
utuh dan semua komponen berfungsi sesuai proporsinya.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 403

Geografi SMA

4) Penerapan Penginderaan Jauh dan SIG


Ada dua manfaat utama citra penginderaan jauh didalam penelitian geografi, yaitu
sebagai : (1) sumber data, dan (2) alat analisa data (Lo,1979) Citra merupakan alat
yang efisien didalam inventarisasi dan pemetaan sumber daya dan lingkungan,
suatu bidang yang merupakan lapangan pekerjaan utama bagi geografiwan
(Jensen dan Dahhlberg,1986) Inventarisasi sumberdaya ialah identifikasi
sumberdaya disuatu daerah geografik tertentu serta penentuan kuantitas dan
kualitas masing-masing sumberdaya tersebut (Conant et al, 1983) Pekerjaan ini
dapat pula diartikan sebagai pencacahan sumberdaya suatu daerah tertentu
secara rinci dan teliti yang hasilnya disajikan dalam bentuk peta dan pemerian
seperlunya.

Istilah efisiensi sering diukur dengan jumlah masukan tertentu untuk


mencapaikeluaran terbesar atau masukan terkecil bagi keluaran tertentu.
Masukan dapat berupa dana, tenaga, dan biaya yang kesemuannya dapat
diterjemahkan kebiaya. Efisiensi penggunaan citra didalam inventtarisasi sumber
daya dan lingkungan terletak pada pengurangan biaya dalam arti dana, tenaga,
maupun waktu pelaksanaan yang sangat berarti Sebagai contoh untuk Amerika
Serikat maka biaya pemetaan secara umum dengan menggunakan foto udara
hanya sebesar 3% hingga 10% biaya pemetaan dengan cara teristrial. Tentang
biaya pemetaan banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang
besar pengaruhnya ialah luas lahan daerah yang dipetakan. Untuk pemetaan
hutan di Amerika Serikat dengan skala 1: 20.000 misalnya, biaya pemetaan
persatuan luas bagi daerah seluas 25 km² : 100 km² : 5000 km² berbanding sebagai
100:37:10. Disamping luas daerah, skala peta besar pula pengaruhnya terhadap
biaya pemetaan. Biaya untuk pemetaan tinjau skala 1:25.000 biaya pemetaan
planimetrik hanya 10 % hingga 15 % biaya topografik (Haggett, 1972) Biaya ini lebih
dipermurah lagi bila untuk pemetaannya digunakan citra SPOT maka biayanya
menjadi sebesar 65% biaya pemetaan menngunakan foto udara (Pannetier, 1987).
Citra meyajikan gambaran permukaan bumi secara relatif lengkap Semua benda
yang tidak terlalu kecil ukurannya dan terlindungi oleh obyek lain, tergambar pada
citra. Gambaran yang lengkap ini mirip wujud dan letak sebenarnya di permukaan
bumi sehingga citra merupakan alat yang baik sekali bagi analisa geografi, baik
yang berupa analisa spasial komplek regional. Karena citra dapat dibuat secara
cepat pada kondisi cuaca yang memungkinkan, citra yang dibuat pada saat yang
berbeda merupakan alat yang baik sekali bagi analisa temporal.

Meskipun citra menyajikan gambaran yang relatif lengkap, teknik penginderaan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


404

Geografi SMA

jauh tidak dimaksudkan untuk mencetak geografiwan yang bertengger dibelakang


meja, melainkan untuk membuat pekerjaan geografiwan lebih efisien. Arti lengkap
tersebut ialah karena citra menyajikan berbagai data tentang lahan, bentuklahan,
penggunaan lahan, hidrologi, vegetasi, tanah, penduduk, transportasi, dsb. Tidak
seperti peta yang hanya menyajikan data tertentu yang lebih terbatas istilah
lengkap bukan berarti semua data yang kita perlukan dapat diperoleh dari citra.
Karena citra menyajikan berbagai gambaran yang ujud dan letaknya mirip
ujud dan letak sebenarnya dipermukaan bumi, citra merupakan alat yang baik
didalam penentuan daerah contoh (sampel) didalam penelitian geografi. Dari
keanekaragaman atau keseragaman ujudnya, peneliti dapat menentukan apakah
ia akan mengambil daerah contoh secara bertingkat (stratified), dapat ditentukan
secara jelas pada citra masing-masing stratumnya sehingga memudahkan
penentuan besarnya daerah contoh seandainya akan diambil secara proposional.

Melalui analisis unsur interpretasi foto udara (topografi, pola aliran dan tekstur
aliran, erosi, vegetasi, dan pengunaan lahan), penafsir dapat mengenali kondisi
lahan yang berbeda-beda dan dapat menentukan batas antaranya. Pada mulanya
penafsir foto udara perlu mempertimbangkan dengan seksama unsur-unsur
tersebut di atas satu-persatu dan dalam kombinasi untuk maksud memperkirakan
kondisi lahan. Sesudah memperoleh beberapa pengalaman, unsur tersebut sering
terpakai bersama-sama secara tak sengaja pada saat penafsir mengembangkan
untuk mengenali pola foto udara tertentu yang terulang. Pada daerah yang rumit,
penafsir harus secara seksama memperhatikan karakteristik topografi, pola aliran
dan tekstur, erosi, vegetasi, dan penggunaan lahan yang terdapat pada foto udara
(Sutanto, 1990).

Sistem Informasi Geografi menyimpan data seperti apadanya sesuai dengan


keadaan yang sebenarnya. Data keruangan yang dimiliki SIG disimpan dalam
bentuk digital. Data dalam bentuk digital dapat memakan tempat penyimpanan
karena banyak data yang harus disimpan. Kemajuan teknologi komputer dapat
menyimpan data digital dengan kemampuan yang sangat besar. Komputer
dapat memanipulasi data untuk berbagai kepentingan, tanpa merubah data
aslinya. Beberapa peta dapat di overlaykan untuk berbagai kepentingan. Dengan
kemampuan memanipulsi data, analisa data, model suatu peta yang dapat
menginventaris sumber daya alam dan dapat dilakukan untuk perencanaan
pemabngunan. SIG mempunyai kemampuan dalam berbagai bidang.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 405

Geografi SMA

C. Latihan
1. Sistem penginderaan jauh terdiri dari dua komponen ? jelaskan
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagian spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band), jelaskan ?
3. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, pemotretan dari angkasa dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, jelaskan ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data spatial dan data atribut ?
5. Berdasarkan prinsipnya, SIG terdiri dari tiga sistem. Jelaskan

D. Evaluasi
1. Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari sebagai tenaganya disebut .....
a. Sistem pasif
b. Sistem terpadu
c. Sitem aktif
d. Sistem reaktif

2. Hasil atau citra penginderaan jauh yang memiliki cir yang bekaitan dengan waktu
disebut .....
a. Ciri spasial
b. Ciri temporal
c. Ciri digital
d. Ciri fotografik

3. Berdasarkan spektrum elektromagnetiknya , citra hasil foto udara dapat dikelompokan


menjadi .....
a. Ultraviolet, pankromatik, inframerah, ortokromatik
b. Ortho photograph, oblique photogrpah
c. True colour , false colour
d. Inframerah,ortho photograph, ortokromatik
406

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

4. Data spatial menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data
ini bukan merupakan data spatial yang mengidentifikasi kenampakan lokasi geografi......
a. Polygon
b. Pixel
c. Titik
d. Garis

5. Dari pernyataan dibawah ini, manakah yang tidak termasuk manfaat penginderaan
jauh, dibidang oceangrafi adalah...
a. Pengamatan sifat fisik air laut
b. Pengamatan iklim suatu daerah dengan mengamati tingkat kondensasi
c. Pengamatan pasang surut dan gelombang laut
d. Mencari lokasi suhu permukaan

6. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan tahapan kerja sistem informasi geografi
adalah...
a. Data input, manajemen , data atribut dan data temporal
b. Data input, manajemen , manipulasi dan analisi data dan data out put
c. Data input, manajemen , data atribut dan data spesial
d. Data input, data spesial dan data temporal

7. Manakah contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan


a. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan
b. Pemekaran kota Surabaya
c. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk
d. Untuk pendapatan dan pengembangan jaringan transpotasi
e. Mudah dalam mengolah

8. Brain ware dalam komponen SIG yaitu ..................


a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
c. Data geografi
d. Operator

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


407

Geografi SMA

9. Salah satu komponen SIG berupa perangkat keras (hardware). Bagian-bagian dari
perangkat keras itu di antaranya adalah.....
a. data masukan, data keluaran, dan perubahan data
b. unit komputer, CD room drive, dan printer
c. digitizer, manajemen basis data, dan disket
d. plotter, keping CD, dan operator

10. Keunggulan dari sistem informasi berbasis komputer dibandingkan dengan sistem
informasi konvensional adalah.....
a. tidak membutuhkan pemikiran rumit
b. lebih banyak membutuhkan waktu
c. tidak mengutamakan kecepatan dan akses
d. lebih efisien dalam menangani masalah data yang kompleks

E. Kunci jawaban
Latihan

1. Sistem penginderaan jauh yang terdiri dari dua yaitu pertama pengumpulan data terdiri
: sumber energi, perjalanan sinar melalui atmosfer, interaksi energi dengan obyek,
sensor, hasil/data (citra atau non-citra). Kedua analisis data: pengujian data dengan alat
interpretasi dan alat pengamatan untuk citra, komputer untuk data numerik
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagain spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band) sebagai berikut sinar gamma, sinar x, sinar ultra
violet
Bagian spektrum tampak mata : biru, hijau, merah
Bagian spektrum infra merah: inframerah dekat, Inframerah sedang/termal,
inframerah jauh/termal, inframerah sangat jauh
Bagian spektrum microwave: radar, UHF (Ultra High frequency), radio
3. Dibedakan tiga :
a. Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft), dengan
ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan bumi. Citra yang
dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
b. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
c. Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

408 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

4. Data spasial yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data ini merupakan data grafis yang mengidentifikasi kenampakan
lokasi geografi berupa titik, garis dan polygon. Data spasial diperoleh dari peta dalam
bentuk peta digital (numerik). Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model
raster dan model vektor.
Data Atribut yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut memberikan
keterangan informasi tertentu misalnya sawah, ladang, kota, kolam.dsb. Kadang dalam
atribut terdapat informasi tambahan seperti di kota terdapat gedung-gedung, menara
dsb.
5. a) masukan (in put)
Tahapan SIG memerlukan data (in put) yang dimasukkan dalam komputer untuk
diproses. Dalam masukan ini perlu diperhatikan sumber data dan proses memasukan
data.
b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data
yang tersimpan dalam komputer.
c) Keluaran (out put)
Data yang telah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada pengguna.
Tahap keluaran data merupakan tahapan pelaporan atau penyajian hasil analisis.
Penyajian dapat dalam bentuk tampilan pada layar monitor atau dicetak dengan
printer atau menggunakan plotter.

Evaluasi
1. A
2. B
3. A
4. B
5. B
6. B
7. B
8. D
9. B
10 D

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 409

Geografi SMA

K. Pola Persebaran Spasial Desa dan Kota


1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami pola persebaran spasial desa dan kota
b. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
 Menjelaskan hakekat desa dan kota
 Menjelaskan potensi desa
 Mengidentifikasi struktur spasial desa dan kota
 Mengidentifikasi interaksi spasial desa dan kota
c. Indikator :
 Hakekat desa dan kota
 Potensi Desa
 Struktur spasial desa dan kota
 Pola perkotaan
 Interaksi spasial antara desa dengan kota

2. Uraian Materi
a. Pola Persebaran Spasial Desa Dan Kota
Baca wacana di bawah ini. ” ........... Hamparan kebun wortel, buncis, bawang daun,
sledri dan berbagai jenis sayuran pegunungan lainnya terlihat berderet-deret mengikuti
kontur lahan di lereng sebelah timur Gunung Gede-Pangrango. Kebun tersebut milik
petani Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Setiap
sore sayuran tersebut dikumpulkan pada pedagang pengepul, oleh pengepul, sayuran
tersebut dibersihkan, disortir berdasarkan ukuran dan kualitasnya, setelah ditimbang,
sayuran tersebut dimasukan ke dalam karung, dan siap dibawa ke pasar di Kota
Cianjur, Bogor, Bandung, dan Jakarta.”. H. Mamad, salah seorang pedagang pengepul
yang sudah puluhan tahun berdagang sayur-sayuran, ketika pulang dari kota kembali
ke desanya dengan membawa berbagai barang kebutuhan sehari-hari penduduk desa
Cibeureum. Sementara Mang Darman salah seorang pedagang ternak, setiap dua hari
sekali membeli kambing, ayam, kelinci dari penduduk sekitar Cibeureum untuk dijual
ke kota.Setiap pulang dari kota Mang Darman selalu membawa pesanan berbagai
barang dari tetangganya. Salah satu kendala di Desa Cibeureum adalah jalan yang
menghubungkan desa dengan jalan raya menuju kota Kabupaten yang sudah lama
dalam kondisi rusak berat, sehingga kendaraanyang masuk ke desa hanya kendaraan
jenis pich-up/bak terbuka dan motor. Kondisi ini berdampak kepada tingkat pendidikan
penduduk Cibeureum yang rata-rata hanya tamat Sekolah Dasar, alasan mereka, untuk
bisa masuk ke SMP harus keluar desa dan harus mengeluarkan ongkos yang cukup besar,
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
410

Geografi SMA

sehingga sebagian besar penduduk tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya....”


sumber:……….
Bagaimana pendapat Ibu/Bapak mengenai bacaan di atas?. Model interaksi apa yang
terjadi antara desa penghasil sayuran tersebut dengan kota disekitarnya? Bagaimana
peran jalan sebagai penunjang kelancaran transportasi dalam interaksi desa dengan
kota?. Apakah transportasi mempengaruhi pendidikan penduduk pedesaan?

Pertanyaan tersebut akan membawa kita memudahkan untuk mengkaji interaksi


antara kawasan pedesaan dengan perkotaan beserta pengaruh dari interaksi
tersebut.

1) Hakekat Desa dan Kota


Undang-undang terbaru tentang pemerintahan daerah yaitu UU no. 32/2004 yang
menggantikan Undang-undang sebelumnya yaitu UU no 22/1999 mengamanatkan
bahwa desa adalah sistem pemerintahan terkecil yang diberikan kewenangan
mengatur urusan pemerintahan sendiri. Kedua undang-undang tersebut memiliki
semangat tentang “otonomi daerah dan desa” sebagai salah satu konsep sistem
tata-pengaturan pemerintahan Indonesia. Secara implisit dan eksplisit kedua UU
tersebut memiliki ciri untuk :
· Menegakkan kesetaraan, kesejajaran, etika-egalitarianisme
· Pemerintahan desentralisasi
· Menghargai prakarsa dan hak politik masyarakat lokal
· Memperjuangkan kemandirian dan kedaulatan sistem sosial-ekonomi lokal

Dari perspektif ilmu sosial, pengertian desa memiliki multi-makna dan ditafsirkan
berbeda-beda tergantung kepada kepentingan dan logika penggunaannya.
Misalnya, dari geografi-kultural, desa diartikan sebagai ruang yang terbentuk dari
kesatuan lokalitas-spasial, dimana didalamnya terdapat sebuah kehidupan sosial,
sebagai akibat adanya interaksi antara unsur fisik dengan unsurr sosial. Unsur fisik
seperti letak, curah hujan, jenis tanah, ketersediaan air ikut menentukan karakteristik
sekaligus kemajuan suatu desa. Sedangkan unsur sosial yang dimaksud adalah
manusia yang menjadi penduduk desa dengan segala potensi dan kemampuannya
seperti pendidikan, keterampilan, jumlah penduduk.
Sebagai bagian dari pemerintahan yang berada di bawah kecamatan, desa memiliki
ciri-ciri:
a) Memiliki wilayah tertentu
b) Mempunyai pemerintahan sendiri, dengan kepala desa sebagai pemimpin yang
dipilih langsung oleh warga desa
c) Mempunyai sistem masyarakat sendiri

411
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

d) Mempunyai adat istiadat dan budaya sendiri

Perbedaan antara desa dengan kelurahan terletak pada otonominya untuk


mengurus rumah tangganya sendiri. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai
perangkat daerah kabupaten dan / atau daerah kota di bawah kecamatan.

2) Potensi Desa
Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda berupa sumber daya alam (SDA)
dan sumberdaya manusia (SDM) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
a) Potensi sumberdaya alam desa bisa berupa :
(1) Lokasi. Lokasi desa yang strategis, mudah dijangkau dari pusat-pusat
pembangunan jelas sangat menguntungkan terhadap kemajuan desa
tersebut. Berdasarkan lokasinya, besa dibedakan menjadi empat kategori,
yaitu :
· Desa kategori I, adalah desa yang lokasinya dekat ibu kota propinsi
atau kota. Desa kategori I biasanya sudah memiliki berbagai fasilitas
perkotaan seperti pasar, bank, pendidikan yang lengkap, terdapat
kawasan industri.
· Desa kategori II, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar ibu
kota kabupaten. Biasanya sudah memiliki terminal antarkota, industri
ringan, pasar, bank, pendidikan sampai tingkat menengah.
· Desa kateori III, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar kota
kecamatan atau kota-kota kecil. Mempunyai terminal subregional,
pendidikan menengah pertama, pasar lokal, ada bank pembantu/
capang pembantu.
· Desa kategori IV adalah desa yang lokasinya terpencil, kurang memiliki
hubungan yang lancar dengan pusat fasilitas pembangunan, beberapa
desa bahkan belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat
maupun roda dua.
(2) Luas desa. Wilayah desa berbeda-beda, ada desa yang sangat luas, luas,
sempit. Desa-desa di Pulau Jawa umumnya sempit, sedangkan di luar Jawa
memiliki wilayah yang luas. Luas desa berpengaruh terhadap penggunaan
lahan seperti lahan untuk pemukiman, lahan pertanian.
(3) Kesuburan tanah. Kesuburan tanah yang dimiliki suatu desa akan
mempengaruhi terhadap kemajuan dan kesejahteraan warga desa. Desa
yang terletak di lereng Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan tanah
vulkanis yang subur akan berbeda dengan desa yang terletak di pelosok

412 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Kemadang Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki


batuan karst.
(4) Iklim. Iklim yang meliputi curah hujan, kelembaban, temperatur, penyinaran
matahari akan mempengaruhi kehidupan pendiuduk pedesaan. Saudar
bisa mengambil ilustrasi yang kontras antara desa di Nusa Tenggara Timur
dengan desa yang terletak di sekitar Danau Maninjau Sumatera Barat.
(5) Bentang alam. Relief suatu desa ikut mempengaruhi maju tidaknya suatu
desa. Ada desa yang terletak di pantai, dataran rendah, perbukitan, lembah
pegunungan dan pegunungan. Bentang alam jelas akan mempengaruhi
mata pencaharian, perilaku dan budaya warga suatu desa. Saudara
bisa membandingkan bagaimana budaya masyarakat desa nelayan di
Muara Eretan Subang Utara dengan budaya masyarakat Suku Tengger di
Pegunungan Bromo pada waktu upacara adat akhir tahun atau setelah
panen. Beberapa perbedaan kondisi fisik tersebut oleh tokoh Geografi
Manusia yaitu Paul Vidal de Blacke disebut sebagai “Genre de View”
yang berpendapat bahwa kebudayaan, kemajuan suatu masyarakat ikut
dipengaruhi oleh unsur fisik wilayah dan jenis mata pencaharian yang
dikembangkan masyarakat tersebut.

3) Potensi Sumber Daya Manusia Desa


Meskipun wilayah desa memiliki potensi alam yang cukup melimpah, tetapi kalau
tidak didukung oleh manusia yang cukup jumlahnya dan memiliki keterampilan
yang baik, maka desa tersebut akan sulit berkembang. Dengan demikian potensi
sumberdaya manusia desa yaitu penduduk yang mendiami desa tersebut
memegang peranan penting dalam kemajuan desa.

Penduduk desa bisa dilihat dari aspek jumlahnya, tingkat pendidikannya,


kesehatan, adat-istiadat, budayanya. Selain penduduk desa, yang tidak kalah
penting adalah aparat pemerintahan desa yang merupakan elite desa dan
bertugas menjalankan roda pemerintahan desa. Sebagai aparat yang melayani
warga desa sekaligus menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat, aparat desa
harus memiliki pendidikan yang memadai dan keterampilan dalam menjalankan
fungsi administrasi pemerintahan, penggerak ekonomi, sosial budaya masyarakat
desa setempat. Ironisnya, masih banyak desa yang memiliki aparat yang belum
baik sehingga di beberapa wilayah, kehidupan desa masih statis dan belum maju.

Beberapa kendala dalam pembangunan desa antara lain berasal dari kondisi
internal desa seperti rendahnya kualitas penduduk, rendahnya kualitas aparat

413
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

desa, letak dan lokasi desa yang terisolir.

4) Struktur Spasial Desa dan Kota


Pola keruangan suatu desa tergantung kepada letaknya. Dengan demikian, pola
keruangan desa di dataran rendah dan daerah pantai akan memiliki kecenderunagn
yang sama dalam hal bentuk desa, pola pemukiman, pusat-pusat pelayanan.
Desa-desa seperti ini umumnya memiliki pola pemukiman yang linier memanjang
sepanjang garis jalan, mengikuti pola garis pantai. Sedangkan desa yang terdapat
di daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung memiliki pola keruangan
yang tidak teratur, pemukiman penduduk cenderung bergerombol.

Sistem transportasi di desa-desa dataran rendah dan pantai lebih lancar


karena mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah, kebalikannya di desa
pegunungan, biaya transportasi akan lebih mahal karena beberapa tempat masih
sukar dijangkau.

Berdasarkan unsur sosial budayanya, ciri-ciri masyarakat desa antara lain:


a) Masih memperlihatkan budaya kelompok yang guyub (gemmeinschaft)
b) Masyarakatnya masih relatif homogen dalam hal mata pencaharian, adat
istiadat, agama
c) Hubungan antara sesama warga masih terjalin erat
d) Kontrol sosial relatif ketat yang ditentukan oleh nilai, moral, hukum adat
e) Dinamika sosial berjalan relatif rendah.

5) Klasifikasi Desa
Klasifikasi suatu desa yang dibuat pemerintah Orde Baru antara lain didasarkan
kepada kemajuan, letak desa. Adapun pengelompokkannya adalah sebagai
berikut:
a) Desa tradisional atau pra desa. Yaitu desa-desa yang berada pada masyarakat
desa yang masih sederhana, ”terasing”. Cirinya; ketergantungan terhadap alam
masih sangat tinggi, masyarakat desa jarang berkomunikasi dengan warga luar,
memiliki sistem sosial yang sederhana dengan pembagian kerja yang didasarkan
kepada jenis kelamin.
b) Desa swadaya. Yaitu tipe desa yang belum maju, penduduk masih sedikit,
tingkat pendidikan masih rendah, ketergantungan terhadap alam masih tinggi,
lokasi relatif terpencil.
c) Desa swakarya. Bisa dikatakan sebagai desa transisi dari desa desa tradisional
kepada desa yang maju. Ciri-cirinya; masyarakat mengalami transisi dalam

414 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

berbagai aspek, pengaruh dari luar sudah masuk, mata pencaharian penduduk
mulai heterogen, pemerintahan desa mulai berkembang baik
d) Desa Swasembada. Adalah desa yang sudah maju dengan ciri-ciri; terletak
disekitar kota (kec, kabupaten,kota propinsi), mata pencaharian tidak lagi
kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik, transportasi
sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan warga
desa sudah baik.

Berdasarkan aktifitas mata pencahariannya, desa dapat dikelompokkan menjadi;


(1) desa agraris; (2) desa industri; (3) desa nelayan. Sedangkan pola persebaran
permukiman desa dipengaruhi oleh keadaan tanah, tata air, topografi dan
ketersediaan sumberdaya alam desa tersebut. Terdapat tiga pola persebaran desa
yaitu; (1) pola terpusat; (2) pola tersebar; (3) pola memanjang.

6) Struktur Spasial Ruang Kota


Kota seringkali diartikan sebagai lawan dari desa, hal ini ada benarnya karena
kehidupan di perkotaan hampir bertolak belakang dengan suasana di pedesaan.
Kota dalam batasan Geografi diartikan sebagai suatu tempat dengan sistem
jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan yang tinggi, struktur sosial
ekonomi yang heterogen, dan memiliki corak kehidupan yang mengutamakan
kepada materi atau kebendaaan. Kota juga merupakan hasil interaksi dari unsur-
unsur alami dengan unsur insani dan teknologi.
Beberapa istilah yang terkait dengan perkotan, yaitu :
a) Urban, adalah suatu kawasan yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan
yang modern
b) City, adalah pusat dari suatu kota. Biasanya ditandai dengan adanya kantor-
kantor pemerintahan, alun-alun, pusat perdagangan
c) Suburban, yaitu kawasan yang lokasinya dekat dengan pusat kota. Biasanya
merupakan permukiman para pekerja yang bekerja di kota, dan mereka bekerja
dengan cara nglaju (commuter)
d) Suburban fringe yaitu suatu wilayah yang merupakan peralihan atau transisi
antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
e) Urban fringe, yaitu suatu wilayah perkotaan yang paling luar atau wilayah kota
yang terletak di perbatasan
f) Rural-urban fringe, yaitu suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang
ditandai dengan adanya pola penggunaan campuran antara sektor pertanian
dengan non-pertanian
g) Rural adalah wilayah perdesaan yang berbeda sama sekali dengan kota,
misalnya dalam hal mata pencahariannya yang dominan pertanian.
415
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

7) Pola Perkotaan
Setiap kota memiliki kekhasan tersendiri yang bersifat unik dan berbeda dengan
kota lainnya. Perbedaan ini karena setiap kota memiliki letak, morfologi, sejarah
yang berbeda-beda. Pola kota dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a) Pola konsentris. Kota ini awalnya berkembang dari suatu titik pusat kota, secara
perlahan kota berkembang ke arah luar dan kota semakin membesar. Pusat kota
seolah-olah dikelilingi oleh zona-zona yang berbentuk lingkaran yang berlapis
lapis. Pusat kota seringkali menjadi daerah pusat kegiatan perdagangan (CBD =
central bussiness district).
b) Pola sektoral adalah pola kota yang memiliki sektor-sektor yang menjadi bagian
dari suatu kota dapat berkembang sendiri-sendiri tanpa banyak mendapat
pengaruh dari pusat kota. Kota dapat tumbuh secara horisontal yaitu tumbuh
kearah luar kota. Sebagai akibat semakin berkurangnya lahan kosong di
perkotaan kota juga tumbuh secara vertikal berupa dibangunnya gedung-
gedung tinggi sebagai pusat perkantoran, perdagangan, dan apartemen. Di
beberapa titik kota tumbuh juga permukiman padat dan kumuh (slums area)
yang dihuni penduduk miskin perkotaan.
c) Pola pusat kegiatan ganda adalah kota yang memiliki bagian-bagian kota yang
mempunyai latar belakang lingkungan yang berlainan, baik lingkungan alami
mapun lingkungan sosial ekonominya. Kota semacam ini biasanya terdapat di
tepi sungai besar atau teluk dan menunjukkan perluasan kota ke arah darat.

Aktifitas penduduk suatu kota akan mempengaruhi pola keruangan, dengan


demikian berbagai fasilitas yang diperlukan warga kota harus tersedia di setiap
kota. Fasiltas tersebut berupa; permukiman penduduk untuk semua kalangan,
gedung perkantoran, fasilitas pendidikan dari berbagai tingkatan’ pasar,
pertokoan, perbankan, fasilitas kesehatan, pusat pelayanan dan jasa, tempat
rekreasi, sarna transportasi, pengaturan sampah, pelayanan air bersih dan
drainase perkotaan.

8) Sejarah Pertumbuhan Kota


Awalnya sebuah kota berasal dari permukiman kecil berupa desa dengan aktifitas
ekonomi penduduk yang terbatas. Secara historis, beberapa kota di Indonesia
tumbuh menjadi besar berawal dari kota kecil yang berasal dari :
a) Kota yang berasal dari perkebunan. Beberapa kota di Jawa berasal dari
perkebunan tebu yang dikembangkan oleh kolonial Belanda. Kota-kota ini
umumnya tertata dengan baik. Sedangkan kota-kota di Sumatera berasal dari
perkebunan karet yang dirancang hanya untuk beberapa ratus kepala keluarga.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
416

Geografi SMA

Karena pertumbuhan penduduk dan aktifitas perdagangan, kota-kota yang


berasal dari perkebunan menjadi kota besar, dan tumbuh liar sehingga tidak
sebaik kota lama.
b) Kota yang berasal dari adminsitrasi pemerintahan. Sama halnya dengan kota
perkebunan, kota-kota ini secara sengaja dirancang oleh kolonial Belanda
untuk menjadi pusat administrasi pemerintahan. Ciri yang paling khas, kota ini
memiliki alun-alun sebagai pusat kota yang dikelilingi oleh kantor pemerintahan
(gubernuran, kabupaten), rumah sakit, mesjid agung, kejaksaan, pengadilan,
rumah sakit tang sengaja dibangun di dalam satu komplek.
c) Kota yang berasal dari pelabuhan. Beberapa kota besar di Indonesia seperti
Jakarta, Surabaya, medan, Palembang, Makassar merupakan kota yang terletak
di Muara Sungai dan pelabuhan yang sejak jaman kolonial Belanda sudah
menjadi urat nadi pelayaran antar negara sekaligus menjadi pusat perdagangan
dan penyebaran berbagai budaya, bahasa dan agama dari berbagai belahan
dunia. Kota-kota yang terletak di pelabuhan dan muara sungai umumnya lebih
cepat berkembang jika dibandingkan dengan kota di pegunungan.
d) Kota yang berasal dari pertambangan. Beberapa kota yang terletak dengan
daerah pertambangan seperti tambang minya, batu baru, intan, emas. Beberapa
kota tambang yang sudah habis cadangan barang tambangnya akan banyak
ditinggalkan penduduk kota sehingga cenderung menjadi kota mati.
Suatu kota akan terus mengalami perubahan baik secara fisik kota maupun
lingkungannya. Faktor penyebabnya karena pertambahan penduduk kota,
baik karena pertambahan alami akibat kelahiran dan kematian, maupun karena
pertambahan penduduk yang masuk atau urbanisasi ke perkotaan.

Berdasarkan jumlah penduduknya, kota bisa dibedakan menjadi :


(1) kota kecil, adalah kota yang berpenduduk antara 20.000-100.000 jiwa,
(2) kota besar, adalah kota yang berpenduduk antara 100.000-1 juta jiwa,
(3) kota metropolitan, adalah kota yang memiliki pendudul lebih dari 1 juta jiwa.

9) Interaksi Spasial Antara Wilayah Desa dengan Kota


Interaksi dapat dikatakan sebagai hubungan yang saling mempengaruhi antara
suatu wilayah dengan wilayah lain, atau antara satu individu dengan individu lain,
individu dengan kelompok atau kelomok dengan kelompok. Interaksi desa dengan
kota berarti hubungan antara suatu desa dengan kota yang berada di sekitarnya.

Interaksi antara desa dengan kota terjadi akibat adanya perbedaan sumberdaya
dan perbedaan kebutuhan. Penduduk desa menghasilkan barang kebutuhan

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 417

Geografi SMA

pokok sehari-hari dan memerlukan barang-barang yang tidak dihasilkan di desa.


Berbagai barang tersebut dijual ke kota, dan dari kota penduduk desa membeli
berbagai barang untuk kebutuhan warga desa.

Interaksi juga bisa terjadi antara desa dengan desa. Misalnya desa penghasil ikan
di daerah pantai akan berinteraksi dengan desa penghasil beras dan penghasil
sayuran di daerah pegunungan

Para ahli Geografi mengadopsi teori gravitasi dari Isaac Newton (1642-1727) untuk
mengukur jumlah penduduk pada suatu wilayah termasuk perkotaan. Dengan
rumus sebagai berikut :
Interaksi = PW1. Pw2
(JW1. 2)²
PW1 = jumlah penduduk wilayah pertama
PW2 = jumlah penduduk wilayah kedua
PW1.2 = jarak antara kedua wilayah tersebut

Contoh, data antar kota dan jumlah penduduk sebagai berikut :


Jarak AB = 80 km
Jarak AC = 60 km
Jarak AD = 70 km
Sedangkan penduduk A = 600 orang
Penduduk B = 100 orang
Penduduk C = 200 orang, dan
Penduduk D = 700 orang

Dengan menggunakan rumus interaksi di atas, maka akan diperoleh nilai interaksi
wilayah sebagai berikut :

A – B = (600 x 100)
-------------- = 9.37
(80)²

A - C = (600 x 200)
-------------- = 33.3
(60) ²

418
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

A - D = (600 x 700)
---------------- = 85.57
(70) ²

Dengan demikian bahwa perbandingan besarnya interaksi kota-kota AB, AC, dan
AD = 9.37, 33.3, 85.57. Kesimpulannya, lalu lintas kendaraan, terutama kendaraan
umum dan lalu lintas orang atau barang di antara ketiga kota tersebut kurang lebih
sebanding dengan nilai-nilai tersebut.

3. Latihan :
Jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Desa merupakan bentang budaya sebagai hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungan alamnya.Jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan kemajuan
masyarakat desa!
2. Bagaiamana proses terjadinya interaksi spasial antara desa dengan kota? Berikan
contohnya
3. Jelaskan ciri-ciri desa yang sudah maju dan diklasifikasikan ke dalam desa swasembada!
4. Kota-kota besar yang terletak di muara sungai besar atau pelabuhan umumya
berkembang pesat jika dibandingkan dengan kota yang terletak di pedalaman.
Mengapa demikian?
5. Jelaskan apa yang dimaksud pola konsentris suatu kota!

4. Evaluasi : Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban

a, b, c, atau d

1. Desa yang memiliki pola permukiman mengikuti daerah aliran sungai termasuk ke
dalam desa dengan pola ....
a. Random
a. Konsentris
b. Linier
c. Sektoral
d. Komunal
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

419

Geografi SMA

2. Kebijaksanaan pembangunan desa disusun berdasarkan pokok-pokok kebijaksanaan


seperti berikut, kecuali ....
a. Pemanfaatan sumber daya manusia dan potensi alam yang ada
b. Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang esensial
c. Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat
d. Pengembangan tata desa yang modern dan mewah

3. Pembangunan desa dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali ....


a. Harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu
b. Harus bersifat dinamis dan berkelanjutan
c. Harus memperhatikan aspek lingkungan hidup
d. Harus menyertakan unsur modal asing

4. Daerah-daerah pedesaan yang letaknya jauh dari kota dapat juga terpengaruh
melalui faktor utama, yaitu ....
a. Jalan sebagai penghubung
b. Kota dengan pengaruh desa
c. Kegiatan perekonomian
d. Daerah pinggiran kota

5. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari kawasan pedesaan, kecuali ....


a. Mempunyai kekayaan sendiri
b. Memiliki pemerintahan sendiri
c. Memiliki wilayah sendiri
d. Memiliki hukum sendiri

6. Desa yang berada di kawasan strategis, dekat pusat pertumbuhan, akan memiliki
perkembangan yang pesat jika dibandingkan dengan desa yang terisolir. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan desa dipengaruhi oleh faktor ....
a. Lokasi
b. Morfologi
c. Geologi
d. Luas

420
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

7. Kawasan kota yang secara intensif digunakan untuk berbagai fungsi urban seperti
perbelanjaan, perkantoran, permukiman, hotel, pendidikan, dan lain-lain disebut ....
a. hinterland
b. metropolis
c. megapolis
d. kumenopolis
e. super blok

8. Permasalahan utama perkotaan adalah permukiman, terutama dalam hal ....


a. Banyaknya anak usia kerja
b. Banyaknya jumlah penduduk
c. Kesulitan mendapat lahan
d. Besarnya arus urbanisasi

9. Kota-kota besar di Indonesia umumnya terletak di muara sungai atau pelabuhan.


Kondisi ini karena terkait dengan pertumbuhan kota, khususnya aspek ....
a. Geografis yang mendukung pertumbuhan kota
b. Historis yang mendukung pertumbuhan kota
c. Pertahanan yang mendorong perkembangan kota
d. Politis yang mendorong perkembangan kota

10. Dibawah ini merupakan dampak positif dari interaksi kota-desa, kecuali ....
a. Dapat mengurangi laju urbanisasi
b. Mengolah sumber daya alam yang tersedia
c. Memperlancar hubungan antar daerah
d. Menciptakan lapangan kerja di pedesaan

Kunci Jawaban :
Essay

1. Kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh unsur fisik seperti letak, luas, kesuburan tanah,
ketersediaan air, dan faktor non-fisik yaitu penduduk desa dengan tingkat pendidikan,
keterampilan, semangat untuk maju.
2. Interaksi spasial antara desa dengan kota terjadi karena perbedaan sumberdaya dan
kepentingan. Desa merupakan penghasil bahan pangan yang dibutuhkan warga kota,
sedangkan kota menghasilkan berbagai barang yang tidak dihasilkan warga desa.
3. Ciri-ciri desa yang sudah maju atau swasembada adalah; mata pencaharian tidak
hanya bertumpu kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik,
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 421

Geografi SMA
transportasi sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan
warga desa sudah baik.
4. Karena kota di muara sungai dan pelabuhan memiliki letak yang sangat strategis dan
memiliki akses yang tinggi, pusat perdagangan dan jalur pelayaran internasional
5. Pola konsentris adalah pola suatu kota yang berkembang ke arah luar kota, pusat kota
seolah-olah dikelilingi zona-zona yang berbentuk lingkaran.

Pilihan ganda :
1) C
2) D
3) D
4) A
5) D
6) A
7) B
8) C
9) B
10) D
422
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

L. Konsep Wilayah dan Perencanaan Pembangunan

1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
Guru mampu menganalisis wilayah dan perwilayahan
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan
perencanaan pembangunan
c. Indikator
 Wilayah formal dan fungsional
 Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional
 Perwialayahan berdasarkan fenomena geografis
 Identifikasi pusat-pusat pertumbuhan

2. Uraian Materi
a. Wilayah formal dan fungsional
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah
adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurr yang terkait
kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan atau aspek fungsional Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan
sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-
komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional.
Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali
bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam,
sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentukbentuk kelembagaan.
Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan
sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis
tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey,1977 dalam Rustiadi
et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam
tiga kategori, yaitu: (1) wilayah homogen (uniform/homogenous region); (2) wilayah
nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming
region).

Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan
fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi
1) Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman/
homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam
menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan
423
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

politik.
2) Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan
interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah
tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari
satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling
berkaitan.
3) Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau
kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, yang dimaksud
dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit
geografisberdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional
(tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu
denganbagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk
tujuan pengembangan/ pembangunan/development.

b. Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional


Istilah wilayah dalam Geografi sering pula disebut region, yaitu suatu bagian dari ruang
permukaan Bumi yang memiliki karakteristik atau cirri khas yang dapat dibedakan
dengan kondisi ruang di sekitarnya. Wilayah tersebut memiliki keterkaitan secara
internal dalam unsur-unsur tertentu yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya.

Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut
ini:
1) Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
2) Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk,
seperi gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya
bercocok tanam.
3) Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur
fisik dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.

Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
1) Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform.
Wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling
berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region.
2) Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah
klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang
mempunyai ciri-ciri geografi khusus.
3) Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistic deskriptif.
Wilayah sebagai suatu ruang di permukaan bumi secara umum meliputi bidang atau
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
424

Geografi SMA

luasan secara tiga dimensi yang mencakup panjang, lebar, dan tinggi sampai batas
atmosfer tertentu. Contoh dari ruang di permukaan bumi antara lain ruang terbuka
hijau di Kota Jakarta yang mencakup bagian dari Kota Jakarta yang diperuntukkan
secara multifungsi, antara lain sebagai daerah resapan air, penghijauan, prasarana
olahraga dan rekreasi, serta estetika kota. Contoh lainnya dari konsep ruang
secara lebih spesifik adalah ruang kelas sebagai suatu bidang yang memiliki luasan
tertentu dalam pengertian memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang berfungsi
sebagai prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM).

Karakteristik yang khas dari suatu wilayah atau region dapat ditinjau dari aspek fisik
atau alami dan sosial budaya. Oleh karena itu, wilayah merupakan suatu kompleksitas
tertentu sebagai hasil dari interaksi dan interrelasi berbagai macam unsur yang
terdapat di dalamnya. Contoh dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah
pesisir, wilayah hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun
wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin (Latin
American Region), wilayah Amerika Anglo (Anglo American Region), wilayah perkotaan,
dan wilayah perdesaan.

Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung


memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah
cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan,
seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan,
dan desa atau kelurahan. Bagian dari wilayah secara horizontal adalah landscape, yaitu
bentangan permukaan bumi (hanya memiliki dimensi panjang dan lebar) yang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Bentangan Alam (Natural Landscape) adalah bentangan permukaan Bumi yang
didominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami, seperti lereng gunung, lautan,
gurun pasir, dan lembah.
2) Bentangan Budaya (Cultural Landscape or Man Made Landscape) adalah bentangan
permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur unsur yang bersifat sosial budaya,
seperti pusat perdagangan dan permukiman penduduk.

c. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan


Pusat pertumbuhan secara definitif diartikan sebagai suatu lokasi wilayah yang
pertumbuhannya sangat pesat dalam berbagai bidang sehingga dapat mempengaruhi
wilayah-wilayah lain sekitarnya. Luas wilayah yang dipengaruhi oleh pusat
pertumbuhan beragam, asa yang berskala lokal, nasional, dan regional.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

425

Geografi SMA

Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan :


1) Kondisi fisik
2) Kekayaan sumber daya alam
3) Sarana dan prasarana transportasi
4) Adanya industri
5) Kondisi sosial ekonomi
6) Pertimbangan ekonomi.

Teori mengenai pusat-pusat pertumbuhan


1) Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Pertama kali dikemukakan oleh Walter Chrisstaller tahun 1933. Teori ini mengatakan
bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk
harus terletak pada suatu tempat yang sentral, yaitu suatu tempat atau kawasan
yang memungkinkan partisipasi manusia jumlahnya maksimum.

Teori ini dapat diterapkan dengan syarat :


· Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi
· Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen.
· Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata.
Dari model ini, ada 3 penerapan teori tempat central :
· Administrasi maksimum apabila seluruh daerah pinggir terlayani daerah pusat
· Transportasi maksimum apabila setengah daerah pinggir terlayani oleh pusat
· Pasar maksimum apabila sepertiga daerah pinggir terlayani oleh pusat
Christaller pertama kali mempublikasikan studinya yang berkaitan dengan masalah
tentang bagaimana menentukan jumlah, ukuran dan pola penyebaran kota-kota.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan antara lain :
Jumlah penduduk yang ada membutuhkan barang dan jasa. Prinsip yang
dikemukakan oleh Christaller adalah
Range : Adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas pasar
yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang
membeli baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat
tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju.
Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk
yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan mencari barang
dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat.
Threshold : Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan
untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa

426 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk
atau konsumen dalam ruang (spatial population distribution). Dari
komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar
(market optimizing principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan
bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan
terbentuk wilayah tempat pusat (central place). Pusat tersebut
menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya.
Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk
lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range
dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan
memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat
pasar itu.
Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala,
antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi.

2) Teori kutub pertumbuhan


Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lerroux pada tahun 1955. Pembangunan
dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses secara serentak tetapi
muncul ditempat ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas berbeda-
beda. Tempat/kawasan yang menjadi pusat pembangunan disebut pusat/kutub
pertumbuhan. Dari pusat pertumbuhan pembangunan menyebar ketempat
sekitarnya.
Pengaruh pusat pertumbuhan
a) Pemusatan dan persebaran sumber daya yang berfungsi :
· pengelolaan sumber daya alam
· penampungan sumber daya manusia
b) Perkembangan sumber daya manusia dari daerah sekitarnya
· pendapatan masyarakat meningkat
· terciptanya lapangan kerja baru
· tumbuhnya pusat pertumbuhan-pertumbuhan perdagangan
· munculnya lembaga-lembaga perbankan
· berkembangnya badan-badan usaha
c) Perubahan sosial budaya
· makin terbukanya wawasan masyarakat
· adanya perubahan sistem mata pencaharian
· adanya asimilasi budaya masyarakat
· perubahan cara berfikir masyarakat.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 427

Geografi SMA

d. Konsep Core-Periphery (Pusat Pinggiran)


Prebish (1949) melihat ada ketidak seimbangan antara Core (C)-Periphery (P),
akibatnya ada interaksi yang merugikan bagi P, sehingga P menjadi kurang maju.
Beberapa pandangan teoritis :
1) Menurut Myrdal “Core Regions” sebagai magnet yang dapat memperkuat
pertumbuhan ekonomi secara otomatis. Misalnya arus tenaga kerja, tenaga
terampil, modal mengalir dari P ke C. Di suatu tempat dibanguan industri maka
terjadi konsentrasi penduduk disekitarnya. Penduduk memerlukan pelayanan
sosial-ekonomi, hal ini akan menarik investor, modal mengalir ke tempat tersebut.
Mungkin juga akan menarik industri lainya (menyediakan bahan baku atau
mengolah hasil industri yang pertama tadi). Makin lama pertumbuhan dilokasi
tersebut makin pesat, terjadilah polarization of Growth.. Polarization of Growth
akan menghambat pertumbuhan wilayah lain, menghambat pertumbuhan
modal wilayah lain, menghambat pertumbuhan tenaga terampil diwilayah lain.
Wilayah lain terkena “backwash effects” makin lama akan makin mundur dan
disebut wilayah “pheryphery”. Apabila “spread effects” dari C-P lebih besar,
maka “ backwash afeects” dapat diatasi. Selama masih ada mekanisme pasar,
pertumbuhan P sulit diharapkan. Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah
(pengendalian migrasi/urbanisasi, pencegahan larinya modal, pembangunan
perdesaan). Apabila pemerintah tidak turut campur tangan, “back wash affects”
akan selalu lebih besar dari ada” spread efeects”.
Menurut Hirschman investasi yang sangat banyak di Core region mempercepat
pertumbuhan di C dan Polarisasi pembangunan digantikan oleh “trickling down
effects” pembangunan Harischman lebih optimis, karena perbedaan keruangan
pembangunan merupakan hal yang sementara dan intervensi pemerintah akan
menghilangkan ketimpangan.

2) Teori Pembangunan Regional


Friedmann membuat tipologi wilayah atas dasar konsep C-P dan membedakan
wilayah atas :
a) Core Region, sebagai pusat kegiatan
b) Wilayah transisi yang berkembang wilayah dekat “core dan sesuai untuk
pengembangan sumberdaya, misalnya daerah antara Jakarta-Bandung
c) Wilayah yang berdekatan dengan sumberdaya, wilayah pinggiran/permukiman
baru, misalnya lokasi transmigrasi
d) Wilayah transisi yang mundur-wilayah yang mengalami “backwash effects”
Menurut Friedmann, urbanisasi merupakan proses integritas keruangan yang
mengakibatkan perbedaan keruangan akan semakin berkurang.

428 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3) Teori Marxist
Menurut Karl Marx konsep C-P merupakan eksploitasi C atas P, dimana P sangat
menggantungkan diri pada C.

e. Konsep Growth Pole (Growth Centre)


Peroux (1950) memformulasikan konsep “Growth Pole” (Kutub Pertumbuhan).
Sebagai kutub, akan memancarkan kekuatan sentrifugal dan menarik kekuatan
sentripetal. Industri manufaktur baja, menimbulkan kekuatan sentripetal, menarik
kegiatan yang langsung berhubungan dengan pembuatan baja (penyediaan bahan
mentah dan penyediaan pasar). Kekuatan sentrifugal, kegiatan baru yang tidak
berkaitan langsung dengan industri baja seperti transportasi karyawan, tampat
makan, tempat tinggal.
Boudevile memformulasikan konsep “Growth Center” (pusat pertumbuhan).Pusat
pertumbuhan menjadi konsep keruangan secara konkrit (kota atau wilayah perkotaan
yang memiliki suatu industri yang punya pengaruh besar terhadap kegiatan lainnya
(penguasaan pasar, penguasaan teknologi).Tempat/wilayah yang ada industri
baja yang berkaitan dengan industri lainnya, penambangan bijih besi, pelayanan
transportasi bahan mentah/baku dan hasil industri.

Kaitan antara 2 industri dibedakan atas :


1) Backward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan input (tanur pembakaran,
penambangan, transportasi bahan mentah/baku)
2) Forward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan pasar/proses lebih
lanjut (pembuatan lembaran baja, pipa besi)
3) Lateral linkages - kegiatan yang berkaitan dengan fasiliatas social (penerangan
listrik, saluran pembuangan)

429
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

3. Latihan
1. Bedakan pembagian region menurut bintarto dan wittseley ?
2. Bedakan wilayah dengan daerah ? berikan contohnya
3. Mengapa teori tempat central dari cristaler sukar diterapkan ?
4. Mengapa daerah periphery mengalami kemunduran, jelaskan ?
5. Mengapa suatu wilayah dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ?

4. Evaluasi
1. Berdasarkan kondisi fisik suatu daerah, maka kondisi topografis daerah yang lebih
maju dibanding daerah lainnya ....
a. Dataran tinggi
b. Dataran rendah
c. Plato
d. Daerah perbukitan

2. Berikut ini bukan merupakan faktor yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi
pusat pertumbuhan ......
a. Faktor alam
b. Faktor sosial
c. Faktor kebudayaan
d. Faktor industri

3. Penggolongan wilayah yang didasarkan pada kenampakan tunggal seperti iklim,


vegetasi disebut .....
a. Cultural region
b. Formal region
c. Natural region
d. Feature region

4. Menurut Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region seperti propinsi, negara


termasuk .....
a. Multiple feature region
b. Region total
c. Spesifik region
d. Generic region

430 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Fungsi pusat pertumbuhan secara umum adalah......


a. Melihat lokasi industri yang ramah
b. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan
c. Mengetahui kelemahan dan potensi daerah
d. Memantau distribusi barang.

6. Terjadinya wilayah pheriphery disebabkan......


a. Spread effect lebih besar dari backwash effect
b. Sperad effect lebih kecil dari backwash effect
c. Remitan lebih besar ke periphery
d. Core menarik periphery

7. Terjadinya wilayah pelayanan maksimal untuk daerah adminstrasi apabila, dipenuhi


syarat berikut ini .....
a. semua daerah pinggiran terlayani oleh pusat
b. sepertiga daerah pinggiran terlayani oleh pusat
c. setengah daerah pinggiran terlayani oleh pusat
d. dua pertiga daerah pinggiran terlayani oleh pusat

8. Pertumbuhan wilayah didasarkan kekuatan sentrifugal dan menarik kekuatan


sentripetal. Teori ini di kemukakan oleh………
a. W. Cristaler
b. Myrdal
c. Beroux
d. Boudevile

9. Wilayah yang berkenaan dengan keseragaman/homogenitas atau suatu wilayah


geografik yang seragam menurut kriteria tertentu disebut ......
a. Wilayah formal
b. Wilayah fungsional
c. Generic region
d. Polarized region

10. Ekploitasi daerah periperi terhadap core dikemukakan oleh ......


a. W. Cristaler
b. Marxist
c. Beroux
d. Boudevile
431
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

5. Latihan
1. Menurut wittlesey
a. Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
b. Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk, seperi
gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya bercocok
tanam.
c. Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik
dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.

2. Menurut Bintarto
a. Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform. Wilayah
dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan
dengan garis melingkar disebut nodal region.
b. Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah klasifikasi
wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang mempunyai
ciri-ciri geografi
3. Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung
memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah
cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan,
seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan,
dan desa atau kelurahan.
4. Teori ini dapat diterapkan dengan syarat :
a. Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi
b. Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen.
c. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata
5. Tertariknya modal, tanaga produktif, barang mentah kedaerah core menyebakan
periphery mengalami kemunduran
6. Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan :
a. Kondisi fisik
b. Kekayaan sumber daya alam
c. Sarana dan prasarana transportasi
d. Adanya industri
e. Kondisi sosial ekonomi
f. Pertimbangan ekonomi.

432 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

6. Evaluasi
1. C
2. C
3. D
4. B
5. B
6. B
7. A
8. A
9. B
10. B
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

433

Geografi SMA

Daftar Pustaka

Agus Suryantoro, 1990, Penyimpangan Pemanfaatan Ruang TerhadapRencana Induk Kota Kawasan
Kraton-Malioboro Dengan Interpretasi Foto Udara, Tesis S-2, PPS-UGM, Yogyakarta.
Ahmad yani, Mamat Ruhimat, 2008, Geografi untuk kelas XI, Garsindo, Jakarta
Andrew Webster. Introduction to Sociology of Development.
Ankie, MM, Hoogevelt. Alternative Development Strategies.
Bambang Prijambodo, Pokok-Pokok Rencana Pembanguan Jangka Panjang Menengah Tahun
2004-2009 Disampaikan pada kunjungan Kuliah lapangan mahasiswa Jurusan Geografi
27, April 2006
Bintarto,R dan Surastopo, 1998, Metode Analisa Geografi, LP3S , Jakarta
Daldjoeni, N, 1982, Pengantar Geografi, Alumni, Bandung
Dean K.Forbes. Geografi Keterbelakangan. Jakarta: LP3ES. 1984
Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics – Bakorsurtanal – UGM,
Yogyakarta.
Erwin Hardika Putra, Shut, 2005, Pemandaatan Teknologi Citra Satelit dan GIS (Geograhic
Informatiom System) untuk Monotoring GNRHL
Irawan. Drs. MBA, Suparmoko M, Dr, M.A., 1992, Ekonomi Pembangunan, BPFE, Yogyakarta
Dickenson J.P, dkk. Geografi Negara Berkembang. Methuen : London and New York. 1983
Jensen, J.R. 2000. Remote Sensing of The Environment an Earth Resource Perspective. Prentice
Hall. New Jersey
Lillesand and Kiefer, 1993. Remote Sensing And Image Interpretation, Jhon Villey and Sons,
New York.
-----------------------, 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. John Wiley and Son. New York
Lo, C.P, 1986. Penginderan Jauh Terapan, UI- Press, Jakarta.
Michael Chisolm. Studies in Human Geography. London. 1984
Nursid Sumaatmadja, 1989, Lingkungan Hidup, Alumni, Bandung
-------------------------1981, Studi Geografi, Alumni, Bandung
Peter Haget. Geography: A Modern Synthesis. Second Edition. Harper International Edition.
Harper & Row, Publisher. New York, Evaston. 1983
Prikandito, Aryono, 1980, Kartografi, PPT UGM, Yogyakarta
Purwadhi, F.S.H. Interpretasi Citra Digital. Grasindo. Jakarta
Resosudarmo Sujiran, 1958, iImu Bumi Alam, Masa Baru, Bandung
-------------------------, 1990, Pengantar Ekologi, Remaja Rosadakarya,Bandung
Sandy, I Made, 1987, Iklim Regional Indonesia, Yakarta, Jurusan Geografi FMIPA
Soni Darmawan, Ishak H. Ismullah, Ketut Wikantika, Firman Hadi, Teknologi Satelit Inderaja
Untuk Pertanian, Pusat Penginderaan Jauh – ITB

434 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Sumitro Djoyohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi


Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES, Jakarta
Suryana, Dr.M.Si, 2000, Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan, Penerbit
Salemba empat,
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid II, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suwarsono, Alvin Y.So, 2000, Perubahan Sosial dan Pembangunan, LP3ES, Jakarta,
Tim penyusun, 2000, Ilmu pengetahuab Populer, Widyakarya, Jakarta
Wardiyatmoko, 2002, Geografi SMA Kelas IX, Penerbit Erlangga, Jakarta
-----------------, 2002, Geografi SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
-----------------, 2002, Geografi SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Bintarto, 1977, Penginderaan Jauh Untuk Studi Kota, Diktat Kuliah Puspics, FGE-UGM, Yogyakarta.
Lillesand dan Kiefer, 2004, Remote Sensing and Image Interpretation, Jhon Wiley & Sons, Inc., USA.
Soenardi Prawirohatmodjo, 1993, Fotografi Udara dan PenafsiranCitra untuk Pengelolaan
Sumberdaya, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
http://www.calforests.org/glossary.html)
http://www. fwie.fw.vt.edu/tws-gis/glossary.htm
http://www:horeau.dnr.state.mn.us/mis/gis/tools/arcview/Training/WebHelp/Glossary/
Glossary3.htm)
http://www.waterquality.de/hydrobio.hw/RTERMS.HTM)
http://www amsglossary.allenpress.com/glossary/browse)
http:// www.nsc.org/ehc/glossar2.htm)
http://www.agriculture.purdue.edu/ssmc/Frames/newglossery.htm)
http:// www.epa.gov/heatisland/resources/glossary.html)
http://www biology.usgs.gov/s+t/SNT/noframe/zy198.htm)
http://www snowcover.gsfc.nasa.gov/glossary.html)
http://www wikipedia.org/wiki/Remote_sensing)
BAB 6

PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN

A. Penyusunan Perangkat Penilaian

1. Tujuan Pembelajaran

Standar Kompetensi
Peserta PLPG mampu membuat perangkat pembelajaran dari mata pelajaran yang
dibinanya.

Kompetensi Dasar
Peserta di PLPG mampu menyusun perangkat penilaian hasil belajar dari mata pelajaran
yang dibinanya.

Indikator
Peserta PLPG mampu
a. Mendeskripsikan perencanaan penilaian hasil belajar
b. Hasil belajar mendeskripsikan perangkat penilaian berbasis kelas.

2. Uraian Materi
Penyusunan perangkat penilaian yang dibuat oleh guru tidak terlepas dari sistem
pembelajaran yang dirancang dalam format silabus dan RPP. Pada unit kegiatan belajar
1 telah diuraikan bagaimana mengembangkan evaluasi hasil belajar di dalam sistem
pembelajaran. Artinya perangkat penilaian yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perangkat penilaian dalam satu kesatuan
desain sistem pembelajaran akan menghasilkan alat penilaian tes dan non tes yang
dilengkapi petunjuk pelaksanaan, sehingga akan memudahkan proses pengukuran
yang dilakukan oleh guru.

Penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi (tujuan pembelajaran) peserta didik. Penilaian ini dilakukan
secara konsisten dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu penilaian
dilakukan secara sistematik yaitu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dalam
perencanaannya.

Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik melalui berbagai teknik, dan
pemberian nilai terhadap hasil belajar berdasarkan standar tertentu.

Kegiatan menilai hasil belajar siswa tersebut harus terarah dan terprogram. Hal
ini dimaksudkan bahwa menilai hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang telah
dirumuskan di dalam silabus dan RPP. Selain itu metode dan teknik penilaian dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan dalam silabus dan RPP. Dengan demikian penilaian
yang dilakukan guru merupakan satu rangkaian yang tidak dapat terpisahkan seperti
ilustrasi berikut:

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


534

Geografi SMA

Tujuan pembelajaran/

SK-KD dan Indikator

Metode

Komponen penilaian dan

dalam silabus: Teknik

SK dan KD

Butir-butir tes, non

Komponen Penilaian tes, tugas dan lain-lain

dalam RPP: KD dan (Perangkat)

Indikator

Gambar 93. Penilaian Hasil belajar

Untuk menghasilkan perangkat penilaian tersebut, maka diperlukan perencanaan


penilaian hasil belajar dan merancang perangkat penilaian berbasis kelas.
a. Perencanaan Penilaian Hasil Belajar
Merencanakan penilaian hasil belajar yang baik, harus memperhatikan prinsip-
prinsip evaluasi dan prosedur merencanakan seperti yang telah dijabarkan pada unit
kegiatan belajar satu. Selain itu dalam penilaian, pemahaman akan klasifikasi hasil
belajar seperti yang telah diuraikan pada komponen kegiatan belajar satu menjadi
titik tolak perencanaan penilaian. Oleh karena itu jenjang tujuan pembelajaran
hendaknya dipahami dengan baik.

Perencanaan penilaian hasil belajar menurut Gronlund (1985) dalam Zaenal Arifin
(1009, h. 91-102) dari beberapa langkah:
1) Menentukan Tujuan Penilaian
Dalam kegiatan penilaian, tentu guru mempunyai maksud atau tujuan tertentu.
Tujuan penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak
awal, karena dasar untuk menentukan arah mencakup ruang lingkup materi,
jenis/model, dan karakter alat penilaian.

Ada empat kemungkinan tujuan penilaian, yaitu untuk memperbaiki kinerja


atau proses pembelajaran (formatif), untuk menentukan keberhasilan peserta
didik (sumatif), untuk mengindentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam
proses pembelajaran (diagnostik), atau untuk menempatkan posisi peserta
didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan).

Tujuan penilaian yang dirumuskan harus sesuai dengan jenis penilaian yang
akan dilakukan, seperti penilaian formatif, sumatif, diagnostik, penempatan
atau seleksi.

2) Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar


Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kegiatan berfikir dan bertindak. Peserta didik dianggap
kompeten apabila dia memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai
untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan
535
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti


proses belajar.

Jenis kompetensi dan hasil belajar sudah dirumuskan dalam standar


kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang terdapat didalam silabus
dan RPP. Dengan kata lain, pada tahap ini harus diidentifikasi tujuan-tujuan
pembelajaran yang akan diukur dengan tes atau non tes. Untuk memudahkan
kegiatan tahap ini, dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi hasil belajar
yang akan diuji berdasarkan pada taksonomi tujuan pembelajaran yang biasa
dikenal sebagai Taxonomy Bloom yang dikemukakan oleh Benyamin S Bloom.
Hasil belajar yang dikelompokkan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah
efektif, dan ranah psikomotor.

3) Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item
untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan
tertentu. Kisi-kisi adalah rancangan tujuan-tujuan khusus dan perilaku-perilaku
khusus yang akan menjadi dasar penyusunan butir tes dan atau non tes.
Tujuannya adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes/
non tes dan bagian-bagiannya, sehingga perumusan tersebut dapat menjadi
petunjuk yang efektif bagi guru dalam menyusun butir-butir tes / non tes.

Kisi-kisi atau dapat disebut tabel spesifikasi menjadi penting dalam


pengembangan dan penyusunan tes / non tes, karena didalamnya terdapat
sejumlah indikator sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen. Dalam
penyusunan kisi-kisi harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain:
a) Representatif yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai
sampel perilaku yang akan dinilai.
b) Komponen-komponennya harus terurai, jelas, dan mudah dipahami.
c) Soal dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.

Dari persyaratan-persyaratan yang dikemukakan di atas, diperoleh kesimpulan


bahwa, dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi disusun berdasarkan
silabus mata pelajaran atau RPP. Jadi guru/evaluator harus melakukan analisis
silabus/RPP terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-kisi soal.

Format kisi-kisi tidak ada yang baku, dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan. Pada umumnya, format kisi-kisi soal dapat dibagi menjadi dua
komponen pokok, yaitu komponen identitas dan komponen pokok.

536 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Contoh :

Gambar 94. Contoh Format Kisi-kisi


Dalam kisi-kisi, guru harus memperhatikan domain hasil belajar yang akan
diukur, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya domain meliputi domain
kognitif, afektif, dan psikomotor.

4) Mengembangkan Draf Instrumen (Menulis butir-butir instrumen)


Mengembangkan draf instrumen adalah kegiatan penulisan butir tes/non
tes dengan menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan atau
aspek kinerja yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap
pertanyaan atau aspek kinerja harus jelas dan terfokus serta menggunakan
bahasa yang efektif.

Selain itu guru harus mengenal siswa agar dapat memperkirakan taraf
kesukaran, kompleksitas, serta gaya pemahaman yang paling sesuai dengan
siswa.

Butir instrumen diperlukan kemampuan untuk membahasakan gagasan dalam


bahasa verbal yang jelas dan mudah dipahami. Maksudnya, penulisan soal
membutuhkan bahasa yang lugas dan tidak berbelit-belit. Selanjutnya adalah
kemampuan dalam teknik penulisan soal, kemampuan dalam hal ini harus
menguasai teknik penulisan butir-butir instrumen yang baik dan benar, perlu
juga diketahui mengenai ciri masing-masing jenis soal, tata cara penulisannya,
kelebihan dan kekurangannya sehingga objektivitas soal dapat terjamin seperti
sub kegiatan belajar berikutnya.

5) Uji-coba dan Analisis


Kegiatan uji coba dilakukan sebagai dasar untuk memperbaiki dan memilah
butir instrumen yang memadai untuk disusun menjadi sebuah tes/non tes.
Secara garis besar, tujuan uji-coba adalah untuk mengetahui butir instrumen
yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta butir instrumen
mana yang baik untuk dipergunakan selanjutnya.

537
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Kegiatan uji coba dapat dilakukan dengan kesesuaian butir instrumen dengan
hasil belajar yang akan diukur (apakah butir instrumen telah mengukur apa
yang akan diukur/valid). Selanjutnya dapat dilakukan analisis butir instrumen
dari aspek bahasa, sehingga dapat dimungkinkan kesalahan siswa dalam
merespon karena faktor bahasa. Sedangkan uji coba dan analisis secara empiris
membutuhkan proses yang panjang mulai dari ahli, siswa secara perorangan,
siswa secara kelompok kecil dan sekelompok siswa sesuai dengan situasi
nyata di lapangan. Diperlukan pula perangkat uji validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda.

6) Revisi dan Merakit (Instrumen Baru)


Langkah selanjutnya adalah mengkonfirmasikan butir instrumen yang valid
dengan kisi-kisi. Apabila sudah memenuhi syarat dan telah mewakili semua
materi yang akan diujikan, selanjutnya dirakit menjadi sebuah perangkat tes/
non tes. Sedangkan yang belum memenuhi syarat berdasarkan hasil konfirmasi
dengan kisi-kisi, dapat dilakukan perbaikan.

Revisi soal dapat dilakukan dengan memperbaiki bahasa pada butir instrumen
secara total. Untuk soal-soal yang valid dan telah mencerminkan semua pokok
bahasan serta aspek kemampuan yang hendak diukur dapat dirakit menjadi
sebuah tes/non tes yang valid dan dilanjutkan dengan merakit tes/non tes hasil
revisi. Selanjutnya terkait urutan/penomoran, dalam suatu tes/non tes pada
umumnya urutan dilakukan menurut tingkat kesukaran yaitu dari yang mudah
sampai yang sulit, dari yang sederhana menuju kompleks.

Contoh:
Perangkat penilaian berdasarkan perencanaan penilaian hasil belajar (sumber
mahasiswa Teknologi Pendidikan Ugi Gumelar). Perangkat ini dihasilkan sudah
melalui proses uji coba dan analisis.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


538

Geografi SMA
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
StandSasara
Matadi 539
1. No
arkomn klat
batas
peneta
pemeri
Menjel petens
Geografi SMA wilaya
panda
ntahda
askank Kompe i
h npene
lamebijaka tensiD
gasann asar

: :
:
penat SetelaPejaba
danpe Penat
aanba
negas
hmentPelakaanBa
Wilaya
Penata
tentan
Pemeri
Kebija Pokok taswilgikutisanaDi
anbat tasWil
hDaera
anBata
g ntah
kan Bahasa ayah.
aswila
matad lingkuayahB
h s n iklatPe
yahme nganPagiPej
liputi
nataaemeriabatP
nBatas
mekan ntahDelaksa
isme,p
WilayaaerahnaDiLi Kisi-
batasd
No.1ta
Pesert sebaga
undan
Pesert h,paraKabup
rosed ngkun KisiIns
5.Pasal
4.Pasal
aerah,
hun20
adiklat 3.Pasal
2.Pasal
1.Pasal
imana:
gNo.32
adiklat ur,tek
pesertaten/KganPe trume
18tent
2(1)ten
sebaga 198,te
mampcakupa
06,ten 18(1)te
sumbe4(3)tetahun2
mamp amamota merint
nikdan nTesH
angtim
tangw
imana: ntangp
umenjnwilay
tangst ntangk
ntangp
rdayal 004,te
umenj rancan
pumer ahDae asilBel
peneg
ujudba olapen
ewena
emben 540
elaskaah. autwil
andart ntangp
elaska ancan
ganan rahKa ajar
asanba
tasdae ntenta yelesai
atacar nganp
ayah tukandemerin
ntenta ggara
grenca bupat
tasdae
rah apenengPem anseng engelo
aerahtahdae
ngUnd napen
nbiaya en/Kot
rah endagr keta laan
gasan rah,
ang-
Indikat (RAB)
etapa a
i n
or

Jenjan
Kognit
C2 if g

BentuKlasifi
PGPG PG PGPG Soal
k kasiSo
al

Soal
No.
10 36 1 9 35
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jalan Taman Makam Pahlawan No. 8 Jakarta Selatan – 12740


Telepon: 021 – 7943421 Fax. 7943422

INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR


MATA DIKLAT PENATAAN BATAS WILAYAH

Petunjuk Menjawab Soal:


I. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah 1 (satu) jawaban yang paling tepat dari 5 (lima) jawaban yang tersedia
dengan menuliskan jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan!
Contoh

Kegiatan penetapan dan penegasan batas-batas antar dua wilayah dikenal


dengan istilah:

a. Penataran batas wilayah


b. Pembagian batas wilayah
c. Penataan batas wilayah
d. Pengukuran batas wilayah
e. Pelacakan batas wilayah

Jawaban

1. C atau 1. C (Penataan batas wiayah)

Jawablah pertanyaan dengan uraian yang jelas dan lengkap pada lembar jawaban
yang telah disediakan!

I. Soal Pilihan Ganda

1. Berikut ini adalah peran Menteri Dalam Negeri dalam penyelesaian perselisihan
batas wilayah daerah:
a. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar desa
b. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kecamatan
c. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kabupaten/kota
d. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kabupaten dalam satu
provinsi

2. Dibawah ini yang merupakan prinsip dasar penegasan batas wilayah daerah
adalah, kecuali:
a. Ketersediaan anggaran di daerah yang terkait
b. Mengesampingkan prinsip musyawarah untuk mufakat
c. Dilaksanakan atas dasar kesepakatan antar daerah terkait
d. Dilaksanakan oleh tim penetapan & penegasan batas daerah ditingkat pusat
541
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

dan daerah terkait


e. Berpedoman pada batas-batas daerah tersebut dalam undang-undang
pembentukan daerah

3. Berikut ini yang merupakan proses penentuan batas wilayah daerah yang
disajikan secara kartometerik diatas peta adalah
a. Penentuan skala/resolusi peta
b. Penentuan ketelitian planimetris
c. Penentuan sistem proyeksi peta
d. Penentuan sistem grid sebagai sistem proyeksi peta
e. Penentuan sistem simbolisasi dan pewarnaan pada peta

4. Batas wilayah termasuk salah satu bentuk informasi spasial yang memiliki
karakteristik khusus. Visualisasi dari batas wilayah suatu daerah dapat terlihat
dari:
a. Peta Rupa Bumi Wilayah
b. Peta Tematik Wilayah
c. Peta Fotogrammetri Wilayah
d. Peta Batas Wilayah
e. Peta Lokasi Wilayah

II. SoalNo
Uraian (Essay)
Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 …………… 11 …………… 21 …………… 31 ……………
Kasus:
2 …………… 12 …………… 22 …………… 32 ……………
Disuatu3wilayah
……………
di Pulau Jawa,13 ……………
terdapat dua desa yaitu 23
desa A …………… 33
dan B yang merupakan ……………
4 ……………
hasil pemekaran 14 desa.
dari satu wilayah …………… 24 perselisihan
Agar tidak terjadi …………… 34
dalam proses ……………
5
pengelolaan ……………
sumber daya alam 15 antara
……………
masing-masing 25 desa,…………… 35
maka dari itu harus ……………
6 penetapan
dilakukan …………… 16
dan penegasan ……………
batas 26 ditunjuk
desa. Jika Anda …………… 36 yang……………
sebagai pihak
berwenang
7 dalam
…………… menetapkan17batas ……………
wilayah tersebut,27 maka Anda harus melakukan
…………… 37 ……………
langkah-langkah
8 sebagai
…………… berikut!
18 …………… 28 …………… 38 ……………
9 …………… 19 …………… 29 …………… 39 ……………
1. Susunlah daftar tim yang dibutuhkan untuk kegiatan penetapan dan penagasan
10 …………… 20 …………… 30 …………… 40 ……………
batas desa! (minimal 5 orang yang dapat dikategorikan sebagai tim)
2. Susunlah daftar peralatan dan bahan pokok yang dibutuhkan untuk kegiatan
penegasan batas desa tersebut! (minimal 4 buah)
3. Buatlah kerangka kegiatan yang akan dilakukan untuk penegasan batas desa
tersebut!
4. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan penetapan dan
penegasan batas desa tersebut?
5. Berapakah anggaran biaya pelaksanaan kegiatan penegasan batas untuk desa di
pulau jawab tersebut!

542 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA
Lembar Jawaban

Nama : …………………
Unit : …………………

I. Pilihan Ganda

II. Uraian
1. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

543

Geografi SMA

KUNCI JAWABAN

I. Pilihan Ganda
1. E 11. B 21. E 31. E
2. E 12. B 22. E 32. E
3. E 13. B 23. E 33. E
4. E 14. B 24. E 34. E
5. E 15. B 25. E 35. E
6. E 16. B 26. E 36. E
7. E 17. B 27. E 37. E
8. E 18. B 28. E 38. E
9. E 19. B 29. E 39. E
10. E 20. B 30.E 40. E

II. Essay

1. Tim yang dibutuhkan dalam kegiatan penetapan dan penegasan batas desa
meliputi:
- Tim penegasan batas desa, meliputi kepala/perangkat desa, camat terkait, dan
unsur BPD, Kabag Pemerintahan.
- Tim penegasan batas kabupaten, meliputi, unsur Bapeda, dan unsur administrasi
pemerintahan umum SETDA Kab/Kota, Bupati, Sekda (surveyor)
- Tim Leader adalah tim pelaksana fisik meliputi ahli geodesi atau ahli geografi
seperti BPN.

2. Peralatan dan bahan pokok yang digunakan antara lain:


- Data/dokumen pembentukan daerah terkait
- Peta rupabumi
- Pilar
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
544

Geografi SMA

Kriteria Pemberian Skor

I. Soal pilihan ganda, jika benar diberi skor 1, dan jika salah diberi skor 0

II. Soal uraian

Untuk no. butir 1

Jika menjawab dengan benar (disebutkan minimal 5 atau lebih), diberi skor 5. jika
menjawab benar minimal 5 atau lebih, namun jawaban kurang tepat, diberi skor 4. dan
jika menjawab kurang dari 5 jawaban kurang tepat diberi skor 3. untuk responden yang
menjawab, namun jawabannya tidak tepat diberi skor 2, sebagai penghargaan bahwa
responden, memikirkan jawaban dari soal tersebut.

Untuk no butir 2.

Jika menjawab 2-3 tahap dengan benar kegiatan penegasan batas desa, diberi
skor 3. jika benar menjawab 4 tahap, diberi skor 4, dan jika tepat/menjawab 5 tahap, maka
skor 5. untuk responden yang menjawab, namun jawabannya tidak tepat diberi skor 2,
sebagai penghargaan bahwa responden, memikirkan jawaban dari soal tersebut.

Untuk no butir 4.

Jika menjawab kurang dari 4 bulan adalah salah, dan hanya diberi skor 2 sebagai
penghargaan. Jika menjawab tepat 4 bulan atau lebih maka jawaban benar dan skor yang
diberikan adalah 5.

Kriteria Nilai

Rentang Skor Nilai


80% - 100% A
70% - 79% B
60% - 69% C
45% - 59% Tidak Lulus

545
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

b. Perangkat Penilaian Berbasis Kelas


Perangkat penilaian terkait dengan metode dan teknik penilaian yang direncanakan
oleh guru dalam silabus dan RPP. Metode penilaian dan teknik penilaian berbasis
kelas, dilandasi oleh pembelajaran aktual yaitu kinerja siswa di kelas baik melalui
pengetesan formal, esai, pekerjaan rumah atau secara informal melalui observasi
atau interaksi.

Terdapat metode dan teknik penilaian berbasis kelas yang dapat direncanakan
guru sesuai dengan hasil belajar yang akan diukur. Metode penilaian dikategorikan
menjadi tiga yaitu penilaian, kognitif, penilaian afek dan penilaian psikomotorik.
Sedangkan untuk teknik penilaian terdapat beberapa jenis:
1) Penilaian kognitif
Benarsalah,menjodohkan,pilihanganda,jawabanpendek/singkat,melengkapi/
isian, uraian/esai.

2) Penilaian afektif
Penilaian terhadap diri sendiri observasi dengan skala Likert dan skala sikap
lainnya.

3) Penilaian keterampilan
Daftar cek, skala penilaian, portofolio dan catatan pengamatan (anekdotal).

Metode dan teknik penilaian di atas dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar
siswa atau kinerja siswa secara langsung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Hasil belajar dan kinerja dinilai secara alamiah, sehingga tidak semata
kognitif mampu menunjukkan posisi start berlari. Guru harus menggunakan
penilaian observasi melalui pengamatan dengan menggunakan perangkat penilaian
daftar cek.

Beberapa perangkat penilaian berbasis kelas yang dapat direncanakan oleh guru
menurut Abdul Majid (2008, h. 195-219) seperti diuraikan di bawah ini.

1) Tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun
jawabannya). Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespons dalam
menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi
tanda menggambarkan grafik, diagram dan sebagainya.

a) Tujuan Penggunaan Tes


 Mendiagnosa siswa (kekuatan dan kelemahan)
 Menilai kemampuan siswa (keterampilan dan pengetahuan atau
pemahaman)
 Memberikan bukti atas kemampuan yang telah dicapai
 Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu maupun kelompok
 Monitoring standar pendidikan.

b) Fungsi
Formatif di kelas/classroom formatif assessment

546 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

 Dilakukan saat berlangsungnya proses belajar mengajar.


 Dilaksanakan secara periodik
 Mencakup semua mata pelajaran yang telah diajarkan.
 Bertujuan mengetahui keberhasilan dan kegagalan proses belajar
mengajar.
 Dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan proses belajar
mengajar.

Sumatif di kelas/classroom summative assessment


 Materi yang diujikan meliputi seluruh pokok bahasan dan tujuan
pengajaran dalam satu program tahunan atau semesteran.
 Dilakukan pada akhir program dalam satu tahun atau semesteran.
 Bertujuan untuk mengukur keberhasilan peserta didik secara
menyeluruh.

Hasil penilaian sumatif digunakan antara lain untuk penentuan kenaikan


kelas, kelulusan sekolah dan sebagainya.

c) Bentuk Instrumen Tes


a. Pilihan Ganda
Bentuk soal pilihan ganda dapat dipakai untuk menguji penguasaan
kompetensi pada tingkat berpikir rendah seperti pengetahuan (recall)
dan pemahaman, sampai pada tingkat berpikir tinggi seperti aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.

Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan option (pilihan jawaban).
Pilihan jawaban terdiri dari atas kunci jawaban dan pengecoh
(distractor).

Pedoman pembuatan tes bentuk pilihan ganda adalah: (a) pokok


soal harus jelas, (b) isi pilihan jawaban homogen, (c) panjang pilihan
jawaban relatif sama, (d) tidak ada petunjuk jawaban benar, (e) hindari
menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah, (f)
pilihan jawaban angka diurutkan, (g) semua pilihan jawaban logis, (h)
jangan menggunakan negatif ganda, (i) kalimat yang digunakan sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta tes, (j) bahasa yang digunakan
baku, (k) letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak, (dan (i)
penulisan soal jawaban ke bawah.
A. An Nisa: 105
B. AN Nisa: 59
C. Al Baqarah:10
D. Al Baqarah:105
E. Al Ikhlas: 1-3

b. Benar – Salah
Bentuk soal ini memiliki dua kemungkinan jawaban yaitu benar-salah
atau ya dan tidak. Dalam menyusun instrumen pertanyaan benar salah
harus diusahakan menghindari kata terpenting selalu, tidak pernah,
hanya, sebagian besar dan kata-kata lain yang sejenis, karena dapat
membingungkanpesertatesdalammenjawab.Rumusanbutirsoalharus
jelas dan pasti benar dan pasti salah. Hindari pernyataan negatif seperti

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 547

Geografi SMA
kata “bukan”.

Contoh soal Benar – Salah yaitu: Khalifah Umar bin Khatab mendapat
julukan “Pedang Allah”

c. Menjodohkan
Bentuk ini cocok untuk mengetahui fakta dan konsep. Cakupan materi
bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.
Antara pertanyaan dengan:
a. Wujud
1. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala b. Qadiran
sesuatu (Q.S. Al Baqarah:20)
2. Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup c. Baqa
kekal lagi senantiasa berdiri sendiri (Q.S. AL
Imran:2) d. Hayat
3. Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zahir dan
yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala e. Sama
sesuatu (Q.S. AL Hadid:3)
4. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan f. Qiyamu- hubinafsi
tetap kekal zat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan (Q.S. Ar Rahman:26-27) g. Qidam
5. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dan
Dia (Allah) adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat (Q.S. As Syura: 11)

Jodohkanlah arti surat Al Quran berikut dengan sifat wajib bagi


Allah. Tulislah nomor abjad pada lajur kanan ke dalam kotak di depan
pernyataan/soal yang kami anggap benar. Antara pertanyaan dengan
jawaban bersifat homogen. Jawaban lebih banyak dari pertanyaan.

d. Jawaban Singkat atau Isian Singkat


Tes bentuk jawaban/isian singkat dibuat dengan menyediakan tempat
kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban. Jenis
soal jawaban singkat ini bisa berupa pertanyaan dan melengkapi atau
isian.

Contoh:
Hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir disebut sebagai hadis...

e. Uraian tertutup
Pertanyaan yang biasa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan, dan
sebagainya.

Langkah untuk membuat tes uraian tertutup adalah: (a) menulis soal
berdasarkan indikator pada kisi-kisi, dan (b) mengedit pertanyaan.
Untuk mengedit pertanyaan perlu diperhatikan: (1) apakah pertanyaan
mudah dimengerti, (2) apakah data yang digunakan benar, (3) apakah
tata letak keseluruhan baik, (4) apakah pemberian bobot skor sudah
tepat, (5) apakah kunci jawaban sudah benar, dan (6) apakah waktu
untuk mengerjakan tes cukup.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


548

Geografi SMA

Contoh soal:
a. Urutkan kegiatan dalam ibadah haji!
b. Sebutkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah!

f. Uraian terbuka
Bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa
dalam semua tingkat ranah kognitif.

Kaidah penulisan instrumen bentuk uraian bebas adalah: 9a) gunakan


kata-kata seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan,
hitunglah dan buktikan; (b) hindari penggunaan pertanyaan seperti
siapa, apa, dan bilamana; (c) gunakan bahasa yang baku; (d) hindari
penggunaan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda; (e) buat petunjuk
mengerjakan soal; (f) buat kunci jawaban; dan (g) buat pedoman
penskoran. Untuk memudahkan penskoran dibuat rambu-rambu
jawaban yang akan dijadikan acuan.

Contoh soal:
Jelaskanlah penggunaan sumber-sumber hukum Islam!

2) Penilaian Kinerja (Performance Assessment)


Performance assessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan
situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan
Pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai
macam konteks. Jadi boleh dikatakan bahwa performance assessment” adalah suatu
penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.

langkah-langkah penilaian kinerja


a. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau
yang akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik.
b. Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan
untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.
c. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur jangan terlalu banyak
sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan
tugas.
d. Mendefinisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan
kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik
produk yang dihasilkan.
e. Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang
dapat diamati.
f. Kalau ada, periksa kembali dan bandingkan sebelumnya oleh orang lain di
lapangan.

549
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Contoh perangkat penilaian

3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan
informasi bagi suatu penilaian.
a. Tujuan Portofolio
Tujuan ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang
akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian kelas, portofolio dapat
digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
 Menghargai perkembangan yang dialami siswa
 Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
 Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
 Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi.
 Meningkatkan efektivitas proses pengajaran.
 Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain.
 Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada
siswa.
 Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu
siswa dalam merumuskan tujuan.

b. Pedoman Penerapan Penilaian Portofolio


Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dilakukan oleh guru dalam
penggunaan penilaian portofolio di sekolah sebagai berikut:

550 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

a) memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio


 Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu
dikumpulkan.
 Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dan hasil
pekerjaannya.
 Menentukan kriteria penilaian yang digunakan
 Mengharuskan siswa menilai pekerjaannya sendiri secara
berkelanjutan.
 Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio.
 Melibatkan orangtua dalam proses penilaian portofolio.

b) Bahan penelitian
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilai portofolio di sekolah
antara lain sebagai berikut:
 Penghargaan tertulis
 Penghargaan lisan
 Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa
 Daftar ringkasan hasil pekerjaan
 Catatan sebagai hasil pekerjaan
 Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
 Contoh hasil pekerjaan
 Catatan/laporan dari pihak yang relevan
 Daftar kehadiran
 Hasil ujian/tes
 Presentase tugas yang telah selesai dikerjakan

Portofolio
No Aspek yang Dinilai ke
1 2 3
1 Latar belakang masalah/pendahuluan
2 Kajian pustaka
3 Ketajaman pembahasan/analisis

4 Penyimpulan/penutup
5 Tata tulis dan bahasa
Skor total

551
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Contoh Perangkat Penilaian

Nama siswa : …………………..


Tanggal : …………………..
Keterangan: *)

Skor maksimum untuk tiap aspek yang dinilai adalah:


1. Latar belakang masalah, skor maksimum 10, dengan rincian:
 Dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang runtut/redaksinya benar (2,5)
 Menunjukkan pentingnya masalah (7,5

2. Pengkajian pustaka, skor maksimum 15, dengan rincian:


 Isi relevan dengan permasalahan yang ada (5)
 Dipungut/diambil dari sumber yang benar/dibenarkan
 Dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang runtut (2)
 Cara penulisan benar (3)

3. Pembahasan, skor maksimum 25, dengan rincian:


 Mampu menafsirkan/menganalisis data yang ada (10)
 Menghubungkan antara data dengan pustaka sebagai referensi (10)
 Relevan dengan tujuan (5)

4. Rumusan simpulan, skor maksimum 10, dengan rincian:


 Relevan dengan permasalahan/tujuan 2,5)
 Relevan dengan tata dan pembahasannya (7,5)

5. Tata tulis dan bahasa


 Tata tulis benar (15)
 Bahasa menggunakan bahasa Indonesia baku (10)
(10 skor (maksimum 90)

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


552

Geografi SMA

4) Penilaian Proyek
a. Konsep Penilaian Proyek
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi, hingga penyajian data. Karena
dalam pelaksanaannya proyek bersumber pada data primer/sekunder, evaluasi hasil,
dan kerjasama dengan pihak lain, proyek merupakan suatu sarana yang penting
untuk menilai kemampuan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan
siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.

Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses
suatu proyek, misalnya pada saat:
 Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
 Bekerja dalam tim, dan
 Arahan diri

b. Contoh Penilaian Proyek


Materi:
Koperasi sekolah, cara pengelolaan dan dampaknya bagi sekolah.

Perancangan Kegiatan:
 Observasi ke beberapa koperasi sekolah
 Talk show bersama ahli (expert) dari bidang perkoperasian, pengelola dan
anggota koperasi. Pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi.
(sedikit ceramah, percakapan antara guru-guru sumber, dan diakhiri dengan
dialog interaktif dengan siswa).
 Pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh
guru dan dapat dikembangkan lebih luas lagi oleh siswa.
 Mengadakan diskusi panel di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang
koperasi makalah yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut.

Penilaian dilakukan terhadap:


 Keaktifan pada saat mengikuti talk show
 Makalah yang dibuat
 Aktifitas dalam diskusi panel

5) Penilaian Hasil Kerja (Product Assessment)


Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam
membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Terdapat dua
tahapan penilaian yaitu: Pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan
alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknis maupun estetik
hasil karya/kerja siswa.

Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas,
metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, patung dan
lain-lain.

Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi dan lingkup hasil kerja
adalah:
 Penetapan kompetensi yang akan diukur. Perlu diingat pada waktu memberikan
tugas kepada siswa sebaiknya tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 553


Geografi SMA

untuk menunjukkan kompetensi yang diukur tetapi juga memungkinkan siswa untuk
dapat menunjukkan kompetensi setingkat di atasnya dan kompetensi setingkat di
bawahnya.
 Penyusunan tahapan dalam pengerjaan hasil kerja (dalam tahap perencanaan,
produksi, dan akhir).

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengelola hasil kerja siswa,
diantaranya adalah sebagai berikut.
 Anekdotal, merupakan catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan
terhadap siswa yang waktu kegiatan belajar mengajar disebut anekdotal. Anekdotal
biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja
siswa, seperti misalnya kemampuan siswa untuk kerjasama, dan kemampuan siswa
menggunakan peralatan secara aman.
 Skala Penilaian Analitis penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada
hasil kerja siswa dilihat dari berbagai perspektif atau kriteria disebut skala penilaian
analitis. Skala ini digunakan untuk menilai kemampuan pada tahap perencanaan/
perancangan dan tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru dapat menilai
desain atau hasil kerja siswa dari berbagai perspektif serta kriteria. Untuk setiap
keterampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
 Skala Penilaian Holistik, merupakan penilaian terhadap hasil kerja siswa secara
keseluruhan disebut skala penilaian holistik. Skala ini digunakan untuk penilaian
pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian
terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerja.

6) Penilaian Sikap
a. Sikap dan Objek Sikap yang Perlu Dinilai
Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian terhadap sikap selain bermanfaat untuk
mengetahui factor-factor psikologis yang mempengaruhi pembelajaran, berguna
juga sebagai faeback pengembangan pembelajaran.

Secara umum, penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran sebagai berikut:
 Sikap terhadap mata pelajaran
 Sikap terhadap proses pembelajaran
 Sikap terhadap materi dari pokok-pokok bahasan yang ada
 Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri
siswa melalui materi tertentu.
 Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum

b. Cara-cara Menilai Perilaku


Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara-cara tersebut antara
lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, laporan pribadi, dan penggunaan skala
sikap. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku
catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan siswa selama di sekolah
(Critical Incidents Record). Pertanyaan langsung dilakukan dengan menanyakan
secara langsung tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Berdasarkan
jawaban dan reaksi yang tampil dari seseorang dalam memberi jawaban dapat
dipahami sikap orang itu terhadap sikap tertentu.
Penggunaan skala sikap mengambil dari teknik-teknik yang telah dikembangkan,
namun yang paling praktis dan mudah diimplementasikan adalah Skala Diferensiasi
Semantik (Semantic Differential Technique. Teknik ini dapat digunakan pada berbagai

554 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

bidan, dan teknik ini sederhana dan mudah diimplementasikan dalam pengukuran
dan skala sikap di kelas. Langkah-langkah pengembangan skala dengan teknik ini
sebagai berikut:
 Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya, misalnya “Mata
Pelajaran Agama Islam” Pilihan Sikap

NoMemilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek
Pernyataan
SS
penilaian sikap. Misalnya menarik; penting; menyenangkan’ Smudah N dipelajari;
TS STSdan
sebagainya.
Kegiatan di sekolah pada bulan Ramadhan perlu
1. Memilih
 kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala
dilakukan
 Menentukan rentang skala pasangan dan penskorannya.
2 Usaha pengaktifan kegiatan Ramadhan merupa-
kan usaha
Tabelyang kurang
23. skala menyenangkan
sikap terhadap kegiatan Ramadhan di sekolah.

3 Kegiatan Ramadhan perlu didukung oleh guru


dan orang tua murid

4 Kegiatan Ramadhan diselenggarakan untuk


mengisi waktu luang

5 dts.

2 Saya sulit menghafal dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis dalam Pen-


7) Penilaian Diri (Self Assessment)
Penilaian diri di tingkat kelas (PDK) atau Classroom Self Assessment (CSA) adalah penilaian sendiri
siswa3 yang
Sayabersangkutan
sulit mengikuti Pendidikan
untuk Agamapengelolaan
kepentingan Islam yang berhubungan
kegiatan belajar mengajar (KBM)
ditingkat kelas. Penerapan konsep PDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas atau Classroom Based Assessment.

Tabel 24. Format Penilaian Konsep Diri Siswa Mata Pelajaran Agama Islam
No Pernyataan Alternatif

Ya Tidak

Alternatif
No1 Saya sulit mengikuti pelajaran PAI
Pernyataan
Ya Tidak
didikan Agama Islam
4 Saya sulit mengartikan kandungan ayat Al-Qur’an
dengan
Saya hafalan
belum doa dan ayat-ayat
bisa melaksanakan semuaAl-Qur’an
tugas-tugas dalam Pen-
5
didikan Agama Islam
6 Saya suka mendalami PAI di luar jam pelajaran sekolah
7 Saya selalu mengucapkan salam ketika bertemu 555
PLPG Sertifikasi
8 Saya Guru 2012 Rayon 9waktu
membutuhkan Universitas
lama Negeri JakartaPAI
untuk belajar

9 Saya ….dts.
Geografi SMA

3. Rangkuman
Penyusunan perangkat penilaian sebagai suatu sistem pembelajaran yang lengkap
suatu sistem pembelajaran yang lengkap dan memadai, harus direncanakan secara
terarah dan terprogram. Perencanaan penilaian hasil belajar dimulai dari penetapan
tujuan penilaian, identifikasi tujuan pembelajaran, mengembangkan kisi-kisi, menuliskan
butir instrumen, menguji coba dan menganalisis, serta merevisi dan merakit instrumen.
Untuk penulisan instrumen perlu diketahui rumusan hasil belajar dengan hasil kerja
operasional (terlampir). Sedangkan untuk analisis perlu diketahui sistem penskoran
dengan pedoman penskoran (terlampir)

Perangkat penilaian berbasis kelas menggunakan metode dan teknik penilaian sesuai
dengan hasil belajar yang diukur. Perangkat penilaian terdiri dari tes dan kinerja.
Perangkat penilaian tersebut dirancang oleh guru dengan kisi-kisi yang telah disusun
dan mengacu kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan didalam silabus dan
RPP.

4. Latihan
1. Jelaskan perencanaan penilaian hasil belajar dengan berpedoman pada RPP yang
telah Anda buat!
2. Buatlah contoh perangkat penilaian hasil karya siswa sesuai dengan mata pelajaran
yang Anda bina!

Petunjuk jawaban latihan No Aspek 1 2 3 4

1. a. Perencanaan penilaian hasil belajar 1 Fisik


Tujuan penilaian, kisi-kisi, butir instrumen, lembarKertas
jawaban (Khusus tes), lembar
pengamatan skala sikap – rubrik (non tes), scoring dan kriteria nilai.
Ukuran
b.Tindak lanjut perencanaan penilaian hasil belajar adalah pelaksanaan penilaian,
pemberian skor dan nilai, analisis hasil penilaian
2 dan perbaikan/pengayaan.
……….

2. a. Contoh penilaian desain cover buku oleh siswa SMK multi media (perencanaan,
proses produksi, hasil karya kualitas dan teknis) dengan anekdotal dan skala
penilaian (rubrik penilaian).

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


556

Geografi SMA

b.Contoh penilaian gambar bangun ruang oleh siswa SMA IPA (garis, warna,
kebersihan, kerapihan, ketelitian) dengan rubrik penilaian analitik atau holistik.
c. Lembar alat penilaian hasil karya dan pedoman aspek penilaian 4 hasil karya,
perangkat penilaian disiapkan sebelum hasil karya dibuat oleh siswa.

Contoh : Lembar Instrumen Lembar Penskoran

Penilaian Hasil Karya


Tes Penilaian
Hasil Karya

Buatlah desain cover


buku dengan kriteria:
1. …………………..
2. …………………..

Total skor
5. Tes Formatif 4

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan!

1. Tes objektif seperti pilihan ganda dikategorikan metode penilaian:


a. kogniti
b. afektif
c. psikomotorik
d. tertulis

2. Langkah pertama merencanakan penilaian hasil belajar


a. mengidentifikasi hasil belajar
b. menentukan tujuan penilaian
c. membuat kisi-kisi
d. menuliskan draft butir instrumen

3. Sarana untuk mendeskripsikan proporsi soal


a. kisi-kisi
b. cetak baru
c. blue print
d. kalibrasi

557
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

4. Perangkat penilaian yang diberikan kepada siswa pada saat pelaksanaan tes
tertulis, kecuali:
a. lembar soal
b. lembar jawaban
c. lembar soal dan lembar jawaban
d. kisi-kisi instrumen penilaian

5. Teknik penilaian hasil belajar untuk mengukur penguasaan kompetensi siswa


secara alamiah, kecuali:
a. skala penilaian diri sendiri
b. lembar observasi
c. skala sikap
d. daftar pertanyaan

6. Bentuk kinerja siswa yang dapat dinilai, kecuali:


a. portofolio
b. hasil karya
c. proyek
d. kognisi

7. Aspek penilaian siswa yang berhubungan dengan kinerja praktek di laboratorium


dengan kinerja praktek:
a. persiapan alat dan bahan
b. pelaksanaan praktek
c. penulisan laporan praktek
d. memelihara kebersihan ruang laboratorium

8. Bukan deskripsi lembar soal tes uraian yang akan dikerjakan siswa:
a. berisi petunjuk pengerjaan soal
b. berisi pertanyaan terbuka
c. berisi kolom untuk menjawab soal
d. berisi alokasi waktu pengerjaan soal

9. Penulisan butir instrumen pada tahap keempat setelah kegiatan:


a. menguji coba butir instrumen
b. membuat kisi-kisi
c. mengidentifikasi tujuan pembelajaran
d. merumuskan tujuan penilaian

10. Kriteria penilaian hasil belajar A, B, C, D atau E diperoleh dari standar skor
berbentuk:
a. interval skor
b. angka
c. skala ordinal
d. skala nominal

558 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Geografi SMA

Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 4. Jika jawaban Anda
kurang tepat bacalah kembali kegiatan belajar modul ini. Analisislah alasan jawaban
yang Anda pilih, mengapa tepat dan kurang tepat. Jika jawaban Anda benar 80% pelajari
bagian akhir modul.

6. Kunci Jawaban
1. a
2. b
3. a
4. c
5. d
6. d
7. d
8. c
9. b
10. a

7. Daftar Pustaka

Abdul Majid (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Cangelosi, James S. Merancang tes untuk Menilai Prestasi Siswa (Terjemahan Lilian D.
Tedjasudana). Bandung : Penerbit ITB.

H. Djaali (2004). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan.

Zaenal Arifin (2009). Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 559

Geografi SMA

GLOSARIUM

Afektif : Berkaitan dengan sikap, perasaan dan nilai


Belajar : Perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang se-
bagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik
yang dilakukannya.

Desain sistem : Proses rancangan sistem pembelajaran secara sistemik dan sistematis
Pembelajaran

Indikator : Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi dasar.


kompetensi
klasikal : Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah peserta didik dalam
suatu kelas, yang memungkinkan belajar bersama, berkelompok dan indi-
vidual.

Kognitif : Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untuk menguasai pengeta-
huan dan pemahaman konseptual. Periksa taksonomi tujuan belajar kog-
nitif.

Kompetensi : 1. Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki


seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat da-
lam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
2. Keseluruhan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dinyatakan
dengan ciri yang dapat diukur.

Kompetensi : Kemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan


dasar(KD) tugas atau pekerjaan dengan efektif.

Media : Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan isi pelajaran, untuk
pembelajaran memberikan kemudahan proses belajar siswa.

Paradigma : Cara pandang dan berpikir yang mendasar

Pembelajaran : (1) Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas);
(2) Usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok
orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang lain (ter-
masuk peserta didik), dapat memperoleh pengalaman yang bermakna.
Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta
didik.

Perangkat : Dokumen yang dibuat guru untuk mengimplementasikan pencapaian tujuan


pembelajaran pembelajaran, terdiri dari: silabus, RPP, bahan ajar, media pembelajaran,
penilaian hasil belajar.

Psikomotorik : Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia.

560 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta


Geografi SMA

RPP : Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun berdasarkan silabus, bersi-


fat operasional, berfungsi sebagai pedoman pencapaian kompetensi dasar.

Silabus : Rancangan pembelajaran pada tingkat mata pelajaran sebagai pedoman


pencapaian standar kompetensi.

Sistematik : usaha yang dilakukan secara berurutan agar tujuan dapat dicapai dengan
efektif dan efisien.

Sistemik : Holistik: cara memandang segala sesuatu sebagai bagian yang tidak terpi-
sahkan dengan bagian lain yang lebih luas.

Standar kom- : Ketentuan pokok untuk dijabarkan lebih lanjut dalam serangkaian
petensi (SK) kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan secara efektif.

Taksonomi : (1) Meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan


tujuan belajar evaluasi (Benjamin Bloom dkk, 1956)
(2) Terdiri atas dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan yang terdiri dari
atas faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi, dan dimensi
proses kognisi yang meliputi mengingat, memahami, menerapkan, men-
ganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Lorin W. Anderson dkk, 2001, se-
bagai revisi dari taksonomi Bloom dkk).
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai