Anda di halaman 1dari 2

Uji Puntir merupakan salah satu jenis pengujian material dengan sifat merusak.

Mekanisme dari pengujian puntir ini ialah, benda uji diberi momen dari luar, yang kemudian
salah satu ujungnya akan mendapat tahanan dari tegangan geser material.Besar nilai tegangan
ialah nol jika dihitung pada titik pusat, dan memiliki nilai yang akan semakin meningkat sesuai
dengan radius yang dihitung dari titik pusat. Kondisi kesetimbangan yang terjadi antara momen
reaksi dari material dan momen puntir luar ini dapat dilihat pada rumus :

Gambar 2.4 : Pengujian Puntir pada benda uji silinder


Sumber : Dieter 1988 : 339
r =a

r=a

M T = . r . dA=
r=0

Dimana (

r dA

.r . dA
r r=0

2-5

) dapat diartikan sebagai momen inersia polar dari benda uji dan dapat

disebut dengan J.Maka :


MT

.J
r

2-6

MT .r
J

2-7

kemudian
g
Dimana :
M T = momen puntir (N.mm)

= tegangan geser (N/ mm

= jarak radial dari pusat (mm)

4
= Momen inersia polar yang tergantung geometris ( mm )

Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat material berupa kekuatan puntir setelah menerima
tegangan puntir. Untuk menganalisa kekuatan puntir perlu diketahui besar nilai torsi (momen
puntir) dalam tiap sudut pengujian spesimen. Setelah mengetahui besar nilai ini, dapat dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus tegangan geser untu silinder pejal.Dimana momen inersia (J)
pada silinder pejal ialah :

J=

( 32 )

d4

2-8

Sehingga rumus untuk tegangan geser maksimum sebagai berikut :

g=

M T D/2
4

D /32

16 M T
D

2-9

Anda mungkin juga menyukai