Laporan Analisis Bandul Fisis
Laporan Analisis Bandul Fisis
Disusun oleh:
SANDRA PERMANA 208 700 651
I. PENDAHULUAN.
1.1 Tujuan
1. Mengamati ayunan fisis
2. Menentukan momen inersia batang aluminium
3. Menentukan percepatan gravitasi bumi
1.2
Dasar Teori
Bandul fisis adalah bandul yang berosilasi secara bebas pada suatu
sumbu tertentu dari suatu benda rigid (kaku) sembarang. Pada
bandul fisis, bentuk , ukuran dan massa benda tidak bisa diabaikan.
Jika sebuah benda digantungkan pada poros O, kemudian diberi
simpangan dan dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi
karena adanya torka pulih sebesar mghsin degan mg adalah
gaya berat, hsin adalah lengan, dan h itu sendiri merupakan jarak
antara porors ke pusat massa PM
O
h sin
mg
gambar 8.1 torka pulih
jika redaman diabaikan maka persamaan gerak dalam system bandul fisis ini adalah:
d 2
I 2 mgh sin
dt
Dengan I adalah suatu momen inersia benda rigid dihitung terhadap titik poros.
3
Jika benda itu diberi simpangan kecil maka sin sehingga persamaan gerak
berubah menjadi:
d 2 mgh
+
=0
I
dt 2
Solusi dari persamaan ini adalah
I
T =2
mgh
Dengan melakukan eksperimen bandul fisis ada tiga hal yang diperoleh yaitu:
1. Dapat mennetukan momen inersia benda
2. Dapat mempelajari dalil sumbu sejajar untuk momen inersia
3. Dapat menentukan momen inersia dipusat massa
k 2+ h2
gh
l=
k 2 +h2
h
T =2
l
g
4 2 l
T
I
(m+ M ) gh
m
X PM =
a adalah jarak ujung batang ke pusat massa beban tambahan dan M massa beban
tambahan.
Dengan mengukur periode pada kedua titik poros berbeda, dapat dicari percepatan
gravitasi g yaitu:
2
4 ( h h )
g= 2 1 2 2
T 1 h1T 2 h 2
Dengan T1 dan T2 adalah periode osilasi pada bandul fisis pada masing masing jarak
h1 dan h2 dari pusat massa
II. METODE
2.1.
Waktu
Tempat
2.2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.3.
Poros
Beban silinder
Batang berlubang
Pen
Mistar
Stopwatch
Mulai
Cara Kerja
Menyusun Peralatan
agar tidakMulai
terjadi osilasi tambahan. menimbang massa batang dan panjang jarak
lubang dari salah satu ujung batang. Lubang terluar dipasangkan dari batang pada as
poros. Poros dihubungkan dengan batang dengan memutar bautnya dan memasukan
MenyusunPasangkan
Peralatan beban tambahan dilubang terjauh dan lubang terluar dari batang pada as poros
pen kelubang drat poros. Kemudian batang direntangkan dengan sudut simpangan
tertentu dan batang dilepaskan agar berisolasi kemudian mencatat waktu untuk
Ukur massa batang dan jarak lubang dari salah satu ujung batang
beberapa kali osilasi. Percobaan diulangi dengan lubang yang lainnya.
Rentangkan batang dengan simpangan tertentu dan lepaskan
Menimbang massa dari batang dan massa tambahan. Beban tambahan dipasang
Ukur waktu
beberapa
kali sistem.
osilasi
dilubang terjauh, lalu menentukan
titik untuk
pusat
massa
Lubang terluar
dipasangkan dari batang pada as poros dan mengukur jarak as poros ke titik pusat
massa. Kemudian batang direntangkan dengan sudut simpangan tertentu dan batang
Ya
dilepaskan agar berisolasi lalu mencatat waktu untuk beberapa kali osilasi.
Percobaan diulangi dengan lubang yang lainnya.
Ya
Memvariasikan
lubang atau jarak lubang yang berbeda?
Memvariasikan lubang atau jarak lubang yang berbeda?
Tidak
selesai
selesai
Percobaan ke-2
6
III.
PERC.
KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Lubang
Jumlah
osilasi
Waktu
(t)
Periode
(T)
Jarak d
10
5
6
5
5
5
3
3
3
0
2
2
3
3
5
5
5
5
10
11,61
5,70
6,45
5,36
5,52
5,79
3,73
3,03
4,18
0,00
3,54
3,32
3,77
3,57
3,69
5,57
5,72
5,65
11,97
1,160
1,140
1,075
1,072
1,104
1,158
1,243
1,010
1,393
0,000
1,770
1,660
1,257
1,190
0,738
1,114
1,144
1,130
1,197
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
(m)
2
1.5
Periode (T)
1.77
1.66
1.26
1.39
1.24
1.01
1.19
1.111.14
0.74
0.5
0
0.15
0.2
0
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
jarak d (m)
2,42
2,01
8
8
7
6
5
momen inersia x 10^3
4
3
2
1
0
0 0.010.020.030.040.050.060.070.080.09 0.1
h^2
Konstanta
kurva
I =I PM + m batang h2
konstanta
Inersia
(I)
vs
h2
adalah
2,651
sm.
Dari
menunjukkan bahwa konstanta kurva adalah I pm
pers
sehingga
I pm =2,651 x 103
3.2 Pembahasan
Sebuah benda tegar yang digantung dari suatu titik yang bukan merupakan pusat
masanya akan berosilasi ketika disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Sistem
seperti ini disebut bandul fisis. Pada bangun datar, pusat massa dapat ditentukan
dengan menggantung benda pada dua titik yang berbeda. Maka, untuk mencari
momen inersia terhadap beberapa titik, kita menggantung benda pada titik itu dan
mengukur periode osilasinya.
Dalam percobaan ini teramati adanya gerak osilasi dari suatu batang ketika kita
memberikan simpangan pada batang tersebut. Osilasi ini dipengaruhi oleh jarak (d)
batang terhadap porosnya. Semakin dekat poros dengan pusat massa batang
penggaris maka semakin kecil jarak osilasinya. Pada saat poros tepat di titik pusat
massanya maka benda tidak berosilasi sama sekali.
Adanya penambahan beban diujung batang penggaris menyebabkan pusat masasa
batang berubah, sehingga osilasinya juga berbeda dengan batang tanpa beban.
10
Dengan sudut simpangan dan poros yang sama ternyata periode osilasi dengan beban
tambahan pada batang lebih besar dari pada batang tanpa beban.
Dari hasil pengolahan data menggunakan MS-Excell (metode grafik), diperoleh
bahwa Koefisien inersia batang Logam adalah 0,175 sedangkan menurut literature
adalah 0,08. Perbedaan ini disebabkan karena tidak samanya data pengambilan
periode osilasi. Dari percobaan pertama juga didapatkan percepatan gravitasi bumi
sebesar 12,05 2,2 m/s2. Sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data pada
percobaan kedua (bandul dengan beban), diperoleh bahwa percepatan gravitasi bumi
sebesar 10,5 2,1 m/s2 dan I pusat massanya sebesar 2,651 x 103 kg . m2 .
IV. KESIMPULAN
Dari eksperimen yang telah dilakukan, teramati adanya pengaruh tambahan beban pada
ujung batang bandul fisis terhadap osilasi. Penambahan beban tersebut menyebabkan
berubahnya pusat massa batang. Dari percobaan diperoleh bahwa momen inersia batang
Aluminium adalah 4,2 0,1 kg.m2. sedangkan percepatan gravitasi bumi sebesar 10,5
2,1 m/s2.
DAFTAR PUSTAKA
Serway, R. Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic, James Madison
University Harisson Burg, Viriginia, 1989.
Resnick & Haliday, Fisika Jilid I Erlangga (Terjemahan).
Tipler, P. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid I Erlangga (Terjemahan).
11