Anda di halaman 1dari 25

Analisis

Stabilitas Lereng
Slope Stability

Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc.

Faktor Keamanan
(Factor of Safety)

Faktor aman (FS): nilai banding antara gaya yang menahan dan
gaya yang menggerakkan.

FS =

f
d

Dengan:
f = tegangan geser rata-rata tanah
d = tegangan geser yang terjadi sepanjang bidang
gelincir/runtuh

Mengingat Kembali Tegangan Geser


Tanah

Tegangan geser tanah merupakan fungsi dari kohesi (c) dan


friksi ().

f = c'+ ' tan '

Dengan, : tegangan normal


Maka, dengan demikian:

d = c'd + 'd tan d '

Dengan, cd dan d adalah kohesi dan friksi tanah


sepanjang bidang keruntuhan.

c'+ ' tan '


FS =
c'd + 'd tan 'd

Faktor Keamanan

(contd.)

Faktor keamanan fungsi dari kohesi (Fc)dan friksi (F).

c'
F =
c' c'
d

tan '
F' =
tan 'd

Membandingkan Fc dan F.

Maka, FS = Fc = F.
Jika FS = 1, maka lereng berada dalam keadaan akan runtuh.
Biasanya, nilai FS adalah 1,5 sering digunakan dalam desain.

c'
tan '
=
c'd tan 'd

Stabilitas Lereng dengan Bidang


Longsor Datar: (1) Lereng Tak
Terhingga (infinite slope)

L
d
a

Na W

Ta c

Tr
R

Komponen gaya
berat tanah:

Na = W cos
= LH cos
Ta = W sin
= LH sin

Berat tanah di
atas bidang
longsor AB, W = LH

Nr

(1) Lereng Tak Terhingga


(infinite slope) Tanpa Rembesan

Tegangan normal efektif dan tegangan geser pada bagian dasar


lereng,
' =

' =

Na
LH cos
=
= H cos 2
Luas Dasar
L

cos

Ta
LH sin
=
= H sin cos
Luas Dasar
L

cos

Reaksi terhadap gaya berat tanah sebesar R, dengan

Nr = R cos = W cos
Tr = R sin = W sin

(1)

Syarat keseimbangan, tahanan tegangan geser yang terjadi


pada bagian dasar elemen harus sama dengan H sin cos.

d = c'd + 'd tan d '

contd.

Maka :

d = c'd + H cos 2 tan d '

H sin cos = c'd + H cos 2 tan d '


c 'd
= sin cos cos 2 tan d '
H
= cos 2 (tan tan d ')

(1)

Faktor keamanan terhadap dan c :

tan d ' =

tan '
FS

cd' =

c'
FS

c'
tan '
FS =
+
2
H cos tan tan

Maka :

tan '
Untuk tanah granuler, c = 0, maka : FS =
tan

Sehingga untuk lereng tak terhingga dari pasir, FS tidak


bergantung pada H, dan lereng akan stabil bila <.

contd.

(2) Lereng Tak Terhingga (infinite


slope) dengan Rembesan

L
d

Arah
rembesan

Na W

Ta

h = Hcos2

Tr
R

Nr

f = c'+ ' tan '

Berat tanah di
atas bidang
longsor AB, W = satLH
Komponen gaya
berat tanah:
Na = W cos
= satLH cos
Ta = W sin
= satLH sin

Nr = R cos = W cos
= satLH cos
Tr = R sin = W sin
= satLH sin

(2)

Tegangan normal total dan tegangan geser yang bekerja pada


bagian dasar elemen abcd:

dan :

Nr
=
= satH cos 2
L

cos
=

Tr
= satH cos sin
L

cos

Tahanan tegangan geser yang terjadi:

d = c'd + ' tan d ' = c'd + ( u) tan d '

contd.

Dengan u : tekanan air pori seperti pada Gambar.

(2)

Tekanan air pori, u = hw, yang mana h = Hcos2

Maka :

Tahanan tegangan geser :

u = wH cos 2

d = c'd + satH cos 2 wH cos 2 tan d '


= c'd + ' H cos 2 tan d '
satH cos sin = c'd + ' H cos 2 tan d '

c 'd
'
2
= cos tan
tan d '
sat
satH

Dengan, sat w = = berat volume tanah efektif

contd.

(2)

Maka, Faktor keamanan dapat ditulis :

FS =

c'
satH cos 2 tan

' tan '


sat tan

contd.

Contoh Soal
Lereng tak terhingga dengan rembesan seperti Gambar, H = 6 m,
= 15o, c = 10 kPa, = 20o, sat = 17,8 kN/m3. Tentukan FS !
Penyelesaian:
Berat volume tanah efektif, = sat - w = 17,8 9,81 = 7,99 kN/m3
Faktor keamanan,

' tan '


satH cos2 tan sat tan
10
7 ,99 tan(20 )
=
+
= 0 ,985
2
(17 ,8 )(6 ) cos (15 ) tan(15 ) 17 ,8 tan(15 )

FS =

c'

Karena FS < 1, maka lereng dalam keadaan tidak stabil.

Stabilitas Lereng dengan Bidang


Longsor Datar: Lereng Terhingga
(finite slope)
C

B
Na

W Ta

H
Nr

Tr

A

R
f = c'+ ' tan '

( )

1
(H) BC (1)( ) = 1 (H)(H cot H cot )( )
2
2
sin( )
1
= H2

2
sin sin

W=

Bila suatu lereng


mendekati nilai
Hcr, maka dapat
dikategorikan
sebagai lereng
terhingga (finite
slope).
Metode yang
dikembangkan:
(1) bidang longsor
datar (plane), dan
(2) bidang longsor
lengkung (arch)
atau lingkaran
(circle).

contd.

Komponen gaya berat :


1 2 sin( )
Na = W cos = H
cos
2
sin
sin

1 2 sin( )
Ta = W sin = H
sin
2
sin

sin

Tegangan normal efektif rata-rata dan tegangan geser rata-rata


pada bidang AC :
Na
Na
=
AC (1) H

sin

sin( )
1
cos sin
= H2

2
sin sin

' =

( )

Ta
Ta
=
AC (1) H

sin
sin( )
1
2
sin

= H2

2
sin sin

( )

contd.

Tahanan tegangan geser rata-rata yang terjadi pada bidang AC :

d = c'd + ' tan d '


1 sin( )
'
cos

sin

tan

= c 'd + H
d
2 sin sin

1 sin( )
1 sin( )
2
'
H

=
+

sin
c
'
H
cos
sin
tan

d
d
2 sin sin
2 sin sin

atau

1 sin( ) sin cos tan 'd


c 'd = H
2
sin

contd.

Bidang longsor kritis akan diperoleh dari derivative, c'd = 0

Karena , H, dan adalah konstanta, maka :

)]

sin( ) sin cos tan 'd = 0

Nilai sudut longsor kritis, cr :

Maka :

cr

H 1 cos 'd
c 'd =

4 sin cos 'd

+ 'd
=
2

contd.

Persamaan terakhir tersebut dapat juga ditulis menjadi,

c 'd
1 cos 'd
=m=
H
4 sin cos 'd

Dengan, m adalah angka stabilitas.


Tinggi maksimum lereng pada kondisi keseimbangan kritis,
diperoleh dengan substitusi cd = c dan d = ,

Hcr =

4c' sin cos '


1 cos ( ')

Contoh Soal
Suatu lereng yang akan dibentuk dari suatu tanah dengan, c = 28
kPa, = 20o, = 16 kN/m3. Kemiringan lereng akan dibuat dengan
sudut = 45o terhadap bidang horisontal. Tentukan tinggi bagian
tanah yang dipotong untuk membentuk lereng dengan faktor
keamanan FS = 3,5 !
Penyelesaian:
Untuk nilai FS = 3,5 = Fc = F, maka:

c 'd =

c'

Fc'

tan 'd =

28
=
= 8 kPa
3 ,5
tan '

F'

tan(20 )
=
3 ,5

(20 )
o
=
5
,
9
'd = arctan

3 ,5

contd.
Tinggi bagian tanah yang dibentuk untuk lereng,

4c'd sin cos 'd


H=
1 cos ( 'd )
4(8 ) sin(45 ) cos (5 ,9 )
= 6 ,28 m
=

(16 ) 1 cos (45 5,9)

Stabilitas Lereng Terhingga (finite


slope) dengan Bidang Longsor
Lingkaran (circular)
O

(1)

(2)

Pola keruntuhan atau longsor :

Slope failure: (1) toe circle dan (2) slope circle


Shallow slope failure (3)
Base failure (4): midpoint circle

Pola Keruntuhan dan Prosedur


Analisis
L

(4)

(3)

Prosedur Analisis :

Mass procedure: masa tanah di atas bidang longsor dianggap


sebagai satu kesatuan dan homogen.
Method of slices: masa tanah di atas bidang longsor dibagi dalam
sejumlah bagian, nonhomogenity dan tekanan air pori dapat
diperhitungkan.

Mass Procedure: (1) Lereng lempung


homogen dengan = 0
O

Berat tanah di atas garis


lengkung AED,
W = W1 + W2.

Jari-jari, r
l2
A

W2 F
B
E

l1

H
W1

Nr

Berat volume
tanah,

dengan,
W1 = (Luasan FCDEF)
W2 = (Luasan ABFEA)

f = cu

Dianggap bahwa tanah homogen dengan kuat geser konstan, f


= cu.
Analisis stabilitas dilakukan dengan trial bentuk lengkung
keruntuhan lereng AED dengan jari-jari r berpusat di O.

(1) contd.
O

Jari-jari,
r
l2
A

W2
B F
E

l1

H
W1

Nr

Berat volume
tanah,
f = cu

Keruntuhan lereng terjadi karena


longsornya masa tanah. Momen
yang menyebabkan longsor
terhadap pusat O,
Md = W1 l1 - W2 l2
dengan,
l1 dan l2 = lengan momen.

Perlawanan terhadap longsor diberikan dari kohesi yang bekerja


sepanjang bidang longsor, dengan momen tahanan terhadap pusat
O,

MR = c d AED r = c dr 2

(1) contd.
O

c dr 2 = W1l1 W2l2

Jari-jari,
r
l2
A

W2
B F
E

l1

Syarat keseimbangan, MR = Md

H
W1

Nr

Berat volume
tanah,
f = cu

cd =

W1l1 W2l2
r2

Faktor keamanan, FS =

f cu
=
cd cd

Secara analitis, Fellenius (1927) dan Taylor (1937) memberikan


suatu nilai yaitu angka stabilitas (stability number, m),

cd
m=
H

Anda mungkin juga menyukai