Nilai Kejuangan Pangsar Jenderal Soedirman
Nilai Kejuangan Pangsar Jenderal Soedirman
Rasa Kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yaitu rasa persatuan dan kesatuan yang
lahir secara alamiah karena kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, serta
aspirasi perjuangan masa lampau dan masa kini.
Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa
loyalitas terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukkan kepada negara dan
bangsa.
Rasa kebangsaan dan paham kebangsaan secara bersamaan akan menumbukan semangat
kebangsaan (patriotisme) yang merupakan tekad sejati seluruh masyarakat bangsa itu untuk
membela dan rela berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara.
Membangun wawasan kebangsaan Indonesia pada setiap diri anak bangsa.
Dengan ciri : Ada rasa ikatan yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersamaan diantara sesama
anggota masyarakat, saling membantu antara sesama komponen bangsa, tidak membangun
primordialisme dan ekslusifisme, membangun kebersamaan, mengembangkan sikap berpikir dan
berperilaku positif, senantiasa berpikir jauh ke depan.
Wawasan kebangsaan untuk menghadapi perang modern.
Perang Modern adalah masalah eksternal yang mempengaruhi beberapa masalah internal
negara sasaran. Oleh karena itu perlu memahami perkembangan lingkungan strategis yang
berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara Indonesia yaitu :
1. Lingkungan Global
Pemaksaan nilai, norma dan kepentingan universal justru kadang bertentangan dengan
prinsip demokrasi.
Globalisasi adalah bentuk baru penjajahan oleh negara agresor terhadap negara-negara
sasaran yang dikemas dalam skenario perang modern.
2. Lingkungan Regional
Tidak ada satu negarapun yang mau membantu Indonesia secara tulus dalam menghadapi
berbagai permasalahan, sehingga bangsa Indonesia harus bisa menolong dirinya sendiri dengan
cara mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dan itu hanya dapat dicapai bila bangsa
Indonesia dalam satu perspektif wawasan kebangsaan.
3. Lingkungan Nasional
Agenda Reformasi yang berorientasi pada isu-isu global justru kontraproduktif dengan
harapan rakyat dan inkonsisten terhadap idealisme perjuangan bangsa. Sehingga menimbulkan
kerusuhan sosial dan konflik di hampir seluruh penjuru tanah air, seperti :
Ide separtisme muncul kembali, timbulnya rivalitas politik yang semakin tajam,
komunikasi politik semakin sulit mencair, menguatnya isu kedaerahan akibat kesalah pahaman
otonomi daerah, menguatnya primordialisme, apresiasi Pancasila sebagai ideologi semakin
menipis dan menjadi formalitas belaka.
Demokrasi bukan tujuan utama yang ingin dicapai bangsa Indonesia, tetapi hanya sebagai
alat untuk mencapai kepentingan nasional dan bukan sebaliknya kepentingan nasional
dikorbankan untuk sekedar mempraktekkan demokrasi.
Perang Modern