Anda di halaman 1dari 12

D3 Teknik Mesin

DASAR-DASAR CLAMPING
WORKHOLDER
Workholder memiliki dua makna tergantung dari sistem yang ditinjau :
Umum

: bagian peralatan produksi yang berfungsi Manahan /


memegang benda kerja ( bk ) (termasuk Jig dan Fixture )
Clamping : bagian jig/fixture yang berfungsi mencekam bk sehingga
posisi benda kerja tidak berubah selama proses permesinan.
Beberapa penamaannya adalah clamp, grip, hold, chuck.
Kondisi yang harus dipenuhi dalam workholder / pencekaman.
Cukup kuat untuk memegang bk dan menahan pergeseran bk
Tidak merusak / mendeformasi bk
Menjamin loading dan unloading bk dengan cepat
Untuk mendesain pencekaman yang baik, desainer harus memahami dasardasar pencekaman dan peralatan yang umum digunakan.
ATURAN DASAR CLAMPING

Posisi Klem
Selalu bersentuhan dengan bk pada posisi yang rigid
Untuk menghindari defleksi bk shg tidak mengganggu pergerakan pahat.
Klem harus diletakkan sedemikian shg tidak mengganggu pergerakan pahat

Klem diletakkan shg operator dpt bekerja dng mudah & aman

Panduan Kuliah Jig and Fixture


47

D3 Teknik Mesin

Gaya pemotongan
Manfaatkan gaya pemotongan untuk membantu pencekaman.
Resultan gaya pemotongan diarahkan ke locator shg mengurangi gaya
pencekaman yang dibutuhkan.

Gaya pencekaman
Gaya pencekaman adalah gaya yang dibutuhkan untuk menjaga posisi bk
selama proses permesinan.
Besarnya gaya pencekaman tergantung dari besarnya gaya pemotongan
dan cara peletakan bk relatif terhadap pahat ( tool ).
Gaya pencekaman hanya cukup untuk menahan bk ke lokator. Gaya total
harus ditahan oleh locator.

Panduan Kuliah Jig and Fixture


48

D3 Teknik Mesin

Jenis Klem
Strap clamp
Mekanisme kerja seperti tuas / pengungkit
Berdasarkan posisi tuas, dibagi ke dalam tiga kelas; kelas 1, 2 , 3 .
Gaya yang diterima bk dan gaya yang dibutuhkan sebanding dengan posisi
tuas, karena itu pemilihan posisi tuas menjadi faktor yang sangat penting.
Dapat digerakan manual maupun secara mekanis.

Posisi Pengencang ( fastener )

Panduan Kuliah Jig and Fixture


49

D3 Teknik Mesin

Jenis jenis strap clamp

Screw clamp
Menggunakan bentuk ulir
Keuntungan : pemakaian tak terbatas, biaya rendah, desain sederhana
Kerugian
: kecepatan operasi yang rendah.

Dikembangkan bentuk lain yang mengurangi kerugian screw clamp


Swing clamp ; mengkombinasikan ulir dengan lengan ayun
Hook clamp ; swing clamp dalam ukuran kecil
Quick-action knob

Panduan Kuliah Jig and Fixture


50

D3 Teknik Mesin

Cam action clamp


Menggunakan cam untuk mencekam

Panduan Kuliah Jig and Fixture


51

D3 Teknik Mesin

Cam Clamp

A : titik terendah
B : titik tertinggi
E : titik bawah
G : titik atas
M : titik tengah.

Assumsi = 0 pd cam surface maupun pivot


(sumbu)., maka gaya-gaya yang bekerja adalah
gaya Fo dan P, sehingga :
Fo . L = P . e
atau
P : Fo = L : e

Panduan Kuliah Jig and Fixture


52

D3 Teknik Mesin
Gaya P akan ada selama gaya Fo bekerja. Jika
gaya Fo dihilangkan, maka gaya P menjadi
berkurang. Keadaan semacam ini tidak
diinginkan didalam clamping element . Maka
dengan adanya friksi / gesekan, persamaan
keseimbangan momen menjadi :
momen = 0 terhadap titik

P. e + 1 . P . H + 2 . R . r 2 = F . L
Cam device direncanakan untuk memperoleh P
jauh lebih besar daripada F ( 10 s/d 20 kali),
disamping memperhatikan harga R yang
timbul. Harga perkiraan dari R adl. R=1,03.P,
Sehingga :

P. ( e + 1 .H + 1,03 . 2 . r2 ) = F.L
Tetapi secara praktis diperlukan faktor
keamanan FS ( safety factor), yang ditentukan
oleh :

( 1 .H + 2 .r2 ) / e = FS

P/F = L / (e + 1 .H + 1,03 . 2 . r2 )
Dengan assumsi bahwa cam dijepit dalam
keadaan self locking position dengan gaya P.

Dimana faktor keamanan FS diambil 1,5 s/d


2. Disarankan didalam perencanaan pada 1.
Diambil harga terendah ( lihat pada kolom
clamping opada tabel 1).
Kerugian gesek / friksi dapat dihitung dengan
adanya effisiency cam , yaitu :

Untuk melepas Cam dibuthkan gaya F1 . ini


berarti bahwa F berubah arahnya, begitu juga
gaya gesek 1.P dan 2.R sehingga
persamaan gaya menjadi :

Fo / F = e / (e + 1 .H + 1,03 . 2 . r2)

F1 / P = ( - e + 1 .H + 1,03 2 .r2 ) / L

Contoh :
L = 125 mm, r2 = 6 mm, H = 21 mm, e = 2 mm
1 = 0,18 ; 2 = 0,05 ; required P = 2670 N

Selama persamaan ini memberikan harga F1 yang


positif maka cam dalam keadaan self locking.

2670 N / F = 125 / ( 2+ (0,18 x 21) + (1,03 x 0,05 x 6 )

125 G = 2670 x ( 2 + 3,78 + 0,31 )


125 F = 16260

F = 130 N

FS = [(0,19 x 21) + (0,05 x 6 )] / 2 = 2,04


Efficiency = 2 / [( 2+ (0,18 x 21) + (1,03 x 0,05 x
6 )] x 100%
jadi efficiency = 32,8 %.

P . e - 1.P.H - 2.R.r2 = - F1 . L

Batas limit untuk self locking adalah apabila


F1 = 0 , yang mengakibatkan R = P dan
memberikan persamaan :

- P . e + 1.P.H + 2.R.r2 = 0
- e + 1 .H + 2 .r2 = 0
( 1 .H + 2 .r2 ) / e = 1

Panduan Kuliah Jig and Fixture


53

D3 Teknik Mesin

Wedge clamp ( baji / incline plane )


Menggabungkan prinsip baji dengan cam

Panduan Kuliah Jig and Fixture


54

D3 Teknik Mesin

Panduan Kuliah Jig and Fixture


55

D3 Teknik Mesin

Toggle action clamp


Memiliki 4 aksi / pola pencekaman : hold down, squeeze, pull, straight line

Panduan Kuliah Jig and Fixture


56

D3 Teknik Mesin

Toggle Clamp
Toggle clamp disebut juga linked operated
clamp ( Clamp yang operasinya berantai).
Prinsip kinematikan sama dengan eccentric
clamp.
Clamp jenis ini mempunyai flexibilitas
elastis yang cukup tinggi terhadap sumbu
matinya ( saat toggle dalam keadaan lurus).
Pada keadaan dead center (titik mati) ,
eksentriknya e = 0., dan dalam keadaan
tanpa gesekan. Gaya penjepit P menjadi
besar sekali.
Atau
untuk gaya penjepitan P yang besarnya
tertentu dapat ditimbulkan oleh suatu gaya
yang kecil .

Panduan Kuliah Jig and Fixture


57

D3 Teknik Mesin
Momen gaya terhadap pin sebelah kanan memberikan persamaan keseimbangan gaya
sbb.:
F1.B + .P ( B R ) = .P.R

F1 = { .P.( 2.R - B )} / B
Momen-momen gaya terhadap pusat bearing pin didapat ;

F. L = F1.A + .P.R + .P.( A + R )

= { .P.( 2.R - B )}.A/ B + .P.R + .P.( A + R )


= .P. { (2.R B) .A / B + R ( A + R ) }
= .P. {(2.R.A )/ B A + R + A + R }
= .P. {(2.R.A )/ B +2 R }

F. L = 2. .P. R {( A / B ) + 1 }
Contoh :
A toggle clamp has ; L = 300 mm, A = 19 mm, B = 50 mm and R = 6 mm
Assume = 0,15, then

F. L = 2. .P. R {( A / B ) + 1 }
F x 300 = 2 . 0,15 . P . 6 . { (19 + 50 ) / 50 }
P / F = 120,8 121

Power clamping
Gaya manual diganti dengan mekanis
Tenaga
: hydraulic, pneumatic atau air-to-hydraulic booster
Keunggulan : tekanan dapat dikendalikan & kecepatan clamping

Panduan Kuliah Jig and Fixture


58

Anda mungkin juga menyukai