Anda di halaman 1dari 10

Pertumbuhan dan Perbanyakan Jamur Trichoderma sp

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mikrobiologi Semester Ganjil

DisusunOleh
Nadia Farida
Annisa Mutiara
Gustiono Tegar
Nandha Afrilianda

150510140198
150510140
150510140
150510140

Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Sumedang Telp. (022) 82488888
Website: http://unpad.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat selesai. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas Mikrobiologi mengenai Perbanyakan dan Pertumbuhan jamur
Trychoderma sp. Penulis menyadari begitu banyak pihak yang membantu, memberi semangat,
dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Ibu Dr. Fitri
dan Bapak Prof. Dr. Tarkus Suganda selaku Dosen Mata Kuliah Mikrobiologi`yang telah
memberi kesempatan penulis untuk menyelesaikan makalah ini, juga yang telah memberikan
arahan dan bimbingan penuh dengan kesabaran serta ketelitian dalam menyusun makalah. Semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu baik moral, maupun
material terhadap penulis.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka, serta melimpahkan pahala. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, baik masa kini maupun masa yang akan
datang. Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Jatinangor, 05 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2


Daftar Isi ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
1.1 Tujuan.............................................................................................................................. 5
1.2 Teori Dasar ...................................................................................................................... 6
BAB II PENUTUP ................................................................................................................ 5
2.1 Pertanyaan ....................................................................................................................... 5
2.2 Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
2.3 Daftar Pustaka ................................................................................................................. 7
Dokumentasi ......................................................................................................................... 7

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trichoderma sp. merupakan jamur asli tanah yang bersifat menguntungkan karena
mempunyai sifat antagonis yang tinggi terhadap jamur-jamur patogen dan tanaman
budidaya. Mekanisme pengendalian yang bersifat spesifik dan mampu meningkatkan hasil
produksi tanaman menjadi salah satu keunggulan dari Trichoderma sp. sebagai agen
pengendali hayati jamur patogen. Jamur patogen adalah jamur yang menjadi parasit pada
tumbuhan hidup dan mendorong penyebaran penyakit infeksi tetumbuhan yang
menyebabkan tumbuhan kehilangan nilai ekonominya. Menurut uji antagonisme secara in
vitro menunjukkan bahwa jamur antagonis spesifik lokasi Trichoderma sp berpotensi
menghambat pertumbuhan jamur patogen Phytophthora infestans. Jamur Trichoderma sp ini
banyak ditemukan di dalam tanah pertanian atau pada tunggul kayu.
Terdapat beberapa spesies jamur Trichoderma sp seperti Trichoderma harzianum, T.
konigii dan T. viride. Adapun karakteristik morfologi Trichoderma sp, yaitu:
a) Koloni Trichoderma sp berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua,
b) Susunan sel Trichoderma sp bersel banyak berderet membentuk benang halus yang
disebut hifa,
c) Hifa berbentuk pipih, bersekat, dan bercabang-cabang membentuk anyaman yang
disebut miselium,
d) Memiliki daya kompetitif yang tinggi dikarenakan miselium dapat tumbuh dengan cepat
dan dapat memproduksi berjuta-juta spora,
e) Konidiofornya bercabang membentuk verticillate,
f) Trichoderma sp berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora di ujung
fialida (cabang dari hifa).
Jamur Trichoderma sp ini memiliki beberapa kegunaan, diantaranya:
a)
b)
c)
d)

Sebagai pupuk biologis,


Sebagai organisme pengurai,
Sebagai agen hayati dan stimulat pertumbuhan tanaman,
Dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit pada

tanaman,
e) Mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu,
dan penyakit jamur akar putih.

Karena banyaknya kegunaan yang dimiliki oleh jamur Trichoderma sp ini, maka
kami akan membahas mengenai pertumbuhan dan cara memperbanyak jamur Trichoderma
sp.
1.2 Rumusan masalah
1) Sebutkan karakteristik morfologi dan fisiologi jamur Trichoderma sp!
2) Bagaimana pertumbuhan, cara memperbanyak, dan media tanam dari jamur
Trichoderma sp?
3) Apa peranan jamur Trichoderma bagi pertanian?
4) Sebutkan kelebihan dari jamur Trichoderma sp!
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui karakteristik morfologi dan fisiologi jamur Trichoderma sp.
2) Untuk mengetahui pertumbuhan, cara memperbanyak, dan media tanam dari jamur
Trichoderma sp.
3) Untuk mengetahui peranan jamur Trichoderma sp bagi pertanian.
4) Untuk mengetahui kelebihan dari jamur Trichoderma sp.

BAB II
TEORI DASAR
Karakteristik morfologi jamur Trichoderma sp, yaitu:
a) Koloni Trichoderma sp berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua,
b) Susunan sel Trichoderma sp bersel banyak berderet membentuk benang halus yang
disebut hifa,
c) Hifa berbentuk pipih, bersekat, dan bercabang-cabang membentuk anyaman yang
disebut miselium,
d) Memiliki daya kompetitif yang tinggi dikarenakan miselium dapat tumbuh dengan cepat
dan dapat memproduksi berjuta-juta spora,

e) Konidiofornya bercabang membentuk verticillate,


f) Trichoderma sp berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora di ujung

a)
b)
c)
d)
e)
f)

fialida (cabang dari hifa).


Adapun karakteristik fisiologi jamur Trichoderma sp, yaitu:
Bersifat saprofit pada tanah dan kayu,
Bersifat parasit pada jamur lain,
Bersifat kosmopolit,
Memiliki suhu pertumbuhan optimum 150- 300 C dan maksimum 300-360C,
Memiliki enzim selulose yang terdiri dari enzim eksoglukonase dan sellubiase,
Memiliki aktivitas sellulotik yang cukup tinggi.
Ada beberapa cara pembiakkan jamur Trichoderma sp secara buatan dibeberapa media

tanam, yaitu:
Strater
Pada cara ini bahan yang dibutuhkan adalah beras, sekam padi, dan biang
Trichoderma sp. proses pembiakkan ini diawali dengan mengukus campuran 30 kg beras
dan 1,5 kg sekam padi selama satu setengah jam. Campuran beras dan sekam padi yang
telah dikukus dimasukkan ke dalam plastik sebanyak setengah dari kantong plastik
kemudian dikukus kembali selama satu jam. Dinginkan dalam ruangan yang bersih
selama 12 jam, lalu masukkan biang Trichoderma sp petri ke dalam plastik berisi
campuran beras dan sekam, kemudian aduk hingga tercampur rata. Setelah plastik diikat
rapat, susun dan simpan pada ruangan bersih yang terhindar dari sinar matahari.
Trichoderma sp akan terlihat tumbuh setelah satu sampai dua minggu. Trichoderma sp.
yang telah tumbuh pada media beras dan sekam disebut dengan starter beras yang
-

selanjutnya dapat dibiakkan dalam media tanah.


Pada media kompos
Pada cara ini pembiakkan Trichoderma sp. dibutuhkan bahan-bahan berupa kompos,
kotoran sapi, efektif mikroorganisme, gula merah, air, dan starter beras. Langkah awal
adalah dengan mencampur kompos dan kotoran sapi dengan perbandingan 2:1, lalu
siram dengan campuran satu botol mikroorganisme dan 5 kg gula merah yang dilarutkan
dengan 100 liter air. Penyiraman ini dilakukan dengan merata ke semua bagian, setelah
itu ditutup dengan terpal selama dua sampai dengan empat hari, sampai bau dari kotoran
sapi hilang. Campurkan starter beras pada media kompos, lalu aduk secara merata dan
tutup dengan terpal. Setelah satu bulan Trichoderma sp. akan tumbuh dengan ditandai
munculnya benang-benang halus berwarna putih pada permukaan media kompos. Ketika
media telah ditumbuhi cendawan Trichoderma sp,media tanah dapat disimpan pada

karung plastik atau diaplikasikan langsung sebagai pupuk biologis dan biofungisisda.
Hal yang paling penting dalam proses pembiakkan cendawa Trichoderma sp. adalah
kebersihan lingkungan dan peralatan yang digunakkan.
-

Media limbah nasi


Pada cara ini bahan-bahan yang dibutuhkan adalah limbah nasi, starter Trichoderma
sp, komport, panci, sendok, nampan, ember, timbangan, dan rak atau lemari tempat
jamur dibiakkan. Cara membuatnya adalah
a) Limbah nasi dibersihkan dari sisa makanan yang lain dan dicuci bersih,
b) Jemur hingga kering (menjadi nasi aking),
c) Nasi aking dicuci, kemudian ditiriskan,
d) Kukus selama 15 menit, kemudian biarkan hingga dingin,
e) Masukkan nasi ke dalam plastik (limbah plastik dari minuman) sebanyak 200 gram,
lalu padatkan, kemudian lipat bagian atas plastik dan kukus selama tiga puluh menit,
f) Masukkan satu sendok starter Trichoderma sp, lalu tutup plastik dengan
menggunakan steples,
g) Simpan ditempat yang sejuk dan lembab dengan suhu 300C,
h) Setelah tiga hari akan tumbuh cendawan Trichoderma sp. dan siap digunakan apabila
-

warnanya berubah menjadi hijau tua.


Media jagung
Pada proses pembiakkan ini membutuhkan bahan-bahan yaitu jagung, bibit

inokulum, dan air bersih. Cara membuatnya adalah:


a) Jagung dimasak menjadi nasi 1/3 matang kemudian dipindahkan ke dalam wadah ,
lalu masukkan ke dalam plastik dua sampai tiga sendok makan dan digulungkan,
b) Kukus selama 10-15 menit, lalu pindahkan ke dalam wadah dan biarkan hingga
dingin,
c) Inokulasikan bibit Trichoderma sp. sebanyak setengah sampai satu sendok teh untuk
setiap kantong nasi, kemudian tutup kantong dengan klep matches, lalu aduk agar
bibit merata di dalam kantong nasi,
d) Tempatkan pada rak yang tidak terkena sinar matahari langsung, setelah satu minggu
-

sudah dapat diaplikasikan ke lahan.


Media dedak dan serbuk gergaji
Proses pembiakkan ini dibutuhkan bahan-bahan berupa dedak padi, serabut

gergaji. Cara membuatnya yaitu:


a) Campurkan dedak padi dengan serbuk gergaji (perbandingan 1:1) di dalam wadah,
lalu siram dengan air panas sampai membentuk bubur dan biarkan selama dua puluh
empat jam,

b) Remas bubur agar airnya keluar, lalu masukkan ke dalam plastik ukuran kg
sebanyak tiga sendok makan dan tutup dengan plastik,
c) Kukus selama tiga puluh menit, lalu pindahkan ke dalam wadah yang berisi dedak
dan pindahkan ke kantong,
d) Inokulasikan bibit Trichoderma sp. sebanyak sendok teh untuk setiap kantong dan
tutup ujung kantong dengan klep matches, kemudian aduk hinga dedak yang berada
di dalam kantong merata,
e) Tempatkan pada rak yang tidak terkena sinarmatahari langsung, setelah satu minggu
sudah dapat diaplikasikan.
Dari yang telah disebutkan beberapa cara pembiakkan jamur Trichoderma sp. dapat
diketahui peranan jamur Trichoderma sp. dalam pertanian, yaitu:
a) Sebagai pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT),
b) Sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik,
c) Sebagai pengendali Fusariumoxysporum (penyebab penyakit busuk batang pada
tanaman vanili),
d) Sebagai pengendali Phyytophtora sp (penyebab penyakit busuk pangkal batang
pada tanaman lada),
e) Sebagai pengedali Rigidoporus lignosus (penyebab penyakit jamur akar putih
pada tanaman karet),
f) Efektif mengendalikan Phytium sp yang merupakan patogen tular tanah
penyebab penyakit rebah kecambah pada kacang-kacangan,
g) Memiliki kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh jamur Trichoderma sp, yaitu:
a) Mudah diisolasi, dikembangkan, dan daya adaptasinya luas,
b) Mudah ditemukan di tanah areal pertanaman, sehingga pertumbuhan pada saat
aplikasi lebih mudah,
c) Dapat tumbuh secara cepat pada berbagai substrat,
d) Memiliki kisaran mikroparasitisme yang luas,
e) Pada umumnya, tidak patogen pada tanaman.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jamur Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur yang bersifat parasit terhadap
jenis jamur lain dan jamur ini bersifat antagonis. Karena jamur ini memiliki kelebihan dapat
tumbuh secara cepat, maka banyak orang yang memperbanyak jamur ini. Terdapat beberapa cara
buatan untuk membiakkan jamur Trichoderma sp ini dan ada beberapa peranan menguntungkan
dari jamur ini yang sangat bermanfaat bagi pertanian. Dengan begitu kita dapat memajukan
pertanian Indonesia dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur Trichoderma sp.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, Susiana, dan Rini Budi Astuti.2009.Uji Antagonis Jamur Patogen dengan
Menggunakan Jamur Trichoderma sp.Terdapat online di http://core.kmi.open.ac.uk (diakses
tanggal 5 Oktober 2014).
Farida, Neneng Ida.2014.Manfaat dan Cara Pembuatan Biofungisida Trichoderma sp.Terdapat
online di http://bbpp-lembang.info (diakses tanggal 5 Oktober 2014).
Bostio.2013.Trichoderma sp sebagai Pupuk Biologis dan Biofungisida. Terdapat online di
http://faperta.ipb.ac.id (diakses tanggal 5 Oktober 2014)

Anda mungkin juga menyukai