Anda di halaman 1dari 110

Metabolisme Asam Nukleat

Prof DR H Zaenal Nang Agus


Dr Marisa Anggraini
Dr Febrika Wediasari

Introduction
Informasi genetis ditera sepanjang rantai
molekul polimer yang terdiri dari 4 unit monomer
Molikel polimer = DNA yang merupakan dasar
kimiawi dari heriditas.
Avery, Mc Leod & Mc Carthy menemukan DNA
mengandung informasi genetis.

DNA
DNA = molecule of heridity
Mengandung basa-basa purin dan pirimidin yang
membawa informasi genetis.
Gugus sakar & fosfat berperan pada
stuktur/bentuk
Isi informasi genetik terletak pada urutan
deoksiribonukleotida purin & pirimidin.

Ada 2 bagian
1. Bagian tetap/tulang belakang terdiri dari
deoksiribosa & fosfat yang dihubungkan oleh
jembatan 31-51 fosfodiester.
2. Bagian variabel: basa purin & pirimidin
6.jpg

Merupakan makromolekul yang sangat panjang


terdiri dari basa:
A = Deoksi adenilat
G = Deoksi guanilat
T = Thimidilat
C = Deoksi citidilat

Rantai DNA mempunyai 2 kutub


- Satu ujung 51 OH/fosfat
- Ujung lain 31 OH/fosfat
Kedua ujung tidak terikat pada nukleotida yang lain.

Nomenklatur
ACG berarti:
Ujung 51 terikat pada deoksi adenosin
Ujung 31 terikat pada deoksi guanosin.

Urutan basa selalu ditulis dari arah 5131


Molekul DNA sangat panjang chromosom E coli
mengandung 3,4 juta pasang basa, panjang 1,2 mm
Chromosom Drosophila Melanogastger 6,2x107pasang,
panjang 2,1 cm.

Karena informasi genetik terletak pada urutan unit-unit


monomer (A-G-T-C) di dalam polimer, maka pasti ada
mekanisme untuk memproduksi/mereplikasi informasi
spesifik ini dengan kecermatan yang baik.
Dalam molecule DNA, konsentrasi nukleotida
deoksiadenosin (A)= Nukleotida timidin(T) A=T
Konsentrasi nukleotida deoksiguanosin(G) =
Deoksicitidin (C) G=C

Watson & Crick mengajukan model dari molekul DNA


yaitu double stranded DNA (=untaian ganda dari DNA).
Kedua strand (untai) diikat oleh ikatan hidrogen antara
basa purin &pirimidin
Pasangan-pasangan antara nukleotida purin dan
pirimidin pada untai yang berlawanan adalah sangat
spesifik & tergantung pada ikatan hidrogen antara A&T
& antara G dgn C.

A hanya dapat berpasangan dengan T dan G


hanya berpasangan dgn C karena:
Hambatan yang disebabkan ikatan fosfodiester.
Ikatan glikosidis konfigurasinya lebih banyak
berbentuk anti.
Bentuk predominan dalam polimer A-G-T-C sebab
jumlah A=T;G=C.

Kedua untai molekul double helix tadi masing-masing


punya polaritas
Keduanya anti paralel yaitu satu untai berjalan dari
kediuukan 51 ke 31 dan untai yang lain 31 ke 51 .
3 ikatan hidrogen mengikat nukleotida G&C dan 2
ikatan hidrogen mengikat A&T ikatan G-C lebih kuat
+ 50% makin banyak kandungan G-C dari molekul
DNA, makin padat molekul tersebut.

Dalam larutan, stuktur untaian ganda dapat


dilarutkan oleh:
Temperatur yang meningkat
Konsentrasi garam yang menurun

Kedua pasang basa akan terpisah dan masingmasing basa akan merenggangkan diri dari basa
dalam untaiannya meskipun masih terikat oleh
ikatan-ikatan fosfodiester. Terjadi denaturasi.

Karena letak basa-basa yang bertumpuk tadi dan


adanya ikatan hidrogen antara ke 2 tumpukan, maka
mol DNA menunjukkan sifat sebagai fiber/serabut & dlm
larutan berbentuk viscous/kental. Kekentalan hilang
dengan denaturasi.
Pada mol DNA terdapat 2 lekukan (groove) mayor &
minor yang berjalan sepanjang molekul & sejajar
dengan ikatan fosfodiester. Pada lekukan ini proteinprotein khusus berinteraksi dgn DNA.

Kromatin
Kromatin bahan kromosom yang diekstraksi
dari inti/nukleus sel organsime eukariotik.
Terdiri dari molekul untai ganda DNA yang
sangat panjang & protein histon dalam jumlah
yang hampir sama, juga sejumlah kecil protein
non histon & sedikit RNA.

Dengan elektron mikroskop tampak adanya partikelpartikel padat disebut nukleosom yang dihubungkan
oleh filamen-filamen DNA.
Bila satu histon (H1) diambil dari kromatin, nukleosom
menjadi kurang padat histon bertanggung jawab
terhadap pemadatan nukleosom dalam inti.
Dalam nukleosom DNA tergulung sebagai helix yang
berputar ke kiri melingkari oktamer histon yang
berbentuk cakram

Sintesa molekul RNA dari DNA merupakan suatu proses


yg sangat kompleks & melibatkan RNA polimerase &
sejumlah protein.
Tahap umum yang diperlukan untuk mentranskrip primer
adalah tahap inisiasi, elongasi & terminasi
Prinsip dasar pada metabolisme RNA harus dipahami
katena pengaturan proses ini akan mengakibatkan
berubahnya kecepatan sintesa protein & perubahan
metabolisme cara makhluk hidup beradaptasi.

Pemrosesan & penyambungan transkrip m RNA


yang keliru merupakan penyebab penyakit
misalnya: Thalassemia.

Sifat kimia dari RNA


RNA adalah polimer ribonukleotida purin &
pirimidin yang dihubungkan satu sama lain oleh
jembatan-jembatan 3151 fosfodiester (sama dgn
DNA).
Meskipun banyak kemiripan dengan DNA, RNA
juga mempunyai beberapa perbedaan spesifik
yaitu:

1. Bagian sakar pada mana fosfat dan basa


purin/pirimidin melekat adalah ribosa, bukan 2 1
deoksiribosa seperti DNA.
2. Meskipun RNA mengandung ribonukleotida
Adenin-Guanin dan Sitosin, ia tidak
mengandung Timin kecuali pada beberapa
kasus yang jarang. RNA mengandung Urasil.

3. RNA ada dalam bentuk satu untai (single


stranded) dan bukan untai ganda (double
stranded) seperti DNA. Tapi bila diberi basa
komplemen yang cocok urutannya dengan
polaritas berlawanan satu untai RNA ini dapat
melipat dirinya sendiri dan mendapatkan bentuk
seperti double strand.

4. Karena mol RNA berupa satu untai dan


berkomplemen hanya dengan satu dari kedua
untai gene, maka jumlah guanin tidak harus
sama dengan jumlah sitosin. Jumlah adenin
tidak harus sama dengan urasil.
5. RNA dapat dihidrolisa oleh alkaki menjadi 2 1,31
cyclic diester dari mononukleotida.

Informasi yang terdapat dalam satu untai RNA


terletak pada urutan (stuktur primer) dari
nukleotida purin &pirimidin
Urutan ini berkomplemen dengan sense strand
dari gene, darimana ia ditranskripsi. Ia tidak
akan berkomplemen dengan anti sense strand
dari DNA.

DNA Strand
Anti Sense 51 TGGAATTGTGAGCD
Sense
31 ACCYYAACACTCGC
RNA
Transkript 51 UGGAAUUGUGACGC

Jadi urutan molekul RNA kecuali U yang


menggantikan T, adalah sama dengan urutan
anti sense strand dari gene tersebut.
Sejumlah kecil dari double stranded RNA selain t
RNA ditemukan juga pada manusia. Double
stranded RNA ini mungkin mempunyai fungsi
fisiologis sperti berlaku sebagai perangsang
pembentukan interferon.

Interferon = Suatu protein antivirus yang


dihasilkan oleh banyak sel-sel binatang sebagai
mekanisme pertahanan.

Stuktur Organisasi RNA


Pada semua organisme prokariotik dan
eukariotik, ada 3 kelas molekul RNA yaitu:
Messenger RNA (m RNA)
Transfer RNA (t RNA)
Ribosomal RNA (r RNA)

Tiap kelas berbeda dari yang lain yaitu


ukurannya, fungsinya, dan stabilitasnya.

Messenger RNA (m RNA)


Yang paling heterogen dalam ukuran dan stabilitasnya
Semua anggota kelas ini berfungsi sebagai
utusan/pembawa yang memindahkan informasi dari
suatu gene ke mekanisme sintesa protein, dimana tiap
m RNA berlaku sebagai template (cetakan), pada mana
suatu urut-urutan asam amino yang spesifik
dipolimerisasikan untuk membentguk mol protein yang
spesifik.

Transkripsi informasi genetik yang ada dalam


DNA ke m RNA. Kemudian ditranslasi oleh
ribosom untuk membentuk molekul protein
spesifik.
M RNA ini single stranded dan komplementer
dengan sense strand dari gene-nya.
Molekul RNA terutama pada mamalia
mempunyai sifat yang khas.

Ujung 51 dari m RNA ditutup oleh 7 metil guanosin


tripospat
Ujung 31 adalah hidroxil
Mol m RNA sering mengandung 6 metil adenilat &
nukleosida mengandung 2 metil ribosa.
Meski tutup RNA ini belum jelas tetapi mungkin
berhubungan dengan pengenalan m RNA ini oleh
mekanisme translasi terhadap m RNA menjadi protein
pada 51 ini/ujung yang tertutup

Transfer RNA (t RNA)


Terdiri dari 75 nukleotida sehingga BM=25.000
Molekul t RNA berlaku sebagai adaptor untuk
translasi informasi dari urut-urutan nukleotida m
RNA menjadi asam-asam amino spesifik. Paling
sedikit ada 20 mol t RNA dalam tiap sel, masingmasing untuk tiap asam amino dari 20 asam
amino yang diperlukan untuk sintesis prot.

Meskipun tiap t RNA urutan nukleotidanya


berbeda dari yang lain, tapi mempunyai sifat
umum yang sama. Stuktur primer (yaitu urutan
nukleotida) dari semua mol t RNA dapat melipatlipat dan menghasilkan komplementer antara
strand itu sendiri (intra strand) sehingga
menghasilkan stuktur sekunder

Semua mol t RNA mempunyai urutan ACC pada ujung


31.
Gugus karboxil dari asam amino dilekatkan dengan
ikatan ester pada gugus hidroxil 31 dari gugus adenosil.
Anticodon loop yang terdapat pada bagian akhir dari
pasangan basa akan mengenali triplet ukuran nukleotida
atau kodon dari template m RNA. Pada hampir semua
mol t RNA ada loop yang mengandung nukleotida
ribothimin dan pseudouridin (T loop) & loop lain
mengandung dehidrourasil (DHU loop)

Ribosomal RNA (r RNA)


Ribosom adalah stuktur nukleoprotein sitoplasma yang
merupakan mesin untuk sintesa protein dari template
RNA.
Dalam ribosom, molekul-molekul m RNA & t RNA
berinteraksi untuk melakukan translasi molekul protein
spesifik, informasi yang ditranskripsi dari gen.
Partikel2 ribosom sangat kompleks, dibentuk dari paling
sedikit 4 RNA berbeda & hampir 100 molekul protein
spesifik.

Fungsi sebenarnya dari r RNA dalam partikel


ribosom belum jelas dimengerti, tapi mereka
diperlukan untuk membentuk ribosom dan
rupanya menyediakan urut-urutan spesifik di
mana m RNA dapat terikat agar dapat ditranslasi

Replikasi-transkripsi& processing
Pada waktu terjadi replikasi, tiap strand dari
double strand DNA akan terpisah satu sama
lain/terpisah dari komplemennya. Kemudian
masing2 dapat berlaku sebagai template pada
mana strand baru akan terbentuk.
Molekul double strand yang baru akan
mengandung masing2 satu untai dari DNA asal.

Awal dari sintesa DNA terjadi setelah terbentuk


rantai pendek dari RNA, kira2 sepanjang 10
nukleotida. Pada ujung 31 hidroksil akan
melekat deoxiribonukleotida yang pertama.
Proses ini merupakan serangan nukleofilik oleh
gugus 31 hidroksil dari RNA terhadap fosfat
dari deoksinukleosida trifosfat dengan lepasnya
Ppi.

Gugus 31 hidroksil dari deoksi ribonukleosida


monofosfat yang baru melekat, kemudian dapat
melakukan serangan nukleofilik terhadap
deoksiribonukleosida trifosfat dengan cara yang sama.
Pemilihan deoksiribonukleosida yang harus dilekatkan
tergantung pada pasangan dari template strand dari
molekul DNA.
Yang menentukan urutan yang hrs melekat
TEMPLATE!!!

Fragmen2 DNA yang melekat pada RNA awal


ditemukan oleh Okasaki disebut OKASAKI PIECES.
Setelah terbentuk banyak okasaki poieces ini,
mekanisme replikasi kemudian akan melepaskan RNA
primer tersebut, kemudian mengisi kekosongannya
dengan deoksi nukleotida yang cocok pasangannya.
DNA yang baru dibentuk kemudian disegel oleh enzim2
yang disebut DNA ligase.

Ke 2 strand molekul DNA adalah anti paralel.


Replikasi DNA terjadi bersama-sama sekaligus
pada ke dua strand. Tapi enzim yang dapat
melakukan polimerisasi DNA dengan arah 31-51
tidak ada. Jadi strand DNA yang baru
mengalami replikasi tidak dapat tumbuh
bersama-sama dalam 1 arah.

Satu enzim akan melakukan replikasi terhadap kedua


strand secara serentak. Enzim ini akan melakukan
replikasi terhadap satu strand (leading strand) dengan
arah 51 dan 31 secara berturutan.
Enzim tersebut akan melakukan replikasi terhadap
strand yang satu lagi (lagging strand) secara terputus2
dengan cara membelakangi arah replikasi yang
pertama.

Pada inti sel pengambilan RNA primer


merupakan bagian dari proses replikasi
sedangkan pada mitokondria RNA tetap tinggal
sebagai bagian dari stuktur DNA.
Pada sel mamlia didapatkan macam2
polimerase:
Maxi polimerase (polimerasi alfa)utk replikasi
kromosom

Mini polimerase (polimerase beta) terdapat dalam


intitidak berfugnsi pada replikasi tapi berfungsi
reparasi DNA.
Polimerase ganna replikasi DNA mitokondria,
yaitu mol DNA yang berbantuk lingkaran.

Pada waktu tjd replikasi dari double strand DNA,


harus terjadi pemisahan dari ke 2 strand supaya
tiap strand dapat berlaku sebagai template untuk
deoksinukleosida trifosfat yang akan masuk.

Pemisahan tsb dilakukan oleh mol prot spesifik


yang menstabil;kan stuktur single strand tsb
selama replikasi tjd.
Selain pemisahan ini, hrs tjd jg pelepasan btk
spiral (unwinding). Supaya replikasi DNA yang
baru bisa membentuk spiral (rewinding)

Melihat waktu yang diperlukan, maka unwinding


harus terjadi 400.000 putaran/detik tidak
mungkin terjadi.
Solusi dengan enzim lubang yang
mempermudah unwinding. Lubang tersebut
disebut DNA topoisomerase yang akan ditambal
setelah unwinding selesai.

Degradasi & Reparasi DNA


Keutuhan informasi genetis dalam RNA
merupakan hal yang penting untuk kehidupan
suatu organisme/species.
Harus ada mekanisme untuk memperbaiki
kerusakan2 pada DNA yg tjd akibat kesalahan
replikasi &gangguan lingkungan.

Kerusakan DNA oleh lingkungan dapat


diklasifikasi dalam 4 tipe:
1.
2.
3.
4.

Perubahan 1 basa
Perubahan 2 basa
Putusnya rantai
Ikatan silang/cross linkage

Kerusakan ini dapat diperbaiki, diganti, tetap


(= mutasi, Ca, kematian sel).
Kunci dari perbaikan ini terletak pada
pengenalan yang dini terhadap kerusakan &
memperbaikinya dgn segera atau menandai
untuk diperbaiki nanti.

Replikasi perbaikan ini dapat tampak sbg


unscheduled DNA Syntesis (Sintesa DNA bukan
pada waktunya masuknya prazat2 DNA ke
dalam DNA pada waktu sel berada di luar fase
S).

Contoh penyakit karena kerusakan DNA:


- Xeroderma pigmentosum penyakit genetik
autosomal recessive. Gejala: hipersensitif thd sinar
matahari (UV) & poembentukan multiple skin
cancers & kematian yang dini.
- Ataxia-teleangiectasi penyakit autosomal
recessive. Terjadi cerebellar ataxia &
lymphoreticular neoplasma. Terdapat
hipersensitivitas sampai kerusakan oleh x Ray.

Fanconis anemia anemia disertai kemungkinan


kanker yang meninggi.

Perubahan pada urut-urutan basa purin dan


pirimidin akibat hal-hal tsb mengakibatkan
perubahan apda pembentukan protein mutasi

Proses sintesis RNA


Sintesis RNA meliputi Inisiasi, elongasi,
terminasi.

Inisiasi
Pembentukan molekul RNA pada ujung 51-nya,
disertai pelepasan faktor sigma.
Elongasi molekul RNA terjadi dari ujung 5 1 ke 31
berlanjut anti paralel thd cetakannya.
Enzim tersebut mengadakan polimerisasi
ribonukleotida dalam suatu rangkaian spesifik
yang didikte oleh benang cetakan dan ditafsirkan
oleh kaidah pembentukan basa watson-crick.

Pirofosfat dilepaskan dalam reaksi polimerisasi.


Baik dalam organisme prokariot maupun
eukariot, ribonukleotida purin biasanya
merupakan unsur pertama yang akan
mengalami polimerisasi ke dalam molekul RNA.

Elongasi
Ketika kompleks elongasi yang mengandung RNA
polimerasi inti berlanjut di sepanjang molekul DNA,
peristiwa pembukaan gelungan DNA harus terjadi untuk
mencapai pembentukan pasangan basa yang tepat dari
nukleotida benang pengkode.
Derajat DNA yang tdk terbuka selalu tetap selama
transkripsi. Dan diperkirakan ada + 17 psg basa
permolekul polimerase.

Ukuran regio DNA yg blm dibuka ditentukan


oleh polimerase & tdk tgt pada rangkaian DNA
dlm kompleks tsb.
Menunjukkan RNA polimerase mempunyai
kaitan dengan aktivitas enzim unwindase yg
membuka helix DNA.

Terminasi
Terminasi sintesis molekul RNA ditentukan lewat sinyal
dari suatu rangkaian dalam benang cetakan mol DNA,
dan sinyal yang dikenali oleh protein terminasi ini
adalah faktor Rho.
Setelah terminasi enzim tersebut terpisah dari
cetakan DNA.
Enzim inti kemudian mengenali promoter, dimana
sintesis molekul RNA yang baru itu dimulai.

Lebih dari 1 enzim DNA polimerase dpt


mentranskripsi benang cetakan yg sama pada
suatu gen bersamaan.
Proses tersebut akan diatur fase dan jarak
diantaranya shg pada saat yg sama masing2
enzim melakukan transkripsi bag yang berbeda
pada rangkaian DNA.

Rangkaian DNA tertentu sangat penting sbg


sinyal transkripsi.
Analisis rangkaian DNA pada gen spesifik (lewat
teknologi rekombinan DNA) memungkinkan
pengenalan akan sejumlah rangkaian yg penting
dlm transkripsi gen.
RNA primer (RNAP) dpt menemukan tmp yag
benar utk memulai transkripsi;

Krn walaupun RNAP dpt berikatan dgn byk regio


pada DNA, tapi RNAP akan melacak rangkaian
DNA dg kec 103 Bp/detik sampai mengenali
regio spesifik DNA tmp RNAP berikatan padanya
dgn afinitas yg tinggi.
Regio tsb dinamakan promoter, & ikatan RNAP
dgn promoter inilah yg menjamin proses inisiasi
transkripsi yang akurat.

Antibiotik rifampicin menghambat ikatan prokariotik DNA


dependent RNA polimerase ke promoter dari gene.
Sel mamalia mempunyai beberapa DNA dependent
RNA polimerase, masing-masing bertanggung jawab
untuk transkripsi gen yang berbeda.
Toxin dari jamur amanita Phalloides ( amanitin)
merupakan inhibitor spesifik thd DNA dependent RNA
polimerase dalam nukleoplasma organisme eukariotik.

Modifikasi RNA
Molekul2 RNA sering diproses terlebih dahulu
sebelum menjadi molekul yang fungsional m
RNA, t RNA, r RNA.

SINTESA PROTEIN & KODE GENETIK

Untuk membentuk protein dibutuhkan 20 AA, paling


sedikit harus ada 20 kode yang membentuk kode
genetik.
Karena hanya ada 4 macam nukleotida dalam RNA,
maka tiap kode harus mengandung lebih dari 1
nukleotida purin / pirimidin.
Bila kode terdiri dari 2 nukleotida maka akan
terbentuk hanya 16 kode ( 4 x 4), bila kode terdiri dari
3 nukleotida akan ada 64 ( 4 x 4 x 4) kode spesifik.
Matthaci & Nirenberg : Tiap kode disebut kodon terdiri
dari urutan & nukleotida ( Triplet code ), jadi ada 64
triplets untuk 20 AA.

NUKLEO
TIDA I

NUKLEOTIDA II
C
A

NUKLEO
TIDA III

Phe
Phe
Leu
Leu

Ser
Ser
Ser
ser

Tyr
Tyrr
Term
Term

Cys
Cys
Term
Trp

U
C
A
G

Leu
Leu
Leu
leu

Pro
Pro
Pro
pro

His
His
Gin
Gin

Arg
Arg
Arg
Arg

U
C
A
G

Ile
Ile
Ile
met

Thr
Thr
Thr
Thr

Asn
Asn
Lys
Lys

Ser
Ser
Ang
Ang

U
C
A
G

Val
Val
Val

Ala
Ala
Ala

Asp
Asp
Glu

Gly
Gly
Gly

U
C
A

Istilah nukleotida I,II,III menyatakan masing masing


nukleotida pada kodon triplet. U : nukleotida uridin, C :
nukleotoda sitosin, A : Nukleotida adenin, G : Nukleotida
Guanin. MeT : kodon yang memulai rantai nukleotida
( inisiator ). Term : Kodon yang mengakhiri rantai
nukleotida ( terminator ). AUG yang memberi kode MeT
brfungsi sebagai kodon inisiator dalam sel sel mamalia.
t dalam mitokondria mamalia AUA memberi kode untuk
Met dan UGA untuk Trp, & AGA serta AGG berfungsi
sebagai terminator rantai.

3 buah kodon & mengkode AA spesifik disebut non sense


kodon. 2 dari nonsense kodon ini di perlukan sebagai tanda
untuk mengakhiri polimerisasi AA pada saat pembentukan
molekul protein selesai.
Sisa 61 kodon adalah untuk 20 AA mengalami degenerasi dari
genetik kode.
64 kodon tsb dibagi menjadi 16 kelompok, diantaranya yang
mempunyai 2 basa yang sama pada awalnya.Dari 16
keluarga ini ada yang keempat empatnya menkode 1 AA
disebut Unmixed families,

Keluarga kodon yang mengkode untuk lebih dari satu AA


disebut mixed families.
Pada 6 dari mixed families ini, kodon dengan U atau C pada
posisi III mengkode untuk satu AA, kodon dengan A atau G
pada posisi III mengkode untuk AA yang berbeda / chain
termination signal ( CT ).
2 kelompok sisanya, kelompok UG & kelompok AU tidak
mempunyai pola khusus : unik
Jadi nukleotida yang ke III dalam kodon kurang penting
dibandingkan ke 2 nukleotoda awal yang menentukan AA
yang harus dimasukkan protein, menyebabkan adanya
degenerasi dari kode.

MUTASI
Perubahan pada urutan nukleotida dari suatu gen
bisa terjadi pergantian 1 basa = transisi, tranversi
Transisi = Suatu pirimidin di ganti dengan pirimidin
lain / suatu purin di ganti purin lain.
Transversi = pergantian 1 purin menjadi 2 pirimidin
lain / pergantian 1 pirimidin menjadi 2 purin lain.
Bila urut urutan nukleotida gen mengandung mutasi
ini di transkripsi ke molekul mRNA. Maka mRNA ini
akan memiliki basa komplementer yang juga berbeda
pada tempat tsb.

Perubahan 1 basa pada mRNa dapat berakibat :


1. Tidak ada efeknya karena adanya degenerasi dari kode
ini bila perubahan terjadi pada nukleotida III dari suatu
kodon.
2. Missense effect : Terjadi bila AA yang berbeda yang
dimasukan dalam molekul protein. AA yang salah ini
missense dapat diterima & sebagian diterima atau tak
dapat diterima oleh fungsi molekul tsb. Bila AA tsb dapat
diterima maka molekul tsb hampir tidak dapat dibedakan
dengan yang normal. Bila AA tsb sebagian diterima
molekul protein tsb fungsinya partiel tapi abnormal.Bila
AA tsb tak dapat diterima,molekul protein tsb tak dapat
berfungsi normal.

3. Terdiri dari suatu nonsense kodon yang berakibat berakhirnya


pembentukan rantai peptida secara prematur sehingga hanya
terbentuk suatu plomen dari molekul protein yang
sebenarnya, yang kemudian tidak akan berfungsi.
Accetable missense
HB HIKARI : Pada rantai beta dari HB ini posisi 61 yang
seharusnya lisin digantikan oleh asparagil.
Partially accetable missense
HB S : Posisi G dari rantai beta yang seharusnya glutamat
digantikan oleh valin. Fungsinya abnormal & menimbulkan
sickle cell anemia, HB tidak dapat mengikat & melepaskan O2
meskipun abnormal.

UnAcceptable missense
HB M Fe2+ dari heme dioksidasi menjadi Fe3+ sehingga
terbentuk methemoglobin yang tak tak dapat
mentransport O2.
Altered termination signal
HB Icaria : Terminasi normal adalah UAA diubah menjadi
AAA sehingga peptida tidak berakhir tapi mendapat
tambahan lagi peptida abnormal.

INHIBITOR SINTESIS PROTEIN


Banyak antibiotik bekerja dengan jalan menghambat
menghambat secara spesifik sintesis pada organisme
prokariotik yaitu terutama terhadap protein ribosom tapi
tidak tixic terhadap organisme eukariotik.
Puromisin : Analog dengan tirosinil-RNA, melakukan
inhibisi terhadap sintesis protein pada prokariotik &
eukariotik.
Toksin Diphteria : suatu exotoxin dari corine bacterium
diphteriae menghambat sintesis protein pada mamalia.

METBOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN


Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa
kompleks molekul nukleotida asam nukleat RNA & DNA
Derivat Purin berupa senyawa adenin dan guanin
(purag)
Derivat pirimidin berupa senyawa sitosin, urasil dan
timin
Derivat pirimidin yang dijumpai dalam makanan tidak
dipergunakan langsung untuk sintesis Asam Nukleat di
dalam jaringan tubuh.

STRUKTUR PIRIMIDIN

CO2
pernafasan
Aspartat N

Glisiin

C
8

4
3

N10FH4

N5 N10 Metanil
FH4c

C
9
N

Stuktur purin
Pada tanaman terdapat Basapurin yg
mengandung gugus Metil, misalnya :
- KopiKafein (1,3,7 Trimetil xantin)
- Tehteofilin (1, 3 dimetil xantin) obat sesak
- Coklatteobromin (3, 7 dimetil xantin)obat batuk

Pada pH netral, guanin paling sukar laru diikuti xantin.


asam urat larut pada pH netral tapi sangat tidak larut
pada pH rendah
(misalnya dalam urine) guanine tidak ada pada urine N,
xantin dan asam urat
ada
Karena daya larut (xantin dan asam urat) bagian organ
bagian tubuh
vesikulithiasis kemih.

Nukleosida dan Nukleotida


Nukleosida = basa + sakar
Contoh:
Adenosin = adenin + d ribosa pada posisi 9
Guanosin = guanin + d ribosa pada posisi 9

Nukleotida = basa + sakar + P


Contoh
1. Adenosin 1 phosfat melekat pada atau C5 dari ribosa
AMP
2. Phosfat 1 phosfat melekat pada atau C5 dari ribosa
ADP
3. Adenosin 1 phosfat melekat pada atau C5 dari ribosa
ATP

GAMBAR

O
OH - P - O
O

ADENOSIN 5 MONOFOSFAT (ANP)


ADENOSIN 5 DI FOSFAT (ADP)
ADENOSIN 5 TROFOSFAT (ATP)

Nukleotida AlamiNukleotida bebas yang tidak


merupakan bagian dari as nukleat ditemukan
bebas dalam jaringan

Derivat adenosin
ADP dan penting karena ambil bagian dalam
fosforilasi oksidatif
ATP = sumber fosfat energi tinggi untuk untuk
mampir semua reaksi yang memerlukan energi
dl sel

Derivat Guanosin
GDP dan GTP
GDP diperlukan pada TCC ( L-ketoglutarat Suksinil
(oA)
GTP diperlukan pada aktifitas adenilat siklase oleh
hormon
Siklik GMP
Dibentuk dari GTP oleh guanilat siklase. Dipecah
menjadi S1 GMP oleh fosfodiesterase

Derivat urasil
Merupakan koenzim yang penting pada RX
metabolisme galaktosa dan Polimerisasi sakar
membentuk amilum dan bagian oligosakarida
dari glikoprotein dan proteoglikan
Pada reaksi-reaksi ini ada dalam bentuk uridin
difosfo, mis, uridin difosfoglukosa (UDPG)
adalah pra zat glikogen

UDPG merupakan glukoronat akif untuk RX


konjugasi mis PD pembentukanbilirubin
glukuronida
UTP : dipakai untuk membutuhkan glukosa dari
galaktosa
UTP : Fosfat energi tinggi, juga prazat untuk
polimerisasi nukleotida uridin menjadi RNA

Derivat Cytosin
CDP dan CTP
CTP = Pra zat untuk polimerasasi nukleotida
uridin menjadi asam nukleat
CDP Kholine = Pada Pembentukan sdingomielin
dan spinosin

Vitamin Nukleosida
Bentuk fungsional dari banyak vitamin
adalah nukleotida dengan struktur yang
analog dengan nukleotida purin dan &
Pirimidin

Riboflavin Derivat ribitol 51 fosfat terikat pada AMP


oleh jembpirofosfat-FAD
Niacin merupakan bagian dari koenzim = nikotinamid
adenin dinukleotida (NAD) dan nikotinamid adenin
dinokleotida fosfat (NADP). Di sini nikotinamid ribosa
fosfat terikat pada AMP dengan ikpirofosfat
CO enzim A pantethein terikat pada adenosin 3 fosfat
Vit B12 (Kobanamid) perikat pada adenosin kobalt

Derivat sintesis
Basa purin-pirimidin nukleosida dan nukleotida sintesis
banyak dipakai kedokteran
Gunanya berdasar pada fungsi nukleotida sebagai
komponen dari as nukleat
Fungsinya untuk pertumbuhan dan pembelahan sel.
Untuk membelah, asam-asam nukleat dari satu sel
harus mengalami replikasi yang memerlukan adanya
purin dan primidin Droxyribonukleotida (DNA)

Dipakai suatu analog dimana struktur


cincin heterosiklis atau bagian sakarnya
telah diubah sedemikian rupa sehingga
toksis bila analog ini dimasukkan
kedalam bagian sel.
Efek pemasukkan metabolit tersebut
ke as nukleat akan merubah pasangan
basa yang penting untuk transisi
informasi yang tepat

Contoh derivat sintesis


Analog purin 4 hidroksi pirazolon
pirimidin banyak dipakai sebagai
inhibitor dari biosintesa purin dan
xanthin-oksidase. Dipakai untuk
pengobatan terhadap hiperuricaemia
dan gout
Nukleosida yang MGD arabinosa yaitu
cytarabine dan vidarbine dipakai unuk
pengobatan kanker dan infeksi virus

Contoh derivat sintesis..(cont)


Azathioprine yang dikatabolir menjadi 6
mercaptopurine dipakai pada transplantasi
organ sebagai supresor hal-hal yang timbul
karena penolakan imunologis
5 Jodo deoxyuridin efektif untuk pengobatan
lokal bagi keratitis herpetika, INF kornea oleh
herpes virus

Dalam makanan as nukleat ada dalam


bentuk nukleoprotein yang dalam usus akan
e proteolitik.
Getah pankreas mgonuklease yang
memecah as nukleat akibat kerja enzim
proteolitik.
Getah pankreas mengandung nuklease yang
memecah ini spesifik untuk RNA dan DNA
Kemudian di usus halus dipecah menjadi
mononukleotida

Monoknukleotida kemudian dihidrolisa menjadi


nukleosida oleh nukleotidase dan fosfatase
diabsorpsi/dipecah menjadi basapurin/pirimidin asam
urat
Kemudian dapat diabsorpsi dan diekskresi bersama
urine pada manusia
Sebagian besar purin yang ada dalam as nukleat
makanan langsung diubah menjadi as urat, tanpa
dimasukan dalam as nukleat jaringan tubuh
Purin dan pirimidin dari makanan tidak berlaku
sebagai prazat as nukleat jaringan

Biosintesa Nukleotida Purin


Pada organisme uricotilic, sint
nukleotida purin lebih cepat dari pada
organisme ureotelic karena mereka
membuang N-Nya sebagai AS urat.

Ada bebarapa anti metabolit yang


analog dan glutamin yang merupakan
penghambat efektif terhadap RX
sintesa purin, yaitu
Azaserine
Diazonorleucin
G Mercaptopurin

Katabolisme Purin
Pada manusia hasil akhir katabolisme purine adalah
asam urat
99% asam urat dihasilkan oleh subsrat purin nukleotida
fosforilase
Hasilnya guanin dan hipoxantin asam urat dengan
katalisator guanase dan xantin oksidase
Xantin oxidase sangat aktif dalam hati usus kecil ginjal

Bila xantin oxidase tidak ada : asam urat tidak terbentuk


Sedikit asam urat dihasilkan dari asam nukleat oleh
bakteri usus yang kemudian diserap segera diekskresi.
Aktivitas xantin oksidase merupakan tempat untuk
menghambat pembentuk asam urat pada pend gout
dan hiperuricemia
Pada primata rendah : uricase menghidrolisa asam urat
menjadi alantoin yang larut dalam air

Amfibi unggas dan reptil tidak punya uricase. Jadi hasil


akhir metab purin dan memprotein adalah asam urat
dan guanin organisme ini disebut uricotelic
Normal asam urat : 1200 mgr
Pemeriksaan : dengan label N 15

Gout 2000 4000 mgr asam urat


Tophi 31.000 mgr asam urat
Pada penderita gout tanpa tophi (penimbunan
yodium urat dlm jaringan) kadar asam urat 2.000
4.000 mgr

KATABOLISME NUKLEOTIDA PURIN


GMP

PRPP

AMP

ADENIN

IMP

EUNNOSIN

PPRPP

GUANIN

XANTIN

HIPOXANTIN

ASAM URAT (Bentuk yg diekskusikan primata dan brung)

ALANTOIN (Bentuk dieksksikan binantang menysui)


2 urea + glikotlat

Asam alantum

Ekspresi asam urat 600 mg / 24 jam. 18-20%


tidak melalui urinetapi dipecah menjadi CO2 +
Amonia dieks BSM faeces
Sebagian asam urat dieks BSM empedu
dipecah flora usus.
Dosis aspirin menghambat eks dan reabs asam
urat

Biosintesa Pirimidin
Nukleotida pirinidin mempunyai bentuk cincin heterosiklis yang
dipunyai inti purin.
Nukleotida pirinidinmempunyai bentuk cincin heterosiklis yang
dipunyai inti purin
Nukleotida ini punya sifat kimia dan fisiologis yang mirip dengan
nukleotida purin
Sintesa lebih sederhana dari purin prazat sama yaitu pp ribosap,
glutimin CO2 dan aspartat.
Untuk nukleotida timidin dan purin diperlukan tetra hidrofolat
Perbedaan antara sintersis purin dan pirimidin : pada sintesa
nukleotida purin, ribosa fosfat merupakan bagian dari molekul awal
basa pirimidin perlekatan ribosa fosfat baru terjadi pada reaksi akhir.

Katabolisme pirimidin
Terutama terjadi dalam hati menjadi zat yang mudah larut
dalam air
Asam urat dan sodium urat yang hanya larut sebagian
dalam air).
Lepasnya CO2dari atom C2 dari inti pirimidin merupakan
jalan reaksi utama katabolisme urasil sitosin dan thimin
B Alanin dan B Aninoisobutirat merupakan hasil akhir utama
dari sitosin urasil dan thimin.
Ekskresi akan pada leukimia penyinaran sinar X
penghancuran sel dan DNA
B Amino isobutirat kemudian diubah jadi metil malonat
senialdehid, asam propionat suksinat

Kelainan Metabolisme Purin


Hiperuricemia dan Gout
Keadaan dimana serum jenuh dengan Na urat juga dapat
mengendap, terutama sekitar sendi, disebut tophi acute gouty
arthritis, bila bertahun-tahun dapat merusak sendi kronik.
Asam urat daya larut dari Na urat dalam urin asam urat begitu
larut karena PH N (5,75 mengendap batu asura supaya
terjadi : dibuat basa, supaya hasil yang terbentuk Na urat yang
kelarutan) bentuk kristal Na urat : jarum

Lesch Nyhan Syndrome


Defisiensi HGPRT ASE (= hipoxantin guanin fosforibosil
transferase) ditandai dengan (erebral palsy, kekauan
yang spastis, produksi hiperurikemia. Sering terdapat
batu karena purin)
Von gierke
Definisi enzim glukosa 6 fosfatase
Hipouricemia eks >, produksi ABS
Xanthinuria def xanthin oksidase

Kelainan Metabolisme Pirimidin


Jarang terdapat kelainan klinis karena hasil akhir
dapat dikeluarkan dengan mudah sebab mudah
dapat larut dalam air yaitu CO2, amonia, B
alanin dan propionat, B amino isobutirat

Kesimpulan
Perubahan kode pada basa DNA dan RNA mutasi
DNA dan RNA berperan dalam menurunkan sifat genetis
dan sintesis Protein
Purin dan pirimidin adalah bahan penyusun RNA dan DNA
Kelainan metabolisme purin dapat menyebabkan penyakit
GOUT/Rheumatoid artritis
Kelainan metabolisme pirimidin tidak menyebabkan
kelainan karena hasil akhir katabolisme merupakan bahan
yang dapat larut dalam air dibuang bersama urin.

Burung Irian Burung Cendrawasih


Cukup sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai