PENDAHULUAN
A.
B.
BAB 2
1. Tujuan Pembelajaran
Memiki kemampuan mendeskripsikan pengertian profesi
2. Uraian Materi
Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangkan profesional
merupakan kata sifat yang berasal dari kata professional. Menurut Hornby, profession,
n. occupation, esp one requiring advanced education and special training, eg the law, ar-
chitecture, medicine, accountancy; … professional adj 1. of a profession (1): ~ skill; ~ eti-
quette, the special conventions, form of politeness, etc asociated with a certain pofession:
~ men, eg doctors, lawyers. 2. Doing or practising something as a full time occupation or to
make a living.
Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau jabatan. Tidak
semua pekerjaan disebut sebagai profesi. Ada sejumlah ciri atau persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mengatakan suatu pekerjaan sebagai profesi.
B. Karakteristik Profesi
1. Tujuan Pembelajaran
Memiliki kemampuan mengidentifikasi karakteristik profesi
2. Uraian Materi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 1, pengertian guru professional sebagai berikut.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Geografi SMA
a. Ciri Profesi
Menurut Ornstein & Lavine (1984), suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi apabila
memenuhi sejumlah ciri sebagai berikut:
melayani masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakan karier yang dijalani
seseorang dalam kurun waktu yang lama (sepanjang hayat, tidak mudah
berganti).
pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu dan keterampilan yang khusus
(tertentu), yang tidak semua orang dapat melakukannya.
menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke dalam praktik.
membutuhkan pelatihan (pendidikan) khusus dalam waktu yang panjang.
terkendali berdasarkan lisensi baku dan/atau memiliki persyaratan khusus (izin)
untuk menduduki pekerjaan tersebut.
otonomi dalam membuat keputusan dalam lingkup pekerjaannya.
menerima tanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang diambilnya.
memiliki komitmen terhadap jabatan dan klien, khususnya berkaitan dengan
layanan yang diberikannya.
menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, dan relatif bebas
dari supervisi jabatan (dokter menggunkan tenaga administrasi untuk mengelola
data klien, sementara tidak ada supervisi dari luar terhadap pekerjaan dokter).
mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesinya.
mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui dan
mengakui keberhasilan anggotanya (keberhasilan pekerjaan dokter dihargai dan
diakui oleh IDI dan bukan oleh departemen kesehatan).
mempunyai kode etik, sebagai pedoman dalam melaksanakan layanan.
mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan dari setiap
anggotanya.
mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi.
Penulis lain mencoba menggolongkan ciri profesi menjadi dua kelompok yaitu (1)
ciri utama dan (2) ciri tambahan (Sulistiyo-Basuki, 2004). Ciri utama adalah ciri yang
mutlak harus ada atau melekat dalam suatu pekerjaan untuk dikatakan sebagai
profesi. Jika ciri utama ini tidak tampak atau beberapa di antaranya tidak ada, maka
sulit untuk mengelompokkan pekerjaan tersebut ke dalam profesi.
Ciri Utama
Ada tiga ciri utama yang harus dipenuhi oleh suatu jenis pekerjaan untuk dikatakan
sebagai profesi yaitu (1) Sebuah profesi mensyaratkan suatu pendidikan atau pelatihan
yang ekstensif sebelum memasuki profesi tersebut. Pelatihan ini dimulai sesudah
seseorang memperoleh gelar sarjana; (2) Pelatihan tersebut meliputi komponen
intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, dan pengrajin lebih
merupakan ketrampilan fisik. Sedangkan pelatihan akuntan, engineer, dokter lebih
didominasi oleh muatan intelektual; (3) Tenaga yang terlatih mampu memberikan
jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi kepada
pemberian layanan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.
Ciri Tambahan
Ciri tambahan adalah ciri yang kehadirannya tidak mutlak harus ada. Jika ciri-ciri
tambahan ini dipenuhi maka akan semakin memperkokoh kualitas atau eksistensi
profesi dari pekerjaan tersebut. Ada tiga yang termasuk dalam katagori ciri tambahan,
Geografi SMA
yaitu (1) Adanya proses lisensi atau sertifikat. Ciri ini lazim pada banyak profesi namun
tidak selalu perlu untuk status profesional. Dokter diwajibkan memiliki sertifikat
praktek sebelum diizinkan berpraktek. Namun pemberian lisensi atau sertifikat
tidak selalu menjadikan sesuatu yang mutlak sebagai syarat profesi; (2) Adanya
organisasi profesi yang mewadahi para anggotanya sebagai sarana komunikasi dan
sarana perjuangan untuk memajukan profesinya dan kesejahteraan anggotanya; (3)
Otonomi dalam pekerjaannya. Profesi memiliki otonomi atas penyediaan jasanya dan
tindakan-tindakan atas pengambilan keputusan dalam profesinya. Kode etik juga
merupakan ciri tambahan dalam sebuah profesi. Kode etik disusun oleh organisasi
profesi. Jadi kehadirannya terkait dengan keberadaan organisasi yang juga masuk
dalam katagori ciri tambahan.
2. Uraian Materi
a. Pengertian Model Pembelajaran
Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu
diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan
guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman daiam
melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2)
suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi
sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi,
data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara
sistematis suatu objek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari
suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi
dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar
dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya (Komaruddin, 2000:152).
Geografi SMA
pada perilaku siswa seperti yang diharapkan.
Dalam dunia pendidikan, model diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Jadi dengan
demikian model pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, model
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembeajaran. Ini berarti tujuan penyusunan suatu model baru sampai pada
proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, model
disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan
penyusunan model adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilrtas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu model.
Selain pendekatan, model, dan metode, terdapat juga istilah lain yang kadang-kadang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
72
Geografi SMA
sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik merupakan
penjabaran dari metode pembeiajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang
dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang
daiam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik
sifatnya lebih individual.
Dari penjeiasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu model pembelajaran
yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan
bagaimana menjalankan model itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran.
Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
yang dianggapnya relevan dengan metode, dan dalam penggunaan teknik itu guru
memiliki taktikyang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
Geografi SMA
Sejalan dengan hal itu, teori konvergensinya William Stern implementasinya dalam
hal beiajar mengajar telah menyebabkan munculnya berbagai teori-teori belajar dan
teori atau model mengajar, seperti: (1) model behavioral yang terdiri dari belajar
tuntas, belajar kontrol diri sendiri, simu!asi, dan belajar asertif; (2) model pemrosesan
informasi yang terdiri dari model mengajar inkuiri, presentase kerangka dasar atau
“advance organizer”, dan model pengembangan berpikir; dan (3) lain sebagainya
yang dapat dijadikan pendekatan yang efektif dalam pengajaran.
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya .
Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?
Apakah model yang kita tetapkan dianggap satu-satunya model yang dapat
digunakan?
Apakah model itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Geografi SMA
dengan aspek kognitif, akan memiliki model yang berbeda dengan upaya untuk
mencapai tujuan afektif atau psikomotor, Demikian juga halnya, untuk metnpelajarai
bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan
petnbuktian suatu teori, dan lain sebagainya.
3. Daftar Pustaka
Chauhan, S.S.1979. Innovation in Teaching and Learning Process. New Delhi: Vikas
Publishing House PVT. LTD.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise,
Second Edition. Australia: Social Science Press
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stondar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Geografi SMA
2. Uraian Materi
a. Konsep Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyarnpaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara
optimal. Roy Killen (1998) menamakan model ekspositori ini dengan istilah model
pembeiajaran langsung (direct instruction). Mengapa demikian? Karena daiam
model pembelajaran ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa
tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah
jadi. Oleh karena model ekspositori lebih menekankan kepada proses berturtur,
maka sering juga dinamakan istilah model “chalk and talk”.
Geografi SMA
Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian (Ross & Kyle, 1987) model ini
sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-anak
yang memiliki kemampuan kurang.
Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan model yang berpusat
pada siswa.
2) Prinsip Komunikasi
Proses pernbelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang
menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan), Pesan yang ingin
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun
sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi
guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan.
3) Prinsip Kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” rnerupakan salah satu
hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adafah bahwa setiap individu akan
merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah
memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon
setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
Yang dapat kita tarik dari dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat
menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita
harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik rnaupun
psikis untuk menerima pelajaran, Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran,
manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
4) Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk
mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berfangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori
yang berhasii adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan rnelalui
proses belajar mandiri.
Geografi SMA
3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Geografi SMA
2. Uraian Materi
a. Konsep Dasar Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasai dari bahasa
Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri. Pertama,
model inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan, artinya model inkuiri menempatkari siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran
melalaui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat rnenumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran
melalui model inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disipiin
intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Geografi SMA
Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang
sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan
dan kemampuan berpikir. Model inkuiri akan kurang berhasiLditerapkan kepada
siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
Jika jumlah siswa yang belajar tak terlaiu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh
guru.
Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
2) Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adaiah proses interaksi, baik interaksi antara
siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bisa
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan
guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering
guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri.
Misalnya, interaksi hanya berlangsung antar siswa yang mempunyai kemampuan
berbicara saja walaupun pada kenyataannya pemahaman siswa tentang substansi
permasalahan yang dibicarakan sangat kurang; atau guru justru menanggalkan
peran sebagai pengatur interaksi itu sendiri.
3) Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan datam menggunakan model pembelajaran
inkuiri adaiah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperluksn. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap
guru, apakah itu bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan
kemampuan, atau bertanya untuk menguji.
Geografi SMA
5) Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu
mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk
mencoba sesuai dengan perkernbangan kemampuan logika dan nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah :
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa.
Menjeiaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oieh siswa untuk
mencapai tujuan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada suatu
persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka teki itu.
Dikatakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorang untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang yang sangat penting dalam
pembelajaran inkuiri, melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3) Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah
satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan
menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
Geografi SMA
4) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual.
5) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban atas jawaban yang diberikan. Disamping
itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temua yang diperoleh
berdasarkan hasil pengajuan hipotesis.
3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful.2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Jelaskan konsep model pembelajaran berbasis masalah
b. Jelaskan karakteristik model pembelajaran berbasis masalah
c. Jelaskan tahapan dalam model pembelajaran berbasis masalah
2. Uraian Materi
a. Konsep Dasar dan Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari Model Pembelajaran Berbasis
Masalah. Pertama, Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi MPBM ada sejumlah kegiatan
yang harus dilakukan siswa. MPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar
mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui MPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data,
dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. MPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses
pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode
ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan
secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah
didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Geografi SMA
3. DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Ibrahim.1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pengertian model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
b. Menjelaskan karakteristik model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
c. Menjelaskan tahapan dalam model pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir
2. Uraian Materi
a. Hakikat dan Pengertian Model Pembelajaran Peningkatan
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilakukan
para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir
siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada mata pelajaran apapun kita lebih
banyak mendorong siswa agar menguasai sejumlah materi pelajaran. Metode
pembelajaran yang dibahas pada bab ini adalah metode pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Metode pembelajaran
ini pada awalnya diancang untuk pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa selama ini IPS dianggap sebagai pelajaran
hafalan. Namun demikian, tentu saja dengan berbagai penyesuaian topik, model
pembelajaran yang akan dibahas ini juga dapat diterapkan pada mata pelajaran
lain. Berdasarkan hasil penelitian, selama ini IPS dianggap sebagai pelajaran kelas
dua. Para orang tua siswa berpendapat IPS merupakan pelajaran yang tidak terlalu
penting dibandingkan dengan pelajaran lainnya, seperti IPA dan Matematika
(Sanjaya, 2002). Hal ini merupakan pandangan yang keliru. Sebab, pelajaran apapun
diharapkan dapat membekali siswa baik untuk terjun ke masyarakat maupun
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kekeliruan ini juga
terjadi pada sebagian besar para guru. Mereka berpendapat bahwa IPS pada IPS
pada hakikatnya adalah pelajaran hapalan yang tidak menantang untuk berpikir.
IPS adalah pelajaran yang syarat dengan konsep-konsep, pengeman-pengertian,
data, atau takta yang harus dihafal dan tidak perlu dibuktikan.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian diatas. Pertama, MPPKB
adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan
berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh MPPKB adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan atau ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan bicara secara
verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir.
Geografi SMA
c. Karakteristik MPPKB
Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk nengembangkan kemampuan
berpikir, MPPKB memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:
1) Proses pembelajaran melalui MPPKB menekankan kepada proses mental siswa
Geografi SMA
2) MPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada
gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
3) MPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang
sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan
untuk mengkonsirusi pengetahuan dan penguasaan materi pembelajarn baru.
Geografi SMA
Pemahama siswa terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran seperti yang dijelaskan pata tahap orientasi sangat merientukan
keberhasilan MPPKB. Pemahaman yang baik akan membuat siswa tahu kemana
mereka akan dibawa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka.
Oleh sebab itu, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam
implementasi proses pembelajaran. Untuk itulah dialog yang dikembangkan
guru pada tahapan ini harus mampu menggugah dan menumbuhkan minat
belajar siswa.
2) Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan
kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan
dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan Tanya
jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang
diangap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman
itulah selanjutnya guru rnenentukan bagaimana ia harus mengembangkan
dialog dan Tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.
3) Tahap Kontrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan
sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang
peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini guru dapat memberikan
persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar.
Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topik itu tentu saja persoalan
yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa seperti yang
diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan
dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
Mengapa demikian? Sebab, pemahaman terhadap masalah akan mendorong
siswa untuk dapat berpikir. Oleh sebab itu, keberhasilan pembelajaran pada
tahap selanjutnya akan ditentukan oelh tahapan ini.
4) Tahap Inkuiri
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam MPPKB. Pada tahap inilah
siswa berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri, siswa diajak untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pada tahapan ini guru
harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
gagasan dalam upaya pemecahan persoalan. Melalui berbagai teknik bertanya
guru harus dapat menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat
menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan
argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan, dan lain sebagainya
5) Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui
proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan
kata-kata kunci sesuai dengan topic atau tema pembelajaran. Pada tahap ini
Geografi SMA
melalui dialog, guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang
mereka temukan dan mereka pahami sekitar topic yang dipermasalahkan.
Tahap akomodasi dapat juga dikatakan sebagai tahap pemantapan hasil belajar,
sebab pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampu mengungkap kembali
pembahasan yang diangap penting dalam proses pembelajaran
6) Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan
masalah yang disajikan. Tahap transper dimaksudkan sebagai tahapan agar siswa
mampu mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk memecahkan
masalah-masalah baru, Pada tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas
yang sesuai dengan topik pembahasan.
3. DAFTAR PUSTAKA
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2002. Pengembangan Model Pembelajaran Metode. Klinis bagi
Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran IPS di SD.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standai Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 89
Geografi SMA
2. Uraian Materi
a. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, Ada empat unsur penting dalam model
pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok; (2) adanya
aturan jelompok; (3) adanya upaya belajar; (4) adanya tujuan yang harus dicapai.
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak
yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota
kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok,
waktu dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.
Salah satu model dari model pembelajaran kelompok adalah model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan
dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan. Slavin (195) mengemukakan
dua alasan, pertama, beberapa hasil oenelitian membuktikan bahwa pemggunaan
pembelajaran kooperatif Japat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus
dapat meningkatkan cemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
menerima kekurangan Jiri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran
yang selama ini memiliki kelemahan.
Geografi SMA
Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif
dapat dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi,
perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi
kognitif. Perspektif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada
kelompok memungkinkan setiap angota kelompok akan saling membantu.
Dengan demikian, keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk
memperjuankan keberhasilan kelompoknya.
Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setap siswa akan saling
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. Bekerja secara kelompok dengan mengevaluasi
keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana setiap
anggota kelompok menginginkan semuanya memperolah keberhasilan.
Geografi SMA
Geografi SMA
kelompok. Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah, curah
pendapat, dan Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru juga dapat menggunakan
berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat labih menarik
siswa.
3) Penilaian
Penilaian dalam model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes
atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun kelompok.
Tes individual nantinya akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa;
dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuarv setiap kelompok.
Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai
setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan
nilai kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil
kerja sama setiap anggota kelompok
4) Pengakuan Kelompok
Pengakuan kelompok adalah penetapan kelompok mana yang dianggap
paling menonjol atau kelompok paling berprestasi untuk kemudian diberikan
penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut
diharapkan dapat memotivasi kelompok untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan motivitasi kelompok lain untuk lebih mampu meningkatkan
prestasi mereka
3. Daftar Pustaka
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Joni, T. Raka.1980. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : P3G
Killen, Roy.1998. Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and Practise.
Second Edition. Australia, Social Science Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana, Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Geografi SMA
2. Materi
a. Konsep Dasar Model Pembelajaran Kontekstual
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk.dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan
kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar
diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam
konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya mener.ima pelajaran, akan
tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, CTL mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang
ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna
secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinta
CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat rnemahami materi yang dipelajarinya,
akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam kontek CTL, bukan untuk ditumpuk
diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarung1
kehidupan nyata.
Geografi SMA
dengan cara meminta tanggapan dari yang lam tentang pengetahuan yang
diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu
dikembangkan.
4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge),
artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku
siswa.
5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi.
Geografi SMA
10) Oleh karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan
siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran diukur dengan berbagai
cara, misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, rekaman,
observasi, wawancara, dan lain sebagainya; sedangkan dalam pembelajaran
konvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dari tes.
b) Inkuiri
Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses
pembelajaran didasarkan pada pencarian dan peneluan melalui proses
berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil
dari rnengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan
demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan
sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran
yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus
dipahaminya
Apakah inkuiri hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran tertentu saja?
Tentu tidak. Berbagai topik dalam setiap mata pelajaran dapat dilakukan
melalui proses inkuiri. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui
beberapa langkah, yaitu :
a. Merumuskan masalah
b. Mengajukan hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan
e. Membuat kesimpulan
c) Bertanya
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak
menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa
dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab
melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
96
Geografi SMA
e) Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
Misalnya, guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan
sebuah alat, atau bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat asing, dan lain
sebagainya.
Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga guru
memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling
merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab
melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretis-
abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme
d) Refleksi
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang
dilakukan dengan cara menurutkan kembali kejadian-refleksi, pengaiaman
oeiajar itu aKan aimasuKKan aaiam struKtur KognitiT siswa yang pada
akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. Bisa
terjadi melalui proses refleksi siswa akan memperbarui pengetahuan yang
telah dibentuknya, atau menambah khazanah pengetahuannya
Geografi SMA
b. Inti
Di lapangan
1. Siswa melakukan observasi ke tiap-tiap RT sesuai dengan pembagian tugas
kelompok
2. Siswa mencatat data kependudukan berdasarkan umur dan jenis kelamin di sesuai dengan
lokasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.
Di dalam kelas
1. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan v
kelompoknya masing-masing
2. Siswa melaporkan hasil diskusi
3. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok yang lain Penutup
4. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah Yang
mereka temukan di lapangan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai
5. Guru menugaskan siswa untuk membuat standar operasional prosedur (SOP)
sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan dimulai dari mengumpulkan data sampai
pada hasil akhirnya.
98
Geografi SMA
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan memahami tentang hakikat
PAIKEM, mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan PAIKEM, dan mampu
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan PAIKEM
b. Kompetensi Dasar
MemahamihakikatPAIKEM, landasan yuridis, teoritis dan empiris pembelajaran aktif kreatif
efektif dan menyenangkan
c. Indikator
Mengenali karakterisitik PAIKEM
Menjelaskan mengapa perlu penerapan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektis dan
Menyenangkan
Mampu merancang pembelajaran dengan PAIKEM
Mampu menerapkan pembelajaran PAIKEM
2. Uraian Materi
a. Pengantar
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan
olehsuatusistempendidikan.Iaibaratjantungdariprosespembelajaran.Pembelajaranyang
baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula
sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian
besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena
itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung
selama ini.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah
air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan
PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak,
mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
Modul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan
bagaimana PAKEM tersebut, serta prosedur atau langkah-langkah yang dapat dilakukan
instruktur. Dengan membaca dan mengikuti proses-proses yang telah dirancang dalam
modul ini, para peserta diharapkan dapat mengenal apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM
tersebut, dan pada akhirnya diharapkan dapat menerapkan di kelasnya masing-masing.
Geografi SMA
LANGKAH KEGIATAN
Secara diagramatik, langkah pembelajaran dalam pertemuan ini digambarkan sebagai berikut:
Komponen Pembelajaran Hal baru
Gambar 3. yang Berbeda
Langkah dengan
Model Kebiasaan PAKEM
Pembelajaran Pembelajaran selama Ini
a.
1) Kegiatan diawali dengan pengantar singkat oleh instruktur tentang rencana kegiatan dan
Kegiatan Siswa b.
kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Kemudian juga disampaikan
pengaturan peserta danc. aturan main pelaksanaan kegiatan.
2) Kegiatan berikutnya adalah permodelan PAKEM.Instruktur memodelkan pelaksanaan
PAKEM dengan melibatkan peserta sebagai murid. Pemodelan selain dimaksudkan
agar peserta dapat menghayati
a. bagaimana mengikuti PAKEM, mereka juga diharapkan
dapat merasakan perbedaan antara pengalaman sebelumnya dengan PAKEM.
3) Guru
Kegiatan b. kelompok (4-6 orang) tentang hal-hal baru yang ditemukan
Diskusi kelompok. Diskusi
dalam pembelajaran PAKEM
c. ” ditinjau dari beberapa hal, antara lain: kegiatan anak dan
bentuk layanan yang diberikan guru, jenis pertanyaan atau penugasan yang dikerjakan
siswa, interaksi antar siswa dan interaksi lainnya, sumber belajar yang digunakan,
dan lain sebagainya. Selanjutnya
a. proses dan hasil diskusi dituliskan pada format yang
disajikan
Interaksi Antar Siswapada tabel berikut
b.
c.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 101
a.
Geografi SMA
Interaksi Siswa dengan b.
Guru c.
Tabel 8. Format/Pencatat hasil Diskusi
a.
Jenis Pertanyaan b.
atau Penugasan Yang
Dikerjakan Siswa c.
a.
Sumber Belajar Yang b.
Digunakan c.
a.
Lainnya: …. b.
c.
102
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
Anak usia TK dan SD lebih cepat lelah jika duduk diam dibandingkan kalau sedang
berlari, melompat, atau bersepeda Akan tetapi,dengan belajar yang aktif, motorik
halus dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik. Melalui belajar aktif
segala potensi anak dapat berkembang secara optimal dan memberikan peluang
siswa untuk aktif berbuat sesuatu sambil sambil mempelajari berbagai pengetahuan.
(Sowars, 2000 : 3-10)
Oleh karena itu, proses belajar harus melibatkan semua aspek kepribadian manusia,
yaitu mulai dari aspek yang beruhubungan dengan pikiran, perasaan, bahasa tubuh,
pengetahuan, sikap, dan keyakinan. Menurut Magnesen dalam Dryden bahwa dalam
belajar siswa akan memperoleh 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar,
30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang
dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.(Dryden,2000: 100)
Unsur kedua dari PAKEM adalah kreatif. Kreatif artinya memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk berkreasi. (Silberman, 1996: 9). Peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran akan menghasilkan generasi yang kreatif, artinya generasi yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Semiawan
daya kreatif tumbuh dalam diri seseorang dan merupakan pengalaman yang paling
mendalam dan unik bagi seseorang. Untuk menimbulkan daya kreatif tersebut
diperlukan suasana yang kondusif yang menggambarkan kemungkinan tumbuhnya
daya tersebut.(1999 : 66). Suasana kondusif yang dimaksud dalam PAKEM adalah
uasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif
dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat mengemukakan gagasan dan ide
tanpa takut disalahkan oleh guru
Belajar yang efektif dapat dicapai dengan tindakan nyata (learning by doing) dan untuk
siswa kelas rendah SD dapat dikemas dengan bermain. Bermain dan bereksplorasi
dapat membantu perkembangan otak, berbahasa, bernalar, dan bersosialisasi.
Geografi SMA
Kondisi yang menyenangkan, aman, dan nyaman akan mengaktifkan bagian neo-
cortex (otak berpikir) dan mengoptimalkan proses belajar dan meningkatkan
kepercayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh beban, guru galak akan
menurunkan fungsi otak menuju batang otak dan anak tidak bisa berpikir efektif,
reaktif atau agresif.(Pancamegawani, 2006)
Untuk penataan kelas dalam PAKEM guru mengatur kelas dengan memajang buku-
buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. Dengan
demikian siswa dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam kelas sehingga
kemampuan anak dapat bekembang lebih optimal.
Dalam strategi pembelajaran guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif
dan interaktif termasuk cara belajar kelompok. Guru mendorong siswa untuk
menemukancaranyasendiridalampemecahansuatumasalah,untukmengungkapkan
gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
2) Landasan PAKEM
- Landasan Yuridis
Landasan yuridis PAKEM adalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP 19/2005: Standar Nasional
Pendidikan, ps 19, ayat 1)
Geografi SMA
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang
usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai
memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek
lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai
berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional
untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan
keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan
hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair,
panjang, lebar, luas, dan berat.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan
belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
a) Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit
yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan
titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih
bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih
bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
b) Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari
berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni
dari hal umum ke bagian demi bagian.
Geografi SMA
c) Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan
logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
Mengenali diri Keterampilan belajar: percaya diri, keingintahuan, memahami orang lain,
kemampuan berkomunikasi, dan bekerja sama Pengalaman Belajar yang Beragam,
Pengalaman Mental, Pengalaman Fisik, dan Pengalaman Sosial. Pengalaman Mental
dapat diperoleh Melalui membaca buku, mendengarkan ceramah, markan berita radio,
televisi, melakukan perenungan, menonton film
Geografi SMA
melakukan permainan
diskusi (bertanya, menjawab, berkomentar, mendengar penjelasan, menyanggah)
menggambar dan mengarang
menulis prosa, puisi, pantun
membaca
menyimak
mengisi teka-teki
mengajukan pertanyaan penelitian
mengajukan pendapat dg alasan yang logis
mengomentari
bercerita
mendengarkan cerita
mengamati persamaan dan perbedaan untuk mencari ciri benda
mendengarkan penjelasan sambil membuat catatan penting
membuat rangkuman/sinopsis
mendemonstrasikan hasil temuan
mencari pemecahan soal-soal (matematika)
membuat soal cerita
mengukur panjang, berat, suhu
merencanakan dan melakukan percobaan, penelitian
membuat buku harian
membuat kamus
melakukan simulasi (dengan komputer)
mengelompokkan, mengidentifikasi ciri benda
mengumpulkan dan mengoleksi benda dengan karakteristiknya
membuat komik
membuat prediksi dan berekspolarsi
membuat grafik
membuat diagram
membuat carta
membuat jurnal
menyiapkan dan melaksanakan pameran
menggunakan alat (ukur, potong, tulis)
praktik ibadah
berceramah
membuat poster
membuat model (misal: kotak, silinder, kubus, segitiga, lingkaran)
menata pajangan
menata buku perpustakaan
membuat daftar pertanyaan untuk wawancara
melakukan wawancara
membuat denah
membuat catatan hasil penjelasan/hasil pengamatan
membaca kamus
mencari informasi dari ensiklopedi
melakukan musyawarah
mengunjungi dan menemukan alamat situs website
berorganisasi
mendiskusikan wacana dari media cetak/media elektronik
membuat cergam
membuat resensi buku
Geografi SMA
Pengelolaan KBM
Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan Isi Pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
Pendekatan pembelajaran (by teaching styl - Siswa diberi perlakuan secara individual sesu
ai
e)
Faktual Jwb-nya dpt dilihat pd benda/ Apa yang dipakai gadis itu?
kejadian yg diamati
110
tu?
Mengerjakan sesuatu berbeda dari Meminta penjelasan, “Dptkah ka
biasanya
mu
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Ini alasan yang saya tdk banyak
Berargumentasi tahu Kamu tlh meyakinkanku, bgm
pendpt temanmu?
Geografi SMA
5) Strategi Pembelajaran
Siswa belajar secara aktif
Siswa membangun peta konsep
Siswa menggali informasi dr berbagai media
Siswa membandingkan dan mensintesiskan informasi
Siswa mengamati secara aktif
Siswa menganalisis peta sebab akibat
Siswa melakukan kerja praktik
Geografi SMA
Alvin Toefler, salah seorang futurolog, menyatakan bahwa orang buta huruf pada
saat ini bukanlah orang yang tidak bisa membaca melainkan orang yang tidak bisa
belajar. Sebagai implikasinya, kemampuan belajar terus menerus atau menjadi
manusia pembelajar seumur hidup merupakan keharusan jika kita ingin eksis di era
informasi. Hal inilah yang menjadi landasan mengapa pembelajaran yang aktif perlu
dan penting bagi siswa.
Geografi SMA
Waktu yang diluangkan oleh siswa di bangku pelajaran juga terbilang panjang. Dalam
kurun waktu tersebut diharapkan siswa tidak merasa terpenjara atau sekolah sebagai
penjara yang penuh siksaan-siksaan psikologis. Karena dampaknya tentu tidak baik
bagi perkembangan anak. Seyogyanya siswa bisa menghabiskan waktu sekolahnya
dengan senang hati, enjoy dan menikmati berbagai pengalaman belajarnya. Untuk
itulah guru perlu menciptakan suasana fisik dan psikologis sedemikian rupa sehingga
siswa kerasan di sekolah. Pendek kata siswa juga berhak menikmati masa-masa
sekolahnya dengan senang hati.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan
Geografi SMA
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa
yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya
mendengarkan orang/guru menjelaskan.
Hal yang Harus Diketahui dan Diperhatikan Guru dalam Melaksanakan PAKEM
Dalam (Mendiknas, 2006:73) dinyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus
dipahami dan diperhatikan guru dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
Anak memiliki berbagai potensi dalam dirinya. Diantaranya rasa ingin tahu
dan berimajinasi. Dua hal ini adalah potensi yang harus dikembangkan atau
distimulasi melalui kegiatan belajar mengajar. Karena kedua hal tersebut adalah
modal dasar bagi berkembangnya sikap berpikir kritis dan kreatif.
Sikap berpikir kritis dan kreatif adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
siswa. Seperti dikemukakan oleh Jhonson salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran yang ideal adalah berpikir kritis dan kratif. Artinya siswa dapat
menggunakan tingkat berpiki yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif
(2002:24).
Agar mampu berpikir kritis dan kreatif sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi
yang sudah dimiliki anak perlu dikembangkan. Untuk mengembangkan kedua
sifat yang dimiliki anak tersebut secara optimal perlu diciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna. Suasana pembelajaran bermakna ditunjukkan
di antaranya dengan kebiasaan guru untuk memuji anak karena hasil karyanya
atau prestasinya. Kemajuan seperti apapun yang ditunjukkan oleh siswa perlu
dihargai oleh guru. Kemudian kebiasaan guru mengajukan pertanyaan yang
menantangatauyangbersifatterbuka jugalangkahtepatuntukmengembangkan
Geografi SMA
kemampuan berpikir kritis siswa. Tidak kalah pentingnya adalah guru yang
mendorong anak untuk melakukan percobaan juga merupakan siswan yang
subur untuk mengembangkan kemampuan yang dimaksud.
Geografi SMA
kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang diapajangkan diharapkan
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa
lain. Yang dipajangkan dapat beriupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau
kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli,
puisi, karangan dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik dapat membantu guru dalam KBM
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
Geografi SMA
lebih siap untuk menyajikan PAKEM kepada peserta pelatihan selanjutnya. Contoh-contoh
pembelajaran PAKEM untuk masing-masing mata pelajaran terdapat pada lampiran
tersendiri. Contoh tersebut dapat digunakan dalam perencanaan pembelajaran PAKEM.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Standar kompetensi
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan memahami tentang
hakikat PAKEM, mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan
PAKEM, dan mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
PAKEM
B. Kompetensi Dasar
Mampu merancang dan melaksanakan PAKEM
C. Tujuan
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu :
Membuat persiapan pembelajaran yang menerapkan PAKEM
Melakukan Simulasi
Melakukan evaluasi dan produk mengajar
II. Langkah Kegiatan
Secara diagramatik, langkah pembelajaran dalam pertemuan ini digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 4. Langkah Pembelajaran PAKEM
Geografi SMA
Langkah-langkah:
memilih skenario yang sudah tersedia, menyiapkan alat-alat,
kemudian mempraktikkan cara mengajar yang PAKEM sesuai
dengan skenario yang sudah dipilihnya. Dalam modeling, fasilitator
menjadi guru sedangkan peserta menjadi siswa/ pengamat.
Modeling sebaiknya disesuaikan dengan level peserta, hal ini untuk
menghindari ketidakseriusan.
Kerja Kelompok:
Membuat Persiapan Simulasi PAKEM ( 60 menit)
Peserta diberi contoh RP yang dapat diambil dari buku ”best-
practice” atau contoh-contoh RP yang lain. Dalam kelompok yang
terdiri dari anggota kelompok 3-5 orang, peserta mendiskusikan
RP yang bernuansa PAKEM tersebut. Kemudian RP disimulasikan
di depan peserta lain. Selanjutnya peserta memperbaiki RP
berdasarkan masukan yang ada. RP ini akan dipraktikkan di depan
siswa di pertemuan berikutnya.
Langkah selanjutnya, peserta menyiapan alat bantu belajar/
mengajar, lembar kerja, bahan ajar, bahan bacaan (jika diperlukan).
Peserta dapat menyesuaikan contoh PAKEM dengan keadaan
setempat dan membuat perbaikan kalau mereka mempunyai ide
yang lebih baik.
C. Simulasi Mengajar ( 120 menit)
Pelaksanaan simulasi dilakukan dengan cara salah satu peserta
menjadi guru di depan peserta lain yang ada dalam kelompoknya.
Simulasi dapat pula dilakukan dengan cara salah satu peserta dari
satu kelompok melakukan simulasi di depan kelompok yang lain.
Langkah-langkah:
pada jam yang sama setiap kelompok menampilkan salah satu
peserta untuk melakukan simulasi. Setelah itu peserta lain juga
melakukan hal yang sama. Simulasi juga dapat dilaksanakan oleh
anggota dari kelompok tertentu di depan kelompok yang lain.
Geografi SMA
Siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan, atau
Guru memberi kesempatan kepada siswa 120
wawancara
Mengumpulkan data/jawaban dan
untuk mengembangkan keterampilan. mengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri
Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-
kata sendiri
Geografi SMA
2) Implikasi PAKEM
Dalam implementasi pembelajaran PAKEM di sekolah mempunyai berbagai
implikasi yang mencakup:
a) Implikasi bagi guru
Pembelajaran aktif, kretaif, efektif, dan menyenangkan memerlukan guru
yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak,
juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
Sebaliknya pembelajaran yang berpusat pada guru harus dihindari. Adapun ciri-
ciri pembelajaran yang berpusat pada guru adalah menggunakan buku paket,
jawaban harus sama dengan guru, guru mendiktekan apa yang harus dilakukan,
guru memberi contoh, ceramah, hafalan.Dampak dari pembelajaran yang
berpusat pada guru adalah siswa menjadi mahluk yang individualis, motivasi
belajar siswa turun, siswa kurang dapat bekerjasama, siswa pasif, guru kurang
kreatif.
Geografi SMA
- Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik
dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
- Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan
peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
· Metode Pembelajaran
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan. Siswa dapat dapat melakukan percobaan, pengamatan,
atau wawancara. Mengumpulkan data/ jawaban dan mengolahnya sendiri,
menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri, menulis
laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
· Pengalaman Belajar
Gurumemberikesempatankepadasiswauntukmengungkapkangagasannya
sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih banyak pertanyaan
terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak sendiri.
Geografi SMA
Kemampuan apa yang dikembangkan melalui tugas tersebut?
pengalaman siswa sehari-hari.Guru dapat meminta siswa menceritakan atau
memanfaatkan
Bagaimana bentukpengalamannya sendiri.
pertanyaan yang Diharapkan
diberikan siswa dapat menerapkan
dalam tugas?
hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
Jenis pertanyaan apa saja yang diajukan guru kepada siswa dalam
· Penilaian atau Evaluasi
pembelajaran?
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. Guru
memantau
Sejauh manakerja
guru siswa dan guru memberikan
memperhatikan umpan balik. Penilaian harus
perbedaan siswa?
dilakukan secara otentik dengan menggunakan instrumen penilain yang
bervariasi. (Kratf, 2000:33)
Apa yang dilakukan oleh siswa selama mengerjakan tugas?
Tabel
Sejauh mana siswa diberi 13. Lembar untuk
kesempatan Observasi PAKEM kegiatan
menanggapi
belajar yang telah dilakukan?
Geografi SMA
Siswa
Siswa tidak takut bertanya;
Ada interaksi antara siswa untuk membahas dan memecahkan masalah;
Siswa aktif bekerja;
Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri;
Siswa melakukan kegiatan baca mandiri;
Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis
biograpi tokoh).
Kelas
Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa;
Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;
Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan siswa,
siswa dan siswa;
Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang
dimanfaatkan siswa.
1. Pengantar
Beberapa orang memandang bahwa PAKEM sama dengan kerja kelompok. Jika dalam
suatu kelas sedang berlangsung pembelajaran dan di sana siswa tetap duduk seperti
orang menonton bioskop, semua menghadap ke depan, duduk berdua dengan satu
bangku, maka dengan mudah dan cepat dikatakan kelas itu tidak PAKEM.
Akan tetapi sebaliknya, jika di suatu kelas siswa sedang duduk berkelompok, walau
mereka hanya duduk dalam kelompok, tetapi tidak semua siswa bekerja, maka dengan
mudah kita mengatakan kelas itu PAKEM.
Seharusnya menilai PAKEM tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup hanya dengan
melihat pengaturan tempat duduk siswa, tetapi harus diperhatikan pula intensitas
keterlibatan siswa dalam belajar.
Usaha-usaha yang menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk penerapan PAKEM di
kelas, biasanya akan menemui masalah. Beberapa masalah yang masih sering ditemukan
baik dalam pelatihan maupun dalam penerapan PAKEM di kelas dapat dilihat di bawah
ini.
Geografi SMA
Berbagai kendala selalu ada, akan tetapi dukungan pun tak kurang banyak dalam
menerapkan PAKEM. Berbagai pelatihan telah diikuti dan para guru telah melakukannya
di kelas masing-masing.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu pelaksanaan PAKEM, pada modul
ini dibahas dan dikaji secara berurutan: 1). telaah PAKEM, 2). teknik bertanya, 3).
pengorganisasian kelas, 4). pembelajaran kooperatif, dan 5). pengembangan ide
pembelajaran
I. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti modul ini, diharapkan peserta:
a. Mampu menidentifikasi sifat-sifat PAKEM tertentu dalam pembelajaran
yang dilaksanakan
b. Mampu mengidentifikasi jenis pertanyaan yang efektif
c. Mampu mengorganisasikan kelas sesuai dengan tugas pembelajaran
d. Mampu mengembangkan ide pembelajaran
II. Langkah Kegiatan
Cerita Diskusi
Narasumber keberhasilan
Pengantar dan hambatan
peserta
Mengidentifikasi
Ketreampilan Belajar dan
Pengorganisasia bertanya dari hasil Diskusi
n Kelas Modeling
Pembelajaran
Pengorganisasia Kooperatif
n Kelas
Geografi SMA
Pengantar
Tugas utama seorang guru adalah membuat perencanaan, melaksanakan
dan melakukan penilaian untuk mengetahui ketercapaian proses yang
telah dilaksanakan. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun,
guru sering mengalami kendala dan permasalahan sehingga kompetensi
yang telah ditetapkan di masing – masing mata pelajaran tidak mencapai
hasil yang maksimal.
Faktor yang berasal dari luar diri guru dan memegang pengaruh penting
terhadap pencapaian kompetensi adalah peserta didik. Keberadaan
peserta didik, tingkat kecerdasan, motivasi belajar, dan lainnya
berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pembelajaran.
Tujuan
Tujuan identifikasi Belajar diharapkan guru dapat :
- Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran
- Menemukan kemungkinan masalah dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran
- Menemukan solusi / pemecahan dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran
Geografi SMA
Geografi SMA
1) Pengantar
Dalam praktik sehari-hari,banyak guru yang telah dilatih PAKEM memahami teori
maupun contoh praktik, namun mereka sulit untuk kreatif menciptakan model-
model pembelajaran lainnya yang memiliki kemungkinan sama besar atau bahkan
lebih baik dari apa yang telah dilakukan selama ini. Hal ini terlihat dari prosedur
yang kurang sistematis dalam skenario pembelajaran, kurang bervariasinya bentuk
hasil belajar peserta didik, kegiatan pengelolaan peserta didik/kelas yang monoton,
dsb. Karakteristik anak yang unik, suka bermain, suka bergerak,punya rasa ingin
tahu, suka berimajinasi, suka bertanya, dan mencoba; hal ini membuka peluang
bagi kita mengelola kegiatan belajar secara beragam tanpa meninggalkan tuntutan
pencapaian kompetensi. Anak akan selalu menantikan dan merindukan kegiatan
pembelajaran beikutnya karena setiap kegiatan yang dilakukan guru senantiasa
menarik menyenangkan,menantang dan tidak membosankan.
Melalui modul ini dicontohkan bagaimana menciptakan berbagai variasi model
pembelajaran yang menarik, menantang, dan berfokus kepada pencapaian
Alternatif
No Kompetensi Dasar
kompetensi. Kegiatan Inti
Pembelajaran
Tujuan
Menyusun percakapan 1. mendeskripsikan benda
Tujuan membuat program Pembelajaran :
. tentang berbagai topik Benda berbicara yang dipilih untuk
· 1Membuat rancangan kegiatan yang menarik
dengantujuan
· Menyusun memperhatikan
pembelajaran yang akan dilaksanakan,menentukan
menentukan peran
alat,dalam
sumber dan langkah-langkah
penggunaan ejaan. pembelajaran yang bervariasi dengan kompetensi
percakapan
yang dikembangkan
2) Cara Melaksanakan Program
Pengembangan variasi pembelajaran identik dengan pengembangan kreativitas
guru dalam menyusun rencana, melaksanakan, dan melakukan penilaian
pembelajaran. Pada dasarnya kita terlahir dengan memiliki potensi rasa ingin tahu,
kemampuan berimajinasi, dan fitrah bertuhan. Rasa ingin tahu dan kemampuan
berimajinasi merupakan ‘modal dasar’ untuk berkembangnya kreativitas; fitrah
bertuhan memungkinkan manusia beriman kepada Tuhan. Potensi rasa ingin
tahu dan kemampuan berimajinasi akan berkembang
Alternatif menjadi kreativitas apabila
No
terus menerus Kompetensi Dasar tanpa rasa takut bersalah’ sampaiKegiatan
berani ‘mencoba menemukanInti
Pembelajaran
beberapa pola yang diyakini mampu menjadi langkah yang tepat dalam menyajikan
pembelajaran.
2. menyusun percakapan dengan
Sebagai gambaran sebelum melaksanakanBendaprogram
berbicaraperlunya rancangan mencari
memperhatikan
alternatif kegiatan pembelajaran. Berikut ini salah satu contoh ejaan
sebelum menyusun
program pembelajaran: 3. melakukan percakapan
Geografi SMA
Matematika
Mengembangkan lembar kerja yang bersifat penyelidikan, penemuan, dan
pemecahan masalah; penggunaan alat bantu (kongkrit, semi kongkrit, semi
abstrak, dan abstrak), dan sebagainya.
Bahasa Indonesia
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
- Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Karakter siswa yang diharapkan :
Kerja keras, Jujur, saling menghargai.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, inovatif,
B. Materi Pembelajaran
1. Sumber daya
2. Sumber daya alam
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
F. Penilaian
- Penilaian untuk tugas karangan mencari pengertian sumber daya alam dari situs internet
dan media lain.
Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.
Nilai rata-rata
Komentar
Kriteria Penilaian:
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 79
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
____________________________ _________________________
NIP/NIK. NIP/NIK.
Geografi SMA
136
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Lampiran-lampiran
LEMBAR KERJA 1
( KELOMPOK )
.
1. tulislah keadaan lingkungan yang ada di wilayah tempat kalian tinggal !
2. adakah masalah lingkungan yang terjadi di wilayah kalian masing-masing, mengapa bisa terjadi?
3. buatlah bagan alur perencanaan tentang ide pembangunan yang ada di wilayah kalian sehingga lingkungan
JAWABAN
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 137
Geografi SMA
LEMBAR KERJA 2
( Individu )
Tema : Biosfer
Mata Pelajaran : Geografi
Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna.
Kelas / Semester : XI / 1
A. Oriental
B. Australis
C. Paleartik
D. Neartik
E. Neotropik
F. Ethiopian
138 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
LEMBAR PENILAIAN
DISKUSI DALAM PERSENTASI KELAS
Aspek yang di nilai
LEMBAR PENILAIAN
HASIL MAKALAH SISWA PER KELOMPOK
(4) (4) ( 2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
140
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
1. Pengelolaan Kelas
Selama pembelajaran konvensional, meja dan kursi diatur menghadap ke papan tulis dan
“peserta didik” duduk berjajar. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan
PAKEM pengaturan tempat duduk peserta didik disesuaikan dengan model pembelajaran
yang akan dilaksanakan oleh guru, misalnya pola tempat duduk berpasangan, pola tempat
duduk dalam bentuk ”U” akan memudahkan peserta didik berinteraksi dan melakukan aksi
dalam proses pembelajaran. Sebaiknya guru selalu mendesain pola tempat duduk yang
disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang dirancang dalam RPP
Contoh model tempat duduk
Modul ini memberikan gambaran bagaimana membantu peserta didik dalam proses
belajar melalui pemberian umpan balik yang mampu memotivasi dan mengarahkan
peserta didik untuk menghasilkan perolehan belajar yang optimal.
b. Tujuan
Tujuan Umpan Balik/Ketrampilan Bertanya bagi guru dalam mengajar adalah
- Menggali potensi peserta didik sebelum pembelajaran dilaksanakan
- Meningkatkan kualitas pengembangan daya pikir, sikap, dan hasil belajar peserta
Geografi SMA
didik
- Melatih peserta didik berani mengemukakan pendapat
c. Cara Mengembangkan
Adi W. Gunawan (2003) dalam Genius Learning Strategy ,menyatakan cara memberikan
umpan balik yang benar sebagai berikut:
1) Umpan balik harus bersifat korektif, guru dapat memberikan jawaban penjelasan,
tidak hanya jawaban yang salah tetapi apa jawaban yang benar dan akurat serta
bagaimana bisa mencapai jawaban yang benar tersebut. Yang terpenting adalah
proses berfikir dibalik hasil jawaban yang salah maupun jawaban yang benar.
2) Umpan balik harus diberikan pada waktu yang tepat, ajarkan materi yang ingin
anda ujikan setelah itu murid langsung diminta mengerjakan tes tanpa menunggu
jeda yang terlalu lama.
3) Umpan balik harus spesifik dan mengacu pada satu kriteria tertentu, umpan balik
didasarkan pada satu level pengetahuan atau keahlian yang spesifik dengan cara
membandingkan anak dengan dirinya sendiri bukan dengan rekan atau murid
lainnya.
4) Murid memberikan umpan balik untuk diri mereka sendiri, murid membuat catatan
sendiri terhadap prestasi yang telah mereka capai dan melakukan pembandingan
antara prestasi terdahulu dengan prestasi mereka saat ini.
Geografi SMA
d. Alat/Media dan Sumber Belajar
1) Pengantar
Fungsi utama alat peraga adalah untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep yang abstrak, agar peserta didik mampu memahami arti sebenarnya dari konsep
tersebut. Dengan melihat, meraba dan memanipulasi objek/alat peraga, peserta didik
memiliki pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti suatu konsep
Tujuan
Ada beberapa tujuan penggunaan alat peraga/media pembelajaran, antara lain:
1. Untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran
2. Mempermudah pemahaman konsep
3. Memberikan pengalaman yang efektif bagi peserta didik dengan berbagai kecerdasan
yang berbeda.
4. Memotivasi peserta didik untuk menyukai pelajaran yang diajarkan
5. Memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lamban berpikir untuk
menyelesaikan tugas dan berhasil.
6. Memperkaya program pembelajaran bagi peserta didik yang lebih pandai.
7. Mempermudah abstraksi.
8. Efisiensi waktu.
Contoh Alat Peraga/Media Pelajaran
· Geografi ( Untuk materi tentang peta dan pemetaan )
e. Lembar Kerja
1) Pengantar
Lembar Kerja merupakan alat bantu pembelajaran agar peerta didik melakukan proses
pembelajaran. Disamping itu juga Lembar Kerja merupakan alat atau petunjuk kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Lembar Kerja juga
merupakan petunjuk tertulis untuk membantu guru dalam memberi tugas kepada
peserta didik agar peserta didik dapat menemukan sendiri.
Tujuan LK
· Membelajarkan peserta didik dan mendorong untuk berdiskusi
· Untuk membantu guru dalam pembelajaran
· Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi.
· Membimbing peserta didik untuk menemukan konsep
· Menyatukan tindakan dan tujuan dalam pembelajaran.
· Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran
· Meningkatkan daya cipta peserta didik
Geografi SMA
f. Pemajangan
1) Pengantar
Karya peserta didik sebagai perolehan belajar yang baik dipajang di dalam ruang kelas.
Pajangan ini dapat dilihat langsung oleh semua peserta didik. Bentuknya bisa karya dua
dimensi atau tiga dimensi. Pajangan mencerminkan upaya yang dilakukan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran , penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang diharapkan, dan hasil suatu pembelajaran yang dilakukan. Dengan
demikian ,pajangan mempunyai dua sisi penting dalam pembelajaran. Di satu sisi
pajangan merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan. Di sisi lainnya, pajangan juga dapat menjadi alat
pemantau efektivitas proses pembelajaran.
Modul ini mengkaji tentang bagaimana pajangan yang baik dan berkualitas serta
berbagai upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas hasil belajar peserta
didik (pajangan) sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
Tujuan
1. Untuk penghargaan peserta didik yang berhasil membuat karya
2. Meningkatkan motivasi perserta didik yang telah berhasil
2. Untuk sumber belajar bagi peserta didik
3. Untuk memotivasi siwa agar senantiasa berkarya
Contoh Pajangan
g. Penilaian
1) Pengantar
Penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Menurut Masnur
Muslich (2007) penilaian dalam KBK dan KTSP menganut prinsip penilaian berkelanjutan
dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan peserta didik dalam belajar,
bekerja sama, dan menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu, penilaian yang dilaksanakan
harus penilaian berbasis kelas (PBK).
Penilaian kelas merupakan kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan
tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu,
diperlukan data sebagai informasi yang digunakan sebagai dasar pengam bilan
keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam mencapai suatu kompetensi.
Alat ukur atau instrumen untuk penilaian kelas harus valid, reliabel, terfokus pada
Geografi SMA
pencapaian kompetensi, objektif, dan mendidik. Misalnya alat ukur berupa tes. Alat
ukur itu harus valid. Sebuah tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur. Agar alat ukur valid, dalam menyusun soal sebagai alat
penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur dan menggunakan bahasa yang
tidak mengandung makna ganda.
Alat ukur yang reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Artinya,
jika alat ukur itu digunakan untuk mengukur di dua tempat yang memiliki kondisi
yang sama, hasil yang diperoleh itu cenderung mendekati sama. Selain itu, petunjuk
pelaksanaan dan penskorannya harus jelas.
Selain harus valid dan reliabel, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
Penilaian harus menyeluruh/komprehensif dengan menggunakan beragam cara dan alat
untuk menilai kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil yang sesungguhnya
tentang kompetensi peserta didik.
Penilaian harus objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan,
dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. Penilaian yang dilakukan juga
harus mendidik. Artinya, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
KTSP tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan peserta didik, tetapi lebih
memperhatikankompetensisecarautuhyangmerefleksikanpengetahuan,keterampilan,
dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
2) Tehnik Penilaian
Banyak cara atau teknik yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
peserta didik. Pada dasarnya, teknik penilaian tersebut adalah cara penilaian kemajuan
belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dicapai. Penilaian ini didasarkan pada indikator-indikator pencapaian kompetensi yang
memuat satu ranah atau lebih (kognitif, afektif, dan psikomotor). Berdasarkan indikator-
indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah penilaian itu dilakukan
dengan tes (tertulis atau lisan), observasi, praktek, dan penugasan secara individu atau
kelompok.
Di dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007, penilaian dilakukan secara konsisten,
sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Berikut ini sedikit gambaran
masing-masing teknik penilaian.
a) Penilaian melalui Tes
Penilaian melalui tes dilakukan secara tertulis atau lisan (tes tertulis). Ada dua bentuk
soal untuk penilaian tertulis ini, yaitu memilih jawaban dan mensuplai jawaban.
Memilih jawaban dibedakan menjadi (1) pilihan ganda; (2) dua pilihan (benar- salah,
ya-tidak); (3) menjodohkan; dan (4) sebab-akibat. Tes tertulis yang berupa mensuplai
jawaban, dibedakan menjadi (1) isian atau melengkapi; (2) jawaban singkat atau
pendek; dan (3) uraian. Penyekoran pada penilaian tertulis harus jelas.
b) Penilaian Kinerja/Unjuk Kerja
Penilaian kinerja/unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas (dalam melakukan pekerjaan) peserta didik. Penilaian ini cocok
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu, misalnya presentasi hasil pengamatan di desanya tentang erosi.
Geografi SMA
c) Penilaian Sikap
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran Geografi di SMA antara
lain (1) sikap terhadap materi pelajaran; (2) sikap terhadap guru/pengajar; (3)
sikap terhadap proses pembelajaran; (4) sikap berkaitan dengan nilai atau norma
yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran, misalnya kasus atau masalah
lingkungan hidup, berkaitan dengan materi IPA; dan (5) sikap berhubungan dengan
kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran. Penilaian
ini menggunakan skala sikap dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
d) Penilaian Penugasan (Proyek)
Penilaian penugasan atau proyek dilakukan untuk mendapatkan gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual mengenai kemampuan peserta
didik dalam konsep dan pemahaman mata pelajaran. Dalam mata pelajaran IPS,
teknik ini bermanfaat untuk menilai (1) ketrampilan peserta didik melakukan
penyelidikan; (2) pemahaman dan pengetahuan dalam bidang IPS; (3) kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan; dan (4) kemampuan
menginformasikan subjek secara jelas. Contoh tugas penilaian penugasan: Lakukan
penyelidikan mengenai proses pasar di daerah sekitarmu melalui tinjauan IPS.
e) Penilaian Hasil Kerja atau Produk
Penilaian hasil kerja atau produk adalah penilaian kepada peserta didik dalam
proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi 3 (tiga)
tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu tahap (1) persiapan,
meliputi penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan serta mendesain produk; (2) pembuatan produk
(proses), meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik; dan (3) penilaian produk (appraisal), meliputi
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
f) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik. Hasil kerja ini disusun
menjadi sebuah portofolio. Jadi, potofolio merupakan koleksi pribadi hasil kerja
peserta didik yang mencerminkan tingkat pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan,
dan pekerjaan terbaiknya. Penilaian portofolio ini didasarkan pada kumpulan hasil
kerja peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
g) Penilaian Diri (self assessment)
Pada prinsipnya, penilaian diri peseta didik menilai dirinya sendiri. Peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian
diri melalui pengukuran terhadap kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor
Geografi SMA
Hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-
kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja
peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian -kejadian
yang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu
diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik. Kejadian-
kejadian yang menonjol tersebut dapat berupa kejadian yang menyenangkan
maupun yang menyedihkan.
Data Penilaian Penugasan (Proyek)
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam
menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 5.
Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 5 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap.
Jadi, total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi
adalah 20.
Data Penilaian Hasil Kerja (Produk)
Data penilaian hasil kerja (produk) meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
Geografi SMA
Geografi SMA
Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun
kualitatif.
Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut:
(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial,
dan emosional?; (2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?; (3)
Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?; dan (4)
Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan prestasi
anak lebih lanjut?
Rekap Nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasi
tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun
waktu satu semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang
perkembangan hasil belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik
memerlukan remedial.
Bagian A: Pengantar
Kegiatan pada sesi ini diawali dengan pembukaan dari instruktur membuka dan
menyampaikan informasi yang berkait dengan isu dalam kegiatan PAKEM. Kemudian
memberikan informasi tentang pengalaman belajar apa yang akan dilaksanakan dalam
sesi ini.
c. Fasilitator memberi contoh bacaan (lihat Lampiran 10) dan berbagai pertanyaan
yang memuat/mengacu pada ketiga jenis/sifat pertanyaan di bawah ini:
· Mencari informasi
· Memanfaatkan pengetahuan Pengelolaan kelas
No Kegiatan pembelajaran
· Menciptakan sesuatu yang baru dan memberikan pendapat Alasan
Klas klp indv
d. Peserta ( instruksi
Mendengarkan dalam kelompok
guru kecil 3-4 orang ) menyusun 3 jenis pertanyaan di kertas
yang berbeda dengan menggunakan teks yang sama. ( fasilitator membagikan jenis
pertanyaan
Menggunakan level 1, 2 dan 3, lampiran 14, hal.4 )
thermometer
e. Kelompok
Mencari kota-kotasaling
di petamenukar pertanyaan untuk mendiskusikan kualitas pertanyaan
dan memberi tanggapan/perbaikan. Peserta meninjau kembali hasil perbaikan dan
Melaporkan hasil tugas
PLPG Sertifikasi Guru 2012
Membuat diagram Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
alir 149
Geografi SMA
Sesudah tugas selesai peserta saling menukar pilihan dengan memberikan alasan
dan komentar. Selanjutnya fasilitator dapat memberikan tips pengorganisasian kelas
(Lihat Lampiran 12)
Geografi SMA
· Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok, pasangan) sesuai tugas
yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
b) Siswa
c) Kelas
· Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang dimanfaatkan
siswa.
Geografi SMA
Lampiran
Selama kegiatan ini, fasilitator akan memberikan 2 contoh (model) pembelajaran, yakni:
pembelajaran konvensional, dan pembelajaran PAKEM. Contoh tersebut mencakup
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan tugas ini dengan baik, fasilitator
harus merencanakan dan menyiapkan pembelajaran yang meliputi:
b) Pengorganisasian kelompok
Pembagian kelompok dapat dilakukan secara acak dengan berbagai cara misalnya:
Peserta menghitung nomor urut dari satu, dua, tiga dst sampai peserta terakhir.
Kemudian Fasilitator memberitahukan bahwa peserta dengan nomer ganjil menjadi
”siswa” dan peserta nomer genap menjadi ”pengamat”.Cara lain misalnya dengan
membagikan 2 buah gambar yang berbeda, misalnya gambar burung dan kuda secara
acak. Peserta yang mempunyai gambar burung menjadi ”siswa” dan gambar kuda
menjadi pengamat.
Selama pembelajaran konvensional, meja dan kursi diatur menghadap ke papan tulis dan
“siswa” duduk berjajar. Meja dan kursi perlu diatur kembali setelah model pembelajaran
pertama (pembelajaran konvensional) untuk memberikan kesempatan kepada peserta
bekerja dalam kelompok-kelompok pada model pembelajaran kedua (pembelajaran
Geografi SMA
PAKEM).
Bacalah dengan teliti daftar bahan yang diperlukan pada awal model pelajaran dan
pastikan Anda sudah siap dengan foto copy lembar kerja dan bahan yang tersedia.
Bacalah petunjuk pelajaran dengan baik agar Anda mengetahui benar apa yang harus
dikerjakan.
Geografi SMA
a) Dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 orang (sebagian anggota sebagai pengamat dan
sebagian sebagai “siswa”) menyimpulkan hasil pengamatannya dan membandingkan
hasil dari pengamatan proses dan hasil kerja “siswa” antara pembelajaran konvensional
dan PAKEM.
· Tugas terbuka
Fakta-fakta Perasaan/pendapat
Geografi SMA
Lampiran
Tabel 1
Geografi SMA
Bacaan
Menurut buku penulis Amerika Charles Berlitz, The Bermuda Triangle, terbitan Doubleday & Co,
New York 1974 disebutkan bahwa kapal laut dan pesawat yang hilang itu diserang oleh makhluk
ruang angkasa atau UFO yang naik piring terbang bercahaya putih. Jadi, cahaya putih yang dilihat
para korban sebelum kehilangan kontak adalah cahaya piring terbang makhluk ruang angkasa.
Atau ada lagi ilmuwan yang mengatakan bahwa pesawat dan kapal laut itu tersedot ke lubang
lorong waktu seperti hilangnya semua materi kalau masuk black hole. Menurut istilah astronomi,
black hole itu sendiri adalah benda angkasa yang memiliki gravitasi atau gaya tarik yang hebat,
sampai-sampai bisa menarik benda yang ada di sekitarnya dan dalam sekejap “menelannya”.
Bahkan cahaya pun bisa “ditelannya”.
Menurut Bill Dillon dari US Geological Survey, Woods Hole Field Center, beberapa korban sebe-
Geografi SMA
lum kehilangan kontak selalu menggambarkan ada cahaya putih. Kemungkinan itu adalah
semprotan gas metana dari dalam air. Seperti blow out atau semburan air yang mendidih akibat
dipanasi gas metana yang ada di dalam laut. Asal kamu tahu saja, di daerah Segitiga Bermuda
terdapat tambang metana. Nah, kalau keluar saat dasar laut retak, gas itu akan mendorong air
laut ke atas. Dorongannya itu tidak tanggung-tanggung, berupa semburan kuat dan mendidihkan
air laut. Jadi, pesawat pun bisa terkena semburannya!
Teori lain sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang di daerah itu adalah rusaknya kompas.
Karena para awak jadi tidak tahu posisinya, mereka lalu berputar-putar sampai pesawat kehabisan
bahan bakar, lalu jatuh laut! Rusaknya kompas mereka pasti karena medan magnet.
Meskipun belum bisa dijelaskan medan magnet apa yang merusak kompas, prof Yohanes Surya
PhD, ahli fisika kita setuju dengan penulis asing, Larry Kusche, dalam bukunya The Bermuda
Triangle Mystery Solved. Tertulis di buku itu bahwa hilangnya kapal di segitiga itu dapat
dijelaskan secara rasional. Ada yang berupa kecelakaan, cuaca buruk, kehabisan bahan bakar,
dan sebagainya. Maka, kita tak perlu penjelasan yang aneh-aneh dan bersifat takhayul.
Pengorganisasian kelas Jenis kegiatan seperti apa?
Takhayul atau bukan, tidak jadi soal. Yang pasti, kalau harus lewat daerah segitiga itu, kita jadi
ngeri juga. Bagaimana kalau tiba-tiba... wuzzz! Lenyap deh kita! Ih, jangan sampai deh!
Penjelasan
Kelompok: sekelompok yang
siswa diberikan oleh penulis tentang peristiwa Segitiga Bermuda mana
mengerjakan
yang menurutmu paling mungkin?
satu tugas bersama sama
3. Pertanyaan yang menciptakan sesuatu yang baru/memberikan pendapat:
Sependapat atau tidak dengan kesimpulan yang ditarik oleh penulis artikel ini, bahwa
“Takhayul atau bukan, tidak jadi soal”? Berikan alasan atas pendapatmu.
Perorangan: anak mengerjakan tugas sendiri
sendiri
Geografi SMA
Lampiran
Tabel 3
Menggunakan thermometer
Menceritakan pengalaman
waktu kecil
Menulis cerita
Mengerjakan soal-soal
matematika halaman 60
Geografi SMA
Tabel 4
Mengidentifikasi Kegiatan Yang Harus Dikerjakan Secara Klasikal, Kelompok Atau Individu
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 161
Geografi SMA
Lampiran
· Tugas yang tidak sesuai dikerjakan kelompok diberikan pada kelompok: misalnya 8 anak
menulis satu cerita padahal satu anak yang menulis dan yang lain tidak melakukan apa-
apa
· Satu pertemuan belajar bisa memakai beberapa jenis pengelolaan kelas tergantung dari
apa yang diinginkan dari siswa.
· Pemberian instruksi tugas pada awal pembelajaran harus klasikal karena penting bagi
semua anak untuk mendengar hal yang sama
· Anak perlu membahas ide-ide cerita dalam kelompok karena bertukar pikiran itu penting
bagi anak. (memanaskan pikiran kalau ditukar)
· Menulis cerita/laporan dilakukan perorangan karena penting bagi anak untuk
mengekspresikan diri
· Memberikan umpan balik tentang cerita/laporan yang telah ditulis dilakukan dalam
kelompok supaya anak lebih berani mengeluarkan pendapat dan peluangnya juga lebih
banyak.
· Pemindahan kursi untuk kerja kelompok belum berarti bahwa itu sebagai indikator kerja
atau belajar kelompok yang efektif
· Untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta, fasilitator perlu memperhatikan
dan praktik langsung tentang penataan kursi, peran setiap anggota kelompok, pengaturan
waktu, tugas antar individu untuk menciptakan saling ketergantungan positif antar
peserta.
· Untuk menguatkan pemahaman peserta, perlu diperhatikan dan disampaikan alasan-
alasaan pengelompokan.
Geografi SMA
Lampiran
Fasilitator harus menekankan bahwa ini adalah salah satu jenis kerja kelompok, dimana seluruh
anggota kelompok terlibat dalam menghasilkan produk tersebut.
b. Setiap anggota kelompok menulis judul cerita yang mereka pilih serta tiga kalimat
pertama untuk mengawali cerita.
c. Anggota kelompok memutar cerita mereka ke arah kiri mereka. Setiap anggota yang
menerimanya harus melanjutkan cerita. Setiap anggota memiliki waktu dua menit
untuk membaca dan menulis.
d. Jika sudah selesai, kelompok berbagi cerita dan memilih salah satu cerita untuk
dibacakan di kelompok.
Perluasan/kegiatan tambahan: Anggota-anggota kelompok menyunting cerita tersebut
untuk memangkas panjangnya dan meningkatkan kualitas ceritanya.
Penjaga waktu: Harus memberitahu anggota kelompok untuk saling bertukar dan
melanjutkan cerita setiap dua menit. Ketika ceritanya berkembang kian panjang, si
penjaga waktu bisa menambah menjadi tiga menit, untuk memberi waktu membaca
ulang dan menulis.
a. Tiap kelompok diberi sebuah artikel/bacaan, tiap anggota kelompok menerima bahan
tersebut jika mungkin;
Geografi SMA
d. Bila 10 pertanyaan sudah diputuskan untuk dipilih, tulis pertanyaan itu pada kertas
lebar sebagai hasil kelompok. Di kelas, pertanyaan dan artikel itu dapat diberikan
kepada kelompok lain untuk dijawab;
Pemimpin diskusi:
Geografi SMA
Lampiran
Bahan untuk Menyusun Pertanyaan Secara Kooperatif
KISAH SUARSIH
Almarhum Pak Haji Metong mempunyai 8 rumah kontrakan. Setiap rumah terdiri dari 3
kamar dan dikontrakkan tiap bulannya Rp. 65.000,00. Suarsih, bersama anaknya berusia
satu setengah tahun, tinggal di salah satu rumah itu. Sambil mengasuh anaknya, ia membuka
warung makanan dan jajanan goreng-gorengan. Hasilnya lumayanlah, bisa membeli susu
untuk anaknya.
Tetapi kini, sejak Pak Haji Metong meninggal dua bulan yang lalu, istrinya menjual semua
rumah, termasuk rumah inti yang ditempati keluarga tersebut. Pembelinya, orang Kampung
Baru yang biasa dipanggil Bu Tati. Halaman rumah Bu Tati yang luas dan berpagar tinggi
empat meter, yang berada persis di samping rumah Pak Haji Metong itu, karuan saja
bertambah luas.
Penduduk kampung banyak yang memuji-muji kekayaan Bu Tati, tetapi semua orang belum
pernah melihatnya karena dia selalu mengendarai mobil mewah dengan kaca gelap.
Suarsih tidak peduli siapa pemilik rumah kontrakan itu. Toh buatnya, tetap saja ia bakal
menunaikan kewajibannya membayar uang kontrakan, dan dia bisa menempatinya dengan
nyaman. Dengan berdagang kecil-kecilan di rumah kontrakan ini, dia bisa merawat Anto
dengan lebih tertib daripada waktu dia masih menjadi buruh cuci. Selain itu, ia juga bisa
menyambut sang suami yang kadang pulang, kadang gilir ke rumah istri tuanya.
Pokoknya, rumah dalam pengertian Suarsih adalah semacam sarang menentramkan. Tidak
peduli sekalipun rumah itu rombeng atau rumah kontrakan. Pengertian Suarsih memang
kelewat sederhana. Sebab ia tahu betul bahwa tinggal di Jakarta kalau mau dapat lingkungan
rumah mentereng harus punya duit banyak. Tanpa itu cuma mimpi
Tetapi, kenyamanan dan kebahagiaannya itu hanya sekejap. Sebab, apa yang semula
Suarsih anggap bahwa siapa pun pemilik rumah kontrakan yang ia tempati itu tidak akan
mengusik keadaannya, ternyata keliru. Bu Tati pemilik baru rumah-rumah kontrakan itu mau
meratakannya karena akan membangun taman dan kolam renang di situ. Semua penghuni
rumah kontrakan itu menjadi gelisah dan risau.
Geografi SMA
“Kenapa risau? Cari saja tempat lain.” Ujar Bu Tati enteng saja. Suarsih cuma tarik nafas.
Baru kali ini dia bertemu muka dengan orang yang namanya di puji-puji orang sekampung
itu.
Sambil menggendong anaknya Suarsih menelusuri wilayah itu untuk mencari rumah
kontrakan baru. Semua tempat yang banyak rumah kontrakan ia datangi. Tidak ada yang
cocok, yang sesuai dengan kemampuannya. Dan hal ini membuatnya makin risau saja.
Apalagi Bu Tati mendesak terus menyuruh pindah karena ia dianggap mengulur-ulur waktu
saja.
Kegiatan Penutup
III
Guru bersama-sama siswa memberi penguatan dan memajang k 5
hasil karyanya
- Proses
IV Penilaian - Unjuk kerja
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 167
Geografi SMA
Keterangan G = Groop/kelompok, K= klasikal, I = Individu
…………………………………………
………………………………………..
Geografi SMA
Lampiran
Geografi SMA
Lampiran
Tugas
Sebuah bangun kubus salah satu sisinya berukuran 4 x 4 cm
Buatlah jaring-jaring kubus dengan bentuk yang berbeda dari ukuran tersebut !
SKENARIO PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII IPS
Waktu : 90 menit
Tema : membuat pengukuran sederhana lokasi sekolah menggunakan meteran, kompas dan busur
Komp.Dasar : 3.1 Mengukur besar sudut, menentukan jenis sudut dan menggambar sudut
3.4 Menemukan sifat dan menghitung besaran besaran segi empat
Tanya jawab
Bangun-bangun datar apa sajakah yang kamu ketahui?
(K/5’)
Tugas
Buatlah rancangan model undangan dari kertas manila yang berbentuk bangun-bangun datar (tiga
model), lalu tempel di kertas
(I/15’)
Tugas
Diskusikan bersama kelompokmu model yang telah dibuat dan identifikasikan (berbentuk apa,
ukuran sisi-sisinya, sudutnya, kelilingnya dan luasnya)
(G/20’)
Sharing
Tukarkan hasil pekerjaan kelompok dengan kelompok lain dan berikan tanggapan pada kertas kerja
kelompok itu. Kemudian masing-masing kelompok memajangkan hasil
(G/20’)
Membuat simpulan dan rangkuman
(K/10’)
Menulis refleksi dan meNULIS tugas rumah
Geografi SMA
Skenario Kegiatan:
K / 15’
K / 5’
I / 20’ P / 30’
Geografi SMA
Skenario Kegiatan:
K / 5’ K / 15’
sebelumnya, masing-masing siswa
tetap diminta untuk membawa
Melanjutkan pertemuan
foto dirinya bersama anggota
keluarga lainnya.
Salah satu siswa diminta untuk
menjelaskan di depan kelas
nama-nama anggota keluarga
yang ada di dalam fotonya.
K / 10’
Geografi SMA
RENCANA PEMBELAJARAN
1.Komptensi Membaca
Mencocokkan Kata Pada Gambar
Bahan :
Buku besar hanya gambar tanpa tulisan (Tulisan hanya pada judul sampul buku)
Kartu kata
Langkah Kegiatan :
· Menyanyi dan gerak : lagu “Matahariku”
Membandingkangerakbendap
· Guru menceritakan gambar halaman demi halaman
Menjelaskanmanfaatdankerugia
ditimbulkanolehgayagesekand
permukaanyangberbeda–beda(
Menjelaskanberbagaicaramemp
solsepatu,ban,lantai,bangku,pap
bentukdangeraksuatubenda.mem
· Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
gambar yang ada (misal : warna daun, bentuk,
:Lingkungansekitarsekolah(kertasgosok,
:Mendemonstrasikanterjadinyagayagesekan
menghitung dll)
· Guru memperlihatkan kartu kata pada saat
menunjukkan gambar tersebut
Apa yang diperoleh · Setelah selesai membacakan dan memperlihatkan
anak dari kegiatan
kehidupansehari-har
gambar kartu kata, anak diminta untuk mencocok
buku,pegas)
ini?
sendiri antara gambar dan kartu kata
Pengembangan
kosa kata
Keberanian
gayagesekan
mengungkap-kan
pendapat
Belajar tentang
permukaan
ekspresi
halus) Pengembangan
·
SumberBelajar
Orang yang
bentukdangeraksuatubenda
sakit
KompetensiDasar :Menyelidikipengaruhgayaterhadap
Geografi SMA
MataPelajaran :Sains/PengetahuanAlam
Kelas/Semester :V
SekolahDasar/MI
Waktu
174
Jenis Jenis
Kegiatanawal Kegiatan/ KegiatanInti Kegiatan/ PenutupPemantapan JenisKegiatan/Waktu
Waktu Waktu
1.Melakukan Tanyajawabtentanggaya
percobaan gesekan
membandingkan Kesimpulanmateri
Menarikminatanak gerakbendapada
tentangpengaruhgaya permukaanyang Kelompok
terhadapsuatubenda kasardanhalus Tugas: (15menit)
melaluikegiatan‘menarik 2.Diskusikelebihan PR:siswadiberitugasuntuk
dankelemahan 15’ mengumpulkaninformasi
danmendorongkursi/
meja/pintu/danmemberi gerakbendapada tentangfaktor-faktorpenyebab
pertanyaan: permukaankasardan gesekanabnormalpadaban
apayangterjadipada halus sehinggabanmudahaus.
K(5menit) 10’
bendatersebut? 3.Melakukan
mengapabenda percobaanuntuk 15’
berpindahtempat? menunjukkancara Penilaian:
darimanaasalsumber memperkecilatau 1.Kinerjasiswadiamatimelauiobservasiterf
tenaga? memperbesargaya 20’ selamaprosespembelajaran-seberapaj
gesek mampumemperagakanpengaruhgaya
Diakhiridengan 4.Membuatlaporan danbentukbenda.
penjelasantentangtujuan tentang“manfaat 2.Karya(laporansiswadinilaidariaspekisi,
pembelajaran. gayagesekandalam ide,tulisan,katasains.
kehidupansehari 3.Teskognitif(aplikasi):bagaimanasaudara
–haridancontoh lemaritanparoda.
penerapannya
KenisKegiatan:K:Klasikal/Kelas;G:Grup/Kelompok;P:Pasangan;I:Individu
NamaGuruSains/IPA
Geografi SMA
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 175
Geografi SMA
Alat / bahan :
· 1 lembar kertas gosok
· permukaan lantai yang berbeda
· permukaan meja, kaca
· permukaan tanah, berbatu, aspal, paving
· 1 balok kayu / ½ potong bata
· No. pegas / karet
sebuah Tarikan Pada Permukaan
gelang Kondisi Permukaan Panjang Pegas
dst
Langkah Kerja :
1. Ikat Balok kayu / bata seperti pada gambar
2. Ukur setiap gerakan, lalu catat hasilnya
3. Bandingkan panjang pegas setiap tarikan pada permukaan yang berbeda
4. Diskusikan, apa yang dapat disampaikan dari data percobaan tersebut ? Apa keuntungan
dan kerugian gaya gesekan tersebut ? Apa yang harus dilakukan untuk memperkecil /
memperbesar gaya gesekan ?
5. Buatlah laporan dari hasil percobaan secara individu !
Geografi SMA
3 2 0 5 4 3 3 2 0
Kesimpulan :
Geografi SMA
Penilaian
Kompetensi : Kemampuan menyelidiki pengaruh gaya terhadap permukaan benda yang
berbeda (halus / kasar )
dst
Keterangan :
A. Kelengkapan Alat
- Lengkap, sesuai dan bervariasi : 3
- Kurang lengkap : 2
- Tidak ada : 0
Geografi SMA
b. Analisi Karya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 179
Geografi SMA
Keterangan ;
A. Tulisan
Bersih, tanda baca tepat
B. Kalimat
Menggunakan kata – kata sains yang tepat
C. Isi
Sesuai dengan konsep dari hasil percobaan, pengamatan
Keterangan :
Setiap siswa diberi umpan balik yang ditulis pada bagian bawah karyanya
Rangkuman
Geografi SMA
4. Latihan
Untuk menambah pemahaman Anda tentang PAKEM kerjakanlah latihan di bawah ini!
1. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang PAKEM!
2. Jelaskan syarat-syarat melaksanakan PAKEM!
3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran PAKEM!
5. Contoh Soal
1. Salah satu ciri PAKEM adalah...
a. dominan menggunakan metode ceramah
b. sumber belajar utama adalah buku paket
c. lingkungan sebagai sumber belajar
d. pembelajaran berpusat pada guru
2. Salah sati ciri pembelajaran yang berpusat pada guru adalah...
a. siswa aktif
b. guru menciptakan pembelajaran yang menantang
c. jawaban siswa harus sama dengan guru
d. metode pembejaran bervariasi
3. Pembelajaran yang berpusat pada guru dapat mengakibatkan...
a. motivasi belajar anak meningkat
b. siswa kurang dapat bekerja sama
c. guru menjadi kreatif
d. pembelajaran bermakna
4. Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM adalah..
a. guru memahami anak secara perorangan
b. memanfaatkan buku paket sebagai sumber belajar
c. menyamakan aktif fisik dengan aktif mental
d. guru tidak memberikan umpan balik
5. Salah satu ciri pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah...
a. pembelajaran lebih cenderung secara klasikal
b. pertanyaan yang diajukan guru tertutup
c. guru sebagai fasilitator
d. guru aktif
Geografi SMA
6. Kunci Jawaban
1. C
2. C
3. B
4. A
5. C
182
Geografi SMA
I. Lesson Study
1. Tujuan Pembelajaran:
a. Standar Kompetensi
Memahami Implementasi Lesson Study
b. Kompetensi Dasar:
· Memahami Hakikat Lesson Study
· Memahami Implementasi Lesson Study
c. Indikator
· Menganalisis landasan yuridis, teoritis, dan empiris perlunya Lesson Study
· Menganalisis sejarah Lesson Study
· Mengkaji pengertian Lesson Study
· Mengkaji karakteristik Lesson Study
· Mengkaji tujuan penerapan Lesson Study
· Mendesain rancangan Lesson Study
· Melaksanakan Lesson Study
· Mengevaluasi pelaksanaan Lesson Study
· Melaporkan hasil kegiatan Lesson Study
2. Materi
a. Landasan Yuridis, teoritis dan Empiris perlunya Lesson Study
1) Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan tercermin dari mutu SDM. SDM kita masih rendah berarti mutu
pendidikan pun masih rendah. Mengapa demikian? Masyarakat beranganggapan
bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh hasil tes. Apabila hasil nilai
ujian nasional (UN) baik maka dianggap sudah berhasil mendidik anak-anaknya.
Atau kalau suatu sekolah banyak meluluskan siswa ke perguruan tinggi melalui
SPMB maka dianggap sekolah itu pavorit dan banyak diserbu orang tua untuk
menyekolahkan anaknya. Rangking sekolah diurut berdasarkan nilai UN. Akibatnya
orang tua harus mengeluarkan uang ekstra untuk menitipkan anaknya pada
bimbingan belajar yang melakukan latihan menjawab soal-soal UN atau SPMB,
karenaorangtuamenginginkananaknyaditerimadisekolahpaforitatauperguruan
tinggi top. Proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari
orang tua dan dari pemerintah, yang penting hasil UN (Ujian Nasional). Umumnya
pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah
dihadapan siswa sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya
hanya mentransfer pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target
tersampaikannya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada
siswa. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi
dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang
menantang siswa untuk berpikir. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.
Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu kecuali
guru itu sendiri. Kebanyakan pengawas dari dinas pendidikan belum berfungsi
sebagai supervisor pembelajaran di kelas. Ketika datang di sekolah, pengawas
memeriksa kelengkapan administrasi guru berupa dokumen renpel (rencana
pelajaran). Pengawas sangat jarang masuk kelas melakukan observasi terhadap
pembelajaran dan menjadi nara sumber pembelajaran bagi guru di sekolah.
Begitu juga kepala sekolah. Kepala sekolah umumnya lebih mementingkan
dokumen administrasi guru, seperti renpel dari pada masuk kelas melakukan
Geografi SMA
Geografi SMA
· Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural,
emosional, dan intelektual.
· Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didikdan
kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya.
· Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
· Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
· Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik
· Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatanpeserta didik
dalam pembelajaran
· Merancang pembelajaran yang mendidik
· Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
· Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran
Geografi SMA
kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
b) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
c) Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaanprosespembelajaran,penilaianhasilpembelajaran,danpengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Secara umum mutu pendidikan di negeri ini masih rendah tercermin dari pringkat
hasil TIMSS dan indek pembangunan manusia yang berada pada posisi di bawah
peringkat negara-negara tetangga kita di Asia Tenggara. Oleh karena itu, tantangan
bagi kita adalah bagaimana kita dapat meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini.
Mutu pendidikan merupakan dampak dari keprofesionalan pendidiknya. Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan bagi pendidik profesional. Namun
demikian, untuk menjadi pendidik profesional diperlukan usaha yang sistemik dan
konsisten serta berkesinambungan dari pendidik itu sendiri dan pengambil kebijakan.
Melalui lesson study sangat dimungkinkan meningkatkan keprofesionalan pendidik
di Indonesia karena lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun
komunitas belajar.
Padahal kondisi sekolah di suatu daerah belum tentu sama dengan sekolah di daerah
lain. Kadang-kadang pelatih menggunakan sumber dari literatur asing tanpa melakukan
ujicoba terlebih dahulu untuk kondisi di Indonesia. Kedua, hasil pelatihan hanya
menjadi pengetahuan saja, tidak diterapkan pada pembelajaran di kelas atau kalaupun
diterapkan hanya sekali, dua kali dan selanjutnya kembali “seperti dulu lagi, back to
basic”. Hal ini disebabkan tidak ada kegiatan monitoring pasca pelatihan, apalagi kalau
kepala sekolah tidak pernah menanyakan hasil pelatihan. Selain itu, kepala sekolah
tidak memfasilitasi forum sharing pengalaman diantara guru-guru. Untuk mengatasi
kelemahan pelatihan konvensional yang kurang menekankan pada pasca pelatihan
maka buku ini menawarkan model in-service training yang lebih berfokus pada upaya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
186
Geografi SMA
Dengan demikian lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian
terhadap pembelajaran. Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru-
guru di suatu distrik atau diselenggarakan oleh kelompok guru sebidang, semacam
MGMP di Indonesia. Kelompok guru dari beberapa sekolah berkumpul untuk
melaksanakan lesson study. Lesson study yang sangat popular di Jepang adalah lesson
study yang diselenggarakan oleh suatu sekolah dan dikenal sebagai konaikenshu
yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Konaikenshu juga dibentuk oleh dua
kata yaitu konai yang berarti di sekolah dan kata kenshu yang berarti training. Jadi
istilah konaikenshu berarti school-based in-service training atau inservice education
within the school atau in-house workshop. Pada tahun 1970an pemerintah Jepang
merasakan manfaat dari konaikenshu dan sejak itu pemerintah Jepang mendorong
sekolah-sekolah untuk melaksanakan konaikenshu dengan menyediakan dukungan
Geografi SMA
Alasan mengapa lesson study menjadi popular di Jepang karena lesson study
sangat membantu guru-guru. Walaupun lesson study menyita waktu tetapi guru-
guru memperoleh manfaat yang sangat besar berupa informasi berharga untuk
meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Mutu kegiatan konaikenshu
sangat bervariasi bergantung pada kaliber leadership sekolah, mutu guru untuk
membangun, mempererat persabahatan diantara mereka, dan kemaunan mereka
dalam melaksanakan konaikenshu.
Geografi SMA
Fase IMSTEP (1998 – 2003). Peningkatan mutu difokuskan pada pendidikan pre-
dan in-service di tiga Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA) dari IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan IKIP Malang. Beberapa kegiatan
dirancang untuk mencapai tujuan tersebut antara lain melakukan revisi silabus
program pre- dan in-service, pengembangan buku ajar bersama 3 universitas,
pengembangan kegiatan praktikum, dan pengembangan teaching materials.
Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, pemerintah Jepang melalui JICA
memberikan dukungan berupa gedung beserta fisilitasnya untuk IKIP Bandung
sementara fasilitas laboratorium untuk IKIP Yogyakarta dan IKIP Malang. Selain itu
JICA memberi dukungan dalam bentuk penyediaan tenaga ahli Jepang dan pelatihan
di Jepang bagi dosen UPI, UNY, dan UM. Sepuluh dosen UPI, UNY, dan UM mengikuti
pelatihan di Jepang setiap tahunnya untuk mengenal sistem pendidikan di Jepang
dan belajar mengembangkan digital teaching materials. Tenaga ahli Jepang Prof.
Dr. Kanzawa dan Mr. Higa berturutturut bertindak sebagai chief adviser dan project
coordinator pada saat itu. Pada bulan Maret – April 2001, tim JICA dari Jepang
melakukan evaluasi tengah proyek (mid-term) untuk mengetahui kemajuan dari
IMSTEP. Hasil evaluasi JICA menunjukkan bahwa IMSTEP berjalan sesuai dengan
yang diharapkan dan dapat dilanjutkan untuk dua setengah tahun berikutnya
dengan penyesuaian program melalui penambahan kegiatan. Kegiatan yang
ditambahkan pada IMSTEP adalah kegiatan “Piloting”. Kegiatan piloting bertujuan
untuk mengembangkan pembelajaran inovatif matematika dan IPA di sekolah
secara kolaboratif antara guru-guru SMP/SMA dengan dosen-dosen F(P)MIPA dari
UPI, UNY, dan UM. Tenaga ahli Jepang yang ditugaskan untuk perioda 2001- 2003
adalah Prof. Dr. Tokuda dan Mr. Nakatsu yang berturut-turut bertindak sebagai chief
adviser dan project coordinator melanjutkan tugas Prof. Dr. Kanzawa dan Mr. Higa.
Untuk kegiatan piloting dipilih 4 sekolah (2 SMP dan 2 SMA) di masing masing kota di
Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Sekolah yang dipilih adalah sekolah-sekolah yang
berdekatan dengan kampus UPI, UNY, dan UM yang mutunya pada tingkat sedang
berdasarkan NEM tetapi sekolah-sekolah tersebut memperlihatkan keingingan dan
komitmen untuk maju. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut menugaskan guru-guru
matematika, IPA Fisika, dan IPA Biologi untuk SMP sementara guru matematika,
fisika, biologi, dan kimia untuk SMA. Dosen-dosen dan guru-guru sebidang studi
melakukan beberapa kali workshop untuk mendiskusikan permasalahan yang
dihadapi guru-guru di sekolah dan merancang model pembelajaran sebagai solusi
terhadap permasalahan yang ditemukan. Model pembelajaran yang dikembangkan
berbasis hands-on activity, daily life, dan local materials. Setelah teaching materials
yang dibuat dari bahan lokal tersebut diujicoba di laboratorium maka model
pembelajaran diujicoba di kelas oleh guru sementara dosen menjadi pengamat.
Guru beserta dosen telah mampu mengembangkan teachin gmaterials yang terbuat
dari bahan-bahan di sekitar siswa dan melakukan pembelajaran berbasis hands-on
activity dan daily life untuk menjelaskan konsep matematika dan IPA sehingga siswa-
siswa menjadi senang belajar matematika dan IPA.
Guru-guru yang terlibat piloting menjadi termotivasi untuk melakukan inovasi dalam
pembelajaran dan merasa dekat dengan dosen untuk memperoleh informasi ketika
Geografi SMA
Peningkatan mutu pendidikan MIPA akan dicapai manakala terjadi kerjasama yang
baik antara LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) penyelenggara
pendidikan pre-service, sekolah piloting, dan MGMP penyelenggara program
inservice.
LPTK dapat menghasilkan calon guru yang bermutu setelah mendapat masukan dari
pengalaman nyata di sekolah dan LPTK memberikan masukan ke sekolah piloting
untuk melakukan intervensi terhadap siswa sehingga siswa menjadi aktif belajar.
MGMP merupakan forum untuk mendiseminasikan hasil inovasi pembelajaran dan
bersama LPTK diharapkan dapat meningkatkan keprofesionalan guru. Kegiatan
piloting yang telah dirintis pada fase IMSTEP terus dikembangkan pada fase Follow-
up Program IMSTEP melalui kegiatan Lesson Study. Pengiriman pelatihan singkat ke
Jepang bagi dosen-dosen UPI, UNY, dan UM pada fase Follow-up Program IMSTEP
difokuskan pada tema Lesson Study dan diharapkan mereka dapat mengembangkan
Lesson Study di Indonesia setelah selesai pelatihan di Jepang. Peserta pelatihan yang
memberikan kontribusi terhadap pengembangan Lesson Study di Indonesia antara
lain Riandi (UPI), Rahayu (UM), Sumar Hendayana (UPI), Harun Imansyah (UPI),
Sukirman (UNY), Muchtar A. Karim (UM), Siti Sriyati (UPI), Suratsih (UNY), dan Ridwan
(UM). Kerjasama antara 3 universitas (UPI, UNY, dan UM) dan sekolahsekolah piloting
di Bandung, Yogyakarta, dan Malang makin dipererat melalui perbaikan beberapa
kelemahan dari implementasi kegiatan piloting pembelajaran di sekolah mitra. Tahap
observasi dan refleksi dari kegiatan Lesson Study (plan-do-see) diperbaiki. Strategi
observasi pembelajaran diperbaiki pada fase Follow-up IMSTEP. Sebagai contoh,
siswa tidak terganggu dengan adanya observer di dalam kelas karena observer tidak
mengganggu siswa belajar tetapi lebih konsentrasi pada observasi aktivitas siswa
belajar. Hal ini tercermin dari kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Observer
lebih banyak mengomentari aktivitas siswa dari pada gurunya. Setelah bertukar
pengalaman dan pengarahan dalam fase Follow-up IMSTEP maka terjadi peningkatan
kesadaran dalam melakukan observasi pembelajaran, sekarang observer lebih suka
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
190
Geografi SMA
mengambil posisi di samping kiri dan kanan ruang kelas untuk melakukan observasi
pembelajaran. Ketika fase IMSTEP, tahap refleksi kurang mendapat penekanan,
kadang-kadang tahap ini dilakukan pada hari lain sehingga sebagian informasi
pengamatan kelas terlupakan oleh observer. Ketika fase Follow-up, tahap refleksi
dilakukan langsung setelah pebelajaran untuk mendiskusikan hasil pembelajaran
dan bertukar pengalaman tentang lesson learnt yang diperoleh para observer. Selain
itu, dilakukan diseminasi pengalaman berharga dari kegiatan piloting kepada MGMP
melalui workshop dan uji coba pembelajaran berbasis hands-on activity, daily life,
dan local materials dalam rangka kegiatan Lesson Study di MGMP Matematika dan
IPA SMP di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Kegiatan Lesson Study pada MGMP
mendapat sambutan baik dari guru-guru terutama guru-guru model.
Guru model merasakan manfaat dari kegiatan Lesson Study, mereka menjadi lebih
percaya diri dalam mengajar dan berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah tingkat nasional.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan Lesson Study maka dilakukan pendekatan oleh
pimpinan fakultas di 3 universitas. Dalam kasus di Bandung, pimpinan FPMIPA UPI
bersilaturrahmi dengan kepala kepala sekolah piloting yang kebetulan baru terjadi
pergantian kepala sekolah untuk berdiskusi tentang keberlanjutan dari kegiatan
kerjasama antara sekolah dan FPMIPA UPI. Diskusi terfokus pada resource sharing
artinya pimpinan FPMIPA UPI menyediakan nara sumber termasuk kebutuhannya
sementara sekolah piloting mendorong guru-guru termasuk kebutuhannya untuk
berkolaborasi. Selain itu pimpinan FPMIPA UPI meminta kepala sekolah terlibat
dan melibatkan guru-guru lain dalam observasi dan refleksi pembelajaran. Ajakan
pimpinan FPMIPA UPI disambut baik untuk keberlanjutan kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan Lesson Study di sekolah-sekolah piloting. Sebagai wujud
keberlanjutan program kerjasama tersebut, kepala sekolah memfasilitasi kegiatan
Lesson Study dengan memberdayakan MGMP di sekolah tersebut dan melaksanakan
kegiatan Lesson Study secara bergilir dari mata pelajaran ke mata pelajaran lain.
Kepala sekolah juga terlibat dalam kegiatan observasi pembelajaran dan memandu
diskusi untuk merefleksi pembelajaran. Sekarang kegiatan Lesson Study bukan
milik guru MIPA saja tetapi guru non-MIPA pun melakukan kegiatan Lesson Study.
Sebagai contoh, SMAN 9 Bandung telah melaksanakan kegiatan Lesson Study
Biology, PPKn, Sosiologi, dan Bahasa Indonesia pada semester genap 2005/2006.
Pembicaraan tentang keberlanjutan program kerjasama dalam kegiatan Lesson Study
juga dilakukan dengan pengurus MGMP matematika dan IPA SMP kota Bandung.
Sebagai tindak lanjut, beberapa workshop tentang Lesson Study telah dilaksanakan
untuk MGMP wilayah tenggara, wilayah timur, dan wilayah barat kota Bandung.
MGMP IPA SMP wilayah barat kota Bandung telah menindaklanjuti workshop
Lesson Study tersebut dengan persiapan perancangan dan pengembangan model
pembelajaran berbasis handson activity, daily life, dan local materials. Selanjutnya
MGMP IPA SMP wilayah barat kota Bandung pada semester genap 2005/2006 telah
mengimplementasikan model pembelajaran tersebut di SMP Miftahul Iman, SMPN
12 Bandung, SMP Labschool UPI, SMPN 29 Bandung, dan SMP YWKA. Lesson study
berasal dari Jepang yang dimanfaatkan untuk meningkatkan keprofesionalan guru.
Keberhasilan Jepang dalam pendidikan membuat pakar pendidikan di Amerika
Serikat dan negaranegara Eropa serta Australia belajar lesson study dari Jepang.
Kalau negara-negara maju belajar dari Jepang, mengapa kita tidak? Walau demikian,
lesson study yang berkembang di Indonesia tidak begitu saja mengadopsi konsep
lesson study dari Jepang, akan tetapi melalui pengkajian dan ujicoba di sekolah-
sekolah piloting sejak tahun 2001 melalui Program Kerjasama Teknis IMSTEP-JICA di
UPI, UNY, dan UM. Untuk memperoleh model sosialisasi lesson study pada tingkat
yang lebih luas, saat ini sedang dilakukan piloting lesson study di tiga kabupaten
Geografi SMA
Lesson Study dimulai dari tahap perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk merancang
pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana
supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak
dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa guru dapat berkolaborasi atau
guru-guru dan dosen dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan
diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Permasalahan
dapat berupa materi bidang studi, bagaimana menjelaskan suatu konsep. Permasalahan
dapat juga berupa pedagogi tentang metoda pembelajaran yang tepat agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien atau permasalahan fasilitas, bagaimana mensiasati kekurangan
fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson
plan, teaching materials berupa media pembelajaran dan lembar kerja siswa serta metoda
evaluasi. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum diterapkan di
dalam kelas. Kegiatan perencanaan memerlukan beberapa kali pertemuan (2 – 3 kali)
agar lebih mantap. Pertemuan-pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara
guru-guru dan dosen-dosen dalam rangka perencanaan pembelajaran menyebabkan
terbentuknya kolegalitas antara guru dengan guru, dosen dengan guru, dosen dengan
dosen, sehingga dosen tidak merasa lebih tinggi atau guru tidak merasa lebih rendah.
Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatankegiatan
pertemuan dalam rangka Lesson Study ini terbentuk mutual learning (saling belajar).
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah pelaksanaan (Do) pembelajaran untuk
menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam
perencanaan telah disepakati siapa guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran
dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah. Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba
efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah yang
bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat (observer) pembelajaran.
Juga dosen-dosen atau mahasiswa melakukan pengamatan dalam pembelajaran
tersebut. Kepala sekolah terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan memandu
kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefieng kepada para
pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh
seorang guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran berlangsung pengamat
tidak mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
192
Geografi SMA
Langkah ketiga dalam kegiatan Lesson Study adalah refleksi (See). Setelah selesai
pembelajaran langsung dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu
oleh kepala sekolah atau personel yang ditunjuk untuk membahas pembelajaran.
Guru mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan
pembelajaran.
Geografi SMA
dimungkinkan untuk melibatkan fihak luar, misalnya para ahli dari universitas atau
undangan yang diperlukan karena kedudukannya.
Analisis mendalam tentang materi ajar dan hands on yang dipilih perlu dilakukan
secara bersama-sama untuk memperoleh alternatif terbaik yang dapat mendorong
proses belajar siswa secara optimal. Pada tahapan analisis tersebut perlu
dipertimbangkan kedalaman materi yang akan disajikan ditinjau antara lain dari
tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan kemampuan siswa, kompetensi
yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan
dalam kaitannya dengan materi terkait. Dalam kaitannya dengan materi ajar yang
dikembangkan, juga perlu dikaji kemungkinan-kemungkinan respon siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan terutama untuk
mengantisipasi respon siswa yang tidak terduga. Jika materi ajar yang dirancang
ternyata terlalu sulit bagi siswa, maka kemungkinan alternatif intervensi guru untuk
menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa perlu dipersiapkan secara matang.
Sebaliknya, jika ternyata materi ajar yang dirancang terlalu mudah bagi siswa maka
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
194
Geografi SMA
Geografi SMA
Ada juga observer yang mungkin tertarik dengan respon siswa pada saat mengalami
kesulitan dan memperoleh intervensi dari guru. Fokus observasi pada pelaksanaannya
akan sangat beragam tergantung pada minat serta tujuannya masing-masing.
Semakin beragam target yang menjadi fokus observasi, maka semakin lengkaplah
informasi yang bisa digali, dianalisis, dan diungkap pada saat dilakukan refleksi.
Jika akan dilakukan rekaman video, tentukan siapa yang akan melakukannya, pilih
tempat strategis untuk melakukan pengambilan gambar yang meliputi aktivitas
siswa dan guru, dan pastikan bahwa rekaman video yang dibuat menggambarkan
seluruh proses pembelajaran secara utuh. Rekaman video ini sangat penting sebagai
bagian dari dokumentasi yang sewaktu-waktu dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk melakukan diskusi pengembangan lesson study atau diskusi masalah-masalah
pembelajaran secara umum. Untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
196
Geografi SMA
observer yang datang, kelas sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga mobilitas
siswa, guru, dan observer dapat berlangsung secara nyaman dan mudah. Pada saat
melakukan observasi, disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:
· Membuat catatan tentang komentar atau diskusi yang dilakukan siswa serta
jangan lupa menuliskan nama atau posisi tempat duduk siswa.
· Membuat catatan tentang situasi dimana siswa melakukan kerjasama atau
memilih untuk tidak melakukan kerjasama.
· Mencari contoh-contoh bagaimana terjadinya proses konstruksi pemahaman
melalui diskusi dan aktivitas belajar yang dilakukan siswa.
· Membuat catatan tentang variasi metoda penyelesaian masalah dari siswa
secara individual atau kelompok siswa, termasuk strategi penyelesaian yang
salah. Selain membuat catatan tentang beberapa hal penting mengenai
aktivitas belajar siswa, seorang observer selama melakukan pengamatan perlu
mempertimbangkan atau berpedoman pada sejumlah pertanyaan berikut:
· Apakah tujuan pembelajaran sudah jelas? Apakah aktivitas yang dikembangkan
berkontribusi secara efektif pada pencapaian tujuan tersebut?
· Apakah langkah-langkah pembelajaran yang dikembangkan berkaitan satu
dengan lainnya? Dan apakah hal tersebut mendukung pemahaman siswa
tentang konsep yang dipelajari?
· Apakah hands-on atau teaching material yang digunakan mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran yang ditetapkan?
· Apakah diskusi kelas yang dilakukan membantu pemahaman siswa tentang
konsep yang dipelajari?
· Apakah materi ajar yang dikembangkan guru sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa?
· Apakah siswa menggunakan pengetahuan awalnya atau pengetahuan
sebelumnya untuk memahami konsep baru yang dipelajari?
· Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat mendorong dan
memfasilitasi cara berpikir siswa?
· Apakah gagasan siswa dihargai dan dikaitkan dengan materi yang sedang
dipelajari?
· Apakah kesimpulan akhir yang diajukan didasarkan pada pendapat siswa?
· Apakah kesimpulan yang diajukan sesuai dengan tujuan pembelajaran?
· Bagaimana guru memberi penguatan capaian hasil belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung?
Geografi SMA
diskusi berlangsung, hanya satu orang yang berbicara (tidak ada yang berbicara
secara bersamaan), (2) Setiap peserta diskusi memiliki kesempatan yang sama
untuk berbicara, dan (3) Pada saat mengajukan pendapat, observer harus
mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari pendapat yang
diajukannya (tidak berbicara berdasarkan opini).
· Guru yang melakukan pembelajaran diberi kesempatan untuk berbicara paling
awal, yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya.
Pada kesempatan itu, guru tersebut harus mengemukakan apa yang telah terjadi
di kelas yakni kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai
harapan, dan apa yang berubah dari rencana semula. (15 sampai 20 menit).
· Berikutnya perwakilan guru yang menjadi anggota kelompok pada saat
pengembangan rencana pembelajaran diberi kesempatan untuk memberikan
komentar tambahan.
· Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap observer untuk mengajukan
pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki peluang yang sama
untuk mengajukan pendapatnya.
· Setelah masukan-masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup,
selanjutnya fasilitator mempersilahkan tenaga ahli untuk merangkum atau
menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
· Fasilitator berterimakasih kepada seluruh partisipan dan mengumumkan kegiatan
lesson study berikutnya.
Seorang Kepala Sekolah, setelah mengikuti beberapa kali lesson study secara intensif,
mengajukan pendapatnya bahwa kegiatan tersebut sangat potensial mendorong
banyak fihak untuk melakukan hal yang terbaik. Siswa ternyata menunjukkan motivasi
yang sangat tinggi untuk menunjukkan potensinya masing-masing pada saat lesson study
dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut mampu menjadi dorongan
untuk tumbuhnya motivasi berprestasi pada diri siswa. Guru-guru lain yang baru melihat
aktivitas lesson study banyak yang mulai tertarik untuk mencobanya.
Dengan mencoba melakukan lesson study, berarti dia terdorong untuk melakukan
persiapan yang lebih baik dibanding biasanya sehingga proses pembelajaran yang
dikembangkan kadang-kadang sangat diluar dugaan bahkan sangat inovatif. Seorang
dosen, setelah beberapa kali mengikuti kegiatan lesson study juga mengaku mulai
terpengaruh untuk mencoba memperkenalkan dan menerapkan hal-hal positif yang dia
dapatkan dari aktivitas tersebut pada kelas yang me njadi tanggungjawabnya. Seorang
Dekan juga tidak kalah dengan fihak-fihak lain untuk mencoba mengambil manfaat dari
lesson study bagi mahasiswa calon guru di fakultasnya. Berdasarkan pengalamannya
melakukan lesson study bersama guru-guru di sekolah, dia akhirnya menetapkan suatu
kebijakan bahwa setiap mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan diharuskan
terlibat secara aktif dalam kegiatan lesson study.
3. Evaluasi
1. Membuat Rancangan Lesson Study
2. Mensimulasikan implementasi Lesson Study
3. Mengevaluasi Implementasi Lesson Study
4. Membuat Laporan hasil Implementasi Lessoan Study
4. Daftar Pustaka
Baba,T. and Kojima, M.2003. Lesson Study, In Japan International Cooperation Agency
(Ed.) Japanese Eductional Experiences. Tokyo: Japan International Cooperation
Agency.
Fernandez, C., and Yoshida, M.2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving
Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
Publishers.
Indonesia.2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Indonesia.2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional.
Lewis, C., Perry, R., and Hurd, J.2004. A Deeper Look at Lesson Study. Educational
Leadership.
Stevenson., H.W., and Stigler, J.W. 1999. The Learning Gap. New York: Touchstone.
Nonaka.2005. Knowledge Creation. Makalah Presentasi pada Seminar Nasional yang
diselenggarakan Universitas Indonesia.
Stigler, J.W., and Hiebert, J. 1999. The Teaching Gap: Best Ideas from the World’s Teachers
for Improving Education in the Classroom. New York: The Free Press.
Saito, E., Harun, I., Kuboki, I. and Tachibana, H.2006. Indonesian Lesson Study in Practice:
Case Study of Indonesian Mathematics and Science
Teacher Education Project. Journal of In-service Education. 32 (2): 171-184.
Saito, E., Sumar, H., Harun, I., Ibrohim, Kuboki, I., and Tachibana, H.2006. Development of
School-Based In-Service Training Under an Indonesian
Mathematics and Science Teacher Education Project. Improving School. 9 (1): 47-59.
BAB 4. Penelitian Tindakan Kelas
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bagian A ini Anda akan dapat:
a. Menjelaskan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK)
b. Menjelaskan perbedaan PTK dengan penelitian formal
c. Menjelaskan hubungan antara PTK dengan guru profesional
d. Mendeskripsikan masalah secara rinci
e. Menemukan akar masalah dan tindakan untuk memecahkan
f. Membuat proposal sederhana dalam bentuk matriks
2. Uraian Materi
a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Di Indonesia PTK tergolong masih baru dibandingkan dengan penelitian-penelitian
formal yang sudah banyak dilakukan. Metode penelitian deskriptif, eksperimen,
dan ex post facto adalah tiga penelitian formal yang sudah banyakm kita kenal.
PTK mmempunyai karakteristik yang berbeda dengan penelitian-penelitian itu.
Geografi SMA
Analogi Guru-Dokter
Cara2yangMendiagnosis
paling mudahpenyakit
untuk memulai PTKMenemukan akar masalah
adalah dengan menganalogikan
kegiatan Anda sebagai “guru peneliti PTK” dengan kegiatan seorang “dokter” .
Perhatikan
3 Tabelresep
Menulis 1 berikut ini. Menyusun hipotesis tindakan
4 Menentukan tema
Tabelpengobatan,
1. Analogi Guru dengan Dokter
Menuliskan judul penelitian
misalnya “Mengobati sakit perut”
Mendeskripsikan Masalah
Apakah Anda ingat pertanyaan dokter ketika Anda sudah berada di hadapannya?
Ia akan bertanya: “Kenapa Pak?” atau “Kenapa Bu?” Maksudnya adalah untuk
meminta Anda mendeskripsikan keluhan-keluhan yang Anda rasakan. Ia berusaha
menggali sebanyak mungkin dengan berbagai pertanyaan: “Bagian mana yang
sakit? Waktu-waktu apa saja terasanya? Sudah berapa lama? Sudah minum obat
apa? Bagaimana hasilnya?” Belum cukup dengan keterangan lisan, ia masih
meminta Anda berbaring di dipan. Kemudian ia menempelkan stetoskop di dada
dan perut Anda, menekan-nekan dan mengetuk-ngetuk perut Anda, melihat
telakup mata Anda, melihat tenggorokan Anda dengan senter, dan sambil lalu
ia sudah dapat mengetahui suhu badan Anda. Setelah itu ia masih menggunakan
tensimeter untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi Anda. Singkatnya ia
ingin mengungkap serinci mungkin gejala penyakit Anda; tujuannya adalah untuk
”mendiagnosis” penyakit Anda secara tepat. Makin rinci deskripsi gejala penyakit
Anda akan makin mudah dokter mendiagnosis penyakit Anda itu.
Geografi SMA
Dengan cara serupa, masalah yang akan Anda pecahkan melalui PTK harus
dideskripsikan secara rinci; tujuannya adalah agar Anda dapat menemukan “akar
masalah” penelitian Anda secara tepat. Makin rinci deskripsi masalah Anda, makin
mudah Anda menemukan akar masalah.
Penemuan akar masalah merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan
PTK. Sebelum akar masalah ditemukan, Anda sebaiknya tidak terburu-buru
memberikan tindakan. Analoginya dengan dunia kedokteran adalah dokter
yang mengobati rasa pusing berkepanjangan yang dialami pasien. Mula-mula ia
mendiagnosis secara terburu-buru sebagai penyakit maag; obat yang diberikan
adalah promaag. Tentu saja setelah minum obat selama tiga hari rasa pusing
pasien tidak kunjung hilang. Setelah didiagnosis ulang ternyata penyebabnya
adalah lubang kecil yang ada di gigi. Setelah gigi dirawat, lubang diberi obat
kemudian ditambal dan diberi obat yang sesuai, rasa pusing itupun hilang.
Contoh:
(Kalimat masalah) ”Nilai fisika siswa kelas I SMA X Jakarta pada umumnya rendah.”
(Dari mana tahunya?) Mereka tampak mengerti penjelasan dan contoh soal yang
diberikan guru; tetapi ketika soal diganti sedikit saja, mereka menjadi bingung
dan tidak mampu mengerjakan. Seakan-akan mereka hanya mengerti tentang
hal yang sudah dijelaskan; hal-hal yang baru sekecil apapun akan menimbulkan
kebingungan, tidak mampu diatasi. Pada ulangan akhir standar kompetensi
(SK) skor rata-rata siswa 5; pada ulangan akhir-semester skor rata-rata juga 5.
(Bagaimana datanya?) Hal itu dialami oleh sekitar 60% siswa dalam kelas, terjadi
pada hampir seluruh SK, dan sudah berlangsung dari tahun ke tahun. (Upaya yang
sudah dilakukan) Agar pemahaman siswa lebih mantap, guru sering menggunakan
alat-alat untuk demonstrasi di kelas maupun eksperimen di laboratorium. Guru
juga sudah menggunakan media Power Point dalam menerangkan; sekali dua
kali penjelasan diselingi dengan program animasi flash. Siswa-siswa yang bernilai
rendah sudah diberi program remedial; waktunya di luar jam pelajaran tatap
muka. (Bagaimana hasilnya?) Kegiatan demonstrasi/praktikum itu tampaknya
belum berhasil menanamkan konsep-konsep fisika secara mantap kepada siswa.
Program remedial juga tidak banyak menolong karena siswa yang nilainya rendah
pada umumnya berusaha untuk menghindar.
Geografi SMA
Marilah sejenak kita berfikir tentang hal lain, yaitu pemahaman kita atas
konsep ”kursi”. Begitu mantapnya pemahaman kita sehingga ditunjukkan kursi
model apapun--berkaki empat, berkaki tiga, berkaki satu, pendek, sedang,
tinggi, bersenderan, tanpa senderan, berbentuk bulat, berbentuk segi empat,
berbentuk sembarang, bahan kayu, bahan logam, ditambahi busa agar empuk,
dengan pegangan tangan, tanpa pegangan tangan, dsb.--kita tidak akan pernah
terkecoh, selalu dapat membedakan antara kursi dan bukan kursi. Hal itu kontras
sekali dengan pemahaman konsep fisika oleh siswa dalam kasus di atas, diubah
sedikit saja mereka sudah bingung. Apa rahasia penanaman konsep yang mantap
tentang kursi itu?
Ya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Tidak
Negeri Jakarta 37
Pisau Mata uang logam
Geografi SMA Gunting Pensil
Klip kertas Spidol
Serbuk
Tabel dalambesi
Metode ConceptSisir
Attainment
Palu Batu
... ...
... ...
... ...
Secara operasional tindakan yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tiap konsep-baru yang esensial ditanamkan menggunakan metode concept
attainment, dengan pemberian contoh-contoh yang cukup banyak dan disertai
dengan noncontoh.
2. Contoh soal yang diberikan harus cukup banyak dan barvariasi, disertai dengan
jawaban.
3. Dihindarkan ”pemberian contoh yang terbatas” tetapi ”pemberian soal
latihan dan PR yang terlalu banyak”.
Catatan:
Penggunaan alat-alat untuk demonstrasi/praktikum tetap dilakukan karena
merupakan karakteristik pembelajaran geografi. Program remedial bagi siswa-siswa
yang lambat juga terus dilakukan karena merupakan prinsip pembelajaran yang
sudah baku. Jadi tindakan dalam PTK tidak dimaksudkan untuk “menggantikan”
metode dan prinsip sudah baku, melainkan “menambahkan” metode-metode
baru.
Geografi SMA
Dari uraian di atas jelas bahwa judul penelitian datang “paling akhir”, setelah
deskripsi masalah, penemuan akar masalah, dan penyususnan hipotesis tindakan.
Sangat aneh kalau ada peneliti PTK yang langsung ingin menemukan judul.
Analoginya adalah dokter yang begitu bersemangat dengan obat barunya, baru
kemudian mencari orang yang sakit. Penelitian harus dimulai dari masalah, karena
pada dasarnya penelitian adalah pemecahan masalah.
Catatan:
Analogi guru-dokter dalam penelitian PTK tidak seluruhnya benar. Minimal ada
dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dalam dunia kedokteran setelah pasien
sembuh pemberian obat dihentikan; dalam PTK setelah perlakuan berhasil akan
dilanjutkan terus sebagai metode baru yang lebih efektif. Kedua, dalam dunia
kedokteran pengobatan pada umumnya hanya berfungsi untuk mengembalikan
pasien ke kondisi awal/normal, yaitu sehat; dalam PTK dapat dicobakan hal-hal
baru
No yangAspek-Aspek
melebihi keadaan awal/normal.
Penelitian Uraian
Tindakan Operasional:
3 Hipotesis Tindakan
a. Tiap konsep-baru yang esensial ditanamkan
menggunakan metode concept attainment,
dengan pemberian contoh-contoh yang cu-
kup banyak dan disertai dengan noncontoh.
b. Contoh soal yang diberikan harus cukup ban-
yak dan barvariasi, disertai dengan jawaban.
c. Dihindarkan ”pemberian contoh yang terba-
tas” tetapi ”pemberian soal latihan dan P
R yang terlalu banyak”.
“Peningkatan Hasil Belajar Geografi
4 Judul Penelitian Siswa Kelas I
SMA X melalui Metode Concept Attainment”
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 39
Geografi SMA
Dengan berbekal proposal sederhana ini Anda sudah dapat mulai melakukan
PTK di kelas Anda. Tindakan yang akan Anda lakukan sudah jelas karena bersifat
operasional. Ukuran operasional adalah dapat dilakukan oleh orang lain yang
membaca hipotesis itu. Analoginya dengan dunia kedokteran, hipotesis tindakan
“Metode concept attainment akan meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas
I SMA X Jakarta” adalah sebagai obat, sedangkan ”tindakan operasional” yang
terdiri
No dari tiga butirPenelitian
Aspek-Aspek itu adalah cara meminum atau dosisnya.
Uraian
40
“Cerita-cerita yang aneh akan meningkatkan daya
ingat siswa dalam pelajaran IPS Kelas VII SMP Y
Bekasi.»
Tindakan Operasional:
3 Hipotesis Tindakan a. Tiap pembelajaran tatap muka, guru menyiap-
kan beberapa cerita aneh yang relevan, dapat
diambil dari surat kabar atau artikel internet.
b. Dalam membahas konsep penting, cerita
aneh itu dibacakan. Satu pertemuan tatap
muka cukup 1—2 cerita aneh.
c. Siswa diminta menanggapi cerita aneh itu
secara kelompok; yang baik diberi pujian.
Geografi SMA
Profesionalisme Guru
Pertanyaan “Upaya apa yang sudah dilakukan?” pada bagian ”Mendeskripsikan
Masalah” di atas penting untuk dikemukakan. Hal itu menandakan bahwa Anda
seorang guru profesional, yang telah menerapkan berbagai metode secara kreatif
tetapi belum berhasil. Bagian yang belum berhasil itulah yang Anda teliti melalui
PTK. Analogi dengan tanaman di pot tadi, jika telah disiram dan dipupuk tetapi
tanaman masih tetap layu, barulah itu merupakan masalah penelitian yang sangat
menarik.
Setelah beberapa kali melakukan PTK, Anda akan terbiasa memberikan tindakan
secara sistematis. Anda juga akan merasakan bahwa PTK tidak banyak berbeda
dengan pembelajaran biasa. Secara tidak sadar Anda akan melakukan PTK setiap
saat; dan Anda akan mendapat predikat sebagai guru profesional yang reflektif.
3. Latihan
1. Pilih satu masalah dalam pembelajaran Anda. Kemudian deskripsikan masalah itu
secara rinci.
a. Mulailah dengan satu kalimat masalah.
b. Elaborasi kalimat itu serinci mungkin dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
1) Dari mana tahunya?
2) Bagaimana datanya?
3) Upaya apa yang telah dilakukan?
4) Bagaimana hasilnya?
Usahakan kalimat masalah dan elaborasinya itu mencapai ½ -- 1 halaman.
2. Berdasarkan deskripsi masalah pada no.1, buatlah proposal sederhana dalam
bentuk matriks
4. Evaluasi
Pertanyaan
1. Apa arti guru reflektif?
2. Apa hubungan antara PTK dengan guru profesional?
3. Mengapa hasil PTK tidak dapat digeneralisasi?
4. Mengapa pendekatan statistik jarang digunakan dalam PTK?
5. Apa hal penting yang Anda lakukan ketika sedang berusaha melakukan perbaikan
pembelajaran?
6. Apa tujuan dokter mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang
keluhan Anda sebagai pasien? Apa padanannya dengan peneliti PTK?
7. Kalau dokter menggunakan berbagai alat ukur dalam mengungkapkan keluhan
pasien, alat ukur apa saja yang Anda gunakan dalam mendeskripsikan masalah
pembelajaran?
8. Kalu dokter "melakukan diagnosis" dan "memberikan resep", apa yang dilakukan
oleh peneliti PTK?
9. Apa hal penting yang dilakukan oleh guru peneliti PTK tetapi tidak dilakukan
oleh guru biasa?
10. Apa perbedaan antara "masalah" dengan "akar-masalah"?
11. Apa kira-kira akar-masalah kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta yang tidak kunjung
dapat dipecahkan?
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
42
Geografi SMA
12. Apa yang akan terjadi dengan "tindakan" yang tidak didasarkan pada "akar
masalah"? Apa analoginya dengan pekerjaan dokter?
13. Berikan contoh akar-masalah yang berada di luar kendali guru, dan karenanya
tidak dapat dipecahkan melalui PTK.
14. Apa tujuan pertanyaan "Upaya apa yang telah dilakukan?" dalam menemukan
akar-masalah?
15. Apakah pengalaman-sukses seorang guru dalam pembelajaran dapat dituliskan
sebagai laporan PTK?
5. Kunci Jawaban
1. Guru yang selalu berusaha menemukan kelemahan dalam pembelajaran yang
telah dilakukan, dan berusaha untuk memperbaiki.
2. Guru profesional senantiasa melakukan PTK, walaupun tidak secara formal.
3. Karena PTK bersifat kontekstual; hal yang ditemukan do satu kelas belum tentu
berlaku di tempat lain.v
4. Peneliti tidak akan punya waktu untuk melakukan karena PTK dilakukan sambil
mengajar.
5. Mengidentifikasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi, kemudian mencari
alternatif metode.
6. UUntuk "mendiagnosis penyakit" secara tepat. Padanannya dengan peneliti PTK
adalah "mendeskripsikan masalah secara rinci".
7. Tes hasil belajar, lembar observasi, dan kuesioner
8. “Menemukan akar-masalah" dan "menyusun hipotesis-tindakan"
9. Mendeskripsikan masalah secara rinci, menemukan akar masalah secara seksama,
memilih akar masalah yang akan diperbaiki, dan berkolaborasi dalam menemukan
akar masalah maupun merencanakan tindakan untuk memecahkannya.
10. Masalah mempunyai beberapa kemungkinan penyebab; akar-masalah adalah
salah satu penyebabnya.
11. Jumlah kendaraan bermotor terlalu banyak, tidak sebanding dengan luas jalan
yang tersedia
12. Hasilnya akan mengecewakan. Resep yang tidak berdasarkan diagnosis yang
cermat.
13. Input siswa, sistem UN, dan gaji guru; ketiga-tiganya tidak dapat dipecahkan
melalui PTK.
14. Untuk melokalisir akar-masalah; dalam kasus di atas jelas bahwa penyebabnya
bukan pada metode pembelajaran yang monoton atau media yang konvensional,
karena guru sudah cukup profesional. Jadi akar-masalah berada di luar itu.
15. Sebaiknya jangan; pengalaman mengajar biasanya kurang sistematis, terutama
dalam menerapkan siklus-siklusnya. Pengalaman sukses berarti masalah
sudah berhasil dipecahkan, tidak perlu dilakukan PTK lagi. Guru yang sukses
memperbaiki pembelajaran biasanya banyak menemukan masalah-masalah
baru, sesuai dengan prinsip "pemecahan masalah akan menimbulkan masalah
baru yang lebih banyak". Harusnya ia dengan mudah menemukan masalah baru
untuk melakukan PTK, bukan terpaku pada satu masalah lama.
Geografi SMA
B. Metodologi Penelitian
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bagian B ini Anda akan dapat:
a. Menjelaskan PTK model Kemmis dan MCTaggart
b. Mendeskripsikan setting penelitian
c. Menjelaskan siklus-siklus penelitian
d. Membuat kisi-kisi instrumen
e. Membuat berbagai jenis instrumen
f. Menjelaskan validitas dan reliabilitas PTK
2. Uraian Materi
Metode Penelitian
Metode penelitian untuk PTK sangat khas, yaitu ditandai dengan adanya siklus-siklus.
Satu siklus sebenarnya merupakan satu penelitian
kecil, yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Siklus-siklus berikutnya
merupakan penelitian lanjutan sampai peneliti
menemukan pemecahan-masalah yang terbaik.
Pelaksanaannya yang tidak banyak berbeda dengan
pembelajaran biasa tanpa memperhatikan sampling
membuat hasil PTK bersifat kontekstual.
Persiapan Penelitian
“Persiapan” berbeda dengan “perencanaan” karena
dilakukan sebelum memasuki siklus; sebaliknya,
perencanaan adalah bagian dari siklus. Peneliti Gambar 1. PTK Model
seringkali menyampuradukkan antara persiapan Kemmis & McTaggart
dengan perencanaan PTK. Hal-hal seperti membuat
RPP dan perangkat pembelajaran lainnya termasuk dalam kegiatan persiapan karena
belum masuk ke kelas. Analoginya dengan kedokteran, persiapan barulah langkah dokter
membuka ruang praktek, menyalakan lampu, dan memakai baju dokter, belum bertemu
pasien. Walaupun RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dalam
PTK posisinya termasuk dalam persiapan. Istilah “perencanaan” dalam PTK sebaiknya
hanya digunakan dalam konteks siklus “perencanaan-pelaksanaan-pengamatan-refleksi”,
supaya pembaca tidak bingung.
Siklus Penelitian
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan McTaggart siklus
terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,
dan (4) Refleksi. Analoginya dengan pengobatan oleh dokter, satu siklus adalah
rangkaian empat kegiatan: (1) Pemberian resep kepada pasien, (2) Peminuman obat
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
44
Geografi SMA
oleh pasien, (3) Pengukuran peningkatan kesehatan pasien ketika kembali lagi ke
dokter, dan (4) Analis dan evaluasi kesehatan pasien. Siklus PTK sebenarnya adalah
satu satuan penelitian yang lengkap, karena komponen-komponennya lengkap dari
perencanaan sampai refleksi. Jadi kalau Anda melakukan PTK dengan lima siklus,
sebenarnya Anda melakukan lima penelitian secara berkelanjutan. PTK sebaiknya minimal
terdiri dari tiga siklus; kalau baru satu siklus sudah berhasil kemungkinan masalahnya
terlalu sederhana.
Satu siklus minimal terdiri dari tiga pertemuan tatap muka dengan perlakuan yang sama,
agar intensif. Misalnya Anda melakukan siklus dengan tiga pertemuan. Pada pertemuan
pertama Anda menggunakan metode concept attainment pada konsep-konsep penting
yang diajarkan, diikuti dengan pemberian contoh soal yang bervariasi, dan PR yang
bervariasi juga. Pada pertemuan kedua dan ketiga Anda melakukan hal yang sama secara
konsisten. Analoginya adalah proses minum obat oleh pasien; selama tiga hari ia meminum
obat yang sama dengan dosis yang sama, berulang-ulang. Hal itu dilakukan agar data
yang diperoleh bersifat jenuh, artinya lengkap. Kalau perlakukan hanya dilakukan satu
kali dan hasilnya baik, ada kemungkinan hal itu hanya kebetulan. Tetapi kalau perlakuan
sudah dilakukan tiga kali dan hasilnya baik, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
hasil itu memang benar-benar baik, bukan karena kebetulan.
Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama tidak lain adalah hipotesis-tindakan yang telah Anda
tetapkan sebelumnya. Perencanaan adalah variabel bebas penelitian Anda. Perencanaan
pada siklus kedua, ketiga, dan selanjutnya belum dapat ditentukan karena harus dibuat
berdasarkan hasil refleksi terhadap siklus sebelumnya. Dalam RPP, hipotesis-tindakan
itu harus dapat dilihat posisinya, bisa di pembelajaran pendahuluan, pembelajaran inti,
dan/atau di pembelajaran penutup. Ada baiknya dalam RPP hipotesis tindakan itu Anda
cetak tebal agar posisinya dalam pembelajaran-biasa terlihat dengan jelas. Seperti telah
disinggung sebelumnya, sebaiknya hanya bagian tertentu dari pembelajaran yang Anda
diperbaiki melalui PTK. Analoginya dengan badan kita, hanya bagian-bagian tertentu
yang diobati oleh dokter.
Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah uraian tentang implementasi perencanaan Anda, masih berbicara
tentang variabel bebas. Kalau seluruh perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik
sepanjang siklus, Pelaksanaan hanya akan berisi satu kalimat, yaitu: “Seluruh perencanaan
dapat dilaksanakan dengan baik.” Tetapi hal itu jarang terjadi; yang sering terjadi adalah
sebaliknya: “Perencanaan sih boleh, tetapi pelaksanaannya?” Analoginya dengan dokter,
pelaksanaan adalah uraian tentang kegiatan minum-obat pasien. Mungkin saja pertama
kali minum obat pasien merasa mual dan muntah, sehingga obat belum bisa masuk. Yang
kedua dan ketiga masih mengalami hal serupa. Baru pada peminuman keempat, pada
hari kedua, obat itu bisa masuk. Cerita yang ingin didengar dokter dalam Pelaksanaan
berkisar pada hal itu, belum berbicara tentang peningkatan kesehatan pasien.
Uraian Pelaksanaan sifatnya holistik, mencakup ketiga pertemuan dalam satu siklus,
tetapi tidak menceritakan pertemuan per pertemuan. Agar uraian menjadi sistematis
dan tidak terjebak pada pertemuan per pertemuan, Anda perlu membuat unsur-unsur
variabel bebas itu, kemudian diuraikan keberhasilan dan kegagalannya. Dalam hal
Geografi SMA
Refleksi
Dalam refleksi, Anda akan membahas data yang telah tersaji dalam Pengamatan di atas.
Baik keberhasilan maupun kegagalan semuanya dibahas. Keberhasilan perlu dibahas
untuk mengetahui apakah benar penyebabnya adalah tindakan yang Anda berikan.
Jika benar berarti hipotesis-tindakan Anda benar. Tetapi Anda harus jeli, belum tentu
keberhasilan itu akibat dari hipotesis-tindakan. Sebagai contoh dalam metode concept
attainment, setelah berlangsung satu siklus ternyata pemahaman siswa tidak meningkat.
Kemudian pada siklus berikutnya Anda sebagai peneliti memberikan tambahan drill
sebanyak-banyaknya sehingga siswa hafal akan tipe-tipe soal yang keluar dalam tes.
Pada akhir siklus-kedua pemahaman siswa meningkat. Apakah peningkatan itu akibat
dari hipotesis penelitian? Boleh jadi bukan; peningkatan itu lebih banyak disebabkan oleh
metode drill and practice daripada metode concept attainment.
Geografi SMA
tidak terpuji. Jalan keluarnya ada dua, yaitu: a) mengangaap bahwa siklus I adalah
penelitian pendahuluan; setelah siswa familiar dengan metode baru yang dicobakan
barulah mulai masuk siklus I yang sesungguhnya; a) siklus I diperpanjang sampai
siswa dapat mengikuti metode yang dicobakan dengan baik.
2. Variabel bebas berhasil dilaksanakan, tetapi variabel terikat gagal meningkat secara
maksimal. Kegagalan seperti inilah yang seharusnya terjadi. Analoginya dengan
kedokteran, obatnya sudah diminum semua tetapi kesehatan pasien belum pulih
secara total. Tindakan pada siklus II diperlukan, dan isinya harus berbeda secara
signifikan dengan tindakan pada siklus sebelumnya. Maksudnya harus ada tindakan
tambahan yang baru, namun masih dalam konteks variabel yang sama.
Pada tahap refleksi kedua hal itu harus dapat dibedakan secara jelas oleh guru peneliti.
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam pembelajaran, guru akan tahu dengan pasti
jenis kegagalan yang dialami. Tetapi kemungkinan guru “terlewat dalam mengamati
siswa” tetap ada, terutama jika guru jarang bergerak ke seluruh bagian kelas. Untuk itu
kehadiran kolaborator untuk membantu guru mengamati pelaksanaan tindakan dalam
pembelajaran diperlukan.
Pergantian Siklus
Pergantian dari satu siklus ke siklus berikutnya dapat dilakukan berdasarkan jumlah
pertemuan, seperti telah disinggung di atas. Tetapi Anda dapat menggunakan dasar lain,
misalnya jumlah minggu, kompetensi dasar, atau pokok bahasan. Tindakan pada siklus
berikutnya ditentukan berdasarkan refleksi terhadap hasil siklus sebelumnya. Analoginya
dengan dokter, resep-baru dibuat berdasarkan hasil penilaian terhadap resep sebelumnya.
Tindakan pada siklus baru harus berbeda secara signifikan dengan siklus sebelumnya.
Kalau hanya pengulangan berarti masih bagian dari siklus sebelumnya.
Setting
Wajib bagi Anda sebagai peneliti PTK untuk mendeskripsikan setting atau latar penelitian
agar orang yang ingin menerapkan hasil penelitian Anda mengetahui konteksnya. Setting
menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian; siswa dan sekolah yang digunakan;
dan gambaran umum sekolah. Sebutan untuk siswa dalam PTK adalah subyek penelitian,
bukan obyek penelitian ataupun sampel. PTK tidak memperhatikan tentang sampel
karena biasanya seluruh siswa dalam kelas dilibatkan.
Uraian tentang gambaran umum sekolah diperlukan bagi pembaca yang ingin menerapkan
hasil penelitian Anda. Mereka perlu tahu apakah kondisi sekolah penelitian sama atau
mirip dengan kondisi sekolahnya. Jika mirip mereka akan menerapkan hasil-hasil Anda
dengan percaya diri. Gambaran umum sekolah mencakup status sekolah (SSN, RSBI, SBI);
ukuran sekolah dilihat dari jumlah ruang kelasnya (kecil, sedang, besar); kualifikasi dan
sertifikasi guru-gurunya (D3, S1, S2, S3, Sertifikat Pendidik Profesional); rata-rata nilai UN
siswa yang masuk sekolah; dan lingkungan sekolah.
Insrumen Penelitian
Karena PTK mengandung unsur inovasi, biasanya ada hal-hal tertentu yang perlu
dipersiapkan secara khusus. Salah satunya adalah instrumen penelitian, yang berbeda
dengan instrumen yang biasa Anda pakai sehari-hari. Tes hasil belajar yang biasanya
cukup dengan C1, C2, ... s.d. C6 misalnya, sekarang akan terfokus pada C2 saja, tetapi
dirinci menjadi tujuh komponen, yaitu: (1) menginterpretasi, (2) memberi contoh,
Geografi SMA
(3) mengklasifikasi, (4) merangkum, (5) menginferensi, (6) membandingkan, dan (7)
menjelaskan. Wawancara dengan siswa yang biasanya Anda lakukan secara spontan,
sekarang dibuat pedomannya dulu agar lebih terfokus; demikian juga kegiatan observasi,
Anda buat lembar observasinya. Catatan lapangan perlu Anda siapkan dulu penulisannya;
ini paling mudah karena tidak perlu ada instrumen khusus. Catatan lapangan tidak lain
adalah catatan harian atau diary, untuk menuangkan hal-hal yang sangat berkesan. Kalau
penelitian dilakukan dengan penuh antusiasme, Anda akan menemukan hal-hal yang
sangat berkesan dan secara mudah dapat dituliskan dalam catatan lapangan.
Agar lebih sederhana kita sepakati dulu bahwa yang dimaksud dengan instrumen dalam
PTK adalah alat untuk mengukur keberhasilan tindakan pada variabel yang ingin Anda
tingkatkan, yaitu variabel terikat. Agar lebih ilmiah, setiap instrumen yang Anda buat
harus dibuat kisi-kisinya dulu; dan kisi-kisi itu dibuat berdasarkan teori yang ada di bagian
Kajian Pustaka. Oleh karena itu, teori dalam Kajian Pustaka hendaknya sedemikian
rupa sehingga dapat mengarahkan pembuatan instrumen. Sangat kurang baik teori
yang diuraikan secara panjang lebar tetapi tidak memberikan petunjuk apapun untuk
pembuatan instrumen.
Di samping tes, dalam PTK digunakan berbagai jenis instrumen, di antaranya: (1) Lembar
observasi, (2) Pedoman wawancara, (3) Pedoman telaah dokumen, (4) Kuesioner, (5)
Rating scale, (6) Portofolio, (7) Skala sikap, dan (8) Catatan lapangan. Seperti halnya tes,
instrumen-instrumen itu harus dibuat berdasarkan kisi-kisi agar validitas-isi nya terjamin.
Di samping itu masih ada validitas lain yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen itu,
yaitu validitas konstruk. Untuk memperoleh validitas konstruk, kisi-kisi instrumen harus
dibuat berdasarkan teori yang telah dibahas di Kajian Pustaka. Singkatnya, “Instrumen
harus dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan kisi-kisi harus dibuat berdasarkan teori.”
Triangulasi
Sebagai ganti penghitungan menggunakan rumus-rumus, reliabilitas instrumen dalam PTK
didekati dengan teknik triangulasi. Artinya, satu variabel terikat (yang akan ditingkatkan)
diukur dengan beberapa instrumen. Motivasi siswa misalnya, tidak cukup diukur dengan
kuesioner, tetapi ditambah dengan wawancara dan observasi. Jika ketiga instrumen itu
menghasilkan data yang sama atau mirip, barulah dapat ditafsirkan bahwa data itu benar.
Reliabilitas instrumen dalam PTK juga dapat didekati dengan pengamatan yang cukup
lama sehingga datanya mencapai tingkat jenuh atau mencukupi. Lamanya pengamatan
harus dibarengi dengan tingkat ketelitian dan keseksamaan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
48
Geografi SMA
Instrumen Spontan
Peneliti sering membuat instrumen secara spontan yang diperkirakan dapat mengukur
keberhasilan penelitiannya. Dasarnya lebih banyak perasaan daripada penalaran yang
sistematis. Setelah instrumen jadi dan ditanyakan kisi-kisinya, peneliti itu tidak dapat
menjawab. Hampir dapat dipastikan bahwa instrumen seperti itu tidak ada dasar teorinya.
Spontanitas itu seringkali menghasilkan bermacam-macam instrumen, untuk mengukur
berbagai variabel. Maksud hati mungkin ingin menerapkan triangulasi, tetapi kurang
tepat arahnya. Kalau triangulasi adalah mengukur satu variabel dengan beberapa macam
instrumen, dalam instrumen spontan itu mengukur banyak variabel dengan banyak
instrumen yang tidak jelas dasar teorinya.
KD 1
Kisi-kisi Instrumen
Indikator 1 Yang paling mudah adalah membuat kisi-kisi tentang hasil belajar; Anda sudah terbiasa
melakukannya. Berikut ini diberikan beberapa contoh instrumen untuk mengukur hasil
belajar atau pemahaman siswa
Indikator 2
Geografi SMA
Indikator 2
KD 1
KD 2
Kemampuan
Indikator 5 menjelaskan tentang
indikator 5
50 No Indikator Pemahaman Sangat Kurang Kurang Baik Sangat Baik
1 Menginterpretasi
2 Memberi contoh
3 Mengklasifikasi
4 Merangkum
5 Menginferensi
6 Membandingkan
7 Menjelaskan
Geografi SMA
Perlu diperhatikan bahwa ketiga kisi-kisi di atas mengukur variabel yang sama, yaitu
pemahaman siswa, secara triangulatif. Artinya variabel yang sama diamati dari berbagai
sudut pandang.
Kolaborasi
Perlu dikemukakan jumlah dan latar belakang pendidikan kolaborator, dan waktu
pertemuan. Misalnya kolaborator internal adalah teman sejawat, guru semata pelajaran.
Pertemuan dilakukan secara intensif pada penulisan proposal dan pembuatan instrumen.
Pada saat implementasi, pertemuan dilakukan seminggu sekali pada akhir pekan untuk
membicarakan masalah-masalah yang ditemukan pada minggu berjalan, dan rencana
untuk minggu berikutnya. Kolaborator internal juga membantu melakukan pengukuran
menggunakan instrumen-instrumen yang tersedia pada akhir siklus. Kolaborator ekternal
adalah dosen perguruan tinggi yang membantu pada penulisan proposal.
Geografi SMA
3. Latihan
Berdasarkan proposal sederhana yang sudah Anda buat, rancanglah tiga macam instrumen
untuk mengukur variabel yang ditingkatkan kualitasnya, atau variabel terikat. Ketiga
macam instrumen itu mengukur variabel yang sama. Kembangkan kisi-kisi instrumen
untuk masing-masing instrumen itu.
4. Evaluasi
5. Kunci Jawaban
1. Siklus PTK dapat dianalogikan dengan resep dokter; satu resep adalah satu siklus
penelitian. Jika penyakit belum sembuh akan diberikan resep berikutnya, sampai
pasien sembuh.
2. Agar pembaca yang ingin menduplikasi hasil penelitian merasa yakin bahwa kondisi
kelasnya sama (atau tidak sama) dengan kondisi kelas penelitian. Jika sama ia akan
melanjutkan duplikasi; jika tidak mungkin ia akan membatalkan.
3. Perencanaan dalam Siklus I tidak lain adalah hipotesis tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya. Perencanaan dalam siklus II dibuat berdasarkan refleksi
pada akhir siklus I; perencanaan dalam siklus III dibuat berdasarkan refleksi pada akhir
siklus II; dst. Analoginya dengan pengobatan, Perencanaan adalah resep dokter.
4. Perencanaan PTK harus tercermin dalam RPP; tindakan yang diberikan hendaknya
dicetak bold agar jelas posisinya dalam pembelajaran.
5. Pelaksanaan berisi uraian tentang penerapan tindakan, sebagai variabel bebas.
Analoginya dengan pengobatan, Pelaksanaan mendeskripsikan tentang kelancaran
atau hambatan proses meminum obat.
6. Pengamatan berisi data tentang hasil peningkatan variabel yang ingin ditingkatkan,
sebagai variabel terikat, baik data kuantitatif berupa angka-angka maupun kualitatif
berupa kata-kata. Analoginya dengan pengobatan, Pengamatan mendeskripsikan
tentang peningkatan kesehatan pasien.
7. Refleksi berisi analisis terhadap data Pengamatan, tentang keberhasilan dan kegagalan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
52
Geografi SMA
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Daftar Pustaka
b. Judul PTK
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, judul penelitian harus singkat tetapi
jelas. Isinya sama dengan hipotesis tindakan tetapi dengan rumusan yang berbeda.
Judul harus mengandung variabel bebas (tindakan yang diberikan) dan variabel
terikat (variabel yang akan ditingkatkan). Contohnya adalah sebagai berikut.
Geografi SMA
“Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode
Concept Attainment”
Variabel bebasnya metode concept attainment dan variabel terikatnya hasil belajar
geografi. Jumlah kata sebaiknya tidak lebih dari 15. Topik atau pokok bahasan kurang
perlu untuk dicantumkan dalam judul karena keterangan “Geografi Siswa Kelas I SMA”
sudah cukup spesifik. Jika topik dicantumkan, misalnya “Kemagnetan”, seolah-olah
metode concept attainment itu hanya berlaku pada topik Kemagnetan. Masalah
yang dipecahkan dalam PTK seharusnya yang bersifat lintas pokok bahasan, seperti:
hasil belajar, motivasi, dan kreativitas. Dengan demikian penggunaan siklus akan
lebih leluasa, tanpa dibatasi oleh topik.
Judul sebaiknya menampilkan hal-hal yang inovatif untuk menarik pembaca; pertama
kali orang membaca hasil penelitian Anda adalah pada judulnya. PTK pada dasarnya
adalah sarana untuk melakukan inovasi pembelajaran. Sejak munculnya PTK orang
menganggap bahwa cooperative learning merupakan pembelajaran inovatif. Hampir
semua peneliti PTK memilih judul itu kalau diminta membuat proposal. Akibatnya
cooperative learning sudah diteliti oleh banyak orang, dan menjadi hal yang biasa.
Sayangnya PTK yang mereka lakukan bersifat semu; setelah selesai PTK mereka
kembali ke pembelajaran biasa.
c. Pendahuluan (Bab 1)
Fungsi utama pendahuluan adalah untuk menjelaskan mengapa penelitian
Anda perlu dilakukan. Sampai halaman kedua, pendahuluan harus sudah dapat
mengemukakan masalah penelitian secara jelas. Uraian di halaman-halaman
berikutnya masih dapat ditambahkan, tetapi sifatnya hanya menegaskan dan
melengkapi. Sebaiknya dihindarkan uraian kesana-kemari sampai berhalaman-
halaman, dan baru mengemukakan masalah penelitian di bagian akhir.
Latar belakang masalah berfungsi untuk membuat masalah penelitian Anda terlihat
lebih menonjol, penting, dan mendesak. Masalah penelitian tidak lain adalah
deskripsi masalah yang sudah Anda tulis sebelumnya, di Bagian A; sifatnya mikro,
yaitu tentang pembelajaran di kelas Anda. Agar terlihat penting, masalah mikro itu
harus dibingkai dengan masalah makro yang berskala nasional. Hal itu sekaligus
menunjukkan bahwa Anda sebagai peneliti memahami isu-isu nasional yang
relevan. Namun perlu dihindari kesan bahwa penelitian Anda berskala nasional;
kenyataannya penelitian Anda hanya berskala kelas. Oleh larena itu uraian latar
belakang maksimal dua alinea, dan segera disambung dengan masalah mikro yang
berupa deskripsi masalah itu. Berikut ini adalah contohnya.
Bab 1 Pendahuluan
Geografi SMA
Rumusan masalah penelitian telah tersirat dalam hipotesis tindakan yang ada dalam
proposal sederhana yang telah Anda buat di Bagian A; Anda tinggal memindahkan
ke sini. Masalah penelitian biasanya disajikan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak
harus. Inilah contohnya.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
56
Geografi SMA
B. Rumusan Masalah
Bagian terakhir pendahuluan adalah tujuan dan manfaat penelitian. Tujuan PTK tidak
sekedar ingin “mengetahui peningkatan” variabel terikat (yang akan ditingkatkan)
tetapi lebih pada “meningkatkan” variabel terikat itu. Ingin “mengetahui
peningkatan” mempunyai konotasi “setelah tahu akan selesai” sehingga peneliti
PTK banyak yang kembali ke metode semula setelah penelitian selesai; sedangkan
“meningkatkan” mempunyai arti ingin menggunakan metode baru yang ditemukan
untuk seterusnya. Manfaat penelitian sebaiknya dirinci untuk berbagai pihak agar
makna penelitian menjadi labih besar, misalnya bagi siswa, guru, dan sekolah. Inilah
contohnya.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Namun fungsi teori dalam PTK agak berbeda dengan fungsinya dalam penelitian
formal. Asumsinya, peneliti PTK adalah guru profesional yang sudah berusaha
menerapkan teori-teori yang sudah mantap itu dalam pembelajaran, tetapi belum
berhasil. Sebagaimana kita ketahui banyak sekali teori-teori yang mantap itu berasal
dari negara Barat, yang berbeda budaya dengan kita. Dalam PTK Anda dapat saja
menemukan teori yang sama sekali baru—disebut grounded theory—yang sesuai
dengan konteks sekolah Anda. Jadi teori yang dirujuk dalam PTK sifatnya hanya
sebagai bahan pertimbangan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 57
Geografi SMA
Selain variabel bebas dan variabel terikat, Anda perlu mencari teori yang berkenaan
dengan pembelajaran khusus, untuk mata pelajaran Anda. Gunanya agar temuan-
temuan yang Anda peroleh nanti tidak menyimpang dari karakteristik mata pelajaran
yang Anda ampu. Sebaiknya penyajian hakikat variabel bebas didahulukan agar
pembaca langsung dapat mengetahui inovasi yang ditawarkan pada kesempatan
pertama. Berikut ini adalah contoh deskripsi teori untuk judul “Peningkatan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode Concept Attainment”.
A. Deskripsi Teori
1. Concept Attainment
Geografi SMA
3. Pembelajaran Geografi
Geografi SMA
keterampilan sains.
Penelitian yang relevan diperlukan untuk mengetahui state of the art atau
perkembangan terbaru tentang masalah yang diteliti. Penelitian seperti itu dapat
diperoleh dari jurnal ilmiah. Berbeda dengan buku, jurnal ilmiah menyajikan informasi
yang relatif lebih baru. Berikut ini adalah contohnya.
C. Kerangka Berfikir
Geografi SMA
Hipotesis tindakan merupakan bagian akhir dari kajian teori di Bab 2. Isinya sama
dengan kalimat terakhir kerangka berfikir, yang merupakan kesimpulan. Dalam
proposal sederhana yang sudah Anda buat di pasal sebelumnya, sudah terdapat
hipotesis tendakan. Anda tinggal memindahkannya ke sini. Seperti telah dijelaskan,
hipotesis tindakan sebaiknya disertai dengan tindakan operasional, yang merupakan
operasionalisasi dari hipotesis itu. Analoginya dengan kedokteran, hipotesis tindakan
adalah resepnya; tindakan operasional adalah dosis atau aturan minumnya. Inilah
contohnya.
D. Hipotesis Tindakan
Tindakan Operasional:
1. Tiap konsep baru yang esensial disajikan menggunakan metode
concept attainment. Sejumlah contoh yang berupa nama-nama
benda diletakkan dalam kolom-kolom yang diberi kata “Ya” dan
“Tidak”. Siswa kemudian diminta menambahkan tiga nama-benda
baru di masing-asing kolom. Di antara contoh-contoh itu disertai
noncontoh.
2. Contoh soal yang diberikan guru harus cukup banyak dan bervariasi.
3. Dihindari pemberian contoh soal yang terbatas tetapi pemberian PR
yang terlalu banyak.
Geografi SMA
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
model Kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada
Gambar berikut.
C. Siklus Penelitian
Plan yang tidak lain adalah hipotesis tindakan akan dilaksanakan secara
berulang-ulang dalam siklus I, sebanyak beberapa kali pertemuan tatap
muka. Pelaksanaan tindakan akan diamati dan
Kompetensi dicatat
Proses dengan seksama.
Kognitif
Padadanakhir siklus
Indikator pengamatan terhadap variabel terikat
Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis dilakukan
Evaluasi Kreasi
dengan tes. Data hasil tes dianalisis atau direfleksi untuk mengetahui
KD 1
keberhasilan dan kegagalannya. Refleksi diakhiri dengan merencanakan
Indikator
tindakan 1.1
alternatif atau revised plan, yang akan diterapkan pada siklus
II. Indikator 1.2
KD 2
Plan untuk siklus II sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus I;
Indikator 2.1
demikian juga plan untuk siklus III sepenuhnya tergantung pada hasil
Indikator
refleksi siklus2.2
II.
D. Kriteria Keberhasilan
Siklus “plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria
keberhasilannya tercapai, yaitu skor rata-rata kelas mencapai 75, yang
disebut kriteria ketuntasan minimal (KKM). Walaupun penelitian telah
berlangsung sebanyak tiga siklus, akan terus dilanjutkan selama KKM
belum tercapai.
Geografi SMA
E. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa (variabel
yang ditingkatkan) akan dilakukan dengan tes hasil belajar. Kisi-kisinya
adalah sebagai berikut:
H. Jadual Penelitian
Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 Pelaporan
a. Membuat Laporan
Gabungan Siklus 1, 2, dan 3
b. Membuat Makalah
Seminar
c. Seminar Hasil Penelitian
d. Merevisi Laporan
Berdasarkan Hasil Seminar
e. Menulis Artikle Jurnal
f. Mengirimkan Artikel ke
Pengelola Jurnal
Bagian terakhir dari Bab 3 adalah daftar pustaka. Semua referensi yang ada dalam
proposal harus didukung dengan daftar pustaka. Daftar pustaka hendaknya bersifat
asli dan baru. Asli artinya diambil dari penulisnya secara langsung; baru artinya
tahun penerbitan sedapat mungkin 10 tahun terakhir. Satu atau dua yang usianya
lebih dari 10 tahun masih dapat diterima. Anda bebas memilih cara penulisan daftar
pustaka asalkan konsisten. Berikut ini adalah contohnya.
Daftar Pustaka
Druxes, Herbert, dkk. (1996). Kompendium Dikdaktik Fisika. Alih bahasa Soeparno.
Bandung: CV Remadja Karya.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Alfabeta.
Purwanto, Ngalim. (2008). Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya)
Reid, Barbara. (2010). “The Concept Attaintment Strategy,” The Science Teacher,
vol. 078 Issue 1.
Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo.
Uno,HamzahB.(2008).ModelPembelajaran.Diaksesdarihttp://asepawaludinfajari.
wordpress.com/2011/11/22/concept-attainment-model-model-pembelajaran-
perolehan-konsep/ tanggal 22 Maret 2012.
Winasmadi, Praja Achsani. (2011). “Pengembangan Perangkat Pebelajaran
Matematika dengan Model Concept Attainment Berbantuan Cd Interkatif pada
Materi Segitiga Kelas VII,” Jurnal PP, No. 1 vol. 2 Desember 2011.
Geografi SMA
3. Latihan
1. Berdasarkan masalah yang Anda temukan dalam proses pembelajaran yang
selama ini terjadi, cobalah Anda membuat outline proposal mulai dari pendahuluan
sampai dengan metodologi penelitian.
2. Buatlah instrumen penelitian tindakan kelas sesuai kebutuhan penelitian Anda.
4. Evaluasi
1. Dalam penulisan judul penelitian harus mencantumkan hal-hal berikut ini:
a. Masalah yang akan dicari pemecahannya
b. Masalah yang akan diselesaikan dan cara pemecahannya.
c. Cara pemecahan masalah yang dihadapi
d. Masalah dan langkah-langkah penelitian.
2. Perumusan masalah harus sejalan dengan :
a. Judul penelitian
b. Kesimpulan
c. Saran
d. Kegunaan penelitian
3. Langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi
b. Pelaksanaan, perencanaan, observasi, refleksi
c. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi
d. Perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi
4. Tindakan yang dilakukan pada siklus ke dua adalah:
a. Perubahan tindakan dari siklus pertama
b. Perbaikan tindakan dari siklus pertama
c. Sama dengan tindakan pada siklus pertama
d. Tidak sama dengan tindakan pada siklus pertama
5. Instrumen penelitian yang dapat digunakan pada penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut:
a. Kuesioner
b. Tes
c. Catatan lapangan dan lembar observasi
d. Semua benar
5. Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. C
4. B
5. D
Geografi SMA
1. Uraian Materi
Untuk menyusun laporan akhir penelitian harus mengikuti acuan penulisan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dalam upaya meningkatkan jabatan/golongan guru melalui pengembangan
profesi.
a. Kelengkapan laporan dan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
DAFTAR LAMPIRAN
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Contoh perangkat pembelajaran
Geografi SMA
2. Instrumen
3. Personalia
4. Data
5. Bukti lain pelaksanaan (foto, CD, hasil pekerjaan siswa, berita acara seminar
hasil penelitian)
b. HALAMAN PENGESAHAN
Format halaman pengesahan sesuaikan dengan format yang berlaku di
Kementrian Pendidikan Nasional sesuaikan dengan format yang berlaku di
Kementrian Pendidikan Nasional
c. ABSTRAK
Abstrak berisi ringkasan permasalahan dan cara pemecahan masalahnya,
tujuan, prosedur, dan hasil penelitian. Abstrak diketik satu spasi dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris (lebih baik bila ada). Jumlah kata dalam abstrak
tidak melebihi 200 kata (ada juga yang menetapkan 250 kata) dan dilengkapi
dengan kata kunci 3 – 5 kata
d. KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisi hal-hal yang akan disampaikan oleh peneliti sehubungan
dengan pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Di bagian ini dapat pula disampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa dalam pelaksanaan
penelitian.
e. DAFTAR ISI
Daftar isi memuat bagian awal laporan, bab dan sub-bab, bagian akhir, disertai
pencantuman nomor halamannya.
f. DAFTAR TABEL
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang ada dalam laporan
disertai pencantuman nomor halamannya. Judul tabel berada di bagian atas
tabel.
g. DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar yang ada dalam laporan
disertai pencantuman nomor halamannya. Judul gambar berada di bagian
bawah gambar. Gambar yang dimaksud adalah gambar yang diambil selama
proses penelitian berlangsung dan berguna antara lain untuk menggambarkan
situasi kelas/laboratorium,respon/mimik siswa selama dilaksanakan tindakan,
hasil karya siswa, grafik/diagram batang yang menggambarkan data hasil
penelitian.
Geografi SMA
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang dicantumkan dalam laporan hanya yang benar-benar dirujuk
dalam naskah. Daftar pustaka ditulis secara konsisten dan alphabetis. Daftar pustaka
dapat bersumber dari buku, jurnal, majalah, dan internet.
LAMPIRAN
Lampiran memuat contoh perangkat pembelajaran: RPP, kurikulum, silabus, instrumen
yang digunakan, personalia, data, dan bukti lain pelaksanaan termasuk berita acara
seminar hasil penelitian.
2. Latihan
1. Buatlah outline laporan penelitian tindakan kelas sesuai dengan sistematika
dan cantumkan semua kelengkapan laporan. Deskripsikan dari masing-masing
komponen tersebut
3. Evaluasi
1. Berikut ini adalah hal-hal yang harus tercantum dalam abstrak, kecuali:
a. Tujuan penelitian
b. Metode penelitian
c. Daftar pustaka
d. Kesimpulan
2. Hal yang penting disampaikan pada latar belakang masalah adalah:
a. Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran
b. Upaya apa yang pernah dilakukan
c. Apa akibatnya bila masalah itu tidak segera diselesaikan
d. Semua benar
3. Pada bagian hasil dan pembahasan, yang perlu disampaikan secara rinci adalah:
a. Keadaan yang terjadi selama dilakukan tindakan
b. Metode penelitian
Geografi SMA
5. Daftar Pustaka
Coghlan, D and Brannick, T. (2005). Doing Action Research in Your Own Organization.
London: SAGE Publications
Koshy, K. (2005). Action Research for Improving Practice. London: Paul Chapman
Publishing
Made Putrawan, 2000. Bahan Ajar Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Universitas
Negeri Jakarta.
McNiff, J and Whitehead, J. (2002). Action Research: Principles ang Practice. London:
Routledge Falmer
Sagor, R. (200). Action Research. Virginia: Asscociation for Supervision ang Curriculum
Development
Stringer, ET. (2007). Action Research. Third Edition. London: Sage Publication Inc.
Suharsimi Arikunto, suharjono dan Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bina
Aksara, Jakarta.
Tim TOT Block Grant, 2007. Modul Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan
Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Direktorat Profesi Pendidik. Jakarta
Zuber-Skerritt, O (Ed.). (1996). New Directions in Action Research. London: Falmer
Pres
Bab 5
Geografi
A. Konsep, Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi
1. Tujuan Pembelajaran
Geografi SMA
di lereng pegunungan akan berbeda dengan di daerah dataran.
· Sistem budaya. Teknik dan sistem pengolahan lahan serta adat istiadat di daerah
dekat pantai maka akan berbeda dengan tehnik dan sistem pengolahan
serta adat istiadat di daerah pegunungan.
Lokasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
1). Lokasi Relatif
Adalah lokasi yang artinya bisa berubah-ubah karena dipengaruhi daerah
sekitarnya. Misalnya desa X lebih baik aksesibilitasnya dibandingkan desa Y,
karena desa X berada di tepi jalan, sedangkan desa Y jauh di dalam.
2). Lokasi Absolut
Adalah lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur (bersifat tetap) misalnya
letak kota Jakarta.
Selain itu juga lokasi dapat ditinjau dari :
1) Tinjauan fisiografis, yaitu letak astronomi dan geografis
a). letak astonomi, berkaitan dengan :
(1) letak suatu Negara
(2) Iklim Contoh: iklim tropis, subtropis
(3) Aktivitas Penduduk
Contoh : masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pantai dominan
bekerja sebagai nelayan
b). Letak geografis, yaitu letak yang ditinjau berdasarkan hubungan tempat-
tempat sekitarnya
Contoh : Indonesia terletak diantara 2 samudera yaitu Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik dan terletak diantara 2 benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia
2) Tinjauan Sosial Ekonomi dan Budaya
Letak yang berdasarkan kondisi ekonomi, politik, dan sosial, budaya yang
ada di sekitarnya.Contoh: Harga tanah yang berada dipinggiran jalan memiliki
harga yang tinggi, hal ini disebabkan karena lokasi yang strategis untuk
kegiatan ekonomi. Lain halnya dengan harga tanah yang berada jauh dari
jalan raya
2) Konsep Jarak
Jarak suatu ruang dengan ruang lain serta berbagai aktivitasnya akan berkaitan
dengan nilai, kestrategisan, kemudahan, frekuensi, interaksi dan interpendensi
antar ruang. Jarak dipehitungkan karena hal berikut ini :
a) Kestrategisan suatu ruang untuk berbagai aktivitas
Pusat perbelanjaan akan mempunyai nilai strategis apabila terletak di daerah
201
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
4) Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan berkaitan dengan keadaan permukaan bumi dan ketersediaan
sarana dan prasarana angkutam atau komunikasi seperti berikut ini :
a) Kota Jakarta ke kota Surabaya dengan menggunakan keretaapi lebih mudah dan
cepat dibandingkan dengan kendaraan umum, karena jalan raya dari kota Jakarta
ke Kota Surabaya sering macet, pada saat-saat tertentu.
b) Kota Bandung ke Kota Cianjur dengan jarak 60 km akan lebih cepat sampai
dibandingkan dari Kota Bandung ke Kota Garut dengan jarak 50 km, karena
seringkali macet.
c) Pada waktu hari raya dari kota Jakarta ke Kota Bandung akan lebih lama
dibandingkan dengan dari Kota Bandung ke Kota Jakarta.
Geografi SMA
7) Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok
pada suatu tempat. Hal ini disebabkan ada faktor-faktor yang menguntungkan atau
keseragaman. Masyarakat umumnya mengelompok dengan warga yang mempunyai
tingkat kehidupan sejenis. Oleh karena itu, timbul istilah daerah elit, kumuh dan gang.
Di pedesaan, penduduk umumnya mengelompok di daerah yang subur.
Meskipun mempunyai sifat, kewajiban dan hak yang sama, tetapi dalam aktifitasnya
terjadi pengelompokan seperti berikut ini:
a) Penduduk cenderung terjadi pengelompokan berdasarkan pekerjaan, budaya,
etnis yang sama sehingga timbul klasifikasi daerah elit dan daerah kumuh.
b) Penduduk cenderung terjadi pengelompokan berdasarkan kepentingan yang
sama sehingga timbul rumah kontrakan, ikatan profesi.
8) Konsep Pola
Akibat Proses alam terbentuk karakteristik dari suatu ruang, maka akan terjadi
interaksi, interelasi, dan interpedensi manusia dalam memanfaatkan lingkungan
fisis,maka akan terbentuk pola seperti berkut ini :
a) Pola permukiman di daerah perkotaan, maka jaringan jalan diikuti pola
permukiman, dan jalan sebagai jaringan kehidupan.
b) Pola Pertanian di daerah lereng pegunungan akan mengikuti arah lereng dengan
sistem Sengkedan, sedangkan di di dataran akan mengikuti arah aliran tanah.
203
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
9) Konsep Morfologi
Hasil proses alam membentuk bentuk permukaan bumi yangberbeda. Bentuk muka
bumi ini terkait dengan aktivitas manusia, seperti berukut ini.
a) Akibat proses alam daerah pantai,maka pola permukiman akan sejajar dengan
pantai dan aktivitasnyaberkaitan dengan laut tambak dan nelayan.
b) Bentuk permukiman bumi di lereng pegunungan dangan sifat tanahnya dan
kondisi air dalam, maka aktivitas pertaniannya berupa tegalan atau perkebunan
c) Bentuk permukaan bumi yang datar memudahkan pembuatan sarana dan
prasarana transportasi, maka terjadi pengelompokan pemukiman
Geografi SMA
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan
hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek
keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal
balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan
area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas
dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu
diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya,
dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan
antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan
perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran,
dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region
yang berbeda satu sama lain.
c. Cabang-Cabang Geografi
1). Geografi Fisik
Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik permukaan
bumi yang meliputi tanah, air, udara dengan segala prosesnya. Kajian geografi
fisik ditunjang oleh ilmu-ilmu geologi, geomorfologi, pedologi, meteorology,
klimatologi, hidrologi, oseanografi, dan biogeografi. Geografi fisik tidak dapat
dilepaskan dengan factor manusia, hal ini akan menjelaskan tentang perbedaan
geologi dengan geografi. Geologi menekankan kepada gejala dan proses alam dari
bumi, sedangkan geografi fisik selalu terkait dengan kehidupan manusia. Geografi
fisik meninjau gejala dan proses alam dari kulit bumi dalam kaitannya dengan
kehidupan manjusia. Kulit bumi ditinjau sebagai sumberdaya yang bermanfaat
dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Geografi SMA
2) Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang dari geografi yang obyek kajiannya adalah
aktivitas manusia di permukaan bumi. Geografi manusia terbagi kedalam geografi
penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman, dan geografi
sosial (minor).
a). Geografi penduduk (Population Geography)
Obyek studi geografi penduduk berupa aspek keruangan dari penduduk,
meliputi penyebaran,kepadatan, perbandingan jenis kelamin, angka kelahiran,
angka kematian, migrasi dan sebagainya. Pada geografi penduduk dipelajari
segala aspek keruangan yang berkenaan dengan manusia sebagai penduduk
suatu wilayah. Selain geografi penduduk dikenal juga kajian lain tentang
kependudukan, yaitu demografi. Demografi berbeda dengan geografi
penduduk, demografi lebih terfokus pada kajian dinamika kependudukan tanpa
mengkaji aspek keruangannya. Sedangkan geografi penduduk menekankan
pada aspek perubahan kependudukan dalam kaitan dengan sebab akibat
kondisi ruang tempat tinggalnya.
b). Geografi Politik (Political Geography)
Geografi politik mempelajari tentang aspek keruangan permukiman atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional dengan dasar
kondisi lingkungan geografis.
c). Geografi Sosial (Social Geography)
Geografi social yang dimaksud di sini adalah geografi social minor atau sering
disebut dengan sociological geography/geografi sosiologi. Geografi social
mempelajari aspek keruangan dalam perilaku penduduk, organisasi social dan
unsure kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi social erat hub jungannya
dengan studi sosiologi dan mencakup penekanan pada studi hubungan aspek
ruang dengan permukiman penduduk, bahasa dan religi.
d). Geografi Permukiman (Settlement Geography)
Geografi permukiman mempelajari tentang perkembangan permukiman di
suatu wilayah, mempelajari sejarah kawasan hunian manusia, bentuk dan pola
permukiman, dan faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan
pola permukiman tersebut.
e). Geografi Ekonomi (Economical Geography)
Titik berat studi dalam geografi ekonomi adalah aspek keruangan dalam
hubungannya dengan struktur ekonomi penduduk suatu tempat. Faktor
lingkungan alam ditinjau sebagai factor pendukung (sumberdaya) atau
sebagai penghambat aktivitas ekonomi. Geografi ekonomi dapat diuraikan lagi
menjadi geografi pertanian, geografi industri, geografi perdagangan, geografi
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
206
Geografi SMA
207
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Kedua difusi kaskade yang terbagi menjadi difusi inovasi dan difusi hirarki. Difusi
Kaskade adalah proses penjalaran atau penyebaran melalui tingkatan atau hirarki.
Apabila penjalaran dimulai dari tingkat atas ke bawah, misalnya pemakaian
handphone dari kota besar menjalar hingga ke pelosok desa termasuk difusi
pembaruan atau difusi inovasi. Namun apabila dimulai dari tingkat bawah menjalar
ke atas dinamakan difusi hirarki.
2) Analisis Kelingkungan.
Pada analisis kelingkunganan dikaji keterkaitan variabel manusia dengan variabel
Geografi SMA
lingkungan pada suatu tempat tertentu. Tentu saja apabila salah satu variabel itu
berbeda maka lingkungannya akan berbeda pula. Variabel lingkungan itu terdiri
dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi hewan
dan tumbuhan sedangkan komponen abiotik terdiri dari tanah, air, udara dan
sumber daya alam. Sedangkan variabel manusia juga dipengaruhi oleh unsur
kebudayaan yang dipergunakan dan dijadikan pedoman oleh masyarakat dimana
manusia itu tinggal. Dalam analisis lingkungan ini obyek material geografi yang
terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer serta fenomena yang terjadi padanya
merupakan komponen abiotiknya, sedangkan biosfer dan antrophosfer dengan
segala aktivitasnya dan kehidupannya merupakan komponen biotiknya.
3) Analisis Kompleks wilayah.
Analisis kompleks wilayah mengkaji fenomena geografi dengan memadukan kedua
analisis yaitu analisis keruangan dengan analisis lingkungan. Kajian kompleks
wilayah antara lain meliputi pada suatu areal yang mempunyai kesamaan variabel
aatupun areal yang memiliki komponen sama sehingga merupakan suatu kesatuan
area atau wilayah dengan ciri khas. Dalam analisis kompleks wilayah didapatkan
struktur wilayah atas dasar klasifikasi dan kategori wilayah. Klasifikasi wilayah
merupakan gradasi atau tingkatan kelas wilayah baik dari segi kualitas ataupun
kunatitasnya. Sedangkan kategori wilayah merupakan pemisahan wilayah atas
dasar ciri-ciri tertentu
g. Aspek-Aspek geografi
Obyek material geografi adalah fenomena geografi di geosfer dalam kaitannya
dengan kehidupan manusia di permukaan bumi. Geosfer yang menjadi kajian geografi
itu meliputi atmosfer, lithosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Dalam telaahnya
terhadap obyek material dan obyek formal tersebut geografi berorientasi pada
pendekatan keruangan. Dapat saja satu obyek ditelaah oleh berbagai ilmu akan tetapi
masing-masing ilmu itu menggunakan pendekatan dan cara pandang yang berbeda-
beda.
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri dari zat
lemas, zat asam, zat argon, zat arang, dll. Lapisan pada atmosfer meliputi troposfer,
stratosfer,mesosfer, thermosfer dan eksosfer. Pada lapisan troposfer makin ke atas
suhu udara makin dingin, setiap naik 100 m suhu udara turun 0,6 derajat celcius.
Atmosfer bermanfaat untuk menjaga kelangsungan siklus udara, pengaturan
cuaca dan iklim, melindungi bumi dari meteor dan sinar matahari yang berbahaya,
pemantulan gelombang radio. Di atmosfer terjadi gejala alam berupa cuaca dan iklim,
angin, kabut, awan, hujan, berbagai gejala optic di udara. Gejala optic di udara meliputi
Geografi SMA
pelangi, kilat dan petir, aurora, dan hallo.Terdapat bermacam-macam hujan menurut
terjadinya yaitu hujan orografis, hujan zenith dan hujan frontal. Iklim di dunia terdiri
dari iklim fisik dan iklim matahari. Pembagian daerah iklim dilakukan oleh beberapa
ahli antara lain Koopen. Junghuhn, Schmidt danm Ferguson. Koopen membagi iklim
menjadi A, B, C, D dan E. Junghuhn membagi iklim berdasarkan ketinggian vertikal dari
permukaan laut dan setiap ketinggian ditandai dengan tumbuhnya tanaman budi daya
tertentu. Schmidt dan Ferguson membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbandingan
rata-rata jumlah bulan kering selama satu tahun dengan rata-rata jumlah bulan basah
selama satu tahun dalam jangka waktu 10 tahun.
Lithosfer merupakan lapisan terluar dari kulit Bumi. Litosfer disebut juga kerak bumi
karena merupakan bagian yang paling keras dari Bumi. Batuan pembentuk litosfer
terdiri dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.
Litosfer terbentuk karena tenaga endogen yang berasal dari dalam Bumi dan tenaga
eksogen yang berasal dari luar Bumi. Tenaga dari dalam Bumi meliputi tektonisme
dan vulkanisme.Tenaga dari luar Bumi meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan
dan pengendapan. Pelapukan adalah proses penghancuran kulit bumi akibat dari hasil
aktivitas angin, air, gletsyer, dan organisme serta proses alam lainnya. Material hasil
pelapukan dan pengikisan diangkut oleh berbagai tenaga sehingga berpindah tempat
dan diendapkan di tempat lain. Pelapukan terdiri dari pelapukan fisis, khemis dan
biologis.
3. Latihan
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar ?
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, jelaskan pembagian konsep
jarak dalam geografi disertai dengan contoh
2. Penentuan lokasi mempengaruhi kondisi keruangan wilayah tersebut dalam bentuk
pemencaran lokasi. Pemencaran lokasi disebut juga dengan difusi, Jelasakan ?
3. Berikan contoh masing-masing hubungan geografi dengan teknologi dan seni !
4. Tempat yang strategis adalah tempat yang mudah dijangkau. Tempat yang terjangkau
tidak selalu lebih dekat, kadang tempat yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan
yang lebih dekat, jelaskan dengan contoh
5. Bedakan obyek formal dan obyek material geografi ?
4. Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah dengan memilih jawaban yang paling benar
1. Kajian geografi adalah pada sudut pandang keruangan, contohnya adalah….
a. Merancang tata ruang suatu kota
b. Menata lahan perkebunan dan menanaminya
c. Memetakan batas desa dan membuat patoknya
d. Menganalisis fungsi strategis suatu tempat
2. Geografi klasik menyajikan informasi suatu lokasi dalam bentuk….
a. Deskripsi hasil catatan perjalanan
b. Penjelasan sebab akibat fenomena geografis
c. Analisis fenomena geografis
d. Pembuatan batas-batas wilayah
3. Gejala perubahan iklim yang diakibatkan oleh naiknya temperatur muka laut di samudra
Fasifik sekitar equator bagian tengah dan timur sampai 40C diatas normal, dinamakan
gejala,...
a. La Nina
b. Sandikala
c. El Nino
d. Aurora
4. Analisis yang dilakukan dengan cara mengetahui interaksi organisme hidup dengan
lingkungannya, atau antara satu organisme hidup dengan organisme hidup yang lain
disebut,... .
a. Analisis keruangan
b. Analisis kedaerahan
c. Analisis kewilayahan
d. Analisis ekologi
5. Pulau Jawa merupakan daerah utama penghasil beras mangapa?. Karena di pulau
Jawa tanahnya subur dan airnya cukup melimpah. Contoh diatas adalah prinsip,...
a. Korologi
b. Interelasi
c. Deskripsi
d. Persebaran
Geografi SMA
7. Kajian geografi terhadap berbagai gejala atau kenampakan di muka bumi adalah atas
dasar...
a. Persebarannya
b. Jumlahnya
c. Frekuensinya
d. Intensitasnya
9. Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan
bentuk-bentuk tersebut merupakan ilmu .....
a. Geologi
b. Astronomi
c. Biogeografi
d. Geomorfologi
10. Lapisan atmosfer terdapatnya lapisan ozon yang menyerap sinar ultraviolet adalah ....
a. Trosposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Esssay
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, antara lain waktu tempuh, biaya
transportasi, harga tanah, penentuan lokasi tempat tinggal, lokasi sekolah dsb. Tanah
yang dekat dengan jalan raya biasanya harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan
tanah yang jaraknya lebih jauh. Harga tiket bus malam Jakarta – Surabaya lebih mahal
dibandingkan dengan tiket bus Jakarta – Solo karena Jakarta – Surabaya jaraknya lebih
jauh.Jarak terbagi menjadi jarak absoluth dan jarak relative. Jarak absoluth adalah jarak
antara dua titik atau dua tempat yang ditarik secara garis lurus. Dalam kehidupan sehari-
hari jarak absoluth jarang digunakan. Kita lebih sering menggunakan jarak relatif. Jarak
relatif adalah jarak dua titik atau dua tempat yang diukur dengan ukuran tertentu.
Ukuran itu misalnya panjang jalan, waktu tempuh, biaya transportasi dsb.
2. Pertama difusi menjalar yang terbagi kedalam difusi ekspansi, difusi relokasi dan
gabungan antara keduanya. Difusi ekspansi adalah difusi yang menyebar makin meluas
dari tempat asal, jadi merupakan suatu penambahan areal atau anggota baru atau
perluasan. Difusi relokasi atau difusi penampungan adalah perluasan yang terjadi
dalam bentuk pemindahan lokasi dari tempat asal. Sedangkan gabungan merupakan
merupakan perluasan yang juga sekaligus prgeseran titik lokasi awal ke tempat lain.
Kedua difusi kaskade yang terbagi menjadi difusi inovasi dan difusi hirarki. Difusi
Kaskade adalah proses penjalaran atau penyebaran melalui tingkatan atau hirarki.
Apabila penjalaran dimulai dari tingkat atas ke bawah, misalnya pemakaian handphone
dari kota besar menjalar hingga ke pelosok desa termasuk difusi pembaruan atau difusi
inovasi. Namun apabila dimulai dari tingkat bawah menjalar ke atas dinamakan difusi.
3. Dalam pemetaan yang termasuk geograf teknik, diperlukan unsur seni yaitu bagaimana
menggambarkan permukaan bumi pada bidang datar, sehingga mudah dan menarik
untuk dilihat. Penginderaan jauh dan Sistem Informasi geografi memerlukan teknologi
yaitu satelit, maupun perangkat komputer yang merupakan hasil teknologi untuk
mengkaji gejala-gejala geografi.
4. Misalnya jarak dari Jakarta ke pulau Pramuka lebih dekat dibandingkan dengan jarak
Jakarta – Cirebon, akan tetapi Cirebon lebih terjangkau diba ndingkan dengan pulau
Pramuka karena untuk ke pulau Pramuka ada hambatan laut. Pulau Pramuka adalah
salah satu pulau di gususan Kepulauan Seribu Jakarta Utara.
Objek material geografi adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam kaitannya dengan
fenomena geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer, dan antroposfer. Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara
berpikir mengenai fenomena geosfer. Cara pandang dan berpikir ini dapat dilakukan
melalui analisis dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.
213
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
5. B
6. D
7. A
8. C
9. D
Geografi SMA
B. Perkembangan Jagad Raya dan Terbentuknya Bumi
1. Tujuan
Standard Kompetensi: Memahami sejarah pembentukan bumi
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya
Indikator :
a. Membuat laporan pengamatan benda-benda langit
b. Membuat konsep tentang jagad raya
c. Menganalisis teori terjadinya jagad raya
d. Menjelaskan perbedaan anggapan-anggapan tentang jagad
raya dan alam semesta
e. Mengidentifikasi galaksi dalam jagad raya
Pada era Alexandria, Eratoshenes (276-195BC) dari Yunani berhasil menemukan cara
mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang bayangan dari kolom Alexandria
dan Syene. Ia menyimpulkan, perbedaan lintang keduanya merupakan 1/50 dari
keseluruhan revolusi. Hasil perhitungannya memberi perbedaan sebesar 13% dari
Geografi SMA
c. Teori heliosentrik
Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-
terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya,
dan Bumi bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit,
data yang didapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan
kecepatan sudut orbit planet-planet. Namun ia mempertahankan bentuk orbit
lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak kosentrik. Teori heliosentrik
disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul De Revolutionibus Orbium
Coelestium kepada Paus Pope III dan diterima oleh gereja.
Setelah kematian Copernicus pandangan gereja berubah ketika pada akhir abad ke-
16 filsuf Italy, Giordano Bruno, menyatakan semua bintang mirip dengan Matahari
dan masing-masing memiliki sistem planetnya yang dihuni oleh jenis manusia yang
berbeda. Pandangan inilah yang menyebabkan ia dibakar dan teori Heliosentrik
dianggap berbahaya karena bertentangan dengan pandangan gereja yang
menganggap manusialah yang menjadi sentral di alam semesta.
Geografi SMA
Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini
yaitu ;
1) Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat sistem.
2) Radius vektor menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
3) Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata dari matahari.
Kepler menuliskan pekerjaannya dalam sejumlah buku, diantaranya adalah Epitome
of The Copernican Astronomy dan segera menjadi bagian dari daftar Index Librorum
Prohibitorum yang merupakan buku terlarang bagi umat Katolik. Dalam daftar ini
juga terdapat publikasi Copernicus, De Revolutionibus Orbium Coelestium.
Berdasarkan teori heliosentrik dan didukung pengamatan Galileo, semua fasa Venus
bisa terlihat bahkan ditemukan juga sudut piringan venus lebih besar saat fasa sabit
dibanding saat purnama. Publikasi Galileo yang memuat pemikirannya tentang teori
geosentrik vs heliosentrik, Dialogue of The Two Chief World System, menyebabkan
dirinya dijadikan tahanan rumah dan dianggap sebagai penentang oleh gereja.
217
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
15 tahun.
Teori Newton menjadi dasar bagi berbagai teori pembentukan Tata Surya yang lahir
kemudian, sampai dengan tahun 1960 termasuk didalamnya teori monistik dan teori
dualistik. Teori monistik menyatakan bahwa matahari dan planet berasal dari materi
yang sama. Sedangkan teori dualistik menyatakan matahari dan bumi berasal dari
sumber materi yang berbeda dan terbetuk pada waktu yang berbeda.
Geografi SMA
Geografi SMA
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama
besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh
gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar
biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa
matahari tadi dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom
ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap planet yang terbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.
h. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
220
Geografi SMA
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron
dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan
substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari
bahasa Yunanigalaxias , yang berarti ”susu,” yang merujuk pada galaksi Bima
Sakti (Bahasa Inggris : Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil
dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012)
bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu
bintang di galaksi Bima Sakti : tata surya termasuk bumi dan semua benda yang
mengorbit matahari.
Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam
galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti
kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira
setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya
dari pusat galaksi.
Gambar 12 (a). Bima Sakti
221
Geografi SMA
Para ahli astronomi mengetahui bahwa selain Bima Sakti terdapat banyak galaksi lain.
Beberapa diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Sekelompok galaksi bersama-
sama membentuk galaksi besar
Bintang terdekat jauhnya 4,3 tahun cahaya. Pada waktu malam terang dapat dilihat
galaksi Andromeda yang jauhnya sekitar 1900000 tahun cahaya
i. Tata Surya
Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar
mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri.
Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki
satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya
terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.
Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet
kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk kelompok empat planet yang
kecildan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-
ratanya empat atau lima kali kerapatan air. Yupiter, Saturnus dan Neptunus jauh lebih
besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas kali jari-
jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari
60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta Saturnus mempunyai banyak
satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus
mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa
Pluto lebih kecil dari Mars
Gambar 13.
Peredaran panet Nibiru yang berada pada sisi paling luar dari tata surya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
222
Geografi SMA
j. Planet Nibiru
Nibiru, setidaknya kita pernah mendengar nama tersebut. Itu adalah nama
dari suatu benda luar angkasa yang sering disebut sebagai planet X dan banyak
dikaitkan dengan isu tentang kiamat di tahun 2012. Akhir-akhir ini Tim Ilmuwan
Kobe University, Jepang telah menemukan sebuah planet baru yang mengorbit di
sisi paling luar dari tata surya tempat keberadaan bumi ini, dan diduga kuat planet
tersebut adalah planet X atau Nibiru.
Sebenarnya telah banyak juga para ahli astronomi yang telah memprediksikan
keberadaan planet tersebut dan juga bahaya yang akan terjadi pada bumi ketika
orbit planet tersebut mendekati matahari. Planet Nibiru ini dalam orbitnya akan
berpapasan dengan orbit bumi setiap 3.601 tahun sekali, dan pada saat orbit planet
tersebut berpapasan dengan bumi tercatat berbagai bencana besar terjadi pada
bumi yang memusnahkan peradaban-peradaban besar di bumi akibat pengaruh
dari gravitasi planet tersebut.
Pada tahun 1650 SM, adalah tahun dimana planet Nibiru orbitnya mendekati
matahari dan sangat berpengaruh pada peradapan dimuka bumi dimana pada
waktu itu banyak peradaban-peradaban besar musnah dan diperkirakan akibat
dari gravitasi plenet tersebut.Selain itu pada masa periode orbit planet tersebut
mendekati matahari, tercatat berbagai bencana besar yang terjadi dimuka bumi.
a) Pada tahun 3150 SM terjadinya bencana air bah yang memusnahkan sebagian
besar mahluk hidup dibumi.
b) Pada tahun 5310 SM Terjadi pendinginan iklim yang terjadi secara tiba-tiba.
c) Pada tahun 8900 SM Terjadi bencana pemanasan global dan pencairan es kutub.
d) Sekitar pada tahun 12600 SM terjadi pergeseran kutub bumi yang meyebabkan
kepunahan mammounth.
Menurut penelitian saat ini yang telah menggunakan tekhnologi modern,
diperkirakan planet nibiru akan mendekati matahari pada tahun 2012 nanti dimana
saat ini telah banyak beredar bahwa pada tahun tersebut adalah akhir dari kehidupan
dimuka bumi ini
k. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya terdiri dari Matahari, sembilan
planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan
mengedari matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari
yang menyilaukan, tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut Fotosfer.
Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer.
Untain hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke antariksa
223
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi.
Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu
dipusat 150000000 K. Bintik matahari adalah bercak suram yang tampak di fotosfer
matahari. Itu disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di
tengah bintik matahari kurang lebih 40000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima
fotosfer normal. Beberapa bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengah
Bumi. Bentuknya bermacam- macam. Bila dilihat dengan telescop khusus, tiap-
tiap bintik matahari terdiri dari petak suram ditengah serta dikelilingi daerah yang
klebih terang. Bintik matahari sebenarnya adalah badai massa gas elektrik yang
berpusat-pusat. Dalam gerakannya melintasi permukaan matahari, bintik tersebut
menciptakan kegaduhan magnetik yang besar dan mempengaruhi peralatan elktrik
dan magnetik di Bumi.
Gambar 14.
Korona sewaktu adanya bintik Matahari
Bintik matahari besar dan jumlahnya berubah-ubah dalam daur sepanjang sebelas
tahun dan berpengaruh terhadap kegiatan matahari. Pusat suram bintik matahari
disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih terang yang disebut Penumbra.
Korona, Prominensa, dan Kromosfer hanya nampak selama gerhana matahari.
Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh kecermelangan fotosfer. Ketiganya dapat
diamati oleh alat Koronagraf, yakni telescop khusus yang menghilangkan sinar
Geografi SMA
l. Bintang
Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar
dengan cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang
daripada matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu
hanya nampak sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri dari
gas atau sebagian gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut. Ada
kabut lain yang terdapat di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.
Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi
Orion, garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang merah
yang sangat besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah. Antares di
rasi scorpio, besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang-bintang ini
lebih rendah dari pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan Antares
35000 C. Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya 150000000 C.
Jadi ukuran dan suhu bintang beraneka ragam. Bintang kerdil ialah bintang yang
tak mengerut lagi, tetapi lambat laun kehilangan bahangnya. Matahari ialah
sebuah bintang kerdil kuning. Raksasa merah dan kerdil putih adalah bintang yang
jauh lebih tua daripada matahari
3. Latihan
1. Jelaskanlah teori terbentuknya planet-planet dalam tata surya kita
2. Jelaskan tahap-tahap pembentukan bumi berdasarkan teori big bang
3. berilah penjelsan tentang planet X Niburu
4. bedakanlah antara bintang, planet dan matahari
4. Evaluasi
1. Bima sakti merupakan salah satu contoh dari benda angkasa yang berupa
a. Bintang
b. Planet
c. Galaksi
d. Meteor
225
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
2. Calon tata surya semula merupakan terdiri atas debu dan gas kosmosdiperkirakan
berbentuk piring adalah inti dari teori..
a. Nebula
b. Pasang surut
c. Bintang kembar
d. Planetesimal
3. Jagat raya terbentuk dari hasil ledakan karena adanya reaksi pada inti massa. Pernyataan
ini adalah inti dari teori ....
a. Big Bang Theory
b. Oscillating Theory
c. Nebulae Theory
d. Planetesimal Theory
4. Kabut, debu, dan gas yang ber cahaya dalam suatu kumpulan yang sangat luas disebut
....
a. Nebulae
b. Galaksi
c. Prominensa
d. Korona
5. Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu
tinggi yang berputar sangat lambat. Tokoh yang menge mukakannya ialah ....
a. Immanuel Kant
b. Moulton dan Chamberlain
c. Jeans dan Jeffreys
d. Lyttleton
6. Berikut adalah inti Teori Alfred Wegener dalam teorinya mengemukakan bahwa pada
awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut ....
a. Pangea
b. Gondwana
c. Green Land
d. Amerika
Geografi SMA
7. Planet X Nibiru yang telah diketahui oleh para ahli astronom baerkaitan dengan ramalan
suku maya yang mengatakan bahwa kiamat terjadi pada tahun 2012. Pernyataan
tersebut oleh ahli astronom karena
a.Planet tersebut akan menaikan suhu matahari
b.Dalam peredarannya akan terbentur dengan planet bumi
c. Planet bumi akan kehilangan gravitasi pada saat planet tersebut memasuki tata surya
d. Planet bumi berputar berlawanan arah
5. Jawaban
Latihan
1. Anda harus membandingkan dari teori-teori yang ada berkaitan terbentuknya planet
2. Teori big bang mungkin saja dianggap yang paling mendekat kebenarannya, anda perlu
mengurutkan tahapannya
3. planet ini yang selalau dihubungkan dengan terjadinya kiamat
4. Anda harus membandingkan benda-benda diangkasa yang memikili cahaya dan tidak
6. Evaluasi
1. C
2. D
3. A
4. A
5. A
6. A
7. B
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran:
a. Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
b. Kompetensi Dasar : Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
c. Indikator : - Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer
- Menjelaskan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen dan eksogen
- Menjelaskan faktor pembentuk tanah
- Menjelaskan jenis tanah dan persebarannya
- Menjelaskan upaya mengurangi tingkat erosi tanah
Materi ini akan membahas tentang dinamika litosfer dan pedosfer. Litosfer merupakan
bagian dari kerak bumi yang mengalami perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
menurut hitungan secara geologis dengan adanya kegiatan gempa bumi dan gunungapi.
Materi pedosfer akan mengkaji faktor-faktor pembentuk tanah, baik itu jenis-jenis tanah,
persebarannya dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan
rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan
dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumiyang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang
merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas
antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan:
litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara
elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Geografi SMA
atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut
litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut
astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima
secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep
mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap
menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
· Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudera dan berada di dasar
samdura
· Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki
kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena
keberadaan lapisan Mohorovicic.
Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar
50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan
pergeseran benua.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan
mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses
pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan
bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan
utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami
Geografi SMA
Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Penyebab
pelapukan tersebut ada 3 macam:
1) Pelapukan secara fisika: perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat batuan
mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan yang
ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut dapat
membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
2) Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan batuan
seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan air pun
dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang nyata
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
230
Geografi SMA
adalah “hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.
3) Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan
kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi.
Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar
tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat
rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian
yang lebih kecil lagi.
3) Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang
kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
4) Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska
sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.
Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.
Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga
glasier akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan
terendapkan. Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses
pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan
yang berat akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang
lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan
pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.
Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan
yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat
pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan
sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi.
Geografi SMA
Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai
bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel
yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih keras.
Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi
pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya berganti
menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen seperti batu pasir, batu
lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya
perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan
juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami
proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.
Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangatlah tinggi.
Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti ini dapat mengubah mineral
yang dalam batuan. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan
yang ada dapat mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme
yang terjadi tergantung dari:
· Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.
· Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.
Geografi SMA
Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering membentuk
magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur dengan magma yang
terbentuk dari mantle. Karena letak magma chamber yang relatif dalam dan tidak
mengalami proses ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan
yang relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya membentuk
batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat tersingkap di permukaan membentuk
pluton. Salah satu jenis pluton terbesar yang tersingkap dengan jelas adalah batholit
seperti yang ada di Sierra Nevada – USA yang merupakan batholit granit yang sangat
besar. Gabbro juga salah satu contoh batuan intrusif. Jenis batuan yang terbentuk
akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya batuan beku
intrusif memperlihatkan ciri-ciri berikut:
· Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral yang
ada sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.
· Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan angular
interlocking.
Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang akan
datang. Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada di bumi.
Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup
mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya.
Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam
dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang
menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang
telah menghablur.
1) kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
2) tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
3) struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4) proses pembentukan
233
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri
utama, yaitu :
(1) Tidak mengandung fosil
(2) Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang
permukaan kesemua arah sama
(3) Susunan sesuai dengan pembentukannya
Geografi SMA
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
(1). Faneritik
Yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin. Lebih dari separuh kristal berukuran
besar dan dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
(2). Forfiritik
Yaitu kondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (ktistal besar) yang
terikat dalam massa dasar yang halus.
(3). Afanitik
Yaitu meninggalkan batuan dalam susunan kristal butir halus atau seluruhnya
berupa benda gelas. Jarang mineral tunggal yang dapat diidentifikasi dengan
mata biasa, bahkan dengan kaca pembesar sekalipun.
Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya.
Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif
lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan
beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan
rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral
penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan
pondasi rumah), dan dacite
Batuan beku banyak dimanfaatkan untuk pondasi bahan bangunan dan jalan
beraspal. Batuan beku dapat ditambang dengan cara membelah menjadi batuan
dengan ukurnyang lebih kecil .
Geografi SMA
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi.
Contohnya anhidrit dan batu garam (saltMineral non klastik umumnya terbentuk
oleh proses pengendapan dan larutan, reaksi kimia, atau proses biologic.
Batuan sedimen ini biasanya mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa
sekunder, gypsum dan chert.
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain
(clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan
(precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir,
Geografi SMA
dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75%
dari permukaan bumi.
Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :
a). Batuan endapan biasanya berlapis-lapis
b). Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya
cangkang binatang koral dan serat-serat kayu.
c). Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat
yang menyusunnya.
237
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa
contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu
lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak
antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
c. Tenaga Geologi
Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan
perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan
bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.
1) Tenaga Endogen
Tenaga Endogaen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah
tenaga yang berasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme
dan proses vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar
lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer)
a) Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan
dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
(1) Proses lipatan
Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan
bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan
terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini
ada dua, yaitu : puncak lipatan (antiklin) lembah lipatan (sinklin)
(2) Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan
retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada
yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang
terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau
graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
b) Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme
berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya
magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi
karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa
gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
238
Geografi SMA
panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga
aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
(1) Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
(2) Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang
terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
(3) Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan
bumi. Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan
pada lapisan-lapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan
atau corong gunung api.
(6) Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
(7) Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika
terjadi letusan eksplosif.
(8) Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma.
Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup
banyak mak akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan
kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat),
Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).
(2) Gunung Api Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan
(eksplosif) yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-
bahan berupa eflata. Gunung maar biasanya punya dapur magma yang dangkal
Geografi SMA
dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan gas yang padat. Contoh
gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate
(Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia), Gunungapi Starto (Kerucut)
(3) Gunung Api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-
ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar
gunung di Indonesia adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung
Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci,
Gambar 16.
Bentuk gunung api
d) Gejala Vulkanisme
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
(1)Kenaikan suhu udara di sekitar gunung api drastis (dari suhu rendah tiba-tiba
naik jadi panas)
Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata
air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
Geografi SMA
Adanya semburan air panas (geyser) yang keluar dari rekahan batuan seperti
di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)
e) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi,
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa
bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu
besar untuk dapat ditahan.
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,
gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit
bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran
ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa
ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat
letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan
mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya
dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
241
Geografi SMA
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi
karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia diZambia , Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Moountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi
yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seimisitas terinduksi
242
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 17. Arah pergerakan lempeng yang menyebabkan terjadinya perubahan kuliat bumi
yang ditandai dengan warna merah, hijau, biru dan garis putus.
Bukti pendukung gerakan benua-benua
ῖ Keserupaan garis pantai benua-benua yang dipisahkan Samudra Atlantik
Keserupaan garis pantai benua-benua yang dipisahkan Samudra Atlantik menjadi
pemikiran awal konsep pengapungan benua. Data-data struktur tektonik Paleozoikum
yang di Amerika Utara dan Eropa, Afrika bagian selatan dan Amerika Selatan
dikumpulkan untuk menunjukan kecocokan struktur antar benua-benua tersebut.
ῖ Bukti Paleoiklim
Wegener menyertakan bukti-bukti paleoklimatologi pada bukunya yang keempat.
Suatu lapisan batuan yang diendapkan dapat menunjukan iklim lokasi pada saat
batuan terebut diendapkan. Keberadaan glacier, keberadaan lapisan batubara yang
mengindikasikan iklim tropis basah, serta keberadaan lapisan garam dan gipsum yang
mengindikasikan iklim padang dari berbagai benua sepanjang Karbon dan Perm lalu
dipetakan.
243
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
h) Kekuatan Gempa
Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur
tanah, dan standar kekuatan atau magnitudo gempa biasa dinyatakan dalam skala
Richter atau skala lain yang merupakan pengembangan skala Richter. Gempa
diukur dengan alat yang disebut seismograf. Alat ini mencatat getaran yang
ditimbulkan oleh pergerakan permukaan tanah dalam bentuk garis-garis zig-zag
yang menunjukkan variasi amplitudo gelombang yang ditimbulkan oleh gempa.
Kenaikan satu unit magnitudo (misalnya dari 4.6 ke 5.6) menunjukkan 10 kali
lipat kenaikan besar gerakan yang terjadi di permukaan tanah atau 30 kali lipat
energi yang dilepaskan. Jadi gempa berkekuatan 6.7 skala Richter menghasilkan
Geografi SMA
100 kali lipat lebih besar gerakan permukaan tanah atau 900 kali lipat energi yang
dilepaskan pada gempa berskala 4.7. Gempa besar berskala 8 atau lebih secara
statistik terjadi rata-rata satu kali tiap tahun di dunia. Gempa berskala sedang (5-
5.9) terjadi rata-rata 1319 kali dalam setahun di dunia. Gempa berskala 2.5 atau
kurang terjadi jutaan kali dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia.
Selain dinyatakan dalam magnitudo besaran gempa juga sering dinyatakan
dalam intensitas. Intensitas gempa adalah ukuran efek gempa di suatu tempat
terhadap manusia, tanah dan struktur atau bangunan. Standar intensitas yangs
ering digunakan adalah Modified Mercalli. Dalam standar ini skala I adalah gempa
yang tidak terasa, skala II gempa yang dirasakan oleh beberapa orang yang sedang
dalam posisi istirahat, terutama di bangunan tinggi, demikian seterusnya sampai
meningkat ke skala VII untuk gempa yang merusakkan bangunan yang tidak
dibangun dengan struktur yang baik tetapi hanya sedikit merusakaan bangunan
yang dibangun dengan baik, dan skala XII untuk gempa yang menyebabkan
kerusakan total, dan melemparkan benda-benda ke udara.
(1) Skala Richter
Skala Richter atau SR, skala ukuran kekuatan gempa yang diusulkan oleh
fisikawan Charles Richter, didefinisikan sebagai logaritma dari amplitudo
maksimum yang diukur dalam satuan mikrometer (µm) dari rekaman gempa
oleh alat pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, IT Knowledge
Sharing Blogpada jarak 100 km dari pusat gempa.
Sebagai contoh, Misal kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari
seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya. Jika amplitudo
maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (103) µm
sama dengan 3,0 skala Richter.
Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan
magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan
teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Skala Richter Efek Gempa
< 2.0 Gempa kecil , tidak terasa
2.0-2.9 Tidak terasa, namun terekam oleh alat
3.0-3.9 Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
4.0-4.9 Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh
bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
5.0-5.9 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang
kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
245
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
(2). Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya.
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya
kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan
tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
(3). Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
pegawai atau satpam.
(4). Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi
atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam
lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
(5). Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara
mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
(6). Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan
merasa seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol
terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
(7). Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas
gunung.Menjauhlahlangsungketempataman.Dipesisirpantai,bahayanyadatang
dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak,
cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
(8). Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul
kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap
tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat
memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas
PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
247
Geografi SMA
Geografi SMA
menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika
tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau
berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
· Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan
terjadinya rengkahan tanah.
· Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda
sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda
sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada
kemungkinan longsor.
j) Tsunami
Tsunami(bahasajepang:ῖῖ;tsu=pelabuhan,nami= gelombang,secara harafiah berarti
”ombak besar di pelabuhan”) adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan
gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per
jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam
hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang
sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami
menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat
hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan
tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan
Geografi SMA
mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan
untuk memahami penyebab tsunami.
(1) Penyebab Terjadi Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai
di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per
jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi
juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke
bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang
tingginya mencapai ratusan meter.
Geografi SMA
Gambar 19.
Proses terjadi tsunami di daerah pantai pada saat terjadi gempa bumi di dasar laut
Analisa tentang gempa bumi dari teori lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-
an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis,
Geografi SMA
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana
terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Gempa yang disusul Tsunami di Jepang ini disebabkan benturan lempeng tektonik
yang disebut Subduksi. Benturan ini terjadi antara lempeng samudra dengan lempeng
benua. Ada tiga lempeng yang saling bertemu pada saat terjadi gempa dan kemudian
tsunami di jepang pada 11 maret 2011, yaitu lempeng tektonik, lempeng erasia, dan
lempeng pasifik. Gambar dibawah ini menunjukkan posisi lempeng diantara ketiganya.
Gambar 20. Pertemuan tiga lempeng yang menimulkan tsunami di Jepang pada 11
maret 2011
Subduksi di Jepang terjadi karena penghunjaman lempeng pasifik di bawah negara.
Teori ini sangat bisa diterima karena posisi Jepang dikenal sangat rawan dengan gempa.
Teori Gaya Tarik Bulan. Teori ini mencoba mengaitkan dengan fenomena supermoon
yang akan terjadi pada 19 Maret 2011. Fenomena Supermoon adalah posisi bulan yang
berada dekat dengan bumi.
Penganut teori ini menyakini bahwa Supermoon atau Lunar Prugee dapat menyebabkan
”Moonageddon” Richard Nolle, astronom Amerika Serikat (AS), seperti dilansir ABC
Radio mengatakan kenyataan yang tengah dihadapi adalah Supermoon “sedang
dalam perjalanan” mendekati bumi. Jika dilihat lebih mendalam Supermoon memiliki
keterkaitan historis dengan bencana angin kencang, gelombang tinggi, serta gempa
bumi.
Sejarah pernah mencatat bencana di Bumi terjadi saat fenomena lunar perigee,
Misalnya, badai di New England 1938, banjir di Lembah Hunter tahun 1955, Bencana
Siklon Tracy di tahun 1974, serta badai Katrina di 2005 diyakini juga terkait Fenomena
SuperMoon.
Namun, lagi-lagi penganut Teori Moonageddon kembali dibantah oleh para ilmuwan.
seperti dilansir The Telegraph, ilmuwan ini menyatakan tidak punya bukti bahwa
Supermoon bisa memicu bencana alam. Kalaupun kehadiran Supermoon memberi
efek terhadap bumi,itu hanyalah air pasang yang lebih tinggi atau air surut yang lebih
rendah dari biasanya.
d. Tenaga Eksogen
Proses eksogen merupakan tenaga dari luar.
Geografi SMA
1) Pelapukan
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
a). Sinar matahari
b). Air
c). Gletser
d). reaksi kimiawi
e). kegiatan makhluk hidup (organisme)
2) Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan
erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak,
seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga
perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), Erosi gletser (glasial)’
a). Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang
berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai
berikut.
(1) Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
(2) Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga
kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh warna air yang
mengalir berwarna coklat:
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
254
Geografi SMA
(3) Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya
alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
(4) ‘Erosi ‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan
aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas,
dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.
Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu
benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan
bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land,
lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya
terhadap perikehidupan
dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan lingkungan fisis meliputi
relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik meliputi tumbuhan,
hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas daripada tanah.
Geografi SMA
Bagaimana, apakah Anda telah mengetahui perbedaan tanah dengan lahan! Coba
tuliskan kesimpulanmu pada kertas tersendiri! Sekarang marilah kita pelajari faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.
Geografi SMA
beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah,
sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak
kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
(d) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap
sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca,
Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat
keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
(4) Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a). Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena
terjadi sedimentasi.
b). Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam.
(5) Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjad semakin tua
dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses
pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut
menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
257
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
(a).Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur
bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
(b).Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah mudah dapat
berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B.
Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.
(c).Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi
proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya
terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh tanah pada tingkat tua adalah
jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit).
Geografi SMA
Geografi SMA
dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas
absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu
kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di
daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
g). Podsolik Merah Kuning
Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung
hingga berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang
dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan
basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik,
bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan
lebih dari 2500 mm/tahun.
h). Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri
dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir,
struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat
masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka
terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi,
batuan lempung dan tuf vulkan masam. Penyebaran di daerah beriklim basah,
curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan.
Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
i). Andosol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal,
warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur
geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
(smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan
daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap
erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
j). Mediteran Merah – Kuning
Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna
coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung,
struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga
agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan
peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis bersifat
basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan
kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan
lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah – kuning
Geografi SMA
Geografi SMA
bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan
berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan
tanah.
(5) Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang
ada di pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh
ke sungai.
(6) Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
(7) Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
(8) Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.
Geografi SMA
tanah disebut “polusi kimia”. Polusi kimia dari tanah dapat dibedakan menjadi
polusi kimia dari unsur hara (pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/herbisida.
Polusi sedimen: adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat lain.
Pengendapan ini dapat menyebabkan:
(1). Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun. Akibatnya
menambah terjadinya banjir, apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran
permukaan (run off) karena hilangnya vegetasi di daerah hulu.
(2) Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena tertimbun oleh
tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.
(3) Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih banyak biaya
untuk membersihkannya.
(4) Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman air (karena
sinar matahari sulit menembus air).
(5) Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi
keseimbangan sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam,
maka air yang telah kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnya
tersebut akan mencari keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluran
atau pondasi dari dam tersebut sehingga menyebabkan kerusakan.
(6) Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bila terjadi
pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar
sungai.
Geografi SMA
lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat
seluruh top soil akan habis.
(4). Erosi alur (rill erosion)
Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng,
maka bila air dalam genangan itu mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran
air tersebut. Alur-alur itu mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
(5). Erosi gully (gully erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut di atas. Karena alur yang
terus menerus digerus oleh aliran air terutama di daerah-daerah yang banyak
hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang
lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.
(6). Erosi parit (channel erosion)
Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti.
Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding tebing
parit di bawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar
parit. Adanya gejala meander dari alirannya dapat meningkatkan pengikisan
tebing di tempat-tempat tertentu.
(7). Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air)
seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air
sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut
sebagai tanah longsor.
Geografi SMA
terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya sukar
dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu
dan pasir sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu
dalam tanah, maka tanah menjadi makin peka terhadap erosi.
(b) Bentuk dan kemantapan stuktur tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat)
menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi sehingga air mudah
meresap ke dalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga
erosi juga kecil. Struktur tanah yang mantap tidak akan mudah hancur oleh
pukulan-pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur
tanah yang tidak mantap, sangat mudah oleh pukulan air hujan, menjadi
butir-butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi
terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan
meningkat.
(c) Daya infiltrasi tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam
tanah, sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
(d) Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi
karena bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah
yang mantap tahan terhadap erosi.
e). Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang.
Apabila lereng makin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat
sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin
panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.
Geografi SMA
g). Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik
atau buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan
pengaruh baik manusia, karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya
penggundulan hutan di daerah pegunungan merupakan pengaruh yang jelek
karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.
Geografi SMA
267
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3. Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara batuan plutonik dan batuan vulkanik
2. Jelaskan tsunami yang terjadi di jepang yang berkaitan dengan lempeng teknonik
3. Jelaskan tujuh faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah
4. Mengapa keadaan relief suatu daerah berperan dalam membentuk komposisi tanah
5. metode manakah yang paling baik terhadap pengawetan tanah pada suatu lereng
yang terjal
4. Evaluasi
1. Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan ledakan secara bergantian,
bahan nya berlapislapis merupakan ciri gunung api......
a. maar
b. strato
c. perisai
d. perret
2. Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dengan mudah dapat melarutkan
batu kapur (CaCO3). Contoh tersebut merupakan jenis pelapukan......
a. organis
b. mekanis
c. kimiawi
d. mekanis-kimiawi
3. Bahan-bahan silikat pijar dalam wujud padat, cair, dan gas dinamakan ....
a. lava
b. lahar
c. magma
d. solfatar
4. Terjadinya gerak turunnya daratan sehingga ter lihat per mukaan air laut yang naik
disebut ....
a. epirogenetik positif
b. epirogenetik negatif
c. orogenetik positif
d. orogenetik negatif
Geografi SMA
5. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan
induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam
keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, dan kesuburan sedang sampai tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, aluvial pantai, dandaerah ce kungan
(depresi) adalah ciri tanah..….
a. regosol
b. multisol
c. ultisol
d. aluvial
7. Peristiwa letusan gunungapi di mana magma yang terkandung keluar melalui retakan
yang memanjang dinamakan erupsi ....
a. linear
b. areal
c. maar
d. strato
8. Proses penghancuran tanah (detached) dan pemin dahan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin, gletser, atau gravitasi disebut ....
a. pengendapan
b. masswasting
c. lipatan
d. erosi
Geografi SMA
9. Berikut ini yang merupakan cara untuk mengawetkan tanah dengan menggunakan
metode mekanik, adalah ....
a. penghijauan
b. buffering
c. contour village
d. strip cropping
10. Jenis tanah yang paling dominan terdapat di Di daerah Bogor dan sekitarnya adalah
....
a. regosol
b. andosol
c. grumosol
d. latosol
5. Kunci Jawaban
Latihan :
Jawaban berupa rambu-rambu adapun deskripsinya dapat anda jelaskan dengan gaya
bahasa sendiri
1. Anda harus melihat warna, kepadatan dan kristal yang terbentuk
2. Ada tiga lempeng yaitu pasifik, erasia dan pilipina
3. Faktor tersebut berkaitan dengan alam sekitarnya dan keadaan relief setempat serta
batuan induknya
4. Relief merupakan keadaan bentuk muka bumi dengan ketinggiannya dan perbedaan
suhu
5. Lereng terjal memiliki kemiringan lebih dari 45%, metode lainnya kimia dan mekanik
kurang berperanan
6. Evaluasi
1. B
2. C
3. C
4. B
5. D
6. D
7. A
8. D
9. B
10. D
Geografi SMA
1. Tujuan
a. Stándar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
b. Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
di muka bumi.
c. Indikator :
Mengindetifikasi unur-unsur utama siklus hidrologi
Mengindentifikasi jensi perairan darat
Menjelaskan air tanah dan jenisnya
Mendeskripsikan daerah aliran sungai
Menjelaskan zona laut, morfologi laut, gerak air laut dan
kualitas air laut
Menjelaskan manfaat perairan laut bagi kehidupan
manusia
Menjelaskan manfaat perairan darat bagi kehidupan
manusia
2. Materi : Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dankembali atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
tiga cara yang berbeda:
· Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi
awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
· Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
· Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
271
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai
menuju laut.
Gambar 21.
Daur siklus hidrologi yang terjadi di bumi dengan matahari sebagai energi panas di bumi
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen
siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi
secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Jenis Perairan, kita melihat bahwa dipermukaan bumi bumi ada suatu perairan yang
sangat luas sekali dan terbentuk milyaran tahun yang lalu yaitu laut. Namun di daratan
ada beberapa perairan yang kita ketahui diantaranya:
· Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada arah
tertentu, berasal dari air tanah, air hujan, dan atau air permukaan yang akhirnya
bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan lebak,
kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk ke dalam kategori sungai.
· Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan luas permukaan air
berfluktuasi kecil, yang kedalamannya dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau
tidak mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan, terbentuk
secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk kedalam kategori
danau.
· Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pembendungan aliran sungai
Geografi SMA
oleh manusia.
· Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di dataran rendah dengan
sumber air dari air hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan
dengan sungai, relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan membusuk,
banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan mencuat maupun tenggelam.
· Genangan air lainnya adalah perairan umum selain kategori di atas.
a. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemahaman tentang daerah aliran sungai masih banyak yang salah. Diantaranya
dikatakan bahwa DAS adalah sungai dengan alirannya yang sebelah kanan kirinya
dibatasi oleh tebing baik tanggul atau merupakan lembah yang curam. Oleh karena itu
pemahaman tersebut perlu diperbaiki dengan penjelasan sebagai berikut: Daerah Aliran
Sungai(DAS) menurut Dictionary of Scientific and Technical Term (Lapedes et al ., 1974),
DAS (Watershed) diartikan sebagai suatu kawasan yang mengalirkan air kesatu sungai
utama. Dikemukakan oleh Manan (1978) bahwa DAS adalah suatu wilayah penerima air
hujan yang dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana semua curah hujan yang
jatuh diatasnya akan mengalir di sungai utama dan akhirnya bermuara kelaut
Gambar22.
Daerah aliran sungai dengan aliran berupa run of mulai dari hulu menuju ke sungai-sungai
dan berakhirnya di muara sungai pada suatu out let utama.
273
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu akan berpengaruh sampai pada hilir.
Oleh karenanya DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai
fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS, jadi apabila terjadi pengelolan yang
tidak benar terhadap bagian hulu maka dampak yang ditimbulkan akan dirasakan juga
pada bagian hilir. Misalnya, erosi yang terjadi tidak hanya berdampak bagi daerah
dimana erosi tersebut berlangsung yang berupa terjadinya penurunan kualitas lahan,
tetapi dampak erosi juga akan dirasakan dibagian hilir, dampak yang dapat dirasakan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
274
Geografi SMA
oleh bagian hilir adalah dalam bentuk penurunan kapasitas tampung waduk ataupun
sungai yang dapat menimbulkan resiko banjir sehingga akan menurunkan luas lahan
irigasi (Asdak, 1995:12).
1. Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara,
275
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air
tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau
Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau
yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi.
Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau
tidak mengalir lagi ke tempat lain.
Geografi SMA
2. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal
Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera
dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: Rawa atau
paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa
bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang.
Sedang kan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman
dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
b) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-
tumbuhan) yang hidup.
c) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya
yaitu:
a) Airnya tidak terlalu asam.
b) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan
rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
c) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan
kita antara lain:
a) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan
biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain,
b) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
c) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
d) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Geografi SMA
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya.
Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
a) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh
di rawa.
b) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme
di dalamnya.
3. Air Tanah
Air tanah (groundwater) adalah bagian dari air yang ada di bawah permukaan tanah (sub-
surface water), yakni hanya yang berada di zona jenuh (zone of saturation) (Gambar 23).
Penyebaran vertikal air bawah permukaan dapat dibagi menjadi zona tak-jenuh (zone of
aeration) dan jenuh. Zona tak-jenuh terdiri dari ruang antara yang sebagian terisi oleh air
dan sebagian terisi oleh udara, sementara ruang antara pada zona jenuh seluruhnya terisi
oleh air.
jenuh adalah mengisi ruang-ruang antar butir batuan atau rongga-rongga batuan (Gambar
24.).
Geografi SMA
rekahan, rongga, maupun saluran hasil pelarutan (Gambar 25.). Endapan ini tersebar
di tempat-tempat yang dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis, fisik, dan
kimia, di beberapa daerah sebaran endapan batuan ini membentuk suatu morfologi
khas, yang disebut karst.
Geografi SMA
c. Jenis Aquifer
Ada beberapa jenis akuifer:
1) Akuifer tak-tertekan (unconfined aquifer): adalah lapisan pembawa air, di mana
kedudukan muka airtanah merupakan bagian atas dari akuifer itu sendiri. Airtanah
di dalam akuifer ini disebut airtanah tak-tertekan ataubebas, karena tekanan air
di sini sama dengan tekanan udara luar (Gambar 26.).
281
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 27. Perched aqifers
d. Aliran Tanah
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap gerakan air di bawah permukaan tanah
antara lain adalah:
perbedaan kondisi energi di dalam airtanah itu sendiri,
kelulusan lapisan pembawa air,
kekentalan (viscosity) airtanah.
Air tanah memerlukan energi untuk dapat bergerak mengalir melalui ruang antar
butiran. Tenaga penggerak ini bersumber dari energi potensial.Energi potensial air tanah
dicerminkan dari tinggi muka airnya (piezometric) pada tempat yang bersangkutan.
Airtanah mengalir dari titik berenergi potensial tinggi ke arah titik berenergi potensial
lebih rendah; antara titik-titik yang berenergi potensial sama tidak terdapat pengaliran
airtanah. Garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang sama energi potensialnya
disebut garis kontur muka airtanah atau garis isohypse. Sepanjang garis kontur tersebut
tidak terdapat aliran airtanah, karena arah aliran air tanah tegak lurus dengan garis
kontur (Gambar 28.).
Geografi SMA
Aliran air tanah tersebut secara umum bergerak dari daerah imbuh (recharge area) ke
arah daerah luah (discharge area), dan dapat muncul ke permukaan akibat beberapa
sebab.
Mata air gravitasi adalah hasil dari aliran air di bawah tekanan hidrostatik. Secara umum
jenis-jenisnya dikenal sebagai berikut :
Gambar 30. Types of gravity spring
283
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
a). Mata air depresi (depression springs) terbentuk karena permukaan tanah
memotong muka air tanah.
b). Mata air sentuh (contact springs) terbentuk karena lapisan yang lulus air yang
dialasi oleh lapisan yang relatif kedap air teriris oleh muka tanah.
c). Mata air artesis (artesian spring) terbentuk oleh pelepasan air di bawah tekanan
dari akuifer tertekan pada singkapan akuifer atau melalui bukaan dari lapisan
penutup.
d). Mata air pipaan atau rekahan (tubular or fracture springs) muncul dari saluran,
seperti lubang pada lava atau saluran pelarutan, atau muncul dari rekahan-rekahan
batuan padu yang berhubungan dengan airtanah.
Munculan air tanah ke permukaan karena budidaya manusia lewat sumur bor dapat
dilakukan dengan menembus seluruh tebal akuifer (fully penetrated) atau hanya
menembus sebagian tebal akuifer (partially penetrated).
Konstruksi sumurbor sangat tergantung dari kondisi akuifer serta kualitas air tanah.
Oleh sebab itu ada bermacam-macam jenis konstruksi sumurbor (Gambar 31.).
Untuk mengetahui besarnya debit yang dapat dihasilkan oleh suatu sumur dilakukan
dengan cara uji pemompaan. Prinsipnya adalah memompa airtanah dari sumur
dengan debit konstan tertentu dan mengamati surutan muka airtanah (drawdown)
selama pemompaan berlangsung (Gambar 32.). Dari situ dapat dilihat berapa
besar kapasitas jenis sumur, yakni jumlah air yang dapat dihasilkan dalam satuan
volume tertentu (specific capacity) apabila muka air di dalam sumur diturunkan dalam
satu satuan panjang (misalnya liter/detik setiap satu meter surutan). Di samping itu
dari uji pemompaan dapat diketahui juga parameter akuifer, seperti angka kelulusan
(hydraulic conductivity).
284
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
Mutu airtanah dinyatakan menurut sifat fisik, kandungan unsur kimia, ataupun
bakteriologi. Persyaratan mutu airtanah telah dibakukan berdasarkan penggunaannya,
seperti mutu air untuk air minum, air irigasi, maupun industri.
Beberapa unsur utama (mayor constituents) kandungan airtanah - 1,0 hingga 1000 mg/l
- adalah sodium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, dan khlorida. Kandungan
khlorida yang tinggi merupakan indikasi adanya pencemaran bersumber dari air
limbah atau intrusi air laut.
Sementara kandungan nitrat sebagai unsur sekunder (secondary constituents) -
0,01 hingga 10 mg/l - bersumber dari limbah manusia (anthropogenous), tanaman,
maupun pupuk buatan.
Untuk penyajian hasil analisis kimia airtanah, umumnya dipakai diagram segitiga Piper.
Dengan diagram ini dapat diketahui unsur apa yang paling dominan yang terkandung
dalam airtanah. Sementara penyajian diagram SAR (Sodium Adsorption Ratio), sangat
lazim dipakai untuk analisis airtanah untuk keperluan pertanian
Geografi SMA
b) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari
atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
(1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
(2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah
yang ter simp an di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah
yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Geografi SMA
Selain dari beberapa factor yang menentukan infiltrasi diatas terdapat pula sifat-sifat
khusus dari tanah yang menentukan dan membatasi kapasitas infiltrasi (Arsyad, 1989)
sebagai berikut:
a. Ukuran pori
Laju masuknya hujan ke dalam tanah ditentukan terutama oleh ukuran pori dan susunan
pori-pori besar. Pori yang demikian itu dinamakan pori aerasi, oleh karena pori-pori
mempunyai diameter yang cukup besar yang memungkinkan air keluar dengan cepat
sehingga tanah beraerasi baik.
b. Kemantapan pori
Kapasitas infiltrasi hanya dapat terpelihara jika porositas semula tetap tidak terganggu
selama waktu tidak terjadi hujan.
c. Kandungan air
Laju infiltrasi terbesar terjadi pada kandungan air yang rendah dan sedang.
d. Profil tanah
Sifat bagian lapisan suatu profil tanah juga menentukan kecepatan masuknya air ke
dalam tanah. Ketika air hujan jatuh di atas permukaan tanah, maka proses infiltrasi
tergantung pada kondisi biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan
tersebut akan mengalir masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah.
Proses mengalirnya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi
Geografi SMA
dan gaya kapiler tanah. Oleh karena itu, infiltrasi juga biasanya disebut sebagai aliran air
yang masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler dan gravitasi. Laju air infiltrasi
yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya diameter pori-pori tanah.
Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai kapasitas lebih kecil dibandingkan dengan
tanah dalam keadaan kering (Asdak, 2002).
Dibawah pengaruh gaya gravitasi, air hujan mengalir vertikal kedalam tanah melalui
profil tanah. Dengan demikian, mekanisme infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak
saling mempengaruhi (Asdak, 2002):
a. Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah.
b. Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah.
c. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping dan atas).
Pengukuran laju infiltrasi dapat dilakukan pada permukaan tanah, pada kedalam
tertentu, pada lahan kosong atau pada lahan bervegetasi. Walaupun satuan infiltrasi
serupa dengan konduktivitas hidraulik, terdapat perbedaan antara keduanya. Hal
itu tidak bisa secara langsung dikaitkan kecuali jika kondisi batas hidraulik diketahui,
seperti kemiringan hidraulik dan aliran air lateral atau jika dapat diperkirakan. Laju
infiltrasi memiliki kegunaan seperti studi pembuangan limbah cair, evaluasi potensi
lahan tanki septik, efisiensi pencucian dan drainase, kebutuhan irigasi, penyebaran air
dan imbuhan air tanah, dan kebocoran saluran atau bendungan dan kegunaan lainnya
(Kirkby, M.J., 1971).
4. Perairan Laut
Laut atau bahari adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti
garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak
terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya
bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena
panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi
dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya
pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat
itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi.
Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali
tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Geografi SMA
berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup
oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk
masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulaiterkondensasi dan terbentuklah
hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi
cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
Rata-rata Paling Tempat
akibat
Nama terlarut dalamDaerah
air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium
karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadikedalaman
cerah sehingga sinardalam terbesar yang
Matahari dapat
kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya prosespenguapan paling mendalam
sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian
mil persegi. km persegi ft m ft m
di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus
Samudra Pasifik 60.060.700 155.557.000 13.215 4.028 36.198 11.033 Palung Mariana
berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut
semakin asin.
Samudra Palung Puerto
29.637.900 76.762.000 12.880 3.926 30.246 9.219
Atlantik Rico
PadaIndia
Samudra 3,8 milyar tahun yang
26.469.500 lalu, planet 13.002
68.556.000 Bumi mulai terlihat
3.963 biru karena
24.460 7.455laut yang
Palung Sunda
sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan
dalam menyerap energi panas yang ada,
Samudera namun 4,000-
13,100- pada saat itu diperkirakan belum
Palung Sandwich
7.848.300 20.327.000 23.736 7.235
ada bentuk kehidupan di bumi.
Antartika
1
16,400 5,000 Selatan
Geografi SMA
Di bawah ini menunjukkan persebaran samudera di dunia mulai dari kutub utara sampai
kutub selatan
Gambar 36.
Peta samudera-samudera di dunia
c. Lapisan samudra
Para ilmuwan telah membagi lautan menjadi lima lapisan utama. Lapisan ini,
yang dikenal sebagai “zona”, membentang dari permukaan ke kedalaman paling
ekstrim di mana cahaya tidak dapat lagi menembus. Dalam zona ini adalah di mana
beberapa makhluk paling aneh dan menarik di laut dapat ditemukan. Seperti yang
kita menyelam lebih ke tempat-tempat ini sebagian besar belum dijelajahi, tetes
suhu dan meningkatkan tekanan pada tingkat yang mengagumkan. Diagram berikut
daftar masing-masing zona dalam rangka kedalaman
1) Zona Epipelagic - Lapisan permukaan laut dikenal sebagai zona epipelagic dan
meluas dari permukaan sampai 200 meter (656 kaki). Ia juga dikenal sebagai
zona sinar matahari karena ini adalah di mana sebagian besar cahaya tampak
ada. Dengan cahaya datang panas. Panas ini bertanggung jawab atas berbagai
temperatur yang terjadi di zona ini.
2) Mesopelagic Zona - zona epipelagic Berikut adalah zona mesopelagic, membentang
dari 200 meter (656 kaki) dengan 1000 meter (3.281 kaki). Zona mesopelagic kadang-
kadang disebut sebagai zona senja atau zona midwater. Cahaya yang menembus
ke kedalaman ini sangat lemah. Dalam zona ini bahwa kita mulai melihat lampu-
lampu berkelap-kelip dari bercahaya makhluk.Sebuah keragaman besar dan aneh
ikan aneh dapat ditemukan di sini
3) Zona Batipelagis - Lapisan berikutnya disebut zona Batipelagis. Kadang-kadang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
292
Geografi SMA
disebut sebagai zona tengah malam atau zona gelap. Zona ini memanjang dari 1000
meter (3.281 kaki) turun ke 4.000 meter (13.124 kaki). Di sini terlihat hanya cahaya
yang dihasilkan oleh makhluk sendiri. Tekanan air pada kedalaman ini sangat besar,
mencapai £ 5.850 per inci persegi. Terlepas dari tekanan, mengejutkan sejumlah
besar makhluk dapat ditemukan di sini. paus sperma dapat menyelam ke tingkat
ini untuk mencari makanan. Sebagian besar hewan yang hidup di kedalaman ini
hitam atau berwarna merah karena kurangnya cahaya.
4) Zona Abyssopelagic - Lapisan berikutnya disebut zona abyssopelagic, juga dikenal
sebagaizonaabyssalatauhanyasebagaijurang. Memanjangdari4.000meter(13.124
kaki) untuk 6.000 meter (19.686 kaki). Nama berasal dari kata Yunani yang berarti
“tidak” bawah. Suhu air membeku dekat, dan tidak ada cahaya sama sekali. Sangat
sedikit makhluk dapat ditemukan di kedalaman ini menghancurkan. Kebanyakan
invertebrata ini seperti bintang keranjang dan cumi kecil. Tiga perempat dari dasar
laut terletak di dalam zona ini. Ikan terdalam yang pernah ditemukan ditemukan di
Puerto Rico Palung pada kedalaman 27.460 kaki (8.372 meter).
5) Hadalpelagic Zona - zona abyssopelagic Beyond terletak zona hadalpelagic
melarang. Lapisan ini meluas dari 6.000 meter (19.686 kaki) ke bagian bawah
bagian terdalam dari laut. Daerah ini banyak ditemukan di perairan dalam parit dan
jurang. Titik terdalam di laut terletak di Palung Mariana di lepas pantai Jepang pada
35.797 kaki (10.911 meter). Suhu air tepat di atas titik beku, dan tekanan luar biasa
adalah delapan ton per inci persegi. Itulah kira-kira berat 48 jet Boeing 747. Terlepas
dari tekanan dan temperatur, hidup masih dapat ditemukan di sini. Invertebrata
seperti bintang laut dan cacing tabung dapat berkembang di kedalaman ini.
Gambar di bawah ini menunjukkan lapisan samudera dari permukaan laut sampai
kedalaman 10000 meter.
Geografi SMA
Gambar 37.
Penampang lapisan laut dari permukaan sampai kedalaman 10000 meter
d. Wilayah Pesisir
Apa yang dimaksud dengan wilayah pesisir? Apakah bedanya dengan wilayah
pantai? Dalam konteks lingkungan, batas wilayah pesisir adalah :“Daerah peralihan
(interface area) antara ekosistem darat dan laut”.
Mengenai batas secara geografis, dapat dilihat secara ekologis dan secara
administratif.
Secara ekologis, batas kearah darat adalah kawasan yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan percikan air gelombang.
Sedangkan secara administratif, batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau
jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km, dst dari garis pantai)
Geografi SMA
Geografi SMA
yang lain di Indonesia. Termasuk di dalamnya danau, sungai maupun rawa yang terdapat
di daratan.
Gambar 38. Peta perairan nusantara dengan laut tutorial,
batas landas kontinen dan batas ZEE
2) Laut Teritorial
Laut teritorial adalah wilayah laut dengan batas 12 mil dari titik ujung terluar
pulau-pulau di Indonesia pada saat pasang surut ke arah laut. Perlu kalian tahu,
bahwa jarak antara satu negara dengan negara lain ada yang tidak terlalu
jauh. Bagaimanakah bila dua negara menguasai satu laut yang lebarnya tidak
sampai 24 mil? Bila hal itu terjadi maka wilayah laut teritorial ditentukan atas
kesepakatan dua negara yang bersangkutan. Batas laut teritorialnya ditentukan
dengan garis di tengah-tengah wilayah laut kedua negara yang bersangkutan.
3) Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah kelanjutan garis batas dari daratan suatu benua yang
terendam sampai kedalaman 200 m di bawah permukaan air laut. Sumber kekayaan alam
yang berada dalam wilayah batas landas kontinen merupakan milik pemerintah Indonesia.
Jadi, pemerintah Indonesia berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam
yang berada di wilayah batas landas kontinen.
Geografi SMA
Eksklusif adalah wilayah laut Indonesia selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut
wilayah Indonesia. Apabila ZEE suatu negara berhimpitan dengan ZEE negara lain maka
penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua negara tersebut. Dengan adanya
perundingan maka pembagian luas wilayah laut akan adil. Sebab dalam batas ZEE suatu
negara berhak melakukan eksploitasi, eksplorasi, pengolahan, dan pelestarian sumber
kekayaan alam yang berada di dalamnya baik di dasar laut maupun air laut di atasnya.
Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi
sumber daya alam dari kerusakan.
Geografi SMA
menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan ikut terjaring.
e). Adanya pelarangan merusak terumbu karang.
f). Menanam pohon bakau di sepanjang pantai.
g). Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar. Apabila kalian melihat
banyak sampah berserakan. Bila memungkinkan ambil dan buah di tempat sampah.
Geografi SMA
299
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3. Latihan
1. Mengapa air tanah di Jakarta penurunan baik kuantitas mapun kualitasnya
2. Jelaskan perbedaan air tanah tertekan (unconfined aquifer) dan air tanah bebas
(unconfined aquifer)
3. Mengapa permukaan laut selalu mengalami turun naik selamanya
4. Perairan Laut di Indonesia mana saja yang termasuk dalam comtinental shelf
5. Berilah pencirian DAS hulu, DAS tengah dan DAS hilir
4. Evaluasi
1. Suatu daerah di dasar laut yang secara geologis dan geomorfologis merupakan
kelanjutan dari benua disebut batas ...
a. Laut teritorial
b. Zona Ekonomi Ekslusif
c. Landas kontinen
d. Wilayah perairan
3. Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut adalah adalah ....
a. Penguapan
b. Vegetasi laut
c. Aktivitas
d. Alat nelayan manusia
4. Bagian permukaan bumi yang airnya mengalir ke dalam suatu lapisan tanah kemudian
terkumpul dalam suatu formasi batuan hujan disebut ....
a. Akifer
b. Perkolasi
c. Banjir
d. Run off
Geografi SMA
5. Bagian dari laut yang terletak antara garis air pasang dan surut disebut zona ....
a. Batial
b. Abbisal
c. Neritik
d. Lithoral
7. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum meng andung pengertian, yaitu ....
a. Daerah yang dialiri Sungai Ci Tarum
b. Daerah yang dilewati oleh Sungai Ci Tarum
c. Daerah yang pembuangan airnya menuju sungai induk, yaitu Sungai Ci Tarum.
d. Sungai Ci Tarum merupakan induk sungai
8. Arus yang timbul karena terjadinya perbedaan kadar garam dan suhu air laut adalah
arus....
a. Up-welling
b. Down-welling
c. Thermohaline
d. Labrador
9. Palung laut Mindanau dan Mariana me rupakan palung terdalam di dunia. Palung-
palung tersebut termasuk laut ....
a. Regresi
b. Ingresi
c. Transgresi
d. Dalam
10. Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jauh,
disebut ....
a. meteoric water
b. connate water
c. juvenil water
d. fossil water
301
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Latihan
Di bawah merupakan rambu-rambu, pernyataan sesuai dengan gaya bahasa sendiri
1. anda harus perkembangan penduduk Jakarta dari waktu ke giatan dan tata guna
lahan yang ada
2. perbedaan terletak pada lapisan impermeabelnya
3. dapat anda ketahui dengan kedudukan bumi terdahap bulan
4. anda harus lihat dipeta kedalaman lautnya
5. pencirian ditandai dengan bentuk penampang sungainya
Evaluasi
1. C
2. A
3. A
4. A
5. D
6. D
7. C
8. A
9. B
10. A
11.
12.
13.
302
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis fenomena biosfer
b. Kompetensi Dasar :
Setelah selesai mengkaji modul, guru mampu :
Menganalisis sebaran hewan di permukaan bumi
Menganalisis sebaran tumbuhan di permukaan bumi
Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
Mengidentifikasi usaha pelestarian tumbuhan dan hewan
c. Indikator :
Menjelaskan sebaran hewan di permukaan bumi
Menjelaskan sebaran tumbuhan di permukaan bumi
Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
Menjelaskan usaha pelestarian hewan dan tumbuhan di permukaan bumi
2. Uraian Materi :
Daerah Biogeografi.
Untuk kepentingan mengkaji sebaran fauna yang tersebar di atas permukaan bumi,
para ahli Biogeografi membuat regionalisasi/pewilayah fauna dunia menjadi 6
daerah, yaitu sebagai berikut : (1) Australia, (2) Oriental, (3) Ethiopia, (4) Neotropika,
(5) Paleartik dan (6) Neartik. Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka
kedua daerah biogeografi ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan peta di bawah ini.
Geografi SMA
Persebaran fauna di permukaan bumi tidak merata, contohnya beruang kutub yang
banyak terdapat di daerah kutub. Tumbuhan kaktus yang banyak tumbuh di daerah
gurun. Beberapa faktor yang mempengaruhi sebaran tumbuhan di permukaan bumi
adalah :
a. Klimatik,seperti: suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.
b. Edafik/tanah, seperti ; ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan, zat
hara, air tanah
c. Morfologik, seperti tinggi rendahnya permukaan bumi (relief), lereng
Pada tahun 1889 seorang peneliti Biologi C. Hart Meeriem mengemukakan model
persebaran tumbuhan berdasarkan ketinggian pada Gunung San Fransisco dari
kaki hingga puncaknya. Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu
daerah dipengaruhi temperatus. Komunitas organism di dunia dibagi menjadi tiga
macam, yang akan diuraikan adalah komunitas organism tumbuhan berdasarkan
perubahan kenaikan garis lintang (yang berarti terjadi penurunan temperaturnya).
Tiga macam komunitas tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Padang rumput
Daerah padang rumput ini terbentang daeri daerah tropis sampai ke daerah
subtropis termasuk wilayah Indonesia yang juga terdapat padang rumput. Curah
Geografi SMA
hujan di daerah padang rumput pada umumnya antara 250 mm – 500 mm/tahun.
Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti terdapat di Amerika Utara,
rumputnya mencapai tiga meter, misalnya rumput bluestem, dan Indian grasses.
Sedang kan di daerah yang kering mempunyai rumput yang pendek contohnys
rumput buffalo grasses dan rumput gramma.
Geografi SMA
Gambar 40.
Hutan belantara
(sumber http://archive.kaskus.us)
5. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah iklim sedang, hutan gugur terbentuk di sebabkan
oleh hal-hal berikut ini.
a. Curah hujan merata di sepanjang tahun yaitu antara 750 – 1000 mm.
Serta adanya musim dingin dan musim panas yang membuat tumbuhan
mengugurkan daunnya untuk beradaptasi
b. Pada musim gugur tumbuhan yang menahun pertumbuhannya berhenti dan
akan tumbuh lagi pada musim panas. Di hutan gugur kepadatan pohonnya
tidak terlalu rapat seperti di hutan basah.
6. Taiga
Merupakan hutan pinus yang daunnya seperti jarum. Jenis pohon yang terdapat
di hutan taiga seperti conifer, spurce (picea). Hutan taiga terdapat di belahan
bumi bagian utara (Siberia utara, Rusia, Kanada Tengah dan Utara), masa
pertumbuhannya yaitu pada musim panas.
Sebagai sebuah ilustrasi mengenai sebaran berbagai vegetasi serta pengaruh garis
lintang di permukaan bumi, perhatikan gambar di bawah ini.
7. Hutan Mangrove
Mangrove atau orang awam sering menyebutnya sebagai hutanbakau, atau hutan
payau merupakan suatu ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pertemuan
air tawar dengan air asin. Dengan demikian hutan mangrove banyak ditemukan
dimuara-muara sungai, di pantai yang landai, dan di teluk-teluk yang gelombangnya
tidak begitu tinggi. Beberapa persyaratan tumbuhnya hutan mangrove adalah;
pantai terlindung, gelombang tidak terlalu tinggi, salinitas tidak terlalu tinggi,
aliran sungaibanyak membawa material. Hutan mangrove banyak tersebar di
Pantai Timur Sumatera, Kalimantan, Kep. Maluku, dan papua. Sedangkan hutan
306 PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
mangrove yang berada di Pulau Jawa sudah benyak mengalami kerusakan akibat
aksploitasi yang berlebihan. Mangrove memiliki fungsi ekologi dan ekonomi yang
tinggi.
Gambar 41
Hutan Mangrove (sumber http://www.lablink.or.id/Eko/Wetland/lhbs-mangrove.htm, di
copy ulang dari Oot Hotimah,2011)
307
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
beberapa pakar antara lain Wallacea dan Weber, membagi wilayah Indonesia menjadi
beberapa kawasan. Pembagian kawasan ini lebih dikenal dengan garis Wallacea, dan
garis Weber.
Geografi SMA
Gambar 43.
Pembagian Garis Wallacea dan Weber
Geografi SMA
seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
2. Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya
seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
3. Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya
seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4. Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya
tidak ada tanaman budidaya.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara pemilik keanekaragaman hayati
terbesar di dunia selain Brasil dan Zaire. Ketidakmampuan untuk menilai jumlah
dan nilai kekayaan keanekaragaman hayati membuat pemanfaatan kekayaan alam
dilakukan dengan berorientasi kepada kepentingan jangka pendek. Langkah itu
dalam jangka panjang merusak lingkungan dan membutuhkan biaya lebih besar untuk
memperbaikinya. Kondisi ini diperparah dengan belum siapnya sistem pendukung
untuk menilai kekayaan hayati, baik dari aspek riset, sistem keuangan, hingga kebijakan
pemerintah yang belum mendukung sepenuhnya. Padahal, jika memiliki data lengkap
dan mampu menghitung nilai dari setiap kekayaan keanekaragaman hayati yang ada,
Indonesia bisa memperoleh dana triliunan rupiah setiap tahun, yang nilainya jauh
lebih besar daripada nilai ekonomis dari pemanfaatan sumber daya hayati secara
serampangan seperti yang dilakukan selama ini.
Geografi SMA
4)Secara global kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan iklim yang serba tidak
menentu.
4. Evaluasi
Petunjuk : Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau d
1. Suatu kawasan yang yang memiliki kekhasan sebagai unit geografis atas dasar
perbedaan tipe iklim dan vegetasi paling dominan dinamakan….
a. Biosfer
b. Bioma
c. Biogeografi
d. Biogeokimia
2. Fauna da flora kawasan Indonesia, oleh para ahli dikelompokkan ke dalam region ….
a. Oriental dan Australis
b. Oriental dan Holarktik
c. Australis dan Nearktik
d. Neartik dan Etiopik
3. Sebaran flora di permukaan bumi antara lain dipengaruhi oleh; kesuburan tanah, butir
tanah, porositas, unsure zat hara. Unsur-unsur tersebut termasuk kedalam faktor :
a. Klimatik
b. Morfologik
c. Edafik
d. Biologik
4. Memiliki kelembaban tinggi, selalu hijau sepanjang tahun, memiliki tajuk daun (canopy),
adalah cirri-ciri dari hutan….
a. Musim
b. Konifera
c. Taiga
d. Tropik
Geografi SMA
8. Warna bulu putih dan abu-abu dan tebal, memiliki kuku dan taring tajam, adalah ciri
fauna dari ….
a. Taiga
b. Gurun
c. Tropik
d. Tundra
10. Alasan yang paling tepat mengenai pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati bagi keberlangsungan kehidupan adalah ....
a. Hewan dan tumbuhan sumber utama bahan pangan
b. Hewan dan tumbuhan memiliki fungsi hidro-orologis
c. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai pariwisata
d. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai jual tinggi
313
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Essay :
1. Termasuk region Etiopik, dengan didominasi hewan yang aktif pada malam hari
2. Faktor yang mempengaruhi penyebaran flora di permukaan bumi ada 3 yaitu: faktor
klimatik, faktor edafik, dan faktor morfologik
3. Wilayah yang termasuk region Wallacea; P.Sulawesi, Kep. Maluku, Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau disekitarnya
4. Beberapa contoh hewan khas region Wallacea atau peralihan: anoa, burung Maleo, kera
hitam, komodo, tapir
5. Faktor penyebab semakin berkurangnya keanekaragaman hayati (hewan dan tumbuhan)
di Indonesia; ; a) mengabaikan konservasi; b) eksploitasi yang berlebihan; c) perubahan
iklim global
Pilihan Ganda :
1) B
2) A
3) C
4) D
5) B
6) C
7) A
8)
9) C
10) A
Geografi SMA
Gejala geosfer, seperti dijelaskan di atas terdapat disemua tempat di muka bumi.
Tetapi antara satu tempat dengan tempat lainnya mungkin ada peristiwa yang sama
dan ada yang berbeda. Perbedaan itu dapat disebabkan kedudukan lintang dan
bujur, bentuk permukaan bumi, dan ketinggian tempat serta faktor lainnya baik fisik
maupun non fisik.
315
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
data penduduk baik penduduk asli maupun pendatang pada waktu tertentu
dan wilayah tertentu. Sensus dapat dibedakan atas dua macam yakni sensus
de facto dan de jure . Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau
pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu
diadakan berada dalam wilayah sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan
pencacahan yang dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal sesuai wilyah tersebut.
b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian
dan segala kejadian penting manusia misalnya perkawinan, perceraian, dan
perpindahan penduduk. Kumpulan tentang keadaan penduduk tersebut dapat
digunakan untuk menghitung jumlah penduduk. Registrasi penduduk biasanya
dilakukan di Desa atau Kleurahan melalui Rukun Warga (RW) dan Rukun
Tetangga (RT).
c. Survei
Kegiatan survey nerupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil
contoh daerah. Jadi pencacahan penduduk dengan metode ini tidak dilakukan
di seluruh wilayah Negara melainkan hanya daerah2 tertentu yang dianggap
mewakili seluruh wilayah.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau dalam bentuk grafik. Piramida penduduk atau grafik susunan penduduk
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan
perempuan, jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara secara
cepat. Piramida penduduk dapat digolongkan dalam tiga macam, yaitu piramida
penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
317
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 45.
Piramida penduduk Stasioner
Geografi SMA
Gambar46.
Piramida Penduduk Tua
Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk pada suatu Negara atau daerah
ditentukan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Perubahan penduduk tersebut
baik pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk.
a) Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami
dan pertumbuhan penduduk total.
(1) Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian. Dalam pertumbuhan penduduk alami, jumlah imigran dan
emigrant tidak dihitung. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk
alami adalah sebagai berikut:
T= (L-M)
Keterangan:
T= Pertumbuhan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematian
Geografi SMA
Contoh soal:
Misalkan Pada tahun 2009 angka kelahiran kasar penduduk P. Sumatera
50.000 jiwa dan angka kematiannya 10.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan
penduduk alami Pulau Sumatera?
T= L – M
= 50.000 – 10.000
= 40.000
Jadi, pertumbuhan penduduk alami pulau Sumatera tahun 2009 adalah
40.000 jiwa
(2) Pertumbuhan Penduduk Total
Pada pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan
emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh Soal:
Misalkan jumlah kematian kasar penduduk pulau Sumatera tahun 2009
adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar 10.000 jiwa. Diketahui pula jumlah
imigrasi ada 10.000 dan emigrasi ada 5.000. berapakah pertumbuhan
penduduk total Pulau Sumatera pada tahun 2009.
T = (L – M) + (I – E)
= (50.000 – 10.000) + (10.000 – 5.000)
= 40.000 + 5.000
= 45.000
Jadi, pertumbuhan penduduk total pulau Sumatera pada tahun 2009 adalah
45.000
b) Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan.
Informasi mengenai jumlah penduduk di masa yang akan datang sangat
penting. Misalnya untuk merencanakan segala sesuatu yang bekaitan dengan
penyediaan sarana dan prasarana, untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
Geografi SMA
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
c) Kelahiran (natalitas)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah
jumlah penduduk. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir
mati. Bayi dikatakan lahir hidup apabila sewaktu lahir mempunyai tanda-tanda
kehidupan misalnya bernapas, gerakan-gerakan otot ataupun ada denyut
jantung. Apabila sewaktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan
maka disebut lahir mati.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pronatalitas)
(1) Faktor-faktor pronatalitas; (a) kawin usia muda; (b) Tingkat kesehatan; (c)
Anggapan banyak anak banyak rezeki
(2) Faktor –faktor antinatalitas; (a) Pembatasan umur menikah; (b) Program
Keluarga Berencana; (c) Pembatasan tunjangan anak; (d) Anak merupakan
beban
d) Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian penduduk kelompok tertentu berbeda dengan tingkat
kematian penduduk kelompok lainnya. Biasanya tingkat kematian laki-laki
lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Di Negara maju umumnya
tingkat kematian lebih rendah dibandingakan di Negara berkembang. Tingkat
kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi sosial, ekonomi,
pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan dan jenis kelamin. Semua faktor menurut
sifatnya, dapat dibedakan menjadi faktor pendukung kematian (pronatalitas)
dan fakto penghambat kematian (antimortalitas).
(1) Faktor-faktor yang termasuk antimortalitas:
Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai
Lingkungan yang bersih dan teratur
Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri, dan
Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduknya tidak
mudah terserang penyakit
Geografi SMA
Px
Keterangan:
Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur x
k = konstanta (1.000)
Geografi SMA
Geografi SMA
3. Latihan
Petunjuk : jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Ledakan penduduk akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Coba jelaskan permasalahan apa saja yang muncul akibat ledakan
penduduk!
3. Piramida penduduk suatu negara berbeda-beda, ada yang berbentuk piramida muda,
stationer, dan tua. Coba jelaskan ciri-ciri dari piramida penduduk muda!
5. Sebagai negara kepulauan, kebijakan kependudukan apa saja yang paling tepat untuk
Indonesia?
Geografi SMA
4. Evaluasi
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, d, atau e!
2. Secara periodik, suatu negara akan mendata jumlah penduduk melalui sensus penduduk
(SP) seperti yang baru saja dilakukan bulan Mei 2010 yang lalu. Cara pelaksanaan sensus
oleh petugas sensus yang dikenakan pada setiap orang yang ketika sensus diadakan
berada dalam wilayah sensus disebut ….
a. Metode canvanser
b. Cacah jiwa
c. Sensus de jure
d. Sensus de facto
3. Tingginya penduduk usia muda yang belum produktif jika dibandingkan dengan
penduduk usia produkti yang sudah bekerja akan menyebabkan angka ketergantungan.
Rasio ketergantungan penduduk suatu Negara dapat dihitung dari komposisi penduduk
menurut ….
a. Tempat tinggal
b. Pekerjaan
c. Jenis kelamin
d. Umur
4. Ketimpangan pembangunan antara kota dengan desa, antara Pulau Jawa dengan luar
Jawa dan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia
(KTI) telah menyebabkan berbagai permasalahan. Masalah yang paling mendesak dan
perlu ditangani karena membebani perkotaan adalah ...
a. Urbanisasi
b. Industrialisasi
c. Akulturasi
d. Asimilasi
Geografi SMA
8. Lokasi yang strategis, tanahnya subur, morfologi relatif landai, cukup air, akan
berpengaruh terhadap ....
a. sebaran penduduk
b. kepadatan penduduk
c. kualitas penduduk
d. kreatifitas penduduk
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Latihan
1) Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, pemukiman, dan kesempatan pendidikan
yang rendah jika tidak disertai penambahan berbagai fasilitas.
2) Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang
dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu diadakan berada dalam wilayah
sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan pencacahan yang dikenakan pada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal sesuai wilyah tersebut.
3) Ciri-ciri penduduk piramida muda yaitu; sebagian besar penduduk berada pada
kelompok umur muda, angka kelahiran dan kematian yang masih tinggi
4) Ciri kependudukan Indonesia adalah: (a) Jumlah penduduk yang sangat banyak,
saat ini penduduk Indonesia lebih dari 234 juta jiwa, (b) Pertumbuhan penduduk
yang cepat, (c) Persebaran penduduk yang tidak merata, (d) Komposisi penduduk
didominasi oleh usia muda.
5) Kebijakan yang tepat antara lain; menyebarkan pemerataan pembangunan
ke berbagai pulau, menggiatkan kembali program transmigrasi.
Evaluasi
1) C
2) D
3) D
4) A
5) C
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
327
Geografi SMA
1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis sumber daya alam di Indonesia
b. Kompetensi Dasar :
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Mengidentifikasi Jenis-jenis sumber daya alam
Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
Menjelaskan kerusakan sumber daya alam
c. Indikator :
Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam
Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
Menjelaskan kerusakan sumber daya alam
2. Materi :
”....... Data Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser menunjukkan bahwa Aceh Tamiang
merupakan salah satu kabupaten di Aceh dengan tingkat kerusakan hutan yang sangat
tinggi. Keruskan hutan diakibatkan karena penebangan liar (illegal loging), perambahan
hutan untuk kepentingan perladangan dan perkebunan. Dari 79.701 hektar KEL di kabupaten
tersebut, 20 persen yang masih berupa hutan primer, itupun dalam kondisi mengalami
ancaman yang cukup serius. Adapun sebanyak 60 persen lainnya rusak dan selebihnya
rusak berat dan hanya berupa semak belukar, padang alang-alang yang kondisinya kian
menghawatirkan........... ”
Geografi SMA
alam adalah semua kekayaan berupa benda mati (abiotis) maupun benda hidup
(biotis) yang hidup di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumberdaya alam dibagi
menjadi :
1) Sumber daya alam materi. Contohnya mineral magnetit, hematit, pasir kuarsa
2) Sumber daya alam hayati. Adalah sumberdaya alam yang berbentuk makhluk hidup
yaitu hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati)
3) Sumber daya alam energi. Bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, kayu bakar
4) Sumber daya alam ruang. Yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk
beraktifitas sehari-hari.
5) Sumber daya alam waktu. Waktu merupakan sumberdaya alam yang terikat dengan
pemanfaatan sumber daya alam lain.
Geografi SMA
Kerusakan sumber daya alam ada yang disebabkan oleh tenaga alam sendiri, antara
lain berupa : (a) gunung meletus; (b) gempa bumi; (c) tsunami; (d) badai/angin topan
; (e) musim kemarau; (f) serangan berbagai hama tanaman, dll.
Bumi dengan segala kekayaan sumberdaya alam bukan milik generasi sekarang, tetapi
harus diwariskan kepada generasi yang akan datang, maka diperlukan berbaga upaya
dalam pemanfaatan sumberdaya alam agar terus mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
3. Latihan
Geografi SMA
4. Dampak apa yang akan muncul apabila eksploitasi sumberdaya alam tidak
memperhatikan ketersediaan cadangan?
5. Apa yang bisa dilakukan kita sebagai guru dalam membantu keberlanjutan sumber
daya alam di Indonesia?
4. Evaluasi
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau d!
1. Salah satu sifat dari sumber daya alam di permukaan bumi adalah ....
a. Beragam dengan penyebaran yang merata
b. Beragam sesuai dengan lapisan batuan
c. Beragam dan penyebarannya tidak merata
d. Beragam sesuai jumlah penduduk
3. Berdasarkan bahan bacaan pada halaman 28, yang tidak menjadi penyebab
kerusakan sumber daya alam hutan di Taman Nasionasal Leuser, adalah ....
a. Permukiman
b. Illegal loging
c. Perambahan hutan
d. Perladangan
4. Pernyataan yang paling tepat mengenai dampak langsung dari kerusakan hutan
adalah ....
a. Berkurangnya kawasan pertanian dan perkebunan
b. Meningkatnya kerusakan lahan akibat laju erosi
c. Meningkatnya penduduk yang merambah kawasan kehutanan
d. Meningkatnya pemanfaatan kawasa hutan untuk ekowisata
Geografi SMA
5. Sumber daya alam yang dapat menghasilkan tenaga atau energi adalah ....
a. Besi
b. Emas
c. Tmah
d. Batu bara
6. Magnetit, hematit dan pasir kuarsa termasuk sumber daya alam ....
a. Materi
b. Hayati
c. Energi
d. Ruang
7. Sumber daya alam yang apabila dipergunakan akan habis dan tidak dapat
diperbaharui lagi adalah ....
a. Hewan
b. Batu bara
c. Tumbuhan
d. Hutan
9. Fungsi tidak langsung dari hutan antara lain fungsi orologis berupa ....
a. Mencegah erosi
b. Mengatur air tanah
c. Udara segar
d. Membentuk humus
10. Upaya yang tepat untuk mempertahankan kualitas sumberdaya air dan udara di
perkotaan adalah....
a. Reboisasi dan pengjijauan hutan yang gundul
b. Penghijauan di daerah pemukiman dan kawasan industri
c. Membuat terasering di daerah pertanian
d. Penertiban pembuangan sampah.
333
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban :
Essay :
1) Karena persediaan sumber daya alam terbatas, dan beberapa jenis sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui.
2) Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)adalah sumber
daya alam yang secara alamiah akan mengalami pembentukan dan penggantian
dalam waktu relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan. Sedangkan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) adalah jenis sumber
daya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama, jumlahnya
relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam.
3) Penggundulan hutan, pengeboman terumbu karang, banjir.
4) Suatu saat cadangan sumber daya alam akan habis dan dampaknya lingkungan
semakin rusak.
5) Guru bisa memberi contoh cara menghemat sumber daya alam, misalnya cara
menghemat air, menghemat listrik tidak membuang sampah sembarangan.
Pilihan Ganda :
1) C
2) B
3) A
4) B
5) D
6) A
7) B
8) D
9) B
10) B
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami lingkungan hidup untuk pembangunan
berkelanjutan
b. Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
Mengidentifikasi arti pentingnya lingkungan bagi kehidupan
Menjelaskan hakikat pembangunan berkelanjutan
Menjelaskan penerpan pembangunan berkelanjutan
c. Indikator :
Pengertian lingkungan hidup
Pentingnya lingkungan bagi kehidupan
Hakikat pembangunan berkelanjutan
Penerapan pembangunan berkelanjutan
2. Uraian Materi :
335
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Data lain menyebutkan, bahwa makin habisnya hutan di perbatasan Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Kutai Timur meyebabkan sedikitnya 900 orangutan hidup di hutan
tanaman industri milik suatu PT di Kalimantan Timur. Ratusan orangután itu bertahan
hidup dengan memakan kulit pohon dan daun akasia muda”.
Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah yang
disebut dengan ekosistem. Di dalamnya meliputi lingkungan alam hayati, nonhayati,
dan lingkungan buatan serta lingkungan sosial. Ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan adalah ekologi. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu; (1) lingkungan hidup alamiah; (2) lingkungan hidup buatan.
1) Lingkungan hidup alamiah dapat diartikan sebagai semua benda, keadaan,
makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, dimana kondisinya
masih serba alamiah dan tanpa atau sedikit campur tangan manusia. Contoh;
hutan primer, daerah aliran sungai (DAS), hutan mangrove
2) Lingkungan Hidup Buatan atau Buatan
Adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia.
Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia
dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah
lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan
ini, manusia menghasilkan limbah. Lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh
timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak
fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
Geografi SMA
337
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
berupa:
· Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang
· Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari
lingkungan.
· Reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul
· Melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber
air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
· Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
· Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak
Pengusahaan
Geografi SMA
Mengingat pembangunan selalu memakai sumber daya alam, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap
keseimbangan lingkungan hidup. Agar kerusakan lingkungan yang disebabkan
pembangunan dapat ditekan ke tingkat yang rendah, maka kita harus mampu
meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya tersebut dengan
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) adalah pembangunan yang dalam perencanaan,
pelaksanaan, danpascapelaksanaan memperhatikan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (AMDAL). Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat
pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana yang kita
nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran
kepada generasi penerus kita.
Isi pasal tersebut menekankan pentingnya sikap yang harus diambil dalam
pelaksanaan pembangunan, berupa :
1) Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan
awal, sehingga sejak dini dapat diambil langkah pencegahan, penanggulangan
dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup.
3) Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga
secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan
perlu dijaga. Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan
merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup
jangka waktu antargenerasi yaitu pembangunan yang terlanjutkan (sustainable
development).
339
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
4) Pembangunan yang dilaksanakan bukan untuk generasi kita saja, melainkan juga
untuk anak cucu kita. Agar pembangunan dapat berkelanjutan, pembangunan
haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara
bijaksana. Slogan yang mengatakan bahwa sumberdaya alam dan lingkungan
ini bukan warisan nenek moyang, tetapi merupakan pinjaman anak cucu, mesti
membuat berbagai pihak pelaku pembangunan menyadari bahwa sumber daya
alam dan lingkungan memiliki keterbatasan dalam mendukung pembangunan.
Oleh sebab itu sikap yang paling baik adalah merencanakan pembangunan
dengan secermat mungkin agar pemakaian sumber daya tidak dihabiskan untuk
saat ini saja, tetapi masih bisa dipergunakan untuk generasi yang akan datang.
Geografi SMA
Geografi SMA
1) Terjaganya proses ekologi. Kerusakan pada system ekologi sudah barang tentu
akan membahayakan kehidupan manusia.
2) Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan
usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya.
Peningkatan fungsi dan nilai tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
sumber daya, menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mencari sumber
daya alternatif.
3) Dukungan lingkungan sumber daya. Pembangunan dilakukan oleh dan untuk
manusia pada suatu lingkungan sosial budaya tertentu.
Untuk mendukung berjalannya faktor pengaruh tersebut, diusahakan
setiap pembangunan yang di laksanakan agar tidak merusak lingkungan.
3. Latihan
Evaluasi
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !
1. Suatu sistem yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponenabiotik lainnya, tanpa
adanya dominasi campur tangan manusia disebut….
a. Lingkungan hidup alamiah
b. Lingkungan hidup binaan
c. Lingkungan hidup buatan
d. Lingkungan hidup normal
Geografi SMA
3. Segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud makhluk hidup (organisme)
disebut…
a. Unsur biotik
b. Unsur abiotik
c. Unsur biologi
d. Unsur abiologi
6. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia
kecuali…
a. Terjadinya perubahan iklim mikro
b. Terjadinya pencemaran lingkungan
c. Adanya reboisasi
d. Kerusakan hutan
343
Geografi SMA
8. Bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut kecuali….
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil
b. Menggunakan bahan stereofom
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
344
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Pertanian
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
Guru mampu mempraktekan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
Guru mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan
peta
c. Indikator
Mendeskripsikan prinsip dasar pemetaan
Menpaktekan pembuatan peta
Menjelaskan klasifikasi industri
Menentukan lokasi industri
Mengidentifikasi faktor penyebab aglomerasi
Menjelaskan penyebaran lokasi pertanian
2. Uraian Materi :
Prinsip dasar pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan Pertanian
a. Prinsip Dasar Pemetaan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia
melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Ilmu yang
membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta
disebut kartografer.
Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.Jika dilihat dari
jenisnya peta yang digunakan sangat beragam. Secara umum peta dapat digolongkan
berdasarkan isi dan skalanya. peta berdasarkan isinya.
Geografi SMA
Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisik (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis
misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya
misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada
2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi yaitu peta yang
menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta
topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah
tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur
menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
Geografi SMA
2) Berdasarkan Skala
Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
· Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
· Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
· Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai
1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang
agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
· Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah
yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
b. Unsur-Unsur Peta
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta
dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Syarat-
syarat peta
1) Peta harus rapi dan bersih
2) Peta tidak boleh membingungkan
3) Peta harus mudah dipahami
4) Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya
Peta memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu : judul peta, legenda, tanda arah/orentasi,
skala, insert, sumber dan tahun pembuatan, simbol dan warna, proyeksi.
1) Judul Peta
Dari judul peta, dapat diketahui data yang digambarkan dalam peta. Judul harus
singkat jelas dan tidak membingungkan. Misalnya Peta Curah hujan di DKI Jakarta
tahun 2004-2006. Menggambarkan dengan jelas data curah hujan, lokasinya dan
kurun waktunya.
2) Legenda / keterangan
Peta merupakan penggambaran dari wujud sesungguhnya tiga dimensi dirubah
kedalam bidang datar/dua dimensi, maka diperlukan simbol-simbol. Untuk
menjelaskan arti dari simbol-simbol maka diperlukan legenda. Jadi legenda adalah
keterangan-keterangan simbol yang digunakan dalam peta. Simbol-simbol ini
sudah menjadi kesepakatan bersama para ahli (konvensi). Sehingga penggunaan
simbol harus disesuaikan dengan yang berlaku secara umum.Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan
347
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.
3) Tanda arah / Orientasi
Pengenalan tanda diperlukan untuk menentukan kedudukan suatu tempat, dengan
demikian tidak terjadi kesalahan menentukan arah/orentasi. Pada peta yang tidak
ada petunjuk arahnya, maka secara umum, bagian atas peta menunjukan arah
utara. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke
arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak
mengganggu kenampakan peta.
Geografi SMA
b) Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
“Inch Mile Scale”. Misal : skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 4
miles, ini berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 4 mil di lapangan atau
jarak sebenarnya.
c) Skala Garis /Skala Grafik/ Skala Batang
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa
bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran
jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer.
Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa jarak antara dua
angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara jarak masing-masing = 1cm
maka artinya 1 cm pada peta = 1 km di lapangan.
5) Insert
Peta merupakan gambaran permukaan bumi baik seluruh atau sebagian saja. Pada
peta dengan skala besar tentunya akan kesulitan untuk mentukan posisi peta yang
ditampilkan. Insert membantu menunjukan lokasi pada peta dengan gambaran
peta yang sudah banyak diketahui oleh umum. Insert merupakan gamabaran
posisi peta yang lebih besar untuk memudahkan si pembanca peta. Insert biasanya
diletakan di salah satu pojok peta baik atas maupun bawah. Penempatan tentunya
tidak mengganggu informasi yang disampaikan pada peta.
6) Sumber dan Tahun pembuatan peta
Sumber yang dimaksud adalah sumber data diperoleh. Sumber menunjukan
keabsahan dari data yang ada dalam peta yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat
mempercayai data/informasi tersebut . Hal ini akan menentukan sejauh mana si
pembaca peta dapat mempercayai data/informasi tersebut Sumber data bisa
berasal dari lembaga/intansi pemerintah. Misal data kependudukan sumbernya
BPS, curah hujan sumbernya BMG.
Geografi SMA
perubahan waktunya.
7) Simbol dan Warna
Simbol dan warna pada peta memiliki makna tertentu. Penggunaannya sudah
lazim digunakan secara umum/konvensional. Simbol peta berdasarkan bentuknya
dapat dibedakan menjadi : simbol titik, garis, area/wilayah. Berdasarkan sifatnya
simbol dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Warna pada peta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu kulaitatif dan kuantitatif
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti
simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari
permukaan laut dan sebagainya.
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas
wilayah, jalan, dan sebagainya. Contoh: simbol garis
Geografi SMA
Untuk dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan
laut digunakan warna hijau.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
351
Geografi SMA
Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: warna bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Warna yang bersifat
kualitatif hanya membedakan unsurnya saja, sedangkan yang bersifat kuantitatif
terutama dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah atau nilai gradasinya, meskipun
juga untuk membedakan unsurnya.
Geografi SMA
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta manusia dapat mengetahui
atau menentukan lokasi yang dicari, walaupun belum pernah mengunjungi tempat
tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
· Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
· Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
· Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
· Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
· Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
· Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
· Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena
(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Proyeksi peta adalah cara memindahkan garis lintang dan garis bujur dari bola
bumi/globe ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar
ini akan menjadi peta. Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan
akurat. Agar tidak terjadi distorsi/kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan.
Beberapa wilayah cocok untuk satu proyeksi tetapi pada bagian bumi yang lain
tidak cocok/mengalami distorsi yang besar dalam penggambarannya di muka bumi.
Proses pemindahan harus memperhatikan beberapa persyaratan yaitu conform,
equivalent, equidistance.Conform maksudnya bentuk-bentuk di permukaan
bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar peta
di globe bumi Equivalent maksudnya luas permukaan yang diubah harus tetap.
Equidistance maksudnya jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan
bumi yang diubah harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas
sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi
satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin,
yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk
sebagian kecil dari muka bumi.
353
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat
menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta
yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi
harus menggabungkan antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi
tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi
mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian
mukabumi yang digambarkan.
8) Klasifikasi proyeksi peta
a) Berdasarkan kedudukan sumbu simetris
· Proyeksi normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
· Proyeksi miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap
sumbu bumi.
· Proyeksi transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu
bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi
ekuatorial.
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua
garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis
lurus vertikal.
(4) Proyeksi gubahan (proyeksi arbitrary)
Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang dijumpai
sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
· Proyeksi Bonne (equal area) proyeksi dengan sifat sama luasnya. Sudut dan
jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Proyeksi ini baik untuk
menggambarkan Benua Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
· Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah
dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula
jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana
saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
· Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh
muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola
bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.
Geografi SMA
Geografi SMA
· Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda
yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau
membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri
perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
d) Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng,
Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
· Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja,
industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
· Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
mempermudahdan meringankanbebanmasyarakattetapimenguntungkan.
Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata,
industri transportasi, industri seni dan hiburan.
e) Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan
menjadi:
· Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
· Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
· Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu
industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri
semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk
di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri
BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
· Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan
industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan
laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
· Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry),
yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri
357
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan
pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri
elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
f) Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
· Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri
konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
Geografi SMA
359
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
Geografi SMA
jarang penduduknya maka daerah tersebut tidak akan mempunyai industri yang
besar. Misalnya wilayah Eropa Tengah dan Barat dan wilayah Amerika Utara
Tengah Bagian Timur mempunyai penduduk yang padat untuk permil/persegi,
sehinggga tanah untuk dimiliki penduduk amatlah sempit. Di daerah-daerah ini
penduduk menjadi buruh pada pabrik-pabrik besar.
Di wilayah Asia Tenggara yang padat penduduknya membangun industri modern
pada saat-saat ini, karena tak memiliki modal yang besar, sulit mendapatkan
batubara, bijih besi, juga fasilitas transportasi tidak memadai dan daya beli
penduduk yang sangat rendah.
d) Transportasi
Transportasi dibutuhkan untuk membawa bahan bahan baku industri, produk
industri dan tenaga kerja yang akan bekerja disuatu pabrik untuk memasarkan
hasil produksi suatu industri transportasi tidak kalah penting funngsinya. Jenis
trasnportasi yang dibutuhkan misalnya : pelayaran, kerera api, jalan , jalan raya.
Hendaknya transportasi memerlukan perhatian yang tidak kalah pentingnya
untuk membangun suatu industri.
e) Ikim Mendukung
Banyak iklim yang mendukung yang harus diperhatikan kalau akan
mengembangkan suatu industri. Iklim pendukung yang biasa ada misalnya :
Iklim, curah hujan, temperatur, angin, sinar matahari, kelembaban udara yang
berubah dari hari kehari.
Situasi lingkungan pabrik yang aman tentram, nyaman, akan mendukung
suasana bekerja buruh yang mengerjakan pekerjaan di pabrik tempat mereka
bekerja.
Pekerja akan dapat bekerja keras kalau suasana lingkungan tempat bekerja
mendukung situasi tempat bekerja.
Pada waktu musim di negara yang panjang, pekerja akan dapat menyiapkan
makanan, dan sebelumnya akan menghemat pemakaian makanan sehingga
dapat menyimpan makanan apabila musim dingin tiba.
Tidak kalah penting pekerja akan dapat menghemat dalam pemakain keuangan
untuk masa mendatang.
f) Modal
Untuk dapat membedakan antara industri sederhana dengan industri modern
salah satunya adalah melihat modalnya atau uang yang diperlukan untuk
industri tersebut. Pabrik-pabrik yang kecil hanya dibangun dengan dana dari
masyrakat yang menabung. Tetapi pada pabrik-pabrik yang besar membuang
363
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
dengan dana besar tidak dari menabung. Wilayah dunia seperti Amerika Serikat
dan Eropa Barat berkembang cepat.
g) Lokasi
Penempatan lokasi didalam menentukan suatu industri berpengaruh besar
terhadap laju pertumbuhan suatu pabrik. Setiap industri atau pabrik dapat
ditentukan secara ekonomi. Bahan pabrik tersebut akan memberikan
keuntungan maksimal, keuntungan tertinggi akan di peroleh apabila biaya
terndah, sedangkan pendapatan yang tertinggi. Tetapi jarang ditentukan dua
hal, sekaligus dalam waktu yang sama.
Lokasi yang dipilih hendaknya tersedia transportasi yang baik, tersedia juga
bahan mentah, cukup tenaga kerja, dan dapat dipasarkan dari tempat industri
tersebut.
h) Pemasaran
Pemasaran terhadap hasil/produk industri penting karena hasil dari pabrik
tidak menumpuk digudang tanpa dipasarkan. Hasil produksi akan sampai
kepada konsumen jika dipasarkan kemana dipasarkan adalah ketempat kemana
hasil produksi dibutuhkan oleh konsumen. Ada produk industri yang mudah
dipasarkan seperti roti, minuman (contoh: air minum isi ulang), mebel, pakaian
(karena mode dapat berubah, oleh karena itu pemasaran menjadi salah satu
syarat untuk dapat membentuk industri.
Geografi SMA
365
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
c) Relokasi Industri
Relokasi Industri adalah perpindahan atau pemindahan lokasi industri dari
negara maju ke negara berkembang dengan alasan menekan upah buruh,
tekanan politis atau hukum di negara maju, syarat pendirian industri di
negara maju, dan lain sebagainya. Negara maju yang biasanya melakukan
relokasi industri adalah seperti Amerika Serikat , Jerman, Jepang, Prancis,
Korea, dan sebagainya. Negara yang menerima relokasi industri adalah
Cina, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Meksiko, dan lain-lain.
Alasan relokasi Industri antara lain :
· Mencari upah buru yang lebih murah
· Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran dinegara maju
· Memperbesar dan memperluas usaha industry
· Memperluas pemasaran hasil industri
Geografi SMA
Misalnya:
· Penduduk pantai akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan laut/pantai, misalnya: menjadi nelayan, petambak
ikan, pengelola wisata.
· Penduduk desa, mereka akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam pedesaan, misalnya: menjadi petani,
penggarap sawah, beternak.
· Penduduk perkotaan melakukan kegiatan ekonominya dengan menjadi
karyawan, pedagang pasir, buruh, usaha jasa, dan lain-lain.
· Penduduk yang tinggal di pegunungan melakukan kegiatan ekonominya dengan
berladang, petani tegalan, perkebunan, dan lain-lain.
Mata pencaharian penduduk dibagi ke dalam dua bagian, yaitu bidang pertanian
dan di luar pertanian. Berikut ini uraiannya.
a) Bidang Pertanian
Bidang pertanian meliputi pertanian rakyat, perikanan, kehutanan, dan
peternakan.
(1) Pertanian Rakyat
Pertanian adalah segala upaya manusia di dalam mengolah tanah untuk
dimanfaatkan dalam bidang bercocok tanam, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan. Berikut ini adalah uraian mengenai pertanian
rakyat. Pertanian rakyat, artinya usaha-usaha pertanian yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh rakyat. Biasanya, pertanian jenis ini dikhususkan hasilnya
hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
367
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 53.
Sawah tadah hujan (sumber : http://blogs.unpad.ac.id/)
(b) Ladang
Berladang adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-
tempat yang tidak memiliki banyak persediaan air. Berladang biasanya
dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat, dan sistem ini masih
Geografi SMA
(c) Tegalan
Tegalan adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah kering. Sistem
tegalan sudah lebih maju dibandingkan berladang, karena petani sudah
menetap dan jenis tanamannya pun beragam. Sekarang, upaya apa saja
yang dilakukan dalam meningkatkan produksi pertanian? Berikut ini
adalah upaya-upaya peningkatan dalam produksi pertanian.
· Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan
produksi pertanian dengan menambah areal pertanian. Upaya ini
biasanya dapat dilakukan di luar Pulau Jawa karena lahan untuk di luar
Jawa masih luas.
· Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk melipatgandakan
produksi pertanian dengan menggunakan lahan yang sudah ada tanpa
menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan
menerapkan panca usaha tani, di antaranya adalah:
- Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
- Pemilihan bibit unggul, misalnya dengan padi VUTW (Varietas Unggul
Tahan Wereng).
- Pengairan yang teratur agar dalam satu tahun tidak hanya panen satu
kali saja saat musim hujan juga pengaturan pengairan menjadi lancar,
misalnya di Bali ada suatu organisasi yang khusus bertugas untuk
mengatur masa penanaman awal sawah, disebut subak.
- Pemupukan dilakukan baik dengan organik maupun pupuk anorganik.
369
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Pupuk organik, artinya pupuk yang berasal dari pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos dan guana (kotoran yang berasal dari burung). Pupuk
anorganik, artinya pupuk yang berasal dari buatan pabrik, misalnya:
ZA, urea, TSP, DS, NPK, dan lain-lain.
- Pemberantasan hama.
· Mekanisasi pertanian
Mekanisasi pertanian, artinya upaya peningkatan hasil pertanian
dengan penggunaan mesin-mesin modern di dalam pengolahannya.
· Diversifikasi pertanian
Diversifikasi per tanian, artinya upaya peningkatan hasil dengan
penanaman lebih dari satu macam tanaman pada satu lahan pertanian.
· Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi pertanian, artinya upaya untuk meningkatkan produksi
dengan cara mengganti tanaman yang kurang produktif dengan
tanaman yang produktif, termasuk memperbaiki cara-cara bercocok
tanam.
b) Perikanan
Perikanan adalah usaha mengambil (memanfaatkan) ikan atau membudidayakan
ikan, baik yang dilakukan di laut, sungai, waduk, kolam, tambak, sawah, dan
lain-lain.
Geografi SMA
4. Evaluasi
1. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah,
memiliki skala peta 1 : 100 sampai 1 : 5.000......
a. Peta skala besar
b. Peta skala sedang
c. Peta skala kecil
d. Peta kadaster
2. Jarak dilapangan antara jarak antara kota A dan B 400 km sedangkan jarak pada peta
dibuatnya 5 cm, berapakah skala peta yang dibuat ?...
a. 1 : 8.500.000
b. 1 : 8.000.000
c. 1 : 2.500.000
d. 1 : 2.000.000
371
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3. Rawa, Hutan dan padang pasir menurut bentuknya menggunakan simbol peta
berupa...
a. Simbol titik
b. Simbol polygon
c. Simbol bulat
d. Simbol luasan
4. Untuk menghindari kesalahan dalam membuat peta , harus terpenuhi fungsi conform,
yaitu...
a. Jarak dipeta harus sesuai denga jarak sebenarnya dilapangan.
b. Bentuk daerah yang dipetakan harus sesuai dengan bentuk asli
c. Daerah yang dipetakan sama luasnya dengan apa yang ada di alam
d. Bidang lengkung dibumi digambarkan sama dengan sebenarnya
Geografi SMA
7. Pada peta topografi, permukaan bumi digambarkan dalam wujud garis kontur. Suatu
wilayah yang digambarkan dengan garis kontur rapat dapat menunjukkan daerah
yang...
a. Datar
b. Bergunung-gunung
c. Bergelombang
d. Landai
5. Kunci jawaban
Latihan
1. Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
a) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
b) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
c) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1:
373
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak
luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
d) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif
luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
2. Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.
3. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a). Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b). Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c). Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri
yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang
(dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan
Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d). Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan
industri gula berdekatan lahan tebu.
e). Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat
didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat
luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri
otomotif, dan industri transportasi.
4. Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan
tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan pengelompokkan
beberapa industri dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah
khusus industri.. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
a. Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
b. Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
c. Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
d. Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
374
Geografi SMA
Evaluasi
1. D
2. B
3. D
4. B
5. D
6. C
7. B
8. A
9. A
10. B
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
375
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
Guru memahami pemanfaatan citra penginderan jauh dan sistem informasi geografi
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh
Guru mampu menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG)
c. Indikator
Memahami arti penginderaan jauh dan SIG
Menjelaskan Sistem penginderaah Jauh
Dapat mengoperasikan SIG
Penerapan Penginderaan Jauh dan SIG
2. Uraian Materi :
a. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
Arti Penginderaan Jauh dan SIG
1) Arti Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh memiliki istilah yang berbeda sesuai dengan bahasa di masing-
masing negara. Penginderaan jauh disebut remote sensing (inggris), Perancis
(teledetection), fernerkundung (Jerman), perciption remota (Spanyol). Pengertian
penginderaan jauhpun dari berbagai sumber sangat beragam.Beberapa pengertian
jauh diantaranya seperti dibawah ini.
Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan jauh
adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah
direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan
sutau objek.
Geografi SMA
(Sutanto, 1990).
Penginderaan jauh adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi
mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung
dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam
objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang
elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
Pengertian ‘tanpa kontak langsung’ di sini dapat diartikan secara sempit dan luas.
Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis,
misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi
temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak
dimungkinkan dalam bentuk aktivitas ‘ground truth’, yaitu pengumpulan sampel
lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada
wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Penginderaan jauh di dalam lingkup luas berarti setiap metodologi yang digunakan
untuk mempelajari karakteristik obyek dari jauh. Contoh sederhana, penglihatan,
penciuman, dan pendengaran manusia. Interpretasi fotografik dipandang sebagai
bentuk penginderaan jauh karena interpretasi tersebut digunakan untuk identifikasi
obyek dan menilai arti pentingnya tanpa bersentuhan secara fisik dengan obyek
tersebut (Sutanto, 1983).
a) Arti Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem yang memiliki fungsi
pengumpulan, pengaturan, pengelolaan, penyimpanan sampai penyajian
segala jenis data (informasi) yang berkaitan dengan geografi. Sitem informasi
ada beberapa macam yaitu sebagi sistem informasi ilmu dan teknologi, sistem
informasi manajemen dan sistem sumber daya lingkungan.
Menurut Linden (1987), SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait
dengan muka bumi. Berry (1988) mengemukakan bahwa SIG adalah sistem
informasi, referensi internal serta otomatisasi data keruangan.
377
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Analisa data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik,
data statistik dan data lapangan. Hasil nalisa yang diperoleh berupa informasi
mengenai bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi dan kondisi
sumberdaya lokasi. Informasi tersebut bagi para pengguna dapat dimanfaatkan
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam mengembangkan
daerah tersebut. Keseluruhan proses pmulai dari pengambilan data, analisis data
hingga penggunaan data tersebut disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi,
2001)
a) Sumber energi
Matahari sebagai sumber dari segala sumber energi. Matahari dengan
temperaturnya yang tinggi merupakan sumber utama energi elektromagnetik,
baik dalam bentuk cahaya maupun dalam betuk lainnya. Dalam Hukum Stefan
Boltsman, semua benda diatas temperatur nol derajad absolut melepaskan
energi elektromagnit yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan dari atom dan
Geografi SMA
Di dalam penginderaan jauh terdapat sistem aktif dan sistem pasif. Sistem aktif
sumber tenaganya berupa ’buatan’, misalnya radar. Penginderaan jauh sistem
pasif sumber tenaganya ’alami’, yaitu dari matahari.
379
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 56.
Gambar Gelombang elektromagnetik
Gambar 57.
Spektrum elektromagnetik
Geografi SMA
Pada jendela atmosfer ini masih terjadi gangguan atmosfer yakni terutama
hamburan (scattering) pada bagian spektrum tampak mata dan penyerapan
pada bagian spektrum inframerah. Gangguan atmosfer ini dapat mengurangi
radiasi energi yang dapat mencapai sensor.
Gambar 58. Susunan atmosfer permukaan bumi
Pada permukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkan dari permukaan
pada suatu arah, sedangkan pada permukaan kasar, energi dipantulkan hampir
merata ke semua arah. Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke
381
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3) Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan
ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa
ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
· Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft),
dengan ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan
bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
· Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
· Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan
bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
Geografi SMA
Gambar 59. Wahana dengan berbagai ketinggian
383
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 60. Ukuran energi yang dipantulkan dan dipancarkan oleh sensor
penginderaan jauh (Karle, el al., 2004)
Sensor menerima dan merekam radiasi spektrum elektromagnetik yang datang
dari obyek. Alat pengindera atau sensor pada dasarnya dapat dibedakan atas dua
bagian, yakni kamera atau sensor fotografi dan sensor non-fotografi. Kamera
bekerja pada spektrum tampak mata, sedangkan sensor non-fotografi dapat
beroperasi pada bagain spektrum yang jauh lebih luas, yakni dari sinar X hingga
panjang gelombang radio. Kamera menghasilkan citra foto, sedang sensor non-
fotografi menghasilkan citra non-foto.
Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan
maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.
Interprestasi citra berbeda dari pengamatan biasa karena lingkup pengamatannya
lebih luas dan juga karena hubungan temporalnya. Ketelitian hasil interprestasi
citra sangat tergantung atas latihan, penguasaan ilmu dibidang tertentu dan
keadaan bentang yang diamati. Pada dasaranya kedudukan interprestasi citra
terhadap fotogrametri dapat disamakan dengan kedudukan statistik dalam
matematika. Fotogramteri bersifat lebih eksak karena ilmu ini mempergunakan
citra terhadap untuk memperoleh ukuran-ukuran seperti jarak, tinggi, lereng, luas,
volume dan sebaginya. Interprestasi citra lebih bersifat statistik karena dalam
mengenali obyek lewat citra masih terdapat beberapa kemungkinan seperti tidak
tahu dengan ragu-ragu, tahu dengan pasati dan sebagainya (Sutanto, 1979: 3)
Geografi SMA
Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
interpretasi secara manual dan interpretasi secara digital (Purwadhi, 2001).
Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang
mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan..
Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral
yang disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra
pixel berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik.
Dalam pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk
mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral
yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola
spasial dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk kelas atau tema
keruangan (spasial) tertentu.
Pendekatan pada intrepretasi citra dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual
dan komputer. Dalam intrepretasi manual Menurut Vink dalam Sutanto, secara
umum dilaksanakan lewat tahap-tahapan sebagai berikut :
a) Deteksi
Juru tafsir citra mengukur obyek pada citra dengan skala dan alat-alat ukur
lainnya. Pengukuran ini dapat berupa penaksiran secara visual tentang ukuran
relatif serta bentuk Secara selektif menemukan obyek atau elemen pada foto .
deteksi berhubungan dengan :
· jenis foto
· jenis disiplin
· jenis skala dan kwalitas dari pada foto udara
Pekerjaan ini sering digabungkan dengan pengenalan (recognition),
dimana obyek tidak sekedar dilihat, melainkan sekaligus diusahakan untuk
mengenalinya.
b) Pengenalan dan Identifikasi
Pengenalan dan identifikasi secara bersama sering disebut pembacan foto
(photo reading). Identifikasi foto lebih dekat ke mengeja foto, yakni klasifikasi
daripada obyek yang langsung nampak berdasarkan pengetahuan lokal atau
pengetahuan tertentu. Identifikasi merupakan pengejaan ciri-ciri obyek yang
dikaji. Tiap obyek mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dimana
karakteristik ini dapat dilacak pada citra. Berdasarkan pengenalan atas
karakteristik inilah pengenalan obyek pada citra dilakukan; dan ini pulalah yang
menjadi dasar dari interprestasi citra
c) Analisa
Istilah analisa sering digunakan untuk arti yang berbeda-beda oleh juru tafsir
Geografi SMA
Pemecahan masalah dimulai dari pengenalan obyek sampai pada analisa hasil
interprestasi. Dalam mengambil obyek juru tafsir sering mengalami kesulitan
untuk mengenali obyek yang sifatnya kompleks. Juru tafsir harus memiliki
pengetahuan tentang interpretasi citra untuk memecahkan masalah ini harus
memiliki pengetahuan yang relevan serta penalaran (reasoning) dengan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
386
Geografi SMA
deduksi maupun induksi. Untuk mengenali obyek pada foto udara, diperlukan
unsur-unsur interpretasi citra.
f) Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartografi, yakni penyajian hasil interprestasi
kedalam bentuk peta-peta. Langkah-langkah dalam produksi foto beserta
interprestasinya disajikan ke dalam bentuk peta-peta.
Rujukan silang nilai rona daerah demi daerah dnb kenampakan demi
kenampakan sangat sulit untuk menanganinya secara manual. Instrumen
analog sepertipengamat aditif atau metode penajaman citra speerti perincian
rona (density slicing) dapat membantu memudahkan interpretasi ada tingkat
tertentu, namun kecepatan masih belum cepat untuk memngimbangi tingkat
masukan data penginderaan jauh setiap harinya dari wahana ruang angkasa
luar. Komputer elektronik merupakan satu satunya pemecahan masalah itu
Karena interpretasi citra ada dasarnya merupakan proses klasifikasi, maka
identifikasi dan pengenalan daat dilakukan secara matematik, apabila tersedia
data citra dalam bentuk digital
Geografi SMA
Ada enam unsur interprestasi yang biasa digunakan yakni : rona dan warna,
bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, site, asosiasi, dan resolusi (Sutanto,
1979 : 20).
(1) Rona dan warna
Rona menunjukan adanya tingkat keabuan yang teramati pada foto udara
hitam putih dan dapat diwujudkan dengan nilai densitas secara logaritmik
antara hitam dan putih, dengan berpedoman pada skala keabuan (Sutanto,
1996).
Rona ialah kecerahan relatif obyek pada foto (Lillisand/Kiefer, 1990). Rona
adalah gelap terangnya citra berdasarkan atas proporsi radiasi atau emisi
elektromagnetik yang datang dari obyek dan ditangkap oleh sensor. Tiap
obyek dimuka bumi mempunyai karakteristik tersendiri dalam memantulkan
sinar yang mengenainya yang disebut karakteristik spektral. Rona cerah
ialah daerah dengan toografi tinggi dan kering, sedangkan rona gela
mengisyaratkan daerah dengan topografi rendah dan basah.
Rona dan warna merupakan unsur pengenal utama atau primer terhadap
suatu obyek pada citra penginderaan jauh. Fungsi utama adalah untuk
identifikasi batas obyek pada citra. Penafsiran citra secara visual menuntut
tingkatan rona bagian tepi yang jelas, hal ini dapat dibantu dengan teknik
penajaman citra(enhacement). Permukaan obyek yang basah akan
cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga akan nampak lebih
hitam disbanding obyek yang relative lebih kering.
Pada citra foto rona ditentukan oleh jumlah sinar yang dipantulkan oleh
obyek. Pada citra inframerah termal, rona bergantung pada jumlah energi
yang dipancarkan oleh obyek. Pada citra radar, rona bergantung pada
energi yang dipantulkan kembali ke sensor oleh obyek dimuka bumi.Rona
bergantung antara lain pada :
· Obyek
- Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap
- Warna gelap cenderung menimbulkan rona gelap
- Tanah basah/lembab cenderung menimbulkan rona gelap
· Bahan yang digunakan
Tiap jenis film mempunyai kepekaan yang tidak sama terhadap spektrum
eletromagnetik. Silver halide (AgCl, AgBr, AgFl) yang biasa digunakan
sebagai emulsi film hanya peka terhadapn spektrum ultraviolet dan biru,
sehingga negatifnya hanya merekam obyek yang memantulkan sinar
Geografi SMA
Warna pada citra foto dapat dibedakan atas dua jenis, yakni :
- Warna asli (true colour), yakni warna yang terdapat pada citra foto
pankromatik berwarna
- Warna semu (false colour), yakni warna yang terdapat pada citra
foto inframerah berwarna. Disebut warna semu karena warna yang
tergambar pada citra berlainan dengan warna obyeknya di medan.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
389
Geografi SMA
Geografi SMA
(2) Ukuran
Ukuran merupakan bagian informasi konstektual selain bentuk dan letak.
Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak ,luas ,tinggi, lereng dan
volume (sutanto, 1986). Ukuran merupakan cerminan penyajian penyajian
luas daerah yang ditempati oleh kelompok individu.
Bentuk dan ukuran sering berasosiasi, terutama pada foto udara skala besar.
Bentuk menunjuk pada konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam
pada citra penginderaan jauh. Contohnya bentuk lembah sering memberikan
petunjuk penting terhadap proses pelapukan dan usia lembah tersebut, dan
dapat merupakan indikasi terhadap jenis batuan penyusunnya (Sutanto, 1996).
Bentuk merupakan konfigurasi umum dari pada suatu obyek. Bentuk
merupakan kunci pengenalan yang penting kerana banyak obyek yang
bentuknya spesifik sehingga pengenalannya pada citra dapat dilakukan
berdasarkan bentuknya. Pada dasarnya bentuk budaya lebih teratur dari pada
bentukan alamiah. Contohnya saluran irigasi lebih teratur dibanding dengan
sungai.
Geografi SMA
Gambar 63.
Bentuk bentang budaya jalan dengan air mancur di jalan Thamrin Jakarta
(4) Tekstur
Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra ( Kiefer, 1979).
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona di dalam citra foto. Tekstur dihasilkan
oleh kelompok unit kenampakan yang kecil, tekstur sering dinyatakan
kasar,halus, ataupun belang-belang (Sutanto, 1986).
Tekstur dihasilkan oleh sekelompok unit kenampakan yang terlalu kecil untuk
dapat diamati secara jelas satu persatu. Tekstur merupakan hasil dari rona,
ukuran, bentuk, pola, bayangan, dan kualitas pantulan obyek. Tekstur bervariasi
menurut skala citra foto (Sutanto, 1996). Contoh hutan primer bertekstur
kasar, hutan tanaman bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus.
Geografi SMA
Gambar 64.
Testur pegunungan merapi
(5) Bayangan
Bayangan kadang-kadang membantu di dalam identifikasi jenis obyek,
terutama obyek berupa tegakan, seperti pohon, menara, tiang, dan
sebagainya. Bayangan dapat juga sebagai penghambat di dalam pengenalan
obyek, terutama obyek kecil yang tertutup oleh bayangan obyek yang lebih
besar (Sutanto, 1996).
393
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Gambar 65.
Gambar Tugu Monas dengan bayangan ada disebelah kiri
(6) Pola
Pola merupakan sebuah karakteristik makro yang digunakan untuk
mendeskripsi tata ruang pada citra, termasuk di dalamnya kenampakan-
kenampakan alami. Pola sering dapat diasosiasikan dengan geologi, topografi,
tanah, iklim, dan komunitas tanaman. Pemahanan terhadap pola sangat
membantu di dalam evaluasi kualitas lahan dan di dalam menilai kualitas situs
hutan. Terutama di dalam mempelajari penggunaan lahan, pola sangat pen-
ting untuk membedakan antara pola alami dan kenampakan-kenampakan
hasil budidaya manusia (Sutanto, 1996).
Geografi SMA
semuanya merupakan faktor yang penting di dalam mengkaji situs hutan pada
citra. Tiga hal pertama dapat digolongkan sebagai karakteristik makro, dan
dua terakhir ditambah dengan kelembaban tanah dan ukuran pohon dapat
dikatakan sebagai karakteristik mikro (Sutanto, 1996).
Gambar 66.
Gambar Stasiun berasosiasi dengan rel kereta api dan gerbong
395
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
(9) Resolusi
Resolusi dapat digunakan sebagi ukuran yang terpercaya bagi kualitas foto.
Makin tinggi resolusinya, makin baik kualitas foto, karena foto tersebut
dapat menggambarkan obyek yang lebih kecil yang masih dapat dikenal atau
dibedakan terhadap obyek lainnya
Resolusi berbanding terbalik terhadap :
· butir-butir film
· jumlah gerakan relatif obyek terhadap film pada saat pemotretan
· jumlah ganguan cuaca (kabut) antara obyek dengan lensa.
2) Pengoperasian SIG
Dalam perencanaan wilayah dan berbagai penelitian geografis telah banyak
dipergunakan Sistem Informasi Geografi. Data-data geografis terdiri dari data
lingkungan fisik dan data lingkungan sosial. Data-data lingkungan fisik antara
lain data geologi, topografi, hidrologi, iklim, sumberdaya alam dan sebagainya.
Sedangkan data lingkungan sosial antara lain berupa data kependudukan, data
permukiman, persebaran penganut agama, tempat pariwisata, persebaran mall,
suku bangsa, jaring transportasi, daerah epidemi penyakit dan sebagainya
Geografi SMA
Tahapan dalam pengelolaan data SIG terdiri dari sistem yang terdiri dari beberapa
bagian yaitu : masukan, penyimpanan, pengolahan dan pengkajian, dan penyajian.
a) Masukan (data input)
Subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, melakukan konversi atau transformasi formal
data-data asli kedalam format-format yang digunakan dalam SIG.
b) Penyimpanan (data manajemen)
Berfungsi untuk mengorganisasikan data kedalam basis data yang dinamakan
bank data. Dengan bank data, data yang diperlukan mudah dipanggil, diedit
maupun diperbaharui.
c) Pengolahan dan pengkajian (manipulasi dan analisis)
Berfungsi untuk pengolahan data dan membuat mlodel data untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan atau yang diinginkan.
d) Penyajian (output)
Berfungsi untuk menampilkan data dan hasil pengolahan serta hasil analisis
yang telah dilakukan. Keluaran informasi ini dapat berupa peta, tabel maupun
grafik.
Hasil atau keluaran atau penyajian dari komputer lalu diinterpretasikan untuk
mengambil suatu keputusan atau kesimpulan guna dimanfaatkan dalam
berbagai keperluan.
397
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
VDU : Visual Display Unit, sering disebut monitor, yaitu layer tampilan
data yang diproses dalam computer.
Gambar 68. VDU/ Monitor
Printer : Alat untuk mencetak data maupun peta hasil proses pada CPU.
Geografi SMA
Digitizer : Alat yang digunakan untuk digitasi, yaitu mengubah data-data teristris
menjadi data digital.
Gambar 71. Digitizer
399
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
d) Data input.
Data yang dipergunakan dalam SIG dapat berupa data peta, data lapangan,
dan citra. Pemasukan data dapat dilakukan dengan menggunakan scanner,
digitizer, dan CD room. Banyakna data yang dapat dimasukkan terkait dengan
kemampuan program dan perangkat lunaknya.
Geografi SMA
inilah yang diproses dan dibaca dalam computer. Alat untuk mengubah
data digital disebut dititizer sedang pengerjaannya disebut digitasi. Selain
proses digitasi, untuk merubah data spasial ke dalam SIG digunakan juga
system scaning, yang dilakukan dengan alat detector elektronik.
Data spasial mempunyai bentuk titik, garis dan polygon (area), berikut ini
contohnya:
+3
Model digitasi kode titik kode garis poligon
Gambar 72. Contoh visualisasi simbol terestris dan digital.
Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model raster dan model
vektor.
Model data raster, yaitu data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau
pixel (picture element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat
digambarkan dalam suatu citra. Pada model raster ini semua obyek disajikan
dalam bentuk sel-sel yang disebut pixel tadi. Setiap sel mempunyai kordinat
dan informasi tertentu. Data raster yang memiliki bentuk pixel contohnya
adalah foto udara, citra satelit, dan peta klasifikasi lahan.
Model data vektor, yaitu model data yang dapat digunakan untuk
menggambarkan informasi geografis secara tepat. Model ini menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-
Geografi SMA
titik, garis atau poligon serta atributnya. Bentuk dasar model data vektor
ditampilkan dalam sistem kordinat meliputi dua sumbu dengan notasi x
dan y.
Dalam data spasial vektor ini, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan
titik- titik berurutan yang dihubungkan satu sama lain. Titik-titik akan diikat
oleh satu kordinat (x, y) garis diikat oleh dua atau lebih sistem kordinat.
Untuk poligon atau bidang diikat oleh beberapa kordinat.Contoh data
vektor yang berupa garis atau poligon adalah peta topografi, batas
lahan, peta kapling tanah, peta jalan, peta jaringan listrik dan peta lokasi
perumahan
Gambar 73. Model data Raster dan data Vektor
Data Atribut: yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut
memberikan keterangan informasi tertentu misalnya sawah, ladang, kota,
kolam.dsb. Kadang dalam atribut terdapat informasi tambahan seperti
di kota terdapat gedung-gedung, menara dsb. Data atribut dapat dilihat
informasinya sebagai data kualitas atau data kuantitas. Misalnya kelas
jalan untuk kualitas dan jumlah ruas jalan untuk kuantitas. Data kualitatif
merupakan hasil pengamatan yang dinyatakan dalam suatu deskripsi dari
hasil survey atau penelitian langsung. Data kualitatif berguna untuk informasi
tentang jenis atau rupa. Data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka
atau bilangan. Data ini berguna untuk informasi tentang perbedaan nilai atau
obyek.
Geografi SMA
b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis
data yang tersimpan dalam komputer.Memanggil data adalah menampilkan
atau mengambil data yang telah tersimpan dalam komputer. Manipulasi
data adalah merupakan kegiatan membuat data dasar, melengkapi data,
menyempurnakan data, membuat tabel, menyempurnakan tabel, editing,
menyusun indeks dan sebagainya. Manipulasi data dapat dipergunakan
untuk keperluan klasifikasi ulang, memperoleh ukuran atau parameter,
konversi struktur data dan analisis. Contoh dalam perencanaan tata guna
lahan menggunakan kriteria kemiringan lereng 0 % - 14 % untuk permukiman
penduduk, 15 % - 29 % untuk daerah perkebunan dan pertanian, 30 % - 44 % untuk
hutan produksi, dan lebih dari 45 % untuk hutan lindung dan taman nasional.
Ada bermacam-macam analisis data, di antaranya :
(1) Analisis garis dan bidang, dapat digunakan dalam menentukan wilayah
dalam radius tertentu. Contoh; daerah potensial banjir, potensial longsor
dsb.
(2) Analisis penjumlahan aritmatika, menghasilkan penjumlahan dan dapat
menangani peta dengan klasifikasi atau kriteria tertentu.
(3) Analisis lebar, mengasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu.
Geografi SMA
Geografi SMA
Melalui analisis unsur interpretasi foto udara (topografi, pola aliran dan tekstur
aliran, erosi, vegetasi, dan pengunaan lahan), penafsir dapat mengenali kondisi
lahan yang berbeda-beda dan dapat menentukan batas antaranya. Pada mulanya
penafsir foto udara perlu mempertimbangkan dengan seksama unsur-unsur
tersebut di atas satu-persatu dan dalam kombinasi untuk maksud memperkirakan
kondisi lahan. Sesudah memperoleh beberapa pengalaman, unsur tersebut sering
terpakai bersama-sama secara tak sengaja pada saat penafsir mengembangkan
untuk mengenali pola foto udara tertentu yang terulang. Pada daerah yang rumit,
penafsir harus secara seksama memperhatikan karakteristik topografi, pola aliran
dan tekstur, erosi, vegetasi, dan penggunaan lahan yang terdapat pada foto udara
(Sutanto, 1990).
Geografi SMA
C. Latihan
1. Sistem penginderaan jauh terdiri dari dua komponen ? jelaskan
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagian spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band), jelaskan ?
3. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, pemotretan dari angkasa dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, jelaskan ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data spatial dan data atribut ?
5. Berdasarkan prinsipnya, SIG terdiri dari tiga sistem. Jelaskan
D. Evaluasi
1. Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari sebagai tenaganya disebut .....
a. Sistem pasif
b. Sistem terpadu
c. Sitem aktif
d. Sistem reaktif
2. Hasil atau citra penginderaan jauh yang memiliki cir yang bekaitan dengan waktu
disebut .....
a. Ciri spasial
b. Ciri temporal
c. Ciri digital
d. Ciri fotografik
Geografi SMA
4. Data spatial menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data
ini bukan merupakan data spatial yang mengidentifikasi kenampakan lokasi geografi......
a. Polygon
b. Pixel
c. Titik
d. Garis
5. Dari pernyataan dibawah ini, manakah yang tidak termasuk manfaat penginderaan
jauh, dibidang oceangrafi adalah...
a. Pengamatan sifat fisik air laut
b. Pengamatan iklim suatu daerah dengan mengamati tingkat kondensasi
c. Pengamatan pasang surut dan gelombang laut
d. Mencari lokasi suhu permukaan
6. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan tahapan kerja sistem informasi geografi
adalah...
a. Data input, manajemen , data atribut dan data temporal
b. Data input, manajemen , manipulasi dan analisi data dan data out put
c. Data input, manajemen , data atribut dan data spesial
d. Data input, data spesial dan data temporal
Geografi SMA
9. Salah satu komponen SIG berupa perangkat keras (hardware). Bagian-bagian dari
perangkat keras itu di antaranya adalah.....
a. data masukan, data keluaran, dan perubahan data
b. unit komputer, CD room drive, dan printer
c. digitizer, manajemen basis data, dan disket
d. plotter, keping CD, dan operator
10. Keunggulan dari sistem informasi berbasis komputer dibandingkan dengan sistem
informasi konvensional adalah.....
a. tidak membutuhkan pemikiran rumit
b. lebih banyak membutuhkan waktu
c. tidak mengutamakan kecepatan dan akses
d. lebih efisien dalam menangani masalah data yang kompleks
E. Kunci jawaban
Latihan
1. Sistem penginderaan jauh yang terdiri dari dua yaitu pertama pengumpulan data terdiri
: sumber energi, perjalanan sinar melalui atmosfer, interaksi energi dengan obyek,
sensor, hasil/data (citra atau non-citra). Kedua analisis data: pengujian data dengan alat
interpretasi dan alat pengamatan untuk citra, komputer untuk data numerik
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagain spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band) sebagai berikut sinar gamma, sinar x, sinar ultra
violet
Bagian spektrum tampak mata : biru, hijau, merah
Bagian spektrum infra merah: inframerah dekat, Inframerah sedang/termal,
inframerah jauh/termal, inframerah sangat jauh
Bagian spektrum microwave: radar, UHF (Ultra High frequency), radio
3. Dibedakan tiga :
a. Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft), dengan
ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan bumi. Citra yang
dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
b. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
c. Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
4. Data spasial yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data ini merupakan data grafis yang mengidentifikasi kenampakan
lokasi geografi berupa titik, garis dan polygon. Data spasial diperoleh dari peta dalam
bentuk peta digital (numerik). Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model
raster dan model vektor.
Data Atribut yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut memberikan
keterangan informasi tertentu misalnya sawah, ladang, kota, kolam.dsb. Kadang dalam
atribut terdapat informasi tambahan seperti di kota terdapat gedung-gedung, menara
dsb.
5. a) masukan (in put)
Tahapan SIG memerlukan data (in put) yang dimasukkan dalam komputer untuk
diproses. Dalam masukan ini perlu diperhatikan sumber data dan proses memasukan
data.
b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data
yang tersimpan dalam komputer.
c) Keluaran (out put)
Data yang telah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada pengguna.
Tahap keluaran data merupakan tahapan pelaporan atau penyajian hasil analisis.
Penyajian dapat dalam bentuk tampilan pada layar monitor atau dicetak dengan
printer atau menggunakan plotter.
Evaluasi
1. A
2. B
3. A
4. B
5. B
6. B
7. B
8. D
9. B
10 D
Geografi SMA
2. Uraian Materi
a. Pola Persebaran Spasial Desa Dan Kota
Baca wacana di bawah ini. ” ........... Hamparan kebun wortel, buncis, bawang daun,
sledri dan berbagai jenis sayuran pegunungan lainnya terlihat berderet-deret mengikuti
kontur lahan di lereng sebelah timur Gunung Gede-Pangrango. Kebun tersebut milik
petani Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Setiap
sore sayuran tersebut dikumpulkan pada pedagang pengepul, oleh pengepul, sayuran
tersebut dibersihkan, disortir berdasarkan ukuran dan kualitasnya, setelah ditimbang,
sayuran tersebut dimasukan ke dalam karung, dan siap dibawa ke pasar di Kota
Cianjur, Bogor, Bandung, dan Jakarta.”. H. Mamad, salah seorang pedagang pengepul
yang sudah puluhan tahun berdagang sayur-sayuran, ketika pulang dari kota kembali
ke desanya dengan membawa berbagai barang kebutuhan sehari-hari penduduk desa
Cibeureum. Sementara Mang Darman salah seorang pedagang ternak, setiap dua hari
sekali membeli kambing, ayam, kelinci dari penduduk sekitar Cibeureum untuk dijual
ke kota.Setiap pulang dari kota Mang Darman selalu membawa pesanan berbagai
barang dari tetangganya. Salah satu kendala di Desa Cibeureum adalah jalan yang
menghubungkan desa dengan jalan raya menuju kota Kabupaten yang sudah lama
dalam kondisi rusak berat, sehingga kendaraanyang masuk ke desa hanya kendaraan
jenis pich-up/bak terbuka dan motor. Kondisi ini berdampak kepada tingkat pendidikan
penduduk Cibeureum yang rata-rata hanya tamat Sekolah Dasar, alasan mereka, untuk
bisa masuk ke SMP harus keluar desa dan harus mengeluarkan ongkos yang cukup besar,
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
410
Geografi SMA
Dari perspektif ilmu sosial, pengertian desa memiliki multi-makna dan ditafsirkan
berbeda-beda tergantung kepada kepentingan dan logika penggunaannya.
Misalnya, dari geografi-kultural, desa diartikan sebagai ruang yang terbentuk dari
kesatuan lokalitas-spasial, dimana didalamnya terdapat sebuah kehidupan sosial,
sebagai akibat adanya interaksi antara unsur fisik dengan unsurr sosial. Unsur fisik
seperti letak, curah hujan, jenis tanah, ketersediaan air ikut menentukan karakteristik
sekaligus kemajuan suatu desa. Sedangkan unsur sosial yang dimaksud adalah
manusia yang menjadi penduduk desa dengan segala potensi dan kemampuannya
seperti pendidikan, keterampilan, jumlah penduduk.
Sebagai bagian dari pemerintahan yang berada di bawah kecamatan, desa memiliki
ciri-ciri:
a) Memiliki wilayah tertentu
b) Mempunyai pemerintahan sendiri, dengan kepala desa sebagai pemimpin yang
dipilih langsung oleh warga desa
c) Mempunyai sistem masyarakat sendiri
411
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
2) Potensi Desa
Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda berupa sumber daya alam (SDA)
dan sumberdaya manusia (SDM) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
a) Potensi sumberdaya alam desa bisa berupa :
(1) Lokasi. Lokasi desa yang strategis, mudah dijangkau dari pusat-pusat
pembangunan jelas sangat menguntungkan terhadap kemajuan desa
tersebut. Berdasarkan lokasinya, besa dibedakan menjadi empat kategori,
yaitu :
· Desa kategori I, adalah desa yang lokasinya dekat ibu kota propinsi
atau kota. Desa kategori I biasanya sudah memiliki berbagai fasilitas
perkotaan seperti pasar, bank, pendidikan yang lengkap, terdapat
kawasan industri.
· Desa kategori II, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar ibu
kota kabupaten. Biasanya sudah memiliki terminal antarkota, industri
ringan, pasar, bank, pendidikan sampai tingkat menengah.
· Desa kateori III, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar kota
kecamatan atau kota-kota kecil. Mempunyai terminal subregional,
pendidikan menengah pertama, pasar lokal, ada bank pembantu/
capang pembantu.
· Desa kategori IV adalah desa yang lokasinya terpencil, kurang memiliki
hubungan yang lancar dengan pusat fasilitas pembangunan, beberapa
desa bahkan belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat
maupun roda dua.
(2) Luas desa. Wilayah desa berbeda-beda, ada desa yang sangat luas, luas,
sempit. Desa-desa di Pulau Jawa umumnya sempit, sedangkan di luar Jawa
memiliki wilayah yang luas. Luas desa berpengaruh terhadap penggunaan
lahan seperti lahan untuk pemukiman, lahan pertanian.
(3) Kesuburan tanah. Kesuburan tanah yang dimiliki suatu desa akan
mempengaruhi terhadap kemajuan dan kesejahteraan warga desa. Desa
yang terletak di lereng Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan tanah
vulkanis yang subur akan berbeda dengan desa yang terletak di pelosok
Geografi SMA
Beberapa kendala dalam pembangunan desa antara lain berasal dari kondisi
internal desa seperti rendahnya kualitas penduduk, rendahnya kualitas aparat
413
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
5) Klasifikasi Desa
Klasifikasi suatu desa yang dibuat pemerintah Orde Baru antara lain didasarkan
kepada kemajuan, letak desa. Adapun pengelompokkannya adalah sebagai
berikut:
a) Desa tradisional atau pra desa. Yaitu desa-desa yang berada pada masyarakat
desa yang masih sederhana, ”terasing”. Cirinya; ketergantungan terhadap alam
masih sangat tinggi, masyarakat desa jarang berkomunikasi dengan warga luar,
memiliki sistem sosial yang sederhana dengan pembagian kerja yang didasarkan
kepada jenis kelamin.
b) Desa swadaya. Yaitu tipe desa yang belum maju, penduduk masih sedikit,
tingkat pendidikan masih rendah, ketergantungan terhadap alam masih tinggi,
lokasi relatif terpencil.
c) Desa swakarya. Bisa dikatakan sebagai desa transisi dari desa desa tradisional
kepada desa yang maju. Ciri-cirinya; masyarakat mengalami transisi dalam
Geografi SMA
berbagai aspek, pengaruh dari luar sudah masuk, mata pencaharian penduduk
mulai heterogen, pemerintahan desa mulai berkembang baik
d) Desa Swasembada. Adalah desa yang sudah maju dengan ciri-ciri; terletak
disekitar kota (kec, kabupaten,kota propinsi), mata pencaharian tidak lagi
kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik, transportasi
sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan warga
desa sudah baik.
Geografi SMA
7) Pola Perkotaan
Setiap kota memiliki kekhasan tersendiri yang bersifat unik dan berbeda dengan
kota lainnya. Perbedaan ini karena setiap kota memiliki letak, morfologi, sejarah
yang berbeda-beda. Pola kota dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a) Pola konsentris. Kota ini awalnya berkembang dari suatu titik pusat kota, secara
perlahan kota berkembang ke arah luar dan kota semakin membesar. Pusat kota
seolah-olah dikelilingi oleh zona-zona yang berbentuk lingkaran yang berlapis
lapis. Pusat kota seringkali menjadi daerah pusat kegiatan perdagangan (CBD =
central bussiness district).
b) Pola sektoral adalah pola kota yang memiliki sektor-sektor yang menjadi bagian
dari suatu kota dapat berkembang sendiri-sendiri tanpa banyak mendapat
pengaruh dari pusat kota. Kota dapat tumbuh secara horisontal yaitu tumbuh
kearah luar kota. Sebagai akibat semakin berkurangnya lahan kosong di
perkotaan kota juga tumbuh secara vertikal berupa dibangunnya gedung-
gedung tinggi sebagai pusat perkantoran, perdagangan, dan apartemen. Di
beberapa titik kota tumbuh juga permukiman padat dan kumuh (slums area)
yang dihuni penduduk miskin perkotaan.
c) Pola pusat kegiatan ganda adalah kota yang memiliki bagian-bagian kota yang
mempunyai latar belakang lingkungan yang berlainan, baik lingkungan alami
mapun lingkungan sosial ekonominya. Kota semacam ini biasanya terdapat di
tepi sungai besar atau teluk dan menunjukkan perluasan kota ke arah darat.
Geografi SMA
Interaksi antara desa dengan kota terjadi akibat adanya perbedaan sumberdaya
dan perbedaan kebutuhan. Penduduk desa menghasilkan barang kebutuhan
Geografi SMA
Interaksi juga bisa terjadi antara desa dengan desa. Misalnya desa penghasil ikan
di daerah pantai akan berinteraksi dengan desa penghasil beras dan penghasil
sayuran di daerah pegunungan
Para ahli Geografi mengadopsi teori gravitasi dari Isaac Newton (1642-1727) untuk
mengukur jumlah penduduk pada suatu wilayah termasuk perkotaan. Dengan
rumus sebagai berikut :
Interaksi = PW1. Pw2
(JW1. 2)²
PW1 = jumlah penduduk wilayah pertama
PW2 = jumlah penduduk wilayah kedua
PW1.2 = jarak antara kedua wilayah tersebut
Dengan menggunakan rumus interaksi di atas, maka akan diperoleh nilai interaksi
wilayah sebagai berikut :
A – B = (600 x 100)
-------------- = 9.37
(80)²
A - C = (600 x 200)
-------------- = 33.3
(60) ²
418
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
A - D = (600 x 700)
---------------- = 85.57
(70) ²
Dengan demikian bahwa perbandingan besarnya interaksi kota-kota AB, AC, dan
AD = 9.37, 33.3, 85.57. Kesimpulannya, lalu lintas kendaraan, terutama kendaraan
umum dan lalu lintas orang atau barang di antara ketiga kota tersebut kurang lebih
sebanding dengan nilai-nilai tersebut.
3. Latihan :
Jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Desa merupakan bentang budaya sebagai hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungan alamnya.Jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan kemajuan
masyarakat desa!
2. Bagaiamana proses terjadinya interaksi spasial antara desa dengan kota? Berikan
contohnya
3. Jelaskan ciri-ciri desa yang sudah maju dan diklasifikasikan ke dalam desa swasembada!
4. Kota-kota besar yang terletak di muara sungai besar atau pelabuhan umumya
berkembang pesat jika dibandingkan dengan kota yang terletak di pedalaman.
Mengapa demikian?
5. Jelaskan apa yang dimaksud pola konsentris suatu kota!
4. Evaluasi : Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban
a, b, c, atau d
1. Desa yang memiliki pola permukiman mengikuti daerah aliran sungai termasuk ke
dalam desa dengan pola ....
a. Random
a. Konsentris
b. Linier
c. Sektoral
d. Komunal
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
419
Geografi SMA
4. Daerah-daerah pedesaan yang letaknya jauh dari kota dapat juga terpengaruh
melalui faktor utama, yaitu ....
a. Jalan sebagai penghubung
b. Kota dengan pengaruh desa
c. Kegiatan perekonomian
d. Daerah pinggiran kota
6. Desa yang berada di kawasan strategis, dekat pusat pertumbuhan, akan memiliki
perkembangan yang pesat jika dibandingkan dengan desa yang terisolir. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan desa dipengaruhi oleh faktor ....
a. Lokasi
b. Morfologi
c. Geologi
d. Luas
420
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
7. Kawasan kota yang secara intensif digunakan untuk berbagai fungsi urban seperti
perbelanjaan, perkantoran, permukiman, hotel, pendidikan, dan lain-lain disebut ....
a. hinterland
b. metropolis
c. megapolis
d. kumenopolis
e. super blok
10. Dibawah ini merupakan dampak positif dari interaksi kota-desa, kecuali ....
a. Dapat mengurangi laju urbanisasi
b. Mengolah sumber daya alam yang tersedia
c. Memperlancar hubungan antar daerah
d. Menciptakan lapangan kerja di pedesaan
Kunci Jawaban :
Essay
1. Kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh unsur fisik seperti letak, luas, kesuburan tanah,
ketersediaan air, dan faktor non-fisik yaitu penduduk desa dengan tingkat pendidikan,
keterampilan, semangat untuk maju.
2. Interaksi spasial antara desa dengan kota terjadi karena perbedaan sumberdaya dan
kepentingan. Desa merupakan penghasil bahan pangan yang dibutuhkan warga kota,
sedangkan kota menghasilkan berbagai barang yang tidak dihasilkan warga desa.
3. Ciri-ciri desa yang sudah maju atau swasembada adalah; mata pencaharian tidak
hanya bertumpu kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik,
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 421
Geografi SMA
transportasi sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan
warga desa sudah baik.
4. Karena kota di muara sungai dan pelabuhan memiliki letak yang sangat strategis dan
memiliki akses yang tinggi, pusat perdagangan dan jalur pelayaran internasional
5. Pola konsentris adalah pola suatu kota yang berkembang ke arah luar kota, pusat kota
seolah-olah dikelilingi zona-zona yang berbentuk lingkaran.
Pilihan ganda :
1) C
2) D
3) D
4) A
5) D
6) A
7) B
8) C
9) B
10) D
422
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
Guru mampu menganalisis wilayah dan perwilayahan
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan
perencanaan pembangunan
c. Indikator
Wilayah formal dan fungsional
Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional
Perwialayahan berdasarkan fenomena geografis
Identifikasi pusat-pusat pertumbuhan
2. Uraian Materi
a. Wilayah formal dan fungsional
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah
adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurr yang terkait
kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan atau aspek fungsional Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan
sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-
komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional.
Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali
bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam,
sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentukbentuk kelembagaan.
Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan
sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis
tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey,1977 dalam Rustiadi
et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam
tiga kategori, yaitu: (1) wilayah homogen (uniform/homogenous region); (2) wilayah
nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming
region).
Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan
fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi
1) Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman/
homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam
menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan
423
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
politik.
2) Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan
interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah
tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari
satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling
berkaitan.
3) Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau
kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, yang dimaksud
dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit
geografisberdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional
(tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu
denganbagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk
tujuan pengembangan/ pembangunan/development.
Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut
ini:
1) Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
2) Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk,
seperi gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya
bercocok tanam.
3) Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur
fisik dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.
Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
1) Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform.
Wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling
berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region.
2) Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah
klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang
mempunyai ciri-ciri geografi khusus.
3) Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistic deskriptif.
Wilayah sebagai suatu ruang di permukaan bumi secara umum meliputi bidang atau
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
424
Geografi SMA
luasan secara tiga dimensi yang mencakup panjang, lebar, dan tinggi sampai batas
atmosfer tertentu. Contoh dari ruang di permukaan bumi antara lain ruang terbuka
hijau di Kota Jakarta yang mencakup bagian dari Kota Jakarta yang diperuntukkan
secara multifungsi, antara lain sebagai daerah resapan air, penghijauan, prasarana
olahraga dan rekreasi, serta estetika kota. Contoh lainnya dari konsep ruang
secara lebih spesifik adalah ruang kelas sebagai suatu bidang yang memiliki luasan
tertentu dalam pengertian memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang berfungsi
sebagai prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM).
Karakteristik yang khas dari suatu wilayah atau region dapat ditinjau dari aspek fisik
atau alami dan sosial budaya. Oleh karena itu, wilayah merupakan suatu kompleksitas
tertentu sebagai hasil dari interaksi dan interrelasi berbagai macam unsur yang
terdapat di dalamnya. Contoh dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah
pesisir, wilayah hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun
wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin (Latin
American Region), wilayah Amerika Anglo (Anglo American Region), wilayah perkotaan,
dan wilayah perdesaan.
425
Geografi SMA
Geografi SMA
yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk
atau konsumen dalam ruang (spatial population distribution). Dari
komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar
(market optimizing principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan
bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan
terbentuk wilayah tempat pusat (central place). Pusat tersebut
menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya.
Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk
lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range
dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan
memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat
pasar itu.
Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala,
antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi.
Geografi SMA
Geografi SMA
3) Teori Marxist
Menurut Karl Marx konsep C-P merupakan eksploitasi C atas P, dimana P sangat
menggantungkan diri pada C.
429
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3. Latihan
1. Bedakan pembagian region menurut bintarto dan wittseley ?
2. Bedakan wilayah dengan daerah ? berikan contohnya
3. Mengapa teori tempat central dari cristaler sukar diterapkan ?
4. Mengapa daerah periphery mengalami kemunduran, jelaskan ?
5. Mengapa suatu wilayah dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ?
4. Evaluasi
1. Berdasarkan kondisi fisik suatu daerah, maka kondisi topografis daerah yang lebih
maju dibanding daerah lainnya ....
a. Dataran tinggi
b. Dataran rendah
c. Plato
d. Daerah perbukitan
2. Berikut ini bukan merupakan faktor yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi
pusat pertumbuhan ......
a. Faktor alam
b. Faktor sosial
c. Faktor kebudayaan
d. Faktor industri
Geografi SMA
Geografi SMA
5. Latihan
1. Menurut wittlesey
a. Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
b. Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk, seperi
gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya bercocok
tanam.
c. Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik
dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.
2. Menurut Bintarto
a. Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform. Wilayah
dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan
dengan garis melingkar disebut nodal region.
b. Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah klasifikasi
wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang mempunyai
ciri-ciri geografi
3. Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung
memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah
cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan,
seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan,
dan desa atau kelurahan.
4. Teori ini dapat diterapkan dengan syarat :
a. Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi
b. Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen.
c. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata
5. Tertariknya modal, tanaga produktif, barang mentah kedaerah core menyebakan
periphery mengalami kemunduran
6. Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan :
a. Kondisi fisik
b. Kekayaan sumber daya alam
c. Sarana dan prasarana transportasi
d. Adanya industri
e. Kondisi sosial ekonomi
f. Pertimbangan ekonomi.
Geografi SMA
6. Evaluasi
1. C
2. C
3. D
4. B
5. B
6. B
7. A
8. A
9. B
10. B
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
433
Geografi SMA
Daftar Pustaka
Agus Suryantoro, 1990, Penyimpangan Pemanfaatan Ruang TerhadapRencana Induk Kota Kawasan
Kraton-Malioboro Dengan Interpretasi Foto Udara, Tesis S-2, PPS-UGM, Yogyakarta.
Ahmad yani, Mamat Ruhimat, 2008, Geografi untuk kelas XI, Garsindo, Jakarta
Andrew Webster. Introduction to Sociology of Development.
Ankie, MM, Hoogevelt. Alternative Development Strategies.
Bambang Prijambodo, Pokok-Pokok Rencana Pembanguan Jangka Panjang Menengah Tahun
2004-2009 Disampaikan pada kunjungan Kuliah lapangan mahasiswa Jurusan Geografi
27, April 2006
Bintarto,R dan Surastopo, 1998, Metode Analisa Geografi, LP3S , Jakarta
Daldjoeni, N, 1982, Pengantar Geografi, Alumni, Bandung
Dean K.Forbes. Geografi Keterbelakangan. Jakarta: LP3ES. 1984
Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics – Bakorsurtanal – UGM,
Yogyakarta.
Erwin Hardika Putra, Shut, 2005, Pemandaatan Teknologi Citra Satelit dan GIS (Geograhic
Informatiom System) untuk Monotoring GNRHL
Irawan. Drs. MBA, Suparmoko M, Dr, M.A., 1992, Ekonomi Pembangunan, BPFE, Yogyakarta
Dickenson J.P, dkk. Geografi Negara Berkembang. Methuen : London and New York. 1983
Jensen, J.R. 2000. Remote Sensing of The Environment an Earth Resource Perspective. Prentice
Hall. New Jersey
Lillesand and Kiefer, 1993. Remote Sensing And Image Interpretation, Jhon Villey and Sons,
New York.
-----------------------, 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. John Wiley and Son. New York
Lo, C.P, 1986. Penginderan Jauh Terapan, UI- Press, Jakarta.
Michael Chisolm. Studies in Human Geography. London. 1984
Nursid Sumaatmadja, 1989, Lingkungan Hidup, Alumni, Bandung
-------------------------1981, Studi Geografi, Alumni, Bandung
Peter Haget. Geography: A Modern Synthesis. Second Edition. Harper International Edition.
Harper & Row, Publisher. New York, Evaston. 1983
Prikandito, Aryono, 1980, Kartografi, PPT UGM, Yogyakarta
Purwadhi, F.S.H. Interpretasi Citra Digital. Grasindo. Jakarta
Resosudarmo Sujiran, 1958, iImu Bumi Alam, Masa Baru, Bandung
-------------------------, 1990, Pengantar Ekologi, Remaja Rosadakarya,Bandung
Sandy, I Made, 1987, Iklim Regional Indonesia, Yakarta, Jurusan Geografi FMIPA
Soni Darmawan, Ishak H. Ismullah, Ketut Wikantika, Firman Hadi, Teknologi Satelit Inderaja
Untuk Pertanian, Pusat Penginderaan Jauh – ITB
Geografi SMA
1. Tujuan Pembelajaran
Standar Kompetensi
Peserta PLPG mampu membuat perangkat pembelajaran dari mata pelajaran yang
dibinanya.
Kompetensi Dasar
Peserta di PLPG mampu menyusun perangkat penilaian hasil belajar dari mata pelajaran
yang dibinanya.
Indikator
Peserta PLPG mampu
a. Mendeskripsikan perencanaan penilaian hasil belajar
b. Hasil belajar mendeskripsikan perangkat penilaian berbasis kelas.
2. Uraian Materi
Penyusunan perangkat penilaian yang dibuat oleh guru tidak terlepas dari sistem
pembelajaran yang dirancang dalam format silabus dan RPP. Pada unit kegiatan belajar
1 telah diuraikan bagaimana mengembangkan evaluasi hasil belajar di dalam sistem
pembelajaran. Artinya perangkat penilaian yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perangkat penilaian dalam satu kesatuan
desain sistem pembelajaran akan menghasilkan alat penilaian tes dan non tes yang
dilengkapi petunjuk pelaksanaan, sehingga akan memudahkan proses pengukuran
yang dilakukan oleh guru.
Penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi (tujuan pembelajaran) peserta didik. Penilaian ini dilakukan
secara konsisten dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu penilaian
dilakukan secara sistematik yaitu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dalam
perencanaannya.
Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik melalui berbagai teknik, dan
pemberian nilai terhadap hasil belajar berdasarkan standar tertentu.
Kegiatan menilai hasil belajar siswa tersebut harus terarah dan terprogram. Hal
ini dimaksudkan bahwa menilai hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang telah
dirumuskan di dalam silabus dan RPP. Selain itu metode dan teknik penilaian dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan dalam silabus dan RPP. Dengan demikian penilaian
yang dilakukan guru merupakan satu rangkaian yang tidak dapat terpisahkan seperti
ilustrasi berikut:
Geografi SMA
Tujuan pembelajaran/
Metode
SK dan KD
Indikator
Perencanaan penilaian hasil belajar menurut Gronlund (1985) dalam Zaenal Arifin
(1009, h. 91-102) dari beberapa langkah:
1) Menentukan Tujuan Penilaian
Dalam kegiatan penilaian, tentu guru mempunyai maksud atau tujuan tertentu.
Tujuan penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak
awal, karena dasar untuk menentukan arah mencakup ruang lingkup materi,
jenis/model, dan karakter alat penilaian.
Tujuan penilaian yang dirumuskan harus sesuai dengan jenis penilaian yang
akan dilakukan, seperti penilaian formatif, sumatif, diagnostik, penempatan
atau seleksi.
Geografi SMA
3) Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item
untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan
tertentu. Kisi-kisi adalah rancangan tujuan-tujuan khusus dan perilaku-perilaku
khusus yang akan menjadi dasar penyusunan butir tes dan atau non tes.
Tujuannya adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes/
non tes dan bagian-bagiannya, sehingga perumusan tersebut dapat menjadi
petunjuk yang efektif bagi guru dalam menyusun butir-butir tes / non tes.
Format kisi-kisi tidak ada yang baku, dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan. Pada umumnya, format kisi-kisi soal dapat dibagi menjadi dua
komponen pokok, yaitu komponen identitas dan komponen pokok.
Geografi SMA
Contoh :
Selain itu guru harus mengenal siswa agar dapat memperkirakan taraf
kesukaran, kompleksitas, serta gaya pemahaman yang paling sesuai dengan
siswa.
537
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Kegiatan uji coba dapat dilakukan dengan kesesuaian butir instrumen dengan
hasil belajar yang akan diukur (apakah butir instrumen telah mengukur apa
yang akan diukur/valid). Selanjutnya dapat dilakukan analisis butir instrumen
dari aspek bahasa, sehingga dapat dimungkinkan kesalahan siswa dalam
merespon karena faktor bahasa. Sedangkan uji coba dan analisis secara empiris
membutuhkan proses yang panjang mulai dari ahli, siswa secara perorangan,
siswa secara kelompok kecil dan sekelompok siswa sesuai dengan situasi
nyata di lapangan. Diperlukan pula perangkat uji validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda.
Revisi soal dapat dilakukan dengan memperbaiki bahasa pada butir instrumen
secara total. Untuk soal-soal yang valid dan telah mencerminkan semua pokok
bahasan serta aspek kemampuan yang hendak diukur dapat dirakit menjadi
sebuah tes/non tes yang valid dan dilanjutkan dengan merakit tes/non tes hasil
revisi. Selanjutnya terkait urutan/penomoran, dalam suatu tes/non tes pada
umumnya urutan dilakukan menurut tingkat kesukaran yaitu dari yang mudah
sampai yang sulit, dari yang sederhana menuju kompleks.
Contoh:
Perangkat penilaian berdasarkan perencanaan penilaian hasil belajar (sumber
mahasiswa Teknologi Pendidikan Ugi Gumelar). Perangkat ini dihasilkan sudah
melalui proses uji coba dan analisis.
Geografi SMA
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
StandSasara
Matadi 539
1. No
arkomn klat
batas
peneta
pemeri
Menjel petens
Geografi SMA wilaya
panda
ntahda
askank Kompe i
h npene
lamebijaka tensiD
gasann asar
: :
:
penat SetelaPejaba
danpe Penat
aanba
negas
hmentPelakaanBa
Wilaya
Penata
tentan
Pemeri
Kebija Pokok taswilgikutisanaDi
anbat tasWil
hDaera
anBata
g ntah
kan Bahasa ayah.
aswila
matad lingkuayahB
h s n iklatPe
yahme nganPagiPej
liputi
nataaemeriabatP
nBatas
mekan ntahDelaksa
isme,p
WilayaaerahnaDiLi Kisi-
batasd
No.1ta
Pesert sebaga
undan
Pesert h,paraKabup
rosed ngkun KisiIns
5.Pasal
4.Pasal
aerah,
hun20
adiklat 3.Pasal
2.Pasal
1.Pasal
imana:
gNo.32
adiklat ur,tek
pesertaten/KganPe trume
18tent
2(1)ten
sebaga 198,te
mampcakupa
06,ten 18(1)te
sumbe4(3)tetahun2
mamp amamota merint
nikdan nTesH
angtim
tangw
imana: ntangp
umenjnwilay
tangst ntangk
ntangp
rdayal 004,te
umenj rancan
pumer ahDae asilBel
peneg
ujudba olapen
ewena
emben 540
elaskaah. autwil
andart ntangp
elaska ancan
ganan rahKa ajar
asanba
tasdae ntenta yelesai
atacar nganp
ayah tukandemerin
ntenta ggara
grenca bupat
tasdae
rah apenengPem anseng engelo
aerahtahdae
ngUnd napen
nbiaya en/Kot
rah endagr keta laan
gasan rah,
ang-
Indikat (RAB)
etapa a
i n
or
Jenjan
Kognit
C2 if g
BentuKlasifi
PGPG PG PGPG Soal
k kasiSo
al
Soal
No.
10 36 1 9 35
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Jawaban
Jawablah pertanyaan dengan uraian yang jelas dan lengkap pada lembar jawaban
yang telah disediakan!
1. Berikut ini adalah peran Menteri Dalam Negeri dalam penyelesaian perselisihan
batas wilayah daerah:
a. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar desa
b. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kecamatan
c. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kabupaten/kota
d. Memfasilitasi perselisihan batas daerah antar kabupaten dalam satu
provinsi
2. Dibawah ini yang merupakan prinsip dasar penegasan batas wilayah daerah
adalah, kecuali:
a. Ketersediaan anggaran di daerah yang terkait
b. Mengesampingkan prinsip musyawarah untuk mufakat
c. Dilaksanakan atas dasar kesepakatan antar daerah terkait
d. Dilaksanakan oleh tim penetapan & penegasan batas daerah ditingkat pusat
541
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3. Berikut ini yang merupakan proses penentuan batas wilayah daerah yang
disajikan secara kartometerik diatas peta adalah
a. Penentuan skala/resolusi peta
b. Penentuan ketelitian planimetris
c. Penentuan sistem proyeksi peta
d. Penentuan sistem grid sebagai sistem proyeksi peta
e. Penentuan sistem simbolisasi dan pewarnaan pada peta
4. Batas wilayah termasuk salah satu bentuk informasi spasial yang memiliki
karakteristik khusus. Visualisasi dari batas wilayah suatu daerah dapat terlihat
dari:
a. Peta Rupa Bumi Wilayah
b. Peta Tematik Wilayah
c. Peta Fotogrammetri Wilayah
d. Peta Batas Wilayah
e. Peta Lokasi Wilayah
II. SoalNo
Uraian (Essay)
Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 …………… 11 …………… 21 …………… 31 ……………
Kasus:
2 …………… 12 …………… 22 …………… 32 ……………
Disuatu3wilayah
……………
di Pulau Jawa,13 ……………
terdapat dua desa yaitu 23
desa A …………… 33
dan B yang merupakan ……………
4 ……………
hasil pemekaran 14 desa.
dari satu wilayah …………… 24 perselisihan
Agar tidak terjadi …………… 34
dalam proses ……………
5
pengelolaan ……………
sumber daya alam 15 antara
……………
masing-masing 25 desa,…………… 35
maka dari itu harus ……………
6 penetapan
dilakukan …………… 16
dan penegasan ……………
batas 26 ditunjuk
desa. Jika Anda …………… 36 yang……………
sebagai pihak
berwenang
7 dalam
…………… menetapkan17batas ……………
wilayah tersebut,27 maka Anda harus melakukan
…………… 37 ……………
langkah-langkah
8 sebagai
…………… berikut!
18 …………… 28 …………… 38 ……………
9 …………… 19 …………… 29 …………… 39 ……………
1. Susunlah daftar tim yang dibutuhkan untuk kegiatan penetapan dan penagasan
10 …………… 20 …………… 30 …………… 40 ……………
batas desa! (minimal 5 orang yang dapat dikategorikan sebagai tim)
2. Susunlah daftar peralatan dan bahan pokok yang dibutuhkan untuk kegiatan
penegasan batas desa tersebut! (minimal 4 buah)
3. Buatlah kerangka kegiatan yang akan dilakukan untuk penegasan batas desa
tersebut!
4. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan penetapan dan
penegasan batas desa tersebut?
5. Berapakah anggaran biaya pelaksanaan kegiatan penegasan batas untuk desa di
pulau jawab tersebut!
Geografi SMA
Lembar Jawaban
Nama : …………………
Unit : …………………
I. Pilihan Ganda
II. Uraian
1. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
543
Geografi SMA
KUNCI JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. E 11. B 21. E 31. E
2. E 12. B 22. E 32. E
3. E 13. B 23. E 33. E
4. E 14. B 24. E 34. E
5. E 15. B 25. E 35. E
6. E 16. B 26. E 36. E
7. E 17. B 27. E 37. E
8. E 18. B 28. E 38. E
9. E 19. B 29. E 39. E
10. E 20. B 30.E 40. E
II. Essay
1. Tim yang dibutuhkan dalam kegiatan penetapan dan penegasan batas desa
meliputi:
- Tim penegasan batas desa, meliputi kepala/perangkat desa, camat terkait, dan
unsur BPD, Kabag Pemerintahan.
- Tim penegasan batas kabupaten, meliputi, unsur Bapeda, dan unsur administrasi
pemerintahan umum SETDA Kab/Kota, Bupati, Sekda (surveyor)
- Tim Leader adalah tim pelaksana fisik meliputi ahli geodesi atau ahli geografi
seperti BPN.
Geografi SMA
I. Soal pilihan ganda, jika benar diberi skor 1, dan jika salah diberi skor 0
Jika menjawab dengan benar (disebutkan minimal 5 atau lebih), diberi skor 5. jika
menjawab benar minimal 5 atau lebih, namun jawaban kurang tepat, diberi skor 4. dan
jika menjawab kurang dari 5 jawaban kurang tepat diberi skor 3. untuk responden yang
menjawab, namun jawabannya tidak tepat diberi skor 2, sebagai penghargaan bahwa
responden, memikirkan jawaban dari soal tersebut.
Untuk no butir 2.
Jika menjawab 2-3 tahap dengan benar kegiatan penegasan batas desa, diberi
skor 3. jika benar menjawab 4 tahap, diberi skor 4, dan jika tepat/menjawab 5 tahap, maka
skor 5. untuk responden yang menjawab, namun jawabannya tidak tepat diberi skor 2,
sebagai penghargaan bahwa responden, memikirkan jawaban dari soal tersebut.
Untuk no butir 4.
Jika menjawab kurang dari 4 bulan adalah salah, dan hanya diberi skor 2 sebagai
penghargaan. Jika menjawab tepat 4 bulan atau lebih maka jawaban benar dan skor yang
diberikan adalah 5.
Kriteria Nilai
545
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Terdapat metode dan teknik penilaian berbasis kelas yang dapat direncanakan
guru sesuai dengan hasil belajar yang akan diukur. Metode penilaian dikategorikan
menjadi tiga yaitu penilaian, kognitif, penilaian afek dan penilaian psikomotorik.
Sedangkan untuk teknik penilaian terdapat beberapa jenis:
1) Penilaian kognitif
Benarsalah,menjodohkan,pilihanganda,jawabanpendek/singkat,melengkapi/
isian, uraian/esai.
2) Penilaian afektif
Penilaian terhadap diri sendiri observasi dengan skala Likert dan skala sikap
lainnya.
3) Penilaian keterampilan
Daftar cek, skala penilaian, portofolio dan catatan pengamatan (anekdotal).
Metode dan teknik penilaian di atas dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar
siswa atau kinerja siswa secara langsung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Hasil belajar dan kinerja dinilai secara alamiah, sehingga tidak semata
kognitif mampu menunjukkan posisi start berlari. Guru harus menggunakan
penilaian observasi melalui pengamatan dengan menggunakan perangkat penilaian
daftar cek.
Beberapa perangkat penilaian berbasis kelas yang dapat direncanakan oleh guru
menurut Abdul Majid (2008, h. 195-219) seperti diuraikan di bawah ini.
1) Tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun
jawabannya). Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespons dalam
menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi
tanda menggambarkan grafik, diagram dan sebagainya.
b) Fungsi
Formatif di kelas/classroom formatif assessment
Geografi SMA
Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan option (pilihan jawaban).
Pilihan jawaban terdiri dari atas kunci jawaban dan pengecoh
(distractor).
b. Benar – Salah
Bentuk soal ini memiliki dua kemungkinan jawaban yaitu benar-salah
atau ya dan tidak. Dalam menyusun instrumen pertanyaan benar salah
harus diusahakan menghindari kata terpenting selalu, tidak pernah,
hanya, sebagian besar dan kata-kata lain yang sejenis, karena dapat
membingungkanpesertatesdalammenjawab.Rumusanbutirsoalharus
jelas dan pasti benar dan pasti salah. Hindari pernyataan negatif seperti
Geografi SMA
kata “bukan”.
Contoh soal Benar – Salah yaitu: Khalifah Umar bin Khatab mendapat
julukan “Pedang Allah”
c. Menjodohkan
Bentuk ini cocok untuk mengetahui fakta dan konsep. Cakupan materi
bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.
Antara pertanyaan dengan:
a. Wujud
1. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala b. Qadiran
sesuatu (Q.S. Al Baqarah:20)
2. Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup c. Baqa
kekal lagi senantiasa berdiri sendiri (Q.S. AL
Imran:2) d. Hayat
3. Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zahir dan
yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala e. Sama
sesuatu (Q.S. AL Hadid:3)
4. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan f. Qiyamu- hubinafsi
tetap kekal zat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan (Q.S. Ar Rahman:26-27) g. Qidam
5. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dan
Dia (Allah) adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat (Q.S. As Syura: 11)
Contoh:
Hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir disebut sebagai hadis...
e. Uraian tertutup
Pertanyaan yang biasa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan, dan
sebagainya.
Langkah untuk membuat tes uraian tertutup adalah: (a) menulis soal
berdasarkan indikator pada kisi-kisi, dan (b) mengedit pertanyaan.
Untuk mengedit pertanyaan perlu diperhatikan: (1) apakah pertanyaan
mudah dimengerti, (2) apakah data yang digunakan benar, (3) apakah
tata letak keseluruhan baik, (4) apakah pemberian bobot skor sudah
tepat, (5) apakah kunci jawaban sudah benar, dan (6) apakah waktu
untuk mengerjakan tes cukup.
Geografi SMA
Contoh soal:
a. Urutkan kegiatan dalam ibadah haji!
b. Sebutkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah!
f. Uraian terbuka
Bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa
dalam semua tingkat ranah kognitif.
Contoh soal:
Jelaskanlah penggunaan sumber-sumber hukum Islam!
549
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan
informasi bagi suatu penilaian.
a. Tujuan Portofolio
Tujuan ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang
akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian kelas, portofolio dapat
digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
Menghargai perkembangan yang dialami siswa
Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi.
Meningkatkan efektivitas proses pengajaran.
Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain.
Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada
siswa.
Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu
siswa dalam merumuskan tujuan.
Geografi SMA
b) Bahan penelitian
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilai portofolio di sekolah
antara lain sebagai berikut:
Penghargaan tertulis
Penghargaan lisan
Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa
Daftar ringkasan hasil pekerjaan
Catatan sebagai hasil pekerjaan
Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
Contoh hasil pekerjaan
Catatan/laporan dari pihak yang relevan
Daftar kehadiran
Hasil ujian/tes
Presentase tugas yang telah selesai dikerjakan
Portofolio
No Aspek yang Dinilai ke
1 2 3
1 Latar belakang masalah/pendahuluan
2 Kajian pustaka
3 Ketajaman pembahasan/analisis
4 Penyimpulan/penutup
5 Tata tulis dan bahasa
Skor total
551
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
Geografi SMA
4) Penilaian Proyek
a. Konsep Penilaian Proyek
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi, hingga penyajian data. Karena
dalam pelaksanaannya proyek bersumber pada data primer/sekunder, evaluasi hasil,
dan kerjasama dengan pihak lain, proyek merupakan suatu sarana yang penting
untuk menilai kemampuan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan
siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.
Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses
suatu proyek, misalnya pada saat:
Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
Bekerja dalam tim, dan
Arahan diri
Perancangan Kegiatan:
Observasi ke beberapa koperasi sekolah
Talk show bersama ahli (expert) dari bidang perkoperasian, pengelola dan
anggota koperasi. Pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi.
(sedikit ceramah, percakapan antara guru-guru sumber, dan diakhiri dengan
dialog interaktif dengan siswa).
Pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh
guru dan dapat dikembangkan lebih luas lagi oleh siswa.
Mengadakan diskusi panel di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang
koperasi makalah yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut.
Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas,
metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, patung dan
lain-lain.
Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi dan lingkup hasil kerja
adalah:
Penetapan kompetensi yang akan diukur. Perlu diingat pada waktu memberikan
tugas kepada siswa sebaiknya tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa
untuk menunjukkan kompetensi yang diukur tetapi juga memungkinkan siswa untuk
dapat menunjukkan kompetensi setingkat di atasnya dan kompetensi setingkat di
bawahnya.
Penyusunan tahapan dalam pengerjaan hasil kerja (dalam tahap perencanaan,
produksi, dan akhir).
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengelola hasil kerja siswa,
diantaranya adalah sebagai berikut.
Anekdotal, merupakan catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan
terhadap siswa yang waktu kegiatan belajar mengajar disebut anekdotal. Anekdotal
biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja
siswa, seperti misalnya kemampuan siswa untuk kerjasama, dan kemampuan siswa
menggunakan peralatan secara aman.
Skala Penilaian Analitis penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada
hasil kerja siswa dilihat dari berbagai perspektif atau kriteria disebut skala penilaian
analitis. Skala ini digunakan untuk menilai kemampuan pada tahap perencanaan/
perancangan dan tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru dapat menilai
desain atau hasil kerja siswa dari berbagai perspektif serta kriteria. Untuk setiap
keterampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
Skala Penilaian Holistik, merupakan penilaian terhadap hasil kerja siswa secara
keseluruhan disebut skala penilaian holistik. Skala ini digunakan untuk penilaian
pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian
terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerja.
6) Penilaian Sikap
a. Sikap dan Objek Sikap yang Perlu Dinilai
Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian terhadap sikap selain bermanfaat untuk
mengetahui factor-factor psikologis yang mempengaruhi pembelajaran, berguna
juga sebagai faeback pengembangan pembelajaran.
Secara umum, penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran sebagai berikut:
Sikap terhadap mata pelajaran
Sikap terhadap proses pembelajaran
Sikap terhadap materi dari pokok-pokok bahasan yang ada
Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri
siswa melalui materi tertentu.
Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum
Geografi SMA
bidan, dan teknik ini sederhana dan mudah diimplementasikan dalam pengukuran
dan skala sikap di kelas. Langkah-langkah pengembangan skala dengan teknik ini
sebagai berikut:
Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya, misalnya “Mata
Pelajaran Agama Islam” Pilihan Sikap
NoMemilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek
Pernyataan
SS
penilaian sikap. Misalnya menarik; penting; menyenangkan’ Smudah N dipelajari;
TS STSdan
sebagainya.
Kegiatan di sekolah pada bulan Ramadhan perlu
1. Memilih
kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala
dilakukan
Menentukan rentang skala pasangan dan penskorannya.
2 Usaha pengaktifan kegiatan Ramadhan merupa-
kan usaha
Tabelyang kurang
23. skala menyenangkan
sikap terhadap kegiatan Ramadhan di sekolah.
5 dts.
Tabel 24. Format Penilaian Konsep Diri Siswa Mata Pelajaran Agama Islam
No Pernyataan Alternatif
Ya Tidak
Alternatif
No1 Saya sulit mengikuti pelajaran PAI
Pernyataan
Ya Tidak
didikan Agama Islam
4 Saya sulit mengartikan kandungan ayat Al-Qur’an
dengan
Saya hafalan
belum doa dan ayat-ayat
bisa melaksanakan semuaAl-Qur’an
tugas-tugas dalam Pen-
5
didikan Agama Islam
6 Saya suka mendalami PAI di luar jam pelajaran sekolah
7 Saya selalu mengucapkan salam ketika bertemu 555
PLPG Sertifikasi
8 Saya Guru 2012 Rayon 9waktu
membutuhkan Universitas
lama Negeri JakartaPAI
untuk belajar
9 Saya ….dts.
Geografi SMA
3. Rangkuman
Penyusunan perangkat penilaian sebagai suatu sistem pembelajaran yang lengkap
suatu sistem pembelajaran yang lengkap dan memadai, harus direncanakan secara
terarah dan terprogram. Perencanaan penilaian hasil belajar dimulai dari penetapan
tujuan penilaian, identifikasi tujuan pembelajaran, mengembangkan kisi-kisi, menuliskan
butir instrumen, menguji coba dan menganalisis, serta merevisi dan merakit instrumen.
Untuk penulisan instrumen perlu diketahui rumusan hasil belajar dengan hasil kerja
operasional (terlampir). Sedangkan untuk analisis perlu diketahui sistem penskoran
dengan pedoman penskoran (terlampir)
Perangkat penilaian berbasis kelas menggunakan metode dan teknik penilaian sesuai
dengan hasil belajar yang diukur. Perangkat penilaian terdiri dari tes dan kinerja.
Perangkat penilaian tersebut dirancang oleh guru dengan kisi-kisi yang telah disusun
dan mengacu kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan didalam silabus dan
RPP.
4. Latihan
1. Jelaskan perencanaan penilaian hasil belajar dengan berpedoman pada RPP yang
telah Anda buat!
2. Buatlah contoh perangkat penilaian hasil karya siswa sesuai dengan mata pelajaran
yang Anda bina!
2. a. Contoh penilaian desain cover buku oleh siswa SMK multi media (perencanaan,
proses produksi, hasil karya kualitas dan teknis) dengan anekdotal dan skala
penilaian (rubrik penilaian).
Geografi SMA
b.Contoh penilaian gambar bangun ruang oleh siswa SMA IPA (garis, warna,
kebersihan, kerapihan, ketelitian) dengan rubrik penilaian analitik atau holistik.
c. Lembar alat penilaian hasil karya dan pedoman aspek penilaian 4 hasil karya,
perangkat penilaian disiapkan sebelum hasil karya dibuat oleh siswa.
Total skor
5. Tes Formatif 4
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan!
557
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
Geografi SMA
4. Perangkat penilaian yang diberikan kepada siswa pada saat pelaksanaan tes
tertulis, kecuali:
a. lembar soal
b. lembar jawaban
c. lembar soal dan lembar jawaban
d. kisi-kisi instrumen penilaian
8. Bukan deskripsi lembar soal tes uraian yang akan dikerjakan siswa:
a. berisi petunjuk pengerjaan soal
b. berisi pertanyaan terbuka
c. berisi kolom untuk menjawab soal
d. berisi alokasi waktu pengerjaan soal
10. Kriteria penilaian hasil belajar A, B, C, D atau E diperoleh dari standar skor
berbentuk:
a. interval skor
b. angka
c. skala ordinal
d. skala nominal
Geografi SMA
Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 4. Jika jawaban Anda
kurang tepat bacalah kembali kegiatan belajar modul ini. Analisislah alasan jawaban
yang Anda pilih, mengapa tepat dan kurang tepat. Jika jawaban Anda benar 80% pelajari
bagian akhir modul.
6. Kunci Jawaban
1. a
2. b
3. a
4. c
5. d
6. d
7. d
8. c
9. b
10. a
7. Daftar Pustaka
Cangelosi, James S. Merancang tes untuk Menilai Prestasi Siswa (Terjemahan Lilian D.
Tedjasudana). Bandung : Penerbit ITB.
Zaenal Arifin (2009). Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Geografi SMA
GLOSARIUM
Desain sistem : Proses rancangan sistem pembelajaran secara sistemik dan sistematis
Pembelajaran
Kognitif : Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untuk menguasai pengeta-
huan dan pemahaman konseptual. Periksa taksonomi tujuan belajar kog-
nitif.
Media : Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan isi pelajaran, untuk
pembelajaran memberikan kemudahan proses belajar siswa.
Pembelajaran : (1) Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas);
(2) Usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok
orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang lain (ter-
masuk peserta didik), dapat memperoleh pengalaman yang bermakna.
Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta
didik.
Psikomotorik : Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia.
Sistematik : usaha yang dilakukan secara berurutan agar tujuan dapat dicapai dengan
efektif dan efisien.
Sistemik : Holistik: cara memandang segala sesuatu sebagai bagian yang tidak terpi-
sahkan dengan bagian lain yang lebih luas.
Standar kom- : Ketentuan pokok untuk dijabarkan lebih lanjut dalam serangkaian
petensi (SK) kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan secara efektif.