PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
Kata Kunci: KKNI, Kimia, Indikator kompetensi, Relevansi, Geologi, Institut Teknologi
Medan
PENDAHULUAN
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia tidak lepas dari pengaruh global, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan ini menuntut adanya peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan yaitu melalui penyempurnaan kurikulum dari tahun ke tahun yang kini telah
menjadi kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI adalah kerangka
penjenjangan
kualifikasi
kompetensi
yang
dapat
menyandingkan,
menyetarakan,
dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. KKNI dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012 serta merupakan
pelaksanaan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas).
KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor
pendidikan dan pelatihan untuk membentuk sumber daya manusia nasional berkualifikasi (qualified
person) dan bersertifikasi (certified person) melalui skema pendidikan formal, non formal,
informal, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Pengertian kualifikasi sebagaimana diatur dalam
Prespres tersebut adalah penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam
KKNI. Sedangkan jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara
nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja. Kualifikasi adalah sebuah istilah
yang secara internasional disepakati sebagai pencapaian penguasaan seseorang atas badan
pengetahuan dengan keluasan dan kedalamannya yang telah didefinisikan terlebih dahulu.
KKNI adalah kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan
suatu ukuran pencapaian proses pendidikan sebagai basis pengakuan terhadap hasil pendidikan
seseorang yang diperoleh melalui pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan
informal. Dengan adanya KKNI ini akan merubah cara melihat kompetensi seseorang, tidak lagi
semata ijazah tapi dengan melihat kepada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional
sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang secara luas yang akuntabel dan
transparan.
Selain itu, dosen harus mampu mengembangkan bahan ajar dengan menggunakan berbagai
macam sumber yang relevan dengan perkuliahan untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengembangan bahan ajar sejalan dengan tuntutan untuk
pengembangan kurikulum dan silabus. Disamping bahan ajar, proses perkuliahan, sarana dan
prasarana, kualifikasi dosen juga berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mengkritisi kurikulum serta materi ajar yang berkaitan dengan
kimia yang digunakan oleh fakultas teknologi mineral Institut Teknologi medan (ITM).
Ilmu kimia mempunyai peranan yang sangat penting, karena kimia merupakan ilmu dasar
untuk tumbuh kembangnya teknologi. Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar,
obat-obatan, bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk yang
melibatkan ilmu kimia. Oleh karena itu, peran ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan
berbagai bidang kajian keilmuan. Disiplin Teknik Geologi merupakan pengembangan dari disiplin
Geologi yang diterapkan untuk menjawab dan mengatasi berbagai permasalahan keteknikan yang
berkaitan dengan bumi. Perkembangan disiplin Teknik Geologi di Indonesia dimulai menjelang
tahun 1960, setelah disadari betapa pentingnya Geologi untuk mendukung program pembangunan
nasional. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan penyelidikan geologi dalam kegiatan eksplorasi
sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta dalam menunjang pembangunan konstruksi.
Teknik Geologi lebih menitik beratkan pada aplikasi atau penerapan Geologi untuk
kepentingan kehidupan manusia dan keselamatan lingkungan, berdasarkan hasil observasi,
interpretasi, pemodelan, analisis, perhitungan dan prediksi terhadap sistem bumi (Dwikorita, 2010).
Kimia merupakan materi yang banyak berhubungan dengan prinsip ilmu lain. Ilmu kimia
merupakan disiplin ilmu yang memiliki pengaruh dalam bidang pertanian sehingga perlu
diperhatikan pengembangan materi kimia di dalam kurikulum jurusan pertanian. Kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang disusun secara sistematik sesuai tujuan yang harus dicapai, materi yang
harus dipelajari, proses pembelajaran yang harus diterapkan, dan system evaluasi yang harus
dikembangkan dan dilaksanakan.( Sukardi. 2004.)
Selain kurikulum yang sistematik, dosen juga memegang peranan penting. Profesionalisme
dosen berperan besar terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dosen
yang tugas utamanya dalam bidang pengajaran dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu
kompetensi bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta didik, kompetensi penguasaan
pembelajaran
yang
mendidik,
dan
kompetensi
pengembangan
kepribadian
dan
keprofesionalan.Pembuatan bahan ajar adalah salah satu tugas dari seorang dosen. Dalam hal ini
pengembangan bahan ajar sejalan dengan tuntutan untuk mengembangkan kurikulum dan silabus.
Disamping bahan ajar, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, persyaratan dosen juga
berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
Oleh karena itu, mini riset ini bertujuan untuk menganalisis kurikulum dan lingkupan
materi ajar kimia pada Jurusan Geologi Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi Medan
(ITM). Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan mini riset dengan judul
Analisis Materi Ajar Kimia Jurusan Teknik Geologi Institut Teknologi Medan (ITM).
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Teknologi Mineral Institut Teknologi Medan (ITM). Penelitian
ini merupakan penelitian deskriftif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan uinit yang diteliti antara
fenomena yang diuji.
1.1.
(FTM) program studi Jurusan Teknik Geologi mulai tanggal 02 Maret s/d 12 Maret 2015.
1.2 Populasi dan Sampel
Sampel penelitian meliputi ketua program studi Jurusan Teknik Geologi dan dosen yang
mengajarkan kimia di jurusan Teknik Geologi Institut Teknologi Medan (ITM).
1.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan terinci tentang semua komponen
yang menyangkut materi ajar dalam proses perkuliahan.
2. Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi dosen dan mahasiswa
terhadap materi ajar dalam proses perkuliahan.
1.4 Metode Analisis
Mini research ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas
materi ajar kimia di Fakultas Teknologi Mineral (FTM).Oleh karena itu, Metode penelitian mini
research ini adalah metode deskriptif kuantitatif.Data diperoleh melalui wawancara dengan dekan
Fakultas Teknologi Mineral (FTM) yaitu Bapak Ir. Syafriadi, MT dan angket pada salah seorang
dosen, serta angket pada beberapa mahasiswa di fakultas kedokteran.
Kualitas materi ajar yang diteliti berkenaan dengan kriteria isi materi dan strategi penyajian.
Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan silabus materi yang terkait dengan
kimia (sebagai sampel silabus dan materi yang dianalisis adalah silabus mata kuliah yang mencakup
blok-blok dan mata kuliah-mata kuliah pengantar di semester awal perkuliahan), kesesuaian
standard kompetensi dan kompetensi dasar dengan proses pembelajaran, kesesuaian materi ajar
dengan sarana dan prasarana, kesesuaian tes-tes yang dilakukan dosen dengan kompetensi dasar
dalam proses penilaian, kesesuaian materi ajar dengan kualifikasi dosen, serta permasalahanpermasalahan yang dihadapi saat proses perkuliahan dilakukan. Adapun jumlah pertanyaan dalam
wawancara dengan dekan Fakultas Teknologi Mineral (FTM) sebanyak 10 pertanyaan, jumlah
pertanyaan dalam angket yang diberikan pada 30 mahasiswa yang berhadir pada saat penelitian
yaitu sebanyak 10 pertanyaan, jumlah pertanyaan dalam lembar observasi aspek pembelajaran yang
diberikan pada dosen sebanyak 22 pertanyaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
3.1. Profil Institut Teknologi Medan
Institut Teknologi Medan (ITM) merupakan institut teknologi yang pertama di luar Jawa
yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Dwiwarna Medan. Alamat Yayasan
dan ITM adalah jalan Gedung Arca No. 52 Medan-20217 Telp. (061) 7363771, sekitar 100 meter
dari Stadion Teladan Medan. Yayasan Pendidikan dan Sosial Dwiwarna didirikan pada hari Rabu
tanggal 6 Januari 1960 dengan Akte Notaris Nomor 21, yang tujuannya adalah membantu
Pemerintah dalam bidang Pendidikan, Pengajaran dan Sosial.
Institut Teknologi Medan semula bernama Akademi Teknik Dwiwarna dan kemudian pada
tanggal 27 Mei 1963 dirubah menjadi Institut Teknologi Sumatera (ITS). Selanjutnya, ITS dirubah
menjadi Sekolah Tinggi Teknik Medan (STTM) pada tanggal 28 Agustus 1976 dengan surat
pengukuhan Kopertis Wilayah I (Surat Keputusan Nomor 25 tahun 1978). Akhirnya, STTM dirubah
menjadi Institut Teknologi Medan (ITM) dengan surat Keterangan persetujuan sementara Kopertis
Wilayah I Nomor 009/SK/Kop.I/84 pada tanggal 4 Mei 1984. Pengukuhan ITM didasarkan atas
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0464/0/86.
Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin memperoleh Status Terddaftar berdasarkan Surat Keputusan
Nomor 5 tahun 1978. Pada tahun 1982 telah dibuka Jurusan Teknik Arsitektur yang sekarang berada
di bawah naungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Pada tahun 1985/1986 dibuka Jurusan Teknik Industri di bawah naungan Fakultas Teknologi
Industri dengan Status Terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 0482/0/86 pada tanggal 19 Juli 1986. Pada waktu yang sama dibuka
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Jurusan Matematika dan Status Terdaftar
berdasarkan Surat Keputusan Nomor 0482/0/1986 di atas. Berdasarkan Surat Keputusan Nomor
0482/0/1986 di atas, Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Arsitektur memperoleh Status Terdaftar.
Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin memperoleh status Diakui dengan keluarnya Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0465/0/86 pada tanggal
14 Juli 1986.
Tahun 1986/1987 dibuka Jurusan Teknik Pertambangan Eksplorasi dan Teknik Geologi di
bawah naungan Fakultas Teknologi Mineral dan Status Terdaftar berdasarkan Surat Keputusan
Nomor 0257/87 tanggal 4 Mei 1987. Berdasarkan Surat Keputusasn Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0465/0/86, maka Jurusan Teknik Arsitektur, Jurusan
Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Industri mendapat Status Diakui. Berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 374/DIKTI/Kep/92 tertanggal 19 Agustus 1992, maka
Jurusan Teknik Sipil memiliki Status Disamakan.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli kimia, Institut Teknologi Medan pada tahun
1992/1993 membuka Jurusan Teknik Kimia dengan Status Terdaftar Nomor 593/DIKI/Kep/93
tanggal 11 September 1993. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Nomor 14/DIKTI/Kep/93, tanggal 20 April 1993 diperoleh Status Disamakan bagi Jurusan Teknik
Arsitektur pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Jurusan Teknik Industri pada Fakultas
Teknologi Industri.Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
78/D/0/1997 tanggal 17 Nopember 1997, Jurusan Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Teknik Mesin,
Teknik Elektro dan Teknik Industri mendapat Status Terakreditasi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dari FAKULTAS DAN JURUSAN (PROGRAM STUDI) DI
ITM diperoleh informasi bahwa implementasi penerapan kurikulum telah sepenuhnya
dilaksanakan.Hal ini diperoleh dari hasil wawancara dan angket yang diberikan. Sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Dalam PP No.19 tahun 2005 berlaku di seluruh wilayah hukum
negara kesatuan Republik Indonesia yang mencakup standar berikut: isi, proses, kompetensi
lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan.
Berdasarkan standar diatas, yang akan di bahas pada mini research ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Dan Observasi
FAKULTAS
Fak. Teknik Sipil & Perencanaan
(FTSP)
JURUSAN
1. Teknik Sipil
STATUS
Terakreditasi
2. Teknik Arsitektur
Terakreditasi
Terakreditasi
2. Teknik Elektro
Terakreditasi
3. Teknik Industri
Terakreditasi
4. Teknik Kimia
Terakreditasi
5. Teknik Informatika
Terakreditasi
Aktif
Jenjang
S-1
Perguruan Tinggi
34201
Teknik Geologi
Tanggal Berdiri
05 April 1986
SK Penyelenggaraan
3354/D/T/K-I/2010
Tanggal SK
11 Agustus 2010
1 : 16
Alamat
Kode Pos
20217
Telepon
061-7363771
Faximile
061 7347954
Terakreditasi
geologi@itm.ac.id
Website
www.itm.ac.id
Gelar Lulusan
S.T.
Deskripsi
Visi
Misi
Capaian Pembelajaran
Nama Dosen
Gelar
Pendidikan
0112085001
HELMI SAHIL
Ir
S-1
0121127201
GUSTAM LUBIS
ST.,MT
S-2
0102127002
LISMAWATY
S.T., M.T.
S-2
0117036801
SEDARTA
ST, MT
S-2
0121026701
AZHARI FITHRAH
NASUTION
Ir MT
S-2
0118045101
RASYID MUSTAPA
Ir M.Si
S-2
0103046001
SAID MUZAMBIQ
Dr. Ir M.Si
S-3
Sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk
Silabus mata kuliah di Fakultas Fakultas Teknologi Mineral (FTM) Medan telah disusun dan
dirancang atas kerjasama para dosen serta dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dalam indikator.
Standar isi adalah ruang lingkupan materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapain
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Kurikulum institusional program sarjana terdiri atas keseluruhan atau sebagaian dari MPK,
MKK, MKB, MPB, MBB, dimana:
1.
Lama Studi
: 8 Semester
2.
: 76 Mata Kuliah
3.
Jumlah SKS
: 144 SKS
:I
: TG107
Kredit
: 2 SKS
No
1
1
Minggu
Pokok
Ke
2
I
Bahasan
3
Pendahuluan
Tujuan Instruksioanal
Umum
4
Mahasiswa dapat memahami
Materi
5
Pengertian
Ilmu
II
Matrik dan
Energi
III
IV
Energi III
VI
VII
VIII
Energi
Stoikiometri
Stoikiometri
Stoikiometri
Reaksi
9
IX
Oksidasi
Reduksi
10
Larutan
berat
dan
perubahan
Energi
Kimia
Massa
tentang energi
campuran
Ilmu
Sifat-sifat
Matrik dan
Matrik dan
Pembagian
Kimia
beserta
contohnya
Campuran homogen
Klasifikasi
materi
heterogen
Pemisahan
campuran
Metode-metode
pemisahan
larutan
campuran
Jenis-jenis
Energi
energi
Kinetik
Energi Potensial
Hukum-hukum
reaksi
kimia
Mahasiswa dapat memahami
(Hukum Lavoiser)
Hukum Proust
Hukum
beserta contohnya
Hukum Ritcher
Hukum
Perbandingan
(ekivalen)
Setara (Ekivalen)
Notasi ion untuk
persamaan
reaksi oksidasi-reduksi
Menyeimbangkan
persamaan reaksi
Sifat dasar larutan
sifat larutan
Konsentrasi
kimia
Dalton
reaksi
Hubungan kelarutan
elektrolit dan non
elektrolit
Sifat-sifat koligatif
11
XI
Larutan
Ukuran
partikel
Sistem
Koloid
Campuran
Koloid
Pemisahan Selektif
Gejala
keradioaktifan
Mahasiswa dapat memahami
12
XII
Kimia Inti
Laju
peluruhan
Kemantapan
inti
Perubahan
penggabungan inti
Dampak
reduksi
pada zat.
Semester
:I
Mata Kuliah
: Geologi Dasar
Kode
: TG109
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
III
Mineral
No
Materi
5
Bentuk-bentuk
mineral
pembentukan
batuan
Komposisi batuan
VII
VIII
IX
Batuan
Sedimen
Batuan
Metamorf
Pelapukan
sedimen
batuan sedimen
Struktur batuan
sedimen
Struktur
batuan metamorf
Tekstur
Komposisi mineral
Pelapukan Kimia
Semester
:I
Mata Kuliah
Kode
: TG110
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Ke
2
VI
Bahasan
3
Pengertian
Umum
4
Memahami istilah-istilah dalam
Mineralogi
mineralogy
No
Assosiasianier
Klasifikasi
XI
dan
Penggolongan
No
1
1
Diskriptif
XII
Mineralogi
Tujuan Instruksioanal
: II
Mata Kuliah
: Kimia Terapan
Kode
: TG203
Kredit
: 2 SKS
Pokok
Ke
2
I
Bahasan
3
Pendahuluan
Kimia
Analitik
5
Hubungan
Kristal
dengan mineral
Komposisi
kimia
Penamaan
Klasifikasi
Asal
magma
Metamorf
Mineral sekunder
Klassifikasi
Diskripsi
Penamaan
Semester
Minggu
Materi
Tujuan Instruksioanal
Materi
Umum
4
Mahasiswa dapat memahami
5
Pengertian ilmu
kimia dan
kimia
Pembagian ilmu
kimia
Kesalahan
2
II
dalam
Analisis
Kuantitatif
Kesalahan
III
dalam
Analisis
Kuantitatif
IV
V & VI
VII
VIII
IX
kuantitatif
Kesalahan dalam
analisis kuantitatif
Metode-metode
kesetimbangan
n Kimia
Analisa
kimia
Jenis-jenis analisa
kualitatif
analisis secara
gravimetric
Cara analisis
volumetri atau
titrimetri
Kualitatif
Analisa
Kuantitatif
Secara
Umum
Volumetri
atau Titrimetri
Pengertian analisis
Gravimetri
Dasar-Dasar
7
Titrasi Asam
Basa
Titrasi Redoks
Pengertian titrasi
asam basa, metode
dan cara titrasi
asam basa
Pengertian titrasi
titrasi redoks
10
11
XI &
Titrasi
XII
Pengendapan
pengendapan dan
macam-macam
XI &
Titrasi
titrasi pengendapan
Pengertian titrasi
XII
Kompleksiom
pengendapan,
macam-macam
etri
titrasi
kompleksiometri
dan titrasi berbasis
air
No
1
Semester
: II
Mata Kuliah
: Pengetahuan Lingkungan
Kode
: TG205
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
Karakteristik
1
VII
Materi
5
Tanah, mineral dan
Mahasiswa memahami/
bahan organic
Ekologi
Bagian-bagian
Sumber Daya
mineral
Alam (SDA)
daya air
Tanah sebagai
faktor produksi
Tanah mineral dan
bahan organik
XI
Limbah dan
Bagian-bagian
Lingkungan
mineral tanah
Tanah sebagai
faktor produksi
Pecemaran udara
XII
XIII
Parameter air
Limbah dan
Lingkungan
Limbah dan
Lingkungan
topografi
limbah
Kondisi batuan
permukaan
Pencemaran
Struktur geologi
Bencana alam
No
1
XIV
Geologi dan
Lingkungan
: II
Mata Kuliah
Kode
: TG205
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
Petrilogi
Batuan Beku
tentang lingkungan
dan geologi
lingkungan
Semester
Aplikasi
1
Mahasiswa memahami
geologi
Pembahasan
Materi
5
Studi magmatic
Seri/ Affinitas
magmatic
Hubungan batuan
beku dan tektonik
Definisi batuan
sedimen
II
Batuan
Sedimen
Proses-proses
sedimen
pembentukannya
Komponen
penyusun batuan
III
Batuan
Struktur
4
IV
Batuan
Sedimen
sedimen
Tekstur sedimen
klastik
Penamaan sedimen
klastik
Contoh batuan
sedimen klastik
Jenis-jenis struktur
batuan sedimen
dalam perlapisan
Batu Pasir dan Pemahaman akan tekstur dan
Menjelaskan cirri-
lempung, dasar
pengklasifikasian batu pasir
Klasifikasi
penamaan batu
pasir
Menjelaskan ciriciri batu lumpur
Tekstur batuan
Batuan
VI
Karbonat
karbonat
Klasifikasi batuan
Jenis-jenis batuan
karbonat
Jenis sedimen
nonklastik
VII
Batuan
Sedimen Non
Klastik
Tekstur sedimen
nonklastik
Penamaan sedimen
nonklastik
Endapan Rijang
Evavorit
Variasi
8
VIII
Batuan
Sedimen Non
Klastik
Batuan
Metamorf
Lanjutan
10
XI
batuan
metamorf
Semester
: III
Mata Kuliah
Kode
: TG304
Endapan phospot
Endapan besi
Pengertian batuan
metamorf
Tekstur dan struktur
batuan metamorf
Penamaan batuan
metamorf
Jenis-jenis batuan
metamorf
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
Pendahuluan
No
Materi
5
Pengertian/ Deff.
Petrologi
Ruang lingkup
materi kuliah
Susunan
2
II
Bumi
Batuan Beku
III
IV
Batuan Beku
Batuan Beku
Batuan Beku
Komposisi bumi
Definisi batuan
beku
pembentukannya
Klasifikasi batuan
beku
vulkanik
vulkanik
Komposisi mineral
penyusun batuan
beku
Dasar penamaan
batuan beku
Defenisi
Diferensiasi
magma
diferensiasi magma
Fraksinasi
kristalisasi
diferensiasi magma
Liquid
immissibility
Tahapan
VII
VIII
Diagram Fase
Diagram Fase
pengkristalan
magma
keseimbangan
Fase keseimbangan
(Ekuilibra)
Sistem satu
IX
Diagram Fase
tersebut
Pemahaman tentang pengertian
dari solute solution
komponen
Sistem dua
komponen
Solut solution
Defenisi batuan
piroklastik
10
Batuan
Piroklastik
batuan piroklastik
Dasar penamaan
batuan piroklastik
11
XI
12
XII
13
XIII
Batuan
Tipe-tipe endapan
Piroklastik
piroklastik
Definisi batuan
epiklastik
penggolongannya
Klasifikasi
Variasi dari jenis
Pengenalan
Batuan Beku
batuan beku
intermedier, basa
Batuan
Epiklastik
dan ultrabasa
Pengenalan
14
XIV
Batuan
Piroklastik
No
1
1
batuan piroklastik
batuan piroklastik
Semester
: IV
Mata Kuliah
: Sedimentologi
Kode
: TG304
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Ke
2
II
Bahasan
3
Proses dan
Tujuan Instruksioanal
Umum
4
Setelah mengikuti kuliah ini
Materi
5
Proses dan produk
Produk
Pelapukan
Transportasi
dan
Pengendapan
Sedimen
Silisiklastik
pelapukan
pengendapannya
dan Nir
Silisiklastik
Proses dan
Produk
Pelapukan
Transportasi
2
III &
dan
IV
Pengendapan
Sedimen
Silisiklastik
Transportasi dan
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa mampu menguraikan
proses dan produk pelapukan
beserta proses transportasi dan
pengendapannya
dan Nir
pengendapan
material silisiklastik
Transportasi dan
pengendapan
material
nirsilisiklastik
Silisiklastik
Setelah mengikuti kuliah ini
3
Proses
Diagenesis
Sedimen dan
Batuan
Sedimen
4
VI
Silisiklastik
dan
Nirsilisiklasti
VII
k
Sedimen dan
Batuan
Sedimen
Silisiklastik
dan
Memahami proses
dan produk
diagenesis
Mengidentifikasi
pengertian, karakteristik,
dan memahami
batuan sedimen
sedimen serta
silisiklastik
mengidentifikasinya
Setelah mengikuti kuliah ini
Mengidentifikasi
dan memahami
pengertian, karakteristik,
batuan sedimen
nirsilisiklastik
sedimen serta
Nirsilisiklasti
k
mengidentifikasinya
Tekstur sedimen
dan batuan sedimen
Tekstur
(ukuran butir)
Sedimen dan
Tekstur sedimen
VIII,
Analisisnya
pengertian, karakteristik,
IX, X
Struktur
(bentuk butir)
& XI
Sedimen dan
Tekstur sedimen
Analisisnya
analisisnya
(fabric)
Struktur sedimen
primer
Lingkungan
pengendapan dan
Pengertian,
Klasifikasi
XII,
7
XIII &
XIV
dan Analisis
Lingkungan
Pengendapan
Batu Sedimen
Fasies dan
Model Fasies
fasies
Setelah mengikuti kuliah ini
Lingkungan
pengendapan
continental
lingkungan pengendapan,
klasifikasi serta melakukan
Lingkungan
transisi dan
Lingkungan
pengendapan marin
No
1
1
Semester
: IV
Mata Kuliah
: Petrografi
Kode
: TG402
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Ke
2
I
Bahasan
3
Batuan Beku
Tujuan Instruksioanal
Umum
4
Pemahaman defenisi dan dasar
Materi
5
Pendahuluan
Pengertian batuan
pengelompokan/ klasifikasi
beku
batuan beku
Klasifikasi batuan
beku
Tekstur batuan beku
II
2
Tekstur dan
Tekstur khusus
struktur
batuan beku
tekstur khusus
Struktur batuan
batuan beku
III
V
Alterasi
Klan Gabro
kalkali-alkali
dan Gabro
alkali
Syenit dan
5
VI
Klan Grano
diorit
Adamelit
VII
alterasi hidrotermal
Ciri-ciri dan jenis
klan gabro kalkali-
alkali
alkali
klan diorite,
monzonit, syenit.
klan granodiorit,
adamelit dan granit
Granit
Batuan
Piroklastik
Aplikasi studi
Klan Diorit,
Manzoinit
beku
Pengertian alterasi
Pengertian batuan
Memahami proses pembentukan
piroklastik
batuan piroklastik
klasifikasinya
Klasifikasi batuan
piroklastik
Pengertian batuan
IX
Batuan
Sedimen
Tekstur dan
sedimen
Komponen
penyusun batuan
sedimen
Tekstur sedimen
klastik
Struktur
Tekstur sedimen
Batuan
non klastik
batuan sedimen
Struktur batuan
sedimen
Ciri-ciri dan jenis
batu lumpur
Klasifikasi batu
Sedimen
XI
Batu Lumpur
pasir
Diagenesa batu
pasir
Provenan batu pasir
Batuan
Karbonat
10
XII
Klasifikasi batuan
karbonat diagenesa
karbonat
karbonat
Batuan
Metamorf
11
XIII
Pengertian batuan
Pemahaman proses pembentukan metamorf
batuan metamorf, beberapa
Tekstur batuan
metamorf
metamorf
Struktur batuan
metamorf
Pemahaman proses pembentukan Metamorf regional
Klasifikasi
12
XIV
Batuan
Metamorf
13
XV
Fasies Seri
Metamorfosa
dan dinamotermal
Metamorfosa
termal/ kontak
Metamorfosa
kataklastik
Pengetrtian fasies
dan seri
metamorfosa
Zona metamorfosa
Semester
: IV
Mata Kuliah
: Endapan Mineral
Kode
: TG403
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Materi
Ke
2
Bahasan
3
Proses dan
Umum
4
VI
Genesa Bahan
No
Galian
Mandala metasolen
bahan galian
Mineralisasi
2
VIII
Batuan
Sedimen
XI
XII
XIII
Mineralogi
Batuan Beku
Endapan
Magmatik
Endapan
Epigenetik
Endapan
Pegmatik dan
Mahasiswa memahami
klasifikasi mineralisasi sedimen
pembentukan
lingkungan yang
berpengaruh dan
batuan sumber
Diferensiasi
magma, kristalisasi
dan fragsinasi
magma
Mengenal sifat
Mahasiswa mempunyai
dissiminated
magmatic kontak,
magmatic
metamorf dan
kontak metasomatik
Kontak metamorf
Kontak
metasomatik
Pengaruh P&T
terhadap endapan
Proses
Hidrothermal
Prinsip
Petunjuk
7
XIV
Geologi
dalam
pegmatik dan
endapan
hydrothermal
Air tanah,
mineralogi dan
perlipatan
Pembentukan
Semester
: IV
Mata Kuliah
: Vulknaologi
Kode
: TG405
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
II
No
Materi
5
Susunan bumi, asal-
Asal Gejala
Vilkanisme
hubungannya
Pembentukan
dengan magma
2
III
VI
Magma
Hasil
Aktivitas
Gunung Api
Klasifikasi
XIV
Peta Daerah
Bahaya
Gunung Api
evolusi magma
Mahasiswa memahami mengenal
hasil dari aktifitas gunung api
Mahasiswa memahami daerah
bahaya gunug api, pentingnya
peta daerah bahaya gunung api
Kristalisasi silikat
Rekontruksi erupsi
gunung api dan
produksinya
Sifat mineralisasi
kimia
No
1
Semester
:V
Mata Kuliah
Kode
: TG501
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
XIII
Klasifikasi
Massa Batuan
Materi
5
Struktur massa
batuan
Sifat-sifat mekanis
klasifikasi batuan
kimia batuan
Kondisi batu
No
1
Semester
:V
Mata Kuliah
: Stratigrafi Indonesia
Kode
: TG503
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
Endapan
Karbon di
Indonesia
Materi
5
Kelompok Tapanuli
Formasi Karing
Pratersier di
Kalimantan
Perm di Danau
Singkarak
Endapan
2
VI
Perm di
Indonesia
Perm di Jambi
Perm di Danau
Toba
Perm di Timor
Perm di Aceh dan
VII
Tapanuli
Trias di Sumatera
Trias di Kalimantan
Trias di Timor
VIII
EndapanYura
di Indonesia
Endapan
5
IX
Kapur di
Indonesia
XI
XII
Formasi Alino
Formasi Pamungan
Formasi Ogena
Kelompok Woyla,
dll
Formasi Tapak
Tuan
Pratersier di Irian,
lain-lain
Kalimantan
Cekungan pantai
Timur Sumatera
Cekungan pantai
Barat Sumatera
Cekungan Jawa
Utara
discopelina
Cekungan pantai
Timur Kalimantan
Kelompok Cradis
Endapan
Kelompok Jambo
Oligen di
Aye
Indonesia
Formasi Ketungan
Eosen di
Indonesia
Trias di Sulawesi
Endapan
6
Trias di Tanimbar
Fosil: Cicloclypeus
XIII
XIV
Endapan vulkanik
Endapan
Miosen di
Indonesia
vulkanik
Endapan
Sumatera
Formasi Seurulla
Pliosen di
Indonesia
Formasi Tarakan
di Indonesia Timur
Endapan laut di
Formasi Bentang
seperti pada kala miosen
XV
Plistosen di
Indonesia
Formasi Muara
Enim
Formasi Julareyeu
Satuan tufa Toba:
Formasi Idi
Formasi Waru
Formasi Ahcari
Formasi Minas
Formasi Bungu
Cekungan Sumatera
Utara
Cekungan Sumatera
Stratigrafi
Cekungan11
XVI
Cekungan
Tersier di
Indonesia
Tengah
Mahasiswa memahami bahwa
Cekungan Sumatera
Cekungan Jawa
berbeda
Utara
Cekungan Tarakan
Cekungan Kutai
Cekungan Barito
Cekungan Salawati
Semester
:V
Mata Kuliah
: Geologi Eksplorasi
Kode
: TG504
Kredit
: 2 SKS
No Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Materi
Ke
2
Bahasan
3
Perencanaan
Eksplorasi
Umum
4
5
Konsep endapan
mineral
Ketergantungan
konsentrasi alamiah
peradaban dari
industri mineral
IV
Jenis-Jenis
Metoda
Eksplorasi
Pengambilan
3
XIII
Contoh Bijih/
Batuan
No
1
Metoda geokimia
prospeksi
Mahasiswa memahami cara
Sampling
volumetric
Semester
:V
Mata Kuliah
: Geologi Panasbumi
Kode
: TG505
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Materi
Ke
2
Bahasan
3
Eksplorasi
Umum
4
IV
Geologi dan
Geokimia
Panasbumi
Tahapan eksplorasi
panasbumi
Kimia fluida sistem
VI
Eksplorasi
panasbumi,
Geologi dan
sampling geokimia,
Geokimia
interpretasi data
Panasbumi
bumi
Semester
:V
Mata Kuliah
: Geokimia Umum
No
1
1
Kode
: TG506
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Ke
2
I
Pokok
Bahasan
3
a. GBPP
b. Pengertian
Geokimia
Teori
II
Pembentukan
Bumi dan
Tujuan Instruksioanal
Umum
4
Mahasiswa mengerti pengertian
dasar tentang geokimia
III
Penyusunnya
Termodinami
4
IV
ka Kimia
Kristal
Magmatisme
VII
dan Batuan
Beku
Pelapukan
6
VIII
dan Geokimia
Tanah
b. Pengertian
Geokimia
Teori pembentukan
5
a. GBPP
Materi
tata surya
Kerak bumi
Mantel bumi
Inti bumi
Termodinamika
kimia Kristal
Proses magmatisme
Kandungan kimia
batuan beku
Batuan beku
Pengertian
pelapukan, faktor
proses-proses pelapukan
mempengaruhi
pelapukan serta
struktur tanah
IX
Sedimentasi
dan Bautuan
Sedimen
Geokimia
8
XI
10
XIII
Batuan
Metamorf
Geokimia
Isotop
Aplikasi
batuan sedimen
Proses sedimentasi
Batuan sedimen
Geokimia batuan
metamorf
Geokimia Isotop
Alikasi geokimia
Geokimia
No
dalam bidang
pertambangan
umum
Semester
:V
Mata Kuliah
Kode
: TG506
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Ke
2
Pokok
Bahasan
3
a. GBPP
b. Pengertian
Geokimia
Sifat
pengaplikasian geokimia di
II
Tujuan Instruksioanal
Umum
4
Mahasiswa mengerti pengertian
dasar tentang petroleum system
Kimia/Fisika
Minyak dan
Materi
5
a. GBPP
b. Pengertian
Geokimia
Gas
Proses
3
III
Pembentukan
Minyak dan
Gas
Proses
4
IV
Pembentukan
Minyak dan
Gas
Batuan
Reservoir
Migrasi
Akumulasi
Porositas dan
batuan reservoir
Permeabilitas
: VI
Mata Kuliah
Kode
: TG602
Kredit
: 2 SKS
Pokok
Pematangan
Semester
No Minggu
Bantuan Induk
Tujuan Instruksioanal
Materi
Ke
2
Bahasan
3
Pendahuluan
II
VI
VII
Lingkungan
batu bara
Lingkungan
Pengendapan
pengendapan batu
Batu Bara
Genesa
bara
Mahasiswa mengerti tentang
bara
Gambut
Komponen
genesa gambut
Pembentuk
Semester
: VI
Mata Kuliah
: Geokimia Eksplorasi
Kode
: TG609
Kredit
: 2 SKS
Minggu
Pokok
Tujuan Instruksioanal
Ke
2
Bahasan
3
Umum
4
Mahasiswa mengerti tentang
Pendahuluan
Eksplorasi
2
II
5
Pengertian geologi
Batu Bara
No
Umum
4
Mahasiswa mengerti tentang
Fase-fase sedimen
Materi
5
Langkah-langkah
eksplorasi
Peranan geokimia
dalam eksplorasi
Dispersi mobilitas
unsur
Geokimia dan
Lingkungan
Analisis Bijih
lingkungan geokimia
geokimia
Stabilitas mineral
Klasifikasi
Metoda
Geokimia
3
III
Eksplorasi
didasarkan
atas contoh
yang diambil
Sedimen surveys
Bedrock survey
Dll
Klasifikasi
Metoda
4
IV
Geokimia
Eksplorasi
didasarkan
eksplorasi geokimia
atas contoh
Placer survey
Gas survey
Biokimia air
Dll
yang diambil
Tahap perencanaan
Rangkaian
5
Penyelidikan
Geokimia
dan pengambilan
contoh terhadap
Teknik
6
VI
Analisis
Kimia
ekonomi,
kepekaandan
reability terhadap
analisis
Analissis dan
7
VII
Interpretasi
Data
Geokimia
Analissis dan
10
11
VIII
IX
XI
Interpretasi
Data
Anomali geokimia
Trehold back
data
ground
Geokimia
penafsirannya
Geokimia
Panas Bumi
peranan geokimia
Solfatara
Air panas
di permuakaan
Geiser
Geokimia
Vulkano
Cara penyajian data
Panas Bumi
Prosedur analisa
Menentukan daerah
Geokimia
Panas Bumi
bumi
Mahasiswa mengerti tentang
13
XII
Geokimia
Panas Bumi
XIII
15
XIV
16
XV
Geokimia
Petroleum
Gethermometer
Silika
14
prospek
Dll.
Kerogen
Produktifitas
Preservasi
Dll.
Kerogen tipe I,II,III
Geokimia
Petroleum
tipe-tipe kerogen
dan IV
Cara memplot rasio
Geokimia
Petroleum
secara
responsif,
efektif
dan
efisien,
suportif,
inovatif,
dan
praktikum sedimentalogi, praktikum petrografi dan praktikum endapan mineral (semester IV) dan
praktikum mekanika tanah dan batuan (semester V). Kegiatan praktikum ini dilakukan di
laboratorium dengan bimbingan dosen atau pengelola laboratorium yang telah ahli dibidangnya.
Pembelajaran Fakultas Teknologi Mineral (FTM) di ITM menggunakan metode ceramah,
diskusi, pemberian tugas, dan tanya jawab. Dosen mempersiapkan silabus, satuan acara pengajaran
serta rencana mutu pembelajaran dalam proses pembelajaran di ruangan. Selain itu, dosen telah
mempersiapkan handout maupun ppt saat perkuliahan sebagai bahan atau sumber belajar yang
dapat digunakan. Hubungan mata kuliah kimia dengan program studi Teknik Geologi, hampir pada
seluruh pokok materi ajar namun tidak menyeluruh.hanya sampai pada semester 6 saja.
Secara menyeluruh standar proses (proses perkuliahan secara teori dan praktek) pada Proses
perkuliahan di jurusan Teknik Geologi ini menggunakan sistem tatap muka baik secara teori
ataupun praktek. Proses perkuliahan dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan mahasiswa diajak berdiskusi memahami
berbagai situasi serta belajar menemukan solusi dari setiap permasalahan yang diberikan. Selain itu,
dalam proses perkuliahan diberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa.
Secara umum setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan dalam kegiatan perkuliahan,
pelaksanaan proses perkuliahan, pengawasan proses pembelajaran agar tercipta perkuliahan yang
efektif dan efisien dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar. Proses pembelajaran di Fakultas
Teknologi Geologi ITM berlangsung dengan efektif dan efisien. Pada mata kuliah yang
berhubungan dengan kimia, proses pembelajaran dilakukan di ruangan belajar secara teori dan di
laboratorium secara praktek. Dalam proses pembelajaran kimia, dosen menggunakan metode
ceramah, diskusi dan tanya jawab serta pemberian tugas baik kelompok maupun secara individu.
Pada proses pembelajaran dosen menggunakan buku ajar kimia seperti Penuntun belajar Kimia
Dasar, Kimia untuk Universitas, Introduction of Geochemistry serta buku ajar kimia lainnya baik
berskala nasional dan internasional.
4. Standar Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana dalam setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan. Sedangkan prasarana yang wajib dimiliki meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat Ilain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(http://dkimia.blogspot.com/2011/12/analisis-materi-ajar-kimia-pendidikan.html)
Dalam setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai dan tidak habis pakai, serta
perlengkapan lain yang menunjang proses pembelajaran. Untuk ruangan pembelajaran, setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana dalam hal lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang
para pengajar, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, tempat
beribadah, dan ruang/tempat lain yang menunjang proses pembelajaran.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Fakultas Teknologi Mineral (FTM) program studi
Jurusan Teknik Geologi diantaranya ruang kuliah yang nyaman untuk belajar ada yang dilengkapi
dengan AC, white-board, laptop serta LCD, laboratorium praktikum berbagai mata kuliah seperti
laboratorium kimia, laboratorium komputer dan internet, perpustakaan sehingga membantu
mahasiswa efektif belajar dan nilai hasil belajar mahasiswa meningkat.
Laboratorium
Laboratorium yang dimilki oleh Fakultas Teknologi Mineral (FTM) program studi Jurusan Teknik
Geologi mencakup Laboratorium ilmu-ilmu dasar menunjang program studi, seperti laboratorium
teknik.
B. Laboratorium Kimia
Peralatan yang telah dimiliki Laboratorium Kimia Fakultas Teknik saat ini masih berorientasi pada
pelayanan praktikum
dan untuk penelitian dasar dan itupun masih perlu perbaikan dan
D. Perpustakaan
Perpustakaan yang dimiliki sudah cukup memadai, karena sudah terdapat perpustakaan umum dan
perpustakaan jurusan. Buku-buku yang tersedia masih perlu diadakan penambahan agar dapat
memaksimalkan fungsi dari perpustakaan tersebut.
5. Standar Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan hasil belajar di Fakultas Teknologi Mineral (FTM) program studi Jurusan
Teknik Geologi dilakukan oleh pendidik yaitu dosen dari masing-masing mata kuliah.
Proses penilaian
dilakukan melalui
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, proses penilaian didasarkan pada
pencapaian KD peserta didik
yang
pendidikan
nasional.
(http://www.scribd.com/doc/2591271/Undangundang-Guru-dan-
Dosen). Sehingga, pendidik pada pendidikan tinggi memiliki kualifikasi pendidikan minimum:
lulusan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) untuk program diploma; lulusan program magister
(S2) untuk program sarjana (S1); dan lulusan program doktor (S3) untuk program magister (S2) dan
program doktor (S3). Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin diasuh oleh dosen-dosen yang
berpengalaman lulusan S2 dan S3. Tetapi dosen pada mata kuliah kimia dasar memiliki kualifikasi
pendidikan S2 yaitu lulusan magister teknik kimia (MT).
Mata Kuliah
Kimia Dasar
Geologi Dasar
Kode
Kredit
TG107 2 SKS
TG109 2 SKS
II
Pengetahuan Lingkungan
TG205 2 SKS
II
III
IV
IV
IV
IV
TG205
TG304
TG304
TG402
TG403
TG405
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
V
V
TG501 2 SKS
TG503 2 SKS
Geologi Eksplorasi
TG504 2 SKS
Geologi Panasbumi
TG505 2 SKS
Geokimia Umum
TG506 2 SKS
TG506 2 SKS
VI
TG602 2 SKS
VI
Geokimia Eksplorasi
TG609 2 SKS
2. Program studi teknik geologi Dilaksanakan dengan kolaborasi dosen mata kuliah
3.Buku ajar kimia secara khusus (diktat atau buku acuan) yang digunakan pada proses pembelajaran
tidak khusus hanya saja pada proses pembelajaran dosen menggunakan buku ajar kimia seperti
Penuntun belajar Kimia Dasar, Kimia untuk Universitas, Introduction of Geochemistry serta buku
ajar kimia lainnya baik berskala nasional dan internasional.
4. Tersedia laboratorium lengkap dan digunakan seoptimal mungkin
5.Terkadang , mata kuliah yang berkaitan dengan kimia disertai dengan kegiatan praktikum
6.Untuk kegiatan praktikum hanya terdapat beberapa mata kuliah yang melakukan praktikum yaitu
praktikum kristalogi & mineralogi (Semester I), praktikum kimia terapan (semester II), praktikum
petrologi batuan beku dan metamorf (semester III) praktikum sedimentalogi, praktikum petrografi
dan praktikum endapan mineral (semester IV) dan praktikum mekanika tanah dan batuan (semester
V). Kegiatan praktikum ini dilakukan di laboratorium dengan bimbingan dosen atau pengelola
laboratorium yang telah ahli dibidangnya.
6. Terdapat buku ajar yang digunakan ada mata kuliah kimia
7. Kualifikasi dosen yang mengampu mata kuliah kimia jurusan adalah mata kuliah minor
8. Teknik penilaian dosen mata kuliah kimia terhadap hasil belajar siswa Proses penilaian
dilakukan melalui serangkaian kegiatan untuk melihat, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, proses penilaian didasarkan pada
pencapaian KD peserta didik
yang
penilaian yang telah ditetapkan dosen mata kuliah Kimia Dasar maupun Kimia terapan yaitu :
a. Tugas kelompok dan individu
b. Keaktifan hasil diskusi
c. Kuis yang diberikan dosen
Nilai yg diberikan
RES
PON
KET
dengan SK dan KD
Sesuai
66,7%
Apakah urutan materi mata kuliah yang Sangat
Tepat
73,3%
Apakah tujuan pembelajaran sesuai Sangat
SK dan KD
tujuan pembelajaran
Sesuai
60%
Apakah petunjuk pembelajaran yang Cukup
kurikulum
petunjuk pembelajaran
sangat
yang
Jelas
66,7%
Cukup
jelas?
Jelas
jelas
83,3%
Cukup
kedalaman
53,3%
mampu Cukup
materi
yang
memberikan
motivasi
belajar
Standar Proses
(pelaksanaan pembelajaran dalam satu
satuan pendidikan dan perencanaan
8
proses pembelajaran)
Apakah pemberian
dengan materi?
Apakah
umpan
memberikan
10
latihan
balik
motivasi
sesuai Sesuai
93,3%
mampu Kuran
materi
umpan balik kurang mampu
belajar
pada g
memberikan
motivasi
belajar
proses pembelajaran?
dan
pembelajaran
urutan materi mata kuliah yang
proses pembelajaran?
pendidikan
perencanaan
dan
proses
perencanaan
proses pembelajaran
11
12
13
Kendala Pembelajaran
Apakah Bapak/Ibu selalu
berusaha Selalu
Bapak/Ibu
selalu
berusaha
setiap pembelajaran
Apakah Bapak/Ibu selalu memahami Selalu
siswa
Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan 93,3%
dimiliki siswa
Bapak/Ibu selalu memberikan
lambat
dalam
menerima
pelajaran kimia
Standar sarana dan prasarana
(kriteria
mengenai
perpustakaan,
14
ruang
belajar,
laboratorium
yang
proses
pembelajaran)
Apakah uraian/penjelasan materi cukup
Cukup
100%
jelas
pembelajaran?
Apakah soal-soal tes sesuai dengan
Sesuai
soal-soal
90%
tujuan pembelajaran
proses pembelajaran?
Apakah penggunaan bahasa mudah
Sangat
penggunaan
baik
dipahami
100%
menggunakan
tes
sesuai
dengan
17
18
bahasa
mudah
pada
saat
sarana
dan
prasarana
pembelajaran?
diperlukan
Sangat
proses pembelajaran
dalam mata kuliah kimia, buku
Sesuai
ajar
100%
proses
yang
diantaranya
untuk
menunjang
digunakan
belajar
dalam
mengajar
kuliah?
Apakah laboratorium yang ada telah
Baik
93,3%
lengkap
dan
digunakan
digunakan?
Standar penilaian pendidikan
19
20
Sangat
materi
Sesuai
pendidikan?
100%
Apakah ada teknik penilaian tertentu Sangat
penilaian pendidikan
ada teknik penilaian tertentu
hasil
belajar
mahasiswa
dalam 100%
dalam
mata
kuliah
memberikan
sesuai
penilaian
hasil belajar
Standar
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
21
22
(kualifikasi pendidikan)
Apakah jurusan para dosen yang
Sangat
jurusan
Sesuai
100%
jurusan
para
sesuai
dosen
dengan
mata
dosen?
Apakah materi mata kuliah sesuai Sangat
dengan SK dan KD
Sesuai
100%
yang
Nilai yg diberikan
RES
PON
KET
dengan SK dan KD
Sesuai
100%
Apakah urutan materi mata kuliah yang Sangat
disampaikan
Tepat
sangat
tepat
100%
Apakah tujuan pembelajaran sesuai Sangat
dengan SK dan KD
tujuan pembelajaran
sangat
Sesuai
100%
Apakah petunjuk pembelajaran yang Cukup
kurikulum
petunjuk pembelajaran
yang
Jelas
100%
Cukup
jelas?
Jelas
jelas
100%
Cukup
kedalaman
100%
mampu Cukup
materi
yang
memberikan
motivasi
belajar
Standar Proses
(pelaksanaan pembelajaran dalam satu
satuan pendidikan dan perencanaan
8
proses pembelajaran)
Apakah pemberian
dengan materi?
Apakah
umpan
memberikan
latihan
balik
motivasi
sesuai Sesuai
100%
mampu Kuran
materi
umpan balik kurang mampu
belajar
pada g
memberikan
motivasi
belajar
proses pembelajaran?
dan
pembelajaran
urutan materi mata kuliah yang
perencanaan
proses
proses pembelajaran?
pendidikan
dan
perencanaan
proses pembelajaran
9
10
11
Kendala Pembelajaran
Apakah Bapak/Ibu selalu
berusaha Selalu
Bapak/Ibu
selalu
berusaha
setiap pembelajaran
Apakah Bapak/Ibu selalu memahami Selalu
siswa
Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan 100%
dimiliki siswa
Bapak/Ibu selalu memberikan
lambat
dalam
menerima
pelajaran kimia
Standar sarana dan prasarana
(kriteria
mengenai
perpustakaan,
12
ruang
belajar,
laboratorium
yang
proses
pembelajaran)
Apakah uraian/penjelasan materi cukup
Cukup
100%
jelas
pembelajaran?
Apakah soal-soal tes sesuai dengan
tujuan pembelajaran ditinjau dari
Sesuai soal-soal
tes
sesuai
100%
tujuan pembelajaran
proses pembelajaran?
Apakah penggunaan bahasa mudah
Sangat
penggunaan
baik
dipahami
100%
menggunakan
dengan
prasarana
bahasa
pada
sarana
mudah
saat
dan
diantaranya
15
16
pembelajaran?
diperlukan
Sangat
proses pembelajaran
dalam mata kuliah kimia, buku
Sesuai
ajar
100%
proses
untuk
yang
menunjang
digunakan
belajar
dalam
mengajar
kuliah?
Apakah laboratorium yang ada telah
Baik
100%
lengkap
dan
digunakan
digunakan?
Standar penilaian pendidikan
17
Sangat
materi
Sesuai
pendidikan?
100%
Apakah ada teknik penilaian tertentu Sangat
penilaian pendidikan
ada teknik penilaian tertentu
hasil
belajar
mahasiswa
dalam 100%
dalam
mata
kuliah
memberikan
sesuai
penilaian
hasil belajar
Standar
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
19
20
(kualifikasi pendidikan)
Apakah jurusan para dosen yang
Sangat
jurusan
Sesuai
100%
jurusan
para
sesuai
dosen
dengan
yang
mata
dosen?
Apakah materi mata kuliah sesuai Sangat
dengan SK dan KD
Sesuai
100%
Berdasarkan hasil wawancara dari ketua jurusan teknik geologi Institut Teknologi Medan
(ITM) diperoleh informasi bahwa implementasi penerapan kurikulum
telah sepenuhnya
dilaksanakan, dan lembaga ini bertujuan membentuk Sarjana Teknik yang memiliki kemampuan
dan daya saing secara nasional. Masing-masing dosen di jurusan ini diwajibkan untuk selalu
menyiapkan perangkat pengajaran untuk setiap mata kuliah yang diampuh.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi pada jurusan ini adalah terbatasnya jam tatap muka
menyebabkan kegiatan praktikum minim mengingat kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan
satuan acara pekuliahan yang disusun. Kemudian tidak ditemukannya paktikum untuk mata kuliah
kimia dasar, padahal praktikum pada mata kuliah ini adalah praktikum yang sangat mendasar untuk
memahami mata kuliah selanjutnya.
Proses perkuliahan di jurusan Teknik Geologi ini menggunakan sistem tatap muka baik secara
teori ataupun praktek. Proses pembelajaran di Fakultas Teknologi Geologi ITM berlangsung dengan
efektif dan efisien. Pada mata kuliah yang berhubungan dengan kimia, proses pembelajaran
dilakukan di ruangan belajar secara teori dan di laboratorium secara praktek. Dalam proses
pembelajaran kimia, dosen menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab serta pemberian
tugas baik kelompok maupun secara individu. Pada proses pembelajaran dosen menggunakan buku
ajar kimia seperti Penuntun belajar Kimia Dasar, Kimia untuk Universitas, Introduction of
Geochemistry serta buku ajar kimia lainnya baik berskala nasional dan internasional.
Terdapat lima mata kuliah yang sepenuhnya berhubungan dengan kimia yaitu Kimia Dasar,
Petrologi Batuan Beku dan Metamorf, Sedimentologi, Geokimia Umum dan Geokimia Eksplorasi.
Dan sebelas mata kuliah yang beberapa materinya berhubungan dengan ilmu kimia yaitu Geologi
Dasar, Kristalogi & Mineralogi, Pengetahuan Lingkungan, Petrografi, Vulkanologi, Mekanika
Tanah dan Batuan, Stratigrafi Indonesia, Geologi Eksplorasi, Geologi Panasbumi, Geologi Minyak
dan Gas Bumi dan Geologi Batubara.
1. Terdapat lima mata kuliah yang sepenuhnya berhubungan dengan kimia yaitu Kimia Dasar,
Petrologi Batuan Beku dan Metamorf, Sedimentologi, Geokimia Umum dan Geokimia
Eksplorasi. Dan sebelas mata kuliah yang beberapa materinya berhubungan dengan ilmu kimia
yaitu Geologi Dasar, Kristalogi & Mineralogi, Pengetahuan Lingkungan, Petrografi,
Vulkanologi, Mekanika Tanah dan Batuan, Stratigrafi Indonesia, Geologi Eksplorasi, Geologi
Panasbumi, Geologi Minyak dan Gas Bumi dan Geologi Batubara.
2. Sebanyak 11,72% mata kuliah yang didalamnya terdapat ilmu kimia.
3. Adapun Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada fakultas teknologi mineral belum
menggunakan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), tetapi hanya sebatas
pengembangan kurikulum mengacu pada KKNI.
4. Dalam proses belajar mengajar dosen menggunakan referensi yang berhubungan dengan mata
kuliah atau yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan baik referensi yang berskala
nasional ataupun internasional.
5. Proses perkuliahan dilakukan secara teori maupun praktek yang dilakukan secara efektif dan
efisien meskipun terdapat beberapa kendala yaitu terbatasnya jam tatap muka yang menyebabkan
kegiatan praktikum minim mengingat kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan satuan acara
pekuliahan yang disusun.
DAFTAR PUSTAKA
Karnawati, Dwikorita. 2010. Peran Geologi Teknik dan Lingkungan dalam Pengurangan Risiko
Bencana Gerakan Tanah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Teknik
Geologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Paulina,
M.,
(2013),
Artikel
tentang
analisis-materi-ajar-kimia-pendidikan