Mekanisme dari pengujian puntir ini ialah, benda uji diberi momen dari luar, yang kemudian
salah satu ujungnya akan mendapat tahanan dari tegangan geser material.Besar nilai tegangan
ialah nol jika dihitung pada titik pusat, dan memiliki nilai yang akan semakin meningkat sesuai
dengan radius yang dihitung dari titik pusat. Kondisi kesetimbangan yang terjadi antara momen
reaksi dari material dan momen puntir luar ini dapat dilihat pada rumus :
r=a
M T = . r . dA=
r=0
Dimana (
r dA
.r . dA
r r=0
2-5
) dapat diartikan sebagai momen inersia polar dari benda uji dan dapat
.J
r
2-6
MT .r
J
2-7
kemudian
g
Dimana :
M T = momen puntir (N.mm)
4
= Momen inersia polar yang tergantung geometris ( mm )
Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat material berupa kekuatan puntir setelah menerima
tegangan puntir. Untuk menganalisa kekuatan puntir perlu diketahui besar nilai torsi (momen
puntir) dalam tiap sudut pengujian spesimen. Setelah mengetahui besar nilai ini, dapat dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus tegangan geser untu silinder pejal.Dimana momen inersia (J)
pada silinder pejal ialah :
J=
( 32 )
d4
2-8
g=
M T D/2
4
D /32
16 M T
D
2-9