BAB II - Baja Kontruksi
BAB II - Baja Kontruksi
BAJA KONTRUKSI
2.1 PENGERTIAN BAJA KONTRUKSI
Baja konstruksi merupakan baja yang di buat untuk keperluan konstruksi
karena memiliki sifat mekanik yang memadai (kekuatan , kekakuan daktilitas dan
weldability ) . Karena keperluanya sangat penting, maka baja ini memiliki
perlakuan yang berbeda dari baja lainya, misalnya dari proses manufaktur dan
juga kandungan yang ada dalam baja tersebut. Untuk lebih detailnya akan di
jelaskan lebih lanjut .
2.2 PROSES PEMBUATAN BAJA KONSTRUKSI
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun
cair, besi bekas ( skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses
pembuatan baja antara lain :
1. Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0c,
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume
konvertor)
Kembali ditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan
hasilnya.
15
17
b.
1.
2.
3.
2.
Electric steel
Magnetic steel
20
Aisi / sae
Standarisasi dengan sistem aisi dan juga sae merupakan tipe standarisasi
dengan berdasarkan pada susunan atau komposisi kimia yang ada dalam
suatu baja. Ada beberapa ketentuan dalam standarisasi baja berdasarkan
aisi atau sae, yaitu :
Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:
Angka pertama menunjukkan jenis baja.
Angka kedua menunjukkan:
Kadar unsur paduan untuk baja paduan sederhana.
Modifikasi jenis baja paduan untuk baja paduan yang kompleks.
Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karbon perseratus
persen.
Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut menunjukkan
proses pembuatan bajanya.
Contoh standarisasi baja karbon dengan aisi-sae :
sae 1045, berarti :
Angka 1 : baja karbon
Angka 0 : persentase bahan alloy (tidak ada)
Angka 45 : kadar karbon (0.45% karbon)
21
22
23
Bahan yang ulet mampu menyerap energi dari beban sehingga akan
meluluh sebelum terjadi fracture, sehingga akan mudah di ketahui bahan
tersebut harus di ganti atau tidak.
2. Mampu las
Karena konstruksi memerlukan penyambungan, maka baja konstruksi
harus memiliki sifat mampu las yang baik.
3. Tahan korosi ( dalam kondisi tertentu )
Adanya korosi akan mengurangi sifat mekanik bahan dalam
penggunaanya. Karena korosi akan memperkecil fatigue strength pada
baja.
4. Kekuatan dan ketangguhan tinggi.
5. Stabil pada temperatur rendah maupun tinggi.
Dengan stabilnya temperatur, maka akan mencegah pemuaian baja yang
dapat berakibat fatal dalam konstruksi.
2.7 KEGUNAAN BAJA KONTRUKSI
baja konstruksi banyak di gunakan dalam dunia pembangunan/ konstruksi
darat maupun laut. Bentuk2 nya pun beragam tergantung kebutuhan dan
pemakaian.
Penggunaan untuk bahan konstruksi, seperti :
Besi plat
Besi strip
Besi siku
Besi beton, dll
Jika baja memiliki kandungan c = 0.2 -0.3% , digunakan untuk bahan
pembuatan :
Mur
Baut
Paku keling
Baja tempa, dll
24